case kandidiasis vulvovaginitis

11
BAB II LAPORAN KASUS I. IDENTITAS PASIEN Nama : Ny. SS Jenis Kelamin : Perempuan Usia : 33 tahun Alamat : Jalan Rasuna Said No. 17 B, Padangbaru. Suku : Minangkabau Pendidikan : Tamat SMA Pekerjaan : Ibu rumah tangga Status Menikah : sudah menikah II. ANAMNESIS A. Keluhan Utama Keluar duh bewarna putih susu dan disertai gatal pada kemaluan sejak 3 hari yang lalu. B. Riwayat Penyakit Sekarang Keluar duh bewarna putih susu, sebagian menggumpal, tidak berbau, sejak 3 hari yang lalu. Duh keluar sepanjang hari, membentuk flek di celana dalam dan jumlahnya bertambah pada siang hari. Gatal pada kemaluan sejak 3 hari yang lalu. Gatal bertambah pada siang hari, terutama saat berkeringat. 1

description

laporan kasus pasien kandidiasis pada vulvovaginitis

Transcript of case kandidiasis vulvovaginitis

BAB IILAPORAN KASUS

I. IDENTITAS PASIENNama: Ny. SSJenis Kelamin: PerempuanUsia: 33 tahunAlamat: Jalan Rasuna Said No. 17 B, Padangbaru.Suku: MinangkabauPendidikan : Tamat SMA Pekerjaan: Ibu rumah tanggaStatus Menikah : sudah menikah

II. ANAMNESISA. Keluhan UtamaKeluar duh bewarna putih susu dan disertai gatal pada kemaluan sejak 3 hari yang lalu.

B. Riwayat Penyakit Sekarang Keluar duh bewarna putih susu, sebagian menggumpal, tidak berbau, sejak 3 hari yang lalu. Duh keluar sepanjang hari, membentuk flek di celana dalam dan jumlahnya bertambah pada siang hari. Gatal pada kemaluan sejak 3 hari yang lalu. Gatal bertambah pada siang hari, terutama saat berkeringat. Nyeri saat berkemih sejak 3 hari yang lalu, namun intensitasnya sudah berkurang. Nyeri saat berhubungan seksual tidak ada. Bintil, borok dan lecet pada kemaluan tidak ada. Bengkak di lipat paha tidak ada. Demam tidak ada. Pasien memakai sabun pembersih daerah kewanitaan sejak remaja, tidak terlalu sering dan frekuensi pemakaian meningkat sejak keluhan muncul. Pasien memakai kontrasepsi berupa spiral sejak tiga tahun yang lalu dan belum ada keluhan selama ini. Pasien sering memakai celana jeans ketat, hanya selapis. Pasien mengganti celana dalam dua kali sehari. Sehabis buang air kecil, pasien mengelap dengan tissue. Pasien sering memakai pentiliner saat menstruasi. Pasien sering berenang, satu kali seminggu, terakhir seminggu yang lalu. Pasien sudah menikah satu kali. Hubungan seksual pertama kali pada 10 tahun yang lalu. Pasien berhubungan seksual hanya dengan suami. Suami pasien bekerja sebagai tentara, sering dinas diluar daerah, dan hanya berada di rumah istri selama satu minggu. Selama di rumah, frekuensi berhubungan seksual setiap hari, genito-genital, dan tidak memakai kondom. Terakhir berhubungan tiga hari yang lalu. Pasien tidak mengetahui apakah suami berhubungan seksual dengan orang lain atau tidak.

C. Riwayat Penyakit Dahulu Pasien belum pernah menderita gejala seperti ini sebelumnya. Riwayat penyakit diabetes melitus tidak ada. Riwayat memakai obat-obatan dalam jangka waktu lama tidak ada. Riwayat pemakaian jarum suntik satu kali pada saat suntik KB hormonal 7 tahun yang lalu. Riwayat transfusi darah tidak ada.

D. Riwayat Keluarga/ Atopi Suami pasien tidak memiliki keluhan keluar cairan dari kemaluan, nyeri saat berkemih dan ereksi. Riwayat alergi obat tidak ada.

E. Riwayat Pengobatan Pasien belum pernah berobat untuk keluhan ini.

III. PEMERIKSAAN FISIKA. STATUS GENERALISKeadaan Umum: BaikKesadaran: Kompos MentisBB/TB: 53 kg/ 155 cmFrekuensi Nadi: 82 kali / menitTekanan Darah: 110/70 mmHgFrekuensi Nafas: 18 kali/ menitSuhu Tubuh: 37 0 CelsiusMata: Konjunctiva tidak anemisLeher: Dalam batas normalParu: Dalam batas normalJantung: Dalam batas normalAbdomen: Dalam batas normalEkstremitas: Akral hangat, turgor baik, sianosis (-)

B. STATUS DERMATOLOGIKUSTidak terdapat lesi kulit.

C. STATUS VENEROLOGIKUSInspeksi:Pubis: erosi (-), vesikel (-), ulkus (-), vegetasi (-)Vulva: erosi (-), vesikel (-), ulkus (-), vegetasi (-)OUE: udem (-), hiperemis (-), duh (-)Vagina: duh (+) Perineum: vesikel (-), eritem (-), ulkus (-), vegetasi (-).Perianal: vesikel (-), eritem (-), ulkus (-), vegetasi (-).KGB: tidak tampak perbesaran KGB.Inspekulo:Cerviks: vegetasi (-), erosi (-), duh (-), vesikel (-), ulkus (-).Vagina: vegetasi (-), erosi (-), duh (+), vesikel (-), ulkus (-). Duh bewarna putih susu, konsistensi encer, homogen, tidak berbusa dan tidak berbau.OUE: vegetasi (-), erosi (-), duh (-), vesikel (-), ulkus (-).

D. PEMERIKSAAN LABORATORIUMKOH 20% : Pseudohifa (+), blastospora (-).

E. PEMERIKSAAN ANJURANPemeriksaan GramPemeriksaan NaCl 0.9 %

F. RESUMESeorang pasien perempuan, 33 tahun datang ke poliklinik kulit dan kelamin RSUP Dr. M. Djamil Padang dengan keluhan keluar duh bewarna putih susu disertai rasa gatal pada kemaluan sejak tiga hari yang lalu. Duh sebagian menggumpal, tidak berbau, keluar sepanjang hari, membentuk flek di celana dalam dan jumlahnya bertambah pada siang hari. Gatal bertambah pada siang hari, terutama saat berkeringat. Pasien memakai sabun pembersih daerah kewanitaan sejak remaja, tidak terlalu sering dan frekuensi pemakaian meningkat sejak keluhan muncul. Pasien sering memakai celana jeans ketat, mengganti celana dalam dua kali sehari . Pasien sering memakai pentiliner saat menstruasi. Pasien sudah menikah satu kali. Hubungan seksual pertama kali pada 10 tahun yang lalu. Pasien berhubungan seksual hanya dengan suami. Suami pasien bekerja sebagai tentara, sering dinas diluar daerah, dan hanya berada di rumah istri selama satu minggu. Selama di rumah, frekuensi berhubungan seksual setiap hari, genito-genital, dan tidak memakai kondom. Terakhir berhubungan tiga hari yang lalu. Pasien tidak mengetahui apakah suami berhubungan seksual dengan orang lain atau tidak. Suami pasien tidak ada keluhan pada kemaluan.

G. DIAGNOSIS KERJAKandidiasis Vulvovaginitis

H. DIAGNOSIS BANDINGBakterial vaginosisTrikomoniasis

I. TERAPIa. Umum Periksa dan obati pasangan seksual Anjuran abstinensia sampai terbukti sembuh secara laboratorium, dan bila tak dapat menahan diri anjurkan memakai kondom Menjaga kebersihan genitalia, mengganti celana dalam minimal tiga kali sehari, tidak memakai celana yang ketat, dan tidak menggunakan pentiliner saat menstruasi.b. KhususFlukonazol 150 mg dosis tunggal

J. PROGNOSISQuo Ad vitam : BonamQuo Ad sanationam: BonamQuo Ad fungsionam: BonamQuo Ad Cosmetivum: Bonam

BAB IIIANALISIS KASUS

Telah dilaporkan seorang pasien wanita usia 33 tahun, datang ke poliklinik KK RSUP Dr. M. Djamil Padang dengan diagnosis kandidiasis vulvovaginitis. Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.Dari anamnesis didapatkan keluhan utama pasien adalah keluar duh dari genitalia yang berwarna putih susu, tidak berbau dan gatal sejak 3 hari yang lalu. Duh keluar sepanjang hari terutama pada siang hari. Gatal bertambah saat siang hari. Nyeri berkemih sekarang tidak dikeluhkan. Keluhan nyeri saat coitus tidak ada. Keluhan perdarahan sesudah koitus tidak ada. Pasien hanya berhubungan seksual dengan suami. Berdasarkan keterangan pasien, tidak ada pasangan seksual lain dari suami pasien dan suami pasien tidak ada mengeluhkan kelainan pada genitalia.Dari pemeriksaan fisik didapatkan adanya duh pada vagina yang berwarna putih susu, tidak berbau, tidak berbusa, kental, dan homogen. Pemeriksaan dengan KOH 20% ditemukan tungau pseudohifa (+). Berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik serta laboratorium maka pasien ini didiagnosis dengan kandidiasis vulvovaginitis. Tatalaksana yang diberikan sesuai panduan praktek klinis SMF Kulit dan Kelamin RSUP. Dr. M. Djamil Padang pada kasus kandidiasis vulvovaginitis adalah Flokonazol 150 mg dosis tunggal.

1