askep chepalgia

12
Nama : Liora ASUHAN KEPERAWATAN CEPHALGIA A. DEFINISI Chepalgia adalah nyeri atau sakit sekitar kepala, termasuk nyeri di belakang mata serta perbatasan antara leher dan kepala bagian belakang. Chepalgia atau sakit kepala adalah salah satu keluhan fisik paling utama manusia. Sakit kepala pada kenyataannya adalah gejala bukan penyakit dan dapat menunjukkan penyakit organik ( neurologi atau penyakit lain), respon stress, vasodilatasi (migren), tegangan otot rangka (sakit kepala tegang) atau kombinasi respon tersebut (Smeltzer & Bare, 2002). B. ETIOLOGI Sakit kepala sering berkembang dari sejumlah factor resiko yang umum yaitu : 1. Penggunaan obat yang berlebihan Menggunakan terlalu banyak obat dapat menyebabkan otak kesebuah keadaan tereksasi, yang dapat memicu sakit kepala. Penggunaan obat yang berlebihan dapat menyebabkan rebound sakit kepala (tambah parah setiap diobati) 2. Stress Stress adalah pemicu yang paling umum untuk sakit kepala, termasuk sakit kepala kronis. Stress menyebabkan pembuluh

description

askep chepalgia

Transcript of askep chepalgia

Page 1: askep chepalgia

Nama : Liora

ASUHAN KEPERAWATAN CEPHALGIA

A. DEFINISI

Chepalgia adalah nyeri atau sakit sekitar kepala, termasuk nyeri di belakang mata serta

perbatasan antara leher dan kepala bagian belakang. Chepalgia atau sakit kepala adalah salah

satu keluhan fisik paling utama manusia. Sakit kepala pada kenyataannya adalah gejala bukan

penyakit dan dapat menunjukkan penyakit organik ( neurologi atau penyakit lain), respon stress,

vasodilatasi (migren), tegangan otot rangka (sakit kepala tegang) atau kombinasi respon tersebut

(Smeltzer & Bare, 2002).

B. ETIOLOGI

Sakit kepala sering berkembang dari sejumlah factor resiko yang umum yaitu :

1. Penggunaan obat yang berlebihan

Menggunakan terlalu banyak obat dapat menyebabkan otak kesebuah keadaan tereksasi,

yang dapat memicu sakit kepala. Penggunaan obat yang berlebihan dapat menyebabkan

rebound sakit kepala (tambah parah setiap diobati)

2. Stress

Stress adalah pemicu yang paling umum untuk sakit kepala, termasuk sakit kepala kronis.

Stress menyebabkan pembuluh darah di otak mengalami penegangan sehingga

menyebabkan sakit kepala.

3. Masalah tidur

Kesulitan tidur merupakan factor resiko umum untuk sakit kepala. Karena hanya sewaktu

tidur kerja seluruh tubuh termasuk otak dapat beristirahat pula.

4. Kegiatan berlebihan

Kegiatan atau pekerjaan yang berlebihan dapat memicu datangnya sakit kepala, termasuk

hubungan seks. Kegiatan yang berlebihan dapat membuat pembuluh darah di kepala dan

leher mengalami pembengkakan.

5. Kafein

Page 2: askep chepalgia

Sementara kafein telah ditujukan untuk meningkatkan efektifitas ketika ditambahkan ke

beberapa obat sakit kepala. Sama seperti obat sakit kepala berlebihan dapat memperburuk

gejala sakit kepala, kafein yang berlebihan juga dapat menciptakan efek rebound (tambah

parah setiap kali diobati)

6. Rokok

Rokok merupakan factor resiko pemicu sakit kepala. Kandungan nikotin dalam rokok

dapat membuat pembuluh darah menyempit.

7. Alcohol

Alcohol menyebabkan peningkatan aliran darah ke otak. Sama seperti rokok, alcohol juga

merupakan factor resiko umum penyebab sakit kepala.

8. Penyakit atau infeksi

Seperti meningitis (infksi selaput otak), saraf terjepit di leher atau bahkan tumor.

C. ANATOMI FISIOLOGI

Otak terdapat di rongga tengkorak yang dibungkus oleh selaput otak yang disebut meningen,

otak merupakan jaringan yang paling banyak membutuhkan energy setiap hari.

Secara structural susunan saraf terbagi atas 2 macam :

1. Susunan Saraf Sentral

Otak Besar (Serebrum)

Otak besar terdiri dari 2 belahan yang disebut hemisfer yaitu hemisfer kanan dan

hemisfer kiri. Permukaan otak bertekuk-tekuk yang disebut bilus dan belah diantara

dua lekukan tersebut disebut sulkus. Setiap hemisfer serebri dibagian dalam lobus

terdiri dari 4 lobus yaitu :

- Lobus Frontalis : mengontrol emosi, kepribadian, penilaian, penafsiran dan

tingkah laku yang dipelajari dari pengembangan pikiran.

- Lobus Perietalis merupakan pusat sensori. Area ini menerima input sensori mayor

seperti rasa nyeri, suhu, sentuhan dan fibrasi area yang berhubungan dengan

sensori.

- Lobus Temporalis : menerima input dari indera perasa, pendengaran dan

penciuman.

- Lobus Oksipitalis merupakan pusat saraf penglihatan.

Page 3: askep chepalgia

Batang Otak

Terdiri dari :

- Pons

Terletak diantara otak kecil dan diantara otak besar dengan medulla oblongata,

pada pons ini terdapat serat-serat longitudinal yang menghubungkan medulla

oblongata dengan otak besar. Pada pons ini terdapat saraf keanial V, VI,VII, dan

VIII.

- Medulla Oblongata

Terletak di bawah pons dan di atas medulla spinalis dan medulla oblongata

terdapat persilangan consticospinal (yang membawa ransangan motorik dari otak

ke medulla spinalis). Pada medulla oblongata ini terdapat pusat respiratori dan

pusat kardiovaskuler. Jadi fungsi batang otak yaitu penerimaan reflek dari

susunan saraf pusat.

Otak Kecil (Cerebelum)

Otak kecil terdapat di bagian belakang otak besar, permukaan otak kecil juga tidak

teratur, mempunyai lekuk diantara bagian, otak kecil juga terdiri dari hemisfer kiri

dan kanan secara simetris. Fungsi otak kecil adalah sebagai pusat pengatur

keseimbangan tubuh dan tempat koordinasi kontraksi otot rangka.

2. Susunan Saraf Tepi (Perifer)

Susunan saraf tepi terdiri dari saraf cranial termasuk sensorik dan motorik serta ganglion,

saraf motorik disarafi oleh beberapa percabangan saraf cranial, 12 pasang saraf yaitu :

- N. Olfactorius (fungsi penciuman)

- N. Optikus (fungsi penglihatan)

- N. Okulomotoris (kelopak mata dan pergerakan mata)

- N. Troklearis (pergerakan mata ke atas dan ke bawah)

- N. Trigeminus (fungsi mengunyah)

- N. Abdusen (gerakan mata kearah samping)

- N. Fasialis (ekspresi muka dan wajah)

- N. Vestibulokoklear (pendengaran)

- N. Glasofaringeal (menelan)

- N. Vagus (menggerakkan pita suara)

Page 4: askep chepalgia

- N. Accesorius (rotasi kepala)

- N. Hipoglosus (pergerakan lidah)

D. PATOFISIOLOGI

Sakit kepala timbul sebagai hasil perangsangan terhadap bagian-bagian di wilayah kepala

dan leher yang peka terhadap nyeri. Bangunan-bangunan ekstrakranial yang peka nyeri ialah

otot-otot oksipital, temporal dan frontal, kulit kepala, arteri-arteri subkutis dan periostium.

Tulang tengkorak sendiri tidak peka nyeri. Bangunan-bangunan intracranial yang peka nyeri

terdiri dari meninges, terutama dura basalis dan meninges yang mendindingi sinus venosus serta

arteri-arteri besar pada basis otak. Sebagian besar dari jaringan otak sendiri tidak peka nyeri.

Peransangan terhadap bagian-bagian itu dapat berupa :

1. Infeksi selaput otak : meningitis, ensefalitis

2. Iritasi kimiawi terhadap selaput otak seperti pada perdarahan subdural atau setelah

dilakukan pneumo atau zat kontras ensefalografi.

3. Peregangan selaput otak akibat proses desak ruang intrakranial, penyumbatan jalan

lintasan liquor, trombosis venos spinosus, edema serebri atau tekanan intrakranial yang

menurun tiba-tiba atau cepat sekali.

4. Vasodilatasi arteri intrakranial akibat keadaan toksik (seperti pada infeksi umum,

intoksikasi alkohol, intoksikasi CO, reaksi alergik), gangguan metabolik (seperti

hipoksemia, hipoglikemia dan hiperkapnia), pemakaian obat vasodilatasi, keadaan paska

contusio serebri, insufisiensi serebrovasculer akut).

5. Gangguan pembuluh darah ekstrakranial, misalnya vasodilatasi ( migren dan cluster

headache) dan radang (arteritis temporalis)

6. Gangguan terhadap otot-otot yang mempunyai hubungan dengan kepala, seperti pada

spondiloartrosis deformans servikalis.

7. Penjalaran nyeri (reffererd pain) dari daerah mata (glaukoma, iritis), sinus (sinusitis),

baseol kranii ( ca. Nasofaring), gigi geligi (pulpitis dan molar III yang mendesak gigi)

dan daerah leher (spondiloartritis deforman servikalis.

8. Ketegangan otot kepala, leher bahu sebagai manifestasi psikoorganik pada keadaan

depresi dan stress. Dalam hal ini sakit kepala sininim dari pusing kepala.

Page 5: askep chepalgia

E. MANIFESTASI KLINIS

Migren

Migren adalah gejala kompleks yang mempunyai karakteristik pada waktu tertentu dan

serangan sakit kepala berat yang terjadi berulang-ulang. Penyebab migren tidak diketahui jelas,

tetapi ini dapat disebabkan oleh gangguan vaskuler primer yang biasanya banyak terjadi pada

wanita dan mempunyai kecenderungan kuat dalam keluarga.

Tanda dan gejala adanya migren pada serebral merupakan hasil dari derajat iskhemia

kortikal yang bervariasi. Serangan dimulai dengan vasokonstriksi arteri kulit kepala dam

pembuluh darah retina dan serebral. Pembuluh darah intra dan ekstrakranial mengalami dilatasi,

yang menyebabkan nyeri dan ketidaknyamanan.

Migren klasik dapat dibagi menjadi tiga fase, yaitu:

1. Fase aura.

Berlangsung lebih kurang 30 menit, dan dapat memberikan kesempatan bagi pasien untuk

menentukan obat yang digunakan untuk mencegah serangan yang dalam. Gejala dari periode ini

adalah gangguan penglihatan ( silau ), kesemutan, perasaan gatal pada wajah dan tangan, sedikit

lemah pada ekstremitas dan pusing.

Periode aura ini berhubungan dengan vasokonstriksi tanpa nyeri yang diawali dengan

perubahan fisiologi awal. Aliran darah serebral berkurang, dengan kehilangan autoregulasi

laanjut dan kerusakan responsivitas CO2.

2. Fase sakit kepala

Fase sakit kepala berdenyut yang berat dan menjadikan tidak mampu yang dihungkan

dengan fotofobia, mual dan muntah. Durasi keadaan ini bervariasi, beberapa jam dalam satu hari

atau beberapa hari.

3. Fase pemulihan

Periode kontraksi otot leher dan kulit kepala yang dihubungkan dengan sakit otot dan

ketegangan lokal. Kelelahan biasanya terjadi, dan pasien dapat tidur untuk waktu yang panjang.

Page 6: askep chepalgia

Cluster Headache

Cluster Headache adalah bentuk sakit kepal vaskuler lainnya yang sering terjadi pada

pria. Serangan datang dalam bentuk yang menumpuk atau berkelompok, dengan nyeri yang

menyiksa didaerah mata dan menyebar kedaerah wajah dan temporal. Nyeri diikuti mata berair

dan sumbatan hidung. Serangan berakhir dari 15 menit sampai 2 jam yang menguat dan menurun

kekuatannya.

Tipe sakit kepala ini dikaitkan dengan dilatasi didaerah dan sekitar arteri ekstrakranualis,

yang ditimbulkan oleh alkohol, nitrit, vasodilator dan histamin. Sakit kepala ini berespon

terhadap klorpromazin.

Tension Headache

Stress fisik dan emosional dapat menyebabkan kontraksi pada otot-otot leher dan kulit

kepala, yang menyebabkan sakit kepala karena tegang. Karakteristik dari sakit kepala ini

perasaan ada tekanan pada dahi, pelipis, atau belakang leher. Hal ini sering tergambar sebagai

“beban berat yang menutupi kepala”. Sakit kepala ini cenderung kronik daripada berat. Pasien

membutuhkan ketenangan hati, dan biasanya keadaan ini merupakan ketakutan yang tidak

terucapkan. Bantuan simtomatik mungkin diberikan untuk memanaskan pada lokasi, memijat,

analgetik, antidepresan dan obat relaksan otot.

F. KOMPLIKASI

Komplikasi yang dapat terjadi pada pasien dengan chepalgia meliputi :

Cidera serebrovaskuler / stroke

Infeksi intracranial

Trauma kranioserebral

Cemas

Gangguan tidur

Depresi

Page 7: askep chepalgia

ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS

A. Pengkajian

- Identitas klien

- Riwayat kesehatan

- Data psikologis

- Aktifitas sehari-hari

B. Diagnosa Keperawatan