Asuhan Keperawatan Bumil Dengan Anemia

54
MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL DENGAN ANEMIA Diajukan Untuk memenuhi Salah Satu Tugas mata kuliah keperawatan maternitas Disusun Oleh : Kelompok II Nena Ratini NPM 220110140186 Dicky Budiman NPM 220110140187 Nenden Tejaningsih NPM 220110140188 Reni Pujiastuti NPM 220110140189

description

keperawatan maternitas

Transcript of Asuhan Keperawatan Bumil Dengan Anemia

MAKALAH

ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL DENGAN ANEMIADiajukan Untuk memenuhi Salah Satu Tugas mata kuliah keperawatan maternitas

Disusun Oleh :

Kelompok IINena Ratini

NPM 220110140186Dicky Budiman

NPM 220110140187Nenden TejaningsihNPM 220110140188Reni Pujiastuti

NPM 220110140189Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran

Bandung

2015KATA PENGANTAR

Dengan rasa syukur yang mendalam atas segala limpahan rahmat dan karunia yang diberikan Allah SWT, kelompok dapat menyelesaikan penulisan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini berjudul Asuhan keperawatan pada ibu hamil dengan anemi dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah ilmu keperawatan maternitas pada kelas program B 2014. Kelompok mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.

Kelompok menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat diharapkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Penyusun

Kelompok IIDAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR

i

DAFTAR ISI

ii

BAB I PENDAHULUAN

1

1.1 Latar Belakang

1

1.2 Tujuan Penulisan

2

1.3 Metode Penelitian

2

1.4 Sistematika Penulisan

2

BAB II TINJAUAN TEORI

3

2.1. Konsep Dasar Anemi

3

2.1.1. Pengertian

32.1.2. Kriteria Anemi

4

2.1.3. Derajat Anemi

42.1.4 Jenis Anemia.

52.1.5 Etiologi

122.1.6. Patofisiologi

142.1.7. Manifestasi Klinik

152.1.8. Tes Diagnostik

152.1.9. Pengaruh Anemi pada Kehamilan dan Janin

172.1.10. Konsep dasar asuhan keperawatan pada ibu hamil dengan anemi

192.2 Konsep dasar asuhan keperawatan pada ibu hamil dengan anemi212.2.1 Pengkajian

212.2.2 Analisa Data

242.2.3 Diagnosa Keperawatan

252.2.4 Intervensi/Implementasi

262.2.5 Evaluasi

30BAB III TINJAUAN KASUS

31BAB IV PENUTUP.

33DAFTAR PUSTAKA

32BAB I

PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

Anemia merupakan salah satu masalah di Indonesia dan masih menjadi masalah kesehatan masyarakat (Public Health Problem). Karena Anemia merupakan keadaan dimana jumlah sel-sel darah merah kurang dan kadar hemoglobin (hb) seseorang berada dibawah kadar normal (< 11 mg/dl). Sebagian besar penyebab anemia di Indonesia adalah kekurangan zat besi yang diperlukan untuk pembentukan Haemoglobin. Sedangkan faktor tidak langsung penyebab anemia diantaranya ketersediaan makanan di tingkat rumah tangga yang kurang, status ekonomi, pengetahuan tentang gizi yang rendah, lingkungan yang tidak bersi, pola pengasuhan yang tidak baik dan sebagainya.

kesehatan yang dihadapi bangsa Indonesia sekarang ini adalah masih tingginya angka kematian ibu dan bayi, penyakit infeksi, penyakit degeneratif dan masalah gizi. Masalah gizi dan pangan merupakan masalah yang mendasar karena secara langsung menentukan kualitas sumber daya manusia serta dapat meningkatkan derajat kesehatan. Empat masalah gizi utama di Indonesia yang belum teratasi salah satunya adalah anemi. Anemia masih merupakan masalah pada wanita Indonesia terutama pada wanita hamil, sebagai akibat kekurangan zat besi dan asam folat dalam tubuh serta faktor lain. Kehamilan dengan anemi merupakan masalah nasional karena mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat, dan pengaruhnya pun sangat besar terhadap sumber daya manusianya. Anemia pada saat kehamilan disebut potential danger to mother and child potensial membahayakan ibu dan anak. Karena itulah anemia memerlukan perhatian serius dari semua pihak yang terkait dalam pelayanan kesehataan.Oleh karena itu maka sebagai perawat haruslah memiliki kemampuan bagaimana memberikan asuhan keperawatan untuk wanita hamil yang mengalami anemi. Seorang perawat haruslah mampu membedakan anemia fisiologis normal pada masa hamil dan anemia yang patologis. Perawat harus mengkaji kebutuhan wanita hamil dengan anemia dan menyediakan sumber-sumber yang dibutuhkan sehingga asuhan keperawatan yang diberikan optimal.

1.2. Tujuan PenulisanPenulisan makalah ini bertujuan agar mahasiswa mampu mengaplikasikan semua teori yang telah diperoleh 1. Agar mahasiswa mengetahui dan memahami pengertian, kriteria, derajat, klasifikasi, etiologi, patofiologi, tes diagnostik, pengaruh anemia pada kehamilan dan janin, dosis dan mekanisme pemberian zat besi pada ibu hamil.2. Agar mahasiswa mampu menerapkan asuhan keperawatan pada ibu hamil dengan anemia.1.3. Metode PenulisanDalam menyusun makalah ini penulis mengumpulkan data dan informasi dengan cara:

1. Studi Pustaka dengan mengumpulkan dan mempelajari literatur-literatur yang berhubungan dengan anemia.2. Konsultasi dosen koordinator mata ajaran ilmu keperawatan Maternitas3. Browsing mencari sumber dari internet dengan jurnal yang ada.1.4. Sistematika Penulisan

Penulisan makalah ini diawali dengan kata pengantar dan daftar isi, dilanjutkan Bab I. Pendahuluan yang berisi tentang latar belakang, tujuan penulisan, metode dan sistematika penulisan. Bab II. Tinjauan teoritis terdiri konsep dasar anemia dan Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil dengan Anemia. Bab III Penutup yang berisi tentang simpulan.BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Anemia

2.1.1. PengertianAnemia adalah suatu keadaan dimana kadar hemoglobin lebih rendah dari batas normal untuk kelompok yang bersangkutan (WHO, 1992 ). Menurut Smeltzer (2002), anemia adalah istilah yang menunjukan rendahnya hitungan sel darah merah dan kadar hemoglobin dan hematokrit di bawah normal. Anemia pada ibu hamil adalah kondisi dimana sel darah merah menurun atau menurunnya hemoglobin, kapasitas daya angkut oksigen untuk kebutuhan organ-organ vital pada ibu dan janin menjadi berkurang. (Tarwoto dan wasnidar, 2007). Anemia adalah berkurangnya hingga di bawah nilai normal sel darah merah, kualitas hemoglobin dan volume packed red bloods cells (hematokrit) per 100 ml darah (Price, 2006).Selama kehamilan , volume darah meningkat sebesar 40% sampai 50%. Masa sel darah merah meningkat 25%, maka terdapat peningkatan relatif pada volume plasma, dibanding dengan masa sel darah merah. Konsentrasi hematokrit dan hemoglobin menurun.Dengan demikian anemia bukan merupakan suatu diagnosis atau penyakit, melainkan merupakan pencerminan keadaan suatu penyakit atau gangguan fungsi tubuh dan perubahan patotisiologis yang mendasar yang diuraikan melalui anemnesis yang seksama, pemeriksaan fisik dan informasi laboratorium.Wanita hamil atau dalam masa nifas dinyatakan menderita anemi bila kadar hemoglobin di bawah 10 g/dl. Perubahan fisiologis yang terjadi pada kehamilan sering menyulitkan diagnosis dan penatalaksanaan penyakit-penyakit kelainan darah.Penurunan kadar HB pada wanita sehat yang hamil disebabkan ekspansi volume plasma yang lebih besar daripada peningkatan volume sel darah merah dan hemoglobin. Hal ini terutama terjadi pada trimester kedua.Pada akhir kehamilan, ekspansi plasma menurun sementara hemoglobin terus meningkat.Pada saat nifas, bila tidak terjadi kehilangan darah dalam jumlah besar, konsentrasi hemoglobin tidak berbeda dengan saat hamil.Biasanya hal ini bertahan selama beberapa hari sebelum akhirnya meningkat ke nilai sebelum hamil.

2.1.2. Kriteria Anemia

Penentuan anemia pada seseorang tergantung usia, jenis kelamin dan tempat tinggal. a. Kriteria anemia menurut WHO (1968 ) adalah :Laki-laki dewasa

: Haemoglobin < 13 gr/dlWanita dewasa tidak hamil

: Haemoglobin < 12 gr/dlWanita hamil

: Haemoglobin < 11 gr/dlAnak umur 6-14 tahun

: Haemoglobin < 12 gr/dlAnak umur 6 bulan-6 tahun

: Haemoglobin < 11 gr/dlb. Secara klinis kriteria anemia di Indonesia adalah : (I made Bakta. 2003)

Haemoglobin < 10 gr/dl

Hematokrit < 30%

Eritrosit < 2,8 juta /mm32.1.3. Derajat Anemia

a. Derajat anemia berdasarkan kadar haemoglobin menurut WHO:

Ringan sekali

: Hb 10 gr/dl-batas normal

Ringan

: Hb 8 gr/dl-9,9 gr/dl

Sedang

: Hb 6 gr/dl-7,9 gr/dl

Berat

: Hb < 6 gr/dl

b. Derajat anemia berdasarkan kadar haemoglobin menurut Departemen Kesehatan:

Ringan sekali

: Hb 11 gr/dl-batas normal

Ringan

: Hb 8 gr/dl- < 11 gr/dl

Sedang

: Hb 5 gr/dl- < 8 gr/dl

Berat

: Hb < 5 gr/dl

2.1.4. Jenis-jenis Anemia

a. Defisiensi zat besi

Defisiensi zat besi merupakan penyebab anemia yang sering terjadi pada wanita usia subur dan ibu hamil tertentu dengan gejala yang beragam, dari keletihan ringan sampai palpitasi yang berpotensi membahayakan, sesak napas, atau gejala gagal curah jantung yang tinggi.

Pada manusia, mineral besi terdapat diesmua sel dan berfungsi untuk membawa oksigen dari paru ke jaringan, dalam bentuk hemoglobin (Hb), memfasilitasi penggunaan oksigen di otot seperti mioglobin dan transfortasi sitokrom di dalam sel untuk reaksi enzim di jaringan.

Wanita memiliki sekitar 2,3gr Zat besi total di dalam tubuh yang sebagian besarnya (80%) ditemukan dalam massa sel darah merah sebagai hemoglobin (Hb). Zat besi total di dalam tubuh ditentukan oleh asupan, pengeluaran, dan penyimpanan mineral ini. Zat besi yang tidak digunakan akan disimpan sebagai kompleks protein yang dapat larut yaitu feritin, yang terdapat terutama di hati, sumsum tulang, limpa, dan otot skeletal. Di butuhkan mekanisme absorpsi normal system gastrointestinal untuk mempertahankan keseimbangan antara kadar zat besi fungsional (Hb) dan zat besi yang disimpan (mioglobin). Tubuh mampu menyerap 1-2 mg zat besi setiap hari dari diet, dengan bantuan peningkat absorpsi zat besi di dalam diet dan laju produksi sel darah merah yang adekuat. Factor utama yang mengendalikan absorpsi zat besi adalah jumlah zat besi yang disimpan di dalam tubuh dan jenis zat besi yang terdapat dalam diet seseorang.

Anemia menyebabkan penurunan kapasitas darah untuk membawa oksigen. Anemia defisiensi zat besi didefinisikan dengan rendahnya konsentrasi feritin serum