askep urtikaria.docx

download askep urtikaria.docx

of 23

Transcript of askep urtikaria.docx

  • 8/10/2019 askep urtikaria.docx

    1/23

    askep urtikaria

    Posted: February 16, 2013 in Uncategorized

    0

    Pengertian Urtikaria adalah lesi di kulit yang ditandai khas dengan urtika. Pengertianurtikaria yang

    lain adalah reaksi vaskular dari dermis yang ditandai dengan gambaransementara dengan bercak

    atau bejolan, lebih merah atau lebih pucat dari pada kulitdisekitarnya dan seringkali ditandai dengan

    gatal yang sangat hebat.Urtikaria merupakan penyakit yang sering ditemukan, diperkirakan 3,2-

    12,8% daripopulasi pernah mengalami urtikaria. Urtikaria atau lebih di kenal dengan biduran adalah

    suatu gejala penyakit berupa gatal-gatal pada kulit di sertai bercak-bercak menonjol (edema ) yang

    biasanya disebabkan oleh alergi ( http://www.urtikaria.com ) Urtikaria merupakanistilah kilnis untuk

    suatu kelompok kelainan yang di tandai dengan adanya pembentukanbilur-bilur pembengkakan kulit

    yang dapat hilang tanpa meninggalkan bekas yangterlihat. ( robin graham, brown. 2205 ) Urtikaria

    yaitu keadaan yang di tandai dengantimbulnya urtika atau edema setempat yang menyebabkanpenimbulan diatas permukaankulit yang di sertai rasa sangat gatal ( ramali,ahmad. 2000)

    Tujuan

    Tujuan dari pembuatan makalah ini asuhan keperawatan ini adalah untuk membahasmengenai cara

    mendiagnosis dini dan mekanisme terjadinya penyakit urtikariac.

    Manfaat

    Manfaat dari asuhan keperawatan anak dengan penyakit urtikaria Ini bermanfaat untukmelakukuan

    askep yang valid mulai dari pengkajian, diagnose keperawatan, proseskaperawatan, implementasi,

    evaluasi

  • 8/10/2019 askep urtikaria.docx

    2/23

    Definisi Urtikaria

    Urtikaria (glegelata) merupakan reaksi alergi hipersensitivitas tipe I pada kulit yang tindai oleh

    kemunculan mendadak lesi menonjol yang edematous, berwarna merah muda dengan ukuran sertabentuk yang berva`riasi, keluhan gatal dan menyebabkan gangguan rasa nyaman yang setempat.

    Kelainan ini dapat mengenai setiap bagian tubuh, termasuk membrane (khusunya mulut), laring

    (kadang-kadang dengan kompikasi respiratorius yang serius) dan traktus gastrointestinal. Setiap

    urtikaria akan bertahan selama periode waktu tertentu yang bervariasi dari beberapa menit hingga

    beberapa jam sebelum menghilang. Selama berjam-jam atau berhari-hari, kumpulan lesi ini dapat

    timbul, hiang dan kembali lagi secara episodik. Jika rangkaian kejadian berlanjut tanpa batas waktu,

    keadaan tersebut dinamakn urtikaria kronik

    Urtikaria (biduran)merupakan suatu reaksi pada kulit yang timbul mendadak (akut)

    karenapengeluaran histamin yang mengakibatkan pelebaran pembuluh darah dan kebocoran

    daripembuluh darah. Secara imunologik, dari data yang ada sejak tahun 1987, urtikariamerupakan

    salah satu manifestasi keluhan alergi pada kulit yang paling sering dikemukakanoleh penderita,

    keadaan ini juga didukung oleh penelitian ahli yang lain (Hodijah, 2009).

    Urtikaria (kaligata) adalah suatu reaksi alergi yang ditandai oleh bilur-bilur berwarnamerah dengan

    berbagai ukuran di permukaan kulit (Medicastore, 2009).

    Epidemiologi

    Urtikaria (biduran) adalah lesi kulit yang banyak dikenal, yang pada saat tertentudapat mengenai

    sedikitnya 25% dari populasi. Sebagian besar episode urtikaria berlangsungsingkat dan bersifat

    swasirna, terutama di masa kanak-kanak bila berkaitan dengan infeksipernapasan. Namun, sebagiankecil orang dewasa (dan jarang pada anak-anak) urtikariayang tidak diketahui sebabnya dapat

    menetap selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun.

  • 8/10/2019 askep urtikaria.docx

    3/23

    Etiologi

    Pada penyelidikan ternyata hampir 80% tidak diketahui penyebabnya. Diduga penyebab urtikaria

    bermacam-macam, antara lain :

    1. Obat

    Bermacam obat dapat menimbulkan urtikaria, baik secara imunologik maupun non-imunologik.

    Hampir semua obat sistemik menimbulkan urtikaria, secara imunologik terdapat 2 tipe, yaitu tipe I

    atau II. Contohnya ialah aspirin, obat anti inflamasi non steroid, penisilin, sepalosporin, diuretik, dan

    alkohol. Sedangkan obat yang secara non-imunologik langsung merangsang sel mast untuk

    melepaskan histamin, misalnya opium dan zat kontras. Aspirin menimbulkan urtikaria karena

    menghambat sintesis prostaglandin di asam arakidonat.

    2. Makanan

    Peranan makanan ternyata lebih penting pada urtikaria akut, umumnya akibat reaksi imunologik,

    pada beberapa kasus urtikaria terjadi setelah beberapa jam atau beberapa hari setelah

    mengkonsumsi makanan tersebut. Makanan berupa protein atau bahan yang dicampurkan ke

    dalamnya seperti zat warna, penyedap rasa, atau bahan pengawet, sering menimbulkan urtikaria

    alergika. Makanan yang paling sering menimbulkan urtikaria pada orang dewasa yaitu, ikan, kerang,

    udang, telur, kacang, buah beri, coklat, arbei, keju. Sedangkan pada bayi yang paling sering yaitu,

    susu dan produk susu, telur, tepung, dan buah-buah sitrus (jeruk).

    3. Gigitan atau sengatan serangga

    Gigitan atau sengatan serangga dapat menimbulkan urtika setempat, agaknya hal ini lebih banyak

    diperantarai oleh IgE (tipe I) dan tipe seluler (tipe IV). Tetapi venom dan toksin bakteri, biasanya

    dapat pula mengaktifkan komplemen. Nyamuk, kepinding, dan serangga lainnya menimbulkan urtika

    bentuk papular di sekitar tempat gigitan, biasanya sembuh sendiri setelah beberapa hari, minggu,

    atau bulan.

    4. Bahan fotosenzitiser

    Bahan semacam ini, misalnya griseovulfin, fenotiazin, sulfonamid, bahan kosmetik, dan sabun

    germisid sering menimbulkan urtikaria.

  • 8/10/2019 askep urtikaria.docx

    4/23

    5. Inhalan

    Inhalan berupa serbuk sari bunga (polen), spora jamur, debu, asap, bulu binatang, dan aerosol,

    umumnya lebih mudah menimbulkan urtikaria alergik.

    6. Kontaktan

    Kontaktan yang sering menimbulkan urtikaria ialah kutu binatang, serbuk tekstil, air liur binatang,

    tumbuh-tumbuhan, buah-buahan, bahan kimia, misalnya insect repellent (penangkis serangga), dan

    bahan kosmetik. Keadaan ini disebabkan bahan tersebut menembus kulit dan menimbulkan

    urtikaria.

    7. Trauma Fisik

    Trauma fisik dapat diakibatkan oleh :

    Faktor dingin, yakni berenang atau memegang benda dingin.

    Faktor panas, misalnya sinar matahari, radiasi, dan panas pembakaran.

    Faktor tekanan, yaitu goresan, pakaian ketat, ikat pinggang, air yang menetes atau semprotan air.

    Fenomena ini disebut dermografisme atau fenomena darier.

    8. Infeksi dan infestasi

    Bermacam-macam infeksi dapat menimbulkan urtikaria, misalnya infeksi bakteri, virus, jamur,

    maupun infeksi parasit.

    Infeksi oleh bakteri contohnya pada infeksi tonsil, infeksi gigi dan sinusitis.

    Infeksi virus hepatitis, mononukleosis dan infeksi virus coxsackie pernah dilaporkan sebagai faktor

    penyebab. Karena itu pada urtikaria yang idiopatik perlu dipikirkan kemungkinan infeksi virus

    subklinis.

  • 8/10/2019 askep urtikaria.docx

    5/23

    Infeksi jamur kandida dan dermatofit sering dilaporkan sebagai penyebab urtikaria. Infeksi cacing

    pita, cacing tambang, cacing gelang juga Schistosoma atau Echinococcus dapat menyebabkan

    urtikaria. Infeksi parasit biasanya paling sering pada daerah beriklim tropis.

    9. Psikis

    Tekanan jiwa dapat memacu sel mast atau langsung menyebabkan peningkatan permeabilitas dan

    vasodilatasi kapiler. Penyelidikan memperlihatkan bahwa hipnosis menghambat eritema dan urtika,

    pada percobaan induksi psikis, ternyata suhu kulit dan ambang rangsang eritema meningkat.

    10. Genetik

    Faktor genetik juga berperan penting pada urtikaria, walaupun jarang menunjukkan penurunan

    autosomal dominan.

    11. Penyakit sistemik

    Beberapa penyakit kolagen dan keganasan dapat menimbulkan urtikaria, reaksi lebih sering

    disebabkan reaksi kompleks antigen-antibodi. Contoh penyakit sistemik yang sering menyebabkan

    urtikaria yaitu, sistemik lupus eritematosa (SLE), penyakit serum, hipetiroid, penyakit tiroid

    autoimun, karsinoma, limfoma, penyakit rheumatoid arthritis, leukositoklast vaskulitis, polisitemia

    vera (urtikaria akne-urtikaria papul melebihi vesikel), demam reumatik, dan reaksi transfusi darah.

    Patolofisiologi

    Patofisiologi dari urtikaria ini sendiri mirip dengan reaksi hipersensifitas.

    Pada awalnya alergen yang menempel pada kulit merangsang sel mast untuk membentuk antibodi

    IgE, setelah terbentuk, maka IgE berikatan dengan sel mast. Setelah itu, pada saat terpajan untuk

    yang kedua kalinya, maka alergen akan berikatan dengan igE yang sudah berikatan dengan sel mast

    sebelumbnya. Akibat dari ikatan tersebut, maka akan mengubah kestabilan dari isi sel mast yang

    mengakibatkan sel mast akan mengalami degranulasi dan pada akhirnya sel mast akan

    mengekuarkan histamin yang ada di dalamnya. Perlu diketahui bahwa sanya sel mast adalah

    mediator kimia yang dapat menyebabkan gejala yang terjadi pada seseorang yang mengalamiurtikaria.

  • 8/10/2019 askep urtikaria.docx

    6/23

  • 8/10/2019 askep urtikaria.docx

    7/23

    Biasanya berlangsung beberapa minggu, beberapa bulan, atau beberapa tahun. pada bentuk

    urtikaria ini jarang didapatkan adanya faktor penyebab tunggal.

    Urtikaria Pigmentosa

    Yaitu suatu erupsi pada kulit berupa hiperpigmentasi yang berlangsung sementara, kadang-kadang

    disertai pembengkakan dan rasa gatal.

    Urtikaria Sistemik ( Prurigo Sistemik )

    Adalah suatu bentuk prurigo yang sering kali terjadi pada bayi kelainan khas berupa urtikaria popular

    yaitu urtikaria yang berbentuk popular-popular yang berwarna kemerahan.

    Berdasarkan penyebabnya, urtikaria dapat dibedakan menjadi:

    1. heat rash yaitu urtikaria yang disebabkan panas

    urtikaria idiopatik yaitu urtikaria yang belum jelas penyebabnya atau sulit dideteksi

    cold urtikaria adalah urtikaria yang disebabkan oleh rangsangan dingin.

    pressure urtikaria yaitu urtikaria yang disebabkan rangsangan tekanan

    contak urtikaria yaitu urtikaria yang disebabkan oleh alergi

    aquagenic urtikaria yaitu urtikaria yang disebabkan oleh rangsangan air

    solar urtikaria yaitu urtikaria yang disebabkan sengatan sinar matahari

    vaskulitik urtikaria

    cholirgening urtikaria yaitu urtikaria yang disebabkan panas, latihan berat dan stress

    Manifestasi Klinis

    Klinis tampak bentol (plaques edemateus) multipel yang berbatas tegas, berwarna merah dan gatal.

    Bentol dapat pula berwarna putih di tengah yang dikelilingi warna merah. Warna merah bila ditekan

    akan memutih. Ukuran tiap lesi bervariasi dari diameter beberapa milimeter sampai beberapasentimeter, berbentuk sirkular atau serpiginosa (merambat).

  • 8/10/2019 askep urtikaria.docx

    8/23

    Tiap lesi akan menghilang setelah 1 sampai 48 jam, tetapi dapat timbul lesi baru.

    Pada dermografisme lesi sering berbentuk linear, pada urtikaria solar lesi terdapat pada bagian

    tubuh yang terbuka. Pada urtikaria dingin dan panas lesi akan terlihat pada daerah yang terkena

    dingin atau panas. Lesi urtikaria kolinergik adalah kecil-kecil dengan diameter 1-3 milimeter

    dikelilingi daerah warna merah dan terdapat di daerah yang berkeringat. Secara klinis urtikariakadang-kadang disertai angioedema yaitu pembengkakan difus yang tidak gatal dan tidak pitting

    dengan predileksi di muka, daerah periorbita dan perioral, kadang-kadang di genitalia. Kadang-

    kadang pembengkakan dapat juga terjadi di faring atau laring sehingga dapat mengancam jiwa.

    Selama ini penderita menganggap bahwa penyebab urtikaria adalah udara dingin dan debu. Padahal

    udara dingin hanya sebagai faktor yang memperberat. Sedangkan debu bisa mengganggu kulit

    dengan bentuk yang berbeda, bila penyebabnya debu hanya timbul 2-6 jam setelah itu menghilang.

    Debu sebagai penyebab hanya dalam jumlah banyak seperti rumah yang tidak ditinggali lebih dari

    seminggu, bila bongkar-bongkar kamar, bila terdapat karpet tebal yang permanen, bila masuk

    gudang, boneka atau baju yang lama disimpan dallam gudang atau lemari.

    Faktor Resiko Yang memperberat Urtikaria :

    Infeksi (panas, batuk, pilek)

    Aktifitas meningkat (menangis, berlari, tertawa keras)

    Udara dingin

    Udara panas

    Stres

    Gangguan hormonal: (kehamilan, menstruasi)

    Faktor pemicu tidak akan berpengaruh bila penyebab utama alergi tidak ada. Artinya, bila

    penyebabnya alergi makanan tidak ada atau dikendalikan maka udara dingin, udara panas, stres,

    infeksi virus, dan lain sebagainya tidak akan berpengaruh. Jadi, udara dingin dan faktor pemicu

    lainnya hanya memperberat bukan penyebab utama.

    G. Test Diagnostik

    Pemeriksaan penunjang yang bisa dilakukan untuk menyingkirkan diagnosis banding nya adalah

  • 8/10/2019 askep urtikaria.docx

    9/23

    Ige test

    Ana test

    Skin test

    Pemeriksaan darah, urin, feses rutin

    Pemeriksaan histopatologik

    Tes eleminasi makanan

    Tes provokasi

    Tes alergi

    Prognosis

    Urtikaria akut prognosisnya lebih baik karena penyebabnya cepat dapat diatasi. Kebanyakan kasus

    dapat disembuhkan dalam 1-4 hari. Urtikaria kronik lebih sulit diatasi karena penyebabnya sulit

    dicari. Hal ini juga tergantung dari penyebab dari urtikaria itu sendiri.

    Pencegahan

    Hindari Penyebab

    Tindakan penghindaran akan berhasil bila penyebab/pencetus terjadinya alergi diketahui. Salah satucara untuk mengetahui pencetus alergi ialah dengan melakukan uji kulit (tes alergi). Sayangnya,

    penderita terkadang alergi terhadap banyak hal, dan ini tentu sungguh membutuhkan ketelatenan

    penderita untuk mengidentifikasinya.

    Penyebab alergi yang perlu Anda waspadai:

    Makanan.

  • 8/10/2019 askep urtikaria.docx

    10/23

    Meliputi susu sapi, telur ayam, daging ayam, ikan (terutama ikan laut), udang (ebi), kepiting dan

    kacang-kacangan (kacang tanah, kacang mede). Sebagai sumber protein pengganti, dianjurkan untuk

    mengkonsumsi susu kedelai. Susu kedelai mengandung protein yang tidak menimbulkan alergi.

    Kadar asam amino lisinnya tinggi sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan nilai gizi protein

    pada nasi yang umumnya rendah kadar lisinnya. Secara umum susu kedelai juga mengandung

    vitamin B1, B2 dan niasin dalam jumlah yang setara dengan susu sapi.

    Obat-obatan tertentu. Biasanya dari golongan pereda nyeri (aspirin, antalgin) dan antibiotik

    (amoksisillin, kotrimoksazol).

    Cuaca. Terutama yang terlalu dingin atau panas. Urtikaria yang disebabkan oleh cuaca dingin

    biasanya menyerang orang dewasa muda dan dapat timbul jika udara menjadi semakin dingin.

    Untuk itu, bila cuaca dingin, usahakan aktivitas dilakukan di dalam ruangan. Gunakan

    masker/penutup hidung untuk mengurangi suhu dingin.

    Debu dan polusi. Bersihkan rumah dari debu secara rutin, terutama kamar tidur dan tempat tidur.

    Batasi pemakaian karpet di dalam rumah.

    Tekanan dan goresan. Urtikaria yang disebabkan oleh tekanan biasanya terjadi pada mereka yang

    menderita dermografisme yang berupa goresan pada kulit. Tekanan akibat goresan ini juga dapat

    memicu urtikaria.

    Stres. Hindari keadaan yang dapat membuat stres secara emosional, karena urtikaria juga dapat

    dipicu oleh faktor psikologis pasien.

    Olahraga Teratur

    Penyakit alergi berkaitan erat dengan daya tahan tubuh. Bila daya tahan tubuh lemah, mudah sekali

    muncul gejala-gejalanya. Olahraga yang dianjurkan misalnya berjalan kaki, berenang, bersepeda,

    berlari dan senam.

    Diagnosis

    Diagnosis dapat ditegakkan melalui anamnesis, gejala, dan pemeriksaan fisik.

    1. Anamnesa

  • 8/10/2019 askep urtikaria.docx

    11/23

    Berdasarkan dari anamnesa pasien, keluhan subyektif biasanya gatal, rasa terbakar, atau tertusuk

    pada daerah lesi. Selain itu, pasien memiliki alergi terhadap obat dan makanan tertentu, atau pernah

    mengalami suatu pengalaman yang merupakan salah satu penyebab urtikaria, misalnya pernah

    mengalami suatu penyakit sistemik atau mengalami trauma psikis kejiwaan atau fisik yangberhubungan dengan suhu maupun tekanan.

    2. Pemeriksaan klinik

    Pada pemeriksaan kulit ditemukan

    Lokalisasi : Pada badan, tapi dapat juga mengenai ekstremitas, kepala dan leher.

    Efloresensi : Eritema dan edema setempat berbatas tegas, kadang-kadang bagian tengah tampak

    pucat. Bentuknya dapat papular. Epidermis di sekitar urtikaria normal.

    Ukurannya dari beberapa milimeter hingga sentimeter, dapat berbentuk dari lentikular, numular,

    sampai plakat. Karakteristik lesi berwarna kemerahan dan terasa gatal.

    Dalam membantu diagnosis, perlu pula dilakukan pemeriksaan untuk membuktikan penyebab

    urtikaria, misalnya:

    Pemeriksaan darah, urin, dan feses rutin untuk menilai ada tidaknya infeksi yang tersembunyi atau

    kelainan pada organ dalam.

    Pemeriksaan gigi, telinga-hidung-tenggorok serta usapan vagina perlu untuk menyingkirkan adanya

    infeksi lokal.

    Pemeriksaan kadar IgE, eosinofil, dan komplemen.

    Tes kulit, meskipun terbatas kegunaannya dapat dipergunakan untuk membantu diagnosis. Uji gores

    (scratch test) dan uji tusuk (prick test) serta tes intradermal.

    Tes eliminasi makanan

    Pemeriksaan histopatologik

    Tes dengan es (ice cube test) dan air hangat.

    Pada urtikaria fisik akibat sinar dapat dilakukan tes foto tempel.

    Suntikan mecholyl intradermal dapat digunakan pada diagnosa urtikaria kolinergik.

  • 8/10/2019 askep urtikaria.docx

    12/23

    Penatalaksanaan

    Sebenarnya pada beberapa kasus urtikaria yang sifatnya akut tidak perlu adanya pengobatan secara

    intensif karena urtikaria pada tahap ini gejalanya tidak berlansung lama dan bisa sembuh sendiri.

    Tetapi pada urtikaria kronik bisa di lakukan pengobatan dengan menggunakan anthihistamin. Obat

    ini merupakan pilihan utama adalah penanganan urtikaria.

    Ada beberapa tindakan yang harus di lakukan dalam penangnan urtikaria adalah :

    Mencari dan menghindari bahan atau keadaan yang menyebabkan urtikaria.

    Untuk menghilangkan rasa gatal dapat di oleskan sedikit tepung soda bakar yang sudah di campur

    dengan air atau 1/10 larutan menthol dalam alkohol.

    Komplikasi

    Urtikaria dan angiodema dapat menyebabkan rasa gatal yang menimbulkan ketidaknyamanan.

    Urtikaria kronik juga menyebabkan stres psikologis dan sebaliknya sehingga mempengaruhi kualitas

    hidup penderita seperti pada penderita penyakit jantung.

    Lesi-lesi urtikaria bisa sembuh tanpa komplikasi. Namun pasien dengan gatal yang hebat bisa

    menyebabkan purpura dan excoriasi yang bisa menjadi infeksi sekunder. Penggunaan antihistamin

    bisa menyebabkan somnolens dan bibir kering. Pasien dengan keadaan penyakit yang berat bisa

    mempengaruhi kualitas hidup.

    Asuhan Keperawatan

    a) PENGKAJIAN

  • 8/10/2019 askep urtikaria.docx

    13/23

    Dalam melakukan pengkajian pada klien cystitis menggunakan pendekatan bersifat menyeluruh

    yaitu :

    1) Pengumpulan Data

    Biodata

    Identitas klien : nama,umur,jenis kelamin,agama,pendidikan,pekerjaan,tanggal

    MRS,tanggal pengkajian,diagnostic medic.

    Identitas penanggung : nama,umur,jenis kelamin,agama,pendidikan,pekerjaan,hubungan dengan

    klien.

    Riwayat kesehatan

    Keluhan utama

    Merupakan gambaran yang dirasakan klien sehingga dating ke RS untuk menerima pertolongan dan

    mendapatkan perawatan serta pengobatan.

    Riwayat kesehatan sekarang

    Menguraikan keluhan secara PQRST. Misalnya : pasien (biasanya wanita tua) mungkin melaporkan

    penurunan kemampuan untuk mengangkat , pasien menyatakan nyeri beberapa lama ,letak

    nyeri,dll.

    Riwayat kesehatan masa lalu

    Merupakan riwayat kesehatan yang berkaitan dengan penyakit sebelumnya dan riwayat

    pemeriksaan klien.apakah alergi terhadap zat makanan,cuaca,obat-obatan,dsb.

    Misalnya pada kasus cystitis yang perlu dikaji yaitu : riwayat menderita infeksi saluran kemih

    sebelumnya,riwayat pernah menderita batu ginjal ,riwayat penyakit DM, dan jantung.

    Riwayat kesehata keluarga

    Memuat riwayat adakah anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama adakah anggota

    keluarga yang menderita penyakit akut / kronis serta melampirkan genogram klien.

  • 8/10/2019 askep urtikaria.docx

    14/23

    Pemeriksaan fisik,meliputi :

    Keadaan umum

    Keadaan fisik : sedang,ringan,berat

    Tanda-tanda vital : tekanan darah,nadi,suhu,pernafasan

    Tingkat kesadaran : composmentis,apatis,spoor,somnolent

    Kulit

    Inspeksi : warna kulit dan kebersihan kulit

    Palpasi : suhu,tekstur,kelembaban,apakah ada nyeri tekan, apakah ada mas

    sa / benjolan atau apakah ada odema.

    Kepala

    Inspeksi : apakah penyebaran rambut merata ,apakah ada luka di kepala,apa

    Kah kebersihan kulit terjaga.

    Palpasi : apakah ada nyeri tekan,atau apakah ada massa / benjolan.

    Wajah

    Inspeksi : apakah ada luka di wajah,apakah wajah tampak pucat atau tidak.

    Palpasi : apakah ada nyeri tekan,apakah ada massa / benjolan.

    Mata

    Inspeksi : apakah sclera ikterus atau tidak, apakah konjungtiva pucat atau tid

    ak ,apakah palpebra oedema atau tidak.

    Palpasi : apakah ada nyeri tekan,apakah ada massa / benjolan.

    Hidung

    Inspeksi : apakah ada polip,perdarahan,secret,dan luka

    Palpasi : apakah ada nyeri tekan,apakah ada massa / benjolan

    Telinga

  • 8/10/2019 askep urtikaria.docx

    15/23

    Inspeksi : apakah ada peradangan atau serumen

    Palpasi : apakah ada nyeri tekan atau apakah ada massa / benjolan

    Mulut

    Inspeksi : apakah bibir tampak kering atau sariawan

    Palpasi : apakah ada nyeri tekan

    Leher

    Inspeksi : apakah ada kelenjar thyroid dan kelenjar limfe

    Palpasi : apakah terjadi pembesaran kelenjar thyroid dan kelenjar limfe

    Ketiak

    Inspeksi : apakah tampak adanya pembesaran kelenjar getah bening

    Palpasi : apakah teraba adanya pembesaran getah bening

    Dada dan pernapasan

    Inspeksi : bentuk dada normal/abnormal,apakah simetris kiri dan kanan

    Palpasi : apakah ada nyeri tekan,apakah ada massa/benjolan

    Perkusi : apakah suara paru soror,redup,pekak,atau tympan

    Auskultasi : suara nafas apakah vesikuler atau broncovesikuler,apakah ada suara tambahan,misalnya

    : roles,ronchi.

    Jantung

    Inspeksi : untuk mengetahui denyut dinding toraks yaitu ictus cordis pada ve

    ntrikel kiri ICS 5 linea clavikularis kiri.

    Palpasi : untuk meraba dengan jari II,III,IV yang dirasakan pukulan/ kekuat

    an getar dan dapat dihitung frekuensi jantung (HR) selama satu menit penuh.

    Perkusi : untuk mengetahui batas-batas jantung

    Auskultasi : untuk mendengar bunyi jantung

    Abdomen

    Inspeksi : apakah ada jaringan parut striase,apakah permukaan abdomen datar ,pengembangan

    diafragma simetris kiri dan kanan

    Palpasi : apakah ada nyeri tekan,atau apakah ada massa/benjolan

  • 8/10/2019 askep urtikaria.docx

    16/23

    Perkusi : apakah ada sura tympani atau tidak

    Auskultasi : apakah ada suara bising usus atau tidak.apakah peristltik ususnya

    normal atau tidak.

    Genetalia dan anus

    Inspeksi : apakah ada benjolan atau tidak

    Palapsi : apakah ada nyeri tekan,apakah ada massa/benjolan

    Ekstermitas

    Ekstermitas atas

    Inspeksi : bagaimana pergerakan tangan,dan kekuatan otot

    Palpasi : apakah ada nyeri tekan,massa/benjolan

    Motorik : untuk mengamati besar dan bentuk otot,melakukan pemeriksaan

    tonus kekuatan otot,dan tes keseimbangan.

    Reflex : memulai reflex fisiologi seperti biceps dan triceps

    Sensorik : apakah klien dapat membedakan nyeri, sentuhan,temperature,ra

    sa ,gerak dan tekanan.

    Ekstermitas bawah

    Inspeksi : bagaimana pergerakan kaki,dan kekuatan otot

    Palpasi : apakah ada nyeri tekan,massa/benjolan

    Motorik : untuk mengamati besar dan bentuk otot,melakukan pemeriksaan

    tonus kekuatan otot,dan tes keseimbangan.

    Reflex : memulai reflex fisiologi seperti biceps dan triceps

    Sensorik : apakah klien dapat membedakan nyeri, sentuhan,temperature,ra

    sa ,gerak dan tekanan.

    Pola kebiasaan sehari-hari

    Menurut GORDON ada 11pola kegiatan sehari-hari yang meliputi : kebutuhan nutrisi,kebutuhancairan,kebutuhan eliminasi,istirahat,personal hygiene,persepsi kognitif,persepsi dan konsep

  • 8/10/2019 askep urtikaria.docx

    17/23

    diri,aktivitas dan latihan,kebutuhan seksual,mekanisme koping,kepercayan / keyakinan.adapun data

    dasar pengkajian pada pasien dengan urtikaria adalah :

    Aktivitas atau istirahat

    Gejala : malaise,perubahan pola tidur

    Sirkulasi

    Tanda : TD normal/sedikit dari jangkauan normal (selama curah jantung Tetap meningkat) kulit

    hangat kering ,bercahaya, pucat, lembab.

    Eliminasi

    Gejala :

    Makanan atau cairan

    Gejala :Jarang ditemukan pada pasien anoreksia.

    Tanda :Jarang ditemukan pasien dengan keadaan penurunan BB. Penurunan lemak subkutan/massa

    otot (malnutrisi). Pengeluaran haluaran konsentrasi urine. Perkembangan kearah oliguri, auria.

    Neurosensor

    Gejala :Sakit kepala, pusing, pinsang

    Tanda :Gelisah, ketakutan

    Nyeri/ ketidaknyamanan

    Gejala :Kejang obdominal, lokalisasi rasa sakit, pruritas umum (urtikaria).

    Pernafasan

    Tanda :Takipnea dengan penurunan kedalaman pernafasan, suhu: umumnya meningkat (37,95 C

    atau lebih), tetapi kadang subnormal.

    Seksualitas

    Gejala ruritas perineal

    Tanda :Maserasi vulva, pengeringan vagina purulen.

    Penyuluhan / pembelajaran

    Gejala :Masalah kesehatan kronis/melemahkan, misalnya: hati, ginjal, DM, kecanduan alcohol,

    penggunaan anti biotic (baru saja atau jangka panjang).

  • 8/10/2019 askep urtikaria.docx

    18/23

    2) DIAGNOSA KEPERAWATAN

    Gangguan rasa nyaman : pruritus berhubungan dengan vasodilatasi subkutan

    b. Gangguan citra diri tubuh berhubungan dngan angioedema

    Gangguan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur berhubungan dengan gatal

    d. Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang penyakitnya

    Resiko kerusakan jaringan kulit berhubungan dengan vasodilatasi subkutan

    3) PERENCANAAN KEPERAWATAN

    a) Gangguan rasa nyaman pruriatas berhubungan dengan vosodilatasi subkutan

    b) Gangguan citra tubuh berhubungan dengan angiodema

    Tujuan :Agar dapat mengekspresikan perasaan dan masalah yang menyebabkan penurunan citra

    tubuh

    Intervensi :

    Kaji makna perubahan pada pasien

    Rasional :Episode traumatic mengakibatkan perubahan tiba-tiba, tidak diantisipasi, membuat

    perasaan kehilangan pada perubahan actual/yang dirasakan.ini memerlukan dukungan perbaikanoptimal

    b. Bersikap realistis dan positif selama pengobatan.Pada penyuluhan kesehatan dan menyusun

    tujuan dalam keterbatasan

    Rasional :Meningkatkan kepercayaan dan mengadakan hubungan antara pasien dengan perawat.

  • 8/10/2019 askep urtikaria.docx

    19/23

    Dorong interaksi keluarga dan dengan tim rehabilitas

    Rasional :Mempertahankan/membuka garis komunikasi dan memberikan dukungan.

    d. Berikan kesempatan pada pasien untuk mengekspresikan perasaan mereka.

    Rasional :meringankan beban psikologis klien.

    HE kepada keluarga pasien tentang bagaimana mereka dapat membantu pasien.

    Rasional :Keluarga dapat meningkatkan ventilasi perasaan dan memungkinkan respons yang lebih

    membantu pasien.

    c) Gangguan pemenuhan kebutuhan istirahat tidur berhubungan dengan gatal.

    Tujuan : Pasien menunjukkan kebutuhan istirahat tidur terpenuhi.

    Intervensi:

    1. Kaji kebiasaan tidur klien sebelum dan selama sakit

    Rasional :Untuk mengetahui kebiasaan tidur klien serta gangguan yang dirasakan, dan membantu

    dalam menentukan intervensi selanjutnya.

    2. Beri posisi yang nyaman. Rasional osisi yang nyaman dapat meningkatkan relaksasi sehingga

    menstimulasi untuk tidur

    3. Ciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman. Rasional :Lingkungan yang tenang dapat

    memberikan rasa nyaman sehingga mempermudah klien tidur.

    4. Anjurkan pasien untuk mengkomsumsi makanan/minuman tinggi protein sebelum tidur.

    Rasional encernaan protein menghasilkan triptopan yang mempunyai efek sedative

  • 8/10/2019 askep urtikaria.docx

    20/23

    5. Menghindari minuman yang mengandung kafein,pada malam hari.

    Rasional :Memudahkan pasien untuk dapat tidur.

    d)Anxietas berhubunga dengan kurang pengetahuan tentang penyakitnya.

    Tujuan asien akan menunjukkan kecemasan berkurang/ teratasi dengan criteria:

    Pasien dapat menerima keadaanya

    .Ekspresi wajah rileks

    Pasien tampak tenang

    Intervensi :

    Observasi tingkat kecemasan pasien. Rasional :mengetahui sejauh mana kekhwatiran / kecemasan

    pasien dan pemahaman pasien mengenai penyakitnya.

    Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaanya Rasional :Mengurangi beban

    perasaan pasien.

    Bina hubungan yang baik antara perawat dengan klien. Rasional :Meningkatkan hubungan

    terapeutik antara perawat dengan pasien.

    Beri doronga spiritual. Rasional :Membantu pasien lebih mendekatkan diri kepada Tuhan dan

    menerima keadaanya denga ikhlas.

    HE tentang penyakit yang diderita pasien. Rasional engan informasi denga baik dapat menurunkan

    kecemasan pasien.

    Resiko kerusakan jaringan kulit berhubungan dengan vasodilatasi subkutan.

    Tujuan : Tidak terjadi kerusakan jaringan kulit.

    Intervensi :

    Kaji dan catat keadaan dan warna kulit Rasional :Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukanderajat kerusakan kulit.

  • 8/10/2019 askep urtikaria.docx

    21/23

    Pijat kulit dengan lembut. Rasional :Memperbaiki sirkulasi darah

    Anjurkan pasien untuk tidak menggaruk. Rasional :Menghindari kerusakan kulit

    Kompres atau mandi air hangat dengan mencampurkan koloit Aveeno oatmeal.

    Rasional apat mengurangi gatal yang timbul.

    4) Evaluasi

    No Waktu Diagnosa Evaluasi

    1 x 24 jam

    Gangguan rasa nyaman : nyeriakut berhubungan dengan oedema ditandai dengan klien mengatakan

    merasa nyeri pada kulit yang bengkak dan berwarna kemerahan, klienmengatakan skala nyerinya 4

    dari 10, dan klien tampak meringis kesakitan.

    S :

    - Klien mengatakan tidak merasanyeri pada kulit yang bengkak dankemerahan.

    - Klien mengatakan sudah tidak nyeri(dari skala nyeri 4 menjadi skalanyeri 0)

    O :

    - Klien tampak tidak meringiskesakitan.

    A : Tujuan tercapai

    P : Pertahankan kondisi pasien2.

  • 8/10/2019 askep urtikaria.docx

    22/23

    2 x 24 jam Kerusakan integritas kulitberhubungan dengan adanya iritan dan bahan

    kimiaditandai dengan adanya lesi,oedema, dan pembengkakan

    S : -

    O :- Tidak ada lesi kemerahan padakulit.

    - Tidak terdapat oedema danpembengkakan pada kulit

    A : Tujuan tercapai

    P : Pertahankan kondisi pasien3.

    3 x 24 jam Gangguan pola tidur berhubungan dengan pruritasditandai dengan

    klienmengeluh kurang tidur, seringterbangun pada malam harikarena merasa gatal pada kulit

    S :- Klien mengatakan tidak adakeluhan gatal saat istirahat tidur

    .-Klien mengatakan waktu tidurnyacukup dan merasa segar saatbangun

    O :- Klien tampak tidur dengan nyenyak

    A : Tujuan tercapai

    P : Pertahankan kondisi pasien

  • 8/10/2019 askep urtikaria.docx

    23/23

    4 x 24 jam Resiko Infeksi berhubungandengan detruksi jaringan dan peningkatan

    paparanlingkungan ditandai dengan adanya lesi

    S : -

    O :- Tidak terdapat lesi pada kulit

    - Tidak terdapat tanda-tanda infeksi(WBC (4,00-11,00 k/ul dandemam.)

    A : Tujuan tercapai

    P : Pertahankan kondisi pasien