audit fix
description
Transcript of audit fix
Ira Ardella Putri
Mata Kuliah: Auditing dan Atestasi
KASUS PENDAHULUAN
PERTANYAAN DISKUSI
1. Tugas utama dari setiap posisi adalah
- Partner in charge :
o Memimpin tim perikatan audit
o Memengang kendali tanggung jawab atas setiap keputusan yang diambil
dalam proses audit walaupun ia tidak terjun langsung dalam sebagian besar
aktivitas audit.
o Memastikan bahwa audit tidak hanya diawasi ata disupervisi dengan baik,
namun juga dilakukan secara objectives dan penuh kompetensi untuk
menghasilkan hasil audit yang bekualitas.
- Manager :
o Melakukan sebagian besar prosedur audit
o Membagi tanggung jawab masing-masing posisi
o Mereview kerja senior auditor dan junior auditor
o Mewakili Partner in charge dalam setiap pengambilan keputusan
o Memastikan bahwa audit tidak hanya diawasi ata disupervisi dengan baik,
namun juga dilakukan secara objectives dan penuh kompetensi untuk
menghasilkan hasil audit yang bekualitas.
- Senior auditor :
o Melakukan sebagian besar prosedur audit
o Mereview kerja junior auditor
o Memastikan bahwa audit tidak hanya diawasi ata disupervisi dengan baik,
namun juga dilakukan secara objectives dan penuh kompetensi untuk
menghasilkan hasil audit yang bekualitas.
- Junior auditor:
o Melakukan sebagian besar prosedur audit
1
o Memastikan bahwa audit tidak hanya diawasi ata disupervisi dengan baik,
namun juga dilakukan secara objectives dan penuh kompetensi untuk
menghasilkan hasil audit yang bekualitas.
2. Tujuan dari dimilikinya baik partner in charge maupun consulting partner dalam
setiap perikatan audit adalah untuk mengontrol objekivitas dan kepastian dari hasil
audit. Consulting partner adalah ahli di bidangnya terutama terkait dengan lingkup
industry klien, yang secara khusus diundang untuk mereview dan memberikan nasihat
terhadap hasil akhir audit. Kinerja tim perikatan audit tidak dapat mempengaruhi
kinerja Consulting partner dan sebaliknya sehingga objektivitas dan kepastian dari
hasil audit diindikasikan dapat dicapai. Oleh karenanya, audit yang dihasilkan juga
diharapkan lebih berkualitas dan merepresentasikan sebenar-benarnya assurance dari
perusahaan klien. Selain itu, rotasi partner juga diperlukan dalam periode tertentu
untuk mempertahankan independecy dan menghindari terjadinya fraud.
3. Menurut saya pribadi, sepanjang masih dalam koridor etika, KAP dapat melakukan
kegiatan marketing yang sewajarnya. Namun akan lebih baik lagi apabila marketing
yang dilakukan bukan difokuskan dalam advertisement nya saja, melainkan lebih
kepada peningkatan kualitas servis sehingga dapat menarik klien-klien baru tanpa
melanggar kode etik independence KAP.
4. KAP besar telah mengakuisisi banyak KAP kecil dengan tujuan memperluas network
dan secara implicit menmpengaruhi conflict of interest dari perusahaan-perusahaan
klien KAP kecil. Selain itu, banyak keputusan audit pada kedua KAP yang
melakuikan akuisisi yang nantinya akan mempenaruhi satus ama lain. KAP menengah
ke bawah seperti KAP Adi Susilod an Rekan akan menapatkan keuntungan network
juga, namun sedikit banyak independencies dari KAP tersebut akan terenggut oleh
conflict of interest dari KAP yang telah mengakuisisi.
5. Pada dasarnya perpindahan penugasan individu antar jasa berpotensi bermasalah
mengingat tidak semua individu capable untuk melakukan servis-servis tertentu.
Namun, walau penguasaan servis tidak sebaik alokasi awal, perputaran tersebut dapat
mengurangi terjadinya fraud mengingat pekerjaan yang dilakukan adalah lintas area
dan pendeteksian atas fraud akan menjadi lebih mudah. Selain itu, asalkan disupervisi
dengan baik, perpindahan penugasan juga memotivasi seiap individu untuk menguasai
segala jenis servis yang diperlukan dalam KAP.
2
LATIHAN
1. Menurut pendapat saya, system pengendalian mutu yang dimiliki oleh KAP masih
perlu ditingkatkan kembali kualitasnya. Sistem pengendalian mutu yang dimiliki oleh
KAP juga perlu berfokus terhadap ketentuan yang direkomendasikan oleh Quality
Control Standards Committee dari AICPA, yang menekankan: (1) independesi,
integritas dan objektivitas, (2) personnel management, (3) penerimaan dan
keberlanjutan klien, (4) performa perikatan, dan (5) monitoring.
2. Berikut ini adalah langkah-langkah yang harus dilaksanakan sebelum menerima
klien yang berstatus perusahaan public sesuai dengan ketentuan Sarbanes-
Oxley:
a. Mengevaluasi integritas manajemen perusahaan klien
b. Mengidentifikasi situasu khusus dan resiko-resiko tidak biasa
c. Menilai kompetensi dalam melaksanakan audit
d. Mengevaluasi independensi
e. Membuat keputusan untuk menerima atau menolak audit
f. Mempersiapkan perjanjian perikatan (engagement letter)
Profesi Audit
dalam
keseluruhan
Akuntan
public dalam
kontek
pengelolaan
KAP
Akuntan public
saat
mengadakan
audit client
1. Jasa layanan selain
bid.audit
Standard Non
Atestasi
2. KAP bisa berpindah
dari kantor pusar ke
kantor cab.
Independensi,
Kode Etik,
SA No.2
3. Perekrutan karyawan SPM dan SA
No.1
4. Pelatihan karyawan SPM
5. Salah satu partner
KAP bertugas
SPM
3
mengorganisir,
mengimplementasi dan
mengontrol sistem
6. KAP mewajibkan tiap
karyawan untuk tidak
memiliki hub.pribadi
SPM
7. Tim audit terdiri dari
partner in charge,
manajer, senior auditor
dan staf auditor
SPM
8. Tugas conculting
partner
SPM dan S.
Umum no. 3
9. Marketing KAP Kode etik,
Standar
Akuntansi,
dan S.
Atestasi
10. Publikasi KAP Kode Etik
4