III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek...
Transcript of III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek...
III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Objek dari penelitian yang dilakukan yaitu peternak ayam pelung yang
tergabung didalam HIPPAPI kelompok Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung,
Provinsi Jawa Barat yang memiliki pengalaman mengikuti kontes ayam pelung.
3.2 Metode Penelitian
Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode sensus. Metode sensus
adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai
sampel (Sugiyono, 2009).
1.2.1 Penentuan Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (Purposive) yaitu di wilayah
Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat dengan
pertimbangan sebagai berikut:
1. Terdapat Himpunan Peternak dan Penggemar Ayam Pelung Indonesia
(HIPPAPI).
2. Terdapat beberapa peternak yang memiliki peran penting di dalam
HIPPAPI.
3. Adanya kebersediaan dari pihak HIPPAPI dan peternak ayam pelung
didaerah tersebut terhadap penelitian yang akan dilaksanakan.
3.2.2 Penentuan Responden
Pengambilan responden dilaksanakan secara sensus yaitu semua anggota
populasi digunakan sebagai responden. Jumlah responden yang diteliti yaitu 25
peternak ayam pelung yang merupakan anggota HIPPAPI kelompok Kecamatan
Arjasari, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat. Karakteristik peternak yang
dijadikan sampel adalah peternak yang memiliki pengalaman dalam mengikuti
kontes ayam pelung.
3.2.3 Teknik Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan
sekunder. Data primer diperoleh dari responden melalui wawancara langsung
berdasarkan daftar pertanyaan yang sudah disiapkan. Data sekunder didapat
diperoleh dari studi literatur, baik dari tulisan, referensi yang relevan dan data dari
arsip kantor Desa mengenai kondisi umum wilayah penelitian.
3.3 Operasional Variabel
Operasionalisasi Variabel adalah penjelasan mengenai variabel-variabel
yang terlibat di dalam suatu penelitian dan berhubungan dengan model analisis
yang digunakan. Variabel dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi variabel
bebas (X) dan variabel terikat (Y). Variabel Bebas adalah variabel yang
mempengaruhi dan menyebabkan muncul atau berubahnya variabel terikat.
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh keberadaan variabel bebas.
3.3.1 Variabel Bebas
Variabel bebas (X) yang digunakan dalam penelitian ini yaitu persepsi
peternak ayam pelung. Persepsi peternak adalah pandangan yang dimiliki peternak
ayam pelung terhadap kontes ayam pelung. Dimensi dari variabel tersebut meliputi
tahap kognisi (pengetahuan) dan tahap afeksi (sikap).
1. Pengetahuan
Pengetahuan peternak adalah segala sesuatu yang diketahui oleh peternak
ayam pelung mengenai kontes ayam pelung. Indikator yang diukur:
a) Pengetahuan peternak ayam pelung mengenai hal-hal yang harus
dipersiapkan untuk mengikuti kontes ayam pelung. Pengetahuan peternak
untuk menyebutkan kata kunci yaitu ayam pelung, jamu-jamuan, dan uang
pendaftaran.
b) Pengetahuan peternak ayam pelung mengenai kategori penilaian pada
kontes ayam pelung. Pengetahuan peternak untuk menyebutkan kata kunci
yaitu penilaian suara, penilaian bobot dan penilaian penampilan.
c) Pengetahuan peternak ayam pelung mengenai penilaian suara pada kontes
ayam pelung. Pengetahuan peternak untuk menyebutkan kata kunci yaitu
penilaian suara awal, suara tengah, suara akhir, irama dan keserasian.
d) Pengetahuan peternak ayam pelung mengenai kriteria suara awal ayam
pelung juara. Pengetahuan peternak untuk menyebutkan kata kunci yaitu
volume besar, suara bersih, suara jelas, dan bertekanan.
e) Pengetahuan peternak ayam pelung mengenai kriteria suara tengah ayam
pelung juara. Pengetahuan peternak untuk menyebutkan kata kunci yaitu
volume besar, suara bersih, suara jelas, dan terdapat bitu (alunan nada).
f) Pengetahuan peternak ayam pelung mengenai kriteria suara akhir ayam
pelung juara. Pengetahuan peternak untuk menyebutkan kata kunci yaitu
volume besar, tidak putus, bersih, jelas, panjang dan berakhiran “-ng”.
g) Pengetahuan peternak ayam pelung mengenai penilaian penampilan pada
kontes ayam pelung. Pengetahuan peternak untuk menyebutkan kata kunci
yaitu penilaian kelompok kepala, kelompok badan, kelompok kaki,
kelompok bulu dan keserasian.
h) Pengetahuan peternak mengenai bagian-bagian yang dinilai pada kelompok
penampilan kepala ayam pelung. Pengetahuan peternak untuk menyebutkan
kata kunci yaitu bagian kepala, jengger, mata, hidung, paruh dan leher.
i) Pengetahuan peternak mengenai bagian-bagian yang dinilai pada kelompok
penampilan badan ayam pelung. Pengetahuan peternak untuk menyebutkan
kata kunci yaitu bagian badan, tembolok, sayap dan ekor.
j) Pengetahuan peternak mengenai bagian-bagian yang dinilai pada kelompok
penampilan kaki ayam pelung. Pengetahuan peternak untuk menyebutkan
kata kunci yaitu bagian sisik, cakar, taji, panjang kaki, warna kaki, dan kuku.
k) Pengetahuan peternak mengenai bagian-bagian yang dinilai pada kelompok
penampilan bulu ayam pelung. Pengetahuan peternak untuk menyebutkan
kata kunci yaitu bagian bulu leher, bulu badan, bulu sayap, bulu ekor, warna
bulu, corak bulu dan kebersihan bulu.
l) Pengetahuan peternak mengenai tingkatan wilayah penyelenggaraan kontes
ayam pelung. Pengetahuan peternak untuk menyebutkan kata kunci yaitu
tingkat international, nasional, regional dan lokal.
m) Pengetahuan peternak ayam pelung mengenai peraturan-peraturan untuk
peserta pada kontes ayam pelung. Pengetahuan peternak untuk
menyebutkan kata kunci yaitu tidak boleh mendekati ajeng melebihi garis
pembatas yang sudah ditetapkan panitia, tidak boleh berkata kasar terhadap
juri dan peternak lain, tidak boleh memprotes hasil penilaian juri dan tidak
melakukan kecurangan saat melakukan penimbangan ayam.
n) Pengetahuan peternak ayam pelung mengenai hadiah yang diberikan pada
kontes ayam pelung. Pengetahuan peternak untuk menyebutkan kata kunci
yaitu trophy, uang pembinaan, sertifikat dan doorprize.
o) Pengetahuan peternak ayam pelung mengenai manfaat dari adanya
penyelenggaraan kontes ayam pelung. Pengetahuan peternak untuk
menyebutkan kata kunci yaitu mempromosikan ayam pelung, meningkatkan
nilai jual ayam pelung, menambah uang saku peternak, dan terjalinnya
pertukaran ilmu antar peternak.
p) Pengetahuan peternak ayam pelung mengenai sifat-sifat yang harus dimiliki
oleh seorang juri pada kontes ayam pelung. Pengetahuan peternak untuk
menyebutkan kata kunci yaitu jujur dan mempunyai rasa tanggung jawab,
mampu menbandingkan kualitas/keindahan dalam bentuk nilai menurut
system penilaian yang berlaku dan mampu berkonsentrasi secara baik dalam
melaksanakan tugas penilaian.
Penilaian untuk setiap indikator dilakukan menggunakan teknik scoring
dengan jumlah sebanyak 3 opsi dan penentuan nilai skornya ialah 3-2-1
menggunakan skala ordinal. Penilaiannya dibagi menjadi 3 yaitu: apabila peternak
hanya menyebutkan 1 kata kunci dari sejumlah kata kunci yang benar maka
jawaban diberi skor 1, bila peternak dapat menyebutkan 2 kata kunci dari sejumlah
kata kunci yang benar maka jawaban diberi skor 2 dan bila peternak dapat
menyebutkan 3 kata kunci yang benar maka jawaban diberi skor 3.
2. Sikap
Sikap peternak adalah tanggapan atau respon yang dimiliki peternak ayam
pelung terhadap kontes ayam pelung. Indikator yang diukur:
a. Sikap atau tanggapan peternak ayam pelung mengenai tujuan memelihara
ayam pelung.
b. Sikap atau tanggapan peternak ayam pelung mengenai kesesuaian agenda
penyelenggaraan kontes ayam pelung.
c. Sikap atau tanggapan peternak ayam pelung mengenai manfaat ekonomi
adanya kontes ayam pelung untuk para peternak.
d. Sikap atau tanggapan peternak ayam pelung mengenai kesesuaian kategori
penilaian pada kontes ayam pelung.
e. Sikap atau tanggapan peternak ayam pelung mengenai kesesuaian kondisi
keadaan kontes.
f. Sikap atau tanggapan peternak ayam pelung mengenai hadiah yang
diberikan pada kontes ayam pelung.
g. Sikap atau tanggapan peternak ayam pelung mengenai ketaatan peternak
mentaati peraturan yang ada pada kontes ayam pelung.
h. Sikap atau tanggapan peternak ayam pelung mengenai keharusan peternak
mengikuti kontes ayam pelung.
i. Sikap atau tanggapan peternak ayam pelung mengenai kesesuaian fasilitas
yang ada pada kontes ayam pelung.
j. Sikap atau tanggapan peternak ayam pelung mengenai keakuratan penilaian
juri pada kontes ayam pelung.
k. Sikap atau tanggapan peternak ayam pelung mengenai kesesuaian kinerja
juri pada kontes ayam pelung.
l. Sikap atau tanggapan peternak ayam pelung mengenai kesesuaian pemilihan
ayam juara pada kontes ayam pelung.
m. Sikap atau tanggapan peternak ayam pelung mengenai pentingnya memiliki
ayam pelung juara.
Penilaian setiap indikator dilakukan menggunakan teknik skoring dengan
jumlah sebanyak 3 opsi yaitu:
- Setuju (tinggi) diberi skor 3.
- Ragu-ragu (sedang) diberi skor 2.
- Tidak setuju (rendah) diberi skor 1.
Operasional variabel bebas tersebut dapat dimuat dalam bentuk matriks
sebagai berikut
Tabel 1. Matriks Kerangka Operasional Variabel Bebas (X)
Variabel Sub Variabel Indikator Kategori
Persepsi Kognitif
(pengetahuan)
1. Persiapan yang disiapkan
peternak untuk mengikuti
kontes ayam pelung.
- Baik
- Cukup
- Kurang
2. Kategori penilaian pada kontes
ayam pelung.
3. Karakteristik penilaian suara
pada kontes ayam pelung.
4. Karajteristik penilaian suara
awal ayam pelung juara.
5. Karakteristik penilaian suara
tengah ayam pelung juara.
6. Karajteristik penilaian suara
akhir ayam pelung juara.
7. Karakteristik penilaian
penampilan pada kontes ayam
pelung.
8. Bagian yang dinilai pada
kelompok penilaian kepala
ayam pelung 9. Bagian yang dinilai pada
kelompok penilaian badan
ayam pelung 10. Bagian yang dinilai pada
kelompok penilaian kaki ayam
pelung 11. Bagian yang dinilai pada
kelompok penilaian bulu ayam
pelung
12. Tingkatan wilayah
penyelenggaraan kontes ayam
pelung.
Variabel Sub Variabel Indikator Kategori
Persepsi
Kognitif
(Pengetahuan)
13. Peraturan-peraturan yang ada
pada kontes ayam pelung
- Baik
- Cukup
- Kurang
14. Hadiah yang diberikan pada
kontes ayam pelung
15. Manfaat terselenggaranya
kontes ayam pelung
16. Syarat menjadi seorang juri
dalam kontes ayam pelung
Afektif (Sikap)
1. Tujuan memelihara ayam
pelung.
- Setuju
- Ragu-
ragu,
- Tidak
setuju
2. Agenda penyelenggaraan kontes
ayam pelung.
3. Manfaat ekonomi adanya kontes
ayam pelung untuk para
peternak.
4. Kategori penilaian pada kontes
ayam pelung.
5. Kesesuaian kondisi keadaan
kontes
6. Hadiah yang diberikan pada
kontes ayam pelung.
7. Ketaatan peternak mentaati
peraturan yang ada pada kontes
ayam pelung
8. Keharusan peternak mengikuti
kontes ayam pelung.
9. Fasilitas yang ada pada kontes
ayam pelung
10. Keakuratan penilaian juri pada
kontes ayam pelung.
11. Kesesuaian kinerja juri pada
kontes ayam pelung.
12. Kesesuaian pemilihan ayam
juara pada kontes ayam pelung.
13. Pentingnya memiliki ayam
pelung juara.
Kelas kategori skor persepsi peternak ayam pelung dilakukan dengan
melihat jumlah total skor yang diperoleh dari total skor sub variabel yaitu kognitif
dan afektif. Penentuan panjang interval kelas dilakukan sebagai berikut:
𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑗𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑢𝑎𝑛
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠
Guna menambah ketelitian data yang diperoleh, maka digunakan rumus
sebagai berikut:
Jumlah jangkauan = (batas atas kelas + 0,5) – (batas bawah kelas – 0,5)
Nilai teratas ; (29 x 3) + 0,5)
Nilai terendah ; ( 29 x 1) – 0,5 )
𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 = 87,5 − 28,5
3= 19,6
Skor total dari keseluruhan nilai unsur-unsur partisipasi peternak ayam
pelung, selanjutnya dikategorikan dalam tiga kelas kategori berdasarkan kelas
interval yaitu kategori tinggi, sedang dan rendah. Perhitungan kelas interval untuk
partisipasi peternak ayam pelung dari hasil perhitungan, berlaku kelas interval
sebagai berikut:
29,0 – 48,6 : persepsi peternak ayam pelung kategori rendah.
48,7 – 68,3 : persepsi peternak ayam pelung kategori menengah.
68,4 – 87,00 : persepsi peternak ayam pelung kategori tinggi.
3.3.2 Variabel Terikat
Variabel terikat (Y) yang digunaka yaitu tingkat partisipasi peternak ayam
pelung terhadap kontes ayam pelung. Partisipasi peternak adalah keterlibatan
peternak ayam pelung di dalam kontes ayam pelung. Dimensi dari variabel tersebut
meliputi partisipasi langsung dan partisipasi tidak langsung.
1. Partisipasi langsung
Partisipasi langsung peternak adalah tingkat partisipasi peternak ayam
pelung terhadap kontes ayam pelung secara langsung.
a. Jumlah partisipasi peternak ayam pelung sebagai peserta dalam kontes ayam
pelung ditingkat regional.
Penilaian dilakukan menggunakan teknik skoring dengan jumlah
sebanyak 3 opsi dan penentuan nilai skornya ialah 3-2-1 menggunakan skala
ordinal. Tingkat partisipasi peternak ayam pelung sebagai peserta dalam
kontes ayam pelung tingkat regional akan dibagi menjadi 3 yaitu:
Tinggi = apabila dalam 1 tahun peternak berpartisipasi menjadi
peserta sebanyak 9-12 kali diberi skor 3.
Sedang = apabila dalam 1 tahun peternak berpartisipasi menjadi
peserta sebanyak 5-8 kali diberi skor 2.
Rendah = apabila dalam 1 tahun peternak berpartisipasi menjadi
peserta sebanyak 0-4 kali diberi skor 1.
b. Jumlah partisipasi peternak ayam pelung sebagai peserta dalam kontes ayam
pelung ditingkat lokal.
Penilaian dilakukan menggunakan teknik skoring dengan jumlah
sebanyak 3 opsi dan penentuan nilai skornya ialah 3-2-1 menggunakan skala
ordinal. Tingkat partisipasi peternak ayam pelung sebagai peserta dalam
kontes ayam pelung tingkat lokal akan dibagi menjadi 3 yaitu:
Tinggi = apabila dalam 1 tahun peternak berpartisipasi menjadi
peserta sebanyak 9-12 kali diberi skor 3.
Sedang = apabila dalam 1 tahun peternak berpartisipasi menjadi
peserta sebanyak 5-8 kali diberi skor 2.
Rendah = apabila dalam 1 tahun peternak berpartisipasi menjadi
peserta sebanyak 0-4 kali diberi skor 1.
2. Partisipasi tidak langsung
Partisipasi tidak langsung peternak adalah tingkat partisipasi peternak ayam
pelung terhadap kontes ayam pelung secara tidak langsung.
a. Tingkat partisipasi peternak ayam pelung sebagai penonton dalam kontes
ayam pelung ditingkat regional.
Penilaian dilakukan menggunakan teknik skoring dengan jumlah sebanyak
3 opsi dan penentuan nilai skornya ialah 3-2-1 menggunakan skala ordinal. Tingkat
partisipasi peternak ayam pelung sebagai peserta dalam kontes ayam pelung tingkat
regional akan dibagi menjadi 3 yaitu:
Tinggi = apabila dalam 1 tahun peternak berpartisipasi menjadi
penonton sebanyak 9-12 kali diberi skor 3.
Sedang = apabila dalam 1 tahun peternak berpartisipasi menjadi
penonton sebanyak 5-8 kali diberi skor 2.
Rendah = apabila dalam 1 tahun peternak berpartisipasi menjadi
penonton sebanyak 0-4 kali diberi skor 1.
b. Tingkat partisipasi peternak ayam pelung sebagai penonton dalam kontes
ayam pelung ditingkat lokal.
Penilaian dilakukan menggunakan teknik skoring dengan jumlah sebanyak
3 opsi dan penentuan nilai skornya ialah 3-2-1 menggunakan skala ordinal. Tingkat
partisipasi peternak ayam pelung sebagai peserta dalam kontes ayam pelung tingkat
lokal akan dibagi menjadi 3 yaitu:
Tinggi = apabila dalam 1 tahun peternak berpartisipasi menjadi
penonton sebanyak 9-12 kali diberi skor 3.
Sedang = apabila dalam 1 tahun peternak berpartisipasi menjadi
penonton sebanyak 5-8 kali diberi skor 2.
Rendah = apabila dalam 1 tahun peternak berpartisipasi menjadi
penonton sebanyak 0-4 kali diberi skor 1.
Operasional variabel terikat tersebut dapat dimuat dalam bentuk matriks
sebagai berikut:
Tabel 2. Matriks Kerangka Operasional Variabel Terikat (Y)
Variabel Sub
Variabel
Indikator Kategori
Partisipasi
Partisipasi
langsung
1. Jumlah mengikuti kontes ayam
pelung sebagai peserta pada kontes
tingkat regional.
Tinggi,
Sedang,
Rendah
2. Jumlah mengikuti kontes ayam
pelung sebagai peserta pada kontes
tingkat lokal.
Partisipasi
tidak
langsung
1. Jumlah mengikuti kontes ayam
pelung sebagai penonton pada kontes
tingkat regional
Tinggi,
Sedang,
Rendah
2. Jumlah mengikuti kontes ayam
pelung sebgai penonton pada tingkat
lokal
Kelas kategori skor partisipasi peternak ayam pelung dilakukan dengan
melihat jumlah partisipasi peternak pada kontes ayam pelung. Penentuan panjang
interval kelas dilakukan sebagai berikut:
𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑗𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑢𝑎𝑛
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠
Guna menambah ketelitian data yang diperoleh, maka digunakan rumus
sebagai berikut:
Jumlah jangkauan = (batas atas kelas + 0,5) – (batas bawah kelas – 0,5)
Nilai teratas ; 4 x 3 = 12
Nilai terendah ; 4 x 1 = 4
𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 = 12,5 − 3,5
3= 3
Skor total dari keseluruhan nilai unsur-unsur partisipasi peternak ayam
pelung,selanjutnya dikategorikan dalam tiga kelas kategori berdasarkan kelas
interval yaitu kategori tinggi, sedang dan rendah. Perhitungan kelas interval untuk
partisipasi peternak ayam pelung dari hasil perhitungan, berlaku kelas interval
sebagai berikut:
4 – 6 : Tingkat partisipasi peternak ayam pelung kategori rendah.
7 – 9 : Tingkat partisipasi peternak ayam pelung kategori menengah.
10 – 12 : Tingkat partisipasi peternak ayam pelung kategori tinggi.
3.4 Model Analisis
1.4.1 Analisis Statistik Deskriptif
Metode deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui
keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih (variabel
yang berdiri sendiri) tanpa membuat perbandingan dan mencari hubungan variabel
itu dengan variabel yang lain (Sugiyono, 2009). Metode analisis deskriptif adalah
teknik yang digunakan untuk memperkirakan atau menentukan besarnya pengaruh
secara kuantitatif dari suatu atau beberapa kejadian terhadap suatu atau beberapa
kejadian lainnya dengan cara mendeskriptifkan data yang diperoleh dari sample
yang diobservasi. Metode tersebut memfokuskan pada masalah atau peristiwa yang
sedang berlangsung dengan memberi gambaran yang lebih jelas mengenai situasi
dan kondisi yang terjadi. Metode analisis deskriptif dilakukan dengan distribusi
frekuensi, kateorisasian data mengenai persepsi dan partisipasi peternak ayam
pelung terhadap kontes ayam pelung.
1.4.2 Koefisien Korelasi
Pengolahan data dilakukan dengan menghitung jumlah skor dari variabel
persepsi peternak dan skor variabel partisipasi peternak ayam pelung terhadap
kontes ayam pelung. Perhitungan korelasi keeratan antara dua variabel tersebut
dilakukan dengan menggunakan perhitungan korelasi Rank Spearman, korelasi
Rank Spearman ditentukan dengan mengurangkan faktor-faktor pembeda dari
koefisien untuk hubungan langsung yang sempurna. Berdasarkan Siegel (1997),
koefisien Rank Spearman ditulis dengan rumus sebagai berikut:
𝜌𝑠 =∑ 𝑥𝑖2 + ∑ 𝑦𝑖2 − ∑ 𝑑𝑖2
2√(∑ 𝑥𝑖2)(∑ 𝑦𝑖2)
Dimana ∑ 𝑥𝑖2 =𝑁3−𝑁
𝑁− ∑ 𝑇𝑥 ∑ 𝑇𝑥 =
𝑡3−𝑡
𝑁
∑ 𝑦𝑖2 =𝑁3−𝑁
𝑁− ∑ 𝑇𝑦 ∑ 𝑇𝑦 =
𝑡3−𝑡
𝑁
Keterangan :
𝜌𝑠 = Korelasi Rank Spearmant
𝑥𝑖 = Variabel X (variabel bebas)
𝑦𝑖 = Variabel Y (variabel terikat)
𝑇𝑥 = Jumlah rank kembar pada variabel X (variabel bebas)
𝑇𝑦 = Jumlah rank kembar pada variabel Y (variabel terikat)
N = Jumlah populasi responden
𝑑𝑖 = jumlah kuadrat selisih rank kembar antara variabel X dan Y
Untuk menguji signifikansi kedua variabel digunakan uji t sebagai berikut:
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 𝜌𝑠√(𝑛 − 2)
1 − (𝜌𝑠)
Penghitungan koefisien korelasi rank spearman dapat dilakukan dengan
manual dan menggunakan aplikasi SPSS for windows. Untuk perhitungan dengan
aplikasi SPSS for windows dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Membuka lembar kerja SPSS, kemudian klik variable view pada kolom
name masukkan variabel persepsi peternak ayam pelung dan partisipasi
peternak ayam pelung.
2. Kemudian klik Data View dan masukkan skor yang didapatkan dari setiap
responden pada kolom masing-masing variabel.
3. Selanjutnya pada menu bar klik Analyze correlate Bivariate
4. Pada kotak dialog Biavariate correlation yang muncul, masukkan variabel
persepsi peternak dan partisipasi peternak ke kolom variables.
5. Pilihlah pengujian spearman pada bagian correlation coefficients dan klik
two tailed pada bagian test of signficance lalu klik ok.
6. Setelah itu akan muncul layout output hasil perhitungan dan akan diketahui
nilai koefisien korelasinya
Interpretasi terhadap keeratan hubungan antara kedua variabel
menggunakan aturan Guilford (1956), yaitu:
𝜌𝑠 < 0,20 ; hubungan rendah sekali, lemah sekali
0,20 ≤ 𝜌𝑠 < 0,40 ; hubungan rendah tapi pasti
0,40 ≤ 𝜌𝑠 < 0,70 ; hubungan cukup kuat
0,70 ≤ 𝜌𝑠 < 0,90 ; hubungan kuat
0,90 ≤ 𝜌𝑠 < 1,00 ; hubungan sangat kuat sekali, dapat diandalkan
Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara membandingkan Pvalue dengan
𝛼 (0,05). Hipotesis yang diajukan:
H0 : Tidak terdapat hubungan yang positif antara persepsi dengan partisipasi
peternak ayam pelung terhadap kontes ayam pelung.
H1 : Terdapat hubungan yang positif antara persepsi dengan partisipasi peternak
ayam pelung terhadap kontes ayam pelung.