askep

65
1.Konsep Dasar 1.1 Pengertian Cairan dan elektrolit sangat diperlukan dalam rangka menjaga kondisi tubuh tetap sehat. Keseimbangan cairan dan elektrolit di dalam tubuh adalah merupakan salah satu bagian dari fisiologi homeostatis. Keseimbangan cairan dan elektrolit melibatkan komposisi dan perpindahan berbagai cairan tubuh. Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air ( pelarut) dan zat tertentu (zat terlarut). Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik yang disebut ion jika berada dalam larutan. Cairan dan elektrolit masuk ke dalam tubuh melalui makanan, minuman, dan cairan intravena (IV) dan didistribusi ke seluruh bagian tubuh. Keseimbangan cairan dan elektrolit berarti adanya distribusi yang normal dari air tubuh total dan elektrolit ke dalam seluruh bagian tubuh. Keseimbangan cairan dan elektrolit saling bergantung satu dengan yang lainnya; jika salah satu terganggu maka akan berpengaruh pada yang lainnya. Cairan tubuh dibagi dalam dua kelompok besar yaitu : cairan intraseluler dan cairan ekstraseluler. Cairan intraseluler adalah cairan yang berda di dalam sel di

description

asuhan keperawatan

Transcript of askep

1.Konsep Dasar1.1 PengertianCairan dan elektrolit sangat diperlukan dalam rangka menjaga kondisi tubuh tetap sehat. Keseimbangan cairan dan elektrolit di dalam tubuh adalah merupakan salah satu bagian dari fisiologi homeostatis.Keseimbangan cairan dan elektrolit melibatkan komposisi dan perpindahan berbagai cairan tubuh. Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air ( pelarut) dan zat tertentu (zat terlarut). Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik yang disebut ion jika berada dalam larutan.Cairan dan elektrolit masuk ke dalam tubuh melalui makanan, minuman, dan cairan intravena (IV) dan didistribusi ke seluruh bagian tubuh.Keseimbangan cairan dan elektrolit berarti adanya distribusi yang normal dari air tubuh total dan elektrolit ke dalam seluruh bagian tubuh.Keseimbangan cairan dan elektrolit saling bergantung satu dengan yang lainnya; jika salah satu terganggu maka akan berpengaruh pada yang lainnya.

Cairan tubuh dibagi dalam dua kelompok besar yaitu : cairan intraseluler dan cairan ekstraseluler.Cairan intraseluler adalah cairan yang berda di dalam sel di seluruh tubuh, sedangkan cairan akstraseluler adalah cairan yang berada di luar sel dan terdiri dari tiga kelompok yaitu :1. cairan intravaskuler (plasma), 2. cairan interstitial3. cairan transeluler

Cairan intravaskuler (plasma) adalah cairan di dalam sistem vaskuler, cairan intersitial adalah cairan yang terletak diantara sel, sedangkan cairan traseluler adalah cairan sekresi khusus seperti cairan serebrospinal, cairan intraokuler, dan sekresi saluran cerna.

1.2 Proportion Of Body FluidProsentase dari total cairan tubuh bervariasi sesuai dengan individu dan tergantung beberapa hal antara lain :a.Umurb.Kondisi lemak tubuhc.Sex

Perhatikan Uraian berikut ini :

No. Umur Prosentase1. Bayi (baru lahir) 75 %2. Dewasa : Pria (20-40 tahun) 60 % Wanita (20-40 tahun) 50 %3. Usia Lanjut 45-50 %

Pada orang dewasa kira-kira 40 % berat badannya atau 2/3 dari TBW-nya berada di dalam sel (cairan intraseluler/ICF), sisanya atau 1/3 dari TBW atau 20 % dari berat badannya berada di luar sel (ekstraseluler) yang terbagi dalam : 15 % cairan interstitial, 5 % cairan intavaskuler dan 1-2 % transeluler.

1.3 Elektrolit Utama Tubuh Manusia

Zat terlarut yang ada dalam cairan tubuh terdiri dari elektrolit dan nonelektrolit.Non elektrolit adalah zat terlarut yang tidak terurai dalam larutan dan tidak bermuatan listrik, seperti : protein, urea, glukosa, oksigen, karbon dioksida dan asam-asam organik. Sedangkan elektrolit tubuh mencakup natrium (Na+), kalium (K+), Kalsium (Ca++), magnesium (Mg++), Klorida (Cl-), bikarbonat (HCO3-), fosfat (HPO42-), sulfat (SO42-).

Konsenterasi elektrolit dalam cairan tubuh bervariasi pada satu bagian dengan bagian yang lainnya, tetapi meskipun konsenterasi ion pada tiap-tiap bagian berbeda, hukum netralitas listrik menyatakan bahwa jumlah muatan-muatan negatif harus sama dengan jumlah muatan-muatan positif.

Komposisi dari elektrolit-elektrolit tubuh baik pada intraseluler maupun pada plasma terinci dalam tabel di bawah ini :

No. Elektrolit Ekstraseluler IntraselulerPlasma Interstitial1. Kation : Natrium (Na+) 144,0 mEq 137,0 mEq 10 mEq Kalium (K+) 5,0 mEq 4,7 mEq 141 mEq Kalsium (Ca++) 2,5 mEq 2,4 mEq 0 Magnesium (Mg ++) 1,5 mEq 1,4 mEq 31 mEq

2. Anion : Klorida (Cl-) 107,0 mEq 112,7 mEq 4 mEq Bikarbonat (HCO3-) 27,0 mEq 28,3 mEq 10 mEq Fosfat (HPO42-) 2,0 mEq 2,0 mEq 11 mEq Sulfat (SO42-) 0,5 mEq 0,5 mEq 1 mEq Protein 1,2 mEq 0,2 mEq 4 mEq

a. Kation : Sodium (Na+) : Kation berlebih di ruang ekstraseluler Sodium penyeimbang cairan di ruang eesktraseluler Sodium adalah komunikasi antara nerves dan musculus Membantu proses keseimbangan asam-basa dengan menukar ion hidrigen pada ion sodium di tubulus ginjal : ion hidrogen di ekresikan Sumber : snack, kue, rempah-rempah, daging panggang.

Potassium (K+) : Kation berlebih di ruang intraseluler Menjaga keseimbangan kalium di ruang intrasel Mengatur kontrasi (polarisasi dan repolarisasi) dari muscle dan nerves. Sumber : Pisang, alpokad, jeruk, tomat, dan kismis.

Calcium (Ca++) : Membentuk garam bersama dengan fosfat, carbonat, flouride di dalam tulang dan gigi untuk membuatnya keras dan kuat Meningkatkan fungsi syaraf dan muscle Meningkatkan efektifitas proses pembekuan darah dengan proses pengaktifan protrombin dan trombin Sumber : susu dengan kalsium tinggi, ikan dengan tulang, sayuran, dll.

b.Anion : Chloride (Cl -) : Kadar berlebih di ruang ekstrasel Membantu proses keseimbangan natriumKomponen utama dari sekresi kelenjar gaster Sumber : garam dapur

Bicarbonat (HCO3 -) :Bagian dari bicarbonat buffer sistem- Bereaksi dengan asam kuat untuk membentuk asam karbonat dan suasana garam untukmenurunkan PH.

Fosfat ( H2PO4- dan HPO42-) :- Bagian dari fosfat buffer system- Berfungsi untuk menjadi energi pad metabolisme sel- Bersama dengan ion kalsium meningkatkan kekuatan dan kekerasan tulang- Masuk dalam struktur genetik yaitu : DNA dan RNA.

1.4 Perpindahan Cairan dan Elektrolit TubuhPerpindahan cairan dan elektrolit tubuh terjadi dalam tiga fase yaitu :

a.Fase I :Plasma darah pindah dari seluruh tubuh ke dalam sistem sirkulasi, dan nutrisi dan oksigen diambil dari paru-paru dan tractus gastrointestinal.

b.Fase II :Cairan interstitial dengan komponennya pindah dari darah kapiler dan sel

c.Fase III :Cairan dan substansi yang ada di dalamnya berpindah dari cairan interstitial masuk ke dalam sel.Pembuluh darah kapiler dan membran sel yang merupakan membran semipermiabel mampu memfilter tidak semua substansi dan komponen dalam cairan tubuh ikut berpindah.

Metode perpindahan dari cairan dan elektrolit tubuh dengan cara : Diffusi Filtrasi Osmosis Aktiv Transport

Diffusi dan osmosis adalah mekanisme transportasi pasif. Hampir semua zat berpindah dengan mekanisme transportasi pasif. Diffusi sederhana adalah perpindahan partikel-partikel dalam segala arah melalui larutan atau gas.Beberapa faktor yang mempengaruhi mudah tidaknya difusi zat terlarut menembus membran kapiler dan sel yaitu : Permebelitas membran kapiler dan sel Konsenterasi Potensial listrik Perbedaan tekanan.

Osmosis adalah proses difusi dari air yang disebabkan oleh perbedaan konsentrasi.Difusi air terjadi pada daerah dengan konsenterasi zat terlarut yang rendah ke daerah dengan konsenterasi zat terlarut yang tinggi.

Perpindahan zat terlarut melalui sebuah membrane sel yang melawan perbedaan konsentrasi dan atau muatan listrik disebut transportasi aktif.Transportasi aktif berbeda dengan transportasi pasif karena memerlukan energi dalam bentuk adenosin trifosfat (ATP). Salah satu contonya adalah transportasi pompa kalium dan natrium.

Natrium tidak berperan penting dalam perpindahan air di dalam bagian plasma dan bagian cairan interstisial karena konsentrasi natrium hampir sama pada kedua bagian itu.Distribusi air dalam kedua bagian itu diatur oleh tekanan hidrostatik yang dihasilkan oleh darah kapiler, terutama akibat oleh pemompaan oleh jantung dan tekanan osmotik koloid yang terutama disebabkan oleh albumin serum.Proses perpindahan cairan dari kapiler ke ruang interstisial disebut ultrafilterisasi. Contoh lain proses filterisasi adalah pada glomerolus ginjal.

Meskipun keadaan di atas merupakan proses pertukaran dan pergantian yang terus menerus namun komposisi dan volume cairan relatif stabil, suatu keadaan yang disebut keseimbangan dinamis atau homeostatis.

1.5 Regulating Body Fluid Volumes

Di dalam tubuh seorang yang sehat volume cairan tubuh dan komponen kimia dari cairan tubuh selalu berada dalam kondisi dan batas yang nyaman.Dalam kondisi normal intake cairan sesuai dengan kehilangan cairan tubuh yang terjadi.Kondisi sakit dapat menyebabkan gangguan pada keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh. Dalam rangka mempertahankan fungsi tubuh maka tubuh akan kehilangan cairan antara lain melalui proses penguapan ekspirasi, penguapan kulit, ginjal (urine), ekresi pada proses metabolisme.

a. Intake Cairan :Selama aktifitas dan temperatur yang sedang seorang dewasa minum kira-lira 1500 ml per hari, sedangkan kebutuhan cairan tubuh kira-kira 2500 ml per hari sehingga kekurangan sekitar 1000 ml per hari diperoleh dari makanan, dan oksidasi selama proses metabolisme.

Berikut adalah kebutuhan intake cairan yang diperlukan berdasarkan umur dan berat badan, perhatikan tabel di bawah ini :

No. Umur Berat Badan (kg) Kebutuhan Cairan (mL/24 Jam).1. 3 hari 3,0 250-3002 1 tahun 9,5 1150-13003. 2 tahun 11,8 1350-15004. 6 tahun 20,0 1800-20005. 10 tahun 28,7 2000-25006. 14 tahun 45,0 2200-27007. 18 tahun(adult) 54,0 2200-2700

Pengatur utama intake cairan adalah melalui mekanisme haus.Pusat haus dikendalikan berada di otakSedangakan rangsangan haus berasal dari kondisi dehidrasi intraseluler, sekresi angiotensin II sebagai respon dari penurunan tekanan darah, perdarahan yang mengakibatkan penurunan volume darah.Perasaan kering di mulut biasanya terjadi bersama dengan sensasi haus walupun kadang terjadi secara sendiri.Sensasi haus akan segera hilang setelah minum sebelum proses absorbsi oleh tractus gastrointestinal.

b.Output Cairan :Kehilangan caiaran tubuh melalui empat rute (proses) yaitu :

a.Urine :Proses pembentukan urine oleh ginjal dan ekresi melalui tractus urinarius merupakan proses output cairan tubuh yang utama.Dalam kondisi normal output urine sekitar 1400-1500 ml per 24 jam, atau sekitar 30-50 ml per jam.Pada orang dewasa. Pada orang yang sehat kemungkinan produksi urine bervariasi dalam setiap harinya, bila aktivitas kelenjar keringat meningkat maka produksi urine akan menurun sebagai upaya tetap mempertahankan keseimbangan dalam tubuh.

b.IWL (Insensible Water Loss) :IWL terjadi melalui paru-paru dan kulit,Melalui kulit dengan mekanisme difusi.Pada orang dewasa normal kehilangan cairan tubuh melalui proses ini adalah berkisar 300-400 mL per hari, tapi bila proses respirasi atau suhu tubuh meningkat maka IWL dapat meningkat.

c.Keringat : Berkeringat terjadi sebagai respon terhadap kondisi tubuh yang panas, respon ini berasal dari anterior hypotalamus, sedangkan impulsnya ditransfer melalui sumsum tulang belakang yang dirangsang oleh susunan syaraf simpatis pada kulit.

d.Feces :Pengeluaran air melalui feces berkisar antara 100-200 mL per hari, yang diatur melalui mekanisme reabsorbsi di dalam mukosa usus besar (kolon).

1.6 Faktor yang Berpengaruh pada Keseimbangan Cairan dan ElektrolitFaktor-faktor yang berpengaruh pada keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh antara lain :

a.Umur :Kebutuhan intake cairan bervariasi tergantung dari usia, karena usia akan berpengaruh pada luas permukaan tubuh, metabolisme, dan berat badan.Infant dan anak-anak lebih mudah mengalami gangguan keseimbangan cairan dibanding usia dewasa.Pada usia lanjut sering terjadi gangguan keseimbangan cairan dikarenakan gangguan fungsi ginjal atau jantung.

b.Iklim :Orang yang tinggal di daerah yang panas (suhu tinggi) dan kelembaban udaranya rendah memiliki peningkatan kehilangan cairan tubuh dan elektrolit melalui keringat.Sedangkan seseorang yang beraktifitas di lingkungan yang panas dapat kehilangan cairan sampai dengan 5 L per hari.

c.Diet :Diet seseorag berpengaruh terhadap intake cairan dan elektrolit.Ketika intake nutrisi tidak adekuat maka tubuh akan membakar protein dan lemak sehingga serum albumin dan cadangan protein akan menurun padahal keduanya sangat diperlukan dalam proses keseimbangan cairan sehingga hal ini akan menyebabkan edema.

d.Stress :Stress dapat meningkatkan metabolisme sel, glukosa darah, dan pemecahan glykogen otot. Mekanisme ini dapat meningkatkan natrium dan retensi air sehingga bila berkepanjangan dapat meningkatkan volume darah.

e.Kondisi Sakit :Kondisi sakit sangat berpengaruh terhadap kondisi keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh Misalnya :- Trauma seperti luka bakar akan meningkatkan kehilangan air melalui IWL.- Penyakit ginjal dan kardiovaskuler sangat mempengaruhi proses regulatorkeseimbangan cairan dan elektrolit tubuh- Pasien dengan penurunan tingkat kesadaran akan mengalami gangguan pemenuhan intakecairan karena kehilangan kemampuan untuk memenuhinya secara mandiri.

f.Tindakan Medis :Banyak tindakan medis yang berpengaruh pada keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh seperti : suction, nasogastric tube dan lain-lain.

g.Pengobatan :Pengobatan seperti pemberian deuretik, laksative dapat berpengaruh pada kondisi cairan dan elektrolit tubuh.

h.Pembedahan :Pasien dengan tindakan pembedahan memiliki resiko tinggi mengalami gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh, dikarenakan kehilangan darah selama pembedahan.

1.7 Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit TubuhTiga kategori umum yang menjelaskan abnormalitas cairan tibuh adalah : Volume Osmolalitas Komposisi

Ketidakseimbangan volume terutama mempengaruhi cairan ekstraseluler (ECF) dan menyangkut kehilangan atau bertambahnya natrium dan air dalam jumlah yang relatif sama, sehingga berakibat pada kekurangan atau kelebihan volume ekstraseluler (ECF).

Ketidakseimbangan osmotik terutama mempengaruhi cairan intraseluler (ICF) dan menyangkut bertambahnya atau kehilangan natrium dan air dalam jumlah yang relatif tidak seimbang. Gangguan osmotik umumnya berkaitan dengan hiponatremia dan hipernatremia sehingga nilai natrium serum penting untuk mengenali keadaan ini.

Kadar dari kebanyakan ion di dalam ruang ekstraseluler dapat berubah tanpa disertai perubahan yang jelas dari jumlah total dari partikel-partikel yang aktif secara osmotik sehingga mengakibatkan perubahan komposisional.

a. Ketidakseimbangan Volume kurangan Volume Cairan Ekstraseluler (ECF)

Kekurangan volume ECF atau hipovolemia didefinisikan sebagai kehilangan cairan tubuh isotonik, yang disertai kehilangan natrium dan air dalam jumlah yang relatif sama. Kekurangan volume isotonik sering kali diistilahkan dehidrasi yang seharusnya dipakai untuk kondisi kehilangan air murni yang relatif mengakibatkan hipernatremia. Cairan Isotonis adalah cairan yang konsentrasi/kepekatannya sama dengan cairan tubuh, contohnya : larutan NaCl 0,9 %, Larutan Ringer Lactate (RL). Cairan hipertonis adalah cairan yang konsentrasi zat terlarut/kepekatannya melebihi cairan tubuh, contohnya Larutan dextrose 5 % dalam NaCl normal, Dextrose5% dalam RL, Dextrose 5 % dalam NaCl 0,45%. Cairan Hipotonis adalah cairan yang konsentrasi zat terlarut/kepekataannya kurangdari cairan tubuh, contohnya : larutan Glukosa 2,5 %., NaCl.0,45 %, NaCl 0,33 %.

Kelebihan Volume ECF :Kelebihan cairan ekstraseluler dapat terjadi bila natrium dan air kedua-duanya tertahan dengan proporsi yang kira- kira sama.Dengan terkumpulnya cairan isotonik yang berlebihan pada ECF (hipervolumia) maka cairan akan berpindah ke kompartement cairan interstitial sehingga mnyebabkan edema.Edema adalah penunpukan cairan interstisial yang berlebihan.Edema dapat terlokalisir atau generalisata.

b.Ketidakseimbangan Osmolalitas dan perubahan komposisional Ketidakseimbangan osmolalitas melibatkan kadar zat terlarut dalam cairan-cairan tubuh. Karena natrium merupakan zat terlarut utama yang aktif secara osmotik dalam ECF maka kebanyakan kasus hipoosmolalitas (overhidrasi) adalah hiponatremia yaitu rendahnya kadar natrium di dalam plasma dan hipernatremia yaitu tingginya kadar natrium di dalam plasma.

Pahami juga perubahan komposisional di bawah ini : Hipokalemia adalah keadaan dimana kadar kalium serum kurang dari 3,5 mEq/L. Hiperkalemia adalah keadaan dimana kadar kalium serum lebih dari atau sama dengan 5,5 mEq/L. Hiperkalemia akut adalah keadaan gawat medik yang perlu segera dikenali, dan ditangani untuk menghindari disritmia dan gagal jantung yang fatal.

2. Proses Keperawatan 2.1 Pengkajian Pengkajian keperawatan secara umum pada pasien dengan gangguan atau resiko gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit meliputi :

Kaji riwayat kesehatan dan kepearawatan untuk identifikasi penyebab gangguankeseimbangan cairan dan elektrolit Kaji manifestasi klinik melalui :- Timbang berat badan klien setiap hari- Monitor vital signs- Kaji intake output Lakukan pemeriksaan fisik meliputi :- Kaji turgor kulit, hydration, temperatur tubuh dan neuromuskuler irritability.- Auskultasi bunyi /suara nafas- Kaji prilaku, tingkat energi, dan tingkat kesadaran Review nilai pemeriksaan laboratorium : Berat jenis urine, PH serum, Analisa GasDarah, Elektrolit serum, Hematokrit, BUN, Kreatinin Urine.

2.2 Diagnosis KeperawatanDiagnosis keperawatan yang umum terjadi pada klien dengan resiko atau gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit adalah :1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan ansietas, gangguan mekanisme pernafasan, abnormalitas nilai darah arteri.2. Penurunan kardiak output berhubungan dengan dysritmia kardio, ketidakseimbanganelektrolit3. Gangguan keseimbangan volume cairan : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungandengan diare, kehilangan cairan lambung, diaphoresis, polyuria.4. Gangguan keseimbangan cairan tubuh : berlebih berhubungan dengan anuria, penurunan kardiak output, gangguan proses keseimbangan, Penumpukan cairan di ekstraseluler.5. Kerusakan membran mukosa mulut berhubungan dengan kekurangan volume cairan6. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan dehidrasi dan atau edema7. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan edema

2.3 Intervensi Keperawatan Intervensi keperawatan yang umum dilakukan pada pasien gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit adalah : Atur intake cairan dan elektrolit Berikan therapi intravena (IVFD) sesuai kondisi pasien dan intruksi dokter dengan memperhatikan : jenis cairan, jumlah/dosis pemberian, komplikasi dari tindakan Kolaborasi pemberian obat-obatan seperti :deuretik, kayexalate. Provide care seperti : perawatan kulit, safe environment.

2.4 Evaluasi/Kreteria hasil :Kreteria hasil meliputi : Intake dan output dalam batas keseimbangan Elektrolit serum dalam batas normal Vital sign dalam batas normal.

# Rujukan :

Barbara Kozier, Fundamental Of Nursing Concept, Process and Practice, Fifth Edition, Addison Wsley Nursing, California, 1995

Dolores F. Saxton, Comprehensive Review Of Nursing For NCLEK-RN, Sixteenth Edition, Mosby, St. louis, Missouri, 1999.

Sylvia Anderson Price, Alih : Peter Anugerah, Pathofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit, Edisi kedua, EGC, Jakarta, 1995. Posted by Sudiryo Suwarno Kamsri No comments: at 11/09/2008 04:10:00 AM Links to this post Reactions:

KEBUTUHAN NUTRISI Askep Kebutuhan Nutrisi

DEFINISI : Nutrisi adalah proses pengambilan zat-zat makanan penting (Nancy Nuwer Konstantinides). Jumlah dari seluruh interaksi antara organisme dan makanan yang dikonsumsinya (Cristian dan Gregar 1985). Dengan kata lain nutrisi adalah apa yang manusia makan dan bagaimana tubuh menggunakannya.

Masyarakat memperoleh makanan atau nutrien esensial untuk pertumbuhan dan pertahanan dari seluruh jaringan tubuh dan menormalkan fungsi dari semua proses tubuh.

Nutrien adalah zat kimia organik dan anorganik yang ditemukan dalam makanan dan diperoleh untuk penggunaan fungsi tubuh.

Jenis-jenis Nutrien1. KarbohidratKarbohidrat adalah komposisi yang terdiri dari elemen karbon, hidrogen dan oksigen.

Karbohidrat dibagi atas :a. Karbohidrat sederhana (gula) ; bisa berupa monosakarida (molekul tunggal yang terdiri dari glukosa, fruktosa, dan galaktosa). Juga bisa berupa disakarida (molekul ganda), contoh sukrosa (glukosa + fruktosa), maltosa (glukosa + glukosa), laktosa (glukosa + galaktosa).b. Karbohidrat kompleks (amilum) adalah polisakarida karena disusun banyakmolekul glukosa.c. Serat adalah jenis karbohidrat yang diperoleh dari tumbuh-tumbuhan, tidak dapat dicerna oleh tubuh dengan sedikit atau tidak menghasilkan kalori tetapi dapat meningkatkan volume feces.

2. LemakLemak merupakan sumber energi yang dipadatkan.Lemak dan minyak terdiri atas gabungan gliserol dengan asam-asam lemak.

Fungsi lemak :1. Sebagai sumber energi ; merupakan sumber energi yang dipadatkan dengan mem berikan 9 kal/gr.2. Ikut serta membangun jaringan tubuh.3. Perlindungan.4. Penyekatan/isolasi, lemak akan mencegah kehilangan panas dari tubuh.5. Perasaan kenyang, lemak dapat menunda waktu pengosongan lambung dan mencegah timbul rasa lapar kembali segera setelah makan.6. Vitamin larut dalam lemak.

3. ProteinProtein merupakan konstituen penting pada semua sel, jenis nutrien ini berupa struktur nutrien kompleks yang terdiri dari asam-asam amino.Protein akan dihidrolisis oleh enzim-enzim proteolitik, untuk melepaskan asam-asam amino yang kemudian akan diserap oleh usus.

Fungsi protein :1. Protein menggantikan protein yang hilang selama proses metabolisme yang normal dan proses pengausan yang normal.2. Protein menghasilkan jaringan baru.3. Protein diperlukan dalam pembuatan protein-protein yang baru dengan fungsi khusus dalam tubuh yaitu enzim, hormon dan haemoglobin.4. Protein sebagai sumber energi.

4. VitaminVitamin adalah bahan organic yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh danberfungsi sebagai katalisator proses metabolisme tubuh.Ada 2 jenis vitamin : Vitamin larut lemak yaitu vitamin A, D, E, K. Vitamin larut air yaitu vitamin B dan C (tidak disimpan dalam tubuh jadi harus ada didalam diet setiap harinya).

5. Mineral dan AirMineral merupakan unsure esensial bagi fungsi normal sebagian enzim, dan sangat penting dalam pengendalian system cairan tubuh.Mineral merupakan konstituen esensial pada jaringan lunak, cairan dan rangka. Rangka mengandung sebagian besar mineral.Tubuh tidak dapat mensintesis sehingga harus disediakan lewat makanan.

Tiga fungsi mineral : 1. Konstituen tulang dan gigi ; contoh : calsium, magnesium, fosfor.2. Pembentukan garam-garam yang larut dan mengendalikan komposisi cairan tubuh ; contoh Na, Cl (ekstraseluler), K, Mg, P (intraseluler).3. Bahan dasar enzim dan protein.

MalnutrisiKekurangan intake dari zat-zat makanan terutama protein dan karbohidrat.Dapat mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan dan kognisi serta dapat memperlambat proses penyembuhan.

Tipe-tipe malnutrisi : Defisiensi Nutrien ; contoh : kurang makan buah dan sayur menyebabkan kekurangan vitamin C yang dapat mengakibatkan perdarahan pada gusi. Marasmus ; kekurangan protein dan kalori sehingga terjadinya pembongkaran lemak tubuh dan otot. Gambaran klinis : atropi otot, menghilangnya lapisan lemak subkutan, kelambatan pertumbuhan, perut buncit, sangat kurus seperti tulang dibungkus kulit. Kwashiorkor ; kekurangan protein karena diet yang kurang protein atau disebabkan karena protein yang hilang secara fisiologis (misalnya keadaan cidera dan infeksi). Ciri-cirinya : lemah, apatis, hati membesar, BB turun, atropi otot, anemia ringan, perubahan pigmentasi pada kulit dan rambut.

EFEK MALNUTRISI TERHADAP SISTEM TUBUH

No. SISTEM EFEK1. Neurologis/temperatur regulasi Menurunkan metabolisme dan suhu basa tubuh.2. Status mental Apatis, depresi, mudah terangsang, penurunan fungsi kognitif, kesulitan pengambilan keputusan.3. Sistem imun Produksi sel darah putih Resiko terhadap penyakit infeksi bila leukosit turun.4. Muskuloskeletal Penurunan massa otot, terganggunya kordinasi dan ketangkasan.5. Kardiovaskuler Gangguan irama jantung, atropi jantung, pompa jantung turun.6. Respiratori Atropi otot pernafasan, pneumonia.7. Gastrointestinal Penurunan massa feces, penurunan enzim pencernaan, penurunan proses absorbsi, mempersingkat waktu transit, meningkatkan pertumbuhan bakteri, diare, mengurangi peristaltik.8. Sistem urinaria Atropi ginjal, mengubah filtrasi dan keseimbangan cairan dan elektrolit.9. Sistem hati dan empedu Mengurangi penyimpanan glukosa, mengurangi produksi glukosa dari asam amino, mengurangi sintesa protein.

Perencanaan MakananHidangan makanan umumnya direncanakan untuk memberikan campuran berbagai jenis makanan yang sesuai dengan selera tetapi pengetahuan gizi harus diterjemahkan dalam hal-hal praktis tersebut.Pedoman diet dapat diwujudkan dalam cara-cara berikut ini : Makanlah berbagai ragam makanan. Cara ini akan menjamin bahwa diet anda mengandung semua nutrien dalam jumlah yang memadai. Mengurangi konsumsi gula. Meningkatkan kandungan serat dan pati dalam diet dengan makanan lebih banyak beras tumbuk, kentang, sayur dan buah-buahan. Mengurangi kandungan garam dalam diet dengan mengurangi makanan hasil olahan dan tidak membubuhkan bumbu secara berlebihan. Mengurangi konsumsi lemak dengan mengurangi makan mentega, menggantikan cara menggoreng dengan membakar atau merebus.Kebutuhan Nutrisi Berdasarkan Tingkat perkembangan

Makanan BayiASI merupakan makanan ideal bagi bayi berusia 1-2 tahun hingga usia 4 bulan bayi hanya perlu ASI sebagai makanan satu-satunya dan setelah itu ASI diberi bersamasama makanan mereka. 4-12 bulan mulai dikenalkan dengan makanan padat.8 bulan ke atas mulai bisa memakan makanan orang dewasa.

DAFTAR MAKANAN6-12 BULAN4-7 BULAN6-8 BULAN7-10 BULAN10-12 BULANSusu ASI atau susu formula. ASI atau susu formula. ASI atau susu formula. ASI atau susu formula.Sereal dan roti Serealdicampur dengan susu. Dilanjutkan dengan rotidan sereallainnya. Dilanjutkan dengan sereallainnya. Dilanjutkan dengan serealbayi sampai 18 bulan.Buah dansayur dijus - Mulai denganjus 1mangkok, memenuhi kebutuhan vitamin C.Lu n a k. 1 mangkokjus, buahlunak dansayur yangdimasak. Sayur danbuah bisa diberikan 4 kali seharitermasuk jus.Daging dan sumber protein lain. - - Daging gilingdan dagingyang dipotong,daging sapi,telur, ikan,kaca n g,polongpolongan,kej u. Daging ataupun protein diberikan 2 kali sehari.

Toodler dan PreschoolRata-rata anak-anak toddler atau preschool umumnya membutuhkan : Susu ; 2 atau 3 kali dalam 1 hari. Dalam I kali minum kira-kira '/2 - ~ gelas. Daging ; 2 kali atau lebih dalam 1 hari. Sereal dan roti ; 4 kali atau lebih dalam 1 hari.1 kali pemberian kira-kira '/2-1 potong roti atau '/2 - ~ gelas bubur. Sayur dan buah-buahan ; 4 kali atau lebih dalam 1 hari. Itu meliputi sekurang-kurangnya 1 kali atau lebih pemberian jeruk dan 1 kali pemberian sayuran hijau/kuning.

Anak SekolahAnak sekolah membutuhkan jumlah yang sama dengan penyediaan makanan dasar yang dibutuhkan oleh anak usia preschool. Tapi kebutuhan lebih banyak dari anak preschool.Contoh :Susu satu gelas, daging 6-8 potong, sayur 1/3 - 1/2 gelas, roti 1 - 2 iris, sereal '/2 - 1 mangkok.

AdolesenceRemaja membutuhkan energi untuk kebutuhan mereka dan didalam makanannya membutuhkan susu, daging, sayuran hijau dan kuning. Orang tua dianjurkan memberikan sayur dan buah.

Dewasa MudaHarus terjadi keseimbangan antara intake makanan dengan jumlah kalori yang keluar, khususnya pada wanita hamil dan menyusui.

Wanita hamil dan menyusui membutuhkan : Protein Calsium dan fosfor Magnesium 150 mg/hari Besi Iodine 175 mg/hari Seng 5 mg lebih banyak dari kebutuhan seharinya untuk pembentukan jaringan baru.

Midle Age Adult (Dewasa Tengah)Intake kalori perlu dikurangi karena penurunan BMR, pertumbuhan sudah lengkap dan aktivitas berkurang. Penurunan intake bertujuan mencegah obesitas.Mereka sebaiknya berhati-hati dalam memilih makanan. Makanan yang dianjurkan makanan rendah lemak, unggas, ikan, kacang, dan telur hanya boleh 3 kali seminggu.Sayur, buah, sereal dan roti kasar dapat memenuhi kebutuhan serat dan protein.

ManulaTerjadi perubahan fisiologis seperti : kurangnya gigi, kurangnya kemampuan merasa dan mencium yang dapat berpengaruh pada kebiasaan makanan. Perubahan fisiologis lainnya Penurunan sekresi empedu dan asam lambung Penurunan peristaltik Berkurangnya sirkulasi Menurunkan toleransi glukosa Menurunkan massa tulang BB turun

Pedoman nutrisi untuk manula menurut Raab dan Raab1. Mengurangi konsumsi lemak dengan minum susu rendah lemak, memakan lebih banyak unggas-unggasan dan ikan dari pada daging merah. Batas porsi daging adalah 4-6 ons perhari. Tambahan lemak yang terbatas dari butter, margarin, dan salad berminyak.2. Konsumsi makan penutup seperti buah segar atau kalengan, puding yang dibuat dari susu rendah lemak lebih baik dari pada mengkonsumsi pie, biscuit, cake atau es krim.3. Yakinkan bahwa intake daging, unggas, ikan, telur dan keju cukup, karena konsumsi makanan ini berkurang pada manula.4. Karena toleransi glukosa menurunkan konsumsi karbohidrat komplek seperti roti, sereal, beras, pasta, kentang dan kacang-kacangan lebih baik dari makanan yang banyak mengandung gula.5. Mengkonsumsi sekitar 800 mg kalsium untuk mencegah kerapuhan tulang. Susu dan produk-produknya seperti keju, yoghurt, sup krim, puding susu, produk susu yang dibekukan adalah sumber kalsium yang utama.6. Cukup konsumsi vitamin D untuk mempertahankan keseimbangan kalsium. Didapatkan dari susu. Bila susu dan produknya tidak dapat mentoleransi defesiensi laktosa, suplemen vitamin D bisa diberikan.7. Diet rendah garam pada manula yang menderita hipertensi dan penyakit kardiovaskuler. Hindari sup kalengan, kecap, mustar, garam, rokok dan lain-lain8. Penggunaan aspirin dapat menurunkan intake daging dan kebutuhan zat besi akan meningkat.9. Kesulitan mengunyah buah-buahan dan sayur-sayuran dapat menyebabkan defesiensi vitamin A dan C, mineral dan serat. Buah dan sayur yang dipotong, sayur berdaun hijau lebih baik. Dan mengganti daging, unggas, ikan yang susah dikunyah.10. Memperbanyak konsumsi makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi dan mengurangi penggunaan zat-zat laxatif.Makanan sebaiknya :1. Menarik, warna lebih ditonjolkan untuk menimbulkan selera makan.2. Memasak makanan dengan baik, agar mudah dikunyah oleh gusi.3. Menyedikan zat-zat makanan yang penting, baru kemudian yangbergula/karbohidrat.4. Tidak menyediakan teh, kopi pada sore dan malam hari yang dapat membuat insomnia

PENILAIANPenilaian status gizi, perawat menggunakan ABCD (Anthropometric Biokimia Clinical sign Dietary history).

Pengukuran AnthropometrikMengukur besar dan komposisi tubuh.Efektif untuk mengetahui status protein dan kalori.Meliputi pengukuran TB, BB, lipatan kulit dan lingkar lengan.

1. Lingkar pertengahan lengan atasUntuk mengetahui massa otot lengan bawah horizontal, rileks (diletakkan pada paha). Diambil garis tengah antara processus acromion (bahu) dengan processus olecranon pada siku.2. Lipatan kulit trisepIndikasi lemak tubuh dan penyimpanan energi. Lipatan kulit terdiri dari jaringan subkutan, tidak di bawah otot. Ditentukan titik tengah lengan atas bagian belakang, ditarik lurus sejajar dengan tulang humerus. Diletakkan alat ukur (kaliper) di bawah jari yang mencubit, baru diukur.3. Lingkar otot lenganIndikasi indeks protein tubuh. Lingkar otot lengan sama dengan lingkar pertenghan lengan atas (mm) - (3,14 x lipatan kulit trisep (mm).

Data BiokimiaDeteksi malnutrisi subklinis.Sampel urin dan darah dapat dibuat untuk mengukur nutrien atau metabolit (produk akhir enzim).Yang sering digunakan sekarang adalah Indikator Hb dan HematokritHb turun " kekurangan Fe, anemia.Hematokrit meningkat " dehidrasi. Albumin SerumMerupakan 50% total serum protein untuk keseimbangan cairan dan elektrolit, transpor nutrien, hormon dan obat-obatan. Albumin berguna sebagai indikator kekurangan protein yang berat. Karena dalam tubuh kita banyak albumin. Kerusakannya berlangsung lambat dan perubahan konsentrasinya juga lambat. Kondisi yang mengakibatkan kekurangan albumin seperti penyakit hati, kerusakan ginjal lanjut, infeksi, kanker, gangguan absorbsi. Di sini tingkat serum albumin hanya digunakan sebagai suatu indikator beberapa protein tertentu. TransferinAdalah protein darah yang membawa besi dan mentranspornya ke seluruh tubuh. Jumlah transferin adalah indikator yang paling sensitif untuk menentukan kekurangan protein dari serum albumin karena transferin merespon lebih cepat terhadap perubahan intake protein dan sedikit dalam tubuh.Transferin banyak diproduksi dalam hati.Jumah transferin yang meningkat bila penyimpanan besi rendah.Jumlah transferin menurun bila penyimpanan besi berlebih.

Kondisi yang menurunkan jumlah transferin : penyakit hati, penyakit ginjal lanjut dan luka bakar.Karena banyak laboratorium tidak mempunyai peralatan untuk memeriksa transferin, secara langsung, perkiraan jumlah transferin klien dilakukan dengan Total Iron-Binding Capacity (TIBC). Tes TIBC lebih banyak digunakan karena lebih sensitif.

Menghitung total LimfositKurang kalori protein dan defesiensi nutrisi yang serius dapat menekan sistem imun.Limfosit total berkurang karena terjadi penurunan protein.

Keseimbangan NitrogenDigunakan untuk memperkirakan derajat protein yang sedang digunakan dan diubah dalam tubuh.Tes untuk mengukur nitrogen adalah : Blood Urea Nitrogen (BUN), Urine Urea Nitrogen (UUN). Untuk itu diperlukan pengumpulan urin 24 jam. Urea adalah produk akhir utama metabolisme protein dan asam amino. Terbentuk dari detoksifikasi amonia oleh hati dan ditranspor ke ginjal untuk diekskresi melalui urin. Konsentrasi urea di darah dan urin, langsung dipengaruhi oleh intake dan kekurangan jumlah protein dalam tubuh, produksi rata-rata urea di hati dan rata-rata bersihan urea di ginjal.Peningkatan BUN mungkin disebabkan untuk kelebihan intake protein, dehidrasi berat, sakit parah dan malnutrisi, tetapi juga dapat disebabkan ekskresi urea yang tidak adekuat berhubungan dengan penyakit ginjal atau obstruksi urinary.Penurunan BUN dapat disebabkan oleh rendahnya protein dalam diet. Peningkatan UUN dapat terjadi karena kelaparan berat.

Ekskresi KreatininKreatinin adalah hasil akhir dari pembentukan kreatinin saat energi dilepaskan dari fosfokreatin, penyimpanan energi selama metabolisme otot rangka.Rata-rata pembentukkan kreatinin berbanding langsung dengan total massa otot.Kreatinin dibersihkan dari aliran darah oleh ginjal dan diekskresi di urin sebanding dengan pembentukannya.Ekskresi kreatinin dikarenakan juga oleh refleks total massa otot. Pada atropi otot rangka karena malnutrisi dapat menurunkan ekskresi kreatinin.Pengukuran kreatinin urin dengan pengumpulan urin 24 jam.Standar ekskresi kreatinin dipengaruhi oleh jenis kelamin dan TB.Standar ekskresi kreatinin ini digunakan dengan pengukuran kreatinin untuk menentukan Creatinin Height Index (CHI) dalam persen.Contoh : CHI = 70 % artinya massa otot rangka klien kira-kira 70 % diharapkan pada orang dengan ukuran tubuh yang sama.

Clinical Sign / Gejala klinis

ORGAN TUBUH TANDA-TANDA NORMAL TANDA-TANDA ABNORMALRambut : Mengkilat, tidak kering / berminyak Berminyak, kering, kusam,jarangKulit : Halus, lembab, turgor baik / Kering, berminyak, ruam, kasar, bersisik, memar pecah-pecahMata: Cemerlang, bersih / Kering, merahLidah: Pink, basah Merah terbelah-belah, bengkakMembran mukosa : Pink, merah, basah / Merah, kering, retakKardiovaskuler HR dan TD normal, iramajantung teratur / HR dan TD naik, iramajantung tidak teraturOtot: Pertumbuhan baik, kuat, tonus baik, lemak di bawah kulit (+) / Tonus buruk, gangguantingkat perkembanganGastrointestinal : Nafsu makan baik, eliminasi teratur dan normal / Manifestasi anoreksia, ketidakmampuan mencerna, diare, konstipasi Tenaga Semangat, energik, dapat tidurdengan baik Energi menurun, lelah, apatis, kurang tidurNeurologi: Refleks normal, waspada, perhatian (+), emosi stabil / Refleks menurun, mudahmarah, perhatian menurun, bingung, emosi labilBB : Normal ; BB, TB seimbang sesuai usia/ > BB / < BB

Dietary History (latar belakang diet)Umumnya terdiri dari data tentang pola dan kebiasaan makan, pemilihan makanan, pembatasan-pembatasan, intake cairan setiap hari, penggunaan suplemen vitamin dan mineral termasuk masalah diet seperti kesulitan mengunyah / meneguk, aktivitas fisik , riwayat kesehatan dan cara penyediaan / pengolahan makanan untuk memperoleh data tentang pola dan kebiasaan makanan, digunakan tipe diet selama 24 jam secara detail intake makanan lebih dari 3 kali sehari dalam satu minggu.Dokumen-dokumen tentang diet ini perawat dan klien dapat membandingkan daftar makanan dengan standar RDA atau dengan menentukan apakah klien dapat menerima diet nutrisi seimbang.Perawat mendapatkan sudut pandang klien dari status nutrisinya.

DAFTAR PUSTAKAFundamental Of Nursing, Carol Taylor Et All, 1997, Lippincott Raven Washington.Fundamental Of Nursing, Concepts Process & Practice, Patricia A. Potter Et All. Third Edition, 1992, Mosby Year Book Washington.Medical Surgical Nursing, Critical Thinking In Client Care, Priscilla Lemone, 1996. Addisson Wesley NursingManual Of Nursing Practice, Sandra M. Nettina, 6 Th Edition, 1996 , Lippinciott Raven Publishers.Nutrition Hand Book For Nursing Practice, Third Edition, Susan G. Dudek, 1997, Eashington Square PhiladelphiaPosted by Sudiryo Suwarno Kamsri No comments: at 11/09/2008 03:21:00 AM Links to this post Reactions:

KEBUTUHAN OKSIGENASI Materi : Kebutuhan OksigenasiTujuan Instruksional UmumSetelah mempelajari materi ini, peserta didik diharapkan mampu memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan oksigenasi.Tujuan Instruksional KhususSetelah menyelesaikan bab ini, peserta didik akan mampu untuk :1. Menjelaskan pengertian oksigenasi2. Menjelaskan tujuan pemberian oksigen3. Menguraikan stuktur anatomi sistem pernapasan serta fungsinya4. Menguraikan fisiologi sistem pernapasan ( ventilasi, difusi dan transportasi )5. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pernapasan6. Menjelaskan masalah-masalah yang timbul dalam pemenuhan kebutuhan oksigen7. Mengidentifikasi tindakan keperawatan untuk mempertahankan dan memenuhi kebutuhan pertukaran O2 dan CO2 : a. Pengaturan posisi b. Latihan nafas dalam c. Batuk efektif d. Hidrasi e. Inhalasi f. Pemberian O2 g. Fisioterapi dada (vibrasi dan perkusi) h. Postural drainage i. Massage punggung j. Pengumpulan dahak

8. Menjelaskan pengkajian fungsi pernapasan9. Menjelaskan kemungkinan diagnosa keperawatan yang timbul10. Menjelaskan perencanaan, tujuan yang akan dicapai secara umum11. Menjelaskan intervensi keperawatan serta evaluasiI. PENGERTIAN OKSIGENASI

Oksigenasi adalah memberikan aliran gas oksigen (O2) lebih dari 21 % pada tekanan 1 atmosfir sehingga konsentrasi oksigen meningkat dalam tubuh.II. TUJUAN PEMBERIAN OKSIGENASI

1. Untuk mempertahankan oksigen yang adekuat pada jaringan2. Untuk menurunkan kerja paru-paru3. Untuk menurunkan kerja jantungIII. ANATOMI SISTEM PERNAPASAN

A. Saluran Nafas Atas

1. Hidung Terdiri atas bagian eksternal dan internal Bagian eksternal menonjol dari wajah dan disangga oleh tulang hidung dan kartilago Bagian internal hidung adalah rongga berlorong yang dipisahkan menjadi rongga hidung kanan dan kiri oleh pembagi vertikal yang sempit, yang disebut septum Rongga hidung dilapisi dengan membran mukosa yang sangat banyak mengandung vaskular yang disebut mukosa hidung Permukaan mukosa hidung dilapisi oleh sel-sel goblet yang mensekresi lendir secara terus menerus dan bergerak ke belakang ke nasofaring oleh gerakan silia Hidung berfungsi sebagai saluran untuk udara mengalir ke dan dari paru-paru Hidung juga berfungsi sebagai penyaring kotoran dan melembabkan serta menghangatkan udara yang dihirup ke dalam paru-paru Hidung juga bertanggung jawab terhadap olfaktori (penghidu) karena reseptor olfaktori terletak dalam mukosa hidung, dan fungsi ini berkurang sejalan dengan pertambahan usia 2. Faring

Faring atau tenggorok merupakan struktur seperti tuba yang menghubungkan hidung dan rongga mulut ke laring Faring dibagi menjadi tiga region : nasal (nasofaring), oral (orofaring), dan laring (laringofaring) Fungsi faring adalah untuk menyediakan saluran pada traktus respiratorius dan digestif3. Laring

Laring atau organ suara merupakan struktur epitel kartilago yang menghubungkan faring dan trakea Laring sering disebut sebagai kotak suara dan terdiri atas :- Epiglotis : daun katup kartilago yang menutupi ostium ke arah laring selama menelan- Glotis : ostium antara pita suara dalam laring- Kartilago tiroid : kartilago terbesar pada trakea, sebagian dari kartilago ini membentuk jakun (Adams apple)- Kartilago krikoid : satu-satunya cincin kartilago yang komplit dalam laring (terletak di bawah kartilago tiroid)- Kartilago aritenoid : digunakan dalam gerakan pita suara dengan kartilago tiroid- Pita suara : ligamen yang dikontrol oleh gerakan otot yang menghasilkan bunyi suara (pita suara melekat pada lumen laring) Fungsi utama laring adalah untuk memungkinkan terjadinya vokalisasi Laring juga berfungsi melindungi jalan nafas bawah dari obstruksi benda asing dan memudahkan batu4. Trakea Disebut juga batang tenggorok Ujung trakea bercabang menjadi dua bronkus yang disebut karinaB. Saluran Nafas Bawah1. Bronkus Terbagi menjadi bronkus kanan dan kiri Disebut bronkus lobaris kanan (3 lobus) dan bronkus lobaris kiri (2 bronkus) Bronkus lobaris kanan terbagi menjadi 10 bronkus segmental dan bronkus lobaris kiri terbagi menjadi 9 bronkus segmental Bronkus segmentalis ini kemudian terbagi lagi menjadi bronkus subsegmental yang dikelilingi oleh jaringan ikat yang memiliki : arteri, limfatik dan saraf2. Bronkiolus Bronkus segmental bercabang-cabang menjadi bronkiolus Bronkiolus mengadung kelenjar submukosa yang memproduksi lendir yang membentuk selimut tidak terputus untuk melapisi bagian dalam jalan napas3. Bronkiolus Terminalis Bronkiolus membentuk percabangan menjadi bronkiolus terminalis (yang tidak mempunyai kelenjar lendir dan silia)4. Bronkiolus respiratori Bronkiolus terminalis kemudian menjadi bronkiolus respiratori Bronkiolus respiratori dianggap sebagai saluran transisional antara jalan napas konduksi dan jalan udara pertukaran gas5. Duktus alveolar dan Sakus alveolar Bronkiolus respiratori kemudian mengarah ke dalam duktus alveolar dan sakus alveolar Dan kemudian menjadi alveoli6. Alveoli Merupakan tempat pertukaran O2 dan CO2 Terdapat sekitar 300 juta yang jika bersatu membentuk satu lembar akan seluas 70 m2 Terdiri atas 3 tipe :- Sel-sel alveolar tipe I : adalah sel epitel yang membentuk dinding alveoli- Sel-sel alveolar tipe II : adalah sel yang aktif secara metabolik dan mensekresi surfaktan (suatu fosfolipid yang melapisi permukaan dalam dan mencegah alveolar agar tidak kolaps)- Sel-sel alveolar tipe III : adalah makrofag yang merupakan sel-sel fagotosis dan bekerja sebagai mekanisme pertahananPARU Merupakan organ yang elastis berbentuk kerucut Terletak dalam rongga dada atau toraks Kedua paru dipisahkan oleh mediastinum sentral yang berisi jantung dan beberapa pembuluh darah besar Setiap paru mempunyai apeks dan basis Paru kanan lebih besar dan terbagi menjadi 3 lobus oleh fisura interlobaris Paru kiri lebih kecil dan terbagi menjadi 2 lobus Lobos-lobus tersebut terbagi lagi menjadi beberapa segmen sesuai dengan segmen bronkusnyaPLEURA Merupakan lapisan tipis yang mengandung kolagen dan jaringan elastis Terbagi mejadi 2 :- Pleura parietalis yaitu yang melapisi rongga dada- Pleura viseralis yaitu yang menyelubingi setiap paru-paru Diantara pleura terdapat rongga pleura yang berisi cairan tipis pleura yang berfungsi untuk memudahkan kedua permukaan itu bergerak selama pernapasan, juga untuk mencegah pemisahan toraks dengan paru-paru Tekanan dalam rongga pleura lebih rendah dari tekanan atmosfir, hal ini untuk mencegah kolap paru-paruIV. FISIOLOGI SISTEM PERNAPASAN

Bernafas / pernafasan merupkan proses pertukaran udara diantara individu dan lingkungannya dimana O2 yang dihirup (inspirasi) dan CO2 yang dibuang (ekspirasi).

Proses bernafas terdiri dari 3 bagian, yaitu :

1. Ventilasi yaitu masuk dan keluarnya udara atmosfir dari alveolus ke paru-paru atau sebaliknya.Proses keluar masuknya udara paru-paru tergantung pada perbedaan tekanan antara udara atmosfir dengan alveoli. Pada inspirasi, dada ,mengembang, diafragma turun dan volume paru bertambah. Sedangkan ekspirasi merupakan gerakan pasif.Faktor-faktor yang mempengaruhi ventilasi :a. Tekanan udara atmosfirb. Jalan nafas yang bersihc. Pengembangan paru yang adekuat2. Difusi yaitu pertukaran gas-gas (oksigen dan karbondioksida) antara alveolus dan kapiler paru-paru.Proses keluar masuknya udara yaitu dari darah yang bertekanan/konsentrasi lebih besar ke darah dengan tekanan/konsentrasi yang lebih rendah. Karena dinding alveoli sangat tipis dan dikelilingi oleh jaringan pembuluh darah kapiler yang sangat rapat, membran ini kadang disebut membran respirasi.Perbedaan tekanan pada gas-gas yang terdapat pada masing-masing sisi membran respirasi sangat mempengaruhi proses difusi. Secara normal gradien tekanan oksigen antara alveoli dan darah yang memasuki kapiler pulmonal sekitar 40 mmHg.Faktor-faktor yang mempengaruhi difusi :a. Luas permukaan parub. Tebal membran respirasic. Jumlah darahd. Keadaan/jumlah kapiler darahe. Afinitasf. Waktu adanya udara di alveoli3. Transpor yaitu pengangkutan oksigen melalui darah ke sel-sel jaringan tubuh dan sebaliknya karbondioksida dari jaringan tubuh ke kapiler.Oksigen perlu ditransportasikan dari paru-paru ke jaringan dan karbondioksida harus ditransportasikan dari jaringan kembali ke paru-paru. Secara normal 97 % oksigen akan berikatan dengan hemoglobin di dalam sel darah merah dan dibawa ke jaringan sebagai oksihemoglobin. Sisanya 3 % ditransportasikan ke dalam cairan plasma dan sel-sel.Faktor-faktor yang mempengaruhi laju transportasi :a. Curah jantung (cardiac Output / CO)b. Jumlah sel darah merahc. Hematokrit darahd. Latihan (exercise)V. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERNAPASAN

Faktor-faktor yang mempengaruhi oksigenasi adalah :1. Tahap PerkembanganSaat lahir terjadi perubahan respirasi yang besar yaitu paru-paru yang sebelumnya berisi cairan menjadi berisi udara. Bayi memiliki dada yang kecil dan jalan nafas yang pendek. Bentuk dada bulat pada waktu bayi dan masa kanak-kanak, diameter dari depan ke belakang berkurang dengan proporsi terhadap diameter transversal. Pada orang dewasa thorak diasumsikan berbentuk oval. Pada lanjut usia juga terjadi perubahan pada bentuk thorak dan pola napas.2. LingkunganKetinggian, panas, dingin dan polusi mempengaruhi oksigenasi. Makin tinggi daratan, makin rendah PaO2, sehingga makin sedikit O2 yang dapat dihirup individu. Sebagai akibatnya individu pada daerah ketinggian memiliki laju pernapasan dan jantung yang meningkat, juga kedalaman pernapasan yang meningkat.Sebagai respon terhadap panas, pembuluh darah perifer akan berdilatasi, sehingga darah akan mengalir ke kulit. Meningkatnya jumlah panas yang hilang dari permukaan tubuh akan mengakibatkan curah jantung meningkat sehingga kebutuhan oksigen juga akan meningkat. Pada lingkungan yang dingin sebaliknya terjadi kontriksi pembuluh darah perifer, akibatnya meningkatkan tekanan darah yang akan menurunkan kegiatan-kegiatan jantung sehingga mengurangi kebutuhan akan oksigen.3. Gaya HidupAktifitas dan latihan fisik meningkatkan laju dan kedalaman pernapasan dan denyut jantung, demikian juga suplay oksigen dalam tubuh. Merokok dan pekerjaan tertentu pada tempat yang berdebu dapat menjadi predisposisi penyakit paru.4. Status KesehatanPada orang yang sehat sistem kardiovaskuler dan pernapasan dapat menyediakan oksigen yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Akan tetapi penyakit pada sistem kardiovaskuler kadang berakibat pada terganggunya pengiriman oksigen ke sel-sel tubuh. Selain itu penyakit-penyakit pada sistem pernapasan dapat mempunyai efek sebaliknya terhadap oksigen darah. Salah satu contoh kondisi kardiovaskuler yang mempengaruhi oksigen adalah anemia, karena hemoglobin berfungsi membawa oksigen dan karbondioksida maka anemia dapat mempengaruhi transportasi gas-gas tersebut ke dan dari sel.5. NarkotikaNarkotika seperti morfin dan dapat menurunkan laju dan kedalam pernapasan ketika depresi pusat pernapasan dimedula. Oleh karena itu bila memberikan obat-obat narkotik analgetik, perawat harus memantau laju dan kedalaman pernapasan.6. Perubahan/gangguan pada fungsi pernapasanFungsi pernapasan dapat terganggu oleh kondisi-kondisi yang dapat mempengarhi pernapasan yaitu :a. Pergerakan udara ke dalam atau keluar parub. Difusi oksigen dan karbondioksida antara alveoli dan kapiler paruc. Transpor oksigen dan transpor dioksida melalui darah ke dan dari sel jaringan.

Gangguan pada respirasi yaitu hipoksia, perubahan pola napas dan obstruksi sebagian jalan napas.Hipoksia yaitu suatu kondisi ketika ketidakcukupan oksigen di dalam tubuh yang diinspirasi sampai jaringan. Hal ini dapat berhubungan dengan ventilasi, difusi gas atau transpor gas oleh darah yang dapat disebabkan oleh kondisi yang dapat merubah satu atau lebih bagian-bagian dari proses respirasi. Penyebab lain hipoksia adalah hipoventilasi alveolar yang tidak adekuat sehubungan dengan menurunnya tidal volume, sehingga karbondioksida kadang berakumulasi didalam darah.Sianosis dapat ditandai dengan warna kebiruan pada kulit, dasar kuku dan membran mukosa yang disebabkan oleh kekurangan kadar oksigen dalam hemoglobin. Oksigenasi yang adekuat sangat penting untuk fungsi serebral. Korteks serebral dapat mentoleransi hipoksia hanya selama 3 - 5 menit sebelum terjadi kerusakan permanen. Wajah orang hipoksia akut biasanya terlihat cemas, lelah dan pucat.7. Perubahan pola nafasPernapasan yang normal dilakukan tanpa usaha dan pernapasan ini sama jaraknya dan sedikit perbedaan kedalamannya. Bernapas yang sulit disebut dyspnoe (sesak). Kadang-kadang terdapat napas cuping hidung karena usaha inspirasi yang meningkat, denyut jantung meningkat. Orthopneo yaitu ketidakmampuan untuk bernapas kecuali pada posisi duduk dan berdiri seperti pada penderita asma.8. Obstruksi jalan napasObstruksi jalan napas lengkap atau sebagaian dapat terjadi di sepanjang saluran pernapasan di sebelah atas atau bawah. Obstruksi jalan napas bagian atas meliputi : hidung, pharing, laring atau trakhea, dapat terjadi karena adanya benda asing seperti makanan, karena lidah yang jatuh kebelakang (otrhopharing) bila individu tidak sadar atau bila sekresi menumpuk disaluran napas.Obstruksi jalan napas di bagian bawah melibatkan oklusi sebagian atau lengkap dari saluran napas ke bronkhus dan paru-paru. Mempertahankan jalan napas yang terbuka merupakan intervensi keperawatan yang kadang-kadang membutuhkan tindakan yang tepat. Onbstruksi sebagian jalan napas ditandai dengan adanya suara mengorok selama inhalasi (inspirasi).VI. PENGKAJIAN KEPERAWATAN

Secara umum pengkajian dimulai dengan mengumpulkan data tentang :1. Biodata pasien (umur, sex, pekerjaan, pendidikan)Umur pasien bisa menunjukkan tahap perkembangan pasien baik secara fisik maupun psikologis, jenis kelamin dan pekerjaan perlu dikaji untuk mengetahui hubungan dan pengaruhnya terhadap terjadinya masalah/penyakit, dan tingkat pendidikan dapat berpengaruh terhadap pengetahuan klien tentang masalahnya/penyakitnya.2. Keluhan utama dan riwayat keluhan utama (PQRST)Keluhan utama adalah keluhan yang paling dirasakan mengganggu oleh klien pada saat perawat mengkaji, dan pengkajian tentang riwayat keluhan utama seharusnya mengandung unsur PQRST (Paliatif/Provokatif, Quality, Regio, Skala, dan Time)3. Riwayat perkembangana. Neonatus : 30 - 60 x/mntb. Bayi : 44 x/mntc. Anak : 20 - 25 x/mntd. Dewasa : 15 - 20 x/mnte. Dewasa tua : volume residu meningkat, kapasitas vital menurun4. Riwayat kesehatan keluargaDalam hal ini perlu dikaji apakah ada anggota keluarga yang mengalami masalah / penyakit yang sama.5. Riwayat sosialPerlu dikaji kebiasaan-kebiasaan klien dan keluarganya, misalnya : merokok, pekerjaan, rekreasi, keadaan lingkungan, faktor-faktor alergen dll.6. Riwayat psikologisDisini perawat perlu mengetahui tentang :a. Perilaku / tanggapan klien terhadap masalahnya/penyakitnyab. Pengaruh sakit terhadap cara hidupc. Perasaan klien terhadap sakit dan therapid. Perilaku / tanggapan keluarga terhadap masalah/penyakit dan therapi7. Riwayat spiritual8. Pemeriksaan fisik

a. Hidung dan sinusInspeksi : cuping hidung, deviasi septum, perforasi, mukosa (warna, bengkak, eksudat, darah), kesimetrisan hidung.Palpasi : sinus frontalis, sinus maksilarisb. FaringInspeksi : warna, simetris, eksudat ulserasi, bengkakc. TrakheaPalpasi : dengan cara berdiri disamping kanan pasien, letakkan jari tengah pada bagian bawah trakhea dan raba trakhea ke atas, ke bawah dan ke samping sehingga kedudukan trakhea dapat diketahui.d. ThoraksInspeksi : Postur, bervariasi misalnya pasien dengan masalah pernapasan kronis klavikulanya menjadi elevasi ke atas. Bentuk dada, pada bayi berbeda dengan orang dewasa. Dada bayi berbentuk bulat/melingkar dengan diameter antero-posterior sama dengan diameter tranversal (1 : 1). Pada orang dewasa perbandingan diameter antero-posterior dan tranversal adalah 1 : 2Beberapa kelainan bentuk dada diantaranya : Pigeon chest yaitu bentuk dada yang ditandai dengan diameter tranversal sempit, diameter antero-posterior membesar dan sternum sangat menonjol ke depan. Funnel chest merupakan kelainan bawaan dengan ciri-ciri berlawanan dengan pigeon chest, yaitu sternum menyempit ke dalam dan diameter antero-posterior mengecil. Barrel chest ditandai dengan diameter antero-posterior dan tranversal sama atau perbandingannya 1 : 1.

Kelainan tulang belakang diantaranya : Kiposis atau bungkuk dimana punggung melengkung/cembung ke belakang. Lordosis yaitu dada membusung ke depan atau punggung berbentuk cekung. Skoliosis yaitu tergeliatnya tulang belakang ke salah satu sisi. Pola napas, dalam hal ini perlu dikaji kecepatan/frekuensi pernapasan apakah pernapasan klien eupnea yaitu pernapasan normal dimana kecepatan 16 - 24 x/mnt, klien tenang, diam dan tidak butuh tenaga untuk melakukannya, atau tachipnea yaitu pernapasan yang cepat, frekuensinya lebih dari 24 x/mnt, atau bradipnea yaitu pernapasan yang lambat, frekuensinya kurang dari 16 x/mnt, ataukah apnea yaitu keadaan terhentinya pernapasan.Perlu juga dikaji volume pernapasan apakah hiperventilasi yaitu bertambahnya jumlah udara dalam paru-paru yang ditandai dengan pernapasan yang dalam dan panjang ataukah hipoventilasi yaitu berkurangnya udara dalam paru-paru yang ditandai dengan pernapasan yang lambat.Perlu juga dikaji sifat pernapasan apakah klien menggunakan pernapasan dada yaitu pernapasan yang ditandai dengan pengembangan dada, ataukah pernapasan perut yaitu pernapasan yang ditandai dengan pengembangan perut.Perlu juga dikaji ritme/irama pernapasan yang secara normal adalah reguler atau irreguler, ataukah klien mengalami pernapasan cheyne stokes yaitu pernapasan yang cepat kemudian menjadi lambat dan kadang diselingi apnea, atau pernapasan kusmaul yaitu pernapasan yang cepat dan dalam, atau pernapasan biot yaitu pernapasan yang ritme maupun amplitodunya tidak teratur dan diselingi periode apnea.Perlu juga dikaji kesulitan bernapas klien, apakah dispnea yaitu sesak napas yang menetap dan kebutuhan oksigen tidak terpenuhi, ataukah ortopnea yaitu kemampuan bernapas hanya bila dalam posisi duduk atau berdiri.Perlu juga dikaji bunyi napas, dalam hal ini perlu dikaji adanya stertor/mendengkur yang terjadi karena adanya obstruksi jalan napas bagian atas, atau stidor yaitu bunyi yang kering dan nyaring dan didengar saat inspirasi, atau wheezing yaitu bunyi napas seperti orang bersiul, atau rales yaitu bunyi yang mendesak atau bergelembung dan didengar saat inspirasi, ataukah ronchi yaitu bunyi napas yang kasar dan kering serta di dengar saat ekspirasi.Perlu juga dikaji batuk dan sekresinya, apakah klien mengalami batuk produktif yaitu batuk yang diikuti oleh sekresi, atau batuk non produktif yaitu batuk kering dan keras tanpa sekresi, ataukah hemoptue yaitu batuk yang mengeluarkan darah Status sirkulasi, dalam hal ini perlu dikaji heart rate/denyut nadi apakah takhikardi yaitu denyut nadi lebih dari 100 x/mnt, ataukah bradikhardi yaitu denyut nadi kurang dari 60 x/mnt.Juga perlu dikaji tekanan darah apakah hipertensi yaitu tekanan darah arteri yang tinggi, ataukah hipotensi yaitu tekanan darah arteri yang rendah.Juga perlu dikaji tentang oksigenasi pasien apakah terjadi anoxia yaitu suatu keadaan dengan jumlah oksigen dalam jaringan kurang, atau hipoxemia yaitu suatu keadaan dengan jumlah oksigen dalam darah kurang, atau hipoxia yaitu berkurangnya persediaan oksigen dalam jaringan akibat kelainan internal atau eksternal, atau cianosis yaitu warna kebiru-biruan pada mukosa membran, kuku atau kulit akibat deoksigenasi yang berlebihan dari Hb, ataukah clubbing finger yaitu membesarnya jari-jari tangan akibat kekurangan oksigen dalam waktu yang lama.

Palpasi :Untuk mengkaji keadaan kulit pada dinding dada, nyeri tekan, massa, peradangan, kesimetrisan ekspansi dan taktil vremitus.Taktil vremitus adalah vibrasi yang dapat dihantarkan melalui sistem bronkhopulmonal selama seseorang berbicara. Normalnya getaran lebih terasa pada apeks paru dan dinding dada kanan karena bronkhus kanan lebih besar. Pada pria lebih mudah terasa karena suara pria besarVII. DIAGNOSA KEPERAWATANDiagnosa keperawatan yang lazim terjadi pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan oksigenasi diantaranya adalah :1. Bersihan jalan nafas tidak efektif2. Pola napas tidak efektif3. Gangguan pertukaran gas4. Penurunan kardiak output5. Rasa berduka6. Koping tidak efektif7. Perubahan rasa nyaman8. Potensial/resiko infeksi9. Interaksi sosial terganggu10. Intoleransi aktifitas, dll sesuai respon klien1. Bersihan jalan napas tidak efektifYaitu tertumpuknya sekresi atau adanya obstruksi pada saluran napas.Tanda-tandanya : Bunyi napas yang abnormal Batuk produktif atau non produktif Cianosis Dispnea Perubahan kecepatan dan kedalaman pernapasanKemungkinan faktor penyebab : Sekresi yang kental atau benda asing yang menyebabkan obstruksi Kecelakaan atau trauma (trakheostomi) Nyeri abdomen atau nyeri dada yang mengurangi pergerakan dada Obat-obat yang menekan refleks batuk dan pusat pernapasan Hilangnya kesadaran akibat anasthesi Hidrasi yang tidak adekuat, pembentukan sekresi yang kental dan sulit untuk di expektoran Immobilisasi Penyakit paru menahun yang memudahkan penumpukan sekresi2. Pola napas tidak efektifYaitu respon pasien terhadap respirasi dengan jumlah suplay O2 kejaringan tidak adekuatTanda-tandanya : Dispnea Peningkatan kecepatan pernapasan Napas dangkal atau lambat Retraksi dada Pembesaran jari (clubbing finger) Pernapasan melalui mulut Penambahan diameter antero-posterior Cianosis, flail chest, ortopnea Vomitus Ekspansi paru tidak simetrisKemungkinan faktor penyebab : Tidak adekuatnya pengembangan paru akibat immobilisasi, obesitas, nyeri Gangguan neuromuskuler seperti : tetraplegia, trauma kepala, keracunan obat anasthesi Gangguan muskuloskeletal seperti : fraktur dada, trauma yang menyebabkan kolaps paru CPPO seperti : empisema, obstruksi bronchial, distensi alveoli Hipoventilasi akibat kecemasan yang tinggi Obstruksi jalan napas seperti : infeksi akut atau alergi yang menyebabkan spasme bronchial atau oedema Penimbunan CO2 akibat penyakit paru3. Gangguan pertukaran gasYaitu perubahan asam basa darah sehingga terjadi asidosis respiratori dan alkalosis respiratori.4. Penurunan kardiak outputTanda-tandanya : Kardiak aritmia Tekanan darah bervariasi Takikhardia atau bradikhardia Cianosis atau pucat Kelemahan, vatigue Distensi vena jugularis Output urine berkurang Oedema Masalah pernapasan (ortopnea, dispnea, napas pendek, rales dan batuk)Kemungkinan penyebab : Disfungsi kardiak output akibat penyakit arteri koroner, penyakit jantung Berkurangnya volume darah akibat perdarahan, dehidrasi, reaksi alergi dan reaksi kegagalan jantung Cardiak arrest akibat gangguan elektrolit Ketidakseimbangan elektrolit seperti kelebihan potassiom dalam darahVIII. RENCANA KEPERAWATAN

1. Mempertahankan terbukanya jalan napasA. Pemasangan jalan napas buatanJalan napas buatan (artificial airway) adalah suatu alat pipa (tube) yang dimasukkan ke dalam mulut atau hidung sampai pada tingkat ke-2 dan ke-3 dari lingkaran trakhea untuk memfasilitasi ventilasi dan atau pembuangan sekresiRute pemasangan : Orotrakheal : mulut dan trakhea Nasotrakheal : hidung dan trakhea Trakheostomi : tube dimasukkan ke dalam trakhea melalui suatu insisi yang diciptakan pada lingkaran kartilago ke-2 atau ke-3 Intubasi endotrakhealB. Latihan napas dalam dan batuk efektifBiasanya dilakukan pada pasien yang bedrest atau post operasiCara kerja : Pasien dalam posisi duduk atau baring Letakkan tangan di atas dada Tarik napas perlahan melalui hidung sampai dada mengembang Tahan napas untuk beberapa detik Keluarkan napas secara perlahan melalui mulut dampai dada berkontraksi Ulangi langkah ke-3 sampai ke-5 sebanyak 2-3 kali Tarik napas dalam melalui hidung kemudian tahan untuk beberapa detik lalu keluarkan secara cepat disertai batuk yang bersuara Ulangi sesuai kemampuan pasien Pada pasien pot op. Perawat meletakkan telapak tangan atau bantal pada daerah bekas operasi dan menekannya secara perlahan ketika pasien batuk, untuk menghindari terbukanya luka insisi dan mengurangi nyeriC. Posisi yang baik Posisi semi fowler atau high fowler memungkinkan pengembangan paru maksimal karena isi abdomen tidak menekan diafragma Normalnya ventilasi yang adekuat dapat dipertahankan melalui perubahan posisi, ambulasi dan latihanD. Pengisapan lendir (suctioning)Adalah suatu metode untuk melepaskan sekresi yang berlebihan pada jalan napas, suction dapat dilakukan pada oral, nasopharingeal, trakheal, endotrakheal atau trakheostomi tube.E. Pemberian obat bronkhodilatorAdalah obat untuk melebarkan jalan napas dengan melawan oedema mukosa bronkhus dan spasme otot dan mengurangi obstruksi dan meningkatkan pertukaran udara.Obat ini dapat diberikan peroral, sub kutan, intra vena, rektal dan nebulisasi atau menghisap atau menyemprotkan obat ke dalam saluran napas.2. Mobilisasi sekresi paruA. HidrasiCairan diberikan secara oral dengan cara menganjurkan pasien mengkonsumsi 2 - 2,5 liter perhari, tetapi dalam batascairan yang banyak kemampuan/cadangan jantung.B. HumidifikasiPengisapan uap panas untuk membantu mengencerkan atau melarutkan lendir.C. Postural drainageAdalah posisi khusus yang digunakan agar kekuatan gravitasi dapat membantu di dalam pelepasan sekresi bronkhial dari bronkhiolus yang bersarang di dalam bronkhus dan trakhea, dengan maksud supaya dapat membatukkan atau dihisap sekresinya.Biasanya dilakukan 2 - 4 kali sebelum makan dan sebelum tidur / istirahat.Tekniknya : Sebelum postural drainage, lakukan :- Nebulisasi untuk mengalirkan sekret- Perkusi sekitar 1 - 2 menit- Vibrasi 4 - 5 kali dalam satu periode Lakukan postural drainage, tergantung letak sekret dalam paru.3. Mempertahankan dan meningkatkan pengembangan paruA. Latihan napasAdalah teknik yang digunakan untuk menggantikan defisit pernapasan melalui peningkatan efisiensi pernapasan yang bertujuan penghematan energi melalui pengontrolan pernapasanJenis latihan napas : Pernapasan diafragma Pursed lips breathing Pernapasan sisi iga bawah Pernapasan iga dan lower back Pernapasan segmentalB. Pemasangan ventilasi mekanikAdalah alat yang berfungsi sebagai pengganti tindakan pengaliran / penghembusan udara ke ruang thoraks dan diafragma. Alat ini dapat mempertahankan ventilasi secara otomatis dalam periode yang lama.Ada dua tipe yaitu ventilasi tekanan negatif dan ventilasi tekanan positif.C. Pemasangan chest tube dan chest drainageChest tube drainage / intra pleural drainage digunakan setelah prosedur thorakik, satu atau lebih chest kateter dibuat di rongga pleura melalui pembedahan dinding dada dan dihubungkan ke sistem drainage.Indikasinya pada trauma paru seperti : hemothoraks, pneumothoraks, open pneumothoraks, flail chest.Tujuannya : Untuk melepaskan larutan, benda padat, udara dari rongga pleura atau rongga thoraks dan rongga mediastinum Untuk mengembalikan ekspansi paru dan menata kembali fungsi normal kardiorespirasi pada pasien pasca operasi, trauma dan kondisi medis dengan membuat tekanan negatif dalam rongga pleura.Tipenya :a. The single bottle water seal systemb. The two bottle waterc. The three bottle water4. Mengurangi / mengoreksi hipoksia dan kompensasi tubuh akibat hipoksiaDengan pemberian O2 dapat melalui : Nasal canule Bronkhopharingeal khateter Simple mask Aerosol mask / trakheostomy collars ETT (endo trakheal tube)5. Meningkatkan transportasi gas dan Cardiak OutputDengan resusitasi jantung paru (RJP), yang mencakup tindakan ABC, yaitu :A : Air way adalah mempertahankan kebersihan atau membebaskan jalan napasB : Breathing adalah pemberian napas buatan melalui mulut ke mulut atau mulut ke hidungC : Circulation adalah memulai kompresi jantung atau memberikan sirkulasi buatanJadi secara umum intervensi keperawatan mencakup di dalamnya :

a. Health promotion Ventilasi yang memadai Hindari rokok Pelindung / masker saat bekerja Hindari inhaler, tetes hidung, spray (yang dapat menekan nervus 1) Pakaian yang nyamanb. Health restoration and maintenance Mempertahankan jalan napas dengan upaya mengencerkan sekret Teknik batuk dan postural drainage Suctioning Menghilangkan rasa takut dengan penjelasan, posisi fowler/semi fowler, significant other Mengatur istirahat dan aktifitas dengan memberikan HE yang bermanfaat, fasilitasi lingkungan, tingkatkan rasa nyaman, terapi yang sesuai, ROM Mengurangi usaha bernapas dengan ventilasi yang memeadai, pakaian tipis dan hangat, hindari makan berlebih dan banyak mengandung gas, atur posisi Mempertahankan nutrisi dan hidrasi juga dengan oral hygiene dan makanan yang mudah dikunyah dan dicerna Mempertahankan eliminasi dengan memberikan makanan berserat dan ajarkan latihan Mencegah dan mengawasi potensial infeksi dengan menekankan prinsip medikal asepsis Terapi O2 Terapi ventilasi Drainage dadaIX. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN DAN EVALUASIImplementasi keperawatan sesuai dengan intervensi dan evaluasi dilakukan sesuai tujuan dan kriteria termasuk di dalamnya evaluasi proses.