Askep Stoke

27
‘’ ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA LANSIA DENGAN MASALAH STROKE’’ Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Keluarga Disusun oleh: Dini Runaske NIM : 043315121048 Fauzia Ledia. N NIM : 043315121052 Ilfi Hasini NIM : 043315121059 Riska Gistiyani NIM : 043315121070 Robby Dwi Santoso NIM : 043315121071 Eka Agustian NIM : 043315121083 Lusi Aprilianti NIM : 043315121086

Transcript of Askep Stoke

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA LANSIA DENGAN MASALAH STROKEDiajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Keluarga

Disusun oleh:

Dini RunaskeNIM : 043315121048Fauzia Ledia. NNIM : 043315121052Ilfi HasiniNIM : 043315121059Riska Gistiyani NIM : 043315121070Robby Dwi Santoso NIM : 043315121071Eka AgustianNIM : 043315121083Lusi ApriliantiNIM : 043315121086Elma Elmina. ENIM : 043315121087

PROGRAM S-1/3BSEKOLAH TINGGI ILMU KEPERWATANPERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA2015KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan anugrah kesempatan dan pemikiran kepada penulis untuk dapat menyelesaikan makalah ini.Makalah ini berisikan materi tentang Asuhan Keperawatan dengan Masalah Stoke pada Lansia dimana pembahasannya mencakup tentang pengkajian, analisa data, diagnose, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi.Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan dan masih jauh menuju sempurna karena penulis masih dalam tahap pembelajaran yang sangat mendasar. Oleh karena itu, Penulis meminta maaf atas segala kekurangan baik dalam isi materi maupun pengetikannya. Maka dari itu,penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak, terutama dari dosen agar menunjang hasil penulisan yang lebih baik. Semoga makalah ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi semua orang.

Bandung,07 Mei 2015

Penulis

i DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR iDAFTAR ISI iiBAB I PENDAHULUAN 1A. Latar Belakang 1B. Rumusan Masalah 1C. Tujuan 1BAB II TINJAUAN TEORI 3A. Pengkajian 3 B. Analisa Data 3C. Intervensi Keperawatan 3D. Konsep Dasar Metode Kasus 4E. Tugas Perawat dalam Metode Kasus 4BAB III PENUTUP 6DAFTAR PUSTAKA 7

iiBAB IITINJAUAN KASUS

1. Pengkajiana. Data Umum1) Nama Keluarga (KK): Tn. Z2) Umur: 70 tahun3) Alamat dan telephone: Jl. Berok I no. xx4) Komposisi:

NoNamaGenderHub dgn KKTTI/UmurPendidikan

12Ny. RTn. BPrLkIstriAnak66 tahun30 tahunTamat SDTamat SMA

Genogram :

66 th

Keterangan : = Perempuan = Klien= Laki-laki = Menikah

= Meninggal = Tinggal Serumah

5) Tipe Keluarga Kelurga Tn. Z merupakan tipe keluarga inti, karena Tn. Z tinggal dalam satu rumah dengan istri dan satu anak laki- lakinya.6) SukuTn. Z mengatakan bahwa ia memiliki suku minang. Tn. Z berkomunikasi dengan bahasa minang dalam kehidupan sehari- harinya. Tn.Z sering menkonsumsi makanan yang berlemak dan berkolesterol seperti jeroan. Tn.Z juga mengatakan bahwa diamenghabiskan 1 bungkus rokok perhari.7) AgamaSemua anggota keluarga Tn. Z beragama islam dan taat dalam menjalankan ibadahnya. Tn.Z tidak pernah sholat ke mesjid, hanya sholat dirumah saja bersama istrinya.Namun sejak sakit Ny.R hanya dapat shalat duduk karena Ny.R mengalami kelumpuhan anggota gerak sebelah kanan. nya.8) Status Sosial Ekonomi KeluargaKeluarga Tn. Z ini termasuk keluarga dengan golongan ekonomi rendah, dimana penghasilan Tn. Z perbulan yaitu Rp 800.000,00 hasil dari kuli bangunan. Kadang-kadang anak Tn. Z mengirimkan uang sebesar Rp 50.000- Rp 100.000 perbulan. Tn.Z tidak memiliki tabungan keluarga.batas9) Aktivitas Rekreasi KeluargaAktivitas rekreasi yang dilakukan keluarga Tn. Z yaitu nonton TV bersama istri dan anaknya, makan bersama sehari sekali pada malam hari. Dan keluarga tidak pernah pergi berekreasi bersama-sama karena keterbatasan biayab. Riwayat & Tahap Perkembangan Keluarga1. Tahap perkembangan keluarga saat iniPada tahap ini keluarga Tn. Z berada pada tahap keluarga dengan tahapan lansia, saat ini Tn. Z tinggal bersama istri dan anak bungsunya yang belum menikah.2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhiPada saat ini Tn. Z ingin melihat anak bungsunya menikah, mengingat usia dari Tn. Z yang semakin bertambah.3. Riwayat keluarga intiTn.Z dan Ny.R menikah karena dijodohkan oleh orang tua mereka. Ny.R mengatakan bahwa mengalami kelumpuhan pada anggota gerak sebelah kanan sejak terkena stroke kurang lebih 1 tahun yang lalu. Untuk memenuhi kebutuhan sehari- harinya Ny. R di bantu oleh suami dan anaknya.4. Riwayat keluarga sebelumnyaNy. R mengatakan bahwa orang tua laki- lakinya memiliki riwayat penyakit hipertensi. Dan tidak ada riwayat penyakit menular atau keturunan.c. Lingkungan1. Karakteristik rumahRumah yang dimiliki Tn. Z terdiri dari 3 kamar. Kamar mandi digabung dengan dapur. Rumah Tn. Z berlantai semen dan dinding rumah Tn. Z belum dicat, 1 kamar rusak karena gempa, atap rumah klienbocor dan sampai saat ini belum diperbaiki karena masalah biaya. Ruang tamu Tn. Z hanya terdiri dari 1 perangkat kursi tamu yang sudah lapuk. Ruang tamu digabung dengan ruang makan yang terdapat rak piring, sebuah lemari dan meja kayu yang tertata rapi. Di kamar mandi terdapat sumur. Tn. Z mengkonsumsi air sumur yang telah dimasak untuk minum. Lingkungan rumah dan keadaan rumah agak kotor karena Ny.R mengalami kesulitan untuk membersihkannya. Pencahayaan rumah cukup, cahaya matahari cukup menerangi rumah.Denah Rumah :K. Dapur mandiK. Rusak

Ruang Tamu

K. Tn. Z

2. Karakteristik tetangga dan komunitas RWHubungan Tn. Z dengan tetangga disekitar rumah cukup baik, Tipe komunitas bersifat heterogen umumnya bersuku minang.3. Mobilitas geografis keluargaTn. Z menetap di padang,dirumah mereka sendiri, rumah yang ditempeti Tn. Z tidak berpindahpindah dari awal berkeluarga sampai saat ini Tn. Z bertempat tinggal dirumah yang ditempatinya saat ini.4. Perkumpulan keluarga & interaksi dengan masyarakatTn. Z dengan anakanaknya jarang sekali berkumpul bersamasama karena satu orang anak Tn. Z tinggal di Jawa. Namun, anak keduanya sering menjenguk Tn. Z dan pada sore harinya kembali kerumahnya yang juga berada di padang. Tn. Z tidak pernah ikut dalam kegiatan dilingkungannya karena sibuk bekerja untuk mencari nafkah.

5. Sistem pendukungan keluargaTn. Z mempunyai 1 orang anak tidak jauh dari tempat tinggalnya, dan sering membantu Ny.R. untuk memenuhi kebutuhan keluarga Tn.Z baik dari segi ekonomi maupun material. Keluarga Tn.Z memiliki kartu akses pelayanan kesehatan jamkesmas.d. Struktur Keluarga1. Pola komunikasi keluargaKelurga Tn. Z mempunyai pola komunikasi yang terbuka, ketika ada masalah Tn. Z bermusyawarah bersama anggota keluarga lainnya. 2. Struktur kekuatan keluargaJika Tn. Z mempunyai masalah kadangkadang Tn. Z bicara dengan Tn.B. Kadangkadang pengambilan keputusan dibantu oleh Tn.3. Struktur peranTn. Z adalah kepala keluarga bekerja sebagai kuli bangunan, Tn. Z tingggal bersama istri dan anak bungsunya yang belum menikah. Istri Tn. Z menderita penyakit stroke sejak satu tahun yang lalu. Walaupun demikian peran Ny. R tidak diabaikan begitu saja. 4. Nilai dan normal budayaMenurut Tn. Z mereka menjunjung tinggi nilai atau norma-norma keluarga yang diyakini yaitu agama islam dengan menerapkan aturan-aturannya serta saat beribadah. Nilai agama dan norma budaya yang diterapkan Tn. Z tidak ada yang bertentangan dengan kesehatan.e. Fungsi Keluarga1. Fungsi afektifSemua anggota keluarga Tn. Z saling mendukung, menyayangi dan menghormati antara anggota keluarganya dan saling membantu, dilihat dari pehatian anak yang tinggal di padang yang sering mengunjungi.

2. Fungsi SosialisasiTn. Z mengatakan interaksi antar anggota keluarga baik, Tn. Z mengatakan berusaha untuk mengikuti aturan atau norma yang ada dimasyarakat sehingga dapat menyesuaikan dengan masyarakat sekitarnya.3. Fungsi Perawatan Keluarga a. Kemampuan mengenal masalah kesehatan, Tn. Z mengatakan cuma sedikit mengetahui tentang tanda dan gejala dari penyakit Ny.Rb. Keluarga Tn. Z kurang mampu mengambil keputusan jika ada masalah kesehatan, Tn. Z juga mengatakan mengalami masalah biaya jika berobat yang membutuhkan biaya yang lebih besar.c. Keluarga kurang mampu melakukan perawatan terhadap anggota keluarga yang sakit.d. Keluarga kurang mampu memelihara (memodifikasi lingkungan rumah yang sehat karena kurangnya sarana dalam rumah klien)e. Keluarga kurang mampu menggunakan pelayanan kesehatan , keluarga Tn. Z mengatakan jika sakit ia mencoba dahulu obat tradisional.f. Pemeriksaan Fisik Keluarga

NoKomponenNy. RTn.ZTn. B

1.

Kepala

Bentuk mesochepal, kulit kepala Kotor, rambut putih, lurus pendek dan tidak rontokBentuk mesochepal, kulit kepala bersih, rambut hitam, ikal dan tidak rontok

Bentuk mesochepal, kulit kepala bersih, rambut hitam, ikal dan tidak rontok

2.MataSimetris, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokhorSimetris, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokhorSimetris, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokhor

3.TelingaSimetris, Bersih, tidak ada serumenSimetris, Bersih, tidak ada serumenSimetris, Bersih, tidak ada serumen

4.HidungSimetris, Bersih, tidak ada polipSimetris, Bersih, tidak ada polipSimetris, Bersih, tidak ada polip

5.MulutTidak ada pembesaran tonsil, mukosa bibir lembabTidak ada bau mulut.Tidak ada pembesaran tonsil, mukosa bibir lembabTidak ada bau mulut.Tidak ada pembesaran tonsil, mukosa bibir lembabTidak ada bau mulut.

6.Leher dan TenggorokanTidak ditemukan pembesaran kelenjar tiroid, tidak ditemukan pembesaran pembuluh limfe dan vena jugularisTidak ditemukan pembesaran kelenjar tiroid, tidak ditemukan pembesaran pembuluh limfe dan vena jugularisTidak ditemukan pembesaran kelenjar tiroid, tidak ditemukan pembesaran pembuluh limfe dan vena jugularis

7.Dada dan Paru-paruBentuk simetris, tidak ditemukan bunyi nafas tambahan, tidak tampak penggunaan otot bantu pernapasanBentuk simetris, tidak ditemukan bunyi nafas tambahan, tidak tampak penggunaan otot bantu pernapasanBentuk simetris, tidak ditemukan bunyi nafas tambahan, tidak tampak penggunaan otot bantu pernapasan

8.AbdomenDatar, tidak kembung, tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran hatiDatar, tidak kembung, tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran hatiDatar, tidak kembung, tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran hati

9.EkstremitasTerjadi kelemahan pada Ekstremitas kanan, mengalami keterbatasan gerakTidak ada edema, tidak ada kekakuan sendi, tidak ada nyeri sendi, tidak terdapat luka, tidak mengalami keterbatasan gerakTidak ada edema, kadang mengalami kekakuan sendi, tidak ada nyeri sendi, tidak terdapat luka, tidak mengalami keterbatasan gerak

10.BB46 Kg57 Kg62 Kg

11.TB150 Cm162 Cm165 Cm

12.Tanda VitalTD : 130/90 mmHgRR : 20 x/mntNadi 88 x/mntTD : 120/70 mmHgRR : 22 x/mntNadi 80 x/mntTD : 120/80 mmHgRR : 20 x/mntNadi 88 x/mnt

13.KeluhanKaki dan tangan kanannya terasa lemah digerakkan.Tidak ada keluhanTidak ada keluhan.

g. Stres dan Koping Keluarga1. Stressor jangka pendekTn. Z mengatakan saat ini memikirkan masalah kesehatan yang terjadi pada istrinya.2. Stressor jangka panjangKeluarga mengatakan jika ada uang Ny.R akan dibawa berobat lebih lanjut sehingga sembuh total dan tidak susah berjalan lagi sehingga dapat melakukan aktivitas seperti sebelum sakit3. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah.Keluarga selalu memberikan dorongan dan semangat pada anggota keluarga yang memiliki masalah terutama Ny. R.4. Strategi koping yang digunakanBila ada anggota keluarga yang sakit maka hal pertama yang dilakukan adalah membawa ke pengobatan alternative dan bila ada suatu masalah maka anak Tn. Z yang membantu menyelesaikan masalah.5. Strategi adaptasi disfungsionalBila Tn. Z salah maka Ny. R dan Tn. B meningatkan Tn. Z, begitu juga sebaliknya, mereka dalam keluarga saling menghargaih. Harapan KeluargaKeluarga Tn. Z berharap agar Ny. R dapat sembuh, sehingga Ny. R dapat melakukan aktifitas seperti sebelum sakit.

2. Analisa DataNoDataMasalahEtiologi

1DO : TD Ny. R : 150/100 mmHg Pemeriksaan kekuatan motorik 33335555

33335555

Klien terlihat berjalan dengan bantuan tongkat DS : Ny.R mengatakan mengalami stroke sejak 1 tahun yang lalu, pada saat terkena stroke klien mengalami pelo saat berbicara, mulut mencong dan anggota gerak sebelah kanan mengalami kelemahan Pada saat mengalami serangan stroke tersebut Tn. Z membawa Ny. R ke pengobatan alternatif terlebih dahulu sebelum ke rumah sakitPerubahan pemeliharaan kesehatan pada Ny.R dikeluarga Tn. Z

Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan

2DO : Anggota gerak sebelah kanan Ny. R mengalami kelemahan Ny. R menggunakan tongkat untuk berjalan Atap di dapur rumah klien terlihat bocor ketika hujan akan membuat lantai dapur licinDS : Tn. Z mengatakan atap rumah bocor jadi ketika hujan lantai di dapur menjadi basah dan licin

Resiko cidera pada Ny.R di keluarga Tn. ZKetidakmampuan keluarga dalam mengatur dan memodifikasi lingkungan yang dapat menyebabkan cidera pada keluarga Tn. Z khususnya Ny. R

Intervensi Keperawatan

NODX KEPERAWATANKRITERIA HASILPERENCANAAN KEPERAWATAN

1Perubahan pemeliharaan kesehatan pada Ny.R dikeluarga Tn. Z b.dKetidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan

TUM : Setelah dilakukan 3x kunjungan pada keluarga Tn. Z maka keluarga Tn. Z memahami tentang cara memelihara kesehatanTUK :Setelah diberikan penjelasan 1x60 menit keluarga mampu mengenal masalah kesehatan dengan menyebutkan pengertian, penyebab dan tanda gejala penyakit stroke dan pencegahannyaKriteria :Respon verbal keluargaStandar :1. Sroke adalah gangguan fungsi otak, yang berlangsung dengan cepat. Berlangsung lebih dari 24 jam atau berakhir dengan maut tanpa ditemukannya penyebab selain daripada gangguan pada pembuluh darah. 2. Menyebutkan penyebab stoke yaitu penyempitan atau sumbatan pembuluh darah otak, perdarahan serebri dan 4 faktor risiko antara lain Hipertensi, Diabetes Mellitus, Kolesterol tinggi, Kegemukan.3. Menyebutkan 2 dari 5 tanda dan gejala stroke yaitu kelemahan salah satu sisi tubuh, kesulitan bicara

1. Diskusi dengan keluarga tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala stroke dengan menggunakan lembar timbal balik2. Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali pengertian, penyebab dan tanda gejala stroke3. Beri pujian yang positif atas usaha yang dilakukan keluarga

2.Resiko cidera pada Ny.R dikeluarga Tn. Z b.dKetidakmampuan keluarga dalam mengatur dan memodifikasi lingkungan yang dapat menyebabkan cidera pada keluarga Tn. Z khususnya Ny. R

TUM :Setelah 3x kunjungan keluarga Tn.Z mampu memodifikasi lingkungan sehingga tidak menimbulkan resiko cidera pada keluarga Tn. Z terutama pada Ny. RTUK :Setelah 1x30 menit keluarga Tn.Z mampu memahami tentang cara memodifikasi lingkungan yang dapat mencegah cideraKriteria :Respon verbal dan psikomotorStandar :1. Dapat mengidentifikasi bahaya lingkungan yang dapat meningkatkan resiko cidera2. Dapat mengidentifikasi upaya preventif atas bahaya tersebut3. Dapat memahami cara melindungi diri yang tepat dari cidera

1. Kaji ulang tentang faktor-faktor resiko yang dapat menyebabkan resiko cidera pada keluarga Tn. Z2. Lakukan pengaturan dan modifikasi lingkungan agar lebih aman3. Monitor keluarga Tn. Z terutama Ny. R secara berkala terutama 3 hari kunjungan pertama

4. Ajarkan keluarga Tn. Z tentang upaya pencegahan cidera

BAB IVPENUTUP

1. KesimpulanKelompok lanjut usia adalah kelompok penduduk yang berusia 60 tahun ke atas yang sudah mengalami proses penuaan dan penurunan fungsi organ tubuhnya. Usia lanjut merupakan tahap akhir dari siklus hidup manusia, yaitu bagian dari proses kehidupan yang tak dapat dihindarkan dan akan di alami oleh setiap individu. Pada tahap ini individu mengalami banyak perubahan baik secara fisik maupun mental, khususnya kemunduran dalam berbagai fungsi dan kemampuan yang pernah dimilikinya.Dengan bertambahnya usia maka permasalahan kesehatan yang terjadi akan semakin kompleks. Salah satu penyakit yang sering dialami oleh lansia adalah stroke. Usia merupakan faktor resiko yang paling penting bagi semua jenis stroke. Oleh karena itu, maka keluarga harus mengetahui bagaimana cara mencegah agar lansia tidak terkena penyakit stroke dan dapat mengatasi serta memberikan asuhan keperawatan pada lansia dengan penyakit stroke.1. Saran1. Keluarga harus mengetahui bagaimana cara mencegah terjadinya penyakit stroke pada lansia.1. Keluarga harus tahu bagaimana cara mengatasi dan menjaga lansia yang terkena penyakit stroke.