2011-1-00571-MNSI Bab 3

download 2011-1-00571-MNSI Bab 3

of 139

Transcript of 2011-1-00571-MNSI Bab 3

BAB3

ANALISIS UNTUK PEMBANGUNAN SISTEM EMPLOYEE YELLOW PAGES

3.1 Gambaran Umum World Vision Indonesia (WVIDN)

3.1.1 Sejarah

3.1.1.1 Sejarah World Vision

World Vision adalah organisasi yang bergerak di bidang kemanusiaan dengan prioritas mempromosikan pelayanan pada peningkatan kualitas hidup masyarakat terutama anak-anak. Didirikan tahun 1950 dengan tujuan awal merawat anak-anak yatim piatu, World Vision kemudian berkembang untuk menangani masalah pengembangan dan advokasi kepada si miskin dengan misi menolong anak-anak dan keluarganya membangun masa depan yang lebih cerah. Bekerja di enam benua, World Vision adalah salah satu organisasi Kristen dan pengembangan masyarakat yang terbesar di dunia. Inti kerja dari World Vision adalah relief, pengembangan dan advokasi yang membangun masyarakat ke arah hubungan yang lebih sehat dan kuat. Keberadaan hubungan ini akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Alasan World Vision fokus kepada anak-anak karena mereka adalah salah satu indikator yang menunjukkan komunitas yang sehat. Pada saat anak-anak diberi makan, per!indungan, sekolah, dihargai dan dicintai, maka rnasyarakat tersebut berkembang.

Organisasi World Vision juga aktif dalam kegiatan kemanusiaan baik yang bersifat tanggap darurat (penanggulangan bencana, pasca perang maupun konflik),advokasi dan pengembangan masyarakat ke arah yang lebih sehat dan kuat. Organisasi'. ---- - ------------------------

90

ini adalah lembaga non pemerintah yang melayani semua orang tanpa melihat Jatar belakang suku, agama, ras, budaya dan antar golongan.

Awal mulanya berdirinya World Vision adalah ketika pada perang Korea di tahun 1950, seorang misionaris berkebangsaan Amerika bemama Bob Pierce mengunjungi Semenanjung Korea yang pada saat itu situasi politiknya sedang memanas dan melihat penderitaan anak-anak yang kehilangan orang tuanya yang menjadi korban perang. Sepulangnya ke Amerika pada bulan Agustus 1950, Bob Pierce dan kawan-kawannya mendirikan World Vision Incorporated yang pada awalnya berkedudukan di Portland, Oregon dengan Bob Pierce ditunjuk sebagai presiden World Vision yang pertama. Pecahnya perang saudara di Korea menyebabkan penderitaan masyarakat semakin parah dan mengakibatkan banyak anak menjadi yatim-piatu dan sangat membutuhkan dukungan secara khusus untuk jangka waktu yang lebih panjang. Maka dari itu lahirlah program child sponsorship (santunan anak) pada tahun 1953 yang akhirnya terus diterapkan dalam pelayanan World Vision.

Setelah pelayanan di Korea mulai berjalan lancar, Bob Pierce mulai merintis pelayanan yang sama di negara-negara Asia lainnya. Bob Pierce mulai membuka pelayanan World Vision di Taiwan, Filipina, Vietnam, dan Indonesia.

3.1.1.2 Sejarah World Vision Indonesia (WVIDN)

Melalui kunjungan Bob Pierce ke Indonesia pada tahun 1957, Bob Pierce mulai melakukan kerja sama dengan beberapa tokoh agama. Pada tahun 1959, Bob Pierce meminta Germann Edey untuk membantu merintis pelayanan World Vision di Indonesiadan pada bulan April 1960 pelayanan World Vision di Indonesia pun dimulai di91

Kecamatan Batu, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Dulu nama World Vision lebih dikenal dengan nama LEPKI yang dikepalai oleh German Eddey. Saat itulah pelayanan pun dimulai dengan mengadakan sponsorship panti asuhan di Jawa, Sulawesi Utara, Bali, dan Sumba, serta membantu korban bencana alam.Pada tahun 1972-1973, Lepki mulai membuka program pengembangan masyarakat untuk meningkatkan kehidupan masyarakat rniskin dan tertinggal. Proyek pertama dibuka di dusun Loksado di pedalaman Kalimantan Selatan yang kemudian diikuti dengan proyek-proyek sejenis di Kuala Kapuas di Kalimantan Tengah dan Lerak Batu Ahim (Sungai Kajang) di Kalimantan Barat. Beberapa tahun kemudian lebih dari300 program dibuka di 22 provinsi.

Pada tahun 1979, World Vision memutuskan untuk sepenuhnya pindah ke Jakarta, sedangkan Lepki akan tetap melanjutkan pelayanan di Malang. World Vision diputuskan akan berkonsentrasi penuh terhadap pelayanan sosial-kemanusiaan sedangkan Lepki akan lebih memfokuskan diri pada pelayanan di bidang agama.Pada tahun 1980 setelah World Vision menandatangani MOU dengan Departemen Sosial sebagai wadah untuk ikut memerangi kemiskinan dan melakukan pemberdayaan masyarakat maka secara resmi nama yang digunakan World Vision di Indonesia pada saat itu adalah World Vision International-Indonesia atau sering disingkat WVll atau WVIDN. Program bantuan lewat dukungan pada panti asuhan, pengembangan keluarga dan masyarakat mencapai puncaknya pada tahun 1980-an. World Vision Indonesia (WVIDN) mendirikan pusat pelatihan yang dikenal dengan nama Pusat Pengembangan Pelatihan Nasional (National Development Training CenterNDTC) di Jakarta. NDTC menjadi Iokasi penting untuk memperlengkapi serta melatih

para kader proyek bersama staf yang akan bekerja dengan masyarakat di lapangan. Selain itu, World vision juga mengelola Development Assistant Center (DAC) atau Pengembangan Motivator Terpadu. Sepanjang dekade 1980 ini, World vision menawarkan bantuan di bidang pendidikan, pelayanan kesehatan dan perbaikan gizi.Tahun 1993, dalam rangka merespon pertumbuhan pelayanan dan kebutuhan akan manajemen yang lebih profesional, World Vision membentuk Dewan Penasehat untuk memberikan pandangan serta arahan bagi pelayanan World vision di Indonesia di masa mendatang. Pendekatan Program Pengembangan Wilayah atau Area Development Program (ADP)sebagaikonsepbam pendekatanfamilyto familymulai diimplementasikan pada tahun1994/95. Tahun 1995, World Vision mendukung pembentukan sebuah organisasi lokal yang bernama Wahana Visi Indonesia guna memastikankeberlanjutan transfer pengetahuandan kapasitasdariorganisasi internasional kepada organisasi lokal. Melalui ADP, World Vision secara simultan memfasilitasi peningkatan program pendidikan, kesehatan dasar, air bersih, kebersihan lingkungan, gizi, ekonomi, pengolahan lahan, intensifikasi pertanian, usaha kecil, pembentukan kelompok-kelompok swadaya masyarakat, dan kegiatan lainnya. Di periode ini, World vision memperoleh kepercayaan dari lembaga donatur, khususnya lembaga donatur pemerintahan asing, untuk menyediakan bantuan khusus di bidang kesehatan dasar. Salah satu program kesehatan tersebut adalah Kesehatan Wanita dan Anak (Women's and Their Children's Health-WATCH) yang dilaksanakan di beberapa desadikabupatenJayawijaya,Papua Program kesehatan tersebut kemudian dikembangkan di Sanggau, Alor, Landak, Merauke, dan daerah-daerah lainnya.

Pada tahun 1997-2007, ketika berbagai bencana baik karena faktor alam atau karena ulah manusia melanda Indonesia, bayak donatur yang mempercayakan sumbangannya untuk disalurkan oleh World Vision Indonesia (WVIDN) untuk meringankan kehidupan para korban. Program bantuan darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi skala besar dilaksanakan di Jakarta, Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTT, Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Papua, Sumatra Utara dan Aceh. Program bantuan untuk tsunami di aceh adalah yang terbesar yang pernah dilakukan WVIDN. Tahun 2000, World Vision terus mendistribusikan bantuan kepada masyarakat tidak mampu akibat krisis yang berkepanjangan. Didukung oleh World Vision Global Center, WVIDN dipercaya oleh lembaga-lembaga donasi seperti AusAID, CIDA, USAID, WFP, flCA, UNICEF, DFID, ECHO, pemerintah Jerman dan Belanda, untuk menyalurkan bantuan darurat dan rehabilitasi di Indonesia. World Vision juga mulai mengimplementasikan sebuah program baru yang disebut Indonesia Micro Enterprise Development (IMED) di Jakarta Timur untuk membantu mengembangkan usaha kecil di tengah masyarakat tidak mampu.Pada tahun 2007-2010, WVIDN memberi prioritas lebih tinggi pada upaya mitigasi bencana dengan melakukan pelatihan-pelatihan tanggap bencana di Jawa, NTT, Sumatra, Kalimantan dan Papua agar wakil-wakil masyarakat dan pemerintah dapat menekan jatuhnya korban dan kerugian materi. World Vision juga secara lebih intensif melakukan advokasi untuk meningkatkan kesejahteraan anak dan menekan laju penyebaran H1V dan AIDS, terutama di Jawa dan Papua. Selain melakukan tanggap darurat di Jakarta, Jawa Barat, Bengkulu dan Sumatra Barat, WVIDN terusmeningkatkan efektivitas pelayanan di ADP-ADP agar sebanyak mungkin masyarakat

mampu meningkatkan kualitas kehidupannya terutama kehidupan anak-anaknya. WVIDN juga mengembangkan sayap program pengembangan masyarakat jangka panjang ke lebih dari 40 proyek di 9 provinsi pada tahun 2010 dalam usaha untuk memberdayakan lebih banyak lagi masyarakat tidak mampu agar mandiri.

3.1.2 Area Development Program (ADP)

ADP menggunakan pendekatan transformasi anak yang berfokus pada pengembangan masyarakat atau lingkungan geografi disekitar tempat tinggal anak dalam jangka panjang untuk meningkatkan tumbuh kembang anak-anak perempuan dan laki laki serta berusaha untuk mengurangi dan memerangi kemiskinan.

ADP bertujuan untuk memberdayakan dan membantu meningkatkan kemampuan masyarakat agar mandiri sehingga masyarakat sendiri mempunyai rasa memiliki terhadap proses pengembangan tersebut. Masyarakat menentukan apa yang harus mereka prioritaskan dalam pengembangan dan bersama-sama dengan World vision mewujudkan tujuan mereka.

ADP terintegrasi secara holistik dan terlibat dalam proyek-proyek kesehatan, pendidikan, agrikultur, air, in:frastruktur, pertanahan, kepemimpinan, jender dan pengolahan pendapatan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. ADP beijalan dalam kurun waktu 10 sampai 15 tahun dan ditujukan untuk daerah yang paling miskin di masyarakat tersebut. Tujuan utama ADP adalah mewujudkan masyarakat yang mandiri,dimana masyarakat dapat memenuhi kebutuhannya sendiri dan kebutuhan anak-anaknya.

Saat ini World Vision Indonesia melayani di 44 ADP yang terdapat di bebe j.Pil propinsi.. i,

di Indonesia, yaitu:

1. Regio Jawa : ADP Surabaya 1, ADP Surabaya 2, ADP Cilincing, ADP Kebon Pala, ADP Susukan, ADP Cawang, ADP Jatinegara, ADP Penjaringan, ADP Nias 1, ADP Nias 2.2. Regio Kalimantan : ADP Pontianak, ADP Urban Pontianak, ADP Singkawang, ADP Sanggau, ADP Sambas, ADP Sekadau, ADP Landak.3. Regio NTT : ADP Sumba Barat, ADP Kupang, ADP TTU, ADP Rote, ADP Sumba Timur 1, ADP Sumba Timur 2, ADP Alor, ADP Flores Timur, ADP Manggarai, ADP Sikka.4. Regio Sulawesi Maluku : ADP Banggai, ADP Poso, ADP Tobelo, ADP Ternate, ADP Parigi Moutong, ADP Touna.5. Regio Papua : ADP Eruwok, ADP Boven Digul, ADP Maro, ADP Pantai Kausari, ADP Port Numbay, ADP Kurulu, ADP Kurima, ADP Kerom, ADP Karubaga, ADP Jayapura, ADP Jayawijaya.

3.1.3 Fokus Aktivitas Sosial World Vision Indonesia (WVIDN)

3.1.3.1 Paparan Aktivitas Sosial World Vision Indonesia (WVIDN)

World Vision Indonesia (WVIDN) berfokus pada enam aktivitas sosial yang meliputi:1. Pengembangan Transformatif

Pengembangan transformatif meliputi proses di mana anak-anak, keluarga dan masyarakat dapat mengenali dan mengatasi hambatan penyebab kemiskinan melalui sejumlah program yang dapat mendorong teljadinya perubahan dan meningkatkan kesejahteraan. WVIDN berusaha agar anak perempuan dan laki-laki dapat memperoleh pelayanan kesehatan, mengakses fasilitas air bersih dan sanitasi, dijaga dan ditingkatkan kondisi nutrisinya, memiliki ketahanan rumah tangga, memperoleh pendidikan dasar 12 tahun, memiliki keterampilan hidup, dan memiliki hubungan yang baik dengan orangtua, sesama, lingkungan dan Tuhan. WVIDN membantu masyarakat untuk mengenali sumber daya seperti keahlian yang ada di dalam diri mereka, mendapatkan dan menggunakan ide yang ada di pikiran mereka untuk berpindah dari kemiskinan menuju kemandirian. WVIDN mengusahakan timbulnya tanggung jawab sosial dan WVIDN memobilisasi sumber daya untuk mengusahakan transformasi masyarakat. Selain itu, WVIDN mengusahakan partisipasi masyarakat dan keberlanjutan sosial dari usaha pembangunan mengusahakan partisipasi masyarakat dan keberlanjutan sosial dari usaha pembangunan.

Program-program pengembangan transformatif mencakup :

a. Penyantunan

Program penyantunan anak adalah dengan dengan berbagi sumber daya, harapan dan pengalaman dalam menanggulangi kemiskinan sehingga membangun hubungan yang baik antara anak, keluarga mereka, donatur danstaf World Vision Indonesia (WVIDN).

b. Kesehatan

Dengan melakukan kerja sama bersama masyarakat, pemerintah dan para mitra untuk meningkatkan kesehatan anak melalui pencegahan seperti menerapkan gizi yang baik, ASI, kebersihan, dan vaksinasi sehingga anak-anak untuk dapat tumbuh sehat.c. Pendidikan

Dengan melakukan kerja sama bersama guru, sekolah dan masyarakat untuk meningkatkan pembelajaran agar anak-anak dapat memiliki akses pendidikan berkualitas sehingga dapat menciptakan kehidupan produktif di masa mendatang.d. Air dan Sanitasi

Dengan melakukari kerja sama bersama masyarakat seperti menggali sumur, memasang pompa, membangun kakus dan mengairi lahan pertanian untuk pemberdayaan ekonomi yang lebih baik.e. Respons HIV dan AIDS

Dengan bekerjasama dengan anak-anak, masyarakat dan pemimpin agama memobilisasi bantuan bagi anak-anak yatim piatu dan anak-anak yang rentan terkena HIV dan AIDS, serta mencegah penyebaran HIV dan AIDS lebih lanjut.f. Pemberdayaan Ekonomi

Dengan membantu para keluarga untuk mengakses pinjaman, produk tabungan, keahlian dalam bidang keuangan, akses pasar dan teknologi yang dapat memberikan kesempatan untuk mengubah perekonomian keluarga yang lebihbaik.

2. Tanggap Darurat

World Vision Indonesia (WVIDN) berusaha untuk mengurangi dampak kejadian darurat yang tetjadi dalam kehidupan masyarakat dengan merespon dampak bencana dan membantu masyarakat untuk bertahan, pulih serta menghindari bencana alam di masa mendatang.Program-program tanggap darurat :

a. Persediaan Bantuan

Persediaan bantuan sebenarnya telah dipersiapkan World vision terdapat di tiga benua yang cepat dijangkau, namun terkadang dalam bencana skala besar yang dimana bantuan sulit untuk disediakan di daerah setempat maka World vision's Global Pre-Positioning Resource Network akan memobilisasi persediaan tersebut. Selain itu didukung oleh stafterlatih untuk mendampingi pengiriman bantuan dan memaksimalkan pemanfaatan persediaan bantuan.b. Respon

World Vision Indonesia (WVIDN) merespon cepat dan tepat dengan mengirimkan bantuan mendasar seperti makanan, air, sanitasi, tempat perlindungan sementara dan perlindungan kemanusiaan serta mengembangkan kapasitas masyarakat sendiri dalam menanggapi bencana.c. Rehabilitasi

World Vision Indonesia (WVIDN) melibatkan masyarakat dalam membangun kembali modal sosial, fisik, manusia dan keuangan setelah bencana tetjadi sehingga dapat memperbaiki sumber penghidupan dengancepat dan memperkecil dampak bencana.

d. Mitigasi Bencana

World Vision Indonesia (WVIDN) membuat program-program yang dapat mendukung mekanisme penanggulangan untuk meningkatkan ketahanan sosial dan ekonomi serta pengembangan masyarakat jangka panjang.3. Promosi Keadilan

World Vision Indonesia (WVIDN) bekerja untuk memberdayakan masyarakat agar mengetahui dan membela hak-hak mereka dengan mengaktifkan suara masyarakat miskin dan tertekan agar sampai kepada para pembuat keputusan yang memiliki kekuatan untuk mengubah kebijakan dan praktek-praktek yang tidak adil. Dalam semua usaha pengembangan yang WVIDN lakukan, WVIDN mengusahakan perubahan sistern, struktur, dan kebijakan untuk lebih mendukung terpenuhinya hak-hak anak dan mereka yang tertindas agar anak-anak dapat memperoleh identitas legal, bebas dari eksploitasi, tinggal di lingkungan yang aman dan berkesinambungan, dapat bebas mengemukakan pendapatnya, bebas berkumpul, dan dapat menjadi agen pembaharu.Program promosi keadilan ini mencakup :

a. Kesehatan

World Vision Indortzsia (WVIDN) mengadvokasi kualitas layanan kesehatan bagi semua orang dengan secara khusus berfokus pada kesehatan yang lebih baik untuk anak.

b. Pendidikan

World Vision Indonesia (WVIDN) mengadvokasi terciptanya pendidikan berkualitas untuk semua anak, terutama anak-anak yang rentan, perempuan, anak-anak cacat dan anak-anak di situasi krisis.c. Mata pencaharian

World Vision Indonesia (WVIDN) membantu memastikan masyarakat miskin memiliki mata pencaharian yang berkelanjutan serta mendesak masyarakat nasional dan internasional untuk mengatasi akar penyebab kemiskinan, ancaman kekurangan pangan, perdagangan yang tidak adil, kurangnya investasi dan kerusakan lingkungan.d. Hak dan perlindungan anak

World Vision Indonesia (WVIDN) bekerja sama dengan masyarakat untuk mempromosikan dan melindungi hak-hak anak dari kekerasan dan penganiayaan serta mempersiapkan anak-anak untuk berpartisipasi aktif dalam pengambilan keputusan dan untuk memperjuangkan hak-hak mereka.

4. Inisiatif Strategis

World Vision Indonesia (WVIDN) berusaha mendukung, mendorong dan memperkuat para pemimpin masyarakat, termasuk pemuka agama, melalui konferensi, konsultasi dan kesempatan edukasi dalam rangka mengatasi kemiskinan, mengembangkan kepemimpinan melayani orang lain serta memiliki pemahaman dan komitmen untuk mengatasi kemiskinan. World

--r-------

101

Vision Indonesia (WVIDN) membuka kesempatan kemitraan dengan gereja

gereja dan menghargai keragaman yang ada dalam berbagai gereja.

5. Penyadaran Publik

World Vision Indonesia (WVIDN) meningkatkan kesadaran akan kebutuhan sesama manusia melalui sejumlah program dan kampanye, menciptakan kemitraan dan pemahaman di antara manusia dari berbagai belahan dunia sehingga World Vision Indonesia (WVIDN) dapat bekerja dalam kesatuan rasa untuk mencapai tujuan bersama.6. Akuntabilitas

World Vision Indonesia (WVIDN) bertanggung jawab kepada orang-orang yang di Jayani, kepada masyarakat yang ikut menjadi bagian dalam World Vision Indonesia (WVIDN), kepada donatur World Vision Indonesia (WVIDN), dan kepada staf World Vision Indonesia (WVIDN). Sebagai bentuk penerapan pada nilai-nilai dasar, World Vision Indonesia (WVIDN) memastikan efektivitas dan pemanfaatan berbagai sumber daya yang dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan tujuan awal yang diberikan.

3.1.4 Visi dan Misi WVIDN

3.1.4.1 Visi World Vision

"Visi kami untuk setiap anak, Hidup utuh sepenuhnya; Doa kami untuk setiap hati, Tekad untuk mewujudkannya."Dasar dari visi World vision diatas adalah untuk berkomitmen terhadap

kesejahteraan anak-anak melalui tanggap bencana, pengembangan dan

advokasi yang didasarkan pada lingkup kesehatan, pendidikan, tanggap darurat dan pengembangan ekonomi.

3.1.4.2Misi World Vision

"Kami bermitra dengan semua yang terpanggil melayani, khususnya dengan yang miskin dan tertindas, untuk mewujudkan transformasi masyarakat melalui peningkatan kualitas hidup anak perempuan dan anak laki-laki yang bermartabat, berkeadilan, damai dan pengharapan demi kemuliaan Allah.

3.1.5 Sasaran Strategi World Vision Indonesia (WVIDN) 2008-2011

Strategi World Vision Indonesia (WVIDN) terdiri dari :

1. Meningkatkan kompetensi dan komitmen karyawan khususnya dari akar dan sektor kunci (pendidikan, kesehatan, dan pengembangan ekonomi) untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang lebih baik.2. Meningkatkan kualitas pelayanan dengan cara memperkuat intervensi yang berfokus pada kehidupan yang lebih baik untuk anak-anak dalam kesehatan, pendidikan, dan perekonomian Langkah-langkahnya seperti meningkatkan persentase imunisasi anak-anak usia 12-23 tahun, mengurangi persentase dari anak-anak yang pertumbuhannya terhambat usia 6-59 tahun, meningkatkan persentase rumah tangga untuk akses ke sumber air yang aman, meningkatkan persentase pemuda usia 15-24 tahun yang untuk mendapatkan informasi yang memadai dan tepat tentang HIV dan AIDS, meningkatkann persentase anak anak antara usia 6-15 yang terdaftar dalam wajib belajar 9 tahun pendidikan,

meningkatkan kualitas pendidikan untuk anak perempuan dan laki-laki, meningkatkan kesejahteraan kehidupan rumah tangga, dan lain-lain.3. Meningkatkan respon tanggap darurat yang efekti World Vision Indonesia (WVIDN) mempunyai team HEA yang berkornitmet dan berkompeten untuk melaksanakan peringatan darurat yang efektif dan efisien, mempersiapkan dan menanggapi bencana kategori 2 level 1 di Indonesia dan membekali komunitas di area ADP bagaimana merespon tanggap darurat4. Pertumbuhan NRD (National Resource Development) dalam meningkatkan

kapasitas penggalangan dana lokal dan jumlah donatur lokal hingga 25-30%.

5. Meningkatkan pendapatan nasional hingga 10%-15% dari sponsorship setiap tahun sehingga dapat mendukung pertumbuhan layanan.6. Meningkatkan efektifitas advokasi anak-anak tentang hak anak dan perubahan kebijakan publik di daerah dan nasional. Advokasi yang dilakukan terutama dalam hal meningkatkan persentase anak-anak yang memiliki sertifikat kelahiran, meningkatkan regulasi lingkungan untuk anak-anak dan kerniskinan, dan lainnya.7. Meningkatkan kepemimpinan keija manajemen yang efektif dan kuat untuk memperkuat inti organisasi dan berkontribusi untuk memperluas kemitraan atau partnership.

3.1.6 Struktur Organisasi World Vision Indonesia (WVIDN)

3.1.6.1 Struktur Organisasi World Vision Indonesia (WVIDN) Secara Umum

Nill::lruiOIIdor

UROOII' ar .Ops. OIB:tarCt.

'MQSOiracba comn.olracl.orfii51!Mgml illr

HR.'OD Dli'M

Tim Lapangan

5 =.: S"N'oy---_f

Jo

La=; l

cross SoctorL-. ---- Pertnerlng SpecleUst

.Transtomllltlonal--10.ReslkoProjoot- Devek> t DOOQin SponsorProJect & Roles

M : 9 Laporan jI l _j

20ary16. Menear\

,Lolan : - . '''Oonatur NRO

Lembagalembe.gakOBgamaan

Gambar 3. 8 Aktivitas Dalam Tahap Planning!Perencanaan LEAP

Proses aktivitas LEAP dalam planning pada Gambar 3.8 dapat dijabarkan sebagai berikut :1. CP/PM (Corporate Planning and Project Management)

merencanakan strategi yang akan dijalankan dan melaporkan strategi tersebut ke TD (Transformational Development).

I .

133

2. TD (Transformational Development) akan meminta tim lapangan untuk melakukan survey dan identifikasi isu di daerah-daerah komunitas.3. Tim Lapangan akan melakukan survey untuk mengidentifikasi isu atau masalah sosial yang ada di daerah komunitas dan membangun kemitraan dengan masyarakat untuk membantu mewujudkan pengembangan secara mandiri.4. Setelah melakukan survei maka tim lapangan akan membuat dan memberikan laporan survey ke bagian TD {Transformational Development).5. TD (Transformational Development) akan memberikan laporan survey tersebut kepada Risk Management agar dapat diukur potensi resiko yang mungkin teljadi dalam operasi di lapangan.6. TD (Transformational Development) akan memberikan laporan survey tersebut kepada Cross Sector Partnering Specialist agar dapat mencari dan membangun kelja sama dengan partner untuk mendukung inisiatifproject yang akan dilaksanakan.7. TD (Transformational Development) akan memberikan laporan survey tersebut kepada Strategic lniatives agar dapat membangun kerja sama dengan lembaga-lembaga keagamaan.8. TD (Transformational Development) akan memberikan laporan

survey tersebut kepada NRD (National Resource Development) untuk

:---- ----------------------

134

melakukan penggalangan dana untuk mendukung project yang akan dilaksanakan ke daerah komunitas.9. TD (Transformational Development) akan memberikan laporan survey tersebut kepada Ministry Quality Support untuk mendukung kualitas pelayanan yang akan dilakukan dalam project.10. Lalu Risk Management akan memberikan informasi mengenai resiko- resiko project yang akan dijalankan di daerah komunitas tersebut kepada TD (Transformational Development).1L Ministry Quality Support akan memberikan standar kualitas pelayanan project kepada TD (Transformational Development)12. NRD (National Resource Development) akan melakukan pencarian dana ke donatur-donatur.13. Lalu donatur yang berminat akan menjadi donatur project dan memberikan sumbangan dana ke NRD (National Resource Development)14. NRD (National Resource Development) akan memberikan laporan

dana yang telah diterimanya dari donatur ke TD (Transformational

Development)

15. Strategic lniatives akan mencari profil lembaga keagamaan yang selaras dengan pelayanan yang akan dilakukan dan berpotensi untuk keija sama jangka panjang dengan WVIDN dan mengajukan keija sama dengan lembaga-lembaga keagamaan beserta pemberitahuanrole-role yang berlaku dalam WVIDN.

135

16. Lembaga-lembaga keagamaan akan memberikan konfirmasi akan bekerja sama atau tidak ke Strategic Iniatives.17. Strategic lniativesakan memberikan laporan keTD

(Transformational Development) mengenai

keagamaan yang bekerja sama dalam project. lembaga-lembaga

18. Cross Sector Partnering Specialist akan mencari profillocal partner yang selaras dengan pelayanan yang akan dilakukan dan berpotensi untuk kerja sama jangka panjang dengan WVIDN dan mengajukan kerja sama dengan local partner beserta pemberitahuan role-role yang berlaku dalam WVIDN.19. Lalu calon partner yang berminat akan mengajukan diri untuk bekerjasama dengan memberikan profile ke Cross Sector Partnering Specialist.20. Cross Sector Partnering Specialist akan melakukan eliminasi dari semua calon partner yang ingin bekerjasama. Eliminasi ini dilakukan untuk menjamin bahwa misi dan visi dari calonpartner dan WVIDN tidak bertolak belakang. Eliminasi dilakukan berdasarkan syarat syarat yang telah ditetapkan WVIDN seperti partner tidak berkecimpung dalam bisnis minuman keras, tidak mempekerjakan anak-anak yang usianya kurang dari 18 tahun, dan lain-lain.21. Setelah melakukan eliminasi akan terpilih beberapa calon partner,

selanjutnya calon partner yang terpilih tersebut akan memberikan

konfirmasi persetujuan untuk mendukung project dan membuat kesepakatan mengenai aturan-aturan yang berlaku.22. Cross Sector Partnering Specialist akan memberikan laporan ke TD (Transformational Development) mengenai partner-partner yang bekeija sama dalam project23. Transformational Development akan membuat desain project untuk mengatasi permasalahan yang sedang dialami komunitas. Lalu setelah desain project selesai dibuat maka Transformational Development akan memberikan laporan design project ke local partner24. Selanjutnya partner dapat memberikanfeedback masukan mengenai design project yang telah dibuat ke TD (Transformational Development)25. Lalu TD (Transformational Development) akan mempertimbangkan feedback dari partner dalam design project, lalu setelah design project selesai maka TD (Transformational Development) akan memberikan briefing mengenai project yang akan dijalankan serta fokus utama dari permasalahan isu yang akan ditangani terlebih dahulu.

b) Tahap Implementasi

llimlCommunitiesCMlSocietyIt

M _

Local Partners1

I

I5. LaPomnProjectprI12 Project 6. FeedbackEvaluasi1. Oljalankan8. E:va1uas11 10. LaporanFinal ProjectHasll Project'OijalankanI - ---------- ------1.Briefing Project & Seleksi lsu-.,------ -----I,._.,.....- ---- ----3. Monitor Kerja berdasalkan lndokator--------II,[_q.-=: ----- - =::.: ::::=:

-----

lim Lapangan ------9.Laporan Hasil Project& Evaluasi-----------;>

TransformationalDevelopment

Gambar 3. 9 Aktivitas dalam Tahap Implementasi LEAP

Proses aktivitas LEAP dalam tahap implementasi pada Gambar 3.9 dapat dijabarkan sebagai berikut :1. Setelah project telah direncanakan di tahap planning maka TD (Transformational Development) akan memberikan briefing dan menyeleksi serangkaian isu-isu apa yang akan diselesaikan terlebih dahulu melalui project tersebut ke tim lapangan.2. Lalu tim lapangan akan melaksanakan project tersebut ke komunitas.

3. TD (Transformational Development) akan memonitor keija tim lapangan dalam melaksanakan project berdasarkan indikator yang telah ditetapkan.4. Tim Lapangan akan memberikan laporan jalannya project ke TD

(Transformational Development).

I '- ------------------------------------

138

5. Setelah TD (Transformational Development) menerima laporan tersebut maka akan diberikan ke local partner.6. Local partner setelah menerima laporan dapat memberikanfeedback mengenai project yang telah dijalankan tersebut ke TD (Transformational Development)7. TD (Transformational Development) akan menerima feedback dari local partner dan mempertimbangkan feedback mana yang dapat menjadi masukan untuk project dapat lebih baik. Lalu TD (Transformational Development) akan memberikan briefing kembali ke tim lapangan mengenai jalannya project ke komunitas sehingga dapat lebih baik.8. Tim Lapangan selanjutnya akan menjalankanproject yang lebih baik dan mengevaluasi hasil project yang telah dijalankan ke komunitas.9. Laporan tersebut selanjutnya oleh tim lapangan akan diberikan ke TD

(Transformational Development)

10. TD (Transformational Development) akan memberikan laporan final tersebut ke Local Partner.

c) Tahap Evaluasi

6. t.aporan Hun Kerja----- I12- Lapon nHasll Kerja ------Ii'I' CPIPM

4. Mal11njutkanl.Translsi1 -= -=;::! - Jan- _-,-----j6. t.aporan Hasll KerjaTim Lapangani

'l ,Ii rI l r---1. l"eedbaCk l'te1181me,-;----------33. Laporan planning project

L-------------4.Parsetujuan project,------'

Gambar 3. 15 Aktivitas Operasional Antar Cabang

Proses aktivitas advokasi dalam menjaga dan memberikan infrastruktur operasional antar cabang pada Gambar 3.15 dapat dijabarkan sebagai berikut :1. Cabang WVIDN akan melakukan survey terhadap komunitas di daerah.

2. Setelah melakukan survey maka cabang WVIDN akan memberikan laporan mengenai basil survey yang telah dilakukannya ke bagian Transformational Development.

3. Transformational Development akan membuat laporan perencanaan project yang didasarkan pada laporan hasil survey yang telah diterimanya. Selanjutnya laporan perencanaan project tersebut akan diberikan ke Operasional Director.4. Berdasarkan laporan perencanaan project yang telah diterima maka OperasionalDirector akan memberikan konfrrmasi persetujuan ke Transformational Development.5. Setelah mendapatkan konfirmasi persetujuan project yang akan dijalankan maka Transformational Development akan memberikan briefing project yang akan dijalankan dan bantuan yang akan disalurkan ke cabang WVIDN.6. Lalu cabang WVIDN akan menjalankanproject tersebut ke komunitas yang dituju.7. Setelah project dijalankan maka cabang WVIDN akan memberikan laporan mengenai project yang telah dijalankannya ke Transformational Development.8. Selanjutnya Transformational Development akan memberikan pula laporan implementasi project ke Operasional Director.Dengan adanya aktivitas operasional antar cabang serta prosedur yang ada, diharapkan kegiatan-kegiatan tersebut bisa memberikan dan meningkatkan nilai dari jaringan yang dimiliki organisasi yaitu : meningkatkan pelayanan komunitas agar lebih maksimal dengan cabang di enam wilayah (Jawa, Sumatera, Sulawesi, Irian Jaya, Kalimantan, NTT) di Indonesia denganmenjalankan project dan komunikasi jarak jauh-dekat yang baik.

iiTerdapat empat aktivitas pendukung pada World Vision Indonesia (WVIDN)Iiberdasarkan value network analysis :

1. Firm Infrastructure

Organisasi yang bergerak di bidang distribusi yang mengandalkan jaringan memiliki aktivitas pendukung untuk menjaga dan memberikan informasi dan laporan kepada pelaku internal organisasi. Dengan infrastruktur operasional yang tertata baik dan jaringan yang dimiliki oleh organisasi dapat mendukung organisasi semakin berkembang. Beberapa aktivitas kegiatan yang dilakukan organisasi untuk membangun firm infrastructure yaitu :a. Aktivitas Audit

Dalam keseharian untuk memastikan keseluruhan aktivitas yang dijalankan terlaksana sesuai tata aturan yang diharapkan, organisasi melakukan auditpertahun.

II-,o.Lopo nlMMS Directorid..-,

=: -rA .LnporenAudtt-NRD=Dire:cto=r - b....,.,..c. .,it ;,;"2.monitorin g Jf. ?:'_;'t:;f ,'-11

NationalOlrec:torOpo oOonoO dOoodo

-----1d.Lopora

Organbl:a.tlonal Etrectlvenass Director 2. monitoring

-s=trate=gy =======ManagementOiroctar 1o.Lapo n

2. monttorlna

Gambar 3. 16 Aktivitas Audit

Proses aktivitas audit pada Gambar 3.16 dapat dijabarkan sebagai berikut :

1. Para director dari tiap divisi akan memberikan laporan perkembangan dari masing-masing divisi serta laporan pertanggung jawaban kepada Internal Audit.2. Lalu internal audit akan melakukan pengecekan dan pemonitoran di lapangan mengenai kinerja dan aktivitas yang sedang beijalan.

3. Setelah Internal Audit menerima laporan kinelja dan melakukan pemonitoran di lapangan maka Internal Audit dapat melakukan evaluasi terhadap kinelja masing-masing divisi untuk diberikan ke National Director. Dari hasil evaluasi tersebut maka National Director dapat mengambil kebijakan dan keputusan strategis untuk kepentingan organisasi dalam perihal kegiatan operasional dan aktivitas pelayanan.b. Aktivitas aliran dana dari World vision Internasional

-l7.lporno '""""'"'"'P _18.taporan perkembangan prt(ect.._15.bantuan.._+---13.bantuan--16.1anda terima---t-., ' .:-14. Ianda terima-..-1. Proposal Project . - -2.Proposal Project-----+

Transfoonalional

Develoj:Jment Operaslonal di'"eclor 12. tanda"'""

.. ...s_ can donatur---6. prolie donatur_..+--7.kon11nnasi----8. ban!Ua--s.tanda terlma--.-21.1aporan pertanggunjawaban-Support Oflce _..13_ tanda terima- Program ofllcer(ASaPacfllc)L20. laporan perkembangan prcjed:_j

Gambar 3. 17 Aktivitas Aliran Dana dari World Vision Internasional

Proses aktivitas penetapan strategi dan monitoring pada Gambar 3.17 dapat dijabarkan sebagai berikut :1. Transformational Development akan memberikan proposal project

ke Operational Director.

2. Setelah menerima proposal project maka Operational Director akan melakukan pengecekan lalu memberikan proposal project tersebut National Director.3. National Director akan memberikan proposal project tersebut ke

Support Office.

4. Lalu support office akan mempelajari proposal project tersebut dan memberikan konfirmasi persetujuan atau tidak ke National Director.5. Jika support office menyetujui proposal tersebut maka support office akan melakukan penggalangan dana untuk pengembangan project sesuai dengan proposal yang diterima.6. Donatur-donatur yang berminat membantu akan mengajukan diri dengan memberikan profile nya ke support office.7. Support office akan memberikan konfirmasi persetujuan ke donatur.

8. Donatur selanjutnya akan memberikan bantuan ke support office.

9. Setelah support office menerima bantuan dari donatur maka support office akan memberikan tanda terima ke donatur tersebut.10. Bantuan yang telah terkumpul dari donatur selanjutnya support

office akan memberikan bantuan tersebut ke program officer.

Program officer bertugas sebagai penengah antara support office dengan national office untuk menjaga akuntabilitas dengan menjamin project beijalan sesuai dengan yang direncanakan dalam proposal.11. Program officer akan menyalurkan bantuan tersebut ke National

Director.

12. National Director akan memberikan tanda terima ke program officer atas bantuan yang telah diterima.13. National Director selanjutnya akan menyalurkan bantuan tersebut ke Operational Director.14. Operational Director akan memberikan tanda terima ke National

Director.

15. Operational Director selanjutnya akan menyalurkan bantuan tersebut ke Transformational Development untuk menjalankan project sesuai dengan proposal yang telah dibuat ke daerah komunitas.16. Transformational Development akan memberikan tanda terima ke

Operational Director atas bantuan yang telah diterima.

17. Selanjutnya Transformational Development akan memberikan laporan perkembangan project yang telah beijalan ke Operational Director.18. Laporan tersebut selanjutnya oleh Operational Director akan dicek

dan diserahkan ke National Director.

19. National Director akan mengecek kembali dan memberikan laporan perkembangan project tersebut ke program officer.20. Program officer selanjuntya akan menyerahkan laporan perkembangan project yang telah diterimanya ke support office.21. Dari laporan perkembangan project tersebut maka support office akan membuat dan memberikan laporan pertanggung jawaban ke donatur.Value dari akrivitas audit dan aliran dana dari World Vision Indonesia berdasarkan Firm Infrastructure adalah meningkatkan audit di seluruh divisi. Dengan adanya aktivitas memonitor pelayanan dan pekerjaan yang telah dijalankan dengan pengaturan keuangan yang ada maka diharapkan nilai kinerja para karyawan dan direktur dalam organisasi lebih baik serta tidak menyimpang dari visi dan rnisi organisasi.c.Aktivitas penetapan strategi dan monitoring

MMS

& program

&m

i.-" ISpecialist klnerjaKnowl. &Perfocm:.";;; ;::::::======== J5c. Monitoring

Gambar 3. 18 Aktivitas Penetapan Strategi dan Monitoring

Proses aktivitas penetapan strategi dan monitoring pada Gambar 3.18 dapat dijabarkan sebagai berikut :1. World vision Intemasional menetapkan visi yang ingin dicapainya

dan diberikan ke National Director yang merupakan direktur dari

World Vision Indonesia (WVIDN).

2. Lalu semua divisi dalam World Vision Indonesia (WVIDN) seperti NRD (National Resource Development), Strategy Management, Operasional, MMS (Mitra Masyarakat Sejahtera), Organizational Effectiveness akan berkontribusi dalam rapat dengan National Director dengan memberi masukan untuk penetapan misi danstrategi yang akan dijalankan.

3. Setelah misi dan strategi ditetapkan maka selanjutnya misi dan strategi akan dipahami oleh masing-masing divisi seperti NRD (National Resource Development), Strategy Management, Operasional, MMS (Mitra Masyarakat Sejahtera), Organizational Effectiveness untuk dijalankan.4. Lalu National Director akan memberitahukan strategi dan misinya ke CP!PM(Corporate Planning and Project management) untuk membuat perencanaan strategi dan program dalam menjalankan strategi yang telah ditetapkan. Perencanaan dan program tersebut selanjutnya akan diberikan ke masing-masing divisi.5. Knowledge and performance management selanjutnya akan melakukan pemonitoran kinerja ke masing-masing divisi untuk memonitor kinerja terhadap perencanaan dan mengevaluasi kinerja.6. Knowledge and performance management akan mengidentifikasi dari pengetahuan yang ada dan memberikan laporan mengenai kinerja organisasi dan pengetahuan yang dapat dimanfaatkan serta berguna bagi organisasi.Adapun value yang dihasilkan dari aktivitas penetapan strategi dan monitoring di atas berdasarkan Firm Injrastucture adalah meningkatkan pemahaman tentang strategi organisasi.

4. Human Resources Management

a. Perekrutan karyawan yang sesuai kebutuhan.

Bagian HR/OD bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan organisasi akan tenaga kerja. Lowongan biasanya ditujukan bagi lulusan baru 81 dan 82 atau yang telah memiliki pengalaman kerja, tergantung pada posisi yang akan diisi. Posisi dapat diisi oleh orang baru yang telah lulus test tertulis dan wawancara, ataupun orang dalam yang dinilai memenuhi syarat dan memiliki kompetensi dan kinerja yang baik.Berikut ini adalah gambar aktivitas yang dikerjakan oleh bagian personalia.

l+---1. Pasang lklan lowongan kerja

Biro lklan 8. Lsporan ttasll tes,I3. Surat lemaran kerja. .---- wawancara, data+ CV dan penempatan...I 4. PanggUan tes2 Uhat lkla dan lnteNiew Bagian Personalia

rIIDirector HR/00_. 5. Mengii