BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00362-MNSI Bab...

47
BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah dan Perkembangan Aftrees Gallery Aftrees Gallery adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan batik. Perusahaan ini yang berdiri tahun 2000, awalnya dikelola secara perseorangan dan didirikan oleh Ibu Siti Fatimah, tetapi dua tahun terakhir berubah menjadi badan usaha CV. Aftrees Gallery merupakan perusahaan kerajinan batik yang memproduksi batik yang dirancang menjadi busana bagi kalangan semua umur. Kain batik Aftrees merupakan workshop busana rancangan baju motif Gedog dan Tuban. Aftrees Gallery telah memasarkan produknya bukan hanya di Jakarta tapi juga sampai ke luar negeri seperti Singapura, Jepang, dan Amerika. Kantor perusahaan ini terletak di Jalan Pejuangan No.24, Kebon Jeruk, dan sekaligus menjadi galerinya, dan direncanakan untuk membuka showroom baru di Tanah Abang Blok A. Jumlah karyawan ada sekitar 10-15 orang. Sedangkan produksi batiknya ada di Jalan. K.H. Chusnan Aly No1, Desa Sumurgung, Montong, Tuban, Jawa Timur. Setiap pengrajin batik yang ada di daerah dikumpulkan dalam suatu wadah yang disebut Madina yang bertujuan untuk memberikan pembinaan kepada mereka yang umumnya adalah petani untuk melestarikan kerajinan asli Tuban dan terus menciptakan sebuah hasil kreasi yang berunsurkan kedaerahan dan bernilai tinggi. Produk Aftrees memilki keunggulan dibandingkan yang lain. Salah satu yang membedakannya adalah motif Gedog dan Tuban yang hampir punah dan memiliki ciri khas dibandingkan motif dari daerah lain. Setiap batik yang dihasilkan pengrajin akan dikirim ke Jakarta dan luar negeri untuk dipasarkan.

Transcript of BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00362-MNSI Bab...

Page 1: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00362-MNSI Bab 3.pdf · karyawan ada sekitar 10-15 orang. ... 3.3 Pembagian Tugas , ... segmen

BAB 3

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

3.1 Sejarah dan Perkembangan Aftrees Gallery

Aftrees Gallery adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan

batik. Perusahaan ini yang berdiri tahun 2000, awalnya dikelola secara perseorangan

dan didirikan oleh Ibu Siti Fatimah, tetapi dua tahun terakhir berubah menjadi badan

usaha CV. Aftrees Gallery merupakan perusahaan kerajinan batik yang memproduksi

batik yang dirancang menjadi busana bagi kalangan semua umur. Kain batik Aftrees

merupakan workshop busana rancangan baju motif Gedog dan Tuban.

Aftrees Gallery telah memasarkan produknya bukan hanya di Jakarta tapi juga

sampai ke luar negeri seperti Singapura, Jepang, dan Amerika. Kantor perusahaan ini

terletak di Jalan Pejuangan No.24, Kebon Jeruk, dan sekaligus menjadi galerinya, dan

direncanakan untuk membuka showroom baru di Tanah Abang Blok A. Jumlah

karyawan ada sekitar 10-15 orang. Sedangkan produksi batiknya ada di Jalan. K.H.

Chusnan Aly No1, Desa Sumurgung, Montong, Tuban, Jawa Timur. Setiap pengrajin

batik yang ada di daerah dikumpulkan dalam suatu wadah yang disebut Madina yang

bertujuan untuk memberikan pembinaan kepada mereka yang umumnya adalah petani

untuk melestarikan kerajinan asli Tuban dan terus menciptakan sebuah hasil kreasi yang

berunsurkan kedaerahan dan bernilai tinggi.

Produk Aftrees memilki keunggulan dibandingkan yang lain. Salah satu yang

membedakannya adalah motif Gedog dan Tuban yang hampir punah dan memiliki ciri

khas dibandingkan motif dari daerah lain. Setiap batik yang dihasilkan pengrajin akan

dikirim ke Jakarta dan luar negeri untuk dipasarkan.

Page 2: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00362-MNSI Bab 3.pdf · karyawan ada sekitar 10-15 orang. ... 3.3 Pembagian Tugas , ... segmen

48

3.2 Struktur Organisasi

Aftrees Gallery dipimpin oleh seorang Komisaris Utama. Seorang Komisaris

Utama membawahi seorang Direktur Utama. Direktur Utama dibantu oleh 3 Direktur

yang masing-masing membawahi Departemennya. Adapun Departemen yang ada yaitu:

Departemen Keuangan, Departemen Operasional, Departemen Kominfo (Komunikasi

dan Informasi).

KOMISARIS UTAMA

DIREKTUR UTAMA

DIREKTUROPERASIONALDIREKTUR KEUANGAN DIREKTUR KOMINFO

BAGIANADMINISTRASI

BAGIANMARKETING

Sumber: Hasil Penelitian

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Aftrees Gallery

3.3 Pembagian Tugas , Wewenang dan Tanggung Jawab

Tugas dan tanggung jawab dari tiap jabatan yang ada dalam strukur organisasi

Aftrees Gallery antara lain:

Page 3: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00362-MNSI Bab 3.pdf · karyawan ada sekitar 10-15 orang. ... 3.3 Pembagian Tugas , ... segmen

49

• Komisaris Utama

Wewenang :

Menentukan keputusan hasil Rapat

Mengangkat dan memberhentikan Direksi

Tugas dan Tanggung Jawab

Mengawasi kinerja dan melakukan kontrol perusahaan secara

keseluruhan

Bertanggung jawab memberikan pengarahan dan masukan

menangani masalah yang muncul pada tingkat manajemen

• Direktur Utama

Wewenang :

Mengangkat dan memberhentikan pegawai melalui persetujuan

Dewan Komisaris.

Menetapkan gaji pegawai.

Tugas dan Tanggung Jawab:

Merencanakan dan menyusun Program Kerja Perusahaan tahunan.

Mengelola perusahaan, memelihara harta kekayaan perusahaan,

dan bertanggung jawab atas aktivitas perusahaan secara umum.

Merumuskan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi visi, misi

dan strategi perusahaan.

Bertindak sebagai perwakilan perusahaan dalam hubungannya

dengan pihak luar.

Page 4: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00362-MNSI Bab 3.pdf · karyawan ada sekitar 10-15 orang. ... 3.3 Pembagian Tugas , ... segmen

50

Menjamin kredibilitas dan objektivitas laporan dan memberikan

laporan secara berkala kepada Dewan Komisaris.

• Direktur Keuangan

Wewenang :

Mengusulkan perubahan anggaran kepada Direktur Utama

Menandatangani cek sesuai ketentuan yang berlaku

Tugas dan Tanggung Jawab:

Mengelola aliran keluar masuk dana perusahaan

Memeriksa dan memberikan laporan keuangan secara berkala.

Merencanakan dan melaksakan pengendalian anggaran keuangan

perusahaan untuk acara pameran agar sesuai dengan target yang

ditentukan.

Menyediakan laporan keuangan yang transparan dan up- to- date

Menyusun anggaran perusahaan sesuai kebijakan Direksi

Menyediakan laporan manajemen yang berguna bagi Direksi

untuk menyusun kebijakan.

• Direktur Operasional

Wewenang:

Mengarahkan bagian Marketing untuk dalam pelaksanaan

kegiatan pemasaran.

Tugas dan Tanggung Jawab:

Membantu tugas Direktur Utama dalam mengendalikan

operasional perusahaan

Page 5: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00362-MNSI Bab 3.pdf · karyawan ada sekitar 10-15 orang. ... 3.3 Pembagian Tugas , ... segmen

51

Mengawasi jalur pengiriman dan distribusi barang

Merencanakan dan menyelenggarakan pameran baik di dalam

maupun luar negeri.

Merencanakan strategi pemasaran dan mengarahkan Bagian

Marketing untuk menjalankannya.

Bertanggung jawab atas terselenggaranya pameran

Menyediakan laporan kegiatan operasional

• Direktur Kominfo

Wewenang :

Menilai dan memilih peralatan teknologi informasi sesuai

kebutuhan perusahaan

Tugas dan Tanggung Jawab

Menetapkan konsep penyuluhan kepada pengrajin di daerah

Merencanakan penerapan teknologi untuk komunikasi dan

informasi

Membuat laporan dari hasil implementasi teknologi

Memberdayakan pengrajin daerah untuk peningkatan kreativitas.

• Bagian Administrasi

Wewenang:

Mengelola kegiatan pelayanan administrasi dan pelanggan

Tugas dan Tanggung Jawab:

Menginput data-data transaksi

Page 6: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00362-MNSI Bab 3.pdf · karyawan ada sekitar 10-15 orang. ... 3.3 Pembagian Tugas , ... segmen

52

Mengecek persediaan barang dan membuat laporannya ke

Direktur Operasional.

Membuat laporan bulanan untuk selanjutnya diserahkan ke

Direktur Keuangan setiap bulan

• Bagian Marketing

Wewenang:

Menyelenggarakan kegiatan pemasaran seperti: acara pameran

sesuai arahan Direktur Operasional

Tugas dan Tanggung Jawab

Menjalankan strategi pemasaran yang telah direncanakan

Menyebarkan brosur kepada pelanggan

Bertanggung jawab terhadap penawaran produk kepada pelanggan

dan acara pameran yang diselenggarakan

3.4 Visi dan Misi Perusahan

Adapun visi dan misi yang dimiliki Aftrees Gallery, yaitu:

o Visi

Menjadi pilihan utama pelanggan dalam pemilihan batik dan dapat memberikan

kepuasan tinggi dalam bagi pelanggan melalui batik yang berkualitas dan memiliki

kekhasan yang alami.

o Misi

1. Bekerjasama mengembangkan hasil budaya Indonesia terutama batik

bersama para pengrajin, galeri lain, pemerintah, dan pencinta batik.

2. Mempromosikan batik kepada masyarakat Indonesia dan mancanegara

melalui pameran dan kegiatan lainnya.

Page 7: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00362-MNSI Bab 3.pdf · karyawan ada sekitar 10-15 orang. ... 3.3 Pembagian Tugas , ... segmen

53

3. Menjadi wadah bagi para pengrajin daerah dalam meningkatkan keahlian

seni membatik dan kreativitas dalam setiap penciptaan batik .

4. Meningkatkan perekonomian masyarakat daerah dengan menyediakan mata

pencaharian yang tetap dan mendidik mereka dengan keahlian yang

dimiliki.

3.5 Analisis Sistem Berjalan

3.5.1 Analisa Lima Kekuatan Persaingan Porter

Kondisi persaingan yang dihadapi Aftrees Gallery akan dijelaskan melalui

analisis Lima Kekuatan Persaingan Porter seperti gambar berikut.

Pendatang Baru:Galeri-galeri batik yang

baru bermunculan(Yudhistira Batik)

Pesaing dalam satuindustri:

- Rosano Batik- Batik Alhadi- Batik Keris

- Veron Gallery

Barang Subtitusi:Jas, Blazer, kemeja

Pemasok:- supplier Madina- pengrajin lepasan

Pembeli :- Kolektor

- non kolektor: individudan perusahaan

(pegawai pemerintah)

Sumber: Hasil Penelitian

Gambar 3. 2 Analisa Lima Kekuatan Persaingan Porter

Page 8: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00362-MNSI Bab 3.pdf · karyawan ada sekitar 10-15 orang. ... 3.3 Pembagian Tugas , ... segmen

54

3.5.1.1 Tekanan Satu Industri

Persaingan antar perusahaan dalam industri ini dapat dikatakan cukup kompetitif,

karena banyak perusahaan yang bergerak di dalam segmen yang sama dengan Aftrees

Gallery. Banyaknya jumlah pesaing juga menimbulkan tekanan bagi Aftrees Gallery

untuk menarik pelanggan. Adapun pesaing yang ada dalam industri ini antara lain:

Rosano Batik dan Batik Keris . Hal tersebut berdasarkan pengamatan bahwa pesaing

tersebut juga membidik segmen pelanggan yang sama, yaitu kelas menengah ke atas,

terutama konsumen dari luar negeri. Selain itu Rosano Batik juga sudah mempunyai

banyak cabang di Indonesia, seperti di Jakarta, Yogyakarta, dan Bali. Rosano Batik juga

telah menggunakan e-marketing sebagai salah satu cara mempromosikan produknya.

Pesaing lain yang bergerak dalam industri yang sama adalah Veron Gallery, Megaria

Batik, dan toko-toko sejenis lainnya.

No Pesaing Alamat 1. Batik Keris Kel.Cemani, Kec. Grogol, Kabupaten Sukoharjo

57191

2. Rosano Batik Jl. MH.Thamrin No. 11 Lt.4, Jakarta Pusat

3. Veron Gallery Pasaraya Grande 4th Floor, Ken Dedes Room- Jl Iskandarsyah II/2 – Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12160

4 Batik Alhadi Jl. K.H Mas Mansyur No.24, Tanah Abang, Jakarta Pusat

Sumber : Hasil Penelitian

Tabel 3.1 Pesaing Satu Industri

Page 9: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00362-MNSI Bab 3.pdf · karyawan ada sekitar 10-15 orang. ... 3.3 Pembagian Tugas , ... segmen

55

3.5.1.2 Tekanan Pemasok

Aftrees Gallery memiliki supplier tetap yaitu para pengrajin yang sudah

tergabung dalam suatu wadah yaitu Madina. Berikut keterangannya:

Nama : Madina

Alamat : Jalan K.H.Chusnan Aly No.1 Desa Sumurgung, Montong,

Tuban, Jawa Timur.

Telepon/Fax : 0356-611179

e-mail : [email protected]

Mereka ini memiliki ikatan kerjasama dengan perusahaan Aftrees dalam

memenuhi setiap pesanan. Para pengrajin tersebut kebanyakan berasal dari desa

Margorejo yang umunya terdiri dari orang tua. Jika pengrajin tidak dapat memenuhi

pesanan tersebut maka perusahaan ini akan mengalihkan pesanannya kepada supplier

lain yaitu pengrajin lepas di desa tersebut dan sekitarnya. Harga yang ditawarkan tidak

terlalu berbeda jauh maka tidak ada tambahan biaya yang berarti. Mengenai hal tersebut

pihak perusahaan tidak mengalami kesulitan dalam mencari supplier pengganti. Maka

tekanan dari pemasok terbilang rendah.

3.5.1.3 Tekanan dari Pembeli

Pembeli memiliki andil besar dalam perkembangan perusahaaan. Segmen pasar

dari perusahaan Aftrees adalah kalangan menengah ke atas. Biasanya mereka membeli

dalam jumlah yang cukup besar. Bagi pencinta seni batik Aftrees tetap memiliki

keunggulan karena motif yang langkah dan kualitas yang dihasilkan dari produknya

tidak sama dengan yang dijual di pasaran. Pembeli biasanya lebih mementingkan

Page 10: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00362-MNSI Bab 3.pdf · karyawan ada sekitar 10-15 orang. ... 3.3 Pembagian Tugas , ... segmen

56

kualitas daripada harga. Karena produk yang dijual tidak standar seperti di pasaran,

pembeli tidak mempunyai kekuatan penawaran yang besar. Beberapa pelanggan yang

menggunakan produk Aftrees diantaranya: Departeman Kehutanan (seragam acara);

Walikota Jakarta Barat, Badan Pemeriksa Keuangan, Departemen Kementrian UKM

(seragam dinas); desainer Gea S. Panggabean ( kain batik).

3.5.1.4 Ancaman Pendatang Baru

Banyaknya pendatang baru yang bermunculan juga membawa tekanan bagi

Aftrees Gallery. Bagi pendatang baru yang ingin masuk ada beberapa hambatan yang

perlu dipertimbangkan. Dari segi keuangan diperkirakan dibutuhkan modal bervariasi

untuk membuka usaha ini tergantung segmen pasar yang ingin dituju. Alasannya karena

segmen pasar batik untuk kelas menengah sudah direbut batik Cina, maka pendatang

baru yang ingin datang harus membidik segmen pasar kelas menengah sampai atas

Dibandingkan dengan perusahaan lokal, perusahaan asing lebih membutuhkan modal

yang besar karena mereka harus dibebani pajak sekitar 27,5% yang terdiri dari 15%

tariff bea masuk, 10% PPN, 2,5% PPh. Bagi perusahaan lokal yang ingin bertahan,

maka biasa perusahaan yang bergerak dalam industri ini harus aktif melakukan promosi

seperti ikut pameran-pameran atau memasarkan produknya sampai ke luar negeri. Maka

dibutuhkan modal yang cukup besar. Selain itu, perlu dipertimbangkan akses

distribusinya karena banyak pemasok merupakan pengrajin-pengrajin di daerah. Faktor

lain adalah dari segi diferensiasi produk yaitu bagaimana menciptakan produk yang

memiliki nilai berbeda dari produk lain yang ditawarkan di pasaran karena banyaknya

produk batik yang menjamur maka perusahaan yang ingin bermain dalam industri ini

harus bisa menciptakan suatu produk unggulan. Adapun pendatang baru dalam industri

ini adalah Batik Yudhistira yang berpusat di Jl. Hoscokroaminoto No.25 Pekalongan,

Page 11: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00362-MNSI Bab 3.pdf · karyawan ada sekitar 10-15 orang. ... 3.3 Pembagian Tugas , ... segmen

57

Jawa Tengah. Dalam hal ini, pendatang baru tidak terlalu mengancam karena adanya

kepercayaan dari pelanggan terhadap produk Aftrees, sehingga tidak terjadi perubahan

jumlah pembelian yang signifikan. (www.Gatra.com)

3.5.1.5 Ancaman Produk Subtitusi

Banyaknya produk sandang selain batik bisa menjadi salah satu kendala. Produk

pengganti lain bisa berupa kemeja, jas, serta berbagai produk kain lainnya. Tetapi

produk batik masih memiliki keunggulan bahkan dalam beberapa tahun ini menjadi tren

di masyarakat. Hal itu terlihat dari minat masyarakat yang tinggi terhadap batik apalagi

batik sudah dimodifikasi lebih modern dapat menghasilkan model, corak, dan warna

yang menarik sehingga menyentuh semua lapisan masyarakat. Tetapi produk subtitusi

seperti kemeja, jas dan banyak produk pakaian lainnya juga terus membuat model dan

tren baru sehingga menjadi ancaman yang kuat juga jika Aftrees Gallery tidak bisa

mengikuti perkembangan zaman. Dalam hal ini produk subtitusi memiliki pengaruh

yang kuat.

Melihat analisa diatas maka dapat disimpulkan industri ini masih tergolong

menarik (attractive industry) karena potensi yang dimiliki masih lebih tinggi daripada

kelemahannya. Potensi yang dimiliki yakni: tingginya hambatan untuk perusahaan baru

untuk masuk industri ini, kekuatan pemasok dan pembeli yang tidak terlalu kuat.

Sedangkan kelemahan yang ada yakni persaingan yang tinggi diantara perusahaan dalam

satu industri dan banyaknya barang subtitusi.

3.5.2 Evaluasi Faktor Eksternal Perusahaan

Berdasarkan hasil wawancara dengan karyawan perusahaan dan juga hasil

kuesioner yang diberikan pada para pelanggan Aftrees Gallery. Selain itu juga studi

pustaka dari beberapa buku dan artikel tentang kondisi lingkungan usaha yang kemudian

Page 12: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00362-MNSI Bab 3.pdf · karyawan ada sekitar 10-15 orang. ... 3.3 Pembagian Tugas , ... segmen

58

difokuskan pada industri batik, maka akan diperoleh informasi yang memberikan

gambaran umum mengenai kondisi perekonomian, perkembangan teknologi informasi

dan komunikasi serta persaingan yang terjadi. Faktor-faktor yang bersangkutan dapat

dikategorikan menjadi faktor yang menjadi ancaman maupuan peluang bagi perusahaan.

3.5.2.1 Evaluasi Peluang

Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak Aftrees Gallery, maka teridentifikasi

beberapa faktor sebagai peluang antara lain:

• Adanya kesempatan perluasan pangsa pasar untuk pemasaran produk di dalam

dan luar negeri. Hal tersebut terlihat dari pengaruh positif ekspor batik ke

mancanegara. Berdasarkan data dari Departemen Perdagangan (Depdag), yang

menunjukkan peningkatan ekspor dari tahun ke tahun. Pada tahun 2001, nilai

ekspor batik tidak langsung tidak mencapai sekitar Rp 200 miliar, sedangkan

ekspor langsung nilainya US$ 3,2 juta. Selang lima tahun ekspor batik khusus di

daerah Jawa Tengah tahun 2007 sebesar US$ 29,3 juta atau naik 20,24 persen

dibanding tahun 2006 sebesar US$ 24,4 juta. Nilai tersebut merupakan 36,46

persen dari total ekspor batik Indonesia tahun 2007. Sementara tujuan umum

ekspor batik adalah negara AS yang menyerap 64,59 persen dari seluruh ekspor

batik dunia. Urutan selanjutnya Jerman 5,39 persen, Inggris 5,20 persen, Belgia

2,75 persen dan Prancis 2,27 persen . ”

(Sumber : http://202.169.46.231/News/2008/05/18/Utama/ut01.htm)

• Adanya tren batik yang dipopulerkan oleh desainer pakaian.

Perancang busana juga ikut membuka peluang dalam industri batik. Adapun

beberapa desainer yang berjasa mengenalkan batik ke kancah nasional dan

Page 13: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00362-MNSI Bab 3.pdf · karyawan ada sekitar 10-15 orang. ... 3.3 Pembagian Tugas , ... segmen

59

internasional seperti Poppy Darsono, Edward Hutabarat, dan Adjie Notonegoro.

Tren busana batik ini juga berpengaruh pada nilai produksi batik yang terus

meningkat, terutama sejak tahun 2004. Berdasarkan data dari Departemen

Perindustrian, tahun 2006 nilai produksi batik Rp. 2,9 triliun. Sedangkan pada

tahun 2007 produksi meningkat menjadi Rp. 3, 045 triliun. Selain itu tren batik

juga didorong oleh kebijakan pemerintah daerah dan instansi swasta yang

mewajibkan pegawainya mengenakan batik sehari dalam sepekan.

(www.kompas.com)

• Adanya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi untuk mendukung usaha.

Dalam dunia usaha salah satu faktor yang paling dipertimbangkan adalah

kecepatan. Semakin cepat perusahaan dapat menyediakan informasi, semakin

konsumen akan merasa puas. Pertumbuhan Teknologi Informasi tahun 2008

mencapai 12-15%, mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2007 sebesar 10-

11%. Salah satu pemanfaatan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi

dengan penggunaan Telecenter Batik. Dalam membuka akses ke luar melalui

internet telah digunakannya tiga Telecenter Batik City di Pekalongan untuk

mewakili kaum pengusaha batik, sehingga dapat meningkatkan aksesbilitas

masyarakat terhadap sumber informasi dan mendukung pemasaran. Telecenter

Batik juga mulai dimanfaatkan oleh pengusaha Batik Tuban. Pemanfaatan

teknologi informasi komunikasi lainnya dengan penerapan e-marketing yang

telah dimiliki perusahaan batik yang kuat seperti Rosano Batik. Dengan

pemanfaatan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) dapat membantu usaha

bisnis terutama dalam memperoleh informasi yang aktual, cepat,dan

terpercaya.(http://www.scribd.com/doc/)

Page 14: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00362-MNSI Bab 3.pdf · karyawan ada sekitar 10-15 orang. ... 3.3 Pembagian Tugas , ... segmen

60

• Kebutuhan akan informasi yang mudah dan cepat

Kebutuhan pengguna informasi selalu berubah dari segi keragaman maupun

aksesnya. Pengguna cenderung membutuhkan semakin banyak informasi untuk

mengimbangi aktivitasnnya, untuk itu pengguna lebih mempertimbangkan

efisiensi dan efektivitas dalam penelusuran informasi. Kebutuhan akan informasi

yang mudah dan cepat menuntut setiap perusahaan untuk meningkatkan

teknologi informasinya untuk mengimbangi pelanggannya.

• Pembeli merupakan pelanggan potensial

Pelanggan potensial bisa dilihat dari sisi penjualan yang didapat setiap tahunnya.

Berikut data penjualan Aftrees Gallery selama 3 tahun :

Tahun Penjualan

2006 Rp. 105.257.750, 00

2007 Rp. 95.109.500,00

Sampai November 2008 Rp. 167.215.000, 00

Sumber: Bagian Keuangan Aftrees Gallery

Tabel 3.2 Data Penjualan Aftrees Gallery

Jika diperhatikan dari tahun 2006-2007, ada penurunan penjualan karena Aftrees

Gallery kurang terlibat dalam pemeran-pameran yang diselenggarakan. Tetapi

dari tahun 2007-November 2008, penjualan Aftrees Gallery mengalami

pengingkatan yang cukup signifikan, yaitu sebesar 43, 12%. Hal tersebut karena

Aftrees Gallery mulai berpartisipasi dalam pameran-pameran sehingga

meningkatkan daya jualnya dan memberi akses kepada pelanggan untuk melihat

Page 15: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00362-MNSI Bab 3.pdf · karyawan ada sekitar 10-15 orang. ... 3.3 Pembagian Tugas , ... segmen

61

produk yang ditawarkan. Dari sisi pelanggan, mereka adalah prospek bagi

Aftrees Gallery dalam arti produk apapun yang ditawarkan, mereka mempunyai

kesanggupan membeli. Hal tersebut terlihat dari penjulan tahun 2008, penjualan

produk cukup meningkat dan itu menunjukkan pelanggan adalah pembeli

potensial. Maka Aftrees Gallery harus berupaya meningkatkan pemasaran untuk

menarik pelanggan dan meningkatkan penjualan.

3.5.2.2 Evaluasi Ancaman

Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak Aftrees Gallery, maka teridentifikasi

beberapa faktor sebagai ancaman antara lain:

• Adanya perusahaan lain yang memberikan harga lebih murah

Perusahaan lain tersebut terutama berasal luar negeri yaitu Cina dan Vietnam.

Batik Cina dan Vietnam yang memanfaatkan teknologi mesin printing yang lebih

canggih bisa menghasilkan produk dengan cepat dan dengan kuantitas yang

banyak walaupun kualitasnya jauh di bawah produk lokal. Tetapi harga murah

yang ditawarkannya dibandingkan harga batik lokal menjadi ancaman bagi usaha

batik lokal. Kadin Pekalongan mengakui pembeli batik asal Perancis dan Kanada

mulai merelokasi order batiknya ke Vietnam karena harganya lebih murah 25%

ketimbang di Indonesia. Relokasi pesanan tersebut mengakibatkan penurunan

ekspor sebesar 40%. Banyak pembeli atau perusahaan asing lebih memilih untuk

mengalihkan pesanannya ke negara lain karena harga yang ditawarkan lebih

murah. Selain itu menurut data dari Departemen Perindustrian ekspansi batik

Cina pada awal tahun 2008 telah mencapai mencapai Rp.290 milyar. Nilai

kapitalisasi batik nasional saat ini sekitar 2,9 trilyun, dan angka tersebut 10 %

terdistorsi batik Cina. (www. dispenrindag-jabar.go.id/cetak.php?id=2115)

Page 16: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00362-MNSI Bab 3.pdf · karyawan ada sekitar 10-15 orang. ... 3.3 Pembagian Tugas , ... segmen

62

• Kurangnya pemasaran produk di sektor UKM

Kebanyakan pengrajin batik dari sektor UKM masih bergantung pada pameran-

pameran yang digelar pemerintah namun itu belum optimal jika tidak ditopang

dengan bantuan pemasaran. Padahal persaingan yang dihadapi UKM semakin

kompleks. Dari data BPPKU (Badan Promosi Pengelola Keterkaitan Usaha)

tahun 2007 menunjukkan dari seluruh UKM di Jawa, sekitar 40% diantaranya

mengalami kesulitan dalam pemasaran produk. Jika pemasaran tidak didukung

oleh infrastukrur yang memadai bisa tertinggal dengan pelaku bisnis lainnya.

(www.kompas.com, inkubator-Bisnis.com:Memasarkan UKM)

• Adanya kemungkinan perusahaan pesaing yang menawarkan produk lain selain

batik.

Selain batik ada kemungkinan bagi perusahaan pakaian untuk merambah ke

produk pakaian lain selain batik. Perusahaan pesaing misalnya Batik Alhadi yang

mulai memadukan koleksi batiknya dengan kain jeans untuk menarik minat

masyarakat akan busana yang ditawarkan. Djoeragan Batik juga memiliki

kategori produk yang beragam selain batik seperti busana Muslim. Dalam hal ini,

Aftrees Gallery masih kalah dalam diversifikasi produknya dibandingkan dengan

pesaing.

• Kurangnya minat masyarakat dalam mencintai seni

Rendahnya minat masyarakat terhadap seni terutama seni budaya dapat dilihat

dari minimnya pengunjung di galeri-galeri seni dan aktivitas seni budaya

nasional. Menurut hasil jajak pendapat hanya 6,2 persen responden yang

Page 17: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00362-MNSI Bab 3.pdf · karyawan ada sekitar 10-15 orang. ... 3.3 Pembagian Tugas , ... segmen

63

menyisihkan pengeluaran per bulan untuk kegiatan yang berhubungan dengan

seni. Hampir seluruh responden (92 persen) mengaku tidak punya anggaran

khusus untuk kegiatan seni budaya. Kurangnya minat ini juga bisa mengancam

kelestarian seni daerah termasuk seni batik. Maka banyak dari kesenian batik

Indonesia dibawa oleh pihak asing untuk diperkenalkan ke

negerinya.(http://cetak.kompas.com/read/xml/2008)

• Pesaing dengan brand yang sudah dikenal masyarakat

Brand memegang peranan penting dalam penjulan dan kelangsungan hidup

produk. Pada kenyataanya, masyarakat akan lebih menyukai produk dengan

brand yang lebih dikenal seperti Batik Keris atau Kencana Ungu yang sudah

lebih berpengalaman dalam bidang usahanya.

3.5.3 Evaluasi Faktor Internal Perusahaan

3.5.3.1 Evaluasi Kekuatan

Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak Aftrees Gallery, maka

terdidentifikasi beberapa faktor sebagai kekuatan antara lain:

• Produk yang dihasilkan berkualitas karena menggunakan bahan alami (tidak

sintetis) dan mempertahankan produksi dengan cara manual.

Nilai dari batik dilihat dari motif, bahan digunakan, dan tingkat kesulitan dalam

pembuatan. Menurut data yang dikeluarkan oleh Badan Standarisasi Nasional

(BSN) dengan No.SNI 8-3530-1994 ada beberapa syarat dalam penilaian batik

Tulis yakni: bahan baku, ciri desain, dan warna. Walaupun Aftrees Gallery

belum memperoleh standar nasional tapi produk-produknya sangat berkualitas.

Keistimewaan Batik Gedog milik Aftrees Gallery adalah motifnya yang

Page 18: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00362-MNSI Bab 3.pdf · karyawan ada sekitar 10-15 orang. ... 3.3 Pembagian Tugas , ... segmen

64

dipengaruhi nilai-nilai budaya Jawa, Islam, dan Tiongkok. Selain itu, pemilihan

bahan baku tradisional yang memakai kain katun atau kain tenun dengan

melewati 12 proses pengerjaan dari pemutihan sampai pengeringan. Pemilihan

bahan yang alami dan pembuatan dengan cara manual menjadikan produk lebih

awet terutama dari segi warna dan bahan. Berbeda dengan perusahaan batik

lainnya yang memakai zat pewarnaan kimia sehingga mengakibatkan

pencemaran lingkungan, Aftrees Gallery masih mempertahankan zat warna alam

dan pembuatan manual. Hal tersebut juga didukung oleh kebijakan pemerintah

yang memberlakukan standar ISO 14001 tentang standar pengelolaaan

lingkungan bagi perusahaan untuk meminimalkan pencemaran lingkungan yang

salah satunya sering dihasilkan dari perusahaan batik yang sering menghasilkan

limbah akibat memakai pewarnaan buatan.

• Adanya diferensiasi produk

Perusahaan ini memiliki produk unggulan yaitu batik Tuban. Batik tradisional

Tuban selain memiliki nilai estetik yang cukup tinggi juga kandungan nilai

budayanya tampak jelas sehingga memiliki keunikan dan kekhasan tersendiri.

Keunikan batik Gedog (Tuban) dapat dilihat dari motif-motifnya yang sangat

dipengaruhi tiga corak kebudayaan, yaitu Majapahit, Islam, dan Cina. Misalnya,

motif burung “Hong” yang merupakan burung dari Tiongkok. Lalu,corak

kebudayaan Islam yang terlihat dari nama-nama motif yang religius. Karena

banyak nilai estetik dan kandungan nilai budaya yang tertuang dalam karya batik

Tuban tersebut membuat batik Tuban memiliki kekhasan tersendiri dan termasuk

langkah di pasaran berbeda dengan batik yang biasa berbeda di pasaran.

Pewarnaan alami juga menjadi diferensiasi bagi Aftrees Gallery dan hal tersebut

Page 19: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00362-MNSI Bab 3.pdf · karyawan ada sekitar 10-15 orang. ... 3.3 Pembagian Tugas , ... segmen

65

merupakan prospek menjanjikan karena menurut data yang ada, 75% peminat

batik dengan warna alami masih didominasi oleh pihak asing seperti: Jepang,

Eropa, dan Amerika.

• Adanya kerjasama dan hubungan baik dengan pengrajin daerah serta adanya

tanggung jawab sosial terhadap pengembangan SDM di daerah.

Saat ini, jumlah industri batik mencapai 48. 287 unit usaha dengan menyerap

tenaga kerja 792.285 orang. Aftrees Gallery menjalin kerjasama dengan para

pengrajin dalam suatu wadah yang disebut Madina. Pengrajin yang tergabung

dalam wadah ini diberi pembinaan dan penyuluhan secara berkala untuk

memotivasi dan meningkatkan keahlian mereka. Pengrajin batik yang telah

tergabung dalam wadah Madina milik Aftrees Gallery sekitar 5 orang pengrajin

utama, dan beberapa orang lainnya yang membantu pekerjaan mereka. Aftrees

Gallery mempunyai tanggung jawab sosial dalam hal menjadikan pekerjaan

mereka sebagai pengrajin batik Gedog sebagai mata pencaharian yang tetap. Hal

ini sangat membantu masyarakat di daerah yang bergantung pada industri batik

untuk penghidupannya. (www.Gatra.com)

• Kinerja pelayanan yang baik

Kinerja layanan yang baik bisa terlihat dari sedikitnya keluhan yang disampaikan

konsumen yang datang. Konsumen yang datang ke Galeri Aftrees maupun

showroomnya biasa mendapat layanan yang memuaskan walaupun terkadang

mereka tidak selalu membeli produknya.

Page 20: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00362-MNSI Bab 3.pdf · karyawan ada sekitar 10-15 orang. ... 3.3 Pembagian Tugas , ... segmen

66

• Para pengrajin dengan kreativitasnya bisa bisa menghasilkan dan

mengembangkan produk yang bernilai seni tinggi.

Selain menjaga kelestarian, para pengrajin juga bisa memperkaya dan

mentransformasikan karya budaya ini ke alam modern. Perpaduan antara

keduanya bisa menghasilkan pengembangan produk yang bernilai tinggi. Para

pengrajin biasa melakukan percobaan untuk menghasilkan warna alam untuk

batik buatannya. Para pengrajin bisa melakukan inovasi untuk melahirkan warna

alam sesuai warna aslinya, dengan cara mencari warna daun,pohon, atau

tumbuhan. Dengan demikian, kreativitas mereka akan terus terasah dan bisa

menghasilkan produk bernilai seni tinggi.

3.5.3.2 Evaluasi Kelemahan

Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak Aftrees Gallery, maka

terdidentifikasi beberapa faktor sebagai kelemahan antara lain:

• SDM ( pengajin daerah) kurang terutama dalam pelestarian kerajinan daerah.

Masyarakat di daerah mulai meninggalkan kerajinan asli Tuban dan beralih ke

profesi petani. Mereka lambat laun meninggalkan kerajinan asli daerah mereka

dan beralih ke profesi sebagai petani. Masyarakat di daerah hanya membatik

pada waktu senggang. Tetapi aktivitas utamanya adalah sebagai petani. Bahkan

menurut laporan tahun 2008, pengrajin batik di salah satu desa di Jawa timur

hanya tersisa 15 orang.

(Sumber: www. Karsajatim.com)

Page 21: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00362-MNSI Bab 3.pdf · karyawan ada sekitar 10-15 orang. ... 3.3 Pembagian Tugas , ... segmen

67

• Pemasaran masih lemah

Pemasaran yang selama ini digunakan hanya dari mulut ke mulut, brosur dan

katalog. Hal itu belum memenuhi tujuan perusahaan apalagi jika ingin

melakukan bisnis ke pasaran luar negri. Sedangkan banyak perusahaan dalam

industri batik menggunakan sarana internet seperti: e-mail, blogspot atau

website pemasaran untuk pemasarannya. Jika dibandingkan dengan pesaing

seperti Batik Alhadi, yang menyebarkan model rancangan baju melalui ribuan

brosur dan internet atau Batik Rosano yang sudah menerapkan e-marketing

untuk pemasarannya. Maka dibandingkan pesaing, pemasaran Aftrees Gallery

masih lemah.

• Kurangnya dukungan pemerintah dalam melestarikan hasil kreativitas daerah.

Kurangnya pemahaman, apresiasi, dan komitmen pemerintah daerah dalam

pengelolaan kekayaan budaya berdampak pada makin menurunnya kualitas

pengelolaan kekayaan budaya dan kreativitas daerah. Hal tersebut

mengakibatkan ada beberapa seni daerah yang sudah dipatenkan negara asing.

Selain itu bisa dilihat dari nasib pengrajin daerah yang terus menurun dan beralih

ke profesi lain.

• Wilayah pemasaran produk baru relatif masih kecil.

Sampai dengan saat ini Aftrees Gallery masih menitikberatkan pemasaran

produknya di daerah Jakarta dan sekitarnya, juga sebagian wilayah Jawa Timur.

Cakupan wilayah pemasaran yang masih relatif kecil ini merupakan kendala

perusahaan untuk mengembangkan potensinya. Jika dibandingkan dengan Batik

Page 22: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00362-MNSI Bab 3.pdf · karyawan ada sekitar 10-15 orang. ... 3.3 Pembagian Tugas , ... segmen

68

Alhadi yang memiliki lebih dari 4 toko di wilayah Jakarta, dan Batik Keris yang

memiliki toko yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

• Jumlah toko masih sedikit

Saat ini Aftrees Gallery baru memiliki galeri di Kebon Jeruk dan showroom di

Tanah Abang. Jumlah toko yang relatif masih sedikit membuat produk mereka

belum dikenal masyarakat luas. Padahal peminat batik Katun Jatim terbesar

adalah di Jakarta yang mencapai 90% dari total konsumsi batik.

3.5.4 Matriks IFE dan EFE Aftrees Gallery

Setelah data-data terkumpul, maka tahap selajutnya memasukkan data tersebut ke dalam

tabel penentuan bobot dengan perbandingan berpasangan batik untuk faktor eksternal

maupun faktor internal. Hasilnya adalah matriks EFE (External Factor Evaluation) dan

matriks IFE (Internal Matriks Evaluation).

No. Faktor Internal B S B*S

1. Produk yang dihasilkan berkualitas karena menggunakan bahan alami (tidak sintetis) dan mempertahankan produksi dengan cara manual.

0.082 4 0.328

2. Diferensiasi produk 0.145 4 0.58

3. kerjasama dan hubungan baik dengan pengrajin daerah serta adanya tanggung jawab sosial terhadap pengembangan SDM di daerah.

0.067 3 0.201

4. Kinerja pelayanan yang baik 0.056 3 0.168

5. Para pengrajin dengan kreativitasnya bisa bisa menghasilkan dan mengembangkan produk yang bernilai seni tinggi.

0.091 4 0.364

Sub total strenght 1.641

6. SDM ( pengajin daerah) kurang terutama dalam pelestarian kerajinan daerah

0.033 2 0.066

7. Pemasaran masih lemah 0.168 2 0.336

Page 23: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00362-MNSI Bab 3.pdf · karyawan ada sekitar 10-15 orang. ... 3.3 Pembagian Tugas , ... segmen

69

8. Kurangnya dukungan pemerintah dalam melestarikan hasil kreativitas daerah

0.026 1 0.026

9. Wilayah pemasaran produk baru relatif masih kecil. 0.181 2 0.362 10. Jumlah toko masih sedikit 0.104 2 0.208

Sub total weakness 0.998

1.00 2.639

Sumber : Hasil Penelitian (Data diolah)

Tabel 3.3 Matriks IFE Aftrees Gallery

No. Opportunity B S B*S

1. Adanya kesempatan perluasan pangsa pasar untuk pemasaran produk di dalam dan luar negri.

0.176 2 0.352

2. Adanya tren batik yang dipopulerkan oleh desainer pakaian.

0.055 3 0.165

3. Adanya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi 0.112 3 0.336

4. Adanya kebutuhan akan informasi yang cepat dan mudah.

0.052 2 0.104

5. Pembeli merupakan pelanggan potensial 0.135 4 0.54

Sub total opportunity 1.497

6. Adanya perusahaan lain yang memberikan harga lebih murah

0.073 2 0.146

7. Kurangnya pemasaran produk di sektor UKM 0.211 3 0.633

8. Adanya kemungkinan perusahaan pesaing yang menawarkan produk baju lain selain batik

0.035 2 0.07

9. Kurangnya minat masyarakat dalam mencintai seni 0.049 3 0.147

10. Pesaing dengan brand yang sudah dikenal masyarakat 0.04 2 0.08 Sub total threat 1,076

1.00 2.573

Sumber : Hasil Penelitian (Data diolah) Tabel 3.4 Matriks EFE Aftrees Gallery

Page 24: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00362-MNSI Bab 3.pdf · karyawan ada sekitar 10-15 orang. ... 3.3 Pembagian Tugas , ... segmen

70

Total nilai IFE yang diperoleh perusahaan adalah 2,639. hal tersebut mencerminkan

perusahaan mempunyai posisi internal yang kuat karena berada di atas rata-rata, yaitu

2,5. sedangkan total nilai EFE yang diperoleh perusahaan adalah 2,573 mengindikasikan

bahwa perusahaan merespon dengan baik terhadap peluang-peluang yang ada dan

menghindari ancaman-ancaman di pasar industri, karena beraada di atas rata-rata, yakni

2,5.

3.5.5 Matriks Internal Eksternal (IE)

Berdasarkan hasil evaluasi faktor internal dan eksternal sebelumnya, maka dapat

diproyeksikan hasil yang bersangkutan ke dalam Matriks Internal Eksternal sebagai

tahap pencocokkan strategi perusahaan, di mana nilai EFE adalah 2,573 dan IFE adalah

2,639.

Page 25: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00362-MNSI Bab 3.pdf · karyawan ada sekitar 10-15 orang. ... 3.3 Pembagian Tugas , ... segmen

71

Hasil Matriks Internal Eksternal ( IE )

Total Nilai IFE

Kuat Rata-rata Lemah (3.0-4.0) (2.0-2.99) (1.0-1.99) 4.0 3.0 2.0 1.0

Tinggi

(3.0-4.0)

3.0

TOTAL

NILAI

EFE

Sedang

(2.0-2.99)

2.0

Rendah

(1.00-1.99)

1.0

S

Sumber : Hasil Analisis Data

Gambar 3.3 Matriks IE

Tumbuh dan bina

Strategi intensif:

• penetrasi pasar

• pengembangan

pasar

• pengembangan

produk

1

Tumbuh dan bina

Strategi intensif:

• penetrasi pasar

• pengembangan

pasar

• pengembangan

produk

2

Pertahankan dan

pelihara

• penetrasi pasar

• pengembangan

produk

3

Tumbuh dan bina

Strategi intensif:

• penetrasi pasar

• pengembangan

pasar

• pengembangan

produk

4

Pertahankan dan

pelihara

• penetrasi pasar

• pengembangan

produk

5

Panen atau divestasi

6

Pertahankan dan pelihara

• penetrasi pasar

• pengembangan

produk

7

Panen atau divestasi

8

Panen atau divestasi

9

Page 26: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00362-MNSI Bab 3.pdf · karyawan ada sekitar 10-15 orang. ... 3.3 Pembagian Tugas , ... segmen

72

Daerah yang berwarna gelap merupakan tindakan strategis yang perlu dilakukan

oleh Aftrees Gallery, yaitu menumbuhkan dan membina jenis usaha yang telah

dilakukan dengan melaksanakan strategi intensif seperti melakukan:

- Penetrasi pasar

Penetrasi pasar dapat dilakukan dengan meningkatkan pangsa pasar untuk

produk-produk yang telah ada melalui usaha pemasaran yang lebih aktif.

- Pengembangan produk

Strategi pengembangan produk dapat dilakukan dengan menambah jenis produk

yang baru dan berkualitas dengan variasi warna dan motif. Usaha ini dilakukan

dengan dukungan promosi yang maksimal pula agar dapat mencapai tujuan yang

diharapkan.

3.5.6 Matriks SWOT

Dari hasil evaluasi menggunakan matriks SWOT maka dapat diidentifikasi beberapa

alternatif strategi yang dapat dijalankan perusahaan.

Page 27: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00362-MNSI Bab 3.pdf · karyawan ada sekitar 10-15 orang. ... 3.3 Pembagian Tugas , ... segmen

73

IFAS EFAS

STRENGTHS (S) S1 Produk yang

dihasilkan berkualitas karena menggunakan bahan alami (tidak sintetis) dan mempertahankan produksi dengan cara manual.

S2 Diferensiasi produk S5 Para pengrajin

dengan kreativitasnya bisa menghasilkan dan mengembangkan produk yang bernilai tinggi

S3 Adanya kerjasama dan hubungan baik dengan pengrajin daerah serta adanya tanggung jawab sosial terhadap pengembangan SDM di daerah

S4 Kinerja layanan yang baik

WEAKNESS (W) W1 SDM kurang terutama

dalam pelestarian kerajinan daerah

W5 Jumlah toko masih sedikit

W2 Pemasaran masih lemah W4 Wilayah pemasaran produk masih relatif kecil W3 Kurangnya dukungan pemerintah dalam melestarikan hasil kreativitas daerah

OPPORTUNITIES (O) O5 Pembeli merupakan

pelanggan potensial O2 Tren batik yang

dipopulerkan oleh desainer pakaian

O3 Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi

O1 Kesempatan perluasan pangsa pasar untuk pemasaran di dalam dan luar negeri

O4 Kebutuhan akan Informasi yang mudah

dan cepat

Strategi SO • Strategi

pengembangan pasar (S4, O1, O3, O4)

• Strategi penetrasi pasar (S1,S2,O1 O3)

• Strategi integrasi ke depan ( S4, O5, O3)

• Strategi pengembangan produk ( S1, S2, S3, O3)

Strategi WO • Strategi

pengembangan pasar: Meningkatkan cakupan pemasaran untuk menjangkau segemen pasar yang belum terjangkau (W5, W4, O1)

• Strategi penetrasi pasar: menggunakan website dan menambah jumlah tenaga penjual untuk meningkatkan pemasaran (W2, W4, O3, O1,O4)

Page 28: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00362-MNSI Bab 3.pdf · karyawan ada sekitar 10-15 orang. ... 3.3 Pembagian Tugas , ... segmen

74

THREATS (T) T2 Kurangnya pemasaran produk di sektor UKM T4 Kurangya minat

masyarakat dalam mencintai seni

T1 Perusahaan sejenis yang memberikan harga lebih murah

T3 Adanya kemungkinan perusahaan pesaing yang menawarkan produk lain selain batik

T5 Pesaing lama dengan brand yang sudah dikenal masyarakat

Strategi ST: • Strategi

diversifikasi kosentrik : mencoba masuk ke pasar lain dengan menambah produk baru yang berkaitan (membuat asesoris dan perlengkapan lain dari batik ) kepada pelanggan ( S5, T1, T3)

• Stategi penghematan : mengurangi aset perusahaan untuk mempertahakan diri ( S1, S2, T1, T3,T5)

Strategi TW: • Strategi usaha

patungan: Merger dengan pesaing lain untuk meningkatkan daya saing.

( W4, T3, T5)

Sumber: Hasil Analisis Data Gambar 3.4 Matriks SWOT

Berdasarkan hasil pengurangan total kekuatan (S) dengan total kelemahan (W)

yakni 0,643 (S lebih besar), serta pengurangan total peluang (O) dengan total ancaman

(T) yaitu 0,403 (O lebih besar), maka strategi yang dipilih yaitu strategi SO dimana

perusahaan memanfaatkan kekuatan untuk meraih peluang yang ada.

Strategi yang dapat diterapkan antara lain:

• Strategi pengembangan pasar, yakni memperkenalkan produk Aftrees Gallery ke

wilayah lain yang belum dapat dijangkau. Aftrees Gallery ingin meningkatkan

kinerja layanan yang baik dengan pemanfaatan teknologi. Perusahaan juga ingin

memperkenalkan produknya yang ada saat ini khusunya ke Jepang dan

Page 29: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00362-MNSI Bab 3.pdf · karyawan ada sekitar 10-15 orang. ... 3.3 Pembagian Tugas , ... segmen

75

Singapura. Salah satu cara yang dapat ditempuh dengan penggunaan e-

marketing.

• Strategi penetrasi pasar, yaitu mencari pangsa pasar yang lebih besar untuk

produk yang sudah ada dengan menggencarkan kegiatan pemasaran dengan

menggunakan sarana tambahan lainnya untuk memperkenalkan produknya yang

berkualitas dengan memanfaatkan sarana atau media tambahan seperti media

elektronik. Salah satu caranya dengan penggunaan e-marketing untuk

memberikan informasi up-to-date kepada pelanggan tetap dan memasarkan

produknya kepada masyarakat luas.

• Strategi integrasi ke depan, yaitu meningkatkan kendali atas pelanggan. Cara

yang bisa dilakukan dengan membuat alat bantu pemasaran sehingga perusahaan

dapat langsung berinteraksi dengan pelangganya yang potensial.

• Strategi pengembangan produk, yaitu dengan mengembangkan produk baik dari

segi motif, bahan, atau warna untuk menghasilkan produk lebih baik. Tetapi

pengembangan tersebut juga harus diikuti dengan peningkatan pemasaran untuk

memberikan hasil optimal. Salah satu caranya dengan memanfaatkan media

elektronik.

3.5.7 Matriks QSPM

Dari hasil alternatif strategi yang paling banyak muncul maka dipilih satu strategi yang

paling menarik.

Page 30: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00362-MNSI Bab 3.pdf · karyawan ada sekitar 10-15 orang. ... 3.3 Pembagian Tugas , ... segmen

76

ALTERNATIF STRATEGIS Penetrasi pasar pengembangan produk FAKTOR-FAKTOR SUKSES KRITIS BOBOT AS TAS AS TAS

PELUANG 1. Adanya kesempatan perluasan pangsa

pasar untuk pemasaran produk di dalam dan luar negri.

0,176 4 0,704 3 0,582

2. Adanya tren batik yang dipopulerkan oleh desainer pakaian.

0,055 3 0,165 4 0,22

3. Adanya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi

0,112 4 0,448 3 0,336

4. Adanya kebutuhan akan informasi yang cepat dan mudah.

0,052 3 0,156 4 0,208

5. Pembeli merupakan pelanggan potensial 0,135 4 0,54 3 0,405 ANCAMAN 6. Adanya perusahaan lain yang

memberikan harga lebih murah 0,073 3 0,219 - -

7. Kurangnya pemasaran produk di sektor UKM

0,211 4 0,844 3 0,633

8. Adanya kemungkinan perusahaan pesaing yang menawarkan produk baju lain selain batik

0,035 1 0,035 2 0,07

9. Kurangnya minat masyarakat dalam mencintai seni

0,049 2 0,098 3 0,147

10. Pesaing dengan brand yang sudah dikenal masyarakat

0,04 1 0,04 3 0,12

KEKUATAN 1. Produk yang dihasilkan berkualitas

karena menggunakan bahan alami (tidak sintetis) dan mempertahankan produksi dengan cara manual

0,082 2 0,164 3 0,246

2. Diferensiasi produk 0,145 3 0,435 4 0,58 3. Kerjasama dan hubungan baik dengan

pengrajin daerah serta adanya tanggung jawab sosial terhadap pengembangan SDM di daerah.

0,067 4 0,268 3 0,201

4. Kinerja pelayanan yang baik 0,056 2 0,112 - - 5. Para pengrajin dengan kreativitasnya

bisa bisa menghasilkan dan mengembangkan produk yang bernilai seni tinggi.

0,091 3 0,273 4 0,364

Page 31: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00362-MNSI Bab 3.pdf · karyawan ada sekitar 10-15 orang. ... 3.3 Pembagian Tugas , ... segmen

77

KELEMAHAN 6. SDM ( pengajin daerah) kurang terutama

dalam pelestarian kerajinan daerah 0,033 - - 3 0,099

7. Pemasaran masih lemah 0,168 4 0,672 3 0,504

8. Kurangnya dukungan pemerintah dalam melestarikan hasil kreativitas daeraH

0,026 2 0,052 - -

9. Wilayah pemasaran produk baru relatif masih kecil.

0,181 2 0,362 3 0,543

10. Jumlah toko masih sedikit 0,104 3 0,312 2 0,208 JUMLAH TOTAL NILAI DAYA TARIK 1,0 5,899 5,466

Sumber : Hasil Penelitian (Data Diolah)

Gambar 3.5 Matriks QSPM

Dari tabel QSPM di atas dapat dilihat bahwa penetrasi pasar merupakan strategi yang

lebih menarik dibandingkan dengan pengembangan produk. Strategi penetrasi pasar

tersebut dapat dilakukan dengan melakukan penjualan terhadap pelanggan yang sudah

ada saat ini, tanpa harus mengubah produk. Hal ini dapat dilakukan dengan teknologi

yang memadai. Maka penerapan e-marketing adalah cara bisa dilakukan untuk

mendukung pemasaran. E-marketing memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan

pelayanan kepada pelanggan yang sudah ada. Pelanggan tersebut dapat mengakses

informasi kapan pun mereka mau tanpa dibatasi ruang dan waktu dan melakukan

pemesanan secara online. E-marketing juga memungkinkan perusahaan

memperkenalkan produknya kepada masyarakat luas baik di dalam maupun luar negeri.

Pemasaran online dengan e-marketing dapat meningkatkan usaha pemasaran untuk

memperkenalkan produk.

3.6 Seven Stages of e-Marketing

Sub bab ini akan memaparkan analisis yang berkaitan dengan perancangan e-

marketing. Perancangan e-marketing akan menggunakan metode seven stages of e-

marketing. Pada bab ini akan dijelaskan tiga tahap pertama dari metode tersebut,

Page 32: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00362-MNSI Bab 3.pdf · karyawan ada sekitar 10-15 orang. ... 3.3 Pembagian Tugas , ... segmen

78

sedangkan empat bab berikutnya akan dijelaskan di dalam bab berikutnya. Berikut

adalah penjelasan secara detil dari tiga tahap pertama dari seven stages of e-marketing.

3.6.1 Tahap 1: Framing the Market Opportunity

Tahap ini dilakukan untuk menilai peluang perlu tidaknya penerapan e-marketing

pada Aftrees Gallery. Tahap ini terdiri dari enam langkah yang akan dibahas pada

subbab-subbab berikut:

1. Meneliti Peluang pada Sistem yang Berjalan atau pada Sistem yang Baru

(Investigate Opportunity from Existing System and Value New System)

Peluang yang diambil berdasarkan sistem yang ada dan sistem yang baru adalah sebagai

berikut:

• Adanya kesempatan perluasan pangsa pasar untuk pemasaran produk di dalam

dan luar negri.

• Adanya tren batik yang dipopulerkan oleh desainer pakaian

• Adanya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi

• Adanya kebutuhan akan informasi yang cepat dan mudah

• Pembeli merupakan pelanggan potensial

2 Identifikasi Kebutuhan yang Belum Terpenuhi ( Identify Unmet or Underserved

Needs)

Berikut adalah gambaran proses bisnis penjualan pada sistem yang berjalan :

Pelanggan yang ingin membeli batik baik itu kain maupun baju jadi dapat

langsung datang ke Aftrees Gallery yang merupakan kantor dan showroom utamanya,

juga ke toko lainnya maupun ke pameran-pameran. Sebelum melakukan pembelian,

pelanggan akan melihat-lihat terlebih dahulu koleksi batik yang ada didampingi oleh

Page 33: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00362-MNSI Bab 3.pdf · karyawan ada sekitar 10-15 orang. ... 3.3 Pembagian Tugas , ... segmen

79

staff dari perusahaan tersebut yang bertugas untuk memberikan informasi mengenai

koleksi pakaian dan menjawab pertanyaan dari pelanggan. Apabila pelanggan tertarik

untuk membeli suatu produk, maka staf tersebut akan mengecek persediaan di gudang.

Selanjutnya akan terjadi transaksi pembelian barang sesuai dengan harga yang telah

disepakati.

Aftrees Gallery juga menerima pesanan dari pelanggannya yang ingin

melakukan pesanan khusus sesuai selera mereka. Apabila pelanggan ingin memesan

kain atau pakaian jadi batik tertentu, maka pelanggan tersebut dapat datang ke Aftrees

Gallery dan menyampaikan pesanannya tersebut. Apabila pihak Aftrees Gallery

menyanggupi pesanan tersebut maka akan dilakukan proses negoisasi harga hingga

tercapai kesepakatan harga. Kemudian pelanggan dapat melakukan pembayaran dimuka

dengan melakukan transfer rekening atau membayar secara langsung di bagian

keuangan. Sisa pembayaran dapat dilunasi ketika pesanan sudah selesai dikerjakan.

Page 34: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00362-MNSI Bab 3.pdf · karyawan ada sekitar 10-15 orang. ... 3.3 Pembagian Tugas , ... segmen

80

Pemasaran

Percetakandesain pesanan brosur

brosur pesanan

$

pameran

mengikuti pameran

datang ke pameran

customersales promotion

program promosi

brosur

product knowledge

brosur

customer

rekomendasi produk

Sumber: Hasil Analisis Data

Gambar 3. 6 Rich Picture sistem pemasaran pada Aftress Gallery

Berdasarkan analisis sistem pada Aftrees Gallery, ada beberapa kebutuhan

pelanggan yang belum dapat terpenuhi, antara lain:

• Adanya kebutuhan untuk mengakses informasi kapan saja (24 jam 7 hari

seminggu)

Sampai saat ini, pelanggan atau calon pelanggan masih kesulitan dalam mencari

informasi yang mereka butuhkan saat diperlukan. Biasanya pelanggan atau calon

pelanggan hanya bisa menghubungi perusahaan pada jam-jam kerja. Sedangkan

yang lain tidak tahu bagaimana cara menghubungi perusahaan karena

Page 35: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00362-MNSI Bab 3.pdf · karyawan ada sekitar 10-15 orang. ... 3.3 Pembagian Tugas , ... segmen

81

keterbatasan informasi tentang nomor telepon yang bisa dihubungi. Dalam

memperoleh informasi, mereka hanya bisa menggunakan telepon atau datang

langsung datang ke Aftrees Gallery .

• Kebutuhan akan jangkauan pemasaran yang lebih luas

Aftrees Gallery hanya memasarkan produknya di daerah Jakarta yaitu daerah

Kebon Jeruk dan Tanah Abang, dan sebagian kecil daerah Jawa Timur. Untuk

mengembangkan usahanya, Aftrees Gallery ingin memasarkan produknya ke

seluruh wilayah Indonesia.

• Kebutuhan untuk katalog produk yang bisa diupdate kapan saja.

Kebutuhan lain adalah menyediakan katalog yang up-to-date untuk informasi

produknya. Sedangkan banyak konsumen yang menginginkan katalog produk

yang dapat memberikan informasi terkini tentang produknya.

3. Menentukan Target Segmen Pasar (Determine target customer segments)

Target segmen pasar Aftrees Gallery didasarkan pada tiga faktor, yaitu:

1) Demografi

Berdasarkan demografi, target segmen Aftrees Gallery adalah untuk semua umur

dan kalangan menengah atas. Biasa mereka membeli untuk dijadikan pakaian

atau hanya sekedar koleksi.

2) Geografi

Berdasarkan geografi, target segmen Aftrees Gallery adalah masyarakat yang

tinggal di daerah Pulau Jawa (Jakarta dan Tuban), Pulau Sumatra, dan Pulau

Bali. . Untuk pengembangan usahanya, Aftrees Gallery ingin memperluas target

segmen pasarnya ke seluruh wilayah Indonesia dan luar negeri.

Page 36: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00362-MNSI Bab 3.pdf · karyawan ada sekitar 10-15 orang. ... 3.3 Pembagian Tugas , ... segmen

82

3) Psikografis

Berdasarkan gaya hidup, target segmen Aftrees Gallery adalah pencinta seni

terutama seni batik. Umumnya mereka yang membeli kain batik sekedar untuk

koleksi.

Berikut tabel target pasar pada Aftrees Gallery

Tabel 3.5 Target Pasar Aftrees Gallery

Geografis Demografis

Jawa Sumatera Bali

Besar 1 2 2 Pegawai

Pemerintah Sedang 2 2 3

Besar 1 2 1

Sedang 2 1 2

Designer

Kecil 3 3 3

Besar 1 2 1 Personal

Sedang 2 2 2

Sumber :Hasil Wawancara

Penjelasan segmen (Demografis dan Geografis ):

1. Pada segmentasi ini ditemukan bahwa pegawai pemerintah, designer,

dan personal yang berada di Pulau Jawa paling banyak menggunakan

batik sehingga segmen ini dipilih oleh Aftrees Gallery.

Page 37: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00362-MNSI Bab 3.pdf · karyawan ada sekitar 10-15 orang. ... 3.3 Pembagian Tugas , ... segmen

83

2. Dalam hal ini segmentasi pegawai pemerintah, designer, dan personal

sedang menjadi prioritas di Pulau Jawa.

3. Dalam hal ini segmentasi pegawai pemerintah, designer, personel kecil

memiliki prioritas yang sama untuk ketiga wilayah geografis (Jawa,

Sumatera, dan Bali). Tetapi Aftress Gallery tetap memprioritaskan di

wilayah Pulau Jawa karena jumlah instansi pemerintah yang lebih banyak

di wilayah tersebut.

Tabel 3.6 Target Pasar Aftrees Gallery

Geografis Psikografis

Jawa Sumatera Bali

Besar 1 3 1

Sedang 1 2 2

Kolektor

Kecil 3 3 3

Besar 1 2 1

Sedang 2 3 2

Non-Kolektor

Kecil 3 3 3

Sumber :Hasil Wawancara

Penjelasan segmen (Psikografis dan Geografis):

1. Pada segmentasi ini ditemukan bahwa kolektor dan non-kolektor besar yang

menggunakan batik paling banyak ditemukan di Pulau Jawa dan Bali.

2. Dalam hal ini segmentasi kolektor dan non- kolektor sedang paling banyak

ditemukan di Pulau Bali. Sedangkan di Jakarta akan tetap menjadi prioritas

walaupun bukan yang utama.

Page 38: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00362-MNSI Bab 3.pdf · karyawan ada sekitar 10-15 orang. ... 3.3 Pembagian Tugas , ... segmen

84

3. Dalam hal ini segmentasi kolektor dan non-kolektor kecil memiliki jumlah

pembagian yang sama rata untuk ketiga wilayah geografisnya.

Keterangan Segmentasi dibedakan menjadi:

1= Top Priority

2= Medium Priority

3= Low Priority

4. Menilai kebutuhan sumber daya untuk memberikan penawaran (Asses

resource requirements to deliver the offering)

Adapun sumber daya yang dimiliki oleh Aftrees Gallery adalah:

a. customer facing

o Kinerja pelayanan yang baik dalam melayani konsumen sehingga

memberikan kenyamanan dan kepuasan bagi konsumen. Para karyawan

memiliki karakter yang ramah dan sigap dalam memberikan layanan

sehingga ada kesan baik bagi konsumen dan tertarik untuk kembali lagi

ke Aftrees Gallery.

o Pendistribusian produk ke galeri, pameran-pameran di dalam dan luar

negri dan pusat grosir (di Tanah Abang). Selain itu, Aftress Gallery

aktif dalam mengikuti pameran-pameran yang diselenggarakan baik itu

di dalam maupun luar negeri.

o Produk yang dihasilkan berkualitas karena menggunakan bahan alami

dan target pasarnya untuk kalangan menengah ke atas.

b. Internal

o Mempunyai seorang desainer yang terpercaya

Page 39: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00362-MNSI Bab 3.pdf · karyawan ada sekitar 10-15 orang. ... 3.3 Pembagian Tugas , ... segmen

85

o Para pengrajin daerah dengan bakat dan kreativitas di bidang

pembatikkan.

o Memiliki staf yang mampu mengoperasikan komputer.

c. Upstream

Selama lebih dari 8 tahun telah bekerjasama dengan pemasok yaitu para

pengrajin daerah terpercaya, yang berasal dari beberapa daerah di Jawa Timur,

dan dapat memberikan penyuluhan serta tanggung jawab sosial kepada mereka.

5. Mengetahui Daya Tarik Peluang Dalam Berkompetisi, Teknologi dan

Finansial (assesing competitive, technological, and financial acctractiveness

opportunity)

Di bagian ini akan dianalisis mengenai tingkat kemenarikan (attractiviness) dari peluang

yang ada.

a) Competitive intensity

Aftrees Gallery mempunyai pesaing langsung dan tidak langsung seperti yang

digambarkan di bawah ini:

o Direct competitor

Pesaing langsung dari Aftrees Gallery yang menawarkan produk yang

memiliki keunggulan dalam kualitasnya, antara lain: Batik Keris, Veron

Gallery, Batik Alhadi.

o Indirect competitor

Pesaing tidak langsung dari Aftress Gallery yang menawarkan produk

yang sama tapi tidak terlalu mementingkan kualitas. Biasa para penjual

tersebut hanya mengikuti mode yang ada saat itu. Penjual tersebut biasa

muncul di pusat-pusat perbelanjaan.

Page 40: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00362-MNSI Bab 3.pdf · karyawan ada sekitar 10-15 orang. ... 3.3 Pembagian Tugas , ... segmen

86

Sumber: Hasil Analisis Data

Gambar 3.8 Peta competitor Aftress Gallery

b) Customer dynamics

o Tingkat kebutuhan pelanggan yang belum terpenuhi

Kebutuhan pelanggan yang belum terpenuhi adalah kurangnya sarana

dalam hal penyampaian informasi dan jangkauan pemasaran yang belum

optimal. Sedangkan pelanggan membutuhkan informasi mengenai produk

baru dan penawaran-penawaran lainnya sehingga menarik mereka untuk

datang ke showroom Aftrees.

o Tingkat interaksi dalam segmentasi pelanggan

Interaksi yang ada cukup baik, karena pelanggan yang merasa puas

dengan produk yang ditawarkan akan merekomendasikannya kepada

kenalannya untuk membeli produk Aftrees. Hal ini terlihat dari pelanggan

Indirect Competitor Toko-toko Batik di mal

Direct Competitor Batik Keris Batik Alhadi RosanoBatik Veron Gallery

Aftrees Gallery

Page 41: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00362-MNSI Bab 3.pdf · karyawan ada sekitar 10-15 orang. ... 3.3 Pembagian Tugas , ... segmen

87

yang datang juga sering mendapat referensi dari pelanggan sebelumya

yang pernah membeli produk Aftrees.

o Tingkat kemungkinan pertumbuhan pasar

Pertumbuhan pasar di masa depan diprediksi cukup baik, dilihat dari

peningkatan penjualan Aftrees Gallery dari pertama kali dibuka.

c) Technology Vulnerability

Aftrees Gallery memiliki 3 unit komputer dalam menjalankan operasionalnya.

Komputer tersebut berfungsi untuk segala keperluan administratif dan penjualan.

Data-data disimpan dalam microsoft exel dan word.

d) Microeconomics

Berikut data penjualan Aftrees Gallery selama 3 tahun :

Tahun Penjualan

2006 Rp. 105.257.750, 00

2007 Rp. 95.109.500,00

Sampai November 2008 Rp. 167.215.000, 00

Penjualan tertinggi terjadi pada tahun 2008 yaitu mencapai Rp. 167.215.000,00.

Hal itu disebabkan karena Aftrees Gallery sudah mulai aktif dalam setiap

pameran yang diselenggarakan. Biasa Aftrees Gallery mengikuti pameran batik

setiap 3 bulan sekali di JHCC dan di tempat-tempat lain yang diselenggarakan

oleh Dekrinas (Dewan Kerajinan Nasional) Indonesia.

Page 42: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00362-MNSI Bab 3.pdf · karyawan ada sekitar 10-15 orang. ... 3.3 Pembagian Tugas , ... segmen

88

6. Membuat Keputusan Lanjut/ Tidak Lanjut (Conduct Go/ Not Go Assestment)

Ada beberapa variabel yang digunakan untuk menentukan perlu atau tidaknya

penerapan e-marketing, yaitu:

• Competitive vulnerability

Peluang ini bernilai positif karena masih sedikit dari pesaing yang ada yang

menggunakan e-marketing, sehingga jika Aftrees Gallery menerapkan

penggunaan e-marketing maka akan menaikkan daya saing terhadap

pesaingnya.

• Technical vulnerability

Bernilai positif karena proses layanan dari tiap transaksi dilakukan secara

cepat dan tidak merepotkan konsumen.

• Magnitude of unmet need

Secara umum, kebutuhan pelanggan sudah dapat terpenuhi walaupun masih

memiliki beberapa kekurangan seperti terbatasnya penyampaian informasi.

Maka dalam hal ini dapat dikatakan netral.

• Interaction between segments

Bernilai posistif karena pelanggan Aftrees Gallery yang merekomendasikan

produk Aftrees kepada kenalan yang lain sehingga mereka dapat menjadi

pelanggan baru Aftress.

• Likely Rate of Growth

Bernilai positif, karena Aftrees Gallery dapat terus berkembang dalam

industri galeri. Selain itu untuk memperluas pemasarannya, Aftrees Gallery

juga terus membuka toko-toko baru di berbagai wilayah.

Page 43: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00362-MNSI Bab 3.pdf · karyawan ada sekitar 10-15 orang. ... 3.3 Pembagian Tugas , ... segmen

89

• Technological vulnerability

Bernilai negatif, karena kurangnya sarana pemasaran sehingga sulit untuk

menyebarkan informasi dan sulit untuk menjangkau pemasaran ke wilayah

lain. Teknologi belum diterapkan secara maksimal sehingga perlu untuk

ditingkatkan penggunaanya. Salah satu pemanfaatan teknologi yang dinilai

baik untuk mengatasinya adalah Internet.

• Market size

Saat ini Aftrees Gallery memiliki satu galeri di daerah Kebon Jeruk dan satu

showroom yang ada di Pusat Grosir Tanah Abang. Selain itu, Aftrees Gallery

sering mengikuti pameran-pameran yang diselenggarakan baik di Indonesia

maupun luar negeri. Maka dapat disimpulkan faktor ini bersifat netral.

• Level of profitability

Sampai saat ini tingkat keuntungan yang diperoleh Aftrees Gallery masih

netral. Namun dengan penerapan e-marketing, diharapkan tingkat

keuntungan Aftrees Gallery akan semakin meningkat.

Page 44: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00362-MNSI Bab 3.pdf · karyawan ada sekitar 10-15 orang. ... 3.3 Pembagian Tugas , ... segmen

90

positivefactor

neutralfactor

negativefactor

competitivevulnerability

technicalvulnerability

magnitudeof unmet

need

interactionbetween

segments

likelyrate ofgrowth

technologicalvulnerability

marketsize

level ofprofitability

Sumber: Hasil Analisis Data

Gambar 3. 9 Gambar Conduct Go/ Not Go Assestment

Setelah melalui 5 tahapan di atas, maka perusahaan berpeluang untuk

menerapkan e-marketing. Penggunaan e-marketing dapat membantu perusahaan untuk

menjangkau segmen pasar di luar Jakarta. e-marketing juga membantu memenuhi

kebutuhan perusahaan seperti kebutuhan akan biaya promosi yang lebih efisien, menjaga

hubungan dengan konsumen, dan kebutuhan akan informasi yang up-to-date.

3. 6.2 Tahap 2: Formulating the Marketing Strategy

3.6.2.1 Segmentation

Posisi Aftrees Gallery pada market expansion, karena dengan penggunaan e-

marketing akan mengubah ukuran segmentasi pasarnya. E-marketing dapat menjangkau

wilayah lebih luas sehingga Aftrees Gallery dapat melayani lebih banyak pelanggan dan

pasarya menjadi bertambah besar, juga memberi kemudahan akses bagi pelanggannya.

Sedangkan karateristik segmentasinya tidak berubah, karena e-marketing hanya

Page 45: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00362-MNSI Bab 3.pdf · karyawan ada sekitar 10-15 orang. ... 3.3 Pembagian Tugas , ... segmen

91

membantu pemasaran tanpa dibatasi ruang dan waktu tetapi karateristik pelanggan

online akan sama seperti pelanggan offline.

Sumber: Hasil Analisis Data Gambar 3.10 Brick and Mortar Segmentation (BAMS) pada Aftrees Gallery

3.6.2.2 Targeting

Sasaran dari Aftrees Gallery adalah Blanket Targeting karena target pasar yang

dituju dari segmen online sama dengan segmen offlinenya namun dengan e-marketing

bisa memberikan kemudahan akses dan fasilitas yang lebih baik bagi konsumen.

Sumber:Hasil Analisis Data

Gambar 3.11 Bricks and Mortar Targeting Scenarios Aftress Gallery

Page 46: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00362-MNSI Bab 3.pdf · karyawan ada sekitar 10-15 orang. ... 3.3 Pembagian Tugas , ... segmen

92

3.6.2.3 Positioning

Aftrees Gallery menggunakan blanket positioning untuk strategi positioningya.

Segmentasi targetnya tidak berubah dan tetap merujuk ke kelompok pelanggan

yang sama.

Sumber: Hasil Analisis Data

Gambar 3.12 Bricks and Mortar Positioning Scenarios Aftress Gallery

3.6.3 Tahap 3: Designing the Customer Experience

Tahapan Website yang diinginkan

konsumen

Website yang akan dibuat Aftrees

Gallery

Functionality Akses yang mudah dan

cepat

Kemudahan navigasi

Interface yang menarik

Akses website yang cepat

Navigasi yang user friendly

Desain yang menarik dan

teratur

Dapat dibuka pada platform

yang berbeda

Intimacy Komunikasi yang mudah Contact us untuk

Page 47: BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah dan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00362-MNSI Bab 3.pdf · karyawan ada sekitar 10-15 orang. ... 3.3 Pembagian Tugas , ... segmen

93

Kemudahan pencarian

informasi tentang produk

menghubungi perusahaan

Fungsi search untuk

pencarian sesuai kriteria

Promosi yang

ditawarkan

Profil perusahaan

Lokasi galeri

Berita terbaru

Evangelism Rekomendasi ke orang

lain

Berbagi pengalaman

Fitur pooling untuk saran

dan kritik

Menu tell a friend untuk

mengkomunikasikan

website pada Aftrees Gallery

Sumber : Hasil Analisis Data

Tabel 3.7 Perancangan Customer Experience