BAB 5

5
BAB 5 : LEMBAGA KEMASYARAKATAN (lembaga social) Lembaga kemasyarakatan merupakan terjemahan langsung dari istilah asing social-institution. Akan tetapi, hingga kini belum ada kata sepakat mengenai istilah indonesia yang dengan tepat dapat menggambarkan isi social-institution tersebut. Tetapi menurut koentjaraningrat, mengatakan pranata social adalah suatu system tata kelakuan dan hubungan yang berpusat kepada aktivitas-aktivitas untuk memenuhi kompleks-komplekskebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat. Istilah lain yang di usulkan adalah bangunan social yang mungkin merupakan terjemahan dari istilah soziale-gebilde (bahasa jerman),yang lebih jelas menggambarkan istilah social-institution tersebut. Tepat atau tidaknya istilah-istilah tersebut diatas tidak akan dipersoalkan di sini. Di sini akan digunakan istilah lembaga kemasyarakatan karena pengertian lembaga lebih menunjukpada suatu bentuk, sekaligus juga mengandung pengertian yang abstrak perihal adanya norma-norma dan peraturan-peraturan tertentu yang menjadi cirilembaga tersebut. Lembaga masyarakat terdapat di setiap lapisan masyarakat tanpa memperdulikan apakah masyarakat tersebut mempunyai taraf kebudayaan bersahaja atau modern karna setiap masyarakat tentu mempunyai kebutuhan-kebutuhan pokok yang apabila dikelompokan, terhimpun menjadi lembaga-lembaga masyarakat. # belum ada kesepakatan mengenai istilah Indonesia yang tepat untuk social institution. Beberapa istilah yang biasa digunakan antara lain pranata social, bangunan social, atau lembaga kemasyarakatan.

description

jyfudydf

Transcript of BAB 5

BAB 5 : LEMBAGA KEMASYARAKATAN (lembaga social)

Lembaga kemasyarakatan merupakan terjemahan langsung dari istilah asing social-institution. Akan tetapi, hingga kini belum ada kata sepakat mengenai istilah indonesia yang dengan tepat dapat menggambarkan isi social-institution tersebut. Tetapi menurut koentjaraningrat, mengatakan pranata social adalah suatu system tata kelakuan dan hubungan yang berpusat kepada aktivitas-aktivitas untuk memenuhi kompleks-komplekskebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat. Istilah lain yang di usulkan adalah bangunan social yang mungkin merupakan terjemahan dari istilah soziale-gebilde (bahasa jerman),yang lebih jelas menggambarkan istilah social-institution tersebut. Tepat atau tidaknya istilah-istilah tersebut diatas tidak akan dipersoalkan di sini. Di sini akan digunakan istilah lembaga kemasyarakatan karena pengertian lembaga lebih menunjukpada suatu bentuk, sekaligus juga mengandung pengertian yang abstrak perihal adanya norma-norma dan peraturan-peraturan tertentu yang menjadi cirilembaga tersebut. Lembaga masyarakat terdapat di setiap lapisan masyarakat tanpa memperdulikan apakah masyarakat tersebut mempunyai taraf kebudayaan bersahaja atau modern karna setiap masyarakat tentu mempunyai kebutuhan-kebutuhan pokok yang apabila dikelompokan, terhimpun menjadi lembaga-lembaga masyarakat.# belum ada kesepakatan mengenai istilah Indonesia yang tepat untuk social institution. Beberapa istilah yang biasa digunakan antara lain pranata social, bangunan social, atau lembaga kemasyarakatan. #pranata social,bangunan social, atau istilah lembaga kemasyarakatan yang di gunakan pada buku ini merupakan himpunan norma-norma dari segala tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok dalam kehidupan masyarakat.#fungsi lembaga kemasyarakatan A.pedoman dalam bertingkahlaku dalam menghadapi masalah dalam masyarakat, terutama menyangkut kebutuhan pokok.B.menjaga keutuhan masyrakat.C.merupakan pedoman system pengadilan social di masyarakat. proses pertumbuhan lembaga kemasyarakatan

Norma-norma masyarakatNorma-norma yang ada di dalam masyarakat, mempunyai kekuatan mengikat yang berbeda-beda ada norma yang lemah ,sedang sampai yang terkuat daya ikatnya. Umumnya anggota-anggota masyarakat tidak berani untuk melanggarnya. Untuk dapat kekuatan mengikat norma-norma tersebut, secara sosiologis dikenal adanya empat pengertian ,yaitu1. Cara (usage)2. Kebiasaan (folkways)3. Tata kelakuan mores)4. Adat-istiadat (custom) Suatu norma tertentu dikatakan telah melembaga apabila telah di ktahui,dipahami, ditaati dan di hargai.

System pengendalian social (social control ) Pengendalian social adalah proses yang dapat di rencanakan atau tidak yang bersifat mendidik, mengajak, atau bahkan memaksa para warga-warga masyarakat untuk mematuhi kaidah-kaidah dan nilai social yang sedang berlaku di dalam masyarakat tersebut.Dengan demikian pengendalian bertujuan untuk mencapai keserasian antara stabilitas dengan prubahan-perubahan dalam masyarakat. Atau pengendalian bertujuan untuk mencapai damai melalui keserasian antara kepastian dengan keadilan / kesebandingan.Ada dua sifat pengendalian social yaitu preventif dan represif.preventif adalah suatu usaha pencegahan terhadap terjadinya gangguan-gangguan pada keserasian antara kepastian dengan keadilan . sementara represif adalah usaha yang bertujuan mengembalikan keserasian yang pernah mengalami gangguan.Suatu proses pengendalian social dapat dilaksanakan dengan berbagai cara yang pada pokoknya berkisar pada cara-cara tanpa kekerasan (persuasive) ataupun dengan paksaan ( coersif). Disamping itu di kenal pula tehnik-tehnik pengendalian social seperti compulsion dan pervasion. Compulsion adalah tehnik yang menciptakan kondisi dimana seseorang akan merasa terpaksa taat atau mengubah sikapnya. Yang menghasilkan keputusan secara tidak langsung. Pada pervasion, penyampaiaan norma atau nilai yang ada di ulang-ulang sedemikian rupa dengan harapan hal tersebut masuk dalam aspek sadar seseorang.

Alat-alat pengendalian ssal dapat digolongkan ke dalam paling sedikit lima golongan, yaitu:1. Mempertebal keyakinan anggota masyarakat akan kebaikan norma-norma kemasyarakatan.2. Memberikan penghargaan kepada anggota masyarakat yang taat pada norma-norma kemasyarakatan.3. Mngembangkan rasa malu dalam diri atau jiwa anggota masyarakat bila mereka menyimpang atau menyeleweng dari norma-norma kemasyarakatan dan nilai-nilai yang berlaku.4. Menimbulkan rasa takut.5. Menciptakan system hokum , yaitu system tata tertib dengan sanksi yang tegas bagi para pelanggar.

Ciri-ciri umum lembaga kemasyarakatanMenurt gillindan gillin, lembaga kemasyarakatan mempunyai beberpa cirri umum yaitu sebagai berikut. 1. Suatu lembaga kemasyarakatan adalah suatu organisasi pola-pola pemikiran dan pola-pola perilaku yang terwujud melalui aktivitas-aktivitas kemasyarakatan dan hasil-hasilnya.2. Suatu kekekalan tertentu merupankan semua cirri selmbaga masyarakat.3. Lembaga kemasyarakatan mempunyai alat-alat perlengkapan yang di pergunakan untuk mencapai tujuan lembaga yang bersangkutan.4. Lembaga masyarakat mempunyai satu atau beberapa tujuan tertentu.5. Lambing biasanya juga merupakan cirri khas lembaga kemasyarakatan.6. Suatu lembaga kemasyarakatan mempunyai suatu tradisi tertulis atau yang tidak tertulis.Tipe-tipe lembaga kemasyarakatan dapat di klasifikasikan sebagai berikut.a. Dari sudut pengembangannya terbagi menjadi dua yaitu crescive institutions dan enacted institutionsb. Dari sudut system nilai-nilai yang di terima masyarakat terbagi menjadi dua yaitu basic institutions dan subsidiary institutions.c. Dari sudut penerimaan masyarakat yaitu approved-socially sanotioned institution.d. Dari sudut penyebaran terbagi menjadi dua yaitu general institutions dan regulative institution.e. Dari sudut fungsinya terbagi menjadi dua yaitu operative institutions dan restricted institution.

Cara-cara mempelajari lembaga kemasyarakatan.apabila cara tersebut dihimpun maka akan terdapat dijumpai tiga golongan yaitu :1. Analisis secara historis.Analisis secara historis bertujuan meneliti sejarah timbul dan perkembangan suatu lembaga kemasyarakatan tertentu.2. Analisis konformatifAnalisis ini bertujuan untuk menelaah suatu lembaga kemasyarakatan tertentu dalam berbagai masyarakat brlainan maupun berbagai lapisan social masyarakat tersebut.3. Analisis fungsional.Lembaga-lembaga kemasyarakatan dapat pula di selidiki dengan jalan menganalisis hubungan antara lembaga-lembaga tersebut di dalam suatu masyarakat tertentu. Pendekatan ini yang lebih menekankan hubungan fungsionalnya, seringkali mempergunakan analisis-analisis historis dan komperatif.

Conformity dan deviationMasalah conformity dan deviation berhubungan erat dengan social control. Conformity berarti proses penyesuaian diri dengan masyarakat dengan cara mengindahkan kaidah dan nilai-nilai masyarakat. Sebaliknya deviation adalah penyimpangan terhadap kaidah-kaidah dan nilai-nilai dalam masyarakat.