BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Databasethesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00368-IF-Bab...

48
13 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Database 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Connolly dan Begg (2005, p283), sistem adalah suatu cara untuk mengumpulkan, mengatur, mengendalikan, dan menyebarkan informasi ke seluruh organisasi. Menurut James A. O’Brien (2003, p8), sistem adalah kumpulan elemen yang saling terhubung atau berinteraksi membentuk suatu kesatuan atau sekumpulan komponen yang saling terhubung dan bekerja sama untuk mencapai sasaran dengan menerima input dan menghasilkan output dalam sebuah proses transformasi yang terorganisir. Jadi, sistem adalah kumpulan dari semua elemen yang saling berinteraksi dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu. 2.1.2 Pengertian Data Menurut James A. O’Brien (2003, p13), data adalah fakta – fakta atau observasi yang mentah, biasanya mengenai kejadian atau transaksi bisnis. Menurut Elmasri (2000, p4), data adalah fakta – fakta yang dapat disimpan dan memiliki pengertian yang implisit. Jadi, data adalah sesuatu yang masih bersifat mentah mengenai suatu kejadian dan memiliki pengertian yang implisit

Transcript of BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Databasethesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00368-IF-Bab...

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Databasethesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00368-IF-Bab 2.pdf · Menurut Connolly dan Begg (2005, p283), sistem adalah suatu cara untuk mengumpulkan,

13

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Pendekatan Database

2.1.1 Pengertian Sistem

Menurut Connolly dan Begg (2005, p283), sistem adalah suatu cara

untuk mengumpulkan, mengatur, mengendalikan, dan menyebarkan informasi

ke seluruh organisasi.

Menurut James A. O’Brien (2003, p8), sistem adalah kumpulan elemen

yang saling terhubung atau berinteraksi membentuk suatu kesatuan atau

sekumpulan komponen yang saling terhubung dan bekerja sama untuk

mencapai sasaran dengan menerima input dan menghasilkan output dalam

sebuah proses transformasi yang terorganisir.

Jadi, sistem adalah kumpulan dari semua elemen yang saling

berinteraksi dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2.1.2 Pengertian Data

Menurut James A. O’Brien (2003, p13), data adalah fakta – fakta atau

observasi yang mentah, biasanya mengenai kejadian atau transaksi bisnis.

Menurut Elmasri (2000, p4), data adalah fakta – fakta yang dapat

disimpan dan memiliki pengertian yang implisit.

Jadi, data adalah sesuatu yang masih bersifat mentah mengenai suatu

kejadian dan memiliki pengertian yang implisit

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Databasethesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00368-IF-Bab 2.pdf · Menurut Connolly dan Begg (2005, p283), sistem adalah suatu cara untuk mengumpulkan,

14

2.1.3 Pengertian Database

Menurut Connolly dan Begg (2005, p15), database adalah sekumpulan

data yang mempunyai keterkaitan secara logika serta deskripsi dari data – data

tersebut, yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan – kebutuhan informasi

dari sebuah organisasi.

Menurut C.J.Date (1994,p9), database terdiri dari sekumpulan data

yang digunakan oleh aplikasi sistem dari sebuah perusahaan.

Jadi, database adalah sebuah tempat penyimpanan data tunggal yang

memiliki kapasitas besar yang dapat digunakan secara simultan oleh banyak

departemen dan pengguna.

2.1.4 Database Management System (DBMS)

Menurut Connolly dan Begg (2005,p16), Database Management

System (DBMS) adalah sebuah sistem perangkat lunak (software system) yang

memungkinkan users untuk mendefinisikan (define), menciptakan (create),

memelihara (maintain), dan mengatur (control) akses ke database.

Fasilitas – fasilitas yang disediakan oleh Database Management System

(DBMS) adalah :

1. Memungkinkan users mendefinisikan database dengan menggunakan

sebuah Data Definition Language (DDL).

2. Memungkinkan users untuk melakukan operasi insert, update, delete, dan

retrieve data dari database dengan menggunakan sebuah Data

Manipulation Language (DML).

3. Menyediakan akses yang terkontrol ke database. Contohnya :

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Databasethesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00368-IF-Bab 2.pdf · Menurut Connolly dan Begg (2005, p283), sistem adalah suatu cara untuk mengumpulkan,

15

a. Menyediakan sebuah sistem keamanan (security system) untuk

mencegah users yang tidak memiliki hak akses melakukan akses ke

database.

b. Menyediakan sebuah sistem yang terintegritas (integrity system) untuk

memelihara konsistensi dari data – data yang tersimpan.

c. Menyediakan sebuah concurrency control system, yang memungkinkan

pengaksesan menyebar dari database.

Menurut Connoly dan Begg (2005,p18), komponen – komponen dari

lingkungan DBMS adalah :

a. Hardware

DBMS dan aplikasi membutuhkan perangkat keras (hardware) untuk

dapat beroperasi. Perangkat keras dapat berupa sebuah personal computer,

mainframe, sampai dengan jaringan komputer. Terdapat juga perangkat

keras khusus yang bergantung pada kebutuhan organisasi dan DBMS yang

digunakan.

b. Software

Komponen perangkat lunak merupakan perangkat lunak DBMS itu

sendiri dan program aplikasi, tergabung dengan sistem operasi, termasuk

perangkat lunak jaringan apabila DBMS digunakan dalam jaringan.

c. Data

Data berperan sebagai jembatan antara komponen – komponen mesin

(machine components) dan komponen – komponen manusia (human

components).

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Databasethesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00368-IF-Bab 2.pdf · Menurut Connolly dan Begg (2005, p283), sistem adalah suatu cara untuk mengumpulkan,

16

d. Procedures

Procedures di sini menunjuk pada instruksi – instruksi dan peraturan

- peraturan yang mengatur rancangan dan penggunaan dari database.

Pengguna sistem dan staff yang mengatur database membutuhkan

prosedur - prosedur yang menjelaskan bagaimana cara menggunakan atau

menjalankan sistem. Prosedur – prosedur tersebut dapat berisi instruksi –

instruksi tentang bagaimana cara :

- Log on ke DBMS;

- Menggunakan fasilitas DBMS dan program aplikasi yang khusus;

- Memulai dan menghentikan DBMS;

- Membuat salinan cadangan (backup) database;

- Menangani kegagalan – kegagalan hardware atau software;

- Mengganti struktur dari sebuah tabel, mengorganisasikan kembali

database across multiple disks, meningkatkan tampilan (performance),

atau menyimpan data ke dalam penyimpanan kedua (secondary

storage).

e. People

Komponen akhir dari DBMS adalah orang (people) yang terlibat

dengan sistem tersebut. Komponen ini terdiri dari lima peran, yaitu :

Data and Database Administrators

Data Administrator (DA) bertanggung jawab terhadap pengaturan

sumber data, termasuk di dalamnya perencanaan database (database

planning), pengembangan (development) dan pemeliharaan

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Databasethesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00368-IF-Bab 2.pdf · Menurut Connolly dan Begg (2005, p283), sistem adalah suatu cara untuk mengumpulkan,

17

(maintenance) standardisasi, kebijakan dan prosedur, serta konseptual

atau logikal perancangan database (database design).

Database Administrator (DBA) bertanggung jawab atas realisasi

fisik (physical realization) dari database, termasuk di dalamnya

perancangan dan implementasi fisik database, kontrol keamanan dan

integritas, pemeliharaan operasional sistem, dan jaminan kepuasan

performa dari aplikasi - aplikasi untuk users.

Database Designers

Database Designers terdiri dari logical database designers dan

physical database designers. Logical database designer concerned

pada pengidentifikasian, hubungan (relationship), dan batasan –

batasan dari data yang akan disimpan di dalam database. Physical

database designer bertugas untuk menentukan cara yang harus

dilakukan agar perancangan logikal database (logical database design)

dapat direalisasikan secara fisik, meliputi :

- Pemetaan logical database design ke dalam sekumpulan tabel –

tabel dan batasan integritas (integrity constraints).

- Perancangan ukuran keamanan (security measures) yang

dibutuhkan oleh data.

Application Developers

Ketika basis data diimplementasikan, program aplikasi yang

menyediakan fungsi-fungsi yang dibutuhkan oleh pengguna akhir (end-

users) juga harus diimplementasikan. Hal tersebut merupakan tanggung

jawab dari application developers.

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Databasethesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00368-IF-Bab 2.pdf · Menurut Connolly dan Begg (2005, p283), sistem adalah suatu cara untuk mengumpulkan,

18

End-users

Yang termasuk end-users adalah mereka yang clients untuk

database, yang sudah dirancang dan diimplementasikan, serta

dipelihara untuk melayani kebutuhan informasi mereka.

2.1.5 Structured Query Language (SQL)

2.1.5.1 Data Definition Language (DDL)

Definisi dari DDL menurut Connolly dan Begg (2005, p40) adalah

suatu bahasa yang memungkinkan Database Administrator (DBA) atau

user untuk mendefinisikan entiti, atribut, dan relationship yang dibutuhkan

oleh suatu aplikasi serta menambahkan fungsi-fungsi khusus tertentu untuk

mempermudah atau meningkatkan keamanan datanya.

2.1.5.2 Data Manipulation Language (DML)

Definisi dari (DML) menurut Connolly dan Begg (2005,p40) adalah

suatu bahasa yang menyediakan sekumpulan operasi untuk mendukung

(support) operasi pemanipulasian dasar pada data yang terdapat di dalam

database. Proses - proses manipulasi data tersebut meliputi :

1. Penyisipan data baru ke dalam database

2. Pemodifikasian data yang disimpan di dalam database

3. Pemanggilan kembali data yang terkandung di dalam database

4. Penghapusan data dari database.

DML terdiri dari Procedural DML dan Non-Procedural DML.

Procedural DML adalah suatu bahasa yang mengijinkan user untuk

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Databasethesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00368-IF-Bab 2.pdf · Menurut Connolly dan Begg (2005, p283), sistem adalah suatu cara untuk mengumpulkan,

19

memberikan informasi kepada sistem mengenai data apa yang dibutuhkan

dan cara yang benar untuk melakukan pemanggilan kembali (retrieve) data.

Sementara peran dari non-procedural DML adalah sebuah bahasa yang

mengijinkan user untuk menentukan

2.1.6 Database Application Life Cycle (DBLC)

Gambar 2.1 Tahapan dari Database Application Life Cycle

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Databasethesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00368-IF-Bab 2.pdf · Menurut Connolly dan Begg (2005, p283), sistem adalah suatu cara untuk mengumpulkan,

20

2.1.6.1 Perencanaan Database (Database Planning)

Menurut Connolly dan Begg (2005,p285), perencanaan database

(database planning) adalah aktivitas manajemen yang memungkinkan

tahapan – tahapan dari database system development lifecycle

direalisasikan seefisien dan seefektif mungkin.

Perencanaan database harus terintegrasi dengan keseluruhan

strategi sistem informasi dari organisasi. Terdapat 3 hal pokok yang

berkaitan dengan strategi sistem informasi, yaitu :

Identifikasi rencana (plans) dan sasaran (goals) perusahaan melalui

penentuan akan sistem informasi yang dibutuhkan.

Evaluasi terhadap sistem informasi yang sedang berjalan untuk

menentukan kelebihan dan kekurangan yang dimiliki.

Penaksiran kesempatan teknologi informasi yang mungkin dapat

menghasilkan keuntungan yang kompetitif.

Langkah penting dalam perencanaan database adalah untuk

mendefinisikan secara jelas pernyataan misi (mission statement) dari

sebuah sistem database. Pernyataan misi mendefinisikan tujuan utama dari

sistem database. Pernyataan misi membantu mengklarifikasikan tujuan dari

sistem database dan menyediakan sebuah jalur yang lebih jelas untuk

mencapai pembuatan proyek database yang efektif dan efisien. Setelah

pernyataan misi ditentukan, langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi

tujuan misi (mission objective). Setiap tujuan misi harus mengidentifikasi

sebuah tugas khusus yang harus didukung oleh sistem database.

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Databasethesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00368-IF-Bab 2.pdf · Menurut Connolly dan Begg (2005, p283), sistem adalah suatu cara untuk mengumpulkan,

21

Perencanaan database juga harus meliputi standar pengembangan

yang menentukan bagaimana data dikumpulkan, bagaimana format data

dispesifikasikan, dokumentasi apa yang dibutuhkan, dan bagaimana proses

perancangan dan implementasi dilakukan.

2.1.6.2 Definisi Sistem (System Definition)

Menurut Connolly dan Begg (2005,p286), definisi sistem (System

Definition) menggambarkan cakupan dan batasan – batasan dari aplikasi

database dan sudut pandang user (user view) yang utama. Sebelum

mencoba merancang sebuah sistem database, hal yang perlu kita lakukan

terlebih dahulu adalah mengidentifikasi batasan – batasan dari sistem dan

bagaimana sistem tersebut berhubungan dengan bagian – bagian lain dari

sistem informasi perusahaan.

2.1.6.3 Pengumpulan dan Analisa Kebutuhan (Requirements Collection and

Analysis)

Menurut Connolly dan Begg (2005,p288), pengumpulan dan analisa

kebutuhan (Requirements Collection and Analysis) adalah proses

pengumpulan dan penganalisaan informasi mengenai bagian dari organisasi

yang didukung oleh sistem database, dan penggunaan informasi tersebut

untuk mengidentifikasi kebutuhan user akan sistem yang baru.

Tahapan ini meliputi pengumpulan dan penganalisaan informasi

mengenai bagian dari perusahaan yang menggunakan database. Teknik

untuk mengumpulkan informasi ini disebut teknik penemuan fakta (fact-

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Databasethesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00368-IF-Bab 2.pdf · Menurut Connolly dan Begg (2005, p283), sistem adalah suatu cara untuk mengumpulkan,

22

finding techniques). Informasi yang dikumpulkan untuk setiap sudut

pandang user utama (major user view) meliputi :

Deskripsi dari data yang digunakan atau dihasilkan (generated);

Rincian (details) mengenai bagaimana data digunakan atau dihasilkan;

Beberapa kebutuhan tambahan untuk sistem database yang baru.

Informasi ini kemudian dianalisa untuk mengidentifikasi kebutuhan

(requirements) atau fitur (feature) yang akan disertakan dalam sistem

database yang baru.

Ada bermacam-macam cara yang dapat digunakan untuk membuat

perincian kebutuhan (requirement specification) menjadi lebih terstruktur:

Structur Analysis and Design (SAD)

Data Flow Diagram (DFD)

Hierarchical Input Process Output (HIPO) Charts.

Aktivitas penting lainnya dalam tahapan ini adalah menentukan

bagaimana caranya menangani lebih dari satu sudut pandang user (user

view) dalam sistem database. Terdapat 3 pendekatan utama dalam

mengatur kebutuhan dari aplikasi database dengan sudut pandang user

yang banyak (multiple user view), yaitu:

1. Pendekatan Terpusat (Centralized Approach)

Kebutuhan dari tiap sudut pandang user (user view)

digabungkan menjadi sekumpulan kebutuhan untuk sistem database

yang baru. Sebuah data model yang merepresentasikan seluruh sudut

pandang user (user views) dibuat pada tahap perancangan database

(database design).

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Databasethesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00368-IF-Bab 2.pdf · Menurut Connolly dan Begg (2005, p283), sistem adalah suatu cara untuk mengumpulkan,

23

2. Pendekatan Integrasi Sudut Pandang (View Integration Approach)

Kebutuhan untuk setiap sudut pandang user (user view)

digunakan untuk membangun model data terpisah untuk

merepresentasikan user view tersebut. Hasil dari model data tersebut

nantinya digabungkan dalam tahap percancangan database (design

database).

3. Kombinasi dari kedua pendekatan di atas.

2.1.6.4 Perancangan Database (Database Design)

Menurut Connolly dan Begg (2005,p291), perancangan database

(Database Design) adalah proses pembuatan sebuah rancangan (design)

yang akan mendukung tujuan dan operasi sebuah perusahaan.

Pendekatan dalam perancangan database (design database) :

Bottom-Up

Pendekatan bottom-up dimulai dari atribut dasar (yaitu

properties dari entitas dan relationship), yang melalui analisa dari

penggabungan antar atribut dikelompokkan ke dalam suatu relasi yang

merepresentasikan tipe dari entitas dan hubungan (relationship) antar

entitas. Pendekatan ini digunakan untuk merancang database yang

sederhana dengan jumlah atribut yang relatif sedikit.

Top-Down

Pendekatan top-down diawali dengan pengembangan

(development) model data (data models) yang mengandung beberapa

entitas dan hubungan tingkat tinggi (high-level entities and

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Databasethesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00368-IF-Bab 2.pdf · Menurut Connolly dan Begg (2005, p283), sistem adalah suatu cara untuk mengumpulkan,

24

relationships) dan kemudian menggunakan pendekatan top-down secara

berturut – turut untuk mengidentifikasi entitas, hubungan, dan atribut –

atribut yang terkait di dalamnya dengan tingkatan yang lebih rendah

(lower-level).

Inside-Out

Pendekatan inside-out berhubungan dengan pendekatan bottom-

up tetapi sedikit berbeda pada bagian pengidentifikasian awal dengan

entitas utama dan kemudian menyebar ke entitas, hubungan

(relationship), dan atribut - atribut terkait lainnya yang telah lebih

dahulu diidentifikasi.

Mixed Strategy

Pendekatan mixed strategy menggunakan pendekatan bottom-up

dan top-down untuk bagian – bagian yang berbeda sebelum pada

akhirnya menggabungkan seluruh bagian – bagian tersebut.

2.1.6.5 Data Modeling

Dua kegunaan utama dari data modeling adalah untuk membantu

dalam memahami arti (semantik) dari data dan untuk memfasilitasi

komunikasi mengenai kebutuhan informasi.

Kriteria untuk menghasilkan model data yang optimal :

Validitas Struktural (Structural Validity)

Konsistensi dengan cara dari perusahaan dalam mendefinisikan

dan mengorganisir informasi.

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Databasethesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00368-IF-Bab 2.pdf · Menurut Connolly dan Begg (2005, p283), sistem adalah suatu cara untuk mengumpulkan,

25

Kesederhanaan (Simplicity)

Mudah dimengerti baik oleh professional sistem informasi

maupun pengguna non-teknik.

Ketepatan (Expressibility)

Kemampuan untuk membedakan antara data yang berlainan,

relationship antar data, dan batasan – batasan (constraint).

Tidak rangkap (Nonredundancy)

Pengeluaran informasi yang tidak berhubungan, dengan kata

lain, representasi dari setiap bagian informasi hanya satu kali.

Digunakan bersama (Shareability)

Tidak khusus untuk aplikasi atau teknologi tertentu dan dengan

demikian dapat digunakan oleh banyak pengguna.

Perluasan Penggunaan (Extensibility)

Kemampuan untuk menyusun dan mendukung kebutuhan

(requirements) baru dengan pengaruh (effect) yang minimal terhadap

user yang sudah ada.

Integritas (Integrity)

Konsistensi dengan cara yang digunakan perusahaan dalam

menggunakan dan mengatur informasi.

Representasi Diagram (Diagrammatic Representation)

Kemampuan untuk merepresentasikan sebuah model dengan

menggunakan sebuah notasi diagrammatic yang mudah dimengerti.

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Databasethesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00368-IF-Bab 2.pdf · Menurut Connolly dan Begg (2005, p283), sistem adalah suatu cara untuk mengumpulkan,

26

2.1.6.6 Pemilihan DBMS (DBMS Selection)

Menurut Connolly dan Begg (2005,p295), DBMS selection adalah

proses pemilihan DBMS yang sesuai untuk mendukung sistem database.

Langkah – langkah utama dalam memilih DBMS adalah sebagai

berikut :

Menentukan terminologi dari studi referensi (Define Terms of

Reference of study).

Mendaftarkan dua atau tiga produk (Shortlist two or three products).

Mengevaluasi produk (Evaluate products).

Merekomendasikan pilihan dan membuat laporan (Recommend

selection and produce report).

2.1.6.7 Perancangan Aplikasi (Application Design)

Menurut Connolly dan Begg (2005,p299), perancangan aplikasi

(application design) adalah perancangan antar muka pemakai (user

interface) dan program - program aplikasi yang menggunakan dan

memproses database.

Perancangan database dan aplikasi merupakan serangkaian aktifitas

paralel dalam database application lifecycle.

Ada dua aspek dalam perancangan aplikasi, yaitu transaction

design dan user interface design.

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Databasethesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00368-IF-Bab 2.pdf · Menurut Connolly dan Begg (2005, p283), sistem adalah suatu cara untuk mengumpulkan,

27

1. Transaction Design

Transaksi adalah suatu atau serangkaian aksi yang dilakukan

oleh user tunggal atau program aplikasi tunggal, yang mengakses atau

mengubah isi dari database.

Kegunaan dari transaction design adalah untuk mendefinisikan

dan mendokumentasikan karakteristik tingkat tinggi dari transaksi –

transaksi yang dibutuhkan pada database, meliputi:

o Data yang akan digunakan oleh transaksi;

o Karakteristik fungsional dari suatu transaksi;

o Output transaksi;

o Kepentingan users;

o Tingkat kegunaan yang diharapkan;

Terdapat tiga tipe transaksi, yaitu :

• Retrieval Transactions digunakan untuk pemanggilan kembali

(retrieve) data untuk ditampilkan di layar atau untuk menghasilkan

suatu laporan.

• Update Transactions digunakan untuk menyisipkan records baru,

menghapus records lama, atau memodifikasi records yang sudah

ada di dalam database.

• Mixed Transactions meliputi retrieval transactions dan update

transactions.

2. User Interface Design Guidelines

Beberapa aturan pokok dalam pembuatan user interface :

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Databasethesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00368-IF-Bab 2.pdf · Menurut Connolly dan Begg (2005, p283), sistem adalah suatu cara untuk mengumpulkan,

28

o Meaningful title

Informasi yang disampaikan melalui judul haruslah jelas dan

mengidentifikasi tujuan dari form atau report tanpa mengandung

makna yang ambigu.

o Comprehensible instructions

Terminologi yang familiar harus digunakan dalam

menyampaikan instruksi – instruksi. Instruksi tersebut harus bersifat

singkat atau ringkas, dan ketika dibutuhkan informasi tambahan,

maka harus disediakan help screen. Instruksi harus ditulis dengan

gaya tata bahasa yang konsisten dengan menggunakan pola (format)

yang standar.

o Logical grouping and sequencing of fields

Field yang saling berhubungan ditempatkan pada form atau

report yang sama. Urutan field harus logis dan konsisten.

o Visually appealing layout of the form atau report

Form atau report harus menampilkan interface yang menarik

kepada user. Jika form yang ada di layar memiliki hardcopy, maka

tampilan dari form dan hardcopy haruslah sama.

o Familiar field labels

Label field yang digunakan, haruslah familiar. Contohnya jika

“Sex” diganti dengan “Gender”, mungkin akan menyebabkan

beberapa users menjadi bingung.

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Databasethesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00368-IF-Bab 2.pdf · Menurut Connolly dan Begg (2005, p283), sistem adalah suatu cara untuk mengumpulkan,

29

o Consistent terminology and abbreviations

Terminologi atau singkatan – singkatan yang digunakan,

haruslah bersifat konsisten.

o Consistent use of colors

Warna harus digunakan secara konsisten.

o Visible space and boundaries for data-entry fields

Seorang user haruslah mengetahui jumlah dari tempat yang

tersedia untuk setiap field yang ada. Hal ini nantinya akan

membantu user mempertimbangkan format untuk data, sebelum

memasukkan nilai (values) ke dalam sebuah field.

o Convenient cursor movement

Seorang user harus dapat dengan mudah mengidentifikasi

operasi yang dibutuhkan dengan menggerakkan sebuah kursor di

sepanjang form atau report. Mekanisme – mekanisme yang

sederhana seperti penggunaan tab key, arrows, atau mouse pointer

haruslah digunakan.

o Error correction for individual characters and entire fields

Seorang user harus dapat dengan mudah mengidentifikasi

operasi yang dibutuhkan untuk membuat perubahan pada bahagian

(fields) nilai (values). Mekanisme – mekanisme yang sederhana

seperti penggunaan Backspace key atau overtyping haruslah

tersedia.

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Databasethesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00368-IF-Bab 2.pdf · Menurut Connolly dan Begg (2005, p283), sistem adalah suatu cara untuk mengumpulkan,

30

o Error messages for unacceptable values

Jika seorang user mencoba memasukkan data yang tidak

benar ke dalam sebuah field, sebuah pesan kesalahan (error

message) haruslah ditampilkan.

o Optional fields marked clearly

Optional fields haruslah diidentifikasikan dengan jelas kepada

user dengan menggunakan sebuah label field yang sesuai, atau

menampilkan field dengan menggunakan sebuah warna yang

mengindikasikan tipe dari field tersebut. Optional fields harus

ditempatkan setelah required fields.

o Explanatory messages for fields

Ketika user meletakkan kursor pada suatu field, maka

keterangan mengenai field tersebut haruslah muncul di layar, seperti

sebuah window status bar.

o Completion signal

Merupakan indikator yang menjelaskan bahwa proses

pengisian fields pada suatu form telah selesai dilaksanakan.

2.1.6.8 Prototyping

Menurut Connolly dan Begg (2005,p304), prototyping adalah

proses pembuatan sebuah model kerja dari suatu sistem database.

Tujuan utama dari pembuatan prototyping sistem database adalah

untuk mengidentifikasi fitur (feature) dari sistem yang berjalan dengan

baik.

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Databasethesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00368-IF-Bab 2.pdf · Menurut Connolly dan Begg (2005, p283), sistem adalah suatu cara untuk mengumpulkan,

31

Terdapat dua macam strategi prototyping yang umum digunakan

pada saat ini, yaitu :

• Requirements prototyping menggunakan prototype untuk menentukan

kebutuhan dari sistem database yang diinginkan, dan ketika kebutuhan

itu terpenuhi, maka prototype akan dibuang.

• Evolutionary prototyping digunakan untuk tujuan yang sama.

Perbedaannya, prototype tidak dibuang, namun dengan pengembangan

lebih lanjut, menjadi sistem database yang bekerja.

2.1.6.9 Implementation

Menurut Connolly dan Begg (2005,p304), implementation adalah

realisasi fisik dari perancangan database dan aplikasi.

Implementasi database diperoleh dengan menggunakan Data

Definition Language (DDL) dari DBMS terpilih (selected DBMS) atau

Graphical User Interface (GUI), yang menyediakan fungsionalitas yang

sama ketika menyembunyikan kalimat – kalimat DDL tingkat rendah (low

level). Kalimat – kalimat DDL digunakan untuk menciptakan struktur

database dan file database yang kosong (empty database files). Pada

tahapan ini, diimplementasikan juga sudut pandang (user views) yang

spesifik atau khusus.

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Databasethesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00368-IF-Bab 2.pdf · Menurut Connolly dan Begg (2005, p283), sistem adalah suatu cara untuk mengumpulkan,

32

2.1.6.10 Data Conversion and Loading

Menurut Connolly dan Begg (2005,p305), data conversion and

loading adalah proses pemindahan data yang sudah ada ke dalam database

baru, dan pengubahan aplikasi – aplikasi yang sudah ada untuk dijalankan

di database baru. Tahapan ini dibutuhkan hanya pada saat sebuah sistem

database baru menggantikan sistem database yang lama.

2.1.6.11 Testing

Menurut Connolly dan Begg (2005,p305), testing adalah proses

menjalankan sistem database yang bertujuan untuk menemukan kesalahan

– kesalahan (errors) yang ada. Proses ini menggunakan strategi

perencanaan tes dengan teliti dan data yang realistis.

2.1.6.12 Operational Maintenance

Menurut Connolly dan Begg (2005,p306), operational maintenance

adalah proses pengawasan dan pemeliharaan sistem setelah dilakukan

instalasi.

Pada tahap – tahap sebelumnya, sistem database sudah

diimplementasi dan diuji secara penuh. Pada saat ini sistem bergerak ke

sebuah tahap pemeliharaan, yang melibatkan aktivitas – aktivitas berikut

ini:

Pengawasan performa sistem. Jika performa turun melampaui batas

yang dapat diterima, maka perlu dilakukan perubahan atau pengaturan

ulang database.

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Databasethesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00368-IF-Bab 2.pdf · Menurut Connolly dan Begg (2005, p283), sistem adalah suatu cara untuk mengumpulkan,

33

Pemeliharaan dan pembaharuan sistem database (jika dibutuhkan).

2.1.7 Tahap – Tahap Perancangan Database

2.1.7.1 Perancangan Konseptual

Tahapan ini merupakan proses pembuatan model informasi yang

digunakan dalam sebuah perusahaan yang tidak tergantung pada semua

masalah fisik. Awal tahap ini dimulai dengan pembuatan conceptual data

model perusahaan yang secara keseluruhan bebas dari detail implementasi

seperti DBMS yang digunakan, program aplikasi, bahasa pemrograman,

platform untuk hardware, tingkat kinerja, maupun bentuk masalah fisik

lainnya.

Beberapa data lokal conceptual model meliputi:

1. Tipe entitas

2. Tipe relationship

3. Attribute dan domain attribute

4. Primary key dan alternate keys

5. Batasan integritas

Perancangan konseptual data model terdiri dari 6 tahap sebagai

berikut :

Penentuan entity (entitas) pada basis data

Pendefinisian relationship (hubungan) antar entitas

Mengidentifikasi attribute dengan entitas atau tipe relationship

Menentukan domain attribute

Menentukan attribute kandidat dan primary key

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Databasethesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00368-IF-Bab 2.pdf · Menurut Connolly dan Begg (2005, p283), sistem adalah suatu cara untuk mengumpulkan,

34

Melakukan validasi local conceptual model terhadap user transactions

2.1.7.2 Perancangan Logikal

Perancangan basis data secara logikal merupakan proses pembuatan

model informasi yang digunakan perusahaan berdasarkan pada model data

khusus, tetapi bebas dari DBMS tertentu dan masalah fisik lainnya.

Sepanjang proses mengembangkan logical data model, model diuji

dan divalidasi terhadap kebutuhan user. Teknik dari normalisasi digunakan

untuk menguji ketepatan dari logikal data model. Normalisasi memastikan

bahwa hubungan(relations) yang diperoleh dari data model tidak

menampilkan redundancy model, yang dapat mengakibatkan update

keganjilan(update anomalies) ketika diimplementasikan. Logikal data

model perlu juga diuji untuk memastikan bahwa logikal data model

mendukung transaksi yang ditetapkan oleh user.

Model data logikal merupakan sumber informasi untuk tahap

perancangan physical, menyediakan suatu kendaraan bagi perancang

physical database untuk melakukan pertukaran yang sangat perancangan

basis data yang efisien.

Perancangan logical data model terdiri dari 5 tahap, yaitu :

a. Memindahkan fitur – fitur yang tidak kompatible dengan relational

model (optional step)

b. Memperoleh hubungan dari lokal logikal data model

c. Menvalidasi hubungan dengan menggunakan normalisasi

d. Menvalidasi hubungan terhadap user transactions

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Databasethesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00368-IF-Bab 2.pdf · Menurut Connolly dan Begg (2005, p283), sistem adalah suatu cara untuk mengumpulkan,

35

e. Mendefinisikan batasan integritas

2.1.7.3 Perancangan Fisikal

Perancangan basis data secara fisik merupakan proses pembuatan

deskripsi dari implementasi database pada secondary storage yang

menjelaskan basis relasi, organisasi file, dan indeksnya yang digunakan

untuk memperoleh akses pada data yang efisien, dan masalah integritas

lainnya yang berkaitan, dan menentukan mekanisme security. Tahap ini

memungkinkan perancang untuk menentukan bagaimana basis data

diimplementasikan. Oleh karena itu, rancangan fisikal dirancang untuk

DBMS yang khusus. Antara rancangan logikal dan fisikal terdapat

keterkaitan, hal ini disebabkan karena keputusan yang diambil selama

perancangan fisikal untuk meningkatkan kinerja bisa mempengaruhi

logical data model.

Secara umum, tujuan yang utama dari fisikal database design

adalah menguraikan bagaimana kita bermaksud untuk secara fisik

melaksanakan logical database design. Untuk model relational, ini

meliputi:

1. Membentuk suatu set dari tabel - tabel relational dan batasan – batasan

pada tabel – tabel tersebut dari informasi yang diperkenalkan pada

logical data model.

2. Mengidentifikasikan secara spesifik struktur penyimpanan dan metode

akses untuk data untuk mencapai performa yang optimal untuk sistem

database.

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Databasethesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00368-IF-Bab 2.pdf · Menurut Connolly dan Begg (2005, p283), sistem adalah suatu cara untuk mengumpulkan,

36

3. Merancang perlindungan keamanan untuk sistem.

Secara ideal, conceptual dan logical database design untuk sistem

yang besar harus dipisahkan dari fisikal design untuk 3 alasan:

a. Berhadapan dengan suatu pokok yang berbeda – the what, not the how

b. Dilakukan pada waktu yang berbeda – the what harus dimengerti

sebelum the how dapat ditentukan

c. Memerlukan kemampuan yang berbeda, yang sering ditemukan pada

orang yang berbeda.

Perancangan fisikal database design meliputi 3 tahap, yaitu:

1. Menterjemahkan global logical data model untuk target DBMS

2. Merancang penyajian fisikal

3. Merancang mekanisme keamanan

2.1.8 Normalisasi

Menurut Connoly dan Begg ( 2005, p388 ), normalisasi adalah suatu

teknik untuk menghasilkan sekumpulan relasi dengan properti – properti yang

berdasar pada kebutuhan – kebutuhan data dari sebuah perusahaan.

2.1.8.1 Tujuan Normalisasi

Tujuan dari normalisasi adalah untuk mengidentifikasi sekumpulan

relasi yang mendukung kebutuhan – kebutuhan data sebuah perusahaan.

Karakteristik dari sekumpulan relasi yang sesuai, meliputi hal – hal berikut

ini:

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Databasethesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00368-IF-Bab 2.pdf · Menurut Connolly dan Begg (2005, p283), sistem adalah suatu cara untuk mengumpulkan,

37

Jumlah minimal dari atribut – atribut dibutuhkan untuk mendukung

kebutuhan – kebutuhan data dari perusahaan;

Atribut – atribut yang memiliki relasi logikal yang dekat (digambarkan

sebagai ketergantungan fungsional (functional dependency)) ditemukan

pada relasi yang sama;

Minimal redundansi dengan setiap atributnya direpresentasikan hanya

sekali dengan atribut yang membentuk sebagian atau seluruh foreign

keys, yang penting untuk menggabungkan relasi-relasi yang

berhubungan.

2.1.8.2 Proses Normalisasi

Normalisasi adalah suatu teknik formal untuk menganalisa relasi,

berdasarkan primary key dari relasi-relasi tersebut (atau candidate key) dan

berdasarkan ketergantungan fungsional. Teknik ini meliputi serangkaian

aturan yang dapat digunakan untuk menguji relasi invidividual, sehingga

sebuah database dapat dinormalisasikan ke dalam tingkatan apapun. Ketika

persyaratan tidak terpenuhi, relasi yang tidak sesuai dengan persyaratan

harus didekomposisi menjadi relasi-relasi yang secara individual memenuhi

persyaratan normalisasi.

Tiga bentuk normal (normal forms) yang pada awalnya

dikemukakan adalah First Normal Form (1NF), Second Normal Form

(2NF), dan Third Normal Form (3NF). Perlu diketahui, untuk membuat

relasi pada model data relasional hanya membutuhkan First Normal Form

(1NF). Semua normal form selanjutnya adalah langkah opsional. Tetapi

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Databasethesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00368-IF-Bab 2.pdf · Menurut Connolly dan Begg (2005, p283), sistem adalah suatu cara untuk mengumpulkan,

38

untuk menghindari update anomaly (masalah yang dapat timbul pada relasi

– relasi yang memiliki data – data yang berulang), disarankan untuk

melanjutkan proses normalisasi setidaknya sampai Third Normal Form

(3NF).

2.1.8.2.1 Boyce-Codd Normal Form (BCNF)

Menurut Connolly dan Begg (2005,p419), sebuah relasi

tergolong BCNF, jika dan hanya jika, seluruh key merupakan candidate

key.

2.1.8.2.2 First Normal Form (1NF)

Menurut Connolly dan Begg (2005,p403), unnormalized form

(UNF) adalah sebuah tabel yang mengandung satu atau lebih groups

yang berulang. First Normal Form adalah sebuah relasi di mana

interseksi dari setiap baris dan kolom berisi satu dan hanya satu nilai.

2.1.8.2.3 Second Normal Form (2NF)

Menurut Connolly dan Begg (2005,p407), sebuah relasi yang

terdapat pada 1 NF dan pada tiap atribut yang bersifat non-primary-key,

memiliki ketergantungan fungsional yang penuh terhadap primary key.

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Databasethesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00368-IF-Bab 2.pdf · Menurut Connolly dan Begg (2005, p283), sistem adalah suatu cara untuk mengumpulkan,

39

2.1.8.2.4 Third Normal Form (3NF)

Menurut Connolly dan Begg (2005,p409), sebuah relasi yang

terdapat pada 1NF dan 2NF, dimana tidak ada atribut non-primary-key

yang memiliki ketergantungan transitif terhadap primary key.

2.1.9 Entity – Relationship Modeling

Menurut Connolly dan Begg dan Begg (2005,p342), ER Model adalah

model konseptual yang menjabarkan hubungan antara penyimpan data dan

hubungan data. ER modeling merupakan sebuah pendekatan top – down pada

desain basis data yang dimulai dengan mengidentifikasi data penting yang

disebut entitas(entity) dan hubungan (relationship) antara data yang harus

direpresentasikan dalam model. Kemudian ditambahkan detil lebih sebagai

informasi yang kita ingin simpan tentang entitas dan hubungannya yang

disebut atribut (attributes) dan segala constraints pada entities, relationship,

dan attributes.

2.1.9.1 Tipe Entitas (Entity Type)

Menurut Connolly dan Begg (2005,p343), entity type adalah

sekumpulan objek – objek dengan sifat (property) yang sama, yang

didentifikasikan dengan keberadaan yang independent di perusahaan.

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Databasethesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00368-IF-Bab 2.pdf · Menurut Connolly dan Begg (2005, p283), sistem adalah suatu cara untuk mengumpulkan,

40

2.1.9.2 Tipe Relasi (Relationship Type)

Menurut Connolly dan Begg (2005,p346), relationship type adalah

sekumpulan keterhubungan (meaningful associations) yang memiliki arti

antara tipe entitas (entity type).

2.1.9.3 Atribut (Attributes)

Menurut Connolly dan Begg (2005,p350), attribute adalah bagian

dari sebuah entitas atau tipe relationship. Domain atribut (attribute domain)

adalah kumpulan nilai yang diperbolehkan untuk satu atau lebih atribut.

Macam – macam atribut :

Simple Attribute, yaitu atribut yang terdiri dari satu komponen tunggal

dengan keberadaan yang bebas (independent) dan tidak dapat dibagi

menjadi bagian yang lebih kecil lagi. Dikenal juga dengan nama Atomic

Attribute.

Composite Attribute, yaitu atribut yang terdiri dari beberapa komponen,

di mana masing – masing komponen memiliki keberadaan yang bebas

(independent). Contohnya atribut Address dapat terdiri dari Street, City,

PostCode.

Single-Valued Attribute, yaitu atribut yang mempunyai nilai tunggal

untuk setiap kejadian. Contohnya entitas Branch memiliki satu nilai

untuk atribut branchNo pada setiap kejadian.

Multi-Valued Attribute, yaitu atribut yang mempunyai beberapa nilai

untuk setiap kejadian. Contohnya entitas Branch memiliki beberapa

nilai untuk atribut telpNo pada setiap kejadian.

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Databasethesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00368-IF-Bab 2.pdf · Menurut Connolly dan Begg (2005, p283), sistem adalah suatu cara untuk mengumpulkan,

41

Derived Attribute, yaitu atribut yang memiliki nilai yang dihasilkan dari

satu atau beberapa atribut lainnya, dan tidak harus berasal dari satu

entitas.

2.1.9.4 Kunci (Keys)

Jenis- jenis kunci (keys) dalam database Menurut Connolly dan

Begg (2005,p354):

1. Candidate Key, yaitu jumlah minimal atribut – atribut yang dapat

mengidentifikasikan setiap records secara unik

2. Primary Key, yaitu Candidate Key yang dipilih untuk

mengidentifikasikan setiap records dari suatu entitas secara unik.

3. Composite Key, yaitu Candidate Key yang terdiri dari dua atau lebih

atribut.

2.1.9.5 Structural Constraints

Batasan utama pada relationship disebut multiplicity, yaitu jumlah

(range) dari kejadian yang mungkin terjadi pada suatu entitas yang

terhubung ke satu kejadian dari entitas lain yang berhubungan melalui

suatu relationship.

Relationship yang paling umum adalah binary relationship. Macam

– macam binary relationship, yaitu :

One-to-One (1 : 1).

One-to-Many (1 : *).

Many-to-Many (* : *).

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Databasethesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00368-IF-Bab 2.pdf · Menurut Connolly dan Begg (2005, p283), sistem adalah suatu cara untuk mengumpulkan,

42

Multiplicity for Complex Relationship.

2.1.10 Data Flow Diagram (DFD)

Data flow diagram atau diagram aliran data adalah alat yang

menggambarkan aliran data melalui sistem dan kerja atau pengolahan yang

dilakukan oleh sistem tersebut.

Dalam diagram aliran data terdiri beberapa tingkatan yaitu:

• Diagram Konteks (Context Diagram)

Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD dimana sistem

terdiri satu proses. Pada tahap ini terlihat semua eksternal entiti yang

berinteraksi dengan sistem dan data flow, antara eksternal entiti dengan

sistem. Diagram konteks memberikan gambaran keseluruhan sistem.

• Diagram Nol

Diagram nol menggambarkan proses – proses penting yang terdapat

pada suatu sistem. Diagram nol sudah menunjukkan data store yang

digunakan. Setiap proses yang digambarkan diberi nomor yang terdiri dari

satu digit. Untuk proses yang tidak dirinci lagi pada level selanjutnya

(functional primitive), ditambahkan * pada akhir nomor proses.

• Diagram Rinci

Diagram rinci merupakan rincian dari diagram nol atau diagram level

di atasnya. Pada diagram rinci, nomor proses menunjukkan tingkat

rinciannya.

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Databasethesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00368-IF-Bab 2.pdf · Menurut Connolly dan Begg (2005, p283), sistem adalah suatu cara untuk mengumpulkan,

43

DFD (menurut Whitten, Bentley, Dittman) terdapat tiga simbol dan satu

koneksi:

• Persegi empat tumpul, lingkaran atau lonjong menyatakan proses atau

bagaimana tugas dikerjakan. (PROSES)

PROSES

PROSES

PROSES

• Persegi empat menyatakan agen eksternal – batasan sistem tersebut.

(INTERFACE)

EKSTERNAL

• Kotak dengan ujung terbuka menyatakan data store, atau disebut file atau

database. (DATA)

• Panah menyatakan aliran data, atau input dan output, ke dan dari proses

tersebut.

DATA FLOW

2.1.11 Flowchart

Menurut Mulyadi (1993, p60), flowchart atau bagan alir adalah simbol

– simbol standart yang digunakan oleh bagian analisis sistem untuk membuat

suatu bagan alir yang menggambarkan sistem tertentu. Flowchart melukiskan

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Databasethesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00368-IF-Bab 2.pdf · Menurut Connolly dan Begg (2005, p283), sistem adalah suatu cara untuk mengumpulkan,

44

suatu aliran kegiatan dari awal hingga akhir mengenai suatu langkah – langkah

dalam penyelesaian suatu masalah.

2.1.11.1 Cross Functional Flowchart

Ketika suatu flowchart menguraikan suatu proses di mana sejumlah

orang yang berbeda, departemen, atau area fungsional dilibatkan, kadang –

kadang sulit untuk menjejaki pihak yang bertanggung jawab untuk masing

– masing langkah. Suatu manfaat teknik tambahan untuk pekerjaan yang

mengikuti jalan ini, dan untuk meneliti seringnya suatu proses ‘yang

diserahkan’ ke orang yang berbeda, akan membagi flowchart ke dalam

kolom – kolom. Kepalai masing – masing kolom dengan nama dari fungsi

atau orang yang dilibatkan dalam proses, dan setiap kali orang tersebut

menyelesaikan suatu pertunjukan tindakan dalam kolom mereka. Ini

digambarkan dalam flowchart di bawah cover suatu proses sederhana.

Penggunaan Cross Functional Flowcharts untuk menunjukkan

hubungan antara suatu proses bisnis dan unit fungsional(seperti

departemen) yang bertanggang jawab untuk proses tersebut.

Terdapat dua (2) jenis Cross-Functional Flowchart:

• Cross-Functional Horizontal

Pada tampilan horisontal, kumpulan yang mewakili unit

fungsional digambarkan secara horisontal (dari kiri sampai kanan).

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Databasethesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00368-IF-Bab 2.pdf · Menurut Connolly dan Begg (2005, p283), sistem adalah suatu cara untuk mengumpulkan,

45

• Cross-Functional Vertical

Pada tampilan vertikal, kumpulan yang mewakili unit

fungsional digambarkan secara vertikal (dari atas sampai bawah).

Simbol yang digunakan dalam Cross Functional Flowchart:

1. Simbol Proses (Process)

PROSES

2. Simbol Keputusan (Desicion)

DESICION

3. Simbol Penunjuk (On-Page Reference)

PAGE

4. Simbol Konektor (Dynamic Connector)

5. Simbol Kumpulan Fungsi (Functional Band)

<Process Name>

<Function>

• <Process Name> merupakan nama proses yang akan diuraikan.

• <Function> merupakan suatu unit fungsi yang akan bertanggung

jawab atas suatu proses

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Databasethesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00368-IF-Bab 2.pdf · Menurut Connolly dan Begg (2005, p283), sistem adalah suatu cara untuk mengumpulkan,

46

6. Simbol Tahap (Phase)

2.1.12 State Transition Diagram (STD)

Menurut Jeffrey A. Et al (1996,p364), State Transition Diagram adalah

suatu diagram yang menggambarkan bagaimana suatu proses dihubungkan satu

sama lain dalam waktu yang bersamaan. State Transition Diagram

digambarkan dengan sebuah state yang berupa komponen sistem yang

menunjukkan bagaimana kejadian – kejadian tersebut dari satu state ke state

lain.

Ada dua macam simbol yang menggambarkan proses dalam STD,

yaitu:

• Gambar persegi panjang menunjukkan state dari sistem

• Gambar panah menunjukkan transisi antar state. Tiap panah diberi label

dengan ekspresi aturan. Label yang di atas menunjukkan kejadian yang

menyebabkan transisi yang terjadi. Label yang di bawah menunjukkan aksi

yang terjadi akibat dari kejadian tadi.

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Databasethesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00368-IF-Bab 2.pdf · Menurut Connolly dan Begg (2005, p283), sistem adalah suatu cara untuk mengumpulkan,

47

2.2 Teori – Teori Khusus

2.2.1 Web Database

2.2.1.1 Internet

Menurut Barry Eaglestone dan Mick Ridley(2001,p22), internet

adalah suatu mekanisme untuk menghubungkan jaringan komputer

bersama-sama, suatu integrasi dari jaringan-jaringan komputer dengan

menerapkan standard protocol komunikasi dimana jaringan jaringan

komputer dapat berkomunikasi. Protokol komunikasi merupakan

sekumpulan aturan yang berkomunikasi antara komputer yang ada.

Jaringan komputer yang berbeda sering menggunakan protocol yang

berbeda. Internet menerapkan sekumpulan standard protocol, yang disebut

TCP-IP (Transmission Control Protocol-Internet Protocol) yang

mengijinkan jaringan komputer yang berbeda untuk berkomunikasi dengan

yang lain. Masing-masing komputer pada internet memiliki alamat yang

unik, yang disebut IP(Internet Protocol) address yang berupa angka-angka.

Internet mendukung beberapa tipe server, seperti:

a. FTP (File Transfer Protocol) servers, yang mendukung pemindahan

(transfer) file di antara direktori-direktori file pada user dan server

komputer.

b. Gopher Servers, yang mengijinkan user untuk sedikit mencari

penyimpanan data.

c. Mail servers, yang mengijinkan e-mail (electronic mail) dikirim di

antara user melalui internet.

Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Databasethesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00368-IF-Bab 2.pdf · Menurut Connolly dan Begg (2005, p283), sistem adalah suatu cara untuk mengumpulkan,

48

d. News servers, yang dapat diakses untuk memposting ke grup - grup

diskusi berita.

e. Web servers, yang digunakan untuk mengimplementasi web itu sendiri.

2.2.1.2 Transmission Control Protocol (TCP) / Internet Protocol (IP)

Transmission Control Protocol (TCP) / Internet Protocol (IP)

menentukan aturan – aturan dan mekanisme – mekanisme dimana

komputer yang terhubung bisa membagi data-data melewati jaringan.

TCP/IP berhubungan dengan :

- Bagaimana hosts mencari satu sama lain;

- Bagaimana hosts menetapkan sebuah koneksi;

- Bagaimana hosts menggunakan koneksi untuk mengirimkan data

dengan urutan yang tepat dan tanpa terjadi kesalahan.

Protocols berbeda yang digunakan pada internet beroperasi pada

tingkatan yang berbeda membentuk sebuah Protocol Stack. Berikut ini

adalah TCP/IP Protocol Stack yang disederhanakan, tempat di mana

TCP/IP Protocols diselipkan di antara application specific protocols dan

network specific protocols.

a. Application Layer – Pada tingkat tertinggi, protocols berkaitan dengan

pembuatan aplikasi – aplikasi atau tugas – tugas yang khusus, seperti

pengiriman files atau email antar komputer (contohnya Telnet, FTP,

dan Gopher).

b. Transport Layer - Pada tingkat di bawah application layer, protocols

berkaitan dengan komunikasi antar hosts.

Page 37: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Databasethesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00368-IF-Bab 2.pdf · Menurut Connolly dan Begg (2005, p283), sistem adalah suatu cara untuk mengumpulkan,

49

c. Internet Layer – pada tingkat ini, IP protocol berkaitan dengan

transmisi dari pesan – pesan individual antar hosts.

d. Network Interface Layer – pada layer ini, protocols khusus

diperuntukkan bagi tipe – tipe jaringan yang berbeda, seperti Ethernet,

X.25, ATM.

2.2.1.3 IP (Internet Protocol) Address

IP(Internet Protocol) address adalah alamat yang unik yang

digunakan oleh TCP/IP protocol untuk mengidentifikasikan masing-masing

komputer yang terhubung ke internet sehingga memungkinkan suatu

komputer untuk saling berkomunikasi dengan komputer yang lain dengan

internet.

Suatu IP address meliputi nomor-nomor yang mengidentifikasikan

jaringan dimana host itu tersambung, dan nomor-nomor yang

mengidentifikasi host itu sendiri.

• Simbol IP address disusun dari daftar nama-nama yang dipisahkan

dengan dots(.).

• Nama pertama adalah sebagai host.

• Kemudian diikuti oleh daftar nama-nama daerah (domain). Contoh

nama domain yang sering digunakan adalah uk(United Kingdom),

de(Germany), gr(Greece), edu(Educational Organization).

• Nama-nama domain diurutkan dari kiri ke kanan, dari yang spesifik ke

yang umum (general). (tanpa titik koma atau tanda titik)

Page 38: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Databasethesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00368-IF-Bab 2.pdf · Menurut Connolly dan Begg (2005, p283), sistem adalah suatu cara untuk mengumpulkan,

50

2.2.1.4 Web

Web adalah suatu aplikasi pada internet yang menyediakan cara

sederhana untuk mengakses informasi dan menjalankan program-program

yang tersimpan pada komputer-komputer yang terhubung melalui internet.

Web memiliki memory di dalam, dimana informasi dapat diwakili,

disimpan, dan diakses. Web dijalankan oleh program pada komputer yang

terhubung ke internet. Tujuan dari program tersebut adalah untuk membuat

beberapa komputer bertindak sebagai ‘Web Server’,yaitu komputer yang

menyediakan informasi dan layanan yang dapat diakses pada Web.

Program lain yang membuat komputer bertindak sebagai ‘Web Clients’,

yaitu komputer yang memungkinkan user untuk mengakses program-

program dan informasi yang tersimpan pada Web. Web-servers dan Web-

clients berkomunikasi melalui internet.

Konsep-konsep dalam Web:

• Hypermedia – Format dimana informasi disimpan pada Web.

• HTML – Bahasa yang digunakan untuk hypermedia.

• URL – alamat yang digunakan untuk mengakses sumber- sumber web

seperti dokumen dan program hypermedia.

• HTTP – protocol yang digunakan untuk mengakses sumber – sumber

web

• Gateways – suatu alat yang diakses dari web.

Page 39: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Databasethesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00368-IF-Bab 2.pdf · Menurut Connolly dan Begg (2005, p283), sistem adalah suatu cara untuk mengumpulkan,

51

2.2.1.5 Browsers

Browser secara khusus digunakan untuk menampilkan document

web dan mengikuti link-link yang digunakan untuk mengakses document

web lain atau untuk berpindah diantara bagian-bagian yang berbeda dari

document web. Browser termasuk software standar, biasa tersedia bersama

sistem operasi.

2.2.1.6 URL (Universal Resource Locator)

URL(Universal Resource Locator) adalah alamat unik yang

dimiliki masing-masing sumber web yang dapat diakses. URL boleh

mengalamatkan beberapa tipe sumber yang berbeda yang tersedia pada

internet. URL untuk suatu sumber akan terkirim dari web server

menggunakan HTTP protocol.

2.2.1.7 HTTP (HyperText Transfer Protocol)

HTTP adalah protocol yang mana suatu koneksi antara browser dan

client ditetapkan dan digunakan. Pemindahan (transfer) data dari suatu

server ke suatu client dengan menggunakan http akan diaktifkan oleh

client.

2.2.1.8 PHP (PHP Hypertext Preprocessor)

Menurut Valade J. (2004, p9),PHP merupakan bahasa scripting

yang bersifat open source dan dirancang untuk pengembangan situs web.

Awalnya, PHP dimulai dari peralatan personal home page yang

Page 40: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Databasethesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00368-IF-Bab 2.pdf · Menurut Connolly dan Begg (2005, p283), sistem adalah suatu cara untuk mengumpulkan,

52

dikembangkan oleh Rasmus Lerdorf. PHP ternyata sangat berguna dan

terkenal, dan berkembang dengan cepat menjadi bahasa penuh fitur yang

banyak digunakan orang – orang sampai sekarang. Sesuai dengan namanya

Hypertext Preprocessor, PHP mewakili kemampuannya yang luar biasa,

yaitu memproses halaman web sebelum ditampilkan.

Kepopuleran PHP terus berkembang karena kelebihan –

kelebihannya, antara lain:

• Cepat : pada situs web, karena menggunakan kode HTML, waktu

proses dalam menampilkan sebuah halaman web menjadi pendek.

• Gratis : PHP mampu membuktikan sekalipun gratis tetapi tetap dapat

diandalkan.

• Mudah digunakan : sintaks sederhana dan mudah dimengerti dan

digunakan, bahkan untuk yang bukan merupakan seorang programmer.

Untuk digunakan disitus web, kode PHP dirancang agar dapat

dimasukkan dengan mudah dalam kode HTML.

• Berjalan pada banyak operasi sistem : diantaranya Windows, Linux,

Mac OS, dan jenis – jenis Unix lainnya.

• Dukungan teknis tersedia banyak : diskusi – diskusi mengenai PHP bisa

didapatkan disitus web PHP (www.php.net).

• Aman : selama script dirancang dengan benar, user tidak akan bisa

melihat kode PHP.

• Bisa dikostumasi : aturan open source mengizinkan para programmer

untuk mengubah perangkat lunak PHP, menambah atau memodifikasi

Page 41: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Databasethesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00368-IF-Bab 2.pdf · Menurut Connolly dan Begg (2005, p283), sistem adalah suatu cara untuk mengumpulkan,

53

fitur jika diperlukan untuk mencocokkan lingkungan yang ada dan

mengurangi peluang kegagalan.

2.2.1.9 MySQL

MySQL merupakan sebuah perangkat lunak sistem manajemen

basis data SQL (bahasa Inggris: database management system) atau DBMS

yang multithread dan multi-user. MySQL AB membuat MySQL tersedia

sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General Public

License (GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk

kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL.

(Arianto, 2003)

Basisdata MySQL sangat cocok berpapasan dengan PHP dengan

beberapa pertimbangan. MySQL menggunakan suatu format standar SQL

bahasa data yang terkenal.

MySQL dilepaskan dengan suatu lisensi open sourse, dan tersedia

secara cuma-cuma. MySQL bekerja pada berbagai sistem operasi, dan

banyak bahasa. MySQL bekerja dengan cepat dan baik dengan data yang

besar. PHP menyediakan banyak fungsi untuk mendukung basisdata

MySQL.

Untuk melakukan administrasi dalam basis data MySQL, dapat

menggunakan modul yang sudah termasuk yaitu command-line (perintah:

mysql dan mysqladmin) dan modul berbasis grafik (GUI) yaitu MySQL

Administrator dan MySQL Query Browser Terdapat pula sebuah perangkat

Page 42: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Databasethesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00368-IF-Bab 2.pdf · Menurut Connolly dan Begg (2005, p283), sistem adalah suatu cara untuk mengumpulkan,

54

lunak gratis untuk administrasi basis data MySQL berbasis web yang

sangat populer yaitu phpMyAdmin.

Digunakan MySQL sebagai basis data karena beberapa alasan di

bawah ini:

a. MySQL merupakan database yang sangat cepat, dapat diandalkan dan

mudah untuk digunakan.

b. Source programnya pun dapat diperoleh secara gratis

c. Syntax-syntax-nya mudah untuk dipahami dan tidak rumit

d. Pengaksesan database dapat dilakukan dengan mudah dan cepat.

e. Dapat bekerja di beberapa platform yang berbeda, seperti LINUX,

Windows, MacOS, dan lain – lain.

f. Kita dapat menggabungkan beberapa table dari database yang berbeda

dalam query yang sama.

2.2.1.10 Xampp

Xampp merupakan salah satu paket installasi Apache, PHP, dan

MySQL instant yang dapat digunakan untuk membantu proses installasi

ketiga produk tersebut. Untuk mulai menggunakan bahasa pemrograman

PHP ini perlu menginstall sebuah web server, Apache merupakan salah

satu web server yang ada saat ini dan dapat digunakan bersama PHP,

Apache web server bisa didapatkan secara gratis dari web resmi mereka di

http://www.apache.org.

Xampp merupakan pengembangan dari LAMP (Linux Apache,

MySQL, PHP dan PERL), Xampp ini merupakan project non – profit yang

Page 43: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Databasethesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00368-IF-Bab 2.pdf · Menurut Connolly dan Begg (2005, p283), sistem adalah suatu cara untuk mengumpulkan,

55

dikembangkan oleh Apache Friends yang didirikan Kai ‘Oswalad’ Seidler

dan Kay Vogelgesang pada tahun 2002, project ini bertujuan

mempromosikan penggunaan Apache web server.

Program ini dikeluarkan di bawah GNU General Public License

dan bertindak sebagai web server yang gratis dan mudah digunakan

memungkinkan melayani halaman-halaman dinamik. Sekarang ini, Xampp

tersedia untuk Microsoft Windows, Linux, Sun Solaris, dan Mac OS X.

Developer Apache Friends

OS Cross-platform (Linux, Windows, Solaris, Mac OS

X)

Genre WAMP

License GPL

Website http://www.apachefriends.org/en/xampp.html

Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/XAMPP

Tabel 2.1 Tabel Keterangan Xampp

2.3 Perancangan Web Database

Rancangan dari sistem web database berbeda dari sistem database

konvensional dimana pada sistem web database terdapat tambahan dua

komplikasi:

1. Perancangan halaman web (web page), meliputi :

Page 44: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Databasethesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00368-IF-Bab 2.pdf · Menurut Connolly dan Begg (2005, p283), sistem adalah suatu cara untuk mengumpulkan,

56

a. Gambaran data web, contoh : gambaran dari data, sebagai halaman web,

yang diperoleh dari database atau masukan (input) dari user.

b. Kumpulan data web, contoh : perancangan link untuk navigasi dalam dan

antara halaman – halaman web.

c. Perancangan antarmuka (interface) web, contoh : perancangan fitur – fitur

halaman web, termasuk penggunaan grafik, animasi, dan lain-lain.

2. Perancangan hubungan (connectivity) antara halaman – halaman web (web

pages) dan database, meliputi :

a. Pemetaan (mapping) logikal web database (web database logical

mapping), contoh : ketentuan dari pemetaan antara data yang ditampilkan

di halaman – halaman web dan data yang disimpan di dalam database.

b. Pemetaan (mapping) fisikal web database (web database physical

mapping), contoh : implementasi dari mekanisme oleh data yang melewati

antara web page dan database tersebut.

Batasan – batasan yang terdapat di metode ini adalah :

1. Hanya mempertimbangkan (consider) masalah – masalah perancangan yang

berhubungan langsung dengan data yang ada di database dan yang ditampilkan

di halaman web (web pages), contohnya : gambaran dan kumpulan data web,

dan pemetaan logikal dan fisikal web database.

2. Hanya mempertimbangkan (consider) halaman – halaman web yang dirancang

secara jelas untuk aplikasi di bawah pengawasan (under consideration).

Sama seperti database, struktur dari sebuah web database dapat

digambarkan dalam tahapan berbeda yang terpisah, sesuai dengan model

konseptual, logikal, dan fisikal dari sebuah sistem database konvensional :

Page 45: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Databasethesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00368-IF-Bab 2.pdf · Menurut Connolly dan Begg (2005, p283), sistem adalah suatu cara untuk mengumpulkan,

57

- Conceptual web data model harus memperlihatkan struktur informasi yang

digambarkan di halaman web.

- Logical web data model harus menampilkan cara bagaimana struktur

konseptual sebenarnya digambarkan di dalam halaman web.

- Physical web data model harus menampilkan bagaimana cara model logikal

dari halaman web diimplementasikan.

1. Analisa web data mendefinisikan sebuah model konseptual dari sebuah

2. Perancangan logikal web data mendefinisikan struktur data dari halaman web

yang sebenarnya, meliputi links antar tiap bagian dan links dengan halaman

web lainnya.

3. Perancangan fisikal web data merancang bagaimana cara halaman web

diimplementasikan dan dihubungkan dengan sistem database.

Perlu dicatat juga, terdapat banyak perancangan tugas – tugas dan model

yang sama untuk tiap tahap yang terpisah, secara berturut – turut untuk merancang

database dan halaman web.

Bagaimanapun juga, perbedaan penting antara perancangan logikal dari

halaman web dan database terlebih dahulu dirancang untuk mendukung aplikasi

yang khusus, sebagaimana sebuah database dirancang untuk seluruh aplikasi yang

berhubungan termasuk di dalamnya aplikasi - aplikasi yang dibutuhkan di masa

yang akan datang.

Untuk itu, masukan (input) yang penting pada analisa web data adalah

sekumpulan syarat khusus untuk aplikasi web database.

Page 46: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Databasethesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00368-IF-Bab 2.pdf · Menurut Connolly dan Begg (2005, p283), sistem adalah suatu cara untuk mengumpulkan,

58

Hubungan antara analisis data, di mana model konseptual database

diperoleh, dan analisis data web, di mana model konseptual dari informasi berisi

halaman web, dapat bervariasi.

Hal ini dikarenakan sistem web database dapat dirancang dalam dua

skenario:

• Sebuah database dapat dirancang dengan khusus untuk mendukung sebuah

data intensive web application.

• Sebagai alternatif lain, aplikasi web dapat dirancang sebagai sebuah aplikasi

dari sistem database yang sudah ada.

2.4 Manajemen

Menurut Fuad et.al (2005, p92), manajemen merupakan suatu proses yang

melibatkan kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan

pengendalian yang dilakukan untuk mencapai sasaran perusahaan melalui

pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya. Dari pengertian

tersebut dijumpai adanya aktifitas-aktifitas khusus dalam manajemen yang

merupakan suatu proses untuk mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan

sebelumnya.

Manajemen juga berarti bagian dari mengarahkan dan mengendalikan

sebuah grup yang terdiri dari satu atau lebih orang atau entiti yang bertujuan untuk

menyerasikan dan mengharmoniskan grup tersebut dalam menyelesaikan sebuah

goal (tujuan akhir). Manajemen sering meliputi penyebaran dan manipulasi dari

sumber daya manusia, sumber finansial, sumber teknologi, dan sumber alam.

Page 47: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Databasethesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00368-IF-Bab 2.pdf · Menurut Connolly dan Begg (2005, p283), sistem adalah suatu cara untuk mengumpulkan,

59

Menurut Robbins dan Coulter (2004, pp6-7), manajemen adalah proses

mengkoordinasi kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut dapat

diselesaikan secara efisien dan efektif dengan dan melalui orang lain. Proses

menggambarkan fungsi-fungsi yang sedang berjalan atau kegiatan-kegiatan utama

yang dilakukan oleh para manajer. Fungsi-fungsi itu lazimnya disebut

merencanakan, mengorganisasi, memimpin dan mengendalikan. Efisiensi mengacu

pada memperoleh output terbesar dengan input yang terkecil sedangkan efektifitas

digambarkan sebagai “melakukan segala sesuatu yang benar” – yaitu aktivitas-

aktivitas pekerjaan yang membantu organisasi mencapai sasaran.

Fungsi-fungsi manajemen menurut Robbins dan Coulter (2004, p8) :

1. Merencanakan

Fungsi manajemen yang mencakup proses mendefinisikan sasaran,

menetapkan strategi untuk mencapai sasaran itu, dan menyusun rencana untuk

mengintegrasikan dan mengkoordinasikan sejumlah kegiatan.

2. Mengorganisasi

Fungsi manajemen yang mencakup proses menetukan tugas apa yang

harus dilakukan. Siapa yang harus melakukan,bagaimana cara

mengelompokkan tugas-tugas itu, siapa harus melapor ke siapa, dan dimana

keputusan harus dibuat.

3. Memimpin

Fungsi manajemen yang mencakup memotivasi bawahan, mempengaruhi

individu atau tim sewaktu mereka bekerja, memiliki saluran komunikasi yang

paling efektif, dan memecahkan dengan berbagai cara masalah perilaku

karyawan.

Page 48: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Databasethesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2008-1-00368-IF-Bab 2.pdf · Menurut Connolly dan Begg (2005, p283), sistem adalah suatu cara untuk mengumpulkan,

60

4. Mengendalikan

Fungsi manajemen yang mencakup memantau kinerja aktual,

membandingkan aktual dengan standar dan membuat koreksinya, jika perlu.