Makalah KB Suntik

21
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebijakan Departemen Kesehatan dalam upaya mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) pada dasarnya mengacu kepada intervensi strategis “Empat Pilar Safe Motherhood”. Dewasa ini, Program Keluarga Berencana (KB) sebagai pilar pertama, telah dianggap berhasil (Saifudin, 2002). Program Keluarga Berencana (KB) adalah bagian yang terpadu (Integral) dalam program Pembangunan Nasional yang bertujuan untuk turut serta menciptakan kesejahteraan ekonomi, sprititual dan sosial budaya penduduk Indonesia (Dep. Kes RI, 1994). Keluarga Berencana adalah salah satu usaha untuk mencapai kesejahteraan dengan jalan memberikan nasehat perkawinan, pengobatan kemandulan dan penjarangan kelahiran (Dep. Kes RI, 1994). Metode KB yang dapat digunakan terdiri dari 2 macam yaitu metode sederhana (kondom, spermiside, koitus interuptus, pantang berkala) dan metode efektif (hormonal, mekanis dan metode KB darurat) (Manuaba, 1998). Salah satu jenis kontrasepsi efektif yang menjadi pilihan kaum ibu adalah KB suntik, ini disebabkan karena aman, efektif, sederhana dan murah. Cara ini mulai disukai masyarakat kita dan diperkirakan setengah juta pasangan memakai kontrasepsi suntikan untuk mencegah kehamilan (1983) (Muchtar. R, 2002). Namun demikian KB suntik juga mempunyai 1

Transcript of Makalah KB Suntik

Page 1: Makalah KB Suntik

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kebijakan Departemen Kesehatan dalam upaya mempercepat penurunan Angka

Kematian Ibu (AKI) pada dasarnya mengacu kepada intervensi strategis “Empat Pilar Safe

Motherhood”. Dewasa ini, Program Keluarga Berencana (KB) sebagai pilar pertama, telah

dianggap berhasil (Saifudin, 2002). Program Keluarga Berencana (KB) adalah bagian yang

terpadu (Integral) dalam program Pembangunan Nasional yang bertujuan untuk turut serta

menciptakan kesejahteraan ekonomi, sprititual dan sosial budaya penduduk Indonesia (Dep.

Kes RI, 1994).

Keluarga Berencana adalah salah satu usaha untuk mencapai kesejahteraan dengan jalan

memberikan nasehat perkawinan, pengobatan kemandulan dan penjarangan kelahiran (Dep.

Kes RI, 1994). Metode KB yang dapat digunakan terdiri dari 2 macam yaitu metode

sederhana (kondom, spermiside, koitus interuptus, pantang berkala) dan metode efektif

(hormonal, mekanis dan metode KB darurat) (Manuaba, 1998).

Salah satu jenis kontrasepsi efektif yang menjadi pilihan kaum ibu adalah KB suntik, ini

disebabkan karena aman, efektif, sederhana dan murah. Cara ini mulai disukai masyarakat

kita dan diperkirakan setengah juta pasangan memakai kontrasepsi suntikan untuk mencegah

kehamilan (1983) (Muchtar. R, 2002). Namun demikian KB suntik juga mempunyai banyak

efek samping, seperti amenorea (30%), spoting (bercak darah) dan menoragia, seperti halnya

dengan kontrasepsi hormonal lainnya dan dijumpai pula keluhan mual, sakit kepala (<1-17%)

(pusing), galaktorea (90%), perubahan berat badan (7-9%) (Hartanto, jones, 2005 ).

Ada beberapa hal yang dapat mendukung terwujudnya gerakan KB nasional. Pada tahun

2003 adalah bahwa lebih dari 198.012 orang wanita (67,53%) berstatus menikah pernah

menggunakan salah satu alat kontrasepsi dan sekitar 1.782.108 orang

wanita (51,66%) berstatus menikah sedang menjadi peserta KB aktif (Badan Pusat Statistik,

2003). Dalam pelaksanaannya, program KB nasional digunakan untuk menunda kehamilan,

menjarangkan kehamilan dan menghentikan kehamilan atau kesuburan. Salah satu alat

kontrasepsi yang efektif bisa menunda atau menjarangkan kehamilan adalah dengan

menggunakan Suntik KB (Hartanto, 2003).

1

Page 2: Makalah KB Suntik

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 apa yang dimaksud dengan KB suntik ?

1.2.2 apa saja jenis-jenis KB suntik ?

1.2.3 bagaimana cara kerja KB suntik ?

1.2.4 bagaimana cara pemberian KB suntik ?

1.2.5 apa keuntungan dan kerugian dari Kb suntik ?

1.2.6 apa saja indikasi dan kontra indikasi dari KB suntik ?

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan umum

Untuk mengetahui praktek pembinaan akseptor khususnya KB suntik

1.3.2 Tujuan khusus

Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan KB suntik

Untuk mengetahui jenis-jenis KB suntik

Untuk mengetahui cara kerja KB suntik

Untuk mengetahui cara pemberian KB suntik

Untuk mengetahui keuntungan dan kerugian dari Kb suntik

Untuk mengetahui indikasi dan kontra indikasi dari KB suntik

2

Page 3: Makalah KB Suntik

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI

Kontrasepsi suntikan adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan

melalui suntikan hormonal. Kontrasepsi hormonal jenis KB suntikan ini di Indonesia

semakin banyak dipakai karena kerjanya yang efektif, pemakaiannya yang praktis, harganya

relatif murah dan aman.

Sebelum disuntik, kesehatan ibu harus diperiksa dulu untuk memastikan

kecocokannya. Suntikan diberikan saat ibu dalam keadaan tidak hamil. Umumnya pemakai

suntikan KB mempunyai persyaratan sama dengan pemakai pil, begitu pula bagi orang yang

tidak boleh memakai suntikan KB, termasuk penggunaan cara KB hormonal selama

maksimal 5 tahun.

2.2 jenis-jenis KB suntik

2.2.1 Suntikan 1 bulan / Kombinasi : contoh : cyclovem

a. Kandungan

Suntikan kombinasi mengandung hormon esterogen dan progesteron, yang diberikan

satu bulan sekali. jenis suntikan kombinasi ini terdiri dari 25 mg Depo

Medroksiprogesteron Asetat dan 5 mg Estrogen Sipionat yang diberikan injeksi I.M

sebulan sekali (Cyclovem).

b. Cara kerja

Pemberian hormon progestin akan menyebabkan pengentalan mukus serviks

sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma. Hormon tersebut juga

mencegah pematangan dan pelepasan sel telur. Endometrium menjadi tipis dan atrofi

dengan berkurangnya aktifitas kelenjar. Selain itu akan merangsang timbulnya haid

setiap bulan.

3

Page 4: Makalah KB Suntik

c. Efektifitas

Kontrasepsi suntik adalah kontrasepsi sementara, macam-macam suntikan tersebut

telah dibuktikan sangat baik, dengan angka kegagalan kurang dari 0,1 % per 100

wanita selama tahun pertama penggunaan.

d. Keuntungan & Kerugian

a) Keuntungan kb suntik 1 bulan

Sangat efektif (99,6%)

Risiko kesehatan kecil

Tidak berpengaruh terhadap hubungan suami isteri

Periksa dalam tidak dibutuhkan pada saat pemeriksaan awal

Klien tidak perlu menyimpan obat suntik

Tidak mempengaruhi pemberian ASI, kecuali suntikan Cyclofem

Reaksi suntik sangat cepat (<24 jam)

Dapat digunakan oleh wanita tua (>35 tahun), kecuali Cyclofem

Mencegah kehamilan ektopik

Jangka panjang

Sangat efektif walaupun klien terlambat suntik 1 minggu dari jadwal yang

telah ditentukan

Sangat berguna untuk klien yang tidak ingin hamil lagi, tetapi belum bersedia

untuk mengikuti sterilisasi (tubektomi).

b) Kerugian KB suntik 1 bulan

Kemungkinan terlambatnya pemulihan kesuburan setelah penghentian

pemakaian.

Harus kembali ke sarana pelayanan.

Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan berikutnya.

Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering

Dapat menyebabkan ketidakteraturan masalah haid

Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan penyakit menular seksual,

hepatitis B, atau infeksi HIV.

4

Page 5: Makalah KB Suntik

Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan, dan keluhan seperti ini akan hilang

setelah suntikan kedua atau ketiga.

Efektivitas berkurang bila digunakan bersamaaan dengan obat-obat epilepsi

dan obat tuberklosis.

Dapat terjadi efek samping yang serius, seperti serangan jantung, stroke,

bekuan darah pada paru atau otak, dan kemungkinan timbulnya tumor hati.

Kemungkinan terlambat pemulihan kesuburan setelah penghentian

pemakaian.

e. Indikasi & kontraindikasi

a) Indikasi KB suntik 1 bulan

Klien menghendaki pemakaian kontrasepsi jangka panjang atau telah

mempunyai cukup anak sesuai keinginan tetapi belum ingin, belum siap atau

belum bisa ikut tubektomi saat ini

Klien menghendaki pemakaian kontrasepsi yang tidak perlu dipakai setiap

hari atau setiap bersenggama

Klien tidak dapat memakai kontrasepsi yang mengandung esterogen, atau

kalau meminumnya maka akan timbul gejala-gejala komplikasi pemakaian

esterogen

Klien sedang menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai

Usia reproduksi

Telah memiliki anak, ataupun yang belum memiliki anak

Ingin mendapatkan kontrasepsi dengan efektivitas yang tinggi

Menyusui ASI pascapersalinan lebih dari 6 bulan

Pascapersalinan dan tidak menyusui

Anemia

Nyeri haid hebat

Haid teratur

Riwayat kehamilan ektopik

Sering menggunakan pil kontrasepsi

5

Page 6: Makalah KB Suntik

b) Kontraindikasi KB suntik 1 bulan

Hamil atau diduga hamil

Menyusui di bawah 6 minggu pascapersalinan

Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya

Penyakit hati akut

Usia lebih dari 35 tahun yang merokok

Riwayat penyakit jantung, stroke, atau dengan tekanan darah tinggi (lebih

dari 180/110 mmHg)

Kelainan pembuluh darah yang menyebabkan sakit kepala atau migraine

Keganasan payudara

f. Waktu pemberian

a) Suntikan pertama dapat diberikan dalam waktu 7 hari siklus haid. Tidak

diperlukan kontrasepsi tambahan

b) Bila suntikan pertama diberikan setelah hari ke-7 siklus haid, klien tidak boleh

melakukan hubungan seksual selama 7 hari atau menggunakan kontrasepsi lain

untuk 7 hari.

c) Bila klien tidak haid, suntikan pertama dapat diberikan setiap saat, asal saja

dapat dipastikan ibu tersebut tidak hamil.

d) Bila klien pascapersalinan 6 bulan, menyusui, serta belum haid, suntikan

pertama dapat diberikan, asal saja dapat dipastikan tidak hamil

e) Bila pascapersalinan lebih dari 6 bulan, menyusui, serta telah mendapat haid,

maka suntikan pertama diberikan, asal saja dipastikan tidak hamil.

f) Bila pascapersalinan kurang dari 6 bulan dan menyusui, jangan beri suntikan

kombinasi.

6

Page 7: Makalah KB Suntik

g) Bila pascapersalinan 3 minggu, dan tidak menyusui, suntikan kombinasi dapat

diberi.

h) Ibu yang sedang menggunakan kontrasepsi hormonal yang lain dan ingin

menggantinya dengan kontrasepsi hormonal kombinasi. Selama ibu tersebut

menggunakan kontrasepsi sebelumnya secara benar, suntikan kombinasi dapat

diberikan tanpa perlu menunggu haid

i) Bila kontrasepsi sebelumnya juga kontrasepsi hormonal, dan ibu tersebut ingin

menggantinya dengan suntikan kombinasi, maka suntikan kombinasi tersebut

dapat diberikan sesuai jadwal kontrasepsi sebelumnya

g. Manfaat kesehatan

a) Menurunnya jumlah darah haid setiap bulan, menurunkan nyeri perut

b) Mengurangi kemungkinan penyakit kurang darah akibat kekurangan zat besi.

c) Mengurangi tanda atau gejala sindroma haid

d) Dapat melindungi kemungkinan penyakit radang panggul dan kanker indung

telur karena progestin menyebabkan mukus serviks menebal, sehingga

memepersulit penularan infeksi dari liang senggama atau serviks untuk

mencapai saluran telur (penekanan ovulasi akan menyebabkan berkurangnya

stimulasi dari sel epitel ovarium).

e) Mencegah terjadinya kanker endomertrium

f) Dapat digunakan pada wanita yang mempunyai penyakit darah sickle cell

anemia

g) Dapat meningkatkan jumlah ASI pada ibu yang menyusui.

h. Gambar KB suntik 1 bulan

7

Page 8: Makalah KB Suntik

2.2.2 Suntikan/3 bulan : contoh : Depo provera, Depogeston

a. Kandungan

a) Depo Medroksi Progesteron Asetat (DMPA), mengandung 150mg DMPA yang

diberikan tiap 3 bulan dengan cara disuntik Intro Muskuler (di daerah bokong). Depo

provera atau depo metroxy progesterone asetat adalah satu sintesa progestin yang

mempunyai efek seperti progesterone asli dari tubuh wanita. Obat ini dicoba pada tahun

1958 untuk mengobati abortus habitualis dan endometriosis ternyata pada pengobatan

abortus habitualis seringkali terjadi kemandulan setelah kehamilan berakhir. Depo

provera sebagai obat kontrasepsi suntikan ternyata cukup manjur dan aman dalam

pelayanan keluarga berencana. Anggapan bahwa depo provera dapat menimbulkan

kanker pada leher rahim atau payudara pada wanita yang mempergunakannya, belum

didapat bukti-bukti yang cukup tegas, bahkan sebaliknya.

b) Depo Nonsterat Enontat (Depo Nonsterat) yang mengandung 200mg noratin dion

anontat, diberikan setiap 2 bulan dengan cara disuntik intra muskuler. Norigest adanah

obat yang disuntikkan (secara Depot). 1 ampul Norigest berisi 200 mg Norethindore

enenthate dalam larutan minyak. Larutannya merupakan campuran benzyl benzoate dan

castor oil dalam perbandingan 4:6. Efek kontrasepsinya terutama mencegah masuknya

sperma melalui lender cervix. Sesudah pengobatan dihentikan, keadaan fertilitas

biasanya kembali dalam waktu beberapa minggu. Karena pada beberapa kasus mungkin

8

Page 9: Makalah KB Suntik

akan terjadi perdarahan-perdarahan yang atypis, maka perlu diberitahukan terlebih

dahulu kepada setiap calon akseptor akan kemungkinan hal ini.

b. Cara kerja

Mencegah ovulasi

Mengentalkan lendir serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma

Menjadikan selaput lendir rahim tipis

Menghambat pengangkutan gamet oleh tuba

c. Efektifitas

Kontrasepsi suntik progestin memiliki efektivitas yang sangat tinggi, dengan 0,3

kehamilan per 100 perempuan per tahun, asal penyuntikan dilakukan sesuai jadwal

dan secara teratur.

d. Keuntungan & kerugian

a) Keuntungan KB suntik 3 bulan

Sangat efektif

Pencegahan kehamilan jangka panjang

Tidak berpengaruh terhadap hubungan seksual

Tidak mengandung esterogen sehingga tidak berdampak serius terhadap

penyakit jantung, dan gangguan pembekuan darah

Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI

Sedikit efek samping

Klien tidak perlu menyimpan obat suntik

Dapat digunakan oleh perempuan usia lebih dari 35 tahun sampai

perimenopause

Membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik

Menurunkan kajadian penyakit jinak payudara

Mencegah beberapa penyebab penyakit radang panggul

9

Page 10: Makalah KB Suntik

Menurunkan krisis anemia bulan sabit

b) Kerugian KB suntik 3 bulan

Sering ditemukan gangguan haid

Siklus haid yang memendek atau memanjang

Perdarahan yang banayk atau sedikit

Perdarahan tidak teratur atau perdarahan bercak

Tidak haid sama sekali

Klien sangat bergantung pada tempat sarana pelayanan kesehatan

Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan berikutnya

Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering

Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular seksual,

hepatitis B, atau infeksi virus HIV

Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian

Terlambatnya kembali kesuburan bukan karena terjadinya kerusakan atau

kelainan pada organ genitalia, melainkan karena belum habisnya pelepasan

obat suntikan dari deponya.

e. Indikasi & kontraindikasi

a) Indikasi KB suntik 3 bulan

Usia reproduksi

Menghendaki kontrasepsi jangka panjang dan memiliki efektivitas tinggi

Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai

Setelah melahirkan dan tidak menyusui

Setelah abortus atau keguguran

Perokok

Tekanan darah kurang dari 180/110 mmHg, dengan masalah gangguan

pembekuan darah atau anemia

Menggunakan obat untuk epilepsi atau obat tuberklosis

Tidak dapat menggunakan kontrasepsi yang mengandung esterogen

Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi

Mendekati usia menopause

10

Page 11: Makalah KB Suntik

b) Kontraindikasi KB suntik 3 bulan

Hamil atau dicurgai hamil

Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya

Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid

Menderita kanker payudara

Diabetes melitus

f. Gambar KB suntik 3 bulan

2.3 cara pemberian KB suntik 1 bulan dan 3 bulan

1. Waktu pemberian

Setelah melahirkan : 6 minggu pasca salin

Setelah keguguran : segera setelah dilakukan kuretase atau 30 hari setelah

keguguran (asal ibu belum hamil lagi)

Dalam masa haid : Hari pertama sampai hari ke-5 masa haid

2. Lokasi penyuntikan IM sampai daerah glutus

Daerah bokong/pantat

Daerah otot lengan atas

11

Page 12: Makalah KB Suntik

2.4 Cara penyimpanan

Disimpan dalam suhu 20-25°C

2.5 Cara penggunaan

1. Kontrasepsi suntik DMPA diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntik intromuskuler

dalam di daerah pantat. Apabila suntik diberikan setiap 90 hari pemberian kontrasepsi

suntikannonsterat untuk 3 injeksi berikutnya diberikan setiap 8 minggu mulai dengan

injeksi kelimadiberikan setiap 12 minggu.

2. Bersihkan kulit yang akan disuntik dengan kapas alkohol yang dibasahi oleh etil atau

iso propil alkohol 60-90% biarkan kulit kering sebelum disuntik 

3. Kocok dengan baik dan hindarkan terjadinya gelembung-gelembung udara, kontrasepsi

tidak  perlu di dinginkan. Bila terdapat endapan putih pada dasar vial, upayakan

menghilangkannyadengan cara menghangatkannya.

2.6 Peringatan bagi akseptor

1. Setiap terlambat haid harus dipikirkan adanya kemungkinan kehamilan. 

2. Nyeri abdomen bawah yang berat, kemungkinan gejala kehamilan ektopik tergantung.

3. Timbulnya abses atau perdarahan tempat injeksi.

4. Sakit kepala, migrain, sakit kepala berulang yang berat/kaburnya penglihatan.

5. Peredarahan berat yang 2x lebih panjang dari masa haid atau 2 kali lebih banyak dalam

waktu1 periode masa haid.

12

Page 13: Makalah KB Suntik

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Kontrasepsi suntik adalah kontrasepsi sementara yang paling baik, dengan angka

kegagalan kurang dari 0,1% pertahun (Saifuddin, 1996). Suntikan KB tidak mengganggu

kelancaran air susu ibu (ASI), kecuali Cyclofem. Suntikan KB mungkin dapat melindungi

ibu dari anemia (kurang darah), memberi perlindungan terhadap radang panggul dan untuk

pengobatan kanker bagian dalam rahim.

Kontrasepsi suntik memiliki resiko kesehatan yang sangat kecil, tidak berpengaruh pada

hubungan suami-istri. Pemeriksaan dalam tidak diperlukan pada pemakaian awal, dan dapat

dilaksanakan oleh tenaga paramedis baik perawat maupun bidan. Kontrasepsi suntik yang

tidak mengandung estrogen tidak mempengaruhi secara serius pada penyakit jantung dan

reaksi penggumpalan darah. Oleh karena tindakan dilakukan oleh tenaga medis/paramedis,

peserta tidak perlu menyimpan obat suntik, tidak perlu mengingat setiap hari, kecuali hanya

untuk kembali melakukan suntikan berikutnya. Kontrasepsi ini tidak menimbulkan

ketergantungan, hanya saja peserta harus rutin kontrol setiap 1, 2 atau 3 bulan. Reaksi

suntikan berlangsung sangat cepat (kurang dri 24 jam), dan dapat digunakan oleh wanita tua

di atas 35 tahun, kecuali Cyclofem.

Progestin atau medroxyprogesterone diinjeksikan oleh tenaga kesehatan setiap tiga bulan

sekali. Tersedia 2 tipe injeksi. Tipe yang pertama adalah yang disuntikkan ke jaringan otot di

13

Page 14: Makalah KB Suntik

lengan maupun bokong, dan tipe kedua yaitu disuntikkan di bawah kulit. Masing-masing

tipe sangat efektif.

Progestin mengganggu siklus menstruasi. Sekitar sepertiga wanita yang menggunakan

kontrasepsi ini tidak mengalami menstruasi selama 3 bulan setelah injeksi pertama.

Sedangkan sepertiga lainnya mengalami perdarahan tidak teratur dan bercak selama lebih

dari 11 hari setiap bulannya. Setelah kontrasepsi ini digunakan selama beberapa waktu,

perdarahan yang tidak teratur semakin jarang terjadi. Setelah 2 tahun, sebanyak 70% wanita

tidak akan mengalami perdarahan sama sekali. Ketika injeksi dihentikan, menstruasi

kembali teratur dalam waktu 6 bulan pada separuh wanita dan dalam waktu 1 tahun bagi tiga

perempat wanita lainnya. Kesuburan mungkin saja belum kembali seperti semula sampai

satu tahun setelah injeksi dihentikan.

Efek samping yang bisa muncul meliputi sedikit penambahan berat badan, sakit kepala,

menstruasi tidak teratur atau tidak menstruasi, dan menurunnya kepadatan tulang untuk

sementara waktu. Biasanya, kepadatan tulang akan kembali seperti semula setelah injeksi

dihentikan. Orang yang mendapatkan suntikan kontrasepsi hormonal, terutama remaja dan

wanita muda harus mengkonsumsi suplemen kalsium dan vitamin D setiap hari untuk

membantu memelihara kepadatan tulang.

Medroxyprogesterone tidak meningkatkan risiko penyakit kanker, termasuk kanker

payudara. Medroxyprogesteron mengurangi risiko munculnya kanker endometrial, penyakit

radang pelvis (infeksi pada organ reproduksi wanita bagian atas), dan anemia karena

kekurangan zat besi. Interaksi dengan beberapa obat jarang ditemukan.

3.2 SARAN

Sebelum memberikan kontrasepsi ini pada klien,sebaiknya bidan menjelaskan kekurangan

dan kelebihan KB suntik,serta efek sampingnya,agar klien lebih siap dalam menghadapi hal-

hal yang timbul akibat pemakaian alat kontrasepsi ini

14

Page 15: Makalah KB Suntik

DAFTAR PUSTAKA

Notodiharjo, Riano. 2002. Reproduksi, Kontrasepsi, dan Keluarga Berencana. Yogyakarta :

Kanisius.

Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono

Prawirohardjo. 200

Saifuddin, A.B., 2006, Buku panduan Praktis pelayanan Kontrasepsi, Pk-54-PK58, Yayasan

Bina Pustaka sarwono Prawirohardjo, Jakarta

Rahardja, Kirana, 2007, Obat-obat Penting ed.6, 717, PT. Elex Media Computa, Jakarta

http://www.nextbio.com/b/home/home.nb?q=depo-progestin

http://www.medicinenet.com/medroxyprogesterone/article.htm

http://www.pubmedcentral.nih.gov/pagerender.fcgi?artid=1374922&pageindex=5#page

http://id.shvoong.com/exact-sciences/2007272-karakteristik-akseptor-kb-suntik/#ixzz1tnv17AtB

PROHEALTH, http://forbetterhealth.wordpress.com/2008/11/19/kontrasepsi-suntik/

15

Page 16: Makalah KB Suntik

16