ASKEP AMENORHOE

10
ASKEP AMENORHOE Posted by Udayati Made A. Konsep Dasar Penyakit 1. Definisi / Pengertian Amennorhea adalah tidak ada atau terhentinya haid secara abnormal. Dalam kamus istilah kedokteran, Amenorea adalah keadaaan tidak terjadinya menstruasi pada seorang wanita. Hal tersebut normal terjadi pada masa sebelum pubertas, kehamilan dan menyusui, dan setelah menopause.Siklus menstruasi normal meliputi interaksi antara komplek hipotalamus hipofisis aksis indung telur serta organ reproduksi yang sehat. Amenorrhea dapat diklasifikasikan menjadi : a. Amenorrhea fisiologik : Terjadi pada masa sebelum pubertas, kehamilan, laktasi dan sesudah menopause. b. Amenorrhea Patologik Amenorrhea Primer : Wanita umur 18 tahun keatas tidak pernah haid. Penyebab : kelainan congenital dan kelainan genetik. Amenorrhea Sekunder : Penderita pernah mendapat haid, tetapi kemudian tidak dapat lagi. Penyebab : hipotensi, anemia, gangguan gizi, gangguan metabolisme, tumor, penyakit infeksi, kelemahan kondisi tubuh secara umum dan stress psikologis. 2. Epidemiologi / Insiden Kasus Sekitar 3-4% dari populasi dengan usia reproduktif dapat ditemukan adanya amenore yang bersifat patologik. Amenore didiagnosa pada perempuan yang tidak menstruasi : a. sampai usia 13 tahun dan belum menunjukkan tanda – tanda pubertas

Transcript of ASKEP AMENORHOE

Page 1: ASKEP AMENORHOE

ASKEP AMENORHOEPosted by Udayati Made 

A.    Konsep Dasar Penyakit1.      Definisi / Pengertian

Amennorhea adalah tidak ada atau terhentinya haid secara abnormal. Dalam kamus istilah kedokteran, Amenorea adalah keadaaan tidak terjadinya menstruasi pada seorang wanita. Hal tersebut normal terjadi pada masa sebelum pubertas, kehamilan dan menyusui, dan setelah menopause.Siklus menstruasi normal meliputi interaksi antara komplek hipotalamus – hipofisis – aksis indung telur serta organ reproduksi yang sehat.

Amenorrhea dapat diklasifikasikan menjadi :a.       Amenorrhea fisiologik : Terjadi pada masa sebelum

pubertas, kehamilan, laktasi dan sesudah menopause.b.      Amenorrhea Patologik  Amenorrhea Primer : Wanita umur 18 tahun keatas tidak

pernah haid.Penyebab : kelainan congenital dan kelainan genetik.

  Amenorrhea Sekunder : Penderita pernah mendapat haid, tetapi kemudian tidak dapat lagi.Penyebab : hipotensi, anemia, gangguan gizi, gangguan metabolisme, tumor, penyakit infeksi, kelemahan kondisi tubuh secara umum dan stress psikologis.

2.      Epidemiologi / Insiden KasusSekitar 3-4% dari populasi dengan usia reproduktif

dapat ditemukan adanya amenore yang bersifat patologik. Amenore didiagnosa pada perempuan yang tidak menstruasi :a.       sampai usia 13 tahun dan belum menunjukkan tanda – tanda pubertas

Page 2: ASKEP AMENORHOE

b.      sampai usia 15 tahun walaupun sudah menunjukkan tanda pubertas lainc.       sudah menstruasi, tetapi tidak menstruasi lagi selama interval 3 siklus atau lebih atau selama 6 bulan

3.      Etiologi / Penyebab

Penyebab Amenorrhea secara umum adalah:

a.       Hymen Imperforata : Selaput dara tidak berlubang

sehingga darah menstruasi terhambat untuk keluar.

b.      Menstruasi Anavulatori : Rangsangan hormone-hormone

yang tidak mencukupi untuk membentuk lapisan dinding

rahim sehingga tidak terjadi haid atau hanya sedikit.

c.       Disfungsi Hipotalamus : kelainan organik, psikologis,

penambahan berat badan

d.      Disfungsi hipofise : tumor dan peradangan

e.       Disfungsi Ovarium : kelainan congenital, tumor

f.       Endometrium tidak bereaksi

g.      Penyakit lain : penyakitmetabolik, penyakit kronik,

kelainan gizi, kelainan hepar dan ginjal.

4.      Patofisiologi

Disfungsi hipofise terjadi gangguan pada hipofise

anterior gangguan dapat berupa tumor yang bersifat

mendesak ataupun menghasilkan hormone yang membuat

menjadi terganggu. Kelainan kompartemen IV (lingkungan)

gangguan pada pasien ini disebabkan oleh gangguan

mental yang secara tidak langsung menyebabkan

terjadinya pelepasan neurotransmitter seperti serotonin

yang dapat menghambat pelepasan gonadrotropin. Kelainan

ovarium dapat menyebabkan amenorrhea primer maupun

sekuder. Amenorrhea primer mengalami kelainan

perkembangan ovarium (disgenesis gonad). Kegagalan

ovarium premature dapat disebabkan kelainan genetic

Page 3: ASKEP AMENORHOE

dengan peningkatan kematian folikel, dapat juga

merupakan proses autoimun dimana folikel dihancurkan.

Melakukan kegiatan yang berlebih dapat menimbulkan

amenorrhea dimana dibutuhkan kalori yang banyak

sehingga cadangan kolesterol tubuh habis dan bahan

untuk pembentukan hormone steroid seksual (estrogen dan

progesterone) tidak tercukupi. Pada keadaaan tersebut

juga terjadi pemecahan estrogen berlebih untuk

mencukupi kebutuhan bahan bakar dan terjadilah

defisiensi estrogen dan progesterone yang memicu

terjadinya amenorrhea. Pada keadaan latihan berlebih

banyak dihasilkan endorphin yang merupakan derifat

morfin. Endorphin menyebabkan penurunan GnRH sehingga

estrogen dan progesterone menurun. Pada keadaan tress

berlebih cortikotropin realizinghormone dilepaskan.

Pada peningkatan CRH terjadi opoid yang dapat menekan

pembentukan GnRH.

5.      PathwayTerlampir

6.      Gejala Klinis

Tanda dan gejala yang muncul diantaranya :

 Tidak terjadi haid

 Produksi hormone estrogen dan progesterone menurun.

 Nyeri kepala

 Badan lemah

7.      Komplikasi

Komplikasi yang paling ditakutkan adalah

infertilitas. Komplikasi lainnya adalah tidak percaya

dirinya penderita sehingga dapat mengganggu kompartemen

Page 4: ASKEP AMENORHOE

IV dan terjadinya amenorrhea. Komplikasi lainnya muncul

gejala-gejala lain akibat hormone seperti osteoporosis.

8.      Pemeriksaan Diagnostik / penunjang

Pada amenorrhea primer : apabila didapatkan adanya

perkembangan seksual sekunder maka diperlukan

pemeriksaan organ dalam reproduksi (indung telur,

rahim, perekatan dalam rahim). Melalui pemeriksaan USG,

Histerosal Pingografi, histeroskopi dan Magnetic

Resonance Imaging (MRI), apabila tidak didapatkan

tanda-tanda perkembangan seksualitas sekunder maka

diperlukan pemeriksaan kadar hormone FSH dan LH setelah

kemungkinan kehamilan disingkirkan pada amenorrhea

sekunder maka dapat dilakukan pemeriksaan Thyroid

Stimulating Hormon (TSH) karena kadar hormone thyroid

dapat mempengaruhi kadar hormone prolaktin dalam tubuh.

9.      Penatalaksanaan

Pengelolaan pada pasien ini tergantung dari

penyebab. Bila penyebab adalah kemungkinan genetic,

prognosa kesembuhan buruk. Menurut beberapa penelitian

dapat dilakukan terapi sulih hormone, namun fertilitas

belum tentu dapat dipertahankan.

Pengobatan yang dilakukan sesuai dengan penyebab

dari amenorrhea yang dialami, apabila penyebabnya

adalah obesitas maka diit dan olahraga adalah

terapinya, belajar untuk mengatasi stress dan menurukan

aktivitas fisik yang berlebih juga dapat membantu.

Pembedahan atau insisi dilakukan pada wanita yang

mengalami Amenorrhea Primer

Page 5: ASKEP AMENORHOE

B.     Konsep Dasar Asuhan Keperawatan1.      Pengkajiana.       Anamnesis

Anamnesis yang akurat berhubungan dengan pertumbuhan

dan perkembangan sejak kanak-kanak, termasuk tinggi

badan dan usia saat pertama kali mengalami pertumbuhan

payudara dan pertumbuhan rambut kemaluan. Dapatkan pula

informasi anggota keluarga yang lain (ibu dan saudara

wanita) mengenai usia mereka pada saat menstruasi

pertama, informasi tentang banyaknya perdarahan, lama

menstruasi dan periode menstruasi terakhir, juga perlu

untuk ditanyakan. Riwayat penyakit kronis yang pernah

diderita, trauma, operasi, dan pengobatan juga penting

untuk ditanyakan. Kebiasaan-kebiasaan dalam kehidupan

seksual, penggunaan narkoba, olahraga, diit, situasi

dirumah & sekolah dan kelainan psikisnya juga penting

untuk dianyakan.

b.      Pemeriksaan Fisik

Pada pemeriksaan fisik yang pertama kali diperiksa

adalah tanda-tanda vital dan juga termasuk tinggi

badan, berat badan dan perkembangan seksual.

Pemeriksaan yang lain adalah :

•      Keadaan umum :

  Anoreksia-cacheksia, bradikardi, hipotensi, dan

hipotermi.

  Tumor hipofise-perubahan pada funduskopi, gangguan

lapang pandang, dan tanda-tanda saraf kranial.

  Sindroma polikistik ovarium-jerawat, akantosis, dan

obesitas.

  Inflammatory bowel disease-Fisura, skin tags, adanya

darah pada pemeriksaan rektal.

  Gonadal dysgenesis (sindroma Turner)- webbed neck,

lambatnya perkembangan payudara.

Page 6: ASKEP AMENORHOE

•      Keadaan payudara

  Galactorrhea - palpasi payudara.

  Terlambatnya pubertas- diikuti oleh rambut kemaluan yang

jarang.

  Gonadal dysgenesis (sindroma Turner)- tidak

berkembangnya payudara dengan normalnya pertumbuhan

rambut kemaluan.

•      Keadaan rambut kemaluan dan genitalia eksternal

  Hiperandrogenisme- distribusi rambut kemaluan dan adanya

rambut di wajah.

  Sindroma insensitifitas androgen- Tidak ada atau

jarangnya rambut ketiak dan kemaluan dengan

perkembangan payudara.

  Terlambatnya pubertas- tidak disertai dengan

perkembangan payudara.

  Tumor adrenal atau ovarium- clitoromegali, virilisasi.

  Massa pelvis- kehamilan, massa ovarium, dan genital

anomali.

•      Keadaan vagina

  Imperforasi himen- menggembung atau edema pada vagina

eksternal.

  Agenesis (Sindroma Rokitansky-Hauser)- menyempitnya

vagina tanpa uterus dan rambut kemaluan normal.

  Sindroma insensitifitas androgen- menyempitnya vagina

tanpa uterus dan tidak adanya rambut kemaluan.

•      Uterus : Bila uterus membesar, kehamilan bisa

diperhitungkan.

•      Cervix : Periksa lubang vagina, estrogen bereaksi

dengan mukosa vagina dan sekresi mukus. Adanya mukus

adalah tanda bahwa estradiol sedang diproduksi oleh

ovarium. Kekurangan mukus dan keringnya vagina adalah

tanda bahwa tidak adanya estradiol yang sedang

diproduksi.

Page 7: ASKEP AMENORHOE

2.      Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul

a.       Ansietas berhubungan dengan perubahan dalam status

kesehatan

b.      Gangguan citra tubuh berhubungan dengan biofisik,

tahap perkembangan, perseptual, dan penyakit

c.       Harga diri rendah situasional berhubungkan dengan

gangguan fungsional (amenorrhea primer)

d.      Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi

yang didapat tentang penyakitnya (amenorrhea)

Page 8: ASKEP AMENORHOE

3.      Rencana Tindakan KeperawatanDiagnosa

KeperawatanTujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

Ansietasberhubungan dengan status kesehatan

Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama .. x24 jam cemas pasien dapat teratasi dengan kriteria hasil :

Cemas berkurangTidak menunjukan perilaku

agresif

 Kaji tingkat kecemasan : ringan, sedang, berat, panic

 Berikan kenyamanan dan ketentraman hati

 Beri dorongan pada pasien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan untuk mengeksternalisasikan kecemasan

 Anjurkan distraksi seperti nonton tv, dengarkan radio, permainan untuk mengurangi kecemasan.

 Singkirkan stimulasi yang berlebihan

Gangguan citra tubuh

berhubungan dengan

biofisik, tahap

perkembangan,

perseptual, dan

penyakit

Setelah diberikan asuhan keperawatan selama .. x24 jam pasien diharapkan tidak mengalami gangguan citra tubuh dengan kriteria hasil : Mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas

Mengungkapkan tehnik mengontrol cemas

 Gunakan pendekatan yang menenangkan Berikan informasi factual mengenai

diagnosis, tindakan prognosis Dengarkan dengan penuh perhatin Identifikasi tingkat kecemasan

Harga diri rendah

situasional

berhubungkan

dengan gangguan

fungsional

(amenorrhea primer)

Setelah diberikan asuhan keperawatan selama .. x24 jam pasien diharapkan tidak mengalami harga diri rendah dengan kriteria hasil :

Mengungkapkan penerimaan diri secara verbal

 Tetapkan hubungan saling percaya perawat dan pasien

 Cipakan batasan terhadap pengungkapan negative

 Bantu untuk mengidentifikasi respon positif terhadap orang lain

 Bantu penyusunan tujuan yang realitas untuk mencapai harga diri rendah yang tinggi

 Berikan penghargaan dan pujian terhadap pengembangan pasien dalam pencapaian tujuan

Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi yang didapat tentang penyakitnya (amenorrhea)

Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama .. x24 jam pasien mampu menjelaskan penyakit dan mampu mengenal penyakitnya dengan kriteria hasil :

pasien mengetahui tentang

 Mengkaji tingkat pengetahuan pasien tentang penyakit yang dideritanya

 Memberikan pengajaran sesuai dengan tingkat pemahaman pasienMemberikan informasi dari sumber-sumber yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan

Page 9: ASKEP AMENORHOE

penyakitnya

4.      ImplementasiImplementasi sesuai dengan rencana tindakan keperawatan

5.      Evaluasia.       Ansietas teratasib.      Gangguan Citra tubuh teratasic.       Tidak mengalami HDRd.      Pengetahuan tentang penyakit bertambah

DAFTAR PUSTAKA

Bagian Obstetri & Ginekologi FK. Unpad. 1993. Ginekologi.

Elstar. Bandung

Carpenito, Lynda Juall. 2000. Buku Saku Diagnosa

Keperawatan. Jakarta : EGC

Difa Danis. Kamus Kedokteran. Gitamedia Press.

Galle, Danielle. Charette, Jane.2000. Rencana Asuhan

Keperawatan Onkologi. Jakarta : EGC

Saifidin, Abdul Bari,dkk. 2001. Buku Acuan Nasional Pelayanan

Kesehatan Maternal dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka

Sarwono Prawirohardjo & JNKKR-POGI. Jakarta