BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Gambaran Umum Objek Penelitian...

15
1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1. Profil Singkat Perusahaan PT. Sinar Sosro merupakan perusahaan minuman teh dalam kemasan botol yang pertama di Indonesia. Perusahaan ini pertama kali didirikan pada tahun 1974 yang terletak di kawasan Cakung, Bekasi. Hingga saat ini PT. Sinar Sosro telah memiliki 10 pabrik yang tersebar di seluruh Indonesia dan delapan jenis produk unggulan. Untuk mendukung pemasaran produk-produknya, PT. Sinar Sosro memiliki beberapa kantor penjualan, salah satunya adalah PT. Sinar Sosro Kantor Penjualan Wilayah (KPW) Jawa Barat Selatan yang beralamat di jalan Soekarno Hatta no. 325-327, Bandung. Tujuan perusahaan yang sudah mulai beroperasi sejak tahun 1989 ini adalah menjadikan produk Sosro menjadi raja minuman ringan untuk daerah Jawa Barat Selatan. Selain itu juga untuk mempermudah dan memperlancar proses penjualan, sehingga pelayanan terhadap konsumen yang ada di sekitar wilayah ini akan lebih cepat. PT. Sinar Sosro KPW Jawa Barat Selatan memasok produk dari tiga pabrik Sosro, antara lain pabrik Cakung, pabrik Cibitung, dan pabrik Tambun. Setiap pabrik tersebut memproduksi produk yang berbeda. PT. Sinar Sosro KPW Jawa Barat Selatan juga memiliki 4 distributor yang menjual produk ke agen dan ritel, yaitu CV. Projasa Megamas di Bandung, CV. Tulus Maju di Bogor, CV. Sumber Makmur di Tasikmalaya, dan SIT (Garut, Sumedang, dan Banjar). (Sumber: Profil Perusahaan PT. Sinar Sosro KPW Jawa Barat Selatan, 2012:1).

Transcript of BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Gambaran Umum Objek Penelitian...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Gambaran Umum Objek Penelitian …repository.telkomuniversity.ac.id/pustaka/files/63922/bab1...1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1.

1

BAB I

PENDAHULUAN

1. 1. Gambaran Umum Objek Penelitian

1.1.1. Profil Singkat Perusahaan

PT. Sinar Sosro merupakan perusahaan minuman teh dalam

kemasan botol yang pertama di Indonesia. Perusahaan ini pertama kali

didirikan pada tahun 1974 yang terletak di kawasan Cakung, Bekasi.

Hingga saat ini PT. Sinar Sosro telah memiliki 10 pabrik yang tersebar

di seluruh Indonesia dan delapan jenis produk unggulan. Untuk

mendukung pemasaran produk-produknya, PT. Sinar Sosro memiliki

beberapa kantor penjualan, salah satunya adalah PT. Sinar Sosro

Kantor Penjualan Wilayah (KPW) Jawa Barat Selatan yang beralamat

di jalan Soekarno Hatta no. 325-327, Bandung. Tujuan perusahaan

yang sudah mulai beroperasi sejak tahun 1989 ini adalah menjadikan

produk Sosro menjadi raja minuman ringan untuk daerah Jawa Barat

Selatan. Selain itu juga untuk mempermudah dan memperlancar proses

penjualan, sehingga pelayanan terhadap konsumen yang ada di sekitar

wilayah ini akan lebih cepat. PT. Sinar Sosro KPW Jawa Barat Selatan

memasok produk dari tiga pabrik Sosro, antara lain pabrik Cakung,

pabrik Cibitung, dan pabrik Tambun. Setiap pabrik tersebut

memproduksi produk yang berbeda. PT. Sinar Sosro KPW Jawa Barat

Selatan juga memiliki 4 distributor yang menjual produk ke agen dan

ritel, yaitu CV. Projasa Megamas di Bandung, CV. Tulus Maju di

Bogor, CV. Sumber Makmur di Tasikmalaya, dan SIT (Garut,

Sumedang, dan Banjar). (Sumber: Profil Perusahaan PT. Sinar Sosro

KPW Jawa Barat Selatan, 2012:1).

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Gambaran Umum Objek Penelitian …repository.telkomuniversity.ac.id/pustaka/files/63922/bab1...1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1.

2

1.1.2. Visi, Misi, Sistem Nilai Perusahaan

Visi, misi, dan sistem nilai PT. Sinar Sosro KPW Jawa Barat

Selatan yaitu:

a. Visi Perusahaan

“Menjadi perusahaan minuman yang dapat melepaskan rasa dahaga

konsumen, kapan saja, dimana saja, serta memberi nilai tambah

kepada pihak terkait”.

b. Misi Perusahaan

1) Membangun merek “Sosro” sebagai merek teh yang alami,

berkualitas dan unggul.

2) Melahirkan merek dan produk minuman baru, baik yang

berbasis teh atau non teh dan menjadikannya pemimpin pasar

dalam kategorinya masing-masing.

3) Membangun dan memimpin jaringan distribusi.

4) Menciptakan dan memelihara komitmen terhadap pertumbuhan

jangka panjang, baik dalam volume penjualan atau dalam

penciptaan pelanggan.

5) Membangun sumber daya manusia (SDM) dan melahirkan

pemimpin yang sesuai dengan nilai-nilai perusahaan.

6) Memberikan kepuasan kepada para pelanggan.

7) Menyumbang devisa ke negara.

c. Sistem Nilai

Nilai-nilai utama PT. Sinar Sosro KPW. Jawa Barat Selatan

merupakan pernyataan eksplisit dari organisasi perusahaan sebagai

pedoman dalam bekerja yang diyakini, dihayati, dan diamalkan sebagai

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Gambaran Umum Objek Penelitian …repository.telkomuniversity.ac.id/pustaka/files/63922/bab1...1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1.

3

landasan moral dalam berpola pikir, berkomunikasi, dan bertindak atau

berperilaku para karyawan. Nilai-nilai tersebut antara lain:

1) Niat baik

2) Kejujuran

3) Integritas

4) Pelanggan adalah yang utama

5) Kerjasama tim

1.1.3. Jenis Produk

Tabel 1.1 merupakan jenis produk PT. Sinar Sosro:

TABEL 1.1

JENIS PRODUK SOSRO

No Kode Produk Nama Produk Jenis Produk

1 TB Teh Botol Sosro TBO150, TBK200, TBK250,

TBK1L, TBK LESS, TBE LESS,

TBK330, TBE R

2 FT Fruit Tea FTG200, FTC318, FTE500,

FTE300, FTO230

3 TS Tebs TSC330, TSE500

4 JT Joy Tea JT500, JT300

5 HJ Happy Jus HJG200, HJE300

6 CC Country Choice CCE300, CC250, CC1L

7 ST S-Tee ST

8 PA Prima PA

Sumber: (Profil Perusahaan PT. Sinar Sosro KPW Jawa Barat Selatan, 2012)

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Gambaran Umum Objek Penelitian …repository.telkomuniversity.ac.id/pustaka/files/63922/bab1...1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1.

4

1.1.4. Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar 1.1 merupakan struktur organisasi PT. Sinar Sosro KPW Jawa Barat Selatan:

GAMBAR 1.1

STRUKTUR ORGANISASI PT. SINAR SOSRO KPW JAWA BARAT SELATAN

Sumber: (Profil Perusahaan PT. Sinar Sosro KPW Jawa Barat Selatan, 2012)

General Manager

Personalia dan General Affair

Manager

Area Sales Manager 1

Area Sales Manager 2

Area Sales Manager 3

Unit Manager:KP Bogor

KP CibinongKP Sukabumi

Unit Manager:KP Bandung 1KP Bandung 2

KP CimahiKPP Banjaran

Unit Manager:KP Rancaekek

KP TasikmalayaKPP Sumedang

KPP Garut

Area Sales Manager

Distributor

Sales SPV Distributor

MSM

General Manager

General Manager

General Manager

General Manager

General Manager

AFM

ASS AFM

SPV Accounting SPV Finance SPV Logistik

Ass Personalia dan General

Affair Manager

M & S SPV (SDK)

SPV Personalia Area

Ass SPV Personalia

SPV Trainee

SSSKPP CIanjur

SSSKPP Banjar

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Gambaran Umum Objek Penelitian …repository.telkomuniversity.ac.id/pustaka/files/63922/bab1...1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1.

5

1. 2. Latar Belakang Penelitian

Era globalisasi saat ini, pelaku industri tidak akan menghasilkan

performa maksimal jika hanya mengandalkan kompetensi internalnya

saja, namun peran semua pihak (supplier, pabrik, distributor dan ritel)

dari hulu hingga hilir juga menjadi salah satu penentu kesuksesan suatu

perusahaan (Pujawan, 2010:4). Untuk mengoptimalkannya, dibutuhkan

pengetahuan dan pemahaman yang sama mengenai kontrol peran

masing-masing pihak atau yang biasa disebut dengan supply chain

management (Jacobs dan Chase, 2011:53). Borut (2008) dan Jain

(2010) mengemukakan bahwa dengan supply chain yang efektif,

perusahaan dapat bersaing dalam pasar global.

Banyak perusahaan yang mulai menggunakan konsep supply chain

dalam mengatur bisnisnya saat ini (Mas’udin, 2008). Sejalan dengan

praktek supply chain dalam dunia bisnis yang berkembang pesat, ilmu

supply chain management juga mengalami perkembangan yang

signifikan (talentaindonesia, 2010). Bahkan, supply chain

management sudah mengarah pada pemanfaatan internet atau jaringan

untuk meningkatkan kreatifitas, information sharing, dan kolaborasi

antar pihak-pihak yang terlibat (Jain, 2010).

Namun pengelolaan supply chain masih belum berjalan dengan

maksimal di Indonesia (Nas, 2011). Beberapa hal yang

menyebabkannya antara lain birokrasi yang tidak konsisten,

infrastruktur yang kurang mendukung, sedikitnya orang-orang yang

berkompeten, serta kurangnya komunikasi pemerintah dengan

kalangan industri dan akademisi. Dampaknya pada era globalisasi saat

ini adalah semakin besarnya tantangan perusahaan-perusahaan nasional

dalam aspek supply chain, karena pelaku bisnis luar negeri yang masuk

ke dalam pasar Indonesia semakin banyak (id88db, 2009).

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Gambaran Umum Objek Penelitian …repository.telkomuniversity.ac.id/pustaka/files/63922/bab1...1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1.

6

PT. Sinar Sosro merupakan salah satu perusahaan nasional dan

pelopor teh siap minum dalam kemasan botol yang pertama di

Indonesia (Profil Perusahaan PT. Sinar Sosro KPW Jawa Barat

Selatan, 2012). Hingga saat ini, PT. Sinar Sosro telah memiliki delapan

jenis produk minuman yang dijual, antara lain Teh Botol Sosro, Fruit

Tea, Joy Tea, Happy Jus, Tebs, Country Choice, S-tee, dan Prima.

PT. Sinar Sosro memiliki pangsa pasar paling tinggi pada produk teh

dalam kemasan siap minum, yaitu sebesar 60% di tahun 2012 dan

stabil selama lima tahun terakhir (Suwismo, 2012). Produk-produk

Sosro yang masuk pada Top Brand Award selama lima tahun terakhir

dan perbandingannya dengan produk lain dapat dilihat pada Tabel 1.2.

TABEL 1.2

BRAND INDEX PRODUK-PRODUK SOSRO TAHUN 2009-2013

No Produk Top Brand Indekx

2009 2010 2011 2012 2013

Teh dalam kemasan siap minum

1 Teh Botol Sosro 62,5% 51,8% 59,5% 49,6% 59,5%

2 Frestea 12,5% 14,8% 10,7% 14,4% 10,4%

3 Mountea <4,5% <5,2% 7,7% 8,3% 5,0%

4 Fruit Tea Sosro <4,5% <5,2% 5,8% 6,4% 3,9%

Teh hijau dalam kemasan siap minum

1 Nu Green Tea 37,5% 33,9% 37,5% 43,7% 46,2%

2 Frestea Green 26,4% 26,8% 34,6% 29,3% 26,7%

3 Joy Tea Sosro <0,8% 26,3% 18,3% 16,7% 17,9%

Sumber: (Top Brand Award, 2009-2013)

Berdasarkan Tabel 1.2, Teh Botol Sosro memiliki brand index

paling tinggi pada pasar teh dalam kemasan siap minum selama lima

tahun berturut-turut dari 2009 sampai 2013. Selain itu, Joy Tea Sosro

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Gambaran Umum Objek Penelitian …repository.telkomuniversity.ac.id/pustaka/files/63922/bab1...1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1.

7

masuk kedalam peringkat tiga besar dalam pasar teh hijau kemasan

siap minum dengan nilai brand index sebesar 17,9% pada tahun 2013.

Jaringan distribusi yang luas merupakan salah satu alasan mengapa

PT. Sinar Sosro masih sulit disaingi (tempointeraktif, 2008). Peta

jaringan distribusi nasional dan internasional PT. Sinar Sosro dapat

dilihat pada Gambar 1.2.

GAMBAR 1.2

PETA DISTRIBUSI NASIONAL DAN INTERNASIONAL

PT. SINAR SOSRO

(Profil Perusahaan PT. Sinar Sosro KPW Jawa Barat Selatan, 2012).

Gambar 1.2 membuktikan luasnya jaringan distribusi PT. Sinar

Sosro dimana produk-produknya telah masuk ke pasar nasional

Peta Distribusi Nasional PT. Sinar Sosro

Peta Distribusi Internasional PT. Sinar Sosro

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Gambaran Umum Objek Penelitian …repository.telkomuniversity.ac.id/pustaka/files/63922/bab1...1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1.

8

maupun internasional, antara lain Indonesia, Malaysia, Singapura,

Brunei Darussalam, sebagian Timur Tengah, Afrika, Australia, dan

Amerika. Luasnya jaringan distribusi PT. Sinar Sosro juga dapat dilihat

dari jumlah pabrik yang mencapai 10 buah, 13 Kantor Penjualan

Wilayah (KPW), 141 Kantor Perwakilan Penjualan (KPP) dan lebih

dari 1.000 distributor (Profil Perusahaan PT. Sinar Sosro KPW Jawa

Barat Selatan, 2012).

Tantangan dalam mengelola supply chain berkaitan dengan

semakin banyaknya pihak-pihak yang terlibat dan cakupan kegiatan

yang semakin luas (Pujawan, 2010:20). Produk-produk Sosro yang

telah merambah pasar nasional dan internasional, membuat pihak yang

terlibat di dalam maupun diluar PT. Sinar Sosro semakin banyak dan

cakupan kegiatan dalam supply chain management menjadi sangat

luas, sehingga tantangan yang dihadapi PT. Sinar Sosro dalam aspek

supply chain semakin besar.

Salah satu tantangan dalam supply chain management yang

dihadapi perusahaan nasional atau multinasional adalah ketidakpastian

permintaan (Pujawan, 2010:20). Menyesuaikan penawaran dengan

permintaan pada lingkungan yang kompleks dan dinamis menjadi

tantangan yang sulit bagi banyak perusahaan (Jain, 2010). Sebuah ritel

tidak bisa memiliki informasi yang pasti berapa banyak suatu produk

terjual pada hari atau minggu tertentu. Pesanan dari ritel ke distibutor

juga tidak pernah pasti karena berbagai faktor. Bahkan semakin ke

hulu ketidakpastian ini biasanya semakin meningkat. Peningkatan

variabilitas permintaan yang terjadi pada setiap level supply chain ini

dinamakan bullwhip effect (Susilo, 2008).

Struktur rantai pasok dapat mempengaruhi bullwhip effect.

Semakin panjang dan kompleks struktur suatu supply chain (rantai

pasok), semakin besar kemungkinan terjadi bullwhip effect (Pujawan,

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Gambaran Umum Objek Penelitian …repository.telkomuniversity.ac.id/pustaka/files/63922/bab1...1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1.

9

2011:219). PT. Sinar Sosro KPW Jawa Barat Selatan sebagai salah

satu jaringan distribusi Sosro memiliki struktur supply chain yang

cukup panjang. Gambar 1.3 merupakan struktur rantai pasok PT. Sinar

Sosro KPW Jawa Barat Selatan.

GAMBAR 1.3

STRUKTUR RANTAI PASOK

PT. SINAR SOSRO KPW JAWA BARAT SELATAN

Sumber: (Profil Perusahaan PT. Sinar Sosro KPW Jabar Selatan, 2012:1)

Rantai pasok PT. Sinar Sosro KPW Jawa Barat Selatan memiliki

tujuh eselon (kategori pihak dalam rantai pasok) yang dimulai dari

Supplier teh(PT. Gunung Slamat)

Supplier olahan teh(PT. Agro Pangan)

Pabrik Cakung Pabrik Cibitung Pabrik Tambun

KPW Jabar Selatan

Distributor PJADistributor TMBDistributor SMRDistributor SIT

Rit

el

Age

nR

itel

Ko

nsu

men

Ko

nsu

men

Rit

el

Age

n

Rit

el

Age

n

Rit

el

Age

n

Rit

el

Ko

nsu

men

Ko

nsu

men

Rit

el

Ko

nsu

men

Ko

nsu

men

Rit

el

Ko

nsu

men

Ko

nsu

men

= Aliran pengiriman produk

= Aliran informasi pemesanan

= Aliran pengiriman produk dan informasi

pemesanan

Eselon 1

Eselon 6

Eselon 5

Eselon 4

Eselon 2

Eselon 3

Keterangan:

Eselon 7

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Gambaran Umum Objek Penelitian …repository.telkomuniversity.ac.id/pustaka/files/63922/bab1...1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1.

10

supplier teh, supplier olahan teh, pabrik, KPW, distributor, agen, dan

ritel. Distributor melakukan pemesanan ke KPW, lalu KPW merespon

permintaan tersebut dan memesannya ke pabrik. Pabrik memesan

bahan baku teh ke supplier, lalu memproduksi dan mengirim pesanan

tersebut ke distributor. Distributor menjual produknya ke agen atau

ritel, hingga akhirnya sampai ke tangan konsumen akhir. Berdasarkan

jumlah rantai pasok PT. Sinar Sosro KPW Jawa Barat Selatan yang

cukup panjang (tujuh eselon), maka kemungkinan bullwhip effect

produk-produk Sosro cukup besar.

Selain struktur rantai pasok, harga yang fluktuatif juga dapat

menyebabkan timbulnya bullwhip effect (Borut, 2008). Jika harga

sedang turun, maka pembeli akan membeli dalam jumlah banyak

sampai stok menumpuk. Ketika harga naik, pembeli menunda

pembelian sampai persediaannya habis terjual kembali. Akibatnya

permintaan tersebut tidak mencerminkan pola konsumsi pelanggan

yang sebenarnya (Susilo, 2008). Tabel 1.3 adalah program promosi PT

Sinar Sosro KPW Jawa Barat Selatan ke distributor tahun 2012 yang

menyebabkan fluktuasi harga.

TABEL 1.3

PROGRAM PROMOSI PT. SINAR SOSRO KPW JAWA BARAT

SELATAN KE DISTRIBUTOR TAHUN 2012

Bulan

ke-

Program Promosi

untuk Distributor*

Produk

1 - -

2 - -

3 Beli 10 gratis 1 FTG, JT300, HJE300, CCE300

4 Beli 10 gratis 1 FTE300, CC250

5 Beli 10 gratis 1 TBK250, FTE500, HJG

6 Beli 10 gratis 1 TBO150, TBE R, FTG, JT300

(Bersambung)

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Gambaran Umum Objek Penelitian …repository.telkomuniversity.ac.id/pustaka/files/63922/bab1...1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1.

11

(Sambungan)

Bulan

ke-

Program Promosi

untuk Distributor*

Produk

7 Beli 8 gratis 1 FTC, TSC, JT500

8 - -

9 Beli 10 TBK250, HJE300

10 Beli 10 gratis 1 TBK200, FTE300, HJE300, CC250

11 Beli 8 gratis 1 TB1lt, FTC, TSC, JT500

12 Beli 10 gratis 1,

Beli 4 gratis 1 TBE R,

Beli JT500 gratis JT300

FTG, HJE300

JT500

Catatan:

* Dalam karton

Sumber: (Sales Distributor PT. Sinar Sosro KPW Jawa Barat Selatan, 2012)

PT. Sinar Sosro KPW Jawa Barat Selatan melaksanakan program

promosi temporer pada beberapa produknya, seperti promosi “beli 10

gratis satu” untuk produk CC250 selama bulan ke empat saja atau

promosi “beli delapan gratis satu” pada produk JT500 selama bulan ke

tujuh saja, dan promosi-promosi temporer lainnya. Promosi yang

sifatnya temporer ini dapat mengakibatkan peningkatan volume

penjualan sementara. Peningkatan penjualan sementara bisa saja

direspon oleh pabrik untuk memproduksi lebih banyak untuk bulan-

bulan berikutnya, sehingga telah meningkatkan biaya-biaya seperti

tenaga kerja, bahan baku, dan biaya lainnya. Namun toko atau ritel

justru tidak memesan produk yang sama untuk 2-3 bulan berikutnya

karena stok sebelumnya masih bersisa dan pola konsumsi sebenarnya

tidak berubah.

Parwati dan Andrianto (2009), menyatakan bahwa bullwhip effect

mengakibatkan banyak inefesiensi pada supply chain. Ketika pesanan

yang dilakukan distributor berlebih, maka akan terjadi penumpukan

barang sehingga menghasilkan penambahan biaya penyimpanan atau

kerusakan barang. Namun ketika distributor mengurangi pesanan,

dampak yang lebih besar bisa saja terjadi seperti kehilangan

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Gambaran Umum Objek Penelitian …repository.telkomuniversity.ac.id/pustaka/files/63922/bab1...1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1.

12

kesempatan menjual atau bahkan kehilangan pelanggan. Dampak akhir

dari bullwhip effect ini adalah berkurangnya profitabilitas perusahaan

(Chopra dan Meindl, 2013:265). Gambar 1.4 adalah profitabilitas PT.

Sinar Sosro KPW Jawa Barat Selatan yang dilihat dari perbandingan

target dan realisasi penjualan selama tahun 2012.

GAMBAR 1.4

TARGET DAN REALISASI PENJUALAN PT. SINAR SOSRO KPW

JAWA BARAT SELATAN TAHUN 2012 (DALAM KARTON, 1

KARTON = 24 BUAH)

Sumber: (Sales Distributor PT. Sinar Sosro KPW Jawa Barat Selatan, 2012)

Berdasarkan Gambar 1.4, terdapat beberapa produk yang target

penjualannya tidak tercapai, antara lain JT, HJ, dan CC. JT merupakan

produk dengan selisih target dan realisasi terbesar yaitu -14.064 karton

dengan ketercapaian hanya sebesar 37,49%. selanjutnya diikuti oleh

CC dengan selisih sebesar -3.125 karton dan ketercapaian sebesar

237.300

307.000

22.500 32.000

7.700 8.000

287.320

378.291

8.436 22.026 12.918 4.875

0

50.000

100.000

150.000

200.000

250.000

300.000

350.000

400.000

TB FT JT HJ TS CC

TARGET REALISASI

Keterangan:

TB: Teh Botol Sosro JT: Joy Tea TS: Tebs

FT: Fruit Tea HJ: Happy Jus CC: Country Choice

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Gambaran Umum Objek Penelitian …repository.telkomuniversity.ac.id/pustaka/files/63922/bab1...1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1.

13

60,94%. Walaupun HJ memiliki ketercapaian diatas rata-rata, namun

selisih target dan realisasi mencapai -9.974 karton. Jika dilihat dari

penjualan yang menjadi salah satu aspek profitabilitas PT. Sinar Sosro

KPW Jawa Barat Selatan, maka kemungkinan bullwhip effect pada

produk JT, HJ, dan CC cukup besar.

Berdasarkan analisis awal pada struktur rantai pasok, program

promosi, dan profitabilitas PT. Sinar Sosro KPW Jabar Selatan,

beberapa produk Sosro mengindikasikan terjadinya bullwhip effect.

Pengurangan bullwhip effect bisa dimulai dengan mengukur besarnya

amplifikasi permintaan suatu produk (Mas’udin, 2008). Dengan nilai

tersebut, bisa diketahui seberapa besar variabilitas permintaan

meningkat atau teramplifikasi. Ketika nilai menunjukkan telah terjadi

bullwhip effect, pengurangan bisa dilakukan dengan berkorespondensi

dengan penyebab-penyebabnya. Karena bullwhip effect disebabkan

oleh multi faktor, maka salah satu model yang dapat digunakan untuk

menjelaskan penyebab dan mengurangi bullwhip effect adalah

Analytical Hierarchy process (AHP) (Ishizaka and Labib, 2009). AHP

sering digunakan sebagai metode pemecahan masalah multifaktor

dibanding metode lain karena adanya penentuan faktor bobot dan

faktor evaluasi melalui pairwise comparison dan sekaligus pengujian

konsistensi bobot (Render, 2009:11). Proses dalam AHP dilakukan

dengan mengidentifikasi, memahami, dan menilai interaksi-interaksi

dari suatu sistem sebagai suatu keseluruhan (Saaty dalam Mas’udin,

2008)

Berdasarkan pemaparan di atas, penelitian yang akan dilakukan

adalah “Penerapan Analytical Hierarchy Process untuk Pemilihan

Solusi Alternatif Pengurangan Bullwhip Effect pada Supply Chain,

(Studi Kasus pada PT. Sinar Sosro KPW Jawa Barat Selatan)”.

Page 14: BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Gambaran Umum Objek Penelitian …repository.telkomuniversity.ac.id/pustaka/files/63922/bab1...1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1.

14

1. 3. Perumusan Masalah

a. Berapa nilai bullwhip effect pada PT. Sinar Sosro KPW Jawa Barat

Selatan dan distributor?

b. Apa saja penyebab bullwhip effect pada PT. Sinar Sosro KPW Jawa

Barat Selatan dan distributor?

c. Apa solusi terbaik untuk mengurangi bullwhip effect pada PT. Sinar

Sosro KPW Jawa Barat Selatan dan distributor dengan

menggunakan metode AHP?

1. 4. Tujuan Penelitian

a. Mengetahui nilai bullwhip effect pada PT. Sinar Sosro KPW Jawa

Barat Selatan dan distributor.

b. Mengetahui penyebab bullwhip effect PT. Sinar Sosro KPW Jawa

Barat Selatan dan distributor.

c. Mengetahui solusi terbaik untuk mengurangi bullwhip effect PT.

Sinar Sosro KPW Jawa Barat Selatan dan distributor dengan

menggunakan metode AHP.

1. 5. Kegunaan Penelitian

a. Bagi Perusahaan

Memberikan informasi pada pihak manajemen perusahaan

berapa nilai bullwhip effect yang ada pada PT. Sinar Sosro KPW

Jawa Barat Selatan dan distributor. Selain itu, penelitian ini juga

menganalisis penyebab yang terjadi sekaligus memberikan solusi

alternatif pengurangan bullwhip effect yang terjadi pada PT. Sinar

Sosro KPW Jawa Barat Selatan dan distributor.

b. Bagi Akademisi

Menambah dan melengkapi khasanah teori mengenai Supply

Chain Management, khususnya Bullwhip effect.

Page 15: BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Gambaran Umum Objek Penelitian …repository.telkomuniversity.ac.id/pustaka/files/63922/bab1...1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1.

15

1. 6. Sistematika Penelitian

Bentuk tulisan skripsi ini akan disusun dalam lima bab dengan

sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I. PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang tinjauan umum mengenai penelitian ini,

mulai dari gambaran umum objek penelitian, latar belakang penelitian,

perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan

sistematika penulisan tugas akhir.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi uraian umum mengenai teori-teori yang berkaitan

dengan penelitian dan mendukung pemecahan permasalahan yaitu

tinjauan pustaka penelitian, rangkuman teori, penelitian terdahulu,

kerangka pemikiran, hipotesis penelitian, ruang lingkup penelitian.

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menjelaskan tentang jenis penelitian, variabel operasional,

tahapan penelitian, populasi dan sampel, pengumpulan data, uji

validitas dan reliabilitas, serta teknik analisis data.

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan menjelaskan secara rinci tentang hasil penelitian dari

pengukuran nilai, menganalisis penyebab, dan memberikan solusi

alternatif pengurangan bullwhip effect.

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan akhir dari analisa dan pembahasan bab

sebelumnya serta saran-saran yang dapat dimanfaatkan oleh

perusahaan terkait yaitu PT. Sinar Sosro KPW Jawab Barat Selatan.