Askep Hepatoma

download Askep Hepatoma

of 10

description

uadran kanan atas, gangguan absorbsi dan metabolisme pencernaan makanan, kegagalan masukan untuk memenuhi kebutuhan metabolik karena anoreksia, mual dan muntah.2. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan pembengkakan hepar yang mengalami inflamasi hati dan bendungan vena porta.3. Hypertermi berhubungan dengan invasi agent dalam sirkulasi darah sekunder terhadap inflamasi hepar.4. Keletihan berhubungan dengan proses inflamasi kronis sekunder terhadap hepatitis.5. Resiko tinggi kerusakan integritas kulit dan jaringan berhubungan dengan pruritus sekunder terhadap akumulasi pigmen bilirubin dalam garam empedu.6. Risiko tinggi terhadap transmisi infeksi berhubungan dengan sifat menulauadran kanan atas, gangguan absorbsi dan metabolisme pencernaan makanan, kegagalan masukan untuk memenuhi kebutuhan metabolik karena anoreksia, mual dan muntah.2. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan pembengkakan hepar yang mengalami inflamasi hati dan bendungan vena porta.3. Hypertermi berhubungan dengan invasi agent dalam sirkulasi darah sekunder terhadap inflamasi hepar.4. Keletihan berhubungan dengan proses inflamasi kronis sekunder terhadap hepatitis.5. Resiko tinggi kerusakan integritas kulit dan jaringan berhubungan dengan pruritus sekunder terhadap akumulasi pigmen bilirubin dalam garam empedu.6. Risiko tinggi terhadap transmisi infeksi berhubungan dengan sifat menulauadran kanan atas, gangguan absorbsi dan metabolisme pencernaan makanan, kegagalan masukan untuk memenuhi kebutuhan metabolik karena anoreksia, mual dan muntah.2. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan pembengkakan hepar yang mengalami inflamasi hati dan bendungan vena porta.3. Hypertermi berhubungan dengan invasi agent dalam sirkulasi darah sekunder terhadap inflamasi hepar.4. Keletihan berhubungan dengan proses inflamasi kronis sekunder terhadap hepatitis.5. Resiko tinggi kerusakan integritas kulit dan jaringan berhubungan dengan pruritus sekunder terhadap akumulasi pigmen bilirubin dalam garam empedu.6. Risiko tinggi terhadap transmisi infeksi berhubungan dengan sifat menulauadran kanan atas, gangguan absorbsi dan metabolisme pencernaan makanan, kegagalan masukan untuk memenuhi kebutuhan metabolik karena anoreksia, mual dan muntah.2. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan pembengkakan hepar yang mengalami inflamasi hati dan bendungan vena porta.3. Hypertermi berhubungan dengan invasi agent dalam sirkulasi darah sekunder terhadap inflamasi hepar.4. Keletihan berhubungan dengan proses inflamasi kronis sekunder terhadap hepatitis.5. Resiko tinggi kerusakan integritas kulit dan jaringan berhubungan dengan pruritus sekunder terhadap akumulasi pigmen bilirubin dalam garam empedu.6. Risiko tinggi terhadap transmisi infeksi berhubungan dengan sifat menulauadran kanan atas, gangguan absorbsi dan metabolisme pencernaan makanan, kegagalan masukan untuk memenuhi kebutuhan metabolik karena anoreksia, mual dan muntah.2. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan pembengkakan hepar yang mengalami inflamasi hati dan bendungan vena porta.3. Hypertermi berhubungan dengan invasi agent dalam sirkulasi darah sekunder terhadap inflamasi hepar.4. Keletihan berhubungan dengan proses inflamasi kronis sekunder terhadap hepatitis.5. Resiko tinggi kerusakan integritas kulit dan jaringan berhubungan dengan pruritus sekunder terhadap akumulasi pigmen bilirubin dalam garam empedu.6. Risiko tinggi terhadap transmisi infeksi berhubungan dengan sifat menulauadran kanan atas, gangguan absorbsi dan metabolisme pencernaan makanan, kegagalan masukan untuk memenuhi kebutuhan metabolik karena anoreksia, mual dan muntah.2. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan pembengkakan hepar yang mengalami inflamasi hati dan bendungan vena porta.3. Hypertermi berhubungan dengan invasi agent dalam sirkulasi darah sekunder terhadap inflamasi hepar.4

Transcript of Askep Hepatoma

LAPORAN MAKALAHKELOMPOK IIAsuhan Keperawatan Hepatoma

Nama Kelompok :1. Dola ulti sari: 12031009 8. Rico igwan: 120310392. Mentari: 12031029 9. Muhammad Refki: 120310333. Wullan khairini: 12031053 10. Octavita sari: 120310364. Ferina oetami muslim: 12031018 11. Esti lestari: 120310155. Sundari : 12031043 12. Iyong juniro: 120310226. Trisna : 12031045 13. Ibnu agus S.: 120310207. Wini anggri: 12031051 14. Ahmad firdaus: 12031002

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANSTIKes HANG TUAH PEKANBARU2014KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun Laporan Makalah yang berjudul Asuhan Keperawatan Hepatoma tepat pada waktunya.Dalam penyusunan laporan makalah ini, kami banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh sebab itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen pembimbing Ns. Lita, M.Kep dan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT.Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan laporan selanjutnya.Akhir kata semoga laporan ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.

Pekanbaru, 17 April 2014 Penyusun

(Kelompok II)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR1DAFTAR ISI2

BAB I PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang31.2 Tujuan 41.3 Manfaat4

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian hepatoma.............................................................................2.2 Etiologi hepatoma2.3 Manifestasi klinis hepatoma2.4 Komplikasi hepatoma2.5 Patofisiologi hepatoma2.6 Penatalaksanaan hepatoma2.7 Diagnostik penunjang hepatoma2.8 Asuhan keperawatan hepatoma

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Kasus3.2 Asuhan keperawatan pada kasusBAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan 4.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

BAB IPENDAHULUAN1. Latar BelakangHati ( liver) merupakan organ terbesar dalam tubuh manusia. Didalam hati terjadi proses-proses penting bagi kehidupan, yaitu proses penyimpanan energy, pembentukkan protein dan asam empedu, pengaturan metabolism kolesterol, dan penetralan racun yang masuk ke dalam tubuh sehingga timbulnya kerusakkan pada hati akan mengganggu proses penting dalam kehidupan tersebut.Di dunia, diperkirakan 7,6 juta orang meninggal akibat kanker pada tahun 2005 (WHO, 2005) dan 84 juta orang akan meninggal hingga 10 tahun kedepan. Data WHO menunjukkan bahwa kanker hati adalah jenis kanker tersering nomor 6 di dunia dan penyebab kematian urutan ke 3 terbesarDi Indonesia, penyakit kanker juga menjadi salah satu masalah kesehatan yang cukup penting karena angka kejadian dan jumlah kematian akibat kanker terus meningkat setiap tahunnya. Kanker merupakan penyebab kematian nomor 6 di Indonesia (depkes, 2003) dan diperkirakan terdapat 100 penderita kanker baru untuk setiap 100.000 penduduk pertahunnya. Pada 2005, kanker telah membunuh lebih dari 206 ribu jiwa orang Indonesia, di mana 12,5% di antaranya pengidap kanker hati. Di dapatkan pula 70-120 kasus baru tiap tahun dan kebanyakkan pasien dating pada stadium lanjut. Angka survival dari pasien kurang lebih 105 hari setelah diagnosis ditegakkan.Menurut Dr. Mellissa S Liwia, MHA, ketua panitia hari kanker sedunia 2006 di Indonesia, persoalan penyakit kanker di Indonesia karena kurangnya pemahaman masyarakat bahwa sebenarnya kanker bisa disembuhkan bila diketahui sejak dini dan segera diobati. Ini terbukti dari banyaknya penderita kanker yang berhasil sembuh, karena penyakitnya terdeteksi sejak dini dan disiplin menjalani pengobatan.

2. Tujuana. Tujuan UmumMengetahui dan memahami asuhan keperawatan hepatomab. Tujuan Khusus1. Mengetahui dan memahami pengertian hepatoma2. Mengetahui dan memahami etiologi hepatoma3. Mengetahui dan memahami manifestasi klinis hepatoma4. Mengetahui dan memahami komplikasi hepatoma5. Mengetahui dan memahami patofisiologi hepatoma6. Mengetahui dan memahami penatalaksanaan hepatoma7. Mengetahui dan memahami diagnostik penunjang hepatoma8. Mahasiswa mampu memanfaatkan makalah ini

3. Manfaat1. Bagi pembacaDengan adanya penyusunan makalah ini, diharapkan dapat mempermudah pembaca guna memahami hepatoma dan penanganannya2. Bagi penulisDiharapkan penyusunan makalah ini dapat menambah pengetahuan dan kemampuan penulis dalam membuat sebuah karya tulis berupa makalah serta bermanfaat bagi kita semua.3. Bagi pasienDiharapkan dengan adanya makalah ini dapat menambah pengetahuan pasien tentang penanganan hepatoma

BAB IILANDASAN TEORIA. Konsep Hepatoma1. Pengertian HepatomaTumor primer seperti halnya tumor yang menjadi kanker, beberapa jenis kanker berasal dari dalam hati. jenis-jenis tersebut yang disebut tumor primer hati biasanya terjadi pada penderita sirosis hepatis. Karsinoma hepatoselular (KHS) sejauh ini merupakan tipe kanker primer hati yang paling sering ditemukan. KHS biasanya tidak dapat di reseksi karena pertumbuhannya dan metastasisnya dibagian tubuh yang lain sangat cepat. Tipe-tipe kanker primer hati yang lain adalah karsinoma kolangioselular (KKS) dan kombinasi karsinoma hepatoselular dengan kolangioselular jika ditemukan secara dini, tindakan reseksi masih dimungkinkan, tetapi kemungkinan untuk deteksi dini kanker ini sangat kecil (Smeltzer, 2001).Hepatoma atau Hepatocellular carcinoma (HCC) adalah tomur hepatic primer yang paling umum dan salah satu kanker yang paling sering terjadi di seluruh dunia. Hepatocellular carcinoma adalah keganasan utama pada hepatosit, biasanya menyebabkan kematian dalam 6-20 bulan. ( Arif mutaqin, 2011:791)

2. Etiologi HepatomaPenyebab pasti dari hepatoma masih belum diketahui, tetapi terdapat data penting predisposisi penyebab utama dari hepatoma yaitu sirosis hepatis. Kondisi sirosis hepatis biasanya berh ubungan dengan hepatitis B, hepatitis C, hemokromatosis, aflatoxin dan penyebab lain.Secara umum, setiap etiologi sirosis merupakan factor resiko utama untuk hepatoseluler karsinoma. Sekitar 80% dari pasien hipoteselular karsinoma baru di diagnosis sirosis telah ada sebelumnya. Penyebab utama sirosis di amerika serikat disebabkan infeksi hepatitis C, alcohol, dan infeksi hepatitis B.Hepatitis C virus ( HCV ) adalah pendemi global yang memengaruhi 170 juta orang. Hasil infeksi HCV berada pada tingkat yang lebih tinggi di bandingkkan dengan infeksi kronis infeksi HBV ( sekitar 80% dari subjek yang terinfeksi ) keadaan ini telah tercapai penyebab paling umum hipotoselular kartinoma. Di jepang dan Eropa, serta juga bertanggung jawab atas insiden meningkat baru-baru ini di amerika serikat sekitar 2,7 juta orang amerika memiliki infeksi HCV kronis. Di amerika serikat, hampir 30% dari kasus hepatoseluler carcinoma di anggap berkaitan dengan infeksi HCV. Sebesar 5-30% dari individu dengan infeksi HCV mengembangkan penyakit hati kronis. Dalam kelompok ini sekitar 30% berkembang menjadi sirosis, dan dalam persentrasi tersebut, sekitar 1-2% pertahun bekembang menjadi hepatoseluler carcinoma. Resiko seumur hidup hepatoseluler carcinoma pada pasien HCV kira-kira sebesar 5% yang muncul 30 tahun setelah terinfeksi.Di amerika serikat sekitar 30% dari kasus hepatoseluler carcinoma dianggap berkaitan dengan penggunaan alcohol yang berlebihan. Alcohol kronis ( >80g/dl atau lebih 6-7 gelas ) selama lebih dari 10 tahun meningkatkan resiko hepatoseluler carcinoma 5 kali lipat sebanyak 50% dari pecandu alcohol mungkin telah mengalami kondisi klini hepatoseluler carcinoma saat dilakukan otopsi. Resiko hepatoseluler carcinoma pada pasien dengan sirosis alkoholik dekompeseta adalah sekitar 1% pertahun ( Bugianesi, 2007 ).Penyebab lain yang lebih jarang temasuk sirosis bilier primer, steroid androgenic, kolangitis sclerosing utama, defenisi 1- antitrypsin, dan radioaktif ( NCCN, 2008 ). Obesitas dan disbetes telah telibat sebagai factor resiko carcinoma hepatoseluler, kemungkinan besar melalui perkembangan alcohol]steatohepatitis.dalam analisis perawatan yang dikelola, inseden karsinoma hepatoseluler di kaitkan dengan penyakit hati nonalkohol berlemak, naik sebesar 10 kali 0,03-0,46 per 100.000 antar tahun 1997 dan 2005 (Davila, 2005). (Arif Muttaqim, 2011:789-791)

3. Manifestasi Hepatoma

4. Komplikasi Hepatoma

5. Patofisiologi HepatomaHiposeluler karsinoma adalah tumor ganas asal hepatoseluler yang berkembang pada pasien dengan factor resiko seperti hepatitis virus, penyalagunaan alcohol, dan penyakit hati metabolic. Penyakit ini juga dapat terjadi (jarang) pada pasien dengan parenkim hati yang normal. HCC dapat mengalami pendarahan dan nekrosis karena kurangnya stroma fibrosa. Infasi vascular, terutama dari system portal. Infasi system bilier kurang umu. Agresif HCC dapat menyebabkan rupture (pecah) dan hemoperitoneum oleh HCC. Ada 3 pola pertumbuhan yang ditunjukkan oleh HCC.1. Masa soliter2. Multifokal atau pola nodular3. Multiple difus dengan pola nodularSecara mikrokofis sel-sel HCC menyerupai hepatosit normal dan dapat membingungkan dengan adenoma hati. Tumor yang lebih berbeda dapat menghasilkan empedu. HCC dapat menghasilkan alfa-petoprotein (AFP), serta protein serum lainnya. Kondisi hepatoma memberikan berbagai masalah keperawatan yang muncul pada pasien. Dan memberikan implikasi pada asuhan keperawatan. Masalah keperawatan yang muncul berhubungan dengan kondisi penurunan fungsi hati, respons dari intervensi portal dan respon dari intervensi medis. (Arif Muttaqim, 2011:792)6. Penatalaksanaan Hepatoma

7. Diagnostik Penunjang Hepatoma

B. Asuhan Keperawatan Hepatomaa. Pengkajian

b. Diagnosa Keperawatan

BAB IIIPEMBAHASAN

A. KasusSeorang laki-laki berumur 52 tahun, masuk RS dengan keluhan tidak nafsu makan mual dan juga muntah, berat badan 49 kg, tinggi 178 cm. klera eterik, kulit kuning, tekanan darah 140/85 mmHg, nadi 90x/menit, suhu 390, RR 26x/menit. Perut membesar, pemeriksaan fisik di dapatkan hepatomegali, pemeriksaan diagnose AFT meningkat, Hb 18 mg/ml, SGOT 1400, SGPT 1456, pasien memiliki riwayat alcohol sejak SMA.

B. Asuhan Keperawatan Sesuai Kasus

BAB IVPENUTUPa. KesimpulanHati ( liver) merupakan organ terbesar dalam tubuh manusia. Didalam hati terjadi proses-proses penting bagi kehidupan, yaitu proses penyimpanan energy, pembentukkan protein dan asam empedu, pengaturan metabolism kolesterol, dan penetralan racun yang masuk ke dalam tubuh sehingga timbulnya kerusakkan pada hati akan mengganggu proses penting dalam kehidupan tersebut. Hepatoma atau Hepatocellular carcinoma (HCC) adalah tomur hepatic primer yang paling umum dan salah satu kanker yang paling sering terjadi di seluruh dunia. Hepatocellular carcinoma adalah keganasan utama pada hepatosit, biasanya menyebabkan kematian dalam 6-20 bulan.Walaupun penyebab pasti dari hepatoma belum diketahui tetapi sudah dapat diprediksi adanya factor pemicu terjadinya kanker hati yang merupakan kanker yang tersering di Indonesia dengan angka kematian yang tinggi ini yaitu sirosis hati, hepatitis B, dan hepatitis C dan mereka dimasukkan kedalam kelompok komunitas berisiko tinggi.

b. Saran1. Diharapkan makalah ini bisa memerikan masukan bagi rekan- rekan mahasiswa calon perawat, sebagai bekal untuk dapat memahami mengenai penyakit hepatoma.2. Hepatoma harus ditangani dengan baik, karena jika tidak ditangani dengan baik akan berdampak fatal pada pasien.3. Untuk para pembaca diharapkan untuk lebih menjaga organ-organ tubuh yang penting salah satunya hati, karena hati sangat berperan penting dalam proses penetralan racun dan zat-zat sisa metabolism dalam tubuh.

DAFTAR PUSTAKA