Asuhan Keperawatan pada An. A dengan Prioritas Kebutuhan ...

54
Asuhan Keperawatan pada An. A dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Gangguan Nutrisi di Kelurahan Sari Rejo Medan Polonia Karya Tulis Ilmiah (KTI) Disusun dalam Rangka Menyelesaikan Program Studi DIII Keperawatan Oleh Eva Marini Siregar 142500021 PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA JULI 2017 Universitas Sumatera Utara

Transcript of Asuhan Keperawatan pada An. A dengan Prioritas Kebutuhan ...

Page 1: Asuhan Keperawatan pada An. A dengan Prioritas Kebutuhan ...

Asuhan Keperawatan pada An. A dengan Prioritas

Masalah Kebutuhan Dasar Gangguan Nutrisi

di Kelurahan Sari Rejo Medan Polonia

Karya Tulis Ilmiah (KTI)

Disusun dalam Rangka Menyelesaikan

Program Studi DIII Keperawatan

Oleh

Eva Marini Siregar

142500021

PROGRAM STUDI DIII

KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

JULI 2017

Universitas Sumatera Utara

Page 2: Asuhan Keperawatan pada An. A dengan Prioritas Kebutuhan ...

Universitas Sumatera Utara

Page 3: Asuhan Keperawatan pada An. A dengan Prioritas Kebutuhan ...

Universitas Sumatera Utara

Page 4: Asuhan Keperawatan pada An. A dengan Prioritas Kebutuhan ...

ii

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan

limpahan rahmat, nimat dan karunia yang tak pernah putus sehingga penulis dapat

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul “Asuhan Keperawatan pada

An. A dengan Prioritas Masalah Gangguan Nutrisi di Kelurahan Sari Rejo

Medan Polonia”. Karya Tulis Ilmiah inn disusun sebagai salah satu syarakt untuk

menyelesaikan pendidikan di Program Studi DIII Keperawatan Fakultas

Keperawatan Universitas Sumatera Utara Medan.

Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapat bimbingan

dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis

mengucapkan terimakasi kepada Bapak/Ibu:

1. Setiawan, S.Kp, MNS, Ph.D selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas

Sumatera Utara Medan.

2. Sri Eka Wahyuni, S.Kep, Ns, M.Kep, selaku Wakil Dekan I Fakultas

Keperawatan Universitas Sumatera Utara Medan.

3. Cholina Trisa Siregar, S.Kep, Ns, M.Kep, Sp. KMB, selaku Wakil Dekan II

Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Medan.

4. Dr. Siti Saidah Nasution, S.Kp. M.Kep, Sp. Mat, selaku Wakil III

FakultasKeperawatan Universitas Sumatera Utara Medan.

5. Mahnum Lailan Nasution, S.Kep, Ns, M.Kep, selaku Ketua Pelaksana

Program Studi DIII Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera

Utara Medan.

6. Nur Asnah Sitohang, S.Kep, Ns, M.Kep selaku Dosen Pembimbing yang

telah memberikan bimbingan dan meluangkan waktu serta pikiran dalam

penyusunan Karya Tulis Ilmiah.

7. Reni Asmara Ariga, S.Kp, MARS selaku Dosen penguji yang telah

meluangkan waktunya dalam sidang Karya Tulis Ilmiah.

8. Teristimewa untuk kedua orang tua saya, Bapak Panusunan Siregar S.P dan

Ibu Arbaniah yang telah membesarkan dan mendidik saya sehingga mampu

menyelesaikan perkuliahan saya, seta kedua adik saya Anggi Lestari Siregar

dan Zahra Halimah Siregar yang telah memberikan dukungan, motivasi,

semangat dan mendoakan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.

Universitas Sumatera Utara

Page 5: Asuhan Keperawatan pada An. A dengan Prioritas Kebutuhan ...

iii

9. Teman-teman satu dosen pembimbing dan satu fakutltas yang saling

berpartisipasi dan saling memberikan semangat dalam menyelesaikan Karya

Tulis Ilmiah.

Medan, Juli 2017

Penulis

Eva Marini Siregar NIM : 142500021

Universitas Sumatera Utara

Page 6: Asuhan Keperawatan pada An. A dengan Prioritas Kebutuhan ...

iv

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ i

KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ iv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang............................................................................... 1

B. Tujuan ............................................................................................ 3

C. Manfaat .......................................................................................... 3

BAB II PENGELOLAAN KASUS ................................................................. 5

A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Prioritas

Masalah Gangguan Nutrisi ............................................................ 5

1. Pengkajian .............................................................................. 12

2. Analisa Data .......................................................................... 14

3. Rumusan Masalah ................................................................. 15

4. Perencanaan ............................................................................ 15

B. Asuhan Keperawatan Kasus .......................................................... 19

1. Pengkajian ............................................................................. 19

2. Analisa Data .......................................................................... 28

3. Rumusan Masalah ................................................................. 30

4. Perencanaan ........................................................................... 31

5. Implementasi ......................................................................... 34

6. Evaluasi ................................................................................. 34

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 37

A. Kesimpulan ................................................................................... 37

B. Saran ............................................................................................. 38

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 39

LAMPIRAN ........................................................................................................ 40

Universitas Sumatera Utara

Page 7: Asuhan Keperawatan pada An. A dengan Prioritas Kebutuhan ...

1

BAB I

PENDAHULAN

A. Latar Belakang

Gizi merupakan faktor penting untuk mewujudkan manusia Indonesia.

Berbagai penelitian mengungkapkan bahwa kekurangan gizi, terutama pada usis

dini akan berdampak pada tumbuh kembang anak. Anak yang kurang gizi akan

tumbuh kecil, kurus, dan pendek. Gizi kurang pada anak, serta berpengaruh

terhadap menurunnya produktivitas anak(Depkes RI,2014)

Masalah gizi di indonesia dan di negara berkembang pada umummnya

masih didominasi oleh masalah Kurang Energi Protein (KEP), masalah Anemia

Besi, masalah Gangguan Akibat Kekurangan Yodium(GAKY), masalah Kurang

Vitamin A (KVA) dan masalah obesitas di kota-kota besar.

Gizi seimbang bagi anak usia 0-2 tahun dimulai sejak konsepsi sampai dua

tahun pertama lahir, masa ini adalah masa kritis, periode ini sel-sel otaknya sudah

mencapai lebih dari 80%. Kekurangan gizi pada masa kehidupan ini perlu

perhatian serius. Pola makan dengan gizi seimbang, bayi akan tumbuh dan

berkembang secara optimal, termasuk kecerdasannya. Kurang perhatian orang tua

khususnya ibu pada periode kritis ini, kegagalan tumbuh kembang optimal akan

terbawa terus sampai dewasa secara permanen. Bila pola pemberian ASI tidak

benar atau Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) tidak mencukupi kebutuhan zat

gizi yang diperlukan tubuh, bayi akan mengalami gangguan pertumbuhan (WHO,

2010).

Riskesdas menghasilkan peta masalah kesehatan dan kecenderungannya

pada bayi lahir sampai dewasa. Berdasarkan hasil Riskesdas (2013), diperoleh

prevalensi gizi kurang pada balita (BB/U<-2SD), memberikan gambaran yang

fluktuatif dari 18,4% (2007) menurun menjadi 17,9% (2010) kemudian meningkat

lagi menjadi 19,6% (tahun 2013) terdiri dari 5,7% gizi buruk dan 13,9% gizi

kurang. Dari data di atas prevalensi gizi kurang naik sebesar 0,9% dari 2007

sampai 2013. Prevalensi gizi buruk juga mengalami perubahan yaitu dari 5,4%

tahun 2007, 4,9% pada tahun 2010, dan 5,7% pada tahun 2013. Bappenas dalam

laporan hasil Riskesdas (2013), menyatakan bahwa untuk mencapai sasaran

Universitas Sumatera Utara

Page 8: Asuhan Keperawatan pada An. A dengan Prioritas Kebutuhan ...

2

MDG’s tahun 2015 yaitu 15,5% maka prevalensi gizi buruk-kurang secara

nasional harus diturunkan sebesar 4,1% dalam periode 2013 sampai 2015.

Dari hasil pemantauaan status gizi (PGS) yang dilakukan dinas kesehatan

bahwa status gizi penduduk sumatera utara tahun 2013 khususnya di kota medan

diperkirakan jumlah kasus balita yang menderita gizi buruk sebanyak 110 orang,

sedangkan balita yang menderita gizi kurang berjumlah 1.417 orang (Depkes,

2011).

Nutrisi merupakan elemen penting untuk proses dan fungsi tubuh. Eman

kategori zat makanan adalah air, karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan

mineral. Kebutuhan energi dipenuhi dengan metabolisme karbohitdrat, protein,

dan lemak. Air adalah komponen tubuh vital dan tertindak sebagai penghancur

zat makanan. Vitamin dan mineral tidak menyediakan energi, tetapi penting untuk

proses metabolisme dan keseimbangan asam basa (Potter dan Perry, 2005).

Nutrisi adalah za-zat dan zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dan

penyakit, termasuk keseluruhan prose dalam tubuh manusia untuk menerima

makanan atau bahan-bahan tersebut untuk aktivitas rpenting dalam tubuhnya serta

mengeluarkan sisnya. Nutrisi dapat dikatakan sebagai ilmu tentang makanan, zat-

zat dan zat lain yang terkadang. Aksi, dan keseimbangan yang dengan kesehatan

dan penyakit (Tarwono & Wartonah, 2006).

Menurut Carpenito (2006) ketidakseimbangan nutrisi dari kebutuhan tubuh

adalah sewaktu keadaan ketika individu yang tidsk puasa mengalami atau resiko

mengalami penurunan berat badan yang berhubungan dengan asupan yang tidak

adekuat atau metabolisme nutrien yang tidak adekuat untuk kebutuhan metabolik.

Faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi tubuh adalah prasangka,

kebiasaan, kesukaaan, dan ekonomi. Dan dari hasil pengajian yang dilakukan di

masyarakat di Kelurahan Sari rejo Medan Polonia, ada juga beberapa factor

penyebab terjadinya nutrisi kurang dari tubuh pada anak diantaranya Faktro orang

tua, keluarga,pengetahuan dan,lingkungan,

Untuk pemenuhan kebutuhan nutrisi yang baik pada anak perawat dapat

melakukan dengan pemberian pendidikan kesehatan pada keluarga dan melakuan

cara pencegahan bertujuan untuk tidak terjadinya keparahan penyskit terhadap

anak usia 18 bulan di Kelurahan Sari Rejo Medan Polonia.

Universitas Sumatera Utara

Page 9: Asuhan Keperawatan pada An. A dengan Prioritas Kebutuhan ...

3

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Adapun yang menjadi tujuan Karya Tulis Ilmiah ini adalah untuk

mengetahui asuhan keperawatan pada anak usia 18 bulan dengan prioritas

masalah gangguan nutrisi di Kelurahan Sari Rejo Medan Polonia.

2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi pengkajian pada pasien An.A dengan periorita masalah

gangguan Nutrisi di Kelurahan Sari Rejo Medan Polonia.

b. Mengidentifikasi perumusan diagnosa keperawatan pada pasien An.A

dengan prioritas masalah gangguan nutrisi di Kelurahan Sari Rejo

Medan Polonia.

c. Mengidentifikasi penyusunan rencana asuhan keperawatan pada pasien

An. A dengan perioritas masalah gangguan nutrisi di kelurahan sari rejo

medan polonia.

d. Mengidentifikasi implementasi yang dilakukan pada pasien An.A dengan

perioritas msalah gangguan nutrisi di kelurahan sari rejo medan polonia.

e. Mengidentifikasi evaluasi keperawatan pasien An.A dengan masalah

perioritas gangguan nutrisi di Kelurahan Sari Rejo Medan Polonia.

C. Manfaat Penulisan

1. Bagi Rumah Sakit

Karya tulis ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dalam melakukan

asuhan keperawatan khususnya bagi pasien dengan perioritas masalah.

Gangguan nutrisi di Kelurahan Sari Rejo Medan Polonia.

2. Bagi Perawat

Mampu memberikan asuhan keperawatan secara komprehensif kepada pasien

dengan perioritas masala Gangguan Nutrisi di Kelurahan Sari Rejo Medan

Polonia.

Melatih berfikir kritis dalam melakukan asuhan keperawatan, khususnya pada

pasien dengan perioritas masalah Gangguan nutrisi di Kelurahan Sari Rejo

Medan Polonia.

Universitas Sumatera Utara

Page 10: Asuhan Keperawatan pada An. A dengan Prioritas Kebutuhan ...

4

3. Bagi Institusi Akademik

Digunakan sebagai informasi bagi institusi pendidikan dalam pengembangan

dan peningkatan mutu pendidikan di masa yang akan datang.

4. Bagi Pasien dan Keluarga

Pasien dan keluarga mendapatkan informasi dan pengetahuan tentang cara

mengatasi Gangguan Nutrisi di Kelurahan Sari Rejo Medan Polonia.

5. Bagi Pembaca

Sebagai sumber informasi bagi pembaca tentang penyakit dan cara perawatan

pasien dengan Gangguan Nutrisi di Kelurahan Sari Rejo Medan Polonia.

Universitas Sumatera Utara

Page 11: Asuhan Keperawatan pada An. A dengan Prioritas Kebutuhan ...

5

BAB II

PENGELOLAAN KASUS

A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan pada An. A dengan Prioritas

Masalah Kebutuhan Dasar Gangguan Nutrisi

I. Defenisi

Nutrisi adalah kebutuhan kalori dan protein, kebutuhan nutrisi erat

kaitannya dengan peningkatan massa tubuh. Kebutuhan nutrisi sulit ditentukan

karena tidak lengkapnya informasi menganai nutrisi dari anggota kelompok.

Pengaruh emosional dan faktor-foktor stess lainnya yang mempengaruhi nutrisi

dan foktor-faktor psikologis yang mempengaruhi kebiasaan makan, asupan

protein yang cukup untuk memenuhi kebutuhan, kecuali yang membatasi asupan

makananaya akibat masalah ekonomi. Peningkatan kebutuhan yang penting untuk

memenuhi kebutuhan mineral kalsium, besi, dan seng selama periode

pertumbuhan yang cepat, kalsium untuk pertumbuhan tulang, zat besi untuk

perluasan masa otot dan volume darah seng untuk pertumbuhan jaringan tulang

dan rangka (wong, 2009).

Nutrisi merupakan proses yang dilakukan makhluk hidup dalam

mengingesti, mencerna, menyerap, mendistribusikan, menggunakan, dan

mengekskresikan zat gizi (makanan dan bahan-bahan mengandung gizi lainnya).

Nutrisi klinis terutama berhubungan dengan sifat-sifat makanan yang membangun

tubuh dan meningkatkan kesehatan (Williams & Wilkins, 2011).

Nutrisi adalah salah satu komponen penting yang menunjang

kelangsungan proses tumbuh kembang. Selama masa tumbuh kembang, anak

sangat membutuhkan zat gizi seperti protein, karbohidrat, lemak, mineral,

vitamin, dan air. Apabila kebutuhan tersebut tidak atau kurangterpenuhi, maka

proses tumbuh kembang selanjutnya dapat terhambat (Hidayat, A. Aziz Alimu,

2008).

Nutrisi merupakan elemen penting untuk proses dan fungsi tubuh. Eman

kategori zat makanan adalah air, karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan

mineral. Kebutuhan energi dipenuhi dengan metabolisme karbohitdrat, protein,

dan lemak. Air adalah komponen tubuh vital dan tertindak sebagai penghancur

Universitas Sumatera Utara

Page 12: Asuhan Keperawatan pada An. A dengan Prioritas Kebutuhan ...

6

zat makanan. Vitamin dan mineral tidak menyediakan energi, tetapi penting untuk

proses metabolisme dan keseimbangan asam basa (Potter dan Perry, 2005).

II. Faktor yang Mempengaruhi Gangguan Nutrisi

1. Pengetahuan

Pengetahuan yang kurang tentang manfaat makanan nergizi dapat

mempengaruhi pola akonsumsi makanan. Hal tersebut dapat disebabakan oleh

kekurangan informasi sehingga dapat terjadi kealahan memahami kebutuhan

gizi.

2. Prasangka

Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makanan bergizi tinggi dapat

mempengruhi status gizi seseorang. Misalnya, di beberap daerah, tempe yang

merupakan sumber protein yang paling murah, tidak dijadikan bahan

makanan yang layak untuk dimakan karena masyarakat menganggap bahwa

mengkonsumsi makanan tersebut dapat merendahkan derajat mereka.

3. Kebiasaan

Adanya kebiasaan yang merugikan atau pantangan terhadap makanan tertentu

juga dapat mempengaruhi status gizi. Misalnya, di beberapa daerah, terdapat

larangan makan pisang dan papaya bagi para gadis remaja. Padahal, makanan

tersebut merupakan sumber vitamin yang sangat baik. Ada pula larangan

makan ikan bagi anak-anak karena ikan dianggap dapat mengakibatkan

cacingan, padahal ikan merupakan sumber protein sangat baik bagi anak-

anak.

4. Kesukaan

Kesukaan yang berlebih terhadap suatu jenis makanan dapat mengakibatkan

kekurangan variasi makanan, sehingga tubuh tidak memperbolehkan zat-zat

yang dibutuhkan secara cukup. Kebiasaan dapat mengakibatkan merosotnya

gizi pada remaja bila nilai gizi tidak sesuai dengan yang di harapkan. Saat ini

para remaja di kota-kota besar di Negara kita memiliki kecenderungan

menyenangi makanan tertentu secara berlebihan, seperti makan cepat saji,

(junkfood), bakso dan lain-lainnya. Makanan-makanan ini tentu saja dapat

berdampak buruk bagi kesehatan mereka jika dikonsumsi terlalu seiring dan

berlebih karena tidak memiliki asupan gizi yang baik.

Universitas Sumatera Utara

Page 13: Asuhan Keperawatan pada An. A dengan Prioritas Kebutuhan ...

7

5. Ekonomi

Status ekonomi mempengaruhi perubahan status gizi karena penyediaan

makanan bergizi membutuhkan pendanaan yang tidak sedikit. Oleh karena

itu, masyarakat dengan kondisi perekonomian yang tinggi biasanya mampu

mencukupi kebutuhan gizi keluarga dibandingkan masyarakat dengan kondisi

perekonomian rendah.

III. Masalah Kebutuhan Nutrisi

1. Kekurangan Nutrisi

Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami seseorang dalam

keadaan tidak berpuasa (normal) atau resiko penurunan berat badan akibat

ketidak cukupan asupan nutrisi untuk kebutuhan metabolisme (Aziz, 2012).

Tanda klinis :

a. Berat badan 10-20% dibawah normal.

b. Tinggi badan di bawah ideal.

c. Lingkar kuit trisep lengan tengah kurang dari 60% ukuran standar.

d. Adanya kelemahan dan nyeri tekan pada otot.

e. Adanya penurunan albumin serum.

f. Adanya penurunan transferin.

Kemungkinan Penyebab :

a. Meningkatnya kebutuhan kalori Dan resulitan dalam mencerna kalori

akibat penyakit infeksi atau kanker.

b. Disfagia karena adanya kelainan persarafan.

c. Penurunan absorpsi nutrisi akibat penyakit cronh atau intoleransi laktosa.

d. Nafsu makan menurun.

2. Kelebihan Nutrisi

Kelebihan nutrisi merupakan suatu keadaan yang dialami seseorang yang

tidak mempunyai risiko peningkatan berat badan akibat asupan kebutuhan

metabolism secara berlebih.

Tanda Klinis :

a. Berat badan lebih dari 10% berat ideal.

b. Obesitas (lebih dari 20% berat ideal).

Universitas Sumatera Utara

Page 14: Asuhan Keperawatan pada An. A dengan Prioritas Kebutuhan ...

8

c. Lipatan kulit trisep lebih dari 15 m pada pria 25 mm pada wanita.

d. Adanya jumlah asupan yang berlebebih.

e. Aktivitas menurun atau mononton.

Kemungkinan penyebab :

a. Perubahan pola makan.

b. Penurunan fungsi pengecapan dan penciuman.

3. Obesitas

Obesitas merupakan masalah peningkatan berat badan yang mencapai lebih

dari 20% berat badan normal. Status nutrisinya adalah melebihi kebutuhan

metabolisme karena kelebihan asupan kalori dan penurunan dalam

penggunaan kalori.

4. Malnutrisi

Malnutrisi merupakan masalah yang berhubungan dengan kekurangan zat gizi

pada tingkat seluler atau dapat dikatakan sebagai masalah asupan zat gizi

yang tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh. Gejala umumnya adalah berat

badan rendah dengan asupan makanan yang cukup atau asupan kurang dari

kebutuhan tubuh, adanya kelemahan otot dan penurunan energy, pucat pada

kulit, membrane mukosa, konjungtiva, dan lain-lain.

5. Diabetes meletus

Diabetes meletus merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang ditandai

dengan adanya gangguan metabolisme karbohidrat akibat kekurangan insulin

atau penggunaan karbohidrat secara berlebihan.

6. Hipertensi

Hipertensi merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang ditandai dengan

adanya pemenuhan kebutuhan nutris seperti penyebab dari adanya obesitas,

serta asupan kalsium, natrium, dan gaya hidup yang berlebihan.

7. Penyakit jantung koroner

Penyakit jantung koroner merupakan gangguan nutisi yang sering disebabkan

oleh adanya peningkatan koesterol darah dan merokok. Saat ini gangguan ini

ssangat sering dialami karena adaaya perilaku atau gaya hidup yang tidak

sehat, obesitas dan lain-lain.

Universitas Sumatera Utara

Page 15: Asuhan Keperawatan pada An. A dengan Prioritas Kebutuhan ...

9

8. Kanker

Kanker merupakan gangguan nutrisi yang disebabkan oleh tubuh

pengonsumsi lemak secara berlebih.

9. Anoreksia Nervosa

Anoreksia nervosa merupakan penurunan berat badan secara mendadak dan

berkepanjangan, ditandi dengan adanya konstipasi, pembengkakan badan,

nyeri abdomen, kedinginan, letegi, dan kelebihan energi.

IV. Status Nutrisi

Karakteristik status nutrisi ditentukan dengan adanya Body Mass Index

(BMI) dan Ideal Body Weight (IBW).

1. Body Mass Index (BMI)

Merupakan ukuran dari gambaran berat badan seseorang dengan tinggi badan.

BMI dihubungkan dengan total lemak dalam tubuh dan sebagai panduan

untuk mengkaji kelebihan berat badan (over weight ) dan obesitas.

Rumus BMI diperhitungkan :

BB (Kg)

TB (M) 𝑎𝑡𝑎𝑢

BB (pon) x 704, 5

TB (inci)2

2. Ideal Body Weight (IBW)

Merupakan perhitungan berat badan optimal dalam fungsi tubuh yang sehat.

Berat badan ideal adalah jumlah tinggi tubuh sentimeter dikurangi dengan

100 dan dikurangi 10% dari jumlah itu.

V. Penilaian status Gizi

Penilain status gizi seseorang dinilai dengan memeriksa informasi

mengenai pasien dari beberapa sumber. Skrining nutrisi, bersama dengan riwayat

kesehatan pasien, temuan pemeriksaan fisik, dan hasil laboratorium, dapat

digunakan untuk mendeteksi kemungkinan terjadinya ketidakseimbangan

(Williams & Wilkins, 2011).

1. Skrining nutrisi

Memeriksa nilai-nilai

a. Riwayat tinggi badan dan berat badan.

Universitas Sumatera Utara

Page 16: Asuhan Keperawatan pada An. A dengan Prioritas Kebutuhan ...

10

b. Penurunan berat badan yang tidak disengaja (lebih dari 5% dalam 30 hari

atau 10% dalam 180 hari).

c. Nilai laboratorium.

d. Integritas kulit.

e. Nafsu makan.

f. Makanan.

g. Penyakit atau diagnosa sekarang.

h. Riwayat medis.

i. Status fungsional.

j. Usia lanjut (usia 80 atau lebih).

2. Skrining Kesehatan

Memeriksa nilai- nilai

a. Indeks massa tubuh (IMT).

b. Tinggi menurut berat badan.

c. Kebiasaan makan.

d. Lingkungan tempat tinggal.

e. Status fungsional.

Penilaian Gizi Komprehensif

Penilai gizi yang komprehensif umunnya dilaksanakan pada pasien

berisiko sedang sampai tinggi yang menderita sedikit malnutrisi kalori-protein

(Williams & Wilkins, 2011).

Memeriksa nilai-nilai

1. Riyawat medis.

2. Temuan pemeriksaan fisik.

3. Hasil uji laboratorium.

Universitas Sumatera Utara

Page 17: Asuhan Keperawatan pada An. A dengan Prioritas Kebutuhan ...

11

VI. Komponen Zat Gizi

Zat gizi utama dalam makanan sehari- hari, yaitu karbohidrat, lemak,

protein, vitamin, dan mineral menurut (sayogo, 2008).

1. Karbohidrat

Karbohidrat merupakan sumber energi utama terdiri dari karbohidrat

sederhana (monosakarida dan disakarida) dan karbohidrat kompleks (poli

sakarida). Bahan makanan sumber karbohidrat kompleks adalah padi-padian

(beras, jagung, gandum); umbi-umbian (singkong, ubi jalar, kentang) dan

bahan makanan lainnya seperti tepung, sagu dan pisang. Sedangkan gula pasir

misalnya merupakan sumber karbohidrat sederhana. Proses perencanaan

maupun penyerapan karbohidrat/KH kompleks didalam tubuh berlangsung

lebih lama dari pada korbohidrat sederhana karena konsumsi karbohidrat

kompleks tidak tepat menimbulkan rasa lapar dibandingkan dengan

mengkonsumsi/makanan sederhana.

2. Lemak / lipid

Lemak dapat, dibagi menjadi tiga kelompok berdasarkan tingkat

kejenuhanasam lemaknya yaitu asam lemak jenuh, asam lemak tak jenuh

tunggal dan asam lemak tak jenuh ganda.

Lemak hewani secara “khas” mengandung tinggi saturated fatty acid (SFA)/

asam lemak jenuh, sedangkan minyak tumbuh-tumbuhan juga mengandung

SFA contoh bahan makanan yang tinggi kadar SFA nya adalah lemak

mentega, lemak daging, minyak kelapa sawit, dan minyak kelapa. Asam

lemak tak jenuh/ mono unsaturated fatty acid (MUFA) terdapat dalam jenis

makanan utamanya minyak kacang, olive oil, alfukat, dan minyak zaitun, dan

asam lemak tak jenuh ganda /poly unsaturated fatty acid (PUFA) terdapat

beberapa jenis minyak tumbuhan seperti minyak jagung, minyak kacang,

wijen, dan struktur kiminya PUFA terdiri atas asam amino omega-3, linolenat

dan omega-6.

3. Protein

Protein terdiri dari berbagai asam amino yang terdiri dari elemen karbon,

hidrogen, oksigen, nitrogen, dan sulfur. Asam amino terdiri atas asam amino

non-esensial yang dapat disintesis tubuh dan asam amino esensial yang harus

Universitas Sumatera Utara

Page 18: Asuhan Keperawatan pada An. A dengan Prioritas Kebutuhan ...

12

ada dalam makanan sehari- hari karena tidak dapat disintesis dalam tubuh

atau tidak dapat disintesis dalam jumlah yang adekuat (cukup).

4. Vitamin

Vitamin merupakan nutrien yang diperlukan tubuh dalam jumlah kecil dan

harus di dapatkan dari makanan sehari-hari. Namun, ada zat yang dapat

dibuat di dalam tubuh menjadi vitamin yang dikenal sebagai provitamin atau

prekursor vitamin. Contoh betakarotan merupakan vitamin A. Vitamin

merupakan senyawa organik yang berperan sebagai fungsi fisiologis normal

(tumbuh kembang, reproduksi) dan regulasi/ mengatur berbagai proses

metabolisme dalam tubuh manusia. Berdasarkan kelarutannya; vitamin dibagi

2 kelompok yaitu vitamin larut lemak dan vitamin larut air. Tergolong

vitamin larut lemak adalah vitamin (A< D< E dan K) dan yang mengandung

vitamin larut air adalah vitamin B dan vitamin C.

5. Mineral

Mineral merupakan senyawa organik yang mempunyai peranan penting

dalam tubuh. Unsur-unsur mineral adalah karbon (C), hidrogen (H), oksigen

(O) dan nitrogen (N). Selain itu mineral juga mempunyai unsur kimia

lainnya, yaitu kalsium (Ca), klorida (CO), besi (Fe), magnesium (Mg), fosfor

(P), kalium (K), natrium (Na), dan sulfir (S). Sumber mineral dapat

ditemukan di beberapa jenis bahan makanan yang jenis-jejis mineral

dibutuhkan oleh tubuh berserta sumber-sumbernya, yaitu:

a. Asam folat, sumbernya: sayuran hijau, roti.

b. Kalsium, sumberny: susu, keju.

c. Zat bes, sumbernya: susu, kuning telur, hati ampela.

d. Yodium, sumbernya: garam beryodium.

e. Zink, sumbernya: makanan laut.

1. Pengkajian

Pengkajian merupakan tarap awal dari proses keperawatan. Semua data

data dikumpul secara sistematis guna menentukan status kesehatan klien saat ini,

pengkajian harus dilakukan secara komprehensif terkait dengan aspek biologis,

psikologis, social, dan spiritual klien. Tujuan dari pengkajian menetapkan data

Universitas Sumatera Utara

Page 19: Asuhan Keperawatan pada An. A dengan Prioritas Kebutuhan ...

13

dasar dan mengumpulkan informasi terkait dengan kebutuhan, dan masalah

kesehatan. Dalam pengumpulan data motode yang digunakan adalah

wawancara,observasi, pemeriksaan fisik (Tarnoto & Wartonah, 2006).

Untuk mengidentifikasikan masalh gangguan nutrisi serta mengumpulkan

data guna penyusunan rencana keperawatan, perawat perlu melakukan pengkajian

keperawatan. Menurut Aziz (2012).

1. Riwayat Makanan

Riwayat makanan meliputi informasi atau keterangan tentang pola makanan,

tipe makanan yang dihindari atauun diabaikan, makanan yang lebih diskai,

yang dapat digunakan membantu merencanakan jenis makanan, untuk

sekarang, dan rencana makanan untuk masa selanjutnya.

2. Kemampuan makan

Beberapa hal yang perlu dikaji dalam hal kemampuan makan, antara lain

kemampuan mengunyah, menelan dan makan sendriri tanpa bantuan orang

lain.

3. Pengetahuan tentang nutrisi

Aspek lain yang sangat penting dalam pengkajian nutrisi adalah penentuan

tingkat pengetahuan pasien mengenai kebutuhan nutrisi.

4. Nafsu makan, jumlah asupan.

5. Tingkat aktivitas.

6. Pengonsumsian obat.

7. Pemampilan fisik

Penampilan fisik dapat dilihat dari hasil pemeriksaan fisik terhadap, aspek-

aspek berikut: rambut yang sehat berciri mengkilat, kuat, tidak kering, dan

tidak mengalami kebotakan bukan karena factor usia; daerah di atas kedua

pipi dan bawah kedua mata tidak berwarna gelap; mata cerah dan tidak ada

rasa sakit atau penonjolan pembuluh darah; daerah bibir tidak kering, pecah-

pecah, ataupun pembengkakan; lidah berwarna merah gelap, tidak berwarna

merah terang, dan tidak ada luka pada permukaannya; gusi tidak bengkak,

tidak udah berdarah, dan gusi yang mengelilingi gigi haruscrapat serta erat

tidak tertarik kebawah sampai bawah perukaan gigi; gigi tidak perlubang dan

tidak berwarna; kulit tubuh halus, tidak bersisik, tidak timbul bercak

Universitas Sumatera Utara

Page 20: Asuhan Keperawatan pada An. A dengan Prioritas Kebutuhan ...

14

kemerahan, atau tidak terjadi perdarahan yang berlebihan; kuku jari kuat dan

berwarna merah muda.

8. Pengukuran Antropometrik

Pengukursn ini meliputi pengukuran tinggi badan, berat badan, dan lingkar

lengan.

Tinggi dan berat badan orang dewasa sering dibandingkan dengan bermacam-

macam peta untuk dirinya, pada umumnya, berat badan pria lebih darri berat

badan seorang wanita walaupun tingginy sama. Ini disebabkan pria

mempunyai presentase jaringan dan struktur tulang yang berbeda.

Seseorang dengan presentase bagian tubuh yang besar dan jaringan otot yang

banyak akan terlihat gemuk (over weight). Metode khusus yang sering

digunakan untuk mengukur besar tubuh seseorang adalah area kulit yang

berada diatas otot trisep. Pada umumnya, wanita mempunysi lipatan kulit

yang lebih tebal di daerah ini. Ini disebabkan banyaknya jaringan subkutan

pada wanita, sehingga membuat wanita terlihat lebih gemuk.

9. Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium yang langsung berhubuungan dengan pemenushan

kebutuhan nutrisi adalah pemeriksaan albumin serum, Hb, glukosa, elektrolit

dan lain-lain.

2. Analisa Data

Analisa data mencakup mengenai pola atau kecenderungan,

membandingkan pola ini dengan kesehatan yang normal dan menarik konklusi

tentang respon klien. Perawat memperhatikan pola kecenderungan sambil

memeriksa kelompok data terdiri atas batas karakteristik. Fungsi analisa data

adalah perawat yag mengumpulkan data diperoleh dari pasien atau dari sumber

lain, sehingga data yang diperoleh dapat dijadikan pengambilan keputusan untuk

menentukan masalah keperawatan dan kebutuhan pasien.

Tipe data :

a. Data Subjektif

Data yang di dapat dari klien sebagai suatu pendapat klien tentang masalah

kesehatan atau kejadian informasi tersebut tidak bisa ditentukan oleh perawat.

Universitas Sumatera Utara

Page 21: Asuhan Keperawatan pada An. A dengan Prioritas Kebutuhan ...

15

Mencakup persepsi, perasaan, dan status kesehatannya. Misalnya

ketidaknyamanan fisik, kecemasan dan sters mental (Potter & Perry, 2005).

b. Data Objektif

Data yang di dapat dari observasi dan pengukuran data dapat di peroleh dari

menggunakan panca indra (dilihat,didengar, diraba dan di cium) selama

melakukan pemeriksaan fisik. Misalnya pernafasan, frekuensi nadi, tekanan

darah, berat badan dan tingkat kesadaran (Potter & Perry, 2005).

3. Rumusan Masalah

Sebelum merumuskan diagnosa keperawatan, perawat

mengidentifikasikan kesehatan umum klien, tetapi sebelum memberikan masalah

keperawatan perawat harus terlebih dahulu menentukan apa masalah kesehatan

klien dan apakah masalah tersebut potensial atau aktual (Potter & Perry, 2005).

Adapun masalah yang saya ambil pada gangguan nutrisi adalah :

a. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.

b. Kekurangan volume cairan.

4. Perencanaan

Perencanaan adalah untuk menguraikan berbagai diagnosa keperawatan

diperkirakan ditetapkan dan intervensi keperawatan dalam menentukan tujuan dan

hasil yang akan dicapai (Potter & Perry, 2005).

Tahap dalam perencanaan melibatkan perawat, klien, keluarga, dan orang

terdekat klien untuk merumuskan rencana tindakan keperawatan dalam mengatasi

masalah yang sedang di alami klien. Perencanaan ini merupakan suatu petunjuk

tertulis untuk menggambarkan secara tepat rencana tindakan keperawatan yang

akan dilakkuan kepada klien sesuai dengan kebutuhan berdasarkkan diagnose

keperawatan.

Universitas Sumatera Utara

Page 22: Asuhan Keperawatan pada An. A dengan Prioritas Kebutuhan ...

16

No.

Dx Perencanaan Keperawatan

1. Tujuan dan Kriteria Hasil :

Tujuan Jangka Panjang :

a. Ketidakseimbangan nutrisi kurang akan teratasi dibuktikan dengan

adanya keseimbangan nutris dan makan yang adekuat dan status

nutrisi yang baik.

Tujuan Jangka Pendek :

b. Jumlah asupan makanan dan nutrisi yang masu kedalam tubuh

terpenuhi selama 24 jam.

Kriteria Hasil :

1. Meningatkan nafsu makan.

2. Mempertahankan berat badan.

Rencana Tindakan Rasional

Kaji :

1. Kaji tanda dan gejala nafsu

makan menurun (makan bubur

tim1kali/hari dengan porsi kecil

tidak habis, hanya ingin

mengkonsumsi susu formula dan

berat badan menurun).

2. Kaji riwayat nutrisi, termasuk

makanan yang disukai dan yang

tidak disukai.

Observasi :

3. Observasi masukan makanan

Dan timbang berat badan

Tindakan mandiri :

4. Monitor tanda-tanda vital.

5. Anjurkan selingi makan dengan

minum.

1. Mengetahui penyebab

ketidakseimbangan nutrisi

kurang.

2. Mengidentifikasi kebutuhan

pertimbangan keinginan

individu dapat memperbaiki

masukan diet.

3. Untuk mengetahui kebutuhan

nutrisi.

4. Untuk mengetahui tanda-

tanda vital.

5. Memdahkan makanan

masuk.

Universitas Sumatera Utara

Page 23: Asuhan Keperawatan pada An. A dengan Prioritas Kebutuhan ...

17

Kolaborasi :

6. Kolaborasi dengan tim gizi.

7. Kolaborasi dengan tim medis

dalam pemberian terapi obat

suplemen.

Pendidikan kesehatan :

8. Memberitahukan informasi

kepada keluarga tentang

pentingnya kebutuhan nutrisi dan

makan dalam tumbuh kembang

anak yang berhubungan

penyakitnya.

6. Menentukan diet yang tepat

untuk pasien.

7. Mempercepat proses

penyumbu buhan.

8. Meningkatkan pengetahuan

pasien untuk dapat menjaga

keseimbangan nutrisi.

No.

Dx Perencanaan Keperawatan

2. Tujuan dan Kriteria Hasil :

1. Memiliki asupan makanan dan minum yang adekuat.

2. Tidak mengalami harus yang berlebih.

3. Memiliki hemoglobin dan hematoroit dalam batas normal.

4. Memiliki konsentrasi urin yang normal (berat jenis urin)

Rencana Tindakan Rasional

Kaji :

1. Kaji tanda membran mukosa

kering kulit kering, BAK 4-

5kali/hari adanya rasa haus.

Observasi :

2. Observasi masukan dan keluaran

cairan urin (frekuensi, warna dan

berat jenis).

1. Untuk mengetahui mudahan

dalam megatasi rasa haus dan

untuk mengindentifikasi

pennyebab membrane

mukosa dan kulit kering.

Mengetahui masukan dan

pengeluarran cairan.

2. Untuk mengetahui tanda-

tanda vital pasien.

Universitas Sumatera Utara

Page 24: Asuhan Keperawatan pada An. A dengan Prioritas Kebutuhan ...

18

Tindakan mandiri :

3. Monitor tanda-tanda vital.

4. Anjurkan untuk makan dan

minum sedikit tapi sering.

Kolaborasi :

5. Kolaborasikan dengan tim medis

dalam pemberian terapi seperti

pemberian susu formula dan

obat.

Pendidikan Kesehatan :

6. Memberitahukan informasi

tentang kebutuhan cairan

berhubungan dengan

penyakitnya.

3. Untuk memenuhi kebutuhan

makan dan minum.

4. Mempercepat proses

penyembuhan.

5. Meningkatkan pengetahuan

pasien untuk menjaga

keseimbangan cairan.

Universitas Sumatera Utara

Page 25: Asuhan Keperawatan pada An. A dengan Prioritas Kebutuhan ...

19

B. Asuhan Keperawatan Kasus

1. Pengkajian Keperawatan

1. BIODATA/ IDENTITAS PASIEN

Nama : An. A

Tempat/ Tanggal Lahir : Medan, 25 Desember 2015

Usia : 18 bulan

Jenis Kelamin : Perempuan

Nama Ayah/Ibu : Tn. A/ Ny. M

Pekerjaan Ayah : Dinas Perhubungan

Pekerjaan Ibu : Ibu Rumah Tangga

Agama : Islam

Suku : Jawa

Pendidikan : Belum Sekolah

Alamat : Jl.Cinta Rakyat Gg Sadar Sari Rejo Medan

Polonia

Tangal Operasi : Tidak ada rencana operasi

Tanggal pengkajian : 31 Mei 2017

II. KELUHAN UTAMA

Ibu pasien mengatakan An. A tidak nafsu makan, kesulitan dalam menelan

makanan berat badan menurun,tubuh kurus, dan makan bubur tim hanya 1

kali/ hari dalam porsi kecil(tidak habis) hanya ingin minum susu formula

(Nutricia Nutrinidrink) 120ml/sesuai keinginan anak (kurang dari 120ml/jam)

dan suhu tubuh meningkat dan dialami pasien sudah 3 hari (dialami sejak

tanggal 28 Mei 2017).

III. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG

1. Penyakit waktu kecil

Ibu klien mengatakan anaknya hanya sakit seperti diare, deman, batuk

dan pilek.

Universitas Sumatera Utara

Page 26: Asuhan Keperawatan pada An. A dengan Prioritas Kebutuhan ...

20

2. Pernah dirawat di rumah sakit

Ibu klien mengatakan klien pernah dirawat di RS Adam Malik pada

tanggal 11 Maret 2017 karena demam dan pada tanggal 2 Juni 2017 klien

rawat jalan di RS USU.

3. Obat-obatan yang digunakan

Riwayat mengkonsumsi obat dari RS. USU pada tanggal 29 Mei 2017

yaitu :

a. Calnic 3x5ml(1 sendok makan).

b. Cifixime 3x2,5 ml(1 sendok teh).

c. Depakene 2x5ml(1 sendok makan).

d. Paracetamol 3x 500g/1 tablet.

e. Susu Nutricia Nutrinidrink diberikan 120ml(dalam setiap pemberian

susu.

4. Hasil lab di Rumah sakit USU (Rawat Jalan)

Tanggal 2 Juni 2017 :

JENIS PEMERIKSAAN Hasil Normal URINALISA

Urine lengkap

Makroskopik

Warna : kuning Kekuningan

Kejernihan : Jernih Jernih

Kimia

pH : 5.5 5.0-6.0 (Urine Pagi)

Berat jenis : 1.020g 1.003-1.030 g

Protein : Negatif Negatif (uji semi

kuantitatif, 0.03

0.15mg/24jam)

Glugosa : Negatif Negatif warna biru

Bilirubin : Negatif Max 0.34 µmol/L

Urobilinogen : Negatif 0.1-1.0 Ehrlich U/dL

Keton : Negatif Negatif

Nitrit : Negatif Negatif (kurang dari

0.1 mg/dL

Universitas Sumatera Utara

Page 27: Asuhan Keperawatan pada An. A dengan Prioritas Kebutuhan ...

21

Sediment (mikroskopik)

Leukosit : 0-2 LPB 2-4 sel per lapangan

Padang besar

Eritrosit : 1-2 LPB 0-3 sel per lapangan

Padang Besar

Kristal : Ca Oxalat (+) LKP Tidak ada Kristal

Bakteri : Negatif LPB Negatif

HEMEMATOLOGI

Darah lengkap (CBC)

Hemoglobin : 10.3 g/dL 9-15 g/dL

Hematokrit : 32.10% 35-44%

Leukosit : 8.58103/µL 5-10.000 per µL

Eritrosit : 3.95 106/µL 3.0-5.20 10

6 µL

Trombosit : 121103/µL 150-400 ribu/µL

MCV : 81.30 fL 80-96 fL

MCH : 26.10 pg 27-33 pg

MCHC : 32.10 g% 33-36 g/dl

RDW-CV : 12.0% 4-15%

PDW : 18.5 fL 10.0-18.0 fL

MPV : 12.8 fL 6.5-11.0 fL

Hitung jenis

Neutrofil Segmen : 38.0%

Limfosit : 47.2% 20-30%

Monosit : 14.0% 2-8%

Basofil : 0.6% 4.0-1%

4. Tindakan (Operasi)

Tidak ada tindakan operasi.

5. Alergi

Ibu mengatakan anakknya tidak memiliki riwayat alergi baik itu obat-

obatan maupun makanan.

6. Imunisasi

Ibu mengatakan anaknya mendapatkan imunisasi dari posyandu di Jl.

Cinta Rakya di Kelurahan Sari Rejo yang dekat dengan rumahnya.

Universitas Sumatera Utara

Page 28: Asuhan Keperawatan pada An. A dengan Prioritas Kebutuhan ...

22

a. Hepatitis B : 3 kali

b. Polio : 4 kali

c. BCG : 1 kali

d. PCV : 4 kali

e. DPT : 4 kali

IV. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

1. Orang tua

Orang tua tidak ada memilik riwayat penyakit serius.

2. Saudara Kandung

Klien tidak memiliki saudara kandung, klien anak tunggal.

3. Penyakit Keturunan Yang Ada

Keluarga klien mengatakan tidak ada penyakit keturunan.

V. GENOGRAM

Keterangan :

: Laki-laki

: Wanita

: Klien/Pasien

: Satu Rumah

Universitas Sumatera Utara

Page 29: Asuhan Keperawatan pada An. A dengan Prioritas Kebutuhan ...

23

VI. RIWAYAT SOSIAL

1. Yang Mengasuh

Anak diasuh oleh orang tua (ibu) dari Tn.A.

2. Hubungan dengan Anggota Keluarga

Hubungan dengan keluarga harmonis.

3. Pembawaan Secara Umum

Pembawaan anak secara umum baik atau normal seperti ceria.

4. Lingkungan rumah

Lingkungan rumah pasien bersih tidak ada bau yang menyengat, sampah

tidak ada yang berserakan.

VII. KEBUTUHAN DASAR

1. Makanan

Makanan yang disukai /tidak disukai

Ibu klien mengatakan anaknya makan bubur tim dan biskuit

pormina.

Selera

Ibu klien mengatakan klien tidak nafsu makan, sulit menelan

makan makan hanya 1kali/hari posi kecil tidak habis (+ 3 shari) di

karenakan sakit.

2. Pola tidur

Kebiasaan sebelum tidur

Klien sebelum tidur biasanya meminum suusu formula sambil

menonton tv (menonton kartun).

Tidur malam

Ibu klien mengatakan tidak ada masalah dengan tidur sebelum atau

setelah sakit pukul 20:30 WIB.

Tidur Siang

Klien setiap hari tidur siang tetapi lamanya tidur biasanya 2-3 jam

baik sebelum atau sejak sakit.

3. Mandi

Klien mandi 2 kali sehari yaitu di pagi hari ( pukul : 08:00 WIB) dan

sore hari (pukul 16:30 WIB).

Universitas Sumatera Utara

Page 30: Asuhan Keperawatan pada An. A dengan Prioritas Kebutuhan ...

24

4. Aktifitas bermain

Aktifitas bermain untuk anak di usianya 18 bulan biasanya biasanya

bermain sambil dengn ditemani orang tua atau teman sebaya seperti

bermain boneka.

5. Eliminasi

BAB

a. Pola BAB

Tidak ada masalah dengan BAB pasien sebelum dan setelah sakit 1

kali/hari.

b. Karekter feses

Karekter feses pasien lunak dan feses kuning pasien tidak ada

mengalami diare.

c. Riwayat Perdarahan

Tidak ada riwayat perdarahan pada BAB pasien.

d. BAB terakhir

Klien terakhir BAB pada pagi hari pukul 10:00 Wib saat

pengkajian.

e. Diare

Pasien tidak ada mengalami diare.

BAK

a. Pola BAK

Pasien BAK 4-5 kali/ hari.

b. Karakter Urine

Urine pasien berwarna kuning jernih berat jenis 1.020 g.

c. Riwayat Ginjal/ Kandung Kemih

Pasien tidak ada riwayat ginjl atau kandung kemih.

IX. PEMERIKSAAN FISIK

1. Keadaan Umum

Keadaan pasien lemah, konjungtiva pucat, bibir pucat, mukosa bibir dan

kulit kering tidak mau makan, sulit menelan makan, suhu tubuh meningat

37,80C setelah sakit dan hanya ingin minum susu formula saja.

Universitas Sumatera Utara

Page 31: Asuhan Keperawatan pada An. A dengan Prioritas Kebutuhan ...

25

2. Tanda-tanda vital

a. Suhu tubuh : 37,80 C

b. Tekanan darah : 70/50mmHg

c. Nadi : 120kali/ menit

d. Pernafasan : 30kali/menit

e. TB : 80 cm

f. BB : 3.5 kg (berat badan baru lahir)

: 6,8 kg (setelah sakit)

: 7,8 kg (sebelum sakit)

3. Pemeriksaan head to toe

Kepala

a. Bentuk

Bentuk kepala pasien simetris dan tidak ada ditemukan benjolan.

b. Kulit kepala bersih

Rambut

a. Penyeran dan keadaan rambut

Rambut pasien meyebaran merata tipis,berwarna hitam kering.

b. Bau

Kepala pasien berbau minyak telon bayi.

Wajah

a. Warna kulit

Kulit wajah pasien putih.

b. Struktur Wajah

Struktur wajah simetris tidak ditemukan kelainan ssperti adanya

benjolan, memar atau kemerahan.

Mata

a. Kelengkapan dan Kesimetrisan

Pasien memiliki mata yang lengkap tetapi tidak simetris mata kiri

dan kanan strabismus (juling).

b. Konjungtiva dan sklara

Konjungtiva pasien pucat, kering dan sklara putih.

c. Pupil

Pupil pasien isokor.

Universitas Sumatera Utara

Page 32: Asuhan Keperawatan pada An. A dengan Prioritas Kebutuhan ...

26

d. Cornea

Cornea pasien pasien jernih putih.

e. Air mata

Sedikit air mata ketika menangis.

Hidung

a. Tulang hidung dan posisi septum nasi

Tulang hidung dan posisi septum nasi klien simetris tidak ada

kelainaan yang ditemukan.

b. Lubang hidung

Lubang hidung pasien bersih dan adanya ditemukan secret.

c. Cuping hidung

Tidak adanya pernafasan cuping hidung.

Telinga

a. Bentuk telinga

Pasien memiliki dua telinga kanan dan kiri dengan bentuk normal

dan simetris kiri dan kanan telinga.

b. Ukuran Telinga

Ukuran telinga pasien kiri dan kanan simetris.

c. Lubang Telinga

Lubang telinga pasien kiri dan dan kanan tampak bersih dan terdapat

serumen (seperti liln) lubang telinga pasien dalam batas normal.

d. Ketajaman Pendengaran

Normal pasien mampu mendengar suara dengan baik sperti ketika

kita menggil namanya pasien menoleh kearah sumber suara/ bunyi.

Mulut Dan Faring

a. Keadaan bibir

Bibir pasien atas dan bawah simetris dan bibir terlihat kering dan

pucat.

b. Keadaan gusi dan gigi

Gigi pasien jumlah 10.

c. Keadaan lidah

Keadaan lidah pasien adanya edema.

Universitas Sumatera Utara

Page 33: Asuhan Keperawatan pada An. A dengan Prioritas Kebutuhan ...

27

Pemeriksaan Integumen

a. Kebersihan

Kulit pasien terlihat bersih dan tidak terdapat kotoran dikulit pasien.

b. Kehangatan

Kulit pasien terasa hangat.

c. Warna

Kulit pasien berwarna putih.

d. Turgor

Turgor kulit <2 detik.

e. Kelembaban

Kulit pasien kering pada daerah mukosa mulut dan kulit tangan.

f. Kelaianan pada kulit

Tidak ditemukan kelainan pada kulit pasien seperti kemerahan atau

bercak-bercak merah.

Pemeriksaan Thoraks/ dada

a. Inspeksi thoraks

Bentuk thoraks pasien normal/ simetris (besar antara kanan dan kiri

sama dan tidak ada benjolan atau pembengkatan) dan pernafasan

teratur.

b. Pernafasan

Frekuensi pernafasan 30kali/menit dengan irama teratur.

c. Tanda Kesulitan bernafas

Tidak ada kesulitan bernafasan seperti sesak.

Pemeriksaan abdomen

a. Inspeksi

Bentuk datar dan simetris (besar antara kiri dan kanan sama) tidak

ada pembengkakan.

b. Auskultasi

Saat di auskultasi pada abdomen pasien bunyi usus 8kali/hari.

c. Perkusi

Suara abdomen pasien tymphani (kembung seperti banyak gas).

Universitas Sumatera Utara

Page 34: Asuhan Keperawatan pada An. A dengan Prioritas Kebutuhan ...

28

Pengukuran Antropometri

Pengukuran lila =10 cm

Pengukuran lingkar kepala = 45 cm

TB : 80 cm.

BB : 6,8 kg (setelah sakit) dan 7,8 kg (sebelum sakit)

BBI= (Umur/thn)x2)+8 BBI= 2(18 bulan) + 8= 3,6+ 8 = 11,6 kg.

Berat Badan Normal

BBN= BBI-(10%.BB)= 11,6 kg-(10%. 6,8 kg)= 10.92 kg.

2. Analisa Data

No Data Etilogi Masalah

Keperawatan

1. Ds :

Ibu pasien mengatakan An. A :

Tidak nafsu makan, kesulitan

dalam menelan makanan

dalam sehari hanya 1 kali

makan bubur tim dalam porsi

kecil (tidak habis) selama sakit

(+ 3 hari ).

Suhu tubuh 37.8 0 c

Mengkonsumsi obat dari RS

USU tanggal 29 Mei 2017

yaitu : Calnik 2x5ml(1sendok

makan), Cifixime 3x2,5ml(1

sendok the), Depakene 2x5ml

(1 sendok makan), paracetamol

3x500g(1 tablet), susu Nutricia

Nutrinidrink diberikan 120ml

(sesuai keinginan pasien).

Asupan makan

sedikit

Tidak nafsu makan

Intake tidak adekuat

Berat badan menurun

Ketidakseimbangan

nutrisi

Ketidakseimb

angan nutrisi

kurang dari

kebuthan

tubuh

Universitas Sumatera Utara

Page 35: Asuhan Keperawatan pada An. A dengan Prioritas Kebutuhan ...

29

Do :

Keadaan umum pasien lemah,

konjungtiva pucat kering, dan

keinginan untuk minum susu

saja.

Konjungtiva pucat, kering

kondisi mata juling

(strabismus).

Mukosa bibir, pucat dan kulit

kering (turgor kulit < 2 detik).

Penurunan berat badan.

Badan terlihat kurus.

Pengukuran Antropometri

Pengukuran lila =10 cm

Pengukuran lingkar kepala =

45 cm

TB : 80 cm.

BB : 3.5 kg (berat badan baru

lahir) 6,8 kg (setelah sakit) dan

7,8 kg (sebelum sakit).

BBI = (umur/tahun)x 2+8 BBI

= 2(18 bulan)+8= 3.6 kg + 8 =

11.6 kg

BBN = BBI – (10%.BB)= 11.6

kg – (10%..8 kg)= 11.6 kg -

0.86 = 10.92 kg

Hematokrit : 32,10%

TTV :

Suhu tubuh : 37,80 C

TD : 70/50mmHg

RR : 30 kali/menit

HR : 120 kali/menit

Universitas Sumatera Utara

Page 36: Asuhan Keperawatan pada An. A dengan Prioritas Kebutuhan ...

30

2. Ds :

Ibu Klien mengatakan Pasien

hanya ingin meminum susu

formula saat haus.

BAK 4-5 kali/hari.

DO :

Keadaan klien lemah dan

masih berbaring di atas tempat

tidur.

Mukosa bibir pucat, dan kering

Kulit kering turgor kulit < 2

detik.

Peristaltik usus 8kali/menit.

Suara abdomen tymphani

(kembung seperti banyak gas).

Klien tidak ada bertenaga

untuk memegang botol

susunya sendiri mudah terjatuh

atau terlepas tiba-tiba dari

genggaman tagannya.

Urine berwarna kuning

Masukan makanan/

minuman

Kurang

Terjadi respon pada

tubuh

Tekanan osmotic

pada rongga usus

meninggi

Peningkatan suhu

tubuh

Penurunan urine

Kekurangan volume

cairan

Kekurangan

volume cairan

kurang dari

kebutuhan

tubuh

3. Rumusah Masalah

a. Ketidakseibagan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.

b. Kekurangan volume cairan kurang dari tubuh.

4. Diagnosa Keperawatan

a. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan

dengan ketidakmampuan untuk mengabsorsi nutrien ditandai dengan klien

tidak nafsu makan dan berat badan menurun.

b. Kekurangan volume cairan kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan

dengan penurunan BAK ditandai dengan warna urin kuning (BAK sedikit

4-5 kali/hari).

Universitas Sumatera Utara

Page 37: Asuhan Keperawatan pada An. A dengan Prioritas Kebutuhan ...

31

5. Perencanaan

PERENCANAAN KEPERAWATAN DAN RASIONAL

Hari /

Tanggal

No.

Dx Perencanaan Keperawatan

Kamis,

01 Juni

2017

1. Tujuan dan Kriteria Hasil :

Tujuan Jangka Panjang :

a. Ketidakseimbangan nutrisi kurang akan teratasi

dibuktikan dengan adanya keseimbangan nutris dan

makan yang adekuat dan status nutrisi yang baik.

Tujuan Jangka Pendek :

b. Jumlah asupan makanan dan nutrisi yang masu kedalam

tubuh terpenuhi selama 24 jam.

Kriteria Hasil :

1. Meningatkan nafsu makan.

2. Mempertahankan berat badan.

3. Mengkonsusi diet yang seibang (lebih baik

mengkonsumsi makanan non-olahan).

Rencana Tindakan Rasional

Kaji :

1. Kaji tanda dan gejala nafsu

makan menurun (makan

bubur tim 1 kali/hari dengen

porsi kecil tidak habis, hanya

ingin mengkonsumsi susu

formula dan berat badan

menurun).

2. Kaji riwayat nutrisi,

termasuk makanan yang

disukai dan yang tidak

disukai.

1. Mengetahui penyebab

ketidakseimbangan

nutrisi kurang.

2. Mengidentifikasi

kebutuhan pertimbangan

keinganan individu

dapat memperbaiki

masukan diet.

Universitas Sumatera Utara

Page 38: Asuhan Keperawatan pada An. A dengan Prioritas Kebutuhan ...

32

Observasi :

3. Observasi masukan makanan

dan timbang berat badan.

Tindakan mandiri :

4. Monitor tanda-tanda vital.

5. Anjurkan selingi makan

dengan minum.

Kolaborasi :

6. Kolaborasi dengan anggota

keluarga memberian makan

sedikit tapi sering.

Pendidikan kesehatan :

7. Memberitahukan informasi

kepada keluarga

tentang pentingnya

kebutuhan nutrisi dan makan

dalam tumbuh kembang

anak berhubungan

penyakitnya.

3. Untuk mengetahui

kebutuhan nutrisi.

4. Untuk mengetahui

tanda-tanda vital.

5. Memudahkan makanan

masuk.

6. Mempercepat

proses penyumbahan.

7. Meningkatkan

pengetahuan keluarga

pasien untuk dapat

menjaga keseimbangan

nutrisi.

Universitas Sumatera Utara

Page 39: Asuhan Keperawatan pada An. A dengan Prioritas Kebutuhan ...

33

Hari /

Tanggal

No.

Dx Perencanaan Keperawatan

Jumat,

02 juni

2017

2. Tujuan dan Kriteria Hasil :

1. Memiliki asupan makanan dan cairan yang adekuat.

2. Tidak mengalami harus yang berlebih.

3. Memiliki hemoglobin dan hematokrit dalam batas normal.

Rencana Tindakan Rasional

Kaji :

1. Kaji tanda membran mukosa

bibir kering dan pucat, kulit

kering BAK 4-5kali/hari

adanya rasa haus.

Observasi :

2. Observasi masukan dan

keluar

aran cairan urin (frekuensi,

warna dan berat jenis).

Tindakan mandiri :

3. Monitor tanda-tanda vital.

4. Anjurkan untuk makan dan

minum.

Kolaborasi:

5. Kolaborasi dengan keluarga

untuk pemberian cairan

yang adekuat.

Pendidikan Kesehatan:

6. Memberitahukan informasi

tentang kebutuhan cairan

cairan yang berhubungan

dengan penyakitnya.

1. Untuk mengetahui

bagaimana megatasi

rasa haus dan

untuk mengindentifikasi

pennyebab membrane

mukosa dan kulit

kering.

2. Mengetahui masukan

dan pengeluarran cairan.

3. Untuk mengetahui

tanda-tanda vital pasien.

4. Untuk memenuhi

kebutuhan makan dan

minum.

5. Mempercepat proses

penyembuhan.

6. Meningkatkan

pengetahuan keluarga

pasien untuk menjaga

keseimbangan cairan.

Universitas Sumatera Utara

Page 40: Asuhan Keperawatan pada An. A dengan Prioritas Kebutuhan ...

34

6. Implementasi dan Evaluasi

Jumat, 02 Juni 2017

No.

Dx

Waktu

(WIB)

Implementasi

Keperawatan

Waktu

(WIB) Evaluasi (SOAP)

1. 10.00

10.10

10.30

1. Mengkaji tanda dan

gejala tidak nafus

makan (Berat badan

menurun)

Makan bubur tim

hanya 1x 1hari

dalam porsi kecil

tidak habis dan

hanya ingin

mengkonsumsi susu

formula (Nitricia

Nutrinidrink).

2. Memonitor tanda-tanda

vital

T : 37,80 C

TD : 70/50 mmHg

HR :120kali/ menit

RR : 30kali/menit

TB : 80 cm

BB : 3.5 kg (berat

badan baru lahir)

6,8 kg (setelah sakit)

dan 7,8 kg (sebelum

sakit)

3. Menganjurkan selingi

makan dengan minum

sedikit tapi sering.

Saat diberikan bubur

15:00

15:20

15: 40

S :

Ibu pasien mengatakan An.

A :

Tidak nafsu makan,

kesulitan dalam menelan

makanan dalam sehari

hanya 1 kali makan bubur

tim dalam porsi kecil

(tidak habis) selama sakit

(+ 3 hari).

O :

Keadaan umum pasien

lemah

Tanda-tada Vital

Suhu tubuh : 37,80 C

TD : 70/50mmHg

RR : 30 kali/menit

HR : 120 kali/menit

TB : 80 cm

BB : 6,8 Kg (Setelah

sakit), 7,8 g (Sebelum

sakit)

HB : 10,3 g/dL

A :

Masalah ketidak

seimbangan nutrisi kurang

dari kebutuhan tubuh

belum teratasi.

Universitas Sumatera Utara

Page 41: Asuhan Keperawatan pada An. A dengan Prioritas Kebutuhan ...

35

tim berikan anak

untuk minum air

putih atau sesuai

keinginan anak

menyukai minum

susu formula

(Nitricia

Nutrinidrink).

4. Mengetahui

makan/minum yang

disukai aau yang tidak

disukainya.

Anak menyukai

minum susu formula

(Nitricia Nutrini

drink).

16:00 P :

Intervensi dilanjutkan

1. Mengkaji tanda dan

gejala nafsu makan

menurun(makan bubur

tim1kali/hari dengen

porsi kecil tidak habis,

hanya ingin

mengkonsumsi susu

formula dan berat badan

menurun).

2. Menganjurkan selingi

makan dengan minum.

Saat diberikan bubur

tim berikan anak

untuk minum air

putih atau sesuai

keinginan anak

menyukai minum

susu formula

(Nitricia

Nutrinidrink).

Universitas Sumatera Utara

Page 42: Asuhan Keperawatan pada An. A dengan Prioritas Kebutuhan ...

36

No.

Dx

Waktu

(WIB)

Implementasi

Keperawatan

Waktu

(WIB) Evaluasi (SOAP)

2. 11:00

11:15

11.25

1. Mengkaji tanda

membran mukosa

kering kulit kering,

BAK 4-5kali/hari

adanya rasa haus.

2. Memonitor tanda-tanda

vital

T : 37,80

C

TD : 70/50mmHg

RR : 30kali/menit

HR : 120 kali/menit

TB : 80 cm

BB : 6,8 Kg

3. Kolaborasi dengan

keluarga untuk

pemberian cairan yang

adekuat.

Untuk memenuhi

kebutuhan intake

dan output

(pemasukan dan

pengeluaran yang

seimbang).

15.00

15.20

15:50

16:00

S :

Ibu pasien mengatakan

Pasien hanya ingin

meminum susu formula

saat haus.

BAK 4-5 kali/hari

O :

Keadaan pasien lemah dan

masih berbaring di atas

tempat tidur.

Tanda-tada Vital

Suhu tubuh : 37,50 C

T : 70/50mmHg

RR : 30 kali/menit

HR : 120 kali/menit

TB : 80 cm

BB : 6,8 Kg (Setelah

sakit), 7,8 g (Sebelum

sakit)

A : Masalah cairan kurang

dari kebutuhan tubuh

belum teratasi

P :

Intervensi dilanjutkan

1. Mengkaajitanda

membran mukosa

kering kulil, kering,

BAK 4-5 kali/hari

adanya rasa haus.

Universitas Sumatera Utara

Page 43: Asuhan Keperawatan pada An. A dengan Prioritas Kebutuhan ...

37

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Nutrisi merupakan kebutuhan mineral seperti zat besi, kalsiPum dan

fosfor masih tetap tinggi, terutama jika kita mempertimbangkan buruknya

kebiasaan makan anak usia periode 12 sampai 18 bulan dan meningkatnya

minerasi di dalam tulang. Kebutuhan nutrisi ini dengan berkurangnya selera

makan di kenal dengan anoreksia fisiologis (Wong, 2009).

Nutrisi merupakan sumber-sumber kalori untuk meningkatkan kebutuhan

pertumbuhan pada remaja. Sangat penting untuk menekankan anak dan orang

tuanya tentang nilai diet yang seimbang untuk meningkatkan pertumbuhan.

Karena anak-anak biasanya mekakan makananyang di makan oleh keluarganya,

kualitas mereka tergantung pola makan keluarga(Wong, 2009).

1. Dari hasil pengkajian dengan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh pada An. A dengan keadaan An. A tidak nafsu makan, sulit

menelan, mukosa bibir kering, kulit kering, berat badan turun dan badan

kurus.

2. Diagnosis yang yang ditemukan pada saat dilakukan pengkajian adalah

ketidakseimbangan nutrisi kurang dari tubuh dan kekurangan volume kurang

dari kebutuhan tubuh.

3. Rencana asuhan keperawatan dengan kebutuhan dasar nutrisi pada An. A

yaitu, kaji tanda-tanda vital ,kaji tingkat selera makan klien, kaji penyebab

tidak nafsu makan klien, berat badan pasien turun 1 kg selama sakit dan

keadaan tubuh klien kurus, menganjukan kepada keluarga terutama orangtua

(ibu An. A) untuk memberikan makan sedikit tetapi sering dan selangi dengan

minum air putih atau susu formula (Nutricia Nutrinidrink) yang disukai klien,

kolaborasi dengan anggota keluarga terutama kepada ibu klien tentang

pentingnya nutrsi dan cairan bagi klien.

4. Implementasi asuhan keperawatan tentang kebutuhan dasar nutrisi pada An. A

yaitu mengkaji tanda dan gejala klien tidak nafsu makan dengan berat badan

menurun makan hanya 1kali/hari dengan jumlah porsi kecil tidak habis,

Universitas Sumatera Utara

Page 44: Asuhan Keperawatan pada An. A dengan Prioritas Kebutuhan ...

38

mengetahui makan/minuman kesukaan klien, mengkaji tanda-tanda vital,

menganjurkan makan sedikit tetapi sering dengan selingi makan dengan

mimun untuk mempermudah masuknya makanan

5. Evaluasi dengan kebutuhan dasar nutrisi pada An. A yaitu mengatakan mulai

mau makan sedikit tapi sering dengan makan diselangi nimun air putih atau

susu formula (Nutricia Nutrinidrink) sesuai keinginan klien dan cairan urin

frekuensi masih tetap 4-5 kali/hari dengan warna urin kuning dan jernih.

B. Saran

1. Bagi Institusi Pendidikan

Agar meningkatan pelayanan, penerapan, dan pengajaran, asuhan

keperawatan pada pasien dengan prioritas masalah gangguan nutrisi.

2. Bagi Keluarga

Kepada keluarga pasien diharapkan untuk lebih memperhatikan pola makan

dan nimun klien agar nutrisi yang di dapatkan terpenuhi oleh klien, karena

kualitas pola makan dan nimum anak tergantung dengan orang tua klien

tentang pengetahan keluarga akan pentingnya nutrisi untuk kebutuhan dasar

tubuh.

Universitas Sumatera Utara

Page 45: Asuhan Keperawatan pada An. A dengan Prioritas Kebutuhan ...

39

DAFTAR PUSTAKA

Carpenito. (2006). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 10 Jakarta: EGC.

Hidayat.(2012)..Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi Konsep & Proses

Keperawatan Cetakan 5. Jakarta: Salemba Medika.

Morris, Jacqueline C. (2014). Pedoman Gizi Pengkajian & Dokumentasi. Jakarta:

EGC.

Potter & Perry. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses,

dan Praktik. Edisi 4. Volume 1. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Saryoga, Savitri. (2008). Menuju Perempuan Sehat &Aktif Melalui Gizi

Seimbang. Jakarta: Salemba Medika.

Tarnoto & Wartonah. (2006). Kebutuhan Dasar Manusia & Proses Keperawatan

Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika.

Wilkinson. (2012). Buku Saku Diagnosis Keperawatan: Diagnosis

NANDA,Intervensi, Kriteria Hasil NOC. Edisi 9. Jakarta: EGC.

Wong. (2009). Buku Ajar Pediatrik. Edisi 6. Volume 1. Jakarta: EGC.

Universitas Sumatera Utara

Page 46: Asuhan Keperawatan pada An. A dengan Prioritas Kebutuhan ...

40

Lampiran

CATATAN PERKEMBANGAN

Jumat, 02 Juni 2017

No.

Dx

Waktu

(WIB)

Implementasi

Keperawatan

Waktu

(WIB) Evaluasi (SOAP)

1. 10.00

10.10

1. Mengkaji tanda

dan gejala tidak

nafus makan

(Berat badan

menurun)

Makan bubur tim

hanya 1x 1hari

dalam porsi kecil

tidak habis dan

hanya ingin

mengkonsumsi

susu formula

(Nitricia

Nutrinidrink)

2. Memonitor tanda-

tanda vital

T : 37,80 C

TD : 70/50 mmHg

HR :120kali/

menit

RR : 30kali/menit

TB : 80 cm

BB : 3,5 kg (berat

badan baru lahir)

6,8 kg (setelah

sakit) dan 7,8 kg

(sebelum sakit)

15:00

15:20

15: 40

16:00

S : Ibu pasien mengatakan

An. A :

Tidak nafsu makan,

kesulitan dalam menelan

makanan dalam sehari

hanya 1 kali makan bubur

tim dalam porsi kecil

(tidak habis) selama sakit

(+ 3 hari ).

O : Keadaan umum pasien

lemah

Tanda-tada Vital

Suhu tubuh : 37,80

C

TD : 70/50mmHg

RR : 30 kali/menit

HR : 120 kali/menit

TB : 80 cm

BB : 6,8 Kg (Setelah

sakit), 7,8 g (Sebelum sakit)

HB : 10,3 g/dL

A : Masalah ketidak

seimbangan nutrisi

kurang dari kebutuhan

tubuh belum teratasi.

P : Intervensi dilanjutkan

1. Mengkaji tanda dan gejala

nafsu makan

Universitas Sumatera Utara

Page 47: Asuhan Keperawatan pada An. A dengan Prioritas Kebutuhan ...

41

10.30

10: 50

3. Menganjurkan

selingi makan

dengan minum

sedikit tetapi

sering.

Saat diberikan

bubur tim

berikan anak

untuk minum air

putih atau sesuai

keinginan anak

menyukai

minum susu

formula

(Nitricia

Nutrinidrink).

4. Mengetahui

makan/minum

yang disukai aau

yang tidak

disukainya.

Anak menyukai

minum susu

formula

(Nitricia

Nutrinidrink).

menurun(makan bubur

tim1kali/hari dengen porsi

kecil tidak habis, hanya

ingin mengkonsumsi susu

formula dan berat badan

menurun).

2. Menganjurkan selingi

makan dengan minum.

Saat diberikan bubur

tim berikan anak untuk

minum air putih atau

sesuai keinginan anak

menyukai minum susu

formula (Nitricia

Nutrinidrink).

Universitas Sumatera Utara

Page 48: Asuhan Keperawatan pada An. A dengan Prioritas Kebutuhan ...

42

No.

Dx

Waktu

(WIB)

Implementasi

Keperawatan

Waktu

(WIB) Evaluasi (SOAP)

2. 11:00

11:15

11:25

1. Mengkaji tanda

membran mukosa

kering kulit kering,

BAK 4-5kali/hari

adanya rasa haus.

2. Memonitor tanda-

tanda vital suhu

tubuh 37,80C

TD: 70/50 mmHg

RR: 30kali/ menit

HR: 120 kali/

menit

TB: 80 cm

BB: 6,8 Kg

3. Kolaborasi dengan

keluarga untuk

pemberian cairan

yang adekuat.

Untuk

memenuhi

kebutuhan

intake dan

output

(pemasukan dan

pengeluaran

yang seimbang.

15.00

15.20

15.50

16:00

S : Ibu pasien mengatakan

Pasien hanya ingin

meminum susu formula

saat haus.

BAK 4-5 kali/hari

O : Keadaan pasien lemah

dan masih berbaring di

atas tempat tidur.

Tanda-tada Vital

Suhu tubuh : 37,50 C

T : 70/50mmHg

RR : 30 kali/menit

HR : 120 kali/menit

TB : 80 cm

BB : 6,8 Kg (Setelah

sakit), 7,8 g (Sebelum

sakit)

HB : 10,3 g/dL

A : Masalah cairan kurang

dari kebutuhan tubuh belum

teratasi

P : Intervesi dilanjutkan

1. Mengka jitanda membran

mukosa kering kulit

kering, BAK 4-5kali/hari

adanya rasa haus

Universitas Sumatera Utara

Page 49: Asuhan Keperawatan pada An. A dengan Prioritas Kebutuhan ...

43

Sabtu, 3 Juni 2017

No.

Dx

Waktu

(WIB)

Implementasi

Keperawatan

Waktu

(WIB) Evaluasi (SOAP)

1. 10.00

10.10

1. Mengkaji tanda

dan gejala tidak

nafus makan

(Berat badan

menurun)

Makan bubur

tim hanya 1x

1hari dalam

porsi kecil tidak

habis dan hanya

ingin

mengkonsumsi

susu formula

(Nitricia

Nutrinidrink).

2. Memonitor tanda-

tanda vital

T : 37,80 C

TD : 70/50 mmHg

HR :120kali/

menit

RR : 30kali/menit

TB : 80 cm

BB :3,5 kg(berat

badan saat lahir)

6,8 kg (setelah

sakit) dan 7,8 kg

(sebelum sakit)

15:00

15:20

15: 40

16:00

S : Ibu pasien mengatakan

An.A :

Tidak nafsu makan,

kesulitan dalam menelan

makanan dalam sehari

hanya 1 kali makan bubur

tim dalam porsi kecil

(tidak habis) selama sakit

(+ 3 hari).

O : Keadaan umum pasien

lemah

Tanda-tada Vital

Suhu tubuh : 37,80 C

TD : 70/50mmHg

RR : 30 kali/menit

HR : 120 kali/menit

TB : 80 cm

BB : 3,5 kg (berat badan

saat lahir) 6,8 Kg (Setelah

sakit), 7,8 g (Sebelum sakit)

A : Masalah ketidak

seimbangan nutrisi

kurang dari kebutuhan

tubuh belum teratasi.

P : Intervensi dilanjutkan

1. Mengkaji tanda dan gejala

nafsu makan menurun

(makan bubur tim 1 kali/

hari dengen porsi kecil

Universitas Sumatera Utara

Page 50: Asuhan Keperawatan pada An. A dengan Prioritas Kebutuhan ...

44

10.30

10: 50

3. Menganjurkan

selingi makan

dengan minum.

Saat diberikan

bubur tim

berikan anak

untuk minum air

putih atau sesuai

keinginan anak

menyukai

minum susu

formula

(Nitricia

Nutrinidrink).

4. Mengetahui

makan/minum

yang disukai aau

yang tidak

disukainya.

Anak menyukai

minum susu

formula

(Nitricia

Nutrinidrink).

tidak habis, hanya ingin

mengkonsumsi susu

formula dan berat badan

menurun).

2. Menganjurkan selingi

makan dengan minum.

Saat diberikan bubur

tim berikan anak untuk

minum air putih atau

sesuai keinginan anak

menyukai minum susu

formula (Nitricia

Nutrinidrink).

Universitas Sumatera Utara

Page 51: Asuhan Keperawatan pada An. A dengan Prioritas Kebutuhan ...

45

No.

Dx

Waktu

(WIB)

Implementasi

Keperawatan

Waktu

(WIB) Evaluasi (SOAP)

2. 11:00

11:15

11:25

1. Mengkaji tanda

membran mukosa

kering kulit kering,

BAK 4-5kali/hari

adanya rasa haus.

2. Memonitor tanda-

tanda vital suhu

tubuh37,80

C

TD : 70/50mmHg

RR : 30kali/menit

HR : 120 kali/

menit

TB : 80 cm

BB : 6,8 Kg

3. Kolaborasi dengan

keluarga untuk

pemberian cairan

yang adekuat.

Untuk memenuhi

kebutuhan intake

dan output

(pemasukan dan

pengeluaran yang

seimbang.

15.00

15.20

15.50

16:00

S : Ibu pasien mengatakan

Pasien hanya ingin

meminum susu formula

saat haus.

BAK 4-5 kali/hari

O : Keadaan pasien lemah

dan masih berbaring di

atas tempat tidur.

Tanda-tada Vital

Suhu tubuh : 37,50 C

T : 70/50mmHg

RR : 30 kali/menit

HR : 120 kali/menit

TB : 80 cm

BB : 6,8 Kg (Setelah

sakit), 7,8 g (Sebelum

sakit)

HB : 10,3 g/dL

A : Masalah cairan kurang

dari kebutuhan tubuh belum

teratasi

P : Intervesi dilanjutkan

1. Mengkaji tanda

membran mukosa

kering kulit kering,

BAK 4-5kali/hari

adanya rasa haus

Universitas Sumatera Utara

Page 52: Asuhan Keperawatan pada An. A dengan Prioritas Kebutuhan ...

46

Universitas Sumatera Utara

Page 53: Asuhan Keperawatan pada An. A dengan Prioritas Kebutuhan ...

47

Universitas Sumatera Utara

Page 54: Asuhan Keperawatan pada An. A dengan Prioritas Kebutuhan ...

48

Universitas Sumatera Utara