Askep Pada Ibu Post Partum

download Askep Pada Ibu Post Partum

of 22

Transcript of Askep Pada Ibu Post Partum

  • 7/23/2019 Askep Pada Ibu Post Partum

    1/22

    Askep pada Ibu Post Partum

    BAB 1PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Masa nifas atau puerperium dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-

    alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung kira-kira

    selama 6 minggu. Pada beberapa jam setelah bayi dilahirkan dan plasenta di keluarkan

    adalah masa-masa perhatian dimana seorang ibu perlu benar-benar dipantau keadaannya.

    Karena pada saat-saat itu bisa terjadi masalah seperti adanya perdarahan dan juga infeksi

    akibat masuknya bakteri atau kuman di tempat bekas jahitan akibat proses kelahiran.

    1.2 Rumusan Masala

    Bagaimana memberikan Asuhan Keperawatan pada pasien post partum?

    1.! "u#uan

    .!. "ujuan umum #

    Mahasiswa mampu mengetahui Asuhan Keperawatan yang harus dilakukan pada ibu nifas

    dengan perdarahan dan infeksi.

    .!.$ "ujuan khusus #

    1.$ Man%aat

    .%. Manfaat "eoritis

    &apat menambah pengetahuan pemba'a tentang bagaimana 'ara memberikan asuhan

    keperawatan pada ibu post partum.

    .%.$ Manfaat Praktis

    Mahasiswa dapat mengaplikasikan dan mempraktekan asuhan keperawatan pada ibu nifas

    dengan perdarahan dan infeksi.

  • 7/23/2019 Askep Pada Ibu Post Partum

    2/22

    BAB 2

    "IN&AUAN PU'"A(A

    2.1 Pengert)an

    Masa nifas (puerperium) adalah masa yang dimulai setelah plasenta keluar dan

    berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan semula (sebelum hamil). Masa

    nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu. *anita yang melalui periode puerperium

    disebut puerpura. (+ifas) berlangsung selama 6 minggu atau %$ hari, merupakan waktu yang

    diperlukan untuk pulihnya alat kandungan pada keadaan yang normal (Ambarwati, $).

    /elama masa pemulihan tersebut berlangsung, ibu akan mengalami banyak perubahan,

    baik se'ara fisik maupu psikologis sebenarnya sebagian besar bersifat fisiologis, namun jika

    tidakdilakukan pendampingan melalui asuhan kebidanan maka tidak menutup kemungkinan

    akanterjadi keadaan patologis.

    Masa ini merupakan masa yang 'ukup penting bagi tenaga kesehatan untuk selalu

    melakukan pemantauan karena pelaksanaan yang kurang maksimal dapat menyebabkan ibu

    mengalami berbagai masalah, bahkan dapat berlanjut pada komplikasi masa nifas, seperti

    sepsis puerperalis. 0ika ditinjau dari penyebab kematian terbanyak para ibu, infeksi

    merupakan penyebab kematian terbanyak nomor dua setelah perdarahan sehingga sangat

    tepat jika para tenaga kesehatan memberikan perhatian yang tinggi pada masa ini. Adanya

    permasalahan pada ibu akan berimbas juga kepada kesejahteraan bayi yang dilahirkannya

    karena bayi tersebut tidakakan mendapatkan perawatan maksimal dari ibunya. &engan

    demikian, angka morbiditas dan mortalitas bayi pun akan meningkat.

    2.2 "u#uan Asuan Masa N)%as

    Asuhan masa nifas diperlukan dalam periode ini, karena merupakan masa kritis baik ibu

    maupun bayinya. &iperkirakan 61 kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah

    persalinan dan 21 kematian masa nifas terjadi dalam $% jam pertama.

    Masa neonatus merupakan masa kritis bagi kehidupan bayi, $3! kematian bayi terjadi

    dalam % minggu setelah persalinan dan 61 kematian BB4 terjadi dalam waktu 5 hari

    setelah lahir. &engan pemantauan melekat dan asuhan pada ibu dan bayi pada masa nifas

    dapat men'egah beberapa kematian ini.

  • 7/23/2019 Askep Pada Ibu Post Partum

    3/22

    Adapun tujuan Asuhan masa nifas normal yaitu#

    . Membantu ibu dan pasangannya selama masa transisi awal mengasuh anak

    $. Menjaga kesehatan ibu dan bayi baik fisik maupun psikologisnya

    !. Melaksanakan pemeriksaan yang komprehensif, mendeteksi masalah, mengobati3merujuk

    bila terjadi komplikasi pada ibu dan bayinya

    %. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi, KB,

    menyusui, pemberian imunisasi dan perawatan bayi sehat

    2. Memberikan pelayanan keluarga beren'ana

    2.! "aap Masa N)%as

    Masa nifas dibagi menjadi ! tahap, yaitu puerperium dini, puerperium intermedial,

    dan remote puerperium (Ambarwati, $).

    a. Puerperium dini

    Puerperium dini merupakan masa kepulihan, yang dalam hal ini ibu telah

    diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan. &alam agama islam, dianggap bersih dan boleh

    bekerja setelah % hari.

    b. Puerperium intermedial

    Puerperium intermedial merupakan masa kepulihan menyeluruh alat-alat genitalia,

    yang lamanya sekitar 6- minggu

    '. 7emote puerperium

    7emote puerperium merupakan masa yang diperlukan untuk pulih dan sehat

    sempurna, terutama bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi. *aktu

    untuk sehat sempurna dapat berlangsung selama berminggu-minggu, bulanan, bahkan

    tahunan.

    2.$ Perubaan Masa N)%as

    /elama menjalani masa nifas, ibu mengalami perubahan yang bersifat fisiologis yang

    meliputi perubahan fisik dan psikologik, yaitu#

    1. Perubaan %)s)k

    a. 8n9olusi

  • 7/23/2019 Askep Pada Ibu Post Partum

    4/22

    8n9olusi adalah perubahan yang merupakan proses kembalinya alat kandungan atau

    uterus dan jalan lahir setelah bayi dilahirkan hingga men'apai keadaan seperti sebelum

    hamil.

    Proses in9olusi terjadi karena adanya#

    Autolysis yaitu penghan'uran jaringan otot-otot uterus yang tumbuh karena adanya

    hiperplasi, dan jaringan otot yang membesar menjadi lebih panjang sepuluh kali dan menjadi

    lima kali lebih tebal dari sewaktu masa hamil akan susut kembali men'apai keadaan semula.

    Penghan'uran jaringan tersebut akan diserap oleh darah kemudian dikeluarkan oleh ginjal

    yang menyebabkan ibu mengalami beser ken'ing setelah melahirkan.

    Aktifitas otot-otot yaitu adanya kontrasi dan retraksi dari otot-otot setelah anak lahir

    yang diperlukan untuk menjepit pembuluh darah yang pe'ah karena adanya pelepasan

    plasenta dan berguna untuk mengeluarkan isi uterus yang tidak berguna. Karena kontraksi

    dan retraksi menyebabkan terganggunya peredaran darah uterus yang mengakibatkan

    jaringan otot kurang :at yang diperlukan sehingga ukuran jaringan otot menjadi lebih ke'il.

    8s'hemia yaitu kekurangan darah pada uterus yang menyebabkan atropi pada jaringan otot

    uterus.

    8n9olusi pada alat kandungan meliputi#

    ) ;terus

    /etelah plasenta lahir uterus merupakan alat yang keras karena kontraksi dan retraksi

    otot-ototnya.

    $) Perubahan pembuluh darah rahim

    &alam kehamilan, uterus mempunyai banyak pembuluh darah yang besar, tetapi

    karena setelah persalinan tidak diperlukan lagi peredaran darah yang banyak maka arteri

    harus menge'il lagi dalam masa nifas.

    !) Perubahan pada 'er9i< dan 9agina

    Beberapa hari setelah persalinan ostium eksternum dapat dilalui oleh $ jari, pada

    akhir minggu pertama dapat dilalui oleh jari saja. Karena hiperplasi ini dan karena

    aretraksi dari 'er9i

  • 7/23/2019 Askep Pada Ibu Post Partum

    5/22

    Perubahan psikologi masa nifas menurut 7e9a-7ubin terbagi menjadi dalam ! tahap

    yaitu#

    a. Periode "aking 8n

    Periode ini terjadi setelah -$ hari dari persalinan. &alam masa ini terjadi interaksi dan

    kontak yang lama antara ayah, ibu dan bayi. >al ini dapat dikatakan sebagai psikis honey

    moon yang tidak memerlukan hal-hal yang romantis, masing-masing saling memperhatikan

    bayinya dan men'iptakan hubungan yang baru.

    b. Periode "aking >old

    Berlangsung pada hari ke ! sampai ke- % post partum. 8bu berusaha bertanggung jawab

    terhadap bayinya dengan berusaha untuk menguasai ketrampilan perawatan bayi. Pada

    periode ini ibu berkosentrasi pada pengontrolan fungsi tubuhnya, misalnya buang air ke'il

    atau buang air besar.

    '. Periode 4etting @o

    "erjadi setelah ibu pulang ke rumah. Pada masa ini ibu mengambil tanggung jawab

    terhadap bayi. /edangkan stres emosional pada ibu nifas kadang-kadang dikarenakan

    keke'ewaan yang berkaitan dengan mudah tersinggung dan terluka sehingga nafsu makan

    dan pola tidur terganggu. Manifestasi ini disebut dengan post partum blues dimana terjadi

    pada hari ke !-2 post partum.

    2.* (ompl)kas) Masa N)%as

    $.2. Perdarahan Per =agina

    >emoragi Post Partum Primer

    aitu men'akup semua kejadian perdarahan dalam $% jam setelah kelahiran. Penyebab#

    . ;terus atonik (terjadi karena misalnya# pla'enta atau selaput ketuban tertahan).

    $. "rauma genital (meliputi penyebab spontan dan trauma akibat penatalaksanaan atau

    gangguan, misalnya kelahiran yang menggunakan peralatan termasuk se'tio 'aesaria,

    episiotomy).

    !. Koagulasi intra9as'ular diseminata

    %. 8n9ersi uterus.

    >emoragi Post Partum /ekunder

  • 7/23/2019 Askep Pada Ibu Post Partum

    6/22

    Adalah men'akup semua kejadian >emoragi Post Partum yang terjadi antara $% jam setalah

    kelahiran bayi dan 6 minggu masa post partum. Penyebab#

    . ragmen pla'enta atau selaput ketuban tertahan

    $. Pelepasan jaringan mati setelah persalinan ma'et (dapat terjadi di ser9iks, 9agina, kandung

    kemih, re'tum)

    !. "erbukanya luka pada uterus (setelah se'tio 'aesaria, rupture uterus).

    $.2.$ 8nfeksi Masa +ifas

    8nfeksi masa nifas atau sepsis puerperalis adalah infeksi pada traktus genetalia yang

    terjadi pada setiap saat antara awitan pe'ah ketuban (rupture membrane) atau persalinan dan

    %$ hari setelah persalinan atau abortus dimana terdapat dua atau lebih dari hal-hal berikut

    ini#

    . +yeri pel9i'

    $. &emam !,2CD atau lebih

    !. +yeri tekan di uterus

    %. 4okea berbau menyengat (busuk)

    2. "erjadi keterlambatan dalam penurunan ukuran uterus

    6. Pada laserasi3luka episiotomy terasa nyeri, bengkak, mengeluarkan 'airan nanah.

    Bakteri penyebab sepsis puerperalis#

    . /treptokokus

    $. /tafilokokus

    !. E. Doli

    %. Dlostridium tetani

    2. Dlostridium wel'hi

    6. Dlamidia dan gono'okus

    aktor resiko pada sepsis puerperalis#

    . Anemia3kurang gi:i

    $. >igiene yang buruk

    !. "eknik asepti' yang buruk

    %. Manipulasi yang sangat banyak pada jalan lahir

  • 7/23/2019 Askep Pada Ibu Post Partum

    7/22

    2. Adanya jaringan mati pada jalan lahir (akibat kematian janin intra uteri, fragmen atau

    membran plasenta yang tertahan, pelepasan jaringan mati dari dinding 9agina setelah

    persalinan ma'et).

    6. 8nsersi tangan, instrument, atau pembalut3tampon yang tidak steril (praktek tradisional juga

    harus diperiksa).

    5. Ketuban pe'ah lama

    . Pemeriksaan 9agina yang sering

    . Kelahiran melalui /D dan tindakan operasi lainnya

    . 4aserasi 9agina atau laserasi ser9ik yang tidak diperbaiki

    . PM/ yang diderita

    $. >aemoragi post partum

    !. "idak diimunisasi terhadap tetanus

    %. &iabetes mellitus

    $.2.! Kelainan Payudara

    . Bendungan air susu

    /elama $% hingga % jam pertama sesudah terlihatnya sekresi la'teal, payudara sering

    mengalami distensi menjadi keras dan berbenjol-benjol. Keadaan ini yang disebut dengan

    bendungan air susu atau F'aked breastG, sering menyebabkan rasa nyeri yang 'ukup hebat

    dan disertai dengan kenaikan suhu. Kelainan tersebut menggambarkan aliran darah normal

    yang berlebihan dan penggembungan limfatik dalam payudara, yang merupakan prekusor

    regular untuk terjadinya laktasi. Keadaan ini bukan merupakan o9erdestensi system la'teal

    oleh air susu.

    &emam nifas akibat distensi payudara sering terjadi. 7oser (6) mengamati bahwa

    1 wanita normal akan mengalami demam post partum akibat bendungan air susu.

    4amanya panas berkisar dari % hingga 6 jam dan suhu tubuhnya berkisar antara !-!CD.

    ditegaskan bahwa penyebab panas yang lain, khususnya panas yang disebabkan oleh infeksi

    harus disingkirkan terlebih dahulu.

    $. Mastitis

    8nflamasi parenkimatosis glandula mammae merupakan komplikasi ante partum yang

    jarang terjadi tetapi kadang-kadang dijumpai dalam masa nifas dan laktasi.

  • 7/23/2019 Askep Pada Ibu Post Partum

    8/22

    @ejala mastitis supuratif jarang terlihat sebelum akhir minggu pertama masa nifas dan

    umumnya baru ditemukan setelah minggu ketiga atau ke empat. Bendungan yang men'olok

    biasanya mendahului inflamasi dengan keluhan pertamanya berupa menggigil atau gejala

    rigor yang sebenarnya, yang segera di ikuti oleh kenaikan suhu tubuh dan peningkatan

    frekuensi denyut nadi. Payudara kemudian menjadi keras serta kemerahan, dan pasien

    mengeluhkan rasa nyeri.

    2.+ Hal ,ang Perlu D)perat)kan

    1. Aseps)s

    /etelah bahaya pertama hemoragi telah lewat, bahaya kedua adalah infeksi. /epsis

    purpural, disebut F'hild bed fe9erG. >al ini masih merupakan suatu an'aman bagi wanita

    post partum. Dara yang paling efektif untuk men'egah infeksi adalah rumah sakit

    mempertahankan fasilitas dan peralatan yang bersih, perawatan melakukan teknik asepti',

    dan ibu belajar kebersihan diri yang baik, terutama teknik men'u'i tangan.

    Perlawanan terhadap infeksi adalah upaya berkelanjutan yang membutuhkan partisipasi

    semua personil rumah sakit. Perabot, lantai, instrument, dan alat-alat tenun harus bebas dari

    pathogen. Makanan, minuman, dan obat-obatan harus asli, sampah-sampah harus dibuang

    dengan teknik yang tepat.

    /umber infeksi terbesar bagi ibu postpartum adalah staf, terutama tangan, hidung, dan

    mulut mereka. Pada saat bersalin dikenakan gaun dan sarung tangan steril. Masker wajah

    membantu men'egah organisme di udara menginfeksi jalan lahir ibu. /etelah itu, perawat

    harus terus menerus men'u'i tangannya setelah memberikan asuhan pada setiap pasien.

    Karena perhatian terakhir terhadap penyebaran sekresi pathogen, perawat harus melindungi

    diri sendiri dari sekresi tubuh sebagaimana men'egah kontaminasi silang antar pasien.

    2. (ebers)an d)r)

    Kebersihan diri ibu membantu mengurangi sumber infeksi dan meningkatkan perasaan

    kesejahteraan mereka. /egera setelah mereka 'ukup kuat untuk berjalan, bantu ibu untuk

    mandi. 8nstruksikan panya untuk men'u'i putting susunya pertama kali, kemudian tubuh,

    dan terakhir perineum. /ediakan pakaian dan pembalut yang bersih.

    !. Pera-atan per)neal

    Perawatan khusus perineal bagi wanita setelah melahirkan anak mengurangi rasa

    ketidaknyamanan, keberhasilan, men'egah infeksi, dan meningkatkan penyembuhan.

  • 7/23/2019 Askep Pada Ibu Post Partum

    9/22

    *alaupun prosedurnya ber9ariasi dari satu rumah sakit ke rumah sakit lainnya, prinsip-

    prinsip dasarnya adalah uni9ersal, sebagai berikut #

    a. Men'egah kontaminasi dari re'tum

    b. Menangani dengan lembut pada jaringan yang terkena trauma dan

    '. Bersihkan semua keluaran yang menjadi sumber bakteri dan bau.

    &engan menerapakan prinsip-prinsip ini prosedur yang disarankan berikut. Perawat

    mengajarkan untuk #

    . Men'u'i tangan.

    $. Mengisi botol plasti' dengan yang dimiliki dengan air hangat.

    !. Buang pembalut yang telah penuh dengan gerakan kebawah mengarah ke re'tum dan

    letakkan pembalut ke dalam kantung plasti'.

    %. Berkemih dan BAB ke toilet.

    2. /emprotkan ke seluruh perineum dengan air.

    6. Keringkan perineum dengan menggunakan tissue dari depan ke belakang.

    5. Pasang pembalut dari depan ke belakang.

    . Du'i tangan dengan air mengalir.

    Perawat menggunakan sarung tangan ketika melakukan perawatan perineal pada ibu.

    $. Mand) berendam

    Mandi berendam biasanya sangat berguna karena kehangatan tidak hanya meningkatkan

    sirkulasi untuk meningkatkan penyembuhan tetapi juga melepaskan jaringan untuk

    meningkatkan rasa nyaman dan menurunkan edema. Mandi berendam mungkin dilakukan

    dalam bak mandi, kursi yang dibentuk dengan khusus, atau unit disposable yang didekatkan

    disebelah toilet. Perawat harus memastikan suhu air sehuingga membuat rasa nyaman yaitu

    sekirtar 2 (%,2D) dan bahwa pasien telah memiliki lon'eng didekatnya. Beberapa

    peniliti menganjurkan bahwa mandi berendam dengan air dingin jauh lebih efektif daripaada

    mandi berendam dengan air hangat. Berikan dorongan pada psien untuk melakukan mandi

    berendam tiga sampai empat kali sehari selama $ menit.

    *. Pengangatan ker)ng

    Penghangatan kering dari 'ahaya lampu kadang H kadang digunakan untuk

    meningkatakan penyembuhan perineal. Perineum harus dibersihkan terlebih dahulu untuk

  • 7/23/2019 Askep Pada Ibu Post Partum

    10/22

    membuang sekresi. Pasien berbaring terlentang dengan lutut fleksi dan direnggangkan, dan

    lampu diletakkan $ in'i dari perineum. Penghangatan dengan 'ahaya lampu biasanya

    dilakukan ! kali sehari selama $ menit.

    +. Anestet)k top)al

    Anestetik topi'al seperti dermoplast aerosol spray atau nuper'ainal ointment mungkin

    digunakan untuk menghilangkan rasa sakit pada perineum. Pasien dianjurkan untuk

    mengoleskan obat setelah ia melakukan mandi berendam atau operawatan perineum. ;ntuk

    menghindari terbakarnya jaringan, anjurkan pasien untuk tidak menggunakannya sebelum ia

    melakukan penghangatan dengan 'ahaya lampu.

    /. Pera-atan emoro)d

    Beberapa ibu mengalami nyeri hemoroid setelah melahirkan. "indakan yang dapat

    membantu menurunkan nyeri tersebut termasuk mandi berendam, salep anestetik,

    supositoria re'tal, dan pembalut ha:el. Pasien mungkin dianjurkan untuk memeasukkan

    hemoroid yang terdapat diluar re'tum kedalam re'tum dengan menggunakan jari tangan

    yang bersarung. Mereka mungkin akan menemukan bahwa hal tersebut sangat membantu

    untuk mempertahankan posisi berbaring miring atau telentang dan menghindari duduk lama.

    Berikan dorongan pada pasien untuk mempertahankan asupan 'airan yang adekuat dan

    menggunakan pelunak feses untuk lebih memberikan rasa nyaman ketika terjadi gerakan

    usus. >emoroid biasanya akan menghilang dalam beberapa minggu bila pasien tidak

    mengalaminyasebelum kehamilan.

    0. El)m)nas)

    Kebanyakan pasien dapat berkemih se'ara spontan dalam jam setelah melahirkan.

    /elama kehamilan terjadi peningkatan 'airan ekstraseluler 21. /etelah melahirkan 'airan

    ini dieliminasi sebagai urin. Mungkin terdapat aseton dalam urin pada pasien yang

    mengalami persalinan lama atau mereka yang mengalami dehidrasi. Ketika laktasi dimulai,

    mungkin terdapat la'tose dalam urin.

    Buang Air Besar (BAB) biasanya tertunda selama $ sampai ! hari setelah melahirkan

    karena enema prepersalinan, diit 'airan, obat-obatan analgesi' selama persalinan, dan

    perineum yang sangat sakit. Melakukan kembali kegiatan makan dan ambulasi se'ara teratur

    biasanya 'ukup membantu untuk men'apai regulasi BAB. Asupan 'airan yang adekuat dan

  • 7/23/2019 Askep Pada Ibu Post Partum

    11/22

    diet tinggi serat sangat dianjurkan. Bagi ibu menyusui, pelunak feses seperti dokusat atau

    laksatif bulk yang beraksi lo'al pada usus lebih disukai daripada makanan laksatif.

    . Inolus) uterus

    /egera setelah melahirkan ukuran dan konsistensi uterus kira-kira seperti buah melon

    ke'il dan fundusnya terletak tepat dibawah umbili'us. /etelah itu tinggi fundus berkurang

    sampai $ 'm setiap hari sampai akhir minggu pertama, saat tinggi fundus sejajar dengan

    tulang pubis. /ampai minggu keenam normalnya uterus kembali kebentuknya ketika tidak

    hamil, yaitu organ ke'il berbentuk buah pir yang terdapat dalam pel9i'. "onus otot uterus

    dipelihara oleh 'ontrol persarafan dan dapat dirangsang dengan masase atau rangsangan

    puting. /er9ik men'apai ukuran semula dalam seminggu setelah melahirkan dan sampai

    minggu keenam telah sembuh dan terlihat seperti 'rosswise slit pada multipara. 8n9olusi

    uterus menjadi lambat bila uterus terinfeksi.

    13. Lokea

    4okea adalah keluaran dari uterus setelah melahirkan. "erdiri dari darah, sel-sel tua, dan

    bakteri. 4okea pertama kemerahan dan mungkin mengandung bekuan. 0umlah dan

    karakternya berubah dari hari ke hari. Pada awalnya jumlah lokea sangat banyak, kemudian

    sedang, dan biasanya berhenti dalam $ minggu. *arna digambarkan dengan bahasa latin

    rubra untuk merah segar, serosa untuk serum ke'oklatan, dan alba untuk kuning keputihan.

    Keluaran keseluruhan setelah melahirkan adalah % sampai $ m8. normalnya lokea

    memiliki bau apak. Bau yang amis atau busuk menandakan terjadinya infeksi. Periode

    menstruasi biasanya mulai kembali sekitar 6 sampai minggu setelah melahirkan untuk ibu

    tidak menyusui dan ! bulan atau lebih setelah melahirkan untuk ibu menyusui. Menstruasi

    pertama mungkin lebih sedikit ketimbang menstruasi selanjutnya.

    11. Ep)s)otom4

    Perawat melakukan inspeksi tanda-tanda infeksi dan bukkti-bukti penyembuhan pada

    episotomi paling tidak setiap jam. Ke'epatan penyembuhan tergantung pada letak dan

    kedalaman insisi. Kebanyakan episiotomy sembuh sebelum minggu keenam postpartum.

    /eperti yang telah dijelaskan sebelumnya pada bagian perawatan perineum, mandi

    berendam, penghangatan dengan 'ahaya lampu, dan obat-obatan topi'al meningkatkan

    penyembuhan dan mengurangi ketidaknyamanan luka episiotomy

    12. A%terpa)n

  • 7/23/2019 Askep Pada Ibu Post Partum

    12/22

    Afterpain adalah rasa sakit saat kontraksi yang dialami oleh ibu multipara selama !

    sampai % hari pertama postpartum. +yeri ini tidak biasa terjadi pada kehamilan pertama,

    tetapi dengan kehamilan berikutnya rasa sakit tersebut menjadi lebih berat. Karena menyusui

    merangsang kontraksi uterus, maka afterpain umum terjadi saat ibu menyusui bayinya. Ibat

    analgesi' memberikan sedikit bantuan penurunan rasa nyeri.

    1!. Pa4udara

    /elama bulan kehamilan, jaringan payudara tumbuh dan menyiapkan fungsinya untuk

    menyediakan makanan bagi bayi baru lahir. /etelah melahirkan, ketika hormon yang

    dihasilkan plasenta tidak lagi ada untuk menghambatnya, kelenjar pituitary mengeluarkan

    prolaktin (hormon laktogenink). /ampai hari ketiga setelah melahirkan, terbukti adanya

    efek prolaktin pada payudara. Pembuluh dalam payudara menjadi bengkak terisi darah,

    menyebabkan hangat, bengkak, dan rasa sakit. /el-sel yang menghasilkan A/8 mulai

    berfungsi, dan A/8 mulai men'apai putting melalui saluran susu, menggantikan kolustrum

    yang telah mendahuluinya. Kemudian laktasi dimulai.

    Ketika laktasi menghisap putting, refleks saraf merangsang lobus posterior kelenjar

    pituitari untuk mensekresi hormon oksitosin. Iksitosin merangsang refleks letdown

    (mengalirkan), menyebabkan ejeksi A/8 dari sinusis laktiferus payudara ke duktus yang

    terdapat pada putting. (oksitosin juga merangsang kontraksi, memper'epat in9olusi uteri dan

    menyebabkan afterpain). Ketika A/8 dialirkan karena isapan bayi atau dengan memompa,

    sel-sel laktasi terangsang untuk menghasilkan A/8lebih banyak. Proses ini dapat berlanjut

    sampai berbulan-bulan bahkan tahunan. Bila A/8 tetap berada dalam duktus, menyebabkan

    tekanan balik meningkat , maka hanya sedikit A/8 yang terbentuk, dan pada akhirnya tidak

    terdapat sama sekali. >al ini merupakan penjelasan bagaimana F drying upG (tidak terdapat

    lagi A/8 dalam payudara) terjadi se'ara alamiah.

    Bila untuk berbagai alasan, ibu memutuskan untuk tidak menyusui bayinya, berbagai

    obat mungkin diberikan untuk menghambat pembentukan prolaktin. Ibat tersebut diberikan

    selama jam pertama setelah melahirkan sebelum masa laktasi dimulai. Ibat-obatan tersebut

    diantaranya adalah bromokriptin (parlodel), agonist dopamine, dan enantat testosterone

    (deladumone), hormone. Ibat ini tidak lagi memberikan efek bila laktasi telah dimulai.

    Ibu tak men4usu). Bahkan sekalipun diberikan obat-obatan penghambat laktasi,

    pembengkakan payudara terjadi dalam derajat tertentu. Penggunaan kutang yang dapat

  • 7/23/2019 Askep Pada Ibu Post Partum

    13/22

    menyangga payudara dengan baik sangat dianjurkan. &apat dilakukan kompres es tetapi

    se'ara periodi' harus dihentikan untuk memungkinkan terjadinya fungsi refleks saraf dan

    aliran darah diantara kulit. Mungkin juga diresepkan obat-obatan analgesi' untuk

    mengurangi rasa tidak nyaman.

    Ibu Men4usu).Bagi ibu yang menyusui bayinya, perawatan putting susu merupakan

    suatu hal amat penting. Payudara harus dibersihkan dengan teliti setiap hari selama mandi

    dan sekali lagi ketika hendak menyusui. >al ini akan mengangkat kolustrum yang kering

    atau sisa susu dan membantu men'egah akumulasi dan masuknya bakteri baik ke putting

    maupun ke mulut bayi. /alep atau krim khusus dapat digunakan untuk men'egah pe'ah-

    pe'ah pada puting.

    Bila puting menjadi pe'ah-pe'ah , proses menyusui ditangguhkan sampai putting

    tersebut sembuh. A/8 dikeluarkan se'ara manual atau menggunakan pompa A/8 elektrik,

    disimpan dan kemudian diberikan pada bayi. "erus menyusui dengan putting pe'ah-pe'ah

    dan perdarahan dapat mengarah pada mastitis, ibu dari premature mungkin harus

    mengeluarkan A/8-nya sampai bayi mereka 'ukup kuat uuntuk menyusu.

    "eknik menyusui. Perawat mempunyai pengaruh yang besar pada pengalaman menyusui

    dari ibu-ibu baru. /ara-saran berikut untuk para perawat yang merawat ibu baru dan bayinya

    dikutip dari o'asio dan strokamer ($) dan 9elasJue: (%).

    . Bentuk hubungan dengan ibu, berikan dukungan dengan 'ara yang tidak memberikan

    suatu penilaian tertentu, dan jawab pertanyaan yang diajukannya.

    $. Kaji keadaan payudara, areola, dan putingnya. "angani bagian yang keras dengan lap

    hangat dan lakukan masase. Paparkan putting yang terasa sakit diudara terbuka, oleslan

    krim, dan kurangi waktu menyusui

    !. Berikan dorongan pada ibu untuk mengenakan kutang yang pas dan menyangga payudara

    dengan baik.

    %. Ajarkan ibu untuk masase payudara dari dinding dada mengarah ke areola, hal ini

    mempermudah gerakan A/8 dan3atau kolustrum dari kelenjar penghasil A/8 ke sinus-sinus

    pengumpul di bawah areola.

    2. 0elaskan pentingnya suasana relaks ketika menyusui. Bantu ibu untuk menentukan posisi

    yang nyaman, duduk dengan sandaran yang baik, tanpa gangguan, di tempat yang tenang

    dan hangat.

  • 7/23/2019 Askep Pada Ibu Post Partum

    14/22

    6. Bantu ibu untuk memberikan posisi pada bayinya denhgan kontak kulit. Keluarkan sedikit

    A/8 atau kolustrumuntuk merangsang bayi dalam menyusudan pandu putting memasuki

    mulut bayi. ;ntuk mendapatkan posisi yang tepat, keseluruhan aerola harus berada dalam

    mulut bayi. Berikan dorongan pada ibu.

    5. Ajarkan ibu untuk memberikan respon terhadap petunjuk dari bayi mereka dan tukar

    payudara ketika bayi sudah memperlihatkan agitasi. Akhiri menyusui bila bayi tertidur atau

    melepaskan putting.

    . 0elaskan bagaimana 'ara melepaskan mulut bayi dari putting tanpa menyebabkan

    kerusakan pada putting. 8bu memeasukkan jari kelingkingnya kedalam mulut bayi untuk

    menghentikan penghisapan dan dengan lembut menariknya keluar.

    . 8ngatkan ibu untuk menyendawakan bayinya dengan posisi kepala bayi terangkat setelah

    menyusu, tepuk-tepuk punggung bayi.

    . Karena payudara harus dirangsang dengan teratur, kedua payudara harus digunakan bila

    menyusui sampai A/8 keluar dengan jumlah yang diinginkan. Memberikan A/8 hanya sesuai

    kebutuhan bayi, setiap $ sampai ! jam, selama bayi ingin menyusu.

    &ukungan dan pemberian semangat. Bukan merupakan hal yang aneh bagi ibu yang pertama

    kali menyusui bayinya merasa tidak bersemangat. Payudaranya sangat sakit dan bengkak,

    dan bayinya belum mengetahui bagaimana 'ara menghisap. Pada awalnya belum terdapat

    A/8, hanya kolustrum. &an semakin lama terlalu banyak A/8. "ambahan pula kram uterus

    yang menyakitikan terjadi setiap kali bayi menyusu.

    Perawat dapat melakukan banyak hal untuk membantu ibu memangku bayinya dengan tepat.

    Mereka dapat menjelaskan bahwa payudara yang bengkak akan menghilang se'ara bertahap

    dan suplai A/8 akan sesuai dengan napsumakan bayi. Perawat dapat menolong ibu relaks

    dan menikmati saat-saat mendorong bayinya.

    1$. Akt))tas dan )st)raat

    /ebagian beasar pasien dapat melakukan ambulasi segera setelah efek obat-obatan yang

    diberikan saat melahirkan telah hilang. Akti9itas tersebut amat berguna bagi semua system

    tubuh, terutama fungsi usus, kandung kemih, sirkulasi, dan paru-paru. >al tersebut juga

    membantu men'egah pembentukan bekuan (thrombosis) pada pembuluh tungkai dan

    membantu kemajuan ibu dari ketergantunagn peran sakit menjadi sehat dan tidak tergantung.

    &emikian juga, ibu membutuhkan penyembuhan dari persalinan mereka daan untuk

  • 7/23/2019 Askep Pada Ibu Post Partum

    15/22

    memungkinkan tubuhnya menjadi sembuh. Ileh karenanya, mereka didorong untuk

    melakukan akti9itas se'ara bertahap, memberikan jarak antara akti9itas mereka, dan untuk

    istirahat sebelum mereka menjadi keletihan.

    1*. Lat)an peregangan otot5otot

    Ketika kekuatan mereka telah kembali, setelah awal periode penyesuaian terhadap

    melahirkan anak, pasien dapat memulai latihan peregangan otot dasarr pel9i' dan otot-otot

    abdomen. 4atihan kegels, disarankan pada ibu selama perawatan prenatal. /egera setelah

    merasa nyaman, dorong ibu untuk melakukan latihan ini, demikian pula, mereka dapat

    memulai latiahn otot-otot abdomen ketika bila kekuatannya telah kembali. Pasien harus

    ingat bahwa selama 2 sampai 6 bulan otot-otot mereka mengalami relaksasi dan hal tersebut

    membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk men'apai tonus sebelumnya

    1+. Makanan dan m)numan

    8bu baru membutuhkan diet seimbang yang baik. Pedoman umum yang baik untuk diet

    termasuk dua sampai empat porsi setiap hari dari empat kelompok makanan dasar, makan

    harian, daging dan makanan yang mengandung protein, buah dan sayuran, roti dan biji-

    bijian. 8bu menyusui butuh protein, mineral, dan 'airan ekstra. Mereka bisa mendapatkan

    semuanya dengan menambahkan % sampai 6 'angkir susu rendah lemak dalam dietnya setiap

    hari. "ambahan mineral dan multi9itamin mungkin juga diresepkan.

    1/. (ul)t

    /triae yang diakibatkan karena regangan kulit abdomen mungkin akan tetap bertahan

    lama setelah kelahiran, tetapi akan menghilang menjadi bayangan yang lebih terang. Bila

    terdapat linea nigra atau topeng kehamilan (khloasma), biasanya akan memutih dan

    kelamaan akan menghilang.

    10. Penegaan sens)t)%)tas %ator5R

    /ebagai bagian perawatan antepartum, dilakukan pemeriksaan golongan darah ABI dan

    fa'tor 7h. Bila ibu memiliki 7hL(&) (seperti 7ho@AM) diberikan pada minggu ke $

    perinatal dan diberikan kembali dalam 5$ jam setelah melahirkan, insiden isoimunisasi dapat

    diturunkan se'ara signifikan.

    Bila pasien tidak mendapatkan perawatan antepartuum, pemeriksaan golongan darah

    dilakukan pada saat masuk ke rumah sakit. 8a dipertimbangkan sebagai 'alon terhadap

    7ho@AM bila () 7h-nya negati9e, ($) bayinya 7h-positif seperti ditunjukkan dari hasil

  • 7/23/2019 Askep Pada Ibu Post Partum

    16/22

    pemeriksaan darah tali pusat, dan (!) bayi memberikan reaksi negati9e pada test Doomb,

    yang menandakan bahwa ibu kemungkinan belum membentuk fa'tor 7h.

    Bila diputuskan bahwa ibu merupakan 'alon 7ho@am, () ia harus menandatangani

    informed 'onsent, ($) dipesankan 7ho@am dari laboratorium, (!) dilakukan test

    kompattibilitas, dan (%) 7ho@am dikirimkan ke unit postpartum untuk diberikan. &alam

    memberikan 7ho@am, perawat harus mengikuti beberapa hal penting seperti halnya pada

    pemberian darah lengkap. &ua orang perawat memeriksa ulang nama pasien dan nomor

    identitas pada 9ial 7ho@am men'o'okkannya dengan kertas dari laboratorium. 7ho@am

    disuntikkan se'ara intramus'ular, biasanya ke dalam bokong. 0arang terjadi reaksi, tetapi

    tempat suntikan diperiksa untuk melihat adanya tanda-tanda inflamasi lo'al, tanda-tanda

    9ital diperiksa paling tidak dua kali selama periode % jam berikutnya.

    1. Hubungan seksual

    >ubungan seksual dapat dilakukan dengan aman ketika luka episiotomy telah sembuh

    dan keluaran lokea telah terhenti. Karena tingkat estrogen yang rendah dalam seminggu

    setelah melahirkan, sel-sel pensekresi dalam 9agina mungkin hanya membentuk sedikit

    pelumas alamiah. Ileh karenanya, penggunaan lubrikan dapat sangat membantu. Beberapa

    wanita mengalami Flet-downG A/8 sebagai respon terhadap orgame seksual. Mereka juga

    mungkin merasakan rangsangan seksual pada saat menyusui. 7espons fisiologis ini dapat

    menekan pasien ke'uali mereka memahami bahwa hal tersebut adalah normal.

    23. Menstruas) dan oulas)

    Pada ibu tak menyusui, menstruasi mulai pada minggu ke 6 sampai ke setelah

    melahirkan. I9ulasi mungkin saja terjadi pada saat itu. Ileh karenanya mungkin saja terjadi

    konsepsi. Pada ibu menyusui mungkin belum akan mendapat menstruasi sampai ! bulan

    atau lebih setelah melahirkan. Pembentukan prolaktin yang berlanjut dapat menghambat

    pelepasan folli'le stimulating hormone (/>) dari kelenjar pituitary dan memperlambat

    o9ulasi. +amun demikian, /> mungkin tidak dihambat dan o9ulasi dapat terjadi. ;ntuk

    alasan ini, menyusui bukan merupakan kontrasepsi yang dapat diandalkan. Bila abstinen'e

    tidak memungkinkan dan kehamilan lainnya merupakan hal yang tidak diinginkan, salah

    satu jenis kontrasepsi harus digunakan.

  • 7/23/2019 Askep Pada Ibu Post Partum

    17/22

    21. Emos)

    7espons emosi pada wanita terhadap kehamilan, persalinan, dan purpurium telah

    didiskusikan pada Bab %. /eperti yang telah dijelaskan, ketika saat-saat kelahiran telah

    dekat, wanita mengalami peningkatan kegembiraan, men'apai klimaks dengan kelahira bayi.

    /eringkali emosi yang tiinggi menurun dengan 'epat setelah kelahiran. "ingkat esterogen

    dan progesterone dalam tubuh turun. Pasien keletihan karena persalinan, dan mereka

    mengalami nyeri perineum, pembengkakan payudara, dan afterpain. Mereka merasa sangat

    tertekan dan mungkin menangis untuk hal-hal yang mereka tidak pahami. &epresi ini

    disebut postpartum blues.

    Perawat menenangkan ibu dengan menjelaskan penyebab fisik dari depresi postpartum.

    Mereka meyakinkan ibu bahwa depresi seperti itu adalah hal yang umum dan segera akan

    menghilang, sama seperti halnya rasa tidak nyaman lainnya pada melahirkan. Perasaan

    bahagia dan harapan mereka akan kembali seperti sebelum melahirkan.

    22. Parent)ng

    Pengkajian awal tentang interaksi antara orang tua dan bayinya ditegakkan diruang

    persalinan. Proses penegasan ini disebut bonding, terjadi saat ibu dan ayah menerima dan

    mengenali bayinya. 7eaksi yang sangat positif termasuk berbi'ara pada bayi, tersenyum,

    memeluk, meneliti, dan memberikan tanda positif tentang bayinya. 7eaksi yang sangat

    negati9e termasuk sedikit melihat dan menggendong bayi, menjadi apatis, dan memberikan

    tanda tidak baik pada bayinya. Bila orang tua merasakan positif pada bayinya, sepertinya

    mereka akan lebih banyak mendapat keterampilan dalam perawatan anak dan sedikit

    kemungkinan untuk memperlakukan anak dengan salah atau melalaikan bayi di saat

    mendatang.

    Menurut beberapa peneliti, menerima peran sebagai orang tua adalah suatu proses yang

    terjadi dalam tiga tahap # () ketergantungan, ($) ketergantungan-ketidaktergantungan, dan

    (!) saling ketergantungan.

    "aap 16 ketergantungan. Bagi beberapa ibu baru tahap ini terjadi pada hari ke- dan

    ke-$ setelah melahirkan. 7ubin (6) menjelaskan bahwa hari tersebut merupakan fase

    Ftaking-inG (menerima), waktu dimana ibu membutuhkan perlindungan dan pelayanan. 8a

    memfokuskan energinya pada bayinya yang baru. 8a mungkin selalu membi'arakan

    pengalaman melahirkannya berulan-ulang, Ftaking-inG merupakan fakta bagi perannya yang

  • 7/23/2019 Askep Pada Ibu Post Partum

    18/22

    baru. Preokupasi ini mempersempit persepsinya dan mengurangi kemampuannya untuk

    berkonsentrasi pada informasi baru. Perawat mungkin harus mengulang-ulang instruksi yang

    berikan pada tahap ini.

    "aap 26 (etergantungan5ket)daktergantungan. "ahap kedua mulai pda sekitar hari

    keyiga setelah melahirkan dan berakhir pada minggu ke-% sampai ke-2. 7ubin menyebutnya

    sebagai fase takinghold. /ampai hari ketiga ibu siap untuk menerima peran barunya dan

    belajar tentang semua hal-hal baru. +amun demikian, tubuhnya mengalami perubahan yang

    sangat signifikan. /ebagai akibat pengaruh hormonal yang sangat kuat, keluarlah A/8.

    ;terus dan perineum terus dalam proses penyembuhan. Pasien menjadi keletihan. Ketika ia

    kembali ke rumah, ia mungkin merasakannya lebih buruk lagi.

    /elama fase ini system pendukung menjadi sangat bernilai bagi ibu muda yang

    membutuhkan sumber informasi dan penyembuhan fisik sehingga ia dapat istirahat dengan

    baik. Mekanisme pertahanan diri pasien merupakan sumber penting selama fase ini karena

    postpartum blues merupakan hal yang biasa terjadi. 4ayanan kunjungan rumah oleh perawat

    sangat dianjurkan, terutama bagi ibu muda.

    "aap !6 sal)ng ketergantungan. &imulai sekitar minggu ke-2 sampai ke-6 setelah

    kelahiran, system keluarga telah menyesuaikan diri dengan anggotanya yang baru. "ubuh

    pasien telah sembuh, perasaan rutinnya telah kembali, dan kegiatan hubungan seksualnya

    telah dilakukan kembali. Keluarga besar (e

  • 7/23/2019 Askep Pada Ibu Post Partum

    19/22

    BAB !

    A'UHAN (EPERA7A"AN

    !.1 Pengka#)an

    Bila ibu telah dirawat diruang pemulihan postpartum selama persalinan kala 8=, ia

    dapat dipindahkan ke unit perawatan postpartum bila kondisinya telah stabil.

    Pengkajian awal meliputi pelaporan pada perawat penerima. Datatan pasien ditinjau

    kembali untuk mendapatkan informasi dari 'atatan prenatal dan persalinan yang akan

    mempengaruhi perawatan selanjutnya. Datatan prenatal mengingatkan tim pemberi asuhan

    tentang kemungkinan kebutuhan pasien untuk 9aksinasi rubella atau perlindungan terhadap

    7h isoimunisasi. Pemeriksaan darah pusat janin memperjelas kebutuhan akan

    immunoglobulin 7hL (&).

    Perawat mewawan'arai pasien se'ara tidak formal untuk menentukan status

    emosional, tingkat energy, letak dan derajat ketidaknyamanan, lapar, haus, pengetahuannya

    terhadap perawatan diri dan perawatan bayi, dan apakah ia akan menyusui bayinya atau

    memberikan susu botol. a'tor-faktor etik dan kebudayaan seperti bahasa atau 9ariasi diet

    dikaji karena mempengaruhi perawatan dan pemulihan.

    Pengkajian tanda-tanda 9ital, fundus, lokea, kandung kemih, asupan atau haluaran,

    perineum dan episiotomy, payudara, eliminasi, dan status emosional dibuat pada saat ini.

    Ke'uali bila berkembang masalah, pemeriksaan labnoratorium jarang diresepkan.

    Pengkajian dilanjutkan setiap % sampai jam sampai pemulangan.

    !.2 D)agnosa kepera-atan

    &iagnosa keperawatan yang khas bagi pasien pada tahap pemulihan post partum adalah #

    . Potensial terjadinya infeksi berhubungan dengan penyembuhan jaringan belum terjadi dan

    in9olusi uteri.

    $. Potensial kurangnya perawatan diri.

    !. @angguan rasa nyaman sehubungan dengan afterpain, episiotomy yang belum sembuh,

    dan pembengkakan payudara.

    %. @angguan eliminasi usus atau kandung kemih sehubungan dengan ketidaknyamanan post

    partum.

    2. @angguan tidur sehubungan dengan ketidaknyamanan dan jadwal nyaman makan bayi.

  • 7/23/2019 Askep Pada Ibu Post Partum

    20/22

    6. Potensial pe'ahnya putting susu dan mastitis sehunbungan dengan kegiatan menyusui.

    5. @angguan akti9itas sehubungan dengan episiotomy dan afterpain.

    . Potensial thrombosis sehubungan dengan hemostasis.

    . Potensial kurangnya pengetahuan mengenai susu, hubungan seksual, kontrasepsi, dan

    penggunaan sumber-sumber komunitas.

    . &epresi sehubungan dengan tingkat hormone, tidak nyaman, dan syok post traumati'.

    !.! Pelaksanaan

    4angkah ini merupakan pelaksanaan ren'ana asuhan penyuluhan pada klien dan keluarga.

    Mengarahkan atau melaksanakan ren'ana asuhan se'ara efisien dan aman.

    A. Mengobser9asi meliputi

    ) Keadaan umum

    $) Kesadaran

    !) "anda-tanda 9ital dengan mengukur (tekanan darah, suhu, nadi, respirasi).

    %) "inggi fundus uteri, kontraksi uterus

    2) Menganjurkan ibu untuk segera berkemih karena apabila kandung ken'ing penuh akan

    menghambat proses in9olusi uteres.

    6) Menganjurkan pada ibu untuk mobilisasi dini untuk memperlan'ar pengeluaran lo'hea,

    memperlan'ar peredaran darah.

    B. Kebersihan &iri

    ) Menjaga kebersihan seluruh tubuh terutama daerah genetalia.

    $) Mengganti pembalut minimal dua kali sehari atau setiap kali selesai BAK.

    D. 8stirahat

    ) Memberi saran pada ibu untuk 'ukup tidur siang agar tidur siang agar tidak terlalu lelah.

    $) Memberi pengertian pada ibu, apabila kurang istirahat dapat menyebabkan produksi A/8

    berkurang, proses in9ousi berjalan lambat sehingga dapat menyebabkan perdarahan.

    !) Menganjurkan pada ibu untuk kembali mengerjakan pekerjaan sehari-hari.

    &. @i:i

    ) Mengkonsumsi makanan yang bergi:i, bermutu dan 'ukup kalori, sebaiknya ibu makan

    makanan yang mengandung protein, 9itamin dan mineral.

    $) Minum sedikitnya ! liter air sehari atau segelas sehabis menyusui.

    !) Minum tablet e3:at besi selama % hari pas'a persalinan.

  • 7/23/2019 Askep Pada Ibu Post Partum

    21/22

    %) Minum 9itamin A ($. unit) agar dapat memberikan 9itamin A kepada bayinya

    melalui A/8.

    E. Perawatan Payudara

    ) Menjaga kebersihan payudara

    $) Memberi A/8 eksklusif sampai bayi umur 6 bulan.

    . >ubungan /eksual

    Memberi pengertian hubungan seksual kapan boleh dilakukan.

    @. Keluarga Beren'ana

    Menganjurkan pada ibu untuk segera mengikuti KB setelah masa nifas terlewati sesuai

    dengan keinginannya.

    BAB $

    PENU"UP

    $.1 (es)mpulan

    Masa nifas (puerperium) adalah masa yang dimulai setelah plasenta keluar dan

    berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan semula (sebelum hamil). Masa

    nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu. *anita yang melalui periode puerperium

    disebut puerpura. (+ifas) berlangsung selama 6 minggu atau %$ hari, merupakan waktu yang

    diperlukan untuk pulihnya alat kandungan pada keadaan yang normal (Ambarwati, $).

    Masa nifas dibagi menjadi ! tahap, yaitu puerperium dini, puerperium intermedial,

    dan remote puerperium (Ambarwati, $).

    . Puerperium dini

    $. Puerperium intermedial

    !. 7emote puerperium

    $.2 'aran

    &engan adanya makalah ini kami sebagai penulis berharap makalah ini bermanfaat

    bagi pemba'a dan dapat menambah wawasan bagi pemba'a khususnya untuk lebih

    meningkatkan pengetahuan /&M terhadap masalah keperawatan pada ibu hamil.

  • 7/23/2019 Askep Pada Ibu Post Partum

    22/22

    DA8"AR PU'"A(A

    Ambarwati, Any 7etna dan &iah *ulandari. $.Asuhan Kebidanan NIFAS.0ogjakarta# M8"7A

    DE+&8K8A Press

    >amilton, Persis Mary. 2.Dasar-dasar Keperawatan Maternitas Edisi 6.0akarta# E@D

    /uherni, dkk. $ .Perawatan Masa Nifas. 0ogjakarta# itramaya