Askep CA Mammae
-
Upload
tita-siti-nurhala -
Category
Documents
-
view
163 -
download
0
Transcript of Askep CA Mammae
PENDAHULUAN
Pengertian
Kanker adalah penyakit yang ditandai dengan adanya pertumbuhan sel yang abnormal yang tidak terkendali dan menyebar (metastase) ke organ lain.
Kanker Payudara adalah neoplasma ganas, suatu pertumbuhan jaringan payudara abnormal yang tidak memandang jaringan sekitarnya, tumbuh infiltratif dan destruktif, dapat bermetastase (FKUI Jakarta, 1995; 356)
Etiologi dan Faktor Resiko Kanker dapat terjadi pada semua umur dan dapat disebabkan oleh banyak faktor,
seperti : - Kelainan gen (onkogen)- Zat kimia- Radiasi- Virus- Zat karsinogen
Etiologi dan faktor resiko kanker Payudara :- Diet- Herediter- Hormon- Umur
Tanda dan Gejala- Pada fase awal kanker payudara asimptomatik- Teraba adanya benjolan atau penebalan pada payudara, benjolan tidak teraba nyeri,
terfiksasi dan keras dengan batas tidak tegas- Tanda dan gejala lanjut meliputi kulit cekung (lesung, retraksi, atau deviasi puting
susu dan adanya nyeri tekan)- Terkadang dari puting keluar darah- Kulit tampak dimpling atau peau d’orange, kulit tebal dengan pori-pori menonjol
sama dengan seperti kulit jeruk. Hal ini disebabkan oleh adanya obstruksi limfatik dalam lapisan dermal
- Terkadang terdapat ulserasi / luka pada payudara- Jika teraba nodul, akan teraba nodul yang menjadi keras, pembesaran nodus limfa
axilaris dan nodus supra clavicula yang terdapat pada daerah leher- Tanda dan gejala dari metastasis luas meliputi nyeri pada daerah bahu, pinggang,
punggung bagian bawah atau pelvis, batuk yang menetap, anoreksia desertai dengan penurunan BB, gangguan pencernaan, pusing, penglihatan kabur dan sakit kepala.
Luka Kanker Luka Kanker dikenal juga dengan sebutan fungating malignat wound (Malignat
Cutaneous Wound ) Luka kanker merupakan infiltrasi sel tumor yang merusak lapisan epidermis dan dermis
yang disebabkan oleh deposisi ( Proliferasi Sel ganas) dengan bentuk menonjol atau tidak beraturan
Biasanya muncul berupa benjolan atau nodul yang keras, non mobile, bentuknya menyerupai jamur (cauli flower), mudah terinfeksi, mudah berdarah, nyeri, mengeluarkan cairan yang berlebihan, berbau tidak sedap, dan sulit sembuh.
Tanda Luka Kanker Mudah berdarah
Berkembangnya jumlah platelet yang bertugas sebagai penekan tumbuh dan meluasnya sel tumor, menyebabkan luka kanker sangat mudah berdarah
NyeriLuka kanker sulit sekali sembuh, sehingga menyebabkan tumor semakin mambesar terutama jika tidak berespon terhadap pengobatan, akibatnya jika masa tumor menekan pembuluh darah dan saraf akan menimbulkan rasa tidak nyaman sampai nyeri.
Berbau tidak sedapAdanya penurunan vaskularisasi jaringan sehingga jaringan mengalami hipoksia dan menjadi nekrosis, hal ini yang menyebabkan mudah berkembangnya bakteri aerob / anaerob, sehingga menyebabkan timbul bau tidak sedap
EksudatifTerjadinya peningkatan permeabilitas fibrinogen / plasma yang menyebabkan cairan plasma akan keluar berlebihan pada luka ( sangat eksudatif)
Pengkajian Luka kankerA. Keluhan UtamaB. Riwayat kesehatanC. Pengkajian Fisik
1. Letak luka2. Warna dasar luka3. Masalah khas pada luka kanker
D. Faktor Intrinsik/Ekstrinsik1. Faktor Intrinsik
Adalah faktor pada penderita yang dapat berpengaruh pada proses penyembuhan luka, meliputi :o Usiao Status nutrisi dan hidrasio Oksigenasi dan perfusi jaringano Status Imunologi
o Penyakit Penyerta ( HT, DM, Arteriosklerosis)2. Faktor Ekstinsik
Adalah faktor yang didapat dari luar penderita yang berpengaruh terhadap proses penyembuhan luka, meliputi :o Pengobatan ( kemoterapi )o Radiasio Stres psikologiso Infeksio Iskemiao Trauma jaringan
E. Pengkajian PsikososialMasalah psikososial yang berhubungan dengan luka kanker adalah :- Adanya gangguan body image- Kesulitan dalam komunikasi- Kesulitan dalam mengenakan pakaian- Denial- Depresi- Malu- Takut- Rasa bersalah yang berlebihan- Gangguan seksualitas
Tindakan Keperawatan1. Pencucian Luka2. Pemilihan bahan topical therapy3. Manajemen perawatan luka kanker
a. Tujuan perawatan luka kankero Optimalisasi proses penyembuhan lukao Mencegah infeksi skundero Mencegah peningkatan kerusakan kulito Maintenance fungsi imuno Mengurangi nyerio Memberikan rasa nyaman
b. Prinsip Manajemen perawatan luka kankero Mengontrol bau tidak sedap pada lukao Mengatasi produk cairan yang berlebihan pada lukao Merawat kulit sekitar lukao Memberikan rasa nyamano Mengurangi dan mengontrol nyeri
ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN1. IDENTITAS
a. Identitas KlienNama : Ny. Y.WUmur : 33 thJenis Kelamin : PerempuanAgama : IslamSuku Bangsa : SundaPendidikan Terakhir : SMAPekerjaan : Ibu Rumah TanggaAlamat lengkap : Kopo Sayati RT 04 RW 07 MargahayuTgl Masuk RS : 07-06-2010Nomor medrec : 0000895641Tanggal pengkajian : 17-06-2010Diagnosa : Ca mammae sinistra Post Kemotherapy FAC 3 X, Partial respon
b. Identitas Penanggung JawabNama : Tn. HUmur : 33 thJenis Kelamin : Laki-lakiPendidikan : SMAPkerjaan : DagangHubungan dgn klien : Suami Klien
2. RIWAYAT KESEHATANa. Keluhan Utama
Nyeri pada payudara kiri
b. Riwayat Kesehatan Sekarang5 hari SMRS klien mengeluh luka dan benjolan pada payudara kirinya terasa semakin membesar dan nyerin serta terus menerus megeluarkan cairan yang berbau dan disertai perdarahan.Saat dilakukan pengkajian pada tanggal 17-06-2010 jam 10.30, klien mengatakan masih merasakan nyeri pada payudara sebelah kiri, nyeri dirasakan menjalar ke ketiak kiri dan lengan kiri bagian atas. Nyeri dirasakan terus menerus dengan skala nyeri 4 ( 1-5), nyeri dirasakan bertambah jika
klien banyak duduk dan beraktivitas sedangkan nyeri berkurang jika klien berbaring dan diberikan obat anti nyeri.
c. Riwayat Kesehatan DahuluKlien mengatakan 12 bulan SMRS muncul benjolan pada payudara kiri, awalnya sebesar kelereng yang makin lama makin membesar dan disertai nyeri. Klien juga mengatakan puting sebelah kirinya pernah mengeluarkan darah. Kemudian klien memeriksakan dirinya ke Poli Onkologi RSHS, dan dokter menyarankan dilakukan operasi pada payudara kirinya, namun klien menolak dengan alasan takut. Selanjutnya klien menghentikan pengobatan di RSHS dan mencoba pengobatan alternatif dengan mengkonsumsi obat-obat herbal, namun dirasakan tidak berhasil dan benjolan di payudara kirinya makin membesar dan pecah. Pada tanggal 07-09-2009 klien memutuskan untuk melanjutkan kembali berobat ke RSUD Soreang kemudian dirujuk ke Poli Onkologi RSHS, kemudian klien dilakukkan biopsi pada tanggal 28-09-2009, hasil PA menunjukkan Medular Ca Mammae Sin. Tgl 15-02-2010 klien menjalani kemotherapy FAC ke I, dilanjutkan Kemotherapy FAC ke II tgl 24-03-2010, kemotherapy FAC ke III tgl 15-04-2010. Selanjutnya pada tanggal 07-06-2010 klien menjalani rawat inap di Kemuning Lt 3/BW karena direncanakan operasi simple mastektomi.Klien mengatakan sebelumnya tidak pernah dirawat di RS, karena selama ini hanya menjalani rawat jalan. Klien juga mengatakan sebelumnya klien tidak pernah menderita berat kecuali flu, batuk, atau demam. Klien mengatakan pertama kali menstruasi pada usia 15 th, menikah usia 20 th, melahirkan anak pertama usia 21 th, sekarang anak pertama usia 12 th, anak ke-2 usia 5 th dan anak ke-3-4 usia 1,5 th. Anak pertama sama sekali tidak disusui klien, karena kedua payudara klien bengkak dan putingnya lecet. Anak ke-2 klien disusui selama 1 tahun dan hanya pada payudara sebelah kiri saja. Untuk anak ke-3 dan 4 hanya disusui sampai 6 bulan.Klien mengatakan menggunakan KB pil sejak kelahiran anak pertama sampai menjelang kehamilan anak ke-2, kemudian dilanjutkan kembali setelah anak ke-2 lahir sampai menjelang kehamilan anak ke 3 dan 4 (kembar). Sejak kelahiran anak ke-3 dan ke-4 klien langsung disteril.
d. Riwayat Kesehatan KeluargaMenurut klien dalam keluarganya tidak ada anggota keluarga lain yang mempunyai pemyakit seperti klien ataupun riwayat penyakit kanker lainnya.
3. PEMERIKSAAN FISIKa. Keadaan Umum
Kesadaran : Compos Mentis, GCS 15 (E=5, V=6, M= 4) Tanda-tanda vital :
Tekanan Darah : 110/70 mmHgHR : 88x/mntRR : 24x/mntSuhu : 36,3° CTB Saat ini : 147 cmBB Sebelum sakit : 60 KgBB Setelah sakit : 40 Kg
b. Sistem IntegumenRambut klien tidak merata dan mengalami kerontokan sejak klien menjalani kemotherapy, kuku kaki dan tangan juga masih berwarna kehitaman. Warna kulit sawo matang, turgor kulit baik. Terdapat luka Kanker pada mammae kiri, Ukuran 18 x 18 x 7 cm, bentuk luka tidak beraturan menyerupai bunga kol, warna luka merah dan kuning.Luka mengeluarkan cairan yang sangat banyak hingga membasahi baju luar klien dan mengeluarkan bau yang tidak sedap, hal ini membuat klien merasa tidak nyaman. Luka juga sangat mudah berdarah.Gambar :
Gambar sebelum perawatan luka
4. POLA AKTIVITAS SEHARI-HARI
No Jenis Aktivitas Sebelum Sakit Setelah Sakit1 Pola Nutrisi
a. Makanb. Minum
3 X sehari, klien lebih suka makan bakso yang mengandung bumbu MSG, klien juga sering mengkonsumsi makanan yang diolah dengan menggunakan minyak goreng berulang (jelantah)
3 X sehari ½ porsiKlien mengatakan tidak ada nafsu makan karena merasa mual
2 Pola Eliminasia. BAKb. BAB
4-5 X sehari1 X sehari
4-5 X sehari1 X sehari
3 Personal Hygiene Mandi, gosok gigi, keramas secara mandiri
Mandi, menggosok gigi, keramas secara mandiri
4 Pola Istirahat & Tidura. Tidur siangb. Tidur malam
2 jam7 jam
2 jam7 jam
5 Aktivitas sehari-hari Klien seorang ibu rumah tangga dengan 4 orang anak, kegiatan sehari-hari klien mengurus suami dan anak-anaknya
Klien tidak bisa beraktivitas seperti biasanya karena dirawat di RS
5. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL dan SPIRITUALa. Aspek Psikologis
Klien mengatakan malu dengan keadaannya sekarang, terutama pada saat dilakukan perawatan luka. Karena luka mengeluarkan cairan dan bau yang tidak sedap.
b. Aspek SosialKlien tampak bersosialisasi dengan baik pada sesama pasien, dan merasa lebih nyaman berada di RS. Karena klien mendapatkan teman yang senasib. Selama di RS klien ditunggui oleh suami dan kerabatnya.
c. Aspek SpiritualKlien menganut ajaran agama Islam, senantiasa menjalankan kewajibannya sebagai seorang muslimah, walaupun dalam keadaan sakit klien berusaha menjalankan sholat 5 waktu sesuai dengan kemampuannya, klien biasa melakukan sholat sambil duduk atau berbaring di TT. Klien menyadari jika penyakitnya ini merupakan kehendak-Nya.
A. PATHWAYSFaktor predisposisi dan resiko tinggi
Hiper plasia pada sel mammae
Mendesakjaringan sekitar
MendesakSel syaraf
MendesakPembuluh
darah
Mensuplai nutrisi ke
jaringan ca
Menekan jaringan pada mammae
nyeri
Aliran darah terhambat
Peningkatan konsistensi mammae
Hipermetabolis ke jaringan
Suplai nutrisi jaringan lain
Berat badan turun
Mammae membengkak
Massa tumor mendesak ke jaringan luar
Perfusi jaringan terganggu
Ulkus
Gg integritas kulit/ jaringan
Ukuran mammae abnormal
Mammae asimetrik
Gg body image
hipoxia
Necrose jaringan
Infeksi
Nutrisi kurang dari kebutuhan
Interupsi sel saraf
Kurang pengetahuan
cemas
Infiltrasi pleura parietale
Expansi paru menurun
Gg pola nafas
Bakteri Patogen
Masalah keperawatan :
1. Nyeri berhubungan dengan manipulasi jaringan dan atau trauma karena pembedahan,
interupsi saraf, diseksi otot.
2. Kerusakan integristas kulit berhubungan dengan perubahan sirkulasi, adanya edema,
destruksi jaringan.
3. Resiko terjadi infeksi berhubungan dengan kerusakan drainase limpatik necrose
jaringan.
4. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan kehilangan mammae dan atau perubahan
gambaran mammae.
5. Kurang pengetahuan berhubungan dengan carsinoma mammae dan pilihan pengobatan
6. Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan kemotherapi
7. Anxietas berhubungan dengan lingkungan Rumah Sakit yang tidak dikenal,
ketidakpastian tentang hasil pengobatan carsinoma, perasaan putus asa dan tak
berdaya dan ketidak cukupan pengetahuan tentang carsinoma dan pengobatan.
B. FOKUS PENGKAJIAN
1. Nyeri berhubungan dengan manipulasi jaringan dan atau trauma karena
pembedahan, interupsi saraf, diseksi otot.
a. Kaji tingkat nyeri dengan P. Q. R. S. T.
Provoking : Penyebab
Quality : Kwalitas
Region : Lokasi
Severate : Skala
Time : Waktu
b. Kaji efek nyeri pada individu dengan menggunakan individu dan keluarga
Kinerja ( pekerjaan ) tanggung jawab peran
Interaksi sosial
Keuangan
Aktifitas sehari – hari
Kognitif / alam perasaan
Unit keluarga ( respon anggota keluarga )
2. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan perubahan sirkulasi, adanya edema,
destruksi jaringan
Hal yang dikaji :
a. Identifikasi faktor penyebab kerusakan integritas
b. Identifikasi rasional untuk pencegahan dan pengobatan, kerusakan integritas
c. Identifikasi tahap perkembangan
C1 Tahap I : eritema yang tidak memutih dari kulit yang utuh
C2 Tahap II : ulserasi pada epidermis atau dermis
C3 Tahap III : ulserasi meliputi lemak kutan
C4 Tahap IV : ulserasi meluas otot, telinga dan struktur penunjang
3. Resiko terjadinya infeksi berhubungan dengan kerusakan drainase limfatik, necrose
jaringan
a. Kaji tanda radang
b. Kaji intake
c. Kaji pemberian obat dengan 5 benar ( waktu, obat, nama, dosis, cara)
d. Kaji hasil laboratorium ( Hb, Albumin, Lekosit)
4. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan kehilangan mammae dan atau
perubahan gambaran mammae
Hal yang dikaji :
a. Kaji perasaan terhadap kehilangan dan perubahan mammae
b. Kaji respon negatif verbal dan non verbal
5. Kurang pengetahuan berhubungan dengan carsinoma mammae dan pilihan
pengobatan
Hal yang dikaji :
a. Tingkat pendidikan
b. Kemampuan dalam mempersepsikan status kesehatan
c. Perilaku kesehatan yang tidak tepat
6. Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan kemotherapi
Hal yang dikaji :
a. Kaji intake
b. Pantau berat badannya
c. Kaji hasil laboratorium ( Hb, Albumin, Gula darah )
d. Kaji mual dan muntah
7. Ansietas berhubungan dengan lingkungan Rumah Sakit yang tidak dikenal, ketidak
pastian tentang pengaobatan, perasaan putus asa dan tak berada, ketidak cukupan
pengetahuan carsinoma dan pengobatan
Hal yang dikaji :
a. Kaji dan ukur tanda - tanda vital
b. Kaji tingkat kecemasan, ringan, sedang, berat, panik
c. Kaji tingkat pendidikan
C. FOKUS INTERVENSI
Fokus intervensi dari perawatan pasien dengan carsinoma mammae
1. Nyeri berhubungan dengan manipulasi jaringan dan atau trauma karena
pembedahan, interupsi, diseksi otot ( Danielle Gale, 1995; Doengos, 1993)
Kriteria evaluasi :
Pasien mengekspresikan penurunan nyeri
Intervensi :
Perhatikan lokasi nyeri, lamanya dan intensitasnya ( skala 1-10), perhatikan respon
verbal dalam mengungkapkan nyeri, bantu pasien untuk posisi yang nyaman serta
tindakan yang dapat memberi kenyamanan seperti masase punggung, dorong
ambualasi dini dan teknik relaksasi, berikan obat sesuai pesanan.
2. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan perubahan sirkulasi adanya edema,
destruksi jaringan ( Doengos, 1993)
Kriteria evaluasi :
Akan terjadi penyembuhan luka bebas drainase, purulen atau eritema
Intervensi
Obsrvasi balutan / luka setelah dilakukan perawatan luka, guna mengetahui
karakteristik luka, drainase, quasi edema, kemerahan dan insisi pada mammae,
tempatkan pada posisi semi fowler pada sisi puggung yang tidak sakit, injeksi
dibagian yang tidak sakit, kosongkan drain secara periodik, catat jumlah dan
karakteristik
3. Resiko terjadinya infeksi berhubungan dengan kerusakan drainase limfalik karena
diseksi nodus limfe aksilaris dan adanya drain pembedahan ( Danielle Gale,
1945)
Kriteria evaluasi
Tidak ada infeksi pada extremitas yang sakit dan atau pada daerah luka pembedahan
Intervensi
Observasi lengan yang sakit terhadap adanya tanda – tanda infeksi, observasi
integritas kulit yang tertutup diatas dinding dada terhadap tanda dan gejala
kemerahan, pembengkakan dan drainase, bau tidak sedap, serta warna kekuning –
kuningan atau kehijau – hijauan, hindari penggunaan extremitas yang sakit untuk
pemasangan infus, observasi daerah pemasangan drainase terhadap adanya tanda
kemerahan, nyeri pembengkakan, atau adanya drainase purulenta, observasi kulit
dan rawat kuku pada daerah yang sakit.
4. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan kehilangan mammae dan atau
perubahan gambaran dari mastektomi segmental dan atau radiasi mammae
( Dainalle Galle, 1995)
Kriteria evaluasi
Anjurkan pasien untuk mengungkapkan perasaannya tentang diagnosa carsinoma
mammae, pengobatannya dan dampak yang diharapkan atas gaya hidup, evaluasi
perasaan pasien atas kehilangan mammae pada aktifitas sexual, hubungan dan citra
tubuhnya, berikan kesempatan pasien terhadap rasa berduka atas kehilangan
mammae, izinkan pasien mengungkapkan perasaan negatifnya.
5. Kurang pengetahuan berhubungan dengan carsinoma mammae dan pilihan
pengobatan ( Daianlle Galle, 1995)
Kriteria evaluasi
Pasien dapat berperan serta dalam pengambilan keputusan akan pengobatan
carsinoma , pasien mendiskusikan rasional dari pengobatan dan mengungkapkan
tindakan – tindakan yang kemungkinan timbul dari efek samping
Intervensi
Observasi pengetahuan pasien / keluarga mengenai carsinoma mammae dan
anjurkan pengobatannya , jelaskan patofisiologi dari carsinoma mammae, hindari
janji – janji yang tidak mungkin, berikan informasi tentang pilihan pengobatan yang
sesuai
6. Anxietas berhubungan dengan lingkungan Rumah Sakit yang tidak dikenal, ketidak
pastian pengobatan carsinoma, perasaan putus asa dan tak berdaya dan ketidak
cukupan informasi dan pengobatannya ( Lynda Juall, 1993 )
Kriteria evaluasi
Pasien akan berbagi masalah mengenai diagnosa carsinoma
Intervensi
Berikan kesempatan pasien dan keluarga mengungkapkan perasaan, lakukan kontak
sering, berikan suasana ketenangan dan rileks, tunjukkan sikap yang tidak menilai
dan mendengar penuh perhatian, dorong diskusi tentang carsinoma dan pengalaman
orang lain
7. Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan kemotherapi ( Danielle
galle, 1995 )
Kriteria evaluasi
Berat badan naik atau turun
Intervensi
Monitor untuk mekanan tiap hari, timbang badan tiap hari jika memungkinkan,
jelaskan pentingnya nutrisi adekuat, observasi ulang makanan pantang dan
kesukaan, manipulasi lingkungan yang nyaman, bersih, dan tak berbau, anjurkan
makan porsi kecil dan sering, kolaborasi ahli gizi untuk pemberian diet TKTP