Bab 4 amdal

112
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK) BAB IV KEGIATAN PROYEK YANG DIAMATI 4.1 Pekerjaan Yang Diamati

Transcript of Bab 4 amdal

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

BAB IV

KEGIATAN PROYEK YANG DIAMATI

4.1 Pekerjaan Yang Diamati

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

Proyek peninggian dan perkuatan dermaga adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk

meningkatkan kualitas dermaga. Peningkatan kualitas dermaga diperlukan seiring dengan

meningkatnya aktivitas dermaga sehingga berpengaruh terhadap dermaga itu sendiri.

Elemen pekerjaan peninggian dan perkuatan dermaga salah satunya adalah kegiatan

pemancangan. Kegiatan pemacangan sendiri terbagi dalam dua tipe yaitu pemancangan

darat dan pemancangan laut. Pemancangan darat adalah kegiatan pemancangan yang

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

dilaksanakan di darat sedangkan pemacangan laut adalah kegiatan yang dilaksanakan di

laut.

Pada laporan praktik kerja lapangan ini dibahas pengertian pemancangan darat dan

laut, alat yang dipakai, sequence pembagian zona pekerjaan pemancangan, produktivitas

kerja terkait dengan waktu pelaksanaan pada Proyek Peninggian dan Perkuatan Dermaga

001, 002, 003 dan 004 Tanjung Priok.

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

Laporan praktik kerja lapangan ini disusun berdasarkan pengamatan di proyek

(lapangan) dan khususnya dari konsultasi kepada pihak-pihak yang terlibat dalam proyek.

Waktu pelaksanaan praktik kerja lapangan yang dilakukan dalam waktu kurang lebih dua bulan

ini tidak memungkinkan praktikan untuk mendapatkan secara keseluruhan data proyek yang

signifikan. Adapun rangkaian pekerjaan yang terdapat dalam proyek peninggian dan perkuatan

dermaga segmen 3 ini adalah sebagai berikut:

1. Pekerjaan pemancangan combi box dan sheet pile

2. Pekerjaan pemancangan pondasi tiang pancang

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

3. Pekerjaan lantai dermaga

4.1.1. PELAKSANAAN PEKERJAAN PEMANCANGAN COMBI BOX DAN SHEET PILE

I. Daftar Peralatan Yang Digunakan:

a. Vibrator Hammer

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

b Landasan (Plat Baja)

c. Mobile Crane

d. Peralatan Las Listrik dan,

e. peralatan Las Gas

II.Tahapan Pekerjaan Pemancangan Combi Box dan Sheet Pile

Flow chart pemancangan Combi Box dan Sheet Pile dapat dilihat pada gambar di

bawah ini:

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

MULAI

PENGAITAN SLING BAJA PADA SISI COMBI BOX/SHEET PILE

PENGANGKATAN COMBI BOX/SHEET PILE DENGAN MOBILE CRANE

PENEMPATAN COMBI BOX/SHEET PILE PADA TITIK YANG DITENTUKAN

COMI BOX/SHEET PILE DIMASUKKAN PADA LANDASAN PLAT BAJA

MENYIAPKAN RANGKAIAN PEMASANGAN COMBI BOX/SHEET PILE

MEMASUKKAN RANGKAIAN PADA REL YANG TERDAPAT PADA SISINYA

MENYIAPKAN ALAT PANCANG DENGAN MENGGUNAKAN VIBRATOR HAMMER DENGAN GETARAN YANG TELAH DITENTUKAN

PEMANCANGAN SAMPAI BATAS MAKSIMUM YANG DITENTUKAN

SELESAI

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

II.Metode Pekerjaan Pemancangan Combi Box dan Sheet Pile

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

a. Metode Pemancangan Yang Digunakan

Pondasi Tiang digunakan untuk mendukung bangunan bila lapisan tanah kuat

terletak sangat dalam. Pondasi jenis ini dapat juga digunakan untuk mendukung

bangunan yang menahan gaya angkat, terutama pada bangunan tinggi yang

dipengaruhi oleh gaya penggulingan akibat beban angin. Tiang juga digunakan

untuk mendukung bangunan dermaga. Pada bangunan ini, tiang-tiang

dipengaruhi oleh gaya-gaya benturan kapal dan gelombang air. Pondasi tiang

digunakan untuk beberapa maksud, antara lain :

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

1. Untuk meneruskan beban bangunan yang terletak di atas air atau tanah lunak, ke

tanah pendukung yang kuat;

2. Untuk meneruskan beban ke tanah yang relatif lunak sampai kedalaman tertentu

sehingga pondasi bangunan mampu memberikan dukungan yang cukup untuk

mendukung beban tersebut oleh gesekan dinding tiang dengan tanah disekitar

tiang;

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

3. Untuk mengangker bangunan yang dipengaruhi oleh gaya angkat ke atas akibat

tekanan hidrostatik atau momen penggulingan;

4. Untuk menahan gaya-gaya horizontal dan gaya yang arahnya miring;

5. Untuk memadatkan tanah pasir, sehingga kapasitas dukung tanah tersebut

bertambah;

6. Untuk mendukung pondasi bangunan yang permukaan tanahnya mudah tergerus

air.

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

b. KLASIFIKASI TIANG PANCANG

Untuk klasifikasi pondasi tiang, dapat dikelompokkan ke dalam beberapa

kriteria pengelompokan, yaitu :

1. Berdasarkan Bahan,

2. Berdasarkan Daya Dukung,

3. Berdasarkan Metoda Pelaksanaan, dan

4. Berdasarkan Jumlah Tiang.

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

Berdasarkan Bahan

a. Tiang Kayu (Timber Pile) b. Tiang Baja (Steel Pile)

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

c. Tiang Beton Pracetak d. Tiang Beton Cor Di Tempat(Precast Concrete) (Cast–in-place Concrete)

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

Gambar 2.1. Tiang Pancang Berdasarkan Dari Bahan

Tiang kayu umumnya murah dan mudah penangannya. Permukaan tiang dapat

dilindungi ataupun tidak, tergantung dari tanah. Tiang kayu dapat mengalami

pembusukan atau rusak akibat dimakan serangga. Untuk melindungi kerusakan pada

saat pemancangan, ujung tiang diberi sepatu dari besi. Beban maksimum yang dapat

dipikul oleh tiang kayu dapat mencapai 270 – 300 kN.

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

Gambar 2.2. Tiang Pancang Kayu

Tiang baja profil termasuk tiang pancang, dengan bahan yang terbuat dari baja

profil. Tiang ini mudah penangannya dan dapat mendukung beban pukulan yang besar

waktu dipancang pada lapisan tanah keras. Bentuk baja profil misalnya H, empat

persegi panjang, segi enam, dll.

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

Gambar 2.3. Tiang Baja Profil

Tiang beton pracetak umumnya berbentuk prisma atau bulat. Tiang-tiang dicetak

di lokasi tertentu, kemudian diangkut ke lokasi pembangunan. Ukuran diameter yang

biasa dipakai antara 20 – 60 cm. Untuk tiang yang berlubang diameter bisa mencapai

140 cm. Panjang tiang beton pracetak bisa berkisar antara 20 – 40 m. Untuk tiang beton

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

berlubang bisa sampai 60 m. Beban maksimum untuk tiang ukuran kecil bisa antara 300

– 800 kN.

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

Gambar 2.4. Tiang Beton Pracetak

Keuntungan pemakaian tiang pancang pracetak, antara lain :

1. Bahan tiang dapat diperiksa sebelum pemancangan;

2. Prosedur pelaksanaan tidak dipengaruhi oleh air tanah;

3. Tiang dapat dipancang sampai kedalaman yang cukup dalam;

Kerugian :

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

1. Penggembangan permukaan tanah dan gangguan tanah akibat pemancangan

dapat menimbulkan masalah;

2. Tiang-tiang kadang-kadang rusak akibat pemancangan;

3. Pemancangan sulit, bila diameter tiang terlalu besar;

4. Pemancangan menimbulkan gangguan suara, getaran dan dapat menimbulkan

kerusakan bangunan di sekitarnya;

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

5. Penulangan dipengaruhi oleh tegangan yang terjadi pada waktu pengangkutan

dan pemancangan tiang.

Berdasarkan Daya DukungBerdasarkan Daya dukungnya tiang pancang dapat dibedakan terhadap

bagaimana cara tiang meneruskan beban yang diterimanya ke tanah dasar fondasi. Hal

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

ini tergantung juga pada jenis tanah dasar fondasi yang akan menerima beban yang

berkerja, yaitu :

a. Bila ujung tiang mencapai tanah keras atau tanah baik dengan kuat dukung tinggi,

maka beban yang diterima tiang akan diteruskan ke tanah dasar fondasi melalui

ujung tiang. Jenis tiang ini disebut END/POINT BEARING IPLIE.

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

b. bila tiang pancang pada tanah dengan nilai kuat gesek tinggi (jenis tanah pasir),

maka beban yang diterima oleh tiang akan ditahan berdasarkan gesekan antara tiang

dan tanah sekeliling tiang. Jenis tiang ini disebut FRICTION PILE.

c. bila tiang dipancang pada tanah dasar fondasi yang mempunyai nilai kohesi tinggi,

maka beban yang diterima oleh tiang akan ditahan oleh pelekatan antara tanah

sekitar dan permukaan tiang. Jenis tiang ini disebut ADHESIVE PILE. (K. Basah

Suryolelono, 1994)

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

Gambar 2.5. Tiang Berdasarkan Daya Dukung Terhadap Tanah

Pada umumnya di lapangan dijumpai tipe tiang yang merupakan kombinasi dari

ke tiga hal tersebut. Keadaan ini disebabkan karena jenis tanah merupakan campuran

atau kombinasi tanah berbutir kasar, tanah berbutir halus dan kadang-kadang

merupakan tanah yang kompak sehingga cara tiang meneruskan beban ke tanah dasar

fondasi merupakan kombinasinya.

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

Berdasarkan Metoda PelaksanaanJika pondasi tiang dibedakan berdasarkan metoda pelaksanaannya, maka

klasifikasinya adalah :

• Tiang Pancang (Driven Pile)

• Tiang Pancang Cor di tempat (Driven Cast-in-Situ Pile)

• Tiang Bor (Bored Pile)

• Tiang Ulir (Screwed Pile)

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

Berdasarkan Jumlah TiangKlasifikasi pondasi tiang berdasarkan jumlah tiang dalam satu satuan unit

pendukung kolom, adalah :

• Tiang Tunggal (Single Pile)

• Tiang Gabungan (Pile Group)

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

c. JENIS-JENIS ALAT PEMANCANGAN

Fungsi dari alat pancang adalah untuk memberikan energi yang dibutuhkan

untuk memasukkan tiang sampai kedalaman yang dikehendaki. Alat pancang didesain

atas beberapa tipe dan ukuran atau kapasitas. Beberapa tipe tersebut sebagai berikut :

2.3.1 Free Drop Hammer

Drop hammer merupakan palu berat yang diletakan pada ketinggian tertentu di

atas tiang palu tersebut kemudian dilepaskan dan jatuh mengenai bagian atas tiang.

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

Untuk menghindari menjadi rusak akibat tumbukan ini, pada kepala tiang dipasangkan

semacam topi atau cap sebagai penahan energi atau shock absorber. Biasanya cap

dibuat dari kayu.

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

Gambar 2.6. Free Drop Hammer

Pemancangan tiang biasanya dilakukan secara perlahan. Jumlah jatuhnya palu

permenit dibatasi pada empat sampai delapan kali. Keuntungan dari alat ini adalah :

a. Investasi yang rendah,

b. Mudah dalam pengoperasian, dan

c. Mudah dalam mengatur energi per blow dengan mengatur tinggi.

Kekurangan dari alat ini adalah :

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

a. Kecepatan pemancangan yang kecil,

b. Kemungkinan rusaknya tiang akibat tinggi jatuh yang besar,

c. Kemungkinan rusaknya bangunan disekitar lokasi akibat getaran pada permukaan

tanah, dan

d. Tidak dapat digunakan untuk pekerjaan dibawah air.

2.3.2 Diesel Hammer

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

Alat pemancang tiang tipe ini berbentuk lebih sederhana dibandingkan dengan

hammer lainnya. Diesel hammer memiliki satu silinder dengan dua mesin diesel, piston,

atau ram, tangki bahan baker, tengki pelumas, pompa bahan baker, injector, dan mesin

pelumas.

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

Gambar 2.7. Diesel hammer

Kelebihan diesel :

a. Ekonomis dalam pemakaian

b. Mudah dalam pemakaian di daerah terpencil

c. Berfungsi dengan baik pada daerah dingin

d. Mudah dalam perawatan

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

Kekurangan alat ini adalah :

a. Kesulitan dalam menentukan energi per blow

b. Sulit dipakai pada tanah lunak

2.3.3 Hydraulic Hammer

Cara kerja hammer ini adalah berdasarkan perbedaan tekanan pada cairan

hidrolis. Salah satu hammer tipe ini dimanfaatkan untuk memancang fondasi tiang baja

H dan fondasi lempengan baja dengan cara dicengkeram, didorong, dan ditarik. Alat ini

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

baik digunakan jika ada keterbatasan daerah operasi karena tiang pancang yang

dimasukan cukup pendek. Untuk memperpanjang tiang maka dilakukan penyambungan

pada ujung-ujungnya.

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

Gambar 2.8. Hydraulic Hammer

2.3.4 Vibrator Pile Driving

Alat ini sangat baik dimanfaatkan pada tanah lembab. Jika material dilokasi

berupa pasir kering maka pekerjaan menjadi lebih sulit karena material tidak

terpengaruh dengan adanya getaran yang dihasilkan oleh alat. Efektifitas penggunaan

alat ini tergantung pada beberapa factor yaitu amplitude, momen eksentrisitas,

frekuensi, berat bagian bergetar dan berat lain tidak bergetar.

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

Gambar 2.9. Diesel Hammer Pada Proyek Peninggian dan Perkuatan

Dermaga 001, 002, 003 dan 004 Tanjung priok

Untuk kegiatan pemancangan pada Proyek Peninggian dan Perkuatan Dermaga

001, 002, 003 dan 004 Tanjung priok sangat diperhatikan manuver alat dikarenakan

terdapat dua pekerjaan pemancangan yaitu pemancangan arah darat dan pemancangan

arah laut yang akan dibahas pada bab berikutnya.

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

1.1 DATA UMUM PROYEKPekerjaan :PEKERJAAN PENINGGIAN DAN

PERKUATAN DERMAGA 001, 002 ,003 DAN

004 CABANG PELABUHAN TANJUNG

PRIOK

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

Lokasi : DERMAGA 001 - 004

Cabang Pelabuhan : PELABUHAN TANJUNG PRIOK

Kontraktor Pelaksana : PT. WASKITA KARYA (PERSERO)

Nomor Kontrak / SPT : HK.566/1/15/C.Tpk-12

Harga Kontrak : Rp.68.500.000.000,00

Tanggal Mulai Pekerjaan : 6 Februari 2012

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

Tanggal Akhir Pekerjaan : 6 April 2013

Lama Waktu Pelaksanaan : 14 Bulan

3.2 PERENCANAAN PEMANCANGAN DARAT DAN LAUT

Konsep perencanaan pemancangan untuk Proyek Peninggian dan Perkuatan

Dermaga 001, 002, 003 dan 004 ini terdapat dua macam, yaitu pemancangan arah darat

dan dan arah laut. Dalam pemancangan dermaga ini memiliki total panjang adalah 456

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

meter, terbagi dalam 3 segmen pekerjaan karena keterbatasan lahan dan kepadatan

peredaran lalulintas kapal sandar yang tidak memungkinkan untuk dikerjakan

bersamaan. Derikut ini layout dan pembagian sequence pekerjaan pada Proyek Peninggian

dan Perkuatan Dermaga 001, 002, 003 dan 004 sebagai berikut :

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

Gambar 3.1. Layout Pada Proyek Peninggian dan Perkuatan Dermaga 001, 002, 003 dan 004 Cab.Tanjung Priok

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

Gambar 3.2. Pembagian Sequence Pekerjaan Pada Proyek Peninggian dan PerkuatanDermaga 001, 002, 003 dan 004 Cab.Tanjung Priok

Dari Gambar 3.1 dapat diketahui bahwa panjang total dermaga Pada Proyek

Peninggian dan Perkuatan Dermaga 001, 002, 003 dan 004 Cab.Tanjung priok

mencapai 456 meter. Maka direncanakan pekerjaan tersebut terbagi menjadi 3 segmen

pekerjaan dengan total waktu pelaksanaan 14 bulan. Pembagian 3 segmen tersebut

sebagai berikut :

1. Segmen I panjang 150 meter, dengan waktu pengerjaan 4 bulan.

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

2. Segmen II panjang 153 meter, dengan waktu pengerjaan 4 bulan.

3. Segmen III panjang 153 meter, dengan waktu pengerjaan 4 bulan.

Setelah dilakukan perhitungan akhirnya didapatkan bahwa denga total panjang

dermaga mencapai 456 meter didapatkan jumlah total pancang beton berdiameter 600

mm mencapai 464 titik, untuk pancang combi 152 titik, dan kemudian sheet pile 604

titik. Pembagian pancang beton, pancang combi box dan sheet pile sebagai berikut :

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

a. Segmen I panjang 150 meter, pancang beton 155 titik, pancang combi box 51

titik dan Sheet Pile 201 titik.

b. Segmen II panjang 153 meter, pancang beton 155 titik, pancang combi box 51

titik dan Sheet Pile 201 titik.

c. Segmen III panjang 153 meter, pancang beton 154 titik, pancang combi box 50

titik dan Sheet Pile 202 titik.

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

Pekerjaan pemancangan akan terbagi dalam 2 tahap yaitu pemancangan arah

darat dan pemancagan arah laut. Jadi pemancangan arah darat dan pemancangan arah

laut akan dilaksanakan secara bersamaan untuk efektivitas waktu pelaksanaan.

Dikarenakan lahan sempit untuk manuver dua alat pancang maka arah pemacangan

akan disamakan dengan pemacangan arah laut dilaksanakan terlebih dahulu dengan

selang waktu 3 hari. Kita ambil contoh pada segmen satu dengan arah pancang sebagai

berikut :

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

3.3 METODA PEMANCANGAN DARAT DAN LAUT

Tiang pancang dan combi box akan diproduksi di pabrik sesuai dengan kontrak

kerja. Tiang pancang dan combi box diproduksi dengan panjang sesuai dengan

kebutuhan proyek. Mutu dari tiang pancang dan combi box harus memenuhi spesifikasi

yang disyaratkan dalam spesifikasi teknis. Pekerjaan produksi tiang pancang dan combi

box ini memerlukan urutan dari langkah-langkah kerja seperti yang tampak dalam bagan

alir berikut :

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

Gambar 3.3 Diagram Kerja Produksi Tiang PancangSetelah material tiang pancang dan combi box selesai diproduksi maka material

dibawa ke lokasi site dengan menggunakan trailer. Pekerjaan pemancangan tiang

pancang di lokasi site memerlukan langkah-langkah kerja seperti yang tampak dalam

bagan alir berikut:

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

Gambar 3.4 Bagan Alir Pekerjaan Pemancangan Tiang PancangDari bagan alir yang terdapat pada gambar 3.4 dapat dijelaskan urutan dari

pekerjaan pemancangan darat sebagai berikut :

1. Tahap Pengadaan

a. Ijin pengadaan ke Direksi Pekerjaan

b. Setelah mendapat persetujuan segera dilakukan order pembelian.

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

c. Proses produksi di pabrikan, akan dilakukan kunjungan pabrik untuk melakukan

Quality Control atas bahan yang sedang diproduksi dengan melibatkan Direksi

Pekerjaan.

d. Menyiapkan lokasi untuk meletakkan tiang pancang yang cukup luas, datar dan

dekat dengan lokasi pemancangan.

e. Menyiapkan peralatan, material dan tenaga kerja.

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

f. Pendatangan dilakukan bersamaan dengan dimulainya pekerjaan. Proses

peletakan tiang pancang dilaksanakan secara perlahan dan diletakkan di atas alas

atau ganjal kayu yang sudah dipasang sesuai ketentuan yang disyaratkan. Antar

tiang disiapkan ganjal balok-balok kayu.

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

Gambar 3.5 Penurunan Tiang Pancang Dengan Mobile Crane

2. Sebelum memulai pekerjaan pemancangan di lapangan, Kontraktor akan mengajukan

ijin terlebih dahulu ke Direksi Pekerjaan disertai dengan rincian metode kerja,

peralatan yang dipakai, spesifikasi, dan kuantitas pekerjaan.

3. Tahap Persiapan

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

a. Lahan pemancangan harus dibersihkan dari rintangan-rintangan. Kondisi

permukaan harus rata, kering dan padat, sehingga dapat dilalui oleh mesin

pancang dan dapat menahan beban mesin supaya tidak terbenam. Tim Survei

melakukan stake out dan marking untuk pengambilan koordinat titik

pemancangan, persiapan lain yang dilakukan yakni memobilisasi alat pancang

beserta aksesorisnya.

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

b. Bilamana elevasi akhir kepala tiang pancang berada di bawah permukaan tanah

asli, maka galian harus dilaksanakan terlebih dahulu sebelum pemancangan,

kecuali diijinkan lain oleh Direksi pekerjaan atau pengawas.

4. Setelah titik pancang ditentukan, peralatan pancang dipindahkan ke titik

bersangkutan. Posisi alat pancang harus stabil, horizontal dan permukaan tanah

tempat berpijak peralatan harus kuat dan rata, untuk menahan beban mesin

pancang, pada tempat-tempat yang kurang stabil diperlukan landasan-landasan dari

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

kayu atau pelat baja. Posisi peralatan pancang harus dalam keadaan rata, hal ini

dapat dicek dengan menggunakan alat waterpas yang ditempatkan pada badan crane

pancang.

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

Gambar 3.6 Tiang Pancang Harus Tegak Lurus Dengan Diesel Hummer

5. Pengangkatan dan penempatan tiang pancang dengan peralatan pancang.

a. Pada kepala tiang pancang dipasangkan pile cap yang telah diberi cushion

material berupa kayu keras atau multipleks dengan ketebalan sesuai persyaratan.

b. Pada tiang yang akan dipancang, dipasangkan wire rope pengangkat pada lokasi

1 (satu) titik angkat dan selanjutnya wire rope ini dihubungkan dengan

secondary wire line dari crane pancang dengan menggunakan tachle.

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

c. Tiang diangkat dengan memakai secondary wire line dari crane pancang

bersamaan dengan itu hammer diangkat ke atas. Ujung kepala tiang pancang

yang telah diberi cap dimasukkan kedalam topi hammer dan diangkat bersama-

sama hammer sampai posisi tiang terangkat sedikit diatas muka tanah.

Selanjutnya posisi alat pancang beserta tiang & hammer diarahkan dan

diletakkan pada posisi titik pancang yang telah direncanakan.

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

d. Posisi tiang yang akan dipancang harus dalam keadaan vertikal, tegak lurus, hal

ini dapat dilakukan dengan mengatur posisi crane pancang, leader dari alat

pancang yang digunakan. Posisi vertikal tiang dapat dilakukan dengan memakai

beberapa alat antara lain: theodolite, waterpas, unting-unting.

e. Arah dari pemancangan tiang pancang harus direncanakan dengan baik.

Pemancangan dimulai dari titik terjauh ditarik kearah mundur sehingga manuver

alat tidak mengalarni kesulitan.

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

f. Selama pemancangan perlu diperhatikan agar garis sumbu hammer dan garis

sumbu tiang senantiasa pada posisi garis lurus. Hal ini untuk menghindari

pukulan yang eksentris yang dapat mematahkan tiang.

6. Pemancangan tiang awal.

Tiang pondasi seringkali terdiri dari beberapa bagian tiang pancang yang

disambung satu sama lain dengan berbagai macam cara yang disesuaikan dengan

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

tipe sambungan yang dibuat, antara lain dengan cara pengelasan. Apabila tiang

terdiri dari beberapa bagian, pemancangan tiang bagian pertama dihentikan setelah

tiang ini masih tersisa kurang lebih 1 (satu) meter dari muka tanah atau sampai

ketinggian tertentu dengan tujuan memudahkan pekerjaan penyambungan yang

akan dilakukan. Selanjutnya peralatan pancang (Hammer) diangkat dan dirubah

posisinya kearah bagian tiang berikutnya yang akan disambungkan.

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

Gambar 3.7 Awal Pemancangan Tiang Pancang Dan

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

Gambar 3.7 Awal Pemancangan Tiang Pancang Dan

Ilustrasi Pemancangan Tiang Pancang

7. Penyambungan tiang.

Setelah tiang bagian kedua diletakkan dengan tepat, baik posisi maupun

kelurusannya terhadap tiang bagian pertama yang telah dipancang (dilakukan

pengecekan memakai theodolit, waterpas atau unting-unting), dilakukan

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

penyambungan dengan pengelasan. Tiang beton yang terdiri dari beberapa bagian,

bagian tiang yang akan dihubungkan sudah dilengkapi dengan splice joint yang

terbuat dari pelat baja, bentuk & ukuran harus disetujui konsultan. Untuk bagian

tiang yang tidak dilengkapi dengan splice joint, penyambungan tiang dapat

dilakukan dengan memakai sistem sambungan tertentu yang sudah disetujui

Engineer.

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

Gambar 3.8 Penyambungan Tiang Pancang

8. Pemancangan Tiang Akhir.

Tahap selanjutnya setelah penyambungan, dilakukan pemancangan kembali

sehingga mencapai elevasi dan kedalaman tiang pancang yang direncanakan atau

diperkirakan mencapai daya dukung yang direncanakan melalui proses kalendering,

tergantung kriteria yang dipergunakan untuk melakukan penghentian pemancangan.

9. Pemotongan Kepala Tiang Pancang.

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

Setelah tiang pancang terpasang kemudian diukur oleh surveyor dan ditandai titik

cut-off nya, kemudian dipotong sesuai elevasi cut-off nya. Setelah itu dihancurkan

dengan cara manual yaitu dengan peralatan pahat dan palu khusus. Limbah yang

dihasilkan pada saat menghancurkan tiang tersebut dikumpulkan dan dibuang

ditempat pembuangan.

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

Gambar 3.9 Ilustrasi pemotongan tiang pancangDari bagan alir yang terdapat pada gambar 3.4 dapat juga dijelaskan urutan dari

pekerjaan pemancangan laut sebelum pemcangan darat yang dilakukan 3 hari

berikutnya sebagai berikut :

1. Tahap Pengadaan

a. Ijin pengadaan ke Direksi Pekerjaan

b. Setelah mendapat persetujuan segera dilakukan order pembelian.

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

c. Proses produksi di pabrikan, akan dilakukan kunjungan pabrik untuk

melakukan Quality Control atas bahan yang sedang diproduksi dengan

melibatkan Direksi Pekerjaan.

d. Menyiapkan lokasi untuk meletakkan tiang pancang combi box dan sheet Pile

yang cukup luas, datar dan dekat dengan lokasi pemancangan.

e. Menyiapkan peralatan, material dan tenaga kerja.

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

f. Pendatangan dilakukan bersamaan dengan dimulainya pekerjaan. Proses

peletakan tiang pancang combi box dan sheet Pile dilaksanakan secara perlahan

dan diletakkan di atas alas atau ganjal kayu yang sudah dipasang sesuai

ketentuan yang disyaratkan. Antar tiang disiapkan ganjal balok-balok kayu.

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

Gambar 3.10. Penurunan Tiang Pancang Dengan Mobile Crane

Dan Perletakan Combi Box dilahan Proyek

2. Sebelum memulai pekerjaan pemancangan di lapangan, Kontraktor akan

mengajukan ijin terlebih dahulu ke Direksi Pekerjaan disertai dengan rincian

metode kerja, peralatan yang dipakai, spesifikasi, dan kuantitas pekerjaan.

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

3. Tahap Persiapan

Lahan pemancangan harus dibersihkan dari rintangan-rintangan. Kondisi

permukaan harus rata, kering dan padat, sehingga dapat dilalui oleh mesin

pancang dan dapat menahan beban mesin. Tim Survei melakukan stake out dan

marking untuk pengambilan koordinat titik pemancangan, persiapan lain yang

dilakukan yaitu memobilisasi alat pancang dan mobil crane beserta aksesorisnya.

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

Gambar 3.11. Stake Out Serta Marking Untuk Persiapan Pemancangan Combi dan Sheet Pile

4. Setelah titik pancang ditentukan, peralatan pancang dipindahkan ke titik

bersangkutan. Posisi alat pancang harus stabil, horizontal dan permukaan tanah

tempat berpijak peralatan harus kuat dan rata, untuk menahan beban mesin

pancang, pada tempat-tempat yang kurang stabil diperlukan landasan-landasan

dari kayu atau pelat baja. Posisi peralatan pancang harus dalam keadaan rata, hal

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

ini dapat dicek dengan menggunakan alat waterpas yang ditempatkan pada badan

crane pancang.

5. Pengangkatan dan penempatan tiang pancang Combi dan Sheet Pile dengan

peralatan pancang.

a. Pada tiang yang akan dipancang, dipasangkan wire rope pengangkat pada

lokasi 1 (satu) titik angkat dan selanjutnya wire rope ini dihubungkan dengan

secondary wire line dari crane pancang dengan menggunakan tachle.

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

b. Tiang diangkat dengan memakai secondary wire line dari crane pancang

bersamaan dengan itu hammer diangkat ke atas. Selanjutnya posisi alat

pancang beserta tiang & hammer diarahkan dan diletakkan pada posisi titik

pancang yang telah direncanakan.

c. Posisi tiang yang akan dipancang harus dalam keadaan vertikal, tegak lurus,

hal ini dapat dilakukan dengan mengatur posisi crane pancang, leader dari

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

alat pancang yang digunakan. Posisi vertikal tiang dapat dilakukan dengan

memakai beberapa alat antara lain: theodolite, waterpas, unting-unting.

d. Arah dari pemancangan tiang pancang harus direncanakan dengan baik.

Pemancangan dimulai dari titik terjauh ditarik kearah mundur sehingga

manuver alat tidak mengalarni kesulitan.

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

e. Selama pemancangan perlu diperhatikan agar garis sumbu hammer dan garis

sumbu tiang senantiasa pada posisi garis lurus. Hal ini untuk menghindari

pukulan yang eksentris yang dapat mematahkan tiang.

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

Gambar 3.12. Pemancangan Combi dan Sheet Pile

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

c. Pekerjaan lantai dermagaFlow chart pelaksanaan lantai dermaga:

MULAI

PENULANGAN PLAT LANTAI

PEMBUATAN BEKISTING LANTAI DERMAGA

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

PENGECORAN LANTAI DERMAGA

PEMBONGKARAN BEKISTING DANPERAWATAN LANTAI DERMAGA

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

SELESAI

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

Gambar 7.10. Flow chart pelaksanaan pekerjaan lantai dermaga

A. Penulangan Plat LantaiSebelum pekerjaan penulangan plat lantai dilaksanakan perlu dibuat bangunanperancah terlebih dahulu. Suatu struktur sangat bergantung pada bangunanperancahnya, hal ini disebabkan karena seluruh beban pada awalnya ditahan oleh209bangunan perancah. Bila suatu bangunan perancah tidak kuat dan saat pengecoranruntuh maka dapat dikatakan itu suatu konstruksi yang gagal. Setelah pekerjaanperancah selesai dilakukan pekerjaan penulangan. Pada penulangan balok ini

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

menggunakan baja tulangan dengan Ø 19, Ø 8.Beton decking setebal 4 cm disiapkan dan dipasang setiap jarak 1,5-3 meter.Beton decking ini digunakan sebagai acuan tebal selimut beton dan pemisahtulangan dengan bekisting, serta tulangan dengan lantai kerja, sedangkan kawatbaja (bendrat) digunakan untuk mengikat tulangan yang telah terpasang.Pada pekerjaan penulangan plat lantai dermaga, tulangan dirangkai setelahpembuatan penulangan balok. Pada penulangan plat lantai dermaga inimenggunakan baja tulangan dengan diameter tulangan 12 mm. Beton deckingyang telah kita persiapkan dipasang pada jarak 1,5-3 meter. Tebal beton deckingpada pekerjaan ini adalah 4 cm. Beton decking ini merupakan acuan tebal selimutbeton dan pemisah tulangan dengan decking serta lantai kerja.

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

B. Pembuatan Bekisting Lantai DermagaBekisting merupakan rangkaian kayu dan papan yang dibuat menjadi satu bentuktertentu. Bekisting mencetak beton sesuai dengan bentuk yang direncanakan.Pekerjaan pemasangan bekisting pada pembuatan plat lantai ini dilaksanakanbersamaan pada waktu pembuatan bekisting pada balok. Hal ini dilaksanakandengan tujuan untuk memudahkan dalam perencanaan bekisting keseluruhan danpemasangannya, disamping itu dapat mempercepat pekerjaan dalam pengecoran.Untuk pembuatan bekisting perlu dipertimbangkan bahan-bahan yang diperlukan,hal ini untuk memenuhi aspek ekonomi dan teknologi, dengan sasarankemudahan, aman dan ekonomis.C. Pengecoran Lantai Dermaga

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

Mutu beton yang dipakai untuk pengecoran balok dan plat lantai ini adalah mutuK300. Pekerjaan ini dilakukan setelah pemasangan bekisting dan tulangan selesai.Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan pengecoran agar kekuatanbeton tidak berkurang atau sesuai dengan spesifikasi/ syarat yang ditentukanantara lain :210

• Kebersihan lokasi pengecoran. Lokasi pengecoran harus bersih dari segalabentuk kotoran yang mengurangi kekuatan beton.

• Pemadatan beton harus menggunakan alat penggetar (vibrator concrete)sehingga diharapkan dapat menghasilkan beton yang padat dan tidak berongga

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

sehingga dicapai kekutan beton yang disyaratkan.

• Kontrol terhadap kekuatan beton segar dilakukan dengan uji slump test danpengambilan sampel untuk pengujian kuat tekan beton di laboratorium.Pada saat pengecoran harus dilakukan penggetaran dengan alat penggetar beton(vibrator concrete) yang dimaksudkan untuk memadatkan beton dan tidak terjadirongga, sehingga kekuatan beton sesuai dengan yang direncanakan.D. Perawatan Lantai Dermaga dan Pembongkaran BekistingPerawatan beton dimaksudkan untuk mendapatkan mutu beton yang baik.Perawatan beton (curing) dilakukan setelah beton mulai mengeras dengan caramenyiram air pada permukaan beton dalam selang waktu tertentu. Tujuanpemberian air pada beton yaitu :

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROYEK PENINGGIAN DAN PERKUATAN DERMAGA 001-004 SEGMEN 3 TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA

IPC ENERGIZING TRADE, ENERGIZING INDONESIA (PORT OF PRIOK)

1. Menghindari kehilangan zat cair pada awal proses pengerasan beton yang akanmempengaruhi proses waktu pengikatan awal.2. Mengurangi penguapan air beton yang terlalu besar akibat panas sehinggadapat menyebabkan terjadinya susut pada beton.3. Perbedaan temperatur pada beton dapat mengakibatkan retak pada beton.Perawatan beton dilaksanakan sampai batas yang ditentukanPembongkaran bekisting dilakukan setelah pengecoran seluruh gelagar/ balok danlantai dermaga selesai dan beton sudah mengeras dengan usia 2 hari.Pembongkaran dilakukan terhadap seluruh bagian balok dan lantai dermaga dandilakukan secara hati-hati untuk mencegah kerusakan pada sruktur balok danlantai dermaga.