BAB 5 NODAL
-
Upload
rachmat-kurniawan-uga -
Category
Documents
-
view
239 -
download
0
Transcript of BAB 5 NODAL
-
8/10/2019 BAB 5 NODAL
1/26
BAB V
ANALISA SISTEM NODAL
5.1. DASAR TEORI
Analisa sistem nodal merupakan suatu sistem pendekatan untuk optimasi
produksi sumur minyak, dengan cara mengevaluasi secara menyeluruh. Nodal
merupakan titik pertemuan antara dua komponen dan pada titik pertemuan
tersebut secara fisik akan terjadi kesetimbangan, dalam bentuk kesetimbangan
masa fluida yang mengalir ataupun kesetimbangan tekanan.
Analisa sistem nodal ini dilakukan dengan membuat diagram tekanan lajuproduksi yang merupakan grafik yang menghubungkan antara perubahan tekanan
dan laju produksi untuk setiap komponen, menghasilkan perpotongan kurva
inflow performancedengan outflow performance, sehingga laju produksi optimum
dapat ditentukan. Komponen-komponen titik nodal tersebut adalah :
1. itik nodal di dasar sumur.
!. itik nodal di kepala sumur.
". itik nodal diseparator.
#. itik nodal di upstreamdan downstreamuntuk sistem alir dalam pipa dengan
menggunakan kurvapressure traverse.
Analisa sistem nodal yang dilakukan pada metode artificial lift seperti
pada gas liftadalah dengan menentukan besarnya $%& optimum dan pada '()
dengan menentukan penempatan pump setting depth, tipe pompa dan jumlah
stageyang digunakan.
5.1.1. Analisa Nodal
Analisa sistem nodal terhadap suatu sumur, diperlukan untuk tujuan :
1. *eneliti kelakuan aliran fluida reservoir disetiap komponen sistem sumur
untuk menentukan masing-masing komponen tersebut terhadap sistem sumur
secara keseluruhan.
!. *enggabungkan kelakuan aliran fluida reservoir diseluruh komponen
sehingga dapat diperkirkan laju prduksi optimum.
-
8/10/2019 BAB 5 NODAL
2/26
Komponen produksi, yang menghubungkan antara formasi produktif
dengan separator dapat dibagi menjadi enam komponen, seperti yang
ditunjukkan oleh $ambar +.1.,yaitu :
1. Komponen formasi produktifreservoar.
alam komponen ini fluida reservoir mengalir dari batas reservoar menuju ke
lubang sumur, melalui media berpori. ni ditunjukkan oleh kurva )&.
!. Komponen komplesi.
Adanya lubang perforasi ataupun gravel pack didasar lubang sumur akan
mempengaruhi aliran fluida dari formasi kedasar lubang sumur. /erdasarkan
analisa dikomponen ini dapat diketahui pengaruh jumlah lubang perforasi
ataupun adanyagravel packterhadap laju produksi sumur.
". Komponen tubing.
0luida multifasa yang mengalir dalam pipa tegak ataupun miring akan
mengalami kehilangan tekanan yang besarnya antara lain tergantung dari
ukuran tubing. engan demikian analisa tentang pengaruh ukuran tubing
terhadap laju produksi dapat dilakukan dalam komponen ini. ni ditunjukkan
oleh Vertical Flow Performance20)3.
#. Komponen pipa salur.
)engaruh ukuran pipa salur terhadap laju produksi yang dihasilkan suatu
sumur, dapat dianalisa berdasarkan komponen ini. Komponen ini disebut juga
Horizontal Flow Performance40)3.
+. Komponen retreksijepitan.
5epitan yang dipasang di kepala sumur atau dipasang di dalam tubingsebagai
Safety Valve6, akan mempengaruhi besarnya laju produksi yang dihasilkan
dari suatu sumur. )emilihan ataupun analisa tentang pengaruh ukuran jepitan
terhadap laju produksi dapat dianalisa dalam komponen ini.
7. Komponenseparator.
%aju produksi suatu sumur dapat berubah dengan berubahna tekanan kerja
separator. )engaruh perubahan tekanan kerja separator terhadap laju
produksi untuk sistem sumur dapat dilakukan dengan komponen ini.
-
8/10/2019 BAB 5 NODAL
3/26
Gambar 5.1. Sistem Sumur rodu!si
(esuai dengan $ambar +.1.dalam sistem sumur produksi dapat ditemui #
titik nodal, yaitu :
1. itik nodal di dasar sumur.
itik nodal ini merupakan pertemuan antara komponen formasi
produktifreservoir dengan komponen tubing apabila komplesi sumur
adalah 8open-hole6 atau pertemuan antara komponen tubing dengan
komponen komplesi yang diperforasi atau dipasanggravel pack.
-
8/10/2019 BAB 5 NODAL
4/26
!. itik nodal di kepala sumur.
itik nodal ini merupakan titik pertemuan antara komponen tubingdan
komponen pipa salur dalam hal sumur tidak dilengkapi dengan jepitan.
". itik nodal diseparator.
)ertemuan komponen pipa salur dengan komponen separator
merupakan suatu titik nodal.
#. itik nodal di 8upstream downstream!jepitan.
(esuai dengan letak jepitan, titik nodal ini dapat merupakan pertemuan
antara komponen tubing dengan komponen jepitan, apabila jepitan
dipasang di tubing sebagai safety valve atau merupakan pertemuan
antara komponen tubingdi permukaan dengan jepitan, apabila jepitan
dipasang di kepala sumur.
5.". LANG#A$ #ER%A ANALISA NODAL
)rosedur analisa sistem nodal untuk titik nodal di dasar sumur, kepala
sumur ataupun diseparator, pada akan diterangkan sebagai berikut :
5.".1 Dasar sumur &ada !ondisi o&en 'ole
5.".1.1.Lan(!a' #er)a
1. (iapkan data penunjang yaitu :
Kedalaman sumur 3.
)anjang pipa salur %3.
iameter "ubingdt3.
iameter pipa salur dp3.
Kadar air KA3. )erbandingan gas cairan $%&3.
ekanan Separator)sep3.
Kurva )&.
!. )ada kertas grafik kartesian,buat sisitem koordinat dengan tekanan
pada sumbu tegak dan laju produksi pada sumbu datar.
". /erdasarkan uji tekanan dan produksi terbaru atau berdasarkan
peramalan kurva )& plot kurva )& pad kertas grafik dilangkah !3.
-
8/10/2019 BAB 5 NODAL
5/26
#. Ambil laju produksi tertentu 9t3 yang sesuai dengan salah satu harga
laju produksi pada grafik traverse baik untuk aluiran horisontal
maupun untuk aliran vertikal.
+. /erdasrkan 9t, dp, dan KA, pilih grafik pressure traverse untuk
aliran horisontal.
7. )ilih garis gradien aliran berdasrakan perbadingan gas-cairan $%&3.
(eringkali perlu dilakukan interpolasi apabila garis-garis aliran untuk
$%& yang diketahui tidak tercantum.
. /erdasarkan garis gradien aliran pada pressure traverse tersebut,
tentukan tekanan kepala sumur, );h tekanan upstream3 dari )sep
tekanan downstream3.
. $unakan harga );h di langkah 3 );h ? tekanan downstream3
untuk menentukan tekanan alir dasar sumur. );f ? tekanan
upstream3.
11. @langi langkah #3 sampai dengan 1>3 untuk harga laju produksi
yang lain. engan demikian akan diperoleh variasi harga 9t terhadap
);f.
1!. )lot 9t terhadap );f pada kertas grafik yang memuat kurva )&
langkah "3. Kurva yang terbentuk disebut kurva tubing intake.
1". /erdasarkan letak kurva tubing intake terhadap kurva )& terdapat
tiga kemungkinan, yaitu :
a. Kurva tubing intake di atas kurva )& sehingga tidak dapat
ditentukan titik potongnya. 4al ini berarti bah;a sumur tersebut
mati untuk sistem pipa produksi yang digunakan.
b. Kurva tubing intake tidak memotong kurva )&, tetapi
perpanjangan kurva tubing intake dapat memotong kurva )&.
Apabila hal ini ditemui, ulangi langkah #3 smpai dengan 1>3
-
8/10/2019 BAB 5 NODAL
6/26
untuk harga laju produksi lain sehingga kurva tubing intakedapat
memotong kurva )&.
isarankan nuutk tidak melakukah ekstrapolasi, kecuali apabila
laju produksi yang diperlukan tidak tersedia dipressure traverse.
c. Kurva tubing memotong kurva )& dan perpotongan tersebut
memberikan laju produksi 9t. 4al ini berarti bah;a untuk sistem
rangkaian tubing didalam sumur dan pipa salur dipermukaan,
sumur dapat berproduksi sebesar 9t.
1#. engan membuat variasi ukuran tubingdan pipa salur, maka dapat
diperoleh kondisi sistem optimum.
5.".1.".*onto' Soal
iketahui :
)anjang pipa salur ? ">>> ft
iameter ? ! in
Kedalaman sumur ? +>>> ft
iameter "ubing ? ! "< in
Kadar Air ? >
)erbandingan gas cairan ? #>> (0(/
ekanan (tatik ? !!>> psi
) ? 1 /)psi
entukan laju produksi yang diperoleh dengan menggunakan dasar sumur
sebagai titik nodal.)erhitungan :
1. )ada kertas grafik kartesian, buat sistem koordinat tekanan pada
sumbu tegak dan laju produksi pada sumbu datar.
!. /erdasarkan ) ? 1.> dan )s ? !!>> psi, hitung );f pada berbagai
anggapan harga 9,
);f ? )s -P#
$
@ntuk 9 ? !>> bblhari, dan );f ? !!>>-!>>1 ?!>>> psi.
-
8/10/2019 BAB 5 NODAL
7/26
Tabel V+1
$ar(a ,- Berdasar!an asumsi
asumsi Oil
/BD0
,-
/si0
!>> !>>>
#>> 1>
7>> 17>>
> 1#>>
1>>> 1!>>
1+>> >>
". /uat kurva )& dengan memplot 9 vs );f dari tabel di %angkah !.
Gambar 5.". Gra-i! IR
#. $unakan langkah kerja, untuk menentukan tekanan kepala sumur
pada aliran mendatar.
Tabel V+"
$ar(a ,' dari Gra-i!Pressure traverse
asumsi Oil
/BD0
se&
/si0
,'
/si0
!>> 1>> 11+
#>> 1>> 1#>
7>> 1>> 1
> 1>> !">
-
8/10/2019 BAB 5 NODAL
8/26
1>>> 1>> !+
1+>> 1>> #!>
+. entukan tekanan alir dasar sumur, menggunakan grafik pressure
traverse aliran tegak untuk diameter tubing ! ">
(0(/, KA? > dan 9 anggapan.
Tabel V+
$ar(a ,- dari Gra-i!Pressure Traverse
asumsi Oil
/BD0
,'
/si0
,-
/si0
!>> 11+ +>
#>> 1#> > 1 1>">
> !"> 11=>
1>>> !+ 1">
1+>> #!> 1
7. )lot 9 terhadap )Bf dari langkah +3, pada kertas grafik di $ambar
".". Kurva ini disebut Kurva "ubing intake.
Gambar 5.. #ur2a Tubing Intake
-
8/10/2019 BAB 5 NODAL
9/26
. )erpotongan antara kurva )& inflow performance3 dengan kurva
tubing intake outflow performance3, menghasilkan laju produksi
sebesar =>> /).
> /).
5.".". Dasar Sumur Di&er-orasi
5.".".1.Lan(!a' #er)a
)rosedur perhitungan analisa sisitim nodal pada titik nodal di dasar sumur
untuk kondisi lubang di dasr sumur diperforasi adalah sebagai berikut :
1. (iapkan data penunjang yaitu :
Kedalaman sumur 3.
)anjang pipa salur %3.
iameter tubingdt3.
iameter pipa salur dp3.
Kadar air KA3.
)erbandingan gas cairan $%&3.
ekananseparator)sep3.
Kurva )&.
able formasi produktif ft3.
)ermeabilitas formasi perfoot()03.
)anjang lubang perforasi in3.
5ari-jari lubang perforasi in3.
eknik perforasi overbalancedatau underbalanced3.
!. )ada kertas grafik kartesian, buat sistem koordinat dengan tekanan
pada sumbu tegak dan laju produksi pada sumbu datar.
". /erdasarkan uji tekanan dan produksi terbaru atau berdasarkan
peramalan kurva )& lihat modul 3 plot kurva )& pada kertas grafik
di langkah !3. tekanan alir dasar sumur yang diperoleh dari persamaan
-
8/10/2019 BAB 5 NODAL
10/26
kurva )& merupakan tekanan di permukaan formasi produktif
sandface3.
#. Ambil laju produksi tertentu 9t3 yang sesuai dengan salah satu harga
laju produksi pada grafikpressure traversebaik untuk aliran horiContal
maupun untuk aliran vertikal.
+. /erdasarkan pada 9t, dp, dan KA, pilih grafik pressure traverseuntuk
aliran horiContal.
7. )ilih garis gradient aliran berdasarkan perbandingan gas cairan $%&3.
(eringkali perlu dilakukan interpolasi apabila garis-garis aliran untuk
$%& yang diketahui tidak tercantum.
. /erdasarkan garis gradient aliran pada pressure traverse tersebut,
tentukan tekanan kepala sumur, );h tekanan upstream3 dari )sep
tekanan downstream3.
. $unakan harga );h di langkah 3 );h ? tekanan downstream3 untuk
menentukan tekanan alir dasar sumur );f ? tekanan upstream3.
11. @langi langkah #-1>3 untuk harga laju produksi yang lain. engan
demikian akan diperoleh variasi harga 9t terhadap );f.
1!. 4itung tekanan dasar sumur di permukaan formasi produktif,
berdasarkan harga laju produksi yang digunakan di langkah #-1>3.
1". 4itung perbedaan tekanan di dasar sumur, antara tekanan di permukaan
formasi produktif dan kaki tubing, yaitu tekanan dasar sumur dari
langkah 1!3 dikurangi dengan tekanan dasar sumur dari langkah 113,
pada harga laju produksi yang sama. )lot antara laju produksi dengan
perbedaan tekanan di dasar sumur tersebut.
1#. /erdasarkan data perforasi, hitung kehilangan tekanan sepanjang
perforasi.
-
8/10/2019 BAB 5 NODAL
11/26
1+. )lot perbedaan tekanan kehilangan tekanan3 terhadap laju produksi
pada kertas grafik yang sama dengan plot di langkah 1"3.
17. )erpotongan kurva dari langkah 1"3 dengan langkah 1+3 menunjukan
laju produksi yang diperoleh pada kerapatan perforasi yang dimaksud.
1. engan mengubah harga kerapatan perforasi maka dapat ditentukan
kerapatan perforasi yang optimum.
5.".".".*onto' Soal
iketahui :
)anjang pipa salur ? ">>> ft
iameter pipa salur ? ! in
Kedalaman sumur ? +>>> ft
iameter tubing ? ! "
)erbandingan gas cairan ? #>> (0bbl
ekanan statis ? !!>> psi
ebal formasi produktif ? !> ft
)ermeabelitas formasi ? 17! md
Kerapatan perforasi ? !, #, 7, ()0
)anjang lubang perforasi ? 11,7 in
iameter lubang perforasi ? >,+1 in
eknik perforasi ? overbalanced
0actor vol formasi minyak ? 1,>,> lbm cuft
entukan laju produksi yang diperoleh dengan menggunakan dasar sumur
sebagai titik nodal, dengan memperhitungkan kerapatan perforasi.
)erhitungan :
1. )ada kertas grafik kartesian, buat sistim koordinat dengan tekanan pada
sumbu tegak dan laju produksi pada sumbu datar.
-
8/10/2019 BAB 5 NODAL
12/26
!. /erdasarkan )?1,> dan )s?!!>> psi, hitung );f pada berbagai anggapan
harga 9, yaitu sebagai berikut :
);f ? )s -P#
$
@ntuk 9 ? !>> bbl hari);f ? !!>> -1
!>>? !>>> psi
@ntuk laju produksi yang lain di peroleh hasil seperti pada table berikut :
Tabel V+3
$ar(a ,- berdasar!an asumsi
asumsi Oil
/BD0
,-
/si0
!>> !>>>
#>> 1>
7>> 17>>
> 1#>>
1>>> 1!>>
1+>> >>
". /erdasarkan hasil perhitungan kehilangan tekanan sepanjang pipa
salur dan tubinguntuk beberapa harga laju produksi diperoleh tekanan
alir dasar sumur di kaki tubing3, sebagai berikut :
Tabel V+5
$ar(a ,' dan ,- dariPressure Traverse
asumsi Oil
/BD0
,'
/si0
,-
/si0
!>> 11+ +>#>> 1#> > 1 1>">
> !"> 11=>
1>>> !+ 1">
1+>> #!> 1
#. 4itung perbedaan tekanan antara tekanan di permukaan formasi
produktif dengan tekanan di kaki tubing, sebagai berikut :
-
8/10/2019 BAB 5 NODAL
13/26
Tabel V+4
Beda Te!anan &ada Tubing
an((a&an
/bbl6da70
,' /Sand-a8e0
/si0
,- /Tubing0
/si0
Beda Te!anan
/si0
!>> !>>> +> 1!+>
#>> 1>
7>> 17>> 1>"> +>
> 1#>> 11=> !1>
1>>> 1!>> 1"> -
1+>> >> 1 -
)lot perbedaan tekanan tersebut terhadap laju produksi di gambar
+. /erdasarkan data perforasi, hitung kehilangan tekanan sepanjang
perforasi untuk kerapatan perforasi !, #, 7, < dan 1> ()0. )ersamaan
kehilangan tekanan sepanjang perforasi untuk data, telah dihitung di
modul , dan telah di peroleh hubungan berikut : );fs D );f ? >.>!#7!1 . 9!E ">,##" . 9
4asil perhitungan kehilangan tekanan untuk setiap kerapatan perforasi
adalah sebagai berikut :
Tabel V+9
#e'ilan(an Te!anan untu! Setia& #era&atan er-orasi
La)u
&rodu!si
/BD0
" S: 3 S: 4 S:
6&er- d& 6&er- D& 6&er- d&
!>> + 1+!,7,> 1+!,1,+
7>> 1+ #7!,1< ,+> !!=,1 +,>> 1+!,7,#,>+
1>>> !+ 7,#7 1!,+> "
-
8/10/2019 BAB 5 NODAL
14/26
7. )erpotongan antara kurva perbedaan tekanan di kaki tubing dengan
tekanan di perforasi, menunjuakn laju produksi yang dihasilkan untuk
setiap kerapatan perforasi, yaitu sebagai berikut :
Tabel V+;
La)u rodu!si untu! Setia& #era&atan er-orasi
#era&atan er-o
/S:0
La)u rodu!si
/STB6D0
! 7!>
# #>
7 =>
<
1>
Gambar 5.3. Analisa Sistem Nodal untu! Sumur Di&er-orasi
5.".. #e&ala sumur tan&a )e&itan5."..1.Lan(!a' #er)a
1. (iapakan data penunjang yaitu :
Kedalaman sumur 3.
)anjang pipa salur %3.
iameter "ubingdt3.
iameter pipa salur dp3.
Kadar air KA3.
-
8/10/2019 BAB 5 NODAL
15/26
)erbandinagn gas cairan $%&3.
ekananseparator) sep3.
Kurva )&.
!. )ada kertas grafik kartesian, buat sistem sumbu dengan tekanan pada
sumbu tegak dan laju priduksi pada sumbu datar.
". Ambil laju produksi tertentu 9t3 yang sesuai dengan salah satu harga
laju produksi pada grafik pressure traverseuntuk aliran horiContal.
#. /erdasrkan harga 9t, dp, dan KA, pilih grafik pressure taverse aliran
horiContal.
)ilih garis gradien aliran dengan $%& yang diketahui. Apabila garis
gradien aliran tersebut tidak tercantum, lakukan interpolsasi.
+. ari ) sep tentukan tekanan kepala sumur );h dengan mengunakan
garis gradient alir di langkah lima, catat harga p;h yang diperoleh.
7. *engulangi langkah "3 samapi dengan 73 untuk berbagai harga laju
produksi yang lain. engan demikian diperoleh variasi harga Ft
tehadap );h.. )lot 9t terhadap );h pada kertas grafik di langkah !3.
. *enurut persamaan )& yang diperoleh dari uji tekanan dan produksi
terbaru atau menurut peramalan )&, hitung tekanan alir pada dasar
sumur );f3, pada 9t dilangkah 1>3.
11. ari harga );f tentukan tekanan kepala sumur );h3 dengan
menggunakan garis gradien aliran pada langkah 113G catat harga );h
yang diperoleh.
-
8/10/2019 BAB 5 NODAL
16/26
1!. @langi langkah =3 sampai 1"3 untuk berbagai harga laju produksi lain.
engan demikain akan diperoleh variasi harga 9t terhadap );h.
1". )lot harga 9t terhadap );h dari alngkah 1#3 pada kertas grafik
dilangkah !3. Kurva yang diperoleh disebut kurva tubing.
Apabila kurva tubingmemotong kurva pipa salur,maka sumur akan
terproduksi dengan laju produksi 9t3 yang ditentukan dari titk
perpotongan tersebut.
Apabila kurva tubingtidak memotong kurva pipa salur maka sumur
tidak dapat berproduksi untuk sisitem rangkaian pipa tersebut.
Apabila kurva tubingdan kurva pipa salur tidak berpotongan tetapi
perpanjanjangan kedua kurva tersebut memberikan kemungkinan
untuk berpotonganmaka ulangi langkah "3 sampai dengan 1+3
untuk laju produksi yang lain, sehingga kurva tubingdan kurva pipa
salur dapat diperpanjang dan kemudian tentukan titik potongnya.
itik potong ini memberikan laju produksi yang diperoleh.
1#. engan membuat kurva tubing dan kurva pipa salur untuk brbagai
ukuran tubing dan ukuran pipa salur, maka dipilih pasangan ukuran
tubingdan pipa salur yang dapat menghasilkan laju produksi optimum.
5."..".*onto' Soal
iketahui :
)anjang pipa salur ? ">>> ft
iameter ? ! in
Kedalaman sumur ? +>>> ft
iameter "ubing ? ! "< in
Kadar Air ? >
)erbandingan gas cairan ? #>> (0(/
ekanan (tatik ? !!>> psi
) ? 1 /))si
entukan laju produksi dengan menggunkan kepala sumur sebagai titik
nodal tanpa mengunakan jepitan.
-
8/10/2019 BAB 5 NODAL
17/26
)erhitungan :
1. )ada kertas grafik kartesian, buat sistem koordinat tekanan pada
sumbu tegak dan laju produksi pada sumbu datar.
!. /erdasrkan ) ? 1.> dan )s ? !!>> psi, hitung );f pada berbagai
anggapan harag 9,
);f ? )s -P#
$
@ntuk 9 ? !>> bblhari);f ? !!>>-!>>1 ?!>>> psi
Tabel V+> !>>>
#>> 1>
7>> 17>>
> 1#>>
1>>> 1!>>
1+>> >>
". $unakan langkah kerja, untuk menentukan tekanan kepala sumur pada
aliran mendatar.
Tabel V+1=
$ar(a ,' dari Gra-i!Pressure Traverse
asumsi
/BD0
se&
/si0
,'
/si0
!>> 1>> 11+
#>> 1>> 1#>7>> 1>> 1
> 1>> !">
1>>> 1>> !+
1+>> 1>> #!>
-
8/10/2019 BAB 5 NODAL
18/26
#. )lot antara 9 terhadap );h.
Gambar 5.5. Gra-i! 2s ,'
+. engan mengunakan grafik pressure traverse untuk aliran
tegak pada masing-masing 9 dan diperoleh hasil sebagai
berikut :
Tabel V+11
,' >ntu! Aliran Te(a!
asumsiOil
/BD0
,-
/si0
,'
/si0!>> !>>> 71>
#>> 1> +#>
7>> 17>> #+>
> 1#>> "">
1>>> 1!>> 1
-
8/10/2019 BAB 5 NODAL
19/26
7. )lot antara 9 terhadap );h pada kertas grafik.
Gambar 5.4. Analisa Nodal den(an Titi! Nodal di #e&ala Sumur Tan&a%e&itan
. )erpotongan antara kurva dilangkah #3 dan 73 memberikan laju
produksi yang diperoleh.
> bbl hari.
5.".3 #e&ala sumur den(an )e&itan
5.".3.1.Lan(!a' #er)a
1. (iapkan data penunjang, yaitu :
Kedalaman sumur 3.
)anjang pipa salur %3.
iameter tubingdt3.
iameter pipa salur dp3.
Kadar air KA3.
)erbandingan gas cairan $%&3.
ekananseparator)sep3.
-
8/10/2019 BAB 5 NODAL
20/26
Kurva )&.
@kuran jepitan.
!. )ada kertas grafik kertasian, buat sistim sumbu dengan tekanan pada
sumbu tegak dan laju produksi pada sumbu datar.
". Ambil laju produksi tertentu 9t3 yang sesuai dengan salah satu harga
laju produksi pada grafikpressure traverseuntuk aliran vertikal.
#. /erdasarkan harga 9t, dp, dan KA, pilih grafik pressure traverseuntuk
aliran vertikal.
+. )ilih garis gradien aliran dengan $%& yang diketahui. Apabila tidakdiketahui maka lakukan interpolasi.
7. /erdasarkan persamaan )& yang diperoleh dari uji tekanan dan
produksi terbaru atau menurut peramalan )&, hitung tekanan alir dasar
sumur pada harga 9t di langkah "3.
. ari harga );f tentukan tekanan kepala sumur dengan mengguanakan
garis gradient aliran di langkah +3.
-
8/10/2019 BAB 5 NODAL
21/26
1#. @ntuk mengetahui pengaruh ukuran jepitan terhadap laju produksi
sumur, maka buat kurva jepitan dengan dengan mengguankan langkah
113, untuk beberapa ukuran jepitan yang berbeda.
1+. )erpotongan kurva-kurva jepitan dengan kurva tubing, menunjukan laju
produksi yang diperoleh untuk setiap ukuran jepitan.
5.".3.".*onto' Soal
entukan laju produksi yang diperoleh dengan menggunakan kepala sumur
sebagai titik nodal, apabila digunakan jepitan dengan ukuran 1!7# in.
gunakan persamaan %ilbertuntuk memperkirakan kelakuan aliran fluida
dalam jepitan.
)erhitungan :
1. )ada kertas grafik kartesian, buat sistem koordinat dengan tekanan
sebagai sumbu tegak dan laju produksi sebagai sumbu datar.
!. engan mengguanakn grafik pressure traverse untuk aliran tegak,
tentukan );h pada masing-masing 9, dan diperoleh hasil sebagai
berikut :
Tabel V+1"
,' &ada Masin(+Masin(
an((a&an
/bbl6da70
,-
/si0
,'
/si0
!>> !>>> 71>
#>> 1> +#>
7>> 17>> #+>
> 1#>> "">
1>>> 1!>> 1
1+>> >> -
". )lot antara 9 terhadap );h, kurva ini adalah kurva tubing.
#. /uat hubungan antara laju produksi dengan tekanan kepala sumur
dengan mengguanakan persamaan %ilbert, dan diperoleh :
-
8/10/2019 BAB 5 NODAL
22/26
Tabel V+1
,' berdasar!an ersamaan Gilbert
an((a&an
/bbl6da70
,'
/si0
!>> +,"#
#>> 1+>,7> !!>,>!
> ">1,"7
1>>> "7,>
1+>> +7+,>#
+. )lot laju produksi terhadap tekanan kepala sumur yang diperoleh dari
langkah #3, pada kertas grafik di langkah !3.
7. entukan perpotongan antara kurva tubing yang diperoleh dari
langkah "3 dengan kurva jepitan yang diperoleh dari langkah +3.
)erpotongan kedua kurva tersebut menunjukan laju produksi sebesar
(/ hari.
5.".5. Separator5.".5.1.Lan(!a' #er)a
1. (iapkan data penunjang, yaitu :
Kedalaman sumur 3.
)anjang pipa salur %3.
iameter tubingdt3.
Kadar air KA3.
)erbandingan gas-cairan $%&3.
ekananseparator) sep3.
Kurva )&.
!. )ada kertas grafik kartesian buat sistim sumbu dengan tekanan pada
sumbu tegak dan laju produksi pada sumbu datar.
". )lot kurva )& pada kertas grafik dilangkah !3.
-
8/10/2019 BAB 5 NODAL
23/26
-
8/10/2019 BAB 5 NODAL
24/26
-
8/10/2019 BAB 5 NODAL
25/26
in berdasar!anPressure traverse
asumsi
/BD0
,'
/si0
se&
/si0
in
/si0
!>> 71> 1>> +=+
#>> +#> 1>> +!+
7>> #+> 1>> #1>
> ""> 1>> !++
1>>> 1 1>> -
". )lot 9 terhadap ) ins.
Gambar 5.9. Gra-i! 2s ins
)lot tekanan separator ? 1>> psi pada sumbu tekanan. itik
perpotongan ini menunjukan laju produksi yang di peroleh, yaitu :
9 ? =>> bblhari.
-
8/10/2019 BAB 5 NODAL
26/26
Gambar 5.;.#ur2a Analisa Nodal den(an titi! Nodal diSeparator