Tingkat Pengetahuan Akseptor Kb Suntik Depo Progestin Tentang

53
i TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KB SUNTIK DEPO PROGESTIN TENTANG SUNTIK DEPO PROGESTIN DI BPS SUPARTI SAMBUNGMACAN SRAGEN TAHUN 2012 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun oleh : TRI WAHYUNI INDRAWATI NIM : B09 116 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2012

Transcript of Tingkat Pengetahuan Akseptor Kb Suntik Depo Progestin Tentang

Page 1: Tingkat Pengetahuan Akseptor Kb Suntik Depo Progestin Tentang

i

TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KB SUNTIK DEPO

PROGESTIN TENTANG SUNTIK DEPO PROGESTIN

DI BPS SUPARTI SAMBUNGMACAN SRAGEN

TAHUN 2012

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir

Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun oleh :

TRI WAHYUNI INDRAWATI

NIM : B09 116

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2012

Page 2: Tingkat Pengetahuan Akseptor Kb Suntik Depo Progestin Tentang
Page 3: Tingkat Pengetahuan Akseptor Kb Suntik Depo Progestin Tentang
Page 4: Tingkat Pengetahuan Akseptor Kb Suntik Depo Progestin Tentang

iv

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr Wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang

berjudul : “Tingkat Pengetahuan Akseptor KB Suntik Depo Progestin tentang

Suntik Depo Progestin di BPS Suparti Sambungmacan Sragen Tahun 2012”.

Karya Tulis Ilmiah ini disusun untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu

syarat kelulusan Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai

pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena

itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta.

2. Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka. Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma

Husada Surakarta.

3. Estri Kusumawati, S.ST., selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan

waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis.

4. Ny. Suparti, Amd.Keb, yang telah bersedia memberikan ijin pada penulis

dalam pengambilan data.

5. Seluruh akseptor KB Suntik Depo Progestin di BPS Suparti Sambungmacan

Sragen yang bersedia menjadi responden.

6. Semua Dosen dan Staf Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada

Surakarta yang telah banyak membantu dan memberi dukungan dalam

penyusunan Karya Tulis Ilmiah.

Page 5: Tingkat Pengetahuan Akseptor Kb Suntik Depo Progestin Tentang

v

7. Semua Pihak yang terkait dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, yang

tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak

kekurangannya, karena keterbatasan kemampuan penulis. Maka penulis

mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang sifatnya membangun demi

penyempurnaan pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.

Wassalamu’alaikum Wr Wb

Surakarta, Juli 2012

Penulis

Page 6: Tingkat Pengetahuan Akseptor Kb Suntik Depo Progestin Tentang

vi

Prodi D III Kebidanan STIKES Kusuma Husada Surakarta

Karya Tulis Ilmiah, Juli 2012

Tri Wahyuni Indrawati

B09 116

TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KB SUNTIK DEPO

PROGESTIN TENTANG SUNTIK DEPO PROGESTIN

DI BPS SUPARTI SAMBUNGMACAN SRAGEN

TAHUN 2012

xiii + 40 halaman + 4 tabel + 2 gambar + 15 lampiran

ABSTRAK

Latar Belakang :Permasalahan reproduksi masih banyak sekali yang harus

dikaji, tidak hanya tentang organ reproduksi saja tapi ada beberapa aspek, salah

satunya adalah kontrasepsi. Saat ini tersedia banyak metode atau alat kontrasepsi

meliputi IUD, suntik, pil, implant, kontap, kondom (BKKBN, 2004). Salah satu

kontrasepsi yang popular di Indonesia adalah kontrasepsi suntik. Kontrasepsi

suntik yang digunakan adalah Noretisteron Enatal (NETEN), Depo Medroksi

progesterone Acetat (DMPA) atau Depo Progestin dan Cyclofem.Berdasarkan

survei pendahuluan yang peneliti peroleh di BPS ibu Suparti bulan Desember

2011 jumlah akseptor KB aktif sebanyak 344 jiwa, yang terdiri dari KB suntik

depo progestin 151 ( 43,85 %), KB suntik satu bulanan 99 (28,77%), IUD

sebanyak 47 (13,66%), implant 33 (9,59%), pil 13 (3,77%), kondom 1 ( 0,29%).

Hasil wawancara dari 20 akseptor KB suntik Depo Progestin didapatkan ibu

belum mengetahui tentang KB suntik Depo Progestin dikarenakan ibu tidak mau

tahu tentang KB suntik Depo Progestin, dimana 4 ibu berpengetahuan baik, 11

ibu berpengetahuan cukup, 5 ibu berpengetahuan kurang.

Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui tingkat pengetahuan akseptor KB suntik

depo progestin dalam kategori baik, cukup, kurang.

Metode Penelitian : Jenis Penelitian adalah deskriptif kuantitatif. Penelitian ini

dilaksanakan di BPS Suparti Sambungmacan Sragen pada tanggal 5 Juni 2012

dengan sampel yaitu 45 akseptor KB menggunakan teknik pengambilan sampel

dengan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner

sedangkan teknik analisa uni variat.

Hasil Penelitian : Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan tingkat

pengetahuan akseptor KB suntik depo progestin dapat dikategorikan pengetahuan

baik sebanyak 3 responden (6,7%), pengetahuan cukup sebanyak 35 responden

(77,8%), pengetahuan kurang sebanyak 7 responden (15,5%).

Kesimpulan :Tingkat pengetahuan akseptor KB suntik depo progestin rata-rata

berpengetahuan cukup sebanyak 35 responden (77,8%).Faktor yang

mempengaruhi yaitu pendidikan, pengalaman dan informasi.

Kata kunci : Pengetahuan, akseptor KB, Depo Progestin

Kepustakaan : 24 literatur (2002 – 2010)

Page 7: Tingkat Pengetahuan Akseptor Kb Suntik Depo Progestin Tentang

vii

MOTTO

v “Sesungguhya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum, sehingga mereka

mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”.

(QS. Ar-Ra’d 13:11)

v “Sesungguhnya hari kemarin bagaikan mimpi yang telah berlalu dan telah

habis waktunya, sedangkan hari esok adalah harapan yang indah, adapun hari

ini adalah realita yang sebenarnya”.

(Penulis)

v “Sahabat sejati adalah mereka yang sanggup berada disisimu ketika kamu

memerlukan dukungan walaupun saat itu mereka sepatuhnya berada di tempat

lain yang lebih sepantasnya”.

(Penulis)

PERSEMBAHAN

Rasa syukur Alhamdullilah kepada Allah SWT

Karya Tulis Ilmiah ini kupersembahkan dengan

tulus hati dan rasa cinta yang paling dalam kepada

· Kedua orang tuaku tercinta dan kakak terima

kasih atas kasih sayang, doa, perhatian,

pegertian, dan motivasinya demi tercapainya

cita – cita ku.

· Semua dosen terutama Ibu Estri Kusumawati,

S.ST yang selama ini membimbing dan

membantu saya dalam menyelesaikan Karya

Tulis Ilmiah ini.

· Buat “Some One” yang selalu membantu ku,

memberikan ku dukungan, dan semangat dalam

menjalani hidup ini.

· Sahabat – sahabat ku Dwi, Eni, Ririn, Susi,

Gading yang telah memberikan ku makna

persahabatan yang sesungguhnya.

· Almamaterku tercinta.

Page 8: Tingkat Pengetahuan Akseptor Kb Suntik Depo Progestin Tentang
Page 9: Tingkat Pengetahuan Akseptor Kb Suntik Depo Progestin Tentang

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

KATA PENGANTAR ................................................................................... iv

ABSTRAK ..................................................................................................... vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. vii

CURRICULUM VITAE ................................................................................ viii

DAFTAR ISI .................................................................................................. ix

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1

A. Latar Belakang ....................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ............................................................... 3

C. Tujuan Penelitian ................................................................... 3

D. Manfaat Penelitian ................................................................. 4

E. Keaslian Penelitian ................................................................. 4

F. Sistematika Penelitian ............................................................ 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................. 8

A. Tinjauan Teori ........................................................................ 8

1. Pengetahuan ..................................................................... 8

2. Kontrasepsi ....................................................................... 11

Page 10: Tingkat Pengetahuan Akseptor Kb Suntik Depo Progestin Tentang

x

3. Depo Medroxy Progesteron Acetat (DMPA) ................... 16

B. Kerangka Teori....................................................................... 21

C. Kerangka Konsep ................................................................... 22

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 23

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ............................................. 23

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................. 23

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel .............. 24

D. Instrumen Penelitian............................................................... 25

E. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 29

F. Variabel Penelitian ................................................................. 29

G. Definisi Operasional Variabel ................................................ 30

H. Metode Pengolahan dan Analisis Data .................................. 30

I. Etika Penelitian ...................................................................... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Tempat Penelitian ..................................... 34

B. Hasil Penelitian ...................................................................... 34

C. Pembahasan ............................................................................ 36

D. Keterbatasan ........................................................................... 38

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................... 39

B. Saran ....................................................................................... 39

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: Tingkat Pengetahuan Akseptor Kb Suntik Depo Progestin Tentang

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner .................................................................. 26

Tabel 3.3 Definisi Operasional Penelitian................................................ 30

Tabel 4.1 Hasil Pengolahan Data ............................................................. 34

Tabel 4.2 Tabel Kuantitas Responden Berdasarkan Kategori Tingkat

Pengetahuan Akseptor KB Suntik Depo Progestin ................. 34

Page 12: Tingkat Pengetahuan Akseptor Kb Suntik Depo Progestin Tentang

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori ........................................................................ 21

Gambar 2.2 Kerangka Konsep ..................................................................... 22

Page 13: Tingkat Pengetahuan Akseptor Kb Suntik Depo Progestin Tentang

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Jadwal Penelitian

Lampiran 2 Surat Permohonan Ijin Uji validitas

Lampiran 3 Surat Keterangan Uji Validitas

Lampiran 4 Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan

Lampiran 5 Surat Keterangan Penggunaan Lahan

Lampiran 6 Lembar Permohonan Responden

Lampiran 7 Lembar Pesetujuan Responden

Lampiran 8 Kuesioner

Lampiran 9 Tabulasi Kuesioner Uji Validitas Tingkat Pengetahuan akseptor

KB suntik depo progestin

Lampiran 10 Hasil Uji Validitas Tingkat Pengetahuan akseptor KB suntik depo

progestin

Lampiran 11 Hasil Reliabilitas Tingkat Pengetahuan akseptor KB suntik depo

progestin

Lampiran 12 Tabulasi Kuesioner Penelitian Tingkat Pengetahuan akseptor KB

suntik depo progestin

Lampiran 13 Hasil Uji Statistik Tingkat Pengetahuan akseptor KB suntik depo

progestin

Lampiran 14 Tabel Nilai r Product Moment

Lampiran 15 Lembar Konsultasi

Page 14: Tingkat Pengetahuan Akseptor Kb Suntik Depo Progestin Tentang

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu masalah terpenting yang dihadapi oleh Negara berkembang

seperti di Indonesia yaitu ledakan penduduk. Ledakan penduduk

mengakibatkan laju pertumbuhan penduduk yang pesat hal ini dikarenakan

kurangnya pengetahuan serta pola budaya pada masyarakat setempat. Untuk

mengatasi permasalahan tersebut pemerintah Indonesia telah menerapkan

program keluarga berencana (KB) yang dimulai sejak tahun 1968 dengan

mendirikan Lembaga Keluarga Berencana Nasional (LKBN). Gerakan

Keluarga Berencana Nasional bertujuan untuk mengontrol laju pertumbuhan

penduduk dan juga untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia

(Hartanto, 2004).

Visi Keluarga Berencana Nasional adalah Keluarga Berkualitas.

Keluarga yang berkualitas adalah keluarga yang sejahtera, sehat, maju, mandiri,

memiliki jumlah anak ideal, berwawasan kedepan, bertanggung jawab,

harmonis dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Misinya upaya

menghormati hak-hak reproduksi, sebagai upaya integral dalam meningkatkan

kualitas keluarga (Sarwono, 2006).

Permasalahan reproduksi masih banyak sekali yang harus dikaji, tidak

hanya tentang organ reproduksi saja tapi ada beberapa aspek, salah satunya

adalah kontrasepsi. Saat ini tersedia banyak metode atau alat kontrasepsi

meliputi IUD, suntik, pil, implant, kontap, kondom (BKKBN, 2004). Salah

satu kontrasepsi yang popular di Indonesia adalah kontrasepsi suntik.

Page 15: Tingkat Pengetahuan Akseptor Kb Suntik Depo Progestin Tentang

2

Kontrasepsi suntik yang digunakan adalah Noretisteron Enatal (NETEN), Depo

Medroksi progesterone Acetat (DMPA) atau Depo Progestin dan Cyclofem.

Metode kontrasepsi suntik banyak dipilih oleh akseptor KB karena

mempunyai banyak keuntungan dibandingkan kontrasepsi lainya, bahwa

popularitas kontrasepsi suntik sangat tinggi karena kontrasepsi suntik sangat

memuaskan dan akseptor tidak perlu minum pil setiap hari atau mengukur

suhu basal setiap hari dan tidak ada hubungan dengan saat senggama selain itu

juga kontrasepsi suntik dapat dihentikan setelah 3 bulan dengan cara tidak

suntik ulang, sedangkan IUD dan implant baik pemasangan atau pelepasan

harus dilakukan oleh orang lain (Hartanto, 2004).

Kontrasepsi suntik memiliki kelebihan dan kekurangan. Kekurangan dari

kontrasepsi suntik adalah terganggunya pola haid diantaranya adalah

amenorrheo, menoragia dan muncul bercak (spotting), terlambatnya kembali

kesuburan setelah penghentikan pemakaian, peningkatan berat badan

(Saifuddin, 2006).

Berdasarkan survei pendahuluan yang peneliti peroleh di BPS ibu Suparti

bulan Desember 2011 jumlah akseptor KB aktif sebanyak 344 jiwa, yang

terdiri dari KB suntik depo progestin 151 ( 43,85 %), KB suntik satu bulanan

99 (28,77%), IUD sebanyak 47 (13,66%), implant 33 (9,59%), pil 13 (3,77%),

kondom 1 ( 0,29%). Hasil wawancara dari 20 akseptor KB suntik Depo

Progestin didapatkan 4 ibu berpengetahuan baik, 11 ibu berpengetahuan cukup,

5 ibu berpengetahuan kurang.

Page 16: Tingkat Pengetahuan Akseptor Kb Suntik Depo Progestin Tentang

3

Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk meneliti “Tingkat

pengetahuan akseptor KB suntik Depo Progestin tentang suntik Depo

Progrestin di BPS Suparti Sambungmacan Sragen”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka

permasalahan yang dapat dirumuskan adalah “Bagaimana Tingkat Pengetahuan

Akseptor KB Suntik Depo Progestin tentang Suntik Depo Progestin di BPS

Suparti Sambungmacan Sragen tahun 2012?”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan akseptor KB Suntik Depo

Progestin tentang suntik Depo Progestin di BPS Suparti Sambungmacan

Sragen.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan akseptor KB Suntik Depo

Progestin tentang suntik Depo Progestin dalam kategori baik.

b. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan akseptor KB Suntik Depo

Progestin tentang suntik Depo Progestin dalam kategori cukup.

c. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan akseptor KB Suntik Depo

Progestin tentang suntik Depo Progestin dalam kategori kurang.

Page 17: Tingkat Pengetahuan Akseptor Kb Suntik Depo Progestin Tentang

4

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Ilmu Pengetahuan

Menambah informasi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan

menambah wawasan yang lebih luas khususnya mengenai KB suntik Depo

Progestin.

2. Bagi Penulis

a. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan penulis dalam memahami

tingkat pengetahuan akseptor KB Suntik Depo Progestin tentang suntik

Depo Progestin.

b. Mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang didapat di bangku kuliah

tentang Keluarga Berencana dan pengalaman yang nyata.

3. Bagi Institusi

a. BPS

Memberikan masukan kepada BPS dalam program peningkatan

pengetahuan tentang KB yang diminati, khususya KB suntik Depo

Progestin.

b. Pendidikan

Menambah referensi perpustakaan dan sebagai sumber bacaan

tentang pengetahuan KB suntik Depo Progestin.

E. Keaslian Penelitian

1. Atik Kristiyani (2006), dengan judul penelitian “Faktor-faktor yang

berhubungan dengan Akseptor KB Memilih Kontrasepsi Suntik Depo

Progestin di Puskesmas Pembantu Kalidaju Karangnongko Klaten”. Jenis

penelitian deskriptif analitik dengan metode pendekatan secara cross

Page 18: Tingkat Pengetahuan Akseptor Kb Suntik Depo Progestin Tentang

5

sectional, yang terdiri dari 40 responden dengan menggunakan kuesioner.

Hasil penelitian ada hubungan yang bermakna terhadap akseptor KB

memilih KB suntik Depo Progestin dengan umur (r hitung = 0,480 > r table

= 0,312), variabel pendidikan ada hubungan bermakna terhadap akseptor

KB memilih KB suntik Depo Progestin dengan r hitung = 0,518 > r table =

0,312, terdapat hubungan antara variabel pengetahuan terhadap akseptor KB

suntik dengan r hitung = 0,658 > r table = 0,312 dan tidak ada hubungan

yang bermakna antara variabel penghasilan terhadap akseptor KB memilih

KB suntik Depo Progestin dengan r hitung = 0,167 < r table = 0,312.

2. Hari Krisnawati (2008), dengan judul penelitian “Gambaran Karakteristik

Akseptor Suntik Depo Progestin di RB Suko Asih Sukoharjo“. Jenis

penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan rancangan cross

sectional, yang terdiri dari 47 responden dengan menggunakan kuesioner.

Hasil penelitian berdasarkan karakteristik umur ibu pengguna KB Suntik

Depo Progestin yakni 21–35 tahun mendapat perolehan tertinggi yakni

sebanyak 47 responden (64,38%), hasil perolehan tertinggi berdasarkan

karakteristik pendidikan yakni SMU dengan jumlah 31 responden (42,48%),

sedang karakteristik paritas, Multipara memperoleh jumlah tertinggi yakni

sebanyak 43 responden (58,90 %) dan tingkat pengetahuan ibu tentang KB

Suntik Depo Progestin sebagian besar cukup baik dengan jumlah 42

responden (57, 53 %).

3. Riana Entri (2010), dengan judul penelitian “Gambaran Tingkat

Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Kontrasepsi Suntik 3 Bulan di

Krajan RT IV Kecamatan Siliragung Bayuwangi”. Jenis penelitian deskriptif

Page 19: Tingkat Pengetahuan Akseptor Kb Suntik Depo Progestin Tentang

6

kuantitatif dengan menggunakan rancangan cross sectianal, yang terdiri dari

25 responden dan instrumen penelitian berupa kuesioner. Hasil penelitian

dari 25 responden yakni 12 responden (48%) wanita pasangan subur

berpengetahuan baik, 3 responden (12%) berpengetahuan cukup dan 10

responden (40%) berpengetahuan kurang.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya, yaitu tingkat

pengetahuan akseptor KB suntik Depo Progestin, jenis penelitian dan

instrumen penelitian, sedangkan perbedaan penelitian ini dengan penelitian

yang sebelumnya, yaitu lokasi penelitian, subyek atau responden penelitian,

dan waktu penelitian.

F. Sistematika Penelitian

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian dan sistematika

penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi tentang landasan teori pengetahuan, tingkat

pengetahuan, faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan,

kontrasepsi meliputi pengertian kontrasepsi, macam-macam

kontrasepsi, keluarga berencana suntik Depo Progestin meliputi

pengertian Kontrasepsi suntik Depo Progestin, jenis KB suntik,

cara kerja KB suntik Depo progestin, keuntungan KB sunti Depo

progestin, kerugian KB suntik Depo progestin, efektifitas KB

Page 20: Tingkat Pengetahuan Akseptor Kb Suntik Depo Progestin Tentang

7

suntik Depo progestin, efek samping, indikasi KB suntik Depo

progestin, dan yang kontra indikasi KB suntik Depo progestin,

kerangka teori dan kerangka konsep.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi tentang jenis dan rancangan penelitian, lokasi

penelitian, waktu penelitian, populasi dan sampel dan tehnik

pengambilan sampel, instrument penelitian, variabel penelitian,

definisi operasional, metode pengolahan data dan analisa data, etika

penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang hasil penelitian, pembahasan dan

keterbatasan.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 21: Tingkat Pengetahuan Akseptor Kb Suntik Depo Progestin Tentang

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pengetahuan

a. Pengertian

Pengetahuan adalah hasil pengindraan manusia, atau hasil tahu

seseorang terhadap obyek melalui indra yang dimiliki (mata, hidung,

telinga, dan sebagainya). Pada waktu pengindraan sampai hasil

pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan

persepsi terhadap obyek (Notoatmodjo, 2010).

Pengetahuan adalah kesan didalam pikiran manusia sebagai hasil

penggunaan panca indranya yang berbeda sekali dengan kepercayaan

(belief), takhayul (superstition) dan penerangan-penerangan yang keliru

(misinformatiaon) (Soekanto, 2003).

b. Tingkat Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2003), pengetahuan yang dicakup di dalam

domain kognitif mempunyai 6 tingkat, yakni :

1) Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat satu materi yang telah

dipelajari sebelumnya. Bisa juga diartikan sebagai tingkat

pengetahuan yang lebih rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa

Page 22: Tingkat Pengetahuan Akseptor Kb Suntik Depo Progestin Tentang

9

orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain: menyebutkan,

menguraikan, mendefinisikan, menyatakan dan sebagainya.

2) Memahami (comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan

secara benar tentang obyek yang diketahui dan dapat

menginterprestasi materi tersebut secara benar. Orang yang paham

terhadap obyek atau materi yang dapat harus menjelaskan,

menyebutkan, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya.

3) Aplikasi (application)

Aplikasi merupakan kemapuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil atau sebenarnya,

seperti rumus, metode, prinsip dan sebagainya

4) Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan metri

atau obyek kedalam komponen-komponen, tetapi masih didalam

struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain.

Kemapuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata-kata kerja,

dapat menggambarkan atau membuat bagan, membedakan,

memisahkan, mengelompokkan, dan sebagainya.

5) Sintesis (syinthesis)

Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk

meletakkan atau menghubungkan bagaian-bagaian didalam suatu

bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis itu suatu

Page 23: Tingkat Pengetahuan Akseptor Kb Suntik Depo Progestin Tentang

10

kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-

formulasi yang ada. Misalnya dapat menyusun, dapat merencanakan,

dapat meringkaskan, dapat menyesuiakan dan sebagainya.

6) Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau obyek.

Penilaian-penilaian itu berdasarkan suatu kiteria yang ditentukan

sendiri atau menggunakan kiteria-kiteria yang ada.

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan menurut

Notoatmodjo (2010), yaitu :

1) Pengalaman

Pengalaman dapat diperoleh dari pengalaman sendiri maupun

orang lain. Pengalaman yang sudah diperoleh dapat memperluas

pengetahuan seseorang.

2) Pendidikan

Pendidikan dapat membawa wawasan atau pengetahuan

seseorang. Secara umum, seseorang yang berpendidikan lebih tinggi

akan mempunyai pengetahuan yang lebih luas dibandingkan dengan

seseorang yang tingkat pendidikannya lebih rendah.

3) Keyakinan

Biasanya keyakinan diperoleh secara turun temurun dan tanpa

adanya pembuktian terlebih dahulu. Keyakinan ini bisa mempengaruhi

Page 24: Tingkat Pengetahuan Akseptor Kb Suntik Depo Progestin Tentang

11

pengetahuan seseorang, baik keyakinan itu sifatnya positif maupun

negatif.

4) Fasilitas

Fasilitas-fasilitas sebagai sumber informasi yang dapat

mempengaruhi seseorang, misalnya radio, televisi, majalah, koran dan

buku.

5) Penghasilan

Penghasilan tidak berpengaruh langsung terhadap pengetahuan

seseorang. Namun bila seseorang berpenghasilan cukup besar maka

dia akan mampu untuk menyediakan atau membeli fasilitas-fasilitas

sumber informasi.

6) Sosial budaya

Kebudayaan setempat dan kebiasaan dalam keluarga dapat

mempengaruhi pengetahuan, persepsi dan sikap seseorang terhadap

sesuatu.

2. Kontrasepsi

a. Pengertian Kontrasepsi

Menurut Harnawatiajh (2009), kontrasepsi adalah suatu cara

untuk mencegah terjadinya kehamilan yang bertujuan untuk

menjarangkan kehamilan, merencanakan jumlah anak dan meningkatkan

keluarga untuk memberikan perhatian dan pendidikan yang maksimal

pada anak.

Page 25: Tingkat Pengetahuan Akseptor Kb Suntik Depo Progestin Tentang

12

1) Alat kontrasepsi

Menurut Suratun dkk ( 2008), alat kontrasepsi adalah alat

untuk mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat adanya

pertemuan antara sel telur dengan sel sperma.

2) Akseptor KB

Menurut Dinkes (2009), akseptor KB adalah peserta keluarga

berencana pasangan usia subur dimana salah seorang menggunakan

salah satu cara alat kontrasepsi untuk pencegahan kehamilan baik

melalui program atau non program.

b. Macam-macam kontrasepsi

1) Metode sederhana

a) Tanpa alat

(1) Metode suhu basal

Dasarnya adalah naiknya suhu basal pada waktu

ovulasi karena kadar progesteron naik antara 0,3-0,5 derajat

celcius (Suratun dkk, 2008).

(2) Metode kalender

Pasangan suami istri tidak senggama pada saat

suburnya istri. Masa subur wanita adalah masa ketika sel telur

keluar dari indung telur, yaitu 14 hari sebelum haid yang akan

datang atau hari ke 12 sampai hari ke 16 (Suratun dkk, 2008).

Page 26: Tingkat Pengetahuan Akseptor Kb Suntik Depo Progestin Tentang

13

(3) Metode lendir serviks

Menurut Suratun dkk (2008), metode lendir servik

adalah perubahan kualitatif dan kuantitatif dari lendir servik

yang dipengaruhi hormon ovarium.

(4) Metode Amenorea laktasi

Menurut Wiknjosastro (2008), metode amenorea

laktasi adalah kontrasepsi yang mengandalkan pemberian Air

Susu Ibu yang dikaitkan dengan adanya prolaktin yang

menekan adanya ovulasi.

b) Dengan alat

(1) Kondom

Kondom adalah selubung/sarung karet yang dapat

terbuat dari berbagai bahan karet yang dapat terbuat dari

berbagai bahan diantaranya latek (karet), plastik (vinil) atau

bahan alami (produk hewani).

(2) Diafragma

Diafragma adalah kap berbentuk cembung, terbuat

dari lateks (kater) yang insersikan kedalam vagina sebelum

berhubungan seksual dan menutup servik.

(3) Kimiawi

(a) Spermicida

Spermicida adalah bahan kimia yang dapat

mematikan dan menghentikan gerak atau melumpuhkan

Page 27: Tingkat Pengetahuan Akseptor Kb Suntik Depo Progestin Tentang

14

spermatozoa di dalam vagina, sehingga tidak dapat

membuahi sel telur.

(b) Tablet vagina

Tablet vagina adalah yang berbentuk cairan pil

atau tablet yang akan membentuk busa apabila kontak

dengan mukosa vagina dengan bantuan gerakan-gerakan

pada saat senggama.

(c) Krim

Krim adalah bahan kimia yang mudah mencair

pada suhu tubuh, dan mudah menyebar keseluruh liang

vagina (Suratun dkk, 2008).

(4) Sterilisasi

(a) Tubektomi

Tubektomi adalah suatu kontrasepsi permanen

untuk mencegah keluarnya ovum dengan cara tindakan

mengikat dan memotong pada kedua saluaran tuba.

(b) Vasektomi

Vasektomi adalah suatu kontrasepsi permanen

untuk mencegah keluarnya cairan seperma dengan cara

tindakan mengikat dan memotong pada kedua saluran

mani (vas defferent) (Suratun dkk, 2008).

Page 28: Tingkat Pengetahuan Akseptor Kb Suntik Depo Progestin Tentang

15

2) Metode kontrasepsi efektif

a) Kontrasepsi Hormonal

(1) Oral kontrasepsi

Oral kontrasepsi adalah suatu cara kontrasepsi untuk

wanita yang berbentuk pil atau tablet didalam strip yang berisi

gabungan hormon estrogen dan progesteron atau yang hanya

terdiri dari hormon progesterone saja (Suratun dkk, 2008).

(a) Pil kombinasi

Pil kombinasi adalah pil yang berisi dua hormone yaitu

estrogen dan progesteron dalam jumlah sama selama 12

hari (Everett, 2008).

(b) Pil progestin

Pil progestin adalah pil yang berisi hormon progestin

dalam jumlah sama selama 21 hari (Everett, 2008).

(2) Implant

Implant adalah system satu batang yang melepaskan

levornorgestrel dengan dosis yang bertahap (Suratun dkk,

2008).

(3) IUD

IUD Adalah alat kontrasepsi yang dimasukkan

kedalam rahim yang bentuknya bermacam-macam terdiri dari

polyethylene atau plastik (Suratun dkk, 2008).

Page 29: Tingkat Pengetahuan Akseptor Kb Suntik Depo Progestin Tentang

16

(4) Suntik

Menurut Suratun (2008), Terdapat dua jenis

kontrasepsi hormon suntikkan KB.

(a) Yang hanya mengandung hormon progesterone 150 mg.

(b) Yang mengandung 25 mg Medroxy progesterone acetat

dan 5 mg estradiol cypionate yaitu cyclofem

3. Depo Medroxy Progesteron Acetat (DMPA)

a. Pengertian

DMPA atau Depo Progrestin adalah suatu sintesa progeston

yang mempunyai efek seperti progesteron asli dari tubuh manusia

(Saifuddin, 2003).

KB suntik Depo Progestin atau DMPA adalah salah satu jenis

KB suntik yang mengandung 150 mg Depo Medroxy Progesteron

Acetat dan diberikan tiap 3 bulan sekali secara IM (Intra Muscular)

(Saifuddin, 2003).

b. Jenis KB Suntik

1) Golongan Progestin

a) DMPA (Depo Medrocxy Progesterone Asetat) mengandung

150 mg DMPA diberikan 3 bulan sekali dengan cara disuntik

intramuskuler (di bokong) (Hartanto, 2004).

b) NET-EN (Norethindrone enanthate) = Noristerat

Page 30: Tingkat Pengetahuan Akseptor Kb Suntik Depo Progestin Tentang

17

Mengandung 200 mg diberikan 2 bulan sekali dengan

cara disuntik intramuskuler (Hartanto, 2004).

2) Golongan Progesteron dengan campuran estrogen preparat

Cyclofem mengandung 50 mg hormon progesteron dan estrogen

diberikan 1 bulan sekali secara IM (Handayani, 2010).

c. Cara kerja KB suntik Depo Progestin atau DMPA

Cara kerja KB suntik Depo Progestin menurut Saifuddin (2006), yaitu :

b. Mencegah ovulasi

c. Mengentalkan lendir servik sehingga menurunkan kemampuan

penetrasi sperma.

d. Menghambat transportasi gamet oleh tuba

e. Menjadikan selaput lendir rahim tipis

d. Keuntungan KB suntik Depo progestin atau DMPA

Keuntungan KB suntik Depo progestin menurut

Saifuddin (2006), yaitu :

1) Sangat efektif.

2) Pencegahan kehamilan jangka panjang.

3) Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri.

4) Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI.

5) Klien tidak perlu menyimpan obat suntik.

6) Dapat digunakan oleh perempuan usia >35 tahun sampai

pramenopause.

7) Membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik.

Page 31: Tingkat Pengetahuan Akseptor Kb Suntik Depo Progestin Tentang

18

8) Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara.

9) Mencegah beberapa penyebab penyakit radang panggul.

10) Sedikit efek samping.

11) Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius

terhadap penyakit jantung, dan gangguan pembekuan darah.

e. Kerugian KB suntik Depo Progestin atau DMPA

Kerugian KB suntik Depo Progestin menurut Saifuddin (2006),

yaitu :

1) Gangguan haid. Siklus haid memendek atau memanjang,

perdarahan yang banyak atau sedikit, spotting, tidak haid sama

sekali.

2) Klien sangat bergantung pada tempat sarana pelayanan kesehatan

(harus kembali untuk suntikan)

3) Tidak dapat dihentikan sewaktu - waktu.

4) Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering.

5) Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian.

6) Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular

seksual, Hepatitis B virus, atau infeksi virus HIV.

7) Pada penggunaaan jangka panjang dapat sedikit menurunkan

kepadatan tulang.

8) Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan

pada vagina, menurunkan libido, gangguan emosi, sakit kepala,

serta jerawat.

Page 32: Tingkat Pengetahuan Akseptor Kb Suntik Depo Progestin Tentang

19

f. Efektivitas KB suntik

1) Kontrasepsi suntik sangat efektif sebagai metode kontrasepsi.

Kurang dari 100 wanita akan mengalami kehamilan dalam 1 tahun

pemakaian DMPA, dan 2 per 100 wanita per tahun untuk pemakaian

NET EN (Norethindrone Enanthate) (Hartanto, 2003).

2) Kontrasepsi suntik memiliki efektifitas yang tinggi, dengan 0,3

kehamilan per 100 perempuan per tahun. Asal penyuntikannya

dilakukan secara benar, teratur dan sesuai jadwal yang telah

ditentukan (Wiknjosastro, 2006).

g. Efek samping KB suntik Depo Progestin atau DMPA

Efek samping KB suntik Depo Progestin menurut Saifuddin (2006),

yaitu :

3) Amenorhoe (tidak menstruasi)

4) Spotting (perdarahan bercak)

5) Meningkatnya atau menurunnya berat badan.

h. Indikasi KB Suntik

Menurut Saifuddin (2006), KB Suntik Depo Progestin atau

DMPA bisa digunakan pada :

1) Usia reproduksi

2) Nulipara dan yang telah memiliki anak

3) Menghendaki kontrasepsi jangka panjang dan yang memiliki

efektifitas tinggi

4) Ibu menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai

Page 33: Tingkat Pengetahuan Akseptor Kb Suntik Depo Progestin Tentang

20

5) Pasca persalinan dan tidak menyusui

6) Setelah abortus atau keguguran

7) Anemia defisiensi besi

8) Perokok

9) Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi

10) Telah banyak anak, tetapi belum menghendaki Tubektomi.

i. Kontra indikasi KB Suntik

Menurut Saifuddin (2006), KB Suntik Depo Progestin atau

DMPA tidak boleh digunakan pada akseptor dengan :

1) Wanita yang mengalami perdarahan pervaginam yang tidak

diketahui penyebabnya.

2) Hamil atau dicurigai hamil.

3) Penderita Diabetes Millitus yang disertai komplikasi.

4) Menderita kanker payudara atau riwayat kanker payudara.

5) Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid, terutama

Amenorhoe.

Page 34: Tingkat Pengetahuan Akseptor Kb Suntik Depo Progestin Tentang

21

B. Kerangka Teori

Gambar 2.1 Kerangka Teori

Sumber : Lawrence Green dalam Notoatmodjo, (2010) (Dimodifikasi)

Tingkat

Pengetahuan :

- Tahu

- Memahami

- Aplikasi

- Analisis

- Sintesis

- Evaluasi

Faktor yang mempengaruhi pengetahuan :

- Pengalaman

- Pendidikan

- Keyakinan

- Fasilitas

- Penghasilan

- Sosial budaya

Tentang KB Suntik

Depo Progestin

Pengertian KB Suntik

Depo Progestin

Jenis KB Suntik

Cara Kerja KB Suntik

Depo Progestin

Keuntungan KB Suntik

Depo Progestin

Kerugian KB Suntik

Depo Progestin

Efektivitas KB Suntik

Depo Progestin

Efek samping KB Suntik

Depo Progestin

Indikasi KB Suntik

Depo Progestin

Kontra indikasi KB

Suntik Depo Progestin

Page 35: Tingkat Pengetahuan Akseptor Kb Suntik Depo Progestin Tentang

22

C. Kerangka Konsep

Keterangan :

: Tidak diteliti

: Diteliti

Gambar 2.2 Kerangka Konsep

Tingkat Pengetahuan Ibu

Tentang KB Suntik

Depo Progestin

Faktor yang mempengaruhi

pengetahuan :

- Pengalaman

- Pendidikan

- Keyakinan

- Fasilitas

- Penghasilan

- Sosial budaya

Baik

Cukup

Kurang

Page 36: Tingkat Pengetahuan Akseptor Kb Suntik Depo Progestin Tentang

23

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yaitu

suatu penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat

gambaran atau diskriptif suatu keadaan secara objektif. Penelitian kuantitatif

adalah definisi pengukuran data kuantitatif dan statistik objektif melalui

perhitungan ilmiah berasal dari sampel orang-orang atau penduduk yang

diminta menjawab atas sejumlah pertanyaan tentang survei untuk menentukan

frekuensi dan persentase tanggapan mereka (Notoatmodjo, 2010).

Penelitian ini menggambarkan tingkat pengetahuan akseptor KB suntik

Depo Progestin tentang suntik Depo Progestin di BPS Suparti

Sambungmacan, Sragen.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat atau lokasi penelitian

dilaksanakan (Notoatmodjo, 2010). Pelaksanaan penelitian ini dilakukan

di BPS Suparti Desa Sambungmacan, Sragen.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian adalah rentang waktu yang digunakan

terlaksananya penelitian (Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini dilakukan

pada tanggal 5 Juni-11 Juni 2012.

Page 37: Tingkat Pengetahuan Akseptor Kb Suntik Depo Progestin Tentang

24

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi merupakan seluruh subjek dan objek dengan karakteristik

tertentu yang akan diteliti (Alimul, 2010). Populasi yang digunakan dalam

penelitian ini adalah akseptor yang menggunakan KB suntik Depo

Progestin di BPS Suparti Desa Sambungmacan, Sragen besar populasinya

yaitu 151 akseptor KB Depo Progestin.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi terjangkau yang

dapat dipergunakan sebagai subyek penelitian melalui sampling

(Nursalam, 2003). Menurut Riwidikdo (2008), apabila populasinya diatas

1000, sampel yang digunakan sekitar 10% sudah cukup, tetapi jika

populasinya sekitar 100, sampelnya paling sedikit 30%, dan kalau

populasinya 30, maka sampelnya harus 100%.

Pada penelitian ini jumlah populasi akseptor KB suntik Depo

Progestin sebanyak 151 orang. Maka peneliti mengambil sampel

sebanyak 30% dari jumlah populasi, jadi sampel dalam penelitian ini

adalah :

45,3 151 x 100

30=

Jadi sampel yang diambil sebanyak 45 akseptor.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling yang

didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti

Page 38: Tingkat Pengetahuan Akseptor Kb Suntik Depo Progestin Tentang

25

sendiri, berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah yang

diketahui sebelumnya (Arikunto, 2002).

Sampel yang menjadi subyek penelitian harus memenuhi kriteria

inklusi dan ekslusi:

Kriteria inklusi, meliputi :

4. Akseptor KB suntik Depo Progestin minimal 1 tahun

5. Dapat membaca dan menulis

6. Akseptor bersedia untuk menjadi subyek penelitian.

Kriteria ekslusi, meliputi :

a) Akseptor KB suntik Depo Progestin kurang dari 1 tahun

b) Tidak dapat membaca dan menulis

c) Akseptor tidak bersedia untuk menjadi subyek penelitian.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk

pengumpulan data (Notoatmojo, 2010). Dalam penelitian ini instrumen

penelitian atau alat yang digunakan untuk pengambilan data adalah kuesioner.

1. Kuesioner

Kuesioner adalah suatu cara pengumpulan data atau suatu penelitian

mengenai suatu masalah yang umumnya banyak menyangkut kepentingan

umum atau banyak orang (Notoatmodjo, 2010).

Page 39: Tingkat Pengetahuan Akseptor Kb Suntik Depo Progestin Tentang

26

2. Kisi-kisi kuesioner

Tabel 3.1 Kisi-kisi kuesioner

No. Indikator Positif Negatif Total

1. Pengertian KB suntik Depo

Progestin

1, 3, 4 2, 5 5

2. Cara kerja suntik KB Depo

Progestin

6, 7, 10, 11 8, 9 6

3. Keuntungan dan kerugian

KB suntik Depo Progestin

12, 14, 16 13, 15 5

4. Efek samping KB suntik

Depo Progestin

18, 19, 20,

21, 22

17, 23 7

5. Indikasi dan kontra indikasi

KB suntik Depo Prpgestin

24, 26 25, 27 4

Jumlah Soal 27

3. Kriteria penilaian

Kuesioner yang digunakan merupakan kuesioner tertutup atau

closed ended dengan Variasi Dichotomous Choice yang terdiri dari 30

pernyataan serta ada jawabanya. Dalam kuesioner ini menggunakan pilihan

jawaban “Benar” atau “Salah”. Jenis pernyataan dalam kuesioner ini bisa

pernyataan positif dan negatif. Untuk pernyataan positif, apabila responden

memilih pilihan jawaban “benar” mendapat skor 1 dan apabila responden

memilih pilihan jawaban “salah” mendapat skor 0. Sedangkan untuk

pernyataan negatif, apabila responden memilih pilihan jawaban “salah”

mendapat skor 1 dan apabila responden memilih pilihan jawaban “benar”

mendapat skor 0.

Untuk mengetahui kuesioner untuk penelitian ini berkualitas,

terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan karakteristik

seperti sejenis di luar lokasi penelitian. Instrumen penelitian sebelumnya

Page 40: Tingkat Pengetahuan Akseptor Kb Suntik Depo Progestin Tentang

27

diuji validitas dan uji reliabilitas kemudian diolah dan dianalisis dengan

dibantu program SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 17.

a. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan suatu instrument (Arikunto, 2006). Suatu

instrument yang valid atau sahih berarti memiliki validitas tinggi,

sebaliknya instrument yang kurang valid berarti memiliki validitas

rendah. Suatu instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa

yang diinginkan dan dapat mengungkap data dan variabel yang diteliti

secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrument menunjukkan sejauh

mana data yang terkumpul tidak menyimpang dan gambaran tentang

validitas yang dimaksud (Arikunto, 2006).

Uji validitas dilakukan di BPS Agnes Sambungmacan, Sragen

dengan responden sebanyak 20 akseptor KB suntik Depo Progestin

(Notoatmodjo, 2010).

Untuk mengukur instrument yang telah dibuat menggunakan

rumus korelasi product moment yaitu :

r = )y)(yN)(x)(x(N

y)x(xy)N(

2222 S-SS-S

SS-S

Ket:

r : Korelasi antara masing-masing item pertanyaan

N : Jumlah responden

X : Skor pertanyaan

Y : Skor total pertanyaan

xy : Skor pertanyaan dikalikan skor total

Page 41: Tingkat Pengetahuan Akseptor Kb Suntik Depo Progestin Tentang

28

Untuk mengetahui apakah harga korelasi valid, maka angka

korelasi harus dibandingkan dengan angka kritik tabel (Arikunto, 2006).

Dari hasil uji validitas yang dilakukan di BPS Agnes Sambungmacan,

Sragen dengan responden sebanyak 20 akseptor KB suntik Depo

Progestin dari 30 soal 27 pertanyaan dinyatakan valid dan 3 pernyataan

dinyatakan tidak valid. Nomor pernyataan yang tidak valid yaitu nomor

16, 23, dan 25 dan tidak dipakai karena 27 pertanyaan sudah mewakili

semua aspek dalam kuesioner. Pernyataan dinyatakan valid bila rhitung >

rtabel. Nilai rtabel untuk jumlah responden 20 dengan taraf signifikan 5%

adalah 0,444 dan signifikan 1% adalah 0,561.

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah keajegan alat ukur, artinya konsistenitas alat

ukur, alat ukur digunakan saat ini pada waktu dan tempat tertentu

akan sama apabila digunakan pada waktu dan tempat berbeda

(Riwidikdo, 2008). Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian

bahwa instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai

pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Apabila datanya

memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kalipun

diambil tetap akan sama hasilnya (Arikunto, 2006). Reliabilitas

dilakukan di BPS Suparti Sambungmacan, Sragen. Rumus Alpha

Chronbach adalah sebagai berikut:

r11 = úû

ùêë

é S-úû

ùêë

é

- t

b

k

k2

2

11 a

a

Keterangan:

r11 = Reliabilitas Instrument

Page 42: Tingkat Pengetahuan Akseptor Kb Suntik Depo Progestin Tentang

29

k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

∑αb2 = Jumlah varian butir

αt2

= Varians total

Instrumen dikatakan reliabel jika nilai Alpha Chronbach minimal 0,7

(Riwidikdo, 2008). Dinyatakan valid jika angka hitung > angka kritik

tabel. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan program SPSS for

Windows v.16.0. diperoleh nilai alpha sebesar 0,761. Oleh karena nilai

alpha > 0,7 maka disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara peneliti untuk mengumpulkan

data yang akan dilakukan dalam penelitian (Alimul, 2010). Data yang

diperoleh terdiri dari:

1. Data Primer

Data primer didapat langsung dari sumbernya dan diperoleh dari

jawaban atas pertanyaan yang disediakan melalui pengisian kuesioner

oleh responden. Pengumpulan data dilakukan dengan cara membagikan

kuesioner tentang KB Suntik Depo Progestin kepada responden.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang di dapat tidak secara langsung dari

objek penelitian (Riwidikdo, 2009). Data sekunder didapatkan dari BPS

Suparti yang dapat menunjang pelaksanaan penelitian ini, yaitu berupa

data jumlah akseptor KB suntik Depo Progestin di BPS Suparti

Sambungmacan, Sragen.

Page 43: Tingkat Pengetahuan Akseptor Kb Suntik Depo Progestin Tentang

30

F. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang

hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007). Penelitian ini

menggunakan variabel tunggal yaitu tingkat pengetahuan akseptor KB suntik

Depo Progestin tentang suntik Depo Progestin di BPS Suparti

Sambungmacan Sragen.

G. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan definisi yang membatasi ruang

lingkup atau pengertian variabel-variabel yang diamati atau diteliti

(Notoatmodjo, 2010).

Tabel 3.2. Definisi Operasional

No Variabel Definisi

Operasional

Alat

ukur Kategori

Skala

Data

1.

Pengetahuan

ibu tentang

KB Suntik

Depo

Progestin

Pemahaman

akseptor

tentang

lingkup KB

Suntik Depo

Progestin

Kuesioner c. Baik : bila nilai

responden yang

diperoleh (x) > mean + 1

SD

d. Cukup : bila nilai mean –

1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD

e. Kurang : bila nilai

responden yang

diperoleh ( x ) < mean –

1 SD

(Riwidikdo, 2009)

Ordinal

H. Metode Pengolahan dan Analisis Data

1. Pengolahan Data

Setelah data terkumpul maka langkah yang dilakukan selanjutnya

adalah pengolahan data. Menurut Notoatmodjo (2010), proses pengolahan

data ini terdiri dari 4 tahap :

Page 44: Tingkat Pengetahuan Akseptor Kb Suntik Depo Progestin Tentang

31

a. Editing (Penyuntingan Data)

Hasil wawancara atau angket yang diperoleh atau dikumpulkan

melalui kuesioner perlu disunting (edit) terlebih dahulu. Apabila

ternyata masih ada data atau informasi yang tidak lengkap, dan tidak

mungkin dilakukan wawancara ulang, maka kuesioner tersebut

dikeluarkan (drop out).

b. Coding Sheet (Lembaran Kode)

Lembaran atau kartu kode adalah instrument berupa kolom-

kolom untuk merekam data secara manual. Lembar atau kartu kode

berisi nomor responden, dan nomor-nomor pertanyaan.

c. Data Entry (Memasukkan Data)

Mengisi kolom-kolom atau kotak-kotak lembar kode atau kartu

kode sesuai dengan jawaban masing-masing pertanyaan.

d. Tabulasi

Tabulasi yaitu membuat table-tabel data, sesuai dengan tujuan

penelitian atau yang diinginkan oleh peneliti.

2. Analisis Data

Analisis data yang akan digunakan dalam penelitian adalah Analisis

Univariat yaitu menganalisis terhadap tiap variabel dari hasil tiap penelitian

untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase dari variabel

(Notoatmodjo, 2010). Variabel yang dianalisis secara univariat meliputi:

Page 45: Tingkat Pengetahuan Akseptor Kb Suntik Depo Progestin Tentang

32

a. Pengetahuan

Selanjutnya hasil untuk mengetahui tingkat pengetahuan

akseptor KB suntik Depo Progestin tentang suntik Depo Progestin,

ditunjukan dengan rentang nilai dengan keterangan sebagai berikut :

1) Baik : Bila responden (x) > mean + 1 SD

2) Cukup : Bila nilai mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD

3) Kurang : Bila nilai responden (x) < mean – 1 SD

Untuk memperoleh nilai rata – rata (mean) dengan rumus

menurut Riwidikdo (2010) :

Keterangan :

x : Nilai rata – rata

SX : Jumlah seluruh data

n : Banyaknya data

Untuk mencari simpangan baku dengan rumus menurut

Riwidikdo (2009).

1)(n

n

)x(Σx

n

1i

2

1

n

1i2

1

-

-=å =

=

sd

Keterangan :

sd : Simpangan baku

xi : Nilai dari data

n : Banyaknya data

Page 46: Tingkat Pengetahuan Akseptor Kb Suntik Depo Progestin Tentang

33

Teknik analisis data dengan rumus sebagai berikut

P = %100n

Dimana:

P : Prosentase

x : Jumlah jawaban benar

n : Jumlah dari seluruh item pertanyaan

I. Etika Penelitian (Landasan Hukum)

Etika penelitian atau pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi :

1. Informed consent (Lembar Persetujuan)

Pemberian informed consent ini bertujuan agar responden mengerti

maksud dan tujuan penelitian dan mengetahui dampaknya. Jika responden

bersedia, maka harus menandatangani lembar persetujuan dan jika

responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati keputusan

tersebut.

2. Anonymity (Tanpa Nama)

Bentuk penulisan kuesioner dengan tidak perlu mencantumkan

nama pada lembar pengumpulan data, hanya menuliskan kode pada lembar

pengumpulan data.

3. Confidentiality (Kerahasiaan)

Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dijamin

kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan

dilaporkan dalam hasil penelitian (Hidayat, 2009).

Page 47: Tingkat Pengetahuan Akseptor Kb Suntik Depo Progestin Tentang

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di BPS Suparti yang beralamat di

Sambungmacan, Sragen Tenaga kesehatan yang tersedia terdiri dari 1

bidan. Sarana prasarana cukup memadai antara lain 1 ruang periksa, 1

ruang bersalin dengan 3 ruang nifas. Pelayanan yang dapat diberikan yaitu

bersalin, ANC, KIA, KB dan imunisasi. Rata-rata pasien per bulan

sebanyak 174 pasien, untuk akseptor KB 48 akseptor.

B. Hasil Penelitian

Responden dalam penelitian ini adalah akseptor KB Suntik Depo

Progestin di BPS Suparti Sambungmacan, Sragen. Jumlah responden

yang memenuhi kriteria inklusi ada 45 orang. Untuk memperoleh data

dalam penelitian ini dilakukan dengan cara memberi kuesioner kepada

responden dan kemudian kuesioner dikembalikan kepada peneliti untuk

diolah.

Page 48: Tingkat Pengetahuan Akseptor Kb Suntik Depo Progestin Tentang

35

Hasil penelitian tingkat pengetahuan responden tentang KB Suntik

Depo Progestin dapat dilihat dalam tabel dibawah ini :

Tabel 4.1 Hasil Pengolahan Data

N Mean Std. Deviation

Tingakat Pengetahuan akseptor KB Suntik

Depo Progestin

Valid N

45

45

19.91 6.030

Berdasarkan tabel diatas Tingkat Pengetahuan akseptor KB

Suntik Depo Progestin dapat dikategorikan 3, yaitu:

1. Baik : Bila responden (x) > mean + 1 SD

(x)>19,91+6,030

(x) >25,94

2. Cukup : Bila nilai mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD

19,91-6,030≤(x)≤(19,91+6,03)

13,88≤(x)≤25,94

3. Kurang : Bila nilai responden (x) < mean – 1 SD

(x)<19,91-6,030

(x)<13,88

Dari data yang diperoleh disajikan dalam tabel kuantitas

responden berdasarkan 3 kategori yaitu baik, cukup, kurang yang

disajikan dalam tael berikut:

Page 49: Tingkat Pengetahuan Akseptor Kb Suntik Depo Progestin Tentang

36

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden tentang Tingkat Pengetahuan

Akseptor KB Suntik Depo Progestin

No Ketegori Jumlah

Responden

Prosentase

(%)

1 Baik 3 6,7

2 Cukup 35 77,8

3 Kurang 7 15,5

JUMLAH 45 100

Sumber : Data Primer

Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa sebagian besar

responden mempunyai pengetahuan baik tentang KB Suntik Depo

Progestin yaitu 3 responden (6,7%), yang mempunyai pengetahuan cukup

yaitu 35 responden (77,8%), yang mempunyai pengetahuan kurang yaitu

7 responden (15,5%).

Maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar akseptor KB

Suntik Depo Progestin di BPS Suparti Sambungmacan, Sragen

mempunyai pengetahuan cukup KB Suntik Depo Progestin yaitu 35

responden (77,8%).

C. Pembahasan

Berdasarkan tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa tingkat

pengetahuan akseptor KB Suntik Depo Progestin di BPS Suparti

Sambungmacan berpengetahuan baik yaitu 3 responden (6,7%), cukup 35

responden (77,8%), kurang 7 responden (15,5%). Sebagian besar

responden mempunyai pengetahuan cukup. Faktor-faktor yang

mempengerahui pengetahuan yaitu pendidikan, pengalaman dan informasi.

Berpengetahuan cukup kemungkinan dipengaruhi oleh pendidikan,

dimana pendidikan akseptor KB Suntik Depo Progestin di BPS Suparti

Page 50: Tingkat Pengetahuan Akseptor Kb Suntik Depo Progestin Tentang

37

Sambungmacan rata-rata berpendidikan akhir adalah SMP. Hal ini sesuai

dengan teori Notoatmodjo (2007), bahwa pengetahuan dipengaruhi oleh

faktor pendidikan formal. Pengetahuan sangat erat hubungannnya dengan

pendidikan, dimana diharapkan bahwa dengan pendidikan yang tinggi

maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya, sehingga

seseorang semakin besar keinginan untuk memanfaatkan pengetahuan,

ketrampilan dan pendidikan dalam berinteraksi dengan lingkungan. Selain

itu juga berpengetahuan cukup dipengaruhi oleh pengalaman dan

informasi, pengalaman ibu dapat karena ibu sudah sering menggunakan

alat kontrasepsi sehingga ibu tahu tentang alat kontrasepsi dan ibu kurang

informasi tentang KB suntik Depo Progestin karena di BPS Suparti tidak

pernah memberi informasi yang lengkap mengenai KB suntik Depo

Progestin. Hal ini sesuai dengan teori Soekanto (2003), bahwa

pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh pengalaman yang pernah

dialaminya akan menambah pengetahuan tentang sesuatu yang bersifat

informal. Seiring dengan pengalamannya mengeksplorasi lingkungan,

informasi yang baru didapatnya digunakan untuk memodifikasi,

manambah atau mengganti skema yang sebelumnya ada.

Dari pembahasan diatas dapat diketahui bahwa terdapat

pengetahuan yang cukup pada responden tentang KB suntik Depo

Progestin di BPS Suparti Sambungmcan, Sragen. Dipengaruhi oleh

beberapa faktor yaitu pendidikan, pengalaman, dan informasi.

Page 51: Tingkat Pengetahuan Akseptor Kb Suntik Depo Progestin Tentang

38

D. Keterbatasan

Dalam penelitian ini mempunyai kendala dan keterbatasan, yaitu :

1. Kendala

Kendala yang terjadi saat penelitian adalah membutuhkan waktu yang

banyak karena harus mengunjungi dari rumah ke rumah.

2. Keterbatasan

Keteratasan dalam penelitian ini adalah:

a. Variabel penelitian

Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal sehingga hasil

penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan saja.

b. Kuesioner

Kuesioner yang digunakan kuesioner tertututp sehingga responden

hanya bisa menjawab benar atau salah sehingga tidak dapat

menguraikan jawaban selain jawaban yang tersedia dan jawaban

mereka belum bisa mengukur pengetahuan secara mendalam.

Page 52: Tingkat Pengetahuan Akseptor Kb Suntik Depo Progestin Tentang

39

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian tingkat pengetahuan akseptor KB Suntik Depo

Progestin di BPS Suparti Sambungmacan, Sragen dapat disimpulkan bahwa :

1. Tingkat pengetahuan akseptor KB Suntik Depo Progestin di BPS Suparti

Sambungmacan, Sragen dalam kategori baik sebanyak 3 responden

(6.7%).

2. Tingkat pengetahuan akseptor KB Suntik Depo Progestin di BPS Suparti

Sambungmacan, Sragen dalam kategori cukup sebanyak 35 responden

(77,8%).

3. Tingkat pengetahuan akseptor KB Suntik Depo Progestin di BPS Suparti

Sambungmacan, Sragen dalam kategori kurang sebanyak 7 responden

(15,5%).

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian mengenai tingkat pengetahuan akseptor

KB Suntik Depo Progestin, maka saran yang dapat peneliti berikan adalah:

1. Bagi Peneliti Selanjutnya

Sebaiknya peneliti selanjutnya untuk mengembangkan variabel

penelitian dan sampel penelitian lebih banyak.

Page 53: Tingkat Pengetahuan Akseptor Kb Suntik Depo Progestin Tentang

40

2. Bagi institusi

a. BPS Suparti Sambungmacan, Sragen

Sebaiknya dapat lebih meningkatkan penyuluhan kesehatan

pada masyarakat tentang KB Suntik Depo Progestin, sehingga

pengetahuan akseptor KB lebih baik.

b. Pendidikan

Sebaiknya bisa menambah referensi tentang KB Suntik Depo

Progestin.

3. Bagi Akseptor KB Suntik Depo Progestin

Sebaiknya Akseptor KB Suntik Depo Progestin di BPS Suparti

Sambungmacan, Sragen hendaknya mencari informasi lebih banyak

tentang kontrasepsi pada umumnya dan kontrasepsi Suntik Depo Progestin

pada khususnya.