Bab 4 ari
-
Upload
arii-kurniawan -
Category
Documents
-
view
9 -
download
2
description
Transcript of Bab 4 ari
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2013 di RS Islam Sultan
Agung Semarang. Data yang dikumpulkan berupa lama menderita
hipertensi dari hasil pengisisan kuesioner oleh pasien hipertensi yang
dibantu oleh peneliti untuk mengelompokkan kriteria inklusi dan kriteria
eksklusi. Sedangkan untuk besarnya tekanan intraokular, data diperoleh
melalui penelitian langsung menggunakan NCT ( Non-Contact
Tonometri ) yang dilakukan di Semarang Eye Center. Selanjutnya
dilakukan pengambilan data dengan hasil sebagai berikut :
4.1.1. Karakteristik Responden
Berdasarkan data yang diperoleh dengan jumlah responden
45 orang yang berarti 90 mata, didapatkan 17 0rang responden
laki-laki dan 26 orang responden perempuan. Dari data yang
diperoleh didapatkan rerata usia responden adalah 50,76 , rerata
tekanan intraokular mata kanan seluruh responden adalah 11,9333 ,
rerata tekanan intraokular mata kiri seluruh responden adalah
11,7667 (Lampiran 1).
Tabel 4.1.Rerata Umur, Tekanan Intraokular Mata Kanan, Tekanan Intraokular Mata Kiri
Rerata Umur Responen (Tahun)
TIO Mata Kanan
(mmHg)
TIO MataKiri (mmHg)
Hipertensi < 5 tahun 47,52 10,6905 10,7619Hipertensi 5-10 tahun 52,35 12,3250 12,0000Hipertensi > 10 tahun 59,75 16,5000 15,8750
40
41
4.1.2. Pengukuran dan analisa tekanan intraokular
Pengukuran tekanan intraokular dilakukan menggunakan
alat Non-Contact Tonometri (NCT) yang berada di Semarang Eye
Center. Pengukuran dilakukan oleh perawat yang bertugas di
Semarang Eye Center (SEC). Pengukuran dilakukan sebanyak 2-3
kali untuk mengambil rerata tekanan intraokular pada saat tersebut.
Berdasarkan hasil pengukuran tekanan intraokular
dilakukan uji normalitas dan homogenitas pada data yang
diperoleh. Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan uji
Shapiro wilk karena data kurang dari 50 tiap kelompoknya. Hasil
pengujian pada data diperoleh sebagai berikut :
Tabel 4.2.Hasil uji normalitas Shapiro wilk
Lama Menderita Hipertensi
Sig. (p) TIO mata kanan
Sig. (p) TIO mata kiri
Hipertensi < 5 tahun 0.005 0.003Hipertensi 5-10 tahun 0.258 0.124Hipertensi > 5 tahun 0.714 0.850
Dari uji normalitas tersebut didapatkan hasil p < 0.05 yang
berarti sebaran data pada TIO mata kanan dan mata kiri pada
berbagai lama menderita hipertensi tidak normal, yang selanjutnya
akan diuji homogenitasnya.
Uji homogenitas menggunakan Levene’s test untuk
mengetahui apakah sebaran data homogen atau tidak. Hasil dari
pengujian tersebut adalah sebagai berikut :
Tabel 4.3.Hasil uji homogenitas menggunakan Lavene’s test
Sig. (P)TIO kanan
Sig. (P)TIO kiri
Based on Mean 0,002 0,001
42
Kesamaan sebaran data TIO mata kanan antar kelompok
atau homogenitas ditunjukan oleh probability levene’s test yaitu
sebesar 0,002 , dan untuk TIO mata kiri didapatkan hasil
probability sebesar 0,001. Probability yang kurang dari 0,05
menunjukkan bahwa pada TIO mata kanan dan TIO mata kiri pada
ketiga kelompok lama menderita hipertensi tidak sama atau tidak
homogen.
4.1.3. Uji beda lama menderita hipertensi terhadap tekanan intraokular
Setelah melakukan uji normalitas dan homogenitas pada
mata kanan dan mata kiri didapatkan sebaran data tidak normal dan
tidak homogen. Selanjutnya data dilakukan uji beda menggunakan
uji Kruskall wallis.
Tabel 4.4.Hasil pengujian data dengan Kruskall wallis
TIO mata kanan TIO mata kiriChisquare 23,798 20,941Df 2 2Asymp. Sig. 0,000 0,000
Dari uji beda menggunakan uji Kruskall wallis didapatkan
Asymp. Sig. Sebesar 0,000 (p<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa
tekanan intraokular mata kanan dan mata kiri pada berbagai
kelompok lama menderita hipertensi memiliki perbedaan yang
signifikan. Kemudian kita dapat mengetahui perbedaan antar
kelompok lebih lanjut menggunakan uji Mann Whitney.
43
Uji Mann Whitney untuk mengetahui perbedaan antar
kelompok adalah sebagai berikut:
Tabel 4.5. Hasil uji Mann Whitney kelompok lama menderita hipertensi < 5 tahun dengan lama menderita hipertensi 5 – 10 tahun.
Lama menderita hipertensi kurang dari 5 tahun dengan lama menderita hipertensi antara 5 sampai 10 tahun
TIO Mata kanan
TIO Matakiri
Mann Withney 61,500 82,500Assymp. Sig (2 tailed) 0,000 0,001
Berdasarkan uji Mann Whitney TIO kelompok lama
hipertensi kurang dari 5 tahun dengan lama menderita hipertensi
antara 5 sampai 10 tahun mata kanan didapatkan probability 0,000.
Sedangkan mata kiri didapatkan probability 0,001 , dimana p>0,05
menunjukkan ada perbedaan yang signifikan TIO mata kanan dan
mata kiri antara kelompok lama menderita hipertensi kurang dari 5
tahun dengan lama menderita hipertensi antara 5 sampai 10 tahun.
Tabel 4.6. Hasil uji Mann Whitney kelompok lama menderita hipertensi < 5 tahun dengan lama menderita hipertensi > 10 tahun mata kanan
Lama menderita hipertensi kurang dari 5 tahun dengan lama menderita hipertensi lebih dari 10 tahun
TIO Mata kanan
TIO Matakiri
Mann Withney 0,000 0,000Assymp. Sig (2 tailed) 0,001 0,001
Berdasarkan uji Mann Whitney TIO kelompok lama
hipertensi kurang dari 5 tahun dengan lama menderita hipertensi
lebih dari 10 tahun mata kanan didapatkan probability 0,001.
Sedangkan mata kiri didapatkan probability 0,001 , dimana p>0,05
44
menunjukkan ada perbedaan yang signifikan TIO mata kanan dan
mata kiri antara kelompok lama menderita hipertensi kurang dari 5
tahun dengan lama menderita hipertensi lebih dari 10 tahun.
Tabel 4.7. Hasil uji Mann Whitney kelompok lama menderita hipertensi 5-10 tahun dengan lama menderita hipertensi > 10 tahun mata kanan
Lama menderita hipertensi antara 5 sampai 10 tahun dengan lama menderita hipertensi lebih dari 10 tahun
TIO Mata kanan
TIO Matakiri
Mann Withney 0,500 0,000Assymp. Sig (2 tailed) 0,002 0,002
Berdasarkan uji Mann Whitney TIO kelompok lama
hipertensi antara 5 sampai tahun dengan lama menderita hipertensi
lebih dari 10 tahun mata kanan didapatkan probability 0,002.
Sedangkan mata kiri didapatkan probability 0,002 , dimana p>0,05
menunjukkan ada perbedaan yang signifikan TIO mata kanan dan
mata kiri antara kelompok lama menderita hipertensi antara 5
sampai 10 tahun dengan lama menderita hipertensi lebih dari 10
tahun.
4.2. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian dari kelompok lama menderita
hipertensi yang terdiri dari hipertensi kurang dari 5 tahun, hipertensi antara
5 sampai 10 tahun, dan hipertensi lebih dari 10 tahun dengan tekanan
intraokular pada mata kanan dan kiri terdapat perbedaan tekanan
intraokular yang bermakna. Dimana pada hasil TIO mata kanan dan mata
45
kiri pada lama menderita hipertensi kurang dari 5 tahun dan lama
menderita hipertensi antara 5 sampai 10 tahun, pada lama menderita
hipertensi kurang dari 5 tahun dan lama menderita hipertensi lebih dari 10
tahun, pada lama menderita hipertensi antara 5 sampai 10 tahun dan lama
menderita hipertensi lebih dari 10 tahun, memiliki perbedaan signifikan
pada hasil tekanan intraokularnya.
Pada penelitian ini didapatkan peningkatan tekanan intra okular
yang signifikan pada masing-masing kelompok durasi waktu hipertensi.
Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin lama menderita hipertensi,
maka semakin meningkatnya tekanan intraokular pada responden tersebut.
Hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis peneliti mengenai adanya
pengaruh lama menderita hipertensi terhadap tekanan intraokular.
Perubahan tekanan intraokular dipengaruhi oleh beberapa faktor,
diantaranya jumlah produksi humor akueus oleh corpus siliare, resistensi
aliran keluar akueus melewati sistem kanal Schlemm-jalinan trabekula,
dan peningkatan tekanan vena episklera (Becker - Shaffer, 2009). Dimana
vena episklera merupakan pembuluh darah perifer dalam tubuh dan
hipertensi yang berjalan menahun akan menyebabkan penebalan tunika
interna dan hipertrofi tunika media (Smeltzer & Bare, 2010). Sehingga
apabila terjadi penebalan tunika interna dan hipertrofi tunika media dapat
menyebabkan peningkatan tekanan vena episklera yang akan berkaitan
dengan peningkatan tekanan intraokular (Becker - Shaffer, 2009).
46
Keterbatasan dan kelemahan penelitian ini adalah meneliti dengan
menggunakan responden yang tidak diketahui derajat hipertensi.
Sedangkan untuk penyakit hipertensi, komplikasi akan muncul dan sejalan
dengan derajat hipertensi, serta terkontrol atau tidaknya hipertensi.
Kemudian lebih baik penelitian ini menggunakan rentangan umur yang
lebih sempit, karena semakin luas rentang umur pada penderita hipertensi
komplikasi yang akan terjadi beragam jadi akan menimbulkan banyak
bias. Selain itu, pada penelitian ini menggunakan metode cross sectional
dimana semakin banyak sampel semakin baik, dan juga pada penyakit
sistemik yang berjalan progresif seperti hipertensi sebaiknya diteliti
menggunakan rancangan penelitian Case control atau Cohort untuk
mengetahui perjalanan dan perkembangan penyakit tersebut.
Jumlah sampel yang didapatkan 45 responden, sedangkan untuk
penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional membutuhkan lebih
banyak sampel. Semakin banyak sampel maka hasil penelitian tersebut
semakin baik. Namun dengan jumlah sampel sebanyak 45 responden
menurut Gay dan Diehl (1992) sudah memenuhi syarat sampel minimal
yang harus diambil yaitu sebesar 30 sampel dalam satu populasi.