Assasemen Dan Hasil Penilaian_Pengimplementasian Sistem Penilaian

13
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu proses yang dialami oleh manusia dalam hidupnya. Pendidikan dapat dialami oleh seseorang dimana saja, entah itu pendidikan formal, pendidikan nonformal maupun pendidikan inormal. Salah satu pendidikan yang ditempuh oleh seseorang dari taman kanak-kanak hingga ke perguruan tinggi yaitu pendidikan formal. Dalam pendidikan formal perlu adanya suatu lembaga terkait yang di dalamnya memerlukan pendidik dan peserta didik. Tanpa adanya pendidik dan peserta didik maka proses pelaksaan pembelajaran tidak dapat berjalan secara optimal. Guru merupakan salah satu unsur manusia dalam proses pendidikan di sekolah sekaligus memegang tugas dan fungsi ganda, yaitu sebagai pengajar dan sebagai pendidik. Fungsi guru sebagai pengajar dimaksudkan yaitu mengkontruksikan pengetahuan yang dimilikinya kepada siswa, sedangakan guru sebagai pendidik artinya guru diharapkan dapat membimbing dan membina anak didik agar menjadi manusia susila yang cakap, aktif, kreatif, dan mandiri. Dalam pendidikan, seorang peserta didik tentunya diharapkan memiliki proses pencapaian hasil belajar. Dimana proses ini disebut dengan proses penilaian dari hasil belajar. Guru berperan sebagai orang yang menilai proses pencapaian belajar siswa, baik itu penilaian yang bersifat kognitif, afektif maupun penilaian psikomotorik. Penilaian tidak hanya terpaku pada hasil ujian atau nilai ulangan siswa saja, akan tetapi juga bagaimana keaktifan dari siswa selama pembelajaran berlangsung. Proses pembelajaran tidak akan berlangsung dengan baik jika kelas tidak tersusun dengan rapi serta tertib. Sehingga, disini peran penting yang dimiliki oleh seorang guru yaitu bagaimana caranya agar menciptakan kondisi kelas agar penilaian efektif, dalam artian siswa dapat focus dalam belajar serta siswa tidak merasa jenuh dalam mengikuti pembelajaran di kelas. Oleh karena itu guru disini

Transcript of Assasemen Dan Hasil Penilaian_Pengimplementasian Sistem Penilaian

Page 1: Assasemen Dan Hasil Penilaian_Pengimplementasian Sistem Penilaian

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu proses yang dialami oleh manusia dalam

hidupnya. Pendidikan dapat dialami oleh seseorang dimana saja, entah itu

pendidikan formal, pendidikan nonformal maupun pendidikan inormal. Salah satu

pendidikan yang ditempuh oleh seseorang dari taman kanak-kanak hingga ke

perguruan tinggi yaitu pendidikan formal. Dalam pendidikan formal perlu adanya

suatu lembaga terkait yang di dalamnya memerlukan pendidik dan peserta didik.

Tanpa adanya pendidik dan peserta didik maka proses pelaksaan pembelajaran

tidak dapat berjalan secara optimal.

Guru merupakan salah satu unsur manusia dalam proses pendidikan di

sekolah sekaligus memegang tugas dan fungsi ganda, yaitu sebagai pengajar dan

sebagai pendidik. Fungsi guru sebagai pengajar dimaksudkan yaitu

mengkontruksikan pengetahuan yang dimilikinya kepada siswa, sedangakan guru

sebagai pendidik artinya guru diharapkan dapat membimbing dan membina anak

didik agar menjadi manusia susila yang cakap, aktif, kreatif, dan mandiri.

Dalam pendidikan, seorang peserta didik tentunya diharapkan memiliki

proses pencapaian hasil belajar. Dimana proses ini disebut dengan proses

penilaian dari hasil belajar. Guru berperan sebagai orang yang menilai proses

pencapaian belajar siswa, baik itu penilaian yang bersifat kognitif, afektif maupun

penilaian psikomotorik. Penilaian tidak hanya terpaku pada hasil ujian atau nilai

ulangan siswa saja, akan tetapi juga bagaimana keaktifan dari siswa selama

pembelajaran berlangsung.

Proses pembelajaran tidak akan berlangsung dengan baik jika kelas tidak

tersusun dengan rapi serta tertib. Sehingga, disini peran penting yang dimiliki

oleh seorang guru yaitu bagaimana caranya agar menciptakan kondisi kelas agar

penilaian efektif, dalam artian siswa dapat focus dalam belajar serta siswa tidak

merasa jenuh dalam mengikuti pembelajaran di kelas. Oleh karena itu guru disini

Page 2: Assasemen Dan Hasil Penilaian_Pengimplementasian Sistem Penilaian

2

berperan dalam melakukan penataan lingkungan belajar di kelas yaitu dengan

melakukan aktivitas pengelolaan kelas atau manajemen kelas (classroom

management).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan ;atar belakang di atas, adapun rumusan masalah yang akan dibahas

dalam makalah ini yaitu:

1.2.1 Apa itu sistem peneliaian?

1.2.2 Apa saja peranan guru dalam memberikan penilaian kepada siswa?

1.2.3 Bagaimana cara guru dalam menciptakan lingkungan kelas agar penilaian

efektif?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan makalah ini yaitu:

1.3.1 Untuk mengetahui sistem penilaian

1.3.2 Untuk mengetahui peranan guru dalam memberikan penilaian kepada siswa

1.3.3 Untuk mengetahui bagaimana cara guru dalam menciptakan lingkungan

kelas agar penilaian efektif

1.4 Manfaat Penulisan

1.4.1 Manfaat bagi mahasiswa

Manfaat bagi mahasiswa yang membaca makalah ini yaitu mahasiswa yang

menjadi calon pendidik dapat mengetahui bagaimana peranannya sebagai

pendidik pada nantinya sehingga dapat menciptakan lingkungan kelas

sehingga penilaian efektif selama pembelajaran dan mengetahui apa saja

yang harus dinilai dari peserta didiknya.

1.4.2 Manfaat bagi guru

Bagi guru yang membaca makalah ini diharapkan dapat meningkatkan

manajemen waktu dan manajemen kelasnya agar menciptakan kelas agar

penilaian efektif serta memberikan penilaian yang objektif terhadap peserta

didiknya.

Page 3: Assasemen Dan Hasil Penilaian_Pengimplementasian Sistem Penilaian

3

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Penilaian

Sistem penilaian merupakan definisi tentang apa yang dipelajari dan apa yang

dinilai, spesifikasi unjuk kerja atau standar dan menekankan pada komparasi antara

unjuk kerja peserta didik dengan standar atau kriteria dengan melakukan sistem

penilaian berbasis kompetensi yang merupakan definisi tentang yang dipelajari dan

apa yang dinilai. Sistem Penilaian mencakup jenis ujian (berbagai tagihan, seperti

ulangan atau tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik), bentuk soal, dan

pelaksanaannya, pengelolaan dan pelaporan hasil ujian. Proses pemberian nilai

tersebut berlangsung dalam bentuk interpretasi yang diakhiri dengan judgment.

Interpretasi dan judgment merupakan tema penilaian yang mengimplikasikan adanya

suatu perbandingan antara kriteria dan kenyataan dalam konteks situasi tertentu. Atas

dasar itu maka dalam kegiatan penilaian selalu ada objek/program yang dinilai,

terdapat kriteria dan interpretasi/judgment.

Adapun ciri penilaian yaitu adanya objek atau program yang dinilai dan adanya

kriteria sebagai dasar untuk membandingkan antara apa yang dicapai dengan kriteria

yang harus dicapai. Perbandingan bisa bersifat mutlak, bisa pula bersifat relatif.

System Penilaian dibagi menjadi 2 antara lain yaitu :

1. Sistem penilaian berkelanjutan

Adapun karakteristik dari system penilaian berkelanjutan yaitu menilai semua

kompetensi dasar ,penilaian dapat dilakukan pada satu atau lebih kompetensi

dasar ,hasil penilaian dianalisis dan ditindaklanjuti melalui program remedial

atau program pengayaan, penilaian mencakup aspek kognitif, psikomotor, dan

afektif. Dimana aspek afektif diukur melalui pengamatan dan kuesioner.

Sistem penilaian berkelanjutan merupakan tindak lanjut hasil pengujian yang

meliputi:

a) Remidial yang dilaksanaka jika siswa yang belum mencapai batas ketuntasan

minimal. Sebagai contohnya: pemberian tugas ,pembelajaran ulang ,belajar

Page 4: Assasemen Dan Hasil Penilaian_Pengimplementasian Sistem Penilaian

4

mandiri, belajar kelompok dgn. bimbingan alumni atau tutor sebaya , dan lain-

lain, yang semuanya diakhiri dengan ujian.

b) Pengayaan yang dilaksanakan untuk siswa yang telah mencapai ketuntasan

minimal, penguatan dengan memberi tugas membaca, diskusi, mengerjakan soal

namun tidak mempengaruhi nilai hanya diungkapkan dalam keterangan profil

hasil belajar.

c) Percepatan, yakni bagi siswa yang telah mencapai ketuntasan maksimum.

2. Sistem pengujian akhir

Sistem pengujian akhir berkaitan dengan batas lulusan, biasanya batas dari lulus

yaitu minimal 75% penguasaan dari materi ujian.

2.2 Peran Guru Dalam Memberikan Penilaian Siswa

Menurut PERMEN 20 TAHUN 2007, Penilaian hasil belajar oleh pendidik

dilakukan secara berkesinambungan, bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan

belajar peserta didik serta untuk meningkatkan efektivitas kegiatan pembelajaran.

Penilaian tersebut meliputi kegiatan sebagai berikut:

1. Menginformasikan silabus mata pelajaran yang di dalamnya memuat

rancangan dan kriteria penilaian pada awal semester.

2. Mengembangkan indikator pencapaian KD dan memilih teknik penilaian yang

sesuai pada saat menyusun silabus mata pelajaran.

3. Mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian sesuai dengan bentuk dan

teknik penilaian yang dipilih.

4. Melaksanakan tes, pengamatan, penugasan, dan/atau bentuk lain yang

diperlukan.

5. Mengolah hasil penilaian untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dan

kesulitan belajar peserta didik.

6. Mengembalikan hasil pemeriksaan pekerjaan peserta didik disertai

balikan/komentar yang mendidik.

Page 5: Assasemen Dan Hasil Penilaian_Pengimplementasian Sistem Penilaian

5

7. Memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran.

8. Melaporkan hasil penilaian mata pelajaran pada setiap akhir semester kepada

pimpinan satuan pendidikan dalam bentuk satu nilai prestasi belajar peserta

didik disertai deskripsi singkat sebagai cerminan kompetensi utuh.

9. Melaporkan hasil penilaian akhlak kepada guru Pendidikan Agama dan hasil

penilaian kepribadian kepada guru Pendidikan Kewarganegaraan sebagai

informasi untuk menentukan nilai akhir semester akhlak dan kepribadian

peserta didik dengan kategori sangat baik, baik, atau kurang baik.

Oleh karena itu, seorang guru dituntut untuk menguasai kemampuan

memberikan penilaian kepada peserta didiknya. Kemampuan ini merupakan

kemampuan terpenting dalam evaluasi pembelajaran. Dari penilaian itulah seorang

guru dapat mengetahui kemampuan yang telah dikuasai oleh para peserta didiknya,

guru harus mengetahui kompetensi dasar (KD) apa saja yang telah dikuasai oleh

peserta didik dan segera mengambil tindakan perbaikan ketika terjadi nilai peserta

didiknya lemah atau kurang sesuai dengan harapan. Dari penilaian yang dilakukan

oleh guru itulah, guru seharusnya dapat belajar mengenai apa peranan serta tugas

yang harus dilaksanakannya selama proses pembelajaran dan proses penilaian

berlangsung.

Menurut Depdiknas 2004, dalam melaksanakan penilaian, guru seyogianya:

Memandang penilaian dan kegiatan belajar-mengajar secara terpadu.

Mengembangkan strategi yang mendorong dan memperkuat penilaian sebagai

cermin diri.

Melakukan berbagai strategi penilaian di dalam program pengajaran untuk

menyediakan berbagai jenis informasi tentang hasil belajar siswa.

Mempertimbangkan berbagai kebutuhan khusus siswa.

Mengembangkan dan menyediakan sistem pencatatan yang bervariasi dalam

pengamatan kegiatan belajar siswa.

Menggunakan penilaian dalam rangka mengumpulkan informasi untuk

membuat keputusan tentang tingkat pencapaian siswa.

Page 6: Assasemen Dan Hasil Penilaian_Pengimplementasian Sistem Penilaian

6

Menurut Prof. Dr. H. Arief Rachman, M.Pd mengatakan bahwa ada 4

kesadaran yang penting bagi seorang guru atau pendidik dalam memberikan

penilaian. Keempat kesadaran itu adalah:

1) Sense of goal (tujuan)

2) Sense of regulation (keteraturan)

3) Sense of achievement (berprestasi)

4) Sense of harmony (keselarasan)

Sense of Goal (tujuan penilaian) merupakan pengukuran kemampuan atau

kompetensi siswa setelah dilaksanakannya proses pembelajaran. Kemampuan siswa

akan terlihat setelah guru melaksanakan test atau ujian dan kemudian melakukan

penilaian. Ketika guru telah memahami tentang tujuan pembuatan soal yang sesuai

dengan indikator dalam standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) yang

harus dikuasai oleh siswa, maka guru yang bersangkutan akan dengan mudah

membuat soal-soal test yang akan diujikan. Dari situlah guru melakukan bobot

penilaian yang telah ditentukan lebih dahulu dalam Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP). Bila semua itu telah direncanakan dengan baik, maka tujuan

pembelajaran akan tercapai. Hal ini terlihat dari prestasi siswa yang

menggembirakan.

Sense of Regulation (keteraturan) guru harus membuat soal yang penuh

dengan keteraturan dan sesuai dengan kisi-kisi soal yang telah dibuat sebelumnya.

Sesuai dengan peraturan sekolah guru membuat soal dalam rangka mengetahui

kemampuan siswa. Apakah dibuat dalam bentuk multiply chois atau berbentuk essay.

Semua itu bergantung dari kesepakatan di antara sesama dewan guru dalam

menentukan bentuk soal dan sistem penilaian yang diputuskan oleh pimpinan

sekolah. Penilaian yang dilakukan oleh guru harus mampu membuat setiap siswa

berprestasi dan menemukan potensi unik yang dimiliki oleh setiap siswa. Akan dapat

terlihat siswa mana yang unggul di bidang MIPA (matematika dan Ilmu Pengetahuan

alam), olahraga, art (seni), dan lain sebagainya.

Page 7: Assasemen Dan Hasil Penilaian_Pengimplementasian Sistem Penilaian

7

Sense of Achiement ( berprestasi ) guru perlu melakukan Achievement

Motivation Training (AMT) bagi siswa yang mengalami masalah dalam

pembelajarannya untuk memberikan motivasi dan semangat kepada siswa bahwa

mereka sebenarnya bisa. Hanya mungkin faktor kemalasan yang membuat siswa yang

bersangkutan mendapatkan nilai rendah. Setiap peserta didik adalah juara. Bila

peserta didik mengalami kemalasan diri atau ada masalah dalam dirinya, maka guru

harus menggali lebih jauh masalah yang dihadapinya, lalu kemudian mencari

solusinya agar peserta didik menjadi juara.

Sense of Harmony ( keselarasan ) keselarasan, keserasian, dan

keseimbangan terjadi dalam standar penilaian di sekolah, siswa akan merasakan

keadilan dari nilai yang diberikan oleh guru. Guru dan siswa merasakan bahwa sistem

penilaian yang diberikan sama-sama menguntungkan kedua belah pihak. Dimana

guru bisa melihat kemapuan setiap peserta didik, dan peserta didik pun merasakan

kemampuan apa yang telah dikuasainya.

Evaluasi merupakan salah satu tugas dari seorang guru dalam periode tertentu

artinya pada waktu-waktu tertentu selama satu periode pendidikan, selalu

mengadakan penilaian terhadap hasil yang telah dicapai, baik oleh pihak terdidik

maupun oleh pendidikan. Demikian pula dalam satu kali proses belajar-mengajar

guru hendaknya menjadi seorang evaluator yang baik. Kegiatan ini dimaksudkan

untuk mengetahui apakah tujuan yang telah dirumuskan itu tercapai atau belum, dan

apakah materi yang diajarkan sudah cukup tepat. Semuanya itu akan terlihat melalui

kegiatan evaluasi atau penilaian.

Dengan penilaian, guru dapat mengetahui keberhasilan pencapaian tujuan,

penguasaan siswa terhadap pelajaran, serta ketepatan atau keefektifan metode

mengajar. Tujuan lain dari penilaian di antaranya ialah untuk mengetahui kedudukan

siswa di dalam kelas atau kelompoknya. Dengan penilaian guru dapat

mengklasifikasikan apakah seorang siswa termasuk kelompok siswa yang pandai,

sedang, kurang, atau cukup baik di kelasnya jika dibandingkan dengan siswa lainnya.

Page 8: Assasemen Dan Hasil Penilaian_Pengimplementasian Sistem Penilaian

8

Adapun empat peranan guru selama penilaian yaitu sebagai fasilitator,

pengobservasi, perencana proses pembelajaran dan penyalur informasi.

a) Guru sebagai fasilitator

Adapun tugas dari guru sebagai fasilitator yaitu:

1) Merumuskan pertanyaan yang membantu siswa untuk memikirkan masalah

dan bagaimana memecahkannya

2) Mengajukan pertanyaan pada siswa mengenai hubungan antara masalah dan

materi pemecahan masalah yang telah dipelajari sebelumnya

3) Memberikan kesempatan pada siswa mengenai cara pemecahan masalah yang

strategis

4) Menjelaskan tugas untuk siswa

5) Memberikan dukungan hubungan antar siswa dalam memecahkan masalah

b) Guru sebagai pengobservasi

Adapun tugas dari guru sebagai fasilitator yaitu

1) Mengawasi jalannya penilaian selama penilaian berlangsung

2) Menggunakan keseragaman pengamatan sebagai alat untuk mengamati siswa

selama penilaian

3) Mengobservasi bagaimana siswa dalam memecahkan masalah, bagaimana

mereka mendapatkan jawaban serta bagaimana perilaku dan sikapnya selama

menjawab masalah

4) Memberi tahu siswa jangka waktu selama test berlangsung

c) Guru sebagai perencana proses pembelajaran

Adapun tugas dari guru sebagai perencana pembelajaran yaitu

1) Membagi siswa ke dalam kelompok atau secara individu dalam mengerjakan

tugas

2) Membagi materi yang akan dibahas

3) Menciptakan lingkungan kelas sehingga siswa merasa nyaman untuk mencoba

serta bertanya tentang materi yang belum dimengerti

Page 9: Assasemen Dan Hasil Penilaian_Pengimplementasian Sistem Penilaian

9

d) Guru sebagai penyalur informasi

Adapun tugas dari guru sebagai penyalur informasi yaitu

1) Mengobservasi pekerjaan siswa

2) Mendengarkan pembicaraan siswa dengan siswa lainnya

3) Menggali pemikiran siswa

4) Memeriksa pekerjaan siswa pada saat pembelajaran berlangsubng maupun

stelah pelajaran usai

5) Melihat latar belakang siswa

2.3 Cara Guru Dalam Menciptakan Lingkungan Kelas Agar Penilaian Efektif

Penilaian yang efektif (David Nicol; Principles of good assessment and

feedback;2007) harus:

1. Help clarify what good performance is (goals, criteria, standards).

Dasar pemikirannya adalah sampai sejauh mana siswa memiliki kesempatan

untuk terlibat secara aktif dengan tujuan,criteria dan standar baik

sebelum,selama dan setelah penilaian dilakukan.

2. Encourage ‘time and effort’ on challenging learning tasks.

Dasar pemikirannya adalah sampai sejauh mana tugas-tugas yang diberikan

untuk penilaian membuat siswa belajar dan mengetahui sampai sejauh mana

pemahaman siswa.

3. Deliver high quality feedback information that helps learners self-correct.

Dasar pemikirannya adalah jenis umpan balik seperti apa yang guru dapat

berikan untuk membantu siswa menilai dan mengoreksi dirinya sendiri.

4. Encourage positive motivational beliefs and self-esteem.

Dasar pemikirannya adalah sampai sejauh mana penilaian dan proses umpan

balik guru dapat mengaktifkan motivasi siswa untuk belajar dan menjadi

sukses.

5. Encourage interaction and dialogue around learning (peer and teacher-student)

Page 10: Assasemen Dan Hasil Penilaian_Pengimplementasian Sistem Penilaian

10

Dasar pemikirannya adalah kesempatan apa yang dapat diambil dari umpan

balik yang diberikan selama proses penilaian.

6. Facilitate the development of self-assessment and reflection in learning.

Dasar pemikirannya adalah sejauh mana tes formal tersebut untuk

pencerminan hasil belajar baik dalam self-assessment atau peer assessment

dalam kelas.

7. Give learners choice in assessment – content and processes

Dasar pemikirannya adalah sampai sejauh mana siswa memiliki pilihan dalam

topik, metode, kriteria, pembobotan dan / atau waktu pembelajaran dan

mengerjakan tugas yang diberikan dalam proses penilaian.

8. Involve students in decision-making about assessment policy and practice.

Dasar pemikiranya adalah sejauh mana siswa dalam pembelajaran

mendapatkan informasi atau terlibat dalam pengambilan keputusan untuk

penilaian.

9. Support the development of learning communities

Dasar pemikirannya adalah sampai sejauh mana penilaian dan proses umpan

balik membantu mendukung pengembangan komunitas belajar?

10. Help teachers adapt teaching to student needs

Dasar pemikirannya adalah sampai sejauh mana penilaian dan proses umpan

balik membantu menginformasikan dan membentuk proses pembelajaran.

Agar penilaian objektif, guru harus berupaya secara optimal untuk:

1. Memanfaatkan berbagai bukti hasil kerja siswa dari sejumlah penilaian yang

dilakukan dengan berbagai cara dan alat penilaian.

2. Membuat keputusan yang adil tentang penguasaan kemampuan siswa dengan

mempertimbangkan hasil kerja (karya) yang dikumpulkan.

Guru menetapkan tingkat pencapaian siswa berdasarkan hasil belajarnya pada

kurun waktu tertentu dan dalam berbagai rentang situasi. Pada akhir satuan

waktu (semester atau tahun), guru perlu membuat keputusan akhir tentang

Page 11: Assasemen Dan Hasil Penilaian_Pengimplementasian Sistem Penilaian

11

kemampuan yang telah dikuasai siswa berkaitan dengan indikator pencapaian

yang telah ditetapkan secara nasional dalam kurikulum

Bagaimana cara guru mengkondisikan kelas sangat juga berpengaruh dalam

penilaian yang akan dilakukan nanti atau dengan kata lain, guru harus mengetahui

bagaimana cara memanajemen kelas agar tercipta kondisi pembelajaran yang

kondusif sehingga tujuan dari pembelajar tersebut dapat tercapai. Karena tercapainya

tujuan pembelajaran tersebut akan berpengaruh terhadap penilaian yang akan

dilakukan. Selain itu guru juga harus mengetahui penilaian yang tepat dan efektif

digunakan untuk mengukur pemahaman siswa mengenai apa yang telah mereka

pelajari. Dengan penilaian yang efektif atau penilaian yang baik akan membuat guru

mengetahui apakah siswa sudah benar-benar belajar (Linda Suskie:2003).

Guru harus dapat mengarahkan siswa ke tujuan pembelajaran yang ingin

dicapai. Disini peran guru sangat penting sehingga siswa benar-benar tahu apa yang

ingin dicapai setelah belajar nanti. Guru harus menyiapkan dengan matang rencana

pembelajaran yang akan diterapkan dikelas sehingga siswa dapat mengikutinya

dengan baik. Selain itu guru juga harus menyiapkan rubrik penilaian dan mencatat

segala aktivitas yang terjadi dikelas.

Page 12: Assasemen Dan Hasil Penilaian_Pengimplementasian Sistem Penilaian

12

BAB III

PENUTUP

3.1 SIMPULAN

Berdasarkan pembahasan diatas didapat simpulan sebagai berikut :

1. Sistem penilaian merupakan definisi tentang apa yang dipelajari dan apa yang

dinilai, spesifikasi unjuk kerja atau standar dan menekankan pada komparasi

antara unjuk kerja peserta didik dengan standar atau kriteria dengan

melakukan sistem penilaian berbasis kompetensi yang merupakan definisi

tentang yang dipelajari dan apa yang dinilai.

2. Empat peranan guru selama penilaian yaitu sebagai fasilitator, pengobservasi,

perencana proses pembelajaran dan penyalur informasi.

3. Cara guru mengkondisikan kelas sangat berpengaruh terhadap penilaian yang

akan dilakukan, jadi untuk mendapatkan penilaian yang baik atau penilaian

yang efektif guru harus dapat mengkondisikan kelas agar kondusif, membuat

rancangan pembelajaran dan menyiapkan rubrik penilaian sehingga

mengetahui apa yang akan dinilai dan apa yang akan dicapai setelah proses

pembelajaran.

3.2 SARAN

Adapun saran yang dapat penulis sampaikan adalah guru sebagai tenaga

pendidik diharapakan mengetahui dengan jelas apa saja peranannya dalam

penilaian dan dapat mengkondisikan kelas sehingga nantinya tercipta penilaian

yang efektif.

Page 13: Assasemen Dan Hasil Penilaian_Pengimplementasian Sistem Penilaian

13

Daftar Pustaka

Mendiknas. 2007. Permendiknas No. 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian.

Kemendiknas: Jakarta

CTM.2000. Mathematics Assesssment A Practical Handbook for Grades 6-8.Library

of congress Cataloging: USA

Depdiknas.2004. Penilaian Kelas. - : Jakarta

http://www.kompasiana.com/wijayalabs

[Diakses pada tanggal 13 September 2012]

http://sistempenilaian.blogspot.com/2011/12/normal-0-false-false-false.html

[Diakses pada tanggal 13 September 2012]

Nicol, D. (2007). Principles of good assessment and feedback: Theory and practice.

From the REAP International Online Conference on Assessment Design for Learner

Responsibility, 29th-31st May, 2007. Available at http://ewds.strath.ac.uk/REAP07