BAB 2 fix novan

download BAB 2 fix novan

of 13

Transcript of BAB 2 fix novan

  • 7/25/2019 BAB 2 fix novan

    1/13

    5

    BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Mesin Pengupas Kulit Kopi

    Mesin pengupas kulit kopi adalah mesin yang digunakan untuk

    membantu dalam proses pengolahan kopi basah. Kopi yang akan dibuat bubuk

    harusmelalui pengolahan mesin ini. Mesin pengupas kulit kopi ini mempunyai

    sistem transmisi berupa berupa puli. Gerak putar dari motor bensin

    ditransmisikan ke puli 1, kemudian dari puli 1 ditransmisikan ke puli 2 dengan

    menggunakan belt. Ketika motor dihidupkan, maka motor akan berputar

    kemudian putaran ditransmisikan oleh belt untuk menggerakan poros pengupas.

    Jika poros pengeluas telah berputar maka kopi siap untuk untuk dimasukan

    kedalam hopperdan buka pintu masuk kopi pun akan terkelupas.

    2.2 Perencanaan Daya

    Untuk mengetahui daya yang digunakan untuk menggerakkan mesin

    pengaduk kotoran ternak menggunakan rumus sebagai berikut.

    Daya yang bekerja

    cg

    nP

    .Da..K! 5" =

    Dengan

    K! # konstanta jenis pengaduk

    g$# %aktor kesebandingan hukum &e'ton (%t)s2*

    n # putaran (rps*

    Da# diameter pengaduk (%t*

    + # densitas %luida (lb)%t"*

    2.3 Perencanaan Poros

    oros merupakan salah satu bagian terpenting dari suatu mesin. hampir

    semua mesin meneruskan tenaga bersama - sama dengan putaran. eranan utama

    dalam transmisi seperti itu dipegang poros.

  • 7/25/2019 BAB 2 fix novan

    2/13

    oros mendapatkan beban puntir murni atau puntir dan lentur. Daya yang

    ditransmisikan kepada poros melalui kopling, roda gigi, pulley, sabuk dan sproket

    rantai. oros transmisi juga mengalami beban tarik atau tekan seperti poros

    baling - baling kapal dan turbin. ( /oelarso, 100 *

    Daya ren$ana pada poros ( /oelarso, 100 *

    d# %$ n

    Dengan

    d# Daya ren$ana ( k3 *

    %$# 4aktor koreksi

    !abel 2.2 %aktor koreksi

    Daya yang akan ditransmisikan % $

    Daya rata - rata yang diperlukan 1,2 - 2,

    Daya maksimum yang diperlukan ,6 - 1,2

    Daya normal 1, - 1,5

    n # utaran ( rpm *

    Momen puntir pada poros (/oelarso, 100 *

    T#1

    d5

    n

    p10x74,9

    Dengan

    ! # Momen puntir ( kg.mm *

    d# Daya ren$ana ( k3 *

    n1# utaran poros ( rpm *

    !egangan geser yang diijinkan ( /oelarso, 100 *

    21

    Ba

    Sf.Sf

    =

    Dengan

    a # !egangan geser yang diijinkan ( kg)mm2*

    B # Kekuatan tarik ( kg)mm2*

    /%1# 4aktor keamanan

    7 8arga 5, untuk bahan yang digunakan /4

  • 7/25/2019 BAB 2 fix novan

    3/13

    7 8arga , untuk bahan yang digunakan /79

    /%2 # 4aktor keamanan

    8arga 1," - ", jika poros diberi pasak

    :esarnya momen lentur gabungan ( /oelarso, 100 *

    M #2

    H

    2

    V )!)! +

    Dengan

    M # Momen lentur gabungan ( k&.mm *

    M; # Momen lentur arah

  • 7/25/2019 BAB 2 fix novan

    4/13

    6

    Dengan

    # De%leksi puntiran ( *

    l # anjang poros ( mm *

    G # Modulus geser ( kg.mm2*

    ! # Momen puntir ( kg.mm *

    ds# Diameter poros ( mm *

    2. Perencanaan Pasa!

    asak merupakan suatu elemen mesin yang dipakai untuk menetapkan

    bagian - bagian seperti roda gigi, sproket, pulley, kopling, pada poros. asak

    pada umumnya digolongkan menurut letaknya yaitu pasak pelana, pasak rata,

    pasak benam, dan pasak singgung.

    Jika momen ran$ana pada poros adalah T(kg.mm * dan diameter poros

    adalah ds (mm * maka gaya tangesial pada permukaan poros adalah 4 ( kg *.

    (/oelarso, 100 *.

    Gaya tangesial

    4 #2%d

    T

    #

    Dengan

    4 # Gaya tangesial pada pasak ( kg *

    T# Momen ren$ana pada poros ( kg.mm *

    ds# Diameter poros ( mm *

    /eperti pada gambar diba'ah ini memperlihatkan gaya geser bekerja pada

    penampang mendatar b l ( mm2*, oleh gaya 4 ( kg *. Maka tegangan geser yang

    terjadi adalah1

    &l.b

    '

    =

  • 7/25/2019 BAB 2 fix novan

    5/13

    0

    Gambar 2.1 Gaya geser pada pasak

    Dari harga tegangan geser yang diijinkan &a ( kg)mm2*, panjang pasak l1

    ( mm * maka

    1

    &al.b

    '

    Dengan

    &a # Diperoleh dengan membagi kekuatan tarik B

    dengan %aktor keamanan 21xSf&Sf& .

    1Sf& #

    2Sf& # 1 - 1,5 Jika dikenakan beban se$ara perlahan

    # 2 -5 Jika dikenakan beban tiba - tiba

    l# anjang pasak ( mm *

    !ekanan permukaan pada pasak adalah. ( /oelarso, 100 *

    p#1

    lxt

    '

    Dengan

    l # !ekanan permukaan pasak ( kg *

    t1# Kedalaman alur pasak pada poros

    Dari harga tekanan permukaan yang diijinkan, maka panjang pasak dapat

    dihitung. ( /oelarso, 100 *

    1

    alxt

    'p

    Dengan

    ap # !ekanan permukaan yang diijinkan

    8arga ap untuk diameter poros ke$il 6 kg)mm2.

    8arga ap untuk diameter poros besar 1

    kg)mm2.

  • 7/25/2019 BAB 2 fix novan

    6/13

    1

    2." Perencanaan Bantalan # Bearing$

    :antalan adalah elemen mesin yang menumpu poros berbeban, sehingga

    putarab atau gerakan bolak - balik dapat berlangsung se$ara halus, aman dan

    panjang umur.

    :antalan harus $ukup kokoh untuk memungkinkan poros serta elemen

    mesin lainnya bekerja dengan baik, jika bantalan tidak ber%ungsi dengan baik

    maka prestasi selurus sistem akan menurun dan tak bekerja se$ara mestinya. Jadi,

    bantalan dalam pemesinan dapat disamakan peranannya dengan pondasi dalam

    gedung. ( /oelarso, 100 *.

    :ahan untuk bantalan yang umum digunakan

    a. aduan tembaga. !ermasuk dalam golongan ini adalah perunggu,

    perunggu %os%or, dan perunggu timah hitam, yang sangat baik dalam

    kekuatan, ketahanan dalam karat, ketahanan terhadap kelelahan, dan

    dalam penerusan panas.

    %. ?ogam putih. !ermasuk dalam golongan ini adalah logam putih berdasar

    /n ( yang diasa disebut logam babit *, dan logam putih berdasar b.

    keduanya dipakai sebagai lapisan pada logam pendukungnya.

    :antalan yang dipilih pada peren$anaan dan bembuatan alat ini yaitu

    bantalan gelinding. 8al ini didasarkan karena bantalan ini mempunyai keunggulan

    yaitu gesekan ke$il, kemudahan dalam pelumasan, pera'atan dan penggantian

    bila mengalami kerusakan.

    Gaya radial pada bantalan

    Untuk menghitung gaya yang terjadi pada bantalan dapat diketahui

    dengan menggunakan rumus. (&ieman @ 100> *

    4r#2

    V

    2

    H '' +

    Dengan

    4r# :eban radial ( & *

    48# Gaya pada sumbu horisontal ( & *

    4;# Gaya pada sumbu

  • 7/25/2019 BAB 2 fix novan

    7/13

    11

    :eban eki

  • 7/25/2019 BAB 2 fix novan

    8/13

    12

    Dengan

    Hf # 4aktor umur bantalan

    nf # 4aktor ke$epatan putaran bantalan

    nf # [ ] "1

    n%",""

    9 # Kapasitas nominal dinamis ( kg *

    # :eban eki

  • 7/25/2019 BAB 2 fix novan

    9/13

    1"

    Untuk menentukan jenis dan ukuran mur dan baut, harus memperhatikan

    berbagai %aktor seperti si%at gaya yang bekerja pada baut, $ara kerja mesin,

    kekuatan bahan, dan lain sebagainya. dapun gaya7gaya yang bekerja pada baut

    dapat berupa

    1. :eban statis aksial murni

    2. :eban aksial bersama beban punter

    ". :eban geser

    2.( Perencanaan Pengelasan

    :erdasarkan de%inisi dari e*tche ,nd*#tr-e# .or/en !,.), las adalah

    ikatan metalurgi pada sambungan logam atau logam paduan yang dilaksanakan

    dalam keadaan lumer atau $air. Dari de%inisi tersbut dapat dijabarkan lebih lanjut

    bah'a las adalah sambungan setempat dari beberapa batang logam yang

    menggunakan energi panas.

    Dalam pengertian lain, las adalah penyambungan dua buah logam sejenis

    maupun tidak sejenis dengan $ara memanaskan (men$airkan* logam tersebut di

    ba'ah atau di atas titik leburnya, disertai dengan atau tanpa tekanan dan disertai

    atau tidak disertai logam pengisi.

    :erdasarkan $ara kerjanya, pengelasan diklasi%ikasikan menjadi tiga kelas

    utama yaitu pengelasan $air, pengelasan tekan, dan pematrian.

    1. engelasan $air adalah metode pengelasan dimana bagian yang akan

    disambung dipanaskan sampai men$air dengan sumber panas dari busur listrik

    ataupun busur gas.

    2. engelasan tekan adalah metode pangalasan dimana bagian yang akan

    disambung dipanaskan sampai lumer (tidak sampai men$air*, kemudianditekan hingga menjadi satu tanpa bahan tambahan.

    ". ematrian adalah $ara pengelasan dimana bagian yang akan

    disambung diikat dan disatukan dengan menggunakan paduan logam yang

    mempunyai titik $air yang rendah.

  • 7/25/2019 BAB 2 fix novan

    10/13

    1>

    * Klasi%ikasi ?as :erdasarkan /ambungan dan :entuk lurnya

    1* /ambungan ?as Dasar

    /ambungan las pada konstruksi baja pada dasarnya dibagi menjadi

    sambungan tumpul, sambungan !, sambungan sudut dan sambungan tumpang.

    /ebagai perkembangan sambungan dasar di atas terjadi sambungan silang,

    sambungan dengan penguat dan sambungan sisi yang ditunjukan pada gambar

    2.1 diba'ah ini.

    Gambar 2." Jenis7jenis sambungan dasar

    2* /ambungan !umpul

    /ambungan tumpul adalah jenis sambungan las yang paling e%isien,

    sambungan ini terbagi menjadi dua yaitu

    a* /ambungan penetrasi penuh

    b* /ambungan penetrasi sebagian

    /ambungan penetrasi penuh terbagi lagi menjadi sambungan tanpa plat

    pembantu dan sambungan dengan plat pembantu. :entuk alur dalam

    sambungan tumpul sangat mempengaruhi e%isiensi pekerjaan dan jaminan

    sambungan.

    ada dasarnya dalam pemilihan bentuk alur harus menga$u pada

    penurunan masukan panas dan penurunan logam las sampai harga terendah

    yang tidak menurunkan mutu sambungan.

    "* /ambungan :entuk ! dan :entuk /ilang

    /ambungan bentuk ! dan bentuk silang ini se$ara garis besar terbagi

    menjadi dua jenis (seperti pada gambar 2.11*, yaitu

    a* Jenis las dengan alur datar

    b* Jenis las sudut

  • 7/25/2019 BAB 2 fix novan

    11/13

    15

    Dalam pelaksanaan pengelasan mungkin ada bagian batang yang

    menghalangi, hal ini dapat diatasi dengan memperbesar sudut alur.

    Ganbar 2.> Ma$am7ma$am sambungan !

    >* /ambungan !umpang

    /ambungan tumpang dibagi menjadi tiga jenis seperti yang ditunjukan

    pada gambar Gambar 2.12. /ambungan !umpang dikarenakan sambungan

    jenis ini tingkat kee%isienannya rendah, maka jarang sekali jarang sekali

    digunaka untuk pelaksanaan sambungan konstruksi utama.

    Gambar 2.5 /ambungan !umpang.

    5* /ambungan /isi

    /ambungan sisi dibagi menjadi dua (seperti ditunjukan pada gambar

    2.1"*, yaitu

    (1* /ambungan las dengan alur Untuk jenis sambungan ini platnya

    harus dibuat alur terlebih dahulu.

    (2* /ambungan las ujung /edangkan untuk jenis sambungan ini

    pengelasan dilakukan pada ujung plat tanpa ada alur. /ambungan

    las ujung hasilnya kurang memuaskan, ke$uiali jika dilakukan pada

    posisi datar dengan aliran listrik yang tinggi. Eleh karena itu, maka

  • 7/25/2019 BAB 2 fix novan

    12/13

    1

    pengelasan jenis ini hanya dipakai untuk pengelasan tambahan

    atau pengelasan sementara pada pengelasan plat7plat yang tebal.

    Gambar 2. /ambungan /isi

    * /ambungan Dengan lat enguat

    /ambungan ini dibagi dalam dua jenis yaitusambungan dengan plat

    penguat tunggal dan sambungam dengan plat penguat ganda seperti yang

    ditunjukan pada gambar 2.1>. /ambungan jenis ini mirip dengan sambungan

    tumpang, maka sambungan jenis ini pun jarang digunakan untuk

    penyambungan konstruksi utama.

    Gambar 2. /ambungan Dengan enguat

    da beberapa %aktor yang mempengaruhi kekuatan las, oleh karena itu

    penyambungan dalam proses pengelasan harus memenuhi beberapa syarat,

    antara lain

    1* :enda yang dilas tersebut harus dapat $air atau lebur oleh

    panas

    2* :ah'a antara benda7benda padat yang disambungkan tersebut

    terdapat kesesuaian si%at lasnya sehingga tidak melemahkan

    atau meninggalkan sambungan tersebut.

    "* 9ara7$ara penyambungan harus sesuai dengan si%at benda padat

    dan tujuan dari penyambungannya.

  • 7/25/2019 BAB 2 fix novan

    13/13

    1

    :* erhitungan

    erhitungan kekuatan las, seperti pada rumus di ba'ah ini

    !egangan !otal

    2.

    1.,

    +=

    l

    H

    0

    '

    Dengan

    4 # Gaya yang bekerja (&*

    # !egangan total (&)mm 2 *

    8 # !inggi plat (mm*

    # ?uas penampang ( # 2.a. l *

    a # ?ebar pengelasan (mm*

    l # anjang las