Bab 2 Revisi Fix

36
BAB 2 PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 2.1 Deskripsi Hasil Praktik Kerja Lapangan 2.1.1 Sejarah Umum PT Bank JATIM Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur, atau yang biasa disebut Bank JATIM, berdiri pada tanggal 17 Agustus 1961 di Surabaya. Landasan hukum pendirian adalah Akte Notaris Anwar Mahajudin Nomor 91 tanggal 17 Agustus 1961 dan dilengkapi dengan landasan operasional Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor BUM.9-4-5 tanggal 15 Agustus 1961. Selanjutnya berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1962 tentang Ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah dan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1967 tentang Pokok-Pokok Perbankan, pada tahun 1967 dilakukan penyempurnaan melalui Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur Nomor 2 Tahun 1976 yang menyangkut Status Bank Pembangunan Daerah dari bentuk Perseroan Terbatas (PT) menjadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Secara operasional dan seiring dengan perkembangannya, maka pada tahun 1990 Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur meningkatkan statusnya dari Bank Umum menjadi Bank Umum Devisa, hal ini ditetapkan dengan 9

description

bab 2 tugas akhir

Transcript of Bab 2 Revisi Fix

Page 1: Bab 2 Revisi Fix

BAB 2

PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

2.1 Deskripsi Hasil Praktik Kerja Lapangan

2.1.1 Sejarah Umum PT Bank JATIM  

Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur, atau yang biasa disebut Bank

JATIM, berdiri pada tanggal 17 Agustus 1961 di Surabaya. Landasan hukum

pendirian adalah Akte Notaris Anwar Mahajudin Nomor 91 tanggal 17 Agustus

1961 dan dilengkapi dengan landasan operasional Surat Keputusan Menteri

Keuangan Nomor BUM.9-4-5 tanggal 15 Agustus 1961.

Selanjutnya berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1962 tentang

Ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah dan Undang-Undang Nomor 14

Tahun 1967 tentang Pokok-Pokok Perbankan, pada tahun 1967 dilakukan

penyempurnaan melalui Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur

Nomor 2 Tahun 1976 yang menyangkut Status Bank Pembangunan Daerah dari

bentuk Perseroan Terbatas (PT) menjadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

Secara operasional dan seiring dengan perkembangannya, maka pada tahun

1990 Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur meningkatkan statusnya dari Bank

Umum menjadi Bank Umum Devisa, hal ini ditetapkan dengan Surat Keputusan

Bank Indonesia Nomor 23/28/KEP/DIR tanggal 2 Agustus 1990.

Untuk memperkuat permodalan, maka pada tahun 1994 dilakukan perubahan

terhadap Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 1992 tanggal 28 Desember 1992

menjadi Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur Nomor 26

Tahun 1994 tanggal 29 Desember 1994 yaitu merubah Struktur

Permodalan/Kepemilikan dengan diijinkannya Modal Saham dari Pihak Ketiga

sebagai salah satu unsur kepemilikan dengan komposisi maksimal 30%. 

Dalam rangka mempertahankan eksistensi dan mengimbangi tuntutan

perbankan saat itu, maka sesuai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahun

Buku 1997 telah disetujui perubahan bentuk Badan Hukum Bank Pembangunan

9

Page 2: Bab 2 Revisi Fix

10

Daerah menjadi Perseroan Terbatas. Berdasarkan Pasal 2 Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1998 tentang Bentuk Badan Hukum Bank

Pembangunan Daerah, maka pada tanggal 20 Maret 1999 Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah (DPRD) Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur telah mensahkan

Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 1999 tentang Perubahan Bentuk Hukum Bank

Pembangunan Daerah Jawa Timur dari Perusahaan Daerah (PD) menjadi

Perseroan Terbatas (PT) Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur.

Sesuai dengan Akte Notaris R. Sonny Hidayat Yulistyo, S.H. Nomor 1 tanggal

1 Mei 1999 yang telah ditetapkan dengan Surat Keputusan Menteri Kehakiman

Nomor C2-8227.HT.01.01.Th tanggal 5 Mei 1999 dan diumumkan dalam Berita

Negara Republik Indonesia tanggal 25 Mei 1999 Nomor 42 Tambahan Berita

Negara Republik Indonesia Nomor 3008, selanjutnya resmi diberi nama PT. BPD

Jawa Timur.  

2.1.2 Visi dan Misi PT Bank JATIM

Visi :

1. Menjadi bank yang sehat berkembang secara wajar,

2. Memiliki manajemen dan sumber daya manusia yang professional.

Misi :

1. Mendorong pertumbuhan ekonomi daerah serta ikut mengembangkan

Usaha Kecil dan Menengah,

2. Memperoleh laba optimal.

Page 3: Bab 2 Revisi Fix

11

Page 4: Bab 2 Revisi Fix

12

Sumber : Buku Pedoman PT Bank JATIM 2006

Page 5: Bab 2 Revisi Fix

13

2.1.3 Produk dan Layanan PT Bank JATIM

Bank JATIM memiliki 3 klasifikasi dalam produk dan layanan sebagai berikut

:

2.1.3.1 Dana

1. Tabungan SIKLUS

Jenis tabungan ini menghasilkan bunga 3.75% per tahun. Keuntungan

penggunaan tabungan ini antara lain kemudahan dan kecepatan

bertransaksi, bunga dihitung berdasarkan saldo harian, dan tabungan ini

juga dapat dijadikan jaminan kredit.

2. Tabungan SIMPEDA (Simpanan Pembangunan Daerah)

Tabungan ini menghasilkan bunga 2.75% per tahun. Keuntungan

menggunakan tabungan ini sama dengan keuntungan tabungan SIKLUS.

Keunggulannya terletak pada pengundian hadiah yang diadakan tiga kali

dalam setahun dalm tingkat regional maupun tingkat nasional.

3. TabunganKu

TabunganKu adalah produk dari beberapa Bank yang bermaksud

meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kebiasaan menabung.

Tabungan ini tidak dipungut biaya administrasi bulanan. Bunga dihitung

berdasarkan saldo harian dan dibayarkan tiap bulan pada tanggal 16.

4. Tabungan Haji

Keunggulan dari Tabungan Haji Bank JATIM adalah :

a. Penyetoran dapat dilakukan di seluruh cabang Bank JATIM karena

sudah menggunakan sistem online.

b. Bank JATIM sudah tergabung dengan jaringan Sistem Komputerisasi

Terpadu Departemen Agama.

Page 6: Bab 2 Revisi Fix

14

c. Bebas administrasi bulanan dan penutupan rekening.

5. Deposito Berjangka

Deposito ini bebas memilih jangka waktu dengan suku bunga 6%. Jangka

yang dapat dipilih adalah 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan.

6. Giro

Menyediakan cek/Bilyet Giro atas rekening Giro Bank JATIM sebagi

saran untuk melakukan transaksi keuangan dengan aman tanpa harus

membawa uang tunai dalam jumlah besar ke mana-mana.

2.1.3.2 Layanan

1. ATM

ATM Bank JATIM sudah tersebar meluas di wilayah provinsi Jawa

Timur.

2. Call Center

Layanan Call Center Bank JATIM dibuka selama 24 jam setiap harinya

dan 7 hari setiap minggunya. Nomor layanan Call Center Bank JATIM

adalah 14044.

3. MEPS (Malaysian Electronic Payment System)

Bank JATIM bekerjasama dengan perusahaan penyedia jasa pembayaran

yang berpusat di Malaysia. Memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi

masyarakat Jawa Timur yang berada di Malaysia maupun warga Malaysia

yang sedang berkunjung ke Jawa Timur.

4. SMS Banking Bank JATIM

Layanan perbankan elektronik Bank JATIM untuk mengakses informasi

rekening nasabah dan melakukan transaksi dengan menggunakan

handphone.

Fitur yang terkandung di dalamnya antara lain informasi saldo, pembelian

pulsa, informasi transaksi, informasi suku bunga, transfer antar rekening

Bank JATIM, Pembayaran tagihan pulsa pasca bayar, dan notifikasi

tagihan.

Page 7: Bab 2 Revisi Fix

15

5. Western Union

Western Union adalah jasa pengiriman uang/penerimaan kiriman uang

secara cepat (real time on line) yang dilakukan lintas negara atau dalam

satu negara.

2.1.3.3 Kredit

1. Kredit Mikro dan Kecil

Kredit Multiguna adalah kredit yang diberikan kepada para Pegawai

Negeri atau Swasta yang memiliki penghasilan tetap. Termasuk dalam

ketegori kredit konsumsi.

a. Kredit Pundi Kencana adalah layanan pemberian kredit untuk para

pengusaha mikro dan kecil bertujuan untuk memberikan kesempatan

usaha yang lebih luas untuk mengembangkan usahanya. Plafond kredit

sampai dengan 500 juta per debitur.

b. Kredit Mikro LAGUNA. Juga merupakan kredit untuk para pengusaha

mikro dan kecil, namun plafond yang ditawarkan lebih kecil, yaitu

hingga 50 juta rupiah. Termasuk dalam jenis kredit investasi atau

modal kerja.

c. Kredit Pegawai adalah kredit yang diberikan khusus untuk para

pegawai Bank JATIM. Plafond maksimum adalah sebesar 40 % dari

penghasilan per bulan.

d. Fasilitas Talangan Al Mabrur. Fasilitas ini diperuntukkan kepada

perorangan atau penyelenggara ibadah haji khusus. Bertujuan untuk

membantu memperoleh porsi jamaah haji.

Keterangan Jumlah Klasifikasi Kredit Mikro dan Kecil terdapat dalam

Tabel 2.1 berikut ini :

Page 8: Bab 2 Revisi Fix

16

Page 9: Bab 2 Revisi Fix

17

2. Kredit Kepemilikan Rumah (KPR)

Adalah kredit yang diberikan PT Bank JATIM kepada para pegawai

dengan penghasilan tetap untuk mempermudah mereka dalam pembiayaan

kepemilikan rumah.

3. Kredit Menengah dan Korporasi

Kredit Menengah berplafond lebih dari 5 juta dan kredit korporasi

berplafond antara Rp 500.000.000 hingga Rp 1.000.000.000. Contohnya

adalah Standby Loan dan Kredit Sindikasi.

Tabel 2.2

Posisi Kredit Tahun 2008 dan 2009

Keterangan : dalam milyar rupiah

Sumber : Data perkembangan kredit PT Bank JATIM

POSISI KREDIT DES 2008 DES 2009KREDIT USAHA MIKRO 4.432 4.748KREDIT USAHA KECIL 1.666 3.316

KREDIT USAHA MENENGAH 324 566SUB TOTAL 6.422 8.63

KREDIT KORPORASI 999 1.396TOTAL 7.42 10.026

Page 10: Bab 2 Revisi Fix

18

2.1.4. Hasil kegiatan selama Praktik Kerja Lapangan

Selama melaksanakan PKL, kegiatan yang dilakukan adalah membantu bagian

administrasi Divisi Kredit PT Bank JATIM Cabang Perak dalam memeriksa surat-

surat yang menjadi syarat pengajuan Kredit Multiguna sarta membantu dalam

pencatatan-pencatatan data ke dalam buku register. Selain itu kegiatan yang

dilakukan adalah mempelajari bagaimana proses pelaksanaan pemberian Kredit

Multiguna dari proses permohonan hingga pelunasan pinjaman. Selama

melaksanakan kegiatan PKL, pembatasan lingkup pengamatan adalah bagian

akuntansi karena menyangkut rahasia PT Bank JATIM.

Kredit Multiguna merupakan Kredit khusus pegawai yang diberikan PT Bank

JATIM dengan plafond lima juta sampai dengan seratus juta rupiah. Kredit ini

menerapkan prinsip one day service.Alur dan prosedurnya dilakukan oleh tim

pelaksana Kredit Multiguna yang berada di bawah penyelia pemasaran dan kredit

kecil.

Selama hari efektif, kegiatan Divisi Kredit PT Bank JATIM Cabang Perak

Surabaya tidak dapat lepas dari proses pengajuan dan realisasi Kredit Multiguna.

Setiap bulan terjadwal bahwa para calon debitur diperbolehkan mengajukan

permohonan pada tanggal satu sampai dua puluh. Sedangkan sisanya digunakan

untuk realisasi di tempat. Realisasi di tempat adalah fasilitas yang diberikan oleh

Bank JATIM berupa pemberian Kredit Multiguna langsung di instansi atau

perusahaan yang bersangkutan. Beberapa pegawai dari Divisi Kredit Retail akan

melaksanakan realisasi di sana. Syarat-syarat yang diperlukan juga harus lengkap.

Realisasi di tempat biasanya diberikan untuk beberapa orang sekaligus setiap kali

datang.

Setelah realisasi, debitur akan melakukan pembayaran pokok pinjaman beserta

bunganya melalui bendaharawan masing-masing instansi. Bila sudah terkumpul,

bendaharawan tersebut akan menyerahkan angsuran kepada Bank JATIM. Setiap

bulannya, bendaharawan-bendaharawan ini akan mendapatkan fee dari Bank

JATIM maksimal sebesar 5% dari total yang tertagih.

Page 11: Bab 2 Revisi Fix

19

2.2 Pembahasan

2.2.1 Pengertian Kredit Multiguna

Kredit Multiguna adalah kredit yang diberikan PT Bank JATIM kepada para

pegawai negeri atau kepada pegawai yang instansinya bekerjasama dengan PT

Bank jatim. Kredit ini termasuk kredit konsumsi.

Kredit Multiguna dibagi menjad 2 jenis, yaitu Kredit Multiguna Baru dan

Kredit Multiguna Kompen. Dikatakan baru apabila nasabah baru melakukan

pinjaman Kredit Multiguna saat itu. Sedangkan dikatakan kompen apabila

nasabah mengambil Kredit Multiguna untuk menutupi pinjaman Kredit Multiguna

yang sebelumnya.

2.2.2 Sasaran Kredit Multiguna

Sasaran Kredit Multiguna adalah para pegawai/ karyawan berpenghasilan

tetap yang termasuk golongan Pegawai Negeri, Pegawai BUMN/BUMD, Anggota

ABRI, Pegawai Swasta Go Public, Pegawai Swasta Multinasional, Anggota

Legislatif, Pensiunan dan Purnawirawan ABRI.

2.2.3 Plafond Kredit

Ketentuan plafond Kredit Multiguna :

1. Untuk Pegawai Negeri, BUMN, BUMD, TNI/POLRI, Anggota

Legislatif, Pegawai perusahaan Go Public, Pegawai Multinational

Company, Pegawai Swasta Bonafide, Pensiunan TNI / POLRI

yayasan, dan Koperasi dapat diberikan Kredit Multiguna sebesar

jumlah angsuran minimal tiap bulannya 60% dari gaji yang diperoleh.

2. Untuk CPNS dan CAPEG BUMN serta BUMD jumlah angsuran

minimal tiap bulannya 50% dari gaji yang diperoleh.

Page 12: Bab 2 Revisi Fix

20

3. Apabila maksimum Kredit Multiguna melampaui ketentuan di atas,

penerima kredit diwajibkan menyerahkan jaminan tambahan 100%

dari plafond kredit.

Suku bunga Kredit Multiguna adalah 9.5 % sampai dengan 13.5 % per tahun

dengan ketentuan untuk dibawah 11 % harus dengan seijin Direksi. Apabila gaji

yang bersangkutan tidak melalui Bank JATIM, maka harus ada perjanjian kerja

sama antara pemimpin perusahaan tersebut dengan pemimpin Bank JATIM serta

disetujui oleh Divisi Kredit Retail.

Rumus untuk menghitung angsuran pokok dan bunga per bulan :

APB = P+(P x I x n)

n x12

Dari formula tersebut, bisa didapatkan formula berikut :

P = ( APB x n x12)

1+(i x n)

APB = Angsuran Pokok dan Bunga per bulan

P = Maksimum Kredit yang dapat diberikan

i = Suku bunga flat per tahun

n = Jangka waktu kredit (tahun)

Jangka waktu Kredit Multiguna adalah sesuai masa dinas 5 tahun atau sesuai

dengan masa dinas 8 tahun bagi pegawai yang gajinya melalui Bank JATIM dan

berdasarkan pertimbangan pemimpin cabang setempat kecuali CPNS dan Capeg

BUMN / BUMD.

2.2.4 Syarat Pengajuan Permohonan Kredit

Page 13: Bab 2 Revisi Fix

21

Syarat yang harus dipenuhi para nasabah yang akan mengajukan permohonan

Kredit Multiguna yaitu :

1. Surat Permohonan;

2. Surat Kuasa Khusus;

3. Surat Pernyataan Bendaharawan;

4. Surat Rekomendasi;

5. Slip Gaji;

6. Surat Pernyataan dan Surat Keterangan;

7. Surat Persetujuan Suami / Istri;

8. Surat Pencairan Kuasa ASABRI (ABRI),JAMSOSTEK

(Swasta), atau TASPEN (Negeri);

9. Biodata;

10. Fotocopy KSK / KTP

11. Fotocopy dan ASABRI / JAMSOSTEK / TASPEN asli;

12. Fotocopy Kartu Tanda Anggota atau Kartu Pegawai;

13. SK awal (asli dan fotocopy);

14. SK terakhir (asli dan fotocopy);

15. Fotocopy Surat Nikah;

16. Foto suami dan foto istri 2 lembar @ 4x 6.

Syarat-syarat tersebut akan dijadikan satu dalam map berwarna hijau dari

Bank JATIM dan selanjutnya akan diproses lebih lanjut untuk mengetahui

kelayakan nasabah dan proses pencairan dananya. Selain syarat-syarat di atas,

pertimbangan Bank JATIM dalam menentukan kelayakan nasabahnya adalah dari

tingkat kolektibilitas nasabah. Tingkat kolektibilitas diluluskan apabila

menunjukkan angka 1 (lancar) dan 2(dalam perhatian khusus).

2.2.5 Fungsi-fungsi Yang Terkait

Fungsi-fungsi yang terkait dalam alur Kredit Multiguna :

Page 14: Bab 2 Revisi Fix

22

2.2.5.1 Fungsi Permohonan

Fungsi ini bertugas menerima permohonan dari calon

nasabah berupa berkas-berkas yang tertera di atas. Para

calon debitur diharuskan memiliki rekening Bank JATIM

terlebih dahulu untuk memudahkan proses transaksi kredit.

Rekening tersebut nantinya diharuskan terisi sebesar satu

kali angsuran sebagai saldo blokir. Saldo blokir berfungsi

agar bila suatu saat, nasabah tidak membayar angsuran,

saldo itu akan dipotong secara otomatis sebagai penutup

angsuran tersebut.

Bila calon debitur gajinya tidak melalui Bank JATIM,

bisa diproses lebih lanjut permohonan kreditnya setelah

memenuhi persyaratan khusus dokumen kelengkapan kredit

dengan mempertimbangkan dan memperhatikan :

1. Prinsip kehati-hatian,

2. Hubungan kelembagaan dan kontribusinya terhadap

Bank JATIM,

3. Keamanan pengendalian kredit,

4. Bonafiditas dari instansi / lembaga / perusahaan

tersebut, beberapa aspek penting yang harus menjadi

kajian cabang sebelum melakukan perjanjian kerjasam,

anatara lain profil perusahaan, Akta Notaris, dan

hubungan group (kepemilikan usaha).

5. Dilakukan perjanjian kerjasama,

6. Bendahara menandatangani Surat Perjanjian Kerjasama,

7. Anggota DPRD harus memiliki surat rekomendasi dari

DPD / DPC / DPW,

8. Bukan untuk pegawai intern Bank JATIM,

9. Satu SID hanya untuk satu pinjaman Multiguna.

2.2.5.2 Fungsi Administrasi

Page 15: Bab 2 Revisi Fix

23

Fungsi administrasi bertugas :

1. Memeriksa kelengkapan dan kebenaran surat-surat dari

calon nasabah,

2. Mencari dan mencetak Sistem Informasi Debitur (SID),

3. Melakukan fungsi inisiasi berupa :

a. Menginput data-data calon penerima kredit ke

dalam sistem El-Flow,

b. Mencetak Perjanjian Kredit hasil dari sistem El-

Flow.

2.2.5.3 Fungsi Realisasi

Fungsi realisasi dalam alur Kredit Multiguna memiliki

peran sebagai berikut :

1. Melakukan pembacaan akad kredit dan tanda tangan

akad kredit oleh nasabah,

2. Melakukan proses realisasi kredit,

3. Otorisasi Pemimpin Cabang,

4. Proses pindah buku biaya,

Setiap realisasi Kredit Multiguna harus melalui proses

pindah buku (over booking) dan tidak dibenarkan

diterima secara tunai, sehingga penerbitan kuitansi tidak

dibenarkan (sesuai surat No. 044/032/KRD tanggal 4

Maret 2006).

5. Otorisasi Penyelia Kredit.

2.2.5.4 Fungsi Skep / Jaminan

Fungsi ini berperan dalam mengorganisasi skep /

jaminan yang terhimpun dari para nasabah Kredit

Multiguna. Jaminan Kredit Multiguna berupa Kartu

ASABRI, JAMSOSTEK, atau TASPEN, serta SK awal dan

SK terakhir.

Apabila skep / jaminan masih berada di tangan

Bank/lembaga keuangan lain (menjadi jaminan bagi pihak

Page 16: Bab 2 Revisi Fix

24

lain) dan nasabah berniat menutupi pinjaman di lembaga

tersebut dengan pinjaman multiguna, maka jaminan

tersebut bisa diberikan kepada Bank JATIM setelah Bank

JATIM mencairkan dana sejumlah pokok pinjaman dan

bunga yang tersisa kepada lembaga tersebut.

2.2.5.5 Fungsi Pelunasan

Fungsi pelunasan berperan saat nasabah sudah

memenuhi kewajibannya melunasi pokok pinjaman dan

bunga Kredit Multiguna. Fungsi ini juga berperan dalam

pelunasan Kredit Multiguna bagi nasabah yang akan

menutup pinjamannya dengan mengambil Kredit Multiguna

yang baru (kompen).

2.2.6 Alur dan Prosedur pemberian Kredit

Alur dan prosedur Kredit Multiguna dimulai dari pengajuan permohonan oleh

para calon nasabah. Calon debitur datang ke Bank JATIM untuk mengambil

format surat permohonan dan daftar suku bunga sesuai dengan instansi dan jangka

waktu peminjaman yang diinginkan.

Setelah semua syarat terpenuhi, calon Debitur kembali untuk menyerahkan

surat-surat dan skep. Jumlah pinjaman yang diinginkan juga tercantum dalam

Surat Permohonan yang diserahkan. Semua kelengkapan akan digabung dan

dimasukkan ke dalam map khusus Kredit Multiguna berwarna hijau. Selanjutnya

data permohonan disalin ke dalam register permohonan oleh fungsi administrasi.

Register ini berisi nama, alamat, instansi, tanggal permohonan, tanggal realisasi,

dan nama penerima permohonan. Selain register permohonan, dicatat juga setiap

skep/ jaminan yang masuk. Register skep berisi nomor skep, nama, jenis skep,

tanggal, dan instansi. Selanjutnya skep diberi nomer urut supaya kelak mudah

dicari pada ssat pelunasan, kemudian skep disimpan di brankas khusus jaminan

sampai saat pelunasan kecuali ada peminjaman di tengah jalan angsuran.

Page 17: Bab 2 Revisi Fix

25

Map hijau yang sudah diregistrasi akan diproses untuk mencari data

kolektibilitasnya melalui Sistem Informasi Debitur. Link pencarian adalah Bank

Indonesia. Melalui pencarian ini akan diketahui bagaimana kelancaran nasabah

membayar pinjaman-pinjamannya di Bank lain dan seberapa banyak pinjaman

orang tersebut pada Bank lain. Apabila kolektibilitas ditemukan lebih dari 3, maka

Bank JATIM tidak bisa mengabulkan permohonan Kredit Multiguna kecuali

calon nasabah tersebut menunjukkan bukti pelunasan dari pinjaman-pinjaman

yang telah di lunasinya. Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi

Debitur milik calon debitur ini belum ter update dari Bank yang memberikan

kredit sebelumnya. Setelah didapatkan informasi debitur tersebut, dilakukan

pencatatan SID ke dalam register SID. Buku register ini berisi nama debitur,

alamat, nomer KTP,jenis asuransi, dan nama penanggungjawab SID.

Proses selanjutnya adalah proses inisiasi. Map hijau yang sudah dinyatakan

lancar SID nya akan diserahkan ke bagian inisiasi. Proses inisiasi adalah proses

memasukkan data-data nasabah ke dalam sistem online Bank JATIM yang

bernama El-Flow. Dengan adanya sistem online, data debitur dapat terorganisasi

dengan baik dalam arsip Bank JATIM. Selain memasukkan data, proses inisiasi

ini akan menghasilkan Surat Perjanjian Kredit dan menentukan jumlah kredit

yang dapat diambil sesuai dengan penghasilan per bulan debitur tersebut.

Selanjutnya Surat Perjanjian Kredit akan dicetak dan dibacakan kepada debitur

serta akan ditandatangani oleh penanggungjawab kredit, Penyelia Kredit, dan

Kepala Cabang.

Proses inisiasi selesai dan tercetaklah Surat Perjanjian Kredit (Adpis Kredit).

Surat ini juga berisi jumlah kredit dan angsuran yang akan dibayar setiap bulan.

Surat ini kemudian dibacakan di depan debitur. Setelah kesepakatan dicapai,

debitur menandatangani surat tersebut untuk dilakukan realisasi.

Proses realisasi dilakukan oleh fungsi realisasi Kredit Multiguna. Dalam

melakukan realisasi, sistem online kembali digunakan. Sistem khusus Bank

JATIM ini berfungsi sebagai alat otorisasi Pemimpin cabang dan Penyelia kredit.

Page 18: Bab 2 Revisi Fix

26

Selain itu sistem ini merupakan pintu masuk pencairan dana ke rekening debitur

karena saldo persediaan dana dan ijin pencairan ada dalam sistem ini.

Dana yang sudah cair akan langsung masuk ke dalam rekening debitur,

tentunya dalam jumlah yang sudah terpotong oleh biaya provisi kredit, biaya

asuransi, dan biaya administrasi. Biaya provisi dikenakan sebesar 1% dari jumlah

pinjaman. Biaya asuransi dibebankan sebesar 0.4% dari jumlah penjaman dikali

dengan lama pinjaman (tahun). Sedangkan biaya administrasi memiliki ketentuan

pembebanan sebagai berikut :

1. Pinjaman 0-25 juta = Rp 25.000,00

2. Pinjaman 25-50 juta = Rp 50.000,00

3. Pinjaman >50 juta = Rp 100.000,00

Setelah dana masuk ke rekening, dibuat nota debit dan nota kredit dan

dijadikan rangkap 3. Nota kredit berisi jumlah penarikan pinjaman, sedangkan

nota debit berisi jumlah potongan provisi kredit, administrasi, dan asuransi. 1

rangkap nota ini akan disimpan dalam map, satu lagi untuk penanggungjawab

kredit, dan yang lain akan diberikan ke Divisi Akuntansi.

Alur realisasi Kredit Multiguna dilanjutkan dengan pencatatan register

realisasi. Buku ini berisi tanggal realisasi, nama, alamat, jumlah pinjaman, tanggal

jatuh tempo, serta nomer urut skep. Dokumen (map hijau) yang sudah

direalisasikan kreditnya kemudian dibawa kepada staf Bank JATIM yang

berwenang mendaftarkan data pinjaman nasabah ke sistem online Bank Indonesia.

Hal ini dimksudkan agar saat Bank lain mencari Informasi Debitur ke Bank

Indonesia, data tentang pinjaman yang bersangkutan di Bank JATIM sudah

terlihat untuk dijadikan pertimbangan.

Semua proses realisasi selesai. Dilanjutkan dengan pembayaran rutin yang

akan ditarik oleh para bendaharawan dan diserahkan langsung ke pihak Bank

JATIM. Para bendaharawan akan mendapat bukti potong dari Bank JATIM dan

dikembalikan ke nasabah sebagai bukti bahwa angsuran mereka telah dibayarkan.

Page 19: Bab 2 Revisi Fix

27

Toleransi keterlambatan pembayaran angsuran Kredit Multiguna adalah 7 hari

sejak tanggal jatuh tempo jadwal angsuran, bila lebih dikenakan denda sebesar 1%

setiap bulan. Keterlambatan dihitung dari jumlah angsuran (pokok+bunga).

Angsuran yang sudah memenuhi jangka waktu peminjaman dengan jumlah

yang tepat dinyatakan lunas. Debitur Debitur datang dan membawa angsuran

terakhir. Pembayaran angsuran terakhir dilakukan di bagian teller. Setelah itu,

bukti pembayaran dibawa ke bagian kredit untuk melakukan penutupan dan

skep/jaminan akan dikembalikan dengan otorisasi penyelia. Diterbitkanlah surat

pelunasan berwarna kuning yang selanjutnya akan di tembus ke bagian akuntansi.

Pelunasan sebelum jatuh tempo bagi debitur yang mengajukan kompensasi

kredit, maka perhitungannya didasarkan jangka waktu kredit sebagai berikut :

1. Sampai dengan 1/3 sisa jangka waktu Kredit Multiguna, maka yang

harus dilunasi adalah sebesar sisa pokok + bunga 1 bulan + biaya

administrasi 0.5% dari sisa pokok.

2. Lebih dari 1/3 sampai dengan 2/3 sisa jangka waktu Kredit Multiguna,

maka harus dilunasi sebesar sisa pokok + bunga 2 bulan + biaya

administrasi 0.5% dari sisa pokok.

3. Lebih dari 2/3 sisa jangka waktu Kredit Multiguna, maka yang harus

dilunasi sebesar sisa pokok + bunga 3 bulan + biaya administrasi 0.5%

dari sisa pokok.

Setelah dinyatakan lunas dan telah mengambil bukti pelunasan, Bank JATIM

memberi tanda lunas pada nomer skep di dalam buku regiaster skep berupa

stempel LUNAS.

Sistem pengendalian internal dalam penerapan alur dan prosedur pemberian

kredit multiguna

2.2.7 Dokumen-dokumen Yang Terkait

Page 20: Bab 2 Revisi Fix

28

Dokumen-dokumen yang terkait pada alur pemberian Kredit Multiguna

sebagai berikut :

1. Berkas kelengkapan yang kemudian diorganisasi ke dalam map

hijau,

2. Skep/jaminan Kredit Multiguna,

3. Buku Register Permohonan,

4. Buku Register Skep,

5. Buku Register Sistem Informasi Debitur,

6. Buku Register Realisasi,

7. Nota Debit,

8. Nota Kredit,

9. Bukti Potong Angsuran,

10. Bukti Pelunasan.

Page 21: Bab 2 Revisi Fix

29

Gambar 2.2

Bagan Alir Prosedur Kredit Multiguna

FUNGSI PERMOHONAN

MENCATAT REGISTER

PERUSAHAA

MENERIMA & MEMERIKSA

PERMOHONAN

SKEP

NASABAH

BERKAS PERMOHONAN

BERKAS-BERKAS PERMOHONAN

Page 22: Bab 2 Revisi Fix

2

DISERAHKAN KE BAGIAN SID

1

BERKAS PERMOHONAN(MAP HIJAU)

MENGAKSES SISTEM INFORMASI DEBITUR

MENCETAK SID

REGISTER SID

SID

BERKAS PERMOHONAN

2

SID

BERKAS PERMOHONAN

3

30

FUNGSI ADMINISTRASI

1T

N

CETAK PERJANJIAN

KREDIT

PERJANJIAN KREDIT

INPUT INISIASI

EL-Flow

Page 23: Bab 2 Revisi Fix

4

65

4 Nota Kredit3

21NOTA DEBET

31

FUNGSI REALISASI

BERKAS-BERKAS PERMOHONAN

Mencatat Registerrealisasi

Register Realisasi

N

4

Dibacakan kepada Nasabah & tanda tangan

3

Perjanjian Kredit

Cetak Nota Kredit & Debet

Proses Pencairan Dana

Input Data + Otor Penyelia &

Pincab

Page 24: Bab 2 Revisi Fix

1

SKEP

Mengisi register SKEP

Register SKEP

N

32

FUNGSI PELUNASAN dan FUNGSI SKEP

Mencetak Bukti

Pelunasan

T

Bukti Angsuran Terakhir

SELESAI

Nota lunas

Diserahkan ke Debitur saat Pelunasan

T

T

Page 25: Bab 2 Revisi Fix

33

Sumber : Olahan Internal

Penerapan alur dan prosedur pemberian Kredit Multiguna yang dilaksanakan

oleh Bank JATIM sebagian besar sudah sesuai dengan Buku Pedoman

Pelaksanaan Bank JATIM tentang Kredit Multiguna. Pencatatan dalam beberapa

buku register juga sangat disiplin dilakukan sehingga data debitur yang dicatat

sangat lengkap dan tertata rapi.

Setiap bulan, para bendaharawan gaji dari tiap instansi datang untuk

menyetorkan pembayaran dan mengambil bukti potong. Walaupun resiko

pengendalian Kredit Multiguna relatif sedikit, namun beberapa masalah kerap

terjadi. Misalnya saja ketika bendaharawan terlambat menyerahkan angsuran,

selain itu ada juga debitur yang tidak membayar angsuran sehingga saldo

blokirnya otomatis terpotong untuk melunasi angsurannya tersebut. Setiap

angsuran memang diambil langsung dari gaji para debitur, namun ada kalanya

debitur tersebut meminjam beberapa saat untuk keperluan pribadinya dan berjanji

akan membayar angsuran tersebut sebelum bendaharawan menyetorkan ke Bank

JATIM. Bila saat penyetoran debitur tersebut tidak membayar, berarti harus

dipotong dari saldo blokir.

Sistem pengendalian intern dalam pelaksanaan Kredit Multiguna sudah cukup

memadai. Pemisahan fungsi sudah berjalan dengan baik. Bagian Kredit telah

terpisah tegas dengan jenis kredit lainnya. Sistem wewenang dan prosedur

pencatatan tertata rapi. Dokumen pencatatan lengkap dengan nomer berkas

sehingga mudah dicari pada saat dibutuhkan maupun saat pelunasan. Alur

pemberian kredit ini berjalan dengan praktik yang sehat karena para pegawai

menjalankan tanggungjawab yang tidak tumpang tindih.

Kredit Multiguna menerapkan prinsip one day-service yang berarti melayani

dan mencairkan pinjaman dalam waktu satu hari saja. Sejauh ini hal itu dilakukan

Page 26: Bab 2 Revisi Fix

34

dengan baik. Alur permohonan sampai realisasi dilakukan dengan sangat cepat

tentunya apabila syarat-syarat sudah lengkap diajukan. Namun dalam satu hari

maksimal pencairan dana pinjaman hanya untuk dua puluh orang saja sehingga

orang ke dua puluh satu dan debitur Kredit Multiguna selanjutnya tidak dapat

mencairkan hari itu juga. Berkas dan syarat permohonan ditampung dan dicatat di

register realisasi dahulu sekaligus menunggu keesokan harinya dana diproses

lebih lanjut dan dicairkan. Dengan demikian, prinsip one day-service tidak dapat

dikatakan berjalan sepenuhnya.