BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge...

74
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar Umum Dalam teori umum membahas secara ringkas tentang teori-teori yang berhubungan dengan Data, Basis Data, Sistem Basis Data, Sistem Manajemen Basis Data, Bahasa Basis Data, Siklus Hidup Pengembangan Sistem Basis Data, Normalisasi, dan Pemodelan Hubungan Entitas. 2.1.1 Data Definisi data menurut Connolly dan Begg (2010) adalah kumpulan kolom yang mengandung data yang saling berhubungan secara logis. Sesuai pendapat yang dikemukakan oleh Whitten dan Bentley (2007), data adalah fakta mentah mengenai orang, tempat, kejadian, dan hal-hal yang penting dalam suatu organisasi. Menurut Turban (2005), data merupakan fakta mentah atau deskripsi dasar dari suatu kejadian, 6

Transcript of BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge...

Page 1: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenurut pendapat Connolly dan Begg (2010), DDL digunakan dalam menentukan

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Dasar Umum

Dalam teori umum membahas secara ringkas tentang teori-teori yang

berhubungan dengan Data, Basis Data, Sistem Basis Data, Sistem Manajemen

Basis Data, Bahasa Basis Data, Siklus Hidup Pengembangan Sistem Basis Data,

Normalisasi, dan Pemodelan Hubungan Entitas.

2.1.1 Data

Definisi data menurut Connolly dan Begg (2010) adalah kumpulan kolom

yang mengandung data yang saling berhubungan secara logis.

Sesuai pendapat yang dikemukakan oleh Whitten dan Bentley (2007),

data adalah fakta mentah mengenai orang, tempat, kejadian, dan hal-hal yang

penting dalam suatu organisasi.

Menurut Turban (2005), data merupakan fakta mentah atau deskripsi

dasar dari suatu kejadian, aktivitas, dan transaksi yang didapat, dicari, disimpan,

dan dikelompokkan, namun tidak diorganisir sehingga tidak memberikan suatu

arti yang spesifik. Data dapat berupa numerik, alfanumerik, figur, suara, atau

gambar.

2.1.2 Basis Data

Berdasarkan Connolly dan Begg (2010), basis data (database) adalah

kumpulan data yang saling berhubungan secara logis dan deskripsi dari data

tersebut dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi suatu organisasi.6

Page 2: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenurut pendapat Connolly dan Begg (2010), DDL digunakan dalam menentukan

7

Menurut Gerald V. Post (2005), basis data (database) adalah kumpulan

data yang disimpan dalam format standard dan dirancang untuk digunakan oleh

banyak user.

Definisi basis data (database) menurut Whitten dan Bentley (2007)

merupakan kumpulan file yang saling berhubungan. File adalah kumpulan baris

(records). Records yang terdapat dalam setiap file harus mempunyai relasi

(relationship) untuk berhubungan dengan record lain dalam file lain.

2.1.3 Sistem Basis Data

Mengacu pada Connolly dan Begg (2010), sistem basis data (database

system) adalah koleksi dari program aplikasi yang berinteraksi dengan basis data

itu sendiri.

Menurut Date (2004), sistem basis data (database system) merupakan

sistem yang terkomputerisasi untuk memelihara suatu records. User pada sistem

dapat melakukan beberapa operasi dalam mengolah suatu file, misalnya

menambah file ke basis data, memasukkan data ke dalam file yang telah tersedia,

menampilkan, menghapus, dan merubah data yang tersedia.

Menurut Putra (2010), sistem basis data (database system) adalah suatu

informasi yang mengintegrasikan kumpulan data yang saling berhubungan

dengan lainnya dan dapat digunakan untuk beberapa aplikasi dalam suatu

instansi.

2.1.4 Sistem Manajemen Basis Data (Database Management System-DBMS)

Mengacu pada Connolly dan Begg (2010), sistem manajemen basis data

(Database Management System-DBMS) merupakan sistem perangkat lunak yang

Page 3: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenurut pendapat Connolly dan Begg (2010), DDL digunakan dalam menentukan

8

memungkinkan users untuk menentukan, membuat, memelihara, dan mengontrol

akses ke suatu basis data.

Menurut Connolly dan Begg (2010), DBMS menyediakan beberapa

kemudahan, diantaranya :

1. Memungkinkan users untuk mendefinisikan basis data melalui Data Definition

Language (DDL). DDL memungkinkan users untuk menentukan tipe data,

struktur, dan constraints terhadap data yang disimpan dalam basis data.

2. Memungkinkan users untuk memasukkan, mengubah, menghapus, dan

menampilkan data dari suatu basis data atau dikenal dengan Data Manipulation

Language (DML).

3. Menyediakan akses kontrol pada suatu basis data.

Berdasarkan Connolly dan Begg (2010), terdapat 5 komponen utama

pada DBMS, diantaranya :

1. Perangkat Keras (Hardware)

Hardware diperlukan untuk menjalankan aplikasi dan DBMS. Contoh

dari hardware yang digunakan adalah a single personal computer, single

mainframe, dan jaringan komputer. Beberapa hardware bekerja dengan

bergantung pada kebutuhan organisasi dan pengguna DBMS. Beberapa

DBMS hanya dapat bekerja pada hardware atau sistem operasi tertentu,

sementara yang lainnya bekerja di berbagai hardware dan sistem operasi yang

lebih luas cakupannya.

Page 4: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenurut pendapat Connolly dan Begg (2010), DDL digunakan dalam menentukan

9

2. Perangkat Lunak (Software)

Komponen dari software dapat terdiri dari DBMS itu sendiri, program

aplikasi dan sistem operasi, termasuk juga software jaringan yang digunakan

jika DBMS sedang dijalankan melalui jaringan.

3. Data

Data merupakan komponen terpenting DBMS karena sebagai

penghubung antara komponen mesin (perangkat keras dan perangkat lunak)

dan komponen human (prosedur dan orang).

4. Prosedur (Procedures)

Prosedur merupakan instruksi dan aturan untuk menentukan perancangan

dan penggunaan suatu basis data. Pengguna sistem dan staff yang mengatur

basis data membutuhkan prosedur yang terdokumentasi dalam menjalankan

suatu sistem. Prosedur dapat berisi instruksi-instruksi berupa: login ke basis

data, penggunaaan fasilitas DBMS tertentu atau program aplikasi, langkah

memulai dan mengakhiri suatu DBMS, melakukan backup copies terhadap

basis data, mengatasi masalah pada hardware dan software, mengubah

struktur basis data, meningkatkan performa, dan membuat arsip penyimpanan

data sekunder.

5. Manusia (People)

Manusia merupakan komponen terakhir yang terlibat sebagai pengguna

sistem tersebut.

Terdapat 4 tipe komponen manusia yang berkaitan dalam DBMS

menurut Connolly dan Begg (2010) :

Page 5: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenurut pendapat Connolly dan Begg (2010), DDL digunakan dalam menentukan

10

1. Data dan Database Administrators

Data dan database administrators bertanggung jawab untuk

manajemen dan kontrol basis data. Data Administrator (DA) bertanggung

jawab untuk manajemen sumber daya data termasuk perencanaan basis

data, pengembangan, pemeliharaan, kebijakan, prosedur, dan desain basis

data secara konseptual/logikal. Database Administrator (DBA)

bertanggung jawab untuk realisasi fisik basis data yang mencakup desain

fisik basis data, implementasi, keamanan, pengendalian integritas,

pemeliharaan sistem operasi, dan memastikan kepuasan user terhadap

performa aplikasi.

2. Database Designer

Database designer dibagi menjadi perancang basis data logikal

dan fisik. Perancangan basis data logikal berkaitan dengan identifikasi

data seperti entitas dan atribut, hubungan antar data, dan batasan–batasan

pada basis data. Perancangan basis data fisik berkaitan dengan cara

realisasi desain basis data. Misalnya, memetakan rancangan basis data

logikal ke dalam sebuah tabel dan terintegritas dengan batasan

(constraint), pemilihan spesifikasi struktur penyimpanan dan pemilihan

metode akses untuk performa yang lebih baik, serta merancang beberapa

ukuran keamanan yang diperlukan oleh data.

3. Application Developers

Application Developers bertanggung jawab membuat dan

mengembangkan program-program aplikasi yang sudah

diimplementasikan, sehingga dapat digunakan oleh end-users.

Page 6: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenurut pendapat Connolly dan Begg (2010), DDL digunakan dalam menentukan

11

4. End-Users

End-users merupakan pengguna akhir basis data yang telah

dirancang, diimplementasikan, dan sedang dipelihara untuk melayani

kebutuhan-kebutuhan informasi mereka.

Menurut Connolly dan Begg (2010), terdapat beberapa

keuntungan dan kerugian DBMS.

Tabel 2.1 Keuntungan dan Kerugian DBMS

No. Keuntungan DBMS Kerugian DBMS

1. Mengontrol redudansi data. Kompleksitas.

2. Konsistensi data. Ukuran software pendukung dan memori penyimpanan.

3. Mendapatkan lebih informasi dari sejumlah data yang sama.

Harga DBMS yang mahal.

4. Penggunaan data bersama. Biaya tambahan perangkat keras.

5. Meningkatkan integritas data. Biaya konversi.

6. Meningkatkan keamanan basis data.

Performa sistem yang lambat.

7. Meningkatkan standardisasi. Pengaruh kegagalan lebih tinggi.

8. Meningkatkan skala ekonomi.

9. Menyeimbangkan kebutuhan-kebutuhan yang tidak sama.

10. Meningkatkan akses dan respon data.

11. Meningkatkan produktivitas.

12. Meningkatkan pemeliharaan terhadap independensi data.

Page 7: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenurut pendapat Connolly dan Begg (2010), DDL digunakan dalam menentukan

12

13. Meningkatkan pengaturan akses data yang dilakukan secara bersamaan (concurrency).

14. Mengingkatkan layanan backup dan recovery.

Ada 10 fungsi DBMS menurut Connolly dan Begg (2010), yaitu :

1. Data storage, retrieval, and update

DBMS pasti menyediakan users dengan kemampuan menyimpan,

mengambil, dan mengubah data dalam suatu basis data.

2. A user-accessible catalog

DBMS pasti menyediakan katalog berisi deskripsi item data yang

disimpan dan yang dapat diakses oleh users.

3. Transactional support

DBMS pasti menyediakan mekanisme yang dapat memastikan

semua perubahan baik yang berhubungan dengan transaksi yang dibuat

atau tidak sama sekali dibuat.

4. Concurrency control services

DBMS pasti menyediakan mekanisme untuk menjamin suatu

basis data diperbaharui secara benar ketika beberapa users sedang

melakukan perubahan basis data secara bersamaan.

5. Recovery services

DBMS pasti menyediakan mekanisme untuk perbaikan basis data

apabila terjadi kerusakan.

Page 8: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenurut pendapat Connolly dan Begg (2010), DDL digunakan dalam menentukan

13

6. Authorization services

DBMS pasti menyediakan mekanisme untuk menjamin hak

otoritas users dalam mengakses suatu basis data.

7. Support for data communication

DBMS dapat terintegrasi dengan perangkat lunak komunikasi,

misalnya dapat mengirim permintaan sebagai pesan dan tanggapan.

8. Integrity services

DBMS pasti menjamin data dalam basis data dan perubahan data

sesuai dengan aturan tertentu.

9. Services to promote data independence

DBMS pasti mencakup fasilitas untuk mendukung program-

program yang tidak tergantung dari struktur basis data yang sebenarnya.

10. Utility services

DBMS menyediakan seperangkat layanan kegunaan. Misalnya,

analisis program statistik, menjaga penggunaan dan operasi suatu basis

data, dan lain-lain.

2.1.5 Bahasa Basis Data

Bahasa basis data dibagi dalam dua jenis, yaitu Data Definition Language

(DDL) dan Data Manipulation Language (DML). Menurut pendapat Connolly

dan Begg (2010), DDL digunakan dalam menentukan schema basis data

sedangkan DML digunakan untuk membaca dan mengubah basis data.

Page 9: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenurut pendapat Connolly dan Begg (2010), DDL digunakan dalam menentukan

14

2.1.5.1 DML

Menurut Connolly dan Begg (2010), Data Manipulation Language

(DML) adalah suatu bahasa yang menyediakan suatu set operasi untuk

mendukung manipulasi data yang ada di dalam basis data. Data manipulasi

terdiri atas:

1. Insert, menambahkan data baru ke dalam basis data

2. Update, merubah data yang ada di dalam basis data

3. Delete, menghapus data yang ada di dalam basis data

4. Retrieve, mengambil data yang ada di dalam basis data

2.1.5.2 DDL

Menurut Connolly dan Begg (2010), Data Definition Language (DDL)

adalah suatu bahasa yang memperbolehkan DBA atau pengguna untuk

menspesifikasi tipe data dan struktur dan membatasi data yang akan di simpan

di dalam basis data.

2.1.6 Siklus Hidup Pengembangan Sistem Basis Data (Database Application

Lifecycle)

Mengacu pada Connolly dan Begg (2010), database application lifecycle

merupakan sebuah organisasi besar membutuhkan suatu sistem basis data sebagai

komponen dasar dalam sistem informasinya. Dalam membangun sebuah siklus

hidup pengembangan sistem basis data bergantung pada siklus hidup sistem

informasinya. Oleh karena itu, dibutuhkan beberapa tahapan dalam membangun

siklus hidup pengembangan sistem basis data tersebut.

Page 10: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenurut pendapat Connolly dan Begg (2010), DDL digunakan dalam menentukan

15

Gambar berikut merupakan tahapan-tahapan dalam siklus hidup

pengembangan sistem basis data menurut Connolly dan Begg (2010).

Gambar 2.1 Siklus Hidup Pengembangan Aplikasi Basis Data

Page 11: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenurut pendapat Connolly dan Begg (2010), DDL digunakan dalam menentukan

16

2.1.6.1 Perencanaan Basis Data

Menurut Connolly dan Begg (2010), perencanaan basis data merupakan

manajemen aktivitas yang memungkinkan tahapan Database Application

Lifecycle direalisasikan seefisien dan seefektif mungkin. Perencanaan basis data

juga mencakup cara pengumpulan data, menetapkan format data, dokumentasi

yang dibutuhkan, desain, dan implementasi.

Tahapan dalam perencanaan basis data berdasarkan Connolly dan Begg

(2010) :

- Mission Statement

Mendefinisikan tujuan utama pembuatan basis data, membantu

menjelaskan tujuan tersebut, dan memberikan tahap yang efisien dan

efektif dari kebutuhan basis data.

- Mission Objectives

Setiap tujuan objek mengidentifikasikan kembali tugas-tugas yang

mendukung basis data.

2.1.6.2 Definisi Sistem

Menurut Connolly dan Begg (2010), definisi sistem menjelaskan ruang

lingkup dan batasan-batasan dari aplikasi basis data dan user views utama. User

View mendefinisikan apa yang dibutuhkan sistem basis data berdasarkan peranan

pekerjaan (misalnya, manajer atau supervisor) atau area aplikasi perusahaan

(pemasaran, personalia atau pengendalian stock) dan mendefinisikan transaksi-

transaksi apa saja yang dilakukan.

Page 12: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenurut pendapat Connolly dan Begg (2010), DDL digunakan dalam menentukan

17

Aplikasi basis data seharusnya memiliki satu atau lebih user view karena

dapat membantu untuk memastikan tidak ada users yang terlupakan ketika

mengembangkan aplikasi basis data.

2.1.6.3 Pengumpulan Kebutuhan dan Analisis

Menurut Connolly dan Begg (2010), pengumpulan kebutuhan dan

analisis merupakan proses pengumpulan dan analisis informasi mengenai

organisasi yang didukung dengan aplikasi basis data dan menggunakan informasi

tersebut untuk mengidentifikasikan kebutuhan terhadap sistem baru.

Informasi yang dikumpulkan dapat berupa deskripsi data yang digunakan,

detail bagaimana data digunakan, dan tambahan informasi kebutuhan untuk

sistem basis data baru.

Terdapat tiga pendekatan untuk mengelola kebutuhan sistem basis data

dengan multiple user views, yaitu :

1. Terpusat (Centralized Approach)

Kebutuhan setiap user view digabung menjadi satu set kebutuhan sistem

basis data.

2. Tinjauan terintegrasi (View Integration Approach)

Kebutuhan setiap user view dibuat dalam model terpisah kemudian

digabung selama tahap perancangan basis data berlangsung.

3. Kombinasi terpusat dan tinjauan terintegrasi

Kebutuhan dari dua atau lebih user view digabung menggunakan

pendekatan terpusat untuk membuat model data logikal. Kemudian model

data logikal ini digabung dengan model data logikal lain menggunakan

Page 13: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenurut pendapat Connolly dan Begg (2010), DDL digunakan dalam menentukan

18

pendekatan tinjauan teritegrasi untuk menghasilkan model data logical secara

global.

2.1.6.4 Perancangan Basis Data

Mengacu pada Connolly dan Begg (2010), perancangan basis data

merupakan proses membuat rancangan yang mendukung operasional dan tujuan

perusahaan untuk kebutuhan sistem basis data.

Berdasarkan Connolly dan Begg (2010) terdapat beberapa pendekatan

dalam merancang basis data, yaitu :

1. Bottom-up

Dimulai dari level dasar atribut (entity dan relationship) dimana melalui

analisis hubungan antar atribut, kemudian dikumpulkan menjadi relasi yang

merepresentasikan tipe dari entitas-entitas dan relasi antar entitas tersebut.

Pendekatan ini tepat digunakan untuk perancangan basis data yang

mempunyai sedikit jumlah entitasnya.

2. Top-down

Dimulai dengan pengembangan data model yang berisi sedikit high-

level entities dan relationship, kemudian mengidentifikasi lower-level entities,

relationship. Pendekatan ini tepat digunakan untuk perancangan basis data

yang kompleks.

3. Inside-out

Berhubungan dengan pendekatan bottom-up, tetapi pada pendekatan

ini dilakukan identifikasi pertama kali pada entitas utama, kemudian diuraikan

Page 14: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenurut pendapat Connolly dan Begg (2010), DDL digunakan dalam menentukan

19

menjadi entitas, relasi dan atribut lain yang berhubungan dengan semua

entitas utamanya.

4. Mixed

Pendekatan yang mengggunakan kedua pendekatan bottom-up dan top-

down untuk bermacam-macam bagian model sebelum akhirnya semua

dikombinasikan.

Mengacu pada Connolly dan Begg (2010) untuk merancang basis data,

digunakan 3 langkah :

1. Perancangan basis data konseptual

Perancangan basis data konseptual merupakan proses

pembangunan model dari data yang digunakan oleh perusahaan, terlepas

dari semua pertimbangan fisik (contohnya, DBMS, bahasa

pemrograman, dan platform perangkat keras).

Langkah 1: Membuat data model konseptual

Bertujuan untuk membangun data model konseptual untuk data

yang diperlukan oleh perusahaan.

1.1 Mengidentifikasi tipe-tipe entitas

Bertujuan untuk mengidentifikasi tipe-tipe entitas yang

diperlukan.

1.2 Mengidentifikasi tipe-tipe relasi

Bertujuan untuk mengidentifikasi relasi yang penting yang

ada di antara tipe-tipe entitas.

Page 15: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenurut pendapat Connolly dan Begg (2010), DDL digunakan dalam menentukan

20

1.3 Mengidentifikasi dan menghubungkan atribut dengan tipe-

tipe entitas atau relasi

Bertujuan untuk menghubungkan atribut dengan tipe-tipe

entitas atau relasi yang sesuai.

1.4 Menentukan domain atribut

Bertujuan untuk menentukan domain untuk atribut di

dalam data model konseptual.

1.5 Menentukan atribut candidate, primary, dan alternate key

Bertujuan untuk mengidentifikasi candidate key(s) untuk

setiap tipe entitas, dan apabila terdapat lebih dari satu candidate

key, maka pilih satu sebagai primary key dan sisanya sebagai

alternate keys.

1.6 Mempertimbangkan penggunaan konsep pemodelan yang

ditingkatkan (langkah pilihan)

Bertujuan untuk mempertimbangkan penggunaan dari

konsep pemodelan yang ditingkatkan, seperti

spesialisasi/generalisasi, agregasi, dan komposisi.

1.7 Mengecek redudansi pada model

Bertujuan untuk mengecek apakah terdapat redudansi di

dalam model.

1.8 Memvalidasi model data konseptual dengan transaksi

pengguna

Bertujuan untuk memastikan bahwa model konseptual

telah mendukung transaksi yang diperlukan.

Page 16: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenurut pendapat Connolly dan Begg (2010), DDL digunakan dalam menentukan

21

1.9 Meninjau model data konseptual dengan pengguna

Bertujuan untuk meninjau model data konseptual dengan

pengguna untuk memastikan bahwa mereka memandang

modelnya sebagai representasi yang sudah nyata dari kebutuhan

data perusahaan.

2. Perancangan basis data logikal

Perancangan basis data logikal merupakan proses pembangunan

model dari data yang digunakan perusahaan berdasarkan model data yang

spesifik, tetapi tetap terlepas dari pertimbangan fisik tertentu. Pada

dasarnya, perancangan basis data logikal merupakan pemetaan dari

konseptual yang bergantung pada model data yang diinginkan

(contohnya, model relasional), juga merupakan sumber informasi untuk

perancangan basis data fisik.

Langkah 2: Membuat dan memvalidasi data model logikal

Bertujuan untuk menerjemahkan data model konseptual menjadi

data model logikal dan kemudian memvalidasi modelnya untuk

mengecek apakah telah benar secara struktur dan dapat mendukung

transaksi yang diperlukan.

2.1 Mengambil relasi untuk model data logikal

Bertujuan untuk membentuk relasi untuk model data

logikal yang menunjukkan entitas, relasi, dan atribut yang telah di

identifikasi.

Page 17: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenurut pendapat Connolly dan Begg (2010), DDL digunakan dalam menentukan

22

2.2 Memvalidasi relasi menggunakan normalisasi

Bertujuan untuk memvalidasi relasi di model data logikal

menggunakan normalisasi

2.3 Memvalidasi relasi terhadap transaksi pengguna

Bertujuan untuk memastikan bahwa relasi di model data

logical dapat mendukung transaksi yang diperlukan oleh

pengguna.

2.4 Mengecek batasan integritas

Bertujuan untuk mengecek batasan integritas apakah

sudah diwakili di dalam model data logikal.

2.5 Meninjau data model logikal dengan pengguna

Bertujuan untuk meninjau data model logikal dengan

pengguna untuk memastikan bahwa mereka memandang

modelnya sebagai representasi yang sudah real dari kebutuhan

data perusahaan.

2.6 Menggabungkan model data logikal ke dalam model global

(langkah pilihan)

Bertujuan untuk menggabungkan model data logikal ke

dalam model data logikal global yang tunggal yang

menggambarkan semua tampilah pengguna dari basis data.

2.7 Mengecek kemungkinan pertumbuhan masa depan

Bertujuan untuk menentukan apakah akan ada perubahan

yang signifikan pada masa depan dan menilai apakah model data

logikal dapat menampung perubahan tersebut.

Page 18: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenurut pendapat Connolly dan Begg (2010), DDL digunakan dalam menentukan

23

3. Perancangan basis data fisik

Perancangan basis data fisik merupakan proses yang

menghasilkan deskripsi dari implementasi basis data pada penyimpanan

kedua, menjelaskan basis dari relasi, organisasi file, dan index yang

digunakan untuk mengakses data dengan efisien, serta batasan integritas

yang terkait dan tingkat keamanan.

Langkah 3: Menerjemahkan data model logikal untuk target DBMS

Bertujuan untuk menghasilkan skema relasi basis data dari model

data logikal yang dapat di implementasikan ke dalam target DBMS.

3.1 Merancang relasi dasar

Bertujuan untuk menentukan bagaimana cara

menunjukkan relasi dasar yang sudah diidentifikasi di dalam

model data logikal di dalam target DBMS.

3.2 Merancang representasi dari data yang diturunkan

Bertujuan untuk menentukan bagaimana cara

menunjukkan setiap data yang diturunkan ada di dalam model

data logikal di dalam target DBMS.

3.3 Merancang constraint umum

Bertujuan untuk merancang constraint umum untuk target

DBMS.

Langkah 4: Merancang organisasi file dan index

Bertujuan untuk menentukan organisasi file yang optimal untuk

menempatkan relasi dasar dan index yang dibutukan untuk mencapai

Page 19: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenurut pendapat Connolly dan Begg (2010), DDL digunakan dalam menentukan

24

performa yang dapat diterima, yaitu cara dimana relasi (relationship) dan

tuples akan disimpan di penyimpanan sekunder.

4.1 Menganalisis transaksi

Bertujuan untuk mengerti akan fungsi dari transaksi yang

akan dijalankan di basis data dan untuk menganalisa transaksi

yang penting.

4.2 Memilih organisasi file

Bertujuan untuk menentukan organisasi file yang efisien

untuk setiap relasi dasar.

4.3 Memilih index

Bertujuan untuk menentukan apakah dengan menambah

index dapat meningkatkan performa dari sistem.

Index digunakan untuk mempercepat proses pencarian.

Namun, untuk relasi-relasi kecil sebaiknya tidak dibuat indeksnya

karena dapat menambah kapasitas penyimpanan.

Petunjuk dalam pembuatan index :

1. Jika tipe data field-nya adalah text, number atau datetime.

2. Jika user ingin melakukan pencarian untuk nilai yang

disimpan dalam field.

3. Jika user ingin mengantisipasi penyimpanan nilai yang

berbeda-beda dalam field.

4.4 Mengestimasi kebutuhan disk space

Bertujuan untuk mengestimasi berapa banyak disk space

yang diperlukan oleh basis data.

Page 20: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenurut pendapat Connolly dan Begg (2010), DDL digunakan dalam menentukan

25

Langkah 5: Merancang tampilan pengguna

Bertujuan untuk merancang tampilan pengguna yang telah

diidentifikasi ketika pengumpulan kebutuhan dan menganalisis tahap dari

siklus hidup pengembangan sistem basis data.

Langkah 6: Merancang mekanisme sekuritas

Bertujuan untuk merancang mekanisme sekuritas untuk basis data

seperti yang telah dispesifikasikan oleh pengguna ketika tahap

pengumpulan kebutuhan dari siklus hidup pengembangan basis data.

Langkah 7: Mempertimbangkan pengenalan redudansi terkontrol

Bertujuan untuk menentukan apakah memperkenalkan redudansi

di dalam cara yang terkontrol dengan mengendurkan aturan normalisasi

akan meningkatkan performa dari system.

Langkah 8: Memantau dan menyempurnakan sistem operasional

Bertujuan untuk memantau sistem operasional dan meningkatkan

performa dari sistem untuk memperbaiki keputusan perancangan yang

tidak baik atau yang mencerminkan kebutuhan yang berubah.

2.1.6.5 Pemilihan DBMS

Menurut Connolly dan Begg (2010), pemilihan DBMS merupakan

pemilihan yang tepat pada DBMS untuk mendukung sistem basis data.

Ada beberapa tahapan utama dalam melakukan pemilihan DBMS

berdasarkan Connolly dan Begg (2010), yaitu :

a. Mendefinisikan waktu untuk melakukan studi referensi.

Page 21: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenurut pendapat Connolly dan Begg (2010), DDL digunakan dalam menentukan

26

b. Membuat daftar pendek mengenai perbedaan dua atau tiga produk yang akan

digunakan.

c. Mengevaluasi produk DBMS yang dipilih.

d. Merekomendasikan pemilihan DBMS dan membuat laporan hasil evaluasi

tersebut.

2.1.6.6 Desain Aplikasi

Berdasarkan Connolly dan Begg (2010), desain aplikasi merupakan

perancangan user interface dan program aplikasi yang menggunakan dan

memproses basis data.

Terdapat 2 aspek dalam perancangan desain aplikasi menurut Connolly

dan Begg (2010), yaitu :

- Desain transaksi

Merupakan tindakan atau serangkaian aksi yang dilakukan oleh single

user atau program aplikasi yang mengakses atau merubah isi basis data.

Tujuan dalam desain transaksi ini adalah mendefinisikan dan

mendokumentasikan high-level character dari kebutuhan transaksi pada basis

data, seperti data yang digunakan dalam transaksi, karakteristik fungsional

transaksi, output transaksi, kepentingan users, dan tingkat penggunaan yang

diharapkan.

- Desain user interface

Sebelum membentuk form atau report, ada beberapa tahapan untuk

merancang desain layout tersebut, seperti memberikan nama judul yang jelas,

instruksi yang mudah dipahami, field yang saling berhubungan dan berurutan,

Page 22: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenurut pendapat Connolly dan Begg (2010), DDL digunakan dalam menentukan

27

tampilan yang menarik, penggunaan nama field yang umum dikenal,

penggunaan singkatan dan istilah yang konsisten, penggunaan warna yang

konsisten, jarak dan batasan yang tampak untuk data-entry fields, pergerakan

kursor yang nyaman, menampilkan pesan kesalahan jika data-entry salah,

perbaikan kesalahan dan mudah melakukan perubahan nilai field, menjelaskan

pesan pada saat kursos diletakkan di suatu field, dan dapat memberikan

petunjuk tanda atau isyarat.

2.1.6.7 Prototyping

Menurut Connolly dan Begg (2010), prototyping adalah membuat model

kerja suatu sistem basis data. Tujuan utama dalam membangun prototype adalah

mengidentifikasi feature sistem yang sedang berjalan, memberikan saran dalam

perbaikan atau pembuatan feature baru pada sistem basis data, menjelaskan

kebutuhan users, dan mengevaluasi kemungkinan yang terjadi dalam

perancangan sistem.

Berdasarkan Connolly dan Begg (2010), terdapat dua strategi prototyping

yang umum digunakan, yaitu :

a. Requirements prototyping

Menggunakan prototype untuk menentukan kebutuhan dari tujuan sistem

basis data dan saat kebutuhan-kebutuhan tersebut telah terpenuhi, maka

prototype tersebut akan dibuang.

Page 23: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenurut pendapat Connolly dan Begg (2010), DDL digunakan dalam menentukan

28

b. Evolutionary prototyping

Digunakan untuk tujuan yang sama. Perbedaannya adalah prototype

tidak dibuang, tetapi dikembangkan menjadi sistem basis data yang dapat

digunakan.

2.1.6.8 Implementasi

Menurut Connolly dan Begg (2010), implementasi merupakan realisasi

fisik dari basis data dan aplikasi desain. Implementasi basis data dicapai dengan

menggunakan DDL pada pemilihan DBMS atau Graphical User Inteface (GUI),

dimana menyediakan fungsi yang sama ketika menyembunyikan pertanyaan

low-level pada DDL. Pernyataan DDL digunakan untuk membuat struktur basis

data dan mengosongkan file pada basis data. Pada tahap ini juga dapat membuat

user views yang diinginkan serta menggunakan 3GL atau 4GL untuk membuat

program aplikasi pada transaksi basis data, yaitu menggunakan DML atau bahasa

pemrograman lain.

2.1.6.9 Konversi dan Loading Data

Menurut Connolly dan Begg (2010), konversi dan loading data

merupakan proses pemindahan data yang ada ke dalam basis data baru dan

melakukan konversi beberapa aplikasi yang ada untuk dijalankan pada basis data

baru. Tahapan ini dibutuhkan hanya ketika sistem basis data baru akan

menggantikan sistem basis data lama.

Page 24: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenurut pendapat Connolly dan Begg (2010), DDL digunakan dalam menentukan

29

2.1.6.10 Testing

Menurut Connolly dan Begg (2010), testing atau pengujian merupakan

proses menjalankan sistem basis data dengan tujuan untuk menemukan

kesalahan-kesalahan. Situasi yang ideal dalam melakukan testing adalah

menggunakan basis data ada perangkat keras yang berbeda, tetapi jika

tersedia. Jika data yang real sedang digunakan, penting untuk melakukan

backup.

2.1.6.11 Pemeliharaan Operasional

Mengacu pada Connolly dan Begg (2010), pemeliharaan operasional

merupakan proses pengawasan dan pemeliharaan sistem instalasi selanjutnya.

Ada beberapa aktivitas yang perlu dilakukan saat berada di tahap ini,

yaitu :

- Mengawasi performa sistem. Jika performa berada di bawah level yang

wajar, maka diperlukan perbaikan atau pengaturan ulang basis data.

- Pemeliharaan dan peningkatan sistem basis data. Kebutuhan-kebutuhan

baru digabungkan menjadi sistem basis data yang terlebih dahulu melalui

tahap lifecycle.

2.1.7 Normalisasi

Menurut Connolly dan Begg (2010), tujuan utama dalam merancang

suatu basis data di sebuah perusahaan adalah membuat gambaran suatu data yang

akurat, hubungan antara data, dan batasan-batasan pada data yang berhubungan

dengan perusahaan tersebut. Ada satu atau lebih teknik yang dapat digunakan

untuk mencapai tujuan tersebut, salah satunya adalah normalisasi.

Page 25: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenurut pendapat Connolly dan Begg (2010), DDL digunakan dalam menentukan

30

Berdasarkan Connolly dan Begg (2010) normalisasi merupakan teknik

perancangan basis data yang diawali dengan menguji hubungan antara atribut.

Pengertian lain normalisasi adalah suatu teknik yang menghasilkan

sekumpulan hubungan dengan sifat-sifat yang diinginkan dan memenuhi

kebutuhan data pada perusahaan.

Berdasarkan Whitten dan Bentley (2007), normalisasi adalah teknik

analisis data yang mengatur data menjadi kelompok-kelompok entitas yang

non redundant, stabil, fleksibel, dan adaptif.

Menurut Connolly dan Begg (2010) terdapat 6 proses normalisasi, yaitu

First Normal Form (1NF), Second Normal Form (2NF), Third Normal Form

(3NF), Boyce-Codd Normal Form (BCNF), Fourth Normal Form (4NF), Fifth

Normal Form (5NF).

1. UNF

UNF merupakan bentuk form dimana sebuah tabel yang berisi

satu atau lebih grup yang berulang. Grup yang berulang adalah atribut

atau grup dari atribut di dalam tabel yang mempunyai banyak nilai.

2. 1NF

1NF merupakan bentuk form dimana sebuah relasi yang setiap

titik temu baris dan kolom nya berisi satu dan hanya satu nilai. Suatu

relasi akan berada dalam bentuk 1NF jika sudah menghilangkan grup

yang berulang. Terdapat 2 pendekatan untuk menghilangkan grup yang

berulang dari UNF, yaitu :

1. Flattening the table, yaitu memasukkan data yang tepat ke dalam

kolom kosong pada baris yang berisi data yang berulang.

Page 26: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenurut pendapat Connolly dan Begg (2010), DDL digunakan dalam menentukan

31

2. Mengganti data yang berulang dengan menulis ulang atribut key

yang sebenarnya ke dalam relasi yang terpisah.

3. 2NF

2NF merupakan bentuk form dimana sebuah relasi di 1NF dan

setiap atribut bukan primary key adalah sepenuhnya bergantung dengan

primary key (fully functional dependent).

Mengacu pada Indrajani (2011), sebuah relasi mempunyai atribut

A dan B terjadi fully functional dependent jika B bergantung penuh pada

A tetapi bukan pada subset dari A.

Tahap normalisasi dari 1NF ke 2NF menurut Connolly dan Begg

(2010) adalah dengan menghilangkan partial dependencies dan

menggantinya dalam suatu relasi baru dengan salinan determinannya.

4. 3NF

3NF merupakan bentuk form dimana sebuah relasi pada 1NF,

2NF, dan bukan atribut primary key bergantung secara transitif pada

primary key.

Mengacu pada Indrajani (2011), suatu relasi bergantung secara

transitif (transitive dependency) jika suatu relasi pada atribut A, B, dan C

adalah A→B dan B→C maka C merupakan atribut yang bergantung

secara transitif terhadap A melalui B (A tidak functionally dependent

terhadap B atau C).

5. BCNF

Menurut Connolly dan Begg (2010), BCNF adalah suatu relasi

dimana jika dan hanya jika setiap determinan adalah candidate key.

Page 27: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenurut pendapat Connolly dan Begg (2010), DDL digunakan dalam menentukan

32

Perbedaan antara 3NF dan BCNF, yaitu untuk functional

dependency A→B, 3NF mengikuti dependency jika dalam suatu relasi B

merupakan primary key dan A bukan candidate key. Sedangkan BCNF,

menetapkan A harus primary key. Setiap relasi pada BCNF juga

merupakan relasi pada 3NF, tetapi pada 3NF belum tentu merupakan

relasi pada BCNF.

Pada BCNF jarang sekali terjadi kesalahan, tetapi ada

kemungkinan gangguan yang terjadi pada BCNF seperti relasi yang berisi

gabungan dua atau lebih composite candidate key dan terjadi overlap

pada candidate key, sedikitnya satu atribut.

6. 4NF

4NF merupakan relasi dalam BCNF dan tidak memiliki nontrivial

multi-valued dependencies.

Multi-valued dependencies (MVD) merepresentasikan

ketergantungan antara atribut (misalnya, A, B, dan C) dalam suatu relasi

dimana setiap nilai A berada dalam kumpulan nilai B dan kumpulan nilai

C. Kumpulan nilai B dan kumpulan nilai C adalah independen satu sama

lain. Bentuk notasi :

A→>B

A→>C

7. 5NF

5NF merupakan relasi yang tidak mempunyai join dependency

atau disebut Project-Join Normal Form (PJNF).

Page 28: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenurut pendapat Connolly dan Begg (2010), DDL digunakan dalam menentukan

33

Join dependency menjelaskan tipe ketergantungan. Misalnya,

pada relasi R dengan subsets R yang dinotasikan sebagai A, B, . . . , Z.

Relasi R dikatakan join dependency jika dan hanya jika setiap nilai sah

pada R sama dengan ketergantungan proyeksi pada A, B, . . . , Z.

2.1.8 Entity-Relationship Modelling

Menurut Connolly dan Begg (2010), Entity-Relationship Modelling

adalah suatu pendekatan top-down untuk merancang basis data dimulai

dengan mengidentifikasi data-data penting yang disebut entitas-entitas dan

relationship antar data yang direpresentasikan dalam sebuah model.

2.1.8.1 Entity Types

Menurut Connolly dan Begg (2010), entity types adalah kumpulan objek

dengan sifat yang sama yang diidentifikasikan oleh perusahaan yang

mempunyai eksistensi yang independen. Entity occurence merupakan entity

type yang dapat mengidentifikasikan objek secara unik.

Cara merepresentasikan diagram entity types berdasarkan Connolly dan

Begg (2010), yaitu:

1. Setiap entity type digambarkan dengan persegi panjang dengan nama

entity di dalamnya, dimana pada umumnya menggunakan kata benda

singular.

2. Huruf pertama setiap kata pada entity name diawali dengan huruf

kapital. Misalnya, Karyawan atau Cabang.

Contoh diagram yang merepresentasikan entity types menurut Connolly

dan Begg (2010).

Page 29: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenurut pendapat Connolly dan Begg (2010), DDL digunakan dalam menentukan

34

Gambar 2.2 Diagram Representasi Tipe Entitas Karyawan dan Cabang

2.1.8.2 Relationship Types

Menurut Connolly dan Begg (2010), relationship types adalah

sekumpulan hubungan yang mempunyai arti diantara entity types. Relationship

occurrence adalah hubungan yang mengidentifikasi secara unik, dimana

mengandung satu peristiwa dari setiap entity type yang berpartisipasi.

Cara merepresentasikan diagram relationship types berdasarkan Connolly

dan Begg (2010), yaitu :

1. Setiap relationship type ditunjukkan dengan garis yang menghubungkan

dengan entity types, kemudian relationship tersebut diberi nama.

2. Relationship dinamakan menggunakan kata kerja (verb), misalnya

Mengawasi atau Mengatur atau gabungan kata (seperti DisewakanOleh).

3. Huruf pertama pada setiap kata dalam relationship diawali dengan

huruf kapital.

4. Nama relationship harus unik.

5. Relationship hanya dinamakan dalam satu arah, dimana pada umumnya

berarti nama relationship tersebut hanya make sense untuk satu arah,

misalnya, Cabang Memiliki Karyawan lebih make sense daripada

Karyawan Memiliki Cabang.

Nama entitas

Karyawan Cabang

Page 30: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenurut pendapat Connolly dan Begg (2010), DDL digunakan dalam menentukan

35

2.1.8.2.1 Derajat Relationship

Pengertian derajat relationship menurut Connolly dan Begg (2010) adalah

jumlah entity type yang berpartisipasi dalam relationship.

Berdasarkan pada pendapat Connolly dan Begg (2010) terdapat dua

macam derajat relationship, yaitu :

1. Derajat dua atau binary, merupakan suatu pasangan relationship yang

mempunyai dua entity types yang berpartisipasi. Misalnya, entity types

Karyawan dan Cabang yang mempunyai relationship Memiliki.

Memiliki

Gambar 2.3 Contoh Binary Relationship

2. Derajat tiga atau ternary, merupakan relationship yang mempunyai tiga

entity types. Misalnya, suatu relationship Daftar dengan tiga entity types

yang berpartisipasi Karyawan, Cabang, dan Pelanggan merepresentasikan

suatu pendaftaran pelanggan oleh Karyawan di Cabang.

Gambar 2.4 Contoh Ternary Relationship

3. Derajat empat atau quarternary, merupakan relationship yang

mempunyai empat entity types.

CabangKaryawan

CabangKaryawan Daftar

Pelanggan

Page 31: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenurut pendapat Connolly dan Begg (2010), DDL digunakan dalam menentukan

36

2.1.8.2.2 Recursive Relationship

Pengertian recursive relationship atau unary relationship menurut

Connolly dan Begg (2010) adalah relationship dengan entity type yang sama

mengambil bagian lebih dari satu peran atau role yang berbeda.

Supervises

Gambar 2.5 Contoh Recursive Relationship

2.1.8.3 Attributes

Menurut Connolly dan Begg (2010), attributes merupakan sifat suatu

entity type atau relationship type. Contohnya pada entity Karyawan yang

memiliki attributes NomorKaryawan, Nama, Jabatan, dan Gaji.

Pengertian attribute domain mengacu pada Connolly dan Begg (2010)

adalah sekumpulan nilai yang diizinkan untuk satu atau lebih attributes.

Contohnya pada attribute Alamat mempunyai entity types Cabang,

PemilikPribadi, dan PemilikPerusahaan memungkinkan mempunyai domain

yang sama pada Alamat.

Cara merepresentasikan attribute menurut Connolly dan Begg (2010)

adalah menghubungkannya dengan garis putus-putus. Contohnya

relationship Advertises mempunyai attribute dateAdvert dan Cost.

Staff

Supervisor

Supervisee

Page 32: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenurut pendapat Connolly dan Begg (2010), DDL digunakan dalam menentukan

37

Menurut Connolly dan Begg (2010), terdapat beberapa klasifikasi

attributes, diantaranya :

a. Simple Attribute

Simple attribute atau atomic attribute merupakan attribute yang

mempunyai komponen tunggal dengan eksistensi yang independen dan

tidak dapat dibagi-bagi menjadi komponen yang lebih kecil, misalnya

attribute Jabatan dan Gaji pada entity Karyawan.

b. Composite Attribute

Composite attribute merupakan attribute yang mempunyai

banyak komponen dimana tiap-tiap attribute memiliki eksistensi yang

independen dan dapat dibagi-bagi menjadi komponen yang lebih kecil.

Contohnya, attribute Alamat terdiri atas attribute Jalan, Kota, dan

KodePos.

c. Single-Valued Attribute

Single-valued attribute merupakan attribute yang mempunyai

nilai tunggal dalam setiap peristiwa pada entity type. Contohnya pada

entity type Cabang mempunyai nilai tunggal untuk attribute

NomorCabang (misalnya B003).

d. Multi-Valued Attribute

Multi-valued attribute merupakan attribute yang mempunyai

banyak nilai dalam setiap peristiwa pada entity type. Contohnya pada

entity type Cabang mempunyai beberapa nilai untuk attribute

NomorTelepon (misalnya NomorCabang B003 mempunyai nomor

telepon lebih dari satu).

Page 33: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenurut pendapat Connolly dan Begg (2010), DDL digunakan dalam menentukan

38

e. Derived Attribute

Derived attribute merupakan atribute yang menggambarkan nilai

yang diperoleh dari satu atau lebih attribute dan tidak selalu pada entity

yang sama. Contohnya attribute LamaPinjam pada entity Sewa diperoleh

dari hasil perhitungan attribute MulaiPinjam dan SelesaiPinjam, dimana

juga berada pada entity yang sama.

2.1.8.4 Keys

1. Candidate Key

Menurut Connolly dan Begg (2010), Candidate Key adalah satu

set kecil atribut yang mengidentifikasi secara unik setiap kejadian dari

entitas tersebut.

2. Primary Key

Menurut Connolly dan Begg (2010), Primary Key adalah

candidate key yang dipilih secara unik untuk mengidentifikasi setiap

kejadian dari entitas tersebut.

3. Composite Key

Menurut Connolly dan Begg (2010), Composite Key adalah key

yang mengandung dua atau lebih atribut.

4. Foreign Key

Menurut Connolly dan Begg (2010), Foreign Key adalah satu atau

set atribut yang berada di dalam relasi yang sama dengan candidate key

dari beberapa relasi lainnya.

Page 34: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenurut pendapat Connolly dan Begg (2010), DDL digunakan dalam menentukan

39

5. Alternate Key

Menurut Connolly dan Begg (2010), Alternate Key adalah sebuah

candidate key yang tidak terpilih untuk menjadi primary key.

2.1.8.5 Strong and Weak Entity Types

Menurut Connolly dan Begg (2010), Strong entity type merupakan entity

type yang keberadaannya tidak bergantung pada entity lain dan dapat

diidentifikasikan secara unik menggunakan primary key.

Menurut Connolly dan Begg (2010), Weak entity type merupakan entity

type yang keberadaannya bergantung pada entity lain dan dapat diidentifikasikan

secara unik menggunakan primary key.

2.1.8.6 Structural Constraint

Batasan (constraint) yang ditempatkan pada entity types yang

berpartisipasi dalam suatu relationship. Batasan utama dalam suatu relationship

tersebut disebut multiplicity. Menurut Connolly dan Begg (2010), multiplicity

adalah jumlah peristiwa yang mungkin dari entity type yang terhubung dengan

peristiwa dari entity type lain yang terhubung melalui relationship.

Derajat relationship yang umum digunakan adalah binary relationship

dan terbagi atas :

Page 35: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenurut pendapat Connolly dan Begg (2010), DDL digunakan dalam menentukan

40

1. One-to-One (1:1) Relationship

Mengelola

1..1 1..1 0..1

Gambar 2.6 Contoh Multiplicity One-to-One (1:1) Relationship

Pada gambar 2.6, dapat dilihat bahwa entity type Manajer dapat

mengelola zero atau one cabang, kemudian tempatkan 0..1 disamping

entity type Cabang. Cabang direpresentasikan mempunyai one manajer,

kemudian tempatkan 1..1 disamping entity type Manajer.

2. One-to-Many (1:*) Relationship

Mengawasi

0..1 0..1 0..*

Gambar 2.7 Contoh Multiplicity One-to-Many (1:*) Relationship

Pada gambar 2.7, dapat dilihat bahwa entity type Manajer dapat

mengawasi zero atau many barang sewaan, kemudian tempatkan 0..*

disamping entity type BarangSewa. BarangSewa direpresentasikan dapat

Cabang

NomorCabang

Manajer

NomorManajer

multiplicity

BarangSewa

NomorBarang

Manajer

NomorManajer

multiplicity

Page 36: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenurut pendapat Connolly dan Begg (2010), DDL digunakan dalam menentukan

41

diawasi oleh one manajer, kemudian tempatkan 0..1 disamping entity type

Manajer.

3. Many-to-Many (*:*) Relationship

Mengiklankan

0..* 1..*

Gambar 2.8 Contoh Multiplicity Many-to-Many (*:*) Relationship

Pada gambar 2.8, dapat dilihat bahwa entity type SuratKabar dapat

mengiklankan one atau many barang sewaan, kemudian tempatkan 1..*

disamping entity type BarangSewa. BarangSewa direpresentasikan dapat

diiklankan oleh many SuratKabar, kemudian tempatkan 0..* disamping

entity type SuratKabar.

Menurut Connolly dan Begg (2010), multiplicity terbentuk dari

dua constraint yang berbeda, yaitu :

a. Cardinality

Cardinality menggambarkan jumlah maksimum suatu

relationship occurences yang memungkinkan entity dapat

berpartisipasi.

b. Participation

Participation menetapkan apakah semua atau beberapa entity

occurences dapat berpartisipasi dalam suatu relationship.

BarangSewa

NomorBarang

SuratKabar

NamaSuratKabar

multiplicity

Page 37: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenurut pendapat Connolly dan Begg (2010), DDL digunakan dalam menentukan

42

2.2 Teori Dasar Khusus

Berikut ini merupakan teori-teori khusus yang berkaitan dengan topik,

meliputi Help Desk, Peminjaman, Goods Receive, Checklist, Projects, dan alat

bantu yang digunakan, misal: Internet, Intranet, World Wide Web, URL,

Protocol, HTML, PHP, Interaksi Manusia dan Komputer, dan Microsoft SQL

Server, Data Flow Diagram, Flowchart, dan State Transition Diagram (STD).

2.2.1 Help Desk

Menurut Harisno dan Jingga (2011), help desk pada dasarnya adalah

sebuah center point dimana masalah dilaporkan dan diatur secara terurut dan

diorganisasikan. Umumnya, help desk merupakan bagian pelengkap dari sebuah

fungsi pelayanan, dan bertanggung jawab sebagai sumber dari pemecahan

masalah lainnya.

Berdasarkan pendapat Tarmuji (2008), help desk adalah seseorang yang

melayani pengguna sistem serta teknologi informasi di suatu institusi tertentu.

Adapun tujuan help desk menurut Tarmuji (2008), yaitu:

1. Mampu memberikan solusi pemecahan masalah (troubleshooting) terhadap

berbagai permasalahan yang dihadapi oleh pengguna.

2. Mengurus setiap keluhan/permintaan pengguna dan tindak lanjutnya.

3. Mengetahui setiap permasalahan yang sedang/masih dalam proses perbaikan

dan memastikan tidak ada yang terlewat dalam penelusuran masalah.

4. Meningkatkan respon terhadap permintaan pengguna dalam

menyempurnakan dan menciptakan aplikasi.

Page 38: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenurut pendapat Connolly dan Begg (2010), DDL digunakan dalam menentukan

43

5. Memperoleh basis data permasalahan dan solusinya yang dapat digunakan

sebagai acuan dalam menyelesaikan setiap permasalahan.

Harisno dan Jingga (2011) menyatakan bahwa help desk bekerja dimulai

dengan sistem back end help desk yang menerima trouble ticket. Trouble ticket

sendiri merupakan sebuah request yang sudah diinisialisasi atau permintaan

tanggapan terhadap keluhan atau pertanyaan yang diajukan oleh para pengguna.

Setelah menerima trouble ticket, proses penanganan terjadi melalui tahapan

admin help desk dan tahapan teknisi.

2.2.2 Peminjaman

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2004), peminjaman merupakan

salah satu unsur dari tiga unsur transaksi. Peminjaman berasal dari kata pinjam

yang artinya memakai barang (uang dan sebagainya) milik orang lain untuk

waktu tertentu. Maka, peminjaman adalah suatu proses memberikan sesuatu

kepada seseorang dan harus dikembalikan lagi kepada yang memberikan.

2.2.3 Goods Receive

Menurut Behera (2007), Goods Receive (GR) merupakan proses

penerimaan barang yang kemudian disimpan di gudang. Barang yang diterima

mengacu dari Purchase Order (PO) yang dibuat oleh bagian produksi. Ketika

barang diterima, persediaan akan meningkan dan dokumen lainnya yang

berkaitan akan disesuaikan.

Page 39: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenurut pendapat Connolly dan Begg (2010), DDL digunakan dalam menentukan

44

2.2.4 Checklist

Menurut Prytherch (2005) dalam buku kumpulan glossary Harrods,

checklist merupakan sebuah catatan yang terdiri dari daftar atas pekerjaan yang

sedang dilakukan setelah diterima.

2.2.5 Projects

Menurut Lewis (2007), project merupakan suatu pekerjaan yang bersifat

sementara yang dilakukan untuk menghasilkan produk, layanan, ataupun hasil

yang unik. Hal ini memiliki makna bahwa sebuah project dilakukan hanya sekali,

jika terjadi secara terus menerus, maka itu bukanlah sebuah project. Sebuah

project harus mempunyai waktu awal, waktu akhir, anggaran, dan cakupan yang

jelas agar pekerjaan dapat selesai, serta persyaratan kinerja spesifik yang harus

dipenuhi.

2.2.6 Internet

Menurut Fiati (2005), Internet berasal dari kata Interconnection

Networking yang artinya adalah hubungan dari beberapa komputer dengan

berbagai macam tipe yang membentuk sistem jaringan yang mencakup seluruh

dunia melalui jalur komunikasi seperti telepon.

Menurut Tanenbaum (2003), Internet merupakan kumpulan dari beberapa

jaringan yang berbeda yang menggunakan protokol tertentu dan menyediakan

pelayanan tertentu.

2.2.7 Intranet

Menurut pendapat Connolly dan Begg (2010), Intranet merupakan sebuah

Web site atau kelompok situs yang tergabung ke dalam sebuah organisasi, hanya

Page 40: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenurut pendapat Connolly dan Begg (2010), DDL digunakan dalam menentukan

45

dapat di akses oleh anggota dari organisasi tersebut. Intranet terhubung ke

internet publik yang lebih luas melalui firewall dengan batasan yang tergantung

pada tipe informasi yang dapat masuk dan keluar intranet.

Menurut Connolly dan Begg (2010), Firewall sendiri merupakan sebuah

sistem yang didesain untuk mencegah pihak yang tidak berwenang untuk

mengakses jaringan pribadi.

2.2.8 World Wide Web

Menurut Connolly dan Begg (2010), World Wide Web, yang biasa disebut

Web, merupakan sistem berbasis hypermedia (tambahan dari hypertext yang

menyediakan fasilitas multimedia, seperti suara dan video –

www.oxforddictionaries.com) yang menyediakan sarana untuk mencari

informasi di internet dengan cara non-sekuensial menggunakan hyperlinks

(tautan dari sebuah dokumen hypertext ke dokumen lainnya, biasanya teraktivasi

dengan mengklik sebuah kata – www.oxforddictionary.com). Informasi dalam

web dapat berupa sekumpulan teks, grafik, gambar, suara, dan video.

Web sendiri memiliki dua peran, yaitu sebagai clients dan sebagai

servers.

2.2.8.1 Web Clients

Web clients biasa juga disebut sebagai Web browsers, yang berperan

sebagai peminta informasi. Beberapa contohnya yaitu Microsoft Internet

Explorer, Firefox, Opera, dan Safari.

Langkah-langkah yang dilakukan oleh Web browsers menurut

Tanenbaum (2003) yaitu:

Page 41: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenurut pendapat Connolly dan Begg (2010), DDL digunakan dalam menentukan

46

1. Menentukan URL yang dipilih oleh pengguna

2. Meminta IP address kepada DNS

3. Membuat koneksi TCP ke server

4. Meminta file tersebut

5. Menampilkan isi file yang telah diterima

2.2.8.2 Web Server

Web servers berperan sebagai penyedia informasi. Beberapa contohnya

yaitu Apache HTTP Server, Microsoft Internet Information Server (IIS), dan

Google Web Server (GWS).

Langkah-langkah yang dilakukan oleh Web server menurut Tanenbaum

(2003) yaitu:

1. Menerima koneksi TCP dari client

2. Menerima nama dari file yang diminta

3. Mengambil file dari disk

4. Memberikan file ke client

5. Melepaskan koneksi TCP

2.2.9 URL

Menurut Tanenbaum (2003), URL merupakan singkatan dari Uniform

Resource Locators. URL berfungsi sebagai nama dari keseluruhan sebuah

halaman web yang mempunyai tiga bagian, yaitu protokol, nama DNS dari mesin

yang menyimpan halaman tersebut, dan nama unik dari halaman itu sendiri.

Seperti misalnya http://www.cs.vu.nl/video/index-en.html. Protokolnya adalah

Page 42: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenurut pendapat Connolly dan Begg (2010), DDL digunakan dalam menentukan

47

http, nama DNS-nya adalah www.cs.vu.nl (sebuah universitas yang terletak di

kota Amsterdam, Belanda), dan nama file-nya adalah video/index-en.html.

2.2.10 Protocol

Tanenbaum (2003) menyatakan bahwa protocol merupakan persetujuan

tentang bagaimana komunikasi akan dijalankan antara pihak-pihak yang saling

berkomunikasi.

2.2.10.1 TCP/IP

Menurut Connolly dan Begg (2010), TCP/IP merupakan singkatan dari

Transmission Control Protocol/Internet Protocol. TCP bertanggung jawab untuk

memastikan pengiriman pesan yang benar dari satu komputer ke komputer

lainnya, sementara IP mengatur proses mengirim dan menerima paket data antara

mesin berdasarkan alamat tujuan 4-bit yaitu IP address.

2.2.10.2 HTTP

Mengacu pada pendapat Connolly dan Begg (2010) menyatakan bahwa

HTTP merupakan singkatan dari HyperText Transfer Protocol. Protokol ini

digunakan untuk mentransfer halaman Web melalui internet. HTTP menjelaskan

bagaimana client dan server berhubungan.

Transaksi dalam HTTP terdiri dari:

1. Koneksi: client membuat koneksi dengan Web server.

2. Permintaan: client mengirimkan pesan permintaan kepada Web server.

3. Tanggapan: Web server mengirimkan tanggapan atas permintaan client

(contoh: dokumen HTML)

Page 43: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenurut pendapat Connolly dan Begg (2010), DDL digunakan dalam menentukan

48

4. Tutup: koneksi ditutup oleh Web server.

2.2.11 HTML

Menurut Tanenbaum (2003), HTML merupakan singkatan dari

HyperText Markup Language. Halaman-halaman pada web ditulis menggunakan

HTML yang memperbolehkan pengguna untuk membuat halaman web

mengandung teks, grafik, dan petunjuk ke halaman web lainnya. HTML

merupakan markup language yang berarti bahasa untuk mendeskripsikan

bagaimana bentuk format dokumen, seperti penggunaan <b> dan </b> untuk

membuat tulisan menjadi tebal (bold).

2.2.12 PHP

Menurut Ullman (2012), PHP merupakan singkatan dari PHP: Hypertext

Preprocessor. PHP merupakan scripting language yang berarti PHP didesain

untuk melakukan sesuatu hanya ketika suatu peristiwa terjadi, contohnya ketika

user menyerahkan formulir. PHP sendiri tertanam di dalam HTML dan

merupakan teknologi server-side. Hal ini memiliki makna bahwa semua yang

dilakukan oleh PHP terjadi di dalam server (berkebalikan dengan client yang

berarti komputer digunakan oleh orang yang melihat web site-nya).

Berdasarkan pendapat Connolly dan Begg (2010) mengatakan bahwa

salah satu keuntungan dalam menggunakan PHP yaitu kemampuan ekstensinya,

dan sejumlah modul ekstensinya telah dipersiapkan untuk mendukung hal-hal

seperti konektivitas basis data, mail, dan XML.

Page 44: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenurut pendapat Connolly dan Begg (2010), DDL digunakan dalam menentukan

49

2.2.13 Interaksi Manusia dan Komputer

Menurut Karray, Alemzadeh, Saleh et al (2008), interaksi manusia dan

komputer merupakan sebuah perancangan yang harus menghasilkan kecocokan

antara pengguna, mesin, dan layanan yang dibutuhkan, agar mencapai layanan

yang berkualitas dan optimal.

2.2.13.1 Delapan Aturan Emas

Menurut Shneiderman dan Plaisant (2010), terdapat delapan aturan emas

dalam merancang sebuah user interface, yaitu:

1. Berusaha untuk konsisten

2. Memenuhi kegunaan secara universal

3. Memberikan umpan balik yang informatif

4. Merancang dialog yang memberikan penutupan (keadaan akhir)

5. Memberikan pencegahan kesalahan dan penanganan kesalahan yang

sederhana

6. Memungkinkan pembalikan aksi yang mudah

7. Mendukung pusat kendali internal

8. Mengurangi beban memori jangka pendek

2.2.13.2 Lima Faktor Manusia Terukur

Berdasarkan pendapat Shneiderman dan Plaisant (2010), selain delapan

aturan emas ada baiknya juga memperhatikan lima faktor manusia terukur,

yaitu:

1. Waktu untuk mempelajari

Page 45: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenurut pendapat Connolly dan Begg (2010), DDL digunakan dalam menentukan

50

2. Kecepatan performa

3. Tingkat rata-rata kesalahan yang dilakukan pengguna

4. Retensi dari waktu ke waktu

5. Kepuasan subjektif

2.2.14 MySQL

Ullman (2012) menyatakan bahwa MySQL merupakan basis data open-

source yang paling terkenal, yang dikutip dari www.mysql.com. MySQL biasa

digunakan bersama dengan PHP, dan perangkat lunak MySQL sendiri dilengkapi

dengan database server yang menyimpan data sebenarnya, aplikasi client yang

berbeda untuk berinteraksi dengan database server tersebut, dan beberapa

perangkat lainnya.

2.2.15 Data Flow Diagram

Menurut Whitten dan Bentley (2007), Data Flow Diagram (DFD) adalah

model proses yang digunakan untuk menggambarkan aliran data pada suatu

sistem dan memproses suatu tugas dalam sebuah sistem.

Menurut Pressman (2010), Data Flow Diagram (DFD)

merepresentasikan bagaimana data object ditransformasikan bergerak dalam

suatu sistem. Data object digambarkan dengan tanda panah yang menunjukkan

aliran suatu proses input-process-output dalam suatu sistem.

Tujuan penggunaan DFD menurut Pressman (2010) adalah media

penghubung antara users dan pengembang sistem.

Page 46: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenurut pendapat Connolly dan Begg (2010), DDL digunakan dalam menentukan

51

Menurut pendapat Whitten dan Bentley (2007), ada 4 simbol dalam DFD.

1. Proses

Gambar 2.9 Simbol Proses Pada DFD Menurut Gane dan Sarson

Gane dan Sarson menggambarkan simbol proses dengan rounded

rectangles. Proses menggambarkan pekerjaan yang dilakukan oleh sistem

sebagai respon terhadap aliran data yang masuk dan menghasilkan keluaran

yang diinginkan.

2. External Agents

Gambar 2.10 Simbol External Agent Pada DFD Menurut Gane dan

Sarson

Gambar 2.11 Simbol External Agent Pada DFD Menurut

DeMarco/Yourdo

External agent atau external entity merupakan simbol orang luar,

kesatuan organisasi, sistem yang berinteraksi dengan sistem.

Page 47: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenurut pendapat Connolly dan Begg (2010), DDL digunakan dalam menentukan

52

3. Data Store

Gambar 2.12 Simbol Data Store Pada DFD Menurut Gane dan

Sarson

Gambar 2.13 Simbol Data Store Pada DFD Menurut DeMarco/Yourdo

Data store menggambarkan tempat penyimpanan data yang dapat

digunakan untuk penggunaan selanjutnya. Sinonimnya adalah file atau basis

data.

4. Arrow

Gambar 2.14 Simbol Arrow pada DFD

Arrow menggambarkan arah aliran data berupa masukan data ke proses

dan keluaran data dari proses.

2.2.16 Flowchart

Menurut Whitten dan Bentley (2007), flowchart merupakan tipe dari proses

model dalam bagian programming yang menunjukkan tahapan-tahapan dalam suatu

sistem. Beberapa perbedaan antara DFD dan flowchart, yaitu :

1. Proses pada DFD dioperasikan secara bersamaan (parallel) dalam waktu yang sama,

sedangkan flowchart hanya hanya terjadi sekali proses eksekusi.

Page 48: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenurut pendapat Connolly dan Begg (2010), DDL digunakan dalam menentukan

53

2. DFD menunjukkan aliran data yang melalui sebuah sistem, sedangkan flowchart

menunjukkan aliran data yang berurutan dan perpindahan suatu proses.

3. Proses pada DFD dapat terjadi dalam waktu yang berbeda-beda, sedangkan

flowchart merupakan bagian dari program tunggal dengan waktu yang sama.

Tabel 2.2 Simbol-Simbol Dalam Flowchart

Simbol Nama Keterangan

Terminal Menyatakan permulaan atau akhir suatu program

Manual Menyatakan suatu tindakan (process) yang tidak dilakukan oleh komputer

Process Menyatakan suatu tindakan (process) yang dilakukan oleh komputer

Document Mencetak keluaran dalam bentuk dokumen melalui printer

Decision Menunjukkan suatu kondisi tertentu yang akan menghasilkan dua kemungkinan jawaban : ya / tidak

Connector Menyatakan sambungan dari proses ke proses lainnya dalam halaman yang sama

Offline connector Menyatakan sambungan dari proses ke proses lainnya dalam halaman yang berbeda

Page 49: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenurut pendapat Connolly dan Begg (2010), DDL digunakan dalam menentukan

54

Flow Menyatakan jalannya arus suatu proses

Manual input Memasukkan data secara manual menggunakan online keyboard

Display Mencetak keluaran dalam layar monitor

Input/output Menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya

2.2.17 State Transition Diagram (STD)

Menurut pendapat Whitten dan Bentley (2007), State Transition Diagram

(STD) merupakan alat untuk menggambarkan urutan dan variasi layar yang

dapat terjadi selama user session berjalan.

Berdasarkan pendapat Whitten dan Bentley (2007) ada 2 simbol dalam

State Transition Diagram (STD), yaitu :

1. State, digambarkan dengan persegi panjang yang merepresentasikan state

atau kondisi suatu sistem.

Gambar 2.15 Simbol State Pada STD

Page 50: BAB 2 - BINA NUSANTARA | Library & Knowledge …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewMenurut pendapat Connolly dan Begg (2010), DDL digunakan dalam menentukan

55

2. Transition, digambarkan dengan tanda panah yang merepresentasikan aliran

atau transisi suatu kondisi terjadi. Tiap panah diberi label sebagai ekspresi

aturan. Label yang di atas tanda panah menunjukkan kejadian yang

menyebabkan suatu transisi terjadi. Label yang di bawah tanda panah

menunjukkan aksi yang mengakibatkan suatu kejadian dapat terjadi.

Gambar 2.16 Simbol Transition Pada STD