Bab 5 Semnar Kasus CA Rekti

download Bab 5 Semnar Kasus CA Rekti

of 3

description

jkk

Transcript of Bab 5 Semnar Kasus CA Rekti

BAB VPENUTUPA. KESIMPULANa. Kanker adalah penyakit pertumbuhan sel yang bersifat ganas. Bisa mengenai orga apasaja di tubuh mnusia. Bila menyerang di kolon maka disebut kanker kolon, bila mengenai di rektum maka disebut kanker rektum. Bila mengenai kolon maupun rektum maka disebut kanker kolorektal. b. Rektum (bahasa latin : regere, meluruskan, mengatur) adalah organ terakhir dari usus besar pada beberapa jenis mamalia yang berakhir di anus. Organ ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses.c. Kanker rekti adalah suatu keadaan dimana terjadi pertumbuhna jaarirnga abnormal pada daerah rektum. Jenis terbanyak adalah adenokarsinoma (65%), banyak ditemui pada usia 40 tahun keatas dengan insiden puncaknya pada usia 60 tahun (Price A. Sylvia, 1995).d. Kanker rekti adalah kondisi medis yang ditandai dengan pertumbuhan sel-sel keganasan (kanker) didalam rektum.B. SARANDalam mencapai penyembuhan tujuan penyembuhan yang optimal serta terwujudnya asuhan keperawatan yang efetif pada setiap pasien, maka kami menyarankan :a. Bagi Institusi PendidikanSupaya lebih meningkatkan kualitas mutu pendidikan dalam memberikan teori asuhan keperawatan agar mahasiswa lebih mampu dan memahami dalam melakukan asuhan keperawatan serta dapat mengatasi permasalahaan pasien secara benar dan tepat.b. Bagi PenulisDalam melakukan asuhan keperawatan ini penulis banyak kekurangan sehingga diharapkan tidak terjadi dalam memberikan asuhan keperawatan selanjutnya. Maka :1) Dalam pengkajian dengan menggunakan komunikasi terapeutik dapat membina hubungan saling percaya sehingga pengkajian dapat dengan mudah dilakukan.2) Dalam menentukan diagnosa keperawatan yang utama hendaknya disusun sesuai dengan priorotas keperawatan yang mencakup PES (Problem Etiologi Symptom).3) Dalam pembuatan perencanaan keperawatan harus disesuaikan dengan masalah dan kebutuhan pasien serta diberikan cara pencegahan, pengobatan, dan dilakukan rehabilitasi.4) Dalam melaksanakan tindakan keperawatan, lakukan disesuaikan dengan kebutuhan dasar menurut teori Maslow.5) Evaluasi sebaiknya dilakukan setiap hari untuk mengetahui perkembangan pasien dan apakah masalah dapat teratasi atau tidak.6) Pendonkumnetasian harus dilaksanakan dengna baik dan benar sesuai dengan standar asuhan keperawatan yang diberikan.7) Dalam peningkatan keperawatan ini pasien dibekali dengna perawatan secara mandiri agar pasien dapat melakukan perawatan di rumh scara mandiri.c. Bagi Rumah SakitLebih memberikan bimbingan belajar kepada mahasiswa yang sedang praktek dilapangan.C. DUKUNGAN DAN HAMBATANKeberhasilan penulis dalam mencapai tujuan keperawatan tidak lepas dari faktor pendukung yang ada selama melakukan asuhan keperawatan, diantaranta adalah :1. Kepercayaan yang diberikan oleh perawat kepada penyusun untuk melakukan perawatan pada pasien selama 35 menit.2. Kepercayaan pasien terhadap kemampuan pereawat dan sikap kooperatif dari pasien selama tindakan keperawatan.3. Bimbingna oleh dosen, perawat dan penguji yang sangat membantu dalam keefektifan prosedur pelaksanaan tindakan keperawatan.

Sedangkan faktor penghambat keberhasilan tindakan keperawatan yang dihadapi penyusun adalah :1. Terbatasnya kemampuan dan pengetahuan penyusun tentang penatalaksanaan asuhan keperawatan pada pasien.2. Kurang teliti dalam melakukan pengkajian dan menganalisa data untuk memastikan intervensi yang sesuai dengan keutuhan pasien.3. Kuranag mendalami dalam melakukan pengkajian terhadap pasien mengenai psikologis dan tingkat pengetahuan tentang operasi.4. Keterbatasan pengetahuan tentang cara pendonkumentasian tindakan keperawatan yang benar dan tepat.