BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00808-SI BAB...
Transcript of BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00808-SI BAB...
46
BAB 3
ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN
3.1. Gambaran Umum STIKS Tarakanita
Dalam sub bab ini dibahas mengenai STIKS Tarakanita, seperti sejarah
perusahaan, visi, misi dan tujuan, program studi yang ditawarkan.
3.1.1. Sejarah Singkat STIKS Tarakanita
LPK Tarakanita didirikan pada 10 Januari 1968, dengan program
pendidikan program Sekretari kantor. Menginjak tahun yang kedua (tahun 1969)
mulai diselenggarakan program Sekretari Direksi. Program Sekretari Direksi
merupakan kelanjutan dari program Sekretari Kantor, dengan masa pendidikan
satu tahun. Tahun 1972 mulai diselenggarakan program Sekretari Direksi II atau
program Sekretari Direksi Utama, dengan masa pendidikan enam bulan. Tahun
1972 LPK Tarakanita mulai menyelenggarakan program pendidikan 3 tahun atau
6 semester.
Pendidikan Kejuruan Tarakanita, yang semula (dari tahun 1969 sampai
tahun 1979) menggunakan Sistem Terminal, selanjutnya mulai menggunakan
Sistem Pendidikan Tinggi Profesional atau Sistem Pendidikan Tinggi non Gelar
(di tahun 1979, sejak menjadi Akademi), dengan jangka waktu pendidikan 6
(enam) semester. Sejak itu pula diterapkan Sistem Kredit Semester (SKS).
Mahasiswa peserta didik yang berhasil menyelesaikan 118 sks dan dinyatakan
lulus diberikan Ijazah Ahli Madya Sekretari.
46
47
Tahun 1978, dengan Surat Keputusan Koordinator Kopertis Wilayah II,
nomor 96 tanggal 9 Agustus 1978, LPK Tarakanita dikukuhkan menjadi
Akademi Sekretari/LPK Tarakanita. Tahun 1981, dengan Surat Keputusan
Koordinator Kopertis Wilayah II, nomor 081/0/1981, tertanggal 23 Februari
1981, Akademi Sekretari/LPK Tarakanita ditetapkan dalam status “Terdaftar”.
Selanjutnya, pada tahun 1987, dengan Surat Keputusan Kopertis Wilayah II
nomor 0310/1987 tertanggal 8 Juni 1987, Akademi Sekretari/LPK Tarakanita
ditetapkan dalam status “Diakui”.
Perkembangan lebih lanjut, pada tahun 1991, berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 0528/1991, Akademi
Sekretari/LPK Tarakanita ditetapkan dalam status “Disamakan”. Tanggal 8
Maret 2002, berdasarkan Surat Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi
Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor: 00030/Ak-I-DIII-
001/DLLSKT/III/2002 dan diperbaharui dengan surat putusan nomor: 018/BAN-
PT/Ak-VII/Dpl-III/I/2008, menyatakan bahwa program studi diploma III
Sekretari di Akademi Sekretari/LPK Tarakanita Jakarta, terakreditasi dengan
peringkat A.
3.1.2. Visi, Misi dan Tujuan STIKS Tarakanita
3.1.2.1. Visi STIKS Tarakanita
Visi STIKS Tarakanita sebagai Lembaga Pendidikan Tinggi Katolik terbuka
bagi umum, bercita-cita menjadi komunitas akademik, dijiwai semangat kasih
berbelarasa, memberdayakan kader-kader muda, terutama mereka yang miskin,
tersisih, dan menderita.
48
3.1.2.2. Misi STIKS Tarakanita
Sesuai dengan visinya, STIKS Tarakanita mengemban misi sebagai berikut:
1. Demi kemuliaan Tuhan, mengambil bagian dalam misi menggereja,
menyampaikan ”Kabar Gembira”, karya keselamatan Allah demi terangkatnya
martabat manusia, khususnya perempuan.
2. Menciptakan suasana religius dalam komunitas akademik sehingga seluruh
warganya tumbuh ke arah manusia takwa dan beriman, memiliki relasi antar
anggota dalam kasih persaudaraan, kerukunan, dan kedamaian.
3. Berupaya memberdayakan dan mencerdaskan kader-kader muda melalui jalur
pendidikan profesional Sekretari dan memenuhi tuntutan global.
3.1.2.3. Tujuan STIKS Tarakanita
Tujuan umum pendidikan STIKS Tarakanita adalah:
1. Memberdayakan mahasiswa menjadi Sekretari profesional yang cinta bangsa,
bermoral, beriman, berbelarasa terhadap yang miskin, tersisih, dan menderita
serta tanggap terhadap tuntutan global.
2. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi di
bidang keSekretarian demi peningkatan taraf kehidupan masyarakat dan
memperkaya kebudayaan nasional.
Dalam upaya mencapai tujuan sebagaimana disebutkan di atas, STIKS
Tarakanita mempunyai tugas pokok dan kegiatan sebagai berikut.
a. Dalam bidang pendidikan dan pengajaran:
mendidik peserta didik agar berwawasan kebangsaan, bisnis, sosial, dan religius
sesuai dengan tuntutan zaman;
49
melatih peserta didik agar memiliki ketrampilan dasar keSekretarian sesuai
dengan tuntutan global; mengembangkan kemampuan dan kecakapan berpikir
objektif, kritis, dan analitis; membina, mendidik, dan mengembangkan sikap
sehingga peserta didik memiliki kepribadian serta penampilan yang sesuai
dengan tuntutan tugasnya.
b. Dalam bidang penelitian:
Mengadakan penelitian ilmiah untuk mencari, menemukan, dan menyebarkan
kebenaran setiap bidang ilmu, khususnya yang berkaitan dengan bidang kerja
keSekretarian dalam upaya menjawab tantangan zaman.
c. Dalam bidang pengabdian kepada masyarakat:
Mengadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebagai salah satu upaya
melibatkan diri dalam usaha meningkatkan harkat dan martabat manusia,
terutama mereka yang menderita ketidakadilan, khususnya kaum perempuan,
pelestarian alam dan lingkungan sekitar sesuai dengan kemampuan yang
dimiliki oleh akademi, serta tuntutan global.
d. Dalam bidang pengembangan religiusitas:
Menumbuh-kembangkan penghayatan nilai-nilai iman katolik yang hidup dalam
setiap anggota komunitas, khususnya: nilai-nilai conviction, community,
concelebration, competence, dan creativity yang dijiwai oleh semangat kasih
berbelarasa (compassion); memberi kesempatan bagi seluruh anggota komunitas
untuk mengenal “Kabar Gembira” dengan keterbukaan yang mendalam dan toleran.
50
3.1.3. Struktur Organisasi
Gambar 3.1 : Struktur Organisasi
3.1.4. Program Studi dan Jurusan
STIKS Tarakanita hanya memiliki sebuah Program Studi yaitu Sekretari
dengan jenjang studi Diploma Tiga (D3) dan Diploma 1 (D1). Program Studi
ini akan menghasilkan tenaga Sekretari yang profesional, menguasai teknologi
dan berwawasan global.
3.1.5. Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab
Berdasarkan struktur organisasi pada STIKS Tarakanita diatas dapat
diuraikan tugas, wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing bagian
adalah sebagai berikut:
Ketua
Pembantu Ketua 1
Pembantu Ketua 2
Pembantu Ketua 3
BAA Jurusan
BAU
Perpustakaan
BAK Bagian Kemahasisw
Pusdatin
51
1. Pimpinan
a. Ketua
• Penanggung jawab utama akademi dalam melaksanakan arahan dan
kebijakan dasar Badan Penyelenggara STIKS Tarakanita (YPTT),
menetapkan peraturan, norma, dan tolak ukur penyelenggaraan akademi
atas dasar pertimbangan Senat Akademi.
• Memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat, membina tenaga kependidikan, mahasiswa, tenaga
administratif, dan administrasi akademi yang bersangkutan serta
hubungannya dengan lingkungan.
b. Pembantu Ketua Bidang Akademik (Puket I)
• Membantu Ketua dalam memimpin penyelenggaraan pelaksanaan
pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada Masyarakat.
• Bertindak sebagai Pelaksana Harian Ketua apabila Ketua berhalangan
tidak tetap.
• Mewakili Ketua dalam membina dan menjalin kerjasama dengan
lembaga lain demi pengembangan Program Pendidikan di STIKS
Tarakanita.
c. Pembantu Ketua Bidang Administrasi Umum dan Keuangan (Puket II)
• Membantu Ketua di dalam memimpin pelaksanaan kegiatan di bidang
administrasi umum, keuangan, sumber daya manusia dan
kerumahtanggaan.
52
• Mewakili Ketua dalam membina dan menjalin kerjasama dengan
lembaga lain demi pengembangan keorganisasian STIKS Tarakanita
d. Pembantu Ketua Bidang Kemahasiswaan (Puket III)
• Membantu Ketua dalam melaksanakan kegiatan dibidang pembinaan
mahasiswa dan alumni, pelayanan kesejahteraan mahasiswa, dan
penyelenggaraan hubungan masyarakat.
• Mewakili Ketua dalam membina dan menjalin kerjasama dengan
lembaga lain demi pengembangan Program Kegiatan Kemahasiswaan,
alumni, pastoral-konseling di STIKS Tarakanita.
2. Bagian Administrasi Akademik (BAA)
Merencanakan, mengevaluasi, dan bertanggung jawab atas pelaksanaan
tugas-tugas Bagian Administrasi Akademik dan jajarannya, sesuai dengan rencana
kerja yang telah ditetapkan dalam proses pembelajaran.
3. Jurusan
Membantu Pembantu Ketua I dalam penyelenggaraan pelaksanaan
pendidikan dan penelitian, dalam hal ini praktek kerja industri (prakerin).
4. Bagian Administrasi Keuangan (BAK)
Membantu Pembantu Ketua II bidang Administrasi Umum dan Keuangan
dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang administrasi keuangan, penggajian dan
hal-hal yag berkaitan dengan pembayaran perkuliahan.
53
5. Bagian Administrasi Umum
Membantu Pembantu Ketua bidang Administrasi Umum dan Keuangan
dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang sarana dan prasarana, karyawan,
pemeliharaan, perlengkapan, pelayanan dan keamanan.
6. Bagian Kemahasiswaan
• Membantu Puket Bidang Kemahasiswaan dalam melaksanakan, pembinaan
dan kesejahteraan mahasiswa sesuai dengan program kerja yang telah
ditetapkan.
• Membantu Puket Bidang Kemahasiswaan dalam hubungan dengan alumni
dan tersedianya data alumni secara akurat.
7. Perpustakaan
Perpustakaan terbagi menjadi 3 bagian, yaitu:
a. Subbagian Pegadaan, yang bertugas dalam pengadaan buku dan majalah
di perpustakaan baik dengan melakukan pembelian maupun penerimaan
buku yang didapat dari para mahasiswa.
b. Subbagian Pengolahan, yang bertugas dalam mengklasifikasikan buku-
buku yang sudah diterima oleh sub bagian pengadaan.
c. Subbagian Sirkulasi, yang bertugas untuk melayani para mahasiswa yang
akan melakukan pemimjaman dan pengembalian buku.
8. Pusat Data dan Informasi (Pusdatin)
STIKS Tarakanita telah memiliki unit fungsional yang disebut Pusat Data dan
Informasi. Manajemen Pusdatin bertanggung jawab langsung kepada Ketua STIKS
Tarakanita. Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) telah membangun, mengelola dan
mengembangkan Sistem Informasi Akademik Aksek/LPK Tarakanita (SIASTA).
54
Berikut adalah Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Unit Pengelola Teknis
Pusdatin:
Tugas
1. Membangun dan mengembangkan Program Sistem Informasi STIKS Tarakanita.
2. Pembuatan laporan evaluasi Akademi ke kopertis per semester.
3. Pembuatan program pengolahan data dengan mesin Optical Magnetic Reader
(OMR).
4. Monitoring dan pemeliharaan program dan jaringan SIAT dan Sistem
pengolahan nilai mahasiswa.
5. Menangani pemeliharaan dan pengawasan penggunaan UPS di ruang server.
6. Mengendalikan pemakaian website, e-mail, LAN, dsb.
7. Mengendalikan semua data – data elektronik.
Wewenang
1. Menyusun program dan prosedur sistem informasi manajemen bagi lembaga.
2. Mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan kegiatan-kegiatan di bawah
kendalinya.
3. Menggunakan sarana dan prasarana dalam mempercepat pelayanan administrasi
umum.
4. Mengusulkan permohonan karyawan baru , penilaian dan pengangkatan
karyawan yang berada dalam unit dibawahnya.
55
Tanggung jawab
1. Bertanggung jawab pelaksanaan tugas-tugas dalam memperlancar pelayanan
sistem informasi manajemen lembaga.
2. Bertanggung jawab atas kemajuan dan peningkatan mutu / kualitas pelayanan
sistem informasi yang diberikan.
3. Bertanggung jawab atas penggunaan, pemeliharaan peralatan dan perlengkapan
kerja untuk kelancaran pelaksanaan tugas.
4. Bertanggung jawab atas pengurusan izin layanan internet Akademi.
5. Bertanggung jawab terhadap pemeliharaan Server-web, Proxy, dan jaringan
komputer perkantoran.
3.2. Tata Laksana Sistem yang sedang Berjalan
Proses Bisnis Dan Rich Picture
STIKS Tarakanita merupakan lembaga yang bergerak dalam industri
pendidikan. Proses bisnis STIKS Tarakanita meliputi kegiatan promosi,
penerimaan mahasiswa baru, proses belajar mengajar, evaluasi hasil belajar,
pengelolaan administrasi kemahasiswaan, pembinaan kemahasiswaan,
dukungan perpustakaan, kegiatan laboratorium, pengembangan kurikulum,
proses kelulusan. Pelaku dari proses bisnis ini adalah dosen/tenaga pengajar,
staf administrasi dan mahasiswa.
Proses bisnis di STIKS Tarakanita diawali dengan bagian humas melakukan
proses promosi kepada para calon mahasiswa dengan memanfaatkan media
cetak dan media elektronik. Melalui media cetak bentuk promosi yang
dilakukan adalah dengan mengiklankan STIKS Tarakanita pada Koran dan
majalah serta menyebarkan brosur di sekolah-sekolah. Sedangkan melalui
56
media elektronik bagian humas memanfaatkan radio dan televisi serta
official site dari STIKS Tarakanita. Selain itu bagian Humas juga melakukan
pengenalan secara langsung kepada calon mahasiswa dengan mendatangi
SMA/SMK yang berdomisili di Jabodetabek.
Proses pendaftaran diawali dengan calon mahasiswa mendatangi bagian
humas untuk membeli dan mengisi formulir pendaftaran (1). Kemudian
bagian humas akan memberikan nomor ujian seleksi kepada calon mahasiswa
(2). Setelah menerima pendaftaran dari calon mahasiswa, bagian humas akan
memberikan data-data tersebut kepada Bagian Administrasi Akademik
(BAA) (3). BAA kemudian akan memberikan laporan calon mahasiswa yang
telah mendaftar kepada jurusan (4). Setelah mempersiapkan bahan ujian,
jurusan kemudian meminta Bagian Administrasi Umum (BAU) untuk
menggandakan bahan ujian tersebut (5). Setelah menggandakan bahan ujian
sejumlah yang diminta oleh jurusan BAU kemudian akan memberikan hasil
penggandaan tersebut kepada jurusan (6). Pada waktu yang sudah ditentukan
para calon mahasiswa akan mengikuti ujian seleksi yang diadakan oleh pihak
STIKS Tarakanita (7). Setelah hasil ujian diperiksa, bagian jurusan akan
memberikan hasil ujian seleksi kepada Bagian Pusat Data dan Informasi
(Pusdatin) (8). Bagian Pusdatin kemudian akan mem-publish hasil seleksi
tersebut ke official site STIKS Tarakanita (9). Setelah itu, para calon
mahasiswa dapat mengakses official site STIKS Tarakanita untuk melihat
pengumuman lulus seleksi (10). Calon mahasiswa yang lulus seleksi dapat
melakukan pendaftaran ulang di BAA. Pada saat melakukan pendaftaran
ulang, para calon mahasiswa akan diberikan berkas yang berisi penjelasan
57
mengenai tata cara pembayaran (11). Pembayaran uang masuk dilakukan
dengan menyetor sejumlah uang yang telah ditentukan ke rekening yayasan
melalui bank yang telah ditentukan oleh pihak STIKS Tarakanita (12).
Kemudian calon mahasiswa tersebut harus melakukan konfimasi pembayaran
ke bagian keuangan (13). Setelah melakukan konfirmasi pembayaran di
bagian keuangan, mahasiswa tersebut telah terdaftar sebagai mahasiswa pada
STIKS Tarakanita (14).
Sebelum perkuliahan dimulai, jurusan akan memberikan daftar dosen kepada
BAA (15). BAA kemudian akan menyusun jadwal mata kuliah mahasiswa
serta jadwal mengajar dosen yang kemudian akan diberikan kepada bagian
Pusdatin (16). Bagian Pusdatin kemudian akan menginput jadwal mata kuliah
mahasiswa ke student access (17). Setelah jadwal mata kuliah dimasukan
kedalam student access, para mahasiswa dapat melihat jadwal tersebut di
student accses (18). Setelah itu BAA akan memberikan jadwal mengajar
dosen kepada masing-masing dosen (19). Proses perkuliahan yang
melibatkan proses belajar mengajar antara mahasiswa dengan dosen akan
berlangsung selama satu semester (20). Sebelum masa ujian dosen akan
memberikan soal yang telah dia buat kepada jurusan (21). Setelah itu jurusan
akan mengadakan ujian yang akan diikuti oleh seluruh mahasiswa (22).
Selama proses perkuliahan juga terdapat kegiatan-kegiatan lain selain
kegiatan belajar mengajar. Kegiatan tersebut diadakan oleh bagian
kemahasiswaan. Kegiatan yang dilakukan oleh bagian kemahasiswaan antara
lain diadakannya seminar-seminar serta berbagai program yang dapat diikuti
oleh seluruh mahasiswa (23). Selain itu senat juga dapat mengadakan
58
kegiatan dengan persetujuan bagian kemahasiswaan. Prosesnya diawali
dengan pemberian proposal yang berisi rencana kegiatan dari senat kepada
bagian kemahasiswaan (24). Jika isi proposal yang diajukan oleh pihak senat
mahasiswa sudah sesuai dengan ketentuan maka bagian kemahasiswaan akan
menyetujui proposal tersebut (25). Setelah proposal disetujui, senat dapat
mengambil dana yang dibutuhkan untuk mengadakan kegiatan ke bagian
keuangan (26). Dengan dana yang sudah diambil, senat dapat mengadakan
kegiatan untuk diikuti oleh para mahasiswa (27).
Mahasiswa yang sudah memenuhi persyaratan sksnya dapat menjalankan
prakerin. Proses ini diawali dengan BAA memberikan daftar para mahasiswa
yang sudah dapat mengikuti prekerin kepada divisi prakerin (28). Setelah itu
divisi prakerin akan mengatur pelaksanaan prakerin masing-masing
mahasiswa. Setelah itu mahasiswa dapat mulai menjalankan prakerin di
perusahaan yang telah ditentukan selama tiga bulan (29). Selama
menjalankan prakerin para mahasiswa juga harus menemui dosen pembibing
materi untuk memberikan laporan hasil prakerin (30). Selama proses prakerin
berlangsung pembibing lapangan akan memberikan penilaian terhadap
masing-masing mahasiswa yang berkaitan dengan aktifitas kerja dalam
perusahaan. Nilai tersebut kemudian akan diberikan ke pada divisi prakerin
(31.a). Pembimbing materi juga akan memberikan penilaian berdasarkan
laporan yang dikumpulkan oleh masing-masing mahasiswa ke divisi prakerin
(31.b). Divisi prakerin kemudian akan memproses nilai yang telah diberikan
oleh pembimbing lapangan dan pembibing materi dengan persentase yang
telah ditentukan. Divisi prakerin kemudian akan memberikan rekapitulasi
59
nilai hasil prakerin pada jurusan (32). Mahasiswa yang telah dinyatakan lulus
dapat mendaftarkan dirinya untuk mengikuti wisuda melalui student access
(33). Setelah mendaftar mahasisa tersebut harus melakukan pembayaran
biaya wisuda ke bank yang telah ditentukan (34). Setelah melakukan
pembayaran mahasiswa tersebut harus melakukan konfirmasi pembayaran ke
bagian keuangan (35). setelah menyelesaikan seluruh prosedur mahasiswa
mengikuti wisuda yang diadakan oleh STIKS Tarakanita (36).
60
Gambar 3.2 : Rich Picture Sistem yang Berjalan
Calon Mahasiswa HUMAS
BAA
Situs Tarakanita
Mahasiswa
$
Bank
$
Jurusan
BAU
Dosen
Pusdatin
Student Access
$
Perusahaan
bagian keuangan
Kemahasiswaan
Senat
14.Jadi Mahasiswa
8. memberikanhasil seleksi
16.Memberikanjadwal
mahasiswa dandosen
17. Menginputjadwal
matakuliahMahasiswa
6. memberikanhasil
penggandaan
5.Menggan
dakanbahanujian
7.mengikuti
ujianseleksi
22.mengikuti ujian
3. Memberikandata calonmahasiswa
4. Memberikanlaporan calon
mahsiswa
36. mengikutiwisuda
21.Memberikan
soal
1.mendaftar 2. memberikan No.Seleksi
11. Melakukanpendaftaran ulang
23. memberikan seminar& megnadakan berbagai
program
25. Menyetujui proposalyang di ajukan
27. Mengadakan berbagaiprogram
10. Mengakses situsSTIKS Tarakanita
15. memberikan DaftarDosen
9. Input hasilseleksi
18. Mengaksesstudent access
13.mengkonfirmasi
pembayaran
35.mengkonfirmasi
pembayaranwisuda
34.Membayar
biayawisuda
12.melakuk
anpembay
aran
33. Mendaftar wisuda
20. mengikuti proses belajar mengajar
29. menjalankanprakerin
Pembimbing lapangan
pembimbing materi
Divisi prakerin
31. a. Memberikanlaporan mahasiswa
31. b. Memberikanlaporan mahasiswa30. Memberikan
laporan
28. Memberikan daftar mahasiswalayak prakerin
32.Memberikanrekap nilai
hasil prakerin
19. Memberikanjadwal mengajar
dosen
24.Mengajukan
proposalkegiatan
26.Mengambil danakegiatan
61
3.3. Analisa Eksternal Business Environment
Gambar 3.3 Analisis Porter
62
3.3.1. Five Forces (Pendekatan Kualitatif)
Analisis Five Forces didasarkan atas faktor Threat of Substitute
Product/Services (ancaman produk-produk pengganti), Threat of New
Entrants (atau ancaman para pendatang baru), Competitor (para pesaing),
dan Bargaining power of buyer (kekuatan daya beli/tawar pembeli).
Berikut penjelasan dan analisis Five Forces tersebut:
Threat of Substitute Product/Services
- E-learning
- In-house training
- Short course atau special class
Analisis Threat of Substitute Products/Services:
- E-learning merupakan proses pembelajaran dengan memanfaatkan
teknologi komputer dan jaringan internet sehingga memungkinkan
terjadinya proses pembelajaran jarak jauh. Media pembelajaran e-
learning yang semakin familiar dengan berbagai institusi pendidikan
bisa menjadi ancaman baru bagi proses bisnis yang berlangsung di
STIKS Tarakanita. Dengan mengikuti e-learning mahasiswa dapat
lebih mengefisienkan waktu belajar karena tidak harus mendatangi
lembaga pendidikan. Berdasakan analisis diatas dapat disimpulkan
bahwa ancaman e-learning bagi STIKS Tarakanita tidak besar karena
STIKS Tarakanita bergerak dalam bidang pendidikan kesekretarisan
63
yang lebih berorientasi pada praktikum. Hal ini tidak dapat dipenuhi
hanya dengan memanfaatkan metode e-learning.
− In-House Training memberikan kontribusi dalam meningkatkan
kualitas sumberdaya manusia yang didayagunakan instansi terkait,
sehingga pada akhirnya dapat lebih mendukung dalam upaya
pencapaian sasaran yang telah ditetapkan. Semakin seringnya institusi
pendidikan, lembaga non-profit dan perusahaan menyelenggarakan
in-house training untuk Pendidikan Sekretaris, merupakan suatu
fenomena ancaman baru bagi lembaga pendidikan formal
kesekretarisan karena dengan mengikuti in-house training para
peserta hanya perlu mempelajari permasalahan yang sedang dihadapi.
berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa ancaman in-
house training tidak besar terhadap STIKS Tarakanita karena in-
house training hanya mengajarkan materi tetentu yang biasanya
adalah masalah yang sedang dihadapi oleh suatu perusahaan.
- Program short-course or special class, mulai dikembangkan oleh
beberapa lembaga pendidikan formal dan non-formal. Program ini
lebih cenderung menangkap peluang calon siswa yang telah bekerja
sebagai sekretaris tapi belum memiliki atau mengikuti pendidikan
sekretaris. Biasanya dilakukan di malam hari atau hari sabtu/minggu
saja. Hal ini dapat menjadi ancaman bagi STIKS Tarakanita karena
short course atau special class menawarkan materi yang langsung
64
dapat diterapkan ditempat kerja dan dapat diselesaikan dalam waktu
singkat. Berdasarkan analisis di atas dapat disimpulkan bahwa short
course dan special class ancamannya kecil terhadap STIKS
Tarakanita karena short course dan special class lebih diperuntukan
bagi mereka yang sudah menjadi sekretaris tapi masih kurang
memiliki ketrampilan-ketrampilan yang dibutuhkan.
Threat of New Entrants
- Munculnya beberapa akademi serupa yang mengkhususkan diri dalam
pendidikan sekretaris profesional yang sama.
Analisis Threat of New Entrants:
Hambatan masuk ke dalam industri lembaga pendidikan
kesekretarisan antara lain, regulasi pemerintah, kebutuhan modal dan
pengetahuan khusus untuk mengelola perencanaan strategis lembaga
pendidikan. Departemen pendidikan semakin memperketat penerbitan
surat izin pendirian lembaga pendidikan karena dewasa ini banyak
ditemukan lembaga pendidikan yang hanya menjual ijasah tanpa
memperhatikan mutu dari pendidikan itu sendiri. Dewasa ini dengan
semakin banyak bermunculan perusahaan-perusahaan baru yang
bergerak dalam berbagai bidang industri, membuat peningkatan
kebutuhan terhadap tenaga sekretaris semakin meningkat,
berdasarkan kondisi seperti ini membuat banyak bermunculan
lembaga-lembaga pendidikan yang menawarkan program-program
65
kesekretarisan. Dapat disimpulkan bahwa hambatan untuk memasuki
industri pendidikan besar yang berarti bahwa kemungkinan masuknya
pesaing baru kecil.
Competitor
- Akademi Sekretari Budi Luhur
- Akademi Sekretari dan Manajemen Dharma Budhi Bakti
- Akademi Sekretari dan Manajemen BSI
- Akademi Sekretari dan Manajemen Pitaloka
- Akademi Sekretari dan Manajemen Don Bosco
- Akademi Sekretari dan Manajemen Saint Mary
- Akademi Sekretaris dan Manajemen Lakshi-31
- Akademi Sekretari dan Manajemen Purnama
- Akademi Sekretari dan Manajemen Tunas Patria
- Akademi Sekretari Regina Contesorium
- Akademi Sekretari Interstudi
- Akademi Sekretari Saint Theresia
- Akademi Sekretaris ISWI
- Akademi Sekretari Santa Ursula
- Akademi Sekretari Jayabaya
- Stads ASMI
66
Analisis Competitor:
- Adanya 16 Akademi sejenis yang membuka program pendidikan
kesekretarisan yang serupa dengan STIKS Tarakanita dalam wilayah
KOPERTIS 3 (DKI Jakarta). Dengan perincian 9 akademi memiliki
cabang pendidikan yang 49 digabung dengan program pendidikan
yang lain (seperti manajemen atau ilmu administrasi) dan 7 akademi
yang mengkhususkan diri dalam pendidikan sekretaris professional.
- Adanya 3 akademi sejenis yang dikelola oleh Yayasan berasaskan
Katolik. Kekhususan ini menjadi krusial, karena secara umum, ketiga
akademi ini,termasuk STIKS Tarakanita memiliki keserupaan dalam
visi, misi dan gaya manajemen kepemimpinan secara umum.
Karakteristik khusus untuk STIKS Tarakanita adalah dikelola
langsung oleh biarawati-biarawati yang termasuk dalam kongregasi
Suster-suster Cinta Kasih Carolus-Borromeus (CB), sehingga nuansa
budaya organisasinya sangat diwarnai oleh karakter Suster-Suster
Cinta Kasih CB tersebut.
- STIKS Tarakanita bersaing dengan para kompetitornya dalam bidang
pendidikan kesekretarisan dengan memanfaatkan teknologi informasi
untuk menarik para calon pelanggan. Data menunjukkan bahwa
terdapat 6 akademi yang telah dan aktif menggunakan sarana website
resmi untuk keperluan penyampaian informasi kepada masyarakat
umum. Yakni Stads ASMI, BSI, Akademi Sekretari Interstudi,
Akademi Sekretari Budi Luhur, Akademi sekretari Don Bosco,
Akademi Sekretari Saint Mary.
67
Bargaining powers of buyers
- Mahasiswa
Analysis Bargaining powers of buyers:
- kekuatan tawar menawar calon mahasiswa kuat. Hal ini dikarenakan
banyaknya lembaga sejenis yang bergerak dalam bidang pendidikan
sehingga calon mahasiswa bebas untuk membanding-bandingkan
lembaga pendidikan mana yang harus mereka pilih. Namun setelah
calon mahasiswa diterima manjadi mahasiswa kekuatan tawar
menawar STIKS Tarakanita menjadi lebih besar. Hal ini dikarenakan
mahasiswa tidak dapat berpindah-pindah universitas dengan mudah,
sehingga mereka memiliki ketergantungan terhadap STIKS
Tarakanita. Hal ini menjadi peluang bagi STIKS Tarakanita untuk
mempertahankan pelanggannya dan menarik pelanggan baru dengan
memanfaatkan keunggulan yang dimiliki sekaligus menjadi ancaman
karena tingginya persaingan dalam industri pendidikan.
Bargaining powers of suppliers
- Dosen
- lulusan SMU/SMK
Analysis bargaining power of suppliers:
- Dosen merupakan penyedia jasa yang memberikan bekal ilmu
pengetahuan bagi para mahasiswa STIKS Tarakanita. Kekuatan tawar
menawar antara STIKS Tarakanita dengan pemasok relatif setara. Hal
68
ini dikarenakan dosen dan STIKS Tarakanita saling membutuhkan,
dimana STIKS Tarakanita membutuhkan jasa dari dosen, sementara
dosen juga membutuhkan suatu wadah untuk dapat meyalurkan ilmu
pengetahuan yang dimilkinya.
Lulusan SMU/SMK merupakan pemasok yang akan dibina untuk
menjadi tenaga sekretaris yang handal. Dengan menghasilkan lulusan
yang berkualitas akan meningkatkan citra STIKS tarakanita di mata
masyarakat. Dalam hal ini kekuatan tewar menawar lulusan
SMU/SMK besar karena mereka dapat membanding-bandingkan
sebelum memilih lembaga pendidikan.
Dari hasil analisis kompetitif dalam industri dapat disimpulkan
bahwa STIKS Tarakanita berada dalam industri yang atraktif, Dengan
hambatan masuk yang tinggi dan kekuatan tawar menawar pemasok yang
setara walaupun memiliki banyak pesaing.
Analisis Bisnis STIKS Tarakanita menurut Five Forces
Dari gambar di atas ada beberapa hal yang menjadi isu-isu
strategis dalam pengembangan STIKS Tarakanita di masa mendatang.
1. Munculnya beberapa kompetitor yang tangguh, yang memiliki
“competitive advantage” yang tidak dimiliki oleh STIKS Tarkanita.
Dalam kurun 1 dasawarsa (tahun 1990 – 2000), telah berdiri 16
lembaga pendidikan tinggi yang memiliki tujuan yang sama dengan
STIKS Tarakanita, yakni menghasilkan sekretaris professional. Ini
menunjukkan, adanya target market yang cukup besar dalam dunia
69
pendidikan sekretaris professional. Kompetitor tangguh tersebut
adalah:
a. ASMI Stads
Lembaga pendidikan ASMI Stads. Lembaga pendidikan ini telah
berdiri lebih dahulu dibandingkan STIKS Tarakanita. Dapat
dikatakan, “branding image” yang dimiliki lembaga ini juga, sangat
kuat. Ini ditandai dengan banyaknya lulusan ASMI Stads yang telah
bekerja sebagai sekretaris professional. Dari segi kelembagaan, ASMI
Stads, telah memiliki program pendidikan sarjana dalam bidang
administrasi dan memiliki program-program pendidikan yang sangat
fleksibel (yakni program kelas sore/malam).
b. Akademi Sekretaris dan Manajemen BSI (ASM BSI)
Akademi Sekretaris dan Manajemen Bina Sarana Informatika,
merupakan pendatang baru dalam pendidikan sekretaris professional.
Meskipun merupakan pendatang baru, namun ASM BSI memiliki
keuntungan competitive strategy yang tidak dimiliki oleh STIKS
Tarakanita. ASM BSI merupakan lembaga pendidikan yang sangat
“IT Minded”. ASM BSI telah memiliki Perencanaan Strategis IT, dan
dengan gencar membangun infrastruktur IT. Aplikasi sistem
informasi yang telah dibangun oleh ASM BSI sudah terbukti mampu
mendukung proses bisnis dan proses belajar-mengajar yang
diselenggarakan ASM BSI. ASM BSI juga sangat gencar melakukan
promosi lewat media televisi, radio dan web. Perkembangan ASM
70
BSI sendiri dalam 5 tahun ini, termasuk fantastis, karena telah
mendirikan cabang di beberapa kota (Bandung dan Yogjakarta)
2. Kekuatan bargaining power of buyers and suppliers STIKS Tarakanita
memiliki posisi tawar yang kuat terhadap supplier (dosen) dan buyers
(mahasiswa). Posisi tawar yang kuat terhadap supplier ditandai
dengan adanya biaya pendidikan yang relatif lebih besar jika
dibandingkan dengan lembaga pendidikan sekretaris professional
lainnya. Data mahasiswa berdasarkan survey yang dilakukan,
menunjukkan tingkat peminat yang tinggi. Keinginan untuk
mengikuti pendidikan di STIKS Tarakanita disebabkan karena
menurut calon pelamar, dengan mengikuti pendidikan di STIKS
Tarakanita akan lebih cepat bekerja. Jika dikombinasikan dengan
ekspektasi setelah lulus maka data ini akan signifikan.
Tabel 3.1 Perbandingan Keunggulan berdasarkan Analisis Five Forces
Isu
Strategis
Content Competitive
Advantage
STIKS Tarkanita
Kompetitor ASMI Stads - Memiliki ‘branding
image’ yang kuat
sebagai lembaga
pendidikan sekretaris
yang pertama berdiri
- Memiliki
branding image
yang kuat; dengan
kualitas lulusan
- Tidak Memiliki
71
di Indonesia
- Memiliki program
pendidikan yang
fleksibel; yakni kelas
sore/malam
Kelas Malam/Sore
Pendatang
Baru
yang
tangguh
Akademi
Sekrearis
dan Manajemen
BSI
- merupakan ‘new entrant’
yang paling kuat melakukan
promosi media elektronik
(TV, Radio, Web)
- telah memiliki IT Strategic
Plan dan terus
Mengembangkan
infrastruktur IT menurut
rencana
strategisnya
- Telah berekspansi ke
beberapa kota besar di
Indonesia; seperti Bandung
dan Yogjakarta.
- Tidak melakukan
promosi dengan
media elektronik
- Tidak memiliki
Perencanaan
Strategis
- Tidak
berekspansi ke luar
Jakarta
72
3.4 Analisis Internal dan Eksternal Lingkungan Bisnis (Pendekatan
Kuantitatif)
Analisis lingkungan bisnis internal dan eksternal dilakukan dengan
menggunakan pendekatan kuantitatif SWOT. Metode Kuantitatif SWOT akan
diterapkan pada bisnis inti dan bisnis pendukung dari keseluruhan proses bisnis di
STIKS Tarakanita.
Metode Kuantitatif SWOT dikembangkan oleh Pearce dan Robinson pada tahun
1997. Pemahaman SWOT itu sendiri menurut Pearce dan Robinson adalah sebagai
berikut:
- Strength (kekuatan) diartikan sebagai sumberdaya, keterampilan atau
keunggulan khas atas orang/organisasi lain.
- Weakness(kelemahan) diartikan sebagai keterbatasan atau kekurangan
sumberdaya, keterampilan, kapabilitas yg menghambat.
- Opportunity(peluang) diartikan sebagai situasi penting yg menguntungkan.
- Threat (tantangan) diartikan sebagai situasi penting yg tidak menguntungkan.
ini digunakan untuk melihat kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh
organisasi serta melihat peluang dan ancaman yang ada dalam mengembangkan
bisnis.
Berdasarkan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang ada disusunlah
strategi untuk mengatasinya. Pendekatan kuantitatif SWOT dalam analisanya
menggunakan tiga langkah penghitungan sebagai berikut:
73
Gambar 3.4 Kuadran SWOT
3.3.2 Analisa SWOT
3.3.2.1 Faktor Eksternal
Opportunity (O) Bobot Skala Nilai
Masih tingginya kebutuhan dunia usaha akan
tuntutan tenaga sekretaris
0.3 4
1.2
Tingginya animo masyarakat untuk mudah
mendapat pekerjaan setelah lulus kuliah
0.2 2 0.4
Lulusan SMU/SMK yang melimpah 0.2 2 0.4
Kepercayaan dunia usaha akan kualitas
pendidikan di STIKS Tarakanita
0.15 3 0.45
Berkembangnya teknologi informasi 0.15 3 0.45
Total 1 2.9
74
Threats (T) Bobot Skala Nilai
Munculnya pesaing-pesaing yang baru
dengan program dan teknologi yang baru
0.25 4 1.00
Munculnya lembaga-lembaga non formal
yang menawarkan program pelatihan/kursus
dibidang administrasi/office skill
0.2 3 0.6
Kurangnya peminat untuk masuk ke
perguruan tinggi akibat krisis ekonomi
global
0.2 3 0.6
Kerja sama dengan dunia usaha yang tidak
harmonis
0.15 2 0.3
Perkembangan teknologi yang cepat 0.2 4 0.8
Total 1 3.3
3.3.2.2 Analisa Faktor Internal
Strength (S) Bobot Skala Nilai
Proses bisnis telah terkomputerisasi 0.2 3 0.6
Tenaga pengajar yang handal 0.15 3 0.45
Memiliki program penerimaan mahasiswa
baru
0.2 4 0.8
Kurikulum berbasis kompetensi yang selalu
diperbaharui mengikuti kebutuhan dunia
0.15 4 0.6
75
kerja
Daya tampung yang besar 0.15 3 0.45
Setiap mahasiswa memiliki Pembimbing Akademik
0.15 3 0.45
Total 1 3.35
WEAKNESS Bobot Skala Nilai
Kurangnya media dalam berkomunikasi 0.25 3 0.75
Terbatasnya layanan terhadap pelanggan 0.15 3 0.45
Hanya fokus pada satu gender saja 0.2 2 0.4
Peran serta alumni masih kurang dalam
pengembangan lembaga
0.2 3 0.6
Informasi kurikulum kurang tersosialisasikan
kepada mahasiswa secara lengkap
0.2 3 0.6
Total 1 2.8
Evaluasi bisnis eksternal
Nilai peluang : 2.9
Nilai ancaman : 3.3
Selisih nilai peluang dan ancaman -0.4
Evaluasi bisnis internal
Nilai kekuatan : 3.35
Nilai kelemahan : 2.55
Selisih nilai kekuatan dan kelemahan 0.8
76
Gambar 3. 5 Hasil Diagram SWOT
3.3.2.3 Matriks SWOT
Matriks SWOT digunakan untuk mencocokan faktor eksternal
(opportunity-O dan Threat-T) dan faktor internal (Strength-S dan Weakness-W)
dari STIKS Tarakanita. Berikut matriks SWOT beserta perumusan strategi
alternative untuk STIKS Tarakanita.
Tabel 3.2 Matriks SWOT
Kekuatan (S)
1. Proses bisnis telah
terkomputerisasi
2. Tenaga pengajar yang
handal
Kelemahan (W)
1. Kurangnya media
dalam berkomunikasi
2. Terbatasnya layanan
terhadap pelanggan
77
3. Memiliki program
penerimaan mahasiswa
baru
4. Kurikulum berbasis
kompetensi yang selalu
diperbaharui mengikuti
kebutuhan dunia kerja
5. Daya tampung yang besar
6. Setiap mahasiswa
memiliki Pembimbing
Akademik
3. Hanya fokus pada satu
gender saja
4. Peran serta alumni
masih kurang dalam
pengembangan
lembaga
5. Informasi kurikulum
kurang
tersosialisasikan
kepada mahasiswa
secara lengkap
Peluang (O)
1. Masih tingginya
kebutuhan dunia
usaha akan tuntutan
tenaga sekretaris
2. Tingginya animo
masyarakat untuk
mudah mendapat
pekerjaan setelah
lulus kuliah
3. Lulusan SMU/SMK
Strategi SO
1. Pemanfaatan teknologi
untuk promosi dan
memperoleh pelanggan
baru (S2, S3, S4, S5, O2,
O3)
2. Memanfaatkan teknologi
untuk menjembatani para
lulusan STIKS
Tarakanita dengan dunia
kerja (S2, S4, S6, O1,O4)
Strategi WO
1. Membuat sebuah
website yang dapat
memberikan layanan
secara maksimal bagi
calon pelanggan dan
pelanggan (W1, W2,
W5, O5)
2. Mengadakan kerja
sama dengan
perusahaan-perusahaan
(W4, O4)
78
yang melimpah
4. Kepercayaan dunia
usaha akan kualitas
pendidikan di STIKS
Tarakanita
5. Berkembangnya
teknologi informasi
Ancaman (T)
1. Munculnya pesaing-
pesaing yang baru
dengan program dan
teknologi yang baru
2. Munculnya lembaga-
lembaga non formal
yang menawarkan
program
pelatihan/kursus di
bidang administrasi/
office skill
3. Kurangnya peminat
untuk masuk ke
perguruan tinggi
akibat krisis
Strategi ST
1. Melakukan promosi
dengan menekankan pada
kelebihan yang dimiliki
oleh STIKS Taraknita (S1,
S2, S3, S4, S5, S6, T1,
T2)
2. Meningkatkan fitur-fitur
pada website yang ada
untuk meningkatkan
layanan kepada pelanggan
(S1, O5)
Strategi WT
1. Meningkatkan layanan
kepada pelanggan
dengan memanfaatkan
sistem online (W1,
W2, W5, T1, T3, T5 )
79
ekonomi global
4. Kerja sama dengan
dunia usaha yang
tidak harmonis
5. Perkembangan
teknologi yang cepat
Strategi SO dihasilkan dengan memanfaatkan kekuatan yang dimiliki untuk
mengambil keuntungan dari kesempatan yang ada di luar. Tenaga pengajar yang handal,
kurikulum berbasis kompetensi yang selalu diperbaharui mengikuti kebutuhan dunia
kerja, daya tampung yang besar, serta program penerimaan mahasiswa baru yang
dimiliki, dapat dimanfaatkan untuk menarik para lulusan SMU/SMK/sederajat untuk
menempuh pendidikan pada STIKS Tarakanita. Hal ini terutama disebabkan tingginya
animo masyarakat untuk mudah mendapatkan pekerjaan setelah lulus kuliah. Strategi
yang diusulkan terhadap kondisi ini adalah dengan memanfaatkan teknologi untuk
promosi dan memperoleh pelanggan baru. STIKS Tarakanita memiliki tenaga pengajar
yang handal serta kurikulum berbasis kompetensi yang selalu diperbaharui mengikuti
kebutuhan dunia usaha yang bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas dan
siap memasuki dunia kerja. Selain itu, masing-masing mahasiswa memiliki seorang
pembimbing akademis yang dapat membantu dalam menyelesaikan masalah-masalah
yang dapat menghambat kelancaran studi mereka. Hal tersebut telah menumbuhkan
kepercayaan bagi dunia usaha terhadap kualitas pendidikan STIKS Tarakanita. Dengan
kekuatan-kekuatan tersebut, maka diharapkan STIKS Tarakanita dapat memenuhi
tuntutan dunia usaha yang masih tinggi terhadap tenaga sekretaris. Strategi yang
80
diusulkan terhadap kondisi ini adalah dengan memanfaatkan teknologi untuk
menjembatani para lulusan STIKS Tarakanita dengan dunia kerja.
Strategi WO digunakan untuk mengambil keuntungan dari peluang yang ada di
luar untuk mengatasi kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan. Saat ini, STIKS
Tarakanita masih belum dapat memberikan layanan secara maksimal kepada seluruh
pelanggan karena keterbatasan waktu dan media. Misalnya, terdapat informasi
perkuliahan yang kurang tersosialisasikan kepada mahasiswa secara lengkap. Dengan
berkembangnya teknologi informasi, hal tersebut dapat diatasi dengan menyediakan
sebuah website yang dapat memberikan layanan secara maksimal kepada seluruh
pelanggan. Melalui website tersebut, para pelanggan dapat mengakses informasi yang
dibutuhkan kapan saja dan dimana saja. Selain itu, para pelanggan juga dapat
berkomunikasi dengan pihak STIKS Tarakanita untuk menanyakan informasi yang
kurang jelas tanpa harus mendatangi STIKS Tarakanita secara langsung.
Strategi ST bertujuan untuk memanfaatkan kekuatan untuk meminimalisasi
ancaman bagi perusahaan. Ancaman bagi STIKS Tarakanita adalah munculnya pesaing
dengan program dan teknologi baru serta munculnya lembaga non formal yang
menawarkan pelatihan office skill. Untuk mengatasi hal tersebut, strategi yang diusulkan
adalah dengan melakukan promosi dengan menekankan pada kelebihan yang dimiliki
oleh STIKS Tarakanita. Dengan demikian STIKS Tarakanita dapat bersaing dalam
menarik pelanggan baru dengan memanfaatkan kelebihan-kelebihan yang dimiliki.
Analisis dari matriks SWOT ini banyak didominasi pilihan strategis yaitu, pemanfaatan
teknologi untuk meningkatkan layanan kepada calon pelanggan dan pelanggan.
81
3.4. Permasalahan yang Dihadapi
Adapun masalah yang dihadapi oleh STIKS Tarakanita saat ini, antara lain:
1. Calon mahasiswa tidak mendapatkan kemudahan dalam melakukan
pendaftaran. Karena selama ini pendaftaran dilakukan secara manual yaitu
dengan datang langsung ke STIKS Tarakanita.
2. Tidak adanya fasilitas online bagi calon mahasiswa dalam mengajukan
pertanyaan kepada pihak STIKS Tarakanita seputar informasi yang
dibutuhkan bagi calon mahasiswa.
3. Dalam mengajukan pertanyaan mahasiswa kepada pihak STIKS Tarakanita
masih dilakukan secara manual.
4. Para mahasiswa kesulitan untuk membahas suatu topik yang berkaitan
dengan perkuliahan baik antar mahasiswa maupun dengan dosen.
5. Tidak adanya fasilitas lecturer access dalam memberikan kemudahan pada
dosen dalam proses perkuliahan.
6. Belum adanya suatu wadah yang disediakan STIKS Tarakanita bagi para
alumni.
82
3.5. Usulan Pemecahan Masalah
1. Menyediakan fasilitas pendaftaran secara online bagi calon mahasiswa
STIKS Tarakanita.
2. Menyediakan fasilitas pertanyaan bagi calon mahasiswa secara online dengan
menyertakan alamat e-mail yang akan dibalas oleh pihak STIKS Tarakanita
dalam menjawab pertanyaan tersebut.
3. Menyediakan fasilitas pertanyaan secara online dalam student access bagi
mahasiswa. Dan nantinya akan dijawab oleh pihak STIKS Tarakanita
didalam student access yang bersangkutan.
4. Menyediakan forum diskusi yang dapat diakses oleh mahasiswa dan dosen
STIKS Tarakanita.
5. Menyediakan fasilitas lecturer access bagi dosen dalam membantu proses
perkulahannya.
6. Menyediakan suatu fasilitas secara online bagi alumni.