2011-2-01127-AR Bab2001

32
7 BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1. Pendahuluan Dalam bab tinjauan ini akan dibahas tiga hal utama, yaitu hotel kapsul, klasifikasi hotel dan iklim tropis. Fungsi bab ini adalah sebagai panduan yang akan menjadi landasan dalam tahap pelaksanaan dan pembahasan kajian. Pada bagian hotel kapsul dijelaskan pengertian hotel kapsul dan karakteristik hotel kapsul. Bagian klasifikasi hotel dijelaskan beberapa klasifikasi hotel, dan kesimpulan hotel kapsul berdasarkan klasifikasi tersebut. Bagian iklim tropis dijelaskan mengenai karakteristik iklim Indonesia hingga bagian inti wilayah kajian, kenyamanan termal, penyelesaian permasalahan iklim, cara melakukan analisa suhu. Penjelasan ketiga inti tinjauan pustaka ini, selanjutnya dibagi dalam beberapa sub-bab. II.2. Tinjauan Umum II.2.1. Pengertian Hotel Secara harfiah, kata hotel berasal dari bahasa Latin yaitu hospitium, yang artinya ruang tamu. Kata ini kemudian mengalami proses perubahan pengertian dan untuk membedakan guest house dengan mansion house yang berkembang saat itu, maka rumah besar disebut hostel. Hostel disewakan pada masyarakat umum untuk menginap dan beristirahat sementara waktu, dan dikoordinir oleh seorang host. Seiring perkembangan dan adanya tuntutan terhadap kepuasan, di mana orang tidak menyukai peraturan yang terlalu banyak pada hostel, maka kata hostel kemudian mengalami perubahan, yakni penghilangan huruf “s” pada kata hostel sehingga menjadi hotel. Definisi hotel menurut SK Menparpostel Nomor KM 94/ HK 103/MPPT 1987 adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa pelayanan

Transcript of 2011-2-01127-AR Bab2001

  • 7

    BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI

    II.1. Pendahuluan Dalam bab tinjauan ini akan dibahas tiga hal utama, yaitu hotel kapsul,

    klasifikasi hotel dan iklim tropis. Fungsi bab ini adalah sebagai panduan yang

    akan menjadi landasan dalam tahap pelaksanaan dan pembahasan kajian. Pada bagian hotel kapsul dijelaskan pengertian hotel kapsul dan karakteristik hotel kapsul. Bagian klasifikasi hotel dijelaskan beberapa klasifikasi hotel, dan kesimpulan hotel kapsul berdasarkan klasifikasi tersebut. Bagian iklim tropis

    dijelaskan mengenai karakteristik iklim Indonesia hingga bagian inti wilayah kajian, kenyamanan termal, penyelesaian permasalahan iklim, cara melakukan analisa suhu. Penjelasan ketiga inti tinjauan pustaka ini, selanjutnya dibagi dalam beberapa sub-bab.

    II.2. Tinjauan Umum II.2.1. Pengertian Hotel

    Secara harfiah, kata hotel berasal dari bahasa Latin yaitu hospitium, yang artinya ruang tamu. Kata ini kemudian mengalami proses perubahan pengertian dan untuk membedakan guest house dengan mansion house yang berkembang saat itu, maka rumah besar

    disebut hostel. Hostel disewakan pada masyarakat umum untuk menginap dan beristirahat sementara waktu, dan dikoordinir oleh

    seorang host. Seiring perkembangan dan adanya tuntutan terhadap kepuasan, di mana orang tidak menyukai peraturan yang terlalu banyak pada hostel, maka kata hostel kemudian mengalami perubahan, yakni penghilangan huruf s pada kata hostel sehingga

    menjadi hotel. Definisi hotel menurut SK Menparpostel Nomor KM 94/ HK

    103/MPPT 1987 adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa pelayanan

  • 8

    penginapan, makan dan minum serta jasa lainnya bagi umum, yang dikelola secara komersial.

    Hotel adalah sarana tempat tinggal umum untuk wisatawan dengan memberikan pelayanan jasa kamar, penyedia makanan dan minuman serta akomodasi dengan syarat pembayaran. (Lawson,1976:27).

    Pengertian hotel dapat disimpulkan dari beberapa definisi diatas yaitu, hotel adalah suatu bentuk bangunan, lambang, perusahaan atau badan usaha akomodasi yang menyediakan pelayanan jasa penginapan, penyedia makanan dan minuman serta fasilitas jasa lainnya dimana semua pelayanan itu diperuntukkan bagi masyarakat umum dan dikelola secara komersil.

    II.2.2. Pengertian Hotel Kapsul Hotel kapsul adalah inovasi terbaru di pasar hotel. Pertama kali

    hotel kapsul dibuka di Osaka, Jepang. sekarang, hotel kapsul telah banyak bermunculan di kota- kota besar Jepang.

    Hotel kapsul adalah hotel berbentuk kapsul (capsule hotel) dengan kamar yang sangat kecil namun memenuhi kebutuhan karena dilengkapi berbagai fasilitas tempat tidur, tv, akses internert (baik melalui kabel LAN maupun Wireless), radio, jam, pencahayaan yang fleksibel, sebuah kotak penyimpanan untuk meletakan barang berharga, dan meja mini untuk menulis. (A. K. Bhatia, 2008:406).

    II.2.3. Karakteristik Hotel Kapsul Hotel kapsul mempunyai dua bagian ruangan, yaitu untuk

    ruang tidur (capsule sleeping room) dan ruang publik (public lounge space). Kamar tidur di hotel kapsul umumnya berbaris dan bertingkat ganda sepanjang lorong seperti di kompartemen tidur kereta api. Ruang publik seperti toilet, kamar mandi, ruang mesin penjual otomatis dan lounge terdapat di setiap lantai hotel. Fungsi

  • 9

    setiap kamar kapsul dikendalikan dan dipantau oleh sistem komputer pusat dan keamanan di kontrol oleh kamera TV sirkuit.

    Hotel kapsul cukup memenuhi kebutuhan terutama untuk para pelaku bisnis. Tarif rendah dan lokasi yang berada di pusat kota dan

    dekat dengan pusat transportasi utama merupakan faktor penting dalam menunjang kebutuhan para pelaku bisnis. Berikut adalah rangkuman karakteristik hotel kapsul :

    1. Lokasi

    Lokasi yang strategis berada di tengah- tengah kota besar, merupakan tuntutan utama dan akan mempengaruhi target

    pasar, yaitu merupakan para pelaku bisnis. 2. Fasilitas

    Fasilitas yang disediakan mendukung fungsi utamanya sebagai tempat peristirahatan, yaitu fasilitas pokok adalah tidur (capsule sleeping room) sebagai area privasi dan fasilitas publik yang terpisah dengan fasilitas privat yaitu toilet, kamar mandi, ruang mesin penjual otomatis dan lounge terdapat di setiap lantai hotel.

    3. Segmen Pasar Sasaran yang ingin dijangkau adalah para pelaku bisnis menengah kebawah yang berada di tengah- tengah pusat kota.

    (A. K. Bhatia, 2008:406).

    II.2.4. Karakteristik Tamu Hotel Kapsul Hotel kapsul umumnya berada di sekitar stasiun kereta api

    utama target pasar utamanya adalah untuk salesman menengah kebawah yang sering berada diluar kota yang sudah ketinggalan

    kereta terakhir, dan mencari penginapan yang murah. Hotel kapsul adalah alternatif penginapan karena mempunyai tarif yang rendah.

    Tinggal di hotel kapsul memberikan pengalaman yang menarik di jepang, tetapi tidak semua orang dapat menikmati hotel kapsul ini, orang yang mempunyai ketakutan akan tempat sempit

  • 10

    (claustrophobics), dan orang yang memiliki tinggi lebih dari dua meter juga tidak dapat menikmati hotel kapsul ini. Perlu di perhatikan bahwa hotel kapsul ini mayoritas di peruntukan hanya untuk pria saja, namun ada beberapa hotel kapsul yang dapat diperuntukan wanita. Umumnya menginap di hotel kapsul hanya untuk satu malam.

    Berikut adalah rangkuman karakteristik tamu hotel kapsul menurut Dood, Jan., Simon Richmond (2001) :

    1. Berpergian seorang diri atau berkelompok. 2. Menginap umumnya hanya untuk satu malam, biasanya

    fasilitas yang paling digunakan adalah fasilitas pokok yaitu ruang tidur.

    3. Tidak memerlukan fasilitas rekreasi tambahan, karena tujuan utamanya hanya untuk tidur dan kembali bekerja.

    4. Tamu hotel tidak mempunyai ketakutan akan tempat sempit atau mempunyai tinggi lebih dari dua meter.

    5. Mayoritas diperuntukan untuk pria, namun ada beberapa hotel kapsul yang diperuntukan untuk wanita.

    II.2.5. Klasifikasi Hotel Kriteria klasifikasi hotel di Indonesia secara resmi terdapat

    pada peraturan pemerintah, yaitu SK: Kep-22/U/VI/78 oleh Dirjen Pariwisata. Klasifikasi hotel ditinjau berdasarkan beberapa faktor, yaitu:

    1. Klasifikasi hotel berdasarkan sistem penjualan harga kamar, di mana harga kamar yang dijual hanya harga kamar saja atau merupakan sistem paket, yaitu:

    a. European plan hotel : hotel dengan biaya untuk harga kamar saja. Keistimewaan: Praktis, banyak digunakan di hotel, memudahkan sistem billing. Semua sistem pemasaran kamar kebanyakan menggunakan sistem ini.

  • 11

    b. American plan hotel : hotel dengan perencanaan biaya termasuk harga kamar dan harga makan, terbagi dua yaitu:

    Full American plan (FAP) : harga kamar termasuk tiga kalimakan sehari (sarapan, makan siang dan makan malam).

    Modified American plan (MAP) : harga kamar termasuk dua kali makan sehari, yaitu:

    Kamar + makan pagi + makan siang

    Kamar + makan pagi + makan malam

    c. Continental plan hotel : hotel dengan perencanaan harga kamar sudah termasuk dengan continental breakfast.

    d. Bermuda plan hotel : hotel dengan perencanaan harga kamar

    yang sudah termasuk dengan American breakfast. 2. Klasifikasi hotel berdasarkan ukuran ditentukan oleh jumlah

    kamar yang ada, yaitu: a. Small hotel : hotel kecil dengan jumlah kamar di bawah 150

    kamar.

    b. Average hotel : jumlah kamar antara 150 sampai 299 kamar. c. Above hotel : jumlah kamar antara 300 sampai 600 kamar. d. Large hotel : hotel besar dengan jumlah kamar minimal 600

    kamar.

    3. Klasifikasi hotel berdasarkan asal usul dan latar belakang tamu

    menginap yaitu:

    a. Family hotel : hotel untuk tamu yang menginap bersama keluarga.

    b. Business hotel : hotel untuk tamu berupa para pengusaha. c. Tourist hotel : hotel untuk tamu yang menginap berupa

    wisatawan, baik domestik maupun luar negeri. d. Transit hotel : hotel untuk tamu yang transit (singgah

    sementara) e. Cure hotel : Hotel untuk tamu yang menginap dalam proses

    pengobatan atau penyembuhan penyakit.

  • 12

    4. Sistem bintang. Semakin banyak jumlah bintang suatu hotel, pelayanan yang dituntut semakin banyak dan baik. Klasifikasi hotel berdasarkan sistem bintang, yaitu: a. Hotel melati satu (*). b. Hotel melati dua (**). c. Hotel bintang tiga (***). d. Hotel bintang empat (****). e. Hotel bintang lima (*****)

    Khusus untuk hotel bintang lima, terdapat tingkatan yaitu Palm, Bronze, dan Diamond.

    5. Klasifikasi hotel berdasarkan lamanya tamu menginap, yaitu: a. Transit hotel : hotel dengan lama tinggal tamu rata-rata

    semalam.

    b. Semi residential hotel : hotel dengan lama tinggal tamu lebih dari satu hari tetapi tetap dalam jangka waktu pendek, berkisar dua minggu hingga satu bulan.

    c. Residential hotel : hotel dengan lama tinggal tamu cukup lama, berkisar paling sedikit satu bulan.

    6. Klasifikasi hotel berdasarkan lokasi, yaitu: a. City hotel : hotel yang terletak di dalam kota besar yang

    menginap melakukan kegiatan bisnis.

    b. Urban hotel : hotel yang terletak di dekat kota. c. Suburb hotel : hotel yang terletak di pinggiran kota. d. Resort hotel : hotel yang terletak diarea resort.

    Berdasarkan kriteria hotel menurut peraturan pemerintah, SK: Kep-22/U/VI/78 oleh Dirjen Pariwisata, dapat disimpulkan bshwa hotel kapsul merupakan, hotel bisnis bertaraf bintang 3, hotel kecil

    (small hotel), jika dilihat dari lokasi, target pasar dan jumlah kamarnya.

  • 13

    II.2.6. Pengertian Hotel Bisnis Hotel bisnis didefinisikan sebagai hotel yang banyak

    digunakan para usahawan, dimana hotel ini memiliki fasilitas yang lengkap untuk para pebisnis. Biasanya terletak dipusat kota, ataupun

    area bisnis dan berfungsi menyediakan fasilitas, layanan dan kemudahan akomodasi yang disesuaikan dengan karakter para

    pelaku bisnis.

    II.2.7. Karakteristik Hotel Bisnis Menurut peraturan pemerintah, SK: Kep-22/U/VI/78 oleh Dirjen Pariwisata, hotel bisnis memiliki berbagai karakteristik, di antaranya:

    1. Lokasi

    Lokasi yang strategis berada di tengah- tengah kota besar, dekat dengan pusat bisnis dan perbelanjaan, merupakan tuntutan utama dan akan mempengaruhi target pasar, yaitu merupakan para pelaku bisnis.

    2. Fasilitas

    Fasilitas yang disediakan mendukung dalam kegiatan bisnis. 3. Segmen Pasar

    Sasaran yang ingin dijangkau adalah para pelaku bisnis yang berada di tengah- tengah pusat kota.

    II.2.8. Karakteristik Tamu Hotel Bisnis Karakteristik tamu hotel bisnis yaitu:

    1. Bepergian seorang diri atau berkelompok. 2. Menginap dalam jangka waktu relatif singkat. 3. Ingin cepat menyelesaikan tugasnya, sehingga pertimbangan

    terhadap jarak pencapaian ke objek tujuan harus sedekat mungkin.

    4. Pertimbangan ekonomi dan fasilitas Dalam hal ini, rekreasi tidak diprioritaskan. Secara umum, kaum pebisnis mempunyai karakter yang sangat efisien. Kualitas interaksi

  • 14

    bisnis merupakan perhatian utama. Mereka berusaha menjalin interaksi sesingkat mungkin dan mencapai relasi seerat mungkin. Interaksi bisnis dapat dilakukan di dalam dan luar hotel. Interaksi yang dilakukan di luar hotel menuntut tamu beraktivitas di luar dan

    memanfaatkan fasilitas hotel dalam waktu yang singkat, misalnya beristirahat. Interaksi yang dilakukan dalam lingkungan hotel

    menuntut disediakannya ruang yang nyaman, mempunyai privatisasi tinggi dan dapat mendukung proses relasi bisnis yang diinginkan. Kegiatan bisnis juga dapat dilakukan sambil makan, minum kopi, olahraga dan kegiatan santai lainnya.

    Hotel bisnis didefinisikan sebagai hotel yang banyak digunakan para usahawan, dimana hotel ini memiliki fasilitas yang

    lengkap untuk para pebisnis. Biasanya terletak dipusat kota, ataupun area bisnis dan berfungsi menyediakan fasilitas, layanan dan kemudahan akomodasi yang disesuaikan dengan karakter para pelaku bisnis.

    II.2.9. Kriteria Fasilitas Hotel Bintang 3 Menurut peraturan pemerintah, SK: Kep-22/U/VI/78 oleh Dirjen Pariwisata, hotel kelas ini mempunyai kondisi sebagai berikut:

    Umum

    Unsur dekorasi Indonesia tercermin pada lobby, restoran, kamar tidur, dan function room.

    Bedroom Terdapat minimum 20 kamar standar dengan luas 22 m2/ kamar.

    Terdapat minimim 2 kamar suite dengan luas 44 m2/ kamar

    Tinggi minimum 2.6 m tiap lantai. Dining room

    Bila tidak berdampingan dengan lobby, maka harus dilengkapi dengan kamar mandi/WCsendiri.

  • 15

    Bar

    Apabila berupa ruang tertutup maka harus dilengkapi AC dengan suhu 24C. Lebar ruang kerja bartender setidaknya 1m.

    Ruang fungsional

    Minimum terdapat 1 buah pintu masuk yang terpisah dari

    lobby dengan kapasitas minimum 2,5 kali jumlah kamar. Dilengkapi dengan toilet apabila tidak satu lantai dengan lobby. Terdapat pre function room.

    Lobby Mempunyai luasan minimum 30 m2.

    Dilengkapi dengan lounge. Toilet umum minimum 1 buah dengan perlengkapan. Lebar koridor minimum 1,6 m.

    Drug store

    Minimum terdapat drugstore, bank, money changer, biro perjalanan, air lineagent, souvenir shop, perkantoran, butik dan salon. Tersedia poliklinik Tersedia paramedis.

    Sarana rekreasi dan olah raga. Minimum 1 buah dengan pilihan tenis, bowling, golf, fitness,

    sauna, billiard, jogging, diskotik atau taman bermain anak. Terdapat kolam renang dewasa yang terpisah dengan kolam renang anak.

    Utilitas penunjang Terdapat transportasi vertikal mekanis. Ketersediaan air bersih minimum 500 liter/ orang/ hari. Dilengkapi dengan instalasi air panas/ dingin. Dilengkapi dengan telepon lokal dan interlokal. Dilengkapi sentral video/TV, radio, paging, carcall.

  • 16

    Dari kriteria fasilitas hotels bintang 3 diatas, tidak semua kriteria fasilitas hotel bintang 3 dapat di masukan ke hotel kapsul, karena hotel kapsul di rancang lebih kecil dari standar hotel bintang 3 dan sarana penunjangnya tidak selengkap bintang 3.

    II.2.10. Organisasi Fungsional Hotel Secara prinsip, hotel dapat dibagi menjadi 3 area aktivitas, antara lain:

    Private Area

    Area ini merupakan area untuk kegiatan pribadi pengunjung, seperti kamar pada hotel.

    Public Area

    Area ini merupakan area pertemuan antara yang melayani,

    yaitu karyawan dengan yang dilayani, yaitu tamu dan juga tamu dengan tamu lainnya.

    Semi Public Area Area ini merupakan area untuk kegiatan para karyawan

    terutama karyawan administrasi ruang rapat, zaona di mana hanya orang-orang tertentu yang dapat memasukinya.

    Service Area Area ini merupakan area khusus untuk karyawan, di sini

    segala macam pelayanan disiapkan untuk kebutuhan pengunjung.

    Secara fungsional, hotel mempunyai 2 bagian utama, antara lain: 1. Front of The House (Sektor Depan Hotel)

    Terdiri dari private area dan public area. Yang termasuk

    dalam area front of the house yaitu: a. Guest Room

    Kamar tamu, ruang tempat tamu menginap.

    b. Public Space Area

  • 17

    Merupakan tempat dimana suatu hotel dapat memperlihatkan isi dan tema yang ingin disampaikan kepada tamunya. Daerah ini menjadi pusat kegiatan utama dari aktivitas yang terjadi pada hotel, dalam hall ini menjadi jelas bahwa wajah sebuah hotel dapat terwakili olehnya.

    Lobby

    Tempat untuk mendapatkan informasi, menyelesaikan masalah administrasi dan keuangan yang bertalian dengan penyewaan kamar. Ruang-ruang yang termasuk dalam lobby:

    Entrance Hall

    Ruang penerima utama yang menghubungkan ruang luar

    atau main entrance dengan ruang-ruang dalam hotel. Bersifat terbuka dengan besaran ruang yang cukup luas.

    Front Desk / Reception Desk Terdiri atas ruang-ruang personil front desk yang berfungsi untuk memproses dan mengelola administrasi pengunjung.

    Guest Elevator Sebagai sarana sirkulasi vertical untuk para tamu dari lobby atau public area menuju guest room atau fungsi lainnya di atas.

    Sirkulasi

    Merupakan hal penting dalam public area yang berfungsi sebagai sarana untuk menghubungkan fungsi-fungsi di dalamnya untuk kegunaan pengunjung.

    Seating Area

    Menyediakan wadah bagi tamu untuk berisitirahat atau sekedar berbincang-bincang. Sarana ini sangat berguna

    untuk terjadinya kontak social di antara pengunjung.

  • 18

    Retail Area

    Berfungsi untuk menyediakan kebutuhan pengunjung sehari-hari.

    Bell Man

    Sebagai sarana pelayanan kepada tamu yang baru datang atau hendak meninggalkan hotel dengan pelayanan berupa

    membawakan koper-koper pengunjung. Support Function

    Sebagai sarana penunjang untuk tamu yang berada si public area, antara lain seperti toilet, telepon umum,

    mesin ATM, dan lain-lain. Food and Beverages Outlets

    Yaitu area yang digunakan untuk menikmati makanan dan minuman berupa: Restoran

    Coffee Shop Lounge

    Bar

    Ruang Serbaguna 2. Back of The House (Sektor Belakang Hotel)

    Terdiri dari area servis. Yang termasuk back of the house

    yaitu:

    Daerah dapur dan gudang (food and storages area) Area ini merupakan gudang penyimpanan makanan dan minuman. Terdapat gudang kering dan gudang basah, disesuaikan dengan kebutuhan makanan dan minuman yang dimasukkan.

    Daerah bongkar muat, sampah dari gudang umum (receiving, trash and general storage area). Area ini merupakan tempat turun naiknya barang dari dank ke dalam mobil pengangkut.

    Daerah pegawai / staff hotel (employees area)

  • 19

    Area ini merupakan ruang karyawan yang berisi loker untuk karyawan, gudang, dll.

    Daerah pencucian dan pemeliharaan (laundry and housekeeping)

    Daerah mekanikal dan elektrikal (Mechanical dan Engineering area) Ruang ini berisi peralatan untuk heating dan cooling yang berupa tangki dan pompa untuk menjaga system operasi mekanikal secara keseluruhan.

    Dengan melihat data diatas klasifikasi hotel kapsul yang akan digunakan dapat disimpulkan sebagai berikut :

    1. Hotel kapsul merupakan hotel bisnis, jika melihat dari target pasar utamanya.

    2. Ukuran hotel termasuk medium hotel. 3. Sistem Bintang menggunakan bintang 3 dilihat dari fasilitas dan

    jumlah kamar yang akan direncanakan.

    II.3. Tinjauan Khusus Topik II.3.1. Deskripsi Proyek

    Proyek adalah hotel kapsul, tempat peristirahatan singkat yang

    disasarkan untuk para commuter kendaraan umum seperti Kereta Api Listrik yang jam operasinya terbatas serta para pengunjung Ibu Kota yang memiliki anggaran dana yang minim. Biaya hotel kapsul cenderung murah dan memiliki fasilitas yang mencukupi untuk para pengunjung.

  • 20

    II.3.2. Peta Lokasi Lokasi proyek berada di dalam wilayah DKI Jakarta, Kecamatan Tanah Abang, Kelurahan Kampung Bali.

    Peta 2.3.2 Peta lokasi DKI Jakarta

    II.3.3. Data Tapak

    Peta 2.3.3 Peta lokasi tapak Hotel Kapsul Tanah Abang

  • 21

    Lokasi Tapak : Jl. Fachrudin, Kampung Bali, Jakarta Pusat Luas Lahan : 6.456,37 m2 KDB : 55 % L. Lantai dasar yang boleh dibangun

    : 55 % x 6.456,37 m2 = 3.551,0035 m2

    KLB : 3

    L. Total bangunan yang boleh dibangun : 3 x 6.456,37 m2 = 19.369,11 m2

    Ketinggian Maks : 8 Jumlah lantai bangunan yang direncanakan

    : 8 lantai Jumlah Tower bangunan yang direncanakan

    : 1 Tower dengan 2 lantai podium. Batas Area Lahan

    Utara : Pembangunan proyek dan pemukiman Timur : Universitas dan Wisma Sinar Mas. Barat : Jl K.H Mas Mansyur (Flyover), Ps. Onderdil

    Mobil. Selatan : Djayanti Plaza, Ruko, The Boulevard Apartment. Tata Ruang Lahan : Tipe massa bangunan tunggal. Peruntukan : Kkt (Karya Kantor) atau Kpd (Karya

    Perdagangan).

    II.3.4. Pengertian Iklim Tropis Climate (iklim) berasal dari bahasa Yunani, klima yang

    berdasarkan kamus Oxford berarti region (daerah) dengan kondisi tertentu dari suhu dryness (kekeringan), angin, cahaya dan sebagainya. Dalam pengertian ilmiah, iklim adalah integrasi pada suatu waktu (integration in time) dari kondisi fisik lingkungan atmosfir, yang menjadi karakteristik kondisi geografis kawasan tertentu. Sedangkan cuaca adalah kondisi sementara lingkungan atmosfer pada suatu kawasan tertentu. Secara keseluruhan, iklim

  • 22

    diartikan sebagai integrasi dalam suatu waktu mengenai keadaan cuaca (Koenigsberger, 1975:3).

    II.3.5. Karakteristik Iklim Tropis Secara umum arsitektur tropis terbagi menjadi 2 bagian, yaitu

    arsitektur tropis lembab dan arsitektur tropis kering. Indonesia dilalui

    oleh garis khatulistiwa, maka Indonesia tergolong wilayah beriklim tropis lembab. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), Jakarta terletak pada posisi 6LS dan 106BT dan beriklim tropis lembab. maka arsitektur tropis lembab akan lebih di bahas lebih mendalam.

    DR. Ir. RM Sugiyanto, mengatakan bahwa ciri-ciri iklim tropis lembab sebagaimana ada di Indonesia adalah kelembapan udara

    yang tinggi dan temperatur udara yang relatif panas sepanjang tahun.

    Ciri-ciri daerah beriklim tropis lembab menurut Lippsmeier (1994) adalah: 1. Suhu udara relatif tinggi dengan amplitudo suhu siang-malam

    kecil (24C-32C) dengan suhu maksimum rata-rata adalah antara 27C32C, minimum rata-rata adalah antara 20C-23C.

    2. Radiasi matahari relatif tinggi,

    1500-2500/m2/tahun. (Jakarta 1800 kwh/m2/tahun). 3. Curah hujan sekitar 2000-3000 mm/tahun

    (Jakarta 2000 mm/tahun). 4. Kelembapan udara tinggi (Jakarta 60-95%). 5. Kecepatan angin relatif rendah (Jakarta 5 m/s).

    De Wall membagi iklim tropis menjadi 10 klasifikasi berdasarkan suhu harian rata-rata dan perbedaan antara suhu siang dan malam. Dalam pengelompokan ini, hanya kota atau wilayah

    yang memiliki suhu udara harian rata-rata 28oC atau lebih dimasukan dalam katagori iklim tropis. Jakarta disebutkan sebagai masuk dalam kategori tropis lembab, dengan suhu rata-rata 28oC serta deviasi

  • 23

    sekitar 7oC, sementara kota-kota sejuk seperti Bandung, Malang, Bukit Tinggi, Prapat, dan lainnya tidak masuk dalam klasifikasi tropis yang dirumuskan oleh de Wall karena memiliki suhu rata-rata harian yang lebih rendah. Karakteristik utama iklim tersebut adalah

    memiliki suhu tinggi, kelembaban tinggi, dan curah hujan tinggi. Karena itu penyelesaian masalah bangunan di Indonesia harus

    berpijak pada kondisi tersebut (Mangunwijaya, 2000: 13). Dapat disimpulkan dari data diatas bahwa perencanaan hotel

    kapsul yang berada di lokasi Jl. Fachrudin, Kampung Bali, Jakarta Pusat ini masuk dalam kategori iklim tropis lembab.

    II.3.6. Permasalahan pada Iklim Tropis Menurut DR. Ir. RM. Sugiyatmo, permasalahan yang

    berpengaruh dalam perancangan bangunan pada iklim tropis lembab adalah : 1. Mendapatkan kenyamanan termal

    Panas yang tidak menyenangkan menyebabkan kenyamanan fisik terganggu akibat suhu di luar bangunan diatas kondisi kenyamanan termal yang dibutuhkan oleh manusia.

    2. Radiasi panas Radiasi panas dapat terjadi oleh sinar matahari yang langsung masuk ke dalam bangunan dan dari permukaan yang lebih panas dari sekitarnya, untuk mencegah hal itu dapat digunakan alat-alat

    peneduh (Sun Shading Device). Pancaran panas dari suatu permukaan akan memberikan ketidaknyamanan termal bagi penghuni, jika beda temperatur udara melebihi 40C. hal ini sering kali terjadi pada permukaan bawah dari langit-langit atau permukaan bawah dari atap.

    3. Silau

    Intensitas dan pantulan cahaya matahari yang kuat merupakan gejala dari iklim tropis. Cahaya yang terlalu kuat dan kontras yang terlalu besar (brightness) dirasakan kurang menyenangkan,

  • 24

    di sini perlu diperhatikan perbedaan mendasar antara daerah tropis kering dan tropis lembab. Daerah tropis kering kesilauan terjadi karena pantulan oleh bidang tanah atau banguan yang terkena cahaya, berarti bahwa mata yang memandang ke bawah

    akan menjadi silau. Sedangkan di daerah lembab tingginya kelembaban udara dapat menimbulkan efek silau pada langit,

    berarti mata yang memandang ke atas menjadi silau. Dengan tumbuhan rendah dan rerumputan, kesilauan tanah dapat dihindarkan begitu juga kesilauan langit dapat diatasi dengan pohon-pohon yang menjulang tinggi.

    4. Aliran Udara (angin) Aliran udara terjadi karena adanya gaya termal yaitu terdapat perbedaan temperatur antara udara didalam dan diluar ruangan dan perbedaan tinggi antara lubang ventilasi. Kedua gaya ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mendapatkan jumlah aliran udara yang dikehendaki. Kelembapan udara yang tinggi menyebabkan udara di Tanah Abang cenderung lembab dan tidak nyaman, oleh karena itu diperlukan analisa yang membahas tentang angin. Angin dapat mengurangi kelembapan udara di tapak dan dapat membantu menyejukan bangunan secara alami. Penempatan bukaan, besaran bukaan yang tepat dan orientasi bangunan, bentuk bangunan dapat mempengaruhi penghawaan alami yang baik.

    5. Curah Hujan Tanah Abang memiliki curah hujan yang cukup tinggi, oleh karena itu diperlukan analisa tentang curah hujan agar mendapatkan penangulangan dari masalah tersebut. Rancangan

    bentuk kanopi dan besar kanopi selain untuk menghalau panas matahari masuk kedalam bangunan, juga sebagai penghalau air hujan masuk kedalam bangunan.

  • 25

    II.3.7. Sun Shading Device Elemen sun shading sebagai penghalang masuknya radiasi

    panas matahari. Apabila posisi bangunan pada arah Timur dan Barat tidak dapat dihindari, maka pandangan bebas melalui jendela pada sisi ini harus dihindari karena radiasi panas yang langsung masuk ke dalam bangunan (melalui bukaan/kaca) akan memanaskan ruang dan menaikkan suhu/temperatur udara dalam ruang. Di samping itu efek silau yang muncul pada saat sudut matahari rendah juga sangat mengganggu. Gambar di bawah adalah elemen arsitektur yang sering digunakan sebagai pelindung terhadap radiasi matahari (solar shading devices).

    (1) (2) Reveals Vertical Sun-Screen

    (3) (4) Overhangs Roller shades with vertical slidebar

    Gambar 2.3.7 Sun shading device

  • 26

    II.3.8. Kenyamanan Termal Kenyamanan termal adalah suatu kondisi termal yang

    dirasakan oleh manusia yang dikondisikan oleh lingkungan dan benda-benda di sekitar arsitekturnya. Kenyamanan termal dalam

    suatu ruangan tergantung dari banyak hal, yaitu suhu, kelembapan dan kecepatan angin. (Frick, 2008:74). Faktor yang mempengaruhi kenyamanan termal menurut Satwiko (2004) terdiri atas :

    1. Suhu udara. 2. Kecepatan udara.

    3. Kelembapan udara. 4. Curah hujan

    II.3.9. Standar Kenyamanan Termal Standar kenyamanan termal berdasarkan Lippsmeir (1997:38) :

    1. Suhu udara Standar kenyamanan termal untuk suhu yang menyatakan daerah kenyamanan termal pada bangunan yang dikondisikan untuk orang Indonesia adalah MOM : 200C-260C.

    2. Kecepatan Udara

    Standar kenyamanan termal untuk kecepatan udara yang digunakan untuk menyatakan bahwa patokan untuk

    kecepatan angin ialah :

    6. 0.25 m/s ialah nyaman, tanpa dirasakan adanya gerakan udara.

    7. 0.25 0.5 m/s ialah nyaman, gerakan udara terasa. 8. 1.0 1.5 m/s aliran udara ringan sampai tidak

    menyenangkan.

    9. Diatas 1.5 m/s tidak menyenangkan. 3. Kelembapan udara

    kelembapan udara relative yaitu 20 50 %.

  • 27

    II.3.10. Data Iklim di Tanah Abang Lokasi perencanaan hotel kapsul berada di dalam wilayah DKI

    Jakarta, Kecamatan Tanah Abang, Kelurahan Kampung Bali. Berikut merupakan data iklim spesifik di Tanah Abang.

    1. Curah Hujan

    Tabel 2.3.9 Tabel Curah Hujan di Tanah Abang

    Berdasarkan data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), curah hujan di Tanah Abang pada bulan Januari hingga Mei merupakan curah hujan tertinggi dan kembali tinggi pada

  • 28

    bulan November hingga Desember. Kesimpulan dari data tersebut adalah Tanah Abang di kategorikan termasuk iklim tropis yang memiliki curah hujan yang cukup tinggi, oleh karena itu perancangan hotel kapsul di Tanah Abang, harus memperhatikan

    tingginya curah hujan tersebut dan merancang penangulangannya.

    2. Suhu udara

    Tabel 2.3.10 Tabel Suhu Udara di Tanah Abang

  • 29

    Berdasarkan data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), suhu udara di Tanah Abang tertinggi pada bulan September yaitu mencapai 33,80C. Standar kenyamanan termal berdasarkan MOM adalah 200C-260C, kesimpulannya adalah di Tanah Abang belum dapat di kategorikan sudah memenuhi standar kenyamanan termal. Ini merupakan suatu masalah dalam

    perancangan hotel kapsul yang berlokasi di Tanah Abang dan diperlukan upaya perancangan untuk menurunkan suhu tersebut untuk menjadi suhu nyaman.

    3. Kecepatan udara

    Tabel 2.3.11 Tabel Kecepatan Udara di Tanah Abang

  • 30

    Berdasarkan data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), kecepatan udara di Tanah Abang rata-rata pada tahun 2011 adalah 5,42km/h atau 0,542m/s. Berdasarkan standar kenyamanan termal kecepatan udara di Tanah Abang masih dalam

    batas nyaman, kecepatan udara akan mempengaruhi kenyamanan termal dalam suatu perancangan, jadi kecepatan udara tetap dapat diupayakan untuk mendukung dalam mencapai kenyamanan termal pada perancangan hotel kapsul.

    4. Kelembapan udara.

    Tabel 2.3.12 Tabel Kelembapan Udara di Tanah Abang

  • 31

    Berdasarkan data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), kelembapan udara di Tanah Abang rata-rata pada tahun 2011 adalah 73,91%. Standar kenyamanan termal adalah 20%-50%, kesimpulannya adalah di Tanah Abang belum dapat di kategorikan sudah memenuhi standar kenyamanan termal. Ini merupakan suatu masalah dalam perancangan hotel kapsul yang

    berlokasi di Tanah Abang dan diperlukan upaya perancangan untuk mendapatkan suhu nyaman.

    II.3.11. Kriteria Perencanaan Pada Iklim Tropis Lembab Kondisi iklim tropis lembab memerlukan syarat-syarat khusus

    dalam perancangan bangunan dan lingkungan binaan, mengingat ada

    beberapa faktor-faktor spesifik yang hanya dijumpai secara khusus pada iklim tersebut, sehingga teori-teori arsitektur, komposisi, bentuk, fungsi bangunan, citra bangunan dan nilai-nilai estetika bangunan yang terbentuk akan sangat berbeda dengan kondisi yang ada di wilayah lain yang berbeda kondisi iklimnya.

    Berdasarkan Lippsmeier (1994) ditentukan beberapa hal yang mempengaruhi perencanaan terhadap arsitektur tropis, yaitu : 1. Orientasi bangunan

    2. Ventilasi silang.

    3. Perlindungan matahari.

    4. Kelembapan udara, air. 5. Penyimpanan dan penghambat panas 6. Vegetasi.

  • 32

    II.4. Kelengkapan Data dan Relevansi Pustaka Pendukung II.4.1. Studi Banding Hotel Kapsul Nama Hotel Nakagin Capsule Tower

    Hotel Kapsul Akihabara

    KESIMPULAN

    Nakagin yang di rancang oleh kisho kurokawa merupakan hotel kapsul pertama didunia yang didirikan di jepang.

    Hotel 9 Hours yang dirancang oleh Masaaki Hiromura dan Takaaki Naandara adalah hotel kapsul yang didirikan tahun 2010 dengan rancangan lebih modern bila dibandingkan dengan hotel kapsul nakagin.

    Kedua hotel kapsul ini mempunyai perbedaan umurku yang sangat jauh yaitu 38 tahun.

    Nama Arsitek Kisho Kurokawa Masaaki Hiromura dan Takaaki Naandara

    Tahun 1970 - 1972 2010

    Lokasi Ginza Tokyo, Japan

    Tokyo, Japan

    Kedua hotel kapsul ini berlokasi di tengah-tengah kota besar di Jepang.

  • 33

    Tipe Kamar

    Kamar hotel nakagin

    berukuran 4 meter x 2,5 meter terdiri dari 1 unit tempat tidur, 1 unit kamar mandi, dengan fasilitas yang legkap yaitu :

    TV, radio, alarm.internet, meja, lampu baca, jam, akses internet, AC

    Kamar hotel kapsul 9 Hours berukuran 2 meter x 1 meter x 1 meter. Terdiri dari 1 unit tempat tidur dengan fasilitas yang lengkap, yaitu : TV, radio, alarm.internet, meja lipat, lampu baca, jam, akses internet, AC.

    Tipe kamar kedua hotel ini mempunyai

    perbedaan yang cukup besar, dilihat dari besaran ruang kamar tidur.

    Hotel nakagin mempunyai besaran ruang 4 meter x 2,5 meter terdiri dari 1 unit kamar tidur dan 1 unit kamar mandi.

    Hotel 9 Hours mempunyai besaran ruang tidur 2 meter x 1 meter terdiri dari 1 unit tempat tidur dan unit kamar mandinya terpisah dari kamar tidur.

    Fasilitas Lobby 14 Lantai dengan 140 unit kapsul.

    Cafe Lift

    Vending machine

    Lobby 9 Lantai dengan 125 unit kamar kapsul.

    Cafe Lift

    Parking lot

    Perbedaan yang cukup besar yaitu, pada nakagin, tidak terdapat area kamar mandi yang dapat dipakai bersama, dan ruang loker karena rancangan unit per kamar tidurnya berbeda.

  • 34

    Shared bathroom Locker room

    Vending machine

    Keistimewaan Kurokawa mengembangkan teknologi untuk menginstal

    unit kapsul ke dalam inti beton dengan hanya 4 baut tegangan tinggi, serta

    memungkinkan tiap unitnya

    dapat dilepas dan di ganti apabila rusak.

    Pendekatan canggihnya, sistem tata cahaya dikerjakan oleh Panasonic Matsushita Electric,

    dan sistem pengaturan suhu udara dalam unit kamar.

    Keistimewaannya nakagin tiap unitnya terdiri atas kamar tidur dan kamar mandi sudah dirancang satu kesatuan. 9 hour tiap unit kapsul kamar tidurnya sudah di rancang interior yang menyatu.

    Target Pasar Para pebisnis menengah kebawah

    Para pebisnis menengah kebawah

    Sama- sama target pasar untuk menengah kebawah

    Sumber Cooper, Graham. 2000. Project Japan Architecture and art media Edo to Now. Australia.

    Dood, Jan., Simon Richmond. 2001. The Rough Guide To Tokyo. London

  • 35

    II.4.2. Studi Banding Hotel dengan Penerapan Arsitektur Tropis di Jakarta

    Nama Hotel

    Cilandak Mansion

    KESIMPULAN

    Hotel Cilandak Mansion di buka Agustus 2011, hotel ini di peruntukan untuk sewa harian dan bulanan, rating hotel ini adalah melati 2 namun mempunyai

    fasilitas yang cukup lengkap.

    Lokasi hotel cukup strategis

    berada di pusat kota Jakarta.

    Lokasi

    Jl. BDN II No. 21

    Cipete Cilandak Barat Jakarta Selatan. Indonesia.

  • 36

    Tipe Kamar

    3 meter x 5,5 meter

    Kamar hotel Cilandak Mansion ini berukuran 3 meter x 5,5 meter terdiri dari 1 unit tempat tidur, 1 unit kamar mandi, dengan fasilitas yang lengkap yaitu : TV, radio, internet, meja, lampu baca, jam, akses internet, AC, meja dan kursi. 1 unit kamar mandi dengan air hangat.

    Tipe kamar hotel Cilandak Mansion ini mempunyai besaran yang relatif

    kecil yaitu 3 meter x 5,5 meter namun mempunyai fasilitas yang lengkap,

    mirip dengan hotel kapsul, namun hotel kapsul memiliki besaran ruang yang lebih kecil.

  • 37

    Fasilitas 41 Bedroom, 41 Bathroom,

    Swimming Pool

    CCTV Water heater,

    WiFi, Security, Housekeeping,

    Share Pantry, Parking Spaces, Lounge,

    Dining Area

    Fasilitas yang cukup memadai untuk hotel ini.

    Keistimewaan

    Desain Cilandak Mansion berkosep arsitektur tropis dan menciptakan wilayah yang asri teduh dan nyaman, menciptakan suasana open space pada selasar hotel dengan adanya kolam renang yang berada di tengah- tengah selasar menciptakan suasana teduh membantu mengurangi

    Keistimewaan pada hotel cilandak masion ini adalah adanya kolam renang di tengah-tengah koridor yang ternyata dapat membuat udara sejuk tanpa menggunakan ac yang

    berlebihan, terdapat sky light diatas kolam renang sebagai pencahayaan alami tanpa mengubah suhu udara di dalam hotel.

  • 38

    penggunaan AC yang berlebihan, atau pada kasus ini selasar hotel tidak menggunakan pendingin buatan yaitu AC melainkan dengan mengguakan pendingin alami dengan bukaan- bukaan tetapi tetap nyaman dengan

    adanya kolam renang sebagai peneduh.

    Pada racangan Cilandak Mansion ini terdapat sky light pada selasar hotel yang membuat cahaya matahari masuk dan memantul ke air kolam renang yang membuat hotel ini tidak gelap tanpa cahaya buatan yaitu lampu, namun suhu ruangan tetap nyaman. Hotel ini sangat menarik

    karena merupakan hotel double loaded yang ditengah- tengahnya di tambahkan kolam renang dan sky light sebagai pencahayaan alami dan tidak mempengaruhi suhu nyaman terhadap ruangan.