BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–Teori Umum 2.1.1...

42
10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–Teori Umum Teori–teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut : 2.1.1 Sistem Pengertian sistem menurut Williams dan Sawyer (2005, p 457) adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan yang berinteraksi untuk melakukan suatu pekerjaan dalam usaha untuk mencapai suatu tujuan. Sistem itu penting karena mencakup serangkaian aktivitas untuk mencari cara yang terbaik dalam mencapai tujuan. Pengertian sistem menurut Mathiassen, et all (2000, p 3) adalah sekumpulan komponen yang mengimplementasikan kebutuhan pemodelan, fungsi, dan interface. O’Brien secara khusus mengemukakan sebuah pengertian sistem yang lebih tepat untuk bidang sistem informasi. Menurut O’Brien (2005, p 714), pengertian sistem adalah sebagai berikut : a. Sekelompok elemen yang saling berhubungan dan membentuk kesatuan.

Transcript of BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–Teori Umum 2.1.1...

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–Teori Umum 2.1.1 Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00421-SI Bab 2.pdf · hasil pemrosesan dari sekelompok data yang mempunyai

10

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori–Teori Umum

Teori–teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut :

2.1.1 Sistem

Pengertian sistem menurut Williams dan Sawyer (2005, p 457)

adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan yang

berinteraksi untuk melakukan suatu pekerjaan dalam usaha untuk

mencapai suatu tujuan. Sistem itu penting karena mencakup

serangkaian aktivitas untuk mencari cara yang terbaik dalam

mencapai tujuan.

Pengertian sistem menurut Mathiassen, et all (2000, p 3)

adalah sekumpulan komponen yang mengimplementasikan kebutuhan

pemodelan, fungsi, dan interface. O’Brien secara khusus

mengemukakan sebuah pengertian sistem yang lebih tepat untuk

bidang sistem informasi. Menurut O’Brien (2005, p 714), pengertian

sistem adalah sebagai berikut :

a. Sekelompok elemen yang saling berhubungan dan membentuk

kesatuan.

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–Teori Umum 2.1.1 Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00421-SI Bab 2.pdf · hasil pemrosesan dari sekelompok data yang mempunyai

b. Sekelompok komponen yang bekerja bersama menuju tujuan yang

bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam

proses transformasi yang teratur.

c. Perakitan metode, prosedur, atau teknik yang disatukan oleh

interaksi teregulasi untuk membentuk kesatuan organisasi.

d. Sekumpulan orang, mesin, dan metode yang teratur dan yang

dibutuhkan untuk menyelesaikan serangkaian fungsi tertentu.

Menurut ensiklopedia online Wikipedia (id.wikipedia.org/

wiki/Sistem) , sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa

Yunani (sustēma). Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri

komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk

memudahkan aliran informasi, materi, atau energi. Istilah ini sering

dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang

berinteraksi.

2.1.2 Data

Pengertian data menurut O’Brien (2005, p 696), data adalah

fakta–fakta atau observasi mengenai fisik atau transaksi bisnis. Lebih

spesifik lagi, data adalah ukuran objektif dari atribut (karakteristik)

dari entitas seperti orang–orang, tempat, benda, atau kejadian.

Menurut Hollander, et all (2000, p7) adalah input untuk sistem

informasi. Data adalah fakta tentang aktivitas bisnis dan proses bisnis.

Menurut Williams dan Sawyer (2005, p12), data terdiri dari fakta-

fakta yang belum diolah dan belum diproses menjadi informasi.

Menurut McLeod, et all (2007, p9) data terdiri dari fakta-fakta dan

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–Teori Umum 2.1.1 Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00421-SI Bab 2.pdf · hasil pemrosesan dari sekelompok data yang mempunyai

angka-angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai; fakta

mentah yang belum diolah.

2.1.3 Informasi

Menurut O’Brien (2005, p 703), informasi adalah data yang

ditempatkan dalam konteks yang berarti dan berguna untuk pemakai

akhir. Menurut Hollander, et all (2000, p7) informasi adalah data yang

memiliki arti atau manfaat bagi pengguna informasi. Pengertian

informasi menurut McLeod, et all (2007, p9) adalah data yang telah

diproses atau data yang memiliki arti. Menurut Laudon, et all (2007,

p14) informasi adalah data yang telah disusun ke dalam bentuk yang

memiliki arti dan berguna bagi manusia. Menurut ensiklopedia online

Wikipedia (http://id.wikipedia.org/wiki/Informasi), informasi adalah

hasil pemrosesan dari sekelompok data yang mempunyai nilai

pengetahuan bagi penggunanya.

2.1.4 Sistem Informasi

Menurut O’Brien (2005, p 703), sistem informasi adalah :

a. Rangkaian orang, prosedur, dan sumber daya yang

mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam

sebuah organisasi.

b. Sebuah sistem yang menerima sumber daya data sebagai input dan

memprosesnya ke dalam produk informasi sebagai output nya.

Menurut Connolly dan Begg (2005, p27) sistem informasi

merupakan sumber-sumber yang memungkinkan pengumpulan,

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–Teori Umum 2.1.1 Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00421-SI Bab 2.pdf · hasil pemrosesan dari sekelompok data yang mempunyai

manajemen, pengendalian, dan penyebaran dari informasi yang ada di

dalam organisasi.

Menurut Laudon, et all (2007, p14) sistem informasi adalah

sekumpulan komponen yang saling berhubungan yang bekerjasama

mengumpulkan (atau mengambil), memproses, menyimpan, dan

menyebarkan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan,

koordinasi, dan pengawasan dalam suatu organisasi.

Menurut Turban (2008, p6) pengertian sistem informasi adalah

suplai informasi yang berguna untuk memproses data menjadi

informasi dan pengetahuan.

Menurut ensiklopedia online Wikipedia

(http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_Informasi), kegunaan sistem

informasi dalam perusahaan untuk mengolah data menjadi informasi

yang bermanfaat untuk memecahkan masalah dan pengambilan

keputusan.

2.1.5 Analisis Sistem

Menurut Whitten, et all (2004, p.186), system analysis adalah

sebuah teknik pemecahan masalah yang menguraikan sebuah sistem

menjadi bagian-bagian komponen dengan tujuan mempelajari

seberapa bagus bagian–bagian komponen tersebut bekerja dan

berinteraksi untuk meraih suatu tujuan.

Analisis sistem merupakan sebuah istilah yang kolektif

mendeskripsikan fase–fase awal pengembangan sistem. Secara

mendasar, analisis sistem adalah mengenai pemecahan masalah. Ada

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–Teori Umum 2.1.1 Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00421-SI Bab 2.pdf · hasil pemrosesan dari sekelompok data yang mempunyai

banyak pendekatan untuk pemecahan masalah. Oleh sebab itu,

tidaklah mengejutkan jika ada banyak pendekatan untuk analisis

sistem. Beberapa pendekatan analisis sistem yang lebih populer

adalah analisis terstruktur (structured analysis), information

engineering, discovery prototyping, dan object-oriented analysis.

Dokumentasi dan produk jadi yang dihasilkan oleh tugas-tugas

analisis sistem biasanya disimpan dalam sebuah repository.

Repository adalah suatu set lokasi tempat para analis sistem, desainer

sistem, dan system builder menyimpan semua dokumentasi yang

berhubungan dengan satu atau lebih sistem atau proyek. Sebuah

repository mungkin dibuat untuk sebuah proyek atau dibagikan oleh

semua proyek dan sistem. Sebuah repository biasanya

diimplementasikan sebagai kombinasi hal–hal berikut:

a. Direktori jaringan pengolah kata, spreadsheet, dan komputer lain

b. Satu atau lebih dictionary atau encyclopedia peralatan CASE

c. Dokumentasi cetak (misalnya seperti yang disimpan dalam binder

atau library system)

d. Antarmuka komponen–komponen di atas (berguna untuk

komunikasi)

Menurut McLeod, et all (2007, p74), analisis sistem adalah

penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang

sistem baru atau memperbaharui sistem yang telah ada.

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–Teori Umum 2.1.1 Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00421-SI Bab 2.pdf · hasil pemrosesan dari sekelompok data yang mempunyai

2.1.6 Analisis Sistem Informasi

Menurut Whitten, et all (2004, p.186), information system

analysis adalah suatu fase pengembangan dalam sebuah proyek

pengembangan sistem informasi yang utamanya difokuskan pada

masalah dan persyaratan–persyaratan bisnis, terpisah dari teknologi

apapun yang dapat atau akan digunakan untuk mengimplementasikan

solusi pada masalah tersebut.

2.1.7 Sistem Informasi Manajemen

Menurut O’Brien (2005, p706), sistem informasi manajemen

adalah sistem pendukung manajemen yang menghasilkan laporan,

tampilan, dan respons yang telah dispesifikasi secara periodik, khusus,

berdasar permintaan, atau dengan berbasis pelaporan wajib.

Menurut Haag, Cummings, dan McCubbrey (2005, p4), sistem

informasi manajemen berhubungan dengan perencanaan,

pengembangan, manajemen, dan penggunaan tools teknologi

informasi untuk membantu orang–orang dalam melakukan semua

tugasnya yang berkaitan dengan pemrosesan informasi dan

manajemen.

Menurut Mulyadi (2001, p30), sistem informasi manajemen

adalah manajemen perusahaan menjalankan bisnis perusahaan dengan

menggunakan sistem informasi.

Sedangkan menurut McLeod, et all (2007, p10), sistem

informasi manajemen adalah suatu sistem berbasis komputer yang

menyediakan informasi bagi beberapa pemakai yang serupa. Sistem

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–Teori Umum 2.1.1 Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00421-SI Bab 2.pdf · hasil pemrosesan dari sekelompok data yang mempunyai

informasi manajemen adalah salah satu dari lima subsistem utama

CBIS. Tujuannya adalah memenuhi kebutuhan informasi umum

semua manajer dalam perusahaan atau dalam sub-unit organisasional

perusahaan. Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem

utamanya mengenai apa yang telah terjadi di masa lalu, apa yang

terjadi sekarang, dan apa yang mungkin terjadi di masa depan.

Informasi tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodik, laporan

khusus, dan output dari simulasi matematika.

Menurut Turban (2008, p6) Sistem Informasi Manajemen

berhubungan dengan perencanaan untuk pengembangan, manajemen

pengaturan teknologi informasi untuk membantu orang mengerjakan

tugas yang berhubungan dengan proses informasi dan manajemen.

2.1.8 Sistem Informasi Manajemen Pendidikan

Menurut website www.seqip.or.id, sistem informasi

manajemen pendidikan adalah serangkaian prosedur administrasi

yang dikembangkan dan dapat digunakan untuk menilai kinerja para

guru dan siswa di dalam kelas dan, jika diperlukan, untuk mengambil

langkah perbaikan yang tepat. Tujuan dari sistem informasi

manajemen pendidikan adalah :

• Mengumpulkan data melalui sarana yang tepat

• Pengolahan data

• Menganalisis data dengan menggunakan prosedur yang tepat

seperti statistik

• Menghasilkan interpretasi atas data

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–Teori Umum 2.1.1 Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00421-SI Bab 2.pdf · hasil pemrosesan dari sekelompok data yang mempunyai

• Menarik kesimpulan yang tepat

• Memberikan informasi yang penting kepada pengambil keputusan

melalui prasarana yang tepat

Menurut website www.undiknas.ac.id/sistem-informasi-

manajemen-pendidikan.html), sistem informasi manajemen

pendidikan (informasi berbasis web) merupakan sarana untuk

memperkenalkan kepada mahasiswa, dosen dan karyawan teknologi

berbasis web, menggunakan serta mendapatkan layanan berbasis web.

Dengan penggunaan sistem informasi manajemen pendidikan berbasis

web diharapkan dapat menunjang pelaksanaan dan keberhasilan studi

mahasiswa, serta pengembangan diri dosen maupun karyawan.

Menurut website http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse

&op=read&id=jbptitbgd-gdl-s1-2006-adhitya-1380&q=Informasi,

Sistem Informasi Manajemen Pendidikan merupakan sistem

komputerisasi manajemen yang mengelola administrasi akademik yang

meliputi pemasukan data, pengolahan, dan editing data, serta otomasi

pelaporan. Dalam Tugas Akhir ini dicoba untuk membangun sebuah

Sistem Informasi Manajemen Pendidikan yang mencakup administrasi

akademik dan ruang dengan basis spasial yang diwujudkan dalam

sebuah aplikasi komputer client-server, mulai dari pembangunan

basisdata, perancangan sistem hingga implementasi sistem. Dengan

dikembangkannya SIMP ini dapat menjadi alat dalam mengelola dan

mencari informasi akademik secara efektif dan efisien.

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–Teori Umum 2.1.1 Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00421-SI Bab 2.pdf · hasil pemrosesan dari sekelompok data yang mempunyai

2.1.9 Perancangan Sistem

Menurut Mulyadi (2001, p51), perancangan sistem adalah

proses penerjemahan kebutuhan pemakai informasi ke dalam alternatif

rancangan sistem yang diajukan kepada pemakai informasi untuk

dipertimbangkan.

Menurut Whitten, et all (2004, p39), system design adalah

sebuah sebuah teknik pemecahan masalah yang saling melengkapi

(dengan analisis sistem) yang merangkai kembali bagian–bagian

komponen menjadi sebuah sistem yang lengkap. Hal ini melibatkan

penambahan, penghapusan, dan perubahan bagian–bagian relatif pada

sistem aslinya (awalnya).

Pengertian perancangan sistem menurut ensiklopedia online

Wikipedia (http://en.wikipedia.org/wiki/Systems_design) adalah proses

mendefinisi arsitektur, komponen, modul, tampilan dan data untuk

sistem supaya memenuhi persyaratan.

2.2 Teori – Teori Khusus

2.2.1 Enterprise Resource Planning (ERP)

Menurut O’Brien (2005, p699), enterprise resource planning

adalah software lintas fungsi terpadu yang merekayasa ulang proses

manufaktur, distribusi, keuangan, sumber daya manusia, dan proses

bisnis dasar lainnya dari suatu perusahaan untuk memperbaiki

efisiensi, kelincahan, dan profitabilitasnya.

Menurut ensiklopedia online Wikipedia

(id.wikipedia.org/wiki/ERP), ERP adalah sistem informasi yang

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–Teori Umum 2.1.1 Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00421-SI Bab 2.pdf · hasil pemrosesan dari sekelompok data yang mempunyai

diperuntukkan bagi perusahan manufaktur maupun jasa yang berperan

mengintegrasikan dan mengotomasikan proses bisnis yang

berhubungan dengan aspek operasi, produksi maupun distribusi di

perusahaan bersangkutan. ERP berkembang dari Manufacturing

Resource Planning (MRP II) dimana MRP II sendiri adalah hasil

evolusi dari Material Requirement Planning (MRP) yang berkembang

sebelumnya. Sistem ERP secara modular biasanya menangani proses

manufaktur, logistik, distribusi, persediaan (inventory), pengapalan,

invoice, dan akuntasi perusahaan. Sistem ERP akan membantu

mengontrol aktivitas bisnis seperti penjualan, pengiriman, produksi,

manajemen persediaan, manajemen kualitas, dan sumber daya

manusia.

Menurut Brady, et all (2001, p153), ERP adalah sebuah sistem

yang membantu untuk mengatur proses bisnis seperti marketing,

produksi, pembelian, dan accounting dalam suatu kesatuan yang

terintegrasi. ERP menyimpan semua transaksi dalam suatu database

yang digunakan sistem informasi perusahaan dan menyediakan

manajemen reporting tools.

Menurut website www.ilmukomputer.com, sistem ERP adalah

sebuah terminologi yang diberikan kepada sistem informasi yang

mendukung transaksi atau operasi sehari-hari dalam pengelolaan

sumber daya perusahaan. Sumber daya tersebut meliputi dana,

manusia, mesin, suku cadang, waktu, material dan kapasitas. Sistem

ERP dibagi atas beberapa sub-sistem yaitu Sistem Financial, Sistem

Distribusi, Sistem Manufaktur, dan Sistem Human Resource. Contoh

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–Teori Umum 2.1.1 Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00421-SI Bab 2.pdf · hasil pemrosesan dari sekelompok data yang mempunyai

sistem ERP komersial antara lain SAP, Baan, Oracle, IFS, Peoplesoft,

dan JD.Edwards. Selain itu salah satu sistem ERP open source yang

populer sekarang ini adalah Compiere

Menurut website www.erpweaver.com, sistem ERP adalah

sebuah terminologi yang secara de facto adalah aplikasi yang dapat

mendukung transaksi atau operasi sehari-hari yang berhubungan

dengan pengelolaan sumber daya sebuah perusahaan, seperti dana,

manusia, mesin, suku cadang, waktu, material dan kapasitas.

Pada prinsipnya, dengan sistem ERP sebuah industri dapat

dijalankan secara optimal dan dapat mengurangi biaya-biaya

operasional yang tidak efisien seperti biaya inventory (slow moving

part, dan lain – lain), biaya kerugian akibat machine fault. Di negara-

negara maju yang sudah didukung oleh infrastruktur yang

memadaipun, mereka sudah dapat menerapkan konsep JIT (Just-In-

Time). Di sini, segala sumber daya untuk produksi benar-benar

disediakan hanya pada saat diperlukan (fast moving). Termasuk juga

penyedian suku cadang untuk maintenance, jadwal perbaikan

(service) untuk mencegah terjadinya machine fault, inventory, dan

sebagainya.

Sistem ERP dirancang berdasarkan proses bisnis yang

dianggap 'best practice' proses umum yang paling layak ditiru.

Misalnya, bagaimana proses umum yang sebenarnya berlaku untuk

pembelian (purchasing), penyusunan stok di gudang dan sebagainya.

Untuk mendapatkan manfaat yang sebesar-besarnya dari sistem ERP,

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–Teori Umum 2.1.1 Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00421-SI Bab 2.pdf · hasil pemrosesan dari sekelompok data yang mempunyai

maka industri kita juga harus mengikuti 'best practice process' (proses

umum terbaik) yang berlaku.

2.2.2 Business Process dan Business Functions

Burlton (2001, p67), mendefinisikan bisnis sebagai suatu

organisasi yang memiliki tujuan untuk menciptakan nilai akhir kepada

seseorang yang peduli terhadap hasil akhir tersebut. Bisnis dapat

dianalogikan sebagai kendaraan menuju transformasi. Dengan kata

lain, tujuan utama setiap bisnis yang ada adalah menjadi pelaku dalam

sebuah mekanisme tranformasi.

Menurut Brady, et all (2001, p3), business process adalah

suatu kumpulan aktivitas yang menggunakan satu atau lebih input dan

menciptakan output yang memiliki value untuk pelanggan. Dalam

menciptakan output tersebut, mungkin melibatkan serangkaian

aktivitas dari area fungsional yang berbeda. Business process

membantu manajer untuk melihat organisasinya dari perspektif

pelanggan.

Gambar 2.1 Business Process (Brady, et all, 2001, p 3)

Menurut ensiklopedia online Wikipedia (en.wikipedia.org

/wiki/Business_process), business process atau business method

adalah sekumpulan tugas–tugas yang saling berkaitan dalam mencapai

tujuan tertentu. Ada tiga macam business process antara lain :

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–Teori Umum 2.1.1 Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00421-SI Bab 2.pdf · hasil pemrosesan dari sekelompok data yang mempunyai

1. Management process

Merupakan proses yang menentukan operasi dari sistem,

mencakup Corporate Governance dan Strategic Management.

2. Operational process

Merupakan proses yang membentuk bisnis inti dan menciptakan

aliran nilai utama, mencakup purchasing, manufacturing,

marketing, dan sales.

3. Supporting process

Merupakan proses yang mendukung proses inti misalnya,

recruitment, accounting, IT-support.

Menurut Brady, et all (2001, p2), business functions adalah

aktivitas bisnis dalam area fungsional operasi, seperti

a. Marketing and Sales

Area fungsional ini termasuk fungsi bisnis marketing, sales

order processing, customer relationship management,

customer support, sales forecasting, dan periklanan.

b. Production and Materials Management

Area fungsional ini termasuk fungsi bisnis purchasing,

receiving, transportasi/logistik, penjadwalan produksi,

manufaktur, dan plant maintenance.

c. Accounting and Finance

Area fungsional ini termasuk fungsi bisnis financial

accounting, alokasi biaya dan kontrol, planning and

budgeting, dan manajemen cash-flow.

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–Teori Umum 2.1.1 Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00421-SI Bab 2.pdf · hasil pemrosesan dari sekelompok data yang mempunyai

d. Human Resources

Area fungsional ini mencakup fungsi bisnis recruitment,

hiring, training, penggajian, dan benefit.

2.2.3 Pendidikan

Menurut ensiklopedia online Wikipedia (id.wikipedia.org/

wiki/Pendidikan), pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta

didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya

dan masyarakat. Pendidikan meliputi pengajaran keahlian khusus, dan

juga sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi lebih mendalam yaitu

pemberian pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan. Salah satu

dasar utama pendidikan adalah untuk mengajar kebudayaan melewati

generasi.

Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang

ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan

yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan.

a. Pendidikan anak usia dini

Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan

yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam

tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan

untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan

rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–Teori Umum 2.1.1 Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00421-SI Bab 2.pdf · hasil pemrosesan dari sekelompok data yang mempunyai

lebih lanjut. Pendidikan anak usia dini mulai lahir sampai baligh

adalah tanggung jawab sepenuhnya orang tua.

b. Pendidikan dasar

Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan awal selama

sembilan tahun pertama masa sekolah anak-anak yang melandasi

jenjang pendidikan menengah.

c. Pendidikan menengah

Pendidikan menengah merupakan jenjang pendidikan lanjutan

pendidikan dasar. yang harus dilaksanakan minimal 9 tahun

d. Pendidikan tinggi

Pendidikan tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan

menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana,

magister, doktor, dan spesialis yang diselenggarakan oleh

perguruan tinggi. Mata pelajaran pada perguruan tinggi

merupakan penjurusan dari SMA, akan tetapi semestinya tidak

boleh terlepas dari pelajaran SMA

Materi Pendidikan harus disajikan memenuhi nilai-nilai hidup.

nilai hidup meliputi nilai hidup baik dan nilai hidup jahat.

penyajiannya tidak boleh pendidikan sifatnya memaksa terhadap anak

didik, tetapi berikan kedua nilai hidup ini secara objektif ilmiah.

dalam pendidikan yang ada di Indonesia tidak disajikan nilai hidup,

sehingga bangsa Indonesia menjadi kacau balau seperti sekarang ini.

Jalur pendidikan adalah wahana yang dilalui peserta didik

untuk mengembangkan potensi diri dalam suatu proses pendidikan

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–Teori Umum 2.1.1 Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00421-SI Bab 2.pdf · hasil pemrosesan dari sekelompok data yang mempunyai

yang sesuai dengan tujuan pendidikan. Jalur pendidikan dibagi

menjadi :

a. Pendidikan formal

Merupakan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah-sekolah

pada umumnya. Jalur pendidikan ini mempunyai jenjang

pendidikan yang jelas, mulai dari pendidikan dasar, pendidikan

menengah, sampai pendidikan tinggi.

b. Pendidikan nonformal

Pendidikan nonformal meliputi pendidikan dasar, dan pendidikan

lanjutan.

c. Pendidikan informal

Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan

lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri.

Ada dua faktor yang mempengaruhi kualitas pendidikan khususnya di

Indonesia yaitu :

- Faktor internal

Meliputi jajaran dunia pendidikan baik itu Departemen Pendidikan

Nasional, Dinas Pendidikan daerah, dan juga sekolah yang berada

di garis depan. Dalam hal ini, interfensi dari pihak-pihak yang

terkait sangatlah dibutuhkan agar pendidikan senantiasa selalu

terjaga dengan baik.

- Faktor eksternal

Adalah masyarakat pada umumnya. Masyarakat merupakan ikon

pendidikan dan merupakan tujuan dari adanya pendidikan yaitu

sebagai objek dari pendidikan.

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–Teori Umum 2.1.1 Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00421-SI Bab 2.pdf · hasil pemrosesan dari sekelompok data yang mempunyai

2.2.4 Business Process Management (BPM)

Menurut ensiklopedia online Wikipedia (en.wikipedia.org/

wiki/Business_Process_Management), Business Process Management

adalah sebuah metode untuk meluruskan organisasi secara efisien

sesuai dengan keinginan dan kebutuhan klien. Hal tersebut merupakan

pendekatan manajemen holistic yang mendukung efektivitas dan

efisiensi bisnis ketika mengusahakan inovasi, fleksibilitas, dan

integrasi dengan teknologi.

Business process management berusaha secara terus menerus

untuk mengembangkan proses–proses yang ada. Proses bisnis adalah

sekumpulan aktivitas yang saling terkait dan terstruktur yang

menghasilkan produk atau jasa yang memenuhi keinginan klien.

Proses–proses tersebut penting bagi organisasi dan biasanya

menunjukkan proporsi dari biaya yang signifikan. BPM dapat

dikelompokkan menjadi lima kategori yaitu design, modeling,

execution, monitoring, dan optimization.

Menurut Jeston dan Nelis (2006, p11), business process

management adalah pencapaian objektif organisasi melalui proses

improvement, manajemen, dan kontrol proses bisnis yang esensial.

2.2.5 BPM Success Stool

Menurut Jeston dan Nelis (2006, p47), kunci sukses dari Business

Process Management (BPM) atau disebut BPM success stool,

dipengaruhi oleh tiga komponen berikut ini :

a. Proses

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–Teori Umum 2.1.1 Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00421-SI Bab 2.pdf · hasil pemrosesan dari sekelompok data yang mempunyai

Dimana harus memiliki inovasi proses bisnis pada level yang

sesuai atau mendesain ulang strategi organisasi dan tujuan proses,

dan sebuah persetujuan pengakuan dari pentingnya proses yang

terjadi di dalam organisasi

b. Orang

Sebagaimana sebuah manajemen di organisasi mencapai tahap

kedewasaan, akan dipahami bahwa orang merupakan kunci untuk

mengimplementasikan proses baru yang diinginkan. Organisasi

harus memiliki penilaian kinerja yang sesuai dan struktur

manajemen untuk lintas proses kunci. Proses pengaturannya

haruslah proaktif dan juga dapat memprediksikan apa yang akan

terjadi, dan bukannya reaktif. Diantara semua hal, aspek orang

yang terlibat merupakan poin yang paling penting dari proyek

BPM.

c. Teknologi

Dalam hal ini mengacu pada tools pendukung semua proses dan

orang yang terlibat dalam proyek BPM.

d. Pengaturan proyek

Komponen terakhir ini menggabungkan keseluruhan komponen

proses, orang dan teknologi. Apabila tanpa proyek yang berjalan

baik maka implementasi akan mengarah pada kegagalan.

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–Teori Umum 2.1.1 Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00421-SI Bab 2.pdf · hasil pemrosesan dari sekelompok data yang mempunyai

Gambar 2.2 Pilar Sukses BPM (Jeston dan Nelis,2006, p47)

2.2.6 BPM Project framework

Menurut Jeston dan Nelis (2006, p53), terdapat 10 fase dalam

kerangka kerja pembuatan Business Process Management. Berikut 10

fase tersebut (lihat gambar) adalah :

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–Teori Umum 2.1.1 Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00421-SI Bab 2.pdf · hasil pemrosesan dari sekelompok data yang mempunyai

Gambar 2.3 BPM Implementation Framework (Jeston dan Nelis,

2006, p50)

1. Organization Foundation Phase. Memberikan dasar-dasar untuk

mengerti strategi, visi, tujuan strategis, bisnis dan pendorong

organisasi oleh anggota tim proyek. Strategi harus

dikomunikasikan dan disebarkan ke seluruh stakeholder (terutama

manajemen dan staff) sehingga menjadi budaya organisasi yang

solid. Strategi perlu diketahui dan dimengerti oleh tim proyek,

untuk memastikan ruang lingkup proyek dan arah untuk

menambah nilai pada proyek. Pada fase ini output yang diperoleh

berupa aspek internal dan eksternal organisasi dan dampaknya

terhadap lingkungan, visi dan misi, tujuan, sasaran, struktur

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–Teori Umum 2.1.1 Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00421-SI Bab 2.pdf · hasil pemrosesan dari sekelompok data yang mempunyai

organisasi, strategi untuk mencapai tujuan dan sasaran, strategi

implementasi organisasi, dan strategi pembeda utama.

2. Process Foundation Phase.

Fase ini mendesain proses arsitektur yang diinginkan. Organisasi

menentukan aturan-aturan, prinsip, pedoman, dan model untuk

implementasi BPM lintas organisasi. Proses arsitektur

menyediakan dasar untuk mendisain dan merealisasikan langkah

awal proses BPM, dimana teknologi informasi dan arsitektur

bisnis searah dapat dengan strategi organisasi. Pada fase Process

Foundation Phase akan ditentukan arsitektur awal proyek,

timeline, gambar proses organisasi, daftar proses end-to-end.

3. Technology Foundation Phase.

Fase ini memiliki hasil utama yaitu arsitektur informasi, peralatan

dan teknologi yang dibutuhkan, identifikasi sistem yang sedang

berjalan, canonical data and data source dictionary, portfolio

fungsionalitas bisnis awal, penentuan tim proyek teknis yang

dibutuhkan. Ketika unit dan proses bisnis ditentukan kemudian

tujuan dari proses disepakati, proyek harus bisa menghasilkan

kesuksesan semaksimal mungkin. Arsitektur informasi yang

direkomendasikan adalah SOA (Service Oriented Architecture).

4. BPM Foundation Phase

Fase ini tidak hanya menyediakan cara untuk memulai proyek,

tetapi juga akan menyelesaikan langkah-langkah yang diperlukan

untuk membuat proyek menjadi sukses. Langkah-langkah tersebut

termasuk menentukan stakeholder yang berkepentingan dalam

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–Teori Umum 2.1.1 Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00421-SI Bab 2.pdf · hasil pemrosesan dari sekelompok data yang mempunyai

proyek, ekspektasi stakeholder yang disetujui dan

didokumentasikan, process selection matrix, daftar proses bisnis

yang teridentifikasi dan pengukuruan awal, proses yang

diprioritaskan dalam tahap elaborasi, dan manajemen proyek

5. Elaboration Phase.

Merupakan fase kreatif dari proyek dan seringkali merupakan

tahap yang menarik. Tidak hanya melibatkan anggota tim proyek

dan bisnis, tetapi juga seluruh stakeholder yang relevan – baik

internal maupun eksternal. Beberapa pilihan proses yang baru

diajukan, perlu dilakukan simulasi dengan penghitungan lengkap

menggunakan activity based costing, menentukan capacity

planning, dan menentukan kelayakan implementasi, untuk

memilih mana pilihan yang terbaik. Mengumpulkan pengukuran

dasar proses menjadi sangat penting untuk menentukan process

baseline costs. Hal ini perlu dilakukan melihat perbandingan

antara masa yang akan datang dengan pengukuran baseline yang

ada pada fase improvement. Langkah penting lainnya adalah

analisis penyebab masalah (root cause analysis) dan

mengidentifikasi possible quick wins.

6. Improvement Phase

Membangun komponen-komponen untuk mendukung

implementasi proses yang baru. Fase ini dimulai ketika proyek

pindah dari tahap analisis menjadi kreatif (muncul ide baru,

inovasi). Kita melakukan pengukuran baseline yang ada di fase ini

untuk mengetahui improvement yang ada. Gap analysis juga

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–Teori Umum 2.1.1 Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00421-SI Bab 2.pdf · hasil pemrosesan dari sekelompok data yang mempunyai

muncul pada tahap ini untuk mengetahui perbandingan antara

proses yang lama dengan proses baru.

7. People and Techonology Development Phase

Merupakan fase kritikal dalam framework dan memberikan resiko

pada pengembangan proyek selanjutnya jika tidak ditangani

dengan teliti dan menggunakan standar yang tinggi. Tujuan dari

fase ini adalah memastikan penilaian setiap aktivitas, peran dan

penampilan kinerja sesuai dengan strategi organisasi dan tujuan

dari proses melalui Key Performance Indicator, RASCI model,

people core capability gap analysis. Pada akhirnya, pelaku yang

akan membuat fungsi proses menjadi lebih efektif dan efisien

walaupun atomatisasi telah dilakukan. Fase ini tidak sama dengan

people management change, karena fase ini membutuhkan

perhatian menyeluruh selama proyek berlangsung dalam segala

tahap. Pengembangan tidak hanya dari sisi teknologi informasi

tetapi juga meliputi seluruh pembangunan infrastruktur (gedung,

perpindahan PC, dll) untuk mendukung program people change

management dan perubahan pada dukungan terhadap orang yang

menjalankan proses, termasuk juga untuk menguji software dan

hardware

8. Deployment Phase

Semua aspek dari proyek (pengajuan proses baru, pengajuan

deskripsi peran baru, kinerja manajemen dan pengukurannya, dan

pelatihan) dilakukan. Perencanaan implementasi sangatlah krusial

seperti juga roll-back dan perencanaan lanjutan. Banyak

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–Teori Umum 2.1.1 Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00421-SI Bab 2.pdf · hasil pemrosesan dari sekelompok data yang mempunyai

organisasi mempercayai bahwa proyek sudah selesai apabila

proyek sudah sukses diimplementasikan, padahal proyek masih

harus dimonitor perkembangannya pada tahap implementasi.

Pemilihan cara implementasi akan ditentukan ditahap ini, apakah

dengan cara big-bang, paralel, relay atau kombinasi.

9. Monitor and Benefit Realization Phase.

Tujuannya adalah memastikan bahwa proyek memperoleh

keuntungan dan dilaksanakan. Fase ini didasarkan oleh realisasi

keuntungan dari proses manajemen, dan laporan keuntungan

realisasi. Peran dari tim proyek, pemilik proyek, sponsor proyek

dan bisnis itu sendiri menentukan keuntungan yang didapatkan

10. Continuous Improvement Phase

Sangat penting bagi tim proyek bekerja menghasilkan proses

bisnis yang terstruktur sehingga kita bisa memastikan bahwa

perubahan proses terus berjalan dan peningkatan terus terjadi.

Sejumlah investasi yang dilakukan untuk pengerjaan proyek perlu

terus di-maintain dan ditingkatkan dari waktu ke waktu.

Organisasi harus mengerti bahwa semua proses memiliki daur

hidup, dan perlu ada peningkatan terus menerus setelah target

perbaikan proyek terealisasi. Jika tidak demikian, seiring

berjalannya waktu dan perubahan pada bisnis maka organisasi

akan menjalankan proses dengan gaya sub-optimal. Fase ini

adalah tentang perubahan atau konversi dari proyek ke kegiatan

operasional bisnis.

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–Teori Umum 2.1.1 Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00421-SI Bab 2.pdf · hasil pemrosesan dari sekelompok data yang mempunyai

Gambar 2.4 Integrated Enterprise Ecosystem

Integrated Enterprise Ecosystem Portal merupakan suatu

portal bagi pengguna sistem, di mana portal ini mengintegrasikan

berbagai aplikasi. Corporate info berisikan sebuah aplikasi yang

memberikan informasi mengenai gambaran umum organisasi. Business

application merupakan aplikasi-aplikasi yang digunakan di dalam

organisasi tersebut dan user centric information merupakan media

pendukung untuk membantu user dalam memperoleh informasi.

Worklist/workspace merupakan layar kerja user. Sedangkan process

outline berfungsi untuk memonitor kegiatan yang berjalan agar berjalan

sesuai dengan rencana yang telah dibuat.

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–Teori Umum 2.1.1 Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00421-SI Bab 2.pdf · hasil pemrosesan dari sekelompok data yang mempunyai

2.2.7 BPM Maturity Model

Menurut Menurut Jeston dan Nelis (2006, p300) BPM Maturity

Model adalah perlengkapan pendukung untuk membantu organisasi

untuk lebih sukses dengan BPM, dimana hasilnya adalah pencapaian

yang lebih besar dalam hal operasional dan keuntungan dalam kinerja

bisnis. Terdapat perbandingan antara low dan high maturity yang

mengklarifikasikan kelengkapan dan lingkup dari BPM Maturity.

Acuan yang digunakan sebagai model untuk mengukur tingkat

maturity dari berbagai sisi BPM adalah Capability Maturity Model

(CMM).

Menurut Menurut Jeston dan Nelis (2006, p302) terdapat 5

tahapan maturity dari initiative BPM (lihat gambar):

Tahap 1 : Initial State

Sebuah organisasi yang berada pada tahap initial state akan

memiliki BPM yang belum terkoordinasi dan terstruktur.

Tahap 2 : Repeatable

Sebuah organisasi yang memiliki BPM Maturity tahap 2

sudah memiliki pengalaman dalam membuat BPM dan akan

membuat BPM capability juga meningkatkan jumlah orang

yang mengawasi organisasi dari perspektif proses bisnis.

Tahap 3 : Defined

Sebuah organisasi yang memiliki tingkat maturity pada

tahap ketiga akan mengalami momentum peningkatan dalam

pencarian untuk mengembangkan BPM capability dan

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–Teori Umum 2.1.1 Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00421-SI Bab 2.pdf · hasil pemrosesan dari sekelompok data yang mempunyai

memperluas jumlah orang yang terlibat dalam menilai

organisasi dari perspektif proses bisnis.

Tahap 4 : Managed

Sebuah organisasi yang berada pada BPM Maturity tahap 4

akan merasakan keuntungan dari memiliki BPM yang benar-

benar kuat dasarnya untuk pengembangan strategik

perusahaan.

Tahap 5 : Optimized

Sebuah organisasi yang berada pada BPM Maturity tahap 5

akan merasakan keuntungan dari memiliki BPM yang benar-

benar kuat dasarnya sebagai bagian inti dari pengaturan

operasional dan strategik dalam organisasi.

Gambar 2.5 Perbandingan low dan high comparison dan 5 tahap maturity

(Jeston dan Nelis, 2006, p301)

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–Teori Umum 2.1.1 Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00421-SI Bab 2.pdf · hasil pemrosesan dari sekelompok data yang mempunyai

2.2.8 Business Process Modeling Notation

Menurut Jeston dan Nelis (2006, p196) Business Process

Modeling Notation (BPMN) adalah notasi standar yang dapat berupa

ikon atau gambar untuk pemodelan proses bisnis.

Menurut website bpmn.org, Business Process Modeling

Notation (BPMN) membantu perusahaan dalam memahami prosedur

internal bisnis mereka dalam bentuk notasi grafik dan

mengkomunikasikan prosedur–prosedur tersebut dalam bentuk yang

sudah terstandarisasi. Notasi grafik akan memudahkan dalam

memahami kolaborasi performa dan transaksi bisnis di antara

organisasi. Dengan demikian, perusahaan akan lebih memahami

proses bisnisnya sendiri dan mempercepat proses penyesuaian

lingkungan internal dan bisnis B2B perusahaan.

Menurut bpmi.org, spesfikasi Business process modeling

notation (BPMN) menyediakan notasi grafis untuk mengekspresikan

proses-proses bisnis dalam sebuah diagram proses bisnis (Business

process Diagram). Tujuan dari BPMN adalah untuk mendukung

manajemen proses bisnis oleh teknikal user dan bisnis user dengan

menyediakan notasi yang intuitif terhadap bisnis user serta mampu

menggambarkan ilmu semantik dari proses yang kompleks.

Spesifikasi BPMN juga menyediakan pemetaan antara grafik dari

notasi hingga konsepsi yang mendasari bahasa eksekusi, umumnya

BPEL4WS. BPMN akan memberikan bisnis kemampuan untuk

mengerti prosedur bisnis internal dalam notasi grafis dan akan

memberikan organisasi kemampuan untuk mengkomunikasikan

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–Teori Umum 2.1.1 Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00421-SI Bab 2.pdf · hasil pemrosesan dari sekelompok data yang mempunyai

prosedur-prosedur ini dalam cara yang standar. Notasi grafikal yang

standar akan memfasilitasi pengertian dari kinerja kolaborasi dan

transaksi bisnis didalam dan diantara organisasi. Hal ini akan

memastikan bahwa bisnis akan mengerti dirinya sendiri dan partisipan

dalam bisnis mereka dan akan memungkinkan organisasi untuk

menyesuaikan dengan internal baru dan keadaan bisnis B2B dengan

cepat.

Menurut ensiklopedia online Wikipedia

(http://en.wikipedia.org/wiki/Business_Process_Modeling_Notation) ,

Business Process Modeling Notation (BPMN) adalah sebuah standar

notasi grafis untuk menggambarkan proses bisnis dalam suatu

workflow. BPMN dikembangkan oleh Business Process Management

Initiative (BPMI), dan sekarang dijaga oleh Object Management

Group sejak dua organisasi tersebut bergabung pada tahun 2005.

Tujuan utama dari BPMN adalah menyediakan standar notasi yang

dapat dimengerti oleh semua pemegang bisnis. Para pemegang bisnis

ini termasuk business analyst yang menciptakan dan

menyempurnakan proses, technical developer yang bertanggung

jawab untuk menjalankan proses tersebut, dan business manager yang

memonitor dan menjaga proses. Oleh sebab itu, BPMN dimaksudkan

sebagai bahasa umum yang dapat menghubungkan perbedaan

komunikasi yang sering terjadi antara desain proses bisnis dan

implementasi.

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–Teori Umum 2.1.1 Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00421-SI Bab 2.pdf · hasil pemrosesan dari sekelompok data yang mempunyai

BPMN hanya mendukung konsep modeling yang dapat

diaplikasikan ke dalam proses bisnis. Tipe lain dari modeling yang

berasal dari organisasi non-bisnis akan berada di luar lingkup BPMN.

Walaupun BPMN menunjukkan aliran data (pesan) dan asosiasi dari

data artifacts hingga aktivitas, BPMN bukanlah sebuah data flow

diagram.

Pemodelan dalam BPMN dibuat dalam diagram sederhana

dengan sekelompok kecil elemen grafis. Hal tersebut akan

memudahkan pengguna bisnis dan developer untuk mengerti aliran

dan prosesnya. Empat dasar kategori dari elemen grafis tersebut

adalah sebagai berikut :

• Flow Objects:

a. Events

Event digambarkan dalam bentuk sebuah bulatan dan

menunjukkan sesuatu yang terjadi. Ada 3 macam yaitu Start,

Intermediate, dan End. Elemen tersebut adalah sebuah trigger

atau hasil.

Gambar 2.6 events

(http://en.wikipedia.org/wiki/Business_Process_Modeling_No

tation)

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–Teori Umum 2.1.1 Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00421-SI Bab 2.pdf · hasil pemrosesan dari sekelompok data yang mempunyai

b. Activities

Aktivitas digambarkan dalam bentuk rounded-corner

rectangle dan menunjukkan jenis pekerjaan yang harus

dilakukan, seperti tugas–tugas dan sub proses. Subproses

memiliki tanda plus di bagian bawah garis persegi.

Gambar 2.7 activities

(http://en.wikipedia.org/wiki/Business_Process_Modeling_No

tation)

c. Gateways

Gateway digambarkan dalam bentuk diamond dan

menunjukkan pilihan yang berbeda. Gateway juga

menunjukkan forking, merging, dan gabungan jalan

Gambar 2.8 gateway

(http://en.wikipedia.org/wiki/Business_Process_Modeling_No

tation)

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–Teori Umum 2.1.1 Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00421-SI Bab 2.pdf · hasil pemrosesan dari sekelompok data yang mempunyai

• Connecting Objects:

a. Sequence Flow

Sequence flow digambarkan dengan sebuah garis dan anak panah

dan menujukkan urutan aktivitas yang mana yang akan dilakukan.

Garis miring diagonal yang melewati garis menujukkan pilihan

keputusan default.

Gambar 2.9 Sequence Flow

(http://en.wikipedia.org/wiki/Business_Process_Modeling_No

tation)

b. Message Flow

Messsage flow digambarkan dalam bentuk garis putus–putus

dan anak panah terbuka dan menunjukkan message flow di

antara dua proses.

Gambar 2.10 Message Flow

(http://en.wikipedia.org/wiki/Business_Process_Modeling_No

tation)

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–Teori Umum 2.1.1 Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00421-SI Bab 2.pdf · hasil pemrosesan dari sekelompok data yang mempunyai

c. Association

Association digambarkan dalam bentuk dotted line dan sebuah

garis arrowhead. Association digambarkan uintuk

menghubungkan artifact, data, atau text dengan flow object.

Gambar 2.11 Association

(http://en.wikipedia.org/wiki/Business_Process_Modeling_No

tation)

• Swimlanes (Partitions) :

a. Pool

Pool digambarkan dalam bentuk big rectangle yang memuat

banyak flow objects, connecting objects, dan artifacts.

b. Lane

Lane digambarkan sebagai bagian dari pool. Lane mengatur

flow objects, connecting objects, dan artifact secara tepat.

Gambar 2.12 Swimlane

(http://en.wikipedia.org/wiki/Business_Process_Modeling_No

tation)

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–Teori Umum 2.1.1 Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00421-SI Bab 2.pdf · hasil pemrosesan dari sekelompok data yang mempunyai

• Artifacts:

a. Data Object

Data object menujukkan data mana yang dibutuhkan atau

dihasilkan dalam sebuah aktivitas.

Gambar 2.13 data object

(http://en.wikipedia.org/wiki/Business_Process_Modeling_No

tation)

b. Group

Group ditunjukkan dalam rounded-corner rectangle dan garis

putus – putus. Group digunakan untuk mengelompokkan

perbedaan aktivitas tetapi tidak mempengaruhi flow dalam

diagram.

Gambar 2.14 Group

(http://en.wikipedia.org/wiki/Business_Process_Modeling_No

tation)

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–Teori Umum 2.1.1 Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00421-SI Bab 2.pdf · hasil pemrosesan dari sekelompok data yang mempunyai

c. Annotation

Annotation digunakan untuk menujukkan model atau diagram

yang mudah dipahami.

Gambar 2.15 Annotation (http://en.wikipedia.org/wiki/Business_Process_Modeling_No

tation)

2.2.9 Service Oriented Architecture (SOA)

Menurut Erl (2005, p14) Service Oriented Architecture (SOA)

adalah cara untuk merepresentasikan sebuah model dimana logika

otomatisasi dibuat menjadi lebih kecil, dengan membedakan logika

masing-masing unit.

Menurut Khosafian (2007, p37) Service Oriented Architecture

(SOA) adalah framework yang mendukung penemuan, pertukaran

pesan, dan integrasi dalam servis yang berhubungan secara bebas

dengan menggunakan standar industri.

Menurut Laudon, et all (2007, p201) Service Oriented

Architecture (SOA) adalah kumpulan dari servis yang dapat mengisi

sendiri dan dapat berkomunikasi dengan satu sama lain untuk

menciptakan aplikasi perangkat lunak. SOA adalah cara baru untuk

membuat perangkat lunak dalam sebuah perusahaan.

Menurut ensiklopedia online Wikipedia

(id.wikipedia.org/wiki/SOA), Service Oriented Architecture (SOA)

merupakan suatu gaya arsitektur sistem yang membuat dan

Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–Teori Umum 2.1.1 Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00421-SI Bab 2.pdf · hasil pemrosesan dari sekelompok data yang mempunyai

menggunakan proses bisnis dalam bentuk paket layanan sepanjang

siklus hidupnya. SOA juga mendefinisikan dan menentukan arsitektur

teknologi informasi (TI) yang dapat menunjang berbagai aplikasi

untuk saling bertukar data dan berpartisipasi dalam proses bisnis.

Fungsi – fungsi ini tidak terikat dengan sistem operasi dan bahasa

pemrograman yang mendasari aplikasi – aplikasi tersebut. SOA

membagi fungsi – fungsi menjadi unit – unit (layanan) yang berbeda,

yang dapat didistribusikan melalui suatu jaringan dan dikombinasikan

serta digunakan ulang untuk membentuk aplikasi bisnis. Layanan-

layanan ini saling berkomunikasi dengan mempertukarkan data antar

mereka atau dengan mengkoordinasikan aktivitas antara dua atau

lebih layanan. Konsep SOA sering dianggap didasari atau

berkembang dari konsep–konsep yang lebih lama dari komputasi

terdistribusi dan pemrograman modular.

Menurut website IBM (www-01.ibm.com/software/

solutions/soa/index.html), SOA adalah sebuah pendekatan arsitektur

IT yang bersifat business-centric yang mendukung integrasi bisnis

yang saling terkait, pekerjaan bisnis yang berulang, atau layanan-

layanan. Melalui pendekatan Smart SOA, nilai dari tiap–tiap tahapan

dalam SOA dapat ditemukan dari proyek departemental hingga

inisiatif perusahaan.

Menurut website www.swa.co.id, SOA adalah pendekatan

untuk mendesain dan menyusun solusi TI yang lebih fleksibel, yang

memungkinkan komponen proses bisnis dirakit serta disusun secara

Page 37: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–Teori Umum 2.1.1 Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00421-SI Bab 2.pdf · hasil pemrosesan dari sekelompok data yang mempunyai

lebih efisien, sehingga menghasilkan jasa berikut kemampuan usaha

yang spesial dalam mencapai kinerja tinggi.

Menurut website www.tempointeraktif.com, SOA bukanlah

sebuah produk, melainkan sebuah konsep arsitektur informasi yang

memudahkan fungsi–fungsi bisnis untuk saling berhubungan. SOA

mengatur software bisnis, mengambil bentuk yang modular, dan dapat

diakses untuk kebutuhan pertukaran informasi oleh departemen lain

yang berkepentingan.

Menurut website pieterjohan.blogspot.com, Service Oriented

Architecture (SOA) adalah sebuah permodelan perangkat lunak yang

dibangun dengan pendekatan service oriented. Service oriented

merupakan sebuah pendekatan yang memiliki visi ideal di mana setiap

resource dari perangkat lunak terpartisi secara bersih satu sama lain.

Setiap resource ini disebut dengan service. Service Oriented

Architecture ini merepresentasikan sebuah business logic atau

automation logic dalam sebuah sistem besar. Setiap service memiliki

otonomi sendiri yang membuatnya tidak tergantung satu sama lain.

Setiap service dapat berkomunikasi satu sama lain melalui sebuah

protokol yang sudah terstandardisasi sehingga memudahkan untuk

melakukan integrasi service baru dan penyusunan ulang kumpulan

service disebabkan proses bisnis yang berubah.

Page 38: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–Teori Umum 2.1.1 Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00421-SI Bab 2.pdf · hasil pemrosesan dari sekelompok data yang mempunyai

2.2.10 Business Process Management, Enterprise Service Bus, dan Service

Oriented Architecture

Gambar 2.16 ESB, BPM, dan SOA Landscape

(www.compositesw.com/solutions/app_server.shtml)

Menurut website www.compositesw.com/solutions/

app_server.shtml, implementasi SOA terkait dengan sejumlah

komponen yang saling melengkapi yaitu middleware dan teknologi

manajemen, seperti aplikasi server, business process management,

enterprise service bus (ESB), aplikasi SOA Governance, dan lain –

lain. Infrastruktur teknologi dapat digabungkan untuk menghasilkan

suatu infrastruktur SOA yang lengkap sehingga dapat meningkatkan

perkembangan service.

Page 39: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–Teori Umum 2.1.1 Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00421-SI Bab 2.pdf · hasil pemrosesan dari sekelompok data yang mempunyai

2.2.11 Best Practice

Menurut mursyid.files.wordpress.com/2008/08/rute-menuju-

best-practice-ver2.pdf, best practice digunakan untuk

menggambarkan metode terbaik atau praktek inovatif yang

berkontribusi bagi peningkatan kinerja suatu organisasi, yang

biasanya diakui sebagai yang terbaik oleh organisasi sejenis. Dalam

pengertian ini tercakup juga kemampuan untuk selalu up-to-date

dalam mengikuti cara–cara organisasi beroperasi baik dalam satu

industri maupun industri yang berbeda. Terkait dalam hal itu pula,

kemampuan untuk mengukur posisi diri relatif terhadap yang lain juga

menjadi aspek penting best practice.

Sebagai salah satu pendekatan yang rasional untuk melakukan

proses perbaikan best practice menawarkan banyak manfaat. Manfaat

utamanya yaitu agar organisasi menjadi punya arah ke mana harus

bergerak di masa depan. Memang ada organisasi yang tidak ingin

menjadi follower belaka sehingga mereka lebih sering menggunakan

strategi untuk selalu berbeda (be different). Tetapi organisasi seperti

ini tidak banyak. Mereka cenderung berusaha menjadi trend setter

bukan sebaliknya.

Pada akhirnya proses yang dikelola dengan baik diharapkan

akan memberikan nilai tambah yang signifikan seperti berupa

peningkatan produktivitas, respon yang lebih cepat, atau penurunan

biaya.

Page 40: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–Teori Umum 2.1.1 Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00421-SI Bab 2.pdf · hasil pemrosesan dari sekelompok data yang mempunyai

Gambar 2.17 Ilustrasi Gap Antara Bad Practice - Best Practice dan

Pendekatan Melalui Standard Practice

(mursyid.files.wordpress.com/2008/08/rute-menuju-best-practice-

ver2.pdf)

2.2.12 Academic services

Menurut website www.iue.it (http://www.iue.it/Servac/About

AcademicService/), academic services menangani pemilihan,admisi

dan penerimaaan dari murid-murid peneliti, cendekiawan, dan

fakultas.

2.2.13 Balance Scorecard

Menurut Tunggal (2002, p2), Balance scorecard adalah

kumpulan ukuran kinerja yang terintegrasi yang diturunkan dari

strategi perusahaan yang mendukung strategi perusahaan secara

keseluruhan.

Menurut Luis dan Biromo (2007, p16), Balance Scorecard

didefinisikan sebagai suatu alat manajemen kinerja (performance

management tool) yang dapat membantu organisasi untuk

Page 41: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–Teori Umum 2.1.1 Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00421-SI Bab 2.pdf · hasil pemrosesan dari sekelompok data yang mempunyai

menerjemahkan visi dan strategi ke dalam aksi dengan memanfaatkan

sekumpulan indicator financial dan non-financial yang ke semuanya

terjalin dalam suatu hubungan sebab akibat.

Menurut Luis dan Biromo (2007, p23), Empat perspektif

dalam Balance Scorecard adalah :

1. Perspektif keuangan (financial perspective)

2. Perspektif pelanggan (customer perspective)

3. Perspektif bisnis internal (internal business process perspective)

4. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (learning and growth

perspective)

2.2.14 Key Performance Indicator (KPI)

Menurut ensiklopedia online Wikipedia (http://en.wikipedia.

org/wiki/Key_performance_indicator), Key Performance Indicator

(KPI) adalah matriks financial dan non-financial yang digunakan

untuk membantu mendefinisikan organisasi dan mengukur

perkembangan tujuan organisasi. KPI sering digunakan sebagai nilai

untuk mengukur aktifitas yang sulit diukur seperti keuntungan

pengembangan kepemimpinan, pelayanan, dan kepuasan.

Menurut Khoshafian (2007, p28) KPI (key performance

indicators) adalah penilaian dari kinerja yang menunjukkan progress

dari setiap taktik untuk mencapai tujuan.

Page 42: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–Teori Umum 2.1.1 Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00421-SI Bab 2.pdf · hasil pemrosesan dari sekelompok data yang mempunyai

2.2.15 Radio Frequency Identification (RFID)

Menurut ensiklopedia online Wikipedia (id.wikipedia.org/

wiki/RFID), RFID atau Identifikasi Frekuensi Radio adalah sebuah

metode identifikasi dengan menggunakan sarana yang disebut label

RFID atau transponder untuk menyimpan dan mengambil data jarak

jauh. Label atau kartu RFID adalah sebuah benda yang bisa dipasang

atau dimasukkan di dalam sebuah produk, hewan atau bahkan

manusia dengan tujuan untuk identifikasi menggunakan gelombang

radio. Label RFID terdiri atas mikrochip silikon dan antena. Label

yang pasif tidak membutuhkan sumber tenaga, sedangkan label yang

aktif membutuhkan sumber tenaga untuk dapat berfungsi.

2.2.16 Dokumen elektronik (e-document)

Menurut UU ITE, dokumen elektronik adalah setiap informasi

elektronik yang dibuat, diteruskan, dikirimkan, diterima, atau

disimpan dalam bentuk analog, digital, elektromagnetik, optikal, atau

sejenisnya, yang dapat dilihat, ditampilkan dan/atau didengar melalui

komputer atau sistem elektronik, termasuk tetapi tidak terbatas pada

tulisan, suara atau gambar, peta, rancangan, foto atau sejenisnya,

huruf, tanda, angka, kode akses, simbol atau perforasi yang memiliki

makna atau arti atau dapat dipahami oleh orang yang mampu

memahaminya.