Askep Keluarga Kelolaan

74
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN MASALAH UTAMA KETIDAKEFEKTIFAN PROGRAM TERAPEUTIK PADA TN. A DI KELUARGA TN.A RT 4 RW 8 DI DUSUN KRAJAN DESA SUMBERJAMBE KECAMATAN SUMBERJAMBE KABUPATEN JEMBER Disusun Untuk Memenuhi Tugas Program Pendidikan Profesi Ners (P3N) Stase Keperawatan Keluarga oleh: Aulia Merdekawati N.H., S.Kep. 102311101090

description

Askep Keluarga Kelolaan

Transcript of Askep Keluarga Kelolaan

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN MASALAH UTAMA KETIDAKEFEKTIFAN PROGRAM TERAPEUTIK PADA TN. A DI KELUARGA TN.A RT 4 RW 8 DI DUSUN KRAJAN DESA SUMBERJAMBE KECAMATAN SUMBERJAMBE

KABUPATEN JEMBER

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Program Pendidikan Profesi Ners

(P3N) Stase Keperawatan Keluargaoleh:

Aulia Merdekawati N.H., S.Kep.102311101090KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS JEMBER

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

Alamat: Jl. Kalimantan No.37 Kampus Bumi Tegal Boto Jember

Telp./Fax (0331) 323450 JemberA. PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA

I. Data Umum

1. Nama Kepala Keluarga (KK) :Tn. A2. Usia:66 tahun

3. Pendidikan:SR4. Pekerjaan :Pensiunan5. Alamat:RT 4 RW 8 Dusun Krajan Desa Sumberjambe Kecamatan Sumberjambe Kabupaten Jember

6. Komposisi Anggota Keluarga:

Tabel 1. Komposisi Anggota Keluarga Tn. ANoNamaJenis KelaminHub dgn KKUmur (tahun)PendidikanPekerjaan

1.Tn. ALKK66SDPensiunan

2.Ny. PIstri63SDIbu rumah tangga

3.Ny. InPAnak43SMAGuru PAUD

4.Ny. IndPAnak27SIGuru SD

Genogram Keluarga Tn. A:

Gambar1. Genogram keluarga

Keterangan: Berdasarkan gambar genogram keluarga Tn. A dapat diketahui bahwa yang tinggal dalam rumah keluarga Tn. A yaitu istrinya Ny. T. Keterangan Gambar Genogram :

7. Tipe keluarga: keluarga usila dimana keluarga hanya terdiri dari suami dan istri yang sudah tua dengan anak yang sudah memisahkan diri8. Suku bangsa: Tn. A berasal dari Sumberjambe Jember dengan suku Madura. Ny. T berasal dari Bandung dengan suku Sunda. Keluarga Tn. A tinggal di lingkungan yang secara etnis penduduknya bersuku Madura. Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa Madura.

9. Agama: Kepercayaan yang dianut oleh seluruh anggota keluarga Tn. A adalah Islam. Tn. A dan Ny. T tidak aktif di kegiatan pengajian yang diadakan di lingkungan rumahnya.10. Status sosial ekonomi keluarga: Tn. A merupakan seorang pensiunan karyawan sekolah dan mengisi waktu luangnya dengan bekerja sebagai petani. Kebutuhan keluarga Tn. A dipenuhi oleh Tn. A dari gaji pensiun. Gaji Tn.A setiap bulan yaitu Rp. 1.600.000,-. Menurut Ny. T penghasilan yang didapat oleh Tn. A dirasa cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Selain itu, hingga saat ini Tn.A masih aktif bekerja mengelola lahan pertaniannya11. Aktivitas rekreasi keluarga: Aktivitas rekreasi pada keluarga Tn. A sering dilakukan, diantara menonton tv bersama, mendengarkan radio, dan berkunjung ke rumah saudara sekaligus menghabiskan waktu bersama anak cucu. II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga

1. Tahap perkembangan keluarga saat ini: Berdasarkan tahap perkembangannya, tahap perkembangan yang saat ini dilewati oleh keluarga Tn. A adalah tahap perkembangan keluarga tahap ke-8 yaitu keluarga lansia dan pensiunan. Adapun tugas perkembangan keluarga lansia adalah:

a. Mempertahankan penataan kehidupan yang memuaskanb. Menyesuaikan terhadap penghasilan yang kurangc. Mempertahankan hubungan pernikahand. Menyesuaikan terhadap kehilangan pasangane. Mempertahankan ikatan keluarga antargenerasif. Melanjutkan untuk merasionalisasi kehilangan keberadaan anggota keluargaTugas perkembangan dari keluarga Tn. A sebagian besar telah terpenuhi. Tn. A dan Ny. T dapat memenuhi kebutuhan anggota keluarga dengan terdapatnya rumah, privasi dan keamanan bagi anggota keluarganya. Tn. A dan Ny. T juga dapat mempertahankan hubungan yang sehat dalam keluarga baik hubungan antara suami-itri, orangtua-anak, maupun keluarga-sanak famili. Hubungan antara keluarga Tn. A dan sanak saudara terjalin dengan harmonis, sering kali saling mengunjungi satu sama lain. 2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi:

Tugas perkembangan keluarga Tn. A berdasarkan keterangan keluarga, sampai saat ini cukup terpenuhi. Meski diantara pasangan belum ada yang meninggal dunia, mereka menyadari bahwa usianya sudah tidak muda lagi dan hanya bisa meningkatkan ibadah di usia tuanya. 3. Riwayat keluarga inti:Tn. A dan Ny. T menikah pada tahun 1970. Tn.A adalah penduduk asli sumber jambe sedangkan Ny.T adalah pendatang dari Jawa Barat. Tn. A dan Ny. T dikaruniai 2 orang anak yaitu Ny. In dan Ny. Ind. Saat ini Ny.T dan Tn.A memiliki 3 orang cucu dan semua cucunya perempuan. 4. Riwayat keluarga sebelumnya:Orang tua Tn.A adalah penduduk asli sumber jambe sedangkan orang tua Ny.T berasal dari jawa barat. Keluarga Ny.T sering berpindah-pindah tempat bergantung dengan tugas dinas yang didapat. Tn.A dan Ny.T bertemu ketika keluarga Ny.T dipindahtugaskan ke Desa Sumberjambe. Keluarga Ny.T tidak memiliki riwayat penyakit kronis maupun kecacatan. Keluarga Tn.A memiliki riwayat penyakit hipertensi. Ibu dari Tn.A memiliki hipertensi dan kelima saudaranya seluruhnya memiliki hipertensi. III. Lingkungan

16. Karakteristik rumah

a. Denah rumah

Gambar 2. Denah rumah keluarga Tn. AKeterangan:

: Pintu

: Jendela

T1: Ruang Tamu

T2 : Ruang Keluarga

K: Kamar Tidur

D : Dapur

P : Kandang sapi

b. Keadaan dalam rumah

Lantai rumah Tn.A terbuat dari semen. Dinding rumah terbuat dari tembok dan sebagian menggunakan kayu. Atap rumah genteng dan dilapisi oleh plavon. Luas rumah Tn. A 60 m2 dengan ukuran tiap kamar tidur 3x4 meter. Kamar tidur digunakan tidur oleh Ny.T dan Tn.A. Selain itu di ruang keluarga terdapat tv, meja, dan beberapa kursi. Ny. T mengaku selalu membersihkan rumahnya setiap hari. Ruang tamu terlihat rapi dan bersih namun di ujung ruangan terdapat barang-barang yang mengganggu kebersihan rumah, lantai ruang tamu terlihat bersih tetapi masih terasa kotor ketika diinjak tanpa alas kaki. Pencahayaan pada siang hari cukup terang. Pencahayaan di malam hari menggunakan lampu listrik, sehingga terlihat terang.c. Keadaan lingkungan di luar rumah

1) Pemanfaatan halaman

Keluarga Tn. A memiliki halaman didepan rumah yang tidak begitu luas. Halaman didepan rumah ditanami pohon jeruk dan digunakan sebagai tempat jemuran

2) Sumber air minum

Sumber air minum diambil dari sumur yaitu berada di belakang rumah. 3) Pembuangan air kotor

Pembuangan air limbah rumah tangga dialirkan melalui got yang akan disalurkan ke got belakang rumah.4) Pembuangan sampahSampah rumah dibuang di lahan samping yang kira-kira berjarak 5 meter dari rumah.

5) Jamban

Keluarga Tn.A memiliki kamar mandi dan jamban yang ada di dalam rumah6) Sumber pencemaran

Terdapat sumber pencemaran udara di sekitar rumah Tn.A yaitu dari kandang sapi karena Tn.A memelihara hewan ternak

7) Sanitasi rumah

Ruangan yang ditempati keluarga Tn. A rapi. Lingkungan sekitar rumah tampak bersih.

17. Karakteristik tetangga dan komunitas:

Tempat tinggal Tn. A berada di ujung lingkungan. Rumah-rumah yang ada disekitar rumah Tn.A masih dalam satu silsilah keluarga. Tipe tempat tinggal dari keluarga Tn. A adalah tipe rumah hunian. Tipe lingkungan/komunitas di wilayah Tn.A termasuk dalam lingkungan perdesaan. Sebagian besar penduduk lingkungan ini memiliki pekerjaan sebagai petani, pedagang dan kuli bangunan Mayoritas tetangga adalah suku Madura dengan bahasa komunikasi sehari-hari menggunakan bahasa Madura. 18. Mobilitas geografis keluarga: Untuk melakukan mobilisasi Tn.A dan Ny.T menggunakan sepeda motor. Sehari-hari Tn.A mengisi waktu luangnya dengan bekerja sebagai petani di ladangnya sedangkan Ny.T hanya di rumah saja dan terkadang membantu merawat cucunya yang tinggal di sebelah rumah.19. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyakarat

Dalam keluarga Tn. A tidak mengikuti kegiatan pengajian yang diadakan oleh masyarakat di lingkungannya karena sudah tua tetapi Tn. A aktif dalam mengikuti kegiatan perkumpulan masyarakat yang lain seperti dalam acara-acara peringatan hari besar20. Sistem pendukung keluargaKeluarga Tn.A memiliki beberapa sumber dukungan, diantaranya sumber dukungan fisik berupa rumah permanen yang dapat menjadi tempat berlindung seluruh anggota keluarganya. Keluarga Tn.A juga memiliki sumber dukungan emosional berupa anak dan saudara yang tinggal di sekitar rumah. Tn.A dan Ny.T juga memiliki banyak kerabat yang sering berkunjung ke rumah memberikan dukungan ataupun bantuan kepada Tn.A jika membutuhkan.

Gambar 3. Ecomap keluarga Tn. AKeterangan:

Hubungan/ interaksi sedang

Hubungan / interaksi kuat

Hubungan/ interaksi sangat kuat

IV. Struktur Keluarga

1. Pola komunikasi keluarga:

Komunikasi yang dilakukan dalam keluarga Tn.A dilakukan secara terbuka, dalam arti setiap ada permasalahan diselesaikan dengan cara musyawarah dan setiap anggota keluarga bebas untuk memberikan pendapat ataupun saran, serta antar anggota keluarga juga saling mengingatkan apabila melakukan hal-hal yang dianggap salah. Tn.A dan Ny.T sering membicarakan masalah yang ada baik di rumah maupun masalah diluar rumah. Komunikasi yang dilakukan antar keluarga menggunakan bahasa Madura. 2. Struktur kekuatan keluarga:

Pengambilan keputusan pada keluarga Tn.A dipedang oleh Tn.A. Struktur kekuatan keluarga yang tertinggi dipegang oleh Tn.A sebagai kepala keluarga di keluarga tersebut. Pemikiran yang terbuka dari Tn.A dan Ny.T membuat keharmonisan keluarga terjaga sampai saat ini. 3. Struktur peran keluarga:

Struktur Peran Formal

Tn. A berperan sebagai kepala keluarga yang memimpin keluarga. Tn.A yang mengambil keputusan dalam keluarga dan mencari nafkah.

Ny.T berperan sebagai ibu rumah tangga dan mengurus rumah tangga termasuk memasak, berbelanja, membersihkan rumahStruktur Peran Informal

Peran informal keluarga secara spesifik tidak dijelaskan oleh keluarga Tn.A. namun Tn.A dan Ny.T saling mendukung dan menjaga satu sama lain di usia tuanya. Ny.T juga sering menjadi perantara bagi keluarga besar maupun dengan keluarga anaknya karena Ny.T merupakan orang yang sabar. 4. Nilai dan norma budaya:

Dalam keluarga Tn.A dan Ny.T memiliki budaya yang berbeda. Tn.A dengan latar budaya Madura sedangkan Ny.T dengan latar budaya Sunda. Ny.T mengatakan bahwa Ny.T sudah lama berada di sumberjambe, Ny.T mengikuti nilai dan norma budaya setempat sehingga nilai dan norma dapat dijalankan secara bersama tanpa ada kesenjangan. V. Fungsi Keluarga

1. Fungsi afeksi

1) Kebutuhan-kebutuhan keluarga, pola-pola respon

Setiap kebutuhan dari anggota keluarga Tn.A dibicarakan secara terbuka dan respon dari anggota keluarga positif dan akan dipertimbangkan dalam pemenuhan kebutuhan tersebut. Tn. A dan Ny.T saling menghargai dan mampu menerima dengan baik keinginan satu sama lain.2) Hubungan keakraban

Tn. A dan Ny. T sangat akrab karena sifat keterbukaan mereka berdua. Tn. A dan Ny. T tampak rukun dan harmonis3) Pertalian hubungan (diagram kedekatan dalam keluarga)

Gambar 4. Diagram Pertalian Keluarga Tn. AKeterangan:

: hubungan lemah

: hubungan kuat

Gambar 4. Gambar diatas menunjukkan keakraban dalam keluarga Tn.A. Tampak dalam gambar bahwa Tn. A dan Ny. T memiliki hubungan yang kuat.

2. Fungsi sosial

Keluarga Tn.A sangat terbuka dengan hubungan antar tetangga maupun dengan teman. Keluarga Tn.A menerima dengan baik semua kunjungan baik dari saudara, tetangga maupun teman. Menurut tetangga Tn.A, Tn.A merupakan orang yang baik pada orang lain maupun ke warga disekitarnya dan komunikasinya bagus terhadap warganya. Tn.A dan Ny.T merawat anaknya dengan cukup baik hingga anaknya mendapat pendidikan yang cukup hingga SI. Tetangga disekitar rumah Tn.A masih ada hubungan saudara dengan Tn.A sehingga Tn.A dan keluarga besarnya masih dapat berkomunikasi dan saling berkunjung. 3. Fungsi ekonomi

Kebutuhan ekonomi di keluarga ini dipenuhi oleh Tn.A yang bekerja sebagai petani dan pensiunan pegawai SD. Gaji tiap bulan Tn.A yaitu Rp 1.600.000,-. Menurut Ny.T gaji tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tn.A juga masih memiliki lading yang ia tanami beberapa tanaman sehingga untuk kebutuhan sehari-hari masih bisa diambil dari hasil lading tersebut. Ny.T yang mengatur segala kebutuhan keluarganya sehari-hari.4. Fungsi reproduksi

Ny.T yang saat ini berumur 63 tahun dan sudah mengalami menopouse sehingga sudah tidak menggunakan alat kontraspsi apapun. 5. Fungsi perawatan kesehatan

1) Keadaan kesehatan

Tn. A: Kondisi umum Tn. A baik. Tekanan darah 160/100 mmHg. Tn.A mengatakan saya mempunyai tekanan darah tinggi, linu-linu dan terkadang merasakan pusing dan berat pada tengkuk. Tn.A menjelaskan bahwa ada riwayat penyakit hipertensi pada keluarga. Tn. A dulu merupakan seorang perokok namun saat ini sudah berhenti merokok mengingat usianya sudah tidak muda lagi. Tn.A postif memiliki asam urat dengan nilai asam urat 8,1. Ny. T: Kondisi umum Ny. T saat ini terlihat sehat dan mampu untuk melakukan aktivitas. Tekanan darah 120/70 mmHg. Tidak ada riwayat penyakit keluarga yang dialai keluarga besar Ny.T. Namun Ny.T mengeluh kakinya sering linu-linu. Ny.T negatif memiliki asam urat dengan nilai asam urat 4,0. Ny.T mengatakan saya tidak pernah tahu mengenai asam urat,penyebabnya, dan penatalaksanaan yang dapat dilakukan di rumah, Jika asam urat Tn.A kambuh biasanya Tn.A hanya minum obat yang dibeli di apotik. Tn.A tidak pernah memeriksakan kadar asam uratnya. Keluarga Tn. A mengenal tentang asam urat, namun tidak mengerti penyebab ataupun dampak dari asam urat. Ny.T mengatakan saya tidak tahu upaya apa saja yang dapat dilakukan sehingga keluarga tidak tahu harus merawat penyakit Tn.A dengan cara apa. Tn.A dan keluarga akan pergi ke pelayanan kesehatan jika merasa sakit. 2) Kebersihan perorangan

Kebersihan perorangan keluarga Tn. A dan Ny. T sudah baik. Mandi minimal dua kali sehari. Pakaian yang digunakan tidak disetrika tetapi terlihat rapi dan bersih.3) Penyakit yang sering diderita

Tn.A memiliki hipertensi dan sering kambuh. Beberapa tahun yang lalu Tn.A sering opname karena hipertensinya. Namun 2 tahun terakhir tidak pernah kambuh. Tn.A dan Ny.T hanya sering mengeluh linu-linu pada ekstremitas bawah.4) Penyakit keturunan

Terdapat penyakit keturunan berasal dari keluarga Tn. A yaitu hipertensi5) Penyakit kronis atau menular

Menurut pengakuan Ny.T dan Tn.A anggota keluarganya tidak ada yang mengalami penyakit kronis atau penyakit menular sebelumnya.6) Kecacatan

Anggota keluarga Tn. A tidak ada yang mengalami kecacatan pada anggota tubuh. 7) Pola makan

Pola makan keluarga sehari 2-3 kali sehari. Menurut Ny.T Menu makanan yang sering disajikan terdiri dari makanan pokok yaitu nasi, sayur (sop, bayam, kacang panjang, petai) dan lauk (tahu, ikan, telur, ayam). Tidak terdapat alergi makanan pada keluarga Tn. A. Tn. A tidak pernah menolak makanan apapun yang dimasakkan oleh Ny.T. Tn.A mengatakan bahwa ia tidak menyukai ayam potong, ia hanya mengkonsumsi ayam kampung sedangkan Ny.T tidak suka dengan ikan maupun daging. Ny.T lebih banyak mengkonsumsi sayur setiap harinya. Hanya saja Tn.A mengeluh perutnya kembung jika minum kopi dan pisang. Namun Tn.A tetap minum kopi tapi dengan porsi sedikit (porsi kecil). 8) Pola istirahat

Tn.A mengatakah bahwa ia jarang tidur siang karena bekerja di sawah. Ketika malam hari Tn.A akan tidur sekitar pukul 22.00 WIB atau sesuai dengan keadaan di rumah. Tn. A akan tidur 5-6 jam di malam hari. Jam istirahat Tn. A adalah di sore hari setelah semua kegiatan di sawah berakhir. Pola tidur Ny.T juga tidak menentu. Ketika ada waktu untuk istirahat Ny.T akan memanfaatkannya untuk tidur siang. Ny.T akan tidur sekitar pukul 21.00 WIB. Pada sore hari biasanya dimanfaatkan dengan mengobrol dengan keluarga terutama cucu.9) Ketergantungan obat atau bahan

Keluarga Tn.A tidak memiliki ketergantungan mengkonsumsi obat. Ny.T menjelaskan bahwa Ny.T dan Tn.A kadang-kadang membeli obat di warung apabila merasa pusing atau linu-linu. Bila dirasakan sakitnya tidak kunjung sembuh, baru akan diperiksakan ke petugas kesehatan atau membeli obat asam urat di apotek.10) Mencari pelayanan kesehatan

Keluarga Tn.A mempercayai kepada tenaga kesehatan misalnya pada dokter, perawat ataupun bidan wilayah. Kunjungan ke petugas kesehatan tidak dilakukan secara berkala, hanya jika ada anggota keluarga yang sakit saja keluarga mengakses layanan kesehatan.VI. Stress dan Koping Keluarga

1. Stressor jangka pendek dan jangka panjangNy.T menjelaskan bahwa yang menjadi stressor adalah memikirkan bagaimana jika darah tinggi yang dimilikinya terlalu tinggi dan harus kembali opname ke puskesmas atau mungkin akan menyebabkan stroke. 2. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalahNy.T menjelaskan bahwa ia sering mengingatkan Tn.A untuk menjaga pola makan dan aktivitasnya. Tn.A dan Ny.T saling mengingatkan dan menjaga satu sama lain. Ny.T dan Tn.A berharap untuk mampu mempertahankan kesehatannya di usia tuanya.3. Strategi koping yang digunakanKoping fungsional yang digunakan oleh Ny.T adalah dengan menceritakan setiap masalah dan pikiran kepada Tn.A atau ke anaknya. Ny.T dan Tn.A juga mendapat perhatian dari kerabat yang berada di dekat rumah dengan mengobrol atau sekedar bertamu di rumah Tn.A. Ny.T juga sering berkunjung ke rumah saudaranya.4. Strategi adaptasi disfungsionalKeluarga Tn.A tidak menggunakan strategi koping disfungsional dalam menyelesaikan masalah seperti penggunaan kekuatan dan menyerang (memukul, membentak, melempar benda, dll) anggota keluarga yang lainnya dalam menyelesaikan suatu masalah.5. Pemeriksaan Fisik

Tabel 3. Pemeriksaan Fisik Keluarga Tn. APemeriksaan FisikTn. ANy. T

UMUM

1. Penampilan UmumSehat dan tegapSehat dan bugar

KesadaranComposmentisComposmentis

Cara berpakaianBersih rapiBersih rapi

Kebersihan personalBersihBersih

Postur dan cara berjalanPosturtegap namun sedikit pincang jika berjalanseimbang

Bentuk dan ukuran tubuhTegap dan tinggiTinggi dan gemuk

Tanda-tanda vitalTD: 160/100 mmHgTD: 110/70 mmHg

Nadi: 84 x/ iNadi: 79 x/ i

RR: 20x/ i

Kadar asam urat 8,1RR: 18x/ iKadar asam urat 4,1

2. Status mental dan cara berbicara:Jawaban sesuai dengan pertanyaan, orientasi waktu, tempat dang orang baik. Bicara dengan jelas.Jawaban sesuai dengan pertanyaan, orientasi waktu, tempat dang orang baik.Bicara dengan jelas.

Status emosiStabil, dan jika ada masalah segera diselesaikanStabil, dan jika ada masalah segera diselesaikan

Proses berfikirPembicaraan terarah, dan mampu menangkap pesan dengan baik.Pembicaraan terarah, dan mampu menangkap pesan dengan baik.

Gaya bicaraSuara jelas dengan bahasa Indonesia dan logat MaduraSuara jelas dengan bahasa Indonesia dan logat Madura

PEMERIKSAAN KULITWarna kuning langsat dan sama dengan bagian lain, turgor kulit baik, tidak terdapat pruritus lesi dan edema.Warna kulit kuning langsat dan sama dengan bagian lain, turgor kulit baik, tidak terdapat pruritus lesi dan edema.

KukuKuku panjang, bersih, CRT< 2 detikKuku pendek, bersih, CRT< 2 detik

PEMERIKSAAN KEPALABentuk simetris, kepala bersih tidak berketombe dan tidak berkutu. Tidak terdapat rabas atau luka.Bentuk simetris, kepala bersih tidak berketombe dan tidak berkutu. Tidak terdapat rabas atau luka.

RambutLurus, pendek, berwarna putih (uban), bersihLurus, panjang, berwarna hitam beruban, bersih

MataSimetris,konjungtiva merah muda, sclera putih, iris hitamTidak simetris, mata kiri tidak membuka penuh, sclera putih, iris hitam

HidungSeptum nasal paten, tidak terdapat lesi atau luka, fungsi penciuman normal, pernafasan cuping hidung (-)Septum nasal paten, tidak terdapat lesi atau luka, fungsi penciuman normal, pernafasan cuping hidung (-)

TelingaSimetris, tidak ada benjolan atau luka, tidak ada cairan yang keluar, fungsi pendengaran menurunSimetris, tidak ada benjolan atau luka, tidak ada cairan yang keluar, fungsi pendengaran masih normal dan baik.

MulutSimetris, tidak ada luka, warna bibir normal gigi rataSimetris, tidak ada luka, warna bibir normal, gigi rata

LeherWarna sesuai dengan tubuh lain, tidak ada pembengkakan, tidak ada distensi vena jugularisWarna sesuai dengan tubuh lain, tidak ada pembengkakan, tidak ada distensi vena jugularis

Dada (Pernafasan)Pengembangan simetris dada kanan dan kiri, tidak menggunakan otot bantu pernapasan, tidak ada ronkhi, tidak ada whezing, sonor pada lapang paruPengembangan simetris dada kanan dan kiri, tidak menggunakan otot bantu pernapasan, tidak ada ronkhi, tidak ada whezing, sonor pada lapang paru

Dada (Cardiovaskuler)Bunyi jantung S1 S2 murni, tidak ada suara tambahanBunyi jantung S1 S2 murni, tidak ada suara tambahan

PERUTTidak terdapat nyeri tekan dan lepas, simentris, perut cembungTidak terdapat nyeri tekan dan lepas, simentris, perut cembung

GENETALIA DAN ANUSFrekuensi BAB 1 hari 1 kali, tidak ada konstipasi atau diare, tidak ada masalah berkemih. Berkemih > 3 kali sehariFrekuensi BAB 1 hari 1 kali, tidak ada konstipasi atau diare, tidak ada masalah berkemih. Berkemih > 3 kali sehari

EKSTREMITAS

Ekstremitas Atas dan BawahTidak ada gangguan gerak, rentang gerak normal, kekuatan otot normal, reflex tendon positif, achiles positif, bisep trisep positif. Klien merasa nyeri dan kaku pada area lutut dengan skala nyeri 5.Tidak ada gangguan gerak, rentang gerak terbatas, kekuatan otot normal, reflex tendon positif, achiles positif, bisep trisep positif

KesimpulanTn. A saat ini dalam keadaan sehat meski tekanan darahnya tergolong tinggiNy. T saat ini dalam keadaan sehat

VII. Harapan Keluarga terhadap Asuhan Keperawatan Keluarga

1. Persepsi terhadap masalahKeluarga berpendapat bahwa masalah kesehatan yang dialami Tn.A cukup mengganggu aktivitas kelaurga untuk melakukan aktivitas sehari-hari. 2. Harapan terhadap masalahNy.T dan Tn.A berharap linu-linu yang mereka alami mendapat solusi.

B. ANALISIS DATANoData PenunjangDiagnosa Keperawatan

1.Data Subjektif:

1. Tn.A mengatakan kaki saya sering linu-linu2. Ny.T mengatakan saya tidak pernah tahu mengenai asam urat,penyebabnya, dan penatalaksanaan yang dapat dilakukan saya di rumah3. Ny.T mengatakan Jika asam urat Tn.A kambuh biasanya Tn.A hanya minum obat yang dibeli di apotikData Objektif:

1. TD : 160/100 mmHg 2. RR : 20 x/menit

3. Nadi : 84 x/menit

4. Kadar asam urat: 8,1

Pengkajian tahap 2

Mengenal: keluarga Tn. A mengenal tentang asam urat, namun tidak mengerti penyebab ataupun dampak dari asam urat Memutuskan: keluarga tidak mampu memutuskan untuk merawat anggota keluarganya yang terkena masalah kesehatan dan kurang pengetahuan mengenai macam-macam solusi terkait masalah kesehatan yang dialami Merawat: tidak mengetahui keadaan penyakitnya, kurang pengetahuan dan keterampilan dalam merawat anggota keluarga yang sakit Modifikasi lingkungan: ketidaktahuan tentang usaha pencegahan penyakit Menggunakan layanan kesehatan: Kunjungan ke petugas kesehatan tidak dilakukan secara berkala, hanya jika ada anggota keluarga yang sakit saja keluarga mengakses layanan kesehatanketidakefektifan program terapeutik berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga untuk merawat Tn. A yang memiliki masalah kesehatan

2.Data Subjektif:

a. Tn. A dan Ny.T linu-linu saya dan bapak di bagian lutut b. Ny.T mengatakan Jika asam urat Tn.A kambuh biasanya Tn.A hanya minum obat yang dibeli di apotikData obyektif:

c. Kadar asam urat :8,1d. Skala nyeri yang dialami yaitu 5Pengkajian tahap 2

a. Mengenal: keluarga Tn. A mengenal tentang nyeri yang dialami karena asam urat, namun tidak mengerti upaya apa yang bisa dilakukanb. Memutuskan keluarga tidak mampu memutuskan untuk merawat anggota keluarganya yang terkena masalah kesehatan dan kurang pengetahuan mengenai macam-macam solusi terkait masalah kesehatan yang dialamie. Merawat: keluarga kurang mampu merawat anggota keluarganya yang terkena asam urat terutama jika nyeri yang dialami munculf. Modifikasi lingkungan: ketidaktahuan tentang usaha pencegahan penyakitg. Menggunakan layanan kesehatan: keluarga kurang mampu menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan. Keluarga hanya merasakan linu-linu yang dipersepsikan akibat asam urat namun tidak pernah mengecek kadar asam uratNyeri kronis berhubungan dengan ketidakmampuan untuk merawat anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan

3.Data Subyektif:a. Ny.T dan Tn.A mengatakan saya ingin hidup sehat diusia saya dan bapakb. Ny.T mengatakan Menu makanan yang sering disajikan terdiri dari makanan pokok yaitu nasi, sayur (sop, bayam, kacang panjang, petai) dan lauk (tahu, ikan, telur, ayam).c. Tn.A mengatakan kaki saya sering linu-linud. Ny.T mengatakan saya tidak pernah tahu mengenai asam urat,penyebabnya, dan penatalaksanaan yang dapat dilakukan di rumahe. Ny.T mengatakan saya tidak tahu upaya apa saja yang dapat dilakukan sehingga keluarga tidak tahu harus merawat penyakit Tn.A dengan cara apaData Obyektif:1. TD : 160/100 mmHg

2. RR : 20 x/menit

3. Nadi : 84 x/menit

4. Kadar asam urat: 8,1

Penjajakan tahap 2:

a. Mengenal: keluarga Tn. A mengenal tentang asam urat, namun tidak mengerti penyebab ataupun dampak dari asam uratb. Memutuskan: keluarga tidak mampu memutuskan untuk merawat anggota keluarganya yang terkena masalah kesehatan dan kurang pengetahuan mengenai macam-macam solusi terkait masalah kesehatan yang dialami

f. Merawat: tidak mengetahui keadaan penyakitnya, kurang pengetahuan dan keterampilan dalam merawat anggota keluarga yang sakitg. Modifikasi lingkungan: ketidaktahuan tentang usaha pencegahan penyakith. Menggunakan layanan kesehatan: keluarga menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan jika sangat dibutuhkan (parah).Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga untuk merawat Ny. A yang memiliki masalah kesehatan

C. PRIORITAS MASALAH1. ketidakefektifan program terapeutik berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga untuk merawat Tn. A yang memiliki masalah kesehatan yaitu hipertensi dan asam urat.KriteriaPerhitungan(skor/angka tertinggi * bobot)BobotPembenaran

Sifat Masalah : aktual = 33/3*1=11Tn.A beberapa tahun yang lalu sering opname karena darah tinggi, dan jika asam uratnya kamuh T.A kesulitan untuk beraktivitas

Kemungkinan masalah dapat diubah : mudah = 22/2*2= 22Sumber daya keluarga berupa waktu dan tenaga cukup, adanya dukungan masyarakat melalui posyandu lansia

Potensial masalah dapat dicegah :Cukup = 22/3*1= 0,61Masalah ini dirasakan cukup lama dan keluarga ingin kondisi Tn.A stabil

Menonjolnya masalah : Masalah dirasakan dan harus segera ditangani = 2 2/2*1= 11Keluarga menyadari masalah kesehatan yang dialami T.A dan ingin segera di selesaikan

Total4,6

2. Nyeri kronis berhubungan dengan ketidakmampuan untuk merawat anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatanKriteriaPerhitunganSkorPembenaran

Sifat Masalah :Ancaman kesehatan = 22/3*1= 0,671Bila keadaan tersebut tidak segera ditangani akan mengganggu aktivitas klien sehari-hari

Kemungkinan masalah dapat diubah

sebagian = 11/2*2= 12Keluarga Tn. A memiliki banyak waktu untuk mendapatkan informasi kesehatan mengenai masalah anggota keluarganya yang sakit

Potensial masalah dapat dicegahCukup = 2

2/3*1= 0,671Tn. A antusias untuk mengetahui cara-cara untuk mengurangi rasa nyeri ketika kambuh

Menonjolnya masalah : Ada masalah berat, harus segera ditangani = 21/2*1= 1,51Tn. A mengatakan bahwa dirinya tidak pernah memeriksakan asam uratnya ke puskesmas karena dirasa masalah tersebut tidak terlalu serius.

Total2,83

3. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga untuk merawat Tn. A yang memiliki masalah kesehatanKriteriaPerhitunganSkorPembenaran

Sifat Masalah : Tidak sehat = 32/3*1= 0,671Tn. A mengatakan bahwa dirinya merasakan linu-linu di kakinya yang cukup sering dan darah tingginya tidak stabil

Kemungkinan masalah dapat diubah :

Sebagian = 1

1/2*2= 12Perawatan yang mudah bisa dilakukan oleh keluarga Tn.A (misalnya menghindari makanan tinggi purin dan perubahan perilaku lainnya)

Potensial masalah dapat dicegahCukup = 2

3/3*1= 0,671Keluarga Tn. A mempunyai keinginan yang kuat untuk membantu Tn. A mengubah perilaku yang mendukung kesehatan

Menonjolnya masalah : Masalah berat, harus segera ditangani2/2*1= 11Keluarga merasa keadaan tersebut telah berlangsung lama dan cukup bermasalah

Total3,33

Dari skoring di atas diagnosa keperawatan pada keluarga Tn.A adalah sebagai berikut:

1. ketidakefektifan program terapeutik berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga untuk merawat Tn. A yang memiliki masalah kesehatan yaitu hipertensi dan asam urat.2. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga untuk merawat Tn. A yang memiliki masalah kesehatan3. Nyeri kronis berhubungan dengan ketidakmampuan untuk merawat anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatanD. RENCANA KEPERAWATAN

NoDiagnosa Keperawatan KeluargaTujuanEvaluasiIntervensi

UmumKhususKriteriaStandar

1Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan keluarga Tn.A berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat Tn.A sebagai anggota keluarga yang sakit.

Setelah intervensi selama 4 minggu, keluarga mampu merawat anggota keluarga yang menderita asam urat dengan benar

1. Setelah 1x 45 menit kunjungan rumah, keluarga mampu: mengenal masalah asam urat dan hipertensi

1.1 Menyebutkan pengertian asam urat (artritis gout) dan hipertensi

Kadar asam urat dikatakan tinggi bila lebih dari normal (diatas 7,0 bagi laki-laki dan 6,0 bagi wanita). Tekanan darah tinggi yaitu tekanan darah sistolik (batas atas darah) diatas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya (batas bawah darah) diatas 90 mmHg.KIE:1.1.1 kaji kemampuan tentang pengertian asam urat dan hipertensi

1.1.2 Jelaskan tentang pengertian asam urat dan hipertensi

1.1.3 Perhatikan respon verbal maupun non verbal

1.1.4 Kaji ulang kemampuan keluarga tentang asam urat dan hipertensi

1.1.5 Beri reinforcement positif atas kemampuannya

1.2 Menyebutkan 4 dari penyebab asam urat dan 3 dari penyebab dari 4 penyebab hipertesi

penyebab asam urat:

a. obat

b. obesitas

c. gangguan pada ginjal dan hipertensi

d. alkohol

e. DM

f. Pola makan tidak terkontrolpenyebab dari hipertesi:a. Usia

b. Faktor genetic (keturunan)

c. Kelamin

d. Pola hidup

KIE:

1.2.1 Kaji kemampuan tentang penyebab asam urat dan hipertensi

1.2.2 Jelaskan tentang penyebab asam urat dan hipertensi

1.2.3 Perhatikan respon verbal maupun non verbal

1.2.4 Kaji ulang kemampuan keluarga tentang penyebab asam urat dan hipertensi

1.2.5 Beri reinforcement positif atas kemampuannya

1.3 Menyebutkan 3 dari tanda dan gejala asam urat dan 4 dari 7 tanda gejala darah tinggi yang sering muncul tanda dan gejala asam urat:

a. Kesemutan

b. Nyeri atau linu-linu

c. Bengkak

d. Kemerahan

e. Demam

f. Ruam kulitg. Sakit tenggorokan

h. Diare dan muntah

tanda dan gejala darah tinggi yang sering muncul yaitu rasa berat pada tengkuk, pusing, telinga berdenging, mata kabur, nokturia (kencing di malam hari), ayunan langkah yang tidak mantap karena kerusakan susunan syaraf pusat, sulit tidurKIE:

1.3.1 Jelaskan tentang tanda dan gejala asam urat dan hipertensi

1.3.2 Perhatikan respon verbal maupun non verbal

1.3.3 Kaji ulang kemampuan keluarga tentang tanda dan gejala asam urat dan hipertensi

1.3.4 Beri reinforcement positif atas kemampuannya

1.4 Menyebutkan cara-cara pencegahan 5 dari 8 pencegahan asam urat dan 3 dari 5 pencegahan hipertensi

Menyebutkan 5 dari 8 pencegahan asam urat:

a) Perbanyak minum air putih karena dapat membantu pembuangan asam urat melalui urin dan keringat

b) Konsumsilah air putih sebanyak 2,5 liter per hari

c) Hindari makanan dengan kandungan purin tinggi diantaranya jeroan

d) Melakukan olahraga secara rutin

e) Menghindari makanan yang diawetkan

f) Menghindari makanan siap saji

g) Terapkan pola makan sehat

h) Hindari minuman beralkohol.Pencegahan hipertensi:a. Kurangi dan batasi penggunaan garam secara berlebih. Ukuran garam per orang yaitu 1 sendok teh per hari. Jenis garam: garam dapur, micin, bumbu masak instan, dan penyedap rasa

b. Hindari merokok dan asap rokok

c. Kurangi stress

d. Olah raga secara teratur seperti jalan-jalan, lari-lari ringan, senam dan bersepeda

e. Cek tekanan darah secara teratur

KIE:

1.4.1 Jelaskan dan Diskusikan dengan keluarga tentang cara pencegahan asam urat dan hipertensi

1.4.2 Beri kesempatan keluarga untuk bertanya

1.4.3 Tanyakan kembali hal-hal yang telah dijelaskan

1.4.4 Memotivasi keluarga untuk menyebutkan kembali cara-cara pencegahan asam urat dan hipertensi

1.4.5 Beri reinforcement atas jawaban yang benar

2. Setelah 1x 45 menit kunjungan rumah, keluarga mampu mengambil keputusan dengan keluarga

2.1 Menyebutkan 3 dari 5 akibat asam urat bila tidak diatasi dan 8 dari 10 dampak hipertensi

Menyebutkan 3 dari 5 akibat asam urat bila tidak diatasi:

a) persendian menjadi rusak sehingga pincang

b) peradangan tulang

c) kerusakan ligamen dan tendon (otot)

d) batu ginjal (kencing batu)e) gagal ginjal dampak hipertensi:

a. Sakit kepalab. Gagal jantungc. Stroke

d. Lumpuhe. matinya sebagian sel otot jantungf. gagal ginjalg. butah. Diabetes mellitus hiperfungsi kelenjar tiroid (hyperthyroid)i. Rematikj. meningkatnya kadar lemak (hyperlipidemia)

KIE:2.1.1 Jelaskan pada keluarga akibat lanjut apabila asam urat dan hipertensi tidak diobati

2.1.2 Beri kesempatan keluarga bertanya

2.1.3 Tanyakan kembali hal sudah dijelaskan

2.1.4 Memotivasi keluarga untuk menyebutkan kembali akibat asam urat dan hipertensi bila tidak segera diatasi

2.1.5 Beri reinforcement positif atas jawaban yang benar

2.2 Mengambil keputusan dalam perawatan anggota keluarga yang sakit terpenuhiKeputusan keluarga untuk merawat anggota keluarga yang menderita asam urat dan hipertensi sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan keluarga2.2.2 Memotivasi anggota keluarga dalam mengambil keputusan untuk merawat anggota keluarga yang menderita asam urat dan hipertensi

2.2.3 Beri reinforcement positif atas minat

3. Setelah 3 x 45 menit kunjungan rumah keluarga mampu merawat anggota keluarga yang menderita asam urat dan hipertensi

3.1 mengetahui tanda dan gejala asam urat dan hipertensi jika muncul

Menjelaskan penatalaksanaan yang dapat dilakukan di rumah dengan memeriksa nadi dan tanda gejala lainnya yang dapat mucul

KIE:

3.1.1 Diskusikan dengan keluarga tentang cara perawatan penderita asam urat dan hipertensi dengan memeriksa nadi dan tanda gejala lainnya yang dapat mucul3.1.2 Beri kesempatan keluarga untuk bertanya

3.1.3 Tanyakan kembali hal-hal yang telah dijelaskan

3.1.4 Memotivasi keluarga untuk menyebutkan kembali cara perawatan penderita asam urat dan hipertensi

3.1.5 Beri reinforcement atas jawaban yang benar

4. Setelah 1x 45 menit kunjungan rumah Memodifikasi dan memelihara lingkungan dengan keluarga4.1 memodifikasi lingkungan yang aman bagi keluarga Memodifikasi lingkungan sekitar rumah berkaitan dengan upaya pencegahan penyakit dan meningkatkan status kesehatan anggota keluarga.KIE:

4.1.1 Identifikasi bersama keluarga lingkungan dapat mempengaruhi kesehatan anggota keluarga.

4.1.2 Atur lingkungan bersama keluarga untuk menciptakan lingkungan yang dapat menghindarkan masalah kesehatan asam urat dan hipertensi.4.1.3 Partisipasikan tetangga terdekat untuk mendukung aktivitas keluarga yang mendukung kesehatannya

4.1.4 Anjurkan keluarga untuk menanam tanaman yang boleh dikonsumsi untunk asam urat dan hipertensi di ladangnya4.1.5 Beri reinforcement positif atas kemampuannya.

5. Setelah 1x 45 menit kunjungan rumah keluarga mampu memanfaatkan pelayanan kesehatan dengan mampu : 5.1 Menyebutkan pelayanan kesehatan untuk memantau keadaan kesehatannyaTempat pemeriksaan dan pengobatan asam urat:

a. Puskesmas

b. Posyandu lansia

c. Praktik dokter

5.1.1 Diskusikan dengan keluarga tentang tempat-tempat pelayanan kesehatan untuk memantau kondisi penderita asam urat dan hipertensi

5.1.2 Beri kesempatan keluarga untuk bertanya

5.1.3 Tanyakan kembali hal yang telah dijelaskan

5.1.4 Beri reinforcement positif atas jawaban yang benar

2.

Ketidakefektifan manajemen regimen terapeutik keluarga Tn.A berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga (Tn. A) yang mengalami asam urat.

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 minggu maka keluarga Tn.A dapat memiliki pengetahuan tentang bagaimana cara menyelesaikan masalah kesehatan asam urat dan hipertensi1. Setelah pertemuan 1x 45 menit keluarga Tn.A dapat Mengenal masalah dengan keluarga

1.1 Menjelaskan tentang penatalaksanaan atau terapi terkait asam urat dan hipertensi

Penatalaksanaan asam urat yang dapat dilakukan di rumah yaitu:

a. Senam asam urat

b. Terapi herbal

c. Pola makan

Penatalaksanaan asam urat yang dapat dilakukan di rumah yaitu:

a. Pola makan

b. Senam anti hipertensi

c. Senam wajah

d. Masase kakiKIE:1.1.1 Kaji kemampuan keluarga tentang penatalaksanaan yang pernah asam urat dan hipertensi1.1.2 Jelaskan tentang pengertian, tujuan, dan manfaat penatalaksanaan asam urat dan hipertensi.1.1.3 Perhatikan respon verbal dan nonverbal.

1.1.4 Kaji ulang kemampuan keluarga terkait intervensi yang telah diajarkan.1.1.5 Beri reinforcemet positif atas kemampuannya

2. Setelah pertemuan 1x 45 menit keluarga Tn.A dapat Mengambil keputusan2.1 Mengambil keputusan untuk memilih dan melakukan penatalaksanaan yang dapat dilakukanPenatalaksanaan yang dilakukan harus sesuai dengan kemampuan klien dan keluarga2.1.1 Kaji kemampuan pengetahuan tentang penatalaksanaan yang dapat dilakukan.2.1.2 Jelaskan tentang indikasi dan kontraindikasi penatalaksanaan.2.1.3 Dukung keluarga dalam mengambil keputusan.2.1.4 Beri reinforcemet positif atas kemampuannya

3. keluarga mampu merawat anggota keluarga yang menderita asam urat dan hipertensi

3.1 Mendemonstrasikan senam asam uratSenam asam urat merupakan latihan rentang gerak dengan teknik relaksasi nafas dalam sebelum dan sesudah latihan untuk mengurangi nyeri, meningkatkan kemampuan gerak, mempertahankan fungsi kekuatan dan daya tahan otot, memperlancar proses anaerob pada ekstremitas, serta mempertahankan keseimbangan biomekanik pada sendi.Simluasi dan Demonsrasi:

3.1.1 Demonstrasikan pada keluarga tentang cara senam asam urat

3.1.2 Berikan kesempatan pada keluarga untuk mencoba melakukan senam asam urat

3.1.3 Beri reinforcement positif atas usaha keluarga

3.1.4 Pastikan keluarga akan melakukan tindakan yang diajarkan jika diperlukan

3.2 mempraktikan terapi herbal untuk hipertensi dan asam uratObat herbal adalah obat yang diramu dari tanaman-tanaman tradisonal berkhasiat yang digunakan untuk pengobatan penyakit-penyakit tertentu Simulasi dan demonstrasi:

3.2.1 Demonstrasikan pada keluarga tentang terapi herbal

3.2.2 Berikan kesempatan pada keluarga untuk mencopbatan obat herbal3.2.3 Beri reinforcement positif atas usaha keluarga3.2.4 Pastikan keluarga akan melakukan tindakan yang diajarkan jika diperlukan

3.3 Menjelaskan pola makan yang tepat untuk hipertensi dan asam uratPola makan yang tepat bertujuan untuk Menurunkan kadar asam urat dalam darah, dan menurunkan tekanan darah Memperlancar pengeluaran asam urat dan aliran darah, serta Mencapai berat badan normal

3.3.1 Jelaskan pada keluarga tentang pola makan yang sesuai untuk penderita asam uratdan hipertensi3.3.2 Berikan kesempatan pada keluarga untuk bertanya3.3.3 Beri reinforcement positif atas usaha keluarga

3.3.4 Pastikan keluarga akan melakukan tindakan yang diajarkan dengan evaluasi menu makanan keluarga

3.4 mempraktikan senam hipertensiSenam pencegahan dan penanggualangan stroke merupakan latihan atau gerakan pada tonus otot, gerak motorik, sensorik dan keseimbangan3.4.1 Demonstrasikan pada keluarga tentang senam hipertensi

3.4.2 Berikan kesempatan pada keluarga untuk mencoba mempraktikkan senam hipertensi

3.4.3 Beri reinforcement positif atas usaha keluarga

3.4.4 Pastikan keluarga akan melakukan tindakan yang diajarkan jika diperlukan

3.5 mempraktikan senam wajahSenam wajah merupakan salah satu jenis latih gerak yang menggunakan otot-otot wajah untuk menciptakan bentuk gerakan yang bertujuan untuk memperlancar aliran darah di wajah, menghilangkan kerutan, dan memberikan sensasi rileks3.5.1 Demonstrasikan pada keluarga tentang senam wajah

3.5.2 Berikan kesempatan pada keluarga untuk mencoba mempraktikkan senam wajah

3.5.3 Beri reinforcement positif atas usaha keluarga

3.5.4 Pastikan keluarga akan melakukan tindakan yang diajarkan jika diperlukan

3.6 mempraktikan masase kakiMasase kaki adalah sentuhan yang dilakukan pada kaki dengan sadar dan digunakan untuk meningkatkan kesehatan3.6.1 Demonstrasikan pada keluarga masase kaki

3.6.2 Berikan kesempatan pada keluarga untuk mencoba mempraktikkan masase kaki

3.6.3 Beri reinforcement positif atas usaha keluarga

3.6.4 Pastikan keluarga akan melakukan tindakan yang diajarkan jika diperlukan

3.7 Memahami dan mempraktikkan cara perawatan lukaPerawatan yang dilakukan agar luka tidak infeksi dan sembuh dengan cepat3.7.1 jelaskan tentang langkah perawatan luka3.7.2 praktikkan cara perawatan luka

3.7.3 Berikan kesempatan pada keluarga untuk mencoba mempraktikkan

3.7.4 Beri reinforcement positif atas usaha keluarga

3.7.5 Pastikan keluarga akan melakukan tindakan yang diajarkan jika diperlukan

4. Setelah 1x 45 menit kunjungan rumah keluarga mampu Memodifikasi dan memelihara lingkungan 4.1 keluarga mampu: memodifikasi lingkungan yang aman bagi Tn. A Memodifikasi lingkungan sekitar rumah berkaitan dengan upaya pencegahan penyakit dan meningkatkan status kesehatan anggota keluarga.4.1.1 Identifikasi bersama keluarga lingkungan dapat mempengaruhi kesehatan anggota keluarga.

4.1.2 Identifikasi tanaman disekitar rumah yang dapat menurunkan asam urat dan hipertensi

4.1.3 Beri reinforcement positif atas kemampuannya.

5. Setelah 1x 45 menit kunjungan rumah keluarga mampu Menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan dengan keluarga 5.1 menyebutkan manfaat fasilitas pelayanan kesehatanManfaatnya adalah dapat melakukan pemeriksaan kesehatan jika sakit

5.1.1 Identifikasi bersama keluarga tentang manfaat tempat pelayanan yang ada sebagai tempat rujukan keluarga bila ada yang sakit

5.1.2 Anjurkan keluarga memeriksakan kesehatan ke pelayanan kesehatan secara berkala5.1.3 Beri reinforcement positif atas kemampuannya.

3.

Gangguan kenyamanan: nyeri kronis pada Tn. A

Setelah dilakukan kunjungan rumah selama 4 minggu, terjadi peningkatan pengetahuan untuk meningkatkan kesehatan pada Tn. A

1. Setelah 2x45 menit dilakukan kunjungan rumah diharapkan keluarga mampu Mengenal masalah kesehatan dengan keluarga

1.1 Mengetahui dan menjelaskan penyebab nyeri dan penatalaksanaan nyeri

Mengetahui waktu, skala, frekuensi, dan lokasi nyeri yang dialami dan mengetahui penatalaksanaan yang dapat mengurangi nyeri. Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi nyeri penyakit asam urat:

a. Melakukan nafas dalam saat gejala nyeri dirasakan.

b. Melakukan mandi air hangat atau rendam dan kompres air hangat pada daerah sendi yang sakit.

1.1.1 Kaji kemampuan keluarga tentang nyeri kronis akibat penyakit yang diderita.

1.1.2 Jelaskan tentang penyebab munculnya rasa nyeri yang dalami klien

1.1.3 Perhatikan respon verbal maupun non verbal

1.1.4 Kaji ulang kemampuan keluarga dalam memahami konsep terjadinya nyeri yang dialami1.1.5 Beri reinforcement positif atas kemampuan keluarga

2. Setelah 1x45 menit dilakukan kunjungan rumah diharapkan keluarga mampu Mengambil keputusan

2.2 Keluarga mampu Menentukan upaya yang bisa dilakukan untuk mengurangi nyeri yang dideritaTn. AKeluarga dapat memutuskan memilih upaya yang akan dilakukan untuk mengurangi nyeri. 2.1.1 jelaskan pada keluarga tentang upaya yang dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri.2.1.2 Perhatikan respon verbal dan nonverbal.

2.1.3 Kaji ulang kemampuan keluarga tentang keputusan yang telah diambil.2.1.4 Beri reinforcemet positif atas kemampuannya

3. Setelah 3x45 menit dilakukan kunjungan rumah diharapkan keluarga mampu Merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan

3.1 Mengetahui dan mempraktikan cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri (ROP)Latihan ini dapat membantu mengurangi ketegangan otot dan stress, menurunkan tekanan darah, meningkatkan toleransi terhadap aktivitas sehari-hari, meningkatkan imunitas, sehingga status fungsional dan kualitas hidup meningkat.

3.1.1 Ajarkan cara melakukan ROP untuk mengurangi nyeri.

3.1.2 Demonstrasikan langkah-langkah ROP3.1.3 Minta keluarga untuk redemonstrasi

3.1.4 Beri reinforcement positif pada keluarga

3.2 mendemonstrasikan Melakukan kompres air hangat pada daerah sendi yang sakitKompres panas adalah tindakan memberikan rasa hangat pada klien dengan menggunakan cairan atau alat yang menimbulkan rasa hangat pada bagian tubuh tertentu yang memerlukannya untu Memperlancar sirkulasi darah, Mengurangi rasa sakit3.2.1 Ajarkan cara kompres air hangat untuk mengurangi nyeri.

3.2.2 Demonstrasikan langkah-langkah kompres air hangat

3.2.3 Minta keluarga untuk redemonstrasi3.2.4 Beri reinforcement positif pada keluarga

4. Setelah 1x 45 menit kunjungan rumah Memodifikasi dan memelihara lingkungan4.1 keluarga mampu: memodifikasi lingkungan yang aman bagi Tn. A Memodifikasi lingkungan sekitar rumah berkaitan dengan upaya penurunan nyeri Tn.A4.1.1 Identifikasi bersama keluarga lingkungan dapat mempengaruhi kesehatan anggota keluarga.

4.1.2 Jelaskan pada keluarga untuk menciptakan lingkungan jika nyeri kambuh: lingkungan nyaman dan tenang, privasi klien terlindungi, fasilitas untuk mengurangi nyeri tersedia4.1.3 Beri reinforcement positif atas kemampuannya.

5. Setelah 1x 45 menit kunjungan rumah Menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan5.1 keluarga mampu: menyebutkan manfaat fasilitas pelayanan kesehatanManfaatnya adalah dapat melakukan pemeriksaan kesehatan jika nyeri yang dialami >7 atau klien sudah tidak tahan

5.1.1 Identifikasi bersama keluarga tentang manfaat tempat pelayanan yang ada sebagai tempat rujukan keluarga bila ada yang sakit

5.1.2 Anjurkan keluarga memeriksakan kesehatan ke pelayanan kesehatan

5.1.3 Beri reinforcement positif atas kemampuannya.

E. CATATAN PERKEMBANGANNama klien:Penanggung Jawab:

Umur/ Jenis Kelamin: Manajer kasus:

Diagnosa Medis: Tanda-tangan

Tanggal Mulai dirawat:

No. Hari/

TanggalDiagnosa keperawatan Implementasi Evaluasi TTD

1. Jumat 5 desember 2014Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga untuk merawat Tn. A yang memiliki masalah kesehatan

Melakukan pendidikan kesehatan terkait konsep dasar asam urat1.1.6 mengkaji kemampuan tentang pengertian asam urat 1.1.7 menjelaskan tentang pengertian asam urat

1.2.2 menjelaskan tentang penyebab asam urat 1.3.1 menjelaskan tentang tanda dan gejala asam urat

S:

Tn.A mengatakan bahwa memang tanda gejala yang telah dijelaskan sama dengan yang Tn.A alami Tn.A mengatakan bahwa tekanan darahnya jauh dari normal yaitu 160/90 mmHg Tn.A dan Ny.T mengatakan bahwa karena usia yang sudah hampir 70 dan keluarganya semua darah tinggi makanya Tn.A memiliki tekanan darah yang tinggi TD: 160/90 mmHgO:

Klien terlihat antusias dalam kegiatan diskusi dan penyuluhan

Klien menunjukkan bagian yag biasanya nyeri

A: masalah belum teratasi

P:

Lanjutkan intervensi:

Ajak keluarga untuk mengambil keputusan dalam melakukan perawatan asam urat

Ajak keluarga untuk merawat keluarga yang sakit

Ajak keluarga untuk memodifikasi lingkungan dan memanfaatkan pelayanan kesehatan dalam melakukan perawatan asam urat

2.senin, 8 desember 2014

Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga untuk merawat Tn. A yang memiliki masalah kesehatan

1.4.1Menjelaskan cara pencegahan asam urat

2.1.1Menjelaskan pada keluarga tentang dampak asam urat jika tidak segera ditangani

2.2.2Mengkaji kemampuan keluarga tentang pengambilan keputusan yang harus dilakukan keluarga pada saat anggota keluarga memiliki masalah kesehatan 3.1.1Mengajarkan keluarga untuk mengenali tanda dan gejala asam urat jika kambuh

4.1.3Mengajak keponakan yang tinggal di depan rumah klien untuk bersama-sama mendukung aktivitas yang meningkatkan kesehatan

4.1.4menganjurkan keluarga untuk menanam tanaman mentimun, kentang, tomat, ubi jalar

S: Tn.A mengatakan bahwa ia ingin mengontrol asam uratyaO: Tn.A dan Ny.T dapat menyebutkan 3 dampak atau komplikasi asam urat yaitu rusaknya sendi sehingga pincang, gagal ginjal, batu ginjal Tn.A daN Ny.T ingin berusaha agar kadar asam urat Tn.A dapat normal kembali

A: masalah teratasi sebagian

P: lanjutkan intervensi

3. Selasa, 9 desemberKetidakefektifan manajemen regimen terapeutik keluarga Tn.A berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga (Tn. A) yang mengalami asam urat.

1.1.1 Mengkaji kemampuan keluarga tentang cara perawatan yang telah diberikan kepada Tn. A1.1.2 menjelaskan tentang pengertian, tujuan, dan manfaat penatalaksanaan asam urat3.1.1 Mengajarkan kepada keluarga senam asam urat

3.1.2 Memberikan kesempatan kepada keluarga untuk mempraktikkanS: Tn.A mengatakan bahwa langkah yang diajarkan cukup mudah dan tidak terlalu ribet

O: Klien mampu mengikuti semua gerakan yang diintruksikan

Ny.T mengikuti senam yang diajarkan kepada Tn.A

A: masalah teratasi sebagian

P: lanjutkan intervensi

mengajarkan keluarga tentang pola makan bagi penderita asam urat

4. Jumat, 12 desember 2014

Ketidakefektifan manajemen regimen terapeutik keluarga Tn.A berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga (Tn. A) yang mengalami asam urat.

3.3.5 menjelaskan pada keluarga tentang pola makan yang sesuai untuk penderita asam urat dan hipertensi

3.3.6 memberikan kesempatan pada keluarga untuk bertanya

3.3.7 memberi reinforcement positif atas usaha keluarga

S: Tn.A mengatakan bahwa selama ini ia salah. Tn.A justru mengkonsumsi melinjo karena dianggap mampu menyembuhkan linu-linunya

Tn.A mengatakan bahwa ia memang selama ini mengurangi konsumsi kacang-kacangan

O: Tn.A dan Ny.T banyak berkonsultasi terkait makanan yang boleh dimakan dan yang harus dibatasi

A: masalah teratasi sebagian

P: lanjutkan intervensi

mengajarkan keluarga tentang senam asam urat

Ketidakefektifan manajemen regimen terapeutik keluarga Tn.A berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga (Tn. A)

3.7.6 Menjelaskan tentang langkah perawatan luka

3.7.7 Melakukan perawatan luka3.3.8 menjelaskan pada keluarga tentang pola makan yang sesuai untuk penderita asam urat dan hipertensi

S:

- nyeri pada luka masih terasa jika berjalan

- daerah paha masih terasa nyeri jika di sentuhO: Luka Tn.A tampak bersih. Tidak ada pus

Skala nyeri yang dialami Tn.A yaitu 5

A: masalah teratasi sebagian

P: lanjutkan intervensi perawatan luka

5. Sabtu, 13 desember 2014Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga untuk merawat Tn. A yang memiliki masalah kesehatan

Melakukan pendidikan kesehatan terkait konsep dasar hipertensi1.1.8 mengkaji kemampuan tentang pengertian hipertensi

1.1.9 menjelaskan tentang pengertian hipertensi

1.4.1 menjelaskan tentang penyebab hipertensi

1.3.5 menjelaskan tentang tanda dan gejala hipertensi

2.2.2 Menjelaskan cara pencegahan hipertensi2.2.3 Menjelaskan pada keluarga tentang dampak hipertensi jika tidak segera ditangani

2.2.4 Mengkaji kemampuan keluarga tentang pengambilan keputusan yang harus dilakukan keluarga pada saat anggota keluarga memiliki masalah kesehatan

2.2.5 Mengajarkan keluarga untuk mengenali tanda dan hipertesi dan cara mengukur nadi

4.1.3 Mengajak keponakan yang tinggal di depan rumah klien untuk bersama-sama mendukung aktivitas yang meningkatkan kesehatan

4.1.4 menganjurkan keluarga untuk menanam tanaman mentimun, seladri, beimbing wuluhS: Tn.A mengatakan bahwa memang tanda gejala yang telah dijelaskan sama dengan yang Tn.A alami O:

Klien terlihat antusias dalam kegiatan diskusi dan penyuluhan

Klien menunjukkan bagian tengkuk yang sering terasa berat

TD Tn.A: 160/90 mmHg

A: masalah teratasi sebagian

P: Lanjutkan intervensi dengan memotivasi dan mendukung keluarga

6Sabtu, 13 desember 2014Ketidakefektifan manajemen regimen terapeutik keluarga Tn.A berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga (Tn. A) 3.7.2 melakukan rawat luka pada Tn.AS:

- nyeri pada luka masih terasa jika berjalan

- daerah paha masih terasa nyeri jika di sentuhO: Luka Tn.A tampak bersih. Tidak ada pus Diameter luka masih 1,5 cm. di tepi luka mulai tampak kemerahan (luka mongering) Skala nyeri yang dialami Tn.A yaitu 5

A: masalah teratasi sebagian

P: lanjutkan intervensi perawatan luka dan kompres hangat

7.Senin, 15 desember 2014

Ketidakefektifan manajemen regimen terapeutik keluarga Tn.A berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga (Tn. A)3.7.2 mempraktikkan cara perawatan luka3.7.3 memberikan kesempatan pada keluarga untuk mencoba mempraktikkan

3.7.4 memberi reinforcement positif atas usaha keluarga3.7.5 memastikan keluarga akan melakukan tindakan yang diajarkan jika diperlukanS:

- nyeri pada luka masih terasa jika berjalan

- daerah paha masih terasa nyeri jika di sentuhO: Luka Tn.A tampak bersih. Tidak ada pus

Skala nyeri yang dialami Tn.A yaitu 3 Ny.T mampu mempraktikkan perawatan luka yang diajarkanA: masalah teratasi sebagian

P: lanjutkan intervensi

mengajarkan keluarga tentang perawatan luka

7. Selasa, 16 desember 2014

Ketidakefektifan manajemen regimen terapeutik keluarga Tn.A berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga (Tn. A)3.2.1 mengajarkan keluarga tentang terapi herbal untuk asam urat dan hipertensi

3.2.2 Memberi pujian atas usaha yang dilakukan keluarga.3.1.1 Mengajarkan keluarga cara menghitung nadi3.7.5 memastikan keluarga akan melakukan tindakan yang diajarkan dengan mendampingi Ny.TS: Ny.T mengatakan bahwa ia telah memberikan terapi herbal sebelumnya tapi belum tepat Ny.T mengatakan bahwa ia bisa merasakan sesuatu yang berdenyut di pergelangan tangannyaO: TD Tn.A 160/90 mmHg

Ny.T mampu mempraktikkan terapi herbal yang telah dijelaskan Ny.T mampu melakukan perawtan luka meski perlahan-lahan karena takut A: masalah teratasi sebagian

P: Kaji ulang kondisi kesehatan Ny. A terkait dengan keluhan sesak nafas yang dialami

Motivasi keluarga untuk melakukan terapi uap secara rutin dan melakukan teknik nafas dalam ketika merasakan sesak nafas

Motivasi keluarga untuk mengakses pelayanan kesehatan jika terdapat permasalahan kesehatan

8.Rabu, 17 desember 2014Nyeri kronis berhubungan dengan ketidakmampuan untuk merawat anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan

3.2.5 mengajarkan cara kompres air hangat untuk mengurangi nyeri.

3.2.6 mendemonstrasikan langkah-langkah kompres air hangat

3.2.7 mendampingi keluarga untuk redemonstrasi4.1.4 mengidentifikasi bersama keluarga lingkungan dapat mempengaruhi kesehatan anggota keluarga.

4.1.5 menjelaskan pada keluarga untuk menciptakan lingkungan jika nyeri kambuh: lingkungan nyaman dan tenang, privasi klien terlindungi, fasilitas untuk mengurangi nyeri tersedia

S: Ny.T mengatakan bahwa ia akan mempraktikkan kompres hangat yang telah diajarkan

Tn.A mengatakan bahawa daerah yang mengalami nyeri terasa nyaman saat di kompres

O: A : masalah teratasi sebagian

P: ajarkan kepada keluarga untuk melanjutkan kompres hangat pada Tn.A

9.Kamis, 18 desember 2014Nyeri kronis berhubungan dengan ketidakmampuan untuk merawat anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan

3.1.5 mengajarkan cara melakukan ROP untuk mengurangi nyeri.3.1.6 mendemonstrasikan langkah-langkah ROP

3.1.7 meminta keluarga untuk redemonstrasi3.1.8 memberi reinforcement positif pada keluargaS: Tn.A mengatakan bahwa langkah yang di ajarkan tidak terlalu sulitO:

Tn.A mampu mengikuti seluruh langkah meski belum menghafal urutan gerakannya

Ny.T mampu mengikuti langkah meski terkadang malu-malu

A:masalah teratasi sebagianP:lanjutkan intervesi ROP kepada Tn.A dan Ny.T

10.Jumat, 19 desember 2014Nyeri kronis berhubungan dengan ketidakmampuan untuk merawat anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan

3.1.1 mengajarkan cara melakukan ROP untuk mengurangi nyeri.3.1.2 mendemonstrasikan langkah-langkah ROP

3.1.3 meminta keluarga untuk redemonstrasi3.1.4 memberi reinforcement positif pada keluarga3.7.5 memastikan keluarga akan melakukan tindakan yang diajarkanS: Tn.A mengatakan bahwa langkah yang di ajarkan tidak terlalu sulitO:

Tn.A mampu mengikuti seluruh langkah meski belum menghafal urutan gerakannya

Tn.A dan Ny.T masih perlu dibimbig dalam melakukan ROPA:masalah teratasi sebagianP:lanjutkan intervesi ROP kepada Tn.A dan Ny.T secara rutin

Ny. L (16 th)

: Laki-laki

: garis pernikahan

: Perempuan

: garis keturunan

: tinggal serumah

P

D

T1

K

K

T2

Praktisi kesehatan

Tn.A

Tetangga

Keluarga besar Ny. T

Kader Posyandu

Tempat kerja

Ny.T

Keluarga besar Tn. A

Ny. T

Tn.A

49