BAB 21 Vektor
-
Upload
destapraba -
Category
Documents
-
view
241 -
download
0
description
Transcript of BAB 21 Vektor
BAB 2VEKTOR
Besaran Skalar dan Besaran Vektor
Besaran Skalar: - besaran fisika yang cukup dinyatakan dengan
bilangan/harga- Contoh : waktu, suhu, massa, muatan listrik, energi,
kerja dll
Besaran Vektor:- Besaran fisika yang tidak cukup dinyatakan hanya
dengan bilangannya tetapi harus disertai arahnya.- Contoh : kecepatan, percepatan, gaya, posisi,
perpindahan, gaya, berat, dan momentum.- Besaran vektor dituliskan dengan tanda panah diatas
besaran tersebut atau dengan huruf tebal. Besaran atau nilai dinyatakan dengan harga mutlaknya.
- Vektor dapat direpresentasikan secara grafik dengan menggunakan anak panah
Arah anak panah menyatakan arah vektor tersebut, dan panjang anak panah sebanding dengan nilai vektornya. Titik pangkal vektor disebut titik tangkap vektor, dan garis yang berimpit dengan vektor disebut garis kerja vektor.
Operasi Vektor:
Bahan Kuliah Fisika Dasar Jurusan Teknik Sipil 2006 5
Di bidang Teknik Sipil operasi vektor banyak berkaitan dengan pembahasan mekanika, utamanya adalah Gaya.Satuan gaya dalam SI : Newton dalam sistem Inggris Lbf
1 lbf = 4,448 N
Penulisan simbol vektor : atau u
Beberapa pengertian tentang vektor:
Kesamaan vektor
- Vektor dikatakan sama dengan vektor bila besarnya dan arahnya sama. Titik tangkap dan garis kerjanya tidak harus sama.
- Vektor Negatif : vektor yang besarnya sama dengan vektor positif tetapi mempunyai arah berlawanan.
- Besar Vektor : besar suatu vektor adalah suatu skalar dan selalu positif.
- Operasi Vektor : penjumlahan, pengurangan dan perkalian.
PEMJUMLAHAN VEKTOR
Jumlah atau resultan vektor dan adalah sebuah vektor baru ( + ) yang diperoleh dengan dengan menempatkan vektor diujung vektor , lalu
Bahan Kuliah Fisika Dasar Jurusan Teknik Sipil 2006 6
pangkal vektor dihubungkan dengan ujung vektor untuk mendapatkan vektor baru. Penjumlahan vektor dapat juga digunakan aturan jajaran-genjang (PARALLELOGRAM law ).
Operasi ini juga bersifat:
Pada kasus dimana jumlah vektor banyak (lebih dari dua) maka urutan dalam operasi penjumlahan tidak akan berpengaruh pada hasil akhir (resultant) .
PENGURANGAN VEKTOR
Selisih dua buah vektor V dan W didefinisikan sebagai V-W = V +(-W) = V +(-)W.
Pengurangan vektor sama dengan operasi penjumlahan dengan negatifnya.
KOMPONEN VEKTOR
Komponen vektor adalah penguraian vektor pada arah sumbu cartesian x – y.
Bahan Kuliah Fisika Dasar Jurusan Teknik Sipil 2006 7
Dalam operasi penjumlahan dan pengurangan, komponen vektor sangat membantu.
Gb. Komponen Vektor
dimana : ux = u cos θ dan uy = u sin θ
Penjumlahan dan pengurangan vektor dilakukan untuk masing-masing komponen. Perhatikan contoh berikut ini:
1. Vektor , dan vektor adalah dua vektor di . Hasil penjumlahan kedua vektor ini adalah sebuah vektor baru, diperoleh sbb:
2. Hasil pengurangan vektor dan adalah
Bahan Kuliah Fisika Dasar Jurusan Teknik Sipil 2006 8
uy
ux
PERKALIAN DENGAN SKALAR
Vektor = m adalah sebuah vektor yang panjangya |m| kali panjang vektor dan arahnya sama bila m positif dan berlawanan bila m negatif. Jika m =0, maka diperoleh vektor nol yang panjangnya nol dan arahnya tak tentu.
Mengalikan sebuah vektor dengan bilangan skalar, juga dilakukan per komponen. Jadi jika kita mempunyai vektor maka
Perhatikan bahwa
Pada umumnya berlaku, jika skalar dan adalah vektor, maka
Panjang vektor
Bahan Kuliah Fisika Dasar Jurusan Teknik Sipil 2006 9
Diberikan sebuah vektor W dengan titik pangkal pada c = (xc,yc) dan kepala vektor pada d= (xd, yd), berapakah panjang vektor W?
Menurut aturan Pythagoras, panjang dari sisi miring sebuah segitiga adalah akar kuadrat dari (xd-xc)2 + (yd-yc)2.
Vektor satuan
Definisi: Vektor satuan adalah vektor yang panjangnya 1 Misalkan vektor adalah vektor satuan maka | | = 1. Vektor satuan biasanya ditulis sebagai . Vektor , dan berturut-turut adalah vektor satuan dalam arah x, y dan z.
Posisi vektor pada koordinat (x,y,z) biasanya ditulis sebagai
Panjang vektor dapat ditulis sebagai
.)
Perkalian titik (Dot Product)
Bahan Kuliah Fisika Dasar Jurusan Teknik Sipil 2006 10
Perkalian titik didefinisikan sebagai
dengan adalah sudut yang diapit oleh dan . Hasil perkalian ini adalah skalar bukan vektor (disebut perkalian skalar).
Sifat-sifat perkalian dot product:
Perkalian silang (Cross Product)
Berlainan dengan perkalian titik, hasil perkalian silang adalah vektor. Perkalian silang vektor and adalah sebuah vektor dan besarnya diberikan oleh
dimana adalah sudut antara kedua vektor.
Bahan Kuliah Fisika Dasar Jurusan Teknik Sipil 2006 11
Arah vektor hasil cross product adalah tegak lurus pada kedua vektor tersebut dan memeuhi aturan tangan kanan (right-hand rule).
Perkalian silang untuk vektor satuan sbb:
i x i = 0 sebab sudut antara vektor adalah 0 dan sin 0 = 0.
i x j = k sebab , sebab dan k tegak lurus pada kedua vektor. Gunakan aturan tangan kanan untuk mengujinya.
i x k = -j sebab besar kedua vektor adalah satu, sudut antara mereka adalah 90 dan aturan tangan kanan menghasilkan arah -j.
Sifat-sifat perkalian cross product:
Untuk setiap vektor, , , dan dan skalar :
.
.
.
Bahan Kuliah Fisika Dasar Jurusan Teknik Sipil 2006 12
Beberapa konsep Matematik yang perlu untuk Fisika Dasar I:
Dua vektor yang saling tegak lurus:
Hubungan trigonometri:
Untuk sebuah vektor F yang membuat sudut Ø (dimana Ø diukur berlawanan arah jarum jam dari sumbu x positif),
Bahan Kuliah Fisika Dasar Jurusan Teknik Sipil 2006 13
komponen dari F pada arah x ddiberikan oleh Fx = FcosØ, dan komponen arah y diberikan oleh Fy = FsinØ.
Untuk banyak vektor berlaku:
Besarnya resulatan vektor diberikan oleh
arah dari resultan vektor adalah
Hukum Sinus:
Hukum Cosines:
Bahan Kuliah Fisika Dasar Jurusan Teknik Sipil 2006 14
Bahan Kuliah Fisika Dasar Jurusan Teknik Sipil 2006 15