Bab i iv ok-ardian
-
Upload
andinie-fatimah -
Category
Education
-
view
1.319 -
download
4
Transcript of Bab i iv ok-ardian
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Industri pariwisata di Indonesia kini kian semarak dan mempunyai
prospek yang cerah. Indonesia menunjukan potensi yang besar bagi
perkembangan pariwisata. Sejalan dengan pertumbuhan pariwisata dan arus
wisatawan mancanegara tahun demi tahun bertambah, sebagai salah satu
penunjang hal tersebut usaha perhotelan sangat dibutuhkan kehadirannya.
Bagi Hotel yang ingin terus berkembang, dimana pendapatan bukan
hanya di dapat dari hasil penjualan kamar, maka akan di cari jalan lain yang
dapat menambah pemasukan bagi hotel. Food & Beverage Departement
sebagai salah satu departemen di hotel, merupakan salah satu sumber
pendapatan terbesar setelah “Room“. Oleh karena itu Food & Beverage
Departement di tuntut untuk meningkatkan pendapatan semaksimal mungkin.
Food & Beverage Departement ini terbagi dalam beberapa section salah
satunya yaitu Banquet Section.
Banquet Section yang berada dibawah Food & Beverage Departement
bertugas menangani baik dalam hal pengaturan ruangan maupun pelayanan
makanan dan minuman untuk acara seminar, pesananan out side catering,
konferensi, wedding party, cocktail party dan lain – lain.
Mengingat betapa pentingnya yang diberikan Banquet Section sebagai
salah satu outlet yang ada di Food & Beverage Departement dalam rangka
1
perananannya terhadap peningkatan income, maka dalam kesempatan ini
penulis mengambil judul sebagai berikut : “PERANAN BANQUET
SECTION TERHADAP PENINGKATAN JUMLAH TAMU DI HOTEL
GOWONGAN INN YOGYAKARTA”.
1.2. Perumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penyusunan penulisan ini
adalah :
1. Bagaimana upaya yang dilakukan oleh Banquet Section untuk
meningkatkan jumlah tamu di Hotel Gowongan INN Yogyakarta?
2. Apakah peranan Banquet Section terhadap peningkatan jumlah tamu di
Hotel Gowongan INN Yogyakarta?
1.3. Batasan Masalah
Suatu penelitian agar tidak terjadi kesalah pahaman yang terlalu jauh haruslah
ditentukan pembatasan masalah penelitian. Adapun pembatasan masalah dalam
penelitian ini antara lain :
1. Objek Penelitian
Yang menjadi objek peneletian ini adalah peranan Banquet Section terhadap
Peningkatan Jumlah Tamu di Hotel Gowongan INN Yogyakarta.
2. Subyek Penelitian
Yang menjadi subyek penelitian ini adalah peningkatan jumlah tamu di
Hotel Gowongan INN.
2
1.4. Tujuan Penelitian
Penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam rangka pembuatan laporan tugas
akhir ini bertujuan :
1. Untuk mengetahui apa peranan Banquet Section terhadap peningkatan
jumlah tamu di Hotel Gowongan INN Yogyakarta.
2. Untuk mengetahui bagaimana upaya yang dilakukan oleh Banquet
Section untuk meningkatkan jumlah tamu di Hotel Gowongan INN
Yogyakarta.
1.5. Manfaat Penelitian
Sehubungan dengan adanya penelitian ini, maka penulis berharap agar hasilnya
dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berhubungan dengan dunia
perhotelan, khususnya :
1. Bagi Penulis
a. Dapat menambah wawasan atau pengetahuan, meningkatkan
ketrampilan, dan sikap kerja (profesionalisme) pada Food & Beverage
Departement khususnya Banquet Section
b. Dapat menerapkan teori – teori yang di dapat dibangku kuliah kedalam
praktek secara nyata
c. Memberikan motivasi kerja positif, mendapatkan sertifikat penelitian
d. Mendapatkan relasi atau hubungan antar rekan trainee, senior maupun
karyawan lain.
3
2. Bagi Akademi
a. Sebagai bahan referensi yang ada relevansinya dengan bidang
perhotelan khususnya Banquet Section.
b. Membantu dalam meningkatkan dan mengembangkan sumber daya
dan potensi yang dimiliki mahasiswanya.
c. Dapat Menjalin kerjasama atau hubungan baik antara lembaga
pendidikan dengan perusahaan perhotelan.
d. Memberikan brand image akademik kepada perusahaan dan
masyarakat luas.
3. Bagi Hotel
a. Sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan langkah – langkah
yang akan diambil dalam melaksanakan kegiatannya sehingga dapat
meningkatkan jumlah tamu hotel.
b. Dapat memberikan pandangan trainee berprestasi untuk dijadikan
staffnya
c. Dapat menbantu pekerjaan para staff di section yang bersangkutan.
d. Sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan langkah – langkah
yang akan diambil dalam melaksanakan kegiatannya sehingga dapat
meningkatkan kemampuan hotel tersebut.
1.6. Metodologi Penelitian
Dalam melaksanakan penelitian, penulis memerlukan data-data dan
informasi nyata. Sehingga dengan data dan informasi tersebut dapat
4
terselesaikan dan dipecahkan permasalahan. Sehubungan dengan hal tersebut di
atas maka dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data sebagai berikut :
a. Waktu dan tempat
Untuk mendapatkan data dan informasi dalam rangka penyusunan Laporan
Tugas Akhir (LTA), penulis memerlukan waktu luang selama 3 bulan.
Sedangkan penelitian di adakan di Hotel Gowongan INN Yogyakarta pada
bagian Banquet Section.
b. Subyek Penelitian
Subyek yang menjadi penelitian ini adalah jumlah tamu yang menginap di
Hotel Gowongan INN Yogyakarta
c. Sumber Data
1. Data Primer
Yaitu data dalam penelitian ini adalah yang berhubungan dengan
tingkat hunian (occupancy) di Hotel Gowongan INN. Sumber data
dalam penelitian ini adalah data berdasarkan room chart dan blocking
meeting room januari – juni 2013
2. Data Sekunder
Yaitu cara memperoleh data dengan cara mengumpulkan data dari
catatan yang telah diberikan oleh Dosen Akademi Pariwisata Buana
Wisata Yogyakarta.
5
1.6.1. Metode Penelitian
a. Metode Observasi
Yaitu metode pengumpulan data dengan cara mengikuti
langsung pada objek penelitian, mengikuti segala peristiwa yang
terjadi dan mencatat permasalahan yang timbul. Penulis turut serta
dan terjun langsung untuk mengetahui proses kerja dalam banquet.
b. Metode Wawancara
Yaitu suatu metode untuk mendapatkan data dan informasi
dengan wawancara yang dilakukan dengan responden berkenaan
dengan penelitian yang dilakukan. Penulis melakukan wawancara
dengan seorang yang ahli untuk memperoleh informasi yang
berkaitan dengan proses kerja karyawan banquet.
c. Metode Dokumentasi
Yaitu cara memperoleh data dengan mengumpulkan
dokumen-dokumen atau arsip yang ada hubungannya dengan
penelitian yang dilakukan, yang nantinya akan mendukung pada
penulisan LTA.
d. Metode Kepustakaan
Penulis perlu mendapatkan landasan-landasan teori yang
cukup akurat. Maka yang harus dilakukan penulis adalah membaca
dan mempelajari buku yang berhubungan dengan Food & Baverage
Departement atau Banquet Departement.
6
Dari pengumpulan data dan informasi dalam mengadakan observasi,
wawancara, serta studi kepustakaan, kemudian penulis sajikan dalam bentuk
deskriptif kuantitatif yang merupakan gambaran umum terhadap hasil cros dan
cek wawancara dengan responden terhadap data sekunder yang ada pada hotel.
1.7. Sistematika Penulisan
Penulisan Laporan Tugas Akhir (LTA) adalah karya seorang mahasiswa
yang ingin mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang
diperolehnya melalui kepustakaan, kumpulan pengalaman, penelitian dan
pengetahuan orang lain. Dari sumber lain juga memaparkan bahwa Laporan
Tugas Akhir (LTA) merupakan karya tulis yang isinya berusaha memaparkan
suatu pembahasan penelitian yang dilakukan oleh seorang penulis atau peneliti
yang bertujuan untuk menyampaikan sesuatu hal secara logis dan sistematis
kepada para pembaca.
Dari definisi – definisi di atas dapat disimpulkan bahwa karya ilmiah
merupakan karya dari seorang penulis yang ingin memaparkan pengetahuannya
melalui sebuah tulisan yang diperoleh dari penelitian serta ditulis secara
sistematis.
Penulisan laporan tugas akhir ini di susun dalam lima bab, secara garis besar di
uraikan sebagai berikut :
BAB I : Merupakan Pendahuluan yang Menguraikan Tentang Latar
Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Batasan Masalah, Tujuan
Penelitian, Manfaat Penelitian, Metode Penelitian, dan
7
Sistematika Penulisan.
BAB II : Merupakan Landasan Teori yang meliputi : Peranan Banquet
Section terhadap Peningkatan Jumlah Tamu di Hotel
Gowongan IIN Yogyakarta
BAB III : Merupakan Gambaran Umum Hotel Gowongan INN
Yogyakarta yang meliputi : Sejarah Hotel Gowongan INN
Yogyakarta, dan Fasilitas Hotel Gowongan INN Yogyakarta
BAB IV : Merupakan Hasil Penelitian dan Pembahasan
BAB V : Merupakan penutup yang berisi tentang kesimpulan dan saran
berdasarkan dari keterangan dari bab sebelumnya.
8
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Hotel
Perhotelan adalah bidang usaha yang berkembang seiring dengan
kemajuan sektor pariwisata. Tuntutan para pelancong yang ingin mendapatkan
layanan akomodasi sesuai permintaan mendorong usaha hotel terus meluas,
baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Hal ini tidak terlepas dari mobilisasi
perjalanan umat manusia diseluruh dunia yang semakin meningkat dari waktu
ke waktu.
Dewasa ini, perhotelan tidak hanya terdiri dari bisnis tradisional
melainkan telah berubah secara signifikan menjadi sebuah industri yang
peranannya sangat menentukan bagi internasionalisasi usaha perjalanan,
kesejahteraan ekonomi, dan juga peningkatan transportasi baik darat, laut,
maupun udara. Oleh karena itu penurunan jumlah wisata akan secara langsung
berimbas pada occupancy (tingkat hunian kamar) hotel. Selain perhotelan,
usaha perjalanan juga terkait erat dengan kepariwisataan secara umum. Baik
perhotelan maupun usaha perjalanan menempati posisi yang sejajar dalam
kegiatan pariwisata.
Sebagian orang mungkin menganggap bahwa perhotelan hanya terdiri
dari hotel dan restoran. Lebih dari itu, industri perhotelan meliputi berbagai
macam usaha seperti bar, gerai fast food, guest house, laundry, dan dry
cleaning, rekreasi keluarga, kebugaran, dan lain sebagainya.
9
Usaha perhotelan memiliki cirri-ciri khusus yaitu perpaduan antara
usaha menjual produk nyata hotel (tangible product) seperti kamar, makanan
dan minuman dengan usaha menjual jasa pelayanan (intangible product)
seperti keramahan, sopan santun, kecekatan, kecepatan, kemudahan, dan lain-
lain. Untuk mencapai keberhasilan usaha tersebut pengelola harus selalu
meningkatkan kualitas produk dan menyajikan pelayanan secara seimbang.
Untuk memperjelas wawasan mengenai usaha perhotelan, berikut ini akan
diuraikan beberapa pengertian tentang hotel.
Surat Keputusan Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi No.KM
37/PW-340/MPPT-86 memberikan batasan bahwa hotel adalah suatu jenis
akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk
menyediakan layanan penginapan, makanan dan minuman serta jasa lainnya
bagi umum, yang dikelola secara komersial.
Selanjutnya dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
67 tahun 1996 tentang Penyelenggaraan Kepariwisataan Republik Indonesia
pada pasal 61 dinyatakan bahwa “Pelayanan pokok usaha hotel yang harus
disediakan sekurang-kurangnya harus meliputi penyediaan kamar tempat
menginap, penyediaan tempat dan pelayanan makan dan minum, penyediaan
pelayanan pencucian pakaian/binatu dan penyediaan fasilitas lainnya”.
Peraturan Pemerintah tersebut secara implicit memberikan definisi mengenai
kata “hotel.”
Dennis L. Foster, dalam buku “An Introduction to Travel and
Tourism” mengungkapkan bahwa dalam arti luas, hotel mungkin merujuk pada
10
segala jenis penginapan. Sedangkan dalam artian sempit, hotel adalah sebuah
bangunan yang dibangun khusus untuk menyediakan penginapan bagi para
pejalan, dengan penginapan bagi para pejalan, dengan pelayanan makanan dan
minuman.
2.2. Depertemen Dalam Hotel dan Fungsinya
Hotel dalam melakukan operasinya didukung oleh beberapa
departemen dalam hotel. Departemen-departemen itu mempunyai fungsi dan
tugas serta tanggung jawab masing-masing. Namun dalam melaksanakan tugas
dan tanggung jawab antara departemen satu dengan departemen yang lain tidak
dapat dipisahkan. Dengan kata lain harus ada kerjasama, tugas yang dikerjakan
saling bersangkutan atau berkaitan. Pada dasarnya antara hotel yang satu
dengan hotel yang lain tidaklah sama jumlah departemennya. Hal ini
tergantung pada besar kecilnya hotel dan dapat juga pada manajemen hotel
yang bersangkutan. Sedangkan departemen-departemen itu adalah :
2.2.1. Front Office Departement
Front office departement adalah bagian terdepan yang bertugas
menerima pesanan, memberikan informasi, menerima dan
mengakomodasi tamu, termasuk melaksanakan pembayaran dan
menerima pembayaran dari tamu. Front Office dibagi menjadi
beberapa seksi, antara lain sebagai berikut :
a. Information : bagian yang bertugas memberi informasi
11
b. Reception/registration : bagian penerimaan tamu dan juga
menangani administrasinya
c. Conrierge : bagian service depan atau uniform service yang
mengurus koper, taksi, dan keperluan tamu
d. Reservation : bagian yang menerima pemesanan kamar dari
tamu secara perorangan atau individual atau kelompok
e. FO Cashier : petugas accounting yang bertugas di Front Office
f. Operator : petugas telepon, telex, dan computer di Front Office.
Pegawai front office antara lain : bellboy, bellcaptain,
roomclerk, cashier, registration clerk, information clerk, guest
relation officer.
2.2.2. Housekeeping Departement
Housekeeping departement adalah bagian yang bertugas
memelihara kebersihan, kerapihan, dan kelengkapan kamar-kamar
tamu, restoran, bar, dan tempat-tempat umum dalam hotel, termasuk
tempat-tempat untuk karyawan, kecuali tempat-tempat yang menjadi
tanggung jawab steward, misalnya dapur (kitchen area), daerah
pencucian alat-alat (dishwashing area), dan tempat sampah
(garbage area).
Housekeeping dibagi menjadi beberapa seksi, antara lain sebagai
berikut :
12
a. Room Section, bagian kamar-kamar. Biasa disebut juga floor
section.
b. Houseman, bagian yang membersihkan public space dan event
c. Yardman, bagian yang menangani kebun-kebun
d. Pool Section, bagian yang menangani kolam renang
e. Incinerator, bagian pengelola pembakaran sampah
f. Upholster Section, bagian reparasi mebel, karpet
2.2.3. Food & Baverage Departement
Food & baverage departement adalah bagian yang bertugas
menyediakan dan menyajikan makanan dan minuman. Food &
Baverage dibagi menjadi tiga kelompok seksi besar yaitu :
a. Restaurant & Bar, bagian service makanan dan minuman
b. Kitchen Section, bagian produksi makanan dan minuman
c. Steward Section, bagian penyediaan alat-alat service dan alat-
alat produksi.
d. Banquet, bagan dibawah Food & Beverage Departement yang
bertugas memberikan pelayanan kepada para tamu yang mana
pelayanan tersebut terpisah dari restaurant dan sebagainya,
misalnya pada acara pesta perkawinan, ulang tahun, seminar,
konferensi, coctail party dan lain sebagainya. Banquet berasal
dari bahasa Perancis yaitu Banch yang dalam bahasa Inggris
bench yang berarti bangku panjang. Dalam bidang restoran,
banquet berarti sekumpulan orang yang berada dalam suatu
13
ruangan tertentu (private room) yang bertujuan untuk
menikmati makanan dan minuman dalam rangka merayakan
perayaan tertentu dan diatur dalam suatu tempat duduk
tertentu.
2.2.4. Marketing Departement
Marketing departement adalah bagian yang bertugas
melaksanakan pemasaran produk hotel, termasuk didalamnya
promosi, dan penjualan produk hotel. Marketing departement dibagi
menjadi beberapa seksi diantaranya :
a. Bagian Sales, bagian penjualan
b. Bagian Art & Culture, mengurus entertainment
c. Bagian Printshop, urusan cetak mencetak dan desain
d. Bagian Public Relations, bagian hubungan masyarakat dan
informasi.
2.2.5. Accounting Departement
Accounting departement adalah bagian yang bertugas
mengelola keuangan baik penerimaan maupun pengeluaran hotel.
Accounting departement dibagi menjadi beberapa seksi, antara lain
sebagai berikut :
a. Auditing, bagian yang mengurus pendapatan
b. Cashier, bagian yang bertugas di bagian pelayanan
c. Payroll, bagian yang mengurus penggajian
14
d. Administration, bagian yang mengelola kantor accounting
e. Cost Control, bagian yang mengawasi harga produksi
f. Purchasing, bagian pembelian material untuk hotel
g. Receiving, bagian penerimaan barang pesanan
h. Store, bagian gudang yaitu general store dan daily store
2.2.6. Purchasing Departement
Purchasing departement adalah bagian yang bertugas
melaksanakan pembelian dan penerimaan barang-barang (alat-alat
perlengkapan) keperluan hotel.
2.2.7. Engineering Departement
Engineering departement adalah yang bertugas melaksanakan
perencanaan, pemasangan, dan pemeliharaan gedung, serta
perlengkapan hotel lainnya. Engineering departement dibagi
menjadi beberapa seksi, antara lain sebagai berikut :
a. Office, bagian yang mengelola penyelenggaraan dinas
b. Boiler, bagian pengelola uap dan air panas
c. Water Treathment, bagian penyediaan air dan pendinginan
d. AC Section, bagian yang mengurusi AC sentral hotel
e. Electric, bagian listrik dan pembangkit listrik
f. Mechanic, bagian yang bertugas merawat mobil hotel
g. Carpenter, bagian kayu, bangunan, perawatan gedung
15
h. Electronic, bagian yang mengelola alat elektronika (amplifier,
tape, reel, central sound system, TV, dan sebagainya).
2.2.8. Security Departement
Security departement adalah bagian yang bertugas menjaga
dan memelihara keamanan serta ketertiban di dalam maupun di luar
lingkungan hotel. Security departemen dibagi menjadi dua seksi
yaitu :
a. Police Staff, anggota Polri yang ditempatkan di hotel
b. Guards, anggota Satpam hotel yang ditugaskan
2.2.9. Laundry Departement
Laundry departement adalah bagian yang bertugas membantu
housekeeping dalam menyediakan kebutuhan linen (handuk, sprei,
selimut) untuk kamar hotel dan seragam karyawan. Bagian ini di
hotel-hotel merupakan bagian dari housekeeping, sedangkan di hotel
yang besar untuk satu departement tersendiri yang mempunyai
beberapa seksi, antara lain sebagai berikut :
a. Washer, bagian pencucian
b. Linen, bagian yang bertanggung jawab atas linen, napkin
sheets, dan table
c. Iron, bagian penyetrikaan pakaian tamu karyawan
d. Dry Cleaning, bagian yang mengoperasikan penatu kimia
e. Rools, bagian rooling untuk bahan-bahan lembaran/sheets
16
f. Uniform, bagian pakaian seragam karyawan dan trainee
g. Valet, bagian pengurus cucian tamu
h. Office, bagian kantor yang merupakan sentral dari unit
2.2.10. Personel Departement atau Personalia
Personalia adalah bagian yang bertugas melaksanakan
pemilihan dan pengadaan tenaga kerja hotel, termasuk di dalamnya
pemeliharaan moral dan kesejahteraan tenaga kerja serta peningkatan
pengetahuan dan ketrampilan tenaga kerja hotel. Di dalam hotel-hotel
besar terdapat beberapa kelompok kerja. Karena luas dan besarnya
tanggung jawab kelompok tersebut merupakan departement tersendiri
yang setaraf dengan departemen-departemen lainnya, misalnya cost
control departemen (bagian pengendalian biaya). Departement ini
untuk hotel-hotel kecil berada di bawah/dalam lingkungan
departement accounting.
2.2.11. OOD (Other Operation Departemen)
ODD merupakan bagian yang termasuk dalam kelompok-
kelompok lain, misalnya :
a. Secretarial service
b. Drug store
c. Consession office
d. Sport club
e. Discotheque, steam bath, massage
17
BAB III
GAMBARAN UMUM
3.1 Sejarah Singkat Gowongan INN Hotel
Nama Gowongan berasal dari : gowong yang berarti tukang kayu,karena
lokasi Hotel Gowongan INN ini terletak di daerah pemukiman Carpenter /
Tukang Kayu diambilah nama Gowongan ini. Hotel Gowongan INN pada tahun
2010 oleh Bapak Beni Prananto yang pada awalnya bergerak dibidang
kontraktor sipil. Namun beliau merasa bahwa bisnis pariwisata khususnya
perhotelan akan memberi prospek yang cerah terhadap perusahaan ini. Maka
pada tahun 2010 dirintislah pendirian sebuah hotel. Namun usaha kontraktor
sampai saat ini masih tetap beroperasi.
Secara umum, hotel berdiri pada 10 Desember 2010 perekrutan pun
dimulai. Pada saat itu owner memutuskan masih menggunakan Consultan, yaitu
dengan Smile Hotel Indonesia di bawah pimpinan Bapak M. Hasan Basri.
Dengan semboyan,”Right Comfortable place” hotel ini berjalan dengan lancar.
Pada awal mulanya jumlah kamar di Hotel Gowongan IIN ini berjumlah
36 kamar. Dengan rincian:
1. Suite Room berjumlah 5 kamar.
2. Deluxe Room berjumlah 13 kamar.
3. Superior Room berjumlah 13 kamar.
4. Studio Room berjumlah 5 kamar.
Seiring dengan peningkatan jumlah para wisatawan, perusahaan jasa
akomodasi seakan saling berlomba untuk menarik para wisatawan ataupun tamu
18
domestik. Semakin banyak perkembangan hotel khususnya di Yogyakarta,
dengan mempertimbangkan hal itu Gowongan IIN Hotel melakukan renovasi,
memperbaiki, menambah fasilitas-fasilitas yang bisa menunjang semua
kebutuhan tamu. Memasuki tahun 2011 recrutment - recrutment sudah mulai
merata dengan penyelenggaraan dari Consultan Smile Hotel Indonesia. Semua
produknya pun sudah siap untuk dijual. Dan sebagai buktinya pada Bulan
Februari 2011 hotel menyelenggarakan Soft Opening.
Setelah berjalan beberapa bulan owner memutuskan tidak menggunakan
Consultan lagi. Dan dimulai Bulan Agustus 2011 Hotel Gowongan INN berjalan
dengan management sendiri. Dengan Semboyan “Your Home in the Heart of
Jogja” yang berarti “Rumah Anda di Jantung Jogja”.
Setelah itu pun kamar bertambah menjadi 60 kamar dan meeting room /
Ballroom pun diresmikan. Grand Opening pun di rayakan pada tanggal 10
Desember 2011 di Ballroom. Hingga kini Gowongan INN Hotel dinobatkan
menjadi Hotel Bintang 3, dengan 60 kamar dan 4 ruang meeting serta beberapa
fasilitas lainnya.
3.2 Lokasi
Hotel Gowongan INN berlokasi sangat strategis di Jalan Gowongan Kidul
No 50 Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55283 dekat dengan Tugu
Jogja, dekat dengan Stasiun Tugu, Malioboro, dekat dengan Rumah Sakit
Dr.Sardjito, Tempat Wisata, dan Cideramata.
19
Gambar 3.1Peta Lokasi Hotel Gowongan INN Yogyakarta
Sumber : Google Maps 20 Agustus 2015
3.3 Fasilitas
Gowongan INN Hotel memiliki 60 kamar dengan 4 jenis type kamar yaitu
Suite, Deluxe,Superior, Studio. Penyediaan tempat parkir untuk kendaraan tamu
yang luas dan aman, menjadikan untuk tidak khawatir tentang keselamatan
parkir kendaraannya, karena berada di depan halaman dan Basement Hotel.
Hotel Gowongan INN memiliki fasilitas kolam renang untuk tamu hotel maupun
20
tamu luar hotel, terletak ditempat terbuka dan ukurannya cukup luas dapat
bersantai berjemur matahari dan pada waktu malam hari. Disekitar Hotel juga
banyak terdapat mini market besar dan banyak juga terdapat tempat-tempat
dimana bisa menikmati kuliner-kuliner khas Jogja yang begitu enak.
Berikut Type kamar yang terdapat di Gowongan INN Hotel:
1. Suite Room
Kamar dengan ukuran cukup luas yaitu 43,51 m2 berada di lantai 1,
memiliki desain yang modern dengan dekorasi yang menarik dan aksen
Indonesia klasik dengan view yang menghadap ke taman. Memiliki fasilitas
seperti tempat tidur ukuran king, sofa, lemari, mini bar, tv flat, meja tulis
kaca dengan akses internet kabel dan nirkabel berkecepatan tinggi, kamar
mandi yang menggunakan standing shower.
2. Deluxe Room
Kamar dengan ukuran cukup luas yaitu 30,60 m2 ini memiliki posisi dengan
view yang menghadap ke taman. Memiliki fasilitas seperti tempat tidur
ukuran Queen maupun Twin, lemari, tv flat, meja tulis kaca dengan akses
internet kabel dan nirkabel berkecepatan tinggi, kamar mandi yang
menggunakan standing shower.
3. Superior Room
Kamar dengan ukuran cukup luas yaitu 23,94 m2 ini memiliki posisi dengan
view yang menghadap ke kolam renang. Memiliki fasilitas seperti tempat
tidur ukuran Queen maupun Twin, lemari, tv flat, meja tulis kaca dengan
21
akses internet kabel dan nirkabel berkecepatan tinggi, kamar mandi yang
menggunakan standing shower.
4. Studio Room
Kamar dengan ukuran cukup luas yaitu 8,64 m2, memiliki fasilitas seperti
tempat tidur Single, tv flat, meja tulis kaca dengan akses internet kabel dan
nirkabel berkecepatan tinggi, kamar mandi yang menggunakan standing
shower.
Gowongan INN Hotel Juga mempunyai 4 meeting room dengan kapasitas yang
berbeda - beda mulai dari 15 pax sampai 400 pax. Yaitu:
1. Damar Meeting Room
Memiliki kapasitas Round Table 24 pax, Class room 36 pax, U-shape 30
pax, Theater 50 pax.
2. Cendana Meeting Room
Memiliki kapasitas Round Table 42 pax, Class room 45 pax, U-shape 42
pax, Theater 70 pax.
Gambar 3.2Cendana Meeting Room Hotel Gowongan INN Yogyakarta
22Sumber : Hotel Gowongan INN Yogyakarta, 2013
3. Mahoni Meeting Room
Memiliki kapasitas Round Table 66 pax, Class room 75 pax, U-shape 60
pax, Theater 120 pax.
Gambar 3.3Mahoni Meeting Room Hotel Gowongan INN Yogyakarta
Sumber : Hotel Gowongan INN Yogyakarta, 2013
4. Rasamalla Ballroom
Memiliki kapasitas Round Table 225 pax, Class room 153 pax, U-shape 180
pax, Theater 358 pax.
23
Gambar 3.4Rasamalla Ballroom Hotel Gowongan INN Yogyakarta
Sumber : Hotel Gowongan INN Yogyakarta, 2013
Tabel 3.1Fasilitas Meeting Room di Gowongan INN Hotel
Sumber: Hotel Gowongan INN Yogyakarta Tahun 2013
Meranti Restaurant
Restoran ini buka setiap hari dari jam 6.00 – 22.00 dengan kapasitas 75 seat
dengam menu pilihan breakfast (Indonesian, American, Continental) dan menu
pilihan Ala Carte (Indonesian, Western, Chinese).
24
Fasilitas Meeting Room
LCD & Screen White BoardFlip Chart Laser pointerMemo pad, pencil Sound system standartMineral Water Mini gardenFlower vase InternetMicrofon
Untuk pelayanan room service 24 jam
Gambar 3.5Meranti Restaurant Hotel Gowongan INN Yogyakarta
Sumber : Hotel Gowongan INN Yogyakarta, 2013
Kolam Renang
Buka setiap hari dari jam 06.00 – 19.00 kapasitas tempat duduk 14 seat (more)
ada juga menu pilihan untuk snack dan minuman.
Bale Bengong
Buka setiap hari dari jam 06.00 – 19.00 kapasitas tempat duduk 30 seat (more)
dan terdapat gasebo – gasebo untuk bersantai dengan varian menu yang
bermacam – macam, spesial untuk weekend ada live musik (akustik) dari
seniman” jogja.
25
Room Service
Pemesanan Makanan dan Minuman 24 jam setiap hari
a. Spa (open 09.00 – 22.00)
b. Drug Store / boutique open 24 hours
c. Free WIFI Hotspot
d. Doctor on Call – 24 hours
e. Taxi & Car Rental
f. Loundry & Dry Clean
g. Major Credit Card Accepted
3.4 Struktur Organisasi Gowongan INN Hotel
1. Managing Director dan Operational Director.
Tanggung Jawab Managing Director dan Operational Director adalah:
a. Merencanakan, melaksanakan, mengawasi dan mengembangkan secara
keseluruhan semua kegiatan di Gowongan INN Hotel Yogyakarta yang
di pimpinnya sesuai dengan Visi dan Misi, kebijakan, sistem dan
prosedur yang telah ditetapkan.
b. Bertanggung jawab atas kelancaran dan evaluasi seluruh kegiatan baik
kegiatan operasional maupun non operasional.
Tugas dari Managing Director dan Operational Director adalah :
a. Mengawasi seluruh kegiatan hotel supaya berjalan lancar dan sesuai
prosedur.
b. Memonitor revenue hotel dan membuat aktivitas untuk peningkatannya.
26
c. Mengadakan tugas dan tanggung jawabnya, Managing Director dan
Operational Director dibantu oleh Executive Assistant Manager.
2. Chief Engineering
Tanggung Jawab Enginering Department adalah :
a. Mengawasi dan mengatur langsung operasional atau segala sesuatu
yang berhubungan dengan POMEC (Property Operation Maintenance
Energy Cost) di Gowongan INN Hotel Yogyakarta.
b. Bertanggung jawab terhadap operasional Enginering Department.
Khususnya untuk efisiensi operasional dan hemat dalam pemakaian
energi.
Tugas Engineering Department adalah:
a. Membantu menegement dalam pencapaian target dalam hal POMECT
(Property Operation Maintenance Energy Cost) di Gowongan INN
Hotel Yogyakarta.
b. Bertanggung jawab terhadap Operasional Engineering Department
khususnya untuk efisiensi operasional dan hemat dalam pemakaian
energi.
c. Mengadakan pengawasan dan Control terhadap jalannya instalasi listrik
dan semua mesin - mesin yang ada di Gowongan INN Hotel
Yogyakarta.
d. Merencanakan dan membuat anggaran untuk POMEC.
27
3. Food and Baverage Department
Food and Beverage Department terbagi menjadi tiga, yaitu F & B Product,
F & B Service dan F & B Banquet.
Tanggung jawab Department ini adalah :
a. Peningkatan Revenue dari hasil penjualan Food and Beverage
Kelancaran kerja di kitchen dan restoran, baik operasional pekerjaan
yang bersifat administrasi maupun non administrasi.
b. Menjaga atau mengontrol Food and Beverage cost.
Tugas department ini adalah :
a. Perencanaan global tentang operasional Food and Beverage product
dan Food and Baverage service.
b. Membuat action plan tentang bagian Food and Beverage secara berkala
c. Menentukan jenis jenis menu dan minuman yang dikoordinasikan
dengan Chef dan Food and Beverage Manager.
4. Accounting Department
Bertanggung jawab atas kelancaran operasional di Accounting yang
menyangkut kegiatan proses pencatatan, penyusunan laporan keuangan,
menyusun anggaran perusahaan, pengendalian seluruh laporan baik yang
menyangkut aspek keuangan maupun operasional.
Tugas Accounting :
a. Meneliti dan menandatangani Daily Income Summary General Cashier
report, Daily Sales Report, account receivable, adjustment yang ada.
b. Melaksanakan instruksi – instruksi dari General Manager
28
5. Marketing Department
Tanggung jawab Marketing Department adalah :
a. Menyusun teknik, taktik dan strategi pemasaran untuk mencapai tujuan
bisnis perusahaan.
b. Bertanggung jawab untuk bidang pengelolaan sales, sales promotion,
adversiting, public relation dan analisa pasar.
Tugas Marketing Department adalah :
a. Mengusahakan pencapaian keuntungan perusahaan yang sebesar-
besarnya.
b. Mencari dan menetapkan target market perusahaan.
c. Mengikuti perkembangan pasar, baik adanya perubahan keadaan pasar
maupun peningkatan daya saing pemasaran hotel.
6. Front Office Department
Bertanggung jawab atas pengawasan operasional dan administrasi di Front
Office Department.
Tugas Fornt Office Department adalah :
a. Mengusahakan tercapainya occupancy hotel semaksimal mungkin,
diusahakan tanpa mengurangi Average Room Rate sesuai dengan target
perusahaan.
b. Memeriksa atau meneliti laporan-laporan statistik tamu. Membina
hubungan baik dengan tamu.
29
7. Housekeeping department
Tanggung jawab Housekeeping Department adalah :
a. Bertanggung jawab atas keberhasilan, keindahan, dan kenyamanan
seluruh lingkungan dan area Gowongan INN Hotel Yogyakarta.
b. Menjaga seluruh investasi yang ada dibawah pengawasan
Housekeeping .
Tugas Housekeeping Department adalah :
a. Mengkoordinir bidang kerja seluruh staff Housekeeping Department.
b. Membuat perencanaan dalam bidang yang menyangkut Housekeeping
Department.
c. Mengadakan evaluasi hasil kerja dan mencari metode-metode baru
mengenai sistem kerja maupun alat-alat yang lebih efisien untuk
mendapatkan hasil kerja yang lebih maksimal.
8. Human Resource Department.
Tanggung Jawab Human Resource Department adalah :
a. Merencanakan, mengarahkan, mengawasi, mengkoordinasi dan
berperan serta dalam semua kegiatan yang berkaitan dengan
kepegawaian.
b. Membuat rumusan dan rekomendasi terhadap penerapan dan
pelaksanaan progam, prosedur, peraturan dan disiplin karyawan.
Tugas Human Resource Department adalah :
a. Secara langsung melakukan koordinasi dan berperan serta dalam semua
kegiatan yang berkaitan dengan pengupahan dan penggajian karyawan,
30
kesejahteraan karyawan, kepegawaian, pemberian upah, orientasi,
pelatihan, pengembangan, mempertahankan dan memutuskan hubungan
kerja karyawan, memberi saran kepada Manager Department Head
dalam setiap urusan kepegawaian dan absensi karyawan.
b. Mengembangkan sistem, prosedur dan pelaksanaan pemberian upah
karyawan.
c. Memiliki hotel dalam semua urusan.
9. Security Department
Tugas dan Tanggung jawab Security Department adalah :
a. Bertanggung jawab atas perencanaan, pengarahan, pengawasan,
koordinasi, partisipasi, dalam semua aktivitas yang berkaitan dengan
personalia khususnya keamanan semua barang milik hotel, milik tamu
dan milik karyawan.
b. Menjamin perlengkapan / peralatan serta sistem pengamanan dan
keamanan sudah berjalan sesuai dengan prosedur.
31
Bagan 3.1Struktur Organisasi Hotel Gowongan INN
Yogyakarta
EngineeringSpv
Front Office Spv
HR Manager
HR Staff
CookHelper
Waiter/ss
Laundry Attendant
RoomAttendant
Steward PA Attendant
Security Coordinator
SecurityStaff
CDP Food & Beverage Spv.
Sales Executive
House KeepingSpv.
IncomeAudit
CostControl
General Cashier Purchasing
Gardener
Drug StoreAttendant
Technician Reservation/Operator Receptiont Bell
BoyReceivingStorekeeperCollector
Owner
General Manager
Food & BeverageManagerSales ManagerAccounting
Manager
ExecutiveSecretary
Driver
Organization ChartGOWONGAN INN YOGYAKARTA
Yogyakarta, 4 January 2012Management
MintiartiGeneral Manager
Cook
Asst. FOM
Director Of Sales & Marketing
Asst. Exc. Chief Asst. Exc.Housekeeper
Sumber: Hotel Gowongan INN Tahun 2012
32
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Upaya yang dilakukan Banquet Section untuk meningkatkan jumlah
tamu di Hotel Gowongan INN
1. Meningkatkan Kualitas Pelayanan (SDM)
Dilakukan dengan meningkatkan kualitas pramusaji, dengan kata
lain pengembangan kualitas pelayanan dirasa sangat perlu dan sangat
penting, karena tuntutan pekerjaan atau jabatan, sebagai akibat kemajuan
teknologi dan persaingan di dunia industri pariwisata. Pengembangan
pramusaji adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis,
teoritis, konseptual dan moral karyawan sesuai dengan kebutuhan atau
jabatan melalui latihan dan pendidikan. Pendidikan akan meningkatkan
keahlian teoritis, konseptual dan moral karyawan, sedangkan latihan
bertujuan untuk meningkatkan ketrampilan teknis seorang pramusaji
dalam melaksanakan pekerjaannya. Dalam hal ini seorang personel
dituntut agar dapat bekerja efektif, efisien, kualitas dalam pekerjaannya.
Untuk meningkatkan kualitas pelayanan di Gowongan INN Hotel
dengan hal-hal sebagai berikut:
a. Seleksi
Seleksi adalah usaha pertama yang diambil oleh pihak hotel
untuk memperoleh pramusaji yang berkualitas dan berkompeten
yang akan menjabat serta mengerjakan semua pekerjaan pada hotel
tersebut. Seleksi adalah kegiatan pemilihan dan penentuan pelamar
33
diterima atau ditolak bekerja di hotel tersebut. Seleksi ini
diselenggarakan pada spesifikasi tertentu pada setiap perusahaan
yang bersangkutan. Seleksi yang dimaksud adalah dengan
mengadakan bermacam-macam tes. Tes tersebut dapat digolongkan
dalam berbagai macam golongan, yaitu:
1) Tes intelejensi
2) Tes minat
3) Tes kepribadian
4) Tes bakat
5) Tes kesehatan
6) Tes wawancara
b. Orientasi
Orientasi merupakan salah satu bentuk latihan untuk pegawai
baru, sehingga sering disebut “Latihan Orientasi”. Latihan Orientasi
ini diberikan kepada pegawai baru sebelum memegang jabatan yang
telah ditentukan.
Dalam masa orientasi, pramusaji ini diberikan penjelasan-
penjelasan tentang sejarah hotel, fasilitas-fasilitas yang ada,
peraturan-peraturan yang perlu diketahui dan ditaati dan struktur
organisasi baik hotel keseluruhan maupun departemen yang
bersangkutan.
34
2. Penataan Ruangan Banquet yang Menarik
1. Macam – macam tipe dari Banquet di Gowongan INN
Wawasan tentang banquet luas sekali, sehingga untuk
menjadikan suatu organisasi yang baik dan bagus dari function yang
kecil sampai yang besar, baik formal maupun informal harus di
kerjakan dengan seksama.
Seorang staff dari banquet harus mengetahui dengan baik
tersedianya beberapa ruangan banquet untuk penataan berbagai macam
event.
Ruangan tersebut harus dibuat sedemikian rupa sehingga
menarik dan dekorasi ruangan tersebut bisa membuat para konsumen
dibuat benar – benar nyaman dan bisa memberikan hasil yang
memuaskan.
Tetapi ada satu hal yang harus diingat dalam menata ruangan
banquet tersebut yaitu harus memberikan kesan yang baik terhadap
tamu dan penuh dengan kreatifitas dalam menyusun ruangan tersebut,
sehingga dalam hal itu akan berkenan dengan antar tamu dan pihak
hotel.
Adapun macam – macam acara banquet ditinjau dari sudut
maksud dan tujuannya dapat bervariasi. Sehingga dapat di bedakan
menjadi :
a. Event Sosial :
- Pesta Perkawinan
35
- Pesta Ulang Tahun
- Pesta Perpisahan
- Charity Party
b. Event Bisnis :
- Fashion Show
- Exhibition
- Seminar
- Konferensi
- Sales Promotion
c. Event Holiday (Liburan) :
- Chrismas Party
- New Year Party
- Lebaran Party
- Pass Over Day
- Thanks Giving Day
Meskipun terdapat beberapa macam acara banquet yang di
sebutkan diatas tadi, namun hanya terdapat dua dasar atau type yang
pokok bagaimana tamu menikmati hidangan yang di sajikan kepada
para tamu yaitu :
(1) Standing Parties
Pesta dimana para tamu berdiri sambil menikmati hidangan
dengan alat ataupun tanpa alat makan.
36
Makanan dan minuman di layani oleh para waiter dengan cara
berkeliling atau makanan dan minuman tersebut telah di tata di
atas meja buffet dan para tamu mengambil sendiri makanannya,
Contoh :
- Cocktail Party
- Wedding Party
- Cheese and wine Party
(2) Sitting Parties
Pesta dimana para tamu duduk dalam menikmati hidangan
dengan menggunakan peralatan makan. Makanan dapat dilayani
oleh para waiter (on plate, Platters atau gueridon service) atau
bisa juga di tata diatas meja prasmanan dan para tamu akan
mengambil hidangan tersebut.
Contoh :
- Wedding Party
- Buffet Party
- Reception
- Graduation Ball
Dari uraian diatas tersebut maka kita sudah mengetahui tentang
macam – macam type dari suatu event dan dasar dari suatu cara
menghidangkan makanan dan minuman kepada tamu
37
3. Penyusunan Meja yang Rapi dan Nyaman
Dalam melaksanakan suatu event, pengaturan tempat dan tata letak
meja sangatlah penting sebab akan berpengaruh pada kelancaran
jalannya suatu acara.
Pengaturan tempat inipun harus di sesuaikan dengan kepentingan
dan jumlah pesertanya. Faktor – faktor yang berpengaruh pada meja
yaitu :
1. Situasi dan kondisi dari ruangan Banquet
2. Keinginan / kemauan daripada pemakai jasa tersebut
3. Ukuran dan bentuk dari ruangan Banquet tersebut
4. Jumlah daripada tamu atau pengguna jasa
Namun demikian yang harus diperhatikan dalam penyusunan meja
ialah:
- Ketinggian meja kurang lebih 72 cm.
- Jarak minimum antara kursi dan meja di depannya adalah 46 cm.
- Jarak antara peserta yang satu dengan peserta yang lain di
sebelahnya 60 – 70 cm.
- Jarak jalan antar tembok dan kursi paling belakang adalah 1 meter.
Hal ini untuk kemudahan para waiter dalam melayani.
- Menjauhkan meja tamu dengan meja utama.
Susunan lay out dari floor plan tersebut di buat rangkap tiga yaitu
untuk:
1. Satu penyusunan.
38
2. Satu untuk banquet supervisor yang bertanggung jawab pada saat
atau waktu acara tersebut.
3. Satu di letakkan di mana tamu tersebut mendapat tempat duduk.
Berikut macam – macam bentuk susunan meja yang lazim
digunakan di Hotel Gowongan INN :
1. HALLOW SQUARE TABLE
Penyusunan dengan cara tempat duduk yang diatur mengelilingi
meja, dapat berbentuk persegi, oval atau bulat. Kelemahan bentuk ini
tidak cocok untuk jumlah besar, tidak ada posisi khusus untuk
pimpinan dan peserta kurang dapat terkontrol.
2. U-SHAPPED TABLES
Pengaturan meja disusun seperti huruf “U”. Pimpinan Berada di
depan, sangat baik untuk diskusi, demonstrasi Film, Study session,
peserta dapat terkontrol dengan baik.
3. V-SHAPPED TABLES
Susunana meja dibuat seperti huruf “V”. Cocok untuk kelas,
diskusi, demonstrasi slide film. Peserta dapat terkontrol dengan baik
dan aktif. Pimpinan berada di depan. Kapasitas yang ideal berkisar
antara 10-20 orang.
4. T-SHAPPED TABLES
Pengaturan meja berbentuk “T”. Susunan ini cocok untuk rapat
direksi, jamuan makan malam, dan sebagainya. Kapasitas yang ideal
berkisar antara 10-30 orang.
39
5. DOUBLE U SHAPPED
Pengaturan meja berbentuk “U” tetapi berlapis 2. Biasanya
digunakan untuk meeting, class session dan lain sebagainya.
Kapasitasnya berkisar antara 20-50 orang.
6. THEATRE-STYLES
Pengaturan ruangan hanya menggunakan kursi saja. Di depan
hanya ada ± 3 meja saja. Pengaturan ini biasanya digunakan untuk
ceramah, meeting dan lain sebagainya, serta susunan ini
memudahkan para peserta menjadi terkontrol.
7. CLASS ROOM STYLES
Pengaturan ruangan seperti ruangan kelas dimana tiap-tiap meja
diberi tempat duduk untuk memudahkan para peserta menulis
sedangkan di depannya biasanya hanya diberi 1 meja saja.
Pengaturan seperti ini cocok untuk seminar dan konferensi.
4. Menerapkan Standart Operasional Prosedur Pelayanan Banquet Section
Prosedur kerja banquet section berbeda dengan bagian lain, seperti
restorant, coffee shop, maupun room service yang ada di hotel. Ciri-ciri
khusus banquet adalah sanggup melayani suatu jamuan makan dalam
jumlah besar dan dapat melayani semua macam bentuk pelayanan,
tergantung tamu yang mengadakan acara di hotel tersebut. Prosedur
pelayanan banquet dapat dibagi sebagai berikut:
40
a. Tahap sebelum penyelenggaraan
1) Pada saat penawaran dan permintaan suatu acara, pihak banquet
menawarkan berbagai produk pelayanan dan berbagai fasilitas
disertai rincian biaya, pihak tamu memilih produk yang sesuai
dengan keinginannya.
2) Kedua belah pihak saling mengadakan pendekatan, dalam hal ini
pihak banquet di wakili oleh banquet sales atau banquet
manager. Sedang tamu di wakili oleh yang berkepentingan atau
panitia. Pendekatan ini dilakukan untuk mencapai kesepakatan.
3) Menandatangani surat perjanjian, setelah dicapai kesepakatan
bersama, setelah kedua belah-pihak menandatangani surat
perjanjian yang berisi hak dan kewajibannya.
4) Memelihara kesepakatan dengan komunikasi, mulai dari
penandatanganan perjanjian sampai hari acara yang telah
ditentukan berlangsung, biasanya terbentang waktu yang cukup
lama. Selama waktu berlangsung kedua belah pihak saling
berkomunikasi kemungkinan ada penambahan atau pengurangan
pesanan.
b. Tahap pelaksanaan acara
Tahap ini merupakan tahap yang dinantikan oleh pelanggan atas
kesepakatan yang telah dibuat bersama. Tahap ini bukannya tanpa
kendala, misalnya ada perubahan yang mungkin timbul dari pihak
pelanggan, jika perubahan tersebut sifatnya tidak prinsipil mungkin
41
tidak menjadi masalah, akan tetapi jika yang mengganggu maka
merupakan masalah yang harus ditangani secepatnya. Karena itu
perjanjian sebagai dasar kesepakatan kerja dijadikan pedoman
dalam setiap masalah yang mungkin terjadi. Urutan tahap ini
adalah:
1) Preparation
Tahap dimana pramusaji banquet mempersiapkan peralatan
yang akan digunakan dalam event tersebut dan membentuk
penataan ruangan yang diinginkan oleh tamu. Adapun tahp-
tahapnya adalah sebagai berikut:
a) Tata letak
Tahap dimana para pramusaji menyusun letak meja dan kursi
dan membentuk ruangan seperti yang diinginkan oleh tamu.
b) Tata meja
Setelah pramusaji menyusun letak meja dan kursi, lalu
pramusaji masuk ketahap berikutnya yaitu tata meja, tahap
dimana pramusaji merapikan meja seperti, menutup meja
dengan table cloth, meletakan spoon, fork, water goblet, salt
and pepper shaker, flower vase dan astray.
c) Menyiapkan peralatan
Setelah selesai menata meja, lalu pramusaji menyiapkan
peralatan-peralatan yang diperlukan untuk event yang akan
berlangsung seperti, piring-piring (plate) yang akan
42
dipergunakan oleh tamu, tray yang akan dipergunakan untuk
mengangkat piring-piring (plate) yang kotor dan peralatan
lainnya.
2) Service
Tahap ini dilakukan ketika acara sedang berlangsung yaitu
pramusaji melayani kebutuhan-kebutuhan tamu dalam
pelayanan makan. Dalam pelayanan makan yang dilakukan
adalah pouring water jika melihat gelas atau piring tamu dalam
keadaan kosong maka harus segera diangkat. Dalam pelayanan
seminar sama dengan makan tetapi pramusaji melakukan coffee
break dan mengangkat piring-piring (plate) kotor bekas coffee
break.
3) Clear-up
Tahap terakhir yang akan dilakukan oleh pramusaji dalam suatu
event dari pengangkatan piring-piring (plate) kotor sampai
dengan pengosongan ruangan yang telah digunakan oleh tamu.
Penyelenggaraan suatu event akan berhasli jika kedua belah
pihak mengikuti kesepakatan yang telah dibuat bersama dan
saling bekerja sama sejak awal sampai akhir.
c. Tahap setelah acara
Setelah acara selesai sejumlah rekening harus diselesaikan oleh
pihak pelanggan. Penyelesaiannya bisa berbentuk kontan (cash),
transfer bank dan credit card. Tahap ini merupakan saat yang tepat
43
bagi pihak banquet untuk menerima segala masukkan maupun
keluhan dari pihak pelanggan untuk perbaikan dan peningkatan
mutu pelayanan dan produk, ini juga merupakan kesempatan untuk
mengucapkan terimakasih atas terpilihnya tempat penyelenggaraan
acara, sekaligus untuk mengingatkan pelanggan untuk
menyelenggarakan acara lain ditempat yang sama pada kesempatan
yang lain. Bentuk ucapan terimakasih pada pelanggan selain dalam
bentuk thank you letter bisa pula dikirim lewat bentuk iklan
terimakasih di media cetak atau elektronik, sehingga diketahui
umum, yang dapat dimanfaatkan pihak banquet sebagai sarana
promosi. Selain hal tersebut diatas kiranya dibuat guest history
yang pada saat tertentu dapat dimanfaatkan sebagai sarana promosi.
5. Peralatan yang Menunjang Operasional Banquet
Didalam acara konferensi, rapat atau seminar biasanya dipergunakan
beberapa peralatan antara lain:
a) Kursi (Chair)
Kursi acara konferensi atau seminar dibedakan antara tamu VIP
dengan peserta lainnya, kursi untuk tamu VIP lebih bagus dari
tamu lainnya.
b) Podium
Podium sangat diperlukan untuk pembicara dalam mengemukakan
masalah yang dibahas, dan di dalam podium sudah dilengkapi
44
dengan speaker dan kadang-kadang disiapkan air di gelas untuk
minum pembicara.
c) Papan tulis (whiteboard)
Papan tulis, marker serta penghapus disediakan.
d) Asbak (Ashtray)
Didalam konferensi ini para peserta yang merokok, asbak sangat
diperlukan. Tetapi kadang-kadang ada pimpinan rapat atau seminar
melarang para peserta rapat untuk merokok.
Untuk menunjang kelancaran operasional banquet baik dalam acara
konferensi atau prasmanan pihak hotel menyediakan peralatan-peralatan
seperti:
1) Chineseware
Yaitu peralatan makan dan minum yang terbuat dari keramik, seperti:
- Coffee cup
- Sugar bowl
- Dinner plate
- Dessert plate
- Ashtray
- Salt and pepper shaker
- B&B plate
- Saucer
45
2) Glassware
Yaitu peralatan yang dipergunakan untuk menyajikan minuman,
seperti:
- High-ball glass
- Goblet
- Brandy glass
- Red wine glass
- White wine glass
- Tulip glass
- Cocktail glass
- Champagne glass
3) Silverware
Yaitu peralatan yang terbuat dari perak, seperti:
- Coffee pot
- Milk jug
4) Cutteleries
Yaitu peralatan yang dipergunakan untuk makan, seperti:
- Dinner spoon
- Dinner fork
- Dinner knife
- Dessert spoon
- Dessert fork
46
- Dessert knife
- Soup spoon
- Tea spoon
- Fish fork
- Fish knife
- Steak knife
5) Linen
Yaitu peralatan yang berupa bahan atau kain, seperti:
- Table cloth
- Napkin
- Skirting
6) Meja
Seperti bangku meja juga merupakan peralatan yang sangat vital bagi
banquet dalam menjalankan kegiatannya. Macam-macam meja:
- Oblong
- IBM
- Half moon
- Round table
6. Jenis-jenis Pelayanan dan Penyajian di Banquet Section Hotel
Gowongan INN Yogyakarta
47
Di dalam proses pelayanan di banquet Hotel Gowongan INN, segala
sesuatunya sudah disiapkan sebelumnya. Head waiter akan
memberitahukan kepada semua staffnya, tentang bentuk dan susunan
dari meja yang akan dipesan oleh tamu. Meja tersebut diatur sesuai
pesanan, menu yang sudah ditentukan, waktu untuk menghidangkan
ditentukan oleh pihak penyelenggaranya. Untuk pelayanannya biasanya
di banquet makanannya sudah disiapkan oleh cook atau juru masak dan
biasanya pramusaji tinggal menghidangkan.
Pramusaji siap mendengar dan memperhatikan aba-aba dari captain atau
head waiter, kapan dimulai, kapan bekas piring kotor diangkat, kapan
makanan selanjutnya dihidangkan dan seterusnya. Karena pramusaji
bekerja dalam satu team dan pelayanan yang dilakukan secara serentak
atau bersama-sama akan kelihatan teratur sehingga tamu merasa puas.
Biasanya sebelum jamuan dimulai, head waiter atau captain akan
memberikan pengarahan terlebih dahulu kepada pramusaji.
Macam – macam pelayanan atau service di Hotel Gowongan INN :
a. English service
Dalam menyusun makanan pada jamuan prasmanan atau buffet,
berurut mulai dari makanan pembuka (appetizer). Untuk buffet
makan siang dan buffet makan malam biasanya terdiri dari:
1) Aneka macam hidangan pembuka (Appetizer)
2) Aneka macam salad dengan sausnya
3) Aneka macam soup
48
4) Makanan utama (main course)
5) Aneka macam makanan penutup (dessert)
Sebelum menu buffet disajikan, terlebih dahulu dibicarakan oleh tamu
yang memesan, dan ada tamu yang tidak mau makan daging atau
disebut vegetarian, biasanya akan dipesan terlebih dahulu dan bagian
dapur akan mempersiapkan makanan pengganti buffet dari makanan
pembuka sampai makanan penutup.
Dalam mempersiapkan meja buffet dibuat dari beberapa susunan meja,
luas dan bentuk meja disesuaikan dengan keadaan ruangan banquet
yang dipergunakan. Dan untuk pengaturan meja buffet disesuaikan
dengan jenis hidangan yang dihidangkan. Makanan-makanan tersebut
dipersiapkan di meja buffet kurang lebih 30 menit sebelum acara
dimulai, dikelompokkan menurut jenis makanan masing-masing,
sebelum acara dimulai maka petugas banquet akan selalu mengecek
mengenai alat-alat yang digunakan.
b. American service
Pada pelayanan di banquet Hotel Gowongan INN, sering kali
menggunakan penyajian set menu, seperti acara jamuan makan resmi,
malam tahun baru, table manner, dan acara-acara lainnya. Di dalam
penyajian set menu ini, jenis daftar makanan telah disusun dan
ditempatkan di meja makan tamu, sehingga tamu sudah mengetahui
makanan apa yang disajikan, menu ini disusun satu set mulai dari
makanan pembuka (appetizer) sampai dengan makanan penutup
49
(dessert). Berikut ini adalah beberapa cara penyajian set menu,
diantaranya sebagai berikut :
1) Persiapan penyajian
Dalam mempersiapkan penyajian ini didasarkan pada pesanan dan
semua bagian yang ada hubungannya dengan banquet akan bekerja
sesuai dengan tugasnya masing-masing. Cara pengaturan alat-
alatnya disesuaikan dengan jenis makanan yang terdaftar dalam
menu, seperti mempersiapkan spoon, fork, plate, glass, tea cup dan
berbagai macam alat yang disesuaikan dengan menu makanan yang
ada. Untuk memperlancar jalannya pekerjaan di banquet seorang
pramusaji diberikan tugas, baik sewaktu persiapan kerja maupun
selama acara berlangsung. Dalam menu set ini biasanya pramusaji
diperbanyak dan dibagi-bagikan unuk menangani meja yang sudah
diberi nomor sebelumnya. Pada saat tamu datang, para pramusaji
banquet akan memperhatikan tamunya masing-masing dan
membantu menarik serta mendorongkan kursinya, kadang-kadang
juga harus meletakkan serbet makanan dipangkuan tamu.
2) Cara penyajian
Dalam penyajian set menu semua hidangan sudah dipersiapkan
atau diporsikan dari dapur atau raungan terpisah dari meja makan
tamu. Untuk mempercepat jalannya penyajian biasanya akan
dibantu pramusaji banquet lainnya unuk menyajikan hidangan
didepan tamu, dan lainnya akan mengambil hidangan ke station
50
atau tempat hidangan tersebut dipersiapkan. Head waiter
bertanggung jawab penuh terhadap pelayanan banquet, dan selalu
berada di ruang makan biasanya ia selalu berada di belakang meja
utama untuk memberikan aba-aba kapan hidangan disajikan dan
seterusnya. Penyajian hidangan dan pengangkatan piring kotor
dimulai dari meja utama, kemudian meja nomor dua dan setrusnya.
Sewaktu pengambilan makanan pramusaji harus antri, dimulai dari
pramusaji nomor satu, nomor dua dan seterusnya sampai nomor
terakhir. Petugas dapur biasanya memberikan hidangan sesuai
dengan antriannya atau nomor mejanya. Sebelum memasuki
ruangan makan, para pramusaji juga nanti akan kembali sesuai
dengan nomor meja yang dilayani. Mereka berbaris menunggu
perintah dari head waiter, dan prosedur ini dilakukan seterusnya
sampai hidangan terakhir.
3) Pengaturan acara
Beberapa acara di banquet dibuat kekhususan tersendiri, bahkan
kadang-kadang setiap penyajian selalu diatur dahulu dengan
pembawa acara, misalnya:
a) Pemberitahuan dari pembawa acara bahwa makanan akan siap
dihidangkan
b) Hadirin dipersilahkan duduk setelah acara berdoa selesai dan
para pramusaji meletakkan serbet makan (napkin) dipangkuan
tamu.
51
c) Hidangan pertama (appetizer) disajikan, penyajian dihidangkan
dari meja utama, dan pramusaji berdiri dibelakang mejanya
masing-masing, menunggu sampai meja utama dilayani.
d) Hidangan pertama diangkat dan mengambil hidangan kedua.
e) Hidangan kedua adalah soup.
f) Soup Cup yang sudah kosong diangkat dan membawa
hidangan ketiga.
g) Hidangan ketiga adalah makanan utama (main course)
disajikan. Piring kosong diangkat dan meja dibersihkan dari
kotoran roti, garam, merica, sambil mengambil alat-alat
hidangan penutup.
h) Hidangan penutup (dessert) disajikan bila sudah selesai semua
makanan diangkat, dan terakhir adalah penyajian teh atau kopi
dan kue-kue kecil.
7. Menjalin hubungan dan komunikasi baik dengan Departement lain
a) Restaurant
Restaurant harus siap melayani tamu meeting pada saat makan siang
(Lunch) atau makan malam (Dinner). Yang dimana setiap tamu
meeting makan siang ataupun makan malamnya berada di
Restaurant
b) Bar
Bar menyediakan atau melayani tamu meeting apabila meeting
tersebut menggunakan paket yang dimana menyangkut bar. Bar
52
akan menyediakan minuman bila tamu meeting atau ada sebuah
event seperti wedding yang biasanya memerlukan bantuan bar
apabila tamunya sudah membayar atas minuman yang disediakan di
Bar.
c) Kitchen
Kitchen harus siap menyediakan makanan untuk para tamu meeting
yang dimana makanan tersebut termasuk dalam paket yang sudah
ada dalam harga meeting (Meeting Package), biasanya sudah
dipersiapkan cukup untuk tamu meeting atas informasi dari sales
marketing.
d) House Keeping
House Keeping sebelumnya harus membersihkan ruangan meeting
yang akan dipergunakan tamu meeting dan juga salah satu petugas
House Keeping yang standby agar menjaga ruangan meeting tetap
rapih dan bersih.
e) Engineering
Engineering harus siap jika tamu meeting meminta sesuatu seperti
soundnya rusak atau AC tidak dingin, maka Engineering harus siap
membantu. Biasanya sebelum meeting dimulai AC ruangan harus
sudah menyala satu jam sebelum meeting dimulai dan Engineering
harus crosscheck pekerjaannya sebelum dan sesudah meeting.
53
f) Security
Security harus selalu standby setiap ada event dari Banquet agar
terjadinya sebuah keamanan dalam sebuah event karena dalam setiap
event kita tidak pernah tau jika ada hal yang buruk yang terjadi
dikarenakan security harus menjaga keamanan tersebut agar berjalan
dengan lancar.
4.2. Peranan Banquet Section
Hotel sebagai salah satu sarana akomodasi bagi para wisatawan
domestik dan mancanegara serta terorganisir selain bertujuan untuk
komersial, yaitu dengan cara menjual kamar serta jasa pelayanan kepada
tamu yang memanfaatkan fasilitas yang tersedia atau yang dimiliki hotel.
Dari uraian diatas unsur-unsur yang terkandung yaitu :
- Tempat/ bangunan : ruangan dan kamar yang tersedia
- Organisasi : karyawan
- Pelayanan : jasa yang di berikan karyawan
- Fasilitas : ruang konferensi, restaurant,
swimming pool dll
Unsur-unsur tersebut bila dikaji sebenarnya merupakan kekayaan
hotel yang dapat menghasilkan. Keberhasilan suatu hotel diantaranya :
- Tercapainya tingkat profit atau keuntungan yang besar atau yang
telah ditetapkan dalam bentuk yang harus dicapai.
- Tercapainya kepuasan tamu yang didukung pelayanan dan
fasilitas yang memadai.
54
- Selalu berusaha meningkatkan jumlah penerimaan tamu.
Dengan meningkatnya sumber dana yang diperoleh dalam usaha
perhotelan maka kesejahteraan akan lebih terjamin, fasilitas yang disediakan
maupun service kepada tamu selalu dapat dengan mudah ditingkatkan,
jumlah area masing-masing departement lebih luas dan lain-lain.
Secara umum pada dasarnya dengan adanya sumber dana yang
cukup besar, maka pengembangan hotel baik secara kualitas maupun
kuantitas dapatlah dengan mudah di laksanakan.
Selain menjual kamar, makanan dan minuman terlihat hotel juga
menjual pelayanan dan fasilitas yang dimiliki. Dari sinilah letak peranan
banquet section untuk memberikan pelayanan bagi tamu yang menggunakan
fasilitas tersebut. Fasilitas ruangan yang digunakan untuk suatu event pada
kaitannya akan menyangkut pelayanan makanan dan minuman.
Pada saat ini dimana persaingan bisnis di bidang perhotelan yang
semakin ketat fasilitas yang dimiliki suatu hotel atau produk dari hotel
tersebut merupakan investasi yang bisa mendatangkan keuntungan apabila
dimanfaatkan secara baik dan benar.
Dalam hal ini banquet yang mempunyai beberapa fasilitas atau
ruangan yang mana bisa dijual kepada para tamu dan sesungguhnya akan
berkaitan dengan suksesnya operasional pelayanan makanan dan minuman.
Dengan demikian banquet bersama pihak marketing berusaha menjual apa
yang dimiliki hotel tersebut untuk mendapatkan langganan dengan
55
menempuh berbagai cara dan upaya. Tujuannya tidak hanya agar layanan
tersebut menjadi puas tetapi berusaha menjadi langganan yang tetap.
Berbagai cara telah ditempuh untuk mendapatkan langganan. Tetapi
dalam penawaran dari fasilitas atau produk yang ada haruslah atau
menyebabkan orang tersebut membeli produk yang kita tawarkan.
Langkah yang ditempuh diantaranya : makanan dan minuman,
pelayanan, desain, dan dekorasi. Didalamnya juga termasuk kegiatan dari
bagian periklanan, sales promotion, dan penampilan diri, disamping itu
untuk menjalin hubungan dengan masyarakat luas pihak hotel mengadakan
acara Table Manner dengan diselingi demonstrasi memasak dan making
bed.
Banquet section dalam upaya meningkatkan penjualan makanan dan
minuman serta mendapatkan pasar maka perlu mengadakan analisa pasar
yang meliputi :
- Siapa konsumen kita dan konsumen yang potensial
- Dimana keberadaan mereka
- Bagaimana keadaan ekonomi mereka
- Bagaimana karakteristik mereka, misalnya bangsa dan makanan
spesifiknya.
Disamping itu banquet section pada khususnya dan pihak hotel pada
umumnya perlu mengadakan analisa produk yang akan dijualnya. Banquet
section yang merupakan bagian daripada Food & Baverage Departement
56
pada khususnya dan bagi hotel pada umumnya perlu mengadakan analisa
produk yang akan dijualnya.
Tetapi dalam menganalisa yang baik dan layak tidak hanya
menganalisa produk banquet saja tetapi juga menganalisa hotel secara
keseluruhan sebagai unitnya. Dengan demikian pihak hotel perlu
menganalisa seluruh produk yang dijualnya agar tidak mengecewakan bagi
para tamu dan bagi para karyawannya.
Dalam menganalisa suatu produk kita perlu mengenal istilah Back to
Basic yang mana dalam menganalisis suatu produk kita perlu
memperhatikan hal-hal berikut :
1. Tipe dari hotel tersebut
2. Besar/kapasitas hotel tersebut
3. Lokasi daripada hotel tersebut
4. Situasi bisnis disekitar hotel tersebut
5. Kondisi serta fasilitas hotel tersebut
6. Fasilitas rekreasi apa yang ditawarkan
7. Jenis restaurant yang tersedia
8. Bagaimana cara para karyawan melayani para tamu
9. Fasilitas yang tersedia untuk acara meeting dan konferensi.
Dengan menganalisa berbagai hal tersebut diatas maka akan
menghasilkan suatu produk yang bermutu sehingga para tamu akan merasa
57
puas dan betah untuk tinggal lebih lama di hotel tersebut dan berfungsi
untuk menghindari adanya complaint dari para tamu.
Banquet section secara khusus akan menganalisa produk yang akan
ditawarkan dan cara memasarkannya. Diantaranya yang perlu dianalisa
adalah :
1. Ruangan yang tersedia
2. Berbagai fasilitas yang menunjang
3. Berbagai macam produk yang sering ditawarkan
4. Biro iklan yang membantu memasarkan produk tersebut
5. Pelaksanaan promosi yang menyangkut produk yang ditawarkan
6. Peningkatan pelayanan kepada para tamu
7. Produk baru yang akan ditawarkan
8. Hal-hal yang menyangkut operasional di Banquet Section.
Setelah mengadakan analisa yang disebut diatas sekaligus mencapai
sasarannya serta ditunjang dengan makin aktifnya personal Banquet Section
dan promosi yang baik dari marketing departement maka frekuensi
pemakaian jasa banquet akan terus meningkat. Sejalan dengan banyaknya
pemakai jasa Banquet akan dapat berpengaruh pada operasional pelayanan
makanan dan minuman dan kamar yang pada akhirnya akan meningkatkan
jumlah tamu.
Jadi peranan yang dapat diberikan Banquet Section dalam hal ini
adalah turut memberikan peran terhadap peningkatan jumlah tamu di Hotel
Gowongan INN Yogyakarta.
58
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan
permasalahan diatas adalah :
a. Meningkatkan kualitas pelayanan sangatlah berpengaruh terhadap jumlah
tamu di Hotel Gowongan INN Yogyakarta.
b. Kepuasan tamu adalah kunci utama untuk meningkatkan jumlah tamu di
Hotel Gowongan INN Yogyakarta.
c. Penerapan Standard Operating Procedure yang baik dan benar juga akan
berpengaruh dalam meningkatkan jumlah tamu Hotel Gowongan INN
Yogyakarta.
d. Peralatan yang lengkap akan menunjang suatu event berjalan dengan
lancar sehingga tamu akan merasa puas. Dengan kepuasan tamu tersebut
maka akan meningkatkan jumlah tamu di Hotel Gowongan INN
Yogyakarta
e. Banquet Section mempunyai peran dan andil yang cukup besar dalam
meningkatkan jumlah tamu di Hotel Gowongan INN, karena dengan
adanya Banquet Section, hotel tidak hanya menjual kamar saja. Misalkan
dengan paket Fullboard Meeting, Wedding dan lain – lain.
f. Dalam pemberian citra yang baik terhadap tamu, diperlukan kasadaran
bertugas dalam arti di dalam menjalankan tugasnya diwajibkan
59
mengontrol diri sendiri, cakap, sopan santun dan pandai mengambil hati
baik melalui tingkah laku dan tutur bahasa yang mudah dipahami.
g. Kerjasama yang kompak dari per departement dapat menunjang dalam
meningkatkan jumlah tamu di Hotel Gowongan INN Yogyakarta.
5.2 Saran
1. Perlu adanya pelatihan dalam bidang peningkatan kemampuan berbahasa
asing guna memperlancar komunikasi agar tidak terjadi kesimpang siuran
bahkan kesalahpahaman antara tamu dan petugas hotel.
2. Perlu ditingkatkan koordinasi dan komunikasi antar shift, agar pelayanan
yang diberikan dapat berkesinambungan dan segala kebutuhan tamu
dapat tetap terlaksana.
3. Pada setiap ruang meeting perlu disediakan promo hotel dan harga
kamar, peta, informasi perjalanan maupun buku panduan wisata,
sehingga apabila ada tamu yang membutuhkan informasi dapat dilayani
dengan lebih baik.
4. Pihak manajemen perlu untuk selalu melihat kedepan dan berusaha
bersikap inovatif terhadap segala kekurangan terutama dalam segi
pelayanan kepada tamu.
5. Perlu menjaga kepercayaan tamu terhadap pelayanan yang diberikan
staff banquet section Hotel Gowongan INN Yogyakarta agar tamu selalu
merasa puas dengan pelayanan yang diberikan.
60
DAFTAR PUSTAKA
BPLP. Banquet Operationl. Bandung, 1985, hal.1.
Damardjati, RS. Istilah-istilah Dunia Pariwisata. Jakarta : Pradya Paramita, 1992.
Sudhir Andrew, Winarno, A. Food and Beverage Service Training Manual, Tata
Mc Graw Hill Publishing Company, New Delhi : 1980.
Surjanto, Winarno, A., Frans Gromang, Acep Hidayat, Nico Karl Logoh. Kamus
Istilah Pariwisata. Jakarta : PT. Unrasco Nusantoro, 1985.
Sulastiyono, Agus. Manajemen Penyelenggaraan Hotel. Bandung : Alfabeta, 200.
61
Lampiran 1
Room Rate
Sumber : Hotel Gowongan INN Yogyakarta (2013)
62
Lampiran 2
Meeting Room
Sumber : Hotel Gowongan INN Yogyakarta (2013)
63
Lampiran 3
Graduation Package
Sumber : Hotel Gowongan (20)
64
Lampiran 4
Birthday Package
Sumber : Hotel Gowongan INN, 2013
65
Lampiran 5
Wedding Package
Sumber : Hotel Gowongan INN Yogyakarta (2013)
66
Lampiran 6
Table Manner
Sumber : Hotel Gowongan INN Yogyakarta, 2013
67
Lampiran 9
SelasarSumber : Hotel Gowongan INN Yogyakarta, 2013
68