ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

142
ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI I. PENGERTIAN OKSIGENASI Oksigenasi adalah memberikan aliran gas oksigen (O2) lebih dari 21 % pada tekanan 1 atmosfir sehingga konsentrasi oksigen meningkat dalam tubuh. II. TUJUAN PEMBERIAN OKSIGENASI 1. Untuk mempertahankan oksigen yang adekuat pada jaringan 2. Untuk menurunkan kerja paru-paru 3. Untuk menurunkan kerja jantung III. ANATOMI SISTEM PERNAPASAN A. Saluran Nafas Atas 1. Hidung • Terdiri atas bagian eksternal dan internal • Bagian eksternal menonjol dari wajah dan disangga oleh tulang hidung dan kartilago • Bagian internal hidung adalah rongga berlorong yang dipisahkan menjadi rongga hidung kanan dan kiri oleh pembagi vertikal yang sempit, yang disebut septum • Rongga hidung dilapisi dengan membran mukosa yang sangat banyak mengandung vaskular yang disebut mukosa hidung • Permukaan mukosa hidung dilapisi oleh sel-sel goblet yang mensekresi lendir secara terus menerus dan bergerak ke belakang ke nasofaring oleh gerakan silia • Hidung berfungsi sebagai saluran untuk udara mengalir ke dan dari paru-paru • Hidung juga berfungsi sebagai penyaring kotoran dan

Transcript of ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

Page 1: ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

I. PENGERTIAN OKSIGENASI

Oksigenasi adalah memberikan aliran gas oksigen (O2) lebih dari 21 % pada tekanan 1

atmosfir sehingga konsentrasi oksigen meningkat dalam tubuh.

II. TUJUAN PEMBERIAN OKSIGENASI

1. Untuk mempertahankan oksigen yang adekuat pada jaringan

2. Untuk menurunkan kerja paru-paru

3. Untuk menurunkan kerja jantung

III. ANATOMI SISTEM PERNAPASAN

A. Saluran Nafas Atas

1. Hidung

• Terdiri atas bagian eksternal dan internal

• Bagian eksternal menonjol dari wajah dan disangga oleh tulang hidung dan kartilago

• Bagian internal hidung adalah rongga berlorong yang dipisahkan menjadi rongga hidung

kanan dan kiri oleh pembagi vertikal yang sempit, yang disebut septum

• Rongga hidung dilapisi dengan membran mukosa yang sangat banyak mengandung

vaskular yang disebut mukosa hidung

• Permukaan mukosa hidung dilapisi oleh sel-sel goblet yang mensekresi lendir secara terus

menerus dan bergerak ke belakang ke nasofaring oleh gerakan silia

• Hidung berfungsi sebagai saluran untuk udara mengalir ke dan dari paru-paru

• Hidung juga berfungsi sebagai penyaring kotoran dan melembabkan serta menghangatkan

udara yang dihirup ke dalam paru-paru

• Hidung juga bertanggung jawab terhadap olfaktori (penghidu) karena reseptor olfaktori

terletak dalam mukosa hidung, dan fungsi ini berkurang sejalan dengan pertambahan usia

2. Faring

• Faring atau tenggorok merupakan struktur seperti tuba yang menghubungkan hidung dan

rongga mulut ke laring

• Faring dibagi menjadi tiga region : nasal (nasofaring), oral (orofaring), dan laring

(laringofaring)

Page 2: ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

• Fungsi faring adalah untuk menyediakan saluran pada traktus respiratorius dan digestif

3. Laring

• Laring atau organ suara merupakan struktur epitel kartilago yang menghubungkan faring

dan trakea

• Laring sering disebut sebagai kotak suara dan terdiri atas :

- Epiglotis : daun katup kartilago yang menutupi ostium ke arah laring selama menelan

- Glotis : ostium antara pita suara dalam laring

- Kartilago tiroid : kartilago terbesar pada trakea, sebagian dari kartilago ini membentuk

jakun (Adam's apple)

- Kartilago krikoid : satu-satunya cincin kartilago yang komplit dalam laring (terletak di

bawah kartilago tiroid)

- Kartilago aritenoid : digunakan dalam gerakan pita suara dengan kartilago tiroid

- Pita suara : ligamen yang dikontrol oleh gerakan otot yang menghasilkan bunyi suara (pita

suara melekat pada lumen laring)

• Fungsi utama laring adalah untuk memungkinkan terjadinya vokalisasi

• Laring juga berfungsi melindungi jalan nafas bawah dari obstruksi benda asing dan

memudahkan batu

4. Trakea

• Disebut juga batang tenggorok

• Ujung trakea bercabang menjadi dua bronkus yang disebut karina

B. Saluran Nafas Bawah

1. Bronkus

• Terbagi menjadi bronkus kanan dan kiri

• Disebut bronkus lobaris kanan (3 lobus) dan bronkus lobaris kiri (2 bronkus)

• Bronkus lobaris kanan terbagi menjadi 10 bronkus segmental dan bronkus lobaris kiri

terbagi menjadi 9 bronkus segmental

• Bronkus segmentalis ini kemudian terbagi lagi menjadi bronkus subsegmental yang

dikelilingi oleh jaringan ikat yang memiliki : arteri, limfatik dan saraf

2. Bronkiolus

• Bronkus segmental bercabang-cabang menjadi bronkiolus

• Bronkiolus mengadung kelenjar submukosa yang memproduksi lendir yang membentuk

selimut tidak terputus untuk melapisi bagian dalam jalan napas

3. Bronkiolus Terminalis

• Bronkiolus membentuk percabangan menjadi bronkiolus terminalis (yang tidak mempunyai

Page 3: ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

kelenjar lendir dan silia)

4. Bronkiolus respiratori

• Bronkiolus terminalis kemudian menjadi bronkiolus respiratori

• Bronkiolus respiratori dianggap sebagai saluran transisional antara jalan napas konduksi dan

jalan udara pertukaran gas

5. Duktus alveolar dan Sakus alveolar

• Bronkiolus respiratori kemudian mengarah ke dalam duktus alveolar dan sakus alveolar

• Dan kemudian menjadi alveoli

6. Alveoli

• Merupakan tempat pertukaran O2 dan CO2

• Terdapat sekitar 300 juta yang jika bersatu membentuk satu lembar akan seluas 70 m2

• Terdiri atas 3 tipe :

- Sel-sel alveolar tipe I : adalah sel epitel yang membentuk dinding alveoli

- Sel-sel alveolar tipe II : adalah sel yang aktif secara metabolik dan mensekresi surfaktan

(suatu fosfolipid yang melapisi permukaan dalam dan mencegah alveolar agar tidak kolaps)

- Sel-sel alveolar tipe III : adalah makrofag yang merupakan sel-sel fagotosis dan bekerja

sebagai mekanisme pertahanan

PARU

• Merupakan organ yang elastis berbentuk kerucut

• Terletak dalam rongga dada atau toraks

• Kedua paru dipisahkan oleh mediastinum sentral yang berisi jantung dan beberapa

pembuluh darah besar

• Setiap paru mempunyai apeks dan basis

• Paru kanan lebih besar dan terbagi menjadi 3 lobus oleh fisura interlobaris

• Paru kiri lebih kecil dan terbagi menjadi 2 lobus

• Lobos-lobus tersebut terbagi lagi menjadi beberapa segmen sesuai dengan segmen

bronkusnya

PLEURA

• Merupakan lapisan tipis yang mengandung kolagen dan jaringan elastis

• Terbagi mejadi 2 :

- Pleura parietalis yaitu yang melapisi rongga dada

- Pleura viseralis yaitu yang menyelubingi setiap paru-paru

• Diantara pleura terdapat rongga pleura yang berisi cairan tipis pleura yang berfungsi untuk

Page 4: ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

memudahkan kedua permukaan itu bergerak selama pernapasan, juga untuk mencegah

pemisahan toraks dengan paru-paru

• Tekanan dalam rongga pleura lebih rendah dari tekanan atmosfir, hal ini untuk mencegah

kolap paru-paru

IV. FISIOLOGI SISTEM PERNAPASAN

Bernafas / pernafasan merupkan proses pertukaran udara diantara individu dan

lingkungannya dimana O2 yang dihirup (inspirasi) dan CO2 yang dibuang (ekspirasi).

Proses bernafas terdiri dari 3 bagian, yaitu :

1. Ventilasi yaitu masuk dan keluarnya udara atmosfir dari alveolus ke paru-paru atau

sebaliknya.

Proses keluar masuknya udara paru-paru tergantung pada perbedaan tekanan antara udara

atmosfir dengan alveoli. Pada inspirasi, dada ,mengembang, diafragma turun dan volume

paru bertambah. Sedangkan ekspirasi merupakan gerakan pasif.

Faktor-faktor yang mempengaruhi ventilasi :

a. Tekanan udara atmosfir

b. Jalan nafas yang bersih

c. Pengembangan paru yang adekuat

2. Difusi yaitu pertukaran gas-gas (oksigen dan karbondioksida) antara alveolus dan kapiler

paru-paru.

Proses keluar masuknya udara yaitu dari darah yang bertekanan/konsentrasi lebih besar ke

darah dengan tekanan/konsentrasi yang lebih rendah. Karena dinding alveoli sangat tipis dan

dikelilingi oleh jaringan pembuluh darah kapiler yang sangat rapat, membran ini kadang

disebut membran respirasi.

Perbedaan tekanan pada gas-gas yang terdapat pada masing-masing sisi membran respirasi

sangat mempengaruhi proses difusi. Secara normal gradien tekanan oksigen antara alveoli

dan darah yang memasuki kapiler pulmonal sekitar 40 mmHg.

Faktor-faktor yang mempengaruhi difusi :

a. Luas permukaan paru

b. Tebal membran respirasi

c. Jumlah darah

d. Keadaan/jumlah kapiler darah

e. Afinitas

f. Waktu adanya udara di alveoli

Page 5: ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

3. Transpor yaitu pengangkutan oksigen melalui darah ke sel-sel jaringan tubuh dan

sebaliknya karbondioksida dari jaringan tubuh ke kapiler.

Oksigen perlu ditransportasikan dari paru-paru ke jaringan dan karbondioksida harus

ditransportasikan dari jaringan kembali ke paru-paru. Secara normal 97 % oksigen akan

berikatan dengan hemoglobin di dalam sel darah merah dan dibawa ke jaringan sebagai

oksihemoglobin. Sisanya 3 % ditransportasikan ke dalam cairan plasma dan sel-sel.

Faktor-faktor yang mempengaruhi laju transportasi :

a. Curah jantung (cardiac Output / CO)

b. Jumlah sel darah merah

c. Hematokrit darah

d. Latihan (exercise)

V. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERNAPASAN

Faktor-faktor yang mempengaruhi oksigenasi adalah :

1. Tahap Perkembangan

Saat lahir terjadi perubahan respirasi yang besar yaitu paru-paru yang sebelumnya berisi

cairan menjadi berisi udara. Bayi memiliki dada yang kecil dan jalan nafas yang pendek.

Bentuk dada bulat pada waktu bayi dan masa kanak-kanak, diameter dari depan ke belakang

berkurang dengan proporsi terhadap diameter transversal. Pada orang dewasa thorak

diasumsikan berbentuk oval. Pada lanjut usia juga terjadi perubahan pada bentuk thorak dan

pola napas.

2. Lingkungan

Ketinggian, panas, dingin dan polusi mempengaruhi oksigenasi. Makin tinggi daratan, makin

rendah PaO2, sehingga makin sedikit O2 yang dapat dihirup individu. Sebagai akibatnya

individu pada daerah ketinggian memiliki laju pernapasan dan jantung yang meningkat, juga

kedalaman pernapasan yang meningkat.

Sebagai respon terhadap panas, pembuluh darah perifer akan berdilatasi, sehingga darah akan

mengalir ke kulit. Meningkatnya jumlah panas yang hilang dari permukaan tubuh akan

mengakibatkan curah jantung meningkat sehingga kebutuhan oksigen juga akan meningkat.

Pada lingkungan yang dingin sebaliknya terjadi kontriksi pembuluh darah perifer, akibatnya

meningkatkan tekanan darah yang akan menurunkan kegiatan-kegiatan jantung sehingga

mengurangi kebutuhan akan oksigen.

3. Gaya Hidup

Aktifitas dan latihan fisik meningkatkan laju dan kedalaman pernapasan dan denyut jantung,

Page 6: ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

demikian juga suplay oksigen dalam tubuh. Merokok dan pekerjaan tertentu pada tempat

yang berdebu dapat menjadi predisposisi penyakit paru.

4. Status Kesehatan

Pada orang yang sehat sistem kardiovaskuler dan pernapasan dapat menyediakan oksigen

yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Akan tetapi penyakit pada sistem

kardiovaskuler kadang berakibat pada terganggunya pengiriman oksigen ke sel-sel tubuh.

Selain itu penyakit-penyakit pada sistem pernapasan dapat mempunyai efek sebaliknya

terhadap oksigen darah. Salah satu contoh kondisi kardiovaskuler yang mempengaruhi

oksigen adalah anemia, karena hemoglobin berfungsi membawa oksigen dan karbondioksida

maka anemia dapat mempengaruhi transportasi gas-gas tersebut ke dan dari sel.

5. Narkotika

Narkotika seperti morfin dan dapat menurunkan laju dan kedalam pernapasan ketika depresi

pusat pernapasan dimedula. Oleh karena itu bila memberikan obat-obat narkotik analgetik,

perawat harus memantau laju dan kedalaman pernapasan.

6. Perubahan/gangguan pada fungsi pernapasan

Fungsi pernapasan dapat terganggu oleh kondisi-kondisi yang dapat mempengarhi

pernapasan yaitu :

a. Pergerakan udara ke dalam atau keluar paru

b. Difusi oksigen dan karbondioksida antara alveoli dan kapiler paru

c. Transpor oksigen dan transpor dioksida melalui darah ke dan dari sel jaringan.

Gangguan pada respirasi yaitu hipoksia, perubahan pola napas dan obstruksi sebagian jalan

napas.

Hipoksia yaitu suatu kondisi ketika ketidakcukupan oksigen di dalam tubuh yang diinspirasi

sampai jaringan. Hal ini dapat berhubungan dengan ventilasi, difusi gas atau transpor gas

oleh darah yang dapat disebabkan oleh kondisi yang dapat merubah satu atau lebih bagian-

bagian dari proses respirasi. Penyebab lain hipoksia adalah hipoventilasi alveolar yang tidak

adekuat sehubungan dengan menurunnya tidal volume, sehingga karbondioksida kadang

berakumulasi didalam darah.

Sianosis dapat ditandai dengan warna kebiruan pada kulit, dasar kuku dan membran mukosa

yang disebabkan oleh kekurangan kadar oksigen dalam hemoglobin. Oksigenasi yang

adekuat sangat penting untuk fungsi serebral. Korteks serebral dapat mentoleransi hipoksia

hanya selama 3 - 5 menit sebelum terjadi kerusakan permanen. Wajah orang hipoksia akut

biasanya terlihat cemas, lelah dan pucat.

7. Perubahan pola nafas

Page 7: ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

Pernapasan yang normal dilakukan tanpa usaha dan pernapasan ini sama jaraknya dan sedikit

perbedaan kedalamannya. Bernapas yang sulit disebut dyspnoe (sesak). Kadang-kadang

terdapat napas cuping hidung karena usaha inspirasi yang meningkat, denyut jantung

meningkat. Orthopneo yaitu ketidakmampuan untuk bernapas kecuali pada posisi duduk dan

berdiri seperti pada penderita asma.

8. Obstruksi jalan napas

Obstruksi jalan napas lengkap atau sebagaian dapat terjadi di sepanjang saluran pernapasan di

sebelah atas atau bawah. Obstruksi jalan napas bagian atas meliputi : hidung, pharing, laring

atau trakhea, dapat terjadi karena adanya benda asing seperti makanan, karena lidah yang

jatuh kebelakang (otrhopharing) bila individu tidak sadar atau bila sekresi menumpuk

disaluran napas.

Obstruksi jalan napas di bagian bawah melibatkan oklusi sebagian atau lengkap dari saluran

napas ke bronkhus dan paru-paru. Mempertahankan jalan napas yang terbuka merupakan

intervensi keperawatan yang kadang-kadang membutuhkan tindakan yang tepat. Onbstruksi

sebagian jalan napas ditandai dengan adanya suara mengorok selama inhalasi (inspirasi).

VI. PENGKAJIAN KEPERAWATAN

Secara umum pengkajian dimulai dengan mengumpulkan data tentang :

1. Biodata pasien (umur, sex, pekerjaan, pendidikan)

Umur pasien bisa menunjukkan tahap perkembangan pasien baik secara fisik maupun

psikologis, jenis kelamin dan pekerjaan perlu dikaji untuk mengetahui hubungan dan

pengaruhnya terhadap terjadinya masalah/penyakit, dan tingkat pendidikan dapat

berpengaruh terhadap pengetahuan klien tentang masalahnya/penyakitnya.

2. Keluhan utama dan riwayat keluhan utama (PQRST)

Keluhan utama adalah keluhan yang paling dirasakan mengganggu oleh klien pada saat

perawat mengkaji, dan pengkajian tentang riwayat keluhan utama seharusnya mengandung

unsur PQRST (Paliatif/Provokatif, Quality, Regio, Skala, dan Time)

3. Riwayat perkembangan

a. Neonatus : 30 - 60 x/mnt

b. Bayi : 44 x/mnt

c. Anak : 20 - 25 x/mnt

d. Dewasa : 15 - 20 x/mnt

e. Dewasa tua : volume residu meningkat, kapasitas vital menurun

4. Riwayat kesehatan keluarga

Page 8: ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

Dalam hal ini perlu dikaji apakah ada anggota keluarga yang mengalami masalah / penyakit

yang sama.

5. Riwayat sosial

Perlu dikaji kebiasaan-kebiasaan klien dan keluarganya, misalnya : merokok, pekerjaan,

rekreasi, keadaan lingkungan, faktor-faktor alergen dll.

6. Riwayat psikologis

Disini perawat perlu mengetahui tentang :

a. Perilaku / tanggapan klien terhadap masalahnya/penyakitnya

b. Pengaruh sakit terhadap cara hidup

c. Perasaan klien terhadap sakit dan therapi

d. Perilaku / tanggapan keluarga terhadap masalah/penyakit dan therapi

7. Riwayat spiritual

8. Pemeriksaan fisik

a. Hidung dan sinus

Inspeksi : cuping hidung, deviasi septum, perforasi, mukosa (warna, bengkak, eksudat,

darah), kesimetrisan hidung.

Palpasi : sinus frontalis, sinus maksilaris

b. Faring

Inspeksi : warna, simetris, eksudat ulserasi, bengkak

c. Trakhea

Palpasi : dengan cara berdiri disamping kanan pasien, letakkan jari tengah pada bagian bawah

trakhea dan raba trakhea ke atas, ke bawah dan ke samping sehingga kedudukan trakhea

dapat diketahui.

d. Thoraks

Inspeksi :

• Postur, bervariasi misalnya pasien dengan masalah pernapasan kronis klavikulanya menjadi

elevasi ke atas.

• Bentuk dada, pada bayi berbeda dengan orang dewasa. Dada bayi berbentuk

bulat/melingkar dengan diameter antero-posterior sama dengan diameter tranversal (1 : 1).

Pada orang dewasa perbandingan diameter antero-posterior dan tranversal adalah 1 : 2

Beberapa kelainan bentuk dada diantaranya : Pigeon chest yaitu bentuk dada yang ditandai

dengan diameter tranversal sempit, diameter antero-posterior membesar dan sternum sangat

menonjol ke depan. Funnel chest merupakan kelainan bawaan dengan ciri-ciri berlawanan

dengan pigeon chest, yaitu sternum menyempit ke dalam dan diameter antero-posterior

Page 9: ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

mengecil. Barrel chest ditandai dengan diameter antero-posterior dan tranversal sama atau

perbandingannya 1 : 1.

Kelainan tulang belakang diantaranya : Kiposis atau bungkuk dimana punggung

melengkung/cembung ke belakang. Lordosis yaitu dada membusung ke depan atau punggung

berbentuk cekung. Skoliosis yaitu tergeliatnya tulang belakang ke salah satu sisi.

• Pola napas, dalam hal ini perlu dikaji kecepatan/frekuensi pernapasan apakah pernapasan

klien eupnea yaitu pernapasan normal dimana kecepatan 16 - 24 x/mnt, klien tenang, diam

dan tidak butuh tenaga untuk melakukannya, atau tachipnea yaitu pernapasan yang cepat,

frekuensinya lebih dari 24 x/mnt, atau bradipnea yaitu pernapasan yang lambat, frekuensinya

kurang dari 16 x/mnt, ataukah apnea yaitu keadaan terhentinya pernapasan.

Perlu juga dikaji volume pernapasan apakah hiperventilasi yaitu bertambahnya jumlah udara

dalam paru-paru yang ditandai dengan pernapasan yang dalam dan panjang ataukah

hipoventilasi yaitu berkurangnya udara dalam paru-paru yang ditandai dengan pernapasan

yang lambat.

Perlu juga dikaji sifat pernapasan apakah klien menggunakan pernapasan dada yaitu

pernapasan yang ditandai dengan pengembangan dada, ataukah pernapasan perut yaitu

pernapasan yang ditandai dengan pengembangan perut.

Perlu juga dikaji ritme/irama pernapasan yang secara normal adalah reguler atau irreguler,

ataukah klien mengalami pernapasan cheyne stokes yaitu pernapasan yang cepat kemudian

menjadi lambat dan kadang diselingi apnea, atau pernapasan kusmaul yaitu pernapasan yang

cepat dan dalam, atau pernapasan biot yaitu pernapasan yang ritme maupun amplitodunya

tidak teratur dan diselingi periode apnea.

Perlu juga dikaji kesulitan bernapas klien, apakah dispnea yaitu sesak napas yang menetap

dan kebutuhan oksigen tidak terpenuhi, ataukah ortopnea yaitu kemampuan bernapas hanya

bila dalam posisi duduk atau berdiri.

Perlu juga dikaji bunyi napas, dalam hal ini perlu dikaji adanya stertor/mendengkur yang

terjadi karena adanya obstruksi jalan napas bagian atas, atau stidor yaitu bunyi yang kering

dan nyaring dan didengar saat inspirasi, atau wheezing yaitu bunyi napas seperti orang

bersiul, atau rales yaitu bunyi yang mendesak atau bergelembung dan didengar saat inspirasi,

ataukah ronchi yaitu bunyi napas yang kasar dan kering serta di dengar saat ekspirasi.

Perlu juga dikaji batuk dan sekresinya, apakah klien mengalami batuk produktif yaitu batuk

yang diikuti oleh sekresi, atau batuk non produktif yaitu batuk kering dan keras tanpa sekresi,

ataukah hemoptue yaitu batuk yang mengeluarkan darah

• Status sirkulasi, dalam hal ini perlu dikaji heart rate/denyut nadi apakah takhikardi yaitu

Page 10: ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

denyut nadi lebih dari 100 x/mnt, ataukah bradikhardi yaitu denyut nadi kurang dari 60

x/mnt.

Juga perlu dikaji tekanan darah apakah hipertensi yaitu tekanan darah arteri yang tinggi,

ataukah hipotensi yaitu tekanan darah arteri yang rendah.

Juga perlu dikaji tentang oksigenasi pasien apakah terjadi anoxia yaitu suatu keadaan dengan

jumlah oksigen dalam jaringan kurang, atau hipoxemia yaitu suatu keadaan dengan jumlah

oksigen dalam darah kurang, atau hipoxia yaitu berkurangnya persediaan oksigen dalam

jaringan akibat kelainan internal atau eksternal, atau cianosis yaitu warna kebiru-biruan pada

mukosa membran, kuku atau kulit akibat deoksigenasi yang berlebihan dari Hb, ataukah

clubbing finger yaitu membesarnya jari-jari tangan akibat kekurangan oksigen dalam waktu

yang lama.

Palpasi :

Untuk mengkaji keadaan kulit pada dinding dada, nyeri tekan, massa, peradangan,

kesimetrisan ekspansi dan taktil vremitus.

Taktil vremitus adalah vibrasi yang dapat dihantarkan melalui sistem bronkhopulmonal

selama seseorang berbicara. Normalnya getaran lebih terasa pada apeks paru dan dinding

dada kanan karena bronkhus kanan lebih besar. Pada pria lebih mudah terasa karena suara

pria besar

VII. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Diagnosa keperawatan yang lazim terjadi pada pasien dengan gangguan pemenuhan

kebutuhan oksigenasi diantaranya adalah :

1. Bersihan jalan nafas tidak efektif

2. Pola napas tidak efektif

3. Gangguan pertukaran gas

4. Penurunan kardiak output

5. Rasa berduka

6. Koping tidak efektif

7. Perubahan rasa nyaman

8. Potensial/resiko infeksi

9. Interaksi sosial terganggu

10. Intoleransi aktifitas, dll sesuai respon klien

1. Bersihan jalan napas tidak efektif

Yaitu tertumpuknya sekresi atau adanya obstruksi pada saluran napas.

Page 11: ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

Tanda-tandanya :

• Bunyi napas yang abnormal

• Batuk produktif atau non produktif

• Cianosis

• Dispnea

• Perubahan kecepatan dan kedalaman pernapasan

Kemungkinan faktor penyebab :

• Sekresi yang kental atau benda asing yang menyebabkan obstruksi

• Kecelakaan atau trauma (trakheostomi)

• Nyeri abdomen atau nyeri dada yang mengurangi pergerakan dada

• Obat-obat yang menekan refleks batuk dan pusat pernapasan

• Hilangnya kesadaran akibat anasthesi

• Hidrasi yang tidak adekuat, pembentukan sekresi yang kental dan sulit untuk di expektoran

• Immobilisasi

• Penyakit paru menahun yang memudahkan penumpukan sekresi

2. Pola napas tidak efektif

Yaitu respon pasien terhadap respirasi dengan jumlah suplay O2 kejaringan tidak adekuat

Tanda-tandanya :

• Dispnea

• Peningkatan kecepatan pernapasan

• Napas dangkal atau lambat

• Retraksi dada

• Pembesaran jari (clubbing finger)

• Pernapasan melalui mulut

• Penambahan diameter antero-posterior

• Cianosis, flail chest, ortopnea

• Vomitus

• Ekspansi paru tidak simetris

Kemungkinan faktor penyebab :

• Tidak adekuatnya pengembangan paru akibat immobilisasi, obesitas, nyeri

• Gangguan neuromuskuler seperti : tetraplegia, trauma kepala, keracunan obat anasthesi

• Gangguan muskuloskeletal seperti : fraktur dada, trauma yang menyebabkan kolaps paru

• CPPO seperti : empisema, obstruksi bronchial, distensi alveoli

• Hipoventilasi akibat kecemasan yang tinggi

Page 12: ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

• Obstruksi jalan napas seperti : infeksi akut atau alergi yang menyebabkan spasme bronchial

atau oedema

• Penimbunan CO2 akibat penyakit paru

3. Gangguan pertukaran gas

Yaitu perubahan asam basa darah sehingga terjadi asidosis respiratori dan alkalosis

respiratori.

4. Penurunan kardiak output

Tanda-tandanya :

• Kardiak aritmia

• Tekanan darah bervariasi

• Takikhardia atau bradikhardia

• Cianosis atau pucat

• Kelemahan, vatigue

• Distensi vena jugularis

• Output urine berkurang

• Oedema

• Masalah pernapasan (ortopnea, dispnea, napas pendek, rales dan batuk)

Kemungkinan penyebab :

• Disfungsi kardiak output akibat penyakit arteri koroner, penyakit jantung

• Berkurangnya volume darah akibat perdarahan, dehidrasi, reaksi alergi dan reaksi kegagalan

jantung

• Cardiak arrest akibat gangguan elektrolit

• Ketidakseimbangan elektrolit seperti kelebihan potassiom dalam darah

VIII. RENCANA KEPERAWATAN

1. Mempertahankan terbukanya jalan napas

A. Pemasangan jalan napas buatan

Jalan napas buatan (artificial airway) adalah suatu alat pipa (tube) yang dimasukkan ke dalam

mulut atau hidung sampai pada tingkat ke-2 dan ke-3 dari lingkaran trakhea untuk

memfasilitasi ventilasi dan atau pembuangan sekresi

Rute pemasangan :

• Orotrakheal : mulut dan trakhea

• Nasotrakheal : hidung dan trakhea

• Trakheostomi : tube dimasukkan ke dalam trakhea melalui suatu insisi yang diciptakan pada

Page 13: ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

lingkaran kartilago ke-2 atau ke-3

• Intubasi endotrakheal

B. Latihan napas dalam dan batuk efektif

Biasanya dilakukan pada pasien yang bedrest atau post operasi

Cara kerja :

• Pasien dalam posisi duduk atau baring

• Letakkan tangan di atas dada

• Tarik napas perlahan melalui hidung sampai dada mengembang

• Tahan napas untuk beberapa detik

• Keluarkan napas secara perlahan melalui mulut dampai dada berkontraksi

• Ulangi langkah ke-3 sampai ke-5 sebanyak 2-3 kali

• Tarik napas dalam melalui hidung kemudian tahan untuk beberapa detik lalu keluarkan

secara cepat disertai batuk yang bersuara

• Ulangi sesuai kemampuan pasien

• Pada pasien pot op. Perawat meletakkan telapak tangan atau bantal pada daerah bekas

operasi dan menekannya secara perlahan ketika pasien batuk, untuk menghindari terbukanya

luka insisi dan mengurangi nyeri

C. Posisi yang baik

• Posisi semi fowler atau high fowler memungkinkan pengembangan paru maksimal karena

isi abdomen tidak menekan diafragma

• Normalnya ventilasi yang adekuat dapat dipertahankan melalui perubahan posisi, ambulasi

dan latihan

D. Pengisapan lendir (suctioning)

Adalah suatu metode untuk melepaskan sekresi yang berlebihan pada jalan napas, suction

dapat dilakukan pada oral, nasopharingeal, trakheal, endotrakheal atau trakheostomi tube.

E. Pemberian obat bronkhodilator

Adalah obat untuk melebarkan jalan napas dengan melawan oedema mukosa bronkhus dan

spasme otot dan mengurangi obstruksi dan meningkatkan pertukaran udara.

Obat ini dapat diberikan peroral, sub kutan, intra vena, rektal dan nebulisasi atau menghisap

atau menyemprotkan obat ke dalam saluran napas.

2. Mobilisasi sekresi paru

A. Hidrasi

Cairan diberikan 2±secara oral dengan cara menganjurkan pasien mengkonsumsi cairan yang

banyak - 2,5 liter perhari, tetapi dalam batas kemampuan/cadangan jantung.

Page 14: ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

B. Humidifikasi

Pengisapan uap panas untuk membantu mengencerkan atau melarutkan lendir.

C. Postural drainage

Adalah posisi khuus yang digunakan agar kekuatan gravitasi dapat membantu di dalam

pelepasan sekresi bronkhial dari bronkhiolus yang bersarang di dalam bronkhus dan trakhea,

dengan maksud supaya dapat membatukkan atau dihisap sekresinya.

Biasanya dilakukan 2 - 4 kali sebelum makan dan sebelum tidur / istirahat.

Tekniknya :

• Sebelum postural drainage, lakukan :

- Nebulisasi untuk mengalirkan sekret

- Perkusi sekitar 1 - 2 menit

- Vibrasi 4 - 5 kali dalam satu periode

• Lakukan postural drainage, tergantung letak sekret dalam paru.

3. Mempertahankan dan meningkatkan pengembangan paru

A. Latihan napas

Adalah teknik yang digunakan untuk menggantikan defisit pernapasan melalui peningkatan

efisiensi pernapasan yang bertujuan penghematan energi melalui pengontrolan pernapasan

Jenis latihan napas :

• Pernapasan diafragma

• Pursed lips breathing

• Pernapasan sisi iga bawah

• Pernapasan iga dan lower back

• Pernapasan segmental

B. Pemasangan ventilasi mekanik

Adalah alat yang berfungsi sebagai pengganti tindakan pengaliran / penghembusan udara ke

ruang thoraks dan diafragma. Alat ini dapat mempertahankan ventilasi secara otomatis dalam

periode yang lama.

Ada dua tipe yaitu ventilasi tekanan negatif dan ventilasi tekanan positif.

C. Pemasangan chest tube dan chest drainage

Chest tube drainage / intra pleural drainage digunakan setelah prosedur thorakik, satu atau

lebih chest kateter dibuat di rongga pleura melalui pembedahan dinding dada dan

dihubungkan ke sistem drainage.

Indikasinya pada trauma paru seperti : hemothoraks, pneumothoraks, open pneumothoraks,

flail chest.

Page 15: ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

Tujuannya :

• Untuk melepaskan larutan, benda padat, udara dari rongga pleura atau rongga thoraks dan

rongga mediastinum

• Untuk mengembalikan ekspansi paru dan menata kembali fungsi normal kardiorespirasi

pada pasien pasca operasi, trauma dan kondisi medis dengan membuat tekanan negatif dalam

rongga pleura.

Tipenya :

a. The single bottle water seal system

b. The two bottle water

c. The three bottle water

4. Mengurangi / mengoreksi hipoksia dan kompensasi tubuh akibat hipoksia

Dengan pemberian O2 dapat melalui :

• Nasal canule

• Bronkhopharingeal khateter

• Simple mask

• Aerosol mask / trakheostomy collars

• ETT (endo trakheal tube)

5. Meningkatkan transportasi gas dan Cardiak Output

Dengan resusitasi jantung paru (RJP), yang mencakup tindakan ABC, yaitu :

A : Air way adalah mempertahankan kebersihan atau membebaskan jalan napas

B : Breathing adalah pemberian napas buatan melalui mulut ke mulut atau mulut ke hidung

C : Circulation adalah memulai kompresi jantung atau memberikan sirkulasi buatan

Jadi secara umum intervensi keperawatan mencakup di dalamnya :

a. Health promotion

• Ventilasi yang memadai

• Hindari rokok

• Pelindung / masker saat bekerja

• Hindari inhaler, tetes hidung, spray (yang dapat menekan nervus 1)

• Pakaian yang nyaman

b. Health restoration and maintenance

• Mempertahankan jalan napas dengan upaya mengencerkan sekret

• Teknik batuk dan postural drainage

• Suctioning

• Menghilangkan rasa takut dengan penjelasan, posisi fowler/semi fowler, significant other

Page 16: ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

• Mengatur istirahat dan aktifitas dengan memberikan HE yang bermanfaat, fasilitasi

lingkungan, tingkatkan rasa nyaman, terapi yang sesuai, ROM

• Mengurangi usaha bernapas dengan ventilasi yang memeadai, pakaian tipis dan hangat,

hindari makan berlebih dan banyak mengandung gas, atur posisi

• Mempertahankan nutrisi dan hidrasi juga dengan oral hygiene dan makanan yang mudah

dikunyah dan dicerna

• Mempertahankan eliminasi dengan memberikan makanan berserat dan ajarkan latihan

• Mencegah dan mengawasi potensial infeksi dengan menekankan prinsip medikal asepsis

• Terapi O2

• Terapi ventilasi

• Drainage dada

IX. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN DAN EVALUASI

Implementasi keperawatan sesuai dengan intervensi dan evaluasi dilakukan sesuai tujuan dan

kriteria termasuk di dalamnya evaluasi proses.

http://athearobiansyah.blogspot.com/2008/03/asuhan-keperawatan-kebutuhan-

oksigenasi.html

Page 17: ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN

KEBUTUHAN OKSIGEN

A. Kebutuhan Oksigen

Kapasitas ( daya muat ) udara dalam paru-paru adalah 4500 sampai 5000 ml. Udara

yang diproses dalam paru-paru hanya sekitar 10 % ( 500 ml ), yakni yang dihirup

( inspirasi ) dan yang dihembuskan (ekspirasi) pada pernafasan biasa.

Kebutuhan oksigen merupakan salah satu kebutuhan dassr pada manusia, yaitu

kebutuhan fisiologis. Pemenuhan kebutuhan oksigenitas ditunjukan untuk menjaga

kelangsungan metabolisme sel tubuh, mempertahankan hidupnya, dan melakukan

aktivitas bagi berbagai organ dan sel.

B. Konsep Dasar Oksigenasi

Oksigenasi adalah proses penambahan oksigen kedalam sisitem ( kimia atau fiiska).

Oksigen merupakan gas tidak berwarna dan tidak berbau yang sangat dibutuhkan

dalam proses metabolisme sel. Sebagai hasilnya terbentuklah CO2, energi dan air.

Akan tetapi penambahkan CO2 yang melebihi batas normal pada tubuh akan

memberikan dampak yang cukup bermakna terhadap aktifitas sel.

C. Organ-Organ Pernapasan

Bernapas merupakan proses yang sangat penting bagi manusia. Pada proses ini terjadi

pertukaran oksigen dan karbon dioksida antara tubuh dan lingkungan.

1. Hidung

Hidung merupakan organ pernapasan yang letaknya paling luar. Manusia menghirup

udara melalui hidung. Pada permukaan rongga hidung terdapat rambut-rambut halus

dan selaput lendir yang berfungsi menyaring udara yang masuk dari debu atau benda

lainnya. Di dalam rongga hidung terjadi penyesuaian suhu dan kelembapan udara

sehingga udara yang masuk ke paru-paru tidak terlalu kering ataupun terlalu lembap.

Udara bebas tidak hanya mengandung oksigen saja, namun juga gas-gas yang lain.

Misalnya, karbon dioksida (CO2), belerang (S), dan nitrogen (N2). Gas-gas tersebut

ikut terhirup, namun hanya oksigen saja yang dapat berikatan dengan darah. Selain

Page 18: ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

sebagai organ pernapasan, hidung juga merupakan indra pembau yang sangat sensitif.

Dengan kemampuan tersebut, manusia dapat terhindar dari menghirup gas-gas yang

beracun atau berbau busuk yang mungkin mengandung bakteri dan bahan penyakit

lainnya. Dari rongga hidung, udara selanjutnya akan mengalir ke tenggorokan.

2. Tenggorokan (Trakea)

Tenggorokan merupakan bagian dari organ pernapasan. Tenggorokan berupa suatu

pipa yang dimulai dari pangkal tengorokan (laring), batang tenggorokan (trakea), dan

cabang batang tenggorokan (bronkus).

Setelah melewati hidung, udara masuk menuju pangkal tenggorokan (laring) melalui

faring. Faring terletak di hulu tenggorokan dan merupakan persimpangan antara

rongga mulut ke kerongkongan dan rongga hidung ke tenggorokan. Setelah melalui

laring, udara selanjutnya menuju ke batang tenggorokan (trakea). Pada batang

tenggorokan ini terdapat suatu katup epiglotis. Katup ini bekerja dengan cara

membuka jika bernapas atau berbicara dan menutup pada saat menelan makanan.

Adanya katup tersebut, udara akan masuk ke paru-paru dan makanan akan menuju

lambung. Jika makan sambil berbicara, hal tersebut dapat mengakibatkan makanan

masuk ke paru-paru dan tenggorokan. Oleh karenanya, hindarilah makan sambil

berbicara. Pada laring, di bawah epiglotis, terdapat pita suara. Ketika udara melewati

pita suara, pita suara akan bergetar dan menghasilkan suara. Hal ini terjadi ketika

berbicara.

3. Cabang Batang Tenggorokan (Bronkus)

Cabang batang tenggorokan (bronkus) merupakan cabang dari trakea. Bronkus terbagi

menjadi dua, yaitu yang menuju paru-paru kanan dan menuju paru-paru kiri. Bronkus

bercabang lagi menuju bronkiolus. Masing-masing cabang tersebut berakhir pada

gelembung paru-paru atau alveolus. Alveolus merupakan tempat terjadinya difusi

oksigen ke dalam darah. Oleh karena itu, dinding alveolus mengandung banyak

kapiler darah.

4. Paru-paru

Paru-paru terletak di dalam rongga dada. Antara rongga dada dan rongga perut

terdapat suatu pembatas yang disebut diafragma. Pembatas ini bukan sekedar

pembatas, tetapi berperan juga dalam proses pernapasan. Paru-paru terbagi menjadi

paru-paru kanan dan paruparu kiri. Paru-paru pada dasarnya merupakan cabang-

cabang suatu saluran yang ujungnya bergelembung. Gelembunggelembung tersebut

Page 19: ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

disebut alveoli (tunggal: alveolus). Dalam alveoli inilah sesungguhnya terjadi

pertukaran gas-gas. Paru-paru kanan terdiri atas tiga belahan sedangkan paru-paru kiri

hanya dua belahan. Paru-paru kanan lebih besar dibandingkan yang kiri. Agar lebih

jelas, perhatikan gambar penampang sistem pernapasan manusia berikut ini.

D. Proses Pernapasan

Saat bernapas, menghirup udara melalui hidung. Udara yang dihirup mengandung

oksigen dan juga gasgas lain. Dari hidung, udara terus masuk ke tenggorokan,

kemudian ke dalam paru-paru. Akhirnya, udara akan mengalir sampai ke alveoli yang

merupakan ujung dari saluran. Oksigen yang terkandung dalam alveolus bertukar

dengan karbon dioksida yang terkandung dalam darah yang ada di pembuluh darah

alveolus melalui proses difusi. Dalam darah, oksigen diikat oleh hemoglobin.

Selanjutnya darah yang telah mengandung oksigen mengalir ke seluruh tubuh.

Oksigen diperlukan untuk proses respirasi sel-sel tubuh. Gas karbon dioksida yang

dihasilkan selama proses respirasi sel tubuh akan ditukar dengan oksigen.

Selanjutnya, darah mengangkut karbon dioksida untuk dikembalikan ke alveolus

paru-paru dan akan dikeluarkan ke udara melalui hidung saat mengeluarkan napas.

Proses pernapasan meliputi dua proses, yaitu menarik napas atau inspirasi serta

mengeluarkan napas atau ekspirasi. Sewaktu menarik napas, otot diafragma

berkontraksi, dari posisi melengkung ke atas menjadi lurus. Bersamaan dengan itu,

otot-otot tulang rusuk pun berkontraksi. Akibat dari berkontraksinya kedua jenis otot

tersebut adalah mengembangnya rongga dada sehingga tekanan dalam rongga dada

berkurang dan udara masuk. Saat kamu mengeluarkan napas, otot diafragma dan otot-

otot tulang rusuk melemas. Akibatnya, rongga dada mengecil dan tekanan udara di

dalam paru-paru naik sehingga udara keluar. Jadi, hal yang perlu diingat, bahwa udara

mengalir dari tempat yang bertekanan besar ke tempat yang bertekanan lebih kecil.

Proses pemenuhan kebutuhan oksigenasi di dalam tubuh terdiri atas tiga tahapan;

1. Vertilisasi

Proses keluar dan masuknya oksigen dari atmosfer ke dalam alveoli atau dari alveoli

ke atmosfer. Proses ventilasi dipengaruhi oleh:

a. Adanya konsentrasi oksigen di atmosfer.

b. Adanya kondisi jalan nafas yang baik.

Page 20: ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

c. Adanya kemampuan toraks dan alveoli pada paru-paru dalam melaksanakan

ekspansi atau kembang kempis.

Pusat pernapasan, yaitu medula oblongata dan pons, dipengaruhi oleh proses

vertilisasi

2. Refusi, Penyaluran oksigen oleh darah keseluruh kapiler pulmonalis

3. Difusi, Pertukaran antara oksigen dari alveoli ke kapiler paru-paru dan karbon

dioksida dari kapiler ke alveoli. Proses ini dipengaruhi oleh:

a. Luasnya permukaan paru-paru.

b. Tebal membran respirasi/ permeabilitas yang terdiri atas epitel alveoli dan

interstisial.

c. Perbedaan tekanan dan konsentrasi oksigen.

d. Afinitas gas yaitu kemampuan untuk menembus dan saling mengikat Hb.

4. Transportasi, Proses pendistribusian antara oksigen kapiler ke jaringan tubuh dan

karbon dioksida jaringan tubuh ke kapiler. Transportasi gas dapat dipengaruhi oleh:

a. Kardiak output, dapat dinilai melalui isi sekuncup dan frekuensi denyut jantung.

b. Kondisi pembuluh darah, latihan & aktivasi seperti olahraga, dan lain-lain.

E. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Oksigen

1. Faktor Fisiologis

gangguan pada fungsi fisiologis akan berpengaruh terhadap kebutuhan oksigen

seseorang. Kondisi ini lambat laun dapat mempengaruhi fungsi pernafasannya.

Penurunan kapasitas angkut O2, secara fisiologis daya angkut hemoglobin untuk

membawa O2 ke jaringan adalah 97 %. Akan tetapi, nilai tersebut dapat berubah

sewaktu-waktu apabila terdapat gangguan pada tubuh. Misalnya pada penderita

anemia atau pada saat terpapar zat beracun. Kondisi tersebut dapat mengakibatkan

penurunan kapasitas pengikatan O2.

Penurunan konsentrasi O2 inspirasi. Kondisi ini dapat terjadi akibat penggunaan

alat terapi pernafasan dan penurunann kadar O2 lingkungan.

Hipovolemia, kondisi ini disebabkan oleh penurunan sirkulasi darah akibat

kehilangan cairan ekstraseluler yang berlebihan ( misal pada penderita syok atau

dehidrasi berat ).

Peningkatan laju Metabolik, kondisi ini dapat terjadi pada kasus infeksi dan demam

yang terus menerus yang mengakibatkan peningkatan laju metabolik. Akibatnya

tubuh mulai memecah persediaan protein dan menyebabkan penurunan masa otot.

Kondisi lainnya, kondisi yang mempengaruhi pergerakan dinding dada seperti

Page 21: ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

kehamilan, obesitas, abnornalitas musculus sceletal ( misal pectus excavatum dan

kifosis ), trauma, penyakit otot, penyakit susunan syaraf, gangguan syaraf pusat dan

penyakit kronis.

2. Status Kesehatan

Pada orang yang sehat, sistem pernafasan dapat menyediakan kadar oksigen yang

cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Akan tetapi pada kondisi sakit tertentu,

proses oksigenasi tersebut dapat terhambat sehingga mengganggu pemenuhan

kebutuhan oksigen tubuh. Kondisi tersebut antara lain: gangguan pada sisten

pernafasan dan kardiovaskuler, penyakit kronis, penyakit obstruksi pernafasan atas,

dll.

3. Faktor Perkembangan

Tingkat perkembangan menjadi salah satu faktor penting yang mempengaruhi sistem

pernafasan individu.

Bayi prematur. Bayi yang lahir prematur beresiko menderita penyakit membran

serupa hialin yang ditandai dengan berkembangnya membran serupa hialin yang

membatasi ujung saluran pernafasan.

Bayi dan anak-anak. Beresiko mengalami infeksi saluran napas atas, seperti

faringitis, influenza, tinsilitis, dan aspirasi benda asing ( misal makanan, permen, dan

lain-lain )

Anak usia sekolah dan remaja. Beresiko mengalami infeksi saluran napas akut akibat

kebiasaan buruk, seperti merokok.

Dewasa muda dan paruh baya. Kondisi stres, kebiasaan merokok, diet yang tidak

sehat, kurang berolahraga, merupakan faktor yang dapat meningkatkan resiko

penyakit jantung dan paru pada usia ini.

Lansia. Proses penuaan yang terjadi pada lansia menyebabkan perubahan pada

fungsi normal pernafasan, seperti penurunan elastisitas paru, pelebaran alveolus,

dilatasi saluran bronkus, dan kifosis tulang belakang yang menghambat ekspansi paru

sehingga berpengaruh pada penurunan kadar O2.

4. Faktor Perilaku

Perilaku keseharian individu dapat berpengaruh terhadap fungsi pernafasannya. Status

Page 22: ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

nutrisi, gaya hidup, kebiasaan berolah raga, kondisi emosional, dan penggunaan zat-

zat tertentu secara tidak langsung akan berpengaruh pada pemenuhan kebutuhan

oksigen tubuh.

Nutrisi. Kondisi berat badan berlebih (obesitas) dapat menghambat ekspansi paru,

sedangkan mal nutrisi berat dapat mengakibatkan pelisutan otot pernafasan yang akan

mengurangi kkeuatan kerja pernafasan

Olah Raga. Latihan fiisk akan meningkatkan aktivitas metabolik, denyut jantung,

dan kedalaman serta frekuensi pernafasan yang meningkatkan kebutuhan oksigen.

Ketergantungan zat adiktif. Penggunaan alkohol dan obat-obatan yang berlebihan

dapat mengganggu proses oksigenasi. Hal ini terjadi karena:

o Alkohol dan obat-obatan dapat menekan pusat pernafasan dan susunan syaraf pusat

sehingga mengakibatkan penurunan laju dan kedalaman pernafasan.

o Penggunaan narkotika dan analgesik, terutama morfin dan meperidin, dapat

mendepresi pusat pernafasan sehingga menurunkan laju dan kedalaman pernafasan.

Emosi. Perasaan takut, cemas, dan marah yang tidak terkontrol akan merangsang

aktivitas syaraf simpatis. Kondisi ini menyebabkan peningkatan denyut jantung dan

frekuensi pernafasan sehingga kebutuhan oksigen meningkat

Gaya hidup. Kebiasaan merokok dapat mempengaruhi pemenuhan kebutuhan

oksigen seseorang. Merokok dapat menyebabkan gangguan vaskularisasi perifer dan

penyakit jantung. Selain itu, nikotin yang terkandung dalam rokok bisa

mengakibatkan vasokonstriksi pembuluh darah perifer dan koroner.

5. Lingkungan

Suhu. Faktor suhu ( panas atau dingin) dapat berpengaruh terhadap afinitas atau

kekuatan ikatan Hb dan O2. dengan kata lain, suhu lingkungan juga mempengaruhi

kebutuhan oksigen seseorang.

Ketinggian. Pada dataran yang tinggi akan terjadi penurunan pada tekanan udara

sehingga tekanan oksigen juga ikut menurun. Akibatnya orang yang tinggal di dataran

yang tinggi cenderung mengalami peningkatan frekuensi pernafasan dan denyut

jantung. Sebaliknya, pada dataran yang rendah akan mengalami peningkatan tekanan

oksigen

Polusi. Polusi udara seperti asap atau debu sering kali menyebabkan sakit kepala,

pusing, batuk, terdesak, dan bernagai gangguan pernafasan lain pada orang yang

menghisapnya. Para pekerja di pabrik asbes atau bedak tabur beresiko tinggi

Page 23: ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

menderita penyakit paru akibat terpapar zat berbahaya.

F. Gangguan/ Masalah Kebutuhan Oksigenasi

1. Hipoksia

Merupakan kondisi tidak tercukupinya pemenuhan kebutuhan oksigen dalam tubuh

akibat defisiensi oksigen atau peningkatan kebutuhan oksigen di tingkat sel.

2. Perubahan pola pernapasan

a. Takipnea, Pernapasan dengan frekuensi lebih dari 24 kali per menit.

10 kali per menit.b. Bradipnea, Pola pernapasan yang lambat abnormal,

c. Hiperventilasi, Cara tubuh mengompensasi metabolisme tubuh yang terlampau

tinggi dengan pernapasan lebih cepat dan dalam sehingga terjadi peningkatan jumlah

oksigen dalam paru-paru.

d. Kussmaul, Pola pernapasan cepat dan dangkal yang dapat pada keadaan asidosis

metabolik.

e. Hipoventilasi , Upaya tubuh untuk mengeluarkan karbondioksida dengan cukup

pada ventilasi alveolar.

f. Dispnea, Sesak dan berat saat bernafas.

g. Ortopnea, Kesulitan bernafas kecuali dalam posisi duduk atau berdiri.

h. Cheyne stokes, Siklus pernapasan yang amplitudonya mula-mula naik kemudian

menurun dan berhenti, lalu dimulai lagi dari siklus baru.

i. Pernapasan paradoksial, Di mana dinding paru-paru bergerak berlawanan arah dari

keadaan normal.

j. Biot , Pernapasan dengan irama yang mirip dengan cheyne stokes, akan tetapi

amplitudonya tidak teratur.

k. Stridor , Pernapasan bising yang terjadi karena penyempitan pada saluran

pernapasan.

l. Sianosis, Kebiruan pada kulit karena jumlah haemoglobin dioksigenasi yang

berlebihan di dalam pembuluh darah kulit atau kapiler.

3. Obstruksi jalan nafas

Suatu keadaan pada individu dengan pernapasan yang mengalami ancaman, terkait

dengan ketidakmampuan batuk secara efektif.

Tanda klinis:

• Batuk tidak efektif atau tidak ada

• Tidak mampu mengeluarkan sekret di jalan napas

Page 24: ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

• Suara napas menunjukkan adanya sumbatan

• Jumlah, irama,dan kedalaman pernapasan tidak normal.

4. Pertukaran gas

Suatu kondisi pada individu yang mengalami penurunan gas, baik oksigen maupun

karbondioksida, antara alveoli paru-paru dan sistem vaskuler.

Tanda klinis:

• Dispenia pada usaha napas

• Napas denagn bibir pada fase ekspirasi yang panjang

• Agitasi

• Lelah, letargi.

• Meningkatnya tahanan vascular paru-paru.

• Menurunnya saturasi oksigen dan meningkatnya PaCO2

• Sianosis

G. Terapi Oksigen

Terapi oksigen diberikan pada pasien yang mengalami gangguan ventilasi pada

seluruh area paru, pasien dengan pertukaran gas, serta mereka yang mengalami gagal

jantung dan membutuhkan terapi oksigen guna mencegah hipoksia. Sejumlah sistem

pemberian oksigen tersedia bagi klien diberbagai kondisi. Pilihan tersebut tergantung

pada kebutuhan oksigen klien, kenyamanan, dan tingkat perkembangannya. Suplai

oksigen sendiir juga diberikan dalam beberapa cara. Di sejumlah rumah sakit atau

fasilitas perawatan jangka panjang, suplia oksigen disalurkan melalui pipa panjang

yang tertanam di dinding rumah sakit dan bermuara langsung di samping tempat tidur

pasien. Ini memungkinkan pasien mendapatkan terapi oksigen langsung pada saat

dibutuhkan. Hal lainnya yang harus diperhatikan saat memberikan terapi oksigen

adalah tindakan pengamanan (safety precaution) guna mencegah bahaya kebakaran.

Beberapa upaya pengamanan tersebut adalah:

• Hindari menyalakan api disekitar sumber oksigen karena dapat meledak

• Beritahu klien atau pengunjung untuk tidak merokok didikat sumber tersebut

• Lakukan pengecekan perlengkapan listrik, terutama kabel-kabel diruangan tersebut.

Pastikan semuanya masih berfungsi dengan baik

• Hindari penggunaan benda-benda dari serat atau tenunan sintesis

• Hindari menggunakan minyak tanah atau bensin di sekitar sumber oksigen

Page 25: ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

1. Penatalaksanaan Sumber Oksigen

Sumber oksigen di rumah sakit dapat meliputi oksigen dinding dan batang oksigen.

a. Sumber Dinding, penata laksanaan pemberian oksigen melalui sumber dinding

meliputi

• Pasangkan flowmeter pada sumber oksigen, gunakan tekanan yang tidak terlalu kuat

• Isi botol dengan kain steril, pasang pada flowmeter, dan atur aliran flowmeter

• Pasangkan alat yang akan digunakan pada selang atau saluran oksigen.

b. Tabung, meliputi :

• Lepas penutup pelindung tabung

• Putar keran tabung secara perlahan sampai oksigen sedikit keluar untuk

membersihkan debu dan kotoran yang melekat di saluran keluar oksigen. Lakukan

dengan hati-hati sebab tindakan teersebut dapat menimbulkan bunyi yang keras.

• Sambungkan flowmeter dengan outlet silinder, kencangkan dengan kunci inggris

atau tang.

• Letakkan tabung pada posisi mantap. Lepaskan katup secara perlahan sampai

terbuka penuh, lalu kembalikan atau tutup sampai seperempatnya.

• Atur flowmeter sesuai dengan kebutuhan (intruksi dokter)

• Isi botol pelembab dengan air suling, kemudian pasang pada tempatnya

• Sambungkan saluran oksigen dengan alat yang akan digunakan klien.

2. Pemberian Terapi Oksigen

Metode Pemberian Oksigen dapat dibagi menjadi 2 tehnik, yaitu :

1. Sistem Aliran Rendah

Sistem aliran rendah diberikan untuk menambah konsentrasi udara ruangan,

menghasilkan FiO2 yang bervariasi tergantung pada tipe pernafasan dengan patokan

volume tidal klien. Ditujukan untuk klien yang memerlukan oksigen, namun masih

mampu bernafas dengan pola pernafasan normal, misalnya klien dengan Volume

Tidal 500 ml dengan kecepatan pernafasan 16 – 20 kali permenit.

Contoh sistem aliran rendah adalah :

1. Kanula nasal

2. Kateter nasal

3. Sungkup muka sederhana,

4. Sungkup muka dengan kantong rebreathing,

5. Sungkup muka dengan kantong non rebreathing.

Page 26: ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

a. Kateter Nasal

Merupakan suatu alat sederhana yang dapat memberikan oksigen secara kontinyu

dengan aliran 1 – 6 liter/mnt dengan konsentrasi 24% - 44%.

- Keuntungan

Pemberian oksigen stabil, klien bebas bergerak, makan dan berbicara, murah dan

nyaman serta dapat juga dipakai sebagai kateter penghisap.

- Kerugian

Tidak dapat memberikan konsentrasi oksigen yang lebih dari 45%, tehnik memasukan

kateter nasal lebih sulit dari pada kanula nasal, dapat terjadi distensi lambung, dapat

terjadi iritasi selaput lendir nasofaring, aliran dengan lebih dari 6 liter/mnt dapat

menyebabkan nyeri sinus dan mengeringkan mukosa hidung, serta kateter mudah

tersumbat.

b. Kanul Nasal

Merupakan suatu alat sederhana yang dapat memberikan oksigen kontinyu dengan

aliran 1 – 6 liter/mnt dengan konsentrasi oksigen sama dengan kateter nasal.

- Keuntungan

Pemberian oksigen stabil dengan volume tidal dan laju pernafasan teratur,

pemasangannya mudah dibandingkan kateter nasal, klien bebas makan, bergerak,

berbicara, lebih mudah ditolerir klien dan terasa nyaman.

- Kerugian

Tidak dapat memberikan konsentrasi oksigen lebih dari 44%, suplai oksigen

berkurang bila klien bernafas melalui mulut, mudah lepas karena kedalaman kanul

hanya 1 cm, dapat mengiritasi selaput lendir.

Kanul Nasal

c. Sungkup Muka Sederhana

Merupakan alat pemberian oksigen kontinu atau selang seling 5 – 8 liter/mnt dengan

konsentrasi oksigen 40 – 60%.

- Keuntungan

Konsentrasi oksigen yang diberikan lebih tinggi dari kateter atau kanula nasal, sistem

humidifikasi dapat ditingkatkan melalui pemilihan sungkup berlobang besar, dapat

digunakan dalam pemberian terapi aerosol.

- Kerugian

Page 27: ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

Tidak dapat memberikan konsentrasi oksigen kurang dari 40%, dapat menyebabkan

penumpukan CO2 jika aliran rendah.

d. Sungkup Muka dengan Kantong Rebreathing :

Suatu teknik pemberian oksigen dengan konsentrasi tinggi yaitu 60 – 80% dengan

aliran 8 – 12 liter/mnt

- Keuntungan

Konsentrasi oksigen lebih tinggi dari sungkup muka sederhana, tidak mengeringkan

selaput lendir

- Kerugian

Tidak dapat memberikan oksigen konsentrasi rendah, jika aliran lebih rendah dapat

menyebabkan penumpukan CO2, kantong oksigen bisa terlipat.

e. Sungkup Muka dengan Kantong Non Rebreathing

Teknik pemberian oksigen dengan konsentrasi oksigen mencapai 99% dengan aliran 8

– 12 liter/mnt dimana udara inspirasi tidak bercampur dengan udara ekspirasi

- Keuntungan :

Konsentrasi oksigen yang diperoleh dapat mencapi 100%, tidak mengeringkan selaput

lendir.

- Kerugian

Kantong oksigen bisa terlipat.

masker non rebreathing

2. Sistem Aliran Tinggi

Teknik pemberian oksigen dimana FiO2 lebih stabil dan tidak dipengaruhi oleh tipe

pernafasan, sehingga dengan tehnik ini dapat menambahkan konsentrasi oksigen yang

lebih tepat dan teratur.

Contoh tehnik sistem aliran tinggi adalah sungkup muka dengan ventury.

Prinsip pemberian O2 dengan alat ini yaitu gas yang dialirkan dari tabung akan

menuju ke sungkup yang kemudian akan dihimpit untuk mengatur suplai ooksigen

sehingga tercipta tekanan negatif, akibatnya udara luar dapat diisap dan aliran udara

yang dihasilkan lebih banyak. Aliran udara pada alat ini sekitas 4 – 14 liter/mnt

dengan konsentrasi 30 – 55%.

- Keuntungan

Konsentrasi oksigen yang diberikan konstan sesuai dengan petunjuk pada alat dan

tidak dipengaruhi perubahan pola nafas terhadap FiO2, suhu dan kelembaban gas

Page 28: ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

dapat dikontrol serta tidak terjadi penumpukan CO2

- Kerugian

Tidak dapat memberikan oksigen konsentrasi rendah, jika aliran lebih rendah dapat

menyebabkan penumpukan CO2, kantong oksigen bisa terlipat.

H. Pernafasan Buatan

Nafas Buatan disebut juga Resusitasi Jantung Paru (RJP) atau Bantuan Hidup Dasar

atau CPR (CardioPulmonary Resuscitation), merupakan suatu tindakan kegawatan

sederhana tanpa menggunakan alat bertujuan menyelamatkan nyawa seseorang dalam

waktu yang sangat singkat (Rahmad, 2009).

Prinsip utama RJP adalah, orang yang tidak bernafas dan atau jantungnya tidak

berdetak (Henti Jantung)

1. Orang yang tidak bernafas

Henti napas ditandai dengan tidak adanya gerakan dada dan aliran udara pernapasan

dari korban/pasien. Henti napas merupakan kasus yang harus dilakukan tindakan

Bantuan Hidup Dasar. Henti napas dapat terjadi pada keadaan:

• Tenggelam

• Stroke (Mempunyai riwayat hipertensi, trus tiba-tiba jatuh/pingsan)

• Obstruksi jalan napas (Kerusakan daerah tenggorokan)

• Epiglotitis (Peradangan Pita Suara)

• Overdosis obat-obatan

• Tersengat listrik

• Infark miokard (Serangan Jantung)

• Tersambar petir

• Koma akibat berbagai macam kasus (Pingsan tanpa penyebab)

Pada awal henti napas oksigen masih dapat masuk kedalam darah untuk beberapa

menit dan jantung masih dapat mensirkulasikan darah ke otak dan organ vital lainnya,

jika pada keadaan ini diberikan bantuan napas akan sangat bermanfaat agar korban

dapat tetap hidup dan mencegah henti jantung.

2. Henti jantung

Pada saat terjadi henti jantung, secara langsung akan terjadi henti sirkulasi darah.

Henti sirkulasi ini akan dengan cepat menyebabkan otak dan organ vital kekurangan

oksigen. Pernapasan yang terganggu (tersengal-sengal) merupakan tanda awal akan

Page 29: ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

terjadinya henti jantung.

Jika Kita Bertemu Dengan Orang Seperti Diatas, Ada dua prinsip penting, yaitu:

• Jangan lupa untuk memanggil bantuan, karna RJP hanyalah tindakan pertolongan

partama yang selanjutnya perlu tindakan medis

• Pastikan kondisinya memang sesuai dengan kriteria RJP melalui pemeriksaan

primer.

a. Pemeriksaan Primer

Prinsip pemeriksaan primer adalah bantuan napas dan bantuan sirkulasi. Untuk dapat

mengingat dengan mudah tindakan survei primer dirumuskan dengan abjad A, B, C,

yaitu :

• A airway (jalan napas)

• B breathing (bantuan napas)

• C circulation (bantuan sirkulasi)

Sebelum melakukan tahapan A (airway), harus terlebih dahulu dilakukan prosedur

awal pada korban/pasien, yaitu :

1. Memastikan keamanan lingkungan bagi penolong

2. Memastikan kesadaran dari korban/pasien. Untuk memastikan korban dalam

keadaan sadar atau tidak penolong harus melakukan upaya agar dapat memastikan

kesadaran korban/pasien, dapat dengan cara menyentuh atau menggoyangkan bahu

korban/pasien dengan lembut dan mantap untuk mencegah pergerakan yang

berlebihan, sambil memanggil namanya atau Pak !!! / Bu!!! / Mas!!! /Mbak !!!.

3. Meminta pertolongan. Jika ternyata korban/pasien tidak memberikan respon

terhadap panggilan, segera minta bantuan dengan cara berteriak “Tolong !!!” untuk

mengaktifkan sistem pelayanan medis yang lebih lanjut.

4. Memperbaiki posisi korban/pasien. Untuk melakukan tindakan RJP yang efektif,

korban/pasien harus dalam posisi terlentang dan berada pada permukaan yang rata

dan keras. jika korban ditemukan dalam posisi miring atau tengkurap, ubahlah posisi

korban ke posisi terlentang. penolong harus membalikkan korban sebagai satu

kesatuan antara kepala, leher dan bahu digerakkan secara bersama-sama. Jika posisi

sudah terlentang, korban harus dipertahankan pada posisi horisontal dengan alas tidur

yang keras dan kedua tangan diletakkan di samping tubuh.

5. Mengatur posisi penolong. Segera berlutut sejajar dengan bahu korban agar saat

memberikan bantuan napas dan sirkulasi, penolong tidak perlu mengubah posisi atau

Page 30: ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

menggerakkan lutut.

AIRWAY (Jalan Napas)

Setelah selesai melakukan prosedur dasar, kemudian dilanjutkan dengan melakukkan

tindakan :

• Pemeriksaan jalan napas

Tindakan ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya sumbatan jalan napas oleh

benda asing. Jika terdapat sumbatan harus dibersihkan dahulu, kalau sumbatan berupa

cairan dapat dibersihkan dengan jari telunjuk atau jari tengah yang dilapisi dengan

sepotong kain, sedangkan sumbatan oleh benda keras dapat dikorek dengan

menggunakan jari telunjuk yang dibengkokkan. Mulut dapat dibuka dengan tehnik

Cross Finger, dimana ibu jari diletakkan berlawanan dengan jari telunjuk Pada mulut

korban.

• Membuka jalan napas

Setelah jalan napas dipastikan bebas dari sumbatan benda asing, biasa pada korban

tidak sadar tonus otot-otot menghilang, maka lidah dan epiglotis akan menutup farink

dan larink, inilah salah satu penyebab sumbatan jalan napas. Pembebasan jalan napas

oleh lidah dapat dilakukan dengan cara Tengadah kepala topang dagu (Head tild –

chin lift) dan Manuver Pendorongan Mandibula (Rahang Bawah).

BREATHING (Bantuan napas)

Prinsipnya adalah memberikan 2 kali ventilasi sebelum kompresi dan memberikan 2

kali ventilasi per 10 detik pada saat setelah kompresi. Terdiri dari 2 tahap :

1. Memastikan korban/pasien tidak bernapas.

Dengan cara melihat pergerakan naik turunnya dada, mendengar bunyi napas dan

merasakan hembusan napas korban/pasien. Untuk itu penolong harus mendekatkan

telinga di atas mulut dan hidung korban/pasien, sambil tetap mempertahankan jalan

napas tetap terbuka. Prosedur ini dilakukan tidak boleh melebihi 10 detik.

2. Memberikan bantuan napas.

Jika korban/pasien tidak bernapas, bantuan napas dapat dilakukkan melalui mulut ke

mulut, mulut ke hidung atau mulut ke stoma (lubang yang dibuat pada tenggorokan)

dengan cara memberikan hembusan napas sebanyak 2 kali hembusan, waktu yang

dibutuhkan untuk tiap kali hembusan adalah 1,5 – 2 detik dan volume udara yang

dihembuskan adalah 7000 – 1000 ml (10 ml/kg) atau sampai dada korban/pasien

Page 31: ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

terlihat mengembang. Penolong harus menarik napas dalam pada saat akan

menghembuskan napas agar tercapai volume udara yang cukup. Konsentrasi oksigen

yang dapat diberikan hanya 16 – 17%. Penolong juga harus memperhatikan respon

dari korban/pasien setelah diberikan bantuan napas.

Cara memberikan bantuan pernapasan :

o Mulut ke mulut

Bantuan pernapasan dengan menggunakan cara ini merupakan cara yang tepat dan

efektif untuk memberikan udara ke paru-paru korban/pasien. Pada saat dilakukan

hembusan napas dari mulut ke mulut, penolong harus mengambil napas dalam

terlebih dahulu dan mulut penolong harus dapat menutup seluruhnya mulut korban

dengan baik agar tidak terjadi kebocoran saat mengghembuskan napas dan juga

penolong harus menutup lubang hidung korban/pasien dengan ibu jari dan jari

telunjuk untuk mencegah udara keluar kembali dari hidung. Volume udara yang

diberikan pada kebanyakkan orang dewasa adalah 700 – 1000 ml (10 ml/kg). Volume

udara yang berlebihan dan laju inpirasi yang terlalu cepat dapat menyebabkan udara

memasuki lambung, sehingga terjadi distensi lambung.

o Mulut ke hidung

Teknik ini direkomendasikan jika usaha ventilasi dari mulut korban tidak

memungkinkan, misalnya pada Trismus atau dimana mulut korban mengalami luka

yang berat, dan sebaliknya jika melalui mulut ke hidung, penolong harus menutup

mulut korban/pasien.

o Mulut ke Stoma

Pasien yang mengalami laringotomi mempunyai lubang (stoma) yang

menghubungkan trakhea langsung ke kulit. Bila pasien mengalami kesulitan

pernapasan maka harus dilakukan ventilasi dari mulut ke stoma.

CIRCULATION (Bantuan sirkulasi)

Terdiri dari 2 tahapan :

1. Memastikan ada tidaknya denyut jantung korban/pasien.

Ada tidaknya denyut jantung korban/pasien dapat ditentukan dengan meraba arteri

karotis di daerah leher korban/ pasien, dengan dua atau tiga jari tangan (jari telunjuk

dan tengah) penolong dapat meraba pertengahan leher sehingga teraba trakhea,

kemudian kedua jari digeser ke bagian sisi kanan atau kiri kira-kira 1 – 2 cm raba

dengan lembut selama 5 – 10 detik.

Page 32: ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

Jika teraba denyutan nadi, penolong harus kembali memeriksa pernapasan korban

dengan melakukan manuver tengadah kepala topang dagu untuk menilai pernapasan

korban/pasien. Jika tidak bernapas lakukan bantuan pernapasan, dan jika bernapas

pertahankan jalan napas.

2. Memberikan bantuan sirkulasi.

Jika telah dipastikan tidak ada denyut jantung, selanjutnya dapat diberikan bantuan

sirkulasi atau yang disebut dengan kompresi jantung luar, dilakukan dengan teknik

sebagai berikut :

o Dengan jari telunjuk dan jari tengah penolong menelusuri tulang iga kanan atau kiri

sehingga bertemu dengan tulang dada (sternum).

o Dari pertemuan tulang iga (tulang sternum) diukur kurang lebih 2 atau 3 jari ke atas.

Daerah tersebut merupakan tempat untuk meletakan tangan penolong dalam

memberikan bantuan sirkulasi.

o Letakkan kedua tangan pada posisi tadi dengan cara menumpuk satu telapak tangan

di atas telapak tangan yang lainnya, hindari jari-jari tangan menyentuh dinding dada

korban/pasien, jari-jari tangan dapat diluruskan atau menyilang.

o Dengan posisi badan tegak lurus, penolong menekan dinding dada korban dengan

tenaga dari berat badannya secara teratur sebanyak 30 kali (dalam 15 detik = 30 kali

kompresi) dengan kedalaman penekanan berkisar antara 1.5 – 2 inci (3,8 – 5 cm).

o Tekanan pada dada harus dilepaskan keseluruhannya dan dada dibiarkan

mengembang kembali ke posisi semula setiap kali melakukan kompresi dada. Selang

waktu yang dipergunakan untuk melepaskan kompresi harus sama dengan pada saat

melakukan kompresi. (50% Duty Cycle).

o Tangan tidak boleh lepas dari permukaan dada dan atau merubah posisi tangan pada

saat melepaskan kompresi.

o Rasio bantuan sirkulasi dan pemberian napas adalah 30 : 2 (Tiap 15 detik = 30

kompresi dan 2 kali tiupan nafas), dilakukan baik oleh 1 atau 2 penolong.

Dari tindakan kompresi yang benar hanya akan mencapai tekanan sistolik 60 – 80

mmHg, dan diastolik yang sangat rendah, sedangkan curah jantung (cardiac output)

hanya 25% dari curah jantung normal. Selang waktu mulai dari menemukan pasien

dan dilakukan prosedur dasar sampai dilakukannya tindakan bantuan sirkulasi

(kompresi dada) tidak boleh melebihi 30 detik.

I. Nilai Normal Respiratory Rate ( RR )

Page 33: ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

Respiratory rate (RR) alias tingkat respirasi, ventilasi paru-paru atau ventilasi menilai

rate, adalah jumlah napas makhluk hidup, seperti manusia, mengambil dalam jangka

waktu tertentu (sering diberikan dalam napas per menit). Hanya ada penelitian

terbatas pada pemantauan tingkat pernapasan, dan penelitian ini berfokus pada isu-isu

seperti ketidaktepatan pengukuran tingkat pernapasan dan laju pernafasan sebagai

penanda untuk disfungsi pernafasan.

Laju respirasi menilai biasanya diukur ketika seseorang beristirahat. Melibatkan

menghitung jumlah napas dalam satu menit dengan menghitung berapa kali dada

meningkat. Tingkat pernapasan dikenal untuk meningkatkan dengan demam atau

penyakit atau kondisi medis lainnya. Jika individu memiliki kesulitan dalam bernapas,

yang perlu dicatat. Nilai tingkat pernapasan sebagai indikator memiliki nilai yang

terbatas.

Sebuah metode sistematis dilatih pernapasan dikenal untuk menurunkan tingkat

respirasi di jantung pasien dan membantu mereka untuk menjaga kadar oksigen darah

yang sehat. Rata-rata rentang usia pernapasan diberikan di bawah ini:

• Bayi yang baru lahir - Rata-rata 44 napas per menit

• Bayi - 20-40 napas per menit

• Anak-anak pra sekolah - 20-30 napas per menit

• Anak-anak - 16-25 napas per menit

• Dewasa - 12-20 napas per menit

• Dewasa selama latihan berat - 35-45 napas per menit

• Atlet puncak - 60-70 napas per menit

http://rismalia.blogspot.com/2010/03/asuhan-keperawatan-pada-pasien-dengan.html?

zx=eacd260c7c58f6ba

Askep kebutuhan oksigen

Oleh :

Ajeng Dian Fiqih

Anggraini Tri Saputri

Page 34: ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

Arif Kurniawan

Arna Bintaria

KONSEP KEBUTUHAN OKSIGEN

Pengertian

        Oksigen adlh zat atau gas yg tdk brwarna, tdk ada rasa dan mdh trbakar. Terapi oksigen

slh st tndkan dlm menangani tindakan g3an oksigenasi

∙     Tujuan terapi oksigen

    1. me(-)i atau mengatasi hipoksemia atau hipoksia

    2. me(-)I respon kompensasi

    3. meneggkan diagnosis dr prtukaran gas

∙    Indikasi

    1. Keadaan hipoksemia atau hipoksia

    2. Vase akut penyakit jantung dan pernapasan

    3. Gagal nafas akut

    4. Syok

    5. Selama dan sesudah operasi

    6. Anemi yang berat

    7. Peningkatan. Kebutuhan oksigen atau metabolisme

Gejala Klinis

SSP

    - Ketidaksadaran, Bingung / gelisah, mudah terangsang, keringat meningkat

Kardiovaskuler

    - Peningkatan co2, peningkatan tensi diiikuti penurunan tekanan darah bila tdk dpt

trtanggulangi

Pernapasan

    - RR meningkt, Dipsnea, Cuping hdng, Penggunaan otot bantu pernapasan

Sianosis

 - Hipoksia dan hipoksemia

   

Page 35: ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

5. Macam2 pemberian  O2

    a. Kanul Nasal

    b. Kateter Nasal

    c. Pemasangan masker

Pengkajian

Biodata : nama,umur, jenkel,agama,alamat,status perkawinan, pendidikan, tgl MRS, diagnosa

medis

Keluhan utama : sesak nafas

Riwayat penyakit sekarang

    K sesak slkah melkukan aktivitas , hwa dingin, adax bnda asing , trauma dada, K tdk dpt

beraktifitas , sesak sprti trtekan benda brat t.u dsaluran pernafasn bawah drsa saat istirahat /

aktivitas.

    Upaya yg dlkukan adlh dbwa kedokter praktek, diberi obat oleh keluarga coz sesak tdk

ber- dbwa ke RS & dberi terapi O2, terpai infus dan obat

Riwayat Penyakit Masa Lalu

Asma, dekompensasi cordis, TBC , dan sudah diberikan terapi coz jrg atau tdk kontrol

penyakit kambuh lg.

Riwayat Keluarga

    Ada anggota keluarga yg menderita penyakit yg sm / asma

Aspek Psikologis

Pola Kebiasaan Sehari-hari

    a. Nutrisi

    K yg mengalami sesak nafsu mkan menurun smpai anorexia, sebah , mual, muntah akibat

peningkatan asam lambung

b. Eliminasi Urin

Page 36: ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

    frekuensi BAK meningkat

c. Kebersihan Diri

d. Pola Aktivitas

e. Pola istirahat tidur

Pemeriksaan Fisik

a. KU : gelisah,berkerngat bxk, nmpak sianosis,

b. Kesadaran : composmetis,sesak berat K apatis

c. TTV    :  RR meningkat, N meningkat, tensi meningkat, ditandai dng kontraksi jantung,

d. Pemeriksaan fisik

    1. kepala dan rambut

    2. mata : conjunctiva anemis

    3. hidung : pernafasan cuping hdng

    4. mulut    : Bibir sianosis mukosa kering

    5. telinga : sianosis

    6. Leher    : JVP meningkat

   

7. dada    :

        1. pemeriksaan pernafasan : inspeksi ( bentuk dada barel chest ) menggunakan otot

bantu prnafasan , tmpk retraksi intercosta RR > 24 x /mnt, pernafasan abdominal

   

 Palpasi : slh st paru K menglami ketinggalan grk ( sesak coz tmor) , vokal premitus

meningkat (pneumoni), vokal premitus menurun (pneumo torax)

Perkusi : normal sonor , bila redup ada tumor, ateletaksis dan hipersonor bila K mengalami

emphysema, pniumotorax

Askutasi : rales karena TBC dan pneumoni, ronchi pd decompensasi cordis, wezing pd sesak

coz asma , edema saluran nafas dan adax bnda asing pd saluran nafas

Pemeriksaan jantung

    a. Inspeksi : Ictus cordis tampak di ICS 5 mid klavicula sinestra

    b. Palpasi : Thrill

    c. Perkusi : pembesaran jantung kekiri dan kebawah

    d. Auskultasi : Bising jantung sistol ( stenosis katup aorta atau insufisiensi katup mitral) ,

bising diastol (stenosis katup mitral atau isufisiensi katup aorta ) dan adax bunyi jantung 3 pd

dikom cordis

Page 37: ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

Abdomen

    a. Inspecsi

    b. Auskultasi

    c. Perkusi

    d. Palpasi : nyeri tekan pengaruh patologis penyakit

Genitalia

Ekstremitas : sianosis

Pemeriksaan penunjang

    a. laboratorium :

        - AGD : Pco2 > 45 mmHg, pHco3 < 22 mmHg, Pco2 < 80 mmHg, saturasi oksigen < 95

        - Hb < 10 gr %

        - Rontgen

        - Bronchus copy

        - Biopsi Paru

        - Pemeriksaan Sputum

Diagnosa Keperawatan

Ketidakefektifan bersihan jalan nafas B.D :

    - Penumpukan sputum sekunder  infeksi mikro organisme

    - adanya benda asing

    - edema dan spasme bronchus / trachea

    - batuk tidak efektif sekunder penyakit saraf ( GBS, stroke )

Perencanaan

    -7an : meningkatkan & mempertahankan kefektifan jln nafas

    -Kriteria hasil : bunyi nafs trdengar bersih, ronchi, reles wezing tdk ada, frekuensi irama

nafas normal, batuk efektif, tdk menggunakan otot bntu pernafasan

Intervensi

    1. Atur posisi klien semifowler

    2. Latih nafas dalam & btauk efektiv ( 5 : 1) tiap 2 jam bila kondisi K  baik

    3. Pertahankan Hidrasi yg adekuat .jk tdk ada kontraindikasi

Page 38: ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

4. Berikan obat mukolitik / nebulizer s.i program

5. Lakukan fisio terapi dada

6. Lakukan pengisapan atau section bl batuk tdk efektiv

7. Kaji suara nafas dan obs TTV

8. Kolaborasi dng tim medis

    a. Pemberian antibiotik

    b. Pemberian oksigen

    c. Pemberian vasodilator / aminophilin

9. Monitor & pertahankan humidifikasi yg adekuat

Ketidakefektifan Pola nafas B.D depresi sesak nafas, efek obat anestesi, penurunan O2 dlm

udara inspirasi, kecemasn ditandai dng : frekuensi pernafasan abnormal, orthopnea, takipnea,

bradipnea, hipo / hiper ventilasi

Perencanaan :

7an : meningkatkan dan mempertahankan pola nafas efektiv

Intervensi : u/ hiperventilasi

    1. alihkan perhatian individu dr keadaan cemas

    2. pertimbangkan penggunaan kantong jka brmaksud mengeluarkan udara

    3.jelaskan cara mengatasi hiperventilasi mell kontrol pernafasan

    4. Diskusikan penyebab

    5. Obs TTV

    6. berikan O2 S.I program

Intervensi : u/ hipoventilasi

    1.berikan o2 dng / sesuai program

    2. Obs TTV

    3. Monitor dan perthankan humidifikasi yg kuat

    4. ajarkan individu u/ mmprgunakan balon tiup

    5. ajarkan nafas dlm & batuk efektiv

    6. berikan alat bantu pernafasan

Page 39: ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

Gangguan pertukaran gas berhubungan dng

Infeksi pd alveoli

Adax cairan pd rongga pleura

Odema pulmonal sekunder

Dekom cordis

Ditandai :

    dipsnea saat melakukan latihan, bingung, keletihan, AGD PO2 menurun, Pco2 naik

sianosis

Perencanaan

    7an : meninngkatkan & memperthankan pertukaran gas yg adekuat

Kriteria hasil : sianosis tdk ada, gas drh arteri normal, dispenia tdk ada

Intervensi

    1. Mengatur posisi fowler / semifowler

    2. Berikan o2 s.i program  pertahankan humidifier adekuat

    3. tingkatkan aktivitas secara bertahap

    4. kolaborasi dng tim medis ttg pemberian terapi

http://materi-kuliah-akper.blogspot.com/2010/04/asuhan-keperawatan-kebutuhan-

oksigen.html

Asuhan keperawatan Oksigenasi

I. PENGERTIAN OKSIGENASI

Oksigenasi adalah memberikan aliran gas oksigen (O2) lebih dari 21 % pada tekanan 1

atmosfir sehingga konsentrasi oksigen meningkat dalam tubuh.

Page 40: ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

II. TUJUAN PEMBERIAN OKSIGENASI

1. Untuk mempertahankan oksigen yang adekuat pada jaringan

2. Untuk menurunkan kerja paru-paru

3. Untuk menurunkan kerja jantung

III. ANATOMI SISTEM PERNAPASAN

A. Saluran Nafas Atas

1. Hidung

• Terdiri atas bagian eksternal dan internal

• Bagian eksternal menonjol dari wajah dan disangga oleh tulang hidung dan kartilago

• Bagian internal hidung adalah rongga berlorong yang dipisahkan menjadi rongga hidung

kanan dan kiri oleh pembagi vertikal yang sempit, yang disebut septum

• Rongga hidung dilapisi dengan membran mukosa yang sangat banyak mengandung

vaskular yang disebut mukosa hidung

• Permukaan mukosa hidung dilapisi oleh sel-sel goblet yang mensekresi lendir secara terus

menerus dan bergerak ke belakang ke nasofaring oleh gerakan silia

• Hidung berfungsi sebagai saluran untuk udara mengalir ke dan dari paru-paru

• Hidung juga berfungsi sebagai penyaring kotoran dan melembabkan serta menghangatkan

udara yang dihirup ke dalam paru-paru

• Hidung juga bertanggung jawab terhadap olfaktori (penghidu) karena reseptor olfaktori

terletak dalam mukosa hidung, dan fungsi ini berkurang sejalan dengan pertambahan usia

2. Faring

• Faring atau tenggorok merupakan struktur seperti tuba yang menghubungkan hidung dan

rongga mulut ke laring

• Faring dibagi menjadi tiga region : nasal (nasofaring), oral (orofaring), dan laring

(laringofaring)

• Fungsi faring adalah untuk menyediakan saluran pada traktus respiratorius dan digestif

3. Laring

• Laring atau organ suara merupakan struktur epitel kartilago yang menghubungkan faring

dan trakea

• Laring sering disebut sebagai kotak suara dan terdiri atas :

- Epiglotis : daun katup kartilago yang menutupi ostium ke arah laring selama menelan

Page 41: ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

- Glotis : ostium antara pita suara dalam laring

- Kartilago tiroid : kartilago terbesar pada trakea, sebagian dari kartilago ini membentuk

jakun (Adam's apple)

- Kartilago krikoid : satu-satunya cincin kartilago yang komplit dalam laring (terletak di

bawah kartilago tiroid)

- Kartilago aritenoid : digunakan dalam gerakan pita suara dengan kartilago tiroid

- Pita suara : ligamen yang dikontrol oleh gerakan otot yang menghasilkan bunyi suara (pita

suara melekat pada lumen laring)

• Fungsi utama laring adalah untuk memungkinkan terjadinya vokalisasi

• Laring juga berfungsi melindungi jalan nafas bawah dari obstruksi benda asing dan

memudahkan batu

4. Trakea

• Disebut juga batang tenggorok

• Ujung trakea bercabang menjadi dua bronkus yang disebut karina

B. Saluran Nafas Bawah

1. Bronkus

• Terbagi menjadi bronkus kanan dan kiri

• Disebut bronkus lobaris kanan (3 lobus) dan bronkus lobaris kiri (2 bronkus)

• Bronkus lobaris kanan terbagi menjadi 10 bronkus segmental dan bronkus lobaris kiri

terbagi menjadi 9 bronkus segmental

• Bronkus segmentalis ini kemudian terbagi lagi menjadi bronkus subsegmental yang

dikelilingi oleh jaringan ikat yang memiliki : arteri, limfatik dan saraf

2. Bronkiolus

• Bronkus segmental bercabang-cabang menjadi bronkiolus

• Bronkiolus mengadung kelenjar submukosa yang memproduksi lendir yang membentuk

selimut tidak terputus untuk melapisi bagian dalam jalan napas

3. Bronkiolus Terminalis

• Bronkiolus membentuk percabangan menjadi bronkiolus terminalis (yang tidak mempunyai

kelenjar lendir dan silia)

Page 42: ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

4. Bronkiolus respiratori

• Bronkiolus terminalis kemudian menjadi bronkiolus respiratori

• Bronkiolus respiratori dianggap sebagai saluran transisional antara jalan napas konduksi dan

jalan udara pertukaran gas

5. Duktus alveolar dan Sakus alveolar

• Bronkiolus respiratori kemudian mengarah ke dalam duktus alveolar dan sakus alveolar

• Dan kemudian menjadi alveoli

6. Alveoli

• Merupakan tempat pertukaran O2 dan CO2

• Terdapat sekitar 300 juta yang jika bersatu membentuk satu lembar akan seluas 70 m2

• Terdiri atas 3 tipe :

- Sel-sel alveolar tipe I : adalah sel epitel yang membentuk dinding alveoli

- Sel-sel alveolar tipe II : adalah sel yang aktif secara metabolik dan mensekresi surfaktan

(suatu fosfolipid yang melapisi permukaan dalam dan mencegah alveolar agar tidak kolaps)

- Sel-sel alveolar tipe III : adalah makrofag yang merupakan sel-sel fagotosis dan bekerja

sebagai mekanisme pertahanan

PARU

• Merupakan organ yang elastis berbentuk kerucut

• Terletak dalam rongga dada atau toraks

• Kedua paru dipisahkan oleh mediastinum sentral yang berisi jantung dan beberapa

pembuluh darah besar

• Setiap paru mempunyai apeks dan basis

• Paru kanan lebih besar dan terbagi menjadi 3 lobus oleh fisura interlobaris

• Paru kiri lebih kecil dan terbagi menjadi 2 lobus

• Lobos-lobus tersebut terbagi lagi menjadi beberapa segmen sesuai dengan segmen

bronkusnya

PLEURA

• Merupakan lapisan tipis yang mengandung kolagen dan jaringan elastis

• Terbagi mejadi 2 :

- Pleura parietalis yaitu yang melapisi rongga dada

- Pleura viseralis yaitu yang menyelubingi setiap paru-paru

Page 43: ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

• Diantara pleura terdapat rongga pleura yang berisi cairan tipis pleura yang berfungsi untuk

memudahkan kedua permukaan itu bergerak selama pernapasan, juga untuk mencegah

pemisahan toraks dengan paru-paru

• Tekanan dalam rongga pleura lebih rendah dari tekanan atmosfir, hal ini untuk mencegah

kolap paru-paru

IV. FISIOLOGI SISTEM PERNAPASAN

Bernafas / pernafasan merupkan proses pertukaran udara diantara individu dan

lingkungannya dimana O2 yang dihirup (inspirasi) dan CO2 yang dibuang (ekspirasi).

Proses bernafas terdiri dari 3 bagian, yaitu :

1. Ventilasi yaitu masuk dan keluarnya udara atmosfir dari alveolus ke paru-paru atau

sebaliknya.

Proses keluar masuknya udara paru-paru tergantung pada perbedaan tekanan antara udara

atmosfir dengan alveoli. Pada inspirasi, dada ,mengembang, diafragma turun dan volume

paru bertambah. Sedangkan ekspirasi merupakan gerakan pasif.

Faktor-faktor yang mempengaruhi ventilasi :

a. Tekanan udara atmosfir

b. Jalan nafas yang bersih

c. Pengembangan paru yang adekuat

2. Difusi yaitu pertukaran gas-gas (oksigen dan karbondioksida) antara alveolus dan kapiler

paru-paru.

Proses keluar masuknya udara yaitu dari darah yang bertekanan/konsentrasi lebih besar ke

darah dengan tekanan/konsentrasi yang lebih rendah. Karena dinding alveoli sangat tipis dan

dikelilingi oleh jaringan pembuluh darah kapiler yang sangat rapat, membran ini kadang

disebut membran respirasi.

Perbedaan tekanan pada gas-gas yang terdapat pada masing-masing sisi membran respirasi

sangat mempengaruhi proses difusi. Secara normal gradien tekanan oksigen antara alveoli

dan darah yang memasuki kapiler pulmonal sekitar 40 mmHg.

Faktor-faktor yang mempengaruhi difusi :

a. Luas permukaan paru

b. Tebal membran respirasi

c. Jumlah darah

d. Keadaan/jumlah kapiler darah

Page 44: ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

e. Afinitas

f. Waktu adanya udara di alveoli

3. Transpor yaitu pengangkutan oksigen melalui darah ke sel-sel jaringan tubuh dan

sebaliknya karbondioksida dari jaringan tubuh ke kapiler.

Oksigen perlu ditransportasikan dari paru-paru ke jaringan dan karbondioksida harus

ditransportasikan dari jaringan kembali ke paru-paru. Secara normal 97 % oksigen akan

berikatan dengan hemoglobin di dalam sel darah merah dan dibawa ke jaringan sebagai

oksihemoglobin. Sisanya 3 % ditransportasikan ke dalam cairan plasma dan sel-sel.

Faktor-faktor yang mempengaruhi laju transportasi :

a. Curah jantung (cardiac Output / CO)

b. Jumlah sel darah merah

c. Hematokrit darah

d. Latihan (exercise)

V. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERNAPASAN

Faktor-faktor yang mempengaruhi oksigenasi adalah :

1. Tahap Perkembangan

Saat lahir terjadi perubahan respirasi yang besar yaitu paru-paru yang sebelumnya berisi

cairan menjadi berisi udara. Bayi memiliki dada yang kecil dan jalan nafas yang pendek.

Bentuk dada bulat pada waktu bayi dan masa kanak-kanak, diameter dari depan ke belakang

berkurang dengan proporsi terhadap diameter transversal. Pada orang dewasa thorak

diasumsikan berbentuk oval. Pada lanjut usia juga terjadi perubahan pada bentuk thorak dan

pola napas.

2. Lingkungan

Ketinggian, panas, dingin dan polusi mempengaruhi oksigenasi. Makin tinggi daratan, makin

rendah PaO2, sehingga makin sedikit O2 yang dapat dihirup individu. Sebagai akibatnya

individu pada daerah ketinggian memiliki laju pernapasan dan jantung yang meningkat, juga

kedalaman pernapasan yang meningkat.

Sebagai respon terhadap panas, pembuluh darah perifer akan berdilatasi, sehingga darah akan

mengalir ke kulit. Meningkatnya jumlah panas yang hilang dari permukaan tubuh akan

mengakibatkan curah jantung meningkat sehingga kebutuhan oksigen juga akan meningkat.

Pada lingkungan yang dingin sebaliknya terjadi kontriksi pembuluh darah perifer, akibatnya

Page 45: ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

meningkatkan tekanan darah yang akan menurunkan kegiatan-kegiatan jantung sehingga

mengurangi kebutuhan akan oksigen.

3. Gaya Hidup

Aktifitas dan latihan fisik meningkatkan laju dan kedalaman pernapasan dan denyut jantung,

demikian juga suplay oksigen dalam tubuh. Merokok dan pekerjaan tertentu pada tempat

yang berdebu dapat menjadi predisposisi penyakit paru.

4. Status Kesehatan

Pada orang yang sehat sistem kardiovaskuler dan pernapasan dapat menyediakan oksigen

yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Akan tetapi penyakit pada sistem

kardiovaskuler kadang berakibat pada terganggunya pengiriman oksigen ke sel-sel tubuh.

Selain itu penyakit-penyakit pada sistem pernapasan dapat mempunyai efek sebaliknya

terhadap oksigen darah. Salah satu contoh kondisi kardiovaskuler yang mempengaruhi

oksigen adalah anemia, karena hemoglobin berfungsi membawa oksigen dan karbondioksida

maka anemia dapat mempengaruhi transportasi gas-gas tersebut ke dan dari sel.

5. Narkotika

Narkotika seperti morfin dan dapat menurunkan laju dan kedalam pernapasan ketika depresi

pusat pernapasan dimedula. Oleh karena itu bila memberikan obat-obat narkotik analgetik,

perawat harus memantau laju dan kedalaman pernapasan.

6. Perubahan/gangguan pada fungsi pernapasan

Fungsi pernapasan dapat terganggu oleh kondisi-kondisi yang dapat mempengarhi

pernapasan yaitu :

a. Pergerakan udara ke dalam atau keluar paru

b. Difusi oksigen dan karbondioksida antara alveoli dan kapiler paru

c. Transpor oksigen dan transpor dioksida melalui darah ke dan dari sel jaringan.

Gangguan pada respirasi yaitu hipoksia, perubahan pola napas dan obstruksi sebagian jalan

napas.

Hipoksia yaitu suatu kondisi ketika ketidakcukupan oksigen di dalam tubuh yang diinspirasi

sampai jaringan. Hal ini dapat berhubungan dengan ventilasi, difusi gas atau transpor gas

oleh darah yang dapat disebabkan oleh kondisi yang dapat merubah satu atau lebih bagian-

bagian dari proses respirasi. Penyebab lain hipoksia adalah hipoventilasi alveolar yang tidak

adekuat sehubungan dengan menurunnya tidal volume, sehingga karbondioksida kadang

Page 46: ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

berakumulasi didalam darah.

Sianosis dapat ditandai dengan warna kebiruan pada kulit, dasar kuku dan membran mukosa

yang disebabkan oleh kekurangan kadar oksigen dalam hemoglobin. Oksigenasi yang

adekuat sangat penting untuk fungsi serebral. Korteks serebral dapat mentoleransi hipoksia

hanya selama 3 - 5 menit sebelum terjadi kerusakan permanen. Wajah orang hipoksia akut

biasanya terlihat cemas, lelah dan pucat.

7. Perubahan pola nafas

Pernapasan yang normal dilakukan tanpa usaha dan pernapasan ini sama jaraknya dan sedikit

perbedaan kedalamannya. Bernapas yang sulit disebut dyspnoe (sesak). Kadang-kadang

terdapat napas cuping hidung karena usaha inspirasi yang meningkat, denyut jantung

meningkat. Orthopneo yaitu ketidakmampuan untuk bernapas kecuali pada posisi duduk dan

berdiri seperti pada penderita asma.

8. Obstruksi jalan napas

Obstruksi jalan napas lengkap atau sebagaian dapat terjadi di sepanjang saluran pernapasan di

sebelah atas atau bawah. Obstruksi jalan napas bagian atas meliputi : hidung, pharing, laring

atau trakhea, dapat terjadi karena adanya benda asing seperti makanan, karena lidah yang

jatuh kebelakang (otrhopharing) bila individu tidak sadar atau bila sekresi menumpuk

disaluran napas.

Obstruksi jalan napas di bagian bawah melibatkan oklusi sebagian atau lengkap dari saluran

napas ke bronkhus dan paru-paru. Mempertahankan jalan napas yang terbuka merupakan

intervensi keperawatan yang kadang-kadang membutuhkan tindakan yang tepat. Onbstruksi

sebagian jalan napas ditandai dengan adanya suara mengorok selama inhalasi (inspirasi).

VI. PENGKAJIAN KEPERAWATAN

Secara umum pengkajian dimulai dengan mengumpulkan data tentang :

1. Biodata pasien (umur, sex, pekerjaan, pendidikan)

Umur pasien bisa menunjukkan tahap perkembangan pasien baik secara fisik maupun

psikologis, jenis kelamin dan pekerjaan perlu dikaji untuk mengetahui hubungan dan

pengaruhnya terhadap terjadinya masalah/penyakit, dan tingkat pendidikan dapat

berpengaruh terhadap pengetahuan klien tentang masalahnya/penyakitnya.

2. Keluhan utama dan riwayat keluhan utama (PQRST)

Keluhan utama adalah keluhan yang paling dirasakan mengganggu oleh klien pada saat

perawat mengkaji, dan pengkajian tentang riwayat keluhan utama seharusnya mengandung

Page 47: ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

unsur PQRST (Paliatif/Provokatif, Quality, Regio, Skala, dan Time)

3. Riwayat perkembangan

a. Neonatus : 30 - 60 x/mnt

b. Bayi : 44 x/mnt

c. Anak : 20 - 25 x/mnt

d. Dewasa : 15 - 20 x/mnt

e. Dewasa tua : volume residu meningkat, kapasitas vital menurun

4. Riwayat kesehatan keluarga

Dalam hal ini perlu dikaji apakah ada anggota keluarga yang mengalami masalah / penyakit

yang sama.

5. Riwayat sosial

Perlu dikaji kebiasaan-kebiasaan klien dan keluarganya, misalnya : merokok, pekerjaan,

rekreasi, keadaan lingkungan, faktor-faktor alergen dll.

6. Riwayat psikologis

Disini perawat perlu mengetahui tentang :

a. Perilaku / tanggapan klien terhadap masalahnya/penyakitnya

b. Pengaruh sakit terhadap cara hidup

c. Perasaan klien terhadap sakit dan therapi

d. Perilaku / tanggapan keluarga terhadap masalah/penyakit dan therapi

7. Riwayat spiritual

8. Pemeriksaan fisik

a. Hidung dan sinus

Inspeksi : cuping hidung, deviasi septum, perforasi, mukosa (warna, bengkak, eksudat,

darah), kesimetrisan hidung.

Palpasi : sinus frontalis, sinus maksilaris

b. Faring

Inspeksi : warna, simetris, eksudat ulserasi, bengkak

c. Trakhea

Palpasi : dengan cara berdiri disamping kanan pasien, letakkan jari tengah pada bagian bawah

trakhea dan raba trakhea ke atas, ke bawah dan ke samping sehingga kedudukan trakhea

dapat diketahui.

d. Thoraks

Inspeksi :

• Postur, bervariasi misalnya pasien dengan masalah pernapasan kronis klavikulanya menjadi

Page 48: ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

elevasi ke atas.

• Bentuk dada, pada bayi berbeda dengan orang dewasa. Dada bayi berbentuk

bulat/melingkar dengan diameter antero-posterior sama dengan diameter tranversal (1 : 1).

Pada orang dewasa perbandingan diameter antero-posterior dan tranversal adalah 1 : 2

Beberapa kelainan bentuk dada diantaranya : Pigeon chest yaitu bentuk dada yang ditandai

dengan diameter tranversal sempit, diameter antero-posterior membesar dan sternum sangat

menonjol ke depan. Funnel chest merupakan kelainan bawaan dengan ciri-ciri berlawanan

dengan pigeon chest, yaitu sternum menyempit ke dalam dan diameter antero-posterior

mengecil. Barrel chest ditandai dengan diameter antero-posterior dan tranversal sama atau

perbandingannya 1 : 1.

Kelainan tulang belakang diantaranya : Kiposis atau bungkuk dimana punggung

melengkung/cembung ke belakang. Lordosis yaitu dada membusung ke depan atau punggung

berbentuk cekung. Skoliosis yaitu tergeliatnya tulang belakang ke salah satu sisi.

• Pola napas, dalam hal ini perlu dikaji kecepatan/frekuensi pernapasan apakah pernapasan

klien eupnea yaitu pernapasan normal dimana kecepatan 16 - 24 x/mnt, klien tenang, diam

dan tidak butuh tenaga untuk melakukannya, atau tachipnea yaitu pernapasan yang cepat,

frekuensinya lebih dari 24 x/mnt, atau bradipnea yaitu pernapasan yang lambat, frekuensinya

kurang dari 16 x/mnt, ataukah apnea yaitu keadaan terhentinya pernapasan.

Perlu juga dikaji volume pernapasan apakah hiperventilasi yaitu bertambahnya jumlah udara

dalam paru-paru yang ditandai dengan pernapasan yang dalam dan panjang ataukah

hipoventilasi yaitu berkurangnya udara dalam paru-paru yang ditandai dengan pernapasan

yang lambat.

Perlu juga dikaji sifat pernapasan apakah klien menggunakan pernapasan dada yaitu

pernapasan yang ditandai dengan pengembangan dada, ataukah pernapasan perut yaitu

pernapasan yang ditandai dengan pengembangan perut.

Perlu juga dikaji ritme/irama pernapasan yang secara normal adalah reguler atau irreguler,

ataukah klien mengalami pernapasan cheyne stokes yaitu pernapasan yang cepat kemudian

menjadi lambat dan kadang diselingi apnea, atau pernapasan kusmaul yaitu pernapasan yang

cepat dan dalam, atau pernapasan biot yaitu pernapasan yang ritme maupun amplitodunya

tidak teratur dan diselingi periode apnea.

Perlu juga dikaji kesulitan bernapas klien, apakah dispnea yaitu sesak napas yang menetap

dan kebutuhan oksigen tidak terpenuhi, ataukah ortopnea yaitu kemampuan bernapas hanya

bila dalam posisi duduk atau berdiri.

Perlu juga dikaji bunyi napas, dalam hal ini perlu dikaji adanya stertor/mendengkur yang

Page 49: ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

terjadi karena adanya obstruksi jalan napas bagian atas, atau stidor yaitu bunyi yang kering

dan nyaring dan didengar saat inspirasi, atau wheezing yaitu bunyi napas seperti orang

bersiul, atau rales yaitu bunyi yang mendesak atau bergelembung dan didengar saat inspirasi,

ataukah ronchi yaitu bunyi napas yang kasar dan kering serta di dengar saat ekspirasi.

Perlu juga dikaji batuk dan sekresinya, apakah klien mengalami batuk produktif yaitu batuk

yang diikuti oleh sekresi, atau batuk non produktif yaitu batuk kering dan keras tanpa sekresi,

ataukah hemoptue yaitu batuk yang mengeluarkan darah

• Status sirkulasi, dalam hal ini perlu dikaji heart rate/denyut nadi apakah takhikardi yaitu

denyut nadi lebih dari 100 x/mnt, ataukah bradikhardi yaitu denyut nadi kurang dari 60

x/mnt.

Juga perlu dikaji tekanan darah apakah hipertensi yaitu tekanan darah arteri yang tinggi,

ataukah hipotensi yaitu tekanan darah arteri yang rendah.

Juga perlu dikaji tentang oksigenasi pasien apakah terjadi anoxia yaitu suatu keadaan dengan

jumlah oksigen dalam jaringan kurang, atau hipoxemia yaitu suatu keadaan dengan jumlah

oksigen dalam darah kurang, atau hipoxia yaitu berkurangnya persediaan oksigen dalam

jaringan akibat kelainan internal atau eksternal, atau cianosis yaitu warna kebiru-biruan pada

mukosa membran, kuku atau kulit akibat deoksigenasi yang berlebihan dari Hb, ataukah

clubbing finger yaitu membesarnya jari-jari tangan akibat kekurangan oksigen dalam waktu

yang lama.

Palpasi :

Untuk mengkaji keadaan kulit pada dinding dada, nyeri tekan, massa, peradangan,

kesimetrisan ekspansi dan taktil vremitus.

Taktil vremitus adalah vibrasi yang dapat dihantarkan melalui sistem bronkhopulmonal

selama seseorang berbicara. Normalnya getaran lebih terasa pada apeks paru dan dinding

dada kanan karena bronkhus kanan lebih besar. Pada pria lebih mudah terasa karena suara

pria besar

VII. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Diagnosa keperawatan yang lazim terjadi pada pasien dengan gangguan pemenuhan

kebutuhan oksigenasi diantaranya adalah :

1. Bersihan jalan nafas tidak efektif

2. Pola napas tidak efektif

3. Gangguan pertukaran gas

4. Penurunan kardiak output

Page 50: ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

5. Rasa berduka

6. Koping tidak efektif

7. Perubahan rasa nyaman

8. Potensial/resiko infeksi

9. Interaksi sosial terganggu

10. Intoleransi aktifitas, dll sesuai respon klien

1. Bersihan jalan napas tidak efektif

Yaitu tertumpuknya sekresi atau adanya obstruksi pada saluran napas.

Tanda-tandanya :

• Bunyi napas yang abnormal

• Batuk produktif atau non produktif

• Cianosis

• Dispnea

• Perubahan kecepatan dan kedalaman pernapasan

Kemungkinan faktor penyebab :

• Sekresi yang kental atau benda asing yang menyebabkan obstruksi

• Kecelakaan atau trauma (trakheostomi)

• Nyeri abdomen atau nyeri dada yang mengurangi pergerakan dada

• Obat-obat yang menekan refleks batuk dan pusat pernapasan

• Hilangnya kesadaran akibat anasthesi

• Hidrasi yang tidak adekuat, pembentukan sekresi yang kental dan sulit untuk di expektoran

• Immobilisasi

• Penyakit paru menahun yang memudahkan penumpukan sekresi

2. Pola napas tidak efektif

Yaitu respon pasien terhadap respirasi dengan jumlah suplay O2 kejaringan tidak adekuat

Tanda-tandanya :

• Dispnea

• Peningkatan kecepatan pernapasan

• Napas dangkal atau lambat

• Retraksi dada

• Pembesaran jari (clubbing finger)

• Pernapasan melalui mulut

Page 51: ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

• Penambahan diameter antero-posterior

• Cianosis, flail chest, ortopnea

• Vomitus

• Ekspansi paru tidak simetris

Kemungkinan faktor penyebab :

• Tidak adekuatnya pengembangan paru akibat immobilisasi, obesitas, nyeri

• Gangguan neuromuskuler seperti : tetraplegia, trauma kepala, keracunan obat anasthesi

• Gangguan muskuloskeletal seperti : fraktur dada, trauma yang menyebabkan kolaps paru

• CPPO seperti : empisema, obstruksi bronchial, distensi alveoli

• Hipoventilasi akibat kecemasan yang tinggi

• Obstruksi jalan napas seperti : infeksi akut atau alergi yang menyebabkan spasme bronchial

atau oedema

• Penimbunan CO2 akibat penyakit paru

3. Gangguan pertukaran gas

Yaitu perubahan asam basa darah sehingga terjadi asidosis respiratori dan alkalosis

respiratori.

4. Penurunan kardiak output

Tanda-tandanya :

• Kardiak aritmia

• Tekanan darah bervariasi

• Takikhardia atau bradikhardia

• Cianosis atau pucat

• Kelemahan, vatigue

• Distensi vena jugularis

• Output urine berkurang

• Oedema

• Masalah pernapasan (ortopnea, dispnea, napas pendek, rales dan batuk)

Kemungkinan penyebab :

• Disfungsi kardiak output akibat penyakit arteri koroner, penyakit jantung

• Berkurangnya volume darah akibat perdarahan, dehidrasi, reaksi alergi dan reaksi kegagalan

jantung

Page 52: ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

• Cardiak arrest akibat gangguan elektrolit

• Ketidakseimbangan elektrolit seperti kelebihan potassiom dalam darah

VIII. RENCANA KEPERAWATAN

1. Mempertahankan terbukanya jalan napas

A. Pemasangan jalan napas buatan

Jalan napas buatan (artificial airway) adalah suatu alat pipa (tube) yang dimasukkan ke dalam

mulut atau hidung sampai pada tingkat ke-2 dan ke-3 dari lingkaran trakhea untuk

memfasilitasi ventilasi dan atau pembuangan sekresi

Rute pemasangan :

• Orotrakheal : mulut dan trakhea

• Nasotrakheal : hidung dan trakhea

• Trakheostomi : tube dimasukkan ke dalam trakhea melalui suatu insisi yang diciptakan pada

lingkaran kartilago ke-2 atau ke-3

• Intubasi endotrakheal

B. Latihan napas dalam dan batuk efektif

Biasanya dilakukan pada pasien yang bedrest atau post operasi

Cara kerja :

• Pasien dalam posisi duduk atau baring

• Letakkan tangan di atas dada

• Tarik napas perlahan melalui hidung sampai dada mengembang

• Tahan napas untuk beberapa detik

• Keluarkan napas secara perlahan melalui mulut dampai dada berkontraksi

• Ulangi langkah ke-3 sampai ke-5 sebanyak 2-3 kali

• Tarik napas dalam melalui hidung kemudian tahan untuk beberapa detik lalu keluarkan

secara cepat disertai batuk yang bersuara

• Ulangi sesuai kemampuan pasien

• Pada pasien pot op. Perawat meletakkan telapak tangan atau bantal pada daerah bekas

operasi dan menekannya secara perlahan ketika pasien batuk, untuk menghindari terbukanya

luka insisi dan mengurangi nyeri

C. Posisi yang baik

• Posisi semi fowler atau high fowler memungkinkan pengembangan paru maksimal karena

isi abdomen tidak menekan diafragma

Page 53: ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

• Normalnya ventilasi yang adekuat dapat dipertahankan melalui perubahan posisi, ambulasi

dan latihan

D. Pengisapan lendir (suctioning)

Adalah suatu metode untuk melepaskan sekresi yang berlebihan pada jalan napas, suction

dapat dilakukan pada oral, nasopharingeal, trakheal, endotrakheal atau trakheostomi tube.

E. Pemberian obat bronkhodilator

Adalah obat untuk melebarkan jalan napas dengan melawan oedema mukosa bronkhus dan

spasme otot dan mengurangi obstruksi dan meningkatkan pertukaran udara.

Obat ini dapat diberikan peroral, sub kutan, intra vena, rektal dan nebulisasi atau menghisap

atau menyemprotkan obat ke dalam saluran napas.

2. Mobilisasi sekresi paru

A. Hidrasi

Cairan diberikan 2secara oral dengan cara menganjurkan pasien mengkonsumsi cairan yang

banyak - 2,5 liter perhari, tetapi dalam batas kemampuan/cadangan jantung.

B. Humidifikasi

Pengisapan uap panas untuk membantu mengencerkan atau melarutkan lendir.

C. Postural drainage

Adalah posisi khuus yang digunakan agar kekuatan gravitasi dapat membantu di dalam

pelepasan sekresi bronkhial dari bronkhiolus yang bersarang di dalam bronkhus dan trakhea,

dengan maksud supaya dapat membatukkan atau dihisap sekresinya.

Biasanya dilakukan 2 - 4 kali sebelum makan dan sebelum tidur / istirahat.

Tekniknya :

• Sebelum postural drainage, lakukan :

- Nebulisasi untuk mengalirkan sekret

- Perkusi sekitar 1 - 2 menit

- Vibrasi 4 - 5 kali dalam satu periode

• Lakukan postural drainage, tergantung letak sekret dalam paru.

3. Mempertahankan dan meningkatkan pengembangan paru

A. Latihan napas

Page 54: ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

Adalah teknik yang digunakan untuk menggantikan defisit pernapasan melalui peningkatan

efisiensi pernapasan yang bertujuan penghematan energi melalui pengontrolan pernapasan

Jenis latihan napas :

• Pernapasan diafragma

• Pursed lips breathing

• Pernapasan sisi iga bawah

• Pernapasan iga dan lower back

• Pernapasan segmental

B. Pemasangan ventilasi mekanik

Adalah alat yang berfungsi sebagai pengganti tindakan pengaliran / penghembusan udara ke

ruang thoraks dan diafragma. Alat ini dapat mempertahankan ventilasi secara otomatis dalam

periode yang lama.

Ada dua tipe yaitu ventilasi tekanan negatif dan ventilasi tekanan positif.

C. Pemasangan chest tube dan chest drainage

Chest tube drainage / intra pleural drainage digunakan setelah prosedur thorakik, satu atau

lebih chest kateter dibuat di rongga pleura melalui pembedahan dinding dada dan

dihubungkan ke sistem drainage.

Indikasinya pada trauma paru seperti : hemothoraks, pneumothoraks, open pneumothoraks,

flail chest.

Tujuannya :

• Untuk melepaskan larutan, benda padat, udara dari rongga pleura atau rongga thoraks dan

rongga mediastinum

• Untuk mengembalikan ekspansi paru dan menata kembali fungsi normal kardiorespirasi

pada pasien pasca operasi, trauma dan kondisi medis dengan membuat tekanan negatif dalam

rongga pleura.

Tipenya :

a. The single bottle water seal system

b. The two bottle water

c. The three bottle water

4. Mengurangi / mengoreksi hipoksia dan kompensasi tubuh akibat hipoksia

Dengan pemberian O2 dapat melalui :

Page 55: ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

• Nasal canule

• Bronkhopharingeal khateter

• Simple mask

• Aerosol mask / trakheostomy collars

• ETT (endo trakheal tube)

5. Meningkatkan transportasi gas dan Cardiak Output

Dengan resusitasi jantung paru (RJP), yang mencakup tindakan ABC, yaitu :

A : Air way adalah mempertahankan kebersihan atau membebaskan jalan napas

B : Breathing adalah pemberian napas buatan melalui mulut ke mulut atau mulut ke hidung

C : Circulation adalah memulai kompresi jantung atau memberikan sirkulasi buatan

Jadi secara umum intervensi keperawatan mencakup di dalamnya :

a. Health promotion

• Ventilasi yang memadai

• Hindari rokok

• Pelindung / masker saat bekerja

• Hindari inhaler, tetes hidung, spray (yang dapat menekan nervus 1)

• Pakaian yang nyaman

b. Health restoration and maintenance

• Mempertahankan jalan napas dengan upaya mengencerkan sekret

• Teknik batuk dan postural drainage

• Suctioning

• Menghilangkan rasa takut dengan penjelasan, posisi fowler/semi fowler, significant other

• Mengatur istirahat dan aktifitas dengan memberikan HE yang bermanfaat, fasilitasi

lingkungan, tingkatkan rasa nyaman, terapi yang sesuai, ROM

• Mengurangi usaha bernapas dengan ventilasi yang memeadai, pakaian tipis dan hangat,

hindari makan berlebih dan banyak mengandung gas, atur posisi

• Mempertahankan nutrisi dan hidrasi juga dengan oral hygiene dan makanan yang mudah

dikunyah dan dicerna

• Mempertahankan eliminasi dengan memberikan makanan berserat dan ajarkan latihan

• Mencegah dan mengawasi potensial infeksi dengan menekankan prinsip medikal asepsis

• Terapi O2

Page 56: ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

• Terapi ventilasi

• Drainage dada

IX. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN DAN EVALUASI

Implementasi keperawatan sesuai dengan intervensi dan evaluasi dilakukan sesuai tujuan dan

kriteria termasuk di dalamnya evaluasi proses.

Daftar Pustaka

http://iwansain.wordpress.com/2007/08/22/kebutuhan-oksigenasi/

Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! Answers

Posted by ARWIN LIM at 02:29 2 comments

Anfis saluran Pernafasan

Anatomi

Saluran penghantar udara hingga mencapai paru-paru adalah hidung, farinx, larinx trachea,

bronkus, dan bronkiolus.

Hidung

Nares anterior adalah saluran-saluran di dalam rongga hidung. Saluran-saluran itu bermuara

ke dalam bagian yang dikenal sebagai vestibulum. Rongga hidung dilapisi sebagai selaput

lendir yang sangat kaya akan pembuluh darah, dan bersambung dengan lapisan farinx dan

dengan selaput lendir sinus yang mempunyai lubang masuk ke dalam rongga hidung. Septum

nasi memisahkan kedua cavum nasi. Struktur ini tipis terdiri dari tulang dan tulang rawan,

sering membengkok kesatu sisi atau sisi yang lain, dan dilapisi oleh kedua sisinya dengan

membran mukosa. Dinding lateral cavum nasi dibentuk oleh sebagian maxilla, palatinus, dan

os. Sphenoidale. Tulang lengkung yang halus dan melekat pada dinding lateral dan menonjol

ke cavum nasi adalah : (1) conchae superior (2) Media, dan (3) inferior. Tulang-tulang ini

dilapisi oleh membrane mukosa.

Dasar cavum nasi dibentuk oleh os frontale da os palatinus sedangkan atap cavum nasi adalah

Page 57: ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

celah sempit yang dibentuk oleh os frontale dan os sphenoidale. Membrana mukosa

olfaktorius, pada bagian atap dan bagian cavum nasi yang berdekatan, mengandung sel saraf

khusus yang mendeteksi bau. Dari sel-sel ini serat saraf melewati lamina cribriformis os

frontale dan kedalam bulbus olfaktorius nervus cranialis I olfaktorius.

Sinus paranasalis adalah ruang dalam tengkorak yang berhubungan melalui lubang kedalam

cavum nasi, sinus ini dilapisi oleh membrana mukosa yang bersambungan dengan cavum

nasi. Lubang yang membuka kedalam cavum nasi : (1) Lubang hidung (2) Sinus

Sphenoidalis, diatas concha superior (3) Sinus ethmoidalis, oleh beberapa lubang diantara

concha superior dan media dan diantara concha media dan inferior (4) sinus frontalis,

diantara concha media dan superior (5) ductus nasolacrimalis, dibawah concha inferior.

Pada bagian belakang, cavum nasi membuka kedalam nasofaring melalui appertura nasalis

posterior.

Farinx (tekak)

adalah pipa berotot yang berjalan dari dasar tengkorak sampai persambungannya dengan

oesopagus pada ketinggian tulang rawan krikoid. Maka letaknya di belakang larinx (larinx-

faringeal). Orofaring adalah bagian dari faring merrupakan gabungan sistem respirasi dan

pencernaan.

Laringx (tenggorok)

Terletak pada garis tengah bagian depan leher, sebelah dalam kulit, glandula tyroidea, dan

beberapa otot kecila, dan didepan laringofaring dan bagian atas esopagus.

Laring merupakan struktur yang lengkap terdiri atas:

1. cartilago yaitu cartilago thyroidea, epiglottis, cartilago cricoidea, dan 2 cartilago

arytenoidea

2. Membarana yaitu menghubungkan cartilago satu sama lain dan dengan os. Hyoideum,

membrana mukosa, plika vokalis, dan otot yang bekerja pada plica vokalis

Cartilago tyroidea à berbentuk V, dengan V menonjol kedepan leher sebagai jakun. Ujung

batas posterior diatas adalah cornu superior, penonjolan tempat melekatnya ligamen

thyrohyoideum, dan dibawah adalah cornu yang lebih kecil tempat beratikulasi dengan

bagian luar cartilago cricoidea.

Membrana Tyroide à mengubungkan batas atas dan cornu superior ke os hyoideum.

Membrana cricothyroideum à menghubungkan batas bawah dengan cartilago cricoidea.

Page 58: ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

Epiglottis

Cartilago yang berbentuk daun dan menonjol keatas dibelakang dasar lidah. Epiglottis ini

melekat pada bagian belakang V cartilago thyroideum.

Plica aryepiglottica, berjalan kebelakang dari bagian samping epiglottis menuju cartilago

arytenoidea, membentuk batas jalan masuk laring

Cartilago cricoidea

Cartilago berbentuk cincin signet dengan bagian yang besar dibelakang. Terletak dibawah

cartilago tyroidea, dihubungkan dengan cartilago tersebut oleh membrane cricotyroidea.

Cornu inferior cartilago thyroidea berartikulasi dengan cartilago tyroidea pada setiap sisi.

Membrana cricottracheale menghubungkan batas bawahnya dengan cincin trachea I

Cartilago arytenoidea

Dua cartilago kecil berbentuk piramid yang terletak pada basis cartilago cricoidea. Plica

vokalis pada tiap sisi melekat dibagian posterio sudut piramid yang menonjol kedepan

Membrana mukosa

Laring sebagian besar dilapisi oleh epitel respiratorius, terdiri dari sel-sel silinder yang

bersilia. Plica vocalis dilapisi oleh epitel skuamosa.

Plica vokalis

Plica vocalis adalah dua lembar membrana mukosa tipis yang terletak di atas ligamenturn

vocale, dua pita fibrosa yang teregang di antara bagian dalam cartilago thyroidea di bagian

depan dan cartilago arytenoidea di bagian belakang.

Plica vocalis palsu adalah dua lipatan. membrana mukosa tepat di atas plica vocalis sejati.

Bagian ini tidak terlibat dalarn produksi suara.

Otot

Otot-otot kecil yang melekat pada cartilago arytenoidea, cricoidea, dan thyroidea, yang

dengan kontraksi dan relaksasi dapat mendekatkan dan memisahkan plica vocalis. Otot-otot

tersebut diinervasi oleh nervus cranialis X (vagus).

Respirasi

Selama respirasi tenang, plica vocalis ditahan agak berjauhan sehingga udara dapat keluar-

Page 59: ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

masuk. Selama respirasi kuat, plica vocalis terpisah lebar.

Fonasi

Suara dihasilkan olch vibrasi plica vocalis selama ekspirasi. Suara yang dihasilkan

dimodifikasi oleh gerakan palaturn molle, pipi, lidah, dan bibir, dan resonansi tertentu oleh

sinus udara cranialis.

Gambaran klinis

Laring dapat tersumbat oleh:

(a) benda asing, misalnya gumpalan makanan, mainan kecil

(b) pembengkakan membrana mukosa, misalnya setelah mengisap uap atau pada reaksi

alergi,

(c) infeksi, misalnya difteri,

(d) tumor, misalnya kanker pita suara.

Trachea atau batang tenggorok

Adalah tabung fleksibel dengan panjang kira-kira 10 cm dengan lebar 2,5 cm. trachea

berjalan dari cartilago cricoidea kebawah pada bagian depan leher dan dibelakang

manubrium sterni, berakhir setinggi angulus sternalis (taut manubrium dengan corpus sterni)

atau sampai kira-kira ketinggian vertebrata torakalis kelima dan di tempat ini bercabang

mcnjadi dua bronckus (bronchi). Trachea tersusun atas 16 - 20 lingkaran tak- lengkap yang

berupan cincin tulang rawan yang diikat bersama oleh jaringan fibrosa dan yang melengkapi

lingkaran disebelah belakang trachea, selain itu juga membuat beberapa jaringan otot.

Bronchus

Bronchus yang terbentuk dari belahan dua trachea pada ketinggian kira-kira vertebrata

torakalis kelima, mempunyai struktur serupa dengan trachea dan dilapisi oleh.jenis sel yang

sama. Bronkus-bronkus itu berjalan ke bawah dan kesamping ke arah tampuk paru. Bronckus

kanan lebih pendek dan lebih lebar, dan lebih vertikal daripada yang kiri, sedikit lebih tinggi

darl arteri pulmonalis dan mengeluarkan sebuah cabang utama lewat di bawah arteri, disebut

bronckus lobus bawah. Bronkus kiri lebih panjang dan lebih langsing dari yang kanan, dan

berjalan di bawah arteri pulmonalis sebelurn di belah menjadi beberapa cabang yang berjalan

kelobus atas dan bawah.

Cabang utama bronchus kanan dan kiri bercabang lagi menjadi bronchus lobaris dan

kernudian menjadi lobus segmentalis. Percabangan ini berjalan terus menjadi bronchus yang

Page 60: ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

ukurannya semakin kecil, sampai akhirnya menjadi bronkhiolus terminalis, yaitu saluran

udara terkecil yang tidak mengandung alveoli (kantong udara). Bronkhiolus terminalis

memiliki garis tengah kurang lebih I mm. Bronkhiolus tidak diperkuat oleh cincin tulang

rawan. Tetapi dikelilingi oleh otot polos sehingga ukurannya dapat berubah. Seluruh saluran

udara ke bawah sampai tingkat bronkbiolus terminalis disebut saluran penghantar udara

karena fungsi utamanya adalah sebagai penghantar udara ke tempat pertukaran gas paru-paru.

Alveolus yaitu tempat pertukaran gas assinus terdiri dari bronkhiolus dan respiratorius yang

terkadang memiliki kantong udara kecil atau alveoli pada dindingnya. Ductus alveolaris

seluruhnya dibatasi oleh alveoilis dan sakus alveolaris terminalis merupakan akhir paru-paru,

asinus atau.kadang disebut lobolus primer memiliki tangan kira-kira 0,5 s/d 1,0 cm. Terdapat

sekitar 20 kali percabangan mulai dari trachea sampai Sakus Alveolaris. Alveolus dipisahkan

oleh dinding yang dinamakan pori-pori kohn.

Paru-Paru

Paru-paru terdapat dalam rongga thoraks pada bagian kiri dan kanan. Paru-paru memilki :

1. Apeks, Apeks paru meluas kedalam leher sekitar 2,5 cm diatas calvicula

2. permukaan costo vertebra, menempel pada bagian dalam dinding dada

3. permukaan mediastinal, menempel pada perikardium dan jantung.

4. dan basis. Terletak pada diafragma

paru-paru juga Dilapisi oleh pleura yaitu parietal pleura dan visceral pleura. Di dalam rongga

pleura terdapat cairan surfaktan yang berfungsi untuk lubrikasi. Paru kanan dibagi atas tiga

lobus yaitu lobus superior, medius dan inferior sedangkan paru kiri dibagi dua lobus yaitu

lobus superior dan inferior. Tiap lobus dibungkus oleh jaringan elastik yang mengandung

pembuluh limfe, arteriola, venula, bronchial venula, ductus alveolar, sakkus alveolar dan

alveoli. Diperkirakan bahwa stiap paru-paru mengandung 150 juta alveoli, sehingga

mempunyai permukaan yang cukup luas untuk tempat permukaan/pertukaran gas.

Suplai Darah

1. arteri pulmonalis

2. arteri bronkialis

Innervasi

1. Parasimpatis melalui nervus vagus

2. Simpatis mellaui truncus simpaticus

Sirkulasi Pulmonal

Page 61: ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

Paru-paru mempunyai 2 sumber suplai darah, dari arteri bronkialis dan arteri pulmonalis.

Darah di atrium kanan mengair keventrikel kanan melalui katup AV lainnya, yang disebut

katup semilunaris (trikuspidalis). Darah keluar dari ventrikel kanan dan mengalir melewati

katup keempat, katup pulmonalis, kedalam arteri pulmonais. Arteri pulmonais bercabang-

cabang menjadi arteri pulmonalis kanan dan kiri yang masing-masing mengalir keparu kanan

dan kiri. Di paru arteri pulmonalis bercabang-cabang berkali-kali menjadi erteriol dan

kemudian kapiler. Setiap kapiler memberi perfusi kepada saluan pernapasan, melalui sebuah

alveolus, semua kapiler menyatu kembali untuk menjadi venula, dan venula menjadi vena.

Vena-vena menyatu untuk membentuk vena pulmonalis yang besar.

Darah mengalir di dalam vena pulmonalis kembali keatrium kiri untuk menyelesaikan siklus

aliran darah. Jantung, sirkulasi sistemik, dan sirkulasi paru. Tekanan darah pulmoner sekitar

15 mmHg. Fungsi sirkulasi paru adalah karbondioksida dikeluarkan dari darah dan oksigen

diserap, melalui siklus darah yang kontinyu mengelilingi sirkulasi sistemik dan par, maka

suplai oksigen dan pengeluaran zat-zat sisa dapat berlangsung bagi semua sel.

FISIOLOGIS

Luas permukaan paru-paru yang luas, yang hanya dipisahkan oleh membran tipis dari sistem

sirkulasi, secara teoritis mengakibatkan seseorang mudah terserang oleh masuknya benda

asing (debu) dan bakteri yang masuk bersama udara inspirasi. Tetapi, saluran respirasi bagian

bawah dalam keadaan normal adalah steril. Terdapat beberapa mekanisme pertahanan yang

mempertahankan sterilitas ini. Kita telah mengetahui refleks menelan atau refleks muntah

yang mencegah masuknya makanan atau cairan ke dalam trakea, juga kerja eskalator

mukosiliaris yang menjebak debu dan bakteri kemudian memindahkannya ke kerongkongan.

Selanjutnya, lapisan mukus yang mengandung faktor-faktor yang mungkin efektif sebagai

pertahanan, yaitu immunoglobulin (terutama IIgA), PMNs, interferon, dan antibodi spesifik.

Refleks batuk merupakan suatu mekanisme lain yang lebih kuat untuk mendorong sekresi ke

atas sehingga dapat ditelan atau dikeluarkan. Makrofag alveolar merupakan pertahanan yang

paling akhir dan paling penting terhadap invasi bakteri ke dalam paru-paru. Makrofag

alveolar merupakan sel fagositik dengan ciri-ciri khas dapat bermigrasi dan mempunyai sifat

enzimatik, Sel ini bergerak bebas pada permukaan alveolus dan meliputi serta menelan benda

atau bakteri. Sesudah meliputi partikel mikroba maka enzim litik yang terdapat dalam

makrofag akan membunuh dan mencernakan mikroorganisme tersebut tanpa menimbulkan

reaksi peradangan yang nyata.

Proses fisiologis respirasi di mana oksigen dipindahkan dari udara ke dalam jaringan-

Page 62: ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

jaringan, dan karbon dioksida dikeluarkan ke udara ekspirasi dapat dibagi menjadi tiga

stadium.

1. Stadium pertama adalah ventilasi, yaitu masuknya campuran gas-gas ke dalam dan ke luar

paru-paru.

2. Stadium ke dua, transportasi, yang terdiri dari beberapa aspek :

(1) difusi gas-gas antara alveolus dan kapiler paru-paru (respirasi eksterna) dan antara darah

sistemik dan selsel jaringan;

(2) distribusi darah dalam sirkulasi pulmoner dan penyesuaiannVa dengan distribusi udara

dalam alveolus-alveolus; dan

(3) reaksi kimia dan fisik dari oksigen dan karbon dioksida dengan darah.

3. Respirasi sel atau respirasi interna merupakan stadium akhir dari respirasi. Selama respirasi

ini metabolit dioksidasi untuk mendapatkan energi, dan karbon dioksida terbentuk sebagai

sampah proses metabolisme sel dan dikeluarkan oleh paru-paru.

Ventilasi

Udara bergerak masuk dan keluar dari paru-paru karena selisih tekanan yang terdapat antara

atmosfer dan alveolus oleh kerja mekanik otot-otot. Seperti yang telah disebutkan

sebelumnya, dinding toraks berfungsi sebagai hembusan. Seiama inspirasi, volume toraks

bertambah besar karena diafragma turun dan iga terangkat akibat kontraksi beberapa otot. M.

sternokleidomastoideus mengangkat sternum ke atas dan m. serratus, m. scalenus dan m.

intercostalis externus berperanan mengangkat iga. Toraks membesar dalam tiga arah :

anteroposterior, lateral dan vertikal. Peningkatan volume ini menyebabkan penurunan

tekanan intrapleura, dari sekitar -4 mm Hg (relatif terhadap tekanan atmosfer) menjadi sekitar

-8 mm Hg bila paru-paru mengembang pada waktu inspirasi. Pada saat yang sama tekanan

intrapulmonal atau tekanan saluran udara menurun sampai sekitar -2 mm Hg (relatif terhadap

tekanan atmosfer) dari 0 mm Hg pada waktu mulai inspirasi. Selisih tekanan antara saluran

udara dan atmosfer rnenyebabkan udara mengalir ke dalam paru-paru sampai tekanan saluran

udara pada akhir inspirasi sama lagi dengan tekanan atmosfer.

Selama pernapasan tenang, ekspirasi merupakan gerakan pasif akibat elastisitas dinding dada

dan paru-paru. Pada waktu m. intercostalis externus relaksasi, dinding dada turun dan

lengkung diafragma naik ke atas ke dalam rongga toralks, menyebabkan volume toraks

berkurang, m. interkostalis internus dapat menekan iga ke bawah dan ke dalam dengan kuat

pada waktu ekspirasi kuat dan aktif, batuk, muntah, atau defekasi. Selain itu otot-otot

abdomen mungkin berkontraksi sehingga tekanan intra abdominal membesar dan menekan

Page 63: ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

diafragma ke atas. Pengurangan volume toraks ini meningkatkan tekanan iintrapleura

maupun tekanan intrapulmonal. Tekanan intrapulmonal sekarang meningkat sampai sekitar I

sampai 2 mmHg di atas tekanan atmosfer. Selisih tekanan antara saluran udara dan atmosfer

sekarang terbalik sehingga udara mengalir ke luar dari paru-paru sampai tekanan saluran

udara dan tekanan atmosfer sama kembali pada akhir ekspirasi. Perhatikan bahwa tekanan

intrapleura selalu di bawah tekanan atmosfer selama siklus respirasi. Perubahan pada

ventilasi dapat diperkirakan dengan tes fungsional paru-paru.

DIFUSI

Stadium ke dua proses respirasi mencakup proses difusi gas-gas melintasi membran antara

alveolus-kapiler yang tipis (tebalnya kurang dari 0.5 um). Kekuatan pendorong untuk

pernindahan ini adalah selisih tekanan parsial antara darah dan fase gas. Tekanan parsial

oksigen dalam atmosfer pada permukaan laut besarnya sekitar 149 mm Hg (21 persen dari

760 mm Hg). Pada waktu oksigen diinspirasi dan sampai pada alveolus maka tekanan parsial

ini mengalami penurunan sampai sekitar 103 mm Hg. Penurunan tekanan parsial ini

diperkirakan atas dasar fakta bahwa udara inspirasi tercampur dengan udara dalam ruang rugi

anatomis saluran udara, dan dengan uap air. Ruang rugi anatomis ini dalam keadaan normal

mempunyai volume sekitar 1 ml udara per pound berat badan (150 ml/150 lb pria). Hanya

udara bersih yang sampai ke alveolus yang merupakan ventilasi efektif. Tekanan parsial

oksigen dalam darah vena campuran (PV 02) dalam kapiler paru-paru besarnya sekitar 40

mm Hg. Karena tekanan parsial oksigen dalam kapiler lebih rendah daripada tekanan dalam

alveolus (P A02 = 103 mm Hg), maka oksigen dapat dengan mudah berdifusi ke dalam aliran

darah. Selisih tekanan C02 antara darah dan alveolus yang jauh lebih rendah (6 mmHg)

menyebabkan karbon dioksida berdifusi ke dalam alveolus. Karbon dioksida ini kemudian

dikeluarkan ke atmosfer, di mana konsentrasinya pada hakekatnya nol. Selisih C02 antara

darah dan alveolus memang kecil sekali tapi cukup karena dapat berdifusi kira-kira 20 kali

lebih cepat dibandingkan dengan oksigen, melintasi membran alveolus-kapiler karena daya

larutnya yang lebih besar.

HUBUNGAN VENTILASI-PERFUSI

Pemindahan gas secara efektif antara alveolus dan kapiler paru-paru membutuhkan distribusi

udara dalam paru-paru dan perfusi (aliran darah) dalam kapiler. Dengan perkataan lain,

ventilasi dan perfusi dari unit pulmoner harus sesuai. Pada orang normal dengan posisi tegak

dan keadaan istirahat maka ventilasi dan perfusi hampir seimbang kecuali pada apeks paru-

Page 64: ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

paru. Sirkulasi pulmoner yang bertekanan dan resistensi rendah mengakibatkan aliran darah

di basis paru-paru lebih besar daripada di bagian apeks paru-paru, disebabkan pengaruh gaya

tarik bumi. Tetapi ventilasinya cukup merata. Nilai rata-rata rasio antara ventilasi terhadap

perfusi (V/Q) adalah 0,13. Angka ini didapatkan dari rasio rata-rata laju ventilasi alveolar

normal (4 liter/menit) dibagi dengan curah jantung normal (5 liter/menit). keadaan normal

dari ventilasi dan perfusi paru-paru yang seimbang mendekati nilai 0,8.

Kebanyakan penyakit respirasi mengalami ketidakseimbangan antara proses ventilasi-perfusi.

Akibatnya ventiIasi terbuang sia-sia (V/Q = tak terhingga). Unit respirasi abnormal yang ke

dua merupakan shunt unit, di mana tak ada ventilasi, tetapi perfusi normal, sehingga perfusi

terbuang sia-sia (V/Q = 0). Unit yang terakhir merupakan unit diam, di mana tidak ada

ventilasi dan perfusi. Tentu saja terdapat variasi-variasi di antara ke tiga kasus ekstrim

tersebut, tergantung dari keseimbangan secara menyeluruh antara ventilasi dan perfusi paru-

paru. Penyakit paru-paru dan gangguan fungsional respirasi dapat diklasifikasikan secara

fisiologis sesuai dengan jenis penyakit yang dialami, apakah menimbulkan shunt yang besar

(V/Q ( 0,8)

TRANSPOR OKSIGEN DALAM DARAH

Oksigen dapat ditranspor dari paru-paru ke jaringan melalui dua jalan :

1. secara fisik larut dalam plasma atau

2. secara kimia berikatan dengan hemoglobin sebagai oksihemoglobin (HbO2).

ikatan kimia oksigen dan hemoglobin ini bersifat reversibel. Jumlah sungguhnya yang

diangkut dalam bentuk ini mempunyai hubungan nonlinear dengan PaO2 (tekanan parsial

oksigen dalam darah arteri), yang ditentukan oleh jumlah oksigen yang secara fisik larut

dalam plasma darah. Sebaliknya, jumlah oksigen yang secara fisik larut dalam plasma

mempunyai hubungan langsung dengan tekanan parsial oksigen dalam alveolus (PAO2).

Kecuali itu juga tergantung dari daya larut oksigen dalam plasma. Jumlah oksigen yang

dalam keadaan normal larut secara fisik sangat kecil karena daya larut oksigen dalam plasma

yang rendah. hanya sekitar satu persen dari jumlah oksigen total ang ditranspor ke jaringan-

jaringan ditranspor dengan cara ini. Cara transpor seperti ini tidak mempertahankan hidup

walaupun dalam keadaan istirahat sekalipun. Sebagian besar oksigen diangkut oleh

hemoglobin yang terdapat dalam sel darah merah. Dalam keadaan tertentu (misalnya :

keracunan karbon monoksida atau hemolisis masif di mana terjadi insufisiensi hemoglobin

maka oksigen yang cukup untuk mempertahankan hidup dapat ditranspor dalam bentuk

larutan fisik dengan memberikan oksigen dengan tekanan yang lebih tinggi dari tekanan

Page 65: ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

atmosfir (ruang oksigen hiperbarik).

Satu gram hemoglobin dapat berikatan dengan 1,34 ml oksigen. Karena konsentrasi

hemoglobin rata-rata dalam darah pada pria dewasa besarnya sekitair 15gr per 100 ml, maka

100 ml darah dapat mengangkut (15 x 1,34 = 20,1) 20,1 ml oksigen kalau darah jenuh sekali

(SaO2 = 100 persen). Tetapi darah yang sudah teroksigenisasi dan meninggalkan kapiler

paru-paru mendapatkan sedikit tambahan darah vena yang merupakan darah campuran, dari

sirkulasi bronkial. Proses pengenceran ini yang menjadi penyebab sehingga darah yang

meninggalkan paru-paru hanya jenuh 97 persen, dan 19,5 persen volume diangkut ke

jaringan. Pada tingkat jaringan, oksigen mengalami disosiasi dari hemoglobin dan berdifusi

ke dalam plasma.

Dari plasma oksigen masuk ke sel-sel jaringan tubuh untuk memenuhi kebutuhan jaringan-

jaringan yang bersangkutan. Meskipun sekitar 75 persen dari hemoglobin masih berikatan

dengan oksigen pada waktu hemoglobin kembali ke paru-paru dalam bentuk darah vena

campuran. Jadi sesungguhnya hanya sekitar 25 psersen oksigen dalam darah arteri yang

digunakan untuk keperluan jaringan. Hemoglobin yang melepaskan oksigen pada tingkat

jaringan disebut hemoglobin tereduksi (Hb). Hemoglobin tereduksi berwarna ungu dan

menyebabkan warna kebiruan pada darah vena, seperti yang kita lihat pada vena superfisial,

misainya : pada tangan. Sedangkan oksihemoglobin (hemoglobin yang berikatan dengan

oksigen) berwarna merah terang dan menyebabkan warna kemerah-merahan pada darah

arteri.

Kurva disosiasi oksihemoglobin

Untuk dapat memahami proses respirasi dengan jelas maka harus diketahui afinitas oksigen

terhadap hemoglobin karena suplai oksigen untuk jaringan dan pengambilan oksigen oleh

paru-paru sangat tergantung pada hubungan tersebut. Pengetahuan ini sangat diperlukan

untuk menyatakan ukuran gas secara tepat dan untuk melakukan tindakan-tindakan terapi

pada insufisiensi respirasi. Kalau darah lengkap dikenai oleh berbagai tekanan parsial oksigen

dan persentase kejenuhan hemoglobin diukur, maka didapatkan kurva berbentuk huruf S bila

ke dua pengukuran tersebut digabungkan. Kurva ini dikenal dengan nama kurva disosiasi

oksihemoglobin dan menyatakan afinitas hemoglobin terhadap oksigen pada berbagai

tekanan parsial. Dalam keadaan suhu tubuh yang normal (98,60F) dan pH darah 7,4.

Kurva ini mempunyai satu fakta fisiologis yang perlu diperhatikan yaitu, adanya bagian yang

datar. Pada bagian atas kurva yang dikenal dengan nama bagian arteria (A) dan bagian vena

(V) pada bagian bawah yang lebih curam, yang agak tergeser ke kanan. Pada kurva bagian

Page 66: ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

atas yang datar, perubahan yang besar pada tekanan oksigen dikaitkan dengan sedikit

perubahan pada kejenuhan oksihemoglobin. Ini menyatakan bahwa jumlah oksigen yang

relatif konstan dapat disuplai ke jaringan-jaringan walaupun pada ketinggian yang tinggi di

mana P02 mungkin sebesar 60 mmHg atau kurang. Ini juga menyatakan bahwa pemberian

oksigen dalam konsentrasi tinggi (udara normal = 21 persen) pada pasien-pasien yang

menderita hipoksemia ringan. (Pa02 60-75 mmHg) adalah sia-sia, karena oksihemoglobin

hanya dapat ditingkatkan sedikit sekali. Sesungguhnya, pemberian oksigen konsentrasi tinggi

dapat meracuni jaringin paru-paru dan menimbulkan efek yang merugikan. pelepasan oksigen

ke jaringan-jaringan dapat ditingkatkan oleh hubungan P02 terhadap kejenuhan okigen pada

kurva bagian vena yang curam. Pada bagian ini perubahan-perubahan besar pada kejenuhan

oksihemoglobin berkaitan dengan sedikit perubahan 02.

Afinitas oksigen terhadap hemoglobin dipengaruhi oleh banyak faktor lain yang menyertai

metabolisme jaringan dan dapat diubah oleh penyakit. Kurva oksihemoglobin tergeser ke

kanan apabila PH darah menurun atau PC02 meningkat. dalam keadaan ini, pada P02 tertentu

afinitas hemoglobin terhadap oksigen berkurang sehingga oksigen dapat ditranspor oleh

darah berkurang. Keadaan patologis yang dapat menybabkan asidosis metabollk, seperti syok

(pembentukan asam laktat berlebihan akibat metabolis-anerobik) atau retensi karbon dioksida

akan menyebabkan pergeseran kurva kekanan. Pergeseran kurva sedikit kekanan akan

membantu pelepasan oksigen kejaringan-jaringan. Pergeseran ini dikenal dengan nama efek

bohr. Sedikit peningkatan keasaman akibat pelepasan karbondioksida dari jaringan. Faktor

lain yang menyebabkan pergeseran kurva kekanan adalah peningkatan suhu dan 2,3

difosfogliserat (2,3-DPG) yang merupakan fosfat organik dalam sel darah merah yang

mengikat Hb dan mengurangi afinitas Hb terhadap oksigen pada anemia dan hipoksemia

kronik 2,3-DPG sel darah merah meningkat. Perlu diketahui adanya kenyataan bahwa;

meskipun kemampuan transpor oksigen oleh hemoglobin menurun bila kurva bergeser ke

kanan, kemampuan hemoglobin untuk melepaskan oksigen ke jaringan-jaringan dipermudah.

Karena itu, pada anemia dan hipoksemia kronik pergeseran kurva ke kanan merupakan proses

kompensasi.

Pergeseran kurva ke kanan disertai kenaikan suhu, menggambarkan peningkatan metabolisme

sel dan peningkatan kebutuhan akan oksigen, juga dapat menyesuaikan diri dan untuk aliran

darah tertentu menyebabkan semakin banyaknya oksigen yaiag dilepaskan ke jaringan-

jaringan.

Sebaliknya, peningkatan PH darah (alkalosis) atau penurunan PCO2, suhu dan 2 3-DPG akan

menyebabkan pergeseran kurva disosiasi oksihemoglobin ke kiri. Pergeseran ke kiri

Page 67: ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

menyebabkan peningkatan afinitas hemoglobin terhadap oksigen. Akibatnya uptake oksigen

dalam paru-paru meningkat apabila terjadi pergeseran ke kiri, tetapi pelepasan oksigen ke

jaringan-jaringan terganggu. Karena itu secara teoritis mungkin akan terjadi hipoksia

(insufisiensi oksigen jaringan guna memenuhi kebutuhan metabolisme pada keadaan

alkalosis yang berat, terutama apabila disertai dengan hipoksemia. Keadaan ini dapat terjadi

selama proses mekanisme overventilasi dengan respiratori atau pada tempat yang tinggi

akibat hiperventilasi. Karena hiperventilasi juga dapat menurunkan-aiiran darah serebral

karena penurunan PaC02, maka iskemia serebral juga sering menimbulkan gejala-geiala

seakan-akan kepalanya ringan. Darah yang disimpan kehilangan aktivitas 2,3-DPG sehingga

afinitas hemoglobin terhadap oksigen meningkat. Karena itu, pasien yang diberi transfusi

darah simpanan dalam jumlah banyak mungkin akan mengalami gangguan pelepasan oksigen

ke jaringan -jaringan karena pergeseran kurva disosiasi oksihemoglobin ke kiri.

Afinitas hemoglobin didefinisikan secara populer dengan P02 yang dibutuhkan untuk

menghasilkan kejenuhan 50 persen, dan mudah diukur dalarn laboratorium modern. Dalam

keadaan normal P50 sekitar 27 mm Hg. Terbukti bahwa bila kurva disosiasi bergeser ke

kanan (pengurangan afinitas hemoglobin terhadap oksigen) maka P50 akan meningkat,

sedangkan pada pergeseran kurva ke kiri (peningkatan afinits hemoglobin terhadap oksigen

p50 akan turun.

Karbon monoksida mempunyai afinitas terhadap hemoglobin sekitar 250 kali lebih besar darp

pada afinitas oksigen terhadap hemoglobin. Kalau carbonmonoksida dihirup maka akan

berkaitan dengan karboksihemoglobin, maka reaksi tersebut tidak reversibel. Sehingga

jumlah hemoglobin yang tersedia untuk transport oksigen berkurang.

TRANSPORT KARBON DIOKSIDA DALAM DARAH

Transport CO2 dari jaringan keparu-paru melalui tiga cara sebagai berikut:

1. Secara fisk larut dalam plasma (10 %)

2. Berikatan dengan gugus amino pada Hb dalam sel darah merah (20%)

3. ditransport sebagai bikarbonat plasma (70%)

Karbon dioksida berikatan dengan air dengan reaksi seperti dibawah ini:

CO2 + H2O = H2CO3 = H+ +HCO3-

Reaksi ini reversibel dan dikenal dengan nama persamaan dapa asam bikarbonat-asam

karbonik. Hiperventilasi adalah ventilasi alveolus dalam keadaan kebutuhan metabolisme

berlebihan à alkalosis sebagai akibat eksresi CO2 berlebihan keparu-paru. Hipoventilasi

adalah ventilasi alveoli yang tak dapat memenuhi kebutuhan metabolisme, sebagai akibat dari

Page 68: ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

retensi CO2 oleh paru-paru.

PENGATURAN RESPIRASI

Respirasi diatur/dikontrol di:

1. Medulla Oblongata

2. Pons

Secara garis besar bahwa Paru-paru memiliki fungsi sebagai berikut:

1. Terdapat permukaan gas-gas yaitu mengalirkan Oksigen dari udara atmosfer kedarah vena

dan mengeluarkan gas carbondioksida dari alveoli keudara atmosfer.

2. Menyaring bahan beracun dari sirkulasi

3. Reservoir darah

4. Fungsi utamanya adalah pertukaran gas-gas

Berikut ini adalah gambar anatomi paru-paru:

http://iwansain.wordpress.com/2007/07/25/anfis-saluran-pernafasan/

Emboli (Embolus)

Teman sejawat, anda harus berhati-hati pada keadaan terjadinya embolism didalam pembuluh

darah, karena emboli tersebut bisa merenggut nyawa pasien apabila terjadi sumbatan pada

organ-organ vital seperti arteri pulmonalis, arteri coroner, arteri renalis, dan arteri cereberal.

bahkan banyak pasien meninggal akibat pemasangan infus yang ternyata terjadi pembentukan

emboli udara. tentunya hal ini harus menjadi perhatian yang serius.Baiklah, untuk lebih

memahami emboli, berikut ini akan saya paparkan sebagai berikut:

Apakah emboli itu ?

Adalah suatu benda asing yang tersangkut pada suatu tempat dalam sirkulasi darah. Benda

tersebut ikut terbawa oleh aliran darah, dan berasal dari suatu tempat lain daripada susunan

sirkulasi darah.

Embolus (95 %) berasal dari trombus.

Proses terbentuknya embolus disebut embolism

Jenis Embolus

• Berupa benda padat berasal dari trombus, kelompok sel tumor, kelompok bakteri, jaringan

• Embolus bersifat cairan dapat berupa zat lemak, cairan amnion

• Embolus bersifat gas dapat berupa udara, gas nitrogen, carbon dioksida

Embolus sering ditemukan pada vena, arteri, pembuluh limfe dan jantung

Page 69: ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

Akibat - Akibat yang ditimbulkan oleh embolus

• Menimbulkan kematian mendadak

• Kematian jaringan atau infark

• Embolus septik à sarang - sarang infeksi baru dan abses-abses baru

• Metastasis tumor ganas

Apa yang dimaksud dengan Embolus Vena

Berasal dari vena, tungkai bawah kemudian dari vena dalam pelvis

Embolus —> mengikuti pengaliran vena —> vena yang lebih besar —> vena cava —>

jantung kanan -–> tersangkut dalam sirkulasi paru —> sumbatan /oklusi a. pulmonalis shg

tdp blokade sirkulasi pulmonal —> insufisiensi a. coronaria dan infark miokard, anoksemia,

anoksia umum —> kematian mendadak

Adanya refleks vagal pulmo coronary —> menimbulkan spasme pada pembuluh paru dan

koroner -–> kematian mendadak

Embolus paru-paru yang besar jarang menimbulkan infark krn pasien sudah meninggal

terlebih dahulu. Embolus paru-paru sering disertai infark terutama pada lobus kanan bawah

Apa yang dimaksud Embolus Arteri ?

Berasal dari trombus mural dalam jantung, trombus yang melekat pada empang-empang

jantung dan aorta

Embolus arteri sering mengenai otak, ginjal, limpa, dan anggota tubuh bawah.

Embolus dalam a. mesenterica —> infark usus

Embolus dalam a. coronaria —> kematian mendadak

Apa yang dimaksud dengan Embolus Lemak??

Lemak ini masuk kedalam sirkulasi darah dan menyumbat arteri atau kapiler shg menjadi

suatu embolus –> menyebabkan kematian

Embolus lemak paling sering terjadi karena trauma tulang atau jaringan lemak yaitu patah

tulang panjang terutama femur dan tibia yang disertai kerusakan sum-sum tulang juga terjadi

pada masa nifas. Selain itu juga terjadi pada : akibat luka bakar pada kulit ; pada radang yg

mengenai tulang atau jaringan lemak ; pada perlemakan hati akibat gizi buruk atau

alkoholisme

Apa itu Embolus cairan amnion?

Keadaan ini jarang ditemukan, gejala-gejalanya adalah:

• sesak nafas

• Shock

Page 70: ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

• Kematian mendadak yg tidak disangka-sangka pada wanita yang sudah melahirkan atau

dalam masa nifas

Embolus dalam a. pulmonalis mengandung carik-carik jaringan epitel kulit bayi, verniks

caseosa, lendir dan lanugo

Apa itu Embolus Gas?

Gelembung-gelembung gas masuk kedalam susuna sirkulasi sehingga menyumbat dan dapat

menimbulkan kematian misalnya pada tindakan vaginal douche.

Dapat juga disebabkan oleh pembedahan thoraks akibat vena besar terpotong atau sobek.

Dapat juga disebabkan oleh transfusi darah atau infus cairan intravena.

Penulis harapkan, anda lebih profesional dalam memberikan asuhan keperawatan terutama

pada suatu keadaan yang dapat menimbulkan keadaan emboli pada pasien.

———-

http://iwansain.wordpress.com/2007/09/20/embolus/

Trombus

Bahaya yang diakibatkan oleh trombus hampir sama dengan emboli. kedua-duanya

menimbulkan sumbatan pada pembuluh darah, hanya saja yang membedakan adalah proses

terjadinya sumbatan. Trombus lebih mengarah pada cedera sel endotel pembuluh darah yang

menyebabkan agregasi trombosit untuk pemulihan jaringan yang rusak, tapi terkadang proses

ini dapat menyumbat aliran darah sehingga ia dikatakan trombus.Untuk lebih memahami

konsep yang berhubungan dengan trombus, silahkan anda baca penjelasan dibawah ini:

Apakah trombus itu?

Adalah suatu unsur benda yang tersusun oleh dan dari unsur-unsur darah didalam pembuluh

darah atau jantung sewaktu masih hidup

Trombosis -–> Proses pembentukan trombus

Bagaimana Pembentukan dan Struktur Trombus?

Secara normal -–> darah mengalir tetap cair karena adanya keseimbangan tertentu yang

sangat kompleks, namun dalam keadaan tertentu keseimbangan ini dapat terganggu shg

terjadi trombosis.

Pada keadaan ini trombosit melekat pd permukaan endotel pembuluh atau jantung. Darah yg

mengalir –> banyaknya trombosit melekat pd tempat tersbt –> trombosit dpt saling melekat –

> terbentuk suatu massa yang menonjol kedalam lumen.

Pd saat tertentu bila aliran darah cepat (spt dlm arteri-arteri), massa yang terbentuk dari

Page 71: ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

trombosit akan terlepas dari dinding pembuluh tetapi kemudian diganti dengan trombosit

yang lain

Jika terjadi kerusakan pada trombosit -–> dilepaskan suatu zat tromboplastin, zat inilah yang

merangsang proses pembentukan bekuan darah. Tromboplastin akan mengubah protrombin

—> trombin yang bereaksi dengan fibrinogen -–> fibrin. Selain itu trombin menyebabkan

pecahnya trombosit —> pembentukan tromboplastin

Trombus mempunyai bentuk khas tda lapisan trombosit dan diliputi oleh Leukosit, eritrosit

dan fibrin. Dari luar permukaan trombus nampak sebagai batu karang dengan garis-garis –>

Line of zahn. Trombus warnanya putih dan merah berbutir-butir. Bila dipotong maka tampak

garis-garis yang berlapis-lapis putih kelabu

Apa yang menyebabkan trombus?

Menurut virchow bahwa trombus terbentuk karena tiga faktor yaitu:

• Perubahan pada permukaan endotel pembuluh darah

• Prubahan pada aliran darah

• Perubahan pada konstitusi darah

Ad 1. Perubahan pada permukaan endotel

Kerusakan endotel —> perubahan potensial listrik —> trombosit mudah melekat pada

endotel. Trombosis ini dapat terjadi pada keadaan:

• Atherosclerosis

• Radang pembuluh darah spt polyarteritis nodusa, thromboangitis obliterans, throbolplebitis

• Trombosis pada endocard yang melapisi lapisan jantung yg mengalami infark myocard dan

pada endocarditis

• Ruda paksa (trauma)

Ad 2. Perubahan aliran darah

Trombosit mengalir pada zone perifer dan dibatasi dari dinding pembuluh oleh zone plasma.

Bila aliran darah melambat maka trombosit masuk kedalam zone plasma shg kontak dengan

endotel bertambah

Bila aliran darah melambat —> trombosit akan menepi —> mudah melekat pada dinding

pembuluh darah.

perubahan aliran darah lebih sering pada vena daripada arteri. Trombus juga sering terjadi

pada keadaan varices —> vena-vena yang melebar.

Varices sering ditemukan pada tempat-tempat berikut ini:

• Vena-vena tungkai bawah yang superfisial

• Pleksus pampiniformis

Page 72: ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

• Pleksus hemorrhoidalis

• Ujung distal esofagus

Ad 3. Perubahan pada konstitusi darah

Trombosit dalam jumlah yang lebih banyak lebih memudahkan terbentuknya trombus karena

bersifat lebih mudah terjadi perlekatan (adhesif) keadaan ini dapat dijumpai pada:

• Masa nifas (2-3 kali lebih dari normal)

• Infark paru-paru

• Tumor ganas

• Thromboplebitis

• Thromboangitis obliterans

Trombosis dpt juga ditemukan pada penyakit darah seperti polycytemia, pada penyakit yang

disertai ‘sludged blood’, sel-sel darah bergumpal-gumpal —> aliran darah melambat. sel-sel

tumor ganas membentuk tromboplastin

MACAM-MACAM TROMBUS

• Occlusive trombus adalah trombus yang menyebabkan lumen pembuluh tersumbat.

• Propagating trombus adalah masa yang dibentuk sepanjang pembuluh yang terbendung dan

merupakan perpanjangan trombus

• Saddle/riding trombus adalah trombus dapat memanjang dan masuk kedalam cabang

pembuluh

• Mural/parietal trombus adalah trombus dengan melekat pada dinding pembuluh darah dan

bagian yang melekat pada dinding pembuluh darah dan bagian yang terlepas seolah-olah

berenang dalam darah tanpa menyebabkan oklusi pembuluh (pembuluh darah besar)

• Pedinculated trombus adalah trombus mural dalam jantung yang bertangkai panjang

• Ball trombus (bisa dikatakan embolus) adalah pedinculated trombus yang lepas dan hanyut

terbawa aliran darah, krn besar dapat tersangkut dan tidak dapat melewati ostium

Trombus menurut warnanya:

• Red trombus à t.u tda eritrosit

• White trombus à sebagian besra tda leukosit

• Mixed trombus à jenis trombus yang terbanyak

Dapat juga dibedakan menurut lamanya terjadi trombus yaitu:

• Fresh trombus

• Old trombus

Page 73: ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

Selain itu juga dibedakan:

• Septic trombus à trombus yang mengandung sarang-sarang kuman

• Bald atau sterile trombus à trombus tanpa kuman

Trombus dapat dibentuk dalam :

• Arteri

• Vena

• Jantung

Dalam pembuluh limfe tidak terbentuk trombus karena pada pembuluh limfe tidak terdapat

trombosit jadi hanya dapat terjadi coagulum

Trombus paling sering ditemukan pada :

• Vena saphena magna dan

• Vens-vena profunda betis selain itu juga terdapat pada vena pelvis, mesenterium dan vena

pelvis

Trombus arteri sering terjadi pada :

• Tungkai bawah

• A. coronaria

• A. renalis

• A. mesentrica

Akibat-akibat trombus

• Bergantung pada besar dan jenis trombus

• Pembuluh yang terkena, dan

• Terdapat tidaknya kolateral yang cukup baik

Trombus yang terbentuk dalam vena menimbulkan:

• Stasis darah

• Bendungan pasif

• Edema dan kadang-kadang nekrosis

Trombus yang terbentuk dalam arteri menimbulkan:

• Ischemi

• Nekrosis

• Infark atau gangren

Bagaimana Nasib Trombus?

Trombus terlepas jadi embolus —> hanyut oleh darah —> tersangkut menyumbat arteri yang

jauh —> trombus yang menetap -–> lama -lama mengalami perubahan —> benda-benda

Page 74: ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

yang membentu trombus akan dirobek —> fibrin menghilang -–> massa homogen -—>

proses organisasi

Dari tepi tempat trombus melekat —> masuk fibroblas dan kapiler-kapiler —> ruang

terbentuk akibat lisis —> ruang ini melebar dan sambung menyambung merupakan saluran

yang berisi darah -–> trombus ditembus oleh saluran baru yg dapat mengalirkan darah lagi -–

> rekanalisasi

DAFTAR PUSTAKA

http://iwansain.wordpress.com/2007/09/20/trombus-apa-itu-trombus/

Posted by ARWIN LIM at 02:21 0 comments

PENGATURAN SUHU TUBUH

PENGATURAN SUHU TUBUH(Thermoregulasi)

Pendahuluan

Memahami konsep pengaturan suhu tubuh penting karena sangat berguna dalam hal

penellitian atau persoalan di klinik seperti :

1. Persoalan demam pada penyakit-penyakit

2. Persoalan pemberian hypothermic pada kasus pembedahan (bedah jantung)

3. Terapi pada kasus yang disebabkan panas berlebihan (Heat stroke) atau pada kasus

kedinginan yang ekstrem

4. Masalah-masalah militer (latihan dilapangan panas terbuka), ruang angkasa, atau ditempat

-tempat yang memungkinkan mempunyai panas yang ekstrem

Manusia dan binatang menyusui mempunyai kemampuan untuk memelihara suhu tubuh

relative konstan dan berlawanan dengan suhu lingkungan. Kepentingan dipertahankan suhu

tubuh pada manusia adalah berhubungan dengan reaksi kimia didalam tubuh kita. Mis

kenaikan suhu 100 C bisa mempercepat proses biologis 2 - 3 kalinya.

Suhu inti (core temperature) manusia berfluktuasi + 10 C dalam kegiatan sehari-hari.

Misalnya paling rendah adalah pada waktu pagi hari (jam 4 - 6 subuh) dan mencapai

puncaknya pada sore hari (jam 2 - 3 sore).

Page 75: ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

PRINSIP PENGATURAN SUHU TUBUH

Konsep Core temperature yaitu dianggap merupakan dua bagian dalam soal pengaturan suhu

yaitu :

Bagian dalam inti suhu tubuh, yang benar- benar mempunyai suhu rata-rata 370 C, yaitu

diukur pada daerah (mulut, otot, membrane tympani, vagina, esophagus.(Tr)

Bagian luar adalah temperature kulit + 1/3 massa tubuh yaitu penukaran kulit sampai + 2 cm

kedalam.(Ts)

Dari dua bagian tersebut dapat disimpulkan bahwa temperature suhu tubuh rata-rata (tmb :

Temperatur Mean Body) dengan rumus ;

TMB = 0,33 Ts + 0.67 Tr

Organ Pengatur Suhu Tubuh

Pusat pengatur panas dalam tubuh adalah Hypothalamus, Hipothalamus ini dikenal sebagai

thermostat yang berada dibawah otak.

Hipothalamus anterior berfungsi mengatur pembuangan panas

Hipothalamus posterior berfungsi mengatur upaya penyimpanan panas

Mekanisme pengaturan suhu

Kulit –> Reseptor ferifer –> hipotalamus (posterior dan anterior) –> Preoptika hypotalamus –

> Nervus eferent –> kehilangan/pembentukan panas

SUMBER PANAS

1. Metabolisme

Kegiatan metabolisme tubuh adalah sumber utama dan pembentukan/pemberian panas tubuh.

Pembentukan panas dari metabolisme dalam keadaan basal (BMR) + 70 kcal/jam sedang

pada waktu kerja (kegiatan otot) naik sampai 20%.

2. Bila dalam keadaan dingin seseorang menggigil maka produksi panas akan bertambah 5

kalinya.

PELEPASAN PANAS

1. Penguapan (evaporasi)

Penguapan dari tubuh merupakan salah satu jalan melepaskan panas. Walau tidak

berkeringat, melalui kulit selalu ada air berdifusi sehingga penguapan dari permukaan tubuh

kita selalu terjadi disebut inspiration perspiration (berkeringat tidak terasa) atau biasa disebut

Page 76: ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

IWL (insensible water loss).

Inspiration perspiration melepaskan panas + kulit. Dari jalan10 kcal/jam dari permukaan

panas dari metabolism pernafasan + 7 kcal/jam e dikeluarkan dengan cara evaporasi 20 -

25%.

2. Radiasi

Bila suhu disekitar lebih panas dari badan akanpermukaan tubuh menerima panas, bila

disekitar dingin akan melepaskan panas. Proses ini terjadi dalam bentuk gelombang

elektromagnetik dengan kecepatan seperti cahaya radiasi.

3. Konduksi

Perpindahan panas dari atom ke atom/ molekul ke molekul dengan jalan pemindahan berturut

turut dari energi kinetic. Pertukaran panas dari jalan ini dari tubuh terjadi sedikit sekali

(kecuali menyiram dengan air)

4. Konveksi

Perpindahan panas dengan perantaraan gerakan molekul, gas atau cairan. Misalnya pada

tubuh akanpada waktu dingin udara yang diikat/dilekat menjadi dipanaskan (dengan

melalui konduksi dan radiasi) kurang padat, naik dan diganti udara yang lebih dingin.

Biasanya ini kurang berperan dalam pertukaran panas.

Pengaturan Suhu Tubuh Pada Keadaan dingin

Ada dua mekanisme tubuh untuk keadaan dingin yaitu :

1. Secara fisik (prinsif-prinsif ilmu alam) Yaitu pengaturan atau reaksi yang terdiri dari

perubahan sirkulasi dan tegaknya bulu-bulu badan (piloerektion) –> erector villi

2. Secara kimia yaitu terdiri dari penambahan panas metabolisme.

Pengaturan secara fisik Dilakukan dengan dua cara :

1. Vasokontriksi pembuluh darah (cutaneus vasokontriksi)

Pada reaksi dingin aliran darah pada jari-jari ini bias berkurang + 1% dari pada dalam

keadaan panas. Sehingga dengan mekanisme vasokontriksi maka panas yang keluar dikurangi

atau penambahan isolator yang sama dengan memakai 1 rangkap pakaian lagi.

2. Limit blood flow slufts (Perubahan aliran darah)

Pada prinsifnya yaitu panas/temperature inti tubuh terutama akan lebih dihemat

(dipertahankan) bila seluruh anggota badan didinginkan

Pengaturan secara kimia

Pada keadaan dingin, penambahan panas dengan metabolisme akan terjadi baik secara

sengaja dengan melakukan kegiatan otot-otot ataupun dengan cara menggigil. Menggigil

Page 77: ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

adalah kontraksi otot secara kuat dan lalu lemah bergantian, secara synkron terjadi kontraksi

pada group-group kecil motor unit alau seluruh otot. Pada menggigil kadang terjadi kontraksi

secara simultan sehingga seluruh badan kaku dan terjadi spasme. Menggigil efektif untuk

pembentukan panas, dengan menggigil pada suhu 50 c selama 60 menit produksi panas

meningkat 2 kali dari basal, dengan batas maximal 5 kali.

PENGATURAN SUHU TUBUH DALAM KEADAAN PANAS

1. Fisik

• Penambahan aliran darah permukaan tubuh

• Terjadi aliran darah maximum pada anggota badan

• Perubahan (shift) dari venus return ke vena permukaan

Proses ini terutama efektif pada keadaan temperature kurang/dibawah 340 C. aliran

darahpenambahan penambahan konduktivitas panas (thermal konduktivity)

2. Keringat

• Pada temperature diatas 340 C, pengaturan sirkulasi panas tidak cukup dengan radiasi,

dimana pada kondisi ini tubuh mendapat panas dari radiasi. mekanisme panas yang

(evaporasi).dipakai dalam keadaan ini dengan cara penguapan

• Gerakan kontraksi pada kelenjar keringat, berfungsi secara periodic memompa tetesan

cairan keringat dari lumen permukaankeringat kulit merupakan mekanisme pendingin yang

paling efektif.

MEKANISME DEMAM

• Demam adalah peningkatan titik patokan (set-point) suhu di hipotalamus. Dengan

meningkatkan titik patokan tersebut, maka hipotalamus mengirim sinyal untuk mningkatkan

suhu tubuh. Tubuh berespons dengan menggigil dan meningkatkan metabolisme basal.

• Demam timbul sebagai respons terhadap pembentukan interleukin-1, yang disebut pirogen

endogen.

• Interleukin-1 dibebaskan oleh neutrofil aktif, makrofag, dan sel-sel yang mengalami cedera.

• Interlekin-1 tampaknya menyebabkan panas dengan menghasilkan prostaglandin yang

merangsang hipotalamus.

DAFTAR PUSTAKA

http://iwansain.wordpress.com/2007/10/03/pengaturan-suhu-tubuh-thermoregulasi/

Page 78: ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

Posted by ARWIN LIM at 02:04 0 comments

DEMAM BERDARAH

DEMAM BERDARAH DENGUE

Merupakan suatu penyakit demam yang dapat disebabkan oleh 4 macam tipe virus dengue

dan klinis ditandai dengan fenomena perdarahan dan cenderung menyebabkan sindroma syok

yang dapat menimbulkan kematian.

Penyebabnya adalah virus dengue, yang merupakan Flavi virus, termasuk dalam

Chikungunya famili Toga virus. Vektor pembawanya adalah nyamuk Aedes aegypti dan

albopictus. Penyakit ini dapat menjadi epidemi, dan terbanyak pada waktu musim hujan.

Gambaran penyakitnya berupa panas naik mendadak selama 2-7 hari, kemudian turun sampai

batas normal, disertai gejala nonspesifik (lemah, mual, pusing, dan sebagainya). Terkadang

disertai dengan perdarahan spontan. Pemeriksaan dengan test torniquet timbul rash pada

kulit. Dapat pula diikuti dengan pembesaran hati. Fase penyembuhan terjadi dengan cepat,

yaitu 2-3 hari. Pada laboratorium darah perifer tampak penurunan sel darah putih dan

trombosit, sedangkan hematokrit menjadi meningkat. Kita harus hati-hati dengan penyakit ini

karena dapat timbul syok akibat kegagalan sirkulasi tubuh.

Ada empat tingkat beratnya/klasifikasi penyakit ini :

Tingkat I : demam dengan tanda-tanda nonspesifik disertai test torniquet positif.

Tingkat II : tingkat I ditambah dengan perdarahan spontan di kulit/tempat lain.

Tingkat III : kegagalan peredaran darah, ditandai dengan nadi cepat, lemah, hipotensi, dan

kulit dingin.

Tingkat IV : telah terjadi syok, tekanan darah tidak terukur dan nadi tidak/sulit teraba.

Bila menemui penderita dengan demam berdarah dengue, harap segera membawa ke rumah

sakit setempat untuk dilakukan pemberian cairan intravena ataupun pengobatan lainnya.

Dengan penatalaksanaan yang tepat dan cepat penderita dapat sembuh seperti sedia kala.

Posted by ARWIN LIM at 01:59 0 comments

Page 79: ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

Kamis, 2007 Oktober 11

INTERNET

INTERNET: Pengertian, Sejarah, dan Fasilitas-Fasilitasnya

Apakah INTERNET itu?

Istilah INTERNET berasal dari bahasa Latin inter, yang berarti “antara”. Secara kata per kata

INTERNET berarti jaringan antara atau penghubung. Memang itulah fungsinya, INTERNET

menghubungkan berbagai jaringan yang tidak saling bergantung pada satu sama lain

sedemikian rupa, sehingga mereka dapat berkomunikasi. Sistem apa yang digunakan pada

masing-masing jaringan tidak menjadi masalah, apakah sistem DOS atau UNIX.

Sementara jaringan lokal biasanya terdiri atas komputer sejenis (misalnya DOS atau UNIX),

INTERNET mengatasi perbedaan berbagai sistem operasi dengan menggunakan “bahasa”

yang sama oleh semua jaringan dalam pengiriman data. Pada dasarnya inilah yang

menyebabkan besarnya dimensi INTERNET.

Dengan demikian, definisi INTERNET ialah “jaringannya jaringan”, dengan menciptakan

kemungkinan komunikasi antar jaringan di seluruh dunia tanpa bergantung kepada jenis

komputernya.

Kesimpulan:

· Definisi INTERNET : Internet merupakan hubungan antar berbagai jenis komputer dan

jaringan di dunia yang berbeda sistem operasi maupun aplikasinya di mana hubungan

tersebut memanfaatkan kemajuan media komunikasi (telepon dan satelit) yang menggunakan

protokol standar dalam berkomunikasi yaitu protokol TCP/IP.

· Fungsi : Internet merupakan media komunikasi dan informasi modern.

Sejarah terbentuknya INTERNET

Banyak hal di INTERNET hanya dapat dimengerti dengan mengetahui latar-belakang

Page 80: ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

perkembangannya.

ARPANet

Pada tahun 1969 ARPA (Advanced Research Project Agency), sebuah bagian dalam

kementerian Pertahana Amerika Serikat memulai sebuah proyek, yang di satu sisi

menciptakan jalur komunikasi yang tak dapat dihancurkan dan disisi lain memudahkan

kerjasama antar badan riset diseluruh negeri, seperti juga industri senjata. Maka terbentuklah

ARPANet.

Bila pada awalnya komputer sejenis yang melakukan pertukaran data, bertambahnya

komputer dengan berbagai sistem operasi lain menuntut solusi baru komunikasi yang tak

terbatas antar semua badan yang tergabung dalam jaringan.

Internetting Project

Untuk itu dibuat Internetting Project, yang mengembangkan lebih lanjut hasil yang telah

dicapai dalam ARPANet, agar media komunikasi baru ini juga dapat dimanfaatkan oleh

berbagai sistem komputer yang tergabung. Kemudian vendor-vendor komputer meramaikan

lalu lintas jaringa tersebut untuk berbagai kebutuhan sehingga terciptalah INTERNET.

Protokol INTERNET: TCP/IP

Seperti telah disebutkan di atas, INTERNET terbentuk dari jaringan-komputer yang tersebar

di seluruh dunia. Masing-masing jaringan-komputer terdiri dari tipe-tipe komputer yang

berbeda dengan jaringan yang lainnya. Maka diperlukan sebuah protokol yang mampu

mengintegrasikan seluruh jaringan komputer tersebut.

Solusinya adalah sebuah protokol pengiriman data yang tak bergantung pada jenis komputer

dan digunakan oleh semua komputer untuk saling bertukar data. Agar data tidak hanya dapat

dikirim dan diterima, melainkan juga dapat dimanfaatkan oleh setiap komputer, diperlukan

program standar yang mengolah data tersebut pada sistem yang berkaitan.

Protokol pengiriman merupakan sebuah konvensi (kesepakatan) yang menetapkan dengan

cara apa data dikirimkan dan bagaimana kesalahan yang terjadi dikenali serta dipecahkan.

Secara sederhana prose pengiriman data terdiri atas dua langkah.

Page 81: ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

Pertama, data yang akan dikrimkan (misalnya sebuah file teks) dibagi ke dalam paket data

berukuran data berukuran sama (paket), kemudian dikirimkan satu per satu. Di Internet,

protokol ini disebut IP (Internet Protocol).

Kedua, harus dijamin setiap paket data sampai ke alamat yang benar dan semuanya benar

diterima. Untuk itu diperlukan protokol lainnya, yaitu Transmission Control Protocol (TCP)

mengaitkan sebuah blok data pada paket data IP, yang antara lain mengandung informasi

mengenai alamat, jumlah total paket data dan urutan setiap paket yang membentuk paket

tersebut. Hanya secara bersamaan kedua protokol membentuk kesatuan yang berfungsi,

karena itu biasanya disebut TCP/IP.

Dengan adanya TCP/IP ini, INTERNET memiliki 3 keuntungan :

· Memberi kesempatan INTERNET menggunakan jalur komunikasi yang sama untuk

pemakai yang berbeda pada saat yang sama. Karena paket-paket data tidak perlu dikirimkan

bersama-sama, jalur komunikasi dapat membawa segala tipe paket data sementara mereka

dikirimkan dari tempat yang satu ke tempat yang lain. Sebagai contoh, bayangkan sebuah

jalan raya di mana mobil bergerak sepanjang jalan yang sama walaupun mereka menuju ke

tempat-tempat yang berbeda-beda.

· Memberi INTERNET fleksibilitas. Sementara paket-paket data bergerak, mereka bergerak

dari satu host ke host lain sampai mencapai tujuan akhir. Jika sebuah jalur komunikasi tidak

berfungsi, sistem yang mengontrol aliran data dapat menggunakan jalur alternatif. Maka,

paket-paket data dapat bergerak melalui jalur-jalur yang berbeda-beda.

· Meningkatkan kecepatan transmisi data. Sebagai contoh, jika terjadi kesalahan, TCP

meminta host asal mengirm kembali hanya paket-paket data yang mengandung kesalahan,

bukan semua paket data. Ini berarti meningkatkan kecepatan transmisi data.

Cara akses ke INTERNET

1. Sambungan langsung ke Network

Anda dapat menggunakan sebuah komputer yang secara langsung mempunyai hubungan ke

INTERNET. Sebagai contoh, Anda mungkin menggunakan sebuah PC yang merupakan

bagian dari sebuah jaringan komputer yang mempunyai hubungan ke INTERNET. Dalam

kasus ini, sistem Anda menjadi host INTERNET penuh, yaitu mempunyai alamat elektronik

tersendiri.

Page 82: ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

2. Sambungan dengan menggunakan SLIP/PPP

Untuk menggunakan hubungan dial-up telepon, Anda memerlukan sebuah alat untuk

mengkonversi sinyal komputer (digital) menjadi sinyal telepon (analog), dan sebaliknya. Alat

untuk mengkonversi sinyal digital ke sinyal analog disebut modulator. Sedang, alat untuk

mengkonversikan sinyal analog ke sinyal digital disebut demodulator. Untuk mengakses ke

INTERNET melalui hubungan telepon, Anda memerlukan sebuah modem (modulator-

demodulator). Selain itu diperlukan juga TCP/IP dan software SLIP atau PPP seperti Linux,

Warp, dll.

3. Sambungan langsung ke On-line Service seperti BBS, Compuserve.

Untuk menjadi sebuah host INTERNET tanpa harus memiliki hubungan full-time ke

INTERNET (yang umumnya sangat mahal), ada sebuah cara mensetup sebuah host

INTERNET melalui hubungan telepon. Untuk melakukan hal tersebut, Anda perlu

mengadakan perjanjian dengan sebuah host INTERNET yang lain yang bertindak sebagai

titik hubungan. Selanjutnya, diperlukan sejumlah program yang disebut sebagai PPP (Point to

Point Protocol) dan SLIP (Serial Line Internet Protocol) dalam workstation. Setelah

workstation menghubungi host INTERNET melalui jalur telepon, PPP menyediakan

kemampuan TCP/IP untuk workstation tersebut.

Domain Name System

Tentunya juga harus ada sebuah metode yang memungkinkan pengiriman kepada masing-

masing komputer di INTERNET. Pada awalnya disusun sebuah daftar yang memuat nama

semua jaringan yang tergabung dalam INTERNET. Dengan tingkat pertumbuhan

INTERNET yang sangat tinggi tidak mungkin lagi menjaga daftar-daftar tetap aktual. Karena

Internet menggunakan sebuah sistem alamat yang dapat diolah oleh komputer khusus

(disebut Router), yang terdapat antara masing-masing jaringan.

Alamat IP

Sebuah alamat IP terdiri atas sebuah angka biner 32-bit, yang menggambarkan lokasi

jaringan hingga komputer dalam jaringan tersebut yang harus dicapai. Dari sanalah Router

memilih jalur yang paling menguntungkan.

Page 83: ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

Artinya, Internet menentukan sendiri jalan “melalui” banyak jaringan yang tergabung antara

dua tempat, sehingga hampir tak mungkin merusak media komunikasi ini. Bila misalnya

sebuah kabel penghubung rusak oleh pekerjaan galian tanah, INTERNET mengalihkan

pengiriman paket ke jalur lain. Hal ini disebut Dynamic Rerouting.

Alamat DNS

Karena angka biner tidak mudah diingat, maka dikembangkan sistem Domain Name System

(DNS). Disini alamat disusun dalam sebuah hierarki berbagai wilayah (domain = wilayah),

yang mewakili sebuah kelompok host

tertentu. Host adalah komputer dalam jaringan lokal (LAN) atau Wide Area Network

(WAN), yang diakses oleh komputer lain dalam jaringan tersebut.

Agar penyampaian otomatis oleh Router tetap berfungsi, angka biner tetap digunakan. Bila

Anda memberikan sebuah alamat DNS, pertama-tama data dikirimkan ke sebuah Server dan

diubah menjadi alamat Ip yang dapat dibaca oleh Komputer.

Contoh berikut ini akan menjelaskan sistem alamat DNS. Seperti pada alamat IP, alamat

tersebut juga mengandung informasi yang dibutuhkan untuk identifikasi komputer yang

diingikan. Setiap bagian alamat DNS harus dipisahkan dengan sebuah titik.

Gopher.bppt.id

Gopher adalah nama sebuah komputer dalam jaringan “bppt”dalam domain “id”, yang berarti

Indonesia. Seperti Anda lihat pada contoh di atas, mula-mula ditulis nama host yang

diinginkan, disusul oleh bagian-bagian yang semakin besar hingga tingkat tertinggi, yaitu

domain.

Untuk mencapai komputer tersebut, alamat dibaca dari kanan ke kiri. Mula-mula jaringan

tempat Anda mengakses INTERNET menciptakan hubungan dengan Router tertinggi yang

mengelola semua alamat dalam domain “id”.

Domain diatas mewakili sebuah wilayah geografis, singkatan “id” berarti Indonesia. Selain

itu terdapat pula berbagai domain tematik, yang dikenali pada singakatan paling kanan dalam

Page 84: ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

alamat DNS.

Dengan demikian alamat INTERNET standar adalah : username@domain

Bagaimana mengakses INTERNET?

1. Hardware

Memiliki komputer dengan spesifikasi minimum sebagai berikut :

· PC minimal 386 (486 DX-4 recomended)

· Monitor Super VGA

· RAM 4 MB (8 MB recomended, tergantung program aplikasi)

· Memiliki Communication Port (RS-232)

· Modem dengan kecepatan 14400 BPS atau lebih

· Mouse

· Multi Media (tergantung aplikasi pelayanan INTERNET)

· Mampu menjalankan system Windows

2. Berlangganan dengan ISP (INTERNET Service Provider) atau Online Service

3. Software/Program Aplikasi (tergantung fasilitas INTERNET yang akan digunakan)

· Eudora Light

· Netscape

· Internet Explorer

· Internet Phone

· Net 2 Phone

· Net Meeting

Pelayanan Utama dalam INTERNET

Software yang mendukung Internet menyediakan banyak pelayanan teknis. Bagian ini akan

membahas empat pelayanan INTERNET yang paling penting dan mendasar.

Page 85: ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

I. Pelayanan Mail

Pelayanan untuk mengirim dan menerima pesan-pesan. Setiap pesan yang dikirim dari satu

sistem ke sistem-sistem yang lain menuju tujuan akhir. Di belakang layar, pelayanan

mail memastikan bahwa pesan-pesan yang dikirim dan diterima secara lengkap pada alamat

yang benar.

II. Pelayanan telnet

Pelayanan yang memberikan kesempatan Anda menghubungi sistem remote atau sistem yang

terletak di tempat yang jauh. Sebagai contoh, Anda dapat menggunakan telnet untuk

menghubungi sebuah host/provider di negara lain. Setelah Anda menghubungi host tersebut,

Anda dapat login ke host tersebut (username dan password yang sah). Setelah itu Anda dapat

bertukar data melalui INTERNET.

III. Pelayanan File Transfer Protocol (FTP)

Pelayanan transfer file dari satu sistem ke sistem lain. Dalam INTERNET, Anda dapat

mentransfer file dari host ke sebuah host remote. Proses ini disebut uploading, dan sebaliknya

jika Anda mentransfer file dari host remote ke host lokal disebut downloading.

IV. Pelayanan Client/Server

Program Client meminta dukungan program server. Sebagai contoh, Gopher client

menampilkan menu, setelah Anda memilih perintah-perintah dalam menu, Gopher client

menghubungi Gopher server yang sesuai (tidak perduli dimana lokasinya dalam INTERNET)

dan mengeksekusi permintaan Anda.

Jenis-jenis Layanan INTERNET

Electronic Mail (E-mail)

Fungsi : mengirim atau menerima surat ke/dari seluruh penjuru dunia.

Sebagai pemakai INTERNET, Anda dapat mengirim dan menerima pesan dari pemakai

INTERNET lain dari berbagai penjuru dunia. Namum selain pesan-pesan pribadi, dengan E-

mail dapat juga mengirim dan menerima file binary. Maka secara virtual Anda dapat

mengirim dan menerima segala tipe data. Sistem mail INTERNET adalah tulang punggung

(dan motivasi awal) dari INTERNET itu sendiri.

Untuk dapat menerima surat elektronik, Anda harus memiliki kotak pos (mailbox) untuk

menampung surat-surat yang masuk sebelum Anda sempat menbacanya. Sebuah kotak pos

elektronik (electronic mailbox) sama dengan kotak pos dikantor pos. Siapapun bisa mengirim

Page 86: ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

surat ke kotak pos, tetapi hanya pemiliknya yang bisa meneliti dan membuang isi kotak surat

tersebut.

Alamat kotak pos untuk surat elektronik disebut E-mail address. Sebagai contoh :

budi @indo.net.id

budi : nama user

indo : nama provider

net : network/provider

id : nama domain geografis, yaitu Indonesia

Surat menyurat di INTERNET dilakukan dengan menggunakan program surat elektronik.

Cara penggunaannya sangat mudah bila program dijalankan dibawah user interface grafis

seperti Windows. Saat pengiriman hanya perlu diisikan alamat penerima dan subjek (topik)

surat, kemudian isi surat langsung dapat diketik untuk dikirim. Jika perlu Anda dapat

menyertakan file tertentu untuk dikirim bersama-sama dengan surat tersebut (Attachments).

Program surat elektronik yang popular digunakan adalah Eudora Mail. Eudora Mail

menggunakan protokol yang disebut POP (Post Office Protocol) dan dibuat oleh Qualcomm

Inc.

File Tranfer Protocol (FTP)

Fungsi :mengirim dan menerima file antar host dari seluruh penjuru dunia.

Anonymous FTP memungkinkan pengaksesan ke server FTP dengan login anonymous tanpa

memerlukan password. Anonymous FTP adalah salah satu dari pelayanan dalam Internet

yang cukup penting. Dengan akses ke berbagai anonymous FTP, Anda dapat memperoleh

file-file secara grafis. Anda dapat menemukan program-program, gambar-gambar, majalah

elektronik, artikel-artikel dalam kelompok diskusi tertentu. Salah satu program FTP adalah

WS_FTP.

Tele Networking (TelNet)

Fungsi : mengakses komputer (host/server) dari jauh/Remote login.

Telnet adalah program yang memungkinkan komputer kita menjadi terminal dari komputer

lain di INTERNET. Telnet memungkinkan kita untuk masuk (log in) sebagai pemakai

komputer jarak jauh dan menjalankan program komputer layanan yang ada dikomputer

tersebut.

User’s Network (UseNet)

Page 87: ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

UseNet adalah sistem kelompok diskusi di mana artikel-artikel didistribusikan ke seluruh

dunia. UseNet memiliki ribuan kelompok diskusi, sehingga tidak heran jika UseNet meliputi

segala macam topik yang mungkin Anda inginkan.

World Wide Web (WWW)

Sering disebut “the WEB”/”W3”, merupakan sistem dalam internet yang memiliki fasilitas

pencarian dan pemberian informasi yang cepat dengan menggunakan teknologi hypertext.

Sebutan World Wide Web (Web=jaring laba-laba) sangat tepat untuk menggambarkan

struktur data pada jaringan INTERNET. Berbeda dengan misalnya susunan data logis

berstruktur pohon yang dikenal dari DOS. WWW memungkinkan penanganan atau akses

yang jauh lebih fleksibel pada file yang dikelola.

Di WWW, struktur sumber daya-INTERNET dapat dibandingkan dengan jaring laba-laba.

Bila dilihat polanya, jaringan ini terdiri atas lingkaran-lingkaran berbagai ukuran yang

berpusat pada titik tengah yang sama. Dari titik tengah ini terbentuk garis-garis penghubung

yang tegak lurus pada lingkaran, sehingga terdapat titik simpul. Bila pada struktur pohon

percabangan merupakan jalur hubungan, pada Web semua garis merupakan penghubung

setiap titik simpul yang mengandung data. Pemilihan disini dilakukan dengan item Hypertext.

Pada titik simpul bisa terdapat sebuah komputer di Internet atau sebuah petunjuk untuk file

tertentu pada sebuah komputer. Hal ini berarti, dengan memilih sebuah item Hypertext

diciptakan hubungan dengan sebuah komputer pada suatu tempat di dunia, dimana Anda

dapat melanjutkan perjalanan atau langsung ke sebuah file tertentu.

“Bahasa” World Wide Web:HTML

Untuk membuat Hypertext, dikembangkan sebuah bahasa pemrograman khusus yang

memungkinkan pengikatan alamat WWW atau file dalam sebuah dokumen. Sesuai dengan

fungsinya, bahasa pemrograman ini disebut Hypertext Mark up Language (HTML). File ini

biasanya berextention *.html. Agar file yang berisi Hypertext ini bisa dikirimkan, diperlukan

protokol pengiriman data yang spesifik yang disebut HyperText Transfer Protocol (HTTP).

Untuk menemukan setiap hubungan Hypertext digunakan Uniform Resource Locator (URL).

Karena itu, halaman WWW juga disebut dokumen URL.

Beberapa alamat browser/search engine di INTERNET :

Nama

Page 88: ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

Alamat elektronik

Yahoo!

http://www.yahoo.com/

Alta Vista

http://www.altavista.digital.com/

Lycos

http://www.lycos.com/

WebCrawler

http://www.webcrawler.com/

Inktomi

http://www.cs.berkeley.edu/

DejaNews

http://www.dejanews.com/

BimaSakti

http://www.cs.utexas.edu/users/adison/cgi/bimasakti/

Internet Relay Chat (IRC)

Internet Relay Chat/IRC merupakan fasilitas untuk komunikasi langsung dengan

menggunakan keyboard. Anda dapat ambil bagian dalam komunikasi publik dengan

sekelompok orang. Atau, jika Anda inginkan, Anda dapat menggunakan IRC untuk mengatur

komunikasi pribadi dengan orang-orang tertentu, yaitu sejenis teleconference.

Internet Phone/Conference

Fasilitas untuk melakukan percakapan jarak jauh via INTERNET. Untuk itu diperlukan

aplikasi khusus dan dukungan hardware multi media.

WAIS Server

WAIS (Wide Area Information Service) menyediakan cara lain untuk menemukan informasi

yang tersebar dalam INTERNET. WAIS mampu mengakses segala database yang besar

(seperti dokumen, file berisi gambar, video dan suara).

Page 89: ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

Gopher

Internet menyediakan banyak informasi yang dapat diakses penggunanya lewat sistem menu.

Seorang pengguna INTERNET dihadapkan pada sebuah menu yang bercabang-cabang.

Untuk menuju ke informasi atau data yang dituju, seorang pengguna menyeleksi pilihan-

pilihan yang disediakan hingga masuk ke topik yang diinginkan. Fasilitas demikian disebut

Gopher.

Mailing List

Kelompok diskusi - fasilitas ini dibangun menggunakan teknik yang sama dengan proses

penyebaran surat elektronik. Dengan menggunakan fasilitas ini, sebuah berita/file dapat

didistribusikan ke banyak pengguna sekaligus. Bahkan penggunanya dapat melakukan

diskusi, seminar, ceramah, konferensi secara elektronik tanpa terikat dimensi ruang dan

waktu. Diskusi dapat berlangsung setiap hari tanpa henti. Hasil yang diperoleh akan jauh

lebih efektif daripada penyelenggaraan seminar/konferensi konvesional.

Daftar alamat Mailing List dengan topik ekonomi

Mailing List

Keterangan

Nacubo%[email protected]

Bisnis,Keuangan, dan Administrasi Pro

[email protected]

Perkembangan ekonomi Internasional

[email protected]

Ekonomi di negara-negara kurang berkembang

[email protected]

Ekonomi global

[email protected]

Ekonomi politik

BEBERAPA ISTILAH INTERNET

American OnLine (AOL)

Layanan Komersial yang menyediakan browser Internet-nya sendiri.

Page 90: ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

Browser

Aplikasi yang ada di komputer Anda, mirip dengan aplikasi pengolah kata atau aplikasi lain,

yang dirancang untuk membaca tipe file data tertentu. Untuk mengakses WWW, Anda

membutuhkan program software internet browser ini.

Browsing-metode untuk menjelajahi WWW Internet. Mem-browse WWW sering disebut

sebagai surfing the Net.

CU-SeeMe

Aplikasi yang memungkinkan konferensi video pada Internet.

Cyberspace

Tempat virtual di mana orang dapat berkomunikasi dan bertemu.

Domain name

Bagian yang membentuk IP address pada Internet. Domain name terdiri dari dua bagian atau

lebih yang terpisah oleh tanda titik. Bagian paling kiri adalah bagian yang paling penting,

menunjukkan tujuannya. Contoh : WWW menunjukkan Web server mail. Sembarang domain

name akan “melebur” menjadi hanya satu IP address yang unik untuk setiap mesin. Bagian

sebelah kanan menunjukkan tipe site. Contoh :.gov menunjukkan negara asal site, misalnya

id menunjukkan negara Indonesia.

E-Mail

Mirip surat pos, tetapi dikirimkan secara elektronik, sehingga tiba ditempat tujuan nyaris

dalam tempo seketika itu juga. E-mail yang berisikan pesan dikirim ke komputer Anda dan

akan terus ada di komputer itu sampai Anda mengambilnya (membuka dan menyimpannya

atau membuangnya).

Eudora

Aplikasi e-mail desktop yang populer karena lingkungan grafis dan kemampuannya untuk

bekerja di hampir semua jenis server (PC maupun Macintosh).

FAQ

Frequently Asked Questions - daftar yang memuat jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang

Page 91: ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

paling sering diajukan tentang topik tertentu.

FTP (File Transfer Protocol)

Program yang digunakan pada komputer berbasis Windows untuk mentransfer file (software

atau dokumen) pada Internet.

GIF (Graphics Interchange Format)

Jenis image yang seringkali dipakai pada web pages karena kemampuannya untuk me-render

warna latar belakang sebagai transparan.

Gopher

Program berbasis teks yang digunakan untuk mem-browser daftar menu Internet pada

berbagai server gopher.

Home Page

Halaman-halaman yang menampung berbagai informasi dari suatu perusahaan, institusi atau

pribadi. Contoh White House home page berisikan informasi politik dan kebijakan Presiden

AS.

HTML

HyperText Markup Language - bahasa standar yang digunakan browser Internet untuk

membuat halaman dan dokumen yang dipajang pada Web. Selain memungkinkan komputer

berkomunikasi, HTML juga menyediakan link di antara file-file yang ada di komputer yang

berbeda dan dipisahkan oleh jarak yang jauh.

HTTP

HyperText Transfer Protocol - protokol yang memungkinkan bermacam-macam komputer

yang saling berkomunikasi dengan menggunakan bahasa HTML.

HyperLink

Bagian dari Web page yang menghubungkan Anda ke file lain, menyediakan seamless link

(hubungan) ke file-file pada komputer lain. Biasa dikenal sebagai link. Mengklik hyperlink

berarti mem-browse WWW dan mengunjungi berbagai lokasi.

Page 92: ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

Hypermedia document

File data berisi banyak informasi yang dikirimkan melalui Internet ke komputer Anda dan

dimunculkan secara grafis dalam cara yang user friendly.

Hypertext

Salah satu cara untuk me-link banyak file. Teks yang mengandung hypertext biasanya

digarisbawahi. Untuk melihat ‘kait’nya Anda cukup mengklik pada teks tersebut.

Internet

Jaringan komputer dunia yang menghubungkan jaringan-jaringan komputer komersiah

regional di seluruh dunia.

Intranet.

Pemanfaatan Internet dalam LAN untuk menghubungkan oran-orang dalam satu perusahaan

tanpa berhubungan dengan dunia luar.

IP address

Alamat IP yang terbentuk dari empat angka yang dipisahkan oleh tanda titik. Alamat yang

bersifat unik ini akan diberikan setelah Anda mengirimkan e-mail ke

[email protected].

ISP (Internet Service Provider)

Perusahaan penyedia jasa koneksi ke Internet.

Java

Bahasa pemrograman berbasis-obyek yang sederhana, dan tidak tergantung pada platform

dan sistem operasi. Bahasa ini dikembangkan oleh Sun Microsystems dan digunakan untuk

membuat HotJava.

JPEG (Joint Photographic Expert Group)

Image grafis dalam bentuk terkompresi yang sering digunakan pada Web pages.

Listserv

Komputer yang mengotomatiskan pengiriman e-mail (bertindak sebagai pusat distribusi

Page 93: ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

untuk pesan-pesan e-mail). Salah satu contoh adalah EDTECH yang para anggotanya

mendiskusikan topik-topik yang terkait dengan teknologi pendidikan.

Lycos

Salah satu search engine. Lycos dikembangkan oleh Carnegie Mellon University dan

melakukan pencarian berdasarkan judul dan isi. Pembaruan indeks dilakukan setiap minggu,

sedangkan pencariannya bisa dilakukan setiap hari.

MPEG (Moving Picture Experts Group)

Algoritma terkompresi untuk file video dan audio. Bentuk ini sering digunakan pada web.

Net

Singkatan dari cyberspace.

Netscape

Browser Internet yang juga merangkap fungsi e-mail, FTP, Telnet, dan Gopher.

Newsgroup

Salah satu cara untuk berkomunikasi dengan penjelajah Internet lainnnya.

Online

Sering digunakan untuk merujuk saat orang ber-Internet.

DAFTAR PUSTAKA

Majalah Info Komputer, Edisi Khusus masalah Internet tahun 1996

Kuliah Umum Internet di Tricom tanggal 24 Nopember 1996

Suplemen Harian Media Indonesia mengenai Internet

Suplemen Harian Republika mengenai Internet

Page 94: ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN OKSIGENASI