Print Fix Evapro Tebet Barat Fix-2

7/24/2019 Print Fix Evapro Tebet Barat Fix-2

1/85

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Infeksi virus dengue pada manusia mengakibatkan spectrum manifestasi klinis yang

bervariasi antara penyakit paling ringan, demam dengue, demam berdarah dengue sampai yang

disertai syok. Gambaran manifestasi klinis yang bervariasi ini memperlihatkan sebuah fenomena

gunung es, dengan kasus DBD dan DSS yang dirawat di rumah sakit sebagai puncak gunung es

yang terlihat di atas permukaan laut, sedangkan kasus dengue ringan (silent dengue infection

merupakan dasarnya.

Istilah haemorrhagic fever di !sia "enggara pertama kali digunakan di #ilipina pada

tahun $%&'. Di Indonesia DBD pertama kali dicurigai di Surabaya pada tahun $%), namun

konfirmasi virologis baru diperoleh pada tahun $%*+. Seak tahun $%), angka kesakitan rata-rata

DBD di Indonesia terus meningkat dari +,+& menadi ),$ ($%*', ),& ($%)', dan mencapai

angka etrtinggi pada tahun $%%) yaitu '&,$% per $++.+++ penduduk dengan umlah penderita

sebanyak */.$'' orang. 0ada saat ini DBD telah menyebar luas di kawasan !sia "enggara,

0asifik Barat dan daerah 1aribia. (Buku 2I. Sekarang sudah didapatkan '%+ uta kasus di $++

negara, di Indonesia pada pertengahan Desember /+$ terdapat *$.) kasus DBD dengan

umlah kematian $ kasus.

Berdasarkan data dari 0uskesmas 1elurahan "ebet Barat, penanggulangan kasus demam

berdarah dengue dalam tiga bulan terakhir adalah nihil, sehingga kami tertarik untuk mengetahui

bagaimana pelaksanaan kegiatan 0emberantasan Sarang 3yamuk berlangsung di kelurahan "ebet

Barat

1.2 Perumusan Masalah

1


2/85

$. !pa saa faktor-faktor yang menyebabkan kendala dalam pelaksanaan 0emberantasan

Sarang 3yamuk yang dialami oleh 4umantik dan petugas kesehatan di 0uskesmas

1elurahan "ebet Barat 4akarta Selatan5

/. !pa saa alternatif pemecahan masalah yang sesuai dengan penyebab masalah yang

ditemukan5'. Bagaimana prioritas pemecahan masalah sesuai dengan penyebab masalah yang ada5

. !pa saa kegiatan yang dapat dilakukan untuk memecahkan masalah tersebut5

1.3 Tujuan Diagnstik !munitas

$. "uuan umum6enganalisis proses pelaksanaan kegiatan 0emberantasan Sarang 3yamuk di 0uskesmas

1elurahan "ebet Barat 4akarta Selatan pada bulan !gustus - 7ktober /+$& dalam upaya

meningkatkan kinera 0uskesmas.

/. "uuan khususa. 6engetahui alur kegiatan pelaksanaan 0S3 di kelurahan "ebet Barat 4akarta Selatan

b. 6engidentifikasi kendala yang ada pada pelaksanaan 0S3 di kelurahan "ebet Barat

4akarta Selatan

c. 6enentukan prioritas alternatif masalah yang ada pada pelaksanaan 0S3 di 1elurahan

"ebet Barat 4akarta Selatan

d. 6embuat rencana kegiatan dari pemecahan masalah terpilih di 0uskesmas 1elurahan

"ebet Barat 4akarta Selatan

1." Man#aat E$aluasi Prgram

$. Bagi 6ahasiswa8

a. 6elatih kemampuan analisis dan pemecahan terhadap masalah yang ditemukan di

dalam program puskesmas.

b. 6elatih kemampuan dalam memahami program yang ada di puskesmas sesuai peran

sebagai dokter komunitas.

c. 6engetahui bagaimana merencanakan kegiatan dalam penyelesaian masalah yang

didapat dalam 0S3 di 0uskesmas 1elurahan "ebet Barat.

/. Bagi 0uskesmas8

a. 6embantu 0uskesmas 1elurahan "ebet Barat dalam mengidentifikasi penyebab

kendala yang didapat dalam kegiatan 0emberantasan Sarang 3yamuk

b. 6embantu puskesmas dalam memberikan alternatif penyelesaian terhadap masalah

yang didapat dalam kegiatan 0emberantasan Sarang 3yamuk

2


3/85

3


4/85

BAB II

TIN%AUAN PU&TA!A

2.1 AEDE& AE'(PTI

N)amuk Ae*es aeg)+ti

!edes aegypti merupakan enis nyamuk yang dapat membawa virus dengue penyebab

penyakit demam berdarah. Selain dengue, !edes aegypti uga merupakan pembawa virus demam

kuning (yellow fever dan chikungunya. 0enyebaran enis ini sangat luas, meliputi hampir semua

daerah tropis di seluruh dunia. Sebagai pembawa virus dengue, !edes aegypti merupakan

pembawa utama (primary vector dan bersama !edes albopictus menciptakan siklus persebaran

dengue di desa dan kota. 6engingat keganasan penyakit demam berdarah, masyarakat harusmampu mengenali dan mengetahui cara-cara mengendalikan enis ini untuk membantu

mengurangi persebaran penyakit demam berdarah.

Mr#lgi n)amuk Ae*es aeg)+ti

9iri-ciri entik !edes aegypti

$. Bentuk siphon besar dan pendek yang terdapat pada abdomen terakhir

/. Bentuk combseperti sisir

'. 0ada bagian thoraks terdapatstroot spine

9iri-ciri nyamuk !edes aegypti

$. Bentuk tubuh kecil dan dibagian abdomen terdapat bintik-bintik serta berwarna hitam.

/. "idak membentuk sudut %+:

'. 0enyebaran penyakitnya yaitu pagi atau sore

. ;idup di air bersih serta kaleng bekas yang bisa menampung air huan

. 6enyebabkan penyakit DBD.

4


5/85

a."elur !edes aegypti

"elur !edes !egypti diletakkan pada bagian yang berdekatan dengan permukaan air atau

menempel pada permukaan benda yang terapung. 4entik nyamuk !edes !egypti memiliki rambut

abdomen dan pada stadium ini entik membentuk sudut dan terdapat alat untuk menghisap

oksigen.

b.


6/85

&iklus hi*u+ n)amuk Ae*es aeg)+ti

"elur nyamuk !edes aegypti akan menetas menadi larva dalam waktu $-/ hari. "empat

yang sesuai dengan kondisi optimum adalah di dalam air dengan suhu /+-+ deraat celcius.

Sementara kecepatan pertumbuhan dan perkembangan larva dipengaruhi oleh beberapa faktor,

seperti tempratur, tempat, keadaan air dan kandungan =at makanan yang ada di dalam tempat

perindukan. 0ada kondisi optimum larva berkembang menadi pupa dalam waktu -% hari,

kemudian pupa menadi nyamuk dewasa dalam waktu /-' hari. 4adi pertumbuhan dan

perkembangan dari telur, larva, pupa sampai dewasa memerlukan waktu kurang lebih *-$ hari.

Tem+at +erkem,ang,iakan

6enurut Depkes >I (/++&, tempat perkembangbiakan utama vektor demam berdarah

yaitu tempat-tempat penampungan air berupa genangan air yang tertampung di suatu tempat atau

beana di dalam atau sekitar rumah atau tempat-tempat umum, biasanya tidak melebihi arak &++

meter dari rumah. 3yamuk ini biasanya tidak dapat berkembangbiak di genangan air yang

langsung berhubungan dengan tanah. Sedangkan enis tempat perkembangbiakan nyamuk !edes

aegypti dapat dikelompokkan menadi tempat penampungan air ("0! untuk keperluan sehari-

hari, seperti drum, tangki reservoir, tempayan, bak mandi dan ember dan tempat penampungan

air bukan untuk keperluan sehari-hari seperti tempat minum burung, vas bunga, perangkap semut

dan barang-barang bekas seperti ban, kaleng, botol, plastik. "empat penampungan air alamiah

seperti lobang pohon, lobang batu, pelepah daun, tempurung kelapa dan potongan bambu.

Perilaku n)amuk *e-asa

3yamuk setelah menetas akan istirahat di kulit kepompong untuk sementara waktu,

kemudian setelah sayap meregang menadi kaku, nyamuk mampu terbang mencari makan.

3yamuk !edes aegypti antan mengisap cairan tumbuhan atau sari bunga untuk keperluan

hidupnya, sedangkan yang betina mengisap darah. 3yamuk betina ini lebih menyukai darahmanusia dari pada binatang (antropofilik. Darah diperlukan untuk mematangkan telur, agar ika

dibuahi oleh sperma nyamuk antan dapat menetas. ?aktu yang diperlukan untuk menyelesaikan

perkembangan telur mulai darinyamuk mengisap darah sampai telur dikeluarkan biasanya

bervariasi antara '- hari, angka waktu ini yang disebut dengan satu siklus gonotropik.

6


7/85

6enurut Depkes >I (/++*, berdasarkan kebiasaan nyamuk betina mencari mangsa di

siang hari. !ktivitas menggigit dimulai pada pagi sampai petang hari, dengan dua puncak

aktivitas antara pukul +%.++-$+.++ dan $.++-$*.++ tidak seperti nyamuk lain. !edes !egypti

mempunyai kebiasaan mengisap darah berulang kali (multiple bites dalam satu siklus

gonotropik, untuk memenuhi lambungnya dengan darah. Dengan demikian nyamuk ini sangat

efektif sebagai penular penyakit. Setelah mengisap darah, nyamuk akan hinggap (beristirahat di

dalam atau di luar rumah berdekatan dengan tempat perkembangbiakannya. Biasanya di tempat

yang agak gelap dan lembab, untuk menunggu proses pematangan telurnya. Setelah beristirahat

dan proses pematangan telur selesai, nyamuk betina akan meletakkan telurnya di dinding sedikit

di atas permukaan air. 0ada umumnya telur akan menetas menadi entik dalam waktu @ / hari

setelah telur terendam air. Setiap kali bertelur nyamuk betina dapat mengeluarkan telur sebanyak

$++ butir. "elur di tempat yang kering (tanpa air dapat bertahan berbulan-bulan pada suhu -/ o9

sampai / o9 dan apabila tempat tersebut tergenang air atau kelembabannya tinggi maka telur

dapat menetas lebih cepat. (Depkes, /++*.

1emampuan terbang nyamuk betina rata-rata + meter maksimal $++ meter, namun

secara pasif karena faktor angin atau terbawa kendaraan dapat berpindah lebih auh. 3yamuk

!edes aegypti dapat hidup dan berkembang biak sampai ketinggian daerah @ $.+++ meter dari

permukaan laut, di atas ketinggian $+++ meter tidak dapat berkembang biak karena pada

ketinggian tersebut suhu udara terlalu rendah, sehingga tidak memungkinkan bagi kehidupan

nyamuk.

2.2 DEMAM BEDAAH DEN'UE

De#inisi

Demam dengue (DD, Demam Berdarah Dengue (DBD, dan Dengue ;aemorhagic#everA D;# adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dengan manifestasi

klinis demam, nyeri otot, danA atau nyeri sendi yang disertai oleh leukopenia, ruam,

limfadenopati, trombositopeni, dan diatesis hemoragic. 0ada DBD teradi perembesan plasma

yang ditandai oleh hemokonsentrasi (peningkatan hematokrit atau penumpukan cairan di rongga

7


8/85

tubuh. Sindrom >enatan Dengue (Dengue Syok Sindrom adalah demam berdarah dengue yang

ditandai dengan renatanAsyok

Etilgi

DD dan DBD disebabkan oleh infeksi virus dengue yang mempunyai serotipe yaitu

den-$, den-/, den-', dan den-. irus dengue serotipe den-' merupakan serotipe yang dominan

di Indonesia dan paling banyak berhubungan dengan kasus berat.

Patgenesis

irus dengue masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk dan infeksi pertama kali

mungkin memberi geala seperti DD. >eaksi tubuh merupakan reaksi yang biasa terlihat pada

infeksi oleh virus. >eaksi yang amat berbeda akan tampak bila seseorang mendapat infeksi

berulang dengan tipe virus dengue yang berlainan. >e-infeksi ini akan menyebabkan suatu reaksi

anamnestik antibodi, sehingga menimbulkan konsentrasi kompleks antigen antibodi (kompleks

virus antibodi yang tinggi.

"erdapatnya komplek virus-antibodi dalam sirkulasi darah mengakibatkan hal sebagai berikut8

$. 1ompleks virus-antibodi akan mengaktivasi sistem komplemen, berakibat dilepaskannya

anafilatoksin 9'a dan 9&a. 9&a menyebabkan meningginya permeabilitas dinding

pembuluh darah dan menghilangnya plasma melalui endotel dinding tersebut, suatu

keadaan yang amat berperan dalam teradinya renatan. 0ada DSS kadar 9' dan 9&

menurun masing-masing sebanyak ''C dan )%C. 3yata pada D;# pada masa renatan

terdapat penurunan kadar komplemen dan dibebaskannya anafilatoksin dalam umlah

besar, walaupun plasma mengandung inaktivator ampuh terhadap anafilatoksin, 9'a Dan

c&a agaknya perannya dalam proses teradinya renatan telah mendahului proses

inaktivasi tersebut. !nafilaktoksin 9'a dan 9&a tidak berdaya untuk membebaskan

histamin dan ini terbukti dengan ditemukannya kadar histamin yang meningkat dalam air

seni / am pada pasien D;#.

8


9/85

/. "imbulnya agregasi trombosit yang melepaskan !D0 akan mengalami metamorfosis.

"rombosit yang mengalami kerusakan metamorfosis akan dimusnahkan oleh sistem

retikuloendotel dengan berakibat trombositopenia hebat dan perdarahan. 0ada keadaan

agregasi, trombosit akan melepaskan amin vasoaktif (histamin dan serotonin yang

bersifat meninggikan permeabilitas kapiler dan melepaskan trombosit faktor III yang

merangsang koagulasi intravaskular.

'. "eradinya aktivasi faktor ;ageman (faktor II dengan akibat akhir teradinya

pembekuan intravaskular yang meluas. Dalam proses aktivasi ini, plasminogen akan

menadi plasmin yang berperan dalam pembentukan anafilatoksin yang penghancuran

fibrin menadi fibrin degradation product. Disamping itu aktivasi akan merangsang

sistem kinin yang berperan dalam proses meningginya permeabilitas dinding pembuluh

darah.

9


10/85

Gambar $. Infeksi Sekunder irus Dengue Eang Berbeda

DSS teradi biasanya pada saat atau setelah demam menurun, yaitu diantara hari ke-' dan

ke-* sakit. ;al ini dapat diterangkan dengan hipotesis meningkatnya reaksi imunologis, yang

dasarnya sebagai berikut8

$. 0ada manusia, sel fagosit mononukleus, yaitu monosit, histiosit, makrofag dan sel kupfer

merupakan tempat utama teradinya infeksi verus dengue.

/. 3on-neutrali=ing antibody, baik yang bebas di sirkulasi maupun spesifik pada sel,

bertindak sebagai reseptor spesifik untuk melekatnya virus dengue pada permukaan sel

fogosit mononukleus.

'. irus dengue kemudian akan bereplikasi dalam sel fagosit mononukleus yang telah

terinfeksi itu. 0arameter perbedaan teradinya D;# dan DSS ialah umlah sel yang

terinfeksi.

10


11/85

. 6eningginya permeabilitas dinding pembuluh darah dan disseminated intravaskular

coagulation (DI9 teradi sebagai akibat dilepaskannya mediator-mediator oleh sel

fagosit mononukleus yang terinfeksi itu. 6ediator tersebut berupa monokin dan mediator

lain yang mengakibatkan aktivasi komplemen dengan efek peninggian permeabilitas

dinding pembuluh darah, serta tromboplastin yang memungkinkan teradinya DI9.

0emberantasan Sarang 3yamuk merupakan tindakan untuk memutus mata rantai

perkembangan nyamuk. "indakan 0S3 terdiri atas beberapa kegiatan antara lain8

1. 3 M

'6 adalah tindakan yang dilakukan secara teratur untuk memberantas entik dan menghindari

gigitan nyamuk Demam Berdarah dengan cara8

$. 6enguras

6enguras tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi, tempayan, ember, vas

bunga, tempat minum burung dan lain-lain seminggu sekali.

/. 6enutup

6enutup rapat semua tempat penampungan air seperti ember, gentong, drum, dan lain-

lain.

'. 6engubur

6engubur semua barang-barang bekas yang ada di sekitar rumah yang dapat menampung

air huan.

2. Memelihara ikan +emakan jentik/jentik n)amuk

3. 0egah gigitan n)amuk *engan ara

11


12/85

6embunuh entik nyamuk Demam Berdarah di tempat air yang sulit dikuras atau sulit air

dengan menaburkan bubuk temephos (abate atau altosoid /-' bulan sekali dengan

takaran $ gram abate untuk $+ liter air atau /, & gram altosoid untuk $++ liter air. !bate

dapat di perolehAdibeli di 0uskesmas atau di apotek

6engusir nyamuk dengan obat anti nyamuk

6encegah gigitan nyamuk dengan memakai obat nyamuk gosok

6emasang kawat kasa di endela dan di ventilasi

"idak membiasakan menggantung pakaian di dalam kamar

Gunakan sarung kelambu waktu tidur

Pat#isilgi

Setelah virus dengue masuk ke dalam tubuh, pasien akan mengalami keluhan dan geala

karena viremia, seperti demam, sakit kepala, mual, nyeri otot, pegal seluruh badan, hiperemia di

tenggorok, timbulnya ruam dan kelainan yang mungkin teradi pada sistem retikuloendotelial

seperti pembesaran kelenarFkelenar getah bening, hati dan limpa. >uam pada DD disebabkan

oleh kongesti pembuluh darah dibawah kulit.

#enomena patofisiologi utama yang menentukan berat penyakit dan membedakan DD

dengan D;# ialah meningginya permeabilitas dinding kapiler karena pelepasan =at anafilatoksin,

histamin dan serotonin serta aktivasi sistem kalikrein yang berakibat ekstravasasi cairan

intravaskular. Berakibat berkurangnya volume plasma, teradi hipotensi, hemokonsentrasi,

hipoproteinemia, efusi pleura dan renatan. 0lasma merembes selama peralanan penyakit mulai

dari saat permulaan demam dan mencapai puncaknya saat renatan. 0ada pasien dengan renatan

berat, volume plasma dapat menurun sampai lebih dari '+C.

!danya kebocoran plasma ke daerah ektravaskular dibuktikan dengan ditemukannya

cairan dalam rongga serosa yaitu rongga peritoneum, pleura dan perikardium. >enatan

12


13/85

hipovolemik yang teradi sebagai akibat kehilangan plasma, bila tidak segera diatasi dapat

berakibat anoksia aringan, asidosis metabolik dan kematian.

0erdarahan pada D;# umumnya dihubungkan dengan trombositopenia, gangguan fungsi

trombosit dan kelainan sistem koagulasi. "rombositopenia yang dihubungkan dengan

meningkatnya megakariosit muda dalam sumsum tulang dan pendeknya masa hidup trombosit

menimbulkan dugaan meningkatnya destruksi trombosit dalam sistem retikuloendotelial. #ungsi

agregasi trombosit menurun mungkin disebabkan proses imunologis dengan terdapatnya sistem

koagulasi disebabkan diantaranya oleh kerusakan hati yang fungsinya memang terganggu oleh

aktivitasi sistem koagulasi.

DI9 secara potensial dapat uga teradi pada pasien D;# tanpa renatan. 0ada awal D;#

pernah DI9 tidak menonol dibanding dengan perembesan plasma, tetapi bila penyakit

memburuk dengan teradinya asidosis dan renatan, maka akan memperberat DI9 sehingga

perannya akan menonol.

13


14/85

'am,ar 2. In#eksi irus Dengue

Mani#estasi !linik

Infeksi virus dengue mempunyai spektrum klinis yang luas mulai dari asimptomatik

14


15/85

(silent dengue infection, demam dengue (DD, demam berdarah dengue (DBD, dan demam

berdarah dengue disertai syok (sindrom syok dengue, SSD.

"abel $. 6anifestasi 1linis DD,DBD, dan DSS

Mani#estasi klinis in#eksi $irus *engue

15

&+ektrum

!linisMani#estasi !linis

DD

Demam akut selama /-* hari, disertai dua atau lebih manifestasi berikut8

nyeri kepala, nyeri retroorbita, mialgia, manifestasi perdarahan, dan

leukopenia.

Dapat disertai trombositopenia.

;ari ke-'-& HH fase pemulihan (saat suhu turun, klinis membaik.

DBD

Demam tinggi mendadak selama /-* hari disertai nyeri kepala, nyeri

retroorbita, mialgia dan nyeri perut.

2i torniJuet positif.

>uam kulit 8 petekiae, ekimosis, purpura.

0erdarahan mukosaAsaluran cernaAsaluran kemih 8 epistaksis, perdarahan

gusi, hematemesis, melena, hematuri.

;epatomegali.

0erembesan plasma8 efusi pleura, efusi perikard, atau perembesan ke ronggaperitoneal.

"rombositopenia.

;emokonsentrasi.

;ari ke '-& HH fase kritis (saat suhu turun, peralanan penyakit dapat

berkembang menadi syok

SSD

6anifestasi klinis seperti DBD, disertai kegagalan sirkulasi (syok.

Geala syok 8

!nak gelisah, hingga teradi penurunan kesadaran, sianosis.

3afas cepat, nadi teraba lembut hingga tidak teraba.

"ekanan darah turun, tekanan nadi K $+ mm;g.

!kral dingin, capillary refill turun.

Diuresis turun, hingga anuria.


16/85

!eterangan

6anifestasi klinis nyeri perut, hepatomegali, dan perdarahan terutama perdarahan GI"

lebih dominan pada DBD.

0erbedaan utama DBD dengan DD adalah pada DBD teradi peningkatan permeabilitaskapiler sehingga teradi perembesan plasma yang mengakibatkan haemokonsentrasi,

hipovolemia dan syok.

2i torniJuet positif8 terdapat $+ - /+ atau lebih petekiae dalam diameter /,) cm ($ inchi.

Pemeriksaan Penunjang

2i laboratorium meliputi8

$. Isolasi virus

Dapat dilakukan dengan menanam spesimen pada8

Biakan aringan nyamuk atau biakan aringan mamalia.

0ertumbuhan virus ditunukan dengan adanya antigen yang ditunukkan dengan

immunoflouresen, atau adanya 90L (cytopathic effect pada biakan aringan

manusia.

InokulasiA penyuntikan pada nyamuk

0ertumbuhan virus ditunukan dengan adanya antigen dengue pada kepala

nyamuk yang dilihat dengan ui immunoflouresen.

/. 0emeriksaan Serologi

2i ;I (Hemaglutination Inhibition Test

2i 0engikatan komplemen (Complement Fixation Test

2i 3etralisasi (Neutralization Test

2i 6ac.Llisa (IgM capture enzymelin!ed immunosorbent assay"

2i IgG Llisa indirek

16


17/85

PEMEI!&AAN ADI4L4'I

0ada pemeriksaan radiologi dan 2SG kasus DBD, terdapat beberapa kelainan yang dapat

dideteksi yaitu8

$. Dilatasi pembuluh darah paru

/. Lfusi pleura

'. 1ardiomegali dan efusi perikard

. ;epatomegali, dilatasi v. hepatika dan kelainan parenkim hati

&. 9aran dalam rongga peritoneum

. 0enebalan dinding vesika felea

Diagnsis

#riteria !linis8

$. Demam tinggi mendadak, tanpa sebab yang elas seperti anoreksia, lemah, nyeri pada

punggung, tulang, persendian, dan kepala, berlangsung terus menerus selama /-* hari.

/. "erdapat manifestasi perdarahan, termasuk ui tourniJuet positif, petekie, ekimosis,

epistaksis, perdarahan gusi, hematemesis dan atau melena.

'. ;epatomegali

. Syok, nadi kecil dan cepat dengan tekanan nadi M /+ mm;g, atau hipotensi disertai

gelisah dan akral dingin.

#riteria laboratorium$

$. "rombositopenia (M $++.+++ANl

/. ;emokonsentrasi (kadar ;t O /+C dari orang normal

Dua geala klinis pertama ditambah / geala laboratorium dianggap cukup untuk menegakkan

diagnogsis kera DBD.

17


18/85

Penatalaksanaan

$. Demam Dengue

6edikamentosa8

!ntipiretik (apabila diperlukan8 paracetamol $+ F $& mgAkg BBAkali, ' kaliAhari. "idak

dianurkan pemberian asam asetilsalisilatAibuprofen pada anak yang dicurigai DDADBD.

Ldukasi orang tua8

!nurkan anak tirah baring selama masih demam.

Bila perlu, anurkan kompres air hangat.

0erbanyak asupan cairan per oral8 air putih, !SI, cairan elektrolit, us buah, atau sup.

"idak ada larangan konsumsi makanan tertentu.

6onitor keadaan dan suhu anak dirumah, terutama selama / hari saat suhu turun. 0ada

fase demam, kita sulit membedakan antara DD dan DBD, sehingga orang tua perlu

waspada.

Segera bawa anak ke rumah sakit bila 8 anak gelisah, lemas, muntah terus menerus, tidak

sadar, tanganAkaki teraba dingin, atau timbul perdarahan.

/. Demam Berdarah Dengue

#ase demam

0rinsip tatalaksana DBD fase demam sama dengan tatalaksana DD.

!ntipiretik8 paracetamol $+ F $& mgAkg BBAkali, ' kaliAhari.

0erbanyak asupan cairan oral.

6onitor keadaan anak (tanda-tanda syok terutama selama / hari saat suhu turun.

6onitor trombosit dan hematokrit secara berkala.

0enggantian volume plasma

18


19/85

!nak cenderung menadi dehidrasi. 0enggantian cairan sesuai status dehidrasi pasien

dilanutkan dengan terapi cairan rumatan.

4enis cairan adalah kristaloid 8 >


20/85

;emokonsentrasi (;t meningkat H /+C pernafasan

Ta,el 8. Derajat +en)akit DBD

Derajat

Pen)akit!riteria

DBD deraat

I

Demam disertai geala tidak khas, dan satu-satunya manifestasi perdarahan

ialah ui torniJuet positif.

DBD deraat

IISeperti deraat I, disertai perdarahan spontan di kulit atau perdarahan lain.

DBD deraat

III

"erdapat kegagalan sirkulasi (nadi cepat dan lembut, tekanan nadi menurun

( K /+ mm;g atau hipotensi, sianosis disekitar mulut, kulit dingin dan

lembab, dan anak tampak gelisah.

DBD deraat

I

Syok berat (profound shock8 nadi tidak dapat diraba, dan tekanan darah

tidak dapat diukur.

"anda klinik apabila diduga adanya perdarahan8

Gelisah, kesakitan ;ipokondrium kanan nyeri tekan

!bdomen membuncit


21/85

'am,ar 3. Algritma 1. Diagnsis Demam Dengue *an DBD

21


22/85

22


23/85

'am,ar ". Algritma 2. Tatalaksana DBD Derajat II

23


24/85

'am,ar 8. Algritma 3. Tatalaksana DBD Derajat III7I atau &&D

24


25/85

BAB III

DATA UMUM DAN DATA !HU&U& PU&!E&MA& TEBET BAAT

3.1 Data Umum Puskesmas !elurahan Te,et Barat

'.$.$ Data ?ilayah 1era 0uskesmas 1elurahan "ebet Barat

1elurahan "ebet Barat merupakan salah satu dari * kelurahan yang ada di 1ecamatan

"ebet yang terletak di 4akarta Selatan.

Batas-batas wilayah kera 0uskesmas "ebet Barat adalah82tara 8 4alan "ebet Dalam $

Selatan 8 Saluran airA alur hiau 1elurahan "ebet BaratBarat 8 4alan 0rof Soepomo S; dan Dr Sahardoe

"imur 8 4alan


26/85

balita sebanyak $.+$% anak, remaa sebanyak $.)%& orang, wanita usia subur sebanyak ).'

orang, dan pria usia subur sebanyak .$/$ orang sebagai sasaran kesehatan.

"abel *. 1omposisi 0enduduk di ?ilayah 1era 0uskesmas "ebet Barat

3o. 262>?3I

46

Print Fix Evapro Tebet Barat Fix-2

Documents

Transcript of Print Fix Evapro Tebet Barat Fix-2