BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00908-SI...
Transcript of BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00908-SI...
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Perencanaan Strategi Sistem Informasi
2.1.1 Terminologi Sistem Informasi
Menurut O'Brien (2006, p5) sistem informasi merupakan kombinasi
teratur apapun dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan
sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan
informasi dalam sebuah organisasi.
Menurut Laudon (2002, p7) secara teknis sistem informasi merupakan
kumpulan komponen yang saling berhubungan, yang mengambil (atau
mengumpulkan), memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi
untuk membantu dalam pengambilan keputusan, pengoordinasisan,
pengendalian analisis dan menampilkannya dalam suatu organisasi.
Berdasarkan dua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem
informasi merupakan sekumpulan elemen yang terdiri dari perangkat keras,
perangkat lunak, sumber daya manusia, jaringan, data, dan prosedur yang
saling terintegrasi sehingga dapat mengubah data menjadi informasi yang
berguna bagi pemakainya dan untuk pengambilan keputusan.
Dengan demikian dapat kita lihat bahwa sistem informasi berinterelasi
dengan sistem data dan sistem aktivitas. Sistem informasi merupakan satu
bentuk sistem komunikasi dimana data di representasikan dan diproses sebagai
satu bentuk memori sosial. Sebuah sistem informasi juga dapat dianggap
sebagai suatu bahasa semi formal yang menyokong proses pengambilan
keputusan.
9
Sistem informasi merupakan fokus primer dari cabang ilmu yang dinamakan
disiplin sistem informasi dan informatika organisasi.
2.1.2 Strategi Sistem Informasi
Menurut Ward dan Peppard (2002, p44) strategi sistem informasi
merupakan starategi yang mendefinisikan kebutuhan organisasi atau
perusahaan terhadap informasi dan sistem yang mendukung keseluruhan
strategi bisnis yang dimiliki organisasi tersebut.
Menurut Martin (1994),Strategi Sistem Informasi adalah alat untuk
mengimplementasikan strategi dengan menggunakan informasi, pengolahan
informasi dan komunikasi informasi.
Menurut Laudon (2002), Strategi Sistem Informasi adalah sistem
komputer yang digunakan pada setiap tingkatan organisasi yang mengubah
tujuan operasional,produk jasa dan hubungan lingkungan untuk membantu
organisasi memperoleh keunggulan kompetitif.
Menurut kami, strategi sistem informasi adalah dukungan terhadap
sistem yang ada dan membantu dalam mencapai keunggulan kompetitif atas
pesaing organisasi.
2.1.3 Perencanaan Strategi Sistem Informasi
Menurut Robson (1997, p95) perencanaan strategi sistem informasi
adalah suatu proses penyusunan sistem sistem informasi yang dimana bentuk
dari penyusunan tersebut ditujukan untuk penggunaan dan pengaturan sistem
informasi serta mendefinisikan apa yang sistem informasi harus capai.
10
2.2 Perencanaan Strategi Teknologi Informasi
2.2.1 Teknologi Informasi
Konsep-konsep utama, pengembangan, dan berbagai isu manajemen
teknologi informasi meliputi hardware, software, jaringan, manajemen data
dan teknologi berbasis internet (O'Brien, 2006, p9). Menurut Ward dan
Peppard (2002, p3), teknologi informasi menunjukan pada spesifikasi
mengenai teknologi.
Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi
merupakan keseluruhan konsep dan manajemen yang meliputi hardware,
software, jaringan dan manajemen data yang digunakan untuk menerima,
mengolah dan menyimpan data.
2.2.2 Strategi Teknologi Informasi
Menurut Ward dan Peppard (2002, p44) strategi teknologi informasi
adalah strategi yang berfokus pada penetapan visi tentang bagaimana teknologi
dapat mendukung dalam memenuhi kebutuhan informasi dan sistem dari
sebuah informasi.
2.3 Strategi Bisnis
Menurut Ward dan Peppard (2002, p44), strategi bisnis adalah
sekumpulan tindakan terintegrasi yang bertujuan untuk mencapai tujuan jangka
panjang dan kekuatan perusahaan untuk menghadapi para pesaing. suatu
strategi bisnis biasanya meliputi beberapa hal seperti berikut :
• Vision : pencapaian dari sebuah misi atau dapat diartikan sebagai sebuah
pandagan masa depan dari sebuah bisnis yang menjadi tujuan umum
11
sebuah perusahaan.
• Mision : pernyataan yang memberikan arahan tentang apa yang akan
dilakukan oleh sebuah perusahaan dalam mencapai visinya.
• Business Driver : beberapa faktor kritis pendorong perubahan yang dapat
memberikan fokus pada bisnis sehingga dapat memenuhi sasaranya.
• Objectives : sasaran-sasaran yang ditetapkan dan harus dipenuhi oleh
perusahaan dalam pencapaian visi perusahaan.
• Strategies : kebijakan atau tindakan langsung yang dipilih perusahaan
sebagai alat untuk mencapai tujuan dan memenuhi misinya.
• Critical Success Factors (CSF) : beberapa area kunci dimana sesuatu
harus berjalan dengan baik sehingga keberhasilan bisnis dapat dicapai.
• Business Area Plans : perencanaan dari berbagai area bisnis yang ada
yang berkaitan dengan strategi bisnis perusahaan.
2.4 Hubungan Antar Strategi Bisnis, Strategi SI dan Strategi TI
Menurut Earl (Ward and Peppard (2202, p40)) fokus terhadapat teknologi
tidak membawa pada keberhasilan sebuah strategic application, Ia
menyarankan bahwa jalur yang efektif untuk mencapai keuntungan dari SI atau
TI adalah dengan mengkonsentrasikan pada pemikiran tentang bisnis, yaitu :
dengan menganalisis masalah bisnis yang ada dan perubahan lingkungannya,
menyadari bahwa SI atau TI adalah hanya salah satu bentuk solusi yang
ditawarkan, karena ia menemukan bahwa strategi SI/TI saat ini lebih banyak
mengidentifikasikan persoalan teknologi dan terminologi teknikal saja, tetapi
sedikit mengidentifikasikan kebutuhan organisasi akan aplikasi dan kebutuhan
bisnis. Hubungan antara strategi bisnis, strategi SI dan strategi TI digambarkan
12
sebagai berikut :
Gambar 2.1 Hubungan antar Strategi Bisnis, Strategi SI dan Strategi TI
(Ward and Peppard, 2002, p41)
Berdasarkan gambar di atas, dalam merancang dan menyusun strategi
SI/TI yang dapat digunakan untuk mendukung strategi bisnis perlu diketahui
tujuan dan arah bisnis yang akan dicapai oleh perusahaan kemudian
menganalisis lingkungan yang dimilki oleh perusahaan. Dari hasil analisis
lingkungan perusahaan dan tujuan serta arah bisnis yang dimilki oleh
perusahaan, kita akan mengetahui apa saja yang menjadi kelebihan,
kekurangan, ancaman serta peluang yang dimilki oleh perusahaan.
Setelah menganalisis lingkungan perusahaan, maka kita dapat
merancang dan mengebaluasi sistem informasi yang dapat mendukung strategi
bisnis perusahaan untuk mencapai visi dan misi perusahaan. Selanjutnya, akan
dilakukan penyeleksian dan analisis terhadap teknologi informasi yang akan
digunakan dalam menunjang kinerja dari sistem informasi tersebut.
13
2.5 Sistem
Pengertian sistem menurut O’Brien (2005, p8) adalah kumpulan
komponen komponen yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama
dengan menerima masukan (input) dan menghasilkan keluaran (output) dalam
suatu proses perubahan yang terogonaisir.
Menurut Williams / Sawyer (2007, p552) Sistem adalah kumpulan dari
komponen komponen yang berhubungan yang saling berinteraksi untuk
melakukan suatu tugas untuk mencapai suatu tujuan.
Menurut Michael C. Jackson (2009, p1), sistem adalah sebagai
sekumpulan fungsi – fungsi kompleks yang bergantung pada bagian tersebut
dan interaksi di antara bagian tersebut . Dari penjelasan tersebut, sistem dapat
diidentifikasikan menjadi beberapa tipe-tipe , yaitu secara fisik, biologis,
desain, abstrak, sosial, dan aktivitas manusia.
Menurut kami, Sistem adalah kumpulan komponen – komponen yang
saling berinteraksi, saling bergantung, saling terkait untuk mencapai suatu
tujuan yang sama.
2.6 Data
Menurut O’Brien (2005, 696) data adalah fakta mentah atau observasi,
biasanya tentang fenomena fisik atau, transaksi bisnis.
Menurut Williams / Sawyer (2007, p39) data adalah fakta-fakta dan
gambar mentah yang akan diperoses menjadi informasi.
Menurut Turban (2003, p6) adalah deskripsi dasar dari suatu benda,
kejadian, kegiatan dan transaksi yang direkam, dikelompokkan dan
dimasukkan tetapi tidak diolah menajdi sesuatu yang memiliki arti.
14
Menurut kami, data adalah fakta mentah yang belum mempunyai arti
yang nanti akan dikumpulkan dan diolah menjadi informasi.
2.7 Informasi
Menurut Williams / Sawyer (2007, p40) informasi adalah data yang telah
dirangkum atau dimanipulasi dalam bentuk lain untuk tujuan pengambilan
keputusan.
Menurut McLeod (2007,p9) informasi adalah data yang telah diproses
atau data yang memiliki arti.
Menurut Kenneth C.dan Jane Price Laudon (2008, p14), informasi adalah
data yang sudah dibentuk menjadi sebuah bentuk yang mempunyai arti dan
berguna untuk manusia.
Menurut kami, Informasi adalah kumpulan data yang sudah diolah,
diproses, dimodifikasi sehingga data tersebut memiliki arti atau makna bagi
penggunanya.
2.8 Sistem Informasi
Menurut Williams / Sawyer (2007, p10) sistem informasi adalah
pengaturan orang, data, proses, dan information technologi (IT)/ teknologi
informasi yang berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan,
dan menyediakan sebagai output informasi yang diperlukan untuk mendukung
sebuah organisasi.
Menurut O’Brien (2005, p5) sistem informasi adalah merupakan
kombinasi teratur apapun dari orang orang, hardware, software, jaringan
komunikasi dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah dan
15
menyebarkan sistem informasi dalam sebuah organisasi.
Menurut Laudon (2002, p7) secara teknis sistem informasi didefinisikan
sebagai kumpulan komponen yang saling berhubungan, yang mengambil (atau
mengumpulkan), memproses, menyimpan, dan mendistriusikan informasi
untuk membantu dalam pengambilan keputusan, pengkoordinasian ,
pengendalian analisis dan menampilkannya dalam suatu organisasi.
Menurut kami, Sistem informasi adalah kombinasi dari orang, data,
proses, jaringan, hardware, dan software yang bermaksud untuk diproses dan
menghasilkan suatu informasi yang mempunyai nilai bagi beberapa pihak,
khususnya para tactical dan strategic level management.
2.9 Analisis Sistem Informasi
Menurut Whiten dkk (2004, p186) Analisis sistem informasi adalah suatu
tahap pengembangan dalam sebuah proyek pengembangan sistem informasi
yang utamanya di fokuskan pada masalah dan persyaratan persyaratan bisnis,
terpisah dari teknologi apapun yang dapat atau yang akan digunakan untuk
mengimplementasikan solusi pada masalah tersebut.
Menurut Jogiyanto (1999, p129) Analisis sistem informasi adalah
penguraian suatu sistem informasi ke dalam bagian – bagian komponennya
dengan tujuan untuk mengurai permasalahan, mengidentifikasi, mengevaluasi,
serta mengetahui hambatan – hambatan yang ada. Sehingga dapat diusulkan
bila terdapat perbaikan kearah yang lebih baik.
Menurut Kristanto (2003) Analisis sistem informasi adalah suatu proses
mengumpulkan dan menginterpretasikan kenyataan – kenyataan yang ada,
mendiagnosa persoalan, dan menggunakan keduanya untuk memperbaiki
16
sistem.
Menurut kami, analisis sistem informasi adalah suatu proses yang
menilai bagaimana fungsi bisnis dengan cara mengamati proses input dan
pengolahan data serta proses output informasi untuk membantu peningkatan
proses organisasional.
2.10 Pengertian Strategi
Menurut R.David (2006, p16) strategi adalah alat untuk mencapai tujuan
jangka panjang, strategi merupakan tindakan potensial yang membutuhkan
keputusan manajemen tingkat atas dan sumber daya perusahaan dalam jumlah
yang besar. Strategi juga mempengaruhi kemakmuran perusahaan dalam
jangka panjang. Strategi memilih konsekuensi yang multifungsi dan multi
dimensi serta perlu mempertimbangkan faktor-faktor eksternal dan internal
yang dihadapi perusahaan.
Menurut Thomson dan Stirckland (2004, p1) strategi adalah sekumpulan
langkah-langkah kompetitif dan pendekatan-pendekatan bisnis yang digunakan
oleh manajer untuk menarik dan memuaskan pelanggan, bersaing,
mengembangkan bisnis, melaksanakan operasional sehari-hari dan mencapai
tujuan yang ditargetkan. Strategi mengindikasikan pilihan-pilihan yang diambil
tentang bagaimana perusahaan mendapatkan pelanggan, merespon, perubahan-
perubahan pasar, berkompetisi, mengembangkan bisnis, dan bagaimana cara
untuk mencapai target.
Menurut Umar (2001, p31) strategi didefinisikan sebagai suatu proses
penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka
panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar
17
tujuan tersebut dapat tercapai.
Jadi, berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa
strategi merupakan suatu cara yang dilakukan untuk menetapkan bagaimana
perusahaan mencapai misi dan tujuannya dengan keunggulan kompetitif dalam
jangka waktu panjang.
Perumusan strategi merupakan proses penyususnan langkah-langkah ke
depan yang dimaksudkan untuk membangun visi dan misi organisasi,
menetapkan tujuan strategis dan keuangan perusahaan, serta merancang
strategi untuk mencapai tujuan tersebut dalam rangka menyediakan customer
value terbaik.
2.11 Pengertian Bisnis
Menurut Madura (2009, p5) bisnis adalah suatu organisasi yang menjual
barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan
laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa inggris, dari kata dasar busy yang
berrti "sibuk" dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam
artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan
keuntungan. Dan dalam bukunya menyatakan bisnis adalah suatu usaha yang
menyediakan produk atau jasa yang diinginkan oleh pelanggan.
Menurut William F. Nickels (2008, p4) bisnis adalah aktivitas apapun
yang berusaha untuk menyediakan produk dan jasa ke orang lain sambil
beroperasi pada keuntungan.
Menurut Ricky W. Griffin (1996, p4) bisnis adalah sebuah organisasi
yang menyediakan produk dan servis untuk mendapatkan keuntungan.
Menurut kami, Bisnis adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan
18
seseorang seperti menjual produk atau jasa untuk mendapatkan profit.
2.12 Pengertian Teknologi
Menurut Williams / Sawyer (2007, p39) Teknologi adalah proses yang
meningkatkan nilai tambah, proses tersebut menggunakan atau menghasilkan
suatu produk , produk yang dihasilkan tidak terpisah dari produk lain yang
telah ada, dan karena itu menjadi bagian integral dari suatu sistem.
Menurut Prayitno dan Ilyas (2001), teknologi adalah seluruh perangkat
ide, metode, teknik benda-benda material yang digunakan dalam waktu dan
tempat tertentu maupun untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Menurut Mardikanto (1993), teknologi adalah suatu perilaku produk,
informasi dan praktek-praktek baru yang belum banyak diketahui, diterima dan
digunakan atau diterapkan oleh sebagian warga masyarakat dalam suatu lokasi
tertentu dalam rangka mendorong terjadinya perubahan individu dan atau
seluruh warga masyarakat yang bersangkutan.
Menurut kami, teknologi adalah suatu perangkat atau alat yang
digunakan untuk mempermudah , membantu user dalam melakukan suatu
aktivitas sehingga dapat meningkatkan nilai tambah, memenuhi kebutuhan
manusia, atau juga bisa menghasilkan produk.
2.13 Pengertian Enterprise
Menurut Bernard (2005, p31) Area dari aktivitas dan tujuan bersama
dalam suatu organisasi atau antara beberapa organisasi, dimana informasi dan
sumber daya yang lain dipertukarkan.
19
2.13.1 Enterprise Architecture
Menurut Bernard (2005, p31), Enterprise Architecture merupakan
praktek profesi dan manajemen yang muncul yang ditujukan untuk
meningkatkan kinerja perusahaan dengan memungkinkan mereka untuk
melihat diri sendiri dalam hal holistik dan melihat strategi mereka yang
terintegrasi, praktek bisnis yang terarah, arus informasi dan sumber daya
teknologi.
EA dimaksudkan untuk membantu pembaca mengingat perbedaan
jelas antara EA dan jenis lain dari perencanaan IT, yaitu bahwa EA
didorong oleh tujuan strategis dan kebutuhan bisnis.
2.13.2 Menghubungkan EA dan Strategi
Menurut Bernard (2005, p33) EA bila dihubungkan dengan perencanaan
strategi berguna sebagai penggerak utama dalam sebuah perusahaan.
EA bila dihubungkan dengan perencanaan strategi berguna sebagai
penggerak utama dalam sebuah perusahaan. Penggunaan strategis dari
sumberdaya semakin penting bagi keberhasilan perusahaan swasta maupun
privat, termasuk perpanjangan perusahaan melibatkan beberapa partisipan
internal dan eksternal (contoh : supply chain). Bagaimana mendapatkan hasil
maksimal dari bisnis, teknologi, dan sumberdaya manusia membutuhkan
sebuah perusahaan yang berpikir dalam hal solusi berskala besar daripada
proyek pengembangan sistem individu.
20
2.13.3 Menghubungkan EA dan Perencanaan Bisnis
Menurut Bernard (2005, p33) EA bila dihubungkan dengan perencanaan
bisnis berguna sebagai sumber dari kebutuhan program dan sumber daya.
EA bila dihubungkan dengan perencanaan bisnis berguna sebagai sumber
dari kebutuhan . Sebagai praktek, EA adalah program pengelolaan dan metode
dokumentasi yang bersama menyajikan sebuah pandangan terkoordinasi dari
arah strategi perusahaan, layanan bisnis, alur informasi, dan pemanfaatan
sumberdaya. EA menyediakan strategi dan pendekatan penggerak bisnis untuk
kebijakan , perencanaan, pembuatan keputusan, dan pengembangan sumber
daya yang berguna untuk eksekutif, manajer lini, dan staff pendukung.
2.14 EA sebagai Program Manajemen
Menurut Bernard (2005, p34) EA sebagai program manajemen adalah
program manajemen yang menyediakan sebuah pendekatan strategis dan
terintegrasi untuk perencanaan sumberdaya.
EA bila dihubungkan dengan perencanaan bisnis berguna sebagai sumber
dari kebutuhan program dan sumber daya. Program EA adalah bagian dari
keseluruhan proses yang menentukan keselarasan sumberdaya,
mengembangkan kebijakan terstandarisasi, meningkatkan dukungan keputusan,
dan mengawasi kegiatan pengembangan sumberdaya. EA dapat membantu
mengidentifikasi kesenjangan dalam kinerja di kegiatan LOB dan kemampuan
mendukung layanan IT, sistem dan jaringan.
21
2.14.1 Resource Alignment
Menurut Bernard (2005, p34-35) EA mendukung perencanaan strategis
dan perencanaan proses sumber daya lainnya dengan menyediakan pandangan
makro dan mikro dari bagaimana sumberdaya dimanfaatkan dalam
menyelesaikan tujuan dari sebuah perusahaan. Hal ini membantu dalam
memaksimalkan efektivitas dan efisiensi dari sumber daya tersebut, yang pada
akhirnya akan membantu dalam mempromosikan kemampuan kompetitif
perusahaan. Sumber daya IT dan proyek-proyek pembangunan yang terkait
dalam perusahan harus ditinjau untuk menentukan apakah mereka mendukung
satu atau lebih dari tujuan strategi perusahaan.
2.14.2 Standarized Policy
Menurut Bernard (2005, p35) EA mendukung implementasi dari
pelaksanaan standarisasi kebijakan manajemen untuk pembangunan dan
pemanfaatan dari sumberdaya IT dan sumber daya lainnya. Dengan
menyediakan sebuah pandangan yang holistic dan hirarkis dari sumberdaya
sekarang dan masa depan. EA mendukung dari penetapan kebijakan sebagai
berikut :
• Mengidentifikasi kebutuhan strategi dan operasional
• Menentukan keselarasan strategi dari kegiatan dan sumberdaya
• Mengembangkan bisnis perusahaan dan sumberdaya teknologi
• Memprioritaskan pendanaan program dan proyek
• Mengawasi pengelolaan dari program dan proyek
• Mengidentifikasi metric kinerja untuk program dan proyek
• Mengidentifikasi dan menegakkan standart dan konfigurasi pengelolaan
22
Dokumen kebijakan termasuk orang-orang yang dapat dikategorikan
sebagai pedoman umum (misalnya, tujuan tingkat tinggi dan memo) bimbingan
program khusus (misalnya, rencana, and manual), dan bimbingan proses rinci
(misalnya, standar prosedur operasi). Dengan menggunakan kategori-kategori
hirarki dokumen, singkat dan bermakna kebijakan, dan melakukannya dengan
cara tidak ada dokumen tunggal yang terlalu panjang dan dengan begitu itu
tidak terlalu memberatkan untuk dibaca. Hal ini juga penting untuk memahami
bagaimana berbagai bidang kebijakan ini saling terkait sehingga pelaksanaan
program di seluruh perusahaan dikoordinasikan. EA harus mengintegrasikan
satu kebijakan dengan kebijakan lainnya di semua bidang pemerintahan,
sehingga membuat manajemen sumber daya yang efektif secara keseluruhan
dan kemampuan pengawasan yang baik.
2.14.3 Decision Support
Menurut Bernard (2005, p36) EA menyediakan dukungan untuk
pengambilan keputusan sumberdaya IT di tingkat eksekutif dan tingkat staff
dari perusahaan. Di tingkat eksekutif, EA menyediakan visibilitas untuk
inisiatif IT yang tinggi dan mendukung penentuan dari keselarasan strategi. Di
tingkat manajemen, EA mendukung desain dan keputusan konfigurasi
manajemen, serta penyelarasan dari inisiatif IT dengan standar teknik untuk
suara, data, video, dan keamanan. Di tingkat staff, EA mendukung keputusan
mengenai operasi, perawatan, dan pengembangan dari sumber daya IT dan
pelayanan.
23
2.14.4 Resource Development
Menurut Bernard (2005, p36) EA mendukung pendekatan terstandarisasi
untuk mengembangkan sumber daya IT dan sumber daya lainnya. Tergantung
pada ruang lingkup dari sumberdaya yang terlibat dan kerangka waktu yang
tersedia untuk pengembangan, berbagai pengembangan sistem metode siklus
hidup dapat digunakan untuk mengurangi resiko bahwa parameter biaya,
kinerja, atau jadwal dapat tidak terpenuhi. EA lebih lanjut mendukung
pendekatan terstandarisasi yang telah terbukti untuk pengelolaan proyek yang
mempromosikan pengawasan yang komprehensif dan efektif dari program
yang sedang berjalan dan pembangunan proyek. Terakhir, EA mendukung
penggunaan dari proses yang terstandarisasi untuk memilih dan mengevaluasi
investasi dalam sumber daya IT dari sudut pandang bisnis dan finansial.
2.15 EA sebagai Metode Dokumentasi
Menurut Bernard (2005, p37) EA sebagai metode dokumentasi adalah
konsep dokumentasi EA muncul pada awal tahun 1990 dan kini telah
berevolusi untuk mencakup pandangan dari tujuan strategis, layanan bisnis,
arus informasi, system dan aplikasi, jaringan, dan infrastruktur pendukung.
Dokumentasi EA dapat diselesaikan melalui 6 elemen dasar :
1. Kerangka kerja Dokumentasi EA. Kerangka kerja dokumentasi EA
mengidentifikasi ruang lingkup arsitektur yang akan di dokumentasikan
dan menetapkan hubungan diantara wilayah arsitektur.
2. Metodologi implementasi yang membantu pembuatan pandangan.
Komponen EA adalah tujuan yang dapat berubah, proses – proses,
standar – standar, dan sumberdaya yang dapat memperpanjang
24
‘enterprise-wide’ atau terkandung dalam LOB yang spesifik.
3. Masa sekarang. Arsitektur masa sekarang mengandung komponen EA
yang sekarang ada didalam perusahaan di setiap level kerangka kerja.
4. Masa depan dari arsitektur, dan juga pengembangan dari. Arsitektur EA
masa depan adalah EA komponen yang baru atau dimodifikasi yang
dibutuhkan oleh perusahaan.
5. Rencana Manajemen EA untuk mengatur transisi perusahaan dari
arsitektur sekarang ke masa depan. Rencana pengelolaan EA
mengartikulasikan program EA dan pendekatan dokumentasi.
6. Lalu terdapat juga area umum yang terdapat di semua level dari kerangka
kerja yang disebut ‘threads’. Dokumentasi EA mengandung ‘threads’
di setiap aktivitas umumnya yang ada di setiap level dari kerangka
kerja.
2.15.1 EA Documentation Framework
Menurut Bernard (2005, p38) EA documentation framework adalah
Kerangka kerja dokumentasi EA mengidentifikasi ruang lingkup arsitektur
yang akan di dokumentasikan dan menetapkan hubungan diantara wilayah
arsitektur. Ruang lingkup kerangka kerja ini tercerminkan melalui desain
geometric dan daerah yang diidentifikasi untuk dokumentasi.
2.15.2 EA Component
Menurut Bernard (2005, p39) EA component adalah Komponen EA
adalah tujuan yang dapat berubah, proses – proses, standar – standar, dan
sumberdaya yang dapat memperpanjang ‘enterprise-wide’ atau terkandung
25
dalam LOB yang spesifik. Contoh dari komponen antara lain tujuan strategis
dan inisiatif; produk dan pelayanan bisnis; alur informasi, gudang pengetahuan,
dan objek data; system informasi, aplikasi perangkat lunak, program
sumberdaya perusahaan, dan situs web; suara; data, dan jaringan video; dan
infrastruktur pendukung mencakup bangunan, ruang server, perlengkapan
umum, kabel, dll.
2.15.3 EA Current Architecture
Menurut Bernard (2005, p40) EA current architecture adalah Arsitektur
masa sekarang mengandung komponen EA yang sekarang ada didalam
perusahaan di setiap level kerangka kerja. Pandangan masa sekarang dari EA
berfungsi untuk membuat persediaan dasar dari sumberdaya dan aktivitas
sekarang yang di dokumentasikan secara konsisten dengan EA masa depan
sehingga seorang analis dapat melihat perselisihan antara rencana masa depan
dengan kemampuan sekarang.
Gambar 2.2 EA Current Architecture (Bernard 2005, p40)
26
2.15.4 EA Future Architecture
Menurut Bernard (2005, p41) EA future Architecture adalah Arsitektur
EA masa depan adalah EA komponen yang baru atau dimodifikasi yang
dibutuhkan oleh perusahaan untuk menutup kesenjangan kinerja yang ada atau
mendukung inisiatif strategi yang baru, kebutuhan operasional, atau solusi
teknologi.
2.15.5 EA Management Plan
Menurut Bernard (2005, p42) EA management plan adalah Rencana
pengelolaan EA mengartikulasikan program EA dan pendekatan dokumentasi.
Rencana pengelolaan EA juga menyediakaan deskripsi dari pandangan
arsitektur sekarang dan masa depan dan sebuah rencana berurut untuk
mengelola transisi dari bisnis masa depan atau operasi teknologi masa depan
2.15.6 EA Planning Threads
Menurut Bernard (2005, p42) EA planning threads adalah Dokumentasi
EA mengandung ‘threads’ di setiap aktivitas umumnya yang ada di setiap level
dari kerangka kerja. ‘Threads’ nya ada 3, yaitu keamanan IT, Standart IT, dan
tenaga kerja IT.
Dokumentasi EA mengandung ‘threads’ di setiap aktivitas umumnya
yang ada di setiap level dari kerangka kerja. ‘Threads’ nya ada 3, yaitu
keamanan IT, Standart IT, dan Tenaga Kerja IT.
1. Keamanan IT : Keamanan paling efektif ketika menjadi bagian
integral dari program manajemen EA dan metodologi
dokumentasi. Sebuah Program keamanan IT yang komprehensif
27
memiliki beberapa daerah fokus termasuk : informasi, personil,
operasi, dan fasilitas.
2. Standar IT : Salah satu fungsi penting dari IT adalah menyediakan
standar teknologi di semua level di kerangka EA.
3. Tenaga Kerja IT : Mungkin sumber daya terbesar dalam sebuah
perusahaan adalah manusia. Oleh karena itu penting untuk
memastikan bahwa kebutuhan pelatihan, kepegawaian, dan
keterampilan terkait dengan IT diidentifikasi untuk LOB dan
kegiatan dukungan pelayanan disetiap level dari EA framework
dan solusi yang tepat tercermin di arsitektur sekarang dan masa
depan.
2.16 EA Repository
Menurut Bernard (2005, p45) EA repository adalah menyediakan akses
mudah ke dokumentasi EA adalah hal yang penting untuk digunakan dalam
perencanaan dan pembuatan keputusan. Hal ini dapat diselesaikan melalui
pembentukan sebuah online EA repository untuk mengarsip dokumentasi EA
komponen di area yang bervariasi dari kerangka kerja EA. EA repository pada
dasarnya adalah sebuah situs web dan database yang menyimpan informasi dan
menyediakan link ke EA tools dan sumberdaya program EA yang lain.
28
Gambar 2.3 EA Repository (Bernard, 2005, p46)
2.17 The Structure & Culture
Menurut Bernard (2005, p48) structure & culture adalah Struktur dan
budaya penting untuk disertakan dalam EA supaya dapat mencerminkan tujuan
organisasi, proses – proses, dan struktur informal yang sesungguhnya dengan
akurat yang mempengaruhi pandangan saat ini dan masa depan. Mengerti
struktur dan budaya penting ketika bekerja dengan stakeholder untuk
mendapatkan dukungan mereka dan mengurus ekspektasi mereka dalam
pengembangan dan implementasi dari EA program.
29
2.17.1 The Structure of Enterprise
Organizational Level Structure
Parson’s Purpose of Each
Level
Function
Thompson’s Level
Activities
Institutional Dimana organisasi
menetapkan aturan dan
berhubungan ke
masyarakat yang lebih
luas karena berasal dari
legitimasi, makna, dan
dukungan yang lebih
tinggi, sehingga
memungkinkan
pelaksanaan tujuan
organisasi
Organisasi sangat terbuka
terhadap lingkungan untuk
menentukan domainnya,
menetapkan batas – batas
dan mengamankan
legitimasi
Managerial Dimana mediasi antara
organisasi dan lingkungan
tugas mendesak terjadi,
dimana urusan internal
organisasi dikelola, dan
dimana produk – produk
organisasi di konsumsi
dan sumberdaya
disediakan
Mediasi dinamis terjadi
dimana lebih kurang
formal dan sering terjadi
kegiatan politik
30
Technical Dimana produk
sesungguhnya dari sebuah
organisasi di proses
Organisasi adalah rasional
karena menjalankan
fungsi produksi (input /
output) dan mencoba
untuk menutupi fungsi –
fungsi dari luar untuk
melindungi mereka dari
ketidakpastian eksternal
sebanyak mungkin
Tabel 2.1 Structure of Enterprise Bernard (2005, p51)
2.17.2 Understanding Culture
Menurut Bernard (2005, p56) Mengerti budaya dari sebuah perusahaan
penting dalam pengembangan pandangan realistis dari bagaimana tujuan
strategis ditetapkan, bagaimana fungsi proses, dan bagaimana sumberdaya
digunakan. Setiap perusahaan memiliki budaya yang berbeda, ada yang
vertical, ada yang horizontal, dan ada yang memiliki berbagai cabang.
2.18 EA Artifact
Menurut Bernard (2005, p111) EA artifact adalah sebuah produk
dokumentasi seperti dokumen teks, spreadsheet, uraian slides, atau video klip.
EA artifact adalah jenis dokumentasi yang menggambarkan komponen
termasuk diagram laporan, grafik, spreadsheet, file video, dan tipe lain dari
informasi tercatat. High Level EA artifact biasanya teks dokumen atau diagram
31
yang menggambarkan strategi keseluruhan, program, dan hasil yang
diinginkan. Mid Level EA artifact adalah dokumen, diagram, grafik,
spreadsheet, dan briefing yang menggambarkan proses organisasi, proyek yang
sedang berlangsung, rantai pasokan, sistem yang besar, arus informasi,
jaringan, dan website. Low Level EA artifak menggambarkan aplikasi spesifik,
kamus data, standar teknis, antarmuka, komponen jaringan, dan cable plants.
2.18.1 Goal and Initiatives
Menurut Bernard (2005, p72) tujuan adalah target utama dalam sebuah
perusahaan. Tujuan biasanya membutuhkan waktu bertahun – tahun untuk
menyelesaikannya. Perubahan tujuan dibuat sebagai respon dari bisnis internal
dan eksternal dan penggerak teknologi, dan / atau perubahan hukum dan
regulasi
Inisiatif adalah aktivitas bisnis dan teknologi, program, dan proyek yang
dapat memungkinkan menyelesaikan tujuan perusahaan, demikian mereka
dapat mempengaruhi arah fundamental perusahaan, Kerangka kerja EA tingkat
tertinggi mengidentifikasi arah strategis, tujuan, dan inisiatif dari sebuah
perusahaan dan memberikan deskripsi yang jelas tentang kontribusi.
Rencana strategis dimulai dengan pernyataan jelas dari tujuan perusahaan
/ misi dan visi untuk sukses. Kemudian ini diikuti oleh deskripsi dari arah
strategis yang diambil perusahaan, skenario akan muncul bersamaan dengan
strategi kompetitif yang akan menjamin kesuksesan dan survivabilitas.
Pernyataan menyeluruh tersebut akan didukung melalui identifikasi tujuan dan
mendukung inisiatif yang mengandung pengukuran hasil dan kinerja.
32
2.18.2 Product and Services
Menurut Bernard (2005, p106) product dan services adalah tingkat kedua
dari Kerangka kerja EA mengidentifikasikan pelayanan produk bisnis dari
perusahaan tersebut dan kontribusi teknologi untuk mendukung proses – proses
tersebut. Istilah layanan bisnis digunakan untuk proses – proses dan prosedur –
prosedur yang mencapai misi dan tujuan perusahaan, apakah itu untuk bersaing
di sektor swasta, memberikan pelayanan publik, mendidik, memberikan
layanan medis, atau menyediakan kemampuan pertahanan
2.18.2.1 Business Plan
Menurut Bernard (2005, p297) Rencana bisnis menyediakan sebuah
deskripsi tingkat tinggi dari fungsi LOB dan strategi financial yang akan
menyelesaikan tujuan strategis dan inisiatif.
Rencana bisnis menyediakan sebuah deskripsi tingkat tinggi dari fungsi
LOB dan strategi financial yang akan menyelesaikan tujuan strategis dan
inisiatif . Beberapa hal yang sering ditemukan di dalam business plan antara
lain : Business Overview, Executive Team Profile, relasi dari aktivitas bisnis ke
tujuan strategis, struktur organisasi, Market Outlook dan Strategi kompetitif,
siklus bisnis, Capitalization Summary, strategi financial, ringkasan status
financial sekarang, partner dan aliansi bisnis.
2.18.2.2 Business Process Diagram
Menurut Bernard (2005, p300) Diagram Proses Bisnis menunjukkan
rincian detail dari suatu kegiatan, termasuk bagaimana setiap langkah dalam
kegiatan berhubungan dengan yang lain. Diagram B-4 diikuti dengan teknik
33
modeling IDEF-0 menunjukkan apa inputnya, kontrolnya, outputnya, dan
mekanisme dari setiap langkah prosesnya.
Diagram Proses Bisnis menunjukkan rincian detail dari suatu kegiatan,
termasuk bagaimana setiap langkah dalam kegiatan berhubungan dengan yang
lain. Diagram B-4 diikuti dengan teknik modeling IDEF-0 menunjukan apa
inputnya, kontrolnya, outputnya, dan mekanisme dari setiap langkah prosesnya.
IDEF atau Integration Definition for Function technique adalah metode
untuk modeling proses bisnis. IDEF – 0 activity modeling cocok untuk
dokumentasi proses bisnis yang menyediakan pandangan konteks tingkat tinggi
dan pandangan lebih detail di setiap langkah dalam aktifitas dalam format yang
dapat diuraikan lebih jauh dan tidak terkait dengan proses lain untuk
menunjukan hubungan.
2.18.2.3 Swim Lane Process Diagram
Menurut Bernard (2005, p299) swim lane process diagram adalah Sebuah
Diagram aktivitas stakeholder yang menunjukan stakeholder mana (orang –
orang dengan kepentingan dalam perusahaan) terlibat dengan proses LOB, dan
waktu dalam interaksi tersebut. Diagram menggunakan format ‘swim lane’
untuk mengatur stakeholder dengan baris, dan kerangka waktu dengan kolom,
lalu melapisi aktivitas dengan simbologi flowchart.
2.18.2.4 Use Case Narrative & Diagram
Menurut Bernard (2005, p302) Use Case Narrative mengikuti format
UML untuk mengidentifikasi kebutuhan bisnis, konteksnya, stakeholdernya
(actor), dan aturan bisnis untuk interaksi mereka dengan system, pelayanan,
34
dan aplikasi yang diidentifikasi kebutuhan pengembangan solusi teknologi.
Gambar 2.4 Use Case Narrative & Diagram (Bernard 2005, p302)
2.18.3 Data dan Informasi
Menurut Bernard (2005, p107) Mengoptimalkan pertukaran data dan
informasi adalah fungsi sekunder dari sebuah arsitektur. Tingkat ketiga dari
kerangka kerja EA dimaksudkan untuk mendokumentasikan bagaimana
informasi saat ini sedang digunakan oleh perusahaan dan bagaimana arus
informasi masa depan akan terlihat. Tingkat ini dapat tercermin melalui sebuah
dokumen strategi IT yang mengikat ke dalam rencana strategis atau rencana
bisnis. Kegunaan dari strategi IT adalah untuk menentukan pendekatan tingkat
tinggi untuk mengumpulkan, menyimpan, mengubah, dan menyebarkan
informasi ke seluruh perusahaan.
35
2.18.3.1 Object State Transition Diagram
Menurut Bernard (2005, p306) Diagram Object State Transition
menggunakan notasi dari UML untuk menunjukan bagaimana siklus hidup dari
sebuah data objek spesifik. Diagram ini menunjukan perubahan atribut, link,
dan perilaku dari objek “On-Line Order” yang merupakan hasil dari aktivitas
system internal atau eksternal yang memicu perubahan dalam suatu keadaan.
Gambar 2.5 Object State Transition Diagram (Bernard, 2005, p306)
2.18.3.2 Logical Data Model
Menurut Bernard (2005, p308) Sebuah model data semantic dapat
dikembangkan menggunakan metode terstruktur tradisional dan simbiologi
(ERD) atau menggunakan metode berorientasi objek dan simbiologi dari UML,
yang menghasilkan sebuah class diagram dan object diagram.
36
2.18.3.3 Activity/Entity Matric (CRUD)
Menurut Bernard (2005, p310) Sebuah Activity Matrix dikembangkan
dengan memetakan entitas data yang dipengaruhi oleh garis keterkaitan dari
aktivitas bisnis. Sering disebut sebuah ‘CRUD’ Matrix karena mengidentifikasi
tipe dasar dari transformasi yang dilakukan pada data (Create, Read, Update,
Delete) melalui proses bisnis.
Gambar 2.6 Activity/Entity Matrix(CRUD) (Bernard, 2005, p310)
2.18.4 EA System and Application
Menurut Bernard (2005, p107) Tingkat keempat dari kerangka kerja EA
dimaksudkan untuk mengatur dan mendokumentasikan kelompok informasi
dari sistem dan aplikasi yang digunakan perusahaan untuk memberikan
kemampuan IT. Tergantung pada perubahan di tingkat yang lebih tinggi dari
37
kerangka kerja EA mungkin ada perubahan rencana ke sistem / aplikasi yang
harus dicerminkan dalam pandangan arsitektur masa depan. Daerah kerangka
kerja EA ini juga dimana komponen adalah fitur menonjol dalam arsitektur
berorientasi layanan seperti aplikasi komersial yang semakin tersedia untuk
perusahaan. Besar, aplikasi modular yang dapat menangani semua LOB dan
fungsi back office (financial, system control manufacturing, system
pengelolaan supply chain). Sering disebut dengan ERP.
2.18.4.1 System Communication Description
Menurut Bernard (2005, p313)system communication description adalah
Artifact S-2 compliment system diagram interface S-1 dengan menyediakan
sebuah deskripsi bagaimana suatu data dikomunikasikan antara sistem seluruh
perusahaan dan mencakup hal detail mengenai link, jalur, jaringan, dan media.
2.18.4.2 System Data Flow Diagram
Menurut Bernard (2005, p315) System Data Flow Diagram atau lebih
dikenal dengan Data Flow Diagram dimaksudkan untuk menunjukan proses
dalam suatu system yang terjadi pertukaran data dan bagaimana pertukaran
tersebut terjadi. Artifact SA-4 compliment B-4 Diagram proses bisnis dan
dapat diurai untuk menunjukan detail tambahan.
38
Gambar 2.7 System Data Flow Diagram (Bernard, 2005, p315)
2.18.5 EA Network and Infrastucture
Menurut Bernard (2005, p107) EA network dan infrastucture adalah
tulang punggung dari arsitektur. Tingkat ke 5 dan tingkat yang paling rendah
dari kerangka kerja yang dimaksudkan untuk mengatur dan mendokumntasikan
pandangan sekarang dan masa depan dari suara, data , dan jaringan video yang
perusahaan gunakan untuk system host, aplikasi, website, dan database.
Tingkat ini juga mendokumentasikan infrastruktur dari perusahaan
(seperti bangunan, ruang server, peralatan modal). LAN, WAN, SAN, Intranet,
Extranet, Wifi semua diatur dan di dokumentasikan di tingkat ini sehingga
desain yang efisien dapat diimplementasikan melalui arsitektur masa depan
dan mengurangi duplikasi, meningkatkan biaya dan efisiensi kinerja, dan
mempromosikan ketersediaaan dan kemampuan bertahan hidup.
39
2.18.5.1 Network Connectivity Diagram
Menurut Bernard (2005, p321) Diagram konektivitas jaringan
menunjukan hubungan fisik antara suara, data, dan jaringan video perusahaan
termasuk Wide Area Network eksternal dan Local Area Networks yang juga
disebut Extranet dan Intranet.
Gambar 2.8 Network Connectivity Diagram (Bernard 2005, p321)
40
2.19 Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal Bisnis Perusahaan
2.19.1 Analisis Lingkungan Eksternal Bisnis
Analisis lingkungan eksternal merupakan analisis semua faktor eksternal
dari suatu perusahaan. Faktor eksternal tersebut meliputi : faktor ekonomi,
sosial, politik, teknologi, pesaingan, penantang baru, dll. Dengan adanya faktor
eksternal tersebut, perusahaan mampu mengetahui peluang dan ancaman yang
ada disekitarnya. peluang dan ancaman tersebut akan memberikan kesempatan
perusahaan untuk maju atau terhambat perkembangannya. adapun teknik-
teknik analisis digunakan untuk memahami kondisi situasi pada lingkungan
eksternal bisnis diantaranya adalah.
2.19.1.1 Analisis Lima Daya Porter
Lingkungan eksternal bisnis yang berpengaruh terhadap perkembangan
suatu perusahaan berasal dari lingkungan persaingan bisnis. Untuk itu,
lingkungan persaingan bisnis perlu dianalisa agar perusahaan mampu
mengetahui ancaman dan peluang yang dimilikinya.
Michael E.Porter mengemukakan konsep Competitive Strategy yang
menganalisa persaingan bisnis berdasarkan lima aspek utama yang disebut
Lima Kekuatan Bersaing (Umar, 2001, p78-83). Lima kekuatan bersaingan
tersebut meliputi :
41
Gambar 2.9 Lima Daya Persaingan Porter (Ward dan Peppard, 2002, p95)
1. Ancaman Masuknya Pendatang Baru
Masuknya pendatang baru akan menimbulkan sejumlah implikasi
bagi perusahaan yang sudah ada, misalnya kapasitas menjadi
bertambah, terjadinya perebutan pangsa pasar, serta perebutan sumber
daya produksi bagi perusahaan yang telah ada. ada beberapa faktor
penghambat (entry barrier) pendatang baru untuk masuk ke dalam
suatu industri yaitu :
• Skala ekonomi
Harus dipikirkan terlebih skala eknomi yang akan dihadapi
seperti jika kondisi perusahaan terpuruk, atau kekurangan
modal.
• Diferensiasi produk
Produk yang dijual perusahaan haruslah bervariatif mengingat
banyaknya jenis produk dan variasi kebutuhan konsumen
berbeda – beda
42
• Kecukupan modal
Untuk membentuk atau membangun suatu perusahaan
membutuhkan modal yang tidak sedikit, contoh : biaya sewa
tempat, renovasi, infrastruktur, bea cukai , dll
• Akses ke saluran distribusi
Dibutuhkan akses untuk distribusi dimana agar barang atau
produk dapat di pasarkan ke perusahaan lain atau tempat lain.
• Peraturan pemerintah
Prosedur untuk mendapatkan izin membangun perusahaan
bisa dibilang rumit dan banyak sekali berkas yang perlu diurus.
2. Persaingan Diantara Perusahaan Sejenis
Persaingan dalam industri akan mempengaruhi kebijakan dan
kinerja perusahaan. Menurut Porter tingkat persaingan dipengaruhi oleh
beberapa faktor yaitu :
• Jumlah Pesaing
Banyaknya pesaing menyebabkan sulitnya mendominasi pangsa
pasar karena pilihan pelanggan menjadi lebih banyak.
• Tingkat pertumbuhan industri
Perusahaan harus terus meningkatkan pertumbuhan
perusahaannya supaya bisa mengungguli perusahaan pesaing
dan memenuhi standar pada zamannya.
• Karakteristik produk
Perusahaan harus bisa menghasilkan suatu produk yang
mempunyai karakteristik sehingga mudah diingat oleh
43
pelanggan dan berbeda dari para pesaingnnya
3. Ancaman Dari Produk/Jasa Pengganti
Perusahaan-perusahaan yang berada dalam suatu industri tertentu
akan bersaing pula dengan produk/jasa pengganti. Walaupun
karakteristiknya berbeda, barang subtitusi dapat memberikan fungsi
atau jasa yang sama. Ancaman produk subtitusi menjadi kuat bilamana
konsumen dihadapkan pada switching cost (biaya peralihan) yang
sedikit dan jika produk subtitusi itu mempunyai harga yang lebih murah
atau kualitasnya sama, bahkan lebih tinggi dari produk-produk suatu
industri.
4. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli
Para pembeli, dengan kekuatan yang mereka miliki, mampu
mempengaruhi perusahaan untuk menurunkan harga produk, meningkat
mutu dan pelayanan, serta mengadu perusahaan dengan kompetitornya.
kekuatan tawar pembeli akan kuat apabila perusahaan dihadapkan pada
kondisi sebagai berikut :
• Pembeli mampu memproduksi produk yang diperlukan.
Pembeli tidak memiliki ketergantungan terhadap perusahaan
karena pembeli dapat menghasilkan produk yang dimiliki
perusahaan
• Pembeli mempunyai tingkat profitabilitas yang rendah,
sehingga sensitif terhadap harga dan diferensiasi pelayanan.
Kodisi keuangan dari pembeli menengah ke bawah yang dimana
44
mereka sangat menginginkan uang yang mereka keluarkan itu
sesuai dengan pelayanan atau produk yang setimpal mengingat
keuangan mereka terbatas untuk membeli produk – produk
perusahaan
• Produk perusahaan tidak terlalu penting bagi pembeli,
sehingga pembeli dengan mudahnya mencari penggantinya.
Produk yang dihasilkan perusahaan tidak terlalu menarik minat
pembeli atau bukan prioritas utama pembeli sehingga mereka
akan lebih selektif dalam mencari penjual lain yang lebih
berkualitas ketika produk yang dijual perusahaan tidak sesuai
dengan keiinginan mereka
5. Kekuatan Tawar-menawar Pemasok
Pemasok dapat mempengaruhi industri lewat kemampuan mereka
menaikkan harga atau mengurangi kualitas produk atau servis. Pemasok
merupakan suatu hal yang sangat penting dalam sebuah perusahaan,
dimana pemasok dapat menentukan jalannya aktivitas produk sebuah
perusahaan, dapat menetukan biaya produksi, harga produk, dan
menentukan kualitas produk suatu perusahaan.
2.19.1.2 Analisis PEST
Menurut Ward dan Peppard (2002, p70-72) analisis PEST adalah analisis
terhadap faktor lingkungan eksternal bisnis yang meliputi bidang politik,
ekonomi, sosial, dan teknologi. Analisis PEST digunakan untuk menilai
lingkungan Politik, Ekonomi, Sosial dan Teknologi yang terdapat dalam
45
lingkup organisasi. Dengan adanya analisis PEST, dapat diketahui peluang dan
ancaman bagi perusahaan.
a. Faktor Politik
Faktor politik meliputi semua kebijakan dan regulasi pemerintah
baik itu formal maupun informal. Kebijakan dan regulasi tersebut akan
mengatur suatu perusahaan dalam melakukan aktivitasnya. Contoh dari
kebijakan dan regulasi tersebut adalah kebijakan dalam pembayaran
pajak, ketentuan upah minimum, kebijakan mengenai polusi, dll.
b. Faktor Ekonomi
Faktor eknomi meliputi semua kondisi ekonomi yang ada di sekitar
lingkungan perusahaan, baik itu daya beli masyarakat terhadap suatu
produk maupun kebijakan bank dan kondisi ekonomi suatu negara. Pola
konsumsi dari masyarakat terhadap produk itu sendiri juga dapat
mempengaruhi kondisi ekonomi suatu perusahaan. Faktor ekonomi ini
akan mempengaruhi kontinuitas bisnis suatu perusahaan. Contoh dari
faktor ekonomi ini adalah tingkat suku bunga, laju inflasi, harga produk
dan jasa.
c. Faktor Sosial
Faktor sosial meliputi kepercayaan masyarakat terhadap suatu
produk serta gaya hidup yang berlaku dalam masyarakat. Dengan adanya
faktor sosial ini, perusahaan akan fokus terhadap kebutuhan pelanggan.
Keadaan sosial suatu negara akan mempengaruhi perkembangan bisnis
46
perusahaan, seperti banyaknya kasus korupsi, tindakan kriminal di suatu
negara dapat mengurangi minat investor untuk menanamkan modalnya.
Selain itu faktor sosial juga mencakup hal-hal yang menyangkut
kebutuhan dari pelanggan dan ukuran dari besarnya pangsa pasar yang
ada.
d. Faktor teknologi
Faktor teknologi meliputi semua hal yang dapat membantu dalam
menghadapi tantangan bisnis dan mendukung efisiensi proses bisnis.
Contoh : aktivitas penelitian dan pengembangan teknologi, automatisasi,
kecepatan transfer teknologi, tingkat kadarluasa teknologi. Faktor
teknologi meliputi semua hal yang dapat membantu dalam menghadapi
tantangan bisnis, menambah efisiensi proses bisnis, menciptakan inovasi,
dan kemajuan teknologi juga dapat meningkatkan kinerja karyawan.
Politik
� Pajak/Tarif
� Perundang-Undangan
� Tekanan atau adage Lobby group
tertentu
� Situasi politik dan keamanan
Sosial
� Tren gaya hidup
� Demografi
� Tingkah laku konsumen
� Tingkat pendidikan
� Angka kelahiran dan kematian
� Tingkat penghasilan
� Pengelompokan umur
47
Ekonomis
� Situasi ekonomi dalam negeri
� Bunga pinjaman
� Tingkat inflasi
� Upah regional
� Nilai tukar mata uang
Teknologi
� Industri yang menggunakan R&D
� Penemuan teknologi baru
� Teknologi informasi
� Hak paten teknologi
� Transfer teknologi
Tabel 2.2 Analisis PEST
2.19.2 Analisis Lingkungan Internal Bisnis
Analisis lingkungan bisnis dari perusahaan digunakan untuk mengetahui
strategi bisnis perusahaan pada saat ini dan visi misi perusahaan, aktivitas dan
proses bisnis perusahaan, sumber daya yang dimiliki dan informasi yang
dibutuhkan perusahaan. Adapun teknik-teknik analisis yang digunakan dalam
memahami kondisi situasi lingkungan internal bisnis diantaranya adalah :
2.19.2.1 Analisis SWOT
Menurut Rangkuti (2006, p18-19), analisis SWOT adalah identifikasi
berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan.
Analisis ini dilakukan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan
peluang dan secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman.
analsis SWOT membandingkan antar faktor eksternal peluang dan ancaman
dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan.
48
Analisis ini terbagi atas 4 komponen dasar, yaitu :
1. S : Strengths
Merupakan keunggulan yang dimiliki perusahaan yang
menjadikan kekuatan internal perusaahan.
2. W : Weakness
Merupakan kelemahan atau kekurangan dari internal
perusahaan.
3. O : Opportunities
Merupakan peluang yang berasal dari lingkungan
eksternal perusahaan, memberikan peluang kepada perusahaan
untuk lebih berkembang.
4. T : Threats
Merupakan ancaman dari ekternal perusahaan yang
dapat mengancam keberadaan perusahaan di saat ini maupun
masa mendatang.
Gambar 2.10 Analisis SWOT (Rangkuti, 2006,p19)
49
Penjelasan dari gambar 2.9 :
Kuadran 1 : Situasi yang menguntungkan bagi perusahaan,
karena perusahaan memiliki peluang dan kekuatan yang
dapat dimanfaatkan secara maksimal. Strategi yang harus
diterapkan pada situasi ini adalah mendukung kebijakan
pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategy).
Kuadran 2 : Walaupun menghadapi berbagai ancaman,
perusahaan masih memiliki kekuatan internal. Strategi yang
harus diterapkan adalah memanfaatkan peluang jangka
panjang dengan strategi diversifikasi (produk/pasar).
Kuadran 3 : Perusahaan mengalami peluang yang sangat
besar, tetapi di lain pihak perusahaan mengalami
kendala/kelemahan internal. Fokus dari strategi ini adalah
meminimalisir masalah-masalah internal perusahaan
sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik.
Kuadran 4 : Merupakan situasi yang sangat tidak
menguntungkan bagi perusahaan, karena perusahaan
mengalami berbagai ancaman dan kelemahan internal.
50
2.19.2.1.1 Matrik SWOT
Alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan
adalah Matrik SWOT. Matrik ini menggambarkan bagaimana peluang dan
ancaman eksternal (EFAS) yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan
kekuatan dan kelemahan (IFAS) yang dimilikinya. Matrik ini dapat
menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategis (Rangkuti, 2006,p31).
Cara membuat matrik SWOT adalah dengan menggunakan faktor-faktor
strategis eksternal maupun internal sebagaimana telah dijelaskan dalam tabel
EFAS dan IFAS, yaitu dengan memasukkan peluang dan ancaman dari tabel
EFAS serta memasukkan kekuatan dan kelemahan dari table IFAS kedalam sel
yang sesuai dalam matrik SWOT. Kemudian dengan membandingkan faktor-
faktor strategis tersebut lalu dibuatkan 4set kemungkinan alternatif strategi
(SO, ST, WO, WT) (Rangkuti, 2006, p35) :
• Strategi SO : strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan,
yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan
memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.
• Strategi ST : strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki
perusahaan untuk mengatasi ancaman.
• Strategi WO : strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang
yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.
• Strategi WT : strategi ini berdasarkan pada kegiatan yang bersifat
defensive dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta
menghindari ancaman.
51
IFAS
EFAS
Strength (S)
Tentukan 5-10 faktor-
faktor kekuatan internal.
Weakness (W)
Tentukan 5-10 faktor-
faktor kelemahan internal.
Opportunity (O)
Tentukan 5-10 faktor-
faktor peluang eksternal.
Strategi SO
Ciptakan strategi yang
menggunakan kekuatan
untuk memanfaatkan
peluang.
Strategi WO
Ciptakan strategi yang
meminimalkan kelemahan
untuk memanfaatkan
peluang.
Threats (T)
Tentukan 5-10 faktor-
faktor ancaman eksternal.
Strategi ST
Ciptakan strategi yang
menggunakan kekuatan
untuk mengatasi ancaman.
Strategi WT
Ciptakan strategi yang
meminimalkan kelemahan
dan menghindari ancaman.
Tabel 2.3 Matrik SWOT (Rangkuti, 2006, p31)
2.19.2.1.2 Matrik EFAS
Menurut Rangkuti (2006, p22-23), sebelum membuat matrik faktor
strategi eksternal, terlebih dahulu kita perlu mengetahui faktor strategi
eksternal (EFAS).
FAKTOR STRATEGI
EKSTERNAL
BOBOT RATING BOBOT
X
RATING
KOMENTAR
PELUANG
Total Peluang
52
ANCAMAN
Total Ancaman
TOTAL EFAS
Tabel 2.4 Tabel EFAS
Berikut ini adalah cara-cara penentuan Faktor Strategi Eksternal (EFAS) :
a. Susunlah dalam kolom 1 (5 sampai dengan 10 peluang dan ancaman).
b. Beri bobot masing masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0 (sangat
penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting). Faktor-faktor tersebut
kemungkinan dapat memberikan dampak terhadap faktor strategis.
c. Hitung rating (dalam kolom tiga) untuk masing-masing faktor dengan
memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor)
berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang
bersangkutan. pemberian nilai rating untuk faktor peluang bersifat
positif (peluang yang semakin besar diberi rating +4, tetapi jika
peluangnya kecil, diberi rating +1). Pemberian nilai rating ancaman
adalah kebalikannya. Misalnya, jika nilai ancamannya sangat besar,
rating adalah 1. Sebaliknya, jika nilai ancamannya sedikit ratingnya 4.
d. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk
memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4, Hasilnya berupa skor
pembobotan untuk masing-masing faktor.
e. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa
faktor-faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotannya
dihitung.
53
Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total
skor bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan
bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis
eksternalnya. Total skor ini dapat digunakan untuk membandingkan
perusahaan ini dengan kelompok industri yang sama.
2.19.2.1.3 Matrik IFAS
Menurut Rangkuti (2006, p24-25), setelah faktor-faktor strategi internal
suatu perusahaan diidentifikasi, suatu tabel IFAS (Internal Strategic Factor
Analysis Summary) disusun untuk merumuskan faktor-faktor strategis internal
tersebut dalam rangka kerangka Strength and Weakness perusahaan.
FAKTOR STRATEGI
INTERNAL
BOBOT RATING BOBOT
X
RATING
KOMENTAR
KEKUATAN
Total Kekuatan
KELEMAHAN
Total Kelemahan
TOTAL IFAS
Tabel 2.5 Tabel IFAS
54
Tahapnya adalah :
a. Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan
perusahaan dalam kolom 1.
b. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0
(paling penting) sampai 0,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh
faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategis perusahaan. (semua
bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00).
c. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan
memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor),
berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang
bersangkutan. Variabel yang bersifat positif (semua variabel yang
masuk kategori kekuatan) diberi nilai mulai dari +1 sampai dengan +4
(sangat baik) dengan membandingkannya dengan rata-rata industri atau
dengan pesaing utama. Sedangkan variable yang bersifat negatif,
kebalikanya. Contohnya, jika kelemahan perusahaan besar sekali
dibandingkan dengan rata-rata industri, nilainya adalah 1, sedangkan
jika kelemahan perusahaan dibwah rata-rata industri, nilainya adalah 4.
2.19.2.2 Value Chain Services Business (Value Shop)
Menurut Michael Porter (Ward dan Peppard (2002, p244)) Value chain
analysis adalah kegiatan menganalisa kumpulan aktivitas yang dilakukan untuk
merancang memproduksi, memasarkan, mengantarkan dan mendukung produk
atau jasa.
55
Gambar 2.11 Value Chain Service Business (Ward dan Peppard, 2002, p265)
Pendekatan rantai inlay (value chain) dibedakan menjadi dua tipe
aktivitas bisnis (Ward dan Peppard, 2002, p263) :
1. Aktivitas Utama (Primary Activitas)
Aktivitas utama merupakan aktivitas pokok dan vital yang harus
dilakukan oleh perusahaan dalam rangka untuk mencapai visi, misi dan
tujuan dari perusahaan. Aktivitas-aktivitas utama harus dilakukan
dengan baik dan optimal untuk memperoleh suatu keuntungan
kompetitif. Aktivitas utama terdiri dari inbound logistic, outbound
logistics, sales & marketing dan services.
a. Inbound Logistics
Inbound logistics merupakan semua kegiatan dan proses
mencari, menerima serta menyimpan input yang diperoleh oleh suatu
perusahaan. Input yang dimaksud adalah semua sumber daya yang
56
diperlukan oleh perushaan dalam menjalankan kegiatannya, seperti:
bahan baku, tenaga kerja, modal, dll. Kegiatan inbound ligistic ini
meliputi pembelian dan pengadaan bahan baku, perekrutan karyawan,
pengadaan inventaris perusahaan.
b. Operations
Kegiatan operations meliputi semua kegiatan perusahaan
dalam mengubah bahan baku menjadi barang jadi atau menghasilkan
suatu jasa, pelayanan bagi konsumen. Kegiatan operations ini
memerlukan sumber daya yang diperoleh melalui kegiatan Inbound
Logistics.
c. Outbound Logistics
Kegiatan outbound logistics mencakup kegiatan distribusi
barang atau jasa ke pelanggan baik secara langsung ke pelanggan
maupun secara tidak langsung melalui agen dan kegiatan pengepakan
barang.
d. Sales and marketing
Sales and marketing ini merupakan suatu kegiatan
memasarkan barang atau jasa ke pelanggan. Kegiatan ini bertujuan
untuk menyakinkan calon pembeli akan barang atau jasa yang
ditawarkan dan membujuk mereka untuk membeli dan menggunakan
produk atau jasa yang ditawarkan.
57
e. Services
Services merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk
memberikan layanan kepada pelanggan sehingga pelanggan
mendaptkan keuntungan penuh dari produk yang telah dibeli.
2. Aktivitas pendukung
Aktivitas pendukung merupakan kumpulan dari aktivitas-aktivitas
yang berfungsi untuk mendukung dan menyokong aktivitas utama yang
dilakukan oleh perusahaan. Baik atau buruknya aktivitas pendukung
dapat dilihat dari sukses atau tindaknya aktivitas pendukung.
a. Technology
Menjelaskan mengenai teknologi apa saja yang digunakan
dalam perusahaan tersebut dalam mendukung dan membantu kinerja
para karyawan yang ada dalam perusahaan.
b. Human Resources Management
Human Resources Management merupakan suatu cara
bagaimana perusahaan mampu mengatur sumber daya manusia yang
dimilki agar mampu bekerja dengan baik serta mendukung
perusahaan dalam mencapai tujuanya. Aktivitas ini berupa pelatihan,
pembekalan ilmu dan skill.
c. Infrastructure
Infrastructure merupakan semua sarana dan fasilitas yang
58
diperlukan oleh perusahaan dalam mendukung semua proses
bisnisnya.
d. Procurement
Procurement merupakan suatu proses pengadaan barang dari
pemasok ke perusahaan dimulai dari pemesanan, pengiriman serta
pembayaran.
2.19.2.3 Balance Scorecard
Menurut Bernard (2005, p296) Balanced Scorecard melampaui ukuran
financial dari keberhasilan suatu perusahaan dan menetapkan tujuan dan
pengukuran 4 pandangan bisnis : Customer, Financial, Internal Business
Process, dan Learning and Growth.
Balanced Scorecard melampaui ukuran financial dari keberhasilan suatu
perusahaan dan menetapkan tujuan dan pengukuran 4 pandangan bisnis :
Customer, Financial, Internal Business Process, dan Learning and Growth.
Balance Scorecard menyarankan bahwa orang – orang sebaiknya melihat
perusahaan dari 4 perspektif dan mengembangkan metric, mengumpulkan data,
dan menganalisa relasi perusahaan ke setiap perspektif. Balance scorecard
adalah sistem manajemen dan pengukuran yang memungkinkan perusahaan
untuk memperjelas visi dan strategi dan menerjemahkannya ke dalam tindakan.
Balance Scorecard memberikan umpan balik di sekitar kedua proses bisnis
internal dan hasil eksternal dalam rangka untuk terus meningkatkan kinerja
strategis dan hasil.
59
2.19.2.4 Critical Success Factor (CSF) dan Key Performance Indicator
(KPI)
Menurut Ward dan Peppard (2002, p209), analisis critical success factor
(CSF) merupakan area terbatas dalam suatu bisnis yang apabila terpenuhi maka
akan menjamin kesuksesan kinerja kompetitif bagi perusahaan.
Rockart (Ward dan Peppard, 2002, p209) mendefinisikan CSF sebagai
area tertentu dalam perusahaan, dimana jika hasil dari area tersebut
memuaskan, maka akan menjamin keberhasilan perusahaan dalam bersaing.
Area tersebut adalah area kunci dimana 'sesuatu harus berjalan dengan baik dan
benar', sehingga keberhasilan bisnis dapat dicapai dan terus berkembang.
Manfaat dar analisis CSF menurut Ward dan Peppard (2002,p209) adalah
sebagai berikut :
1. Analisa CSF merupakan teknik yang paling efektif dalam
melibatkan manajemen senior dalam mengembangkan strategi sistem
informasi. Karena CSF secara keseluruhan telah berakar pada bisnis
dan memberikan komitmen bagi manajemen puncak dalam
menggunakan sistem informasi, yang diselaraskan dengan
pencapaian tujuan perusahaan melalui area bisnis yang kritis.
2. Analisis CSF menghubungkan proyek SI yang akan
diimplementsikan dengan tujuanya, dengan demikian sistem
informasi nantinya akan dapat direalisasikan agar sejalan dengan
strategi bisnis perusahaan.
3. Dalam wawancara dengan manajemen senior, analisa CSF dapat
menjadi perantara yang baik dalam mengetahui informasi apa yang
diperlukan setiap individu.
60
4. Dengan menyediakan suatu hubungan dengan kebutuhan informasi,
analisa CSF memegang peranan penting dalam memprioritaskan
investasi modal yang potensial.
5. Analisis CSF sangat berguna dalam perencanaan sistem informasi
pada saat strategi bisnis tidak berjalan sesuai dengan tujuan
perusahaan, dengan memfokusan pada masalah-masalah tertentu
yang paling kritis.
6. Analisis CSF sangat berguna apabila digunakan sejalan dengan
analisis value chain dalam mengidentifikasi proses yang paling kritis,
serta memberikan fokus pada pencapaian tujuan melalaui kegiatan-
kegiatan yang paling tepat untuk dilaksanakan.
Menurut Ward dan Peppard (2002, p212) key performance indicator
merupakan hal-hal yang mungkin dipilih untuk menilai, memberitahu
bagaimana kinerja seseorang dalam mencapai sebuah tujuan maupun mengatur
CSF.
Menurut Tshahindra (2007) KPI merupakan suatu performance metric
yang secara nyata dan jelas terkait dengan sasaran strategis organisasi yang
mampu mendorong organisasi menerjemahkan strateginya ke dalam
terminologi yang bisa dikuantifikasi.
2.19.2.5 CONCEPT OF OPERATIONS SCENARIOS (CONOPS)
Menurut Bernard (2005, p118) Concept of Operations Scenarios
(CONOPS) adalah mencakup kegiatan operasional beberapa tahun kedepan
dan mempertimbangkan kombinasi yang berbeda dari penggerak internal dan
61
eksternal dalam SWOT analysis. Dengan demikian perusahaan dapat evaluasi
asumsi perencanaan dan hasil yang diharapkan disetiap scenario dan
mengevaluasi manfaat dan bahaya ketika melakukan tindakan tersebut.
2.19.2.5.1 CONOPS Scenario
Menurut Bernard (2005, p118) CONOPS scenario adalah dokumen
narasi yang mendeskripsikan bagaimana sebuah perusahaan beroperasi saat ini
atau beroperasi di beberapa tahun ke depan di masa depan dengan diberikan
faktor - faktor internal dan eksternal tertentu yang diidentifikasi dalam SWOT
analysis.
CONOPS scenario adalah dokumen narasi yang mendeskripsikan
bagaimana sebuah perusahaan beroperasi saat ini atau beroperasi di beberapa
tahun ke depan di masa depan dengan diberikan faktor - faktor internal dan
eksternal tertentu yang diidentifikasi dalam SWOT analysis.
Perusahaan mungkin merasa perlu untuk mengembangkan CONOPS
rinci saat ini dan masa depan yang mencakup kegiatan operasi beberapa tahun
ke depan dan mempertimbangkan kombinasi yang berbeda dari driver internal
dan eksternal yang diidentifikasi dalam analisis SWOT.
2.19.2.5.2 CONOPS Diagram
Menurut Bernard (2005, p295) Diagram CONOPS adalah
penggambaran grafis tingkat tinggi dari bagaimana fungsi – fungsi perusahaan
, baik itu secara keseluruhan atau di daerah tertentu saja.
Diagram CONOPS adalah penggambaran grafis tingkat tinggi dari
bagaimana fungsi – fungsi perusahaan , baik itu secara keseluruhan atau di
62
daerah tertentu saja.
Contohnya, CONOPS diagram menunjukkan pada tingkat tinggi
bagaimana system fiktif yang disebut ‘Hurricane Warning System’ akan
melakukan misi utamanya untuk menyediakan pengawasan cuaca terkordinasi
dan pelaporan kemampuan menggunakan sumberdaya land – based, sea-
based,airborne dan space-based.
2.19.2.6 Business IS Strategies
Business IS Strategies adalah strategi yang menjelaskan bagaimana
sebuah bisnis akan memanfaatkan sistem dan teknologi informasi dalam
pencapaian tujuannya. Tujuan utamanya adalah untuk menghubungkan sistem
dan teknologi secara jelas dan mendasar dengan strategi bisnis perusahaan.
Strategi ini mendefinisikan kebutuhan layanan dari manajemen dan end -user
yang disesuaikan dengan rencana bisnis dan kegiatan bisnis serta disesuaikan
dengan semua prioritas pengembangan infrastruktur atau sistem aplikasi
perusahaan. Tidak semua kebutuhan yang didefinisikan mengarah pada
pengembangan aplikasi baru, beberapa kebutuhan dapat juga mengarah pada
penyempurnaan sistem operasional yang sudah ada agar menjadi lebih baik dan
efektif (Ward 2002, p164).
Business IS Strategies juga mencakup penjelasan tentang portfolio
aplikasi dimasa mendatang, yang tak hanya berisi penjelasan mengenai
kebutuhan-kebutuhan sistem dan informasi, tapi juga mencakup penjelasan
tentang aplikasi yang potensial serta usulan-usulan untuk peningkatan strategi
bisnis dimasa mendatang (Ward, 2002, p167).
63
2.19.2.6.1 Security Plan
Menurut Bernard (2005, p328) Rencana keamanan menyediakan
deskripsi tingkat tinggi dan detail dari program keamanan yang berlaku
diseluruh perusahaan. Termasuk juga data fisik, personil, dan unsur – unsur
keamanan operasional dan prosedur.
2.19.2.6.2 Technology Forecast
Menurut Bernard (2005, p334) Technology Forecast mendukung dan
berhubungan dengan ST-1 Technology Standarts Profile. Technology Forecast
mendokumentasikan perubahan yang diharapkan dalam berbagai standart yang
tercantum dalam artifak ST-1 dimana perubahan masadepan terjadi atau akan
terjadi.
2.19.2.6.3 Workforce Plan
Menurut Bernard (2005, p335) Workforce plan menyediakan sebuah
deskripsi tingkat tinggi bagaimana tenaga kerja dikelola diseluruh perusahaan.
Workforce plan meliputi strategi untuk rekrut, pecat, dan pengembangan
professional di eksekutif, manajemen, dan staff tingkat perusahaan.