askep CKD.doc
description
Transcript of askep CKD.doc
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S DENGAN CHRONIC KIDNEY DISEASE
( CKD)
DI RUANG MELATI 1 RSUD Dr. MOEWARDI
DI SUSUN OLEH :
SITI NUR JANAH
P.17420113071
PRODI DIII KEPERAWATAN SEMARANG
JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG
2015
Nama Mahasiswa : Siti Nur Janah
NIM : P.17420113071
Tanggal pengkajian : 10 Agustus 2015
Ruang/RS : Melati 1/ RS dr. Moewardi
A. BIODATA:
1. Biodata Klien :
a. Nama Klien : Tn. S
b. Usia : 57 tahun
c. Suku Bangsa : Jawa
d. Agama : Islam
e. Status Perkawinan : Kawin
f. Pekerjaan : Swasta
g. Pendidikan Terakhir : SD
h. Alamat : Sragen
2. Data Penanggung Jawab :
a. Nama Penanggung Jawab : Tn. K
b. Usia : 60 tahun
c. Suku Bangsa : Jawa
d. Agama : Islam
e. Hubungan dengan Klien : Kakak
f. Pekerjaan : Swasta
g. Alamat : Sragen
B. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Keluhan Utama : Pasien mengatakan mual dan muntah.
2. Riwayat Keperawatan Sekarang :
Klien mengeluh badan terasa lemas sejak 3 bulan yang lalu. Lemas yang dirasakan
hilang timbul. Lemas bertambah jika klien melakukan aktivitas dan hilang saat klien
beristirahat. Klien juga merasakan nyeri dibagian lutut sejak 2 bulan yang lalu. Nyeri
lutut yang dirasakan hilang timbul. Nyeri datang jika klien beraktivitas dan hilang jika
klien beristirahat. Nyeri lutut disertai dengan pembengkakan pada bagian lutut kanan dan
kiri. Tiga hari sebelum masuk rumah sakit, klien mengatakan nyeri pinggang yang tak
kunjung sembuh. Klien belum minum obat apapun untuk mengurangi rasa sakit yang
dideritanya. Nyeri pinggang dirasakan sampai menjalar ke perut depan sampai ke paha
belakang. Kemudian klien dibawa oleh keluarga ke RSUD dr. Moewardi melalui IGD.
Di IGD RSUD dr. Moewardi didapatkan pemeriksaan TTV klien : Tekanan darah
180/100 mmHg, Nadi 88 x/ menit, Pernapasan 20 x/menit dan Suhu 36,7 o C.
3. Riwayat Keperawatan Dahulu :
klien mengatakan tidak pernah sakit seperti ini sebelumnya. Klien mengatakan tidak
pernah mempunyai riwayat penyakit kencing manis, atau penyakit menular seperti TBC
atau penyakit lain yang menyebabkan harus Masuk rumah sakit.
4. Riwayat Keperawatan Keluarga :
Keluarga klien tidak pernah menderita penyakit yang sama dengan penyakit yang
diderita klien saat ini.
C. PENGKAJIAN
1. Pola Persepsi Kesehatan
Untuk menjaga kesehatan, klien dan keluarga makan dan tidur teratur. Klien selalu
memeriksakan kesehatannya dipuskesmas. Saat klien sakit, klien disarankan untuk
memeriksakan diri ke Rumah Sakit.
2. Pola Nutrisi dan Metabolisme
Sebelum sakit klien selalu makan 3x sehari secara teratur dengan makanan yang
mengandung karbohidrat,lemak dan protein. Pasien minum air putih kira-kira 1 liter
perhari. Klien tidak mempunyai pantangan maupun alergi terhadap suatu makanan.
Setelah sakit klien makan sehari 3 kali tetapi dengan porsi yang berkurang yaitu ½
porsi dari sebelumya. Klien setiap harinya meminum air putih sekitar 600cc/hari.
Antropometri : BB = 75 kg TB= 160cm
Biochemical : Hb : 11,1 g/dL
Clinical Sign : Turgor kulit baik, rambut hitam
IMT : BB= 75 = 29,3
(TB)2 2,56
3. Pola Eliminasi
Sebelum sakit klien selalu BAB setiap hari dengan tekstur lunak,berbau khas dan
berwarna kuning kecoklatan. Klien BAK 8-10 kali/hari.
Setelah sakit, Setiap harinya klien BAK selama 7x sehari dengan jumlah ±750cc.
Untuk BAB, klien mengatakan BAB sempat tidak bisa keluar namun beberapa hari
ini sudah dapat BAB dengan konsistensi lunak, bau khas, warna kecoklatan.
4. Pola Istirahat dan tidur
Sebelum sakit klien tidur selama ±8 jam. Setelah sakit Klien tidak mengalami
gangguan tidur. Setiap hari klien tidur selama ± 7 jam di malam hari dan 2 jam di
siang hari.
5. Pola Aktivitas dan Latihan
Sebelum sakit klien setiap harinya bekerja sebagai pegawai swasta.
Setelah sakit :
Skrining fungsional
Personal Hygiene (5) Memakai pakaian (10)
Mandi (5) kontrol BAB (10)
Makan (10) kontrol BAK (10)
Toileting (10) Ambulasi/ kursi roda (10)
Menaiki tangga (5) Transfer kursi – tempat tidur (5)
Total skor : 80 (ketergantungan ringan)
6. Pola Peran dan Hubungan
Klien seorang Ayah yang mempunyai 3 orang anak dan seorang istri. Hubungan
klien dengan keluarga sangat baik.
7. Pola Kognitif, Persepsi Sensori
Kognitif : klien sudah mengetahui penyakitnya. Baik klien maupun keluarga
belum mengerti penuh dengan pengobatan yang diberikan.
Persepsi : klien dapat berorientasi dengan benar tentang waktu, tempat, dan
orang-orang yang disekitarnya. klien meyakini bahwa Ia akan sembuh
dan dapat berkumpul dengan keluarganya.
Sensori : klien masih bisa melihat dengan jelas, mendengar dengan jelas, klien
masih dapat membedakan bau yang berbeda. klien masih dapat
merasakan nyeri.
8. Pola Persepsi Diri
Klien dapat berorientasi dengan benar tentang waktu, tempat, orang disekitarnya.
Klien mengerti tentang keadaan yang dialami saat ini dan mempunyai persepsi klien
dapat sembuh dan dapat beraktivitas kembali seperti semula.
9. Pola Seksual dan Reproduksi
Klien merupakan seorang ayah dan suami dengan 3 orang anak.
10. Pola Mekanisme Koping
Klien selalu memusyawarahkan dengan keluarga bila ada masalah, termasuk dengan
akan penyakit yang dialami sekarang dan macam-macam pengobatannya.
11. Pola Nilai dan Kepercayaan
Klien memeluk agama Islam dan rajin beribadah. Sebelum sakit klien selalu
mengerjakan sholat 5 waktu tanpa bantuan orang lain. Selama sakit pasien tidak
dapat menjalankan sholat 5 waktu. Walaupun begitu tetap berusaha dan selalu
berdoa agar cepat sembuh.
D. PEMERIKSAAN FISIK
1. Tanda-tanda Vital:
a. Keadaan Umum : Composmentis
b. Kesadaran (GCS) : 15
c. BB : 75 kg
d. TB : 160 cm
e. Nadi : 78x/menit
f. Pernafasan : 20x/menit
g. TD : 130/90 mm/Hg
h. Suhu :36 0c
2. Kepala :
Kepala : Mesochepal, tidak ada lesi dan benjolan, rambut rapi, berwarna hitam
dan tidak mudah rontok.
Mata : tidak ada edema Palpebra, konjunctiva anemis, sclera tidak ikterik.
Hidung : Simetris, tak ada kotoran didalam lubang hidung, tak ada polip
Mulut : Mukosa bibir normal, mulut bersih, gigi sudah ada yang berlubang,
tidak ada pembengkakan gusi, tidak ada stomatitis
Telinga : Simetris, tak ada serumen, tak ada benjolan
Leher : tak ada pembesaran kelenjar tiroid, tak ada peningkatan vena jugularis
3. Dada :
Paru- paru
Inspeksi : Bentuk simetris, pergerakan dada sewaktu
ekspirasi dan inspirasi simetris.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : sonor seluruh lapang paru
Auskultasi :tidak terdapat bunyi ronchi basah
Jantung
Inspeksi : ictus cordis tampak intercosta keIV-V, pada mid clavicula
sedikit 2cm medial sinistra
Palpasi : ictus cordis teraba di intercosta keIV-V, pada mid clavicula
sedikit 2cm medial sinistra
Perkusi : konfiguran jantung dalam batas normal
Auskultasi :bunyi jantung S1 - S2 normal, tidak ada gallop
4. Perut :
Inspeksi :perut klien terlihat datar
Auskultasi :bising usus 10x/menit
Palpasi :perut terasa lunak
Perkusi : terdengar suara pekak pada kuadran 1,2,3,4
5. Genetalia
Klien tidak terpasang kateter saat dirawat di rumh sakit. Klien tidak mengalami
masalah pada genetalianya
6. Ekstremitas
Ekstrimitas atas : akral teraba hangat, tidak terdapat sianosis, tidak ada edema,
terpasang infus pada tangan kiri dan capilarirefil <2 detik.
Ekstrimitas bawah : Simetris, tidak terdapat sianosis, capilari refil < 2 detik.
E. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pemeriksaan Laboratorium : 11 Agustus 2015
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN RUJUKAN
KIMIA KLINIK
Albumin
Creatinine
Ureum
ELEKTROLIT
Natrium darah
Kalium darah
Calsium Ion
3,4
19,6
225
131
7,1
1,09
g/dL
mg/dL
mg/dL
mmol
mmol
mmol
3,5-5,2
0,9-1,3
<50
136-145
3,3-5,1
1,17-1,29
Pemeriksaan laboratorium : 8 Agustus 2015
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN RUJUKAN
HEMATOLOGIRUTINHemoglobinHematokritLeukositTrombositEritrosit
KIMIA KLINIKGlukosa Darah SewaktuSGOTSGPTCreatinineUreum
ELEKTROLITNatrium DarahCalium DarahChlorida darah
11,1359,14714,03
113
182518229
1414,4104
g/dl%
Ribu/ulRibu/ulJuta/ul
Mg/dl
u/Lu/L
mg/dlmg/dl
mmol/Lmmol/Lmmol/L
13,5-17,533 - 45
4.5 - 11.0150 - 4504.50 - 5.90
60 – 140
<35<45
0.9– 1.3<50
136 – 1453.3 – 5.198 – 106
Hasil Radiology : 1. Foto BNO :
Bayangan gas usus bercampur fecal material prominentBayangan hepar dan lien tak tampak membesarContour ginjal kanan kiri dalam batas normalTak tampak bayangan radiopaque sepanjang traktus urinariusPsoas shadow kanan kiri simetrisLipping VL 3,4,5 pedicle dan spatium intervertebralis tak tampak kelainanTampak bayangan redioopaque multiple terproyeksi di cavum pelvis kanan kiri mengesankan phlebolithKesimpulan :Tak tampak batu opaque yang terproyeksi disepanjang traktus urinariusSpondylosis lumbalisFecal material Prominent
2. Foto Thorak PA :COR : CTR tak valid dinilaiPulmo : Tampak Prihilar haziness dikedua lapang paruSinus Costophrenicus kanan kiri tajam
Hemidiaphragma kanan kiri normalTrachea di tengahSistema tulang baikKesimpulan :Edema Paru
F. PROGRAM TERAPI
Injeksi Furosemid 40 mg/ 8 jam
Injeksi Ceftriaxone 1 gr/ 12 jam
Injeksi Ranitidine 50 mg/ 8 jam
Infus NaCl 0,9 % 20 tpm mikro
Infus D5% 20 tpm mikro
Injeksi ekstra :
Injeksi Ca Glukonas 1 ampul
Infus D4% 2 botol + 10 unit insulin
Infus D5% + 12,5 unit insulin (drip)
Obat oral :
Asam Folat 3x500 mg
Amlodipin 1x 10 mg
Clonidin 2 x 0,15 mg
G. DAFTAR MASALAH
NO Tgl/Jam DATA FOKUS DP Tanggal Teratasi TTD
1 10.08.2015
15.05
DS: pasien mengatakan mual
muntah
DO :
Pasien muntah sebanyak 2
kali (300 cc)
Gangguan
keseimbangan cairan
dan elektrolit
berhubungan dengan
volume cairan tidak
Nafsu makan berkurang
Pasien terlihat pucat dan
lemas
TTV :TD: 130/90 mmHg
Suhu: 36 oC
RR :20 kali/menit
HR : 78 kali/menit
Intake :
Makan : 200 ml
Minum : 100 ml
AM : 5xbbkg/harijam
: 5x75/24 jam
: 15,625 ml
Injeksi : 11 ml
Infus (NaCl 0,9 %) : 500 ml
Total : 826,625 ml
Output
BAB : 200 ml
BAK : 200 ml
Muntah:300 ml
- IWL normal :
: 15xbbkg/harijam
: 15x75/24jam
: 46,875 ml
Total :746,875
Balance cairan: 826,625 –
746,875 : 79,75
seimbang
2 10.08.2015 DS : pasien mengatakan tidak Perubahan nutrisi:
kurang dari kebutuhan
15.10 nafsu makan
DO :
Nafsu makan berkurang
Bb 75 kg
Mual muntah
anoreksia
Pasien terlihat pucat dan
lemas
Konjungtiva anemis
Hemoglobin : 11,1 g/dl
Hematokrit : 35 %
Albumin : 3,4 mg/dl
tubuh berhubungan
dengan anoreksia,
mual, muntah
3 10.08.2015
15.15
DS : pasien mengatakan lemas
dalam beraktivitas
DO :
Pasien terlihat lemas dan pucat
Keletihan
Disertai rasa pusing ketika
pindah posisi
Dalam beraktivitas di bantu
oleh keluarga
Intoleransi aktivitas
berhubungan dengan
keletihan
H. INTERVENSI KEPERAWATAN
NO DP TUJUAN INTERVENSI TTD
1 Gangguan keseimbangan
cairan dan elektrolit
berhubungan dengan
volume cairan tidak
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3x24
jam tidak terjadi Gangguan
keseimbangan cairan dan
Monitor TTV
Monitor tetesan infuse
Monitor status cairan
termasuk intake dan output
seimbang elektrolit .
Kriteria hasil :
Pasien tidak mual
muntah
keseimbangan antara
input dan output
Nafsu makan
bertambah
Pasien tidak pucat
Turgor kulit baik
Tidak ada edema
TTV dalam keadaan
normal:
TD : 120/80 mmHg
S : 36,5-37,50 C
RR : 16-20x/menit
N : 60-80x/menit
cairan
monitor mual muntah pasien
monitor pola makan minum
pasien
anjurkan keluarga untuk
lebih sering memberikan
minum pada pasien.
dorong pasien untuk
menambah intake oral
Kolaborasi pemberian cairan
IV
Kolaborasi dengan dokter
untuk pemberian obat
2 Perubahan nutrisi: kurang
dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan
anoreksia, mual, muntah
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selam 3x24
jam diharapkan kebutuhan
nutrisi pasien dapat
terpenuhi.
Kriteria hasil :
Nafsu makan
bertambah
Mempertahankan
berat tubuh ideal
Monitor konsumsi makanan
/ cairan nutrisi
Perhatikan adanya mual dan
muntah
Berikan makanan sedikit
tapi sering
Berikan suplemen atau
vitamin
Kolaborasi dalam
pemberian obat anti mual
Tidak Mual muntah
Tidak anoreksia
Pasien tidak terlihat
pucat dan lemas
Turgor kulit baik
Konjungtiva tidak
anemis anemis
Hemoglobin:12.0-15.6
g/dl
Hematokrit : 33 - 45 %
Albumin :0.6 – 1.1mg/dl
dan muntah
3 Intoleransi aktivitas
berhubungan keletihan
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3x24
jam, diharapkan pasien
tidak mengalami
intoleransi aktivitas.
Kriteria hasil :
Pasien tidak lemas dan
pucat
Tidak Keletihan
Tidak pusing dalam
beraktivitas
Dapat melakukan
aktivitas secara mandiri
Pantau pasien untuk
melakukan aktivitas
Kaji faktor yang
menyebabkan keletihan
Atur posisi nyaman pasien
Anjurkan aktivitas alternatif
sambil istirahat
Pertahankan status nutrisi
yang adekuat
Kolaborasi dalam
pemberian obat
I. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Tgl / Jam No
DP
Implementasi Respon Pasien Ttd
10. 08. 2015
16.00
16.05
16.15
16.30
1,2,3
1
1
1,2
Memberikan injeksi Ranitidine 50
mg dan furosemid 40 mg melalui
selang infus
Memonitor tetesan infus
Memonitor status cairan termasuk
intake dan output cairan
Obat injeksi melalui selang infus
dimasukkan tidak terjadi tanda-
tanda alergi obat
Infus yang diberikan adalah NaCl
0,9 % dengan 20tpm
Intake :
Makan : 200 ml
Minum : 100 ml
AM : 5xbbkg/harijam
: 5x75/24 jam
: 15,625 ml
Injeksi : 11 ml
Infus : 500 ml
Total : 826,625 ml
Output
BAB : 200 ml
BAK : 200 ml
Muntah: 300 ml
- IWL normal :
: 15xbbkg/harijam
: 15x75/24jam
: 46,875 ml
Total : 746,875
Balance cairan: 872,625 –
746,875 : 79,75
Pasien makan dengan porsi ½ dari
porsi yang diberikan oleh RS
16.40
16.45
17.00
18.00
19.00
19.30
20.00
11.08.2015
14.30
3
3
1
3
1,2,3
1,2,3
1,2,3
3
Memonitor pola makan minum
pasien
Mengatur posisi nyaman pasien
Mengkaji faktor yang
menyebabkan kelemahan pasien
Memonitor tetesan infus
Menganjurkan pasien dan keluarga
pasien untuk memberikan makan
pasien dengan cara sedikit tapi
sering
Memonitor tanda-tanda vital pasien
Pasien dalam posisi supinasi
Pasien mengatakan mual muntah,
seluruh badannya lemas
Infus yang diberikan D5 %
sebanyak 20 tpm
Pasien makan nasi dengan porsi
yang sedikit yaitu sekitar 5
sendok, dan terjadi mual maupun
muntah.
Keluhan : pasien mengatakan
mual dan muntah
TD : 130/90 mmHg
Suhu : 36 oC
RR : 20 kali/menit
HR : 78 kali/menit
Pasien mengatakan masih merasa
sedikit mual tapi tidak muntah.
Input :
Infus (D5%) : 500 ml
Minum : 200 ml
Makan : 200ml
14.45
16.00
17.00
18.00
18.30
18.45
19.00
19.15
3
1,2,3
1,2
1,2
2
1,2,3
1,2,3
3
Memonitor mual muntah pasien
Memonitor input dan output cairan
Memonitor aktivitas pasien
Menganjurkan pasien untuk
istirahat
Memberikan injeksi melalui selang
Output :
BAK : 1 kali (150 cc)
BAB : 1 kali (300 cc)
Muntah : 200 cc
Pasien mengatakan badannya
masih merasa lemas, ketika pasien
ganti posisi dan dalam posisi
duduk pasien merasa pusing,
sehingga pasien hanya berbaring
di tempat tidur.
Pasien dapat beristirahat dan tidur
siang
Obat injeksi melalui selang infus
dimasukkan tidak terjadi tanda-
tanda alergi obat
Keluarga pasien mengerti
Pasien mendapatkan infus D5 %
dengan tetesan 20 tpm. Tidak ada
pembengkakan pada daerah
tangan yang di pasang infus
Pasien mengatakan tidak nafsu
makan, Pasien hanya makan
sedikit.
19.20
20.00
12 Agustus
2015
08.00
09.00
1,2,3
1,2,3
3
3
infus
Menganjurkan keluarga pasien
untuk selalu memberikan makan
pasien sedikit-sedikit tapi sering
Memonitor tetesan infus
Menganjurkan pasien untuk makan
sedikit tapi sering
Menganjurkan pasien untuk
istirahat tidur
Memonitor tanda-tanda vital
pasien, dan memonitor kualitas
tidur pasien
Pasien dapat memulai tidurnya
dengan nyaman
Keluhan : pasien mengatakan
tidurnya nyenyak, dan badannya
terasa enak setelah bangun, lemas
sudah berkurang.
TD : 140/90 mmHg
Suhu : 36,6 oC
RR : 21 kali/menit
HR : 85 kali/menit
Pasien mengatakan hari ini mual
dan muntah, pasien hari ini
menghabiskan setengah porsi
makanan
Pasien mengatakan lemas
berkurang, pasien sudah bisa
sudah tanpa disertai dengan rasa
pusing. Hari ini sudah banyak
gerakan aktivitas yang dilakukan.
Obat masuk dan tidak ada tanda-
tanda alergi
Memonitor mual muntah pasien
Memonitor aktivitas pasien
Memberikan injeksi Ranitidine 50
mg dan furosemid 40 mg melalui
selang infus
Memonitor mual muntah pasien
Memonitor aktivitas pasien
Pasien mengatakan hari ini tidak
mual dan muntah, pasien hari ini
menghabiskan setengah porsi
makanan
Pasien mengatakan lemas
berkurang dari kemarin, pasien
sudah bisa sudah tanpa disertai
dengan rasa pusing. Hari ini sudah
banyak gerakan aktivitas yang
dilakukan.
J. EVALUASI KEPERAWATAN
Tanggal/Jam DX Respon Perkembangan Ttd
12 agust 2015
14.00
Gangguan keseimbangan
cairan dan elektrolit
berhubungan dengan
volume cairan tidak
seimbang
S: pasien mengatakan sudah tidak mual dan
muntah, makanan dan minuman yang di
konsumsi pun lebih banyak
O:
Pasien tidak muntah
Nafsu makan bertambah
Input
Minum : 300 ml
Makan : 400 ml
Infus (D5%) : 500 ml
Output
BAK : hanya 1 kali (200 ml)
BAB : 1 kali (300 ml)
TTV
TD : 120/70 mmHg
Suhu : 36,4oC
RR : 22 kali/menit
HR : 82 kali/menit
A: masalah teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi
Monitor tetesan infus
Monitor status cairan termasuk intake
dan output cairan
monitor mual muntah pasien
monitor pola makan minum pasien
12 Agustus
2015 / 14.00
Perubahan nutrisi: kurang
dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan
anoreksia, mual, muntah
S: pasien mengatakan nafsu makan
bertambah
O:
nafsu makan bertambah
tidak pucat dan lemas
tidak mual muntah
tidak anoreksia
A: masalah teratasi
P: hentikan intervensi
12 Agustus
2015 / 14.00
Intoleransi aktivitas
berhubungan dengan
keletihan
S: pasien mengatakan lemas berkurang dan
pusing berkurang
O:
tidak pucat dan lemas
dapat beraktivitas lebih banyak
dalam beraktivitas masih di bantu
keluarga
A: masalah teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi
Atur posisi nyaman pasien
Anjurkan aktivitas alternatif sambil
istirahat
Pertahankan status nutrisi yang
adekuat
Kolaborasi dalam pemberian obat