Assasemen Dan Hasil Penilaian_Pengimplementasian Sistem Penilaian
-
Upload
dipta-samsidim -
Category
Documents
-
view
82 -
download
2
Transcript of Assasemen Dan Hasil Penilaian_Pengimplementasian Sistem Penilaian
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu proses yang dialami oleh manusia dalam
hidupnya. Pendidikan dapat dialami oleh seseorang dimana saja, entah itu
pendidikan formal, pendidikan nonformal maupun pendidikan inormal. Salah satu
pendidikan yang ditempuh oleh seseorang dari taman kanak-kanak hingga ke
perguruan tinggi yaitu pendidikan formal. Dalam pendidikan formal perlu adanya
suatu lembaga terkait yang di dalamnya memerlukan pendidik dan peserta didik.
Tanpa adanya pendidik dan peserta didik maka proses pelaksaan pembelajaran
tidak dapat berjalan secara optimal.
Guru merupakan salah satu unsur manusia dalam proses pendidikan di
sekolah sekaligus memegang tugas dan fungsi ganda, yaitu sebagai pengajar dan
sebagai pendidik. Fungsi guru sebagai pengajar dimaksudkan yaitu
mengkontruksikan pengetahuan yang dimilikinya kepada siswa, sedangakan guru
sebagai pendidik artinya guru diharapkan dapat membimbing dan membina anak
didik agar menjadi manusia susila yang cakap, aktif, kreatif, dan mandiri.
Dalam pendidikan, seorang peserta didik tentunya diharapkan memiliki
proses pencapaian hasil belajar. Dimana proses ini disebut dengan proses
penilaian dari hasil belajar. Guru berperan sebagai orang yang menilai proses
pencapaian belajar siswa, baik itu penilaian yang bersifat kognitif, afektif maupun
penilaian psikomotorik. Penilaian tidak hanya terpaku pada hasil ujian atau nilai
ulangan siswa saja, akan tetapi juga bagaimana keaktifan dari siswa selama
pembelajaran berlangsung.
Proses pembelajaran tidak akan berlangsung dengan baik jika kelas tidak
tersusun dengan rapi serta tertib. Sehingga, disini peran penting yang dimiliki
oleh seorang guru yaitu bagaimana caranya agar menciptakan kondisi kelas agar
penilaian efektif, dalam artian siswa dapat focus dalam belajar serta siswa tidak
merasa jenuh dalam mengikuti pembelajaran di kelas. Oleh karena itu guru disini
2
berperan dalam melakukan penataan lingkungan belajar di kelas yaitu dengan
melakukan aktivitas pengelolaan kelas atau manajemen kelas (classroom
management).
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan ;atar belakang di atas, adapun rumusan masalah yang akan dibahas
dalam makalah ini yaitu:
1.2.1 Apa itu sistem peneliaian?
1.2.2 Apa saja peranan guru dalam memberikan penilaian kepada siswa?
1.2.3 Bagaimana cara guru dalam menciptakan lingkungan kelas agar penilaian
efektif?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan makalah ini yaitu:
1.3.1 Untuk mengetahui sistem penilaian
1.3.2 Untuk mengetahui peranan guru dalam memberikan penilaian kepada siswa
1.3.3 Untuk mengetahui bagaimana cara guru dalam menciptakan lingkungan
kelas agar penilaian efektif
1.4 Manfaat Penulisan
1.4.1 Manfaat bagi mahasiswa
Manfaat bagi mahasiswa yang membaca makalah ini yaitu mahasiswa yang
menjadi calon pendidik dapat mengetahui bagaimana peranannya sebagai
pendidik pada nantinya sehingga dapat menciptakan lingkungan kelas
sehingga penilaian efektif selama pembelajaran dan mengetahui apa saja
yang harus dinilai dari peserta didiknya.
1.4.2 Manfaat bagi guru
Bagi guru yang membaca makalah ini diharapkan dapat meningkatkan
manajemen waktu dan manajemen kelasnya agar menciptakan kelas agar
penilaian efektif serta memberikan penilaian yang objektif terhadap peserta
didiknya.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sistem Penilaian
Sistem penilaian merupakan definisi tentang apa yang dipelajari dan apa yang
dinilai, spesifikasi unjuk kerja atau standar dan menekankan pada komparasi antara
unjuk kerja peserta didik dengan standar atau kriteria dengan melakukan sistem
penilaian berbasis kompetensi yang merupakan definisi tentang yang dipelajari dan
apa yang dinilai. Sistem Penilaian mencakup jenis ujian (berbagai tagihan, seperti
ulangan atau tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik), bentuk soal, dan
pelaksanaannya, pengelolaan dan pelaporan hasil ujian. Proses pemberian nilai
tersebut berlangsung dalam bentuk interpretasi yang diakhiri dengan judgment.
Interpretasi dan judgment merupakan tema penilaian yang mengimplikasikan adanya
suatu perbandingan antara kriteria dan kenyataan dalam konteks situasi tertentu. Atas
dasar itu maka dalam kegiatan penilaian selalu ada objek/program yang dinilai,
terdapat kriteria dan interpretasi/judgment.
Adapun ciri penilaian yaitu adanya objek atau program yang dinilai dan adanya
kriteria sebagai dasar untuk membandingkan antara apa yang dicapai dengan kriteria
yang harus dicapai. Perbandingan bisa bersifat mutlak, bisa pula bersifat relatif.
System Penilaian dibagi menjadi 2 antara lain yaitu :
1. Sistem penilaian berkelanjutan
Adapun karakteristik dari system penilaian berkelanjutan yaitu menilai semua
kompetensi dasar ,penilaian dapat dilakukan pada satu atau lebih kompetensi
dasar ,hasil penilaian dianalisis dan ditindaklanjuti melalui program remedial
atau program pengayaan, penilaian mencakup aspek kognitif, psikomotor, dan
afektif. Dimana aspek afektif diukur melalui pengamatan dan kuesioner.
Sistem penilaian berkelanjutan merupakan tindak lanjut hasil pengujian yang
meliputi:
a) Remidial yang dilaksanaka jika siswa yang belum mencapai batas ketuntasan
minimal. Sebagai contohnya: pemberian tugas ,pembelajaran ulang ,belajar
4
mandiri, belajar kelompok dgn. bimbingan alumni atau tutor sebaya , dan lain-
lain, yang semuanya diakhiri dengan ujian.
b) Pengayaan yang dilaksanakan untuk siswa yang telah mencapai ketuntasan
minimal, penguatan dengan memberi tugas membaca, diskusi, mengerjakan soal
namun tidak mempengaruhi nilai hanya diungkapkan dalam keterangan profil
hasil belajar.
c) Percepatan, yakni bagi siswa yang telah mencapai ketuntasan maksimum.
2. Sistem pengujian akhir
Sistem pengujian akhir berkaitan dengan batas lulusan, biasanya batas dari lulus
yaitu minimal 75% penguasaan dari materi ujian.
2.2 Peran Guru Dalam Memberikan Penilaian Siswa
Menurut PERMEN 20 TAHUN 2007, Penilaian hasil belajar oleh pendidik
dilakukan secara berkesinambungan, bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan
belajar peserta didik serta untuk meningkatkan efektivitas kegiatan pembelajaran.
Penilaian tersebut meliputi kegiatan sebagai berikut:
1. Menginformasikan silabus mata pelajaran yang di dalamnya memuat
rancangan dan kriteria penilaian pada awal semester.
2. Mengembangkan indikator pencapaian KD dan memilih teknik penilaian yang
sesuai pada saat menyusun silabus mata pelajaran.
3. Mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian sesuai dengan bentuk dan
teknik penilaian yang dipilih.
4. Melaksanakan tes, pengamatan, penugasan, dan/atau bentuk lain yang
diperlukan.
5. Mengolah hasil penilaian untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dan
kesulitan belajar peserta didik.
6. Mengembalikan hasil pemeriksaan pekerjaan peserta didik disertai
balikan/komentar yang mendidik.
5
7. Memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran.
8. Melaporkan hasil penilaian mata pelajaran pada setiap akhir semester kepada
pimpinan satuan pendidikan dalam bentuk satu nilai prestasi belajar peserta
didik disertai deskripsi singkat sebagai cerminan kompetensi utuh.
9. Melaporkan hasil penilaian akhlak kepada guru Pendidikan Agama dan hasil
penilaian kepribadian kepada guru Pendidikan Kewarganegaraan sebagai
informasi untuk menentukan nilai akhir semester akhlak dan kepribadian
peserta didik dengan kategori sangat baik, baik, atau kurang baik.
Oleh karena itu, seorang guru dituntut untuk menguasai kemampuan
memberikan penilaian kepada peserta didiknya. Kemampuan ini merupakan
kemampuan terpenting dalam evaluasi pembelajaran. Dari penilaian itulah seorang
guru dapat mengetahui kemampuan yang telah dikuasai oleh para peserta didiknya,
guru harus mengetahui kompetensi dasar (KD) apa saja yang telah dikuasai oleh
peserta didik dan segera mengambil tindakan perbaikan ketika terjadi nilai peserta
didiknya lemah atau kurang sesuai dengan harapan. Dari penilaian yang dilakukan
oleh guru itulah, guru seharusnya dapat belajar mengenai apa peranan serta tugas
yang harus dilaksanakannya selama proses pembelajaran dan proses penilaian
berlangsung.
Menurut Depdiknas 2004, dalam melaksanakan penilaian, guru seyogianya:
Memandang penilaian dan kegiatan belajar-mengajar secara terpadu.
Mengembangkan strategi yang mendorong dan memperkuat penilaian sebagai
cermin diri.
Melakukan berbagai strategi penilaian di dalam program pengajaran untuk
menyediakan berbagai jenis informasi tentang hasil belajar siswa.
Mempertimbangkan berbagai kebutuhan khusus siswa.
Mengembangkan dan menyediakan sistem pencatatan yang bervariasi dalam
pengamatan kegiatan belajar siswa.
Menggunakan penilaian dalam rangka mengumpulkan informasi untuk
membuat keputusan tentang tingkat pencapaian siswa.
6
Menurut Prof. Dr. H. Arief Rachman, M.Pd mengatakan bahwa ada 4
kesadaran yang penting bagi seorang guru atau pendidik dalam memberikan
penilaian. Keempat kesadaran itu adalah:
1) Sense of goal (tujuan)
2) Sense of regulation (keteraturan)
3) Sense of achievement (berprestasi)
4) Sense of harmony (keselarasan)
Sense of Goal (tujuan penilaian) merupakan pengukuran kemampuan atau
kompetensi siswa setelah dilaksanakannya proses pembelajaran. Kemampuan siswa
akan terlihat setelah guru melaksanakan test atau ujian dan kemudian melakukan
penilaian. Ketika guru telah memahami tentang tujuan pembuatan soal yang sesuai
dengan indikator dalam standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) yang
harus dikuasai oleh siswa, maka guru yang bersangkutan akan dengan mudah
membuat soal-soal test yang akan diujikan. Dari situlah guru melakukan bobot
penilaian yang telah ditentukan lebih dahulu dalam Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP). Bila semua itu telah direncanakan dengan baik, maka tujuan
pembelajaran akan tercapai. Hal ini terlihat dari prestasi siswa yang
menggembirakan.
Sense of Regulation (keteraturan) guru harus membuat soal yang penuh
dengan keteraturan dan sesuai dengan kisi-kisi soal yang telah dibuat sebelumnya.
Sesuai dengan peraturan sekolah guru membuat soal dalam rangka mengetahui
kemampuan siswa. Apakah dibuat dalam bentuk multiply chois atau berbentuk essay.
Semua itu bergantung dari kesepakatan di antara sesama dewan guru dalam
menentukan bentuk soal dan sistem penilaian yang diputuskan oleh pimpinan
sekolah. Penilaian yang dilakukan oleh guru harus mampu membuat setiap siswa
berprestasi dan menemukan potensi unik yang dimiliki oleh setiap siswa. Akan dapat
terlihat siswa mana yang unggul di bidang MIPA (matematika dan Ilmu Pengetahuan
alam), olahraga, art (seni), dan lain sebagainya.
7
Sense of Achiement ( berprestasi ) guru perlu melakukan Achievement
Motivation Training (AMT) bagi siswa yang mengalami masalah dalam
pembelajarannya untuk memberikan motivasi dan semangat kepada siswa bahwa
mereka sebenarnya bisa. Hanya mungkin faktor kemalasan yang membuat siswa yang
bersangkutan mendapatkan nilai rendah. Setiap peserta didik adalah juara. Bila
peserta didik mengalami kemalasan diri atau ada masalah dalam dirinya, maka guru
harus menggali lebih jauh masalah yang dihadapinya, lalu kemudian mencari
solusinya agar peserta didik menjadi juara.
Sense of Harmony ( keselarasan ) keselarasan, keserasian, dan
keseimbangan terjadi dalam standar penilaian di sekolah, siswa akan merasakan
keadilan dari nilai yang diberikan oleh guru. Guru dan siswa merasakan bahwa sistem
penilaian yang diberikan sama-sama menguntungkan kedua belah pihak. Dimana
guru bisa melihat kemapuan setiap peserta didik, dan peserta didik pun merasakan
kemampuan apa yang telah dikuasainya.
Evaluasi merupakan salah satu tugas dari seorang guru dalam periode tertentu
artinya pada waktu-waktu tertentu selama satu periode pendidikan, selalu
mengadakan penilaian terhadap hasil yang telah dicapai, baik oleh pihak terdidik
maupun oleh pendidikan. Demikian pula dalam satu kali proses belajar-mengajar
guru hendaknya menjadi seorang evaluator yang baik. Kegiatan ini dimaksudkan
untuk mengetahui apakah tujuan yang telah dirumuskan itu tercapai atau belum, dan
apakah materi yang diajarkan sudah cukup tepat. Semuanya itu akan terlihat melalui
kegiatan evaluasi atau penilaian.
Dengan penilaian, guru dapat mengetahui keberhasilan pencapaian tujuan,
penguasaan siswa terhadap pelajaran, serta ketepatan atau keefektifan metode
mengajar. Tujuan lain dari penilaian di antaranya ialah untuk mengetahui kedudukan
siswa di dalam kelas atau kelompoknya. Dengan penilaian guru dapat
mengklasifikasikan apakah seorang siswa termasuk kelompok siswa yang pandai,
sedang, kurang, atau cukup baik di kelasnya jika dibandingkan dengan siswa lainnya.
8
Adapun empat peranan guru selama penilaian yaitu sebagai fasilitator,
pengobservasi, perencana proses pembelajaran dan penyalur informasi.
a) Guru sebagai fasilitator
Adapun tugas dari guru sebagai fasilitator yaitu:
1) Merumuskan pertanyaan yang membantu siswa untuk memikirkan masalah
dan bagaimana memecahkannya
2) Mengajukan pertanyaan pada siswa mengenai hubungan antara masalah dan
materi pemecahan masalah yang telah dipelajari sebelumnya
3) Memberikan kesempatan pada siswa mengenai cara pemecahan masalah yang
strategis
4) Menjelaskan tugas untuk siswa
5) Memberikan dukungan hubungan antar siswa dalam memecahkan masalah
b) Guru sebagai pengobservasi
Adapun tugas dari guru sebagai fasilitator yaitu
1) Mengawasi jalannya penilaian selama penilaian berlangsung
2) Menggunakan keseragaman pengamatan sebagai alat untuk mengamati siswa
selama penilaian
3) Mengobservasi bagaimana siswa dalam memecahkan masalah, bagaimana
mereka mendapatkan jawaban serta bagaimana perilaku dan sikapnya selama
menjawab masalah
4) Memberi tahu siswa jangka waktu selama test berlangsung
c) Guru sebagai perencana proses pembelajaran
Adapun tugas dari guru sebagai perencana pembelajaran yaitu
1) Membagi siswa ke dalam kelompok atau secara individu dalam mengerjakan
tugas
2) Membagi materi yang akan dibahas
3) Menciptakan lingkungan kelas sehingga siswa merasa nyaman untuk mencoba
serta bertanya tentang materi yang belum dimengerti
9
d) Guru sebagai penyalur informasi
Adapun tugas dari guru sebagai penyalur informasi yaitu
1) Mengobservasi pekerjaan siswa
2) Mendengarkan pembicaraan siswa dengan siswa lainnya
3) Menggali pemikiran siswa
4) Memeriksa pekerjaan siswa pada saat pembelajaran berlangsubng maupun
stelah pelajaran usai
5) Melihat latar belakang siswa
2.3 Cara Guru Dalam Menciptakan Lingkungan Kelas Agar Penilaian Efektif
Penilaian yang efektif (David Nicol; Principles of good assessment and
feedback;2007) harus:
1. Help clarify what good performance is (goals, criteria, standards).
Dasar pemikirannya adalah sampai sejauh mana siswa memiliki kesempatan
untuk terlibat secara aktif dengan tujuan,criteria dan standar baik
sebelum,selama dan setelah penilaian dilakukan.
2. Encourage ‘time and effort’ on challenging learning tasks.
Dasar pemikirannya adalah sampai sejauh mana tugas-tugas yang diberikan
untuk penilaian membuat siswa belajar dan mengetahui sampai sejauh mana
pemahaman siswa.
3. Deliver high quality feedback information that helps learners self-correct.
Dasar pemikirannya adalah jenis umpan balik seperti apa yang guru dapat
berikan untuk membantu siswa menilai dan mengoreksi dirinya sendiri.
4. Encourage positive motivational beliefs and self-esteem.
Dasar pemikirannya adalah sampai sejauh mana penilaian dan proses umpan
balik guru dapat mengaktifkan motivasi siswa untuk belajar dan menjadi
sukses.
5. Encourage interaction and dialogue around learning (peer and teacher-student)
10
Dasar pemikirannya adalah kesempatan apa yang dapat diambil dari umpan
balik yang diberikan selama proses penilaian.
6. Facilitate the development of self-assessment and reflection in learning.
Dasar pemikirannya adalah sejauh mana tes formal tersebut untuk
pencerminan hasil belajar baik dalam self-assessment atau peer assessment
dalam kelas.
7. Give learners choice in assessment – content and processes
Dasar pemikirannya adalah sampai sejauh mana siswa memiliki pilihan dalam
topik, metode, kriteria, pembobotan dan / atau waktu pembelajaran dan
mengerjakan tugas yang diberikan dalam proses penilaian.
8. Involve students in decision-making about assessment policy and practice.
Dasar pemikiranya adalah sejauh mana siswa dalam pembelajaran
mendapatkan informasi atau terlibat dalam pengambilan keputusan untuk
penilaian.
9. Support the development of learning communities
Dasar pemikirannya adalah sampai sejauh mana penilaian dan proses umpan
balik membantu mendukung pengembangan komunitas belajar?
10. Help teachers adapt teaching to student needs
Dasar pemikirannya adalah sampai sejauh mana penilaian dan proses umpan
balik membantu menginformasikan dan membentuk proses pembelajaran.
Agar penilaian objektif, guru harus berupaya secara optimal untuk:
1. Memanfaatkan berbagai bukti hasil kerja siswa dari sejumlah penilaian yang
dilakukan dengan berbagai cara dan alat penilaian.
2. Membuat keputusan yang adil tentang penguasaan kemampuan siswa dengan
mempertimbangkan hasil kerja (karya) yang dikumpulkan.
Guru menetapkan tingkat pencapaian siswa berdasarkan hasil belajarnya pada
kurun waktu tertentu dan dalam berbagai rentang situasi. Pada akhir satuan
waktu (semester atau tahun), guru perlu membuat keputusan akhir tentang
11
kemampuan yang telah dikuasai siswa berkaitan dengan indikator pencapaian
yang telah ditetapkan secara nasional dalam kurikulum
Bagaimana cara guru mengkondisikan kelas sangat juga berpengaruh dalam
penilaian yang akan dilakukan nanti atau dengan kata lain, guru harus mengetahui
bagaimana cara memanajemen kelas agar tercipta kondisi pembelajaran yang
kondusif sehingga tujuan dari pembelajar tersebut dapat tercapai. Karena tercapainya
tujuan pembelajaran tersebut akan berpengaruh terhadap penilaian yang akan
dilakukan. Selain itu guru juga harus mengetahui penilaian yang tepat dan efektif
digunakan untuk mengukur pemahaman siswa mengenai apa yang telah mereka
pelajari. Dengan penilaian yang efektif atau penilaian yang baik akan membuat guru
mengetahui apakah siswa sudah benar-benar belajar (Linda Suskie:2003).
Guru harus dapat mengarahkan siswa ke tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai. Disini peran guru sangat penting sehingga siswa benar-benar tahu apa yang
ingin dicapai setelah belajar nanti. Guru harus menyiapkan dengan matang rencana
pembelajaran yang akan diterapkan dikelas sehingga siswa dapat mengikutinya
dengan baik. Selain itu guru juga harus menyiapkan rubrik penilaian dan mencatat
segala aktivitas yang terjadi dikelas.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 SIMPULAN
Berdasarkan pembahasan diatas didapat simpulan sebagai berikut :
1. Sistem penilaian merupakan definisi tentang apa yang dipelajari dan apa yang
dinilai, spesifikasi unjuk kerja atau standar dan menekankan pada komparasi
antara unjuk kerja peserta didik dengan standar atau kriteria dengan
melakukan sistem penilaian berbasis kompetensi yang merupakan definisi
tentang yang dipelajari dan apa yang dinilai.
2. Empat peranan guru selama penilaian yaitu sebagai fasilitator, pengobservasi,
perencana proses pembelajaran dan penyalur informasi.
3. Cara guru mengkondisikan kelas sangat berpengaruh terhadap penilaian yang
akan dilakukan, jadi untuk mendapatkan penilaian yang baik atau penilaian
yang efektif guru harus dapat mengkondisikan kelas agar kondusif, membuat
rancangan pembelajaran dan menyiapkan rubrik penilaian sehingga
mengetahui apa yang akan dinilai dan apa yang akan dicapai setelah proses
pembelajaran.
3.2 SARAN
Adapun saran yang dapat penulis sampaikan adalah guru sebagai tenaga
pendidik diharapakan mengetahui dengan jelas apa saja peranannya dalam
penilaian dan dapat mengkondisikan kelas sehingga nantinya tercipta penilaian
yang efektif.
13
Daftar Pustaka
Mendiknas. 2007. Permendiknas No. 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian.
Kemendiknas: Jakarta
CTM.2000. Mathematics Assesssment A Practical Handbook for Grades 6-8.Library
of congress Cataloging: USA
Depdiknas.2004. Penilaian Kelas. - : Jakarta
http://www.kompasiana.com/wijayalabs
[Diakses pada tanggal 13 September 2012]
http://sistempenilaian.blogspot.com/2011/12/normal-0-false-false-false.html
[Diakses pada tanggal 13 September 2012]
Nicol, D. (2007). Principles of good assessment and feedback: Theory and practice.
From the REAP International Online Conference on Assessment Design for Learner
Responsibility, 29th-31st May, 2007. Available at http://ewds.strath.ac.uk/REAP07