ASKEB TEORITIS KANDIDIASIS WUS.docx

15
ASKEB TEORITIS DOKUMENTASI KEBIDANAN WANITA USIA SUBUR DENGAN KANDIDIASIS VULVOVAGINALIS Tanggal: Pukul: Rasionalisasi : Tanggal pemeriksaan dan pengkajian dicantumkan bersama dengan jam pemeriksaan untuk mengetahui waktu pelaksanaan pengkajian Oleh : Rasionalisasi : keterangan pemeriksa dicantumkan sebagai bukti tertulis penanggungjawab data-data yang telah dituliskan pada askeb ini dan penanggungjawab yang telah melakukan pemeriksaan pada klien ini Tempat : Rasionalisasi : tempat pemeriksaan dicantumkan sebagai keterangan tempat dilaksanakannya pengkajian klien ini A. DATA SUBJEKTIF : 1. Data Umum Desa : Kecamatan : Kabupaten : RT : RW : Rasionalisasi : Alamat tempat tinggal klien perlu ditulis lengkap untuk menghindari kesalahan dalam memberikan asuhan dan keperluan data rekam media bidan

description

Askeb teoritis herdhika ayu

Transcript of ASKEB TEORITIS KANDIDIASIS WUS.docx

Page 1: ASKEB TEORITIS KANDIDIASIS WUS.docx

ASKEB TEORITIS

DOKUMENTASI KEBIDANAN

WANITA USIA SUBUR DENGAN KANDIDIASIS VULVOVAGINALIS

Tanggal: Pukul:

Rasionalisasi : Tanggal pemeriksaan dan pengkajian dicantumkan bersama dengan jam

pemeriksaan untuk mengetahui waktu pelaksanaan pengkajian

Oleh :

Rasionalisasi : keterangan pemeriksa dicantumkan sebagai bukti tertulis penanggungjawab

data-data yang telah dituliskan pada askeb ini dan penanggungjawab yang telah melakukan

pemeriksaan pada klien ini

Tempat :

Rasionalisasi : tempat pemeriksaan dicantumkan sebagai keterangan tempat

dilaksanakannya pengkajian klien ini

A. DATA SUBJEKTIF :

1. Data Umum

Desa :

Kecamatan :

Kabupaten :

RT :

RW :

Rasionalisasi : Alamat tempat tinggal klien perlu ditulis lengkap untuk menghindari

kesalahan dalam memberikan asuhan dan keperluan data rekam media bidan

Biodata :

Ibu Suami

Nama :

Umur :

Agama :

Suku/bangsa :

Page 2: ASKEB TEORITIS KANDIDIASIS WUS.docx

Pendidikan :

Pekerjaan :

Alamat :

Telepon :

Rasionalisasi :

Biodata : berisi identitas lengkap klien yang akan diberikan asuhan untuk

menghindarkan kesalahan dalam pemberian asuhan

Data umur untuk menentukan usia klien berada pada tahap yang mana, pada kasus

ini klien adalah wanita usia subur

Data Pendidikan klien diperlukan bidan dalam memudahkan pemberian informasi

yang tepat sesuai tingkat pemahaman klien

Data Pekerjaan diperlukan mengetahui tingkat ekonomi keluarga klien

Data Agama dan suku/bangsa diperlukan untuk menentukan klien menganut

kepercayaan apa di dalam kehidupannya sehari-hari dan kebiasaan-kebiasaaan apa

saja yang klien lalukan sesuai agamanya

Data nomor telepon diperlukan untuk mempermudah bidan dalam menghubungi klien

1. Keluhan utama :

Rasionalisasi

Keluhan utama : Keluhan yang paling sering pada KVV adalah rasa gatal pada daerah

vulva dan adanya duh tubuh (AFGM, 2002; CDC, 2002; Csonka, 1990; Sobel 1997;

Sobel et al.,1998, WHO 2002). Sifat duh tubuh bervariasi dari yang cair seperti air

sampai tebal dan homogen dengan noda seperti keju. Kadang-kadang sekret tampak

seperti susu yang disertai gumpalan gumpalan putih sehingga tampak seperti susu

basi/pecah dan tidak berbau. Akan tetapi lebih sering sekret hanya minimal saja.

Keluhan klasik yang lainnya adalah rasa kering pada liang vagina, rasa terbakar pada

vulva, dispareunia dan disuria. Jadi sebenarnya, tidak ada keluhan yang benar-benar

spesifik untuk KVV (AFGM, 2002; CDC, 2002; Csonka, 1990; Sobel 1997; Sobel et

al.,1998, WHO 2002)

Page 3: ASKEB TEORITIS KANDIDIASIS WUS.docx

2. Daftar Anggota Keluarga :

No. Nama

Jenis

Kelamin

UmurHub. dg

keluarga

Pendidi

kan

Pekerja

an

Keada

an

saat

ini

La

ki

Pere

mpua

n

Rasionalisasi : Untuk mengetahui anggota yang tinggal dalam satu rumah, mengetahui

status kesehatan, kedekatan dan kesejahteraan keluarga terkait dengan anggota keluarga

lainnya

3. Keadaan Rumah

Keadaan Rumah

Luas rumah :

Dinding :

Atap :

Lantai :

Cahaya :

Ventilasi :

Kelembaban :

Kebersihan :

Jumlah ruang :

Sumber Air

Air untuk minum :

Page 4: ASKEB TEORITIS KANDIDIASIS WUS.docx

Asal air :

Nilai air :

Jamban dan Kamar Mandi

Jamban :

Kamar mandi :

Nilai kebersihan:

Pekarangan dan Selokan

Pekarangan :

Kebun :

Air limbah :

Pembuangan Sampah :

Kandang Ternak :

Rasionalisasi : Tujuannya untuk mengetahui status hygiene dan sanitasi, lingkungan,

kesehatan, kesejahteraan keluarga terkait dengan tempat tinggalnya. Kandidiasis

Vulvovaginalis dapat disebabkan kurang kesadaran akan menjaga kebersihan daerah

genetalia

4. Riwayat Kontrasepsi

Jenis kontrasepsi :

Lama pemakaian :

Keluhan :

Rasionalisasi : Berbagai penelitian menemukan peningkatan kolonisasi candida spp, setelah

pemakaian kontrasepsi oral yang mengandung estrogen yang tinggi. Dalam hal ini

mekanismenya juga belum diketahui, tetapi ternyata juga ditemukan sebaliknya pada

pemakaian kontrasepsi oral yang rendah estrogen tidak ditemukan peningkatan KVV.

Page 5: ASKEB TEORITIS KANDIDIASIS WUS.docx

5. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas

Keha

mila

n ke

Penyulit

Kehamil

an

P

er

sa

li

n

a

n

k

e-

Lahir Ditolong

oleh

Penyulit

saat

Persalin

an

Riwayat

Nifas

Kondisi

Anak skrg

Rasionaliasi : perlu diketahui riwayat kehamilan, persalinan dan nifas pasien untuk data

bagi bidan tentang keluhan dan penyulit dalam kehamilan, persalinan klien. Kandidiasis

vaginalis cenderung rekuren pada kehamilan. Kondisi vagina selama masa kehamilan

menunjukkan kepekaan yang tinggi terhadap infeksi kandida, hal ini tampak dengan ditemukannya

kolonisasi candida spp yang tinggi pada masa ini sejalan dengan tingginya simtomatik vaginitis.

Keluhan ini paling sering timbul pada usia kehamilan trimester ketiga. Bagaimana mekanisme

hormon-hormon reproduksi dapat meningkatkan kepekaan vagina terhadap infeksi kandida

masih belum jelas

6. Riwayat Penyakit

a. Riwayat Penyakit Sekarang :

b. Riwayat Penyakit Lalu :

Rasionalisasi :Perlu diketahui riwayat penyakit lalu berhubungan dengan penggunaan obat-

obatan yang dipakai klien. Simtomatik KVV seringkali timbul setelah pemakaian oral

antibiotika, terutama antibiotika yang berspektrum luas misalnya tetrasiklin, ampisilin,

amoksisilin dan sefalosporin. Pemakaian antibiotika di vagina sehingga menekan daya

perlindungan yang dibuat oleh flora normal tersebut dan menyebabkan kandida tumbuh

lebih subur. Prevalensi kolonisasi candida spp meningkat dari 10% sampai 30%. Perlu dikaji

apakah klien penderita penyakit imunodefiesiensi misalnyya HIV/AIDS atau penderita kanker

Page 6: ASKEB TEORITIS KANDIDIASIS WUS.docx

dalam terapi kemoterapi karena penyakit imunodefisiensi maupun penggunaan obat-obatan

kemoterapi dapat memicu kandidiasis

c. Riwayat penyakit keluarga :

Rasionalisasi : Diabetes Mellitus juga merupakan faktor predisposisi kandidiasis

vulvovaginalis. Pada penderita diabetes mellitus juga ditemukan kolonisasi candida spp

dalam vagina mungkin karena peningkatan kadar glukosa dalam darah, jaringan dan urin,

oleh karena itu perlu ditanyakan

d. Pola aktivitas sehari-hari :

1) Nutrisi :

2) Aktifitas :

3) Istirahat :

4) Pola Eliminasi :

5) Pola berhubungan seksual :

Keluhan :

Rasionalisasi : perlu ditanyakan pola nutrisi, aktivitas, pola istirahat dan pola eliminasi

untuk menentukan status gizi klien. Status gizi dapat menentukan status ekonomi kehidupan

klien. Pola berhubungan seksual dan keluhan saat berhubungan dapat ditanyakan karena

gejala klinis penderita kandidiasis Vulvovaginalis salah satunya dispareunia

B. DATA OBJEKTIF

1. Keadaaan Umum

a. Kesadaran :

Rasionalisasi : pada penderita KVV awal, klien tidak sampai kehilangan kesadaran

kesadaran ataupun khawatir berlebihan. Perlu ditanyakan untuk menentukan apakah

kandidiasis yang diderita klien sudah sampai kandidiasis sistemik atau tidak

Tanda-Tanda Vital

a. Nadi :

b. Suhu :

c. Nafas :

d. Tekanan Darah :

Rasionalisasi

TTV :

Page 7: ASKEB TEORITIS KANDIDIASIS WUS.docx

a. Nadi penderita KVV sama seperti nadi normal : 70 – 100 x/menit jika lebih dari

normal menunjukkan adanya kelainan. Pada klien KVV tidak menimbulkan

kenaikan frekuensi nadi penderita

b. Suhu tubuh penderita KVV adalah suhu tubuh normal 36,5-37,50 C. Pada

penderita KVV tidak menimbulkan demam

c. Pernapasan penderita KVV sama seperti pernapasan normal 20 –30 x/menit bila

pernapasan lebih dari normal berarti ada kelainan.

d. Tekanan Darah : penderita KVV tidak mengalami kenaikan tekanan darah,

tekanan darah sama seperti tekanan darah normal yaitu 110-140mmHg/70-

80mmHg

2. Pemeriksaan Fisik

a. Kepala :

Rasionalisasi: pemeriksaan kepala tidak dilakukan pada penderita KVV

b. Muka :

Rasionalisasi: pemeriksaan muka tidak dilakukan pada penderita KVV

c. Mata :

Rasionalisasi: pemeriksaan mata tidak dilakukan pada penderita KVV

d. Telinga :

Rasionalisasi: pemeriksaan telinga tidak dilakukan pada penderita KVV

e. Hidung :

Rasionalisasi : pemeriksaan hidung tidak dilakukan pada penderita KVV

f. Mulut :

Simetris :

Bibir :

Mukosa :

Rasionalisasi : perlu dilakukan pemeriksaan mulut klien penderita KVV untuk menyingkirkan

dugaan klien menderita kendidiasis mulut (thrush)

g. Leher :

Rasionalisasi: pemeriksaan leher tidak dilakukan pada penderita KVV

h. Dada :

Rasionalisasi: pemeriksaan kepala tidak dilakukan pada penderita KVV

i. Abdomen :

Rasionalisasi: pemeriksaan kepala tidak dilakukan pada penderita KVV

Page 8: ASKEB TEORITIS KANDIDIASIS WUS.docx

j. Genitalia :

Vagina-Vulva :

Servik : l

Rasionalisasi : Keluhan yang paling sering pada KVV adalah rasa gatal pada daerah vulva

dan adanya duh tubuh (AFGM, 2002; CDC, 2002; Csonka, 1990; Sobel 1997; Sobel et

al.,1998, WHO 2002). Sifat duh tubuh bervariasi dari yang cair seperti air sampai tebal dan

homogen dengan noda seperti keju. Kadang-kadang sekret tampak seperti susu yang disertai

gumpalan gumpalan putih sehingga tampak seperti susu basi/pecah dan tidak berbau. Akan

tetapi lebih sering sekret hanya minimal saja. Keluhan klasik yang lainnya adalah rasa

kering pada liang vagina, rasa terbakar pada vulva, dispareunia dan disuria. Jadi

sebenarnya, tidak ada keluhan yang benar-benar spesifik untuk KVV (AFGM, 2002; CDC,

2002; Csonka, 1990; Sobel 1997; Sobel et al.,1998, WHO 2002).Pada pemeriksaan fisik

ditemukan eritema dan pembengkakan pada labia dan vulva, juga dapat ditemukan lesi

papulopustular di sekitarnya. Servik tampak normal sedangkan mukosa vagina tampak

kemerahan

k. Ekstremitas :

Rasionalisasi: pemeriksaan kepala tidak dilakukan pada penderita KVV

l. Anus :

Rasionalisasi: pemeriksaan kepala tidak dilakukan pada penderita KVV

3. Pemeriksaan Penunjang :

Rasionalisasi :

Diagnosis klinis KVV dibuat berdasarkan keluhan penderita, pemeriksaan klinis,

pemeriksaan laboratorium berupa sediaan basah maupun gram dan pemeriksaan biakan

jamur, selain itu juga pemeriksaan pH cairan vagina (Sobel 1997; Sobel et al.,1998; AFGM,

2002).

Biakan jamur dari cairan vagina mempunyai nilai konfirmasi terhadap basil

pemeriksaan mikroskopik yang negatif (false negative cases) yang sering ditemukan pada

KVV kronik dan untuk mengidentifikasi spesies noncandida albicans. Sejak spesies ini sering

ditemukan pada sejumlah KVV kronik dan sering timbul resistensi terhadap flukonazol maka

identifikasi jamur dengan kultur menjadi lebih penting (Syamsul, 2003).

Biakan jamur mempunyai nilai kepekaan yang tinggi sampai 90% sedangkan

pemeriksaan sediaan basah dengan KOH 10% kepekaannya hanya 40%. Swab sebaiknya

diambil dari sekret vagina dan dari dinding lateral vagina (Syamsul, 2003).

Page 9: ASKEB TEORITIS KANDIDIASIS WUS.docx

Pada infeksi KVV pH vagina normal berkisar antara 4,0-4,5 bila ditemukan pH

vagina lebih tinggi dari 4,5 menunjukkan adanya bakterial vaginosis, trikhomoniasis atau

adanya infeksi campuran. Perubahan prevalensi spesies jamur mungkin disebabkan tipe obat

anti jamur yang ada dan efek penghambatan selektifnya yang menyebabkan resistensi

beberapa spesies terhadap suatu obat anti jamur dan terhadap regimen terapi jangka

pendek.

ASSESMENT :

1. Diagnosis Kebidanan :

2. Masalah :

3. Kebutuhan:

4. Diagnosis Banding :

- Trikomoniasis

- Vaginitis

- Infeksi Campuran (Trikomoniasis dan vaginitis)

Rasionalisasi : perlu dilakukan pemeriksaan penunjang penyebab keputihan pada klien ini

disebabkan jamur atau bakteri. Bila penyebabnya jamur dapat ditegakkan diagnosa

kandidiasis vulvovaginalis. Untuk meenyingkirkan diagnosa banding lainnya pada infeksi

KVV pH vagina normal berkisar antara 4,0-4,5 bila ditemukan pH vagina lebih tinggi dari

4,5 menunjukkan adanya bakterial vaginosis, trikhomoniasis atau adanya infeksi campuran.

Perubahan prevalensi spesies jamur mungkin disebabkan tipe obat anti jamur yang ada dan

efek penghambatan selektifnya yang menyebabkan resistensi beberapa spesies terhadap

suatu obat anti jamur dan terhadap regimen terapi jangka pendek

PLANNING

1. Jelaskan pada ibu bahwa keluhan yang ibu rasakan didapat karena infeksi dari

mikroba lain yaitu jamur (Candida albicans) namun bisa karena bakteri (Trichomonas

vaginalis) dan bidan belum bisa memastikan penyebab pasti keluhan ibu karena tidak

berwenang melakukan pemeriksaan tersebut.

Rasionalisasi : Pengetahuan yang diharapkan akan membantu mengembangkan

kepatuhan klien terhadap rencana teraupetik.

2. Jelaskan pada ibu bahwa penyakit yang diderita ibu sekarang dapat disebabkan

kurangnya menjaga kebersihan daerah kewanitaan, kekambuhan (rekurensi) dari

Page 10: ASKEB TEORITIS KANDIDIASIS WUS.docx

infeksi yang sebelumnya diderita ibu saat kehamilan terakhir dan pengaruh

penggunaan kontrasepsi yang mengadung estrogen.

Rasionalisasi : pengetahuan akan penyebab infeksi akan membantu bidan agar klien

dapat mengikuti saran bidan selanjutnya tentang pentingnya menjaga kebersihan

daerah kewanitaan

3. Lakukan KIE pada ibu tentang pentingnya memiliki WC pribadi karena BAB di

sungai tidak menjamin kebersihan (pengadaan WC)

Rasionalisasi : edukasi mengenai kesehatan lingkungan salah satunya dengan

pengadaan WC di rumah warga masing-masing agar menyadarkan masyakarak di

sekitar klien tentang pentingnya WC pribadi pada masing-masing rumah

4. Rujuk ibu ke Rumah Sakit di kabupaten Sukabumi untuk pemeriksaan laboratorium

dan pemberian obat antibiotika untuk infeksi yang diderita ibu

Rasionalisasi : diagnosis pasti dapat ditegakkan bila ibu memeriksakan diri ke rumah

sakit yang dterdapat fasilitas laboratorium untuk pemeriksaan penunjang

5. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk :

Pemberian antibiotika untuk antijamur

6. Kontrol ulang dapat dilakukan apabila keluhan masih dirasakan walaupun telah

diberikan obat antijamur dari Rumah sakit

IMPLEMENTASI

1. Menjelaskan pada ibu bahwa keluhan yang ibu rasakan didapat karena infeksi dari

mikroba lain yaitu jamur (Candida albicans) namun bisa karena bakteri (Trichomonas

vaginalis) dan bidan belum bisa memastikan penyebab pasti keluhan ibu karena tidak

berwenang melakukan pemeriksaan tersebut..

2. Menjelaskan pada ibu bahwa penyakit yang diderita ibu sekarang dapat disebabkan

kurangnya menjaga kebersihan daerah kewanitaan, kekambuhan (rekurensi) dari infeksi

yang sebelumnya diderita ibu saat kehamilan terakhir dan pengaruh penggunaan

kontrasepsi yang menggunakan kandungan estrogen.

3. Melakukan KIE pada ibu tentang pentingnya memiliki WC pribadi karena BAB di

sungai tidak menjamin kebersihan (pengadaan WC)

4. Merujuk ibu ke Rumah Sakit di kabupaten Sukabumi untuk pemeriksaan laboratorium

dan pemberian obat antibiotika untuk infeski yang diderita ibu

5. Berkolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk pemberian antibiotika untuk antijamur

Page 11: ASKEB TEORITIS KANDIDIASIS WUS.docx

EVALUASI JANGKA PENDEK

Tanggal : 4 November 2013

Pukul : 08.30

1. Penatalaksanaan : penjelasan penyakit ibu, ibu menyatakan mengerti tentang penyakit

yang dideritanya

2. Penatalaksanaan : KIE mengenai kepemilikan WC pribadi, ibu menyatakan bahwa

mengerti dengan penjelasan bidan tentang menjaga kebersihan daerah kewanitaan dan

seharunsya memiliki WC pribadi namun ibu mengatakan keluarganya belum memiliki

uang untuk membuat WC

3. Penatalaksanaan : Pengambilan isolat dan Rujukan ke RS, ibu setuju untuk dirujuk

namun ibu menyatakan tidak mampu pergi ke rumah sakit dalam waktu dekat ini harus

menunggu sampai ibu memiliki uang dan minta ditemani bidan untuk pergi ke RS dan

bidan menyatakan setuju untuk menemani. Dan isoalt vagina akan diambil apabila ibu

telah punya uang untuk pemeriksaan ke laboratorium.Untuk sementara ini bidan hanya

meminta ibu untuk menjaga daerah genetalia dengan pemakaian celana dalam yang tidak

terlalu ketat dan kalau bisa diusahakan BAB di rumah tetangga yang mempunyai WC di

rumahnya

Rasionalisasi : perlu dilakukan evaluasi pada hari dilakukan pemeriksaan saat itu juga

untuk mengetahui bahwa klien mengerti dengan penjelasan bidan dan mau dilakukan

pemeriksaan lainnya

EVALUASI JANGKA PANJANG:

Tanggal : 18 November 2013

Pukul : 10.00

1. Penatalaksanaan rujukan ke RS untuk pemeriksaan lab: ibu dengan diantar bidan ke RS

untuk pemeriksaan laboratorium dan diminta untuk kembali dua hari lagi untuk

mengambil hasil tes

Rasionalisasi : dalam kasus ini perlu dilakukan evaluasi jangka panjang dengan tujuan agar

klien mau dilakukan pemeriksaan penunjang untuk diagnosis pasti penyakit klien. Untuk

penatalaksanaan evaluasi jangka panjang yang lain dapat ditulis bila diperlukan

Page 12: ASKEB TEORITIS KANDIDIASIS WUS.docx