Askep Vesikolitiasis

9
I. Diagnosa Keperawatan 1. Pre Operasi Diagnosa I Gangguan eliminasi b.d obstruksi mekanik batu Tujuan : perubahan pola eliminasi BAK : Retensio urin teratasi setelah dilakukan tindakan keperawatan dengan criteria BAK pola BAK seperti biasa n!eri hilang saat kencing Inter"ensi : # $onitor out put intake serta karakteristik urine Rasional : memberikan in%o tentang %ungsi ginjal dan adan!a komplikasi seperti in% dapat mengidenti%ikasi peningkatan obstruksi atau iritasi ureter # Anjurkan klien untuk meningkatkan intake cairan &minimal ' ( ) liter*hari sesuai jantung+ Rasional : meningkatkan hidrasi dapat mengeluarkan bakteri darah dan dapat mam%asi batu. # Tampung urine ,) jam catat jika ada batu !ang ikut keluar dan kirim kelaboratoriu Rasional : dapat membantu dalam mengidenti%ikasi tipe batu dan akan membantu pilih # -bser"asi perubahan warna bau / urine setiap , jam. Rasional : untuk deteksi dini masalah pengumpulan ureum dan ketidakseimbangan seti menjadi racun terhadap 012 &0entral 1er"us 2!stem+ # Kolaborasi dalam memonitor pemeriksaan laboratorium seperti elektrolit B31 &Blood keratin. Rasional : peningkatan B31 Kreatinin dan elektrolit#elektrolit tertentu menindik ginjal. ,+ Diagnosa II 1!eri b.d distensi kandung kemih Tujuan : setelah din%akan keperawatan n!eri teratasi dengan criteria : keluhan n!e tenang dan tidak meningkatkan klien dapat tidur*istirahat !ang cukup. Inter"ensi : # Kaji tingkat n!eri lokasi dan karakteristik intensitas &skala 4#54+. Dan perhatikan tanda#tanda peningkatan tekanan darah nadi tidak bisa beristirahat gelisah dan rasa n!eri Rasional : membantu menge"aluasi lokasi n!eri obstruksi dan pergerakan batu. # 6elaskan pen!ebab n!eri dan pentingn!a mengidenti%ikasi perubahan terjadin!a kara Rasional : pengetahuan klien dengan pen!ebab n!eri dapat membantu meningkatkan kop dapat menurunkan kecemasan. # Berikan tindakan untuk ken!amanan seperti membatasi pengunjung lingkungan !ang t Rasional : meningkatkan relaksasi mengurangi ketegangan otot dan meningkatkan ko # Anjurkan teknik napas dalam sebagai upa!a dalam merelaksasi otot. Rasional : mengalihkan perhatian sebagai upa!a dalam merelaksasi otot. # Anjurkan*Bantu klien melakukan ambulasi secara teratur sesuai dengan indi dan meningkatkan intake cairan minimal '#) liter*hari sesuai toleransi jantung. Rasional : hidrasi meningkatkan jalan keluarn!a batu mencegah urine statis dan men batu.

description

Askep

Transcript of Askep Vesikolitiasis

I.Diagnosa Keperawatan1.Pre OperasiDiagnosa IGangguan eliminasi b.d obstruksi mekanik batuTujuan : perubahan pola eliminasi BAK :Retensio urin teratasi setelah dilakukan tindakan keperawatan dengan criteria BAK dalam jumlah normal, pola BAK seperti biasa, nyeri hilang saat kencingIntervensi :-Monitor out put intake serta karakteristik urineRasional : memberikan info tentang fungsi ginjal dan adanya komplikasi seperti infeksi dan perdarahan dapat mengidentifikasi peningkatan obstruksi atau iritasi ureter-Anjurkan klien untuk meningkatkan intake cairan (minimal 3 4 liter/hari sesuai dengan toleransi jantung)Rasional : meningkatkan hidrasi dapat mengeluarkan bakteri darah dan dapat mamfasilitasi pengeluaran batu.-Tampung urine 24 jam catat jika ada batu yang ikut keluar dan kirim kelaboratorium untuk dianalisa.Rasional : dapat membantu dalam mengidentifikasi tipe batu dan akan membantu pilihan terapi.-Observasi perubahan warna, bau, PH urine setiap 2 jam.Rasional : untuk deteksi dini masalah pengumpulan ureum dan ketidakseimbangan setiap elektrolit dapat menjadi racun terhadap CNS (Central Nervus System)-Kolaborasi dalam memonitor pemeriksaan laboratorium seperti elektrolit BUN (Blood Urea Nitrogen), keratin.Rasional : peningkatan BUN, Kreatinin, dan elektrolit-elektrolit tertentu menindikasikan adanya disfungsi ginjal.

2) Diagnosa IINyeri b.d distensi kandung kemihTujuan : setelah dinfakan keperawatan nyeri teratasi dengan criteria : keluhan nyeri hilang, klien tampak tenang dan tidak meningkatkan klien dapat tidur/istirahat yang cukup.Intervensi :-Kaji tingkat nyeri, lokasi dan karakteristik, intensitas (skala 0-10). Dan perhatikan tanda-tanda peningkatan tekanan darah, nadi, tidak bisa beristirahat, gelisah dan rasa nyeri yang meningkat.Rasional : membantu mengevaluasi lokasi nyeri, obstruksi dan pergerakan batu.-Jelaskan penyebab nyeri dan pentingnya mengidentifikasi perubahan terjadinya karakteristik nyeri.Rasional : pengetahuan klien dengan penyebab nyeri dapat membantu meningkatkan koping klien dan dapat menurunkan kecemasan.-Berikan tindakan untuk kenyamanan seperti membatasi pengunjung, lingkungan yang tenang.Rasional : meningkatkan relaksasi, mengurangi ketegangan otot, dan meningkatkan koping.-Anjurkan teknik napas dalam sebagai upaya dalam merelaksasi otot.Rasional : mengalihkan perhatian sebagai upaya dalam merelaksasi otot.-Anjurkan/Bantu klien melakukan ambulasi secara teratur sesuai dengan indikasi dan meningkatkan intake cairan minimal 3-4 liter/hari sesuai toleransi jantung.Rasional : hidrasi meningkatkan jalan keluarnya batu mencegah urine statis dan mencegah pembentukan batu.-Catat keluhan meningkatnya nyeri abdomen.Rasional :obstruksi sempurna pada ureter/vesika urinaria dapat menyebabkan perforasi dan ekstra vasasi didalam daerah perineal yang memerlukan pembedahan segera.-Berikan kompres hangat pada punggung.Rasional : menghilangkan ketegangan otot dan menurunkan reflek spasme sehingga rasa nyeri hilang.-Pertahankan posisi kateterRasional : mencegah urine statis/retensi mengurangi vesiko meningkatnya tekanan renal dan infeksi.-Kolaborasi dalam pemberian obat sesuai indikasi.Narkotik missalnya : meperidin (Demerol) morphin.Rasional : biasanya diberikan pada fase akut untuk menurunkan kolik dan meningkatkan relaksasi otot/mental.-Antispasmodic seperti flavoxate oxybutyninRasional : menurunkan reflek spasme yang dapat menurunkan kolik dan nyeri.-KortikosteroidRasional : digunakan untuk meningkatkan edema jaringan, untuk memfasilitasi gerakan batu.

2.Post OperasiNyeri Akut b.d Agen Cidera BiologisNOC :-Pain Level,-Pain control,-Comfort levelKriteria Hasil :-Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan)-Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri-Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri)-Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang-Tanda vital dalam rentang normalNIC :Pain Management-Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi-Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan-Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien-Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri-Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau-Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang ketidakefektifan kontrol nyeri masa lampau-Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan-Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan-Kurangi faktor presipitasi nyeri-Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non farmakologi dan inter personal)-Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi-Ajarkan tentang teknik non farmakologi-Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri-Evaluasi keefektifan kontrol nyeri-Tingkatkan istirahat-Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil-Monitor penerimaan pasien tentang manajemen nyeri

Analgesic Administration-Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan derajat nyeri sebelum pemberian obat-Cek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis, dan frekuensi-Cek riwayat alergi-Pilih analgesik yang diperlukan atau kombinasi dari analgesik ketika pemberian lebih dari satu-Tentukan pilihan analgesik tergantung tipe dan beratnya nyeri-Tentukan analgesik pilihan, rute pemberian, dan dosis optimal-Pilih rute pemberian secara IV, IM untuk pengobatan nyeri secara teratur-Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama kali-Berikan analgesik tepat waktu terutama saat nyeri hebat-Evaluasi efektivitas analgesik, tanda dan gejala (efek samping)3.Resiko Infeksiinfeksi dengan kriteria hasil:-Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi-Menunjukkan kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi-Jumlah leukosit dalam batas normal-Menunjukkan perilaku hidup sehatNIC :-Batasi pengunjung bila perlu-Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan keperawatan-Gunakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung-Ganti letak IV perifer dan dressing sesuai dengan petunjuk umum-Gunakan kateter intermiten untuk menurunkan infeksi kandung kencing-Berikan terapi antibiotik-Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal-Inspeksi kulit dan membran mukosa terhadap kemerahan, panas, drainase-Monitor adanya luka-Dorong masukan cairan-Dorong istirahat-Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala infeksi

Kaji suhu badan pada pasien neutropenia setiap 4 jam

DAFTAR PUSTAKAhttp://mydocumentku.blogspot.com/2012/03/asuhan-keperawatan-pada-pasien_28.html#ixzz1loXTC5MZJane, B. (1993).Accident and Emergency Nursing. Balck wellScientific Peblications. London.Long, Barbara C. (1996).Perawatan Medikal Bedah. Volume I. (terjemahan). Yayasan Ikatan Alumni Pendidikan Keperawatan Pajajaran. Bandung.Marylin E. Doenges. (2000).Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman Untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan PasienEdisi 3. Penerbit Buku Kedoketran EGC. Jakarta.R. Sjamsuhidajat, Wim De Jong. (1997).Buku Ajar Ilmu BedahEdisi Revisi. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

2.2 Konsep Asuhan Keperawatan Teoritis2.2.1 Pengkajiana. Biodata klien dan penanggung jawabb. Keluhan klienNyeri pinggang, sakit saat miksi keluar darah serta nyeri pada supra pubisc. Riwayat penyakit sebelumnya Apakah klien pernah dirawat sebelumnya bagaimana cara klien mengatasi nyeri (mis. Nyeri berkurang jika klien bnyak minum dan mengurangi aktifitas Apakah klien ada riwayat alergid. Riwayat penyakit keluarga Apakah ada keluarga yang mengalami penyakit yang sama Apakah keluarga biasa mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung asam urat (ikan, daging, jeroan dan ayam) Apakah klien biasa minum air yang sudah dimasake. Pemeriksaan fisik Pada abdomen nyeri tekan pada pinggang Apakah bledder terasa penuh Nyeri pada pangkal pahaf. Pemeriksaan penunjang hematuria (bila terjadi obstruksi yang lama) Lab. Pemeriksaan pielografi intravena Pemeriksaan ultrasonografiAdanya batu didalam ginjal, vesika urinaria dan tanda-tanda obstruksi urine2.2.2 DiagnosaPada Asuhan keperawatan pasien dengan batu kandung kemih terdapat diagnose ;a. Pre Operasi1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan robekan batu pada vesika urinaria2. Perubahan eliminasi (BAK) retensio urine berhubungan dengan adanya penutupan saluran kemih oleh batu dan adanya obstruksi mekanik, peradangan3. Anxietas berhubungan dengan koping individu yang infektif mengenai penyakita. Post Operasi1. Gangguan rasa nyeri berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan, inflamasi2. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan efek medikasi, pembedahan 3. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan terputus jaringan, dampak dari insisi pembedahan4. Anxietas berhubungan dengan koping individu yang infektif mengenai penyakit2.2.3 Intervensia. Pre OperasiDx 1: Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan robekan pada vesika urinaria.Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam nyeri teratasKriteria : Melaporkan keluhan nyeri berkurang, klien tampak tenang dan tidak meningkatkan, klien dapat tidur/istirahat yang cukup.IntervensiRasional1. Kaji tingkat nyeri, lokasi dan karakteristik, intensitas (skala 0-10). Dan perhatikan tanda-tanda peningkatan tekanan darah, nadi, tidak bisa beristirahat, gelisah dan rasa nyeri yang meningkat.R/ membantu mengevaluasi lokasi nyeri, obstruksi dan pergerakan batu.2. Jelaskan penyebab nyeri dan pentingnya mengidentifikasi perubahan terjadinya karakteristik nyeri.R/ pengetahuan klien dengan penyebab nyeri dapat membantu meningkatkan koping klien dan dapat menurunkan kecemasan3. Berikan tindakan untuk kenyamanan seperti membatasi pengunjung, lingkungan yang tenang.R/ meningkatkan relaksasi, mengurangi ketegangan otot, dan meningkatkan koping.4. Anjurkan teknik napas dalam sebagai upaya dalam merelaksasi otot.R/ mengalihkan perhatian sebagai upaya dalam merelaksasi otot.5. Anjurkan/Bantu klien melakukan ambulasi secara teratur sesuai dengan indikasi dan meningkatkan intake cairan minimal 3-4 liter/hari sesuai toleransi jantungR/ hidrasi meningkatkan jalan keluarnya batu mencegah urine statis dan mencegah pembentukan batu6. Kolaborasi: Narkotik missalnya : meperidin (Demerol) morphinR/ biasanya diberikan pada fase akut untuk menurunkan kolik dan meningkatkan relaksasi otot/mental.Dx 2: Perubahan eliminasi (BAK) retensio urine berhubungan dengan adanya penutupan saluran kemih oleh batu dan adanya obstruksi mekanik, peradanganTujuan : Perubahan pola eliminasi BAK :Kriteria : Retensio urin teratasi setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jamIntervensiRasional1. Anjurkan klien untuk meningkatkan intake cairan (minimal 3 4 liter/hari sesuai dengan toleransi jantung.R/ Memberikan info tentang fungsi ginjal dan adanya komplikasi seperti infeksi dan perdarahan dapat mengidentifikasi peningkatan obstruksi atau iritasi ureter.2. Tampung urine 24 jam catat jika ada batu yang ikut keluar dan kirim kelaboratorium untuk dianalisa.R/ Meningkatkan hidrasi dapat mengeluarkan bakteri darah dan dapat mamfasilitasi pengeluaran batu.3. Observasi perubahan warna, bau, PH urine setiap 2 jam.R/ Dapat membantu dalam mengidentifikasi tipe batu dan akan membantu pilihan terapi.4. Kolaborasi:Kolaborasi dalam memonitor pemeriksaan laboratorium seperti elektrolit BUN (Blood Urea Nitrogen), keratin.R/ peningkatan BUN, Kreatinin, dan elektrolit-elektrolit tertentu menindikasikan adanya disfungsi ginjal.Dx 3: Anxietas berhubungan dengan koping individu yang infektif mengenai penyakitTujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 1 jam kecemasan tertasiKriteria: Klien dapat mengungkapkan perasaannya dan mengidentifikasi cara yang tepat untuk menangani kecemasannyaIntervensiRasional1. Adakan kunjungan pada klien dengan personal ruangan bedah sebelum operasi jika mungkin diskusikan hal-hal yang kiranya dapat menimbulkan ketakutan kekhawatiran pada klien misalnya masker, lampu, elektroda, suara outoclave, tangisan kecil.R/ dapat memberikan ketenangan/ketentraman hati dan meredakan kecemasan klien sekaligus memberikan informasi untuk tindakan operatif.2. Informasikan tentang peran perawat sebagai klien intraperatif pada klien.R/ membina hubungan saling percaya, mengurangi ketakutan akan kehilangan control dilingkungan yang baru/asing.3. Identifikasi tingkak ketakukan klien yang mungkin mengharuskan penundaan prosedur operasi.R/ ketakutan yang berlebihan atau yang menetap dapat menyebabkan reaksi stress yang berlebihan yang beresiko atau munculnya reaksi yang merugikan terhadap prosedur pembedahan dan obat anastesi.4. Perkenalkan staf operasi saat klien dipindahkan keruang operasiR/ memberi hubungan dan kenyamanan psikis5. Bina hubungan saling percaya, mengurangi ketakutan akan kehilangan control dilingkungan yang baru/asing.R/ menurunkan ketakuatan bahwa prosedur yang salah mungkin dilakukan

b.Post OperasiDx 2: Gangguan rasa nyeri berhubungan dengan inflamasi dan terputusnya kontinuitas jaringanTujuan : gangguan rasa nyaman nyeri teratasi setelah dilakukan tindakan keperwatan selama 1x24 jamKriteria : Melaporkan keluhan nyeri berkurangIntervensiRasional1. Evaluasi nyeri secara teratur (setiap 2 jam), catat karakteristik lokasi dan intensitas nyeri (skala 0-10)R/ memberikan informasi tentang kebutuhan untuk dan atau keaktifan intervensi2. Anjurkan untuk menggunakan teknik relaksasi, seperti latihan napas dalamR/ menghilangkan ketegangan otot dan dapat meningkatkan kemampuan koping3. posisikan sesuai indikasi, misalnya semifowler.R/ dapat menghilangkan nyeri dan menunjang sirkulasi jaringan, semifowler dapat menurunkan tegangan otot abdomen dan tulang belakang4. Berikan informasi tentang ketidaknyamanan yang akan terjadi yang hanya bersifat sementaraR/ pemahaman tentang ketidaknyaman dapat memberikan keterangan emosional.5. Kolaborasi: Kolaborasi pemberian analgetik intravena sesuai indikasi,dllR/ analgetik intra vena akan mencapai pusat nyeri dengan segeraDx 3: kerusakan integritas jaringan kulit berhubungan dengan efek medikasi, pembedahanTujuan : Gangguan integritas jaringan kulit teratsi setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x 24 jamKriteria: klien dapat mendemontrasikan teknik/prilaku yang menunjang penyembuhan dan pencegahan komplikasiIntervensiRasional1. Kaji jumlah dan karakteristik drainaseR/ penurunan jumlah drainase mengarah kepada kemajuan proses penyemabuhan, sedangkan drainase yang tepat/ mengandung darah eksudat menandakan adanya komplikasi.2. Anjurkan klien agar tidak menyentuh lukaR/ mencegah terkontaminasinya luka3. Ganjal area insisi pada abdomen dengan bantal pada saat batuk/ bergerakR/ menggunakan tekanan pada luka, meminimalkan resiko terputusnya jahitan atau rupturnya jaringan4. Ganti dan keluarkan balutan sesuai indikasi, rawat luka yang menggunakan teknik asepticR/ melindungi luka dari injuri mekanik dan kontaminasi, mencegah akumulasi cairan/eksudat yang dapat mengakibatkan infeksi5 Kolaborasi: Kolaborasi dalam pemberian es jika diperlukan, penmggunaan abdominal binder-iritasi luka disertai debridement sesuai kebutuhanR/ menurunkan pembentukan edemaDx 4 : Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan terputus jaringan, dampak dari insisi pembedahanTujuan : infeksi tidak terjadi setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x 24 jamKriteria : tidak ada tanda-tanda infeksi lukaIntervensiRasional1. Observasi tanda-tanda infeksi pad luka post operasiR/ dapat diketahui secra dini tanda-tanda infeksi pada luka operasi seperti edema, kemerahan, nyeri, yang bertambah berat/terdapat pus pada luka tersebut2. Monitor tanda-tanda vital, catat serangan panas, perubahan kesadaran, atau keluhan meningkatnya nyeri yang hebat.R/ merupakan tanda-tanda adanjya peradangan/sepsis yang berkembang3. Monitor kelancaran drain, hitung output dan warna cairanR/ dapat diketahui adanya infeksi pada luka operasi4. Berikan informasi tentang hal-hal yang mempengaruhi daya tahan tubuhR/ dengan meningkatkan pengetahuan klien tentang hal-hal yang mempengaruhi daya tahan tubuh diharapkan klien dapat operatif dengan tindakan keperawatan yang akan dilakuakan5. Kolaborasi: Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian obat yang sesuaiR/ dapat memberikan propilaksis/menurunkan jumlah organisme untuk menurunkan membrane lebih lanjut