BAB I-Diagnosis Komunitas HT

3
BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF Puskesmas merupakan suatu unit pelaksana fungsional yang berfungsi sebagai pusat pembangunan kesehatan, pusat pembinaan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan, pusat informasi kesehatan masyarakat, dan pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menyelenggarakan kegiatannya secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan pada suatu masyarakat yang bertempat tinggal dalam suatu wilayah tertentu. Puskesmas menurut Kepmenkes RI No. 128/Menkes/SK/II/2004 adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembinaan kesehatan di suatu wilayah kerja. Untuk menentukan apakah sekelompok masyarakat mempunyai masalah kesehatan atau tidak, dapat dilakukan dengan menggunakan metode dan prosedur yang disebut diagnosis komunitas. Ia diperlukan untuk proses perencanaan, penetapan prioritas masalah, hingga menetapkan solusi terhadap masalah tersebut. Diagnosis komunitas adalah mengidentifikasi faktor resiko dan sumber dari suatu masalah kesehatan pada suatu komunitas, mengusulkan rencana untuk mengatasi masalah tersebut dan mengevaluasi indikator serta metode sebagai program intervensi. Pada tugas diagnosis komunitas ini kami memilih Desa xxx Kecamatan xxx Dari data pemantauan wilayah Desa xxxxx Kecamatan xxx, terlihat bahwa keadaan geografis didukung dengan sarana transportasi yang cukup memadai, jalan penghubung mayoritas sudah beraspal, dan dapat dilalui kendaraan pribadi serta angkutan umum.

Transcript of BAB I-Diagnosis Komunitas HT

Page 1: BAB I-Diagnosis Komunitas HT

BAB I

RINGKASAN EKSEKUTIF

Puskesmas merupakan suatu unit pelaksana fungsional yang berfungsi

sebagai pusat pembangunan kesehatan, pusat pembinaan peran serta masyarakat

dalam bidang kesehatan, pusat informasi kesehatan masyarakat, dan pusat

pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menyelenggarakan kegiatannya secara

menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan pada suatu masyarakat yang

bertempat tinggal dalam suatu wilayah tertentu.

Puskesmas menurut Kepmenkes RI No. 128/Menkes/SK/II/2004 adalah Unit

Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung

jawab menyelenggarakan pembinaan kesehatan di suatu wilayah kerja. Untuk

menentukan apakah sekelompok masyarakat mempunyai masalah kesehatan atau

tidak, dapat dilakukan dengan menggunakan metode dan prosedur yang disebut

diagnosis komunitas. Ia diperlukan untuk proses perencanaan, penetapan prioritas

masalah, hingga menetapkan solusi terhadap masalah tersebut.

Diagnosis komunitas adalah mengidentifikasi faktor resiko dan sumber dari

suatu masalah kesehatan pada suatu komunitas, mengusulkan rencana untuk

mengatasi masalah tersebut dan mengevaluasi indikator serta metode sebagai

program intervensi.

Pada tugas diagnosis komunitas ini kami memilih Desa xxx Kecamatan xxx

Dari data pemantauan wilayah Desa xxxxx Kecamatan xxx, terlihat bahwa keadaan

geografis didukung dengan sarana transportasi yang cukup memadai, jalan

penghubung mayoritas sudah beraspal, dan dapat dilalui kendaraan pribadi serta

angkutan umum.

Meskipun memiliki kondisi geografis yang cukup baik, namun tidak semua

aspek desa, terutama yang berhubungan dengan kesehatan dapat berjalan dengan

baik, misalnya masih dijumpai banyaknya sampah yang dibuang sembarangan. Hal

ini memerlukan pemantauan khusus untuk menganalisis masalah yang ada dan

berusaha memberikan pemecahan solusinya.

Dari data sekunder yang kami dapatkan, setiap bulannya puskesmas

Sumberpucung akan membuat data 10 penyakit terbanyak, dan dari 3 bulan terakhir

yaitu dari bulan xxxx 2013 sampai bulan xxxx 2013, hipertensi masih terdapat pada

urutan 3 penyakit terbanyak dan merupakan masalah kesehatan yang utama di Desa

xxxxx Kecamatan xxxxxx. Untuk itu perlu adanya intervensi terkait masalah

kesehatan tersebut, intervensi yang kami lakukan berupa promosi kesehatan.

Page 2: BAB I-Diagnosis Komunitas HT

Bentuk promosi kesehatan yang digunakan berupa diskusi, penyuluhan,

pamphlet, media elektronik, dan video. Faktor-faktor penting dalam peningkatan

kesehatan pada pasien hipertensi, yaitu menghindari penyakit, dengan menurunkan

faktor resiko penyakit, contohnya menjaga gaya hidup dan menjaga kepatuhan dan

keteraturan dalam meminum obat antihipertensi, meningkatkan kesadaran

lingkungan mengenai bahaya komplikasi hipertensi jangka panjang

Hipertensi merupakan salah satu penyebab kematian paling sering di dunia.

Hampir satu miliar orang di dunia berisiko terkena kegagalan jantung, serangan

jantung, stroke, gagal ginjal dan kebutaan akibat hipertensi. Hipertensi terjadi ketika

volume darah meningkat dan/atau saluran darah menyempit, sehingga membuat

jantung memompa lebih keras untuk menyuplai oksigen dan nutrisi kepada setiap sel

di dalam tubuh. Tekanan darah diukur berdasarkan tekanannya terhadap dinding

pembuluh darah (yang besarannya dinyatakan dalam mmHg). Jika tekanan darah

melebihi tingkat yang normal, maka resiko kerusakan bisa terjadi pada organ organ

vital di dalam tubuh seperti jantung, ginjal, otak, dan mata. Hal ini meningkatkan

resiko kejadian yang bisa berakibat fatal seperti serangan jantung dan stroke.

Faktor resiko dari terjadinya hipertensi antara lain 1. Predisposisi poligenetis

Perbedaan yang dibawa secara genetis sehingga menderita hipertensi esensial.

Meliputikepekaan (sensitifitas) terhadap komsumsi garam, abnormalitas transportasi

natrium-kalsium, 2. respon sistem saraf pusat terhadap stimulasi psikososial, respon

pressor dan trofik neurohormonal 3. Faktor lingkungan Ada 2 faktor lingkungan yang

berpengaruh terhadap predisposisi genetis, hingga hipertensi esensial jadi manifes,

yaitu faktor komsumsi garam, psikososial, dan nutrisi (kalori tinggi). Faktor

psikososial melalui sistem saraf pusat dan pressor-tropik neurohormonal

berpengaruh pada jantung dan pembuluh darah. 4. Adaptasi struktural jantung dan

pembuluh darah Terjadi hipertrofi eksentrik bila tension ( wall stress) yang dialami

berupa preload (volume) yang besar. Hipertrofi konsentrik bila tension yang dialami

berupa afterload (resistens) yang tinggi.

Setalah melakukan intervensi terkait masalah kesehatan di Desa xxx

Kecamatan xxxx maka kami melakukan evaluasi untuk mengukur keberhasilan

promosi kesehatan yang kami lakukan. Harapannya untuk tujuan jangka pendek

kami dapat menambah pengetahuan masyarakat desa xxxx tentang gejala, factor

resiko, bahaya, dan pengobatan HT. Untuk jangka panjangnya, untuk xxxxx.