BAB 2 sip

12
BAB II SEJARAH PERUSAHAAN 2.1. SEJARAH SINGKAT PERUSAHAAN PT. Nandya Karya Perkasa pada tahun 1980-an adalah sebuah bengkel kecil yang membuat berbagai macam produk rumah tangga, diantaranya adalah: lampu gantung, gantungan baju, kursi makan, dan lain-lain. Oleh karena kegigihan serta didukung dengan keahlian dalam membuat serta memperbaiki dies, Hadi Subroto selaku pendiri sekaligus pemilik CV. Hadi Karya yang merupakan cikal bakal PT. Nandya Karya Perkasa telah mendapat kepercayaan dari konsumen untuk mengerjakan pembuatan dies dan komponen press plate untuk otomotif. Dalam proses pembuatan komponen otomotif tersebut, yang pada umumnya dilakukan melalui beberapa proses dies, oleh Hadi Subroto dibuat dalam 1 (satu) proses dies. Hal tersebut dapat dilakukan dikarenakan inovasi yang dibuat oleh beliau yaitu menciptakan dies progressive. Dalam upaya meningkatkan system manajemen mutu dan standar pengelolaan lingkungan, kesehatan, dan keselamatan kerja, PT. Nandya Karya Perkasa adalah salah satu Usaha Kecil dan Menengah (UKM) binaan dari Yayasan Dharma Bakti Astra (YDBA) saat ini mengikuti program Small Medium Enterprise (SME) Green Company yang diadakan oleh kelompok perusahaan Astra. 5

description

heat 2tritment

Transcript of BAB 2 sip

Page 1: BAB 2 sip

BAB II

SEJARAH PERUSAHAAN

2.1. SEJARAH SINGKAT PERUSAHAAN

PT. Nandya Karya Perkasa pada tahun 1980-an adalah sebuah bengkel kecil yang

membuat berbagai macam produk rumah tangga, diantaranya adalah: lampu gantung,

gantungan baju, kursi makan, dan lain-lain. Oleh karena kegigihan serta didukung

dengan keahlian dalam membuat serta memperbaiki dies, Hadi Subroto selaku pendiri

sekaligus pemilik CV. Hadi Karya yang merupakan cikal bakal PT. Nandya Karya

Perkasa telah mendapat kepercayaan dari konsumen untuk mengerjakan pembuatan dies

dan komponen press plate untuk otomotif.

Dalam proses pembuatan komponen otomotif tersebut, yang pada umumnya dilakukan

melalui beberapa proses dies, oleh Hadi Subroto dibuat dalam 1 (satu) proses dies. Hal

tersebut dapat dilakukan dikarenakan inovasi yang dibuat oleh beliau yaitu menciptakan

dies progressive.

Dalam upaya meningkatkan system manajemen mutu dan standar pengelolaan

lingkungan, kesehatan, dan keselamatan kerja, PT. Nandya Karya Perkasa adalah salah

satu Usaha Kecil dan Menengah (UKM) binaan dari Yayasan Dharma Bakti Astra

(YDBA) saat ini mengikuti program Small Medium Enterprise (SME) Green Company

yang diadakan oleh kelompok perusahaan Astra.

Dan untuk lebih memperluas wawasan serta keahlian karyawan dalam membuat dies

dan komponen press maupun manajemen, perusahaan selalu mengikut sertakan

karyawannya untuk mendapatkan program-program pelatihan yang diadakan oleh

pemerintah maupun oleh Yayasan Dharma Bakti Astra (YDBA).

PT. Nandya Karya Perkasa sebagai manufaktur pembuat dies dan komponen press

otomotif telah memiliki komitmen fokus pada kepuasan pelanggan dan bertanggung

jawab dalam mengelola lingkungan hidup, kesehatan, dan keselamatan kerja diseluruh

aktivitas yang dilakukan. Untuk mewujudkan tujuan tersebut maka jajaran manajemen

berkomitmen untuk; menghasilkan produk yang berkualitas.

Melakukan perbaikan secara terus menerus untuk memenuhi harapan serta kepuasan

pelanggan. Mencegah terjadinya pencemaran, gangguan kesehatan, dan kecelakaan

5

Page 2: BAB 2 sip

kerja, melaksanakan program efisiensi yang berwawasan lingkungan, memenuhi

peraturan perundang-undangan lingkungan, kesehatan, dan keselamatan kerja.

2.2. VISI DAN MISI PERUSAHAAN

2.2.1. Visi

Menjadikan PT. Nandya Karya Perkasa sebagai perusahaan pembuat metal part

kendaraan bermotor yang terkemuka dan terpercaya di Indonesia.

2.2.2. Misi

PT. Nandya Karya Perkasa sebagai Pabrik pembuat Metal Part bertekad menjadi

perusahaan yang memiliki komitmen fokus pada pelanggan dan bertanggung

jawab dalam mengelola lingkungan hidup, keselamatan dan kesehatan kerja di

seluruh aktivitas yang dilakukan.

2.3. LOKASI PERUSAHAAN

PT. Nandya Karya Perkasa terletak di Jl. KH. Umar Kp. Rawa Ilat Rt.003/Rw.09

Dayeuh Cileungsi, Kab. Bogor, Jawa Barat.

Gambar. 2.1 Lay out PT. Nandya Karya Perkasa

6

Page 3: BAB 2 sip

2.4. STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN

Dalam suatu perusahaan struktur organisasi sangat diperlukan untuk menjaga kelancaran

usaha dan mencapai tujuan. Struktur organisasi dibentuk dengan maksud agar setiap

anggota organisasi dapat bekerja sama secara efektif dan efesien. Unsur dalam

organisasi adalah:

1. Adanya dua orang atau lebih,2. Adanya pengaturan hubungan,3. Adanya maksud kerja sama,4. Adanya tujuan yang hendak dicapai, dan5. Adanya pembagian peran untuk mencapai suatu tujuan tertentu secara bersama-

sama.

Adapun ciri atau atribut organisasi dapat dirinci sebagai berikut :

1. Organisasi adalah lembaga sosial yang terdiri dari sekumpulan orang dengan berbagai pola interaksi yang ditetepkan.

2. Organisasi dikembangkan untuk mencapai tujuan tertentu oleh karena itu organisasi adalah kreasi yang memerlukan aturan.

3. Organisasi secara sadar dikoordinasi dengan sengaja memerlukan penegasan wewenang dan komunikasi.

Dalam struktur organisasi PT. Nandya Karya Perkasa kekuasaan tertinggi dipegang oleh

Presiden Direktur dan direktur lainnya. Sedangkan dalam pelaksanaan pekerjaan sehari-

harinya dipimpin dan dikendalikan langsung oleh Wakil Presiden Direktur. Pengawasan

pelaksanaan kegiatanya diawasi oleh dewan komisaris sebagai pemilik dan pemegang

saham.

Struktur organisasi PT. Nandya Karya Perkasa memiliki tingkatan-tingkatan sebagai

berikut:

1. Presiden Direktur (President Director)

Secara umum tangung jawab dan wewenang Presiden Direktur adalah menetapkan

kebijaksanaan umum menyusun rencana tahunan dan bersama Wakil Presiden

Direktur mempertangung jawabkan usahanya kepada Dewan Komisaris wewenang

lainnya adalah menyelenggarakan rapat umum pemegang saham.

2. Wakil Presiden Direktur

Mengendalikan operasi dan manajemen perusahaan bersama-sama Presiden

Direktur mewakili Board of Director. Mengendalikan total kontrol head office

pabrik Tangerang dan Pulogadung mendatangani surat-surat keputusan atas nama

direksi/manajemen.

7

Page 4: BAB 2 sip

3. Direktur Marketing

Bertanggung jawab penuh atas kelangsungan aktifitas bagian marketing

mengesahan dokumen yang harus disetujui oleh Vice President Director serta

bertanggung jawab dalam memenuhi kepuasan pelanggan melakukan negosiasi

estimate dan membuat sales plan.

4. Direktur Keuangan

1) Memberikan pengesahan terhadap semua jenis pembayaran dan penerimaan

uang.

2) Menyajikan posisi keungan perusahaan.

3) Menjamin akurasi semua laporan keungan yang disajikan.

4) Menjamin system pengendalian intern control terhadap pekerjaan keuangan.

5. General Affair Manager

Bertanggung jawab atas manpower / HRD pabrik Tangerang dan Pulogadung

menyelenggarakan training atau education, manpower planning data serta evaluasi

atau promosi karyawan.

6. Factory atau Plant Manager

Bertanggung jawab atas pelaksanaan kebijakan direksi atau pimpinan pengelolaaan

biaya produksi serta bertanggung jawab atas kelangsungan kegiatan produksi dan

menjaga semua aset yang berkaitan dengan produk agar tetap beroperasi dengan

baik.

7. Production Manager

Bertanggung jawab atas terlaksananya pekerjaan rencana kerja diproduksi

terpenuhinya sarana penunjang di produksi serta terlaksananya penggunaan sumber

daya manusia di produksi yang di bantu oleh chief masing-masing bagian.

8. Stamping Manager

Bertanggung jawab atas terlaksananya pekerjaan press part. Stamping part tersebut

berdiri sendiri manjadi satu department yang disebut dengan stemping part

department yang dibantu oleh section-section chiefnya.

8

Page 5: BAB 2 sip

Untuk lebih jelasnya, mari kita perhatikan gambar 2.2. untuk mengetahui lebih jelasnya

struktur organisasi di PT. Nandya Karya Perkasa.

Gambar 2.2 Struktur Organisasi PT. Nandya Karya Perkasa

2.5. KEPEGAWAIAN

Untuk menjaga keefisienan kerja, PT. Nandya Karya Perkasa juga telah menetapkan

jadwal kerja untuk para karyawannya antara lain sebagai berikut:

9

DIREKTUR UTAMA

HADI SUBROTO

GENERAL MANAGER

HARRY SUJOSO

MANAJEMENT REP

NINA.Y

MIS

ADI WIBOWO

QC SYSTEM

SRI MULYANA

MANAGER PLANT

HADI.Y

SYSTEM DEVELOPMENT

APPLICATION SUPPORT & MTC

SURYADI SABANI

NETWORK/HARDWARE

SUPPORT & MTC

DATABASE SUPPORT & MTC

RIDWAN PRIYATNA

KAIZEN

ISKANDAR.D

P2K3L

JONNY.M

PROCUREMENT MANAGER

NINA.Y

F&A-HRD&GA MANAGER

DINI.S

KA.DEPT FINANCE& ACCOUNTING

R.SUGIYANTO

KA.DEPT HRD & GA

T.PRIHANTO

KA.DEPT PURCHASING

NINA.Y

KA.DEPT MARKETING

SUBUR.A

KA.DEPT HEAT TREATMENT

YUDI IRAWAN

KA.DEPT QC

SYAMSUL.I

ARFIN MANAN

KA.DEPT PRODUKSI

ISKANDAR.D

ASST.MANAGER PLANT

MUDJI.R

KA.DEPT ENGINEERING

SARJIONO

KA.DEPT MAINTENANCE

ARMIN

KA.DEPT WAREHOUSE

TUMIRAN

KA.DEPT PPC

IMAN ARI.W

SAIJO

Page 6: BAB 2 sip

HARI WAKTU

1. Senin – kamis : 07.30 s/d 15.30WIB

2. Jum’at : 07.30 s/d 16.00 WIB

3. Sabtu : 07.00 s/d 13.00

4. Minggu : Lembur

ISTIRAHAT WAKTU

5. Break : 10.00 s/d 10.15 WIB

6. Makan : 12.00 s/d 12.45 WIB

7. Jum’at makan : 11.30 s/d 12.45 WIB

Fasilitas yang diterima oleh seluruh karyawan baik karyawan tetap maupun karyawan

kontrak adalah sebagai berikut :

1. Jaminan kesehatan.

2. Pakaian kerja.

3. Tunjangan makan.

4. Tunjungan hari raya.

5. Kesempatan mendapatkan pendidikan dan pelatihan.

2.6. DISIPLIN KERJA

Dalam meningkatkan kinerja perusahaan kedisiplinan sangat diperlukan berikut ini

adalah sepuluh peraturan dasar perusahaan kegiatan disiplin kerja karyawan:

1. Lakukan pekerjaan mulai dari awal jam kerja sampai akhir jam kerja sesuai dengan

ketentuan jam kerja yang berlaku.

2. Pergunakan waktu istirahat 5 menit (kyukei) dan istirahat makan siang sesuai

dengan ketentuan yang berlaku.

3. Dilarang merokok di lingkungan pabrik pada saat jam kerja maupun di luar jam

kerja, kecuali pada waktu istirahat dan ditempat yang telah ditentukan.

4. Dilarang membuang sampah putung rokok dan sebagainya di sembarangan tempat

(harap buang pada tempat yang telah disediakan).

5. Didalam lingkungan plant/pabrik karyawan wajib mengunakan topi atau helm serta

alat pelindung dari (APD), lainnya yang telah ditetapkan.

6. Lakukan pembersihan sekitar area/tempat bekerja sendiri.

7. Dilarang mengotori produk dan komponen-komponen.

10

Page 7: BAB 2 sip

8. Tidak diperkenankan menggunakan komponen produksi selain untuk kepentingan

proses produksi atau menggunakan produk/aset perusahaan untuk kepentingan

pribadi atau yang tidak sesuai dengan fungsinya kecuali seizin yang berwenang dan

dilengkapi dengan dokumen yang sah.

9. Dilarang membawa keluarga atau pihak lain yang tidak berkepentingan masuk ke

tempat area kerja pada hari kerja biasa lembur dan hari libur

10. Pimpinan di unit –unit kerja harus memberikan pengarahan kepada bawahannya dan

memastikan bahwa kebijakan dasar tersebut diatas telah ditetapkan dan dan dipatuhi

didalam unit kerjanya.

2.7. KONDISI DAN LINGKUNGAN TEMPAT KERJA

Di PT. Nandya Karya Perkasa terdapat semboyan Jepang 5 S sebagai prasyaratan bagi

kondisi lingkungan management (organisasi perusahaan, rumah tangga kelurga,

perorangan). yaitu:

1. Seiri

Seiri merupakan langkah awal implementasi 5S, yaitu: pemilahan barang yang

berguna dan tidak berguna:

1) Barang berguna => Disimpan

2) Barang tidak berguna => Dibuang

Dalam langkah awal ini dikenal istilah Red Tag Strategy,  yaitu menandai barang-

barang yang sudah tidak berguna dengan label merah (red tag) agar mudah

dibedakan dengan barang-barang yang masih berguna. Barang-barang dengan label

merah kemudian disingkirkan dari tempat kerja. Semakin ramping (lean) tempat

kerja dari barang-barang yang tidak dibutuhkan, maka akan semakin efisien tempat

kerja tersebut.

2. Seiton

Seiton adalah langkah kedua setelah pemilahan, yaitu: penataan barang yang

berguna agara mudah dicari, dan aman, serta diberi indikasi.

Dalam langkah kedua ini dikenal istilah Signboard Strategy, yaitu menempatkan

barang-barang berguna secara rapih dan teratur kemudian diberikan indikasi atau

penjelasan tentang tempat, nama barang, dan berapa banyak barang tersebut agar

11

Page 8: BAB 2 sip

pada saat akan digunakan barang tersebut mudah dan cepat diakses. Signboard

strategy mengurangi pemborosan dalam bentuk gerakan mondar-mandir mencari

barang.

3. Seiso

Seiso adalah langkah ketiga setelah penataan, yaitu: pembersihan barang yang telah

ditata dengan rapih agar tidak kotor, termasuk tempat kerja dan lingkungan serta

mesin, baik mesin yang breakdown maupun dalam rangka program preventive

maintenance (PM).

Sebisa mungkin tempat kerja dibuat bersih dan bersinar seperti ruang pameran agar

lingkungan kerja sehat dan nyaman sehingga mencegah motivasi kerja yang turun

akibat tempat kerja yang kotor dan berantakan.

4. Seiketsu

Seiketsu adalah langkah selanjutnya setelah seiri, seiton, dan seiso, yaitu: penjagaan

lingkungan kerja yang sudah rapi dan bersih menjadi suatu standar kerja. Keadaan

yang telah dicapai dalam proses seiri, seiton, dan seiso harus distandarisasi. Standar-

standar ini harus mudah dipahami, diimplementasikan ke seluruh anggota organisasi,

dan  diperiksa secara teratur dan berkala.

5. Shitsuke

Shitsuke adalah langkah terakhir, yaitu penyadaran diri akan etika kerja:1) Disiplin terhadap standar.2) Saling menghormati.3) Malu melakukan pelanggaran.4) Senang melakukan perbaikan.

2.8. AKTIFITAS PEKERJAAN

Kegiatan usaha PT. Nandya Karya Perkasa sejak berdirinya adalah pekerjaan-pekerjaan

dibidang machining serta specialist press machine metal parts and components.

Aktifitas yang dilakukan oleh PT. Nandya Karya Perkasa antara lain sebagai berikut :

1. Memproduksi komponen-komponen sepeda motor di departement stamping.

2. Melayani pekerjaan-pekerjaan jasa maintenance dies.

3. Melayani jasa Heat Treatment.

12