BAB I fixx

4
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu zat yang tidak mudah menguap bila dilarutkan dalam suatu pelarut akan menyebabkan kenaikan titik didih dibandingkan pelarut murninya. Hal ini disebabkan zat terlarut yang tidak mudah menguap tidak memberi kontribusi pada uapnya, sehingga susunan uap berbeda dengan susunan larutannya. Sehingga menyebabkan tekanan uap larutan akan lebih rendah dibandingkan tekanan uap pelarut murni. Sifat ini disebut sebagai sifat koligatif larutan. Interaksi antara molekul zat terlarut dan pelarut menyebabkan energi yang dibutuhkan untuk mendidihkan larutan lebih besar dibandingkan dengan pelarut murninya. Hal ini akan menyebabkan terjadinya kenaikan titik didih larutan (Widjajanti, 2007). Sifat koligatif larutan merupakan sifat fisik larutan yang bergantung pada jumlah partikel larutan namun tidak bergantung pada jenis larutan. Sifat koligatif larutan ini dibedakan menjadi sifat koligatif larutan elektrolit dan sifat koligatif larutan non-elektrolit yang dibedakan pada kemampuannya untuk mengion. Ada 4 macam sifat koligatif larutan, yaitu kenaikan titik didih, penurunan titik beku, penurunan tekanan uap larutan, dan tekanan osmosis.

description

yeah

Transcript of BAB I fixx

Page 1: BAB I fixx

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Suatu zat yang tidak mudah menguap bila dilarutkan dalam suatu pelarut akan

menyebabkan kenaikan titik didih dibandingkan pelarut murninya. Hal ini

disebabkan zat terlarut yang tidak mudah menguap tidak memberi kontribusi pada

uapnya, sehingga susunan uap berbeda dengan susunan larutannya. Sehingga

menyebabkan tekanan uap larutan akan lebih rendah dibandingkan tekanan uap

pelarut murni. Sifat ini disebut sebagai sifat koligatif larutan.

Interaksi antara molekul zat terlarut dan pelarut menyebabkan energi yang

dibutuhkan untuk mendidihkan larutan lebih besar dibandingkan dengan pelarut

murninya. Hal ini akan menyebabkan terjadinya kenaikan titik didih larutan

(Widjajanti, 2007).

Sifat koligatif larutan merupakan sifat fisik larutan yang bergantung pada jumlah

partikel larutan namun tidak bergantung pada jenis larutan. Sifat koligatif larutan ini

dibedakan menjadi sifat koligatif larutan elektrolit dan sifat koligatif larutan non-

elektrolit yang dibedakan pada kemampuannya untuk mengion.

Ada 4 macam sifat koligatif larutan, yaitu kenaikan titik didih, penurunan titik

beku, penurunan tekanan uap larutan, dan tekanan osmosis.

Kenaikan titik didih adalah bertambahnya titik didih larutan relatif terhadap titik

didih pelarut murninya. Titik didih larutan adalah suhu dimana tekanan uap larutan

sama dengan tekanan uap pelarut murninya. Penurunan titik beku adalah

berkurangnya titik beku suatu larutan relatif terhadap titik beku pelarut murninya.

Tekanan uap adalah tekanan gas yang berada diatas zat cair dalam tempat

tertutup, dimana gas dan zat cair berbeda dalam keseimbangan dinamis. Tekanan

osmosis adalah tekanan yang diberikan pada larutan yang dapat menghentikan

perpindahan molekul-molekul pelarut kedalam larutan melalui membran semi

permeabel dari cairan yang encer ke cairan yang lebih pekat (Khoirunnisa, 2012).

Percobaan kenaikan titik didih ini perlu dilakukan karena banyak digunakan

dalam industri kimia khususnya, prinsip kenaikan titik didih banyak dipakai untuk

menghasilkan zat yang murni ataupun untuk menghasilkan zat dalam bentuk

Page 2: BAB I fixx

kristalnya. Beberapa metode pemisahan yang memakai prinsip kenaikan titik didih

antara lain distilasi dan evaporasi.

1.2 Perumusan Masalah

Perumusan masalah dari percobaan ini adalah antara lain :

1. Bagaimana menentukan titik didih beberapa sampel dengan metode Landsberger.

2. Bagaimana membuat grafik konsentrasi versus kenaikan titik didih.

1.3 Tujuan Percobaan

Tujuan dari percobaan ini adalah :

1. Untuk menentukan kenaikan titik didih dari beberapa larutan dengan metode

Landsberger.

2. Membuat grafik konsentrasi versus titik didih.

1.4 Manfaat Percobaan

Manfaat yang diperoleh dari percobaan ini adalah :

1. Dapat mengetahui kenaikan titik didih pelarut aquadest dengan beberapa sampel

menggunakan metode Landsberger.

2. Dapat mengetahui cara membuat grafik konsentrasi versus titik didih.

3. Dapat mengetahui aplikasi dari percobaan kenaikan titik didih dalam industri.

1.5 Ruang Lingkup Percobaan

Praktikum kenaikan titik didih ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia Fisika

Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara. Batasan

masalah pada percobaan ini adalah penentuan konsentrasi larutan, penentuan titik

didih larutan, dan hubungan antara konsentrasi terhadap kenaikan titik didih larutan

Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah sukrosa (C12H22O11), laktosa

(C12H22O11), barium klorida (BaCl), dan aquadest (H2O). Sedangkan alat yang

digunakan adalah labu distilasi, pipa kapiler, gelas ukur, statif dan klem, bunsen, kaki

tiga dan kasa, termometer, gabus, pipa bengkok, dan neraca elektrik. Percobaan ini

Page 3: BAB I fixx

dilakukan berdasarkan metode Landsberger, dan sebanyak 4 run percobaan untuk

setiap zat terlarut yang digunakan.