Aspek Hukum Kasus 1 - Pbl 30

download Aspek Hukum Kasus 1 - Pbl 30

of 4

description

aspek hukum kedokteran

Transcript of Aspek Hukum Kasus 1 - Pbl 30

Aspek Hukum Pasal 338Barang siapa dengan sengaja merampas nyawa orang lain, diancam karena pembunuhan, dengan pidanan penjara paling lama lima belas tahunPasal 339Pembunuhan yang diikuti, disertai atau didahului oleh suatu perbuatan pidana, yang dilakukan dengan maksud untuk mempersiapkan atau mempermudah pelaksanaannya, atau untuk melepaskan diri sendiri maupun peserta lainnya dari pidana dalam hal tertangkap tangan, ataupun unutk memastikan penguasaan barang yang diperolehnya secara melawan hokum, diancam,dengan pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama dua puluh tahun. Pasal 340Barangsiapa dengan sengaja dan dengan rencana lebih dahulu merampas nyawa orang lain, diancam, karena pembunuhan dengan rencana (moord), dengan pidana mati atau pidanapenjaraseumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama dua puluh lima tahun

Kualifikasi Luka :Pengertian kualifikasi luka disini semata-mata pengertian Ilmu Kedokteran Forensik sesuai dengan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Bab XX pasal 351 dan 352 serta Bab IX pasal 90.

Pasal 3511. Penganiayaan diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun delapan bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah.2. Jika perbuatan mengakibatkan luka-luka berat, yang bersalah diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun. 3. Jika mengakibatkan mati, diancam dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun.4. Dengan penganiayaan disamakan sengaja merusak kesehatan.5. Percobaan untuk melakukan kejahatan ini tidak dipidana.

Pasal 3521. Kecuali yang tersebut dalam pasal 353 dan 356, maka penganiayaan yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau pencarian, diancam, sebagai penganiayaan ringan, dengan pidana penjara paling lama tiga bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah. Pidana dapat ditambah sepertiga bagi orang yang melakukan kejahatan itu terhadap orang yang bekerja padanya, atau menjadi bawahannya.2. Percobaan untuk melakukan kejahatan ini tidak dipidana.

Pasal 90Luka berat berarti:1. Jatuh sakit atau mendapat luka yang tidak memberi harapan akan sembuh sama sekali, atau yang menimbulkan bahaya maut;2. Tidak mampu terus-menerus untuk menjalankan tugas jabatan atau pekerjaan pencarian;3. Kehilangan salah satu pancaindera;4. Mendapat cacat berat;5. Menderita sakit lumpuh;6. Terganggunya daya pikir selama empat minggu lebih;7. Gugur atau matinya kandungan seorang perempuan.8

Pemeriksaan Mayat untuk PeradilanPasal 222 KUHPBarangsiapa dengan sengaja mencegah, menghalang-halangi atau menggagalkan pemeriksaan mayat untuk pengadilan, diancam dengan pidana penjara palling lama Sembilan bulan atau pidana denda paling banyak Empat Ribu Lima Ratus Rupiah.

Permintaan Sebagai Saksi AhliPasal 179 (1) KUHAPSetiap orang yang diminta pendapatnya sebagai ahli kedokteran kehakiman atau dokter atau ahli lainnya wajib memberikan keterangan ahli demi keadilan.Pasal 224 KUHPBarangsiapa dipanggil sebagai saksi, ahli atau juru bahasa menurut undang-undang dengan sengaja tidak memenuhi kewajiban berdasarkan undang-undang yang harus dipenuhinya, diancam dalam perkara pidana dengan penjara paling lama Sembilan Bulan.

Pembuatan Visum et Repertum bagi tersangka ( VeR Psikiatris)Pasal 120 KUHAP(1) Dalam hal penyidik menganggap perlu, ia dapat minta pendapat orang ahli atau orang yang memiliki keahlian khusus.Pasal 180 KUHAP(1) Dalam hal diperlukan untuk menjernihkan duduknya persoalan yang timbul di sidang pengadilan, hakim ketua sidang dapat minta keterangan saksi ahli dan dapat pula minta agar diajukan bahan baru oleh yang berkepentingan.Pasal 53 UU Kesehatan(3) Tenaga kesehatan untuk kepentingan pembuktian dapat melakukan tindakan medis terhadap seseorang dengan memperhatikan kesehatan dan keselamatan yang bersangkutan.

Keterangan AhliPasal 1 Butir 28 KUHAP Keterangan ahli adalah keterangan yang diberikan seorang yang memiliki keahlian khusus tentang hal yang diperlukan untuk membuat terang suatu perkara pidana guna kepentingan pemeriksaan. (pengertian keterangan ahli saecara umum) Agar dapat diajukan ke sidang pengadilan sebagai upaya pembuktian, keterangan ahli harus dikemas dalam betuk alat bukti sah.

Alat Bukti SahPasal 183 KUHAP Hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada seseorang kecuali apabila dengan sekurang-kurangnya dua alat bukti sah ia memperoleh keyakinan bahwa suatu tindakan pidana benar-benar terjadi dan bahwa terdakwalah yang bersalah melakukannya. Pasal 184 KUHAP Alat bukti yang sah adalah: (a) keterangan saksi, (b) keterangan ahli, (c) Surat, (d) petunjuk,(e) keterangan terdakwa

Keterangan ahli diberikan secara lisanPasal 186 keterangan ahli adalah apa yang ahli nyatakan di sidang pengadilan. Penjelasan Pasal 186Keterangan ahli dapat juga sudah diberikan pada waktu pemeriksaan oleh penyidik atau penuntut umum yang dituangkan dalam suatu bentuk laporan dan dibuat dengan mengingat sumpah di waktu menerima jabatan atau pekerjaan (BAP saksi ahli).

Keterangan ahli diberikan secara tertulisPasal 187 KUHAP Surat sebagaimana tersebut pada pasal 184 ayat (1) huruf c, dibuat atas sumpah jabatan atau dikuatkan dengan sumpah, adalah: (c) surat keterangan dari seorang ahli yang memuat pendapat bedasarkan keahliannya mengenai sesuatu hal atau suatu keadaan yang diminta secara resmi daripadanya.7

Daftar pustaka : Suryadi T. Pengantar ilmu kedokteran forensik dan medikolegal buku penuntun kepaniteraan klinik kedokteran forensik dan medikolegal. Banda Aceh: FK Unsyiah; 2009. Staf Penyusun Bagian Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran UI. Peraturan Perundang-Undangan Bidang Kedokteran 2nd ed. Jakarta; 1994.