Askep Dermatitis

10
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN KLIEN DERMATITIS 1. Dermatitis Kontak Dermatitis kontak merupakan respon reaksi hipersnsitivitas lambat tipe IV, kelainan inflamasi yang bersifat ekzematosa dan disebabkan oleh reaksi kulit terhadap sejumlah bahan yang irirtan atau alergenik. Ada 4 bentuk dasar: alergik, iritan, fototoksik, fotoalergika. Hampir setiap zat dapat menimbulkan dermatitis kontak antara lain: poison ivy, bahan kosmetika, sabun deterjen, dan bahan industri Manifestasi klinik Gatal-gatal, rasa terbakar, eritema, lesi kulit (vesikel), dan edema yang diikuti pengeluaran sekret, pembentukan krusta dan akhirnya pengeringan serta pengelupasan kulit. Rangkuman karakteristik dari dermatitis kontak Tipe Etiologi Gambaran Kinis Pemeriksaa n Diagnostik Terapi Alergik Reaksi hipersensitivita s tipe IV yang terjadi akibat kontak kulit dengan bahan alerginik. Tipe ini memiliki Vasodilatas i dan infiltrat perivaskule r pada dermis Edema intrasel Tes Pacth Hindari bahan penyebab Larutan Burrowl atau kompres air dingin

description

dermatitis

Transcript of Askep Dermatitis

Page 1: Askep Dermatitis

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN KLIEN DERMATITIS

1. Dermatitis Kontak

Dermatitis kontak merupakan respon reaksi hipersnsitivitas lambat tipe IV,

kelainan inflamasi yang bersifat ekzematosa dan disebabkan oleh reaksi kulit terhadap

sejumlah bahan yang irirtan atau alergenik. Ada 4 bentuk dasar: alergik, iritan,

fototoksik, fotoalergika. Hampir setiap zat dapat menimbulkan dermatitis kontak antara

lain: poison ivy, bahan kosmetika, sabun deterjen, dan bahan industri

Manifestasi klinik

Gatal-gatal, rasa terbakar, eritema, lesi kulit (vesikel), dan edema yang diikuti

pengeluaran sekret, pembentukan krusta dan akhirnya pengeringan serta pengelupasan

kulit.

Rangkuman karakteristik dari dermatitis kontak

Tipe Etiologi Gambaran Kinis

Pemeriksaan

Diagnostik Terapi

Alergik

Reaksi hipersensitivitas tipe IV yang terjadi akibat kontak kulit dengan bahan alerginik. Tipe ini memiliki periode sensitivitas 10-14 hari

Vasodilatasi dan infiltrat perivaskuler pada dermis

Edema intrasel Biasanya terlihat

pada permukaan dorsal tangan

Tes Pacth Hindari bahan penyebab

Larutan Burrowl atau kompres air dingin

Kortikosteroid sistemik selama 7 hari

Iritan

Terjadi akibat kontak dengan bahan secara kimiawi atau fisik merusak kulit tanpa dasar imunologik. Terjadi sesudah kontak pertama dengan iritan atau kontak ulang dengan iritan ringan dalam waktu yang lama

Kekeringan kulit dalam beberapa hari hingga beberapa bulan

Vesikula, fisura dan pecah-pecah

Tangan dan lengan bawah merupakan bagian yang sering terkena.

Hasil patch test negatif yang sesuai

Anti histamin untuk mengurangi pruritus

Identifikasi dan penghilangan sumber iritasi

Pemberian krim untuk mendinginkan kulit dan mengurangi

Page 2: Askep Dermatitis

iritasi

Kortikosteroid topikaldan obat kompres untuk mengatasi lesi yang berair

Antibiotik untuk mengatasi infeksi dan antihistamin oral untuk pruritus

Fototoksik

Menyerupai tipe iritan tetapi memerlukan kombinasi sinar matahari dan bahan kimia yang merusak kulit

Serupa dengan dermatitis iritan

Tes photopatch

Sama seperti dermatitis alergika dan iritan

Fotoalergik

Menyeruoai dermatitis alergika tetapi memerluka pajanan cahay di samping kontak alergen untuk menimbulkan reaktivitas immunologik

Serupa dengan dermatitis alergika

Tes photopatch

Sama seperti dermatitis alergika dan iritan

2. Dermatitis Atopik

Dermatitis atopik adalah peradangan kulit yang melibatkan perangsangan

berlebihan limfosit T dan sel mast. Tipe gatal kronik yang sering timbul, dalam keadaan

yang sering disebut eksema. Kata “atopic” berhubungan dengan tiga group gangguan

alergi yaitu asthma, alergi renitis (influensa), dan dermatitis atopik

Insiden

Kejadian dari beberapa studi menyatakan 75 sampai 80 % dari klien dermatitis

atopik mengenai perorangan atau keluarga yang mempunyai riwayat gangguan alergi.

Dermatitis atopik merupakan keadaan yang biasa mengganggu mempengaruhi 0,5 – 1 %

penduduk seluruh dunia

Page 3: Askep Dermatitis

Etiologi

Penyebab utama dermatitis atopik adalah belum diketahui. Xerosis adalah biasa

lebih buruk selama periode kelembaban rendah; musim dingin daerah garis lintang utara

memperburuk gatal-gatal

Patofisiologi

Dibandingkan dengan kulit normal, kekeringan kulit pada dermatitis atopik

karena ada penurunan kapasitas pengikatan air, kehilangan air yang tinggi di

transepidermal, dan penurunan isi air. Pada bagian kehilangan air mengalami

kekeringan yang lebih lanjut dan peretakan dari kulit, menjadi lebih gatal. Gosokan dan

luka garukan dari kulit karena gatal merupakan respon dari beberapa keluhan kulit di

klinik.

Manifestasi Klinik

Dermatitis atopik dimulai sejak selama anak-anak. Dalam keadaan akut, yang

pertama tampak kemerahan, lumpur dan banyak kerak. Pada bayi lesi kulit tampak pada

wajah dan bokong. Pada anak yang lebih tua dan remaja lesi tampak lebih sering

muncul di tangan dan kaki, di belakang lutut, dan lipat siku.

Gejala terbesar adalah pruritus hebat menyebabkan berulangnya peradangan dan

pembentukan lesi, yang mrupakan keluhan utama orang mencari bantuaan

Komplikasi

Infeksi kulit oleh bakteri-bakteri yang lazim dijumpai terutama staphylococcus

aureus, jamur, atau oleh virus misalnya herpes simpleks. Pengidap penyakit ini

sebaiknya menghindari inokulasi virus hidup yang dilemahkan.

Penatalaksanaan Diet

Penatalaksanaan diet pada dermatitis atopik masih merupakan masalah yang

kontroversional. Alergi makanan yang signifikan, tidak diketahui sebagai penyebab dari

dermatitis atopik atau berapa persentase dari klien dermatitis atopik yang mempunyai

alergi terhadap makanan. Alergen yang paling umum yang sering muncul adalah telur,

Page 4: Askep Dermatitis

susu sapi, kedelai, gandum, kacang-kacangan, dan ikan. Alergen yang telah diketahui

ini harus dihindari. Perawataan harus dilakukan untuk menghindari terjadinya

malnutrisi ketika melakukan pembatasan diet apa saja.

3. Reaksi Obat dan Medikasi (Dermatitis Medikamentosa)

Dermatitis Medikamentosa adalah kelainan hipersensitivitas tipe I, merupakan

istilah yang digunakan untuk ruam kulit karena pemakaian internal obat-obatan atau

medikasi tertentu. Pada umumya reaksi obat timbul mendadak, raum dapat disertai

dengan gejala sistemik atau menyeluruh.

Urtikaria merupakan reaksi alergi hipersensitivitas tipe I yang ditandai dengan

kemunculan mendadak lesi yang menonjol edematosus, berwarna merah muda

dengan ukuran dan bentuk yang bervariasi. Bagian tubuh yang terkena termasuk

membran mukosa (mulut), laring dan traktus gastrointestinal.

Edema Angioneurotik merupakan pembengkakan timbul mendadak beberapa detik

atau menit, atau secara perlahan-lahan, yang mengenai lapisan kulit yang lebih

dalam, sehingga tidak nampak lesi diluar. Bagian tubuh yang sering terkena adalah

bibir, kelopak mata, pipi, tangan, kaki, genitalia dan lidah; membran mukosa laring,

bronkus, dan saluran gastrointestinal.

Alergi makanan merupakan bentuk hipersensitivitas tipe I. Gejala klinisnya berupa

gejala alergi yang klasik seperti yang lainnya.

Serum sickness merupakan hipersensitivitas tipe III komplek imun.

Pengkajian Keperawatan

Klien dengan dermatitis harus dikaji bagaimana kebiasaan hygiene sehari-hari

(misal: apakah klien mandi menggunakan sabun dan air panas?), pengobatan yang telah

diberikan, terpapar oleh alergen, terpapar lingkungan, dan riwayat kerusakan kulit.

Modifikasi perencanaan untuk klien lansia

Dermatitis adalah gangguan kulit yang umum pada lansia. Ini dapat disebabkan

karena hipoproteinemia, insufisiensi vena, alergen, iritan, atau penyakit keganasan

seperti leukemia atau lymphoma. Karena klien lansia sering minum lebih dari satu obat,

maka dermatitis karena interaksi obat dapat dipertimbangkan. Kerapuhan kulit harus

Page 5: Askep Dermatitis

dipertimbangkan dalam perencanaan pemberian pengobatan. Kebanyakan klien lansia

tidak membutuhkan mandi setiap hari dan harus menghindari air panas untuk mandi

begitu pula sabun. Air kran dan bahan-bahan yang tidak membuat kering kulit dapat

digunakan.

Asuhan Keperawatan

1. Gangguan integritas kulit b.d kekeringan pada kulit

Kriteria hasil: klien akan mempertahankan kulit agar mempunyai hidrasi yang

baik dan turunnya peradangan, ditandai dengan

Mengungkapkan peningkatan kenyamanan kulit

Berkurangnya derajat pengelupasan kulit

Berkurangnnya kemerahan

Berkurangnya lecet karena garukan

Penyembuhan area kulit yang telah rusak

Intervensi:

Mandi paling tidak sekali sehari selama 15 – 20 menit. Segera oleskan salep

atau krim yang telah diresepkan setelah mandi. Mandi lebih sering jika tanda

dan gejala meningkat. Rasionalisasi dengan mandi air akan meresap dalam

saturasi kulit. Pengolesan krim pelembab selama 2 – 4 menit setelah mandi

untuk mencegah penguapan air dari kulit.

Gunakan air hangat jangan panas. Rasionalisasi air panas menyebabkan

vasodilatasi yang akan meningkatkan pruritus.

Gunakan sabun yang mengandung pelembab atau sabun untuk kulit sensitive.

Hindari mandi busa. Rasionalisasi sabun yang mengandung pelembab lebih

sedikit kandungan alkalin dan tidak membuat kulit kering, sabun kering dapat

meningkatkan keluhan.

Oleskan/berikan salep atau krim yang telah diresepkan 2 atau tiga kali per hari.

Rasionalisasi salep atau krim akan melembabkan kulit.

2. Resiko kerusakan kulit b.d terpapar alergen

Kriteria hasil: klien akan mempertahankan integritas kulit, ditandai dengan

Page 6: Askep Dermatitis

Menghindari alergen

Intervensi:

Ajari klien menghindari atau menurunkan paparan terhadap alergen yang telah

diketahui. Rasionalisasi menghindari alergen akan menurunkan respon alergi

Baca label makanan kaleng agar terhindar dari bahan makan yang

mengandung alergen

Hindari binatang peliharaan. Rasionalisasi jika alergi terhadap bulu binatang

sebaiknya hindari memelihara binatang atau batasi keberadaan binatang di

sekitar area rumah

Gunakan penyejuk ruangan (AC) di rumah atau di tempat kerja, bila

memungkinkan. Rasionalisasi AC membantu menurunkan paparan terhadap

beberapa alergen yang ada di lingkungan.

3. Perubahan rasa nyaman b.d pruritus

Kriteria hasil: klien menunjukkan berkurangnya pruritus, ditandai dengan

Berkurangnya lecet akibat garukan

Klien tidur nyenyak tanpa terganggu rasa gatal

Klien mengungkapkan adanya peningkatan rasa nyaman

Intervensi:

Jelaskan gejala gatal berhubungan dengan penyebanya (misal keringnya

kulit) dan prinsip terapinya (misal hidrasi) dan siklus gatal-garuk-gatal-

garuk. Rasionalisasi dengan mengetahui proses fisiologis dan psikologis

dan prinsip gatal serta penangannya akan meningkatkan rasa kooperatif.

Cuci semua pakaian sebelum digunakan untuk menghilangkan formaldehid

dan bahan kimia lain serta hindari menggunakan pelembut pakaian buatan

pabrik. Rasionalisasi pruritus sering disebabkan oleh dampak iritan atau

allergen dari bahan kimia atau komponen pelembut pakaian.

Gunakan deterjen ringan dan bilas pakaian untuk memastikan sudah tidak

ada sabun yang tertinggal. Rasionalisasi bahan yang tertinggal (deterjen)

pada pencucian pakaian dapat menyebabkan iritasi.

Page 7: Askep Dermatitis

.