Askep Klien Dengan Anemia

16
ASKEP KLIEN DENGAN ANEMIA PENGKAJIAN I. IDENTITAS KLIEN II. RIWAYAT KESEHATAN I.1 Riwayat Kesehatan Dahulu Klien pernah mendapatkan atau menggunakan obat-obatan yang mempengaruhi sumsum tulang dan metabolisme asam folat. Riwayat kehilangan darah kronis mis: perdarahan GI kronis, menstruasi berat(DB), angina, CHF (akibat kerja jantung berlebihan) Riwayat endokarditis infektif kronis. Riwayat pielonefritis, gagal ginjal. Riwayat TB, abses paru. Riwayat pekerjaan terpajan terhadap bahan kimia, mis: benzene, insektisida, fenil butazon, naftalen. Riwayat terpajan pada radiasi baik sebagai pengobatan atau kecelakaan. Riwayat kanker, terapi kanker. Riwayat penyakit hati, ginjal, masalah hematologi, penyakit malabsorbsi, lan spt: enteritis regional, manifestasi caciong pita, poliendokrinopati, masalah autoimun.

description

Askep Klien Dengan Anemia

Transcript of Askep Klien Dengan Anemia

Page 1: Askep Klien Dengan Anemia

ASKEP KLIEN DENGAN ANEMIA

PENGKAJIAN

I. IDENTITAS KLIEN

II. RIWAYAT KESEHATAN

I.1 Riwayat Kesehatan Dahulu

Klien pernah mendapatkan atau menggunakan obat-obatan

yang mempengaruhi sumsum tulang dan metabolisme asam

folat.

Riwayat kehilangan darah kronis mis: perdarahan GI kronis,

menstruasi berat(DB), angina, CHF (akibat kerja jantung

berlebihan)

Riwayat endokarditis infektif kronis.

Riwayat pielonefritis, gagal ginjal.

Riwayat TB, abses paru.

Riwayat pekerjaan terpajan terhadap bahan kimia, mis:

benzene, insektisida, fenil butazon, naftalen.

Riwayat terpajan pada radiasi baik sebagai pengobatan atau

kecelakaan.

Riwayat kanker, terapi kanker.

Riwayat penyakit hati, ginjal, masalah hematologi, penyakit

malabsorbsi, lan spt: enteritis regional, manifestasi caciong

pita, poliendokrinopati, masalah autoimun.

Penggunaan anti konvulsan masa lalu / sekarang, antibiotic,

agen kemoterapi, aspirin, obat antiinflamasi, atau anti

koagulan.

Adanya / berulangnya episode perdarahan aktif (DB)

Pembedahan sebelumnya: splenektomi, eksisi tumor,

penggantian katup prostetik, eksisi bedah duodenum,

reseksi gaster, gastrektomi parsial / total.

Page 2: Askep Klien Dengan Anemia

I.2 Riwayat Kesehatan Sekarang

Keletihan, kelemahan, malaise umum

Kebutuhan untuk tidur dan istirahat lebih banyak.

klien mengatakan bahwa Ia Depresi

Sakit kepala

Nyeri mulut & lidah

Kesulitan menelan

Dyspepsia, anoreksia

Klien mengatakan BB menurun

Nyeri kepala,berdenyut, sulit berkonsentrasi

Penurunan penglihatan

Kemampuan untuk beraktifitas menurun

I.3 Riwayat Kesehatan Keluarga

Kecendrungan keluarga untuk anemia.

Adanya anggota keluarga yang mendapat penyakit anemia

congenital.

Keluarga adalah vegetarian berat.

Social ekonomi keluarga yang rendah.

III. PEMERIKSAAN FISIK

III.1 Kardiologi

o Kardiomegali , Hepatomegali

o Edema perifer

o Takikardi, palpitasi,

III.2 Pernafasan

Takipnea, orthopnea, dispnea.

III.3 Sirkulasi

TD: peningkatan sistolik dengan diastolic stabil & tekanan

nadi melebar, hipotensi postural.

Bunyi jantung murmur sistolik (DB)

Ekstremitas: pucat pada kulit, dasar kuku, dan membrane

mukosa,

Page 3: Askep Klien Dengan Anemia

Sclera biru atau putih seperti mutiara.

Pengisisan darah kapiler melambat

Kuku mudah patah dan berbentuk seperti sendok (koilonika)

(DB)

Rambut kering, mudah putus, menipis, tumbuh uban secara

premature

III.4 Gastrointestinal

o Diare, muntah,

o glositis (peradanagan lidah)

o melena/ hematemesis

III.5 Neurologi

o Parastesia

o Ataksia

o Koordinasi buruk

o Bingung

III.6 Integuman

o Mukosa pucat,kering

o Kulit kering

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG

IV.1 Pemeriksaan Diagnostik

Jumlah darah lengkap JDL) : HB & HT menurun

o Jumlah eritrosit : menurun (AP), menurun berat (aplastik), MCV

& MCH menurun, & mikrositik dg eritosit hipokromik (DB),

peningkatan (AP), pansiitopenia (aplastik)

o Jumlah retikulosit bervariasi :menurun(AP), meningkat

(hemolisis)

o Pewarnaan SDM: mendeteksi perubahan warna & bentuk

(dapat mengindikasikan tipe khusus anemia)

o LED : peningkatan menunjukkan adanya reaksi inflamasi

Page 4: Askep Klien Dengan Anemia

o Massa hidup SDM : untuk membedakan diagnosa anemia

o Tes kerapuhan eritrosit : Menurun (DB)

o SDP : jumlah sel total sama dengan SDM (diferensial) mungkin

meningkat (hemolitik) atau menurun (aplastik)

Jumlah trombosit : menurun (aplastik), meningkat (DB), normal/tinggi

(hemolitik)

Hb elektroforesis : mengidentifikasi tipe struktur Hb

Bilirubin Serum (tidak terkonjugasi) : meningkat (AP, hemolitik)

Folat serum dan vit. B12 : membantu mendiagnosa anemia

Besi serum : tak ada(DB), tinggi (hemolitik)

TIBC serum : menurun (DB)

Masa perdarahan : memenjang (aplastik)

LDH serum : mungkin meningkat (AP)

Tes Schilling : penurunan eksresi vit. B12 urin (AP)

Guaiiac : mungkin positif untuk darah pada urin, feses, dan isi gaster,

menunjukkan perdarahan akut/kronis (DB)

Analisa gaster : penurunan sekresi dengan peningkatann pH dan tak

adanya asam hidrokolorik bebas (AP)

Aspirasi sum-sum tulang/pemeriksaan biopsy : sel mungkin tampak

berubah dalam jumlah, ukuran, bentuk, membedakan tipe anemia

Pemeriksaan endoskopoi dan radiografik : memeriksa sisi perdarahan,

perdaraha GI

Analisa data dan masalah keperawatan

No Analisa data etiologi masalah

1. DS:

klien mengeluhkan lemah

klien mengeluhkan sakit

kepala

klien mengatakan bahwa

terjadi penurunan urinnya

klien mengatakan ia sering

Penurunan

komponen

pengangkut O2

Gangguan

perfusi

jaringan

Page 5: Askep Klien Dengan Anemia

merasakan berdebar-debar

klien mengatakan bahwa

napasnya terasa sesak

DO:

kulit terlihat pucat

palpitasi, angina

nafas cepat

rambut kering, mudah putus,

menipis, tumbuh uban secara

prematur

Kuku mudah patah dan

berbentuk seperti sendok

(koilonika)

Pengisisan darah kapiler

melambat

Edema perifer

Membrane mukosa kering

Ekstremitas dingin

Perubahan tekanan darah

2 DS:

Klien mengatakan bahwa ia

merasakan lemah dan letih

Klien mengatakan klien

menyatakan nyeri, sakit kepala

Klien mengatakan

penglihatannya kabur

Klien menyatakan penurunan

semangat utk bekerja

Klien menyatakan bahwa ia

membutuhkan banyak tidur

Klien mengatakan mudah letih

saat bekerja

ketidakseimbagan

suplai &

kebutuhan O2

Intoleransi

Akatifitas

Page 6: Askep Klien Dengan Anemia

DO:

Klien terlihat meringis

menahan nyeri

Klien terlihat lesu, lemah

Klien terlihat mengatuk, ptosis

Kehilangan tonus otot

Palpitasi, takikardi,

peningkatan TD

Parastesia, ataksia

3 DS:

Klien mengeluh sulit menelan

Klien mengeluh tidak nafsu

makan

Klien menyatakan mual

Klien mengatakan bahwa ia

sering BAB/ diare

Klien mengeluh mulutnya

terasa nyeri

DO:

Glositis

Mukosa Mulut kering, pecah-

pecah

BB rendah

Klien terlihat lemah

Kulit kering dan pecah-pecah

gangguan

pencernaan /

ketidakmampuan

mencerna/

menyerapnutrisi

yang

pentingdalam

pembentukan

SDM normal

Gangguan

Nutisi

Kurang dari

kebutuhan

tubuh

V. RENPRA

Diagnosa Keperawatan :

D.X 1: Gangguan perfusi jaringan b.d penurunan komponen pengangkut

O2 Tujuan: Peningkatan perfusi jaringan

Page 7: Askep Klien Dengan Anemia

K.H: menunjukan perfusi adekuat, mis: tanda vital stabil, membrane

mukosa warna merah muda, pengisian kapiler baik, haluaran urine

adekuat, mental seperti biasa.

Intervensi

Tindakan Rasional

Mandiri

Awasi tanda vital, kaji pengisian

kapiler, warna kulit/ membrane

mukosa, dasar kuku

Memberikan informasi tentang derajt/

keadekuatan perfusi jaringan &

membantu menentukan kebutuhan

intevensi

Tinggikan kepala tempat tidur

sesuai toleransi

Meningkatkan ekspansi paru &

memaksimalkan oksigenasi untuk

kebutuhan seluler.catt:kontraindikasi

bila ada hipotenti

Awasi upaya pernapasan:

auskultasi bunyi napas,

perhatikan bunyi adventisus

Dispnea, gemercik menunjukanGJK

karena regangan jantung lama /

peningkatan kompensasi curah

jantung.

Selidiki keluhan nyeri dada,

palpitasi

Iskemia seluler mempengaruhi

jaringan miokardial/ potensial resiko

infark

Kaji untuk respon verbal

melambat, mudah teransang,

agitasi, gangguan memori,

bingung

Dapat mengindikasikan gangguan

fungsi serebral karena hipoksia/

defisiensi vit.B12

Orientasikan ulang pasien sesuai

kebutuhan. Catat jadwal aktivitas

pasien untuk dirujuk. Berikan

waktu untuk berpikir, komunikasi,

dan aktivitas

Membantu memperbaiki proses piker

& kemampuam melakukan/

memperthankan kebutuhan AKS

Catat nkeluhan rasa dingin, Vasokonstriksi menurunkan sirkulasi

Page 8: Askep Klien Dengan Anemia

perthankan suhu lingkungan &

tubuh hangat sesuai indikasi

perifer. Kebutuhan rasa hangat harus

seimbang dengan kebutuhan untuk

menghindari panas berlebihan

pencetus vasodilatasi

Hindari penggunaan bantalan

penghangat / botol air hangat.

Ukur suhu air mandi dengan

thermometer

Termoreseptor jaringan dermal

dangkal karena gangguan oksigen

Kolaborasi

Awasi pemeriksaan laboratorium,

mis: Hb/Ht, &jumlah SDM, GDA.

Mengidentifikasi defisiensi &

kebutuhan pengobatan/ respon

terhadap nyeri

Berikan SDM lengkap/packed,

produk darah sesuai indikasi,

awasi komplikasi transfuse

Meningkatkan jumlah sel pembawa

O2, memperbaiki defisiensi untuk

menurunkan resiko perdarahan

Berikan tambahan O2 sesuai

indikasi

Memaksimalkan transport O2 ke

jaringan.

Siapkan intervensi pembedahan

sesuai indikasi

Transplantasi sumsum tulang

dilakukan pada kegagalan sumsum

tulang/ anemia aplastik

D.X.2 Intoleransi Akatifitas b.d. ketidakseimbagan suplai & kebutuhan O2

Tujuan: kebutuhan aktifitas sehari-hari terpenuhi mandiri atau dengan

bantuan orang lain.

K.H: 1. melaporkan peningkatan toleransi aktifitas (termasuk aktifitas

sehari-hari). 2. menunjukan penurunan tanda fiosiologis intoleransi, mis:

nadi, pernapasan, & TD masih dalam rentang normal.

Intervensi:

Tindakan Rasional

Mandiri

Page 9: Askep Klien Dengan Anemia

Kaji kemampuan pasien untuk

melakukan tugas normal, catat

laporan kelelahan, keletihan, &

kesulitan menyelesaikan tugas

Mempengaruhi pilihan intrvensi/

bantua

Kaji kehilangan / gangguan

keseimbangan gaya jalan,

kelemahan otot

Menunjukan perubahan neurology

karena defisiensi vit B12

mempengaruhi keamanan pasien /

resiko cidera

Awasi TD, pernapasan, selama &

sesudah aktifitas. Catat respon

terhadap tingkat aktifitas(mis:

peningkatan denyut jantung/TD,

disritmia, pusing, dispnea,

takipnea, dsb)

Manifestasi kardiopulmonal dari upaya

jantung & paru untuk membawa

jumlah O2 adekuat kejaringan

Berikan lingkungan tenang.

Pertahankan tirah baringbila

diindikasikan. Pantau & batasi

penunjung,telepon& gangguan

berulang tindakan yang tidak

direncanakan

Meningkatkan istirahat untuk

menurunkan kebutuhan O2 tubuh &

menurunkan regangan jantung&paru

Ubah posisi pasien dengan

perlahan & pantau terhadap

pusing

Hipotensi postural/ hipoksia serebral

dapat menyebabkan pusing,

berdenyut & peningkatan resiko cidera

Prioritaskan jadwal asuhan

keperawatan utk meningkatkan

istirahat

Mempertahankan tingkat energi &

meningkatkan regangan pada system

jantung & pernapasan

Berikan bantuan dlm aktivitas/

ambulasibila perlu,

memungkinkan pasien utk

melakukannya sebanyak

mungkin

Membantu bila perlu, harga diri

ditingkatkan bila kpasien melakukan

sesuatu sendiri

Rencanakan kemajuan aktivitas Meningkatkan secara bertahap tingkat

Page 10: Askep Klien Dengan Anemia

dg pasien. Tingkatkan tingkat

aktivitas sesuai toleransi

aktivitas sampai normal &

memperbaiki tonus otot/stamina tanpa

kelemahan. Meningkatkan rasa harga

diri & rasa terkontrol

Gunakan teknik penghematan

energi,Mis: mandi dg duduk

Mendorong pasien melakukan banyak

dg membatasi penyimpanan energi &

mencegah kelemahan

Anjurkan pasien utk

menghentikan akatifitas bila

palpitasi, nyeri dada, napas

pendek, kelemahan, atau pusing

Regangan/stress kardiopulmonal

berlebih/stress dpt menimbulkan

dekompensasi/kegagalan.

D.X.3 Gangguan Nutisi Kurang dari kebutuhan tubuh b.d. gangguan

pencernaan / ketidakmampuan mencerna/ menyerapnutrisi yang

pentingdalam pembentukan SDM normal

Tujuan: memberikan kebutuhan nutrisi/cairan

K.H: Menunjukan peningkatan berat badan, atau berat badan stabil

dengan nilai laboratorium normal.

Tidak mengalami tanda malnutrisi

Menunjukan perilaku, perubahan pola hidup untuk meningkatkan &/

mempertahankan BB yang sesuai

Intervensi:

Tindakan Rasional

Mandiri

Kaji riwayat nutrisi termasuk

makanan yang disukai

Mengidentifikasi defisiensi, menduga

intervensi

Observasi & catat masukan

makan pasien

Mengawasi masukan kalori/kualitas

kekurangan konsumsi makanan

Timbang BB tiap hari Mengawasi penurunan BB / efektifitas

Page 11: Askep Klien Dengan Anemia

intervensi nutrisi

Berikan makanan sedikit &

frekuensi sering

Makan sedikit dpt menurunkan kelemahan

& meningkatkan pemasukan & juga

mencegah distensi gaster

Observasi & catat kejaduian

mual muntah, flatus & gejala

lain yg berhubungan

Gejala GI dpt menunjukan efek anemia

(hipoksia ) pd organ

Berikan & Bantu hygiene

mulut yg baik

Meningkatkan nafsu makan & pemasukan

oral, menurunkan pertumbuhan bakteri,

meminimalkan resiko infeksi

Kolaborasi

Konsul pd ahli gizi Membantu utk membuat rencana diet utk

memenuhi kebutuhan individual

Pantau aktifitas labor Meningkatkan efektifitas program

pengobatan termasuk sumber diet nutrisi

yg dibutuhkan

Berikan obat sesuai indikasi

Vitamin & suplemen mineral

Besi dextran (IV/IM)

Tambahan besi oral

Asam hidroklorida

Kebutuhan penggantian tergantung pd tipe

anemia

Diberikan sampai deficit teratasi

Berguna pd tipe anemia defisiensi Fe

Mempunyai sifat absorbsi vit B12

Anti jamur/ pencuci mulut

anestetik jika diindikasi

Mungkin diperlukanpd stomatitis/glositis.

Utk meningkatkan penyembuhan jaringan

mulut & memudahkan masukan

Berikan diet halus, rendah

serat, hindari makanan

pedas, terlalu asm atau

sesuai indikasi.

Bila ada lesi oral, nyeri dpt membatasi tipe

makanan yg dpt ditoleransi pasien

Berikan suplemen

nutrisi,mis: ensure, isocal

Meningkatkan masukan protein & kalori