Askeb Kb Suntik Dengan Amenorhoe

51
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. ”R” UMUR 23 TAHUN AKSEPTOR KB SUNTIK DEPO PROGESTIN DENGAN AMENORHOE DI BPS NY. ‘’U’’ PETERONGAN JOMBANG PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN

Transcript of Askeb Kb Suntik Dengan Amenorhoe

Page 1: Askeb Kb Suntik Dengan Amenorhoe

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. ”R” UMUR 23 TAHUN AKSEPTOR KB SUNTIK DEPO PROGESTIN DENGAN

AMENORHOE DI BPS NY. ‘’U’’ PETERONGAN JOMBANG

PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN

Page 2: Askeb Kb Suntik Dengan Amenorhoe

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam peningkatan pelayanan kesehatan yang berkualitas secara

menyeluruh dan merata untuk mewujudkan “Visi Indonesia sehat 2010”

khususnya di wilayah pedesaan, maka ditempatkan bidan di desa bertujuan

untuk melayani masyarakat.

Mengingat begitu rendahnya pengetahuan masyarakat desa tentang

kesehatan reproduksi wanita, maka penulis tertarik untuk mengangkat kasus

dengan judul Asuhan Kebidanan Pada Ny. “R” Umur 23 Tahun Akseptor

KB Suntik Depo Progestin dengan Amenorrhea.

Amenorhoe adalah keadaan tidak adanya haid untuk sedikitnya 3

bulan berturut-turut. Perlu dikemukakan disini bahwa ada jenis-jenis

amenorhoe yang memerlukan pemeriksaan lengkap, akan tetapi ada juga

yang ditetapkan diagnosisnya dengan pemeriksaan sederhana.

Dalam menghadapi keadaan amenorhoe, kecuali fisiologis,

sebaiknya bidan melakukan konsultasi dan merujuk penderita sehingga

mendapat pemeriksaan dan pengobatan yang adekuat.

1.2. Tujuan

1.2.1. Tujuan Umum

Menerapkan dan mengembankan pola pikir secara ilmiah ke dalam

proses asuhan kebidanan serta mendapatkan pengalaman dalam

melaksanakan asuhan kebidanan dengan menggunakan metode

Varney dalam memecahkan masalah.

Page 3: Askeb Kb Suntik Dengan Amenorhoe

1.2.2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari penulisan laporan ini di tujukan setelah

melakukan asuhan kebidanan, sehingga dapat :

1. Melakukan pengkajian

2. Mengidentifikasi masalah atau diagnosa

3. Mengidentifikasi masalah potensial

4. Mengidentifikasikan kebutuhan segera

5. Merumuskan suatu tindakan yang komprehensif

6. Melaksanakan tindakan suatu rencana

7. Mengevaluasi pelaksanaan asuhan kebidanan sesuai dengan

rencana yang ditetapkan.

1.3. Manfaat

1. Bagi Penulis

Penulis mendapatkan pengetahuan dan pengalaman serta diharapkan

mampu menerapkan apa yang telah diperoleh di perkuliahan dengan

lahan praktek dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada Ny. “R” 23

tahun dengan amenorhoe dengan kriteria dan teori yang didapat

sehingga penulis dapat mendokumentasikan dalam bentuk tulisan.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Dapat digunakan sebagai bahan kepustakaan untuk dapat dijaikan

perbandingan penanganankasus asuhan kebidanan pada Ny. “R” umur

23 tahun dengan amenorhoe.

3. Bagi Klien

Agar klien dapat mengetahui dan memahami tentang keadaan bayinya

pada saat ini sehingga diharapkan klien dapat bekerjasama dengan

tenaga kesehatan dalam melakukan asuhan kebidanan pada Ny. “R”

umur 23 tahun dengan amenorhoe

Page 4: Askeb Kb Suntik Dengan Amenorhoe

4. Bagi Lahan Praktek

Dapat memberikan masukan dalam upaya peningkatan mutu pelayanan

pada asuhan kebidanan pada Ny. “R” umur 23 tahun dengan amenorhoe

1.4. Tehnik Pengumpulan Data

Adapun teknik yang digunakan dalam pengumpulan data untuk membuat

laporan praktek asuhan kebidanan ini, diantaranya :

1. Wawancara

Pengumpulan data dengan cara tanya jawab secara langsung dengan ibu

pasien dan keluarga untuk mendapatkan data subyektif.

2. Observasi

Pengambilan data dengan cara menilai dan memantau perkembangan

keadaan pasien.

3. Pemeriksaan Fisik

Yaitu pemeriksaan fisik pada klien yang meliputi inspeksi, palpasi,

auskultasi dan perkusi untuk mendapatkan data obyektif.

4. Studi Kepustakaan

Yaitu dengan mempelajari buku-buku dan makalah yang berhubungan

dengan kasus tersebut.

5. Dokumentasi

Yaitu memperoleh data dengan melihat data yang sudah ada dalam

kasus klien atau keluarga dan buku.

1.5. Waktu Dan Tempat Penyusunan Asuhan Kebidanan

Pengumpulan data dalam asuhan kebidanan pada diagnosa Ny. “R” umur 44

tahun dengan amenorhoe ini dilakukan pada saat praktek kerja lapangan di

dusun Tugu desa Tugu Sumberjo Kec. Peterongan Kab. Jombang.

Page 5: Askeb Kb Suntik Dengan Amenorhoe

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Dasar KB Suntik Depo Progestin

2.2.1 Pengertian

Kontrasepsi depo progestin adalah kontrasepsi yang hanya

mengandung progestin yaitu DMPA (Depo Medroksi Progesteron

Asetat) mengandung 150 mg DMPA yang diberikan setiap 3 bulanan

dengan cara IM (daerah bokong). (Saifuddin, 2003)

2.2.2 Profil

Sangat efektif.

Aman.

Dapat dipakai oleh semua perempuan dalam usia reproduksi.

Kembalinya kesuburan lebih lambat, rata-rata 4 bulan.

Cocok untuk laktasi karena tidak menekan produksi ASI.

2.2.3 Cara Kerja

Mencegah ovulasi.

Ovulasi disebabkan karena hormon estrogen yang dihasilkan oleh

polikel degraf pada siklus menstruasi sehingga apabila disuntik

hormon kombinasi maka kadar estrogen akan seimbang sehingga

tidak terjadi ovulasi karena terjadi hambatan pada produksi FSH

dan mencegah pematangan polikel degraf.

Membuat lendir serviks menjadi kental.

Membuat lendir serviks menjadi kental sehingga presentasi sperma

terganggu progesteron memperbarui lendir serviks menjadi kental

sehingga sulit ditembus spermatozoa.

Page 6: Askeb Kb Suntik Dengan Amenorhoe

Menghindari implantasi

Progesteron melakukan perubahan pada struktur endometrium

menjadi atrofi sehingga kapasitas dan implantasi tergenggu.

Menghambat transportasi gamet

Progestin menghambat peristaltik tuba untuk menyulitkan konsepsi

sehingga transportasi gamet dituba terganggu. (Sarwono, 2005).

2.2.4 Efektifitas

Depo progestin memiliki efektifitas yang tinggi dengan 0,3 kehamilan

per 100 perempuan, asal menyuntikannya dilakukan secara teratur

sesuai jadwal yang telah ditentukan.

2.2.5 Keuntungan

Sangat efektif.

Pencegahan kehamilan jangka panjang.

Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri.

Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius

terhadap penyakit jantung.

Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI.

Sedikit efek samping.

Klien tidak perlu menyimpan obat suntik.

Dapat digunakan oleh perempuan usia > 35 Tahun sampai

perimenopause.

Membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik.

Menurunkan kejadian penyakit payudara.

Mencegah beberapa penyakit penyebab radang panggul.

Menurunkan krisis anemia bulan sabit (sick/ecell).

2.2.6 Keterbatasan

1. Sering ditemukan gangguan kecil, seperti :

Siklus haid yang memendek atau memanjang.

Page 7: Askeb Kb Suntik Dengan Amenorhoe

Pendarahan yang banyak dan sedikit.

Pendarahan tidak teratur atau pendarahan bercak (spotting).

Tidak haid sama sekali.

2. Klien sangat tergantung pada tempat serupa pelayanan kesehatan

(harus kembali untuk suntikan).

3. Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan

berikutnya.

4. Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering.

5. Tidak menjamin perlindungan terhadap penyakit menular seksual,

hepatitis B, atau HIV.

6. Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian.

7. Terlambatnya kembali kesuburan bukan karena terjadinya

kerusakan pada organ genetalia, melainkan karena belum

habisnya pelepasan obat suntikan dari deponya (tempat suntikan).

8. Terjadinya perubahan pada lipid serum pada penggunaan jangka

panjang.

9. Pada penggunaan jangka panjang dapat sedikit menurunkan

kepadatan tulang (densitas).

10. Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan

pada vagina, menurunkan libido, gangguan emosi, sakit kepala,

nervositas dan jerawat.

2.2.7 Yang Dapat Menggunakan Kontrasepsi Suntik Depo Progestin

1. Usia reproduksi.

2. Multipara dan yang telah memiliki anak.

3. Menghendaki kontrasepsi jangka panjang dan yang memiliki

efektifitas tinggi.

4. Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai.

5. Setelah melahirkan dan tidak menyusui.

6. Setelah abortus atau keguguran.

7. Telah banyak anak tapi belum menghendaki tubektomi.

Page 8: Askeb Kb Suntik Dengan Amenorhoe

8. Perokok.

9. Tekanan darah < 180/110 mmHg, dengan masalah pembekuan

darah atau anemia bulan sabit.

10. Menggunakan obat epilepsi (fenitair dan barbikurasit) atau obat

TB (rifampisin).

11. Tidak dapat memakai kontrasepsi yang mengandung estrogen.

12. Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi.

13. Anemia defisiensi besi.

14. Mendekati usia menopause yang tidak mau atau tidak boleh

menggunakan pil kontrasepsi kombinasi.

2.2.8 Yang Tidak Boleh Menggunakan

1. Hamil atau dicurigai hamil (resiko cacat pada janin per 100.000

kelahiran).

2. Perdarahan pervaginam yang tidak jelas penyebabnya.

3. Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid terutama

amenorhoe.

4. Menderita Ca mamae atau riwayat Ca mamae.

5. Diabetes melitus disertai komplikasi.

2.2.9 Waktu Mulai Menggunakan Kontrasepsi Suntik Depo Progestin

1. Setiap saat selama siklus haid, asal ibu tidak hamil.

2. Mulai hari pertama sampai hari ke tujuh siklus haid.

3. Pada ibu yang tidak haid injeksi pertama dapat diberikan setiap

saat asalkan saja ibu tersebut tidak hamil selama 7 hari setelah

suntikan tidak boleh melakukan hubungan seksual.

4. Ibu yang menggunakan kontrasepsi suntikan yang lain dan ingin

menggantinya dengan kontrasepsi suntikan yang lain lagi,

kontrasepsi yang diberikan dimulai pada saat jadwal kontrasepsi

suntikan yang sebelumnya.

5. Ibu yang menggunakan kontrasepsi suntikan lain lagi.

Page 9: Askeb Kb Suntik Dengan Amenorhoe

(Saifudin, 2003)

2.2.10 Peringatan Bagi Pemakai Kontrasepsi Suntikan Depo Progestin

1. Setiap terlambat haid harus dipikirkan adanya kemungkinan

kehamilan.

2. Nyeri abdomen bawah yang berat, kemungkinan gejala gangguan

kesehatan.

3. Sakit kepala migrain, sakit kepala yang berulang yang berat atau

kaburnya penglihatan.

2.2.11 Penanganan Efek Samping Yang Sering Dijumpai

1. Amenorhoe

2. Perdarahan atau Perdarahan Bercak (Spotting)

3. Keluhan subyektif (mual, muntah, sakit kepala, muntah)

4. Leuchorhea (white stracarge, flour albus, keputihan)

5. Meningkatnya atau Menurunnya Berat Badan

2.2.12 Jenis kontrasepsi suntikan yang hanya mengandung progestin

1. Depo Medroksi Progesteron Asetat (DMPA) mengandung 150 mg

DMPA yang diberikan setiap 3 bulanan dengan cara suntik IM.

2. Depo progestin (Depo Noresterat) yang mengandung 250 mg

nadetidron enantat, diberikan setiap 2 bulan dengan cara disuntik

intra mascular.

2.2. Konsep Dasar Teori Amenorhoe

1. Amenorhoe

Adalah keadaan tidak adanya haid untuk sedikitnya 3 bulan berturut-

turut. Pembagiannya :

a. Amenorhoe primer : Apabila seorang wanita berumur 18 tahun ke

atas tidak pernah haid.

Page 10: Askeb Kb Suntik Dengan Amenorhoe

b. Amenorhoe skunder : Penderita pernah mandapat haid, kemudian dia

tidak dapat haid lagi.

Amenorhoe fisiologis dapat terjadi pada :

a. Sebelum pubertas

b. Masa kehamilan

c. Masa laktasi

d. Sesudah menophouse.

2. Klasifikasi Amenorhoe

a. Disfungsi hypotalamus

- Idiopatis

- Psikogen

- Penambahan BB

- Kelainan organis : tumor, trauma infeksi.

b. Disfungsi hyphofise

- Insufisionsi : sheehan syndrome

- Tumor

- Radang : TBC, liver.

c. Disfungsi ovarium

- Tumor

- Radiasi

- Kelainan kogenital.

d. Periferi tidak berhasil

Dendometrium tidak bereaksi kuretase.

e. Penyakit-penyakit

- Penyakit kronis : TBC

- Penyakit metabolik : Tyrad

- Kelainan gizi

- Kelainan hati dan ginjal.

Page 11: Askeb Kb Suntik Dengan Amenorhoe

3. Pemeriksaan Penunjang

a. Pemeriksaan foto rontgen dari thoraxs tuberkulosis pulmonum

b. Pemeriksaan sitologi vagina esterogen yang dapat dibuktikan

pengaruhnya

c. Tes toleransi glukosa DM

d. Pemeriksaan mata tumor hipofisis

e. Kerokan uterus untuk mengetahui keadaan endometrium,

endometritis tuberkulosa

f. Pemeriksaan metabolisme basal T3 dan T4 (fungsi glandula

tyroid).

Pemeriksaan yang memerlukan fasilitas khusus :

a. Labaroskopi pipoplasia uteri, tumor ovarium

b. Pemeriksaan kromatin seks

c. Pemeriksaan kadar hormon T3 dan T4 (kadar/ fungsi glandula

thyroidea)

4. Pemeriksaan

a. Anamnesi : - Primer/ skunder

- Kemungkinan kehamilan

- Menderita penyakit akut/ menahun

- Gejala penyakit metabolik.

b. Pemeriksaan umum : - Keadaan tubuh penderita

- Apakah pasien pendek/ tinggi

- Apakah BB pasien sesuai dengan

tinggi badan

- Ciri kelamin sekunder.

c. Pemeriksaan gynekologik : - Adanya aplasia vaginae

- Aplasia uteri

Page 12: Askeb Kb Suntik Dengan Amenorhoe

- Adanya tumor

Kasus amenorhoe dapat diketahui sebabnya

2.3. Konsep Dasar Asuhan Kebidanan

Asuhan kebidanan adalah aktivitas atau intervensi yang dilakukan

oleh bidan yang mempunyai kebutuhan atau permasalahan dalam bidang

KIA. (Depkes. RI., 1993)

Dalam memberi asuhan kebidanan pada klien bidan menggunakan

metode pendekatan pemecahan masalah dengan difokuskan pada suatu

proses yang sistematis dan analisis.

1. Pengkajian

1. Data subyektif

Adalah data yang didapat dari klien, keluarga dan tim kesehatan

lain, dan apakah diperoleh langsung melalui hasil wawancara.

Data subyektif meliputi :

a. Biodata

Berisi tentang identitas klien beserta suami, yang meliputi :

nama, umur, agama, pendidikan, pekerjaan, suku/ bangsa,

alamat dan status kawin.

b. Keluhan utama

Adalah keluhan yang dialami oleh pasien pada saat

pengkajian. Keluhan utama didapat dari orang tua pasien/

petugas kesehatan.

Page 13: Askeb Kb Suntik Dengan Amenorhoe

c. Riwayat kesehatan sekarang

Yang perlu ditanyakan adalah apakah saat ini klien menderita

suatu penyakit, kapan dan apakah sudah diperiksakan ke

petugas kesehatan, sudah mendapat obat apa saja.

d. Riwayat kesehatan yang lalu

Ditanyakan apakah klien pernah menderita penyakit menurun

dan menular seperti DM, hipertensi, jantung, asma, hepatitis,

TBC, HIV/ AIDS, selain itu juga klien pernah melakukan

operasi sebelumnya atau tidak.

e. Riwayat kesehatan keluarga

Ditanyakan apakah klien pernah menderita penyakit menurun

dan menular seperti DM, hipertensi, jantung, asma, hepatitis,

TBC, HIV/ AIDS, selain itu juga ditanyakan apakah dari

keluarga klien dan suaminya ada yang mempunyai keturunan

kembar atau tidak.

f. Riwayat Kebidanan

Riwayat haid

Terdiri dari menarche umur berapa, siklus haid teratur atau

tidak, berapa siklus haid, berapa lama haid, berapa banyak,

bagaimana warna, konsistensi, baunya, nyeri apa tidak saat

haid.

g. Pola Kebiasaan Sehari-hari

- Pola nutrisi

Hal yang ditanyakan, bagaimana nafsu makannya, berapa

kali makan dalam sehari, bagaimana komposisinya, berapa

banyak jumlah minumnya, apa jenis minumannya.

Page 14: Askeb Kb Suntik Dengan Amenorhoe

- Pola aktivitas

Hal yang perlu ditanyakan adalah apa saja kegiatan yang

dilakukan klien sehari-hari.

- Pola istirahat dan tidur

Hal yang perlu ditanyakan, bagaimana pola tidurnya,

berapa lama tidurnya atau istirahat tiap hari, apakah ada

gangguan.

- Pola eliminasi

Hal yang ditanyakan, apakah klien BAK dan BAB

sebelumnya ada keluhan atau tidak, lancar atau tidak,

berapa frekuensinya dalam sehari, untuk BAK ditanyakan

jumlah, warna dan bau, untuk BAB ditanyakan konsistensi,

warna dan jumlah.

- Personal Hygiene

Hal yang perlu ditanyakan, frekuensi klien mandi, gosok

gigi, keramas, ganti pakaian dalam sehari.

h. Riwayat Psikosial

Yang perlu ditanyakan adalah hubungan klien dengan

keluarga, dan tetangga.

i. Riwayat Sosial Budaya

Yang perlu ditanyakan adalah adat kebiasaan yang dilakukan

dalam keluarga klien, seperti selamatan, dan upacara-upacara

lainnya.

2. Data Obyektif

Adalah data yang diperoleh melalui pemeriksaan fisik yang terdiri

dari inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi serta pemeriksaan yang

terdiri dari :

Page 15: Askeb Kb Suntik Dengan Amenorhoe

a. Keadaan Umum

Bagaimana kesadaran, posrtur tubuh, cara berjalan, tinggi

badan, berat badan sebelum hamil dan saat hamil, ukuran

LILA, untuk mengetahui status gizi klien.

b. Tanda-tanda Vital

Tekanan darah : 110/70 – 130/90 mmHg

Suhu : 36,5 – 37,5 °C

Nadi : 120 – 160 x /menit

Pernafasan : 40 – 60 x /menit

c. Pemeriksaan Fisik

- Inspeksi

Adalah proses observasi atau periksa pandang untuk

mendeteksi ketidaknormalan yang berhubungan dengan

status fisik.

Kepala : bentuk kepala, warna rambut, jenis rambut,

kulit kepala, berketombe atau tidak.

Muka : pucat atau tidak, oedem atau tidak, terdapat

cloasma gravidarum atau tidak.

Mata : simetris atau tidak, konjungtiva pucat atau

tidak, sklera ikterus atau tidak.

Hidung : ada pernafasan cuping hidung atau tidak,

ada pengeluaran sekret atau tidak, ada polip

atau tidak.

Mulut & gigi : mukosa bibir lembab atau kering, pucat

atau tidak, ada stomatitis atau tidak, ada

polip atau tidak.

Page 16: Askeb Kb Suntik Dengan Amenorhoe

Telinga : simetris atau tidak, terdapat serumen atau

tidak, bagaimana kebersihan telinga, ada

gangguan pendengaran atau tidak.

Leher : ada atau tidak pembesaran kelenjar tyroid

atau vena jugularis, ada lesi atau tidak.

Axilla : ada atau tidaknya pembesaran kelenjar

limfe, ada lesi atau tidak.

Dada : ada kelainan bentuk tulang dada atau tidak,

ada lesi atau tidak, ada tarikan intracosta

atau tidak, payudara membesar atau tidak,

ada hiperpigmentasi areola mammae atau

tidak, puting susu menonjol atau tidak,

serta kebersihannya.

Genetalia : kebersihan, vulva, warna, ada pengeluaran

pervaginam atau tidak, ada varises atau

tidak, terdapat condiloma acuminara atau

tidak.

Anus : bersih atau tidak, ada hemoroid atau tidak.

Ekstremitas : simetris atau tidak, jumlah jari lengkap atau

tidak, oedem atau tidak.

- Auskultasi

Adalah pemeriksaan raba atau sentuh untuk mendeteksi

jaringan organ.

Leher : apakah teraba pembesaran kelenjar tyroid

atau tidak, apakah teraba pembesaran vena

jugularis atau tidak, ada nyeri tekan atau

tidak.

Page 17: Askeb Kb Suntik Dengan Amenorhoe

Mammae : ada nyeri tekan atau tidak, teraba benjolan

atau tidak, colostrum keluar atau tidak.

Axilla : ada pembesaran kelenjar limfe atau tidak,

ada nyeri tekan atau tidak.

- Auskultasi

Yaitu metode pengkajian yang menggunakan stetoskop

untuk memperjelas pendengaran.

Abdomen : frekuensi normal atau tidak.

- Perkusi

Adalah pemeriksaan dengan cara mengetuk.

Reflek patella : +/+ atau tidak.

d. Pemeriksaan Penunjang

Merupakan data yang diperlukan untuk menunjang diagnosa,

berupa pemeriksaan laboratorium, USG, rontgen.

2. Identifikasi Diagnosa, Masalah dan Kebutuhan

Langkah kedua ini merupakan pengembangan mengenai masalah dan

interpretasi data dasar, identifikasi yang spesifik mengenai masalah atau

diagnosa.

Diagnosa : Ny. “R” Usia 23 Tahun KB Suntik 3 Bulan Dengan

Amenorhoe

DS : Adanya komunikasi verbal dari klien, keluarga, tenaga

kesehatan yang menyatakan tentang apa yang dialami Ny.

“R” pada kasus amenorhoe.

DO : - Keadaan umum : baik

- TTV dalam batas normal

Tekanan darah : 110/70 – 130/90 mmHg

Suhu : 36,5 – 37,5 °C

Page 18: Askeb Kb Suntik Dengan Amenorhoe

Nadi : 120 – 160 x /menit

Pernafasan : 40 – 60 x /menit

- Auskultasi

Abdomen : DJJ atau tidak

- Perkusi

Reflek patella : +/+

3. Antisipasi Masalah Potensial

Mengidentifikasi masalah dan diagnosa lainnya berdasarkan rangkaian

masalah dan diagnosa yang ada dan timbul bila tidak segera diatasi akan

mengganggu keselamatan jiwa.

4. Identifikasi Kebutuhan Segera

Merupakan langkah yang menggambarkan sifat kesinambungan dan

proses penatalaksanaan bukan hanya selain asuhan primer kunjungan

prenatal saja, tetapi juga pasa saat bidan berada bersama klien. Data-data

baru senantiasa dikumpulkan dan dievaluasi. Beberapa data

mengidentifikasi adanya situasi dan gawat dimana bidan harus bertindak

segera untuk keselamatan jiwa.

5. Intervensi

Adalah pengembangan rencana asuhan kebidanan yang menyeluruh

ditentukan oleh langkah-langkah sebelumnya, lanjutan dari masalah atau

diagnosa yang telah diantisipasi dan mencakup langkah untuk

mendapatkan informasi tambahan.

Diagnosa : Ny. “R” Usia 23 Tahun KB Suntik 3 Bulan Dengan

Amenorhoe.

Tujuan : Setelah dilakukan asuhan selama … menit, klien dapat

mengerti dan memahami tentang apa yang dialaminya.

Page 19: Askeb Kb Suntik Dengan Amenorhoe

Kriteria hasil : Klien dapat mengulang lagi penjelasan dari petugas.

Intervensi :

a. Berikan penjelasan pada pasien tentang keuntungan, kerugian serta

cara kerja KB suntik 3 bulan.

Rasional : Dengan memberikan penjelasan, pada pasien maka pasien

lebih mengerti tentang KB suntik 3 bulan.

b. Berikan penjelasan pada pasien tentang efek samping KB suntik 3

bulan.

Rasional : Dengan memberikan penjelasan tentang efek samping

maka pasien tidak khawatir dan takut tentang keadaannya.

c. Berikan kesempatan klien untuk mengemukakan perasaannya.

Rasional : Mengemukakan perasaan membantu klien menimbulkan

suasana saling percaya dan memberikan rasa lega pada

klien.

d. Berikan penjelasan pada pasien bahwa amenorhoe efek samping

kontrasepsi suntik 3 bulan.

Rasional : Dengan memberikan penjelasan maka pasien lebih tenang

dan menerima keadaannya.

e. Bantu klien untuk memilih metode KB lain yang dapat melancarkan

haid.

Rasional : Motivasi klien agar lebih mantap dalam memilih KB yang

tepat dan sesuai.

6. Implementasi

Implementasi yang komprehensif merupakan perwujudan dari

rencana yang telah disusun pada tahap-tahap perencanaan. Pelaksanaan

dapat terealisasi dengan baik apabila dapat diterapkan berdasarkan

hakekat masalah, beberapa prinsip dalam pelaksanaan tindakan :

Page 20: Askeb Kb Suntik Dengan Amenorhoe

- Tindakan kebidanan apa yang dapat dikerjakan

sendiri, dibantu atau dilimpahkan pada staf

- Penguasaan pengetahuan dan keterampilan bidan

tentang tindakan yang dilakukan

- Mengamati hasil tinadakan yang diberkan

petugas kesehatan.

7. Evaluasi

Adalah serangkaian tindakan yang saling berhubungan untuk

mengukur pelaksanaan serta didasarkan atas tujuan kriteria. Guna

evaluasi ini adalah menilai efektifitas serta sebagai umpan balik

memperbaiki menyusun langkah baru dalam asuhan kebidanan

menunjang tanggung jawab dalam evaluasi menggunakan format :

S : Menggunakan pendokumentasian dengan mengumpulkan

data dari klien melalui anamnesa.

O : Pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik klien, hasil

laboratorium dan tes-tes diagnostik lain dirumuskan dalam

data fokus untuk mendukung asassment.

A : Pendokumentasian hasil pemeriksaan analisa dan

interprestasi data subyektif dan obyektif.

P : Pendokumentasian dari perencanaan dan evaluasi

berdasarkan asassment.

Page 21: Askeb Kb Suntik Dengan Amenorhoe

BAB III

TINJAUAN KASUS

Pengkajian

A. Data Subyektif

Tanggal Pengkajian : 11 Januari 2010 Jam : 09.00 WIB

1. Biodata

Nama ibu : Ny. “R” Nama ayah : Tn. “W”

Umur : 23 tahun Umur : 25 tahun

Agama : Islam Agama : Islam

Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Suku/bangsa : Jawa/Indonesia

Pendidikan : SLTP Pendidikan : SMA

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Karyawan

Penghasilan : - Penghasilan : Rp.1.000,000,-

Kawin ke : I Kawin ke : I

Lama kawin : 3 tahun Lama kawin : 3 tahun

Alamat : Dsn. Ngumpak Alamat : Dsn. Ngumpak

Ds. Ngrandu Lor Ds. Ngrandu Lor

Peterongan Peterongan

2. Keluhan utama

Ibu mengatakan tidak mendapat haid selama 9 bulan terakhir

setelah suntik KB depo progestin.

3. Riwayat kesehatan sekarang

Ibu mengatakan bahwa saat ini tidak sedang menderita suatu

penyakit apapun, namun selama 9 bulan terakhir tidak

mendapat haid setelah suntik KB depo progestin.

4. Riwayat kesehatan yang lalu

Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular

seperti TB, hepatitis, PMS (HIV/AIDS, GO), maupun

Page 22: Askeb Kb Suntik Dengan Amenorhoe

penyakit menurun dan menahun seperti DM, HT, asma,

jantung, ibu hanya menderita batuk pilek biasa. Ibu juga tidak

pernah MRS sebelumnya.

5. Riwayat kesehatan keluarga

Ibu mengatakan dalam anggota keluarganya dan keluarga

suaminya tidak ada yang menderita penyakit menular seperti

TB, hepatitis, PMS (HIV/AIDS, GO), maupun penyakit

menurun dan menahun seperti DM, HT, asma dan jantung.

6. Riwayat obstetri

a. Riwayat menstruasi

- Sebelum ikut KB

Menarche : 13 tahun

Siklus : 28 hari, teratur

Lama haid : 7 hari

Banyaknya : Hari 1 – 3 ganti softex 2 – 3x/hari

Hari 4 – 7 ganti softex 2x/hari

Warna : Merah

Keluhan : Tidak ada

Konsistensi : Encer

Bau : Anyir

Fluor albus : Ada, 3 hari sebelum haid, tidak bau,

tidak gatal, jernih.

- Setelah ikut KB

Ibu mendapat haid pada 3 bulan pertama setelah

ikut KB suntik

Keluhan : tidak mendapat haid selama 9 bulan

terakhir

b. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

Kawin ke

Kehamilan Persalinan NifasKe UK Peny Penl Tmpt JP Peny BB PB Umur L/P ASI Peny

1 1 9 bln

- Bidan BPS Spntn - 2900 48 2 thn L 6 bln

-

Page 23: Askeb Kb Suntik Dengan Amenorhoe

c. Riwayat KB

Ibu mengatakan menggunakan KB pil setelah melahirkan

selama 6 bulan, karena sering lupa minum pil kemudian

ibu menggunakan KB suntik 3 bulan hingga sekarang (

1 tahun) dan selama pemakaian menstruasi ibu menjadi

tidak teratur, ibu mengatakan belum mendapat haid

selama 9 bulan terakhir.

7. Riwayat ginekologi

Ibu mengatakan tidak pernah mengalami abortus, kuretase,

molahidatosa, KET dan PID.

8. Keadaan sosial budaya

- Ibu dan suaminya berasal dari suku Jawa, tidak ada

kebiasaan keluarga yang menghambat.

- Keluarga mendukung ibu untuk mengikuti KB.

9. Keadaan psikososial

- Ibu menghendaki penggunaan KB ini.

- Hubungan ibu dengan suami baik dan harmonis.

- Hubungan ibu dengan keluarga dan tetangga baik.

10. Pola kebiasaan sehari-hari

a. Pola nutrisi

- Sebelum ikut KB

Makan : 3x/hari, porsi sedang dengan menu 1 piring

nasi, lauk pauk, sayur dan buah.

Minum : 6 – 8 gelas/hari, air putih, teh, es.

- Selama ikut KB

Makan : 3x/hari, porsi sedang dengan menu nasi,

lauk pauk, sayur dan buah.

Minum : 6 – 7 gelas/hari, air putih, teh, es.

b. Pola eliminasi

Page 24: Askeb Kb Suntik Dengan Amenorhoe

BAK : 4 – 6x/hari, warna kuning jernih, bau khas,

tidak ada keluhan.

BAB : 1x/hari, konsistensi lembek, warna kuning,

tidak ada keluhan.

c. Pola istirahat

Siang : Jam 12.30 – 14.30 WIB teratur

Malam : Jam 21.00 – 04.30 WIB teratur

d. Pola aktifitas

Ibu mengerjakan pekerjaan RT sendiri seperti memasak,

menyapu, mengepel, mencuci dan mengurus anak.

e. Pola personal hygiene

Mandi 2x/hari, gosok gigi 2x/hari, keramas 3x/minggu,

ganti baju 2x/hari, ganti pakaian dalam 2x/hari, potong

kuku bila panjang.

f. Pola seksualitas

- Sebelum KB : 2x/minggu, tidak ada keluhan

- Selama KB : 2 – 3x/minggu, tidak ada keluhan

B. Data Obyektif

1. Pemeriksaan umum

Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Composmentis

Postur tubuh : Tegak

Cara berjalan : Normal

TB : 152 cm

BB sebelum KB : 45 kg

BB sekarang : 48 kg

Kenaikan BB : 3 kg

2. TTV

Tensi : 110/70 mmHg

Nadi : 80x/menit

Page 25: Askeb Kb Suntik Dengan Amenorhoe

Suhu : 36,5oC

RR : 20x/menit

3. Pemeriksaan khusus

a. Inspeksi

Kepala : Bersih, hitam, lurus, panjang, tidak

ada ketombe, tidak ada benjolan.

Muka : Tidak oedem, tidak pucat.

Mata : Simetris, conjungtiva merah muda,

sklera putih.

Hidung : Simetris, bersih, tidak ada sekret,

tidak ada polip.

Telinga : Simetris, bersih, tidak ada serumen,

tidak ada gangguan pendengaran.

Gigi dan mulut : Simetris, bersih, mukosa bibir

lembab, tidak ada stomatitis, tidak

ada gigi palsu, tidak ada caries gigi.

Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar

tyroid dan vena jugularis.

Dada : Simetris, bersih, tidak ada tarikan

intercosta.

Axilla : Tidak ada pembesaran kelenjar

limfe.

Abdomen : Tidak ada bekas luka operasi, tidak

ada lesi, terdapat striae albican.

Genetalia : Bersih, tidak oedem, tidak ada fluor

albus, tidka ada condiloma

acuminata, perineum bersih.

Anus : Bersih, tidak hemorroid.

Ekstremitas atas : Simetris, tidak oedem, tidak ada

gangguan pergerakan, jumlah jari

lengkap.

Page 26: Askeb Kb Suntik Dengan Amenorhoe

Ekstremitas bawah : Simetris, tidak oedem, tidak ada

gangguan pergerakan, tidak ada

varises, jumlah jari lengkap.

b. Palpasi

Axilla : Tidak ada benjolan, pada kelenjar

limfe,

Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar

tyroid dan vena jugularis.

Payudara : Tidak ada benjolan.

Abdomen : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada

pembesaran abdomen, tidak ada

hepatomegali.

c. Auskultasi

Dada : Tidak ada bunyi wheezing dan

ronchi.

Abdomen : Bising usus 3x/menit.

d. Perkusi

Abdomen : Tidak meteorismus.

Patella : +/+

Identifikasi Diagnosa dan Masalah

Diagnosa : Ny. ”R” P10001 umur 23 tahun peserta KB suntik depo

progestin dengan keluhan amenorrhoe.

DS : Ibu mengatakan telah menjadi peserta KB suntik depo

progestin selama 1 tahun.

DO : - Keadaan umum : Baik

- Kesadaran : Composmentis

- TTV

Tensi : 110/70 mmHg

Nadi : 80x/menit

Suhu : 36,7oC

Page 27: Askeb Kb Suntik Dengan Amenorhoe

RR : 20x/menit

- TB : 152 cm

- BB sebelum ikut KB : 45 kg

- BB sekarang : 45 kg

- Kenaikan BB : 3 kg

Masalah : Amenorhoe

DS : Ibu bertanya tanya mengapa selama 9 bulan tidak lagi

haid setelah menggunakan KB suntik depo progestin.

DO : - Keadaan umum : Baik

- TTV

Tensi : 130/60 mmHg

Nadi : 80x/menit

Suhu : 36,7oC

RR : 20x/menit

- Palpasi

Abdomen : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada

pembesaran abdomen (uterus), tidak ada

hepatomegali.

Antisipasi Masalah Potensial

Tidak ada.

Identifikasi Kebutuhan Segera

Tidak ada.

Intervensi

Diagnosa : Ny. ”R” P10001 umur 23 tahun peserta KB suntik depo

progestin dengan keluhan amenorrhoe.

Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 1 x 30

menit diharapkan ibu mengerti akan keadaannya.

Kriteria hasil : - Ibu mengerti tentang apa yang telah dijelaskan.

Page 28: Askeb Kb Suntik Dengan Amenorhoe

- Ibu mau melakukan apa yang telah dijelaskan oleh

bidan.

- Ibu dapat mengulang kembali tentang apa yang

sudah dijelaskan oleh Nakes.

Intervensi

1. Berikan penjelasan pada pasien tentang keuntungan, kerugian

serta cara kerja KB suntik 3 bulan.

Rasional : Dengan memberikan penjelasan, pada pasien maka

pasien lebih mengerti tentang KB suntik 3 bulan.

2. Berikan penjelasan pada pasien tentang efek samping KB suntik 3

bulan.

Rasional : Dengan memberikan penjelasan tentang efek samping

maka pasien tidak khawatir dan takut tentang

keadaannya.

3. Berikan kesempatan klien untuk mengemukakan perasaannya.

Rasional : Mengemukakan perasaan membantu klien

menimbulkan suasana saling percaya dan memberikan

rasa lega pada klien.

4. Berikan penjelasan pada pasien bahwa amenorhoe efek samping

kontrasepsi suntik 3 bulan.

Rasional : Dengan memberikan penjelasan maka pasien lebih

tenang dan menerima keadaannya.

5. Bantu klien untuk memilih metode KB lain yang dapat

melancarkan haid.

Rasional : Motivasi klien agar lebih mantap dalam memilih KB

yang tepat dan sesuai.

Page 29: Askeb Kb Suntik Dengan Amenorhoe

Implementasi

Tanggal : 11 Januari 2010

Jam : 09.00 WIB

Diagnosa : Ny. ”R” P10001 umur 23 tahun akseptor KB suntik depo

progestin dengan keluhan amenorrhoe.

Implementasi

1. Jam 09.00 WIB

Memberikan penjelasan pada pasien tentang keuntungan,

kerugian, serta cara kerja KB suntik 3 bulan.

a. Keuntungan

Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri

Tidak diperlukan pemeriksaan dalam

Pasien tidak perlu menyimpan obat suntik.

Jangka panjang

b. Kerugian

Terjadi perubahan pola haid, perdarahan sampai 10 hari

Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan.

Penambahan berat badan

Kemungkinan terhambatnya pemulihan kesuburan setelah

penghentian pemakaian.

c. Cara Kerja

Menekan ovulasi

Membuat lendir serviks menjadi lebih kental sehingga

penetrasi sperma terganggu

Perubahan pada endometrium (atrofi) sehingga

implementasi terganggu

Menghambat transportasi oleh tuba.

2. Jam 09.10 WIB

Memberikan penjelasan pada pasien tentang efek samping KB

suntik 3 bulan.

Page 30: Askeb Kb Suntik Dengan Amenorhoe

a. Amenorhoe (tidak terjadi perdarahan), penyebabnya adalah

karena atropi endometrium.

b. Perdarahan atau perdarahan bercak (spotting), penyebabnya

adalah karena adanya ketidakseimbangan hormon sehingga

endometrium mengalami perubahan.

c. Meningkatnya ataumenurunnya berat badan, penyebabnya

diperkirakan karena adanya hormone progesteron terutama

yang bersisi 29 norsteroid menyebabkan kurangnya Vit B6

(Piridoxin) di dalam tubuh.

3. Jam 09.15 WIB

Memberikan kesempatan klien untuk mengemukakan

perasaannya.

4. Jam 09.20 WIB

Memberikan penjelasan pada pasien bahwa amenorhoe

merupakan efel samping dari KB suntik 3 bulan. Hal ini

disebabkan karena atrofi endometrium dan juga berfungsi

menekan ovulasi sehingga tidak terjadi menstruasi, jadi tidak

perlu dilakukan pengobatan.

5. Jam 09.25 WIB

Membantu klien untuk memilih metode KB lain yang dapat

melancarkan hasil misalnya AKDR, implan, KB suntik 1 bulan

dll.

Evaluasi

Tanggal : 11 Januari 2010

Jam : 09.30 WIB

Diagnosa : Ny. ”R” P10001 umur 23 tahun peserta KB suntik depo

progestin dengan keluhan amenorrhoe

S : Ibu mengatakan telah mengerti dan paham tentang penjelasan

dari Nakes.

O : - Wajah tampak tenang

Page 31: Askeb Kb Suntik Dengan Amenorhoe

- Ibu dapat menerima keadaannya

- Ibu kooperatif

- Ibu dapat mengulang kembali penjelasan yang telah

diberikan tentang :

1. Poin no. 1

2. Poin no. 2

3. Poin no. 4

A : Ny. ”R” P10001 umur 23 tahun peserta KB suntik depo progestin

dengan keluhan amenorrhoe, tujuan tercapai.

P : Berikan HE tentang metode KB yang lain.

Page 32: Askeb Kb Suntik Dengan Amenorhoe

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Kontrasepsi suntikan progestin adalah jenis kontrasepsi sangat efektif,

aman, dapat dipakai oleh semua perempuan usia produksi, kembalinya

kesuburan lebih lambat rata-rata 4 bulan, cocok untuk massa laktasi karena

tidak menekan produksi ASI.

Dari pengkajian didapatkan salah satu efek samping kontrasepsi yaitu

amenorhoe. Gejala yang ditemukan adalah klien tidak haid selama 9 bulan.

Untuk mendapatkan data yang lengkap dan spesifik diperlukan komunikasi

yang baik antara pasien, keluarga dan petugas.

Dari diagnosa, masalah dan kebutuhan yang ditemukan pada akseptor

KB suntik depo progestin yaitu amenorhoe. Pada dasarnya diagnosa dan

masalah yang timbul pada akseptor KB suntik tergantung dari kondisi fisik

dan psikologis klien.

Masalah potensial yang perlu diantisipasi tidak ada masalah yang

terjadi. Dalam melakukan asuhan kebidanan dilakukan evaluasi sesuai kriteria

hasil yang ditetapkan dalam perencanaan, guna menilai hasil yang telah

dilakukan pada masing-masing diagnosa dan masalah. Pada kasus ini yang

diterapkan sesuai dengan kriteria hasil yaitu klien mengerti setelah diberi

penjelasan.

4.2 Saran

4.2.1 Bagi Klien

Diharapkan klien mengerti tentang kondisinya dan hendaknya

mengikutsertakan suami dalam memberikan asuhan kebidanan.

Dukungan dan keaktifan dari keluarga khususnya sangat menunjang

dalam mengatasi permasalahan klien.

Page 33: Askeb Kb Suntik Dengan Amenorhoe

4.2.2 Bagi petugas atau tenaga medis

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong

perubahan beberapa teknis medis kesehatan menurut peran setiap

petugas kesehatan untuk terus memperluas wawasan dan mempertinggi

ketrampilan guna menerapkan di lapangan.

4.2.3 Bagi Mahasiswa

Keseriusan dalam belajar, kemauan untuk lebih memperdalam

ilmu pengetahuan sangat diperlukan guna mempertinggi kualitas ilmu

dan ketrampilan mahasiswa dapat melaksanakan teori manajemen

Varney dalam praktek.

4.2.4 Bagi Institusi

Sebagian bahan kepustakaan bagi yang membutuhkan asuhan

kebidanan pada penanganan akseptor KB.

4.2.5 Bagi Lahan Praktek

Mendapatkan fasilitas dalam melaksanakan asuhan

management Varnet secara komprehensif.