Askep Anemia Bumil

13
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN 1. Pengkajian a. Aktivitas Keletihan, kelemahan, malaise umum. Kehilangan produktifitas, penurunan semangat untuk bekerja Toleransi terhadap latihan rendah. Kebutuhan untuk istirahat dan tidur lebih banyak b. Sirkulasi Riwayat kehilangan darah kronis, Palpitasi. CRT lebih dari dua detik c. Integritas Ego Cemas, gelisah, ketakutan d. Eliminasi Konstipasi. Sering kencing. e. Makanan / cairan Nafsu makan menurun Mual/ muntah 6) Nyeri / kenyamanan Lokasi nyeri terutama di daerah abdomen dan kepala 7) Pernapasan Napas pendek pada saat istirahat maupun aktifita 8) Seksual Dapat terjadi pendarahan pervagina Pendarahan akut.sebelumnya Tinggi fundus tidak sesuai dengan umurnya.

description

bumil

Transcript of Askep Anemia Bumil

KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN1. Pengkajiana. Aktivitas

Keletihan, kelemahan, malaise umum. Kehilangan produktifitas, penurunan semangat untuk bekerja Toleransi terhadap latihan rendah. Kebutuhan untuk istirahat dan tidur lebih banyakb. Sirkulasi

Riwayat kehilangan darah kronis, Palpitasi. CRT lebih dari dua detikc. Integritas Ego Cemas, gelisah, ketakutand. Eliminasi Konstipasi. Sering kencing.e. Makanan / cairan Nafsu makan menurun Mual/ muntah 6)Nyeri / kenyamanan Lokasi nyeriterutama di daerah abdomen dan kepala 7)Pernapasan Napas pendek pada saat istirahat maupun aktifita 8)Seksual Dapat terjadi pendarahan pervagina Pendarahan akut.sebelumnya Tinggi fundus tidak sesuai dengan umurnya.2. Diagnosa yang mungkin muncul:a. Gangguan perfungsi jaringan berhubungan dengan penurunan suplai oksigen ke jaringan/ke selb. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual, muntahc. Kurang pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan pengetahuan mengenai anemiad. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara kebutuhan dan suplai oksigene. Risiko cedera terhadap janinDATA FOKUS

DS :

1. Klien mengatakan sering pusing atau sakit kepala/pening saat saat berdiri dari duduk atau duduk dari posisi berbaring.

2. Klien mengatakan mudah cape,letih,lesu,penglihatan berkunang-kunang,hilang berkonsentrasi,anorexsia.

3. Klien mengatakan pada usia kehamilan 2-3 bulan mengeluh mual dan muntah yang berlebihan

4. Klien mengatakan tidak pernah memeriksakan perkembangan janinnya di karnakan masalah finansial

5. Klien mengatakan riwayat pendidikan hanya sampai kelas dua SD

6. Klien mengatakan makanan bergizi indentik dengan makanan mahalDO :

1. Dari pemeriksaan fisik di dapatkan conjungtiva klien anemia

2. Kuku klien seperti sendok

3. LAB :

Hb : 8 gr

4. Klien tanpak kurang mengetahui tentang penyakitnya

5. Klien tanpak lemas

6. Klien tanpak pucat

ANALISA DATANODATAETIOLOGIPROBLEM

1DS:

Klien mengatakan sering pusing atau sakit kepala/pening saat saat berdiri dari duduk atau duduk dari posisi berbaring. Klien mengatakan mudah cape,letih,lesu,penglihatan berkunang-kunang,hilang berkonsentrasi,anorexsiaDO : Dari pemeriksaan fisik di dapatkan conjungtiva klien anemia

Kuku klien seperti sendok Klien tanpak lemas

Klien tanpak pucat

Penurunan O2ke jaringanganguan perpusi jaringan ke sel

2DS:

Klien mengatakan pada usia kehamilan 2-3 bulan mengeluh mual dan muntah yang berlebihan

Nafsu makan menurun

DO:

Klien tanpak lemas

Klien tanpak pucat

Hb 8 gr

Mual ,muntahGanguan Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

3DS :

Klien mengatakan tidak pernah memeriksakan perkembangan janinnya di karnakan masalah finansial

Klien mengatakan riwayat pendidikan hanya sampai kelas dua SD

Klien mengatakan makanan bergizi indentik dengan makanan mahal

DO :

Klien tanpak kurang mengetahui tentang penyakitnya

Keterbatasan tentang penyakit anemiaKurang pengetahuan

3. Rencana asuhan keperawataana. Dx 1:Gangguan perfungsi jaringan berhubungan dengan penurunan suplai oksigen ke jaringan/ke selTujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan selama ...x24 jam,perfusi ke jaringan/ke sel efektif dengan kriteria hasil : Tidak terdapat perubahan karakteristik kulit (rambut, kuku, kelembaban) Tidak terdapat kebiruan pada kulit CRT dalam batas normal (kembali dalam kurun waktu kurang dari 2 detik)Intervensi :Mandiria) Perhatikan status fisiologis ibu, status sirkulasi dan volume darah.R: kejadian perdarahan potensial merusak hasil kehamilan, kemungkinan menyebabkan hipovolemia atau hipoksia uteroplasenta.b) Lakukan pemeriksaan fisik CRT dengan menekan kuku pasien.R: keadaan capillary refill test yang tidak kembali dalam waktu kurang dari 2 dapat menandakan anemia.c) Auskultasi dan laporkan DJJ, catat bradikardi, atau takikardi. Catat perubahan pada aktivitas janin (hipoaktif atau hiperaktif).R: mengkaji berlanjutnya hipoksia janin. Pada awalnya janin berespon pada penurunan kadar oksigen dengan takikardia dan peningkatan gerakan. Bila tetap deficit, bradikardia dan penurunan aktivitas terjadi.d) Catat kehilangan darah ibu mungkin dan adanya kontraksi uterus.R: Bila kontraksi uterus disertai dilatasi serviks, tirah baring dan medikasi mungkin tidak efektif ddalam mempertahankan kehamilan. Kehilangan darah ibu secara berlebihan menurunkan perfusi plasenta.e) Anjurkan tirah baring pada posisi miring kiriR: menghilangkan tekanan vena kava inferior dan meningkatkan sirkulasi plasenta atau janin dan pertukaran oksigen.Kolaborasif) Berikan suplemen oksigen pada klienR: meningkatkan ketersediaan oksigen untuk ambilan janin.sehingga kapasitas oksigen yang dibawa janjin meningkat.g) Lakukan/ ulang NST sesuai indikasiR: mengevaluasi secara elektronik respon DJJ terhadap gerakan janin, bermanfaat dalam menentukan kesejahteraan janin (tes reaktif) versus hipoksia (nonreaktif).h) Ganti kehilangan darah/ cairan ibu.R: mempertahankan volume sirkulasi yang adekuat untuk transport oksigen. Bila penyimpanan oksigen menetap, janin kehabisan tenaga untuk melakukan mekanisme koping, dan kemungkinan SSP rusak / janin meninggal.b. Dx 2: Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual, muntah.Tujuan : setelah dilakukan asuhan keperawatan selama ....x.24 jam diharapkan kebutuhan nutrisi klien terpenuhi dengan kriteria hasil: Berat badan klien dalam batas normal. Klien tidak mengalami mual-muntah Klien tidak menunjukkan penurunan nafsu makan IntervensiMandiria) Tentukan keadekuatan kebiasaan asupan mutrisi dulu/sekarang dengan menggunakan batasan 24 ja. Perhatikan kondisi rambut kuku dan kulit.R: kesejahteraan janin dan ibu tergantung pada nutrisi ibu selama kehamilan sebagaimana selama 2 tahun sebelum kehamilan.b) Dapatkan riwayat kesehatan; catat usia (khususnya kurang dari 17 tahun, lebih dari 35 tahun).R: remaja dapat cenderung malnutrisi/anemia, dan klien lansia mungkin cenderung obesitas/diabetes gestasional.c) Pastikan tingkat penegetahuan tentang kebutuhan diet.R: menentukan kebutuhan belajar khusus. Pada periode pranatal, laju basal metabolik meningkatkan (khususnya pada kehamilan lanjut) karena peningkatan aktivitas tiroid yang berhubungan dengan pertumbuhan fetus dan jaringan pada ibu, menjadi potensial risiko terhadap klien dengan nutrisi buruk. Penambahan 800 mg zat besi diperlukan selama kehamilan untuk perkembangan jaringan ibu/janin dan kondisi janin di dalam rahim. Selama trismester ketiga, kebutuhan terhadap zat besi minimal, dan diet seimbang dengan peningkatan kebutuhan kalori biasanya adekuat.d) Berikan informasi tertulis/verbal yang tepat tentang diet pranatal dan suplemen vitamin/zat besi setiap hari.R: materi referensi yang dapat dipelajari dirumah kemudian meningkatkan kemungkinan klien memilih diet seimbang.e) Evaluasi motivasi/sikap dengan mendengar keterangan klien dan meminta umpan balik tentang informasi yang telah diberikan.R: bila klien telah termotivasi untuk emmperbaiki diet, evaluasi lebih lanjut atau intervensi lain mungkin dapat diindikasikan.f) Tanyakan keyakinan berkenaan dengan diet sesuai budaya dan hal-hal yang tabu selama kehamilan.R: dapat menunjukkan motivasi untuk mengikuti anjuran pemberi layanan kesehatan. Sebagai contoh beberapa budaya menolak zat besi, meyakini bahwa ini mengeraskan tulang ibu dan emmbuat sulit melahirkan.g) Perhatikan adanya pika/ngidam. Kaji pilihan bahan bukan makanan dan tingkat motivasi untuk memakannya.R: memakan bahan bukan makanan pada kehamilan mungkin didasarkan pada kebutuhan psikologis,fenomena budaya, respon terhadap lapar, dan/atau respon tubuh terhadap kebutuhan nutrisi. (misalnya mengunyah es dapat menandakan anemia). Catatan: mencerna kanji untuk pakaian dapat menimbulkan anemia defisiensi; dan mencerna lempung/tanah liat dapat mengakibatkan gangguan fekal/BAB.h) Timbang berat badan klien; pastikan berat badan pregravid biasanya. Berikan informasi tentang penambahan pranatal yang optimum.R: ketidak adekuatan penambahan berat badan pranatal dan/atau di bawah berat badan normal masa kehamilan, meningkatkan risiko reetardasi pertumbuhan intrauterin (IUGR) pada janin dengan berat badan lahir rendah. Penelitian menemukan adanya hubungan positif antara kegemukan ibu pregravid dan peningkatan angka morbiditas perinatal berkenaan dengan kelahiran preterm.i) Tinjau ulang frekuensi dan beratnya mual/muntah.R: mual/muntah trimester pertama dapat berdampak negatif pada status nutrisi pranatal, khususnya pada periode kritis perkembangan janin.j) Pantau kadar hemoglobin (Hb)/hematokrit (Ht).R: mengidentifikasi adanya anemia dan potensial penurunan kapasitas pembawa oksigen ibu. Klien dengan kadar Hb kurang dari 12 g/dL atau kadar Ht kurang atau sama dengan 37 % dipertimbangkan anemia pada trimester pertama.k) Ukur pembesaran uterus.R: malnutrisi ibu berefek negatif terhadap pertumbuhan janin dan memperberat penurunan komplemen sel otak pada janin, yang mengakibatkan kemunduran perkembangan janin dan kemungkinan lebih lanjut.Kolaborasil) Buat rujukan yang perlu sesuai indikasi (misalnya, pada ahli diet, pelayanan sosial)R: mungkin diperlukan bantuan tambahan terhadap pilihan nutrisi; dapat membatasi anggaran keuangan.m) Rujuk pada program makanan wanita, bayi, anak-anak dengan tepat.R: yayasan penyelenggara program makanan suplemen membantu meningkatkan secara optimal nutrisi ibu/janin.c. Dx 3; Kurang pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan pengetahuan mengenai anemiaTujuan :Setelah diberikan asuhan keperawatan selama ...x24 jam diharapkan pengetahuan pasien mengenai anemia menjadi adekuat. Kriteria hasil : Dapat menjelaskan kembali mengenai pengertian anemia Dapat mengikuti instruksi dan prosedur perawatan Dapat menunjukkan prilaku kesehatan yang positif untuk menanggulangi anemi Intervensi : Mandiria) Kaji kesiapan klien untuk belajar.R : Faktor-faktor seperti ansietas atau kurang kesadaran tentang kebutuhan terhadap informasi dapat mempengaruhi kesiapan untuk belajar. Penyerapan informasi ditingkatkan bila klien termotivasi dan siap untuk belajar.b) Libatkan orang terdekat dalam proses belajar-mengajar.R : Dukungan dari orang terdekat dapat membantu menghilangkan ansietas yang nantinya menguatkan prinsip-prinsip belajar dan mengajar.c) Berikan informasi tentang perawatan tindak lanjut bila klien pulang.R : Klien mungkin perlu kembali untuk keteraturan pemantauan dan/atau tindakan.d) Anjurkan periode istirahat reguler 2 sampai 3 kali sehari pada posisi miring kiri setelah pulang. Bila tirah baring dilanjutkan, anjurkan klien menggunakan sebagian waktu dalam sehari di tempat tidur.R :Tingkatkan relaksasi dan kurangi kelelahan. Bila klien bangun dan bergerak, istirahat di kamar tidur dapat memaksimalkan istirahat. Namun, klien yang sepenuhnya tirah baring dapat merasa terisolasi dan bosan tanpa perubahan pandangan.e) Anjurkan pemberian intake yang adekuat, banyak nutrisi untuk kebutuhan ibu dan janin.R :Intake nutrisi yang adekuat dapat memenuhi kebutuhan nutrisi ibu dan janin terutama zat besi, asam folat, vit. B 12, dll. Dan berikan informasi kepada pasien tentang dampak obat-obatan terutama SF yang dapat menyebabkan mual dan muntah oleh karena itu ajarkan cara memakan obat dengan benar misalnya mengkonsumsi buah-buahan yang mengandung vitamin C untuk membantu mempercepat reabsorpsi obat dan menganjurkan pasien untuk tidak meminum kopi atau teh selama meminum obat karena akan memperlambat reabsorpsi obat.