Kandidiasis Oral

17
TUTORIAL KLINIK KANDIDASIS ORAL Diajukan guna melengkapi tugas Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Kesehatan Gigi dan Mulut Disusun Oleh: Luthfi Bahaqi 01.210.6212 Nitto Agustino 01.2095963 Nur Azizah 01.209.5969 Nuri Fajarina 01.209.5971 Retno Asih 01.209.5999 Veransa Arizona 01.210.6293 Pembimbing: drg. Setyo Hastuti drg. N. Windarti FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

description

referat kandidiasis oral rsud semarang

Transcript of Kandidiasis Oral

Page 1: Kandidiasis Oral

TUTORIAL KLINIK

KANDIDASIS ORAL

Diajukan guna melengkapi tugas Kepaniteraan KlinikBagian Ilmu Kesehatan Gigi dan Mulut

Disusun Oleh:Luthfi Bahaqi 01.210.6212Nitto Agustino 01.2095963

Nur Azizah 01.209.5969Nuri Fajarina 01.209.5971Retno Asih 01.209.5999Veransa Arizona 01.210.6293

Pembimbing:drg. Setyo Hastutidrg. N. Windarti

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

SEMARANG2015

Page 2: Kandidiasis Oral

KANDIDIASIS ORAL

Defenisi

Kandidiasis oral merupakan salah satu penyakit pada rongga mulut berupa

lesi merah dan lesi put ih yang disebabkan oleh jamur jenis Kandida sp, dimana

Kandida albikan merupakan jenis jamur yang menjadi penyebab utama. Kandidiasis

oral pertama sekali dikenalkan oleh Hipocrates pada tahun 377 SM, yang

melaporkan adanya lesi oral yang kemungkinan disebabkan oleh genus Kandida.11

Etiologi

Terdapat 150 jenis jamur dalam famili Deutromycetes, dan tujuh

diantaranya ( C.albicans, C.

tropicalis, C. parapsilosi, C. krusei, C. kefyr, C. glabrata, dan C. guilliermondii )

dapat menjadi patogen, dan C. albican merupakan jamur terbanyak yang

terisolasi dari tubuh manusia sebagai flora normal dan penyebab infeksi

oportunistik.1,6,8,11

Terdapat sekitar 30-40% Kandida albikan pada rongga mulut orang dewasa sehat,

45% pada neonatus, 45-65% pada anak-anak sehat, 50-65% pada pasien yang

memakai gigi palsu lepasan, 65-88% pada orang yang mengkonsumsi obat-obatan

jangka panjang, 90% pada pasien leukemia akut yang menjalani kemoterapi, dan

95% pada pasien HIV/AIDS.6

Epidemiologi

Page 3: Kandidiasis Oral

Kandidiasis oral dapat menyerang semua umur, baik pria maupun wanita.

Meningkatnya prevalensi infeksi Kandida albikan ini dihubungkan dengan

kelompok penderita HIV/AIDS, penderita yang menjalani transplantasi dan

kemoterapi maligna. Odds dkk ( 1990 ) dalam penelitiannya mengemukakan bahwa

dari 6.545 penderita HIV/AIDS, sekitar 44.8% adalah penderita kandidiasis.12

Faktor resiko

Pada orang yang sehat, Kandida albikan umumnya tidak menyebabkan

masalah apapun dalam rongga mulut, namun karena berbagai faktor, jamur tersebut

dapat tumbuh secara berlebihan dan menginfeksi rongga mulut. Faktor-faktor

tersebut dibagi menjadi dua, yaitu :6

a. Patogenitas jamur

Beberapa faktor yang berpengaruh pada patogenitas dan proses infeksi

Kandida adalah adhesi, perubahan dari bentuk ragi ke bentuk hifa, dan

produksi enzim ekstraseluler.11,13 Adhesi merupakan proses melekatnya sel Kandida

ke dinding

sel epitel host.5 Perubahan bentuk dari ragi ke hifa diketahui berhubungan dengan

patogenitas dan proses penyerangan Kandida terhadap sel host.11 Produksi enzim

hidrolitik ekstraseluler seperti aspartyc proteinase juga sering dihubungkan dengan

patogenitas Kandida albikan.13

b. Faktor Host

Faktor host dapat dibedakan menjadi dua, yaitu faktor lokal dan faktor

sistemik. Termasuk faktor lokal adalah adanya gangguan fungsi kelenjar ludah yang

dapat menurunkan jumlah saliva.6,14 Saliva penting dalam mencegah timbulnya

kandidiasis oral karena efek pembilasan dan antimikrobial protein yang terkandung

dalam saliva dapat mencegah pertumbuhan berlebih dari Kandida, itu sebabnya

Page 4: Kandidiasis Oral

kandidiasis oral dapat terjadi pada kondisi Sjogren syndrome, radioterapi kepala dan

leher, dan obat-obatan yang dapat mengurangi sekresi saliva.5,6,14 Pemakaian

gigi tiruan lepasan juga dapat menjadi faktor resiko timbulnya kandidiasis oral.

Sebanyak

65% orang tua yang menggunakan gigi tiruan penuh rahang atas menderita infeksi

Kandida, hal ini dikarenakan pH yang rendah, lingkungan anaerob dan oksigen yang

sedikit mengakibatkan Kandida tumbuh pesat.6,14 Selain dikarenakan faktor lokal,

kandidiasis juga dapat dihubungkan dengan keadaan sistemik, yaitu usia, penyakit

sistemik seperti diabetes, kondisi imunodefisiensi seperti HIV, keganasan

seperti leukemia, defisiensi nutrisi, dan pemakaian obat-obatan seperti antibiotik

spektrum luas dalam jangka waktu lama, kortikosteroid, dan kemoterapi.6,13,15

Klasifikasi dan Gambaran Klinis

Gambaran klinis kandidiasis oral tergantung pada keterlibatan lingkungan

dan interaksi organisme dengan jaringan pada host. Adapun kandidiasis oral

dikelompokkan atas tiga, yaitu :

1. Akut, dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :

a. Kandidiasis Pseudomembranosus Akut

Kandidiasis pseudomembranosus akut yang disebut juga sebagai thrush,

pertama sekali dijelaskan kandidiasis ini tampak sebagai plak mukosa yang put

ih, difus, bergumpal atau seperti beludru, terdiri dari sel epitel deskuamasi, fibrin,

dan hifa jamur, dapat dihapus meninggalkan permukaan merah dan kasar.6,16,17 Pada

umumnya dijumpai pada mukosa pipi, lidah, dan palatum lunak.6,16 Penderita

kandidiasis ini dapat mengeluhkan rasa terbakar pada mulut.2 Kandidiasis seperti ini

sering diderita oleh pasien dengan sistem imun rendah, seperti HIV/AIDS,

pada pasien yang mengkonsumsi kortikosteroid, dan menerima kemoterapi.6,18

Page 5: Kandidiasis Oral

Diagnosa dapat ditentukan dengan pemeriksaan klinis, kultur jamur, atau

pemeriksaan mikroskopis secara langsung dari kerokan jaringan.17

Gambar 1. Kandidiasis Pseudomembranosus Akut pada

lidah dan mukosa bukal pasien15

b. Kandidiasis Atropik Akut

Kandidiasis jenis ini membuat daerah permukaan mukosa oral

mengelupas dan tampak sebagai bercak-bercak merah difus yang rata.2,17 Infeksi ini

terjadi karena pemakaian antibiotik spektrum luas, terutama Tetrasiklin, yang mana

obat tersebut dapat mengganggu keseimbangan ekosistem oral antara

Lactobacillus acidophilus dan Kandida albikan. Antibiotik yang dikonsumsi oleh

pasien mengurangi populasi Lactobacillus dan memungkinkan Kandida tumbuh

subur.17 Pasien yang menderita Kandidiasis ini akan mengeluhkan sakit seperti

terbakar.2,6,17

Page 6: Kandidiasis Oral

Gambar 2. Kandidiasis Atropik Akut15

2. Kronik, dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu :

a. Kandidiasis Atropik Kronik

Page 7: Kandidiasis Oral

Disebut juga “denture stomatitis” atau “alergi gigi tiruan”.6,17

Mukosa palatum maupun mandibula yang tertutup basis gigi tiruan akan

menjadi merah, kondisi ini dikategorikan sebagai bentuk dari infeksi Kandida.6,18

Kandidiasis ini hampir 60% diderita oleh pemakai gigi tiruan terutama pada wanita

tua yang sering memakai gigi tiruan selagi tidur.8,18

Gambar 3. Kandidiasis Atropik Kronik15

b. Kandidiasis Hiperplastik Kronik

Infeksi jamur timbul pada mukosa bukal atau tepi lateral lidah berupa bintik-

bintik putih yang tepinya menimbul tegas dengan beberapa daerah merah.17

Kondisi ini dapat berkembang menjadi displasia berat atau keganasan, dan kadang

disebut sebagai Kandida leukoplakia.18 Bintik-bintik putih tersebut tidak dapat

dihapus, sehingga diagnosa harus ditentukan dengan biopsi.2 Kandidiasis ini

paling sering diderita oleh perokok.6

Page 8: Kandidiasis Oral

Gambar 4. Kandidiasis Hiperplastik Kronik6

c. Median Rhomboid Glositis

Median Rhomboid Glositis adalah daerah simetris kronis di anterior lidah ke

papila sirkumvalata, tepatnya terletak pada duapertiga anterior dan sepertiga

posterior lidah.6,8 Gejala penyakit ini asimptomatis dengan daerah tidak berpapila.6

Gambar 5. Median Rhomboid Glositis15

Page 9: Kandidiasis Oral

3. Keilitis Angularis

Keilitis angularis merupakan infeksi Kandida albikan pada sudut mulut,

dapat bilateral maupun unilateral.6 Sudut mulut yang terkena infeksi tampak merah

dan pecah-pecah, dan terasa sakit ketika membuka mulut.17 Keilitis angularis ini

dapat terjadi pada penderita defisiensi vitamin B12 dan anemia defisiensi besi.6,16

Gambar 6. Angular Cheilitis6

Perawatan

Pada pasien yang kesehatan tubuhnya normal, seperti perokok dan pemakai

gigi tiruan, perawatan kandidiasis oral relatif mudah dan efektif, namun pasien yang

mengkonsumsi antibiotik jangka panjang, dan pasien dengan sistem imun tubuh

rendah yang mendapat perawatan kemoterapi dimana infeksi jamur mau tidak mau

akan timbul, maka perawatan kandidiasisnya lebih spesifik. Adapun perawatan

kandidiasis oral yaitu dengan menjaga kebersihan rongga mulut, memberi

obat-

Page 10: Kandidiasis Oral

obatan antifungal baik lokal maupun sistemik, dan berusaha menanggulangi faktor

predisposisi, sehingga infeksi jamur dapat dikurangi.18

Kebersihan mulut dapat dijaga dengan menyikat gigi maupun menyikat

daerah bukal dan lidah dengan sikat lembut.6 Pada pasien yang memakai gigi tiruan,

gigi tiruan harus direndam dalam larutan pembersih seperti Klorheksidin, hal ini

lebih efektif dibanding dengan hanya meyikat gigi tiruan, karena permukaan gigi

tiruan yang tidak rata dan poreus menyebabkan Kandida mudah melekat, dan jika

hanya menyikat gigi tiruan tidak dapat menghilangkannya.6,19

Pemberian obat-obatan antifungal juga efektif dalam mengobati infeksi jamur.

Terdapat dua jenis obat antifungal, yaitu pemberian obat antifungal secara topikal

dan sistemik.14,19 Pengobatan antifungal topikal pada awal abad 20 yaitu dengan

menggunakan gentian violet, namun karena perkembangan resisten dan adanya efek

samping seperti meninggalkan stain pada mukosa oral, sehingga obat itu

diganti dengan Nystatin yang ditemukan pada tahun 1951 dan Amphotericin B

pada tahun

1956. Obat-obat tersebut bekerja dengan mengikat sterol pada membran sel

jamur, dan mengubah permeabilitas membran sel. Nystatin merupakan obat

antifungal yang paling banyak digunakan. Obat antifungal sistemik digunakan pada

pasien yang tidak mempan terhadap obat antifungal topikal dan pada pasien dengan

resiko tinggi menderita infeksi sistemik.6,19

Selain menjaga kebersihan rongga mulut dan memberi obat-obatan antifungal

pada pasien, faktor predisposisi juga harus ditanggulangi.6 Penanggulangan faktor

predisposisi meliputi pembersihan dan penyikatan gigi tiruan secara rutin dengan

menggunakan cairan pembersih, seperti Klorheksidin, mengurangi rokok

dan

Page 11: Kandidiasis Oral

konsumsi karbohidrat, mengunyah permen karet bebas gula untuk merangsang

pengeluaran saliva, menunda pemberian antibiotik dan kortikosteroid,

menangani penyakit yang dapat memicu kemunculan kandidiasis seperti

penanggulangan penyakit diabetes, HIV, dan leukemia.

Page 12: Kandidiasis Oral

DAFTAR PUSTAKA

1. Miftahullaila. 2010. Kandidiasis oral dan Leukimia akut.

USU.repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/17808/3/Chapter%20II.pdf

2. Silverman. S Jr at al, 2001, Essential of Oral Med, BC. Decker Inc, Hamilton,

London, h. 170 – 177

3. Mc Cullough, Savage ,N.W.,2005, Autralia Dent. J. Medication Suplement,

50;4

4. Greenberg. M.S et al,2003 Burket’s Oral Medicine, 10 ed, , Bc Decker Inc,

Hamilton Ontario, h. 94-8

5. Tripathi.K.D. ,2001, Essential of Medical Pharmacologi, Jaypee Brothers,

h771-2, 75 –8.

6. Anonim. 2008.

Bandung. pustaka.unpad.ac.id/wp-content/…/kandidiasis_rongga_mulut.pdf