BAB 1 Skripsweet 2003

10
BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Olahraga sudah menjadi kebutuhan yang sangat mutlak bagi seluruh umat manusia, baik itu sewaktu kecil, pada saat remaja maupun sampai tua nanti. memperbaiki deformitas fisik (Dorland’s 2004). Dari sudut pandang ilmu fisiologi, olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana yang dilakukan orang dengan sadar untuk meningkatkan kemampuan fungsionalnya, sesuai dengan tujuannya melakukan olahraga (Hakama, 2013). Berolahraga dengan intensitas dan latihan yang tidak biasanya juga menyebabkan terjadinya kelelahan pada otot rangka atau yang di kenal dengan otot lurik. Aktifitas kontraktil suatu otot rangka tidak dapat dipertahankan pada tingkat tertentu secara terus menerus. Akhirnya tegangan di otot berkurang 1

description

yarsi 2011

Transcript of BAB 1 Skripsweet 2003

BAB IPENDAHULUAN

I.1. LATAR BELAKANG

Olahraga sudah menjadi kebutuhan yang sangat mutlak bagi seluruh umat manusia, baik itu sewaktu kecil, pada saat remaja maupun sampai tua nanti. memperbaiki deformitas fisik (Dorlands 2004). Dari sudut pandang ilmu fisiologi, olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana yang dilakukan orang dengan sadar untuk meningkatkan kemampuan fungsionalnya, sesuai dengan tujuannya melakukan olahraga (Hakama, 2013).

Berolahraga dengan intensitas dan latihan yang tidak biasanya juga menyebabkan terjadinya kelelahan pada otot rangka atau yang di kenal dengan otot lurik. Aktifitas kontraktil suatu otot rangka tidak dapat dipertahankan pada tingkat tertentu secara terus menerus. Akhirnya tegangan di otot berkurang seiring dengan munculnya kelelahan. Kelelahan otot terjadi jika otot yang beraktivitas tidak lagi dapat berrespons terhadap rangsangan dengan drajat kontraksi yang sama (Sherwood,2002).Pemberian asam amino secara teoritis dapat memberikan tambahan energi yang diperlukan sebagai protein sparing metabolic dengan membantu metabolisme otot dan glukoneogenesis. Asam amino merupakan suplemen yang dewasa ini sering dikonsumsi sebelum latihan untuk meningkatkan performa dan menghambat terjadinya kelelahan otot (Cermin Dunia Kedokteran, 2010).Beberapa studi baru-baru ini menyatakan bahwa mengonsumsi asam amino esensial sebanyak 3-6 gram sebelum dan atau setelah latihan dapat merangsang pembentukan protein. Secara teoritis, hal ini dijelaskan sebagai efek asam amino esensial yang dapat meningkatkan pembentukan protein dan adaptasi terhadap latihan. Karena asam amino esensial juga mengandung BCAA (branched chain amino acid) maka efek biologis yang disebabkan oleh asam amino esensial terkait dengan fungsi BCAA (Sudargo dkk, 2012). Leucine, isoleucine, dan valine merupakan asam amino rantai cabang dan merupakan asam amino yang cukup banyak di teliti dan dibuktikan memiliki efek farmakologis sebagai prekursor (zat pendahulu) dalam sintesis glutamine dan alanine pada otot rangka. Leucine paling jelas sefeknya dan berguna untuk sintesis protein yang diteliti pada keadaan sepsis dan luka bakar (Cemin Dunia Kedokteran ,2010).Asam amino rantai cabang atau dikenal dengan BCAA merupakan asam amino essensial yang di perlukan, karena tidak dapat di sintesis oleh tubuh. BCAA terakumulasi terutama dalam protein otot. Tidak seperti asam amino esensial lainnya yang di pecah di hati, katabolisme BCAA dalam jaringan otot dapat di cetuskan dengan olahraga. Penelitian suplementasi BCAA di Jepang oleh Dr. Shimomura menunjukkan adanya pengaruh asam amino esensial rantai cabang atau BCAA terhadap otot, dan dapat menekan kerusakan otot lebih lanjut (Shimomura dkk ,2010).International Society of Sports Nutrition menyebutkan bahwa BCAA merupakan kelompok asam amino yang dapat merangsang pembentukan protein, membantu pembentukan glikogen kembali, mencegah kelelahan , dan menjaga fungsi metabolisme aerobik (Sudargo dkk,2012). BCAA dapat di peroleh dalam bentuk powder, kapsul,tablet dari bahan makanan yang mengandung protein yaitu baik nabati, hewani dan bahan bahan olahan dari sapi (Gleeson M, 2005 & US Olympic Comitee,2010).Ajaran Islam sangat memperhatikan masalah kedokteran dan kesehatan bahkan sangat menganjurkan mendalami dan mempraktikannya untuk kemaslahatan manusia. Kesehatan adalah rahmat Tuhan yang sangat besar, karena itu agama Islam sangat menekankan agar manusia menjaga kesehatan jasmani, rohani dan spiritual dengan menjaga kesehatan, kebersihan, pola makan, menjaga kehormatan dari perbuatan keji, menjauhkan diri dari mengkonsumsi khamr dan berbagai zat aditif lainnya (Zuhroni, 2003).Hukum mengkonsumsi suplemen BCAA dapat di kaitkan dengan syariat Islam yaitu tentang kehalalan suatu jenis makanan atau minuman ditentukan oleh 4 hal, yaitu dari segi zat, sifat, perolehan dan akibat yang ditimbulkan jika mengkonsumsinya. Sebagian ulama menyatakan bahwa unsur zat, sifat, dan perolehan termasuk kategori halal, dan unsur akibat yang ditimbulkan bila mengkonsumsinya dikategorikan thayyib. Menurut ahli gizi, pada umumnya jenis makanan atau minuman yang halal menurut agama Islam termasuk pula yang bersifat baik menurut pertimbangan ilmiah (Zuhroni, 2010).Salah satu upaya menjaga kesehatan jasmani yang telah di anjurkan adalah dengan berolahraga. Dalam pandangan ulama fikih, melakukan olahraga hukumnya adalah mubah bahkan bisa bernilai ibadah jika jika diniati ibadah atau melakukannya dengan norma Islami. Ajaran Islam tidak mengatur secara rinci masalah yang berhubungan dengan olahraga dan semua jenis olahraga diperkenankan dalam Islam selama tidak berbenturan dengan norma Islami (Zuhroni,2003).Manfaat pemakaian suplementasi BCAA terhadap otot lurik pada saat berolahraga yang di ketahui sangat berguna bagi pencegahan dari terjadinya DOMS dan kelelahan otot ini diperbolehkan jika di kaitkan dengan prinsip manfaat dan prinsip kehalalan karena jika setelah di lakukan penelitian merupakan bahan obat yang bermanfaat maka hukumnya boleh digunakan. Dijelaskan pula semua upaya pengobatan terapi kesehatan dan penggunaan metode pengobatan jika nyata nyata bermanfaat maka hukumnya boleh dan jika membahayakan maka hukumnya haram (Zuhroni, 2010).Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mencoba mengangkat hal tersebut dalam skripsi berjudul EFEK SUPLEMENTASI BRANCHED CHAIN AMINO ACID TERHADAP OTOT LURIK PADA SAAT BEROLAHRAGAI.2 PERMASALAHANI.2.1 Apa itu branched chain amino acid?

I.2.2Bagaimana metabolisme otot lurik pada saat berolahraga?

I.2.3.Bagaimana mekanisme pengaruh suplementasi branched chain amino acid terhadap otot lurik pada saat berolahraga?I.2.4Bagaimana manfaat olahraga sesuai dengan ketentuan Islam?I.2.5Bagaimana pandangan Islam tentang konsumsi suplementasi branched chain amino acid terhadap otot lurik saat berolahraga?I.3.TUJUAN I.3.1TUJUAN UMUM

Mendapatkan informasi mengenai pandangan kedokteran dan Islam terhadap suplementasi branched chain amino acid pada otot lurik pada saat berolahragaI.3.2.TUJUAN KHUSUS

1.Mendapatkan informasi mengenai branched chain amino acid.2.Mendapatkan informasi mengenai metabolisme otot lurik pada saat berolahraga.

3.Mendapatkan informasi tentang pengaruh suplementasi branched chain amino acid terhadap otot lurik pada saat berolahraga.

4.Mendapatkan informasi mengenai manfaat berolahraga sesuai dengan ketentuan Islam.

5.Mendapatkan informasi mengenai pandangan Islam tentang suplementasi branched chain amino acid terhadap otot lurik saat berolahraga.I.4.MANFAAT I.4.1.Bagi Penulis

Diharapkan penulis dapat mengetahui penulisan skripsi ilmiah yang baik dan benar serta menambah pengetahuan penulis mengenai efek suplementasi branched chain amino acid bagi otot lurik pada saat berolahraga dan hukum konsumsinya serta manfaat olahraga dikaitkan dengan syariat Islam.I.4.2.Bagi Universitas

Diharapkan dapat menambah masukan ilmu bagi civitas akademika Universitas Yarsi mengenai branched chain amino acid dan efek suplementasinya bagi otot lurik pada saat berolahraga dan hukum konsumsinya serta manfaat berolahraga dikaitkan dengan ketentuan Islam.I.4.3.Bagi Masyarakat Diharapkan dapat membantu meningkatkan pengetahuan masyarakat terutama olahragawan mengenai efek suplementasi branched chain amino acid bagi otot pada saat berolahraga dan manfaat olahraga sesuai dengan tujuan syariat Islam.

1